PENADAHULUAN
1
Pelabuhan perikanan pantai Kupang memiliki peranan strategis dalam pengembangan
perikanan dan kelautan, yaitu sebagai pusat atau sentral kegiatan perikanan laut.
Pelabuhan perikanan pantai Kupang selain merupakan penghubung antara nelayan
dengan pengguna-pengguna hasil tangkapan, baik pengguna langsung maupun tak
langsung seperti: pedagang, pabrik pengolah, rumah makan dan lain-lain, juga merupakan
tempat berinteraksinya berbagai kepentingan masyarakat yang bertempat di sekitar
pelabuhan perikanan pantai Kupang.
Berfungsinya dengan baik sebuah pelabuhan perikanan pantai merupakan titik temu
(terminal point) yang menguntungkan antara kegiatan ekonomi di laut dengan kegiatan
ekonomi di darat. Keberhasilan dalam pembangunan dan pengelolaan suatu pelabuhan
perikanan atau pangkalan pendaratan ikan serta optimalisasi dalam operasionalnya
merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan perikanan tangkap.
Hal ini dapat menimbulkan dampak pengganda (multiplier effects) bagi pertumbuhan
sektor ekonomi lainnya yang pada giliranya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, selain itu pengembangan dan pembangunan pelabuhan perikanan/pangkalan
pendaratan ikan dapat memajukan ekonomi di suatu wilayah dan sekaligus dapat
meningkatkan penerimaan negara dan Pendapatan Asli Daerah.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dari PKL ini adalah untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di
pelabuhan perikanan pantai tenou kupang.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4) pemasaran dan distribusi ikan;
5) pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;
6) tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat perikanan;
7) pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;
8) tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan;
9) pelaksanaan kesyahbandaran;
10) tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;
11) publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas kapal perikanan;
12) tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
13) pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari; dan / atau
14) pengendalian lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16/MEN/2006
tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan dibagi menjadi 4 kategori utama yaitu
1. PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera)
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS), dikenal juga sebagai pelabuhan kelas A atau
kelas I. Pelabuhan perikanan ini khusus dirancang untuk melayani kapal yang
berukuran > 60 GT.
Pelabuhan ini dapat menampung 100 kapal atau total 6000 GT sekaligus, atau dapat
pula melayani kapal perikanan yang beroperasi di perairan lepas pantai, ZEE, dan
perairan internasional. Jumlah ikan yang didaratkan sekitar 40.000 per tahun dan juga
memberikan pelayanan untuk ekspor.
Selain itu juga tersedia tanah untuk industri perikanan. Perum Prasarana Perikanan
Samudera adalah badan yang bertanggung jawab atas pelabuhan ini. Fungsi dari
Perum Prasarana Perikanan Samudera adalah untuk :
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara (tipe B)
1. Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan 30-50 GT.
2. Melayani kapal-kapal perikanan 50 unit per hari.
3. Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran dan lahan kawasan
industri.
4. Skala layanan sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan di
wilayah laut teritorial dan wilayah ZEE Indonesia.
4
Contoh: PPN Ambon, PPN Brondong (Lamongan), PPN Palabuhan Ratu
(Sukabumi), PPN Pekalongan, PPN Prigi (Trenggalek).
3. PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai)
Pelabuhan Perikanan Pantai disebut juga pelabuhan taraf C atau kelas II.
Pelabuhan ini dirancang untuk melayani kapal perikanan yang berukuran 5-15 GT.
Pelabuhan ini dapat menampung 50 kapal atau 500 GT sekaligus. Pelabuhan ini juga
melayani kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai.
1. Terdapat beberapa fasilitas-fasilitas dalam pelabuhan perikanan pantai, yaitu
Pelindung
a) Breakwater panjang
b) Revetment panjang
c) Groin panjang
2. Tambat / labuh
a) Dermaga panjang
b) Jetty panjang
3 Perairan
a) Alur pelayaran panjang
b) Kolam pelabuhan luas
4. Penghubung
a) Jalan panjang
b) Jembatan panjang
c) Drainase terbuka panjang
d) Drainase tertutup panjang
5. Pembatas lahan
a) Pagar keliling panjang
4. PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan)
Pangkalan pendaratan ikan pada umumnya adalah pelabuhan kecil yan
umumnya dikelola oleh Daerah ataupun yang diusahakan oleh pihak nelayanjuga para
bisnis sekalipun itu adalah para pemilik kapal (koperasi dan paguyuban). PPI biasanya
berskala kecil pada suatu perairan pantai.
