Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
Kristology ialah ilmu yang mempelajari tentang Allah. Dunia yang semakin modern
ini, semakin tidak memperhatikan hal-hal rohani, termasuk dalam hal kepribadian dan
keilahian Yesus Kristus. Banyak oran tidak mengakui bahwa Yesus Kristus ialah Allah
sendiri, bahkan mamakai berbagai cara untuk menyangkali kepribadian Yesus Kristus. Selain
tidak mengakui kepribadian Yesus Kristus, juga tidak mengakui keilahian Yesus Kristus.
Sebenarnya alkitab dengan jelas memberitahukan mengenai pribadi Yesus Kristus ini, akan
tetapi banyak orang tidak mau menyelidiki dengan baik. Oleh sebab itu, orang yang sudah
percaya harus serius untuk meneliti apa yang alkitab katakana tentang hal ini, maka
jawabannya akan didapatkan.
Dalam karya tulis ini, penulis akan mencoba memaparkan bahwa keilahian Yesus
Kristus itu adalah Allah sendiri. Dan dalam karya tulis ini penulis akan memulai dengan
membahas bukti-bukti keilahian Yesus Kristus.
Dalam karya tulis ini mungkin ada banyak kesalahn, oleh sebab itu saran dan kritik
tetap penulis harapkan demi kemajuan di masa yang akan datang. Demikianlah karya tulis ini
dibuat untuk memenuhi mata kuliah Kristology. Selamat membaca Tuhan Yesus Memberkati.

BAB II
BUKTI-BUKTI KEILAHIAN YESUS KRITUS

A. Kristus Memiliki dan Menunjukkan Sifat-sifat Keilahiannya


Kristus berdasarkan pengakuannya sendiri. Kristus memiliki sifat-sifat yang hanya di
miliki oleh Allah sendiri, yaitu dalam hal kekekalan. Kemudian Ia mengaku sudah ada sejak
kekal (Yoh. 8:58; 17:5) di ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa sebelum Abraham ada Dia
sudah ada, dan sebelum dunia di jadikan Dia sudah ada. Dan dapat disimpulkan bahwa Yesus
Kristus itu bukan hanya Dia sebagai manusia, tetapi juga Allah yang mahakuasa yang telah
datang ke bumi untuk mengambil rupa seorang hamba dan menjelma menjadi manusia untuk
menanggung dosa seisi dunia (Fil.2:7).
Kemudian Yesus Kristus Kristus juga memiliki hal yang sama dengan Allah dalam hal
kemahahadirannya. Yesus Kristus mengakui bahwa Dia hadir di mana-mana (Mat. 18:20;
28:20), ayat ini juga menjelaskan bahwa Yesus hadir di tengah-tengah orang yang percaya
kepadanya meskipun hanya dua orang atau tiga orang, kemudian di Mat.28:20 bahwa orang
yang selalu mengandalkan Allah, senantiasa di sertai sampai pada akhir zaman. Fakta bahwa
Allah hadir di mana-mana (Ul.4:39; Ams.15:3) kemahahadiran Allah terutama dikenakan
kepada Yesus Kristus dalam janji-janjinya kepada murid-muridnya bahwa Ia akan tinggal
dengan mereka selama-lamanya. Dan janjinya untuk diam di dalam orang percaya
(Yoh.14:18, 20, 23). Selain itu, Ia juga memperlihatkan pengetahuan tentang hal-hal yang
hanya dapat di ketahui jika Ia mahatahu (Mat. 16:21; Luk.6:8; Yoh.4:29), dari ayat ini,
menjelaskan bahwa Yesus memiliki kuasa yang sama dengan Allah, di mana Yesus

mengetahui apa yang ada dipikiran ahli-ahli taurat pada waktu itu, tentang pengudusan hari
sabat. Selain itu, Yesus juga sebagai yang mahakuasa di mana Ia memperagakan dan
menyatakan kekuasaan satu pribadi yang mahakuasa (Mark.5:11-15; Yoh.11:38-44).
Kemudian sifat-sifat keAllahan yang lain dinyatakan bagi dirinya oleh orang lain misalnya
tidak berubah

