Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TRADISI MAKAN SUKU BUGIS SULAWESI SELATAN

(MAKANAN KHAS BURASA)

Disusun Oleh :
Sitti Khafifa ( P07223119093 )
Kelas : I B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulisan Makalah
“TRADISI MAKAN SUKU BUGIS DI SULAWESI SELATAN” dapat terselesaikan
dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Kimia Pangan. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “TRADISI MAKAN SUKU BUGIS DI SULAWESI SELATAN” bagi
para pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Sosio Antropologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Samarinda,19 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Sejarah Kebiasaan Makan Khas suku Bugis....................................................................2
B. Makanan Khas Suku Bugis................................................................................................3
C. Cara Pembuatan Burasa.......................................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan ragam kuliner tradisionalnya yang sudah tak
terhitung lagi jumlahnya. Tapi selain varian makanannya, ada juga tradisi makan
bersama yang acap kali jadi ritual menjalin keeratan hubungan masyarakat.
Kebiasaan makan adalah cara individu atau kelompok
individumemilih pangan apa yang dikonsumsi sebagai reaksi terhadappengaruhfisi
ologis, psikologi dan sosial budaya.Kebiasaan makanbukanlah bawaansejak lahir
tetapi merupakan hasil belajar (Suhardjo,1989). Perubahan kebiasaan makan dapat
disebabkan oleh faktorpendidikan gizi dan kesehatan serta aktivitas pemasaran atau
distribusipangan. Dapatdipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan
sepertilingkungan budaya (cultural environmental ), lingkungan alam
(natural environmental) serta populasi (Hartoet al.,1995)
Disetiap daerah Indonesia memiliki kebiasaan makan yang berbeda.
Membahas kebiasaan makan berarti membahas ciri khas makanan setiap etnis atau
suku, cara mengkonsumsi dan menggunakan makanan sesuai factor social dan
budaya dimana mereka berada. Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk
mengetahui kebiasaan makan salah satu suku di Indonesia yaitu suku bugis di
Sulawesi selatan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kebiasaan makan khas di suku bugis?
2. Apa saja makanan khas suku bugis?
3. Bagaimana cara pembuatan burasa?
4. Bagaimana cara penyajian dan cara memakannya?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui sejarah kebiasaan makan khas di suku bugis
2. Mengetahui makanan khas suku bugis
3. Mengetahui cara pembuatan burasa
4. Mengetahui cara penyajian dan cara memakannya

1
2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kebiasaan Makan Khas suku Bugis


Di Indonesia, seperti Suku Minangkabau, Sunda, Jawa dan Bugis
mempunyai pola makan yang khas. Suku Bugis Bone
seringmengkonsumsi ikan yang masihsegar, sayangnya
dalam mengkonsumsi sayur dan buah, mereka sama buruknya dengan Suku
Minangkabau.Kebisaan makan orang bugis Bone diturunkan dari nenek
moyangterdahulu suku Bugis Bone.Nenek moyang suku bugis Bonetersebar
didataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari suku
bugishidup sebagai petani dan nelayan. Mereka dikenal sebagai pelaut yang
sering merantau & menyebar ke seluruh Indonesia. Suku bugis
Boneyang mendiami dataran rendah merupakan pembuka terulung terhada
phutan-hutan belantara dan perkampung bagi tujuan penanaman padi
atauguna membangun perkampungan baru untuk ditempati. Aktivitas
pembukaan lahan baru ini , biasanya dilakukan dengan seluasyang mereka
mampu dengan tujuan untuk mendapatkan kediaman dan perkampungan
disamping akan menghasilkan tuaian tanaman padi.Sedangkan
suku bugis bone yang mendiami pesisir biasanya dimanfaatkan oleh orang-
orang Bugis nelayan untuk berlabuh dan menjual hasil tangkapan ikannya.
Dari budaya tersebut membentuk kebiasaan makan suku bugisBone
yang menjadikan ikan segar dan nasi atau beras sebagai makanan pokok
yang sampai sekarang menjadi kebiasaan makan suku bugis Bone
dimanapun berada sesuai dengan sumber daya sekitarnya.Tidak hanya itu
dalam budaya bugis bone telah tertanam secaratidak tertulis aturan bahwa
dalam satu keluarga makan Bersama merupakan suatu keharusan dan hal ini
sudah menjadi tradisi turun temurun. Hampir semua sesi makan (pagi, siang
dan malam) khususnya makan malam wajib diikuti oleh semua anggota
keluarga. Tradisi makanbersama sambil duduk bersila, membentuk sebuah
lingkaran kecil, sertasemua menu makanan diletakkan dalam sebuah
tempayang besar yang diletakkan ditengah-tengah lingkaran adalah hal
yang sering dijumpai pada keluarga suku bugis

