Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Zoologi Vertebrata

(kelas Chondrichthyes)

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1:

Rahmawati (91811402111026)

Yulansi kalara (91811402111014)

Miftahul Jannah (91811402111019)

Deby Marsela Rante (91811402111015)

Jioce Viana Nofriani Nongka (91811402111002)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO

POSO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
RahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ”kelas Chondrichthyes” demi untuk
menjalankan tugas mata kuliah zoology vertebrata.

Pada kesempatan ini, penulis mengharapka kritik dan saran pembaca dalam
penyusunan makalah ini, jika ada penulisan yang tidak sesuai dengan materi penulis mohon
maaf.

Poso, 8 Maret 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Pengertian Chondrichthyes.....................................................................................3
B. Ciri-ciri Chondrichthyes.........................................................................................3
C. Struktur tubuh Chondrichthyes ..............................................................................4
D. Anatomi Chondrichthyes .......................................................................................7
E. Sistematika Chindrichthyes....................................................................................10

BAB III PENUTUP............................................................................................................18


A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau
vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada
adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahang keras Placodermi
(punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera)
dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir dikelompokkan
dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005)

Pada ikan bertulang rawan (chondrichthyes) kulitnya tegar dan diliputi oleh
sisik placoid dengan banyak kelenjar mukosa, mulut terlatak sebelah ventral dari
kepala. Juga merupakan vertebrata rendah yang memiliki columna vertebralis
sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah membengkokkan tubuhnya.
Kecuali itu telah memiliki tulang rahang dan beberapa pasang appendage berupa pina
(sirip). Hampir semuanya predacious, hidup di laut. Nenek moyangnya dikenal dari
fosil-fosil  yang berupa sisa-sisa tulang gigi, tulang jari sirip dan sisik.

Ikan itu vertebrata aquatis dan bernafas dengan insang (beberapa jenis ikan
bernafas dengan alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang/ gelembung
udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi regio-regio. Otak itu dibungkus dalam
kranium (tulang keras) yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang menulang.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan pembahasan lebih lanjut


mengenai spesies dari Chondrichthyes agar kita mampu membedakan ikan bertulang
rawan dengan ikan yang lainnya serta spesifikasi mengenai hewan chondricthyes ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Chondrichthyes ?
2. Bagaimana cirri-ciri Chondrichthyes?
3. Bagaimanakah struktur tubuh Chondrichthyes?
4. Bagaimana anatomi tubuh pada Chondrichthyes?
5. Bagaimana sistematika Chondrichthyes?

1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Apa pengertian Chondrichthyes ?
2. Dapat mengetahui cirri-ciri Chondrichthyes?
3. Dapat mengetahui struktur tubuh Chondrichthyes?
4. Dapat mengetahui anatomi tubuh pada Chondrichthyes?
5. Dapat mengetahui sistematika Chondrichthyes?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Chondrichthyes

Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang rawan;


ichtyes=ikan), yang artinya ikan bertulang rawan. Kelas ini merupakan vetebrata rendah.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan
bernafas dengan insang. Ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip
berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang
terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua subkelas:
Elasmobranchii (hiu, pari dan skate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang disebut hiu
hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).

Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan


kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah
tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas
Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan
sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan
merupakan ciri sekunder

B. Ciri-ciri Chondrichthyes

Ciri-ciri umum dari Chondrichthyes diantaranya yaitu:

a) Rangka tulang rawan ;Kerangka bertulang rawan pada ikan-ikan kelas ini adalah
karakteristik yang diperoleh, bukan karakteristik primitif. Hal itu disebabkan
leluhur Chondrichthyes ternyata memiliki kerangka bertulang keras dan kerangka
bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya.
Selama perkembangan sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun
atas tulang rawan, kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan mulai
digantinya matrik tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium fosfat yang keras
(Neil A. Campbell, 2003)
b) Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak
c) Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
d) Letak celah insang lateral dan ventral

3
e) Mulut terletak pada sisi ventral
f) Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
g) Sirip berpasangan
h) Tidak memiliki gelembung udara
i) Lubang hidung sepasang
j) Seks terpisah, fertilisasi (pembuahan) terjadi di dalam tubuh; ovipar atau ovivipar

