Anda di halaman 1dari 5

Sofatul Usma/126206212065/PIAUD 5B

Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam penelitian yang


berorientasi pada fnomena atau gejala yang bersifat alami. Penelitian kualitatif bersifat
mendasar, naturalis dan dilakukan secara langsung di lapangan. Pengumpulan data dalam
metode kualitatif tidak dipandu oleh sebuah teori, namun dipandu oleh fakta-fakta yang
ditemukan saat penelitian di lapangan. Diadakannya penelitian kualitatif guna mendapatkan
data yang mendalam dan mengandung makna.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus
sampai data tersebut valid. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut, maka akan
mengakibatkan variasi data yang tinggi. Analisis data merupakan proses mencari dan
menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi yang kemudian hasil dari analisis data tersebut ditarik kesimpulan
sehingga nantinya dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisi data
kualitatif bersifat induktif yang berarti suatu analisis didasarkan pada data yang
diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis tersebut,
selanjutnya dicarikan data secara berulang-uang, sehingga nantinya dapat disimpulkan
apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Bila bila berdasarkan data yang didapat
dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis
diterima, maka hipotesis terus berkembang menjadi teori.
Terdapat langkah-langkah dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:
Langkah pertama, yaitu mengidentifikasi masalah. Suatu masalah merupakan keadaan
yang menyebabkan seseorang bertanya-tanya, berfikir, dan berupaya menenemukan
kebenaran yang ada. Mengidentifikasi masalah merupakan langkan awal peneliti dalam
melakukan penelitian guna memperoleh kebenaran dan informasi yang mendalam.
Langkah kedua, yaitu fokus penelitian. Pembatasan masalah merupakan langkah penting
dalam melakukan kegiatan penelitian. Dengan begitu peneliti akan dapat
memepertimbangkan apa saja yang akan dikaji dalam penelitiannya.
Langkah ketiga, yaitu penetapan fokus penelitian. Menetapkan focus berarti membatasi
kajian dan menetapkan kriteria data penelitian. Seorang peneliti dapat menetapkan data
yang dicari dan peneliti hanyalah mengumpulkan data yang relevan dengan focus
penelitian.
Langkah keempat, yaitu pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti sebelumnya perlu
membuat rancangan penelitian, memilih dan menetapkan tempat penelitian, mengurus
perizinan, memilih dan menentapkan sumber data, menetapkan strategi dan teknik
pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana penelitan. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan bisa melalui observasi, wawancara atau pengamatan.
Langkah kelima, yaitu pengelolahan dan pemaknaan data. Pada penelitian kualitatif
pengelolahan dan pemaknaan data dimulai sejak peneliti berada dilapangan.
Pengumpulan data akan dilakukan secara terus menerus. Hasil analisis dan pemaknaan
data akan berkembang, berubah sesuai perkembangan dan perubahan data yang
ditemukan di lapangan.
Langkah keenam, yaitu pemunculan teori. Dalam penelitian kualitatif teori berfungsi
sebagai alat dan tujuan. Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa teori yang ada dapat
digunakan untuk melangkapi dan menyediakan informasi terhadap fenomena yang
ditemui. Sedangkan teori sebagai tujuan mengandung makna bahwa temuan penelitian
dapat dijadikan sebagai teori baru.
Langkah ketujuh, yaitu pelaporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian merupakan
bentuk tanggung jawab peneliti setelah melakukan kegiatan pengumpulan data dalam
penelitian.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menyusun hasil peneltian mulai dari
BAB I-III. BAB I pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keasliaan penelitian dan tinjauan pustaka. Langkah