Sifat dari pangkalan ini adalah :
1. Melayani kapal sampai dengan yang berukuran 10 GT
5
2. Jumlah ikan yang didaratkan setiap hari sekitar 10 ton atau 2000 ton per tahun
3. Melayani kapal perikanan yang beroperasi di periran pantai.
6
c) Panjang dermaga sekurang – kurangnya 100 m, dengan kedalaman kolam
sekurang – kurangnya minus 2m;
d) Mampu menampung sekurang – kurangnya 30 kapal perikanan atau jumlah
keseluruhan sekurang – kurangnya 300 GT kapal perikanan sekaligus.
5. Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
a) Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan
pedalaman dan perairan kepulauan;
b) Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-
kurangnya 3 GT;
c) c Panjang dermaga sekurang-kurangnya 50m, dengan kedalaman kolam minus 2
m;
d) Mampu menampung sekurang-kurangnya 60 GT kapal perikanan sekaligus.
Menurut Bagakali (2000), mendefinisiskan pelabuhan adalah pelabuhan yang
secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek
produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya. Selain memberikan perlindungan
bagi kapal-kapal perikanan yang mengisi bahan bakar, mendaratkan ikan maupun yang
berlabuh, melayani penanganan dan pemprosesan hasil tangkapan serta tata niaganya.
Pelabuhan perikanan harus pula dapat melayani kebutuhan nelayan untuk beristirahat
atau melakukan kegiatan sosial lainnya di daratan.
Menurut Direktorat Jendral Perikanan (1996), mendefinisikan pelabuhan perikanan
sebagai tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai
pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan
fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan
operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan pengolahan,
distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
Menurut Lubis (2000), menjelaskan bahwa fungsi pelabuhan perikanan adalah
sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan serta agrobisnis perikanan, tempat
berlabuhnya kapal perikanan, tempat pendaratan ikan hasil tangkapan, sebagai pusat
untuk memperlancar kegiatan dan perbaikan kapal perikanan serta pemasaran dan
distribusi ikan hasil tangkapan, pusat pengembangan industri dan pelayanan ekspor
perikanan serta pusat penyuluhan dan pengumpulan data.
7
Direktorat jenderal perikanan (1994), pembangunan pelabuhan perikanan
dimaksudkan untuk menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat nelayan,
sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
nelayan. Untuk maksud tersebut, maka pengembangan pelabuhan perikanan harus
didasarkan pada :
1. Resouces based yaitu adanya ketersediaan sumberdaya ikan secara berkesinambungan
2. Market oriented yaitu bahwa hasil tangkapan yang didaratkan haruslah memiliki nilai
ekonomi penting dan industri pengolahan yang memberikan nilai tambah (added
value) yang besar
3. Community based development yaitu pelibatan masyarakat dalam proses
perencanaan dan pemanfaatannya sehingga memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi masyarakat khususnya stakeholder perikanan
4. keterkaitan antar sektor dimana keberadaan pelabuhan perikanan harus memberikan
multiplier effect secara lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pelaku bagi
pengembangan industri yang terkait baik industri hulu maupun hilir sehingga
keberadaannya akan mampu mendorong pertumbuhan industri perikanan yang
bermanfaat bagi peningkatan devisa negara (lewat komoditas ekspornya), alternatif
saluran baru bagi produksi perikanan yang selama ini masih didominasi oleh
pemasaran ikan segar dan memberikan insentif bagi masuknya investasi modal swasta
ke dalam sector perikanan
Direktorat jenderal perikanan tangkap (1996), pelabuhan perikanan sebagai
pusat kehidupan masyarakat nelayan dan pusat kegiatan industri perikanan, memiliki
beberapa peranan, yakni :
a. Peranan pelabuhan perikanan yang berkaitan dengan aktifitas produksi, antara
lain:
Tempat mendaratkan hasil tangkapan perikanan.
Tempat untuk persiapan operasi penangkapan ( mempersiapkan alat, bahan
bakar, perbaikan alat tangkap, ataupun kapal ).
Tempat berlabuh kapal perikanan.
b. Sebagai pusat distribusi, peranan pelabuhan perikanan yang berkaitan dengan
aktivitas distribusi antara lain :
Tempat transaksi jual beli ikan.
8
Sebagai terminal untuk mendistribusikan ikan.
Sebagai terminal ikan hasil laut.
c. Sebagai pusat kegiatan masyarakat nelayan, pelabuhan perikanan yang berkaitan
dengan aktivitas ini antara lain sebagai pusat :
Kehidupan nelayan
Pengembangan ekonomi masyarakat nelayan
Lalu lintas jaringan informasi antara nelayan dengan pihak luar.