3
B. Makanan Khas Suku Bugis
Seperti halnya dengan suku lain, masyarakat Bugis Bone juga
memiliki makanan dan minuman tradisional yang tetap mewarisi
darimakanan asal mereka. Walaupun bahan baku pembuatannya berasal
dari sumber daya alam persekitarannya. Oleh sebab itu, bentuk dan cita
rasanya tetap terjaga seperti makanan asalnya. Ada begitu banyakmakanan
dan minuman tradisional yang dimiliki oleh orang Bugis Bone, diantaranya
ialah langka’, burasa’, gambang, onde-onde,berongko, coto Makassar,
konro’, palopo’ dan lain sebagainya. Langka’ Danburasa’merupakan
makanan yang paling khas bagi masyarakat Bugis dimanapun mereka
berada, demikian juga masyarakat Bugis Bone tetap mengekalkan makanan
ini sebagai makanan tradisional yang terus dilestarikan sampai kapanpun.
Dalam makalah ini akan membahas makanan khas suku bugis Bone
berdasarkan pola makan dan kebiasaan makan suku tersebut yang sering
mengkomsumsi beras dari hasil pertanian, salah satu makanan khas suku
bugis Bone yang berbahan dasar beras yaitu Burasa
Burasa adalah salah satu panganan khas masyarakat Bugis
dan makasar di Sulawesi Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama
lapat, lontong bersantan atau buras. Bentuknya hampir mirip
dengan lontong  cuma agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri.
Burasa merupakan makanan wajib bagi masyarakat Sulawesi Selatan pada
hari lebaran yang bisanya tersaji bersama coto makassar ataupun opor
Panganan ini terbuat dari beras yang dimasak tertebih dahulu dengan santan
yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus
dengan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan
(menggunakan tali rapia atau daun pisang) kemudian direbus hingga
matang. Panganan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi
Selatan seperti Gorontalo atau Kalimantan  dan beberapa daerah lain
di Indonesia dan Malaisya. Mungkin dikarenakan banyaknya suku
Makassar dan Bugis yang merantau dan menetap di daerah-daerah tersebut
sehingga panganan ini ikut menjadi bagian dari tradisi hari lebaran di
daerah-daerah tersebut.Selain untuk hidangan pada hari lebaran, burasa juga
banyak dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan karena

4
mampu bertahan hingga 2 x 24 jam. Burasa bisa dikonsumsi dengan sambal
kacang, telur rebus atau sambal haban tetapi bagi masyarakat Bugis atau
makassar lebih sering menjadikannya teman untuk makanan coto
makassar, sop konro, pallubasa nasu lekku' (ayam masak lengkuas versi
sulawesi selatan) atau makanan yang berkuah lainnya.

