Anda di halaman 1dari 78

MODUL 5

PEMBUATAN PIRAMIDA PENDUDUK


UNTUK

DIKLAT TEKNIS DASAR-DASAR DEMOGRAFI

DISUSUN OLEH:

Untung Sudibyo, SH

Editor:

Arisman, SE

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA


BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
2013

i
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah swt,
atas berkah rachmad dan hidayahnya maka Modul Diklat Tehnis Dasar-
Dasar Demografi dengan judul “ Pembuatan Piramida Penduduk “ dapat
diselesaikan.
Modul ini sangat dibutuhkan oleh penyelenggara Pelatihan Tehnis
dijajaran Balai Diklat Kependudukan dan Keliuarga Berencana
khususnya para Widyaiswara dan peserta Pelatihan
Modul Pembuatan Piramida Penduduk ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai bahan Belajar Mandiri bagi berbagai pihak, khususnya para
Widyaiswara dan peserta pelatihan dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan wawasan yang selanjutnya dapat berguna bagi proses
pembelajaran.
Modul ini masih perlu dikembangkan oleh masing-masing pengguna dan
perlu perbaikan-perbaikan yang terus menerus. Oleh karena itu usulan
perbaikan atau saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan Modul ini
sangat kami harapkan.
Akhirnya mengucapkan Terimakasih yang sebesr-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu tersusunnya modul ini

Jakarta,
Deputi Bidang Pelatihan Dan Pengembangan Program

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 1
B. Diskripsi Singkat. 2
C. Tujuan Pembelajaran. 3
D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok. 3

BAB II PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK 4


Indikator Keberhasilan 4
Uraian Materi 4
Latihan 7
Rangkuman 7
Evaluasi 8

BAB III KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI PIRAMIDA


PENDUDUK
Indikator 9
A. Pengelompokan menurut Demographic Trasition Model
( DTM) 9
B. Pengelompokan Piramida Penduduk secara Dikotomi 12
C. Penenpatan Piramida Penduduk pada Kontinum 14
Latihan 15
Rangkuman 17
Evaluasi 18

iii
BAB IV PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK
Indikator Keberhasilan 19
Data Penduduk yang diperlukan 19
Alat yang diperlukan 20
A. Penyusunan Piramida Penduduk Secara Manual 21
B. Penyusunan Piramida Penduduk dengan Software
Aplikasi Excel 25
C. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan
Microsoft Excel 33
D. Penyusunan Piramida Penduduk dengan mempergunakan
E. Program on-line 48
Latihan 58
Rangkuman 59
Evaluasi 61

BAB V Interpretasi
Indikator Keberhasilan 62
Uraian Materi 62
Evaluasi 65

BAB VI PENUTUP
A. Evaluasi
B. Umpan Balik
C. Tindak lanjut
D. Kunci Jawaban

DAFTAR PUSTAKA

GLOSARI

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena dengan


memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan mengetahui
karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi juga karakteristik
penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk.

Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu melakukan
analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang. Dan yang terlebih penting
lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran serta trend perkembangannya, kita
dapat juga mengukur kesejahteraan penduduk serta trend nya.

Kaitan dengan Pengalaman Belajar Peserta Diklat

Peserta Diklat yang mempunyai profil tugas demografis untuk memahami dan
menganalisa struktur dan persebaran penduduk harus mengalami proses dan kegiatan
belajar mengajar dalam modul ini agar dapat melakukan tugasnya. Atau secara tehnis
dapat dikatakan bahwa modul ini merupakan kualifikasi dasar bagi profil tugas “analisa

demografis terhadap struktur dan penyebaran penduduk”.

Ketrampilan analisa struktur dan persebaran penduduk hanya dapat diperoleh setelah
sebelumnya peserta Diklat telah mengalami proses belajar mengajar tentang fertilitas,
mortalitas dan teori transisi demografi.

Kualifikasi Dasar

Constructing / Interpreting selalu menjadi satu. Tidak mungkin melakukan constructing


(pembuatan) saja tanpa mengetahui maknanya atau interpreting.

Taxonomi ketrampilan constructing (pembuatan) sebenarnya hanyalah pada tingkat


sederhana; yaitu pengetahuan kognitif matematika setingkat siswa Sekolah Lanjutan

1
Pertama (SLTP). Dengan dicukupi data yang diperlukan, siswa SLTP dengan mudah
dapat membuat piramida penduduk.

Adapun taxonomi ketrampilan interpreting memerlukan pengetahuan kognitif matematika


lebih advanced; yang meliputi :

 Pengetahuan Dasar-Dasar Statistik

 Pengetahuan Tentang Analisa

 Pengetahuan Tentang Fertilitas

 Pengetahuan Tentang Mortalitas

 Pengetahuan Tentang (Teori) Transisi Demografi

Oleh karena itu, modul ini akan terlebih dahulu membahas definisi, makna dan
interpretasi piramida penduduk, sebelum mengajak peserta terlibat dalam kegiatan
psikomotorik penyusunan (constructing) piramida penduduk.

B. Deskripsi Singkat Tentang Modul

Modul Penyusunan Piramida Penduduk ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Modul yang membahas Fertilitas dan Mortalitas.

Modul ini meliputi pembahasan tentang pengertian piramida penduduk dahulu dan
sekarang, klasifikasi dan pengelompokan serta jenis-jenis piramida penduduk, dan pada
akhirnya akan memberikan kegiatan penyusunan dan pembuatan piramida penduduk
serta interpretasinya.

2
C. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dalam modul ini, peserta memahami
pengertian piramida penduduk, jenis-jenis piramida penduduk dan dapat menyusun
piramida penduduk serta menginterpretasikannya.

Apabila peserta belajar telah dapat menyusun piramida penduduk yang diberikan dalam
Latihan, serta menginterpretasikannya, berarti peserta telah menguasai materi modul..

D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK.

Modul ini penyusunan piramida penduduk ini terdiri dari 3 (tiga) materi pokok; yaitu :

1. Pengertian Piramida Penduduk

2. Pengelompokan dan Klasifikasi dan Interpretasi Piramida Penduduk

3. Penyusunan dan Interpretasi Piramida Penduduk

Masing-masing materi pokok akan diiikuti oleh Latihan yang akan menjadi tolol ukur
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Latihan dikerjakan oleh peserta Diklat dan dievaluasi sendiri oleh peserta Diklat dengan
mencocokkannya dengan Kunci Jawaban yang disertakan pada akhir buku modul ini.
Diharapkan peserta Diklat tidak membaca Kunci Jawaban sebelum berusaha sendiri
untuk menjawabnya.

3
BAB II
PENGERTIAN PIRAMIDA PENDUDUK

Indikator Keberhasilan

Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta belajar
akan :

1. Memahami pengertian piramida penduduk


2. Dapat menjelaskan pengertian piramida penduduk dengan ilustrasi grafis

Uraian Materi

Menurut Web Definition :


“A population pyramid, also called age-sex pyramid and age structure diagram is a
graphical illustration that shows the distribution of various age groups in a population
(typically that of a country or region or the world), which forms the shape of a
pyramid when the population is growing” …….. 6)
Suatu Piramida penduduk yang juga disebut juga piramida umur-seks dan diagram
struktur umur adalah ilustrasi grafik yang menunjukkan distribusi berbagai kelompok
umur dalam suatu penduduk (khususnya penduduk suatu negara atau wilayah atau
dunia), yang berbentuk piramida ketika penduduk sedang tumbuh.

Sedangkan menurut The Free Dictionary dalam WWW.thefreedictionary.com, piramida


penduduk adalah : “A pyramid shaped diagram illustrating the age distribution of a

population; the youngest are represented by a rectangle at the base, the oldest by
one at the apex” 7)

4
Suatu diagram berbentuk piramida yang menggambarkan distribusi umum suatu
penduduk; yang ternuda digambarkan dengan suatu balok pada dasar, sedangkan yang
tertua digambarkan dengan balok pada puncaknya.

