Anda di halaman 1dari 9

PENELITIAN KUANTITATIF

 METODE PENELITIAN SOSIAL

A.Pengertian penelitian sosial


Dengan demikian, metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan
tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan
yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial.

B.Ruang lingkup penelitian sosial

1. penentuan judul penelitian;


2. penentuan masalah penelitian;
3. penentuan tujuan penelitian;
4. tinjauan kepustakaan;
5. penetapan hipotesis (kalau diperlukan);
6. penentuan populasi dan sampel penelitian;
7. penentuan metode dan teknik pengumpulan data;
8. penentuan cara mengolah dan menganalisis data; dan
9. daftar pustaka.

C.Mengapa mempelajari metode ilmiah

mempelajari Ilmu ilmiah dalam Instruksional Khusus adalah agar dapat menjelaskan
perkembangan naluri kehidupan manusia, dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia
dalam memenuhi kebutuhan terhadap “rahasia ingin tahu” nya, serta dapat memberi alasan yang
diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.

D.Aplikasi metode ilmiah dalam penelitian sosial

Langkah pertama menggunakan metode ilmiah adalah observing a phenomenon: mengamati


gejala atau perilaku yang menjadi perhatian untuk pengenalan masalah. Setelah mengidentifikasi
suatu fenomena atau masalah yang menjadi perhatian untuk dipelajari. Langkah kedua adalah
formulating tentative explanation: mengembangkan satu atau lebih penJelasan tentatif yang
tampak konsisten dengan observasi Anda. Penjasan atau pernyataan tentatif  tersebut sering
meliputi satu pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Pernyataan tentatif ini
disebut hipotesis. Hipotesis yang kita kembangkan dapat diuji dengan penelitian empiris.
Setelah memformulasi hipotesis, langkah ketiga adalah furlher observing and
experimenting: melakukan observasi atau eksperimen (atau keduanya). Untuk itu, kita
merancang satu studi penelitian untuk menguji hubungan yang kita ajukan. langkah keempat dari
metode ilmiah adalah refining and retesting explanations: proses perbaikan kembali dan
pengujian kembali penjelasan berdasarkan konfirmasi atau diskonfirmasi hipotesis. Tahap-tahap
dalam melakukan penelitian harus terlihat familier dan secara langsung pararel dengan metode
ilmiah. Tahap tersebut meliputi selection and definition of a problem: satu masalah adalah satu
pertanyaan yang dapat dijawab atau hipotesis penelitian yang dapat diuji melalui pengumpulan
dan analisis data; cxectttion of research procedures: prosedur secara khas meliputi pilihan subjek
dan pilihan atau pengembangan metodologi pengukuran; analysis of data: meliputi aplikasi dari
satu atau lebih teknik statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis
penelitian; dan drawing and stating conclusions: didasarkan atas hasil analisis data konklusi
harus mengindikasi, misalnya apakalr hipotesis penelitian didukung atau tidak didukung.

 KONSEP,LANDASAN DAN TAHAPAN

A.Pengertian penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

B.Landasan penelitian kuantitatif


LANDASAN PENELITIAN :
•         Memenuhi rasa ingin tahu
•         Menjelaskan dan menemukan  hukum-hukum realitas (Quantitatif )
•         Menemukan makna dibalik  fenomena (Qualitative)
•         Mengatasai masalah dalam  latar penelitian (Action Research)
•         Mengembangkan macam- macam peralatan/produk (Development Research)

C.Kapan menggunakan metode penelitian kuantitatif


1. Ketika masalah yang akan dihadapi sudah terang dan benar – benar jelas. Masalah tersebut
bisa dipaparkan melalui data yang valid baik sumbernya dari buku/ jurnal atau studi
pendahuluan.
2. Ketika seorang peneliti hendak mendapatkan informasi luas dari satu populasi tertentu. Sangat
cocok tentunya jika metode kuantitatif diterapkan. Pasalnya dalam mengumpulkan data,
metode kuantitatif menggunakan metode pengambilan sampel dalam tiap populasi yang
hendak diteliti. Jadi kita bisa meneliti banyak populasi dengan waktu yang cepat, namun
informasi yang didapatkan tidak bisa mendalam.

3. Ketika peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan/ tindakan/ treatmen terhadap satu hal
tertentu. Contohnya pengaruh budaya membaca terhadap peningkatan prestasi non akademik
siswa. Berarti peneliti ingin mengetahui apa benar budaya membaca bisa mempengaruhi prestasi
yang dicapai oleh siswa?
Ketika peneliti hendak mengujicoba sebuah hipotesis tertentu. Hipotesa yang diuji bisa
berbentuk assosiatif, deskriptif ataupun komparatif.

4. Ketika peneliti ingin memperoleh data yang super akurat. Contohnya peneliti ingin
mengetahui berat badan siswa sekolah tertentu, maka peneliti akan melakukan pegukuran beart
badan siswa – siswa di sekolah teesebut.

