Anda di halaman 1dari 5

PENGENALAN BERPIKIR ILMIAH (3)

(Penggunaan Teori)

Teori merupakan dasar pengembangan keilmuan. Perbaikan teori


memperkembangkan gagasan ilmiah yang lebih ajeq. Dengan teori sesungguhnya
seorang peneliti akan mampu memprediksi dampak persoalan. Hal yang sama dengan
data sebagai penunjang teori, data mencerminkan realitas yang ditelaah. Dalam
pendekatan psikologis terhadap penderita terminal illness misalnya, konseli yang
sedang berjalan mengakhiri dunia bios-nya membutuhkan pedampingan spiritualitas
yang berbeda dengan individu yang mengalami gangguan bipolar.
Kajian terhadap penderita terminal illness, dalam aspek kesadarannya, ada hal
yang akan berakhir dalam hidupnya, yakni hubungan yang intensional dengan orang-
orang terdekatnya, di samping dirinya merasa bahwa produktifitasnya sangat menurun
sekali. Sebuah teladan dari ini adalah sahabat penulis yang mengalami kanker paru-
paru dan akhirnya berpulang. Maklum dirinya adalah perokok berat. Tanpa pemberian
support dan pengayaan atas dirinya yang menderita hebat dan berjuang menghadapi
maut, pegangan imannya belum tentu mampu melihat anugerah dibalik penderitaannya
itu. Banyak psikolog dan terapis berlatar psikiatri mengabaikan Kristus dan anugerah-
Nya. Bagi konselor Kristen, kasih karunia dan kebenaran adalah kebutuhan mendasar
setiap orang untuk mengalami pembenaran (band. Yoh 1:14).
Berikut ni memberikan diskursus penting tahapan pembentukan teori yang
dikehendaki berlatar sainstifik (Novikov & Novikov, 2013- dimodifikasi oleh penyaji).

metode terkait data


object riset
kognisi empiris

pengetahuan kebenaran
keilmuan baru ilmu
Mempertimbangkan alur sekuensial pengembangan keilmuan yang diawali
dengan penetapan objek riset (bisa saja mengenai pemanasan global, penciptaan iklim
mikro ekologis, atau kadar bau Kali Item/Sentiong dekat Wisma Atlet bersama polutan
sungainya), penggunaan metode yang tepat dan bersesuaian dengan objek
memampukan peneliti mendapatkan data-data yang ada di lapangan untuk kemudian
dilakukan kajian yang komprehensif dan mandalam. Sehingga hasil temuan riset
memberikan isi sesungguhnya apa yang sedang terjadi dengan objek riset tersebut.
Sebuah teladan adalah penggunaan teori lingkungan yang memberikan gambaran
bahwa jenis pohon yang bercorak seperti jarum yang terdapat pada pohon pinus
mampu menghasilkan O2 (oksigen) terbanyak di bandingkan dengan jenis pohon
lainnya bahkan mampu membersihkan C) dan CO2 sehingga orang yang berteduh di
bawah pohon tersebut mendapatkan O2 yang alami dan cukup.
Hal yang sama dengan teori penggunaan mulsa atau tanaman kacangan yang
mampu menyuburkan tanah dan dapat memperbaiki struktur tanah lazim digunakan
dalam kesuburan tanah sebagai basis ilmu tanah pertanian. Teladan lain adalah
tembakau yang dirajang dapat menjadi pestisida alami bagi tanakan pokok. Demikian
pentingnya teori, maka setidaknya seseorang diharapkan mampu memberikan
kontribusi kepada pengembangan ilmu.
Teori dan metodologi adalah pasangan erat dalam menjawab permasalahan
riset. Ketepatan teori dan metode mampu menguak realitas objek suatu kajian yang
mengandung fenomena dan kecendrungan. Riset terdahulu terhadap catatan Alkitab
mengenai runtuhnya tembok Jeriko dan mundurnya satu hari (24 jam) ketika Josua
mendekrasikan hal tersebut dapat didekati dengan menggabungkan fakta dari Alkitan
dengan fakta sains. Sehingga hasil akhirnya dapat menghasilkan asas asas yang kuat.
Realitas di mana kita berada kini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal
itu dimungkinkan dengan hadirnya teknologi baik itu prosesor big data (yang ada di
ITB), dan kecerdasan buatan hingga robotika serta drone (nir awak). Bahkan dengan
hadirnya teknologi 4.0, revolusi teknologi disruptif menjadi keniscayaan. Menyinak
gambaran ini, dunia kehidupan manusia bergerak cepat sekali, bahkan ditengarai
dalam hitungan detik pertukaran informasi mampu menghasilkan profit ketika
seseorang piawai dalam forex trading. Kuncinya: the ability of assistance systems to
support humans by aggregating and visualizing information comprehensively for making
informed decisions and solving urgent problems on short notice. Dulu penggunaan
kalkulator ilmiah, kini komputasi berkecepatan tinggi hanya dalam hitungan detik saja
mampu memberikan gambaran visual mengenai keputusan apa yang paling bagus.
The first three were based, respectively, on mechanization, mass production,
and computing/automation; Industry 4.0 is all about the marriage of physical and digital
technologies. Just as with the previous revolutions, Industry 4.0 is disrupting and
redefining industries.