Definisi yang diuraikan oleh Sage Research Methods Encyclopedia mengatakan : “The

age-sex composition of a population is often portrayed in a stylized graph called a


population pyramid, which shows the number of people, expressed in absolute
numbers, percentages, or proportions, in each age (or year of birth) interval arrayed
by sex. The name derives from the typical triangular or pyramidal shape of the
image for populations that are growing because of high level of fertility sustained
over a substantial period of time. Pyramid for populations that are growing very
slowly or are stable in size tend to be shaped like beehives, where as pyramids for
populations that are decreasing in size because of low fertility tend to be shaped
like upside-down pyramid”. 8)
Komposisi umur-seks suatu penduduk sering digambarkan oleh suatu grafik dengan
penuh gaya yang disebut piramida penduduk yang menunjukkan jumlah orang, yang
dinyatakan dalam angka mutlak, atau persentase, atau proporsi pada masing-masing
interval umur (atau tahun kelahiran). Nama piramida berasal dari bentuk khususnya yang
berupa segitiga atau bentuk kesan piramida bagi penduduk yang sedang tumbuh karena
tingginya tingkat kelahiran yang berlansung terus menerus selama periode waktu yang
cukup lama. Piramida bagi penduduk yang tumbuh sangat lambat atau stabil besarnya
cenderung berbentuk rumah “tawon endas”, sedangkan piramida bagi penduduk yang
menurun jumlahnya karena rendahnya fertilitas cenderung berbentuk piramida terbalik.

Menurut Oxford Dictionary of Statistics : “A Population pyramid is a diagram (see graph,

below) for representing the age distribution of a population. It is really a histogram


in which age is plotted vertically and frequency, or relative frequency (i.e.
proportion) is plotted horizontally. Often drawn as an back-to-back pyramid with

5
one side for males and the other side for females. Paired pyramid can be used to
compare two populations”. 9)
Suatu piramida penduduk adalah suatu diagram (lihat gambar dibawah) untuk
menggambarkan distribusi umur suatu penduduk. Sebenarnya, piramida penduduk itu
adalah suatu histogram yang didalamnya umur diplot secara vertikal dan frekuensi, atau
frekuensi relatif (proporsi) diplot horisontal. Piramida penduduk sering digambar sebagai
piramida balok yang saling membelakangi, satu sisi digunakan untuk laki-laki sedang sisi
yang lain untuk perempuan. Piramida penduduk berpasangang dapat dipergunakan
untuk membandingkan dua penduduk.

Pada umumnya, umur dikelompokkan dalam interval 5 (lima) tahunan seperti pada
contoh diatas.

6
Karena fertility transition (transisi fertilitas) yaitu berupa penurunan fertilitas merupakan
fenomena universal dinegara-negara sedang berkembang bahkan di negara-negara
Afrika Sub Sahara, serta juga dalam kecepatan lambat dinegara-negara Arab berbasis
Islam, maka diagram distribusi umur dan seks penduduk tidak lagi berbentuk piramida.
From bell-shaped to barrel-shaped and to upside-down pyramid..
Oleh karena itu, yang dahulu disebut piramida penduduk, sekarang sering disebut
sebagai :
 Age-sex distribution
 Age structure diagram
 Population profile

Piramida penduduk merupakan cara yang mudah dan menarik untuk menyajikan
distribusi umur dan gender penduduk.

Latihan

Gambarkanlah bentuk luar sebuah piramida bagi penduduk yang mengalami penurunan
jumlah karena penurunan tingkat fertilitas selama jangka waktu yang cukup lama.

Usahakan agar tidak melihat Kunci Jawaban pada “LAMPIRAN” sebelum anda
mencobanya sendiri.

Rangkuman

 Piramida penduduk adalah grafik penyajian distribusi umur dan seks penduduk
berbentuk histogram berpasangan. Histogram disebelah kanan untuk laki-laki
sedang histogram sebelah kiri untuk perempuan
 Umur pada umumnya dikelompokkan dalam interval lima tahunan
 Piramida penduduk pada masa sekarang tidak lagi nampak sebagai piramida
(pyramid image) karena penurunan fertilitas telah terjadi dimana-mana (universal)

7
Evaluasi

Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban
pada “LAMPIRAN”. Upayakan anda berusaha menjawab sendiri karena evaluasi ini
untuk menilai tingkat pemahaman anda sendiri.

1. Apakah yang disebut dengan piramida penduduk ?


2. Dengan mempergunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi
penduduk yang tingkat fertilitasnya tinggi selama beberapa waktu ?
3. Dengan menggunakan deskripsi katas-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi
penduduk yang mulai mengalami penurunan fertilitas dan penduduknya tidak tumbuh
lagi ?.
4. Dengan menggunakan deskripsi kata-kata, bagaimanakah bentuk piramida bagi
penduduk yang tingkat fertilitasnya sangat rendah selama bertahun-tahun dan
penduduknya mulai berkurang ?

8
BAB III
KLASIFIKASI DAN INTERPRETASI
PIRAMIDA PENDUDUK

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti kegiata belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, Peserta belajar
akan :

1. Memahami pengelompokan piramida penduduk


2. Dapat mengelompokkan piramida penduduk kedalam kelompok (klasifikasi) yang
benar

Uraian Materi

A. PENGELOMPOKAN MENURUT DEMOGRAPHIC TRANSITION


MODEL (DTM)

Seperti telah diuraikan pada Pokok Bahasan II (Pengertian), Piramida penduduk


cenderung mengikuti bentuk sesuai dengan pola atau tingkat fertilitas yang dialami
selama periode waktu yang cukup panjang
Fenomena penurunan fertilitas (fertility transition) ini beroperasi bersama dengan
trend penurunan tingkat kematian dan melahirkan gejala ./ teori yang disebut
“Demographic Transition” (Transisi Demografi).

Pada tahun 1945, untuk pertama kali Frank Notestein menemukan bahwa
masyarakat manusia, dalam menjalani perubahan kemajuan dari keadaan
premodern ke modern, mengalami proses dari tingginya mortalitas dan fertilitas
kearah menurunnya mortalitas dan pada akhirnya menurunnya fertilitas.

9
Dudly Kirk dalam bukunya Demographic Transition Theory , menulis : “……… it

state that societies that experience modernization progress from a pre-modern


regime of high fertility and high mortality to a post-modern one in which both
are low” Kini teori transisi demografi menjadi “the centre of modern scientific

demography” 5)
Secara grafis, transisi demografi diuraikan pada Gambar 2 dibawah ini :

Dari gambar tsb. diatas, peledakan penduduk terjadi pada Tahap 2, yaitu pada saat
jurang antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian sangat lebar. Inilah yang
disebut dengan Natural Increase atau pertumbuhan natural.

10
Apabila dihubungkan dengan bentuk-bentuk piramida penduduk sebagai akibat
tingkat kelahiran pada transisi demografi, maka gambar transisi demografi nampak
seperti pada Gambar 3 dibawah ini :

Gambar 4 pada halaman berikut ini menjelaskan Demographic Transition Model bagi
Piramida Penduduk lebih jelas lagi
.

Tahap 1 : Tingkat kelahiran tinggi. Pengecilan kearah atas yang cepat disebabkan oleh
tingginya kematian serta pendeknya angka harapan hidup.
Tahap 2 : Tingkat kelahiran masih tinggi; turunnya tingkat kematian ketika banyak
peduduk pada umur pertengahan. Angka harapan hidup sedikit lebih
panjang
Tahap 3 : Menurunnya tingkat kelahiran, rendahnya tingkat kematian. Lebih banyak
penduduk yang berumur panjang

11
Tahap 4 : Tingkat kelahiran rendah. Tingkat kematian rendah. Dependency ratio lebih
tinggi. Angka harapan hidup lebih panjang. 11)

B. PENGELOMPOKAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA DIKOTOMI

Banyak buku demografi yang mengelompokkan piramida penduduk secara


dikotomi kedalam beberapa kelompok terlepas dari Demographic Transition Model
(DTM).

