Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai
16.056 pulau yang diapit oleh dua benua, yakni benua Asia dan benua Australia serta dua
samudera, yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia. Selain memiliki banyak kepulauan,
Indonesia juga memiliki 34 provinsi yang tersebar dari Sabang hingga Merauke (DPR RI,
2019).
Pulau Lombok merupakan salah satu dari ratusan pulau yang berada di provinsi NTB
(Badan Pusat Statistik Provinsi NTB, 2015). Pulau ini memiliki luas wilayah satu sepertiga
dari luas provinsi NTB, yakni sekitar 4.739,30 km2 yang terbagi menjadi empat wilayah
administrasi, antara lain : Kabupaten Lombok Barat, Kabuaten Lombok Utara, Kabupaten
Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur serta memiliki satu kota, yakni kota
Mataram (Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2013).
Tidak kalah dengan Bali, ternyata Lombok juga merupakan salah satu destinasi wisata
yang diminati oleh turis lokal maupun mancanegara. Hal ini didukung oleh data statistik
NTB tahun 2018, dimana ditunjukkan bahwa terjadi kenaikan pengunjung yang cukup tajam
dari tahun ke tahun. Selain memiliki keindahan panorama alamnya, Lombok juga terkenal
kaya akan kuliner, budaya serta adat istiadat yang dimiliki (Hartono, 2018).
Sayangnya, diera globalisasi saat ini citra rasa kuliner khas Lombok sudah jarang
dijumpai karena sudah tergantikan oleh makanan-makanan yang berasal dari luar, fast food,
serta junk food. Oleh karena itu, kami ingin mengenalkan kuliner khas Lombok kepada
seluruh masyarakat dunia, bahwa Lombok juga memiliki makanan yang tidak kalah jauh
dengan makanan luar.

Tigapo, merupakan satu dari sekian banyaknya makanan khas Lombok. makanan ini
berbahan dasar singkong dengan gula merah didalamnya. Seperti yang telah diketahui,
singkong merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia selain nasi, kentang, sagu dan
jagung karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi. Selain itu singkong juga
mengandung mengandung energi per 100 g sebesar 154 kkal, protein 1 g, karbohidrat 36,8 g,
lemak 0,3 g, kalsium 77 mg, fosfor 24 mg, dan zat besi 1,1 mg. Di dalam singkong juga
terdapat kandungan vitamin B1 0,06 mg dan vitamin C 31 mg (Muntoha, Jamroni and Riska,
2015). Tigapo memiliki tekstur luar yang renyah namun lembut didalamnya, selain itu
jajanan ini mempunyai rasa yang cukup unik, dimana adanya perpaduan rasa manis serta
gurih yang dapat memikat hati banyak orang banyak orang.

Adapun keunggulan dari singkong, antara lain 1) kadar gizi makro (kecuali protein) dan
mikro tinggi, 2) kadar glikemik dalam darah yang dihasilkan ketika mengonsumsi singkong
rendah dan 3) kadar serat pangan larut yang ada pada singkong tinggi (Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan, 2012). Oleh karena itu kami memilih tigapo untuk kami angkat di kegiatan
kewirausahaan ini.

Kedepannya kami berencana membuat inovasi baru dari varian tigapo, dimana nantinya
kami tidak hanya menyediakan rasa original saja, tetpi juga terdapat rasa baru yakni coklat
keju, abon, stroberi, nanas dan matcha dengan harapan tigapo yang kami jual tidak hanya
disukai oleh kalangan ataupun usia tertentu namun akan disukai oleh seluruh kalangan serta
usia.

1.1 Rumusan Masalah


a. Bagaimana prospek pengembangan usaha tigapo?
b. Bagaimana metode pembuatan produk tigapo dengan bahan dasar singkong?
c. Bagaimana strategi pemasaran dari tigapo?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui cara menumbuhkan kreativitas berwirausaha yang
berorientasi profit.
b. Mengetahui cara pembuatan dan pemasaran produk tigapo dari bahan
dasar singkong
c. Mengetahui strategi pemasaran tigapo sebagai makanan ringan
1.4 Manfaat
Berdasarkain uraian diatas maka manfaat program kewirausahaan ini adalah :
a. Bagi Pemerintah
 Memberikan infromasi mengenai ruang investasi baru yang
menghasilkan
 produk yang relatif bagus.
b. Bagi Masyrakat
 Produk ini diharapkan dapat menjadi pilihan tepat bagi masyarakat
untuk dikonsumsi.
c. Bagi Akademisi
 Sarana pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa.
1.5 Luaran yang di Harapkan

a. Terciptanya produk baru yang bergizi dan berkualitas bagi masyarakat.


b. Terciptanya produk cemilan inovatif yang digemari masyarakat.
c. Meningkatkan karya kreativitas inovatif mahasiswa dalam rangka
bereksperimen dan menemukan hasil karya bermanfaat dan tepat guna bagi
masyarakat.
d. Memanfaatkan jati diri inteletual mahasiswa sebagai komunitas ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai