DAN
PREFIKS (AWALAN)
1. MACAM-MACAM AFIKSASI
Imbuhan (afiksasi) dalam bahasa Indonesia jumlahnya cukup banyak dan
dapat diperinci sebagai berikut :
1.1. Awalan (Prefiks) : me-,ber-,ter-,ke-,se-di-per-
Proklitik : ku, kau
1.2. Sisipan (inklitik) : -el-, -em-, -er-, -in-
1.3. Akhiran (Sufiks) : -i, -kan, -nya, -man, -wan, -an,-
wati
Partikel : -lah, -kah, -tah,-pun
Enklitik : ku,mu,nya, nda
1.4. Awalan + akhiran(konfiks) : ke-an, me-kan, ber-an, per-an, se-
nya, pe-an, me-i, per-kan
1.5. Gabungan(Simulfiks) : memper-kan,diper-kan, diper-
kan+nya
2. AWALAN ME-
2.1. BENTUK AWALAN ME-
Apabila awalan atau prefiks me- dihubungkan dengan kata dasar,
awalan atau prefiks me- mengalami perubahan bentuk menjadi :
meng-, mem-, men-, meny-, dan menge- bergantung dari bunyi
awal kata dasarnya.
Perubahan seperti ini dinamakan alterasi atau asimilasi yakni
proses penambahan atau peleburan bunyi akibat pengaruh
bunyi awal kata dasar sehingga berbentuk prefiks baru.
Awalan atau prefiks me- yang berubah akibat asimilasi atau nasal
pada umumnya membentuk bunyi sengau atau nasal
(nasalisasi)
Misalnya :
Ajak ………………. Mengajak
Tari ………………. Menari
Sembur . .……………. Menyembur
CATATAN :
CATATAN :
Contoh :
me + tertawa ……………….
Mentertawakan
atau
Menertawakan
me + terlantar ……………….
Menterlantarkan
atau
Menelantarkan
CATATAN :
Dalam ejaan yang dibakukan bentuk meny- yang
bergabung dengan huruf /c/j/sy/ pada awal kata dasar
disederhanakan menjadi men-
Contoh :
me + sukseskan ……… Menyukseskan
Atau
Mensukseskan
Contoh :
ber + rantai ………….. berantai
ber + runding ………….. berunding
ber + kerja ………….. bekerja
ber + serta ………….. beserta
4. AWALAN TER-
4.1. BENTUK AWALAN TER-
4.1.1. Awalan ter- pada umumnya diapakai secara langsung
dengan merangkaikannya pada kata dasar.
Contoh :
ter + buat …………… terbuat
ter + tidur …………… tertidur
ter + makan …………… termakan
CATATAN
Apabila awalan ter- itu mendapat tekanan arti, misalnya untuk
menekankan arti superlatif (paling) pada kata - kata yang kata
dasarnya kata sifat, maka bentuk yang dipakai ialah
bentuk ter-
Contoh :
ter + cantik …………… tercantik
ter + baik …………… terbaik
ter + pandai …………… terpandai
5. AWALAN DI-
5.1. BENTUK AWALAN DI-
Awalan di- pada umumnya dipakai secara langsung dengan
merangkaikannya pada kata dasar tanpa mengalami
perubahan bentuk.
Contoh :
Basindo. Eyang Kung. Capek.Ma
di + buat …………… dibuat
di + pukul …………… dipukul
di + ambil …………… diambil
PERHATIKAN !
Bahwa di- sebagai prefiks (awalan) harus dibedakan dari di- sebagai
preposisi (kata depan)
Jika diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya
dipisah (sebagai preposisi)
DI- DI-
SEBAGAI AWALAN SEBAGAI PREPOSISI
Dimejahijaukan di meja
Diindonesiakan di Indonesia
Dirumahkan di rumah
Didalami di dalam
6. AWALAN KE-
6.1. BENTUK AWALAN KE-
Awalan ke- pada umumnya dipakai secara langsung dengan
merangkaikannya pada kata dasar tanpa mengalami
perubahan bentuk.
Contoh :
ke + empat …………… keempat
ke + tua …………… ketua
satu buah
satu ribu
CATATAN :
Selain mengandung makna yang tersebut di atas, makna
awalan se- terkadang juga hanya sebagai kata sandang
(tidak meyatakan jumlah)
Contoh :
Ayah seorang tentara.
8. AWALAN PE-
8.1. BENTUK AWALAN PE-
Bentuk awalan pe- pada umumnya dipakai secara langsung
dengan merangkaikannya pada kata dasar dan mengalami
perubahan morfofonemik sejalan dengan proses nasalisasi
pada bentuk kata kerja yang menjadikata dasar bagi kata
benda yang mengambil bentuk ini.
Dengan demikian diperoleh tiga alomorf dari awalan pe-
yaitu :
8.1.1. Pe-
Contoh :
a. Ia menjadi petani yang sukses.
b. Orang yang pemurah senyum disayangi oleh
semua orang.
Ia seorang pemalu.
9. AWALAN PER-
9.1. BENTUK AWALAN PER-
Bentuk awalan per- pada umumnya dipakai secara langsung
dengan merangkaikannya pada kata dasar dan mengalami
variasi benjadi pe- bila kata-kata yang memperoleh awalan
itu dimulai dengan fonem /r/
Contoh :
a. Ia membeli peruncing di toko buku.
Kata dasarnya runcing