12
Pada tulisannya, “Struktur dan Persebaran Penduduk”, Harto Nurdin, dalam buku
Dasar-Dasar Demografi, menulis “Sampai saat ini, dalam demografi dikenal 5

(lima) bentuk atau model piramida penduduk yaitu” 12)

Harto Nurdin, lebih jauh menjelaskan :


Model 1 : Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan “slope” tidak
terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk
dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka
mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian.
Umur median rendah, sedangkan angka beban ketergantungan
(dependency ratio) tinggi
Contoh : Piramida Penduduk India 1951
Piramida Penduduk Indonesia 1971
Model 2 : Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih
lebar dan “slope” lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai
kepuncak piramida. Terdapat pada negara dengan permulaan
pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan
tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingkat

13
fertilitas. Media age (umur median) sangat rendah dan angka beban
ketergantungan (dependency ratio) merupakan yang tertinggi didunia.
Contoh : Sri Lanka, Meksiko dan Brazilia
Model 3 : Bentuk piramida ini dikenal dengan bentuk sarang tawon kuno (old

fashion behives). Terdapat pada negara-negara dengan tingkat


kelahiran yang rendah, begitu pula tingkat kematiannya rendah.
Karakteristik yang dimiliki piramida ini, yaitu umur median sangat tinggi
dengan beban ketergantungan sangat rendah terutama pada kelompok
umur-umur tua.
Contoh : Piramida penduduk pada hampir seluruh negara-negara Eropa
Barat
Model 4 : Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the bell-shaped
pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang paling sedikit
sudahm100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan
kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban
tanggungan meninggi.
Contoh : Piramida penduduk Amerika Serikat
Model 5 : Terdapat pada negara yang mengalami penurunan drastis, yang tingkat
kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran
yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolut
penduduk.
Contoh : Jepang
Demikian menurut Harto Nurdin 12).

C. PENEMPATAN PIRAMIDA PENDUDUK PADA KONTINUM

Pada masa sekarang, yaitu pada masa yang fertility transition merupakan
fenomena universal diseluruh dunia, maka berbagai piramida penduduk negara-
negara diseluruh dunia sangat bervariasi; bukan hanya tiga, empat atau lima jenis,
tetapi merupakan suatu posisi pada kontinum Pandangan kontinum ini

14
menghormati pandangan dikotomi dan DTM dengan menempatkan tiga, empat,
atau lima kelompok tsb. menjadi cluster; dari cluster besar ke cluster kecil.

Afghanistan Portugal
Kontinum
Italia
Yunani

Dalam kontinum “clustering”, ini Indonesia menempati posisi ke 107.pada kontinum


1 sampai dengan 256 negara yang dapat disusun piramida penduduknya; atau dari
dari ujung paling kiri, Afghanistan sampai ke ujung paling kanan, Portugal,.Italia
dan Yunani. 13)

Latihan

Apabila dianggap bentuk-bentuk piramida penduduk mengikuti kelompok dikotomi


dibawah ini; dan dengan diberikan kondisi sosial politik pada masing-masing negara,
saudara diminta untuk memasukkan piramida penduduk negara-negara tsb. kedalam
kelompok dikotomi tsb.

15
Usahakan tidak melihat Kunci Jawaban pada halaman …… sebelum saudara berusaha
menjawabnya sendiri dengan menulis huruf A, atau B, atau C pada kolom terakhir table
dibawah ini.

NEGARA DISKRIPSI KELOMPOK

Afghanistan Mengalami perang tiada henti.


Indonesia SENSUS Pembangunan terabaikan
2000 Praktek pemakaian kontrasepsi
didanai oleh pemerintah sejak tahun
Jalur Gaza 1970
Terlibat perang bertahun-tahun.
Pembangunan terabaikan, tingkat
Thailand kematian tinggi, tingkat kematian
tinggi
Angola Negara ASESN yang maju. Program
keluarga berencana berhasil
dilaksanakan sejak tahun 1971
Amerika Serikat Salah satu negara dari 29 negara-
negara Afrika Sub Sahara yang
Jerman, Portugal, terbelakang, Tingkat kematian tinggi,
Denmark, Belanda, tingkat kelahiran tinggi
Norwegia Negara dengan ekonomi terbesar
didunia, Penduduknya stabil tidak
Korea Selatan tumbuh
Negara-negara maju di Eropa yang
fertilitasnya sangat rendah selama
jangka waktu yang sangat panjang,
Hongkong demikian juga tingkat kematiannya
Negara Asia Timur yang sangat maju
peridustriannya. Pembuat mobil
Hyundai, KIA, dan Daewo. Tingkat
kelahiran dan kematian sangat
rendah. Angka harapan hidup tinggi
Dibawah administrasi China
Komunis, Hongkong dengan
administrasi khusus yang bercirikan
liberal, mengalami kemajuan
perdagangan yang tinggi di Asia
Timur setelah Jepang. Tingkat
kelahiran dan kematian rendah.
Penduduk berkurang.

16
Rangkuman

Piramida penduduk dikelompok-kelompokkan yang pada dasarnya mempergunakan


Demographic Transition Model (DTM).
Beberapa buku mengelompokkan piramida penduduk dengan sekaligus menyajikan
posisinya pada Transisi Demografi
Beberapa buku mengelompokkannya secara dikotomi menjadi tiga, empat, atau lima
kelompok tanpa dengan sengaja menyajikan posisinya pada Transisi Demografi
Pengelompokkan yang paling modern adalah dengan mempergunakan DTM sebagai
cluster sedangkan letak piramida sendiri berada pada suatu kontinum antara Negara
yang paling obsolete dalam hal Transisi Demografi (Afghanistan) dan negara yang telah
mengalami Post Modernism (Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia)

Evaluasi

Kerjakanlah evaluasi ini dan cocokkan jawabannya pada Kunci Jawaban pada halaman
….. dan nilailah capaian anda. Bila nilai anda lebih dari 60, maka anda dapat
melanjutkan kegiatan belajar mengajar ke Pokok Bahasan IV. Bila capaian anda
kurang dari 60, maka sebaiknya ada membaca kembali Uraian Materi.

17
Soal Evaluasi
Gambarlah grafis Transisi Demografi secara sket kasar yang juga menunjukkan bentuk-
bentuk piramida penduduk yang menyertai setiap tahapan transisi.

18
BAB IV
PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam Materi Pokok ini, peserta belajar akan
:

1. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan


secara manual dengan mempergunakan kalkulator

2. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan

3. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan


dengan mempergunakan software aplikasi excel “Prijo Aplikasi Piramida”

4. Mampu menyusun piramida penduduk berdasar data penduduk yang diperlukan


dengan mempergunakan software online.

Data Penduduk Yang Diperlukan

Seperti telah dibicarakan pada Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”, data
yang diperlukan untuk menyusun piramida penduduk pada umumnya adalah data
penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur lima tahunan (five-year cohort).

Data seperti ini dapat dijumpai dalam SENSUS, SUSENAS, SUPAS, Registerasi Vital,
dan “Kecamatan Dalam Angka”

Menurut ahli-ahli demografi, data penduduk menurut kelompok umur sebaiknya diakhiri
pada kelompok umur 85 +. Pengakhiran data pada kelompok umur dibawah kelompok
85 + oleh para ahli disebut sebagai truncation (pemenggalan). Namun karena kesulitan
tehnis, beberapa data penduduk truncated (dipenggal) pada usia dibawah kelompok
umur 85 +..

19
sedangkan SUSENAS mengakhirinya pada kelompok umur 65 +.

Bagi negara-negara maju dengan angka harapan hidup yang tinggi, pemenggalan data
pada usia dibawah 85 + masih menyisakan penduduk yang cukup besar sehingga
menghasilkan batang histogram yang menonjol tidak proporsional pada apex atau
puncak piramida sehingga menimbulkan kesimpulan tidak representatif.

Sedang bagi negara-negara sedang berkembang yang angka harapan hidupnya belum
tinggi, truncation pada usia 75 + bahkan 65 + masih menghasilkan piramida yang
representatif karena sisa penduduk yang dipenggal sangat sedikit dan menghasilkan
piramida yang runcing pada apex (puncak) seperti diharapkan.