C. Cara Pembuatan Burasa

Bahan

1. 1 liter beras
2. 3 lembar daun salam
3. Daun pisang untuk pembungkus (secukupnya)
4. 3 gelas santan kelapa
5. Garam secukupnya
6. Tali untuk mengikat

Cara membuat

1. Cucilah beras sampai benar-benar bersih dan air sudah terlihat sampai
bening, lalu tiriskan dan kukus setengah matang.
2. Angkat lalu dicampurkan ke dalam rebusan santan. Aduk hingga rata
sampai santannya meresap dan beras sampai matang dengan sempurna dan
pulen.
3. Setelah matang, angkat nasi buras lalu dibentuk sesuai dengan selera,
biasanya berbentuk pipih atau persegi.
4. Siapkan daun pisang, lalu nasi buras tadi dibungkus dengan daun pisang dan
diikat dengan tali.
5. Setelah nasi buras tadi sudah dibungkus semua, lalu langkah selanjutnya
mengukus kembali nasi buras tersebut hingga 40 menit.
6. Angkat dan hidangkan.

D. Cara Penyajian dan Cara Memakannya


Cara penyajiandan cara makan burasa hampir sama dengan nasi,atau
pun lontong dan ketupat.Burasa dibuka ikatan tali rafia dandisajikan dengan
lauk. Rasa Buras gurih karena ada santan dantambahan garam. Cocoknya
burasa dimakan dengan lauk opor ayam atau ikan yang dimasak

5
santan.Burasa juga bisa dikonsumsi dengan sambal kacang, telur rebus atau
sambal haban tetapi bagi masyarakat Bugis atau makassar lebih sering
menjadikannya teman untuk makanan coto makassar,sop konro, pallubasa,
nasu lekku’ (ayam masak lengkuasversi sulawesi selatan) atau makanan
yang berkuah lainnya.Adakalanya burasa’ ini dimakan bersama dengan coto
Makassar atau dimakan bersama galetto’ atau denganlauk sesuai selera
masing-masing.Buras juga merupakan makanan tradisi yang wajib disajikan
saatupacara hajatan khusus keluarga dan hari-hari besar keagamaan dalam
masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku
deutroumelayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama
daridaratan Asia tepatnya Yunan. Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi,
yangberarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama
kerajaanCina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu
LaSattumpugi.Kebiasaan makan suku bugis bone yang menjadikan ikan
segardan nasi atau beras sebagai makanan pokok yang sampai
sekarangmenjadi kebiasaan makan suku bugis Bone dimanapun berada
sesuaidengan sumber daya sekitarnya.Ada begitu banyak makanan dan
minuman tradisional yang dimilikioleh orang Bugis Bone, di antaranya
ialah langka’, burasa’, gambang,onde-onde,berongko, coto Makassar,
konro’, palopo’ dan lain sebagainya.
Cara membuat Burasa’ yaitu bermula dengan memilih beras
bukanpulut lalu dicuci sehingga bersih, beras tersebut kemudian ditanak
setengah masak. Setelah berastersebut sudah setengah masak, laludiangkat
dan diaduk bersama dengan santan kelapaasli,kemudian dibungkus dan
dibalut dengan daun pisang, lalu diikat dengan kuat menggunakan tali
rajutan dari daun pandan yang sudah dikeringkan.Setelah proses
pembalutan dan pembungkusan selesai, burasa’ tersebut kembali dimasak
kali keduauntuk lebih mematangkan lagi rasa berasnya yang sudah
diaduk bersama santan Setelah burasa’ ini masak, lalu disejukan dan sudah
siap untuk disajikan bersama dengan lauk yang diingikan.Cara penyajian
dan cara makan burasa hampir sama dengan nasi,atau pun lontong dan
ketupat. Cocoknya burasa dimakan denganlauk opor ayam atau ikan yang
dimasak santan
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat dikritik dan memakluminya
saya memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37745105/KEBIASAAN_MAKAN_SUKU_BUGIS_BONE
_DI_SULAWESI_SELATAN_MAKANAN_KHAS_BURASA
https://id.wikipedia.org/wiki/Burasa
https://www.garnesia.com/news/read/717/resep-dan-cara-membuat-buras-
enak-dan-gurih.html

Anda mungkin juga menyukai