Ciri-ciri Khusus dari Chondrichthyes :

a. Kulit keras, dengan sisik plakoid kecil dan banyak kelenjar mukosa, terdapat sirip
median dan sisrip berpasangan, semua ditopang oleh jejari sirip, sirip pelvic
dengan klasper pada jantan.
b. Mulut ventral, dengan banyak gigi yang terlapisi email, kantung olfaktori
berjumlah 2 (atau 1), tidak terhubung dengan rongga mulut, dengan rahang bawah
dan atas, usus dengan katup spiral.
c. Kerangka bertulang rawan, tidak ada tulang yang berpasangan, cranium bergabung
dengan kapsul indra yang berpasangan, notokorda bertahan, tulang belakang
banyak, lengkap, dan terpisah.
d. Jantung beruang dua (1 atrium, 1 ventrikal), dengan sinus venosus dan konus
arteriosus, hanya mengandung darah vena, beberapa pasang lengkung aorta, sel
darah merah berinti dan berbentuk oval.
e. Respirasi dengan menggunakan 5 atau 7 pasang insang, masing-masing terdapat
pada belahan yang terpisah ( 3 pasang pada chimaera ).
f. Sepuluh pasang sarap cranial, setiap organ auditori dengan tiga kanalis
semisirkularis.
g. Suhu tubuh bervariasi ( poikiloterm).
Jenis kelamin terpisah, gonad berpasangan secara khas, saluran reproduksi
melepaskan isinya ke kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovivipar, telur
besar, dengan banyak kuning telur, segmentasi meroblastik, tidak ada membran
embrionik, perkembangan langsung, tidak mengalami metamorphosis.Contoh Pari,
Hiu, Lumba-lumba

C. Struktur Tubuh Kelas Condrichthyes


1) Gigi
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain.
Gigi pada hiu yang berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi
tersebut bisa diganti setiap waktu. Di beberapa baris gigi pengganti tumbuh jalur di
bagian dalam rahang dan terus bergerak maju seperti ikat pinggang. Beberapa hiu
dapat kehilangan sekitar 30.000 lebih gigi semasa hidupnya. Tingkat pergantian gigi
bervariasi dari sekali setiap 7-8 hari sampai beberapa bulan. Pada sebagian besar

4
spesies gigi yang diganti satu persatu, kecuali hiu cookiecutter yang mengganti
seluruh barisan gigi sekaligus.

Bentuk gigi hiu dipengaruhi pada pola makan. Misalnya hiu yang memakan
moluska dan crustasea memiliki gigi yang rata dan padat yang berguna untuk
menghancurkan, hiu yang memakan ikan-ikan memiliki gigi yang seperti jarum yang
berguna untuk mencengkeram, dan mereka yang memakan mangsa yang lebih besar
seperti mamalia memiliki gigi yang lebih rendah untuk mencengkeram dengan gigi
atas berbentuk segitiga dengan tepi bergerigi untuk memotong. Gigi pemakan
plankton seperti Hiu basking lebih kecil dan non-fungsional.

2) Kerangka
Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan vertebrata
daratan. Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan jaringan
konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas Chondrichthyes atau ikan
bertulang rawan. Ikan memiliki kerangka tulang sejati, sama dengan tulang yang
dimiliki semua vertebrata daratan. Tulang rawan atau cartilago merupakan kerangka
yang lentur yang memiliki kepadatan setengah dari tulang. Hal ini dapat mengurangi
bobot kerangka, sehingga dapat menghemat energi
Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air,
berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama
sebelum mereka lemas.

3) Rahang
Rahang hiu tidak melekat pada kranium. Permukaan rahang hiu dan
lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang
berat untuk fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan
heksagonal piring kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal garam
kalsium yang diatur menjadi mosaik. Hal ini memberikan banyak kekuatan pada
daerah-daerah tertentu, yang juga sama seperti hewan lain.
Umumnya hiu hanya memiliki satu lapisan tesserae, tapi untuk spesies yang
besar seperti hiu banteng,hiu harimau, dan hiu putih besar, terdapat dua sampai tiga
lapisan bahkan lebih, tergantung ukuran tubuhnya. Khusus hiu putih besar, rahangnya

5
dapat mencapai lima lapisan. Pada moncongnya, tulang rawannya memiliki
kemampuan spons dan fleksibel untuk menyerap kekuatan tekanan.