( Ibr.1:10-11; Ibr.13:8 ). Ibr.13:8 ayat yang salah ditafsirkan oleh

kharismatik, di mana dulu rasul-rasul bisa melakukan banyak mujizat, sekarangpun bisa
melakukannya, tetapi mereka tidak melihat bahwa yang tidak berubah itu adalah sifatnya
yang mahakudus. Apabila memang benar bahwa Kristus tidak pernah berubah, maka pribadi
yang sudah ada sejak kekekalan di masa lampau aadalah juga pribadi yang tampak di muka
bumi pada zaman injil dan pribadi yang sekarang dipermuliakan yaitu Allah Anak di sorga.

B. Yesus Kristus Melakukan Tindakan-tindakan Yang Hanya di


Lakukan Oleh Allah
Pekerjaan dan tindakan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang sama dengan Allah
ialah dalam hal pengampunan dosa. Ia mengampuni dosa selamanya. Tentu manusia bisa
juga mengampuni sesamanya manusia jika bersalah, tetapi tidak untuk selamanya, tetapi
Yesus Kristus memberikan pengampunan kepada menusia kekal atau untuk selama-lamanya
(Mark. 2:1-12). Selain itu, Tuhan juga menuntut manusia agar dapat bertobat dan percaya
kepada Tuhan. Sebab tanpa penyesalan atau pertobatan dari diri orang tersebut maka
kesalahannya tidak akan di hilangkan dari kehidupannya.
Kemudian Yesus Kristus dapat di katakana sebagai pemberian kehidupan. Ia
memberikan kehidupan rohani kepada barang siapa yang dikehendakinya (Yoh.5:21). Dan di
ayat ini berkata bahwa bukan hanya Allah yang membangkitkan orang mati tetapi Yesus
Kristus juga ikut dalam membangkitakan orang mati. Kemudian di katakana lagi bahwa

supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barang
siapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia
(Yoh.5:23). Ini ialah merupakan kesetaraan antara Anak dengan Bapa, apa yang di lakukan
Bapa tentu Anak lakukan. Dan ini memberitahukan bahwa Anak Allah itu sama dengan Allah
sendiri (Yoh.5:18), menurut tradisi orang Yahudi.

Selain Yesus ikut memberikan kehidupan, Ia juga ikut dalam hal kebangkitan. Ia akan
membangkitkan orang mati, seperti dalam hal membangkitkan Lazarus hal membangkitkan
Lazarus (Yoh.11:43). Kemudian Ia juga terlibat dalam hal penghakiman. Ia menghakimi
semua orang, bahkan penghakiman itu telah diserahkan seluruhnya di tangannya oleh Bapa
untuk menghakimi orang yang belu percaya kepadanya (Yoh.5:22). Tentu hal-hal yang telah
di ungkapkan di atas ialah oleh pengakuan Yesus sendiri dan bukan orang lain.

C. Yesus Kristus di Beri Nama-nama dan Gelar-gelar Ke Allahan Ke


Padanya
a. Anak Allah. Gelar ini yang dipakai di dalam kitab suci tentang malaikat dan manusia,
akan tetapi apabila dipergunakan untuk Kristus, maka untuk menyetakan
hubungannya yang kekal dengan Allah Bapa. Sejak konsili Nicea 325, disetujui
bahwa istilah ini ialah gelar yang menunjukkan hubungan kekal dari Anak dan Bapa.
Tuhan mempergunakan gelar bagi dirinya, meskipun hanya kadang-kadang di
pakainya (Yoh.10:36), di ayat ini jelas bahwa Yesus menyebut dirinya sebagai Anak
Allah di hadapan orang Yahudi. Kemudian Ia mengakui kebenaran ketika di
pergunakan oleh orang lain untuk menunjukkan kepadanya (Mat.26:63-64).
b. Yesus di sebut Allah dalam Perjanjian Baru. Hal ini menunjukkan ke Allahannya yang
penuh (mis. Luk.1:76; Mal.3:1). Di ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa Anak itu