Adapun komponen utama teknologi 4.0 tersebut ialah:


1. Connection (sensor and jejaring)
2. Cloud (computasi dan ketersediaan data)
3. Cyber (model & memori)
4. Content/context (makna dan korelasi)
5. Community (berbagi dan bekerjasama)
6. Customization (individual dan nilainya)

https://www.youtube.com/watch?v=JTl8w6yAjds

Dengan kehadiran industry teknologi ke empat, pengaruhnya kepada kehidupan


individual dipastikan ada dampaknya. Bercermin dari kemajuan ilmu dan teknologi
sedemikian, ada beberapa hal yang patur diperhatikan:

The century-old Boy Scouts motto—“be prepared”—turns out to be great advice


for modern-day digital businesses.

 Is your enterprise ready to adopt smart, autonomous, connected technologies?


How will you use them for competitive advantage?
 Are you ready to meet the needs of empowered, digitally savvy customers? How
will you engage with and delight them?
 Are you prepared for changing regulatory environments and evolving trade
landscapes—and the effect they may have on your business?

Kembali kepada tema ini, penggunaan teori di dalam kelimuan baik sains dan
humaniora termasuk teologi, tidak terlepas dari kecerdasan dan logika tentunya.
Robotika adalah kecerdasan buatan. Teori yang dikembangkan menggunakan logika
akal manusia. Dan aras utama logika ada pada penggunaan logika induksi dan deduksi.
Induksi banyak digunakan dalam teologi dan sosial, dan deduktif di matra sains eksak
yang didominasi dengan perhitungan yang njelimet.
Induktif berpendar atau moving dari data-data kepada penetapan atau
membangun teori, yang dikenal dengan grounded theory sementara deduktif beranjak
dari teori kemudian menganalisas data untuk menghasilkan temuan baru. Moving dari
teori ke pengambilan data-data untuk pengujian hipotesis.
Teladan berikut ini mengulas hal-hal yang berhubungan dengan induktif dan
deduktif tersebut. Frasenya adalah konsep atau gagasan menarik tentang: Mesias
dalam Injil Markus yang diurai menjadi sub konsep –sub konsep yang diyakini
membentuk konsep Mesias menurut Injil Markus itu. Suatu pendekatan induktif.
Yesus Mesias
(Injil Markus)

Identitas-Nya Misi-Nya
Mark 1:1-8:30 Mark 8:31-16:8

Dengan mempertimbangkan teks-teks PL ini sebagai acuan paralelnya bahwa


Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan nabi-nabi PL, maka kesimpulan sdr tentang
Yesus Mesias menurut Injil Markus adalah: ……………

Consider a few predictions regarding the Messiah:

 Isaiah 7:14 predicted the Messiah would be born of a virgin.


 Micah 5:2 predicted that He would be born in Bethlehem.
 Psalm 22:7-8 and Isaiah 53:1 predicted He would face the ridicule and unbelief of
the people.
 Psalm 22:16-18 predicted that His hands and feet would be pierced and that His
clothing would be divided and lots cast for them.
 Isaiah 53:9-10 predicted He would be put to death with wicked men yet buried
with the rich, and that He would prolong His days (resurrection)

Sementara itu pendekatan deduktif diawali dengan penggunaan teori kemudian


menelusuri data-data yang ada sehubungan dengan teori tersebut. Data-data ini dipakai
untuk membuktikan bahwa teori itu bisa salah. Dalam bidang teologi misalnya,
memakai teori replacement theology yang kerap digunakan oleh Dallas Theological
Seminary. Di mana isi teori /theology tersebut menyatakan Israel telah digantikan
dengan gereja. Kini gerfeja lah yang menempati posisi Israel/Jahudi sebagai umat
pilihan. Israel telah ditolak. Benarkah demikian?
Coba Sdr pertimbangkan pernyataan Rasul Paulus tentang Israel dalam Roma
9-11, bagaimana pandangan Sdr tentang Israel telah ditolak Allah. Benarkah demikian?
Endnote:
Pengggunaan teori dalam penelusuran telaah ilmiah baik dalam logika induktif
dan logika deduktif adalah sebuah keharusan. Sebab tidak ada teori yang dibuat
manusia dimulai dari kekosonga. Itu sebabnya, deskripsi terbaik penulisan karya
teologis seyogianya memperhatikan teori atau teologi yang ada sebelumnya yang
relevan dengan minat Sdr.

Industry 4.0 is a name given to the current trend of automation and data
exchange in manufacturing technologies. It includes cyber-physical systems, the
Internet of things, cloud computing[1][2][3][4] and cognitive computing. Industry 4.0 is
commonly referred as the fourth industrial revolution.[5

Anda mungkin juga menyukai