4) Ekor
Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari
satu jenis dengan jenis lainnya. Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi
kecepatan dan percepatan tergantung bentuk ekornya. Hiu memiliki sirip ekor
heterocercal di mana bagian punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan
bagian ventral. Hal ini disebabkan ruas tulang belakang hiu meluas ke bagian dalam
punggung sehingga memberikan area permukaan yang lebih besar untuk lampiran
otot. Hal ini memungkinkan gerak yang lebih efisien pada ikan bertulang rawan
apung negatif. Sebaliknya, ikan memiliki tulang yang paling menyerupai sirip caudal
homocercal.
Ekor hiu harimau memiliki lobus atas yang besar yang memberikan daya
maksimum untuk penjelajahan lambat atau ledakan kecepatan mendadak. Hiu
harimau mampu memutar dan mengubah arah di dalam air dengan mudah ketika
berburu untuk mendukungnya mendapat makanan, sedangkan porbeagle, yang
berburu ikan bergerombolan seperti makarel dan herring memiliki lobus yang lebih
besar dan rendah untuk membantu mengimbangi kecepatan renang mangsanya.

5) Kepala
Terdapat reseptor medan elektromagnetik (disebut ampullae of Lorenzini) dan
gerak mendeteksi kanal di kepala hiu. Mereka berjumlah ratusan hingga ribuan. Hiu
menggunakan disebut ampullae of Lorenzini untuk mendeteksi medan
elektromagnetik dimana semua makhluk hidup menghasilkan. Ini membantu hiu
(terutama hiu martil) mencari mangsa. Hiu ini memiliki sensitivitas listrik terbesar
binatang. Hiu mencari mangsa tersembunyi di pasir dengan mendeteksi medan listrik
yang mereka hasilkan. Arus laut bergerak dalam medan magnet Bumi juga
menghasilkan medan listrik yang digunakan oleh ikan hiu untuk orientasi dan
navigasi.
Hiu memiliki indra penciuman yang tajam, yang terletak di saluran pendek
(yang tidak menyatu, tidak seperti ikan bertulang) antara bukaan hidung anterior dan
posterior, dengan beberapa spesies mampu mendeteksi sesedikit satu bagian per juta
dari darah dalam air laut.
6
D. Anatomi internal pada Chondrichthye (ikan hiu)
Di dalam rongga tubuh juga terdapat pankreas yang merupakan kelenjar
pencernaan dengan dua lobus merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang
tidak termasuk dalam sistem pencernaan. Yang pertama adalah limpa, yang
merupakan organ gelap di dekat perut yang dimiliki oleh sistem limfatik. Yang kedua
adalah kelenjar dubur, organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam anus. Karena
berfungsi sebagai kelenjar garam, membuang kelebihan natrium klorida (garam) dari
darah.
a) Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan pada Chondrichthyes terdiri dari mulut, faring, oesofagus
yang pendek, lambung, usus dan bermuara ke anus. Mulut yang lebar dibatasi oleh
barisan transversal gigi yang meruncing tajam; gigi ini tertanam di dalam daging pada
rahang dan secara berkala digantikan oleh barisan gigi baru dari belakang. Lidah yang
rata menempel ke lantai mulut. Di sisi faring yang lebar terdapat lubang yang
mengarah ke celah insang dan spirakel yang terpisah. Esofagus yang pendek
mengarah ke lambung yang berbentuk J, yang berujung di otot sfringter sirkular,
katuk polarik. Usus mengikuti dan berhubungan langsung dengan kloaka serta anus.
Di usus terdapat sekat yang tersusun spiral, dilapisi dengan membrane mukosa, yang
menunda masuknya makanan dan menyediakan daerah absorbsi yang besar.
Hati yang besar terdiri atas dua lobus panjang, melekat di ujung anterior rongga
tubuh. Empedu dari hati mengumpul di kandung empedu yang kehijau-hijauan dan
kemudian melintas melalui saluran empedu ke bagian anterior usus. Pankreas terdapat
di antara lambung dan usus, salurannya bergabung dengan usus tepat di bawah
saluran empedu. Kelenjar rektal yang ramping, fungsinya tidak diketahui, melekat di
dorsal penghubung antara usus dan kloaka.