pertama yaitu membuat latar belakang masalah. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan latar belakang masalah, yaitu:
1. Penulisan dimulai dengan orientasi secara umum sampai ke orientasi khusus.
Orientasi secara umum meliputi penjelasan latar belakang permasalahan, kedudukan
dan kaitannya dengan psikologi yang lebih luas, serta mengapa hal ini merupakan
suatu masalah.
2. Orientasi secara khusus mencakup penjelasan mengenai inti permasalahan yang akan
diteliti, perbedaan dengan peneliti-peneliti lain yang lebih dulu dilakukan, serta hal-
hal yang perlu dijawab dalam penelitian ini.
Langkah kedua yaitu menyusun rumusan masalah. Cara menyusun rumusan masalah
dalam penelitian yaitu dengan mencari pokok permasalahan yang akan dibahas, kemudian
mengungkap inti dari permasalahan yang ingin diteliti (problem statement).
Langkah ketiga yaitu menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian dibuat agar
seseorang dapat mengetahui hal-ha yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian dapat disebutkan secara eksplisit.
Lagkah keempat yaitu menetapkan maanfaat penelitian. Manfaat penelitian memuat
manfaat kongkrit dan spesifik dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan
manfaat penelitian dimaksudkan untuk membantu para pembaca menilai kegunaan
penelitian yang akan dilakukan.
Langkah kelima yaitu menetapkan keaslian penelitian. Keaslian penelitian berisi
tentang penelitian terdahulu yang mempunyai kesamaan dengan fokus penelitian. Hal
yang perlu diperhatikan terkait keaslian penelitian adalah sebagai berikut: a) Penelitian
menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti
terdahulu. b) Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan yang sudah pernah
dilaksanakan dinyatakan dengan tegas. c) Permasalahan yang akan diteliti bukan
merupakan replikasi. d) Sekurang-kurangnya dapat dipaparkan dua penelitian terdahulu.
Langkah keenam yaitu menentukan tinjauan pustaka. Pada penelitian kualitatif,
tinjauan pustaka tidak perlu diuraikan secara detail dan terstruktur seperti halnya dalam
penelitian kuantitatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah: a) Fokus tinjauan pustaka
berkaitan dengan topik penelitian yang telah dipilih. b) Fungsi uraian teoritis dalam
penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membangun hipotesis, yang berarti bahwa hasil
penelitian harus sesuai dengan konstruksi kerangka teoritis yang digunakan (menguji
hipotesis), tetapi bertujuan untuk memberi kerangka berpikir bagi peneliti dalam
mendesain pengumpulan data dan dalam menganalisis fenomena yang diteliti. c) Alur
penyajian tinjauan pustaka dimulai dari fokus penelitan dan diikuti dengan penjelasan lain
yang diperlukan, terkait dengan tujuan penelitian.
Selanjutnya, terdapat BAB II yaitu metodologi penelitian. Beberapa hal yang perlu
dicantumkan dalam bab ini, yaitu pendekatan dan strategi penyelidikan (strategy of
inquiry), sampling, metode pengambilan data, desain penelitian, pendekatan dalam analisi
data, dan keterpercayaan penelitian.
Langkah pertama, yaitu menentukan pendekatan dan strategi penyelidikan. Strategi
penyelidikan digunakan untuk memperoleh data tentang fenomena sebagaimana yang
diinginkan peneliti. Adapun beberapa pendekatan dalam metode kualitatif yaitu, studi
kasus, fenominologi, etnografi, grounded theory, biografi dan lain sebagainya. Jika strategi
penyelidikan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus, maka pengumpulan data
dilakukan secara komprehensif menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk
memperoleh “potret” yang kaya tentang kasus yang diteliti. Kasus dalam hal ini adalah
potret subjek per subjek terkait dengan fokus penelitian yang dilakukan. Jika strategi
penyelidikannya menggunakan fenomenologi, maka pengumpulan datanya difokuskan
