Anda di halaman 1dari 5

Prosedur Penelitian

Langkah 1: Memilih Masalah


o Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah bagi orang-orang yang beklum
banyak berpengalaman meneliti. Diperlukan kepekaan dalam memilih sebuah masalah yang
akan diteliti. Masalah-masalah ini akan tinhul dalam bentuk keinginan untuk segera
dilaksanakan pemenuhannya.

Langkah 2 : Studi Pendahuluan


o Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan penelitian
yang sesungguhnya. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang
diperlukan oleh peneliti agar masalahnya lebih jelas kedudukannya.

Langkah 3 : Merumuskan Masalah


o Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendhauluan / studi eksploratoris,
maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas darimana harus
mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.

Langkah 4 : Merumuskan Anggapan Dasar


o Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan
berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam
melaksanakan penelitiannya.

o Misalnya :
o Kita akan mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, kita mempunyai anggapan
dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-beda tidak seragam. JIka prestasi belajar
ini seragam, maka bukanlah merupakan variabel yang perlu diteliti.

a. Hipotesis
o Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita mengadakan
penelitian kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh
peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya. Hipotesis
merupakan sesuatu dimana penelitian kita

Langkah 5 : Memilih Pendekatan


o Pendekatan disini adalah metode atau acara mengadakan penelitian seperti halnya
eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukkan jenis atau tipe
penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriftif atau
hipotesis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus.

o Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa variable atau objek peneltiian yang
akan diteltii, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan
memperoleh data.

Langkah 6 : Menentukan Variabel dan Sumber Data

o Langkah ke 6 ini menjawab pertanyaan :


o a. Apa yang akan diteliti ?
o b. Darimana data diperoleh ?
kedua hal ini harus diidentifikasikans secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat apa
yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Kedua langkah ini diberi nomor 6a
dan 6b karena dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Seyogyanya ketika peneliti
menyebutkan satu macam yang akan diteliti, seyogyanya langsung menentukan dari mana
data untuk variabel tersebut akan diperoleh. Langkah nomor 6a dan 6 b disarankan dilakukan
dengan menggunakan matriks.

Langkah 7 : Menentukan dan menyusun Instrumen


Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan darimana data bisa
diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan
dikumpulkan. Instrumen ini sangat tergantung dari jenis data dan darimana diperoleh.

Langkah 8 : Mengumpulkan Data


Apabila peneliti sudah menetukan data apa yang akan dikumpulkan, darimana data tersebut
diperoleh dan dnegan cara apa, maka dirinya sendiri maupun orang lain yang akann embantu,
sudah mengetahui dengan pasti apa yang berikutnya dilakukan. Mengumpulkan data adalah
pekerjaan yang sukar, maka apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun
salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu.

Langkah 9. Analisis Data

Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga


maupun pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan dan
pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data. Contoh :
Hubungan antara data nominal dengan nominal tidak dapat dianalisis dengan teknik korelasi
product-moment, tetapi sangat sesuai jika dianalisis dengan teknik chi-kuadrat. Demikian
pula dengan jenis data yang lain.

Langkah 10 : Menarik Kesimpulan


Langkah ke 10 merupakan langkah akhir dari kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah
selesai, dan peneliti tinggal mengambil konklusi dari hasil pengokahan data, dicocokkan
dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data yang terkumpul dengan hipotesis
atau dugaan peneliti sebelumnya. Disini peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya
terbukti atau kecewa karena tidak terbukti. Satu hal yang harus dimiliki peneliti yaitu sifat
jujur. Dalam menarik sesuatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mendorong atau
mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu
pertanda bahwa apa yang dilakukan peneliti itu salah dan harus merasa malu.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan cara-cara atau teknik dengan prinsip tertentu dalam melakukan sesuatu
kegiatan. Pemilihan suatu metode dalam suatu penelitian serta penelitian dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan penelitian serta penyusunan suatu laporan dari penelitian.
Menurut Sugiono (1999:1) Metode penelitian atau metode pengumpulan data adalah cara
alamiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, mengenai metode
deskriptif Winarno Surachmad (1990:139) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Metode penelitian deskriptif lebih merupakan istilah yang mencangkup berbagai teknik
deskriptif, diantaranya adalah penelitian yang menuturkan penyelidikan dengan teknik
survey, dengan teknik interview, angket observasi, atau dengan teknik test, study kusus, study
komperatif, study waktu dan gerak analisa, analisa kuantitatif, study koperatif, dan
operasional.