b) Sistem Peredaran Darah


Jantung terdapat di bawah daerah insang, dalam sebuah kantung perikardium;
kantung tersebut terdiri atas : Sinus venosus, berdinding tipis yang menerima darah dari
berbagai vena, diikuti oleh Atrium;  Ventrikel, berdinding tebal; dan Konus arteriorus,
dari sini darah melintas secara anterior ke aorta ventral , dari aorta ini lima pasang arteri
brankial aferen terdistribusi ke kapiler insang untuk aerasi, empat pasang arteri brankial

7
aferen kemudian mengumpulkan darah ke aorta dorsal, yang memanjang di sepanjang
dinding middorsal selom.
Arteri utama terdiri atas:
 Sepasang karotis eksternal dan internal di kepala;
 Sepasang subklavia ke sirip pektoral;
 Seliaka ke lambung, hati, dan usus;
 Mesenterika anterior ke limpa besar yang meruncing dan bagian belakang usus;
 Mesenterika posterior ke kelenjar rektal;
 Beberapa renalis dan gonadika (ovarika atau spermatika) ke ginjal dan organ
reproduksi; serta
 Sepasang iliaka ke sirip pelvik. Di luar sirip pelvik terdapat aorta kaudal yang
menyambung ke ekor.
Pada sistem vena, darah di vena kaudal pada ekor diteruskan ke:
 Sepasang vena porta renalis ke ginjal. Darah yang lain dari daerah posterior melintas ke
depan dalam
 Sepasang vena postkardinal yang parallel dengan jantung dan pada
 Pasangan vena abdominal lateral di setiap sisi rongga tubuh
 Pasangan vena jugularis dan vena cardinal anterior mengembalikan darah dari daerah
kepala semua vena ini masuk ke dalam sinus besar yang terhubung ke sinuis venosus.
Darah dari saluran pencernaan mengalir dalam
 Vena porta hepatika untuk disaring melalui sinosuid seperti kapiler di hati kemudian di
kumpulkan di Vena hepatika yang bergabung dengan sinus venosus. Darah melinta
melalui jantung, tetapi hanya sekali setiap lintasan tubuh, seperti pada cylostomata
serta sebagian besar ikan, dan darah jantung semua tidak mengandung oksigen.

c) Sistem Respirasi
Dengan membuka dan menutup mulut, hiu memasukan air kedalam dan
mendorong air keluar melalui belahan insang dan spirakel. Insang yang melapisi lima
pasang belahan terpisah (dan spirakel) tersusun atas banyak filamen parallel ramping
yang mengandung kapiler. Darah dari aorta ventral melintas melalui kapiler ini,
mengeluarkan karbondioksida dan mengabsorbsi oksigen terlarut di air, dan kemudian
berlanjut ke aorta dorsal.

8
d) Sistem Eksresi
Dua ginjal yang ramping terdapat tepat dibawah selom di sepanjang aorta
dorsal. Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental yang bergabung dengan saluran
longitudinal.

e) Sistem Otot
Fungsi utama sistem oto adalah untuk berbagai variasi gerak dari organ tubuh. Gerak
otot yang disengaja oleh ikan antara lain yaitu:
i. menggerakan mata
ii. membuka dan menutup mulut
iii. membuka dan menutup insang
iv. menggerakan sirip ke atas atau ke samping
v. melawan arus air

Jika dipotong tegak lurus dengan punggung, akan tampak otot-otot tersusun
menurut lingkaran lingkaran konsentris. Potongan otot yang melingkar ini tersusun
dari arah kranial ke kaudal berbentuk muskuli (berbentuk kerucut).Otot tersebut
disebut miomer yang tersusun segmental.Masing-masing miomer dibungkus dan
dipisahkan oleh jaringan ikat miocommata.(Sukiya, 2005)

Pada ikan bertulang rawan dan sejati, otot aksial dipisahkan oleh septum lateral
(septrum horizontal) menjadi epaksial di bagian dorsal dan otot hipaksial dibagian
ventral. Otot epaksial diinervensi oleh percabangan dorsal saraf spinal sedangkan otot
hipaksial diinervensi oleh percabangan ventral saraf spinal. (Sukiya, 2005)