2.3 Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Pantai Tenou Kupang
Pelabuhan perikanan pantai tenou kupang mempunyai sifat dan fasilitas-fasilitas
yang sangat memadai sehingga pelabuhan tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Beberapa sifat alami yang dimiliki oleh pelabuhan perikanan pantai tenou yaitu :
1) jarak tidak terlalu jauh dari fishing ground;
2) lokasi berhubungan dengan daerah pemasaran ikan;
3) memiliki daerah yang luas untuk pendaratan ikan dan industri penunjang
lainnya;
4) mempunyai MC tempat untuk tinggal nelayan, penjual ikan dan pengusaha
ikan;
5) aman dalam segala cuaca;
6) aman secara alami dan buatan bagi kapal yang berlabuh dari segala cuaca
waktu;
7) mempunyai kedalaman air yang memadai pada alur pelabuhan dan pangkalan
pelabuhan;
8) pempunyai pemecah gelombang, pangkalan pelabuhan, dan sarana di pantai
menjadi satu unit yang disesuaikan dengan perencanaan terpadu.
2.4 . Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Menurut Lubis (2000), di dalam pelaksanaannya fungsi dan peranannya, pelabuhan
perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kapasitas dan jenis fasilitas-fasilitas
atau sarana-sarana yang ada pada umumnya akan menentukan skala atau tipe dari suatu
pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan skala usaha perikanannya. Fasilitas-fasilitas
yang terdapat di Pelabuhan Perikanan atau di Pangkalan Pendaratan Ikan pada
umumnya terdiri atas fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas tambahan/
penunjang.
9
Pelabuhan perikanan pada hakekatnya merupakan prasarana ekonomi perikanan
yang dibangun dengan maksud tercapainya tujuan pembangunan perikanan, karena
pelabuhan perikanan berperan penting dan strategis dalam menunjang peningkatan
produksi perikanan, memperlancar arus lalu lintas kapal perikanan, mendorong
pertumbuhan perekonomian masyarakat perikanan, serta mempercepat pelayanan
terhadap seluruh kegiatan yang bergerak dibidang usaha perikanan (Oktavariza et. all,
1996)
1. Fasilitas pokok
Menurut Lubis (2000), fasilitas pokok adalah fasilitas yang diperlukan untuk
kepentingan aspek keselamatan pelayaran dan juga tempat berlabuh, bertambat serta
bongkar muat. Fasilitas pokok yang harus dimiliki oleh pelabuhan antara lain terdiri
dari:
a. Dermaga
b. Kolam pelabuhan
c. Alat bantu navigasi
d. Breakwater atau Pemecah gelombang
2. Fasilitas fungsional
Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang diperlukan untuk mendayagunakan
pelayanan yang menambah nilai guna segala kegiatan kerja di areal pelabuhan yang
optimal dapat dicapai. Menurut Lubis (2000), fasilitas fungsional dapat
dikelompokkan menjadi 4 bagian berdasarkan fungsinya yaitu :
a. Untuk penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya, yang terdiri dari Tempat
Pelelangan Ikan (TPI), pemeliharaan dan pengolahan hasil tangkapan ikan,
pabrik es, gudang es refrigasi/ fasilitas pendingin, dan gedung-gedung
pemasaran;
b. Untuk pemeliharaan dan perbaikan armada kapal dan alat penangkap ikan, ruang
mesin, tempat penjemuran alat penangkap ikan, bengkel, slipways, dan gudang
jarring;
c. Untuk perbekalan yang teridiri dari tangki, dan instalasi air minum serta BBM;
d. Untuk komunikasi yang terdiri dari : stasiun jaringan telepon, radio SSB.
3. Fasilitas penunjang
10
Menurut Kramadibrata (1985), fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak
langsung meningkatkan peranan pelabuhan perikanan atau para pelaku mendapatkan
kenyamanan melakukan aktifitas di pelabuhan. Berikut ini adalah contoh dari
fasilitas penunjang :
a. Fasilitas kesejahteraan : MCK, poliklinik, mess, kantin/ warung, musholla;
b. Fasilitas administrasi : kantor pengelola pelabuhan, ruang operator, kantor syah
bandar, kantor beacukai.
Ini lah beberpa fasilitas yang harus ada pada pelabuhan perikanan pantai
khususnya di pelabuhan perikanan Ppp Tenou Kupang.
BAB III
Praktek kerja lapangan (PKL) ini di lakukan di pelabuhan perikanan tenou kupang
kelurahan alak, kecamatan kota kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur dari tanggal 1
februari sampai dengan tanggal 28 februari 2019.
a. Alat dan bahan yang di gunakan
Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah metode survei
yaitu melakukan pengamatan, pengambilan data dan informasi secara langsung di
lapangan .