Alat Yang Diperlukan

Kristin Bittel, at al. , dalam Population Pyramids, mengatakan : “What tools do we have

at our disposal that will help us analyze …………. ? ” 14)

Apa alat yang kita miliki yang dapat membantu menganalisa …….. ?” “at our disposal”

dalam bahasa Inggris mempunyai makna “apapun yang kita miliki”

Menurut pendapat para ahli piramida penduduk ini, kita dapat menyusun piramida
penduduk dengan alat apapun yang kita miliki. Sehingga dalam Pokok Bahasan ini
kita akan menyusun piramida penduduk dengan mempergunakan alat :

A. CARA MANUAL

1. Alat tulis : kertas, pensil, atau ballpoint, atau marker (segala ukuran dan warna,
baik marker whiteboard maupun marker kertas)

2. Instrumen penghitungan kalkulator (terdapat dalam fitur semua Handphone)

B. DENGAN PROGRAM APLIKASI EXCEL “Prijo Aplikasi Piramida”

C. DENGAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE EXCEL

20
D. DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM ON-LINE

Tentu saja software memerlukan hardware dari Table-top PC, Lap-top, Note book,
sampai Tablet computer..

Hardware lain untuk Global Internet Connection : Perelngkapan Internet Access, Modem,
Perlengkapan WI FI, atau Perlengkapan LAN.

A. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK SECARA MANUAL

Hanya dengan menggunakan kalkulator, dan alat-alat tulis apapun yang kita miliki,
kita dapat menyusun piramida penduduk.

Kualifikasi Dasar :

 Pengetahuan Dasar Matematika setingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP)

 Dianjurkan : Pengetahuan Dasar-Dasar Statistika

Langkah – Langkah Penyusunan 10)

1. Carilah sumber data penduduk periode terakhir yang dapat diperoleh yang ::

 Dikelompokkan kedalam kelompok umur (cohort) lima tahunan

 Paling sedikit dipenggal (truncated) pada kelompok umur 65 +

Sebagai contoh : misalnya kita mempunyai data penduduk seperti pada Tabel 1
dihalaman berikut ini

2. Carilah data (bilangan) maksimum yang terdapat dalam data tsb.

Dari tabel data tsb. kita temukan bilangan maksimumnya adalah : 1.972

3. Sesuai dengan ukuran kertas yang kita miliki, ukur dan tentukan panjang batang
maksimum piramida yang dapat tergambar / tertampung dengan indah
(Penyusunan Piramida Penduduk adalah juga seni)

21
“Indah” berarti aesthetic, tidak terlalu memenuhi kertas, masih tersisa ruang
disebelah kiri piramida maupun sebelah kanannya. Begitu juga sebelah atas
tersisa ruang untuk Judul, Daerah, dan Tahun. Dibawah juga tersisa ruang untuk
text skala dan Sumber Data.

Disamping estetis, pilihan ukuran panjang batang maksimum (atau lebar piramida
maksimum) harus merupakan bilangan yang akan dengan mudah dilakukan
operasi matematika. Maka bilangannya juga seharusnya “baik” karena bilangan
ini akan dipakai untuk membagi sebanyak 31 kali.

22
Kita ambil contoh misalnya kita pergunakan Kertas Manila (Vanilla Paper).

Kita mengetahui bahwa ukuran Kertas Manila adalah 85 cm X 61 cm

Untuk menempatkan bidang gambar piramida dilakukan perkiraan perhitungan


seperti pada Gambar 7 berikut ini.

GAMBAR 7
Perkiraan Perhitungan Pada Kertas Manila

Untuk presisi ukuran, bilangan “baik” 20 cm ini kita jadikan 200 mm.

23
4. Selanjutnya, kita bagi bilangan 1.972 dengan 200. Gunakan kalkulator, baik unit
sendiri maupun fitur nya Hand phone : 1.972/200 = 9,86

1972/200 = .9,86 Bilangan apapun yang anda peroleh. JANGAN dibulatkan


karena bilangan ini akan dipakai berkali-kali sejumlah kohor X 2 (jumlah
kelompok umur X 2 jenis kelamin).

5. Untuk mengetahui panjang masing-masing batang histogram (batang jumlah


penduduk), maka masing-masing data dalam tabel dibagi dengan 9,86 (atau
berapapun jumlah bilangan dibelakang koma, jangan dibulatkan)

6. Hasil Langkah 5. adalah panjang batang histogram dalam mm. yang jumlahnya
adalah 16 X 2 = 32 batang histogram disajikan dalam Tabel 2 dibawah.

24
7. Perhitungan panjang batang juga dapat dilakukan dengan mempergunakan
“Prijo Aplikasi Excel” (Dibahas pada bagian B setelah bagian ini).

8. Langkah terakhir adalah membuat text skala pada sumbu x (dibawah piramida)

0 -4

2.000 1.000 0 0 1.000 2.000

Sebaiknya skala dinyatakan dalam bilangan kelipatan 10 atau setidaknya kelipatan 5.

Panjang Batang histogram maksimum data contoh mewakili bilangan 1.972. Maka
sebaiknya skala dimulai dari bilangan 2.000 dan tentu saja berada agak sebelah kiri dari
Batang histogram terpanjang (maksimum).

B. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN SOFTWARE


APLIKASI EXCEL “Prijo Aplikasi Piramida”

Kualifikasi Dasar

Untuk memperoleh kemampuan ini, terlebih dahulu peserta belajar harus sudah
menguasai program Microsoft Office Excel.(Selanjutnya akan disebut “Excel).

Karena cara penyusunan piramida penduduk ini mempergunakan aplikasi Excel,


maka penyajian berikut setelah uraian ini, peserta diminta untuk membuka file “Prijo
Aplikasi Piramida” yang ditulis dan diprogram dalam Excel.

25
Kelebihan “Prijo Aplikasi Excel”

Semua program aplikasi melakukan internal processing tersembunyi; yaitu dari Input
langsung akan menampakkan Output tanpa peserta memahami proses operasi
matematikanya.

Dalam program “Prijo Aplikasi Excel”, operasi matematik disajikan dalam program
sehingga peserta belajar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar aktif secara
mental. Operasi matematik dapat diketahui dengan menempatkan pointer dalam
sel yang dikehendaki dan peserta belajar membaca “Formula Bar”. Misalnya ingin
mengetahui bagaimana mencari data terbesar :

Kekurangan “Prijo Aplikasi Excel”

1. Tidak seluruhnya otomatis. Masih diperlukan kegiatan peserta

2. Karena formula-formula matematik disajikan terbuka untuk dilihat peserta belajar,


maka terdapat risiko terhapus oleh peserta yang masih belajar. Oleh karena itu,
hanya sel-sel Input yang berwarna kuning saja yang dapat di-Entry, Sel-sel yang
lain di “protect” oleh penulis program aplikasi.

3. Presisi kurang tinggi karena batang histogram maksimum hanya diberi unit satu
per lima puluh. (Manual Kertas Manila mempunyai unit terkecil satu per dua ratus
 Lihat pembahasan sebelumnya (Tehnik Manual / Kalkulator)

26
Penjelasan Isi Sheet.

INPUT

Sheet “Input” merupakan sheet untuk memasukkan data jumlah penduduk menurut
kelompok umur. Hanya sel-sel yang berwarna kuning saja yang dapat di-entry.

SKALA

Sheet “Skala” adalah sheet yang memproses pencarian data terbesar seperti pada
cara Manual tsb. diatas yang telah kita bahas sebelumnya. Juga seperti yang telah
kita bahas, data maksimal ini dipergunakan untuk mencari panjang masing-masing
batang histogram dalam piramida dengan membaginya dengan bilangn “baik” 50..
Proses ini dilakukan secara terbuka pada sheet “Skala” ini juga.

Pada Sheet “Skala” juga disediakan alternatif untuk menyusun piramida penduduk
diatas kertas manila dengan panjang batang histogram maksimum 200 mm pada
kolom “K MANILA”

PIR BASIS

Sheet “Pir Basis” adalah sheet yang harus di copy untuk menggambar masing-
masing batang histogram yang telah diketahui panjangnya pada sheet “Skala”.

Sheet “Pir Basis” JANGAN digarap, tetapi copy nyalah yang digarap.

Adapun langkah-langkah untuk menggandakan (copy) Sheet adalah :

27
1. Right Click lah Nama Sheet “Pir Basis”. Maka akan muncul options :

Click lah Move or Copy, sehingga muncul option :

2. Clicklah “Create a copy” dan “Move to end”. Langkah ini akan memberi anda
copy “Pir Basis” diujung barisan Sheet dengan nama “Pir Basis (2)”.