akan disebut nabi Allah yang mahatinggi yang akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan baginya. Intinya bahwa Yesus yang membuka jalan bagi orang
yang percaya kepada Tuhan, dan hanya Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan itu.
c. Yesus Kristus juga disebut Allah. Di dalam (Yoh.1:1) di katakana bahwa firman itu
adalah Allah. Intinya bahwa firman itu ialah Yesus Kristus. Kemudian Allah berkata
pada Anak, bahwa Takhtamu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan
tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran (Ibr.1:8).
d. Yesus Kristus disebut Tuhan (Mat.22:43-45), dan raja di atas segala raja dan Tuan di
atas segala tuan (Why.19:16).

D. Yesus Kristus Mengakui Dirinya Sebagai Allah


Mungkin peristiwa yang paling kuat dan jelas tentang pengakuan ini, terjadi pada
waktu hari raya penahbisan bait Allah di Yerusalem, ketika Ia berkata Aku dan Bapa adalah
satu (Yoh.10:30). Kata satu di sini bukan berarti Ia dan Bapa merupakan satu pribadi
melainkan bahwa merupakan kesatuan dalam sifat dan kegiatannya suatu tahkta yang benar,
dan ini juga merupakan kesetaraan Allah Bapa dengan Anak, di mana Bapa melakukan
pekerjaannya dan anakpun ikut dalam pekerjaan tesebut. Orang-orang yang mendengar
pengakuan ini memahaminya demikian, karena itu mereka segera berupaya merajamnya
dengan alasan penghujatan karena Ia menyatakan dirinya sebagai Allah.

E. Yesus Kristus Mempunyai Penghormatan Yang Sama Dengan


Allah
Dalam Yoh.5:23 berkata supaya semua orang menghormati Anak sama seperti
mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati
Bapa, yang mengutus Dia. Dalam ayat ini, Yesus menyatakan dengan jelas bahwa manusia

akan menghormati Dia sebagaimana mereka menghormati Bapa. Ayat ini sangat jelas sekali
bahwa jika menghormati Anak sama halnya menghormati Bapa, sebab Bapa tidak kelihatan
tetapi apa yang dilakukan terhadap Anak sama halnya melakukannya untuk Bapa.
Dan ini mengindikasikan bahwa Bapa yang di maksud ialah Yesus sendiri, yang telah
menjadi manusia. Kemudian Yesus Kristus dapat dikatakan bahwa Dialah teladan dalam
perbuatan semua yang Dia lakukan. Dia bekerja di dalam kehidupan sekuler sebagai tukang
kayu dan dalam karya mesianiknya Dia melakukan kehendak Bapanya. Dia melakukan
sesuatu yang baik. Yesus adalah manusia yang bertanggung jawab dalam perbuatan dan
perkataan. Dia sepenuhnya taat pada kehendak Bapa (Kis.1:1; Yoh.6:38).

BAB III
KESIMPULAN

Keilahian dari pada Yesus Kristus adalah keilahian Bapa. Dari beberapa bukti atau
ayat-ayat perikop di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Yesus bukan hanya 100 % manusia
juga 100% Allah. Hanya saja Allah telah menjadikan dirinya sebagai manusia dan lahir dari
seorang perawan sama seperti manusia lainnya lahirnya.
Dengan demikian Yesus Kristus adala Allah yang menjelma menjadi manusia untuk
datang ke bumi ini, untuk menebus dosa seisi dunia, sebab tanpa ada penumpahan darah
maka tidak ada penghapusan terhadap dosa tersebut. Oleh sebab itulah Allah datang ke dunia
dengan kasihnya yang besar untuk menyelamatkan manusia, karena Allah tidak ingin
manusia di dunia ini binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Tetapi atas kasih dan
anugrah Tuhan kepada manusia, Allah juga menuntut manusia untuk beriman kepadanya dan
masuk jalan yang telah Yesus sediakan, karena kalau bukan melalui Yesus orang itu masuk
maka sesatlah dia, sebab tidak ada jalan untuk masuk sorga selain percaya kepada Yesus
Kristus, karena Yesus adalah juruselamat manusia.

Anda mungkin juga menyukai