4.3.1 Prosedur Praktek Kerja Lapangan
11
Di Dinas Perikanan dan Kelautan Tenou Kupang.penulis di tempatkan di bagian
bidang admistrasi. Selama praktek PKL penulis melaksanakan kegiatan serperti
membuat surat ijin, membereskan arsip-arsip dan menyusun arsip-arsip.
Penulis akan bekerja di saat ada perintah dari atasan (PNS) untuk membuat surat
ijin, membereskan arsip-arsip dan menyusun arsip-arsip. Disaat tidak ada pekerjaan
penulis hanya merapihkan ruangan.
Hasil dari kegiatan yang penulis kerjakan di Dinas Perikanan dan Kelautan Tenou
Kupang. di bidang atdistrasi ini adalah penulis mendapatkan banyak ilmu dan
pengalaman yang baik disini. Banyak yang belum penulis ketahui sebelumnya dalam
dunia kerja sekarang ini. Semua pengalaman itu sangat bermanfaat bagi penulis
kedepan serta bekal bagi penulis untuk terjun langsung dalam dunia
pekerjaan.
BAB IV
12
Pelabuhan perikanan pantai Kupang berlokasi di pesisir pantai Nusa Tenggra
Timur di kawasan Timur Indonesia bagian selatan, tepat nya di Kelurahan Alak,
Kecamatan Kota Kupang ,Profinsi NTT. Terletak pada koordinat 10 012’-18005’ LS dan
123013’-17008’ BT.
C. Kedudukan , Tugas Pokok dan fungsi PPP Tenou Kupang.
Pelabuhan perikanan pantai tenou kupang (PPP), merupakan unit pelaksana teknis
pada dinas kelautan dan perikanan profinsi Ntt yang di pimpin oleh seorang kepala PPP
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
Pelabuhan perikanan pantai tenou kupang mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang dinas di
bidang kepelabuhanan perikanan pantai untuk melaksanakan tugas,pelabuhan perikanan
pantai tenou kupang menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana teknis operasional tata pengusahaan, tata pelayanan dan
kesyahbandaran pelabuhan perikanan pantai;
b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional tata pengusahaan, tata pelayanan dan
kesyahbandaran pelabuhan perikanan pantai;
c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelabuhan perikanan pantai;
d) Pengelolaan ketatausahaan;
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
D. STRUKTUR ORGANISASI
13
SEKSI KESYAHBANDARAN
14
perikanan yang terkekana kegitan
reklamasi
3. Dermaga 3 kontruksi beton dengan
ukuran panjang 6 m lebar 4 m, di bangun
oleh KSU “lestari” bekerja sama dengan
pihak swasta untuk kegiatan penyaluran
BBM (solar)
B. Fasilitas fungsional
Pelabuhan perikanan pantai tenou kupang memiliki fasilitas yang mampu mendukung
tercapainya fungsi pelabuhan perikanan secara maksimal.fasiliatas tersebut sbb
N
O NAMA FASILITAS SATUAN/LUAS/VOL KONDISI
15
. mengalami keusakan
Sumber ppp tenou kupang
C. Fasilitas penunjang
Menurut Kramadibrata (1985), fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara
tidak langsung meningkatkan peranan pelabuhan perikanan atau para pelaku
mendapatkan kenyamanan melakukan aktifitas di pelabuhan. Berikut ini fasilitas
penunjang pelabuhan perikanan panatai teno kupang.
Table 3
N NAMA FASILITAS
SATUAN/LUAS/VOL KONDISI
O
1. Mess operator pelabuahan 120 m2 Baik dan berfungsi
2. Mess karyawan 160 m2 Baik dan berfungsi
3. Mess nelayan 400m2 Baik dan berfungsi
4. Pos satuan pengamanan 24 m2 Baik dan berfungsi
5. Gudang peralatan 4 40 m Baik dan berfungsi
6. Mck 30 m2 Baik dan berfungsi
7. Kendaraan dinas 2 unit Baik dan berfungsi
( Sumber ppp tenou kupang)
16
A. Pelabuhan perikanan pantai kupang dapat di operasikan dan dapat menampung jumlah
kapal sbb:
1. Mampu melayani kapal perikanan yang melakuakan kegitan perikanan di bawah
perairan pedalaman ,perairan kepulauan dan laut toritorial;
2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang
kurangnya 10 / 30 GT
3. Panjang dermaga 116 m dengan kedalam kolam 3 m2
4. Mamapu menampung sekurang kurangnya 30 kapal perikanan atau jumlah
keseluruhan sekurang kurangnya 300 GT kapal perikanan sekaligus
17
itu, dalam rangka optimalisasi fungsi pelabuhan dan pendukung program Ditjen
Perikanan Tangkap yakni pengembangan dan pembangunan pelabuahan perikanan di
lingkar luar wilayah perairan indonesia ( Outer Ring Fishing Port / ORFP) di perlukan
perencanaan pengembangan yang matang. Perncanaan pengembangan pelabuahan di
harapkan mempunyai rentang proyeksi ke depan ( jangka pendek, menengah, dan
panjang) agar dapat mengantisipasi pertumbuhan perokonomian di masa mendatang
18
Pembangunan pelabuhan perikanan dimaksudkan untuk menjadi penggerak utama
perekonomian masyarakat nelayan yang berada di wilayah kota kupang sehingga
berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi wilayah dan kesejahteraan masyarakat
nelayan.