3. Langkah berikutnya adalah memberi nama baru pada “Pir Basis (2) dengan nama
Piramida yang anda kehendaki; misalnya “Piramida Pringgodani”. Untuk itu,
langkahnya adalah

4. Double Click lah nama Sheet “Pir Basis (2)”, maka nama tsb. akan di block hitam.
Ketiklah nama baru Piramida Pringgodani Tentu saja, anda harus merubah
judulnya dari “Kadipaten Jodipati: menjadi “Kadipaten Pringgodani”.

28
Cara Penggarapan Piramida (Pir Pringgodani)

1. Pir Pringgodani atau Pir apapun yang anda copy, pada setiap sel nya mengandung
angka urutan Panjang Batang. Untuk melihatnya, tempatkanlah pointer pada sel
manapun Laki atau Perempuan, kelompok umur manapun. Pasti anda akan
melihat biangan itu. Lihat gambar dibawah.

Penempatan pada sel ini menunjukkan angka “9” pada “Formula Bar”. Artinya :
inilah panjang batang 9. Bila digeser teris kekiri, angka tsb. Akan semakin
meningkat sampai 50.

2. Lihatlah Panjang Batang pada Sheet “Skala” pada kolom “Komputer”. Misalnya,
untuk Laki-Laki kelompok umur 0 – 4 yang menunjukkan bilangan 36. Maka,

3. Letakkan pointer dan bloklah pada kelompok umur diatasnya; yaitu 5 – 9 pada sel
36 seperti pada gambar dibawah.

29
4. Blok lah area dari 36 sampai 1 (kekanan). Maka akan tampak :

30
5. Gambarlah “Bottom Border” dengan meng click nya.

6. Serta “Left Border” pada sel / row dibawahnya seperti nampak dibawah

7. Maka akan menghasilkan batang histogram seperti dibawah ini.

31
8. Demikian seterusnya sampai semua kelompok umur dibuatkan batang
histogramnya.

9. Apabila dikehendaki warna yang berbeda untuk setiap batang histogram


(misalnya Piramida advokasi Program BKB, maka batang histogram 0 – 4
dapat diberi warna merah dengan melakukan block pada area tsb. dan
memilih warna pada

10. Langkah 9. akan menghasilkan

32
File Program aplikasi “Prijo Aplikasi Excel” disertakan bersama ini.

4. PENYUSUNAN PIRAMIDA PENDUDUK DENGAN


MEMPERGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL

Pengantar

Sebenarnya Microsoft Office Excel (Selanjutnya akan disebut Excel) tidak


mempunyai fasilitas untuk menyusun piramida penduduk.

Namun kita tahu dari Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk” bahwa
piramida sebenarnya adalah sebuah histogram horisontal yang saling berhadapan
(back-to-back histogram).

Menurut Webster, New World Dictionary, Histogram adalah : “A graphic

presentation of a frequency or relative frequency distribution consisting of


vertical rectangles whose width correspond to a defined ranges of frequencies
and whose heights correspond to the number of requencies occurring within the
range” 16)

Histogram adalah suatu presentasi distribusi frekuensi atau frekuensi relatif yang
terdiri dari segi empat vertikal yang lebarnya menggambarkan range frekuensi yang
ditentukan dan tingginya menggambarkan jumlah frekuensi yang terjadi pada range
tersebut.

Untuk itu, marilah kita lihat apa dan bagaimana rupa histogram seperti pada Gambar
8 pada halaman berikut ini :

Setelah mengetahui definisi dan gambar histogram, maka kita mengetahui bahwa
fasilitas yang sesuai definisi itulah yang disediakan oleh Excel dan kita juga tahu
bahwa histogram yang akan kita susun adalah histogram horisontal; bukan
histogram biasa seperti definisi dan seperti fasilitas dalam Excel.

33
Dengan demikian, kita dapat mensiasati fasilitas dalam Excel guna memenuhi
tujuan kita yaitu membuat “histogram horisontal yang saling berhadapan”.

Siasat kita adalah membalik sumbu-sumbu histogram :

 Membuat sumbu “X” menjadi Vertikal

 Membuat sumbu “Y” menjadi Horisontal

Sebelum memasuki penjelasan langkah-langkah tehnis, peserta belajar di-ingatkan


sebaiknya juga membuka File “Penyusunan Piramida.xls” sehingga dapat mengikuti
langkah-langkah interaktif antara peserta dengan program. Modul ini ditulis dalam
program Microsoft Words yang tidak mempunyai efek interaktif terhadap bilangan-
bilangan. Seluruh Tabel setelah ini adalah copy dari File “Penyusunan Piramida.xls” tsb.

34
Seluruh langkah-langkah penyusunan piramida dengan excel ini diambil dari “Pembuatan
Piramida Dengan Excel” yang ditulis oleh Prijo Waspodo. 17)

Langkah – Langkah Menyusun Piramida Dengan Excel

1. MERUBAH DATA PENDUDUK LAKI-LAKI MENJADI NEGATIF

Karena siasat kita adalah membuat sumbu X menjadi vertical, maka agar Penduduk
Laki-Laki berada pada sebelah kiri sumbu X, siasatnya adalah merubah data
penduduk laki-laki menjadi negatif.

Data asli nya adalah seperti dibawah ini

35
Data penduduk laki-laki pada Tabel asli tsb. diatas kemudian kita rubah menjadi
negatif sehingga nampak seperti pada Tabel 4 dibawah

2. MEMBUAT PIRAMIDA

a. Blok lah area dari “KOHOR” sampai dengan “Perempuan” pada sel 530.694 atau
bila anda membuka file “Penyusunan Piramida.xls” , area tsb adalah A6:C23.
(atau sel A6 sampai dengan sel C23)

b. Click lah “Insert”

36
c. Kemudian, Click lah “Bar”`

Langkah ini akan memunculkan options

Dari options ini, pilihlah yang kedua, yaitu

Langkah ini akan menghasilkan piramida


disebeah Tabel seperti dibawah ini

75 +
65 - 69
55 - 59
45 - 49
35 - 39 LAKI - LAKI
25 - 29 PEREMPUAN
15 - 19
5-9

-2,000,000 0 2,000,000

Piramida ini perlu diperbaiki dengan menempelkan batang-batang histogramnya


dengan langkah :

d. Aktifkan piramida dengan meng Click area nya sehingga akan nampak seperti
berikut

37
Perhatikan segi empat yang mengurung piramida. Segi empat ini menandakan
bahwa anda telah memasuki “Chart Area”

e. Setelah berada dalam “Chart Area”, tempatkanlah pointer pada salah satu batang
histogram yang manapun sehingga akan tampak kotak prompt option seperti ini.

f. Right Click lah ditempat itu, maka akan Nampak :

38
g. Click lah “Format Data Series” sehingga muncullah kotak options :

h. Geserlah “GapWidth” kekiri


sehingga menempel ke
ujung paling kiri pada “No
Gap”

Langkah ini akan


menghasilkan piramida
seperti dibawah; yaitu
piramida yang batang-
batang histogram nya saling
menempel satu sama lain
seperti yang kita kita
kehendaki.

39
. Perhatikan posisi “Gap Width” yang telah bergeser ke paling ujung kiri

3. MERUBAH WARNA BATANG HISTOGRAM

a. Seperti biasa, aktifkan dulu piramida dan area nya seperti pada Langkah 2.d,. 2.e.
2.f., dan 2.g.

Maka seperti Langkah 2.g., akan muncul :

b. Click lah “Fill”. Maka akan muncul


:

40
c. Misalnya kita memilih “Solid Fill” dan meng Click “Color”

Akan muncul

Dan bila kita meng Click Kuning,


piramida akan nampak seperti
pada gambar dibawah

75 +

65 - 69

55 - 59

45 - 49

35 - 39 LAKI - LAKI
PEREMPUAN
25 - 29

15 - 19

5-9

-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000

41
4. MEMBERI GARIS BATAS PADA SETIAP BATANG HISTOGRAM

a. Seperti biasa, lakukan langkah 2.d., 2.e., dan 2.f., maka akan nampak

b. Click lah “Border Color”, maka


akan mucul

Bila kita meng Click “Solid line” dan “Color”, merah, piramida akan menjadi

42
b. Bila melakukan hal yang sama untuk Batang-Batang Perempuan, maka hasilnya
adalah

75 +

65 - 69

55 - 59

45 - 49

35 - 39 LAKI - LAKI
PEREMPUAN
25 - 29

15 - 19

5-9

-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000

5. MEMBERI JUDUL PADA PIRAMIDA

Langkah lain yang penting adalah memberi Judul pada piramida.

a. Aktifkan piramida seperti pada langkah 2.d.

b. Pada area yang telah aktif tsb. lakukanlah “Double Click”, maka disebelah atas
akan muncul :

c. Click lah, maka akan piramida dan area nya akan menjadi seperti pada halaman
berikut.