Otot-otot brankial berfungsi untuk menutup dan membuka lubang insang dan
mulut, terutama otot konstriktor (dorsal dan ventral) dan elevator.Otot ini diinervensi
oleh saraf spinal. Kelompok lain adalah otot hipobrankial yang memanjang di
ventroanterior insang mulai dari daerah korakoid sampai rahang dan bagian ventral
arkus brankialis. Otot tersebut adalah otot aksial yang berasal dari daerah
brankiomerik, diinervasi oleh saraf spinal.Otot sirip pada ikan yang paling banyak
adalah berupa otot ektensor dorsal dan fleksor ventral. (Sukiya, 2005)

f) Sistem Pernapasan Pada Ikan Bertulang Rawan


Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai tutup insang (operkulum)
misalnya pada ikan hiu.Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan

9
oleh perubahan tekanan pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh perubahan volume
rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga mulut.

Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut bertambah,


sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan air di sekitarnya. Akibatnya, air
mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang pada akhirnya terjadilah proses
inspirasi.

Bila dasar mulut bergerak ke atas, volume rongga mulut mengecil, tekanannya


naik, celah mulut tertutup, sehingga air mengalir ke luar melalui celah insang
dan terjadilah proses ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi pertukaran gas O2 dan
CO2.

g). Sistem Muskular


Otot tubuh dan ekor merupakan karakter segmental dan berfungsi untuk
menghasilkan undulasi lateral batang tubuh dan ekor yang dibutuhkan untuk
berenang. Otot yang lebih terspesialisasi melayani sirip yang berpasangan, daerah
insang, dan struktur kepala.

E. Sistematik Kelas chondrichthyes

Kelas chondrichthyes mencakup 2 sub kelas yaitu:

1.      Sub kelas Elasmobranchii, yang dibedakan atas :

 Ordo Squaliformes, mencakup semua jenis ikan hiu.

 Ordo Rajiformes, mencakup jenis-jenis ikan pari.

Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah

insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya.

Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam

air tawar.Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut.Ikan hiu

10
mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari

kerusakan, dari parasit dan untuk menambah dinamika air.

OrdoSqualiformes                                          Ordo Rajiformes

Carcharodon carcharias                                             Dasyatus sp

Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan
menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200
spesies ikan pari.Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan.Kebanyakan tidak mempunyai
keupayaan untuk menyengat (Nelson, JS. 1994).                                 

2.      Sub kelas Holecephali

Mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus.Ikan ini tidak mirip dengan ikan

hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.Contohnya yaitu

Chimaera monstrosa.

Kelas Chondricthyes terbagi atas dua super ordo:

1) Super Ordo Selachii

 Ordo Heterodontida (ikan hiu berkepala bison)

Satu famili ditemukan dalam ordo ini yaitu family heterodontidae.Mereka sering

disebut sebagai macan, atau hiu tanduk.Mereka memiliki berbagai gigi yang memungkinkan

mereka untuk memahami dan kemudian menghancurkan shellfishes.Hiu macan Heterodontus

portusjacksoni adalah salah satu spesies darii ordo heterodontifores (Froese, dkk, 2006).

11
Contoh Klasifikasi Ordo Heterodontida

Klasifikasi Hiu macan Heterodontus portusjacksoni

Kingdom   : Animalia

Filum         : Chordata

Class          : Chondrichthyes

Sub Ordo  : Selachii

Ordo          : Heterodontida

Familia      : Heterodontidae

Genus        : Heterodontus

Spesies      : Heterodontus portusjacksoni

2) Ordo Hexanchida

Dua famili ditemukan dalam ordo ini.Spesies pada ordo hexanchida dibedakan dari

hiu lainnya dengan memiliki celah insang tambahan (baik enam atau tujuh).Contoh dari

kelompok ini termasuk hiu sapi, hiu yang berjumbai dan bahkan hiu yang terlihat pada

pemeriksaan pertama menjadi ular laut (Sepkoski, Jack, 2002).

