Anda di halaman 1dari 5

Makalah tentang Fish and shelfish

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fish and Shellfish atau kerang kerangan merupakan jenis binatang berdarah dingin yang
dagingnya banyak di komsumsi oleh manusia dalam pembuatan berbagai jenis masakan baik
di rumah, diwarung,restaurant dan hotel , terlebih lagi daging dari ikan dan kerang memiliki
tekstur tubuh yang agak lunak sehinnga baik untuk di konsumsi. Selain itu kandungan
vitamin dan gizi yang terdapat pada ikan dan kerang sangat berguna bagi tubuh manusia.
Selain itu, beberapa shellfish atau kerang kerangan juga dapat digunakan sebagai indikator
kualitas suatu perairan.
Pencemaran perairan sudah menjadi masalah yang menghawatirkan di Indonesia. Pencemaran
ini dapat disebabkan oleh adanya limbah domestik seperti limbah rumah tangga, limbah pabrik,
kegiatan pertambangan, dan limbah pertanian, limbah yang masuk ke perairan ini dapat
menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem, daya guna air yang menjadi terbatas,
hingga masalah kesehatan masyarakat

1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Shellfish atau kerang kerangan.
2. Mengetahui indikator kualitas suatu perairan.
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Shellfish
Kerang (shellfish) adalah binatang berdarah dingin yang hidup di air tawar dan
sebagian besar hidup di air laut. Binatang berdarah dingin artinya, bahwa ikan sangat mudah
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan. Ikan tidak akan kedinginan bila
berada di dasar laut. Binatang kerang (shellfish) adalah binatang berkulit kerang atau
bertubuh lunak yang dapat diolah menjadi makanan, binatang ini juga hidup di air seperti
ikan.Karena kebanyakaan yang berasal dari air laut, maka bahan makanan yang terbuat dari
ikan dan binatang kerang ini sering disebut dengan istilah “Seafood”, walaupun tidak
seluruhnya bahan makanan tersebut berasal dari laut. Seafood atau makanan laut adalah
sebutan untuk makanan berupa hewan dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, dan
diambil dari laut maupun dari hasil budidaya. Istilah makanan laut kadang juga mencakup
mamalia laut, ikan, dan kerang yang ditangkap atau dikumpulkan oleh nelayan dari air tawar
(danau atau sungai). Makanan laut merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral
(seng, zat besi, selenium, magnesium dan yodium).
Istilah binatang berkulit kerang atau “shellfish” meliputi semua binatang berkulit
keras yang pada umumnya hidup di air, memiliki tubuh yang lunak dengan kulit yang keras
pada bagian luar yang berfungsi sebagai pelindung atau di sebut kerang. Kerang adalah
kuliner dan perikanan istilah untuk invertebrata air exoskeleton - bantalan yang digunakan
sebagai makanan, termasuk berbagai jenis moluska, crustacea, dan echinodermata. Dalam
pengolahan makanan, pengertian shellfish mencakup juga binatang-binatang bertubuh lunak
lainnya, yang hidup di sela-sela batu karang ataupun pada rongga-rongga batu karang.
Binatang ini dapat keluar dari rongga karang dan berpindah ke rongga lainnya. Shellfish
banyak mengandung vitamin, yodium dan sodium yang sangat berguna bagi tubuh untuk
pertumbuhan tubuh manusia. Bagian daging shellfish banyak mengandung zat lemak lebih
rendah daripada daging hewan. Serat daging dari shellfish lebih kasar daripada daging hewan
sehingga perlu ditambah asam sebelum dimasak, sehingga hasilnya lebih empuk. Meskipun
sebagian besar jenis kerang yang dipanen dari lingkungan air asin, namun ada beberapa jenis
hanya ditemukan di air tawar. Selain itu beberapa spesies kepiting darat yang dimakan,
misalnya Cardisoma guanhumi di Karibia. Meskipun nama kerang bukan jenis ikan, tetapi
hanya hewan yang hidup di air. Banyak varietas kerang / Moluska laut Familiar dinikmati
sebagai sumber makanan oleh manusia mencakup banyak spesies kerang, remis, tiram,