43
d. Click lah “Chart Title” sehingga anda memasuki Text tsb. dan diberi prompt untuk
meng-edit nya; yaitu mengetik text dan mengatur ukuran dan gaya font nya.

e. Dengan mengerjakan apa yang perlu sesuai Sumber Data dan tujuan anda, maka
piramida akan menjadi :

Propinsi Jawa Timur


SENSUS 2010
75 +

65 - 69

55 - 59

45 - 49

35 - 39

25 - 29

15 - 19

5-9

-2,000,000 -1,000,000 0 1,000,000 2,000,000

LAKI - LAKI PEREMPUAN

44
6. MERUBAH SKALA LAKI-LAKI DARI NEGATIF MENJADI POSITIF

Kita masih ingat, pada Langkah pertama diatas tadi, kita telah men-siasati dan
merubah Data Penduduk Laki-Laki menjadi negatif untuk membuat Batang Histogram
disebelah kiri sumbu “Y” (umur). Dan kini kita harus kembali membuatnya menjadi
image positif pada skala sajian piramida.

Untuk menjadi piramida yang sempurna, langkahnya adalah :

a. Tempatkan pointer pada bilangan skala pada sumbu “X”, maka akan muncul
option “Horizontal Value” pada sumbu “X” seperti dibawah ini :

b. Right Click lah Option Box tsb. Sehingga akan muncul options seperti pada
halaman berikut. Yang kita perlukan adalah option “Format Axis”

c. Click lah “Format Axis” sehingga akan muncul

45
46
d. Bila meng click “Number” akan muncul :

e. Click lah angka positif merah untuk menggantikan angka negatif kita.

f. Langkah terakhir adalah meng click “Close”

Piramida kita akan nampak seperti pada halaman berikut.

Inilah langkah terakhir dan selesailah piramida kita.

Sebenarnya Penyusunan Piramida adalah seni yang banyak sekali alternatif dan options
yang bersifat ornamental dan aestetis yang disediakan oleh Excel.. Setelah berkali-kali

47
mencoba dan berlatih, peserta akan memperoleh ketrampilan penyusunan piramida
aestetis yang beraneka ragam. Untuk tujuan kita, hasil terakhir ini dianggap cukup.

Propinsi Jawa Timur


SENSUS 2010
75 +
65 - 69
55 - 59
45 - 49
35 - 39
25 - 29
15 - 19
5-9

2,000,000.00 1,000,000.00 0.00 1,000,000.00 2,000,000.00

LAKI - LAKI PEREMPUAN

5. PENYUSUNAN PIRAMIDA DENGAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM


ON-LINE

Piramida penduduk on-line umumnya disebut dengan “Population Pyramid


Generator.

Banyak sekali population pyramid generatof dijumpai dalam global internet untuk
menyusun piramida.

Populaion pyramid generator tsb. biasanya dapat dikelompokkan kedalam :

48
a. Population pyramid generator yang bebas (free) – tanpa mendaftar (register) dan
hasilnya segera

b. Population pyramid generator yang bebas tetapi hasilnya dimasukkan kedalam


e-mail fihak yang menyusun. Karena itu, program ini meminta alamat e.mail
penyusun.

c. Population pyramid generator yang tidak bebas dan harus mendaftar dahulu
(register) untuk menjadi anggota.

1. POPULATION PYRAMIDE GENERATOR YANG FREE DAN HASILNYA


SEGERA

18)

Hasil penelusuran (searching) tsb. telah diunduh (downloaded) dan dapat dijumpai
bersama tulisan ini dalam Folder On-Line/Population Pyramid Generator,xlsx, yang
merupakan File Microsoft Excel..

49
Kelebihan Program Population Pyramid.xlsx

1. Dapat di copy tanpa dilindungi sehingga dapat menjadi File milik pemakai dan
dapat diberi nama lain sesuai kehendak (dapat di “rename”)

2. Hasilnya (Output) Langsung diperoleh dalam bentuk image (tanpa


menampakkan Format Menu Excel

3. Free / Tanpa register

4. Untuk Input, program on-line ini dapat menerima ukuran dan jenis Font apapun.
Sehingga data yang dimiliki dapat langsung dicopy kedalam Population Pyramid
Generator

5. Hasil (Output) nya walaupun dalam bentuk image, dapat dikenai segala jenis
penggarapan dengan Excel yang telah kita pelajari sebelumnya.

Tampak Layar (Screen View)

50
Ini adalah tampak layar Sheet “Data”.

Sheet “Data” ini diperuntukkan bagi input data penduduk menurut kelompok umur.
Karena dibuat di Amerika Serikat yang SENSUS nya sangat maju, kelompok umur
tidak dipenggal (tidak truncated) sehingga sampai usia 100 tahun.

Sedangkan Sheet “Chart” disebelah kanannya yang diblok kuning adalah untuk
menyajikan Output yang langsung diberikan pada saat itu juga (prompt). Dari
tampilan tsb. kita tahu bahwa bentuk Output dibawah ini adalah berbentuk image
tanpa garis-garis “rows” dan “column” seperti pada tampilan Menu Bar.

Cara Pengoperasian Population Pyramid Generator.xlsx

Karena program ini merupakan aplikasi excel yang dibuat on-line, tentu saja pokok
ini akan kita bahas dengan mempergunakan Excel.

51
Untuk itu, marilah kita buka Folder On-Line/Population Pyramid Generator,xlsx
yang disertakan bersama tulisan Modul ini. Agar kita dapat membandingkan Output
(hasilnya), maka data yang akan kita Input kan adalah data untuk contoh kita
membuat piramida dengan mempergunakan Excel secara langsung seperti yang
telah kita bahas sebelumnya; yaitu penduduk Jawa Timur SENSUS 2010 Menurut
Kelompok Umur..

Setelah kita berada dalam File / program ini, langkah-langkahnya adalah :

1. Input kan data kedalam Sheet “Data”. Ini dapat dilakukan dengan mengetikkan
data satu persatu kedalam sel-sel “Males” dan “Females”. Seperti telah
disebutkan sebelumnya, kita tidak perlu mengkhawatirkan ukuran dan tipe font
data sumber yang akan kita copy kan kedalam Sheet “Data”. . Sedangkan
masalah bahasa, walaupun kita tidak di-ijinkan untuk meng-edit dan alih bahasa
menjadi “Laki-Laki” dan “Perempuan”, pada Sheet “Data”, nanti pada Sheet
Chart atau Output, kita diberi kesempatan untuk meng-edit atau alih bahasa.

Setelah melakukan Input kedalam Sheet “Data”, maka akan sheet tsb. akan
nampak seperti dibawah ini.

Nanti setelah kita mengetahui


Sheet “Chart” yang dapat di-edit,
kita akan mengetahui bahwa
daerah ini untuk Sheet “Data” tidak
begitu penting untuk diisi.

52
2. Click lah Sheet “Chart” untuk melihat bagaimana hasil piramida kita. Sheet tsb.
akan nampak seperti pada halaman berikut ini.

Dari piramida Output dalam Sheet “Chart” ini kita mengetahui beberapa hal tentang
ciri-ciri program on-line Population Piramid Generator.xlsx; yaitu :

a. Sheet “Chart” ini tidak seperti Sheet Excel pada umumnya yang selalu
menampakkan Menu Bar View. Ternyata Sheet “Chart” ini langsung
menampakkan diri sebagai image atau “Print View”.

b. Kelebihan lain adalah : Walaupan view (image) nya print, Sheet ini dapat diakses
dengan menggunakan comands Excel untuk meng-edit dan menghias piramida
penduduk seperti yang telah kita pelajari sebelumnya. Caranya adalah; seperti
yang telah kita tahu, mengaktifkan atau meng-click piramida.