Ordo Hexanchida terdiri dari 2 famili yaitu (Sepkoski, Jack, 2002) :

 Famili Chlamydoselachidae, contohnya Chlamydoselachus anguineus, dan

Chlamydoselachus Africana

 Famili Hexanchidae ( hiu sapi ) contohnya Heptranchias perlo, dan Cepedianus

notorynchus

12
contoh Klasifikasi Ordo Hexanchida

Klasifikasi Hiu berjumbai Chlamydoselachus anguineus

Kingdom   : Animalia

Filum         : Chordata

Class          : Chondrichthyes

Sub Ordo  : Selachii

Ordo          : Hexanchida

Familia      : Chlamydoselachidae

Genus        :Chlamydoselachus

Spesies      : Chlamydoselachus anguineus

3) Ordo Lamnida

Lamnida adalah kelompok hiu yang umumnya dikenal sebagai hiu tenggiri.Tujuh

famili ditemukan dalam ordo ini.Mereka umumnya disebut sebagai hiu makarel.Mereka

termasuk hiu goblin, berjemur hiu, megamouth, perontok, hiu mako dan hiu putih yang

besar.Mereka dibedakan oleh rahang besar dan reproduksi ovoviviparous. Para Lamnida

berisi Megalodon punah Carcharodon megalodon,  yang seperti kebanyakan hiu punah ini

hanya diketahui oleh gigi (tulang hanya ditemukan dalam ikan bertulang rawan, dan oleh

karena itu sering hanya fosil diproduksi) (Froese, dkk, 2009).

Anggota ordo ini dibedakan dengan memiliki dua sirip punggung, sebuah sirip dubur,

lima celah insang, mata tanpa selaput nictitating, dan mulut memperluas belakang mata

(Froese, dkk, 2009).

13
Famili dari Ordo lamnida terdiri dari (Froese, dkk, 2009) :

a.       Famili Alopiidae (hiu thresher)

Spesies, Alopias pelagicus, Superciliosus alopias, Vulpinus alopias                      

                              
                                               Alopias pelagicus 

b.     Famili Cetorhinidae c. Famili Lamnidae

Spesies, Hiu putih besarCarcharodon

carcharias, Carcharodon Megalodon

Spesies, Cetorhinus maximus

                                   

 Spesies, Cetorhinus maximus


Hiu putih besar (Carcharodon carcharias)

d.      Famili Megachasmidae

Genus Megachasma, Spesies Megamouth hiuPelagios megachasma

e.       Famili Mitsukurinidae

Genus Mitsukurina, Spesies Goblin hiu , Mitsukurina owstoni        

14
      

f.       Famili Odontaspididae (Raggedtooths)

Genus Carcharias, Spesies Harimau hiu pasir , Carcharias taurus 

g.      Famili Pseudocarchariidae

Genus Pseudocarcharias, spesies Buaya hiu , Pseudocarcharias kamoharai

Contoh Klasifikasi Ordo Lamnida

Klasifikasi hiu putih besarCarcharodon carcharias

Kingdom   : Animalia

Filum         : Chordata

Class          : Chondrichthyes
Sub Ordo  : Selachii

Ordo          : Lamnida

Familia      : Lamnidae

Genus        :Carcharodon

15
Spesies      : Carcharodon carcharias

4) Ordo Squalida

Ordo ini memiliki satu famili yaitu squatinidae.Ciri yang dimiliki oleh ordo squalida

yaitu celah insang di sepanjang sisi kepala seperti semua hiu lainnya, memiliki sirip ekor

(ekor) dengan bagian bawah yang lebih lama panjang dari atas, dan sering disebut sebagai hiu

malaikat Squatina squatina (Bourdon, J., 2009).

Contoh Klasifikasi Ordo squalida

Klasifikasi hiu malaikat Squatina squatina

Kingdom   : Animalia

Filum         : Chordata

Class          : Chondrichthyes

Sub Ordo  : Selachii

Ordo          : Squalida

Familia      : Squantinidae

Genus        :Squatina

Spesies      : Squatina squatina

Super Ordo Hypotrematica

1.      Ordo Rajida

Rajida adalah salah satu ordo dari super ordo Hypotrematica.Rajida dibedakan dengan

adanya sirip dada yang besar, yang mencapai besarnya sisi kepala, dengan urata tubuh secara

umum.Mata dan spirakel terletak di atas permukaan tubuh, dan celah insang di bagian bawah.

Sebagian besar reproduksinya dengan cara ovipar maupun vivipar (Froese, dkk, 2006).