pada “kedalaman” informasi atas fenomena yang diteliti agar terungkap “dinamika”
fenomena tersebut. Fenomenologi menekankan pada penemuan fenomena yang menjadi
fokus penelitian terlepas dari subjeknya.
Langkah kedua yaitu menentukan sampel. Pada bagian ini menjelaskan bagaimana
peneliti mengambil sampel untuk penelitiannya, dan alasan penggunaan teknik sampel
yang telah dipilih. Biasanya penelitian kualitatif menggunakan beberapa teknik seperti 1)
pengambilan sampel ekstrim atau menyimpang, 2) pengambilan sampel berfokus pada
intensitas, 3) pengambilan sampel dengan variasi maksimum, 4) sampel homogen, 5)
sampel kasus tipikal, 6) sampel purposif yang terstratifikasi, 7) sampel kritis, 8) snowball,
9) sampel dengan kriteria tertentu, 10) sampel berdasarkan teori (lihat Miles dan
Huberman, 1985). Sampling yang digunakan untuk strategi fenomenologi memiliki
karakteristik subjek yang homogen atau sama serta subjek yang memiliki pengalaman
terkait fenomena yang akan diteliti. Sedangkan studi kasus karakteristik subjeknya dapat
lebih variatif namun tetap pada subjek yang memiliki kasus yang sama.
Langkah ketiga yaitu menetapkan metode penelitian data. Bagian ini mengungkapkan
metode atau teknik yang digunakan untuk mengambil data, dan merupakan penerjemahan
dari strategy of inquiry. Dalam penelitian kualitatif, metode pengambilan data dapat
berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Salah satu metode saja sudah cukup,
namun bila diperlukan, ketiganya dapat digunakan, terutama jika penelitiannya
menggunakan pendekatan studi kasus.
Langkah keempat yaitu menetapkan desain penelitian. Desain penelitian berisi
rencana kerja lapangan yang akan dilakukan, seperti lokasi penelitian, perkiraan jumlah
responden dan waktu penelitian, dan alasan mengapa semua itu menjadi bahan
pertimbangan. Selain itu, desain penelitian dapat digunakan sebagai antisipasi terhadap
berbagai kemungkinan hambatan yang akan ditemui sehubungan dengan topik penelitian
yang dipilih.
Langkah kelima yaitu menetapkan pendekatan dalam analisi data. Pada penelitian
kualitatif pendekatan dimuat secara deskriptif dan digunakan dalam menganalisis
fenomena yang diteliti sampai yang bersifat interpretatif. Terdapat analisis yang digunakan
diantaranya analisis isi dan tema. Analisis isi dapat digunakan untuk penelitian dengan
strategi fenomenologi maupun studi kasus, sedangkan analisis tema sebaiknya hanya
digunakan untuk penelitian dengan strategi studi kasus.
Langkah keenam yaitu keterpercayaan penelitian. Pada penelitian dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, istilah validitas itu disebut sebagai “kredibilitas”.
Kredibilitas data dapat diupayakan dengan cara triangulasi (sumber data, peneliti, metode
dan teori) data dengan informan (mengembalikan data kepada informan untuk
memperoleh validasinya), serta memperlama kontak dengan informan.
Adapun BAB selanjutnya yaitu penyusunan kesimpulan. Kesimpulan merupakan
jawaban terhadap pertanyaan dan tujuan penelitian. Kesimpulan ditulusis dengan Bahasa
ringkas, padat, dan jelas. Setelah menyusun kesimpulan selanjutnya yaitu menyusun saran.
Saran merupakan opini peneliti terhadap hasil penelitian dalam bentuk masukan-masukan
bagi berbagai pihak yang terkait dengan studinya.
Bagian terakhir yaitu berisi daftar pustaka yang memuat semua sumber pustaka yang
diacu dalam proposal dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.

Daftar Rujukan
Salim, Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapusaka Media, 2012.
Dra. Elli N. M.P.H., Psi., Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S1 Metode Kualitatif
(Revisi 1), Yogyakarta: Fakultas Psikologi Unevirsitas Ahmad Dahlan, 2018.
Dr. H. Zuchri Abdussamad, S.I.K, M. Si, Metode Penelitian Kualitatif, Makasar: Syakir
Media Press, 2021.

Anda mungkin juga menyukai