53
c. Sumbu “X” adalah dalam persentase; bukan angka mutlak seperti contoh kita yang
terdahulu; tetapi perhatikan bentuknya. Ternyata hasilnya sama dengan cara kita
terdahulu.

3. Text yang dapat di-edit dengan mengaktifkan (click) adalah

 Judul

 Nama Sumbu Y

 Nama Sumbu X

4. Sebagai contoh, setelah meng-edit, maka misalnya piramida kita akan tampak

2. ZOHRY-MULTI-POPULATION-PYRAMID

54
Zohry-Multi-Population-Pyramid adalah pembuatan piramida penduduk on-line
khusus untuk multi piramida yang membagi penduduk selain jenis kelamin juga
“Perkotaan” dan “Pedesaan”. 19)

Program ini juga bersifat at prompt output (Output nya segera / langsung)

Program ini juga merupakan aplikasi Excel sehingga juga mempunyai dua Sheet;
yaitu Sheet “Data” dan Sheet “Pyramid” /

Sheet “Data” dipergunakan untuk entry input, sedangkan Sheet “Pyramid”


dipergunakan untuk penyajian output atau hasil piramida. Sheet output ini juga
merupakan image, bukan tampilan Menu Bar.

Seperti pada Population Pyramid Generator.xlsx, Sheet “Pyramid” ini juga dapat di-
edit dengan mempergunakan fasilitas excel.

Adapun tampak layarnya (View) Sheet “Data” disajikan dibawah ini.:

55
Text dan data yang dapat di-edit dalam Sheet “Data” diberi warna biru.

Sedangkan Sheet “Pyramid” yang menunjukkan output nampak sbb.

Tidak seperti Program Population Pyramid Generator.xlsx, pada program Zohry ini
sumbu “X” berskalakan angka mutlak, bukan persentase.

Perbedaan yang lain adalah bahwa pada output Zohry ini, Bar Title; yaitu “Male” dan
“Female” ditulis dengan menggunakan fasilitas Windows; bukan fasilitas “Bar Chart”
dalam Excel sehingga dengan mudah dapat diakses dan di-edit menjadi “Laki-Laki”
dan “Perempuan”

Interpretasi Multi Pyramid ini adalah bahwa jumlah penduduk adalah “merah” + “biru”.
Rural berwarna “biru” dan urban berwarna “merah”

3. WEBSITE WWW.STATISTICUM.ORG 20)

Website www.statisticum.org mempunyai banyak fasilitas statistik online; salah


satunya adalah “Population Pyramid” yang dapat dipilih diantara banyak fasilitas yang

56
ditawarkan. Akan tetapi www,statisticum.org bukanlah web yang free seperti
Population Pyramid Generator.xlsx dan Zohry. www Satisticum.org merupakan
website yang hanya dapat diakses dan dioperasionalkan dengan mendaftar (register)
terlebih dahulu. Untuk itu, penyusunan piramida penduduk online ini tidak dibahas
didalam modul ini.

Sebenarnya masih banyak lagi fasilitas penysunan piramida penduduk online; akan tetapi
hampir semuanya mempergunakan fasilitas Excel atau dalam istilah tehnisnya disebut
“spread sheet”. Karena kita telah menguasai tehnik penyusunan piramida dengan Excel
(spread sheet), maka kita dapat melakukan seluruh prosedur dan langkah-langkah yang
diminta oleh kebanyakan program online.

Sebenarnya yang merupakan penyusunan piramida penduduk yang benar-benar online


adalah yang harus mendaftar dahulu dan outputnya tidak prompt melainkan dikirimkan
melewati alamat e.mail pemohon. Sedangkan program penyusunan piramida penduduk
“online” yang dapat di-download dan di save menjadi milik kita menjadi bukan lagi
“online”. Ia telah menjadi milik kita. Apalagi seperti Population Pyramid Generator.xlsx
yang sedemikian generousnya sehingga dapat di “Save as” dengan nama kita
sendiri.bukan lagi merupakan fasilitas “online”.

Sampai disinilah pembicaraan kita mengenai cara penyusunan piramida penduduk..


Sebenarnya masih banyak lagi tehnik dan program penyusunan piramida penduduk,
seperti misalnya : Program WEBL dan Sub Program DemProj dalam Program Spectrum.
21) dan 22)

Agar peserta belajar dapat belajar dan berlatih penyusunan piramida sehingga
memperoleh ketrampilan dan sekaligus pemahaman kognitif tentang pengertian dan
makna piramida penduduk, maka peserta dianjurkan banyak berlatih. Untuk itu Modul ini
disertai juga cukup banyak data penduduk menurut kelompok umur lima tahunan, baik
menurut SUSENAS, SUPAS, maupun SENSUS dalam Folder Data Untuk Latihan.

57
Latihan

1. Djoko Widodo, Gunawan, dan Indra ditugaskan membuat piramida penduduk Propinsi
Jawa Timur menurut hasil SENSUS 2010 dengan menggunakan cara manual.
Mereka menggunakan Handphone untuk kalkulator dan Kertas Manila sebagai dasar
penyusunan piramida penduduk. 23)

Dibawah ini adalah hasil mereka yang menurut basis matematikanya adalah BENAR.
Akan tetapi hanya satu yang proposional.

Piramida penduduk Djoko diberi nama A, ,milik Gunawan diberi nama B, sedangkan
milik Indra namanya C.

Manakah piramida penduduk yang lebih proporsional ?

2. Bukalah File Penduduk Indonesia 97-2000 dalam Folder Data Untuk Latihan.

Dengan menggunakan Microsoft Excel, susunlah piramida penduduk Indonesia


Tahun 1997/1998 24)

58
3. Berdasarkan Data yang sama dengan Soal Nomor 2, buatlah piramida penduduk
dengan mempegunakan fasilitas online yang telah menjadi milik kita yaitu
“Population Pyramid Generator.xlsx.

Rangkuman

Setiap tehnik dan cara penyusunan piramida penduduk mempunyai kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri.

Tehnik Manual

Kelebihan

 Tidak tergantung alat dan perlengkapan yang rumit

 Melibatkan penyusun kedalam operasi matematik yang mendasari penyusunan


piramida sehingga membantu pemahaman kognitif tentang piramida. Bukan hanya
sekedar membuat.

 Dapat dilakukan dimana saja

 Murah

Kekurangan / Kelemahan

 Presisi rendah

 Terlalu banyak kegiatan fisik (cumbersome)

 Kurang artistik

 Terbelakang

Penggunaan Fasilitas Dalam Excel

Kebaikan

 Sangat kaya pilihan ornamental dan mempunyai berbagai macam pilihan customize
(variasi yang dikehendaki

59
 Presisi tinggi

 Menjadi dasar bagi banyak program-program agtau software yang lain baik online
maupun langsung

Kekurangan

 Dituntut penguasaan Microsoft Excel

 Harus melibatkan kegiatan membuat data Laki-Laki menjadi negatif.

Software Prijo Aplikasi Excel

Kelebihan

 Proses dan operasi matematik internalnya terbuka dan dapat dilihat sehingga
pemakai dapat belajar dua pengetahuan sekaligus; yaitu 1) basis matematik
pembuatan piramida dan 2) commands yang dibutuhkan Excel untuk operasi
matematik tsb.

 Mempunyai Sumbu Y (Umur) yang artistik

Kelemahan

 Presisi rendah karena unit ukuran skalanya hanya 50 (lima puluh)

 Tidak sepenuhnya otomatis

Software yang diperoleh secara online

Kelebihan dan kekurangannya tergantung dari dua hal :

1. Free atau harus register terlebih dahulu

2. Hasil (output) prompt atau harus menunggu dan melewati alamat e.mail

Kebanyakan program-program penyusunan piramida online maupun website


mempergunakan Microsoft Excel.

60
Evaluasi

Bukalah File Pop by Cohort dalam Folder Data Untuk Latihan. Pilihlah Sheet Kasiman
Bojonegoro. 25)

Susunlah piramida penduduk Kecamatan Kasiman – Kabupaten Bojonegoro – Tahun


2010. Pergunakanlah Microsoft Excel.

61
BAB V
INTERPRETASI PIRAMIDA PENDUDUK

Indikator Keberhasilan

Setelah mengukuti kegiatan belajar mengajar dalam Pokok Bahasan ini peserta belajar
dapat melakukan interpretasi piramida penduduk.