5. Ketika seorang peneliti hendak menyelidiki kebenaran terhadap validitas teori, konsep
kelilmuan atau pun produk yang kebenarannya masih simpang siur/ diragukan.

D.Tahapan dalam penelitian kuantitatif


1. Membuat rumusan masalah

Setiap penelitian harus bersumber dari adanya masalah. Seperti penjelasan di atas tentang
desain penelitian dengan metode kuantitatif. Maka penelitian dengan metode kuantitatif memiliki
maslah yang jelas.

2. Menentukan landasan teori

  Masalah yang sudah dirumuskan menjadi rumusan masalah. Selanjutnya dicarikan


jawabannya. Jawaban tersebut diperoleh dari pencarian terhadap teori-teori yang relevan.Bahasa
sederhananya, kamu cari tau teori yang sekiranya mendukung jawaban kamu. 

3. Merumuskan Hipotesis

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti mencoba menjawab (memberikan solusi) yang
diperoleh dari pencarian teori-teori yang relevan. Jawaban yang diperoleh selanjutnya disebut
dengan jawaban sementara atau hipotesis.
4. Melakukan pengumpulan data
Sebelum melakukan pengumpulan data, seorang peneliti harus terlebih dahulu:

 Membuat instrumen penelitian berupa: kuisione, angket, test, lembar observasi,


wawancara terstruktu dan instrumen yang telah terstandar.
 Menguji instrumen dengan menguji validitas dan rebilitas dari instrumen tersebut.
Bila instrumen sudah selesai dibuat selanutnya peneliti mengumpulkan data. Data dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa data angka atau data deskribsi yang dikuantitatifkan

5. Melakukan Analisis Data


Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data dilakukan untuk
menjawab hipotesis yang sudah dibuat tadi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif adalah statistik. Statistik yang dapat digunakan adalah statistik deskribtif dan statistik
induktif.Data hasil analisis tersebut selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian
data dapat menggunakan tabel, grafi, dan diagram. dan pembahasan merupakan pembahasan
yang mendalam dari data-data tersebut.

6. Menyimpulkan

Setelah melakukan analisis data, maka tahap terakhir adalah menyimpulkan. Kesimpulan
adalah hasil dari pengujian hipotesis apakah diterima atau hipotesis di tolek. Kesimpulan di tulis
dengan singkat, padat dan jelas.Demikian penjelasan tentang langkah-langkah penelitian
kuantitatif. Semoga memeberikan manfaat kepada pembaca, jika dirasa ada pertanyaan silahkan
sampaikan pada kolom komentar dibawah ini.

E.Proses penelitian dan pengujian hipotesis


Pengujian hipotesis merupakan suatu tahapan dalam proses penelitian dalam rangka menentukan
jawaban apakah hipotesis ditolak atau diterima. Dalam penelitian sosial, pengujian hipotesis
menjadi salah satu tahapan riset dengan pendekatan kuantitatif. Proses pengujian hipotesis
menggunakan rumus dan perhitungan statistik.

1. Tentukan parameter yang akan diuji


2. Tentukan Hipotesis nol (H0)
3. Tentukan Hipotesis alternatif (H1)
4. Tentukan (α)
5. Pilih statistik yang tepat
6. Tentukan daerah penolakan
7. Hitung statistik uji
8. Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak

F.Pendekatan dalam verifikasi hipotesis


Pendekatan dalam verifikasi hipotesis didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang
terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitasyang sudah ditentukan sebelumnya.

PENGUKURAN, INSTRUMEN DAN SAMPLING

A.Pengukuran

Pengukuran merupakan tahapan paling penting dalam penelitian kuantitatif. Alasannya adalah
karena alat analisis kuantitatif tidak dapat membedakan data yang dimasukkan benar atau salah.
Alat analisis kuantitatif adalah statistic yang mengenal prinsip “garbage in garbage out” atau
masuk sampah keluar juga sampah, sehingga peneliti harus memastikan bahwa data yang
dimasukkan adalah benar baik.

B.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variable yang diteliti. Dengan demikian
imliah instrument yang akan digunakan untuk penelitian tergangung pada jumlah variable yang
ditelti. Jika variablenya lima maka instrumennya lima.Karena instrumen penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang
akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala (Sugiyono, 2012:92).