Metode deskriptif juga dikemukakan oleh Suryatna RafiI (1990:139) sebagai berikut:
Metode deskriptif dipergunakan dalam makna harpiah tentang lukisan-lukisan situasi atau
kejadian-kejadian tertentu. Hal ini adalah kumpulan data atau informasi berdasarkan lukisan
tunggal, tidak perlu mencari atau menjelaskan hubungan, pengujian hipotesis, membuat
perkiraan ( prediction), atau mendapatkan arti dan keterlibatan, meskipun metode ini
ditunjukan kepada maksud-maksud yang lebih berdaya guna.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini diarahkan untuk menyelidiki,


mengumpulkan, menganalisis data, untuk memecahkan masalah yang terjadi yang tersusun
secara sistematis.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menjawab permasalahan yang mendukung terhadap hipotesis, diperlukan berbagai
data yang sesuai dengan pokok masalah, untuk itu maka dikemukakan berbagai teknik yang
diperlukan dalam pengumpulan data supaya lebih efektif dan efisien. Teknik-teknik yang
dipergunakan yaitu :
1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan adalah satu cara teknik pengambilan data dengan cara mengamati
objek penelitian secara langsung dilapangan untuk memperoleh data yang aktual. Nursid
Sumaatmadja (1988:105) mengemukakan bahwa Secara geografis, gejala dan masalah
geografi ada dan terjadi secara langsung dilapangan. Untuk mendapatkan data geografi yang
aktual dan langsung, kita harus melakukan observasi lapangan.
Teknik pengumpulan data dan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan
prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar.
Dalam penelitian observasi lapangan ini menggunakan objek pendidikan dan objek sosial
yaitu keberadaan orang tua sebagai faktor utama dalam keluarga, dan kondisi sosial
masyarakat yang ada di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Cihampelas.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya kepada responden
yang berkaitan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih dalam.
Dalam penelitian ini teknik wawancara digunakan secara terstuktur dan tidak terstuktur.
Wawancara secara terstuktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti
atau penegumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan
instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan.
Menurut Prof. Dr. Sugiono (2008:140) wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang
bebas dimana penelitian tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

3. Penyebaran Angket (kuesioner)


Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuiesoner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Dalam penelitian ini penyebaran angket (kuesioner) dilakukan di daerah penelitian yaitu
Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Cihampelas dan diberikan kepada masyarakat yang
terkait.
4. Studi Literatur
Studi literatur adalah salah satu studi yang digunakan untuk mencari dan mengkaji dasar-
dasar teoritis, yaitu dengan cara mempelajari buku, majalah, Koran, laporan dokumen dan
literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis menggunakan teknik studi literatur ini untuk
mencari dan melengkapi dasar-dasar teoritis yang diperlukan.
5. Studi Kepustakaan
Penulis menggunakan teknik ini bertujuan untuk melakukan penelusuran berbagai teori,
menelaah dan mengaplikasikannya terhadap pelaksanaan dan analisis penelitian. Masri
Singarinbun dan Sofyan Efendi (1989:70) mengemukakan mamfaat yang diperoleh dari
penelusuran perpustakaan yaitu sebagai berikut :
(1) menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para ahli terdahulu. (2)
mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti. (3) memperleh orientasi
yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.(4) memanfaatkan data skunder. (5)
menghindarkan duplikasi penelitian. Mamfaat lain yang sering dilupakan adalah melalui
penelusuran dan penelaahan kepustakaan, dapat dipelajari bagaimana cara mengungkapkan
buah pikiran secara sistematis, kritis dan ekonomis.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah seluruh objek penelitian yang menyangkut permasalahan yang diteliti.
Menurut Suryatna RafiI (1986:6) Populasi dalam penyelesaian masalah, menunjukan adanya
totalitas yaitu keseluruhan semua hal atau gejala elementer potensial masalah yang dihadapi.
Populasi adalah keseluruhan variabel yang menyangkut masalah yang diteliti.
Nursid Sumaatmadja (1988:122) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan gejala,
individu, kasus dan masalah yang diteliti di daerah penelitian, menjadi objek penelitian
geografi semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian disebut poplasi
penelitian (universe).
D. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan
variabel dari jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah ditentukan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah atau menganalis data adalah sebagai
berikut:
1. pengumpulan data
2. mengedakan pengecekan terhadap data-data yang terkumpul
3. mengolah data yang meliputi pemeriksaan data yang termasuk menyusun dan
mengelompokan data yang sejenis kedalam bentuk tabel dan grafik, serta mengelompokan
semua data yang masuk.
4. menganalisa data yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian

Anda mungkin juga menyukai