Uraian Materi

Pada pokoknya, bentuk piramida penduduk ditentukan oleh kelahiran dan kematian
dengan pola trend kelahiran dan tren kematian mengikuti Demographic Transition
Theory, Interpretasi piramida dapat digolongkan sbb. :

1. Kematian meruncingkan piramida kearah apex (puncak)


a. Tingkat Kematian sangat tinggi meruncingkannya menjadi bentuk meruncing
cekung (concave)
b. Tingkat Kematian tinggi meruncingkannya menjadi bentuk meruncing lurus
2. Kelahiran tinggi melebarkan piramida dibawah, kelahiran rendah menciutkan piramida
dibawah
3. Tonjolan ditengah piramida menggambarkan akibat peristiwa kelahiran atau migrasi
masuk yang luar biasa tinggi, sedang cekungan menggambarkan akibati kematian
tinggi akibat perang, wabah, atau bencana.alam.
4. Bentuk tumpul diatas menggambarkan tingkat kematian yang rendah. Ini adalah
piramida penduduk modern atau post-modern. Biasanya diikuti oleh kelahiran rendah
sehingga menciut dibawah. Jumlah penduduk menurun.
5. Bentuk melebar pada usia 15-19 sampai 55-60 sedangkan daerah lain sempit adalah
cita-cita semua Negara. Yaitu sebagian besar penduduk berada pada usia
economically productive. Sayangnya, tidak dapat dihindari, ini hanya terjadi sekali
saja. Inilah yang disebut “Bonus Demografi”

62
Sedangkah contoh-contoh dalam bentuk piramida disajikan pada halaman berikut.

Contoh 1.a. : Runcing concave.

Contoh : Afghanistan, Jalur Gaza,


Nigeria, Angola, Siera Leon, dan
hampir semua negara Afrika Sub
Sahara

Penduduk tumbuh

Contoh 1.b.: Runcing lurus

Contoh : Indonesia SENSUS 1971,


Jawa Timur SENSUS 1971

Penduduk tumbuh

Contoh 2. Tingkat Kelahiran tinggi (dahulu) dan Tingkat Kelahiran menurun.

Contoh : Jawa Timur SENSUS 2010

Bekas-bekas mengalami
kelahiran tinggi

Penurunan Tingkat Kelahiran


Peningkatan Tingkat Kelahiran
Penurunan kembali Tingkat Kelahiran

Contoh 3.a. : Cekungan ditengah piramida : Jawa Timur SENSUS 1971

63
Kematian tinggi Pendudukan oleh Jepang
Contoh 3.c. : Tonjolan ditengah piramida

Contoh : Kota Kediri SENSUS 2010

Tenaga kerja wanita dan asistennya


dalam industri tembakau

Contoh 4. : Tumpul diatas


Contoh : Hampir seluruh Negara-
negara Eropa. Ini akibat tingkat
kelahiran dan kematian rendah selama
bertahun-tahun

Piramida penduduk dapat menyajikan Tingkat Ketergantungan “Dependency” secara


visual sbb. :

64
Latihan

Berikan interpretasi pada bentuk piramida penduduk Kabupaten Sidoarjo menurut


SUSENAS 2006.dibawah ini. 26)

Evaluasi
Apa makna piramida penduduk Kecamatan Karangrejo dibawah ini ?

BAB VI
PENUTUP

65
A. Evaluasi kegiatan belajar

Memahami struktur dan penyebaran penduduk sangatlah penting karena dengan


memahami struktur dan penyebaran penduduk, peserta Diklat akan mengetahui
karakteristik penyebaran bukan saja diwilayah geografis, tetapi juga karakteristik
penyebaran umur dan jenis kelamin penduduk.

Dari pemahaman struktur dan penyebaran penduduk, kita juga akan mampu
melakukan analisa trend persebaran penduduk dimasa yang akan datang. Dan yang
terlebih penting lagi, dengan mengetahui struktur dan penyebaran serta trend
perkembangannya, kita dapat juga mengukur kesejahteraan penduduk serta trend
nya.

B. Umpan balik
Umpan balik pelatihan akan dilaksanakan setelah selesainya pelatihan ini dengan
mengadakan monitoring dan evaluasi pada peserta.

C. Tindak lanjut
Kepada peserta pelatihan yang mengampu jabatan tentang kependudukan di
bidangnya, akan diusulkan untuk mengikuti pelaqtihan lanjutan.

D. Kunci jawaban

1. Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”

Jawaban Soal Latihan

Tumpul diatas, menyempit dibawah

66
Jawaban Soal Evaluasi

1. Unsur-Unsur Jawaban :

 Diagram atau Chart atau Grafik

 Distribusi Umur dan Sek

 Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak

 Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal

 Lokasi dan Tahun

2. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas

3. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang

4. Tumpul diatas, menyempit dibawah

2. Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida”


Jawaban Soal Latihan

Afghanistan B
Indonesia A
Jalur Gaza B
Thailand A
Angola B
Amerika Serikat C
Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D
Korea Selatan D
Hongkong D

67
Jawaban Soal Evaluasi

3. Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida”

Piramida Penduduk
Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008

75 +
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44 Series1
35 - 39
30 - 34 Series2
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
1,500 1,000 500 0 500 1,000 1,500

SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008

68
4. Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida”

Soal Jawaban Latihan

 Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda berjumlah
banyak

 Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan
program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan

 Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas program KB
akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak menurun lagi)

Jawaban Soal Evaluasi

 Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan Usia


Harapan Hidup

 Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi selama


bertahun-tahun

 Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo,


Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas

 Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008 – 20 =
1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas

 Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami


kembali penurunan fertilitas.

LAMPIRAN I

69
KUNCI JAWABAN

Pokok Bahasan “Pengertian Piramida Penduduk”


Jawaban Soal Latihan

Tumpul diatas, menyempit dibawah

Jawaban Soal Evaluasi

5. Unsur-Unsur Jawaban :

 Diagram atau Chart atau Grafik

 Distribusi Umur dan Sek

 Umur menjadi Sumbu Y atau Sumbu Tegak

 Jumlah menjadi Sumbu X atau Sumbu Datar / Horisontal

 Lokasi dan Tahun

6. Sangat ,lebar dibawahm runcing diatas

7. Tumpul diatas, hampir lurus kebawah seperti segi empat panjang

8. Tumpul diatas, menyempit dibawah

70
Pokok Bahasan “Klasifikasi Piramida”
Jawaban Soal Latihan

Afghanistan B
Indonesia A
Jalur Gaza B
Thailand A
Angola B
Amerika Serikat C
Jerman, Portugal, Denmark, Belanda, Norwegia D
Korea Selatan D
Hongkong D

Jawaban Soal Evaluasi

71
Pokok Bahasan “Penyusunan Piramida”

Piramida Penduduk
Kecamatan Kasiman Bojonegoro , 2008

Series1
Series2

SUMBER : BPS Magetan, Kecamatan Dalam Angka 2008

Pokok Bahasan “Interpretasi Piramida”

Soal Jawaban Latihan

 Kabupaten Sidoarjo adalah daerah industri karena itu tenaga kerja muda berjumlah
banyak

 Sejak kurang lebih Tahun (2006 – 30 = 1976) enam tahun setelah pencanangan
program KB, Kab. Sidoarjo mengalami penurunan

72
 Tetapi kurang lebih Tahun (2006 – 4 = 2000) karena penurunan intensitas program KB
akibat penurunan komitmen politik, fertilitas meningkat lagi (tidak menurun lagi)

Jawaban Soal Evaluasi

 Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mulai menunjukkan peningkatan Usia


Harapan Hidup

 Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan pernah mengalami fertilitas tinggi selama


bertahun-tahun

 Tetapi sejak kurang lebih tahun (2008 – 35 = 1973), Kecamatan Karangrejo,


Kabupaten Magetan mengalami penurunan fertilitas

 Namun setelah mengalami penurunan fertilitas, kurang lebih pada tahun (2008 – 20 =
1980, Kecamatan Karangrejo mengalami peningkatan fertitas

 Sejak kurang lebih tahun (2008 – 15 = 1993) Kecamatan Karangrejo mengalami


kembali penurunan fertilitas.

73
74

Anda mungkin juga menyukai