C.Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan berbagai
cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting),
pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-
lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2012: 193-194)
D.Kriteria instrumen
KRITERIA INSTRUMEN PENELITIAN YANG BAIK

Ada tiga kriteria pokok yang harus dipenuhi oleh suatu instrument penelitian agar dapat
dinyatakan memiliki kualitas yang baik. Kriteria tersebut adalah:

(1) validitas, (2) reliabilitas, (3) praktikabilitas (Gronlund & Linn, 1997:47). Dua kriteria yang
disebutkan pertama perlu mendapatkan perhatian yang seksama dalam pengembangan
instrument penelitian. Seperti yang dinyatakan oleh Kerlinger (1973:442), “Apabila seorang
peneliti tidak mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang digunakannya, maka sedikit
keyakinan yang dapat diberikannya kepada data yang diperoleh dan kesimpulan yang diambil
dari data tersebut”.ValiditasSuatu instrument dikatakan telah memiliki validitas
(kesahihan/ketepatan) yang baik ‘ jika instrument tersebut benar – benar mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur”. (Nunnally, 1978:86).Ketepatan beberapa alat ukur relative mudah
ditetapkan, seperti penggaris untuk mengukur panjang dan timbangan untuk mengukur berat.
Validitas instrument lebih tepat diartikan sebagai derajat kedekatan hasil pengukuran dengan
keadaan yang sebenarnya (kebenaran), bukan masalah sama sekali benar atau seluruhnya salah.

Validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari data yang dihasilkan oleh suatu
instrument dalam hubungannya dengan suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh, sebuah tes yang
dipakai untuk keperluan seleksi mahasiswa baru mungkin valid untuk tujuan tersebut, namun
kurang atau tidak valid untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran di
SMTA.

Berkenaan dengan hal tersebut, validitas instrument dibedakan menjadi tiga bagian besar yang
dikenal dengan nama validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk(Gronlund & linn,
1990; Anastasi, 1988; Kerlinger, 1973)

Validitas isi yang sering juga disebut dengan validitas kurikuler, validitas intrinsik atau validitas
kerevrentatipan, diartikan sebagai derajat keterwakilan aspek kemampuan yang hendak diukur di
dalam butir – butir instrument. Untuk mengetahui validitas isi suatu instrument ialah dengan
jalan membandingkan butir – butir instrument dengan spesifikasi (kisi – kisi) instrument yang
merupakan deskripsi dari aspek yang hendak diukur.

Validitas kriteria menunjuk pada seberapa baik suatu instrument mampu memprediksi
penampilan di masa datang atau mengestimasi penampilan di masa sekarang. Misalnya, untuk
mengetahui validitas prediktif dari tes masuk perguruan tinggi digunakan kriteria prestasi belajar
yang dicapai oleh mahasiswa. Dengan demikian, prosedur yang ditempuh untuk mengetahui
validitas kriteria ini ialah dengan jalan membandingkan hasil pengukuran dari instrument yang
mau diuji validitasnya dengan hasil pengukuran instrumen lain pada tanggal yang kemudian
(untuk validitas prediksi) atau dengan hasil pengukuran instrument lain pada masa sekarang
untuk validitas konkuren).
Validitas konstruk merupakan hal yang paling sulit untuk diketahui, karena hal ini menunjuk
pada seberapa jauh suatu instrument mampu mengukur secara akurat hal – hal yang berdimensi
psikologis. Untuk keperluan ini biasanya digunakan analisis faktor, suatu jenis teknik analisis
statistik yang tergolong dalam statistik lanjut.

D.Pengambilan sample (sampling)


Teknik Pengambilan Sampel – Sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan
untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik sampling adalah bagian dari
metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.

Pengertian sampling atau metode pengambilan sampel menurut penafsiran beberapa ahli .
Beberapa diantarnya adalah sebagai berikut;

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. (Margono, 2004)
Tujuan Pengambilan Sampel;

 Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
 Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
 Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
Tahapan Pengambilan Sample diantaranya;

 Mendefinisikan populasi yang akan diamati


 Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang mungkin
 Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat
 Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
 Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling
 ANALISIS DATA

A.Analisis data dalam penelitian kuantitatif

Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya
atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis is
a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic elements
and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah
dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian
menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan
proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam
analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan
kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang
tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data.
Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu,
analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data
itu (M. Kasiram, 2006: 274).
2. Tujuan Analisis Data Kuantitatif
Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut,
mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta
menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.
1. Dalam analisis data kuantitatif, apa yang dimaksud dengan mudah dimengerti dan pola
umum itu terwakili dalam bentuk simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah notasi,
variasi, dan koefisien.  

Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif


 Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten dengan
paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan
secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis
dengan secara computerized berdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain
penelitian.
 
Prinsip-prinsip Analisis Data
 Dalam proses menganalisa data seringkali menggunakan statistika karena memang salah satu
fungsi statistika adalah menyederhanakan data. Proses analisa data tidak hanya sampai disini.
Analisa data belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Setelah data dianalisa dan
diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisa terus harus diinterpetasi untuk mencari
makna yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa.
Proses Analisis Data Penelitian Kuantitatif
 Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic inferensial meliputi
statistic parametris dan non parametris.

B.Pengujian persyaratan analisis


Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian
hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan
analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian
mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.

Anda mungkin juga menyukai