winkles, dan kerang. Beberapa krustasea umumnya dimakan adalah udang, lobster, udang
karang, dan kepiting. Echinodermata tidak sesering dipanen untuk makanan seperti moluska
dan krustasea.
Kerang-kerangan termasuk kelas bivalvia, yang secara khas memiliki dua bagian
cangkang, yang keduanya kurang lebih simetris. Kelas ini dalam perkembangannya
dilaporkan memiliki 30.000 jenis. Kerang dikenal juga sebagai umbo, dapat dikenali sebagai
punuk besar pada bagian anterior dan dorsal masing-masing cangkang kerang. Kedua bagian
cangkang kerang dihubungkan di bagian dorsal dengan suatu ligamentum yang terdiri atas
tensilium dan resilium. Keduanya bekerjasama dalam proses membuka dan menutupnya
kedua sisi kerang (Sjafaraena dan Umar, 2009).
Hasil analisis logam berat pada air laut memiliki nilai konsentrasi yang rendah
dibandingkan dengan sedimen atau kerang hijau. Disebabkan karena perairan antar pulau
seperti Laut Jawa, gelombang tinggi terjadi pada bulan Februari, Juli dan Agustus, hal ini
terjadi karena pada bulan Februari angin bertiup dari barat sepanjang Laut Jawa dan
Samudera Indonesia dengan kecepatan yang tinggi pula sehingga terbentuk fetch yang
panjang. Kandungan kadar logam berat yang terkandung dalam kerang hijau sangat
dipengaruhi oleh kualitas air tempat kerang hijau tersebut tinggal. Jika kerang hijau tidak
dapat mentoleransi kondisi lingkungan maka akan mengakibatkan kematian. Hasil penelitian
kadar timbal dan kadmium pada kerang hijau yang dijadikan indikator mewakili daerah
pencemar menunjukkan bahwa kadar timbal dan kadmium pada kerang hijau di perairan
(Eshmat et al., 2014).
Kerang Hijau merupakan anggota kelas bivalvia (branchiate) dari ordo Filibrachiata
yang memiliki karakteristik berupa adanya filament yang disatukan dengan cilia. Bivalvia
kelompok mussel ini adalah bagian dari Famili Mytilidae yang dicirikan oleh adanya dua
buah yang berukuran sebanding. Cangkang terreduksi di bagian anteriornya dan di bagian
posteriournya. Terdapat ligament eksternal, hinge hampir tidak bergigi, berinsang dengan
filament tepisah, terdapat dua otot adductor yang pada spesies tidak terdapat bagian
anteriornya. Umumnya hidup menempel di subtratnya dengan meng-gunakan byssus. Kerang
hijau (Perna viridis) hidup diperairan teluk, estuaria mangrove dan muara-muara sungai
dengan kondisi ling-kungan dasar perairannya berlumpur campur pasir, dengan cahaya dan
per-gerakan air yang cukup, serta kadar garam yang tidal terlalu tinggi (Sari dan Harlyan,
2015).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerang merupakan hewan bivalvia yang biasanya dijadikan sebagai indikator kualitas air laut
karena kerang mampu mentoleransi lingkungan yang tercemar . Namun kerang mempunyai
batasan untuk mentoleransi lingkungannya. Didalam tubuh kerang mengandung logam berat
yang didapatkan dari lingkungan tempat hidupnya yaitu laut. Semakin tercemar lingkungan,
semakin buruk kandungan dari kerang.
DAFTAR PUSTAKA

Eshmat, M. E., G. Mahasri dan B.S. Rahardja. 2014. Analisis Kandungan Logam Berat
Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Kerang Hijau (Perna viridis L.) di Perairan
Ngemboh Kabupaten Gresik Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 6(1):
101-108.

http://megaputrri.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-fish-and-shelfish.html.

Sari, S. H. J dan L. I. Harlyan. 2015. Kelayakan Kualitas Perairan Sekitar Mangrove Center
Tuban Untuk Aplikasi Alat Pengumpul Kerang Hijau (Perna Viridis L.).
Research Journal Of Life Science, 2(1): 60-68.

Sjafaraenan dan M. Umar. 2009. Kajian Keragaman Genetik Jenis-jenis Kerang yang Digunakan
Sebagai Obat Tradisional Masyarakat Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Prosiding
Seminar Pemberdayaan Sains MIPA Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam. 1: 1-12.

Anda mungkin juga menyukai