Untuk maksud tersebut, maka pengembangan pelabuhan perikanan harus
didasarkan pada Pelabuhan Perikanan Pantai ( PPP ) tenou kupang di harapkan dapat
memfasilitasi kegiatan usaha penangkapan ikan yaitu sebagai pusat pengembangan
masyaraakat nelayan , tempat berlabuh kapal perikanan , pusat pemasaran dan
pembinaan mutu hasil perikanan, pusat penyuluhan dan pengimpulan data , pusat
pelaksanaan pengawasan sumber daya ikan serta pusat pelayanan informasi sepatutnya
harus lebih di optimalkan. Selain itu, dalam rangka optimalisasi fungsi pelabuhan dan
pendukung program Ditjen Perikanan Tangkap yakni pengembangan dan
pembangunan pelabuahan perikanan di lingkar luar wilayah perairan indonesia ( Outer
Ring Fishing Port / ORFP) di perlukan perencanaan pengembangan yang matang.
Perncanaan pengembangan pelabuahan di harapkan mempunyai rentang proyeksi ke
depan ( jangka pendek, menengah, dan panjang) agar dapat mengantisipasi
pertumbuhan perokonomian di masa mendatang
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Lubis (2000), fasilitas fungsional dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian.
Menurut Bagakali (2000), mendefinisiskan pelabuhan. Menurut Kramadibrata (1985),
fasilitas penunjang. Menurut Lubis (2000), fasilitas fungsional, Menurut Lubis (2000),
fasilitas pokok. Direktorat jenderal perikanan tangkap (1996), (Murdiyanto, 2004). Arti
pelabuhan menurut Ensiklopedia Id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan
Hutabarat, Nia. 2011. Pelabuhan Perikanan. http://nilahutabarat.blogspot.com. Diakses
tanggal 14-04-2012 pukul 12:09
Prima,Andika. 2009. Pelabuhan perikanan Indonesia. http://andikaprima.wordpress.com.
Diakses tanggal 14-04-2012 pukul 12:11
Dachosta, John. 2009. Profil Pelabuhan Perikanan Indonesia-Nautika Perikanan Laut.
http://john-doank.blogspot.com. Diakses tanggal 14-04-2012 pukul 11:43
19
BAB V
A. Pelabuhan perikanan pantai kupang di bangun pada tahun 1977 sejak tahun 2001 adalah
bertatus unit pelaksana teknis dinas (UPT)
Pelabuahn perikanan pantai kupang merupakan indikator kegiatan dan pertumbuhan
ekonomi perikanan tangkap yang selama ini telah berjalan sesuai tugas pokok dan fungsi
pelayanan kepada masyarakat nelayan, maka di lengkapai dengan beberapa fasilitas
pelayanan .
Aktifitas nelayan maupun perusahaan makin berkembang dan meningkat, sehingga
beberapa fasilitas pelabuhan tidak memedai lagi untuk mendukung pelayan , maka
perlunya di upayakan peningkatan daya dukung fasilitas pelabuhan agar kegiatan
masyarakat nelayan dan perusahaan menjadi ekonmis.
20
B.. SARAN
1. Agar UPT
.pelabuhan perikanan pantai kupang dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyrakat nelayan maupun perusahaan perikanan ,maka perlu mendapat perhatian dari
pemerintah profinsi nusa tenggara timur , terutama anggran peningkatan daya dukiung
maupun rehabilitas fasilitas pelabuhan perikan.
2. di
harapkan kepada kepala pelabuahn perikanan tenou dapat mengarahkan para nelayan
agar faslitas yang ada pada pelabuhan perikanan pantai teno kupang.
Lampiran
21
STRUKTUR ORGANISASI
23