16
Famili dari ordo ini terdiri dari : -  Famili Rajidae, spesies Pari sepatu luncur Dipturus laevis

Famili Rhinidae (guitarfishes bowmouth)

Famili Rhinobatidae (guitarfishes)

Famili Rhynchobatidae (wedgefishes)

Contoh Klasifikasi Ordo Rajida

Klasifikasi hiu putih besar Rajiformes Raja erinacea

Kingdom   : Animalia

Filum         : Chordata

Class          : Chondrichthyes

Sub Ordo  : Hypotrematica

Ordo          : Rajida

Familia      : Rajidae

Genus        :  Raja

Spesies      : Raja erinacea

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang rawan;
ichtyes=ikan), yang artinya ikan bertulang rawan. Kelas ini merupakan vetebrata
rendah. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup
di air dan bernafas dengan insang. Ikan bertulang rawan adalah ikan berahang,
mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang
dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi
menjadi dua subkelas: Elasmobranchii (hiu, pari dan skate) and Holocephali
(kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas
tersendiri).
2. Kulit keras, dengan sisik plakoid kecil dan banyak kelenjar mukosa, terdapat sirip
median dan sisrip berpasangan, semua ditopang oleh jejari sirip, sirip pelvic
dengan klasper pada jantan. Mulut ventral, dengan banyak gigi yang terlapisi
email, kantung olfaktori berjumlah 2 (atau 1), tidak terhubung dengan rongga
mulut, dengan rahang bawah dan atas, usus dengan katup spiral.Kerangka
bertulang rawan, tidak ada tulang yang berpasangan, cranium bergabung dengan
kapsul indra yang berpasangan, notokorda bertahan, tulang belakang banyak,
lengkap, dan terpisah. Jantung beruang dua (1 atrium, 1 ventrikal), dengan sinus
venosus dan konus arteriosus, hanya mengandung darah vena, beberapa pasang
lengkung aorta, sel darah merah berinti dan berbentuk oval. Respirasi dengan
menggunakan 5 atau 7 pasang insang, masing-masing terdapat pada belahan yang
terpisah ( 3 pasang pada chimaera ). Sepuluh pasang sarap cranial, setiap organ
auditori dengan tiga kanalis semisirkularis.Suhu tubuh bervariasi ( poikiloterm).
Jenis kelamin terpisah, gonad berpasangan secara khas, saluran reproduksi
melepaskan isinya ke kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovivipar, telur
besar, dengan banyak kuning telur, segmentasi meroblastik, tidak ada membran

18
embrionik, perkembangan langsung, tidak mengalami metamorphosis.Contoh Pari,
Hiu, Lumba-lumba
3. Struktur tubuhnya : gigi, rahang, kepala, ekor, kerangka, dan system vascular.
4. Anatominya : system pencernaan makanan, system peredaran darah, system
respirasi, system ekskresi, system pernapasan, dan system otot.

5. Prinsip sistematik :
1. Super Ordo Selachii (bertubuh torpedo), terbagi menjadi 4 ordo :

a) Ordo heterodontida (ikan hiu berkepala bison)

b) Ordo hexanchida (ikan hiu sapi)

c) Ordo lamnida; merupakan ikan hiu berkepala palu contohnya Sphirna tudes

d) Ordo squalida; merupakan ikan hiu berkepala anjing, contohnya Squalus

acanthias

2. Super Ordo Hypotrematica, terdiri atas:

 Ordo Rajida; memiliki tubuh dorso ventral, contohnya Ikan hiu pipih

Dasyatus Sabina

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut

dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para

pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Tanpa tahun. Chondrichthyes. https://id.wikipedia.org/wiki/Chondrichthyes (15-


02-2016

Anonym. 2011. Osteichthtyes dan Condrichhthyes


https://www.scribd.com/doc/52399205/OSTEICHTHTYES-DAN-CONDRIChHTHYES

Angelia Hendywan. 2013. Ringkasan Biologi Vertebrata “Pisces“

.http://www.pendidikankarakter.org/images/vertebrata%20x-3_2013.pdf (01-03-2016

Anonyim.2011. Taksonomi Vertebrata https://aadrean.files.wordpress.com/2011/11/4-1-


chondrichthyes.pdf

Ahmad. 2015. Kelas

chondrichthyeshttp://blogahmadabbas.blogspot.co.id/2015/04/kelas-chondrichthyes-ikan-
bertulang.html

20

Anda mungkin juga menyukai