Disusun Oleh :
Kelompok 4
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020
ABSTRAK
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) merupakan kehamilan yang
ditolak baik secara fisik maupun psikis. Remaja yang mengalami KTD ini akan
menimbullkan permalahan kesehatan yang berpengaruh buruk pada kehamilan.
Selain itu dampak yang terjadi akibat dari kehamilan yang tidak diinginkan
mengalami rasa cemas, depresi, maupun masalah psikologis lainnya. Remaja juga
mengalami perasaan malu terhadap orang lain karena hamil diluar nikah.
Sedangkan pada kondisi bayi yang dilahirkan berisiko mengalami kesehatan yang
lebih buruk dibandingkan dengan bayi yang diinginkan dan direncanakan. Ada
beberapa factor yang menyebabkan remaja mengalami kehamilan tidak diinginkan
salah satunya perilaku seksual remaja yang dilakukan remaja secara bebas Oleh
karena itu, pencegahan kejadian kehamilan tidak diinginkan perlu dilakukan.
Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan sangat penting untuk
mengurangi kejadian aborsi dan dampak merugikan lainnya seperti kelahiran
prematur, BBLR serta kesakitan dan kematian ibu dan anak. Hasil dari jurnal yang
di analisis sebanyak 14 menunjukan jurnal yang di gunakan dalam literature
review dengan intervensi yang digunakan konseling, pendidikan kesehatan
sexual, Visualitation in Participatory Program (VIPP), peer education dan audio-
visual, Pendidikan Kesehatan Metode Permainan REDI, Education Program for
Middle School Youth yang menunjukan pada intervensi dapat menurunkan
kejadian pencegahan kejadian kehamilan tidak diinginkan.
Kata kunci: Remaja, Intervensi, Pencegahan kehamilan tidak diinginkan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
tahap kehidupan selanjutnya dan masa yang sulit dilalui oleh individu. Pada
umumnya remaja memiliki sifat rasa tahu yang tinggi dan berpetualang untuk
mencari jati diri dengan mencoba sesuatu hal yang belum pernah dirasakan atau
dilalui. Menurut Atkinson (1993: 138) dalam masa 20 tahun terakhir ini telah
disaksikan perubahan yang sangat besar dalam sikap terhadap kegiatan seksual.
37 perempuan yang mengalami KTD sebanyak 30% adalah remaja. Hal tersebut
informasi yang akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi, membuat remaja
mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri. Remaja mendapat tontonan seks
yang merangsang dirinya melalui media massa maupun media elektronik seperti
majalah, buku, dan film pornografi yang memaparkan kenikmatan hubungan seks
nikah karena diperkosa sebanyak 3,2%, karena sama-sama mau sebanyak 12,9%,
dan tidak terduga sebanyak 45% (Depkes RI, 2008). Menurut survei terakhir dari
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), tahun 2012 angka kehamilan remaja pada kelompok usia 15–19 tahun
terjadi peningkatan kasus kehamilan remaja dari tahun 2011 terdapat 14 kasus,
posisi 55 per 1000 penduduk terkait kasus KTD pada remaja (Tzilos, Zlotrick, &
Phipps, 2010).
dari lingkungan sosialnya dan pada awalnya orangtua remaja tersebut sulit atau
fisik dan psikis pada remaja tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan bentuk
dukungan keluarga untuk remaja yang mengalami KTD, seperti halnya menerima
lingkungannya.
1.2 Tujuan
diinginkan (KTD).
1.3 Manfaat
(KTD).
BAB II
TINJAUAN JURNAL
kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari
kehamilan. Kehamilan juga merupakan akibat dari suatu perilaku sesksual yang
bisa disegaja maupun tidak disengaja. Banyak kasus yang menunjukan bahwa
tidak sedikit orang yang tidak bertanggungjawab atas kondisi ini. Kehamilan yang
tidak diinginkan dapat dialami baik oleh pasangan yang sudah menikah maupun
KTD, mudahnya akses media pornografi mendorong remaja untuk mencoba dan
meniru yang pada akhirnya terjadi KTD, pengaruh teman dekat dalam pergaulan
mendukung terjadinya seks bebas dan pola asuh orang tua Permissive-indifferent
menghadapi masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani,
2009). Menurut Friedman (2013), dukungan keluarga adalah proses yang terjadi
yang dievaluasi oleh individu. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
jika diperlukan.
BAB III
METODOLOGI
Ebscohost
190
Google Scholar
4370
PubMed
3766
Jumlah 8.326
Ebscohost 3
Google Scholar 4
PubMed 2
Jumlah 9
Artikel yang dianalisis pada penulisan ini terdiri dari 9 artikel yang
mengulas tentang dukungan keluarga terhadap remaja yang mengalami KTD.
Dari 9 artikel didapatkan tipe/study design RCT sebanyak 1 artikel, 4 artikel
cross sectional dan 4 artikel case control study.
Pencarian literatur
Basis data: Ebschost, Google Scholar,
PubMed
Kriteria inklusi: artikel full text, free text,
tahun terbit maksimal 10 tahun terakhir
(2010-2020), artikel terkait dukungan
keluarga terhadap remaja yang mengalami
KTD
Kriteria eklusi: sampel bukan remaja yang
mengalami KTD
Yogyakarta permasalahan
yang dihadapi, dalam
pengetahuan
kehamilan tidak
diinginkan
(unwanted pregnancy).
8 Comparison of Peneliti : studi 405 wanita hamil Ditemukan bahwa total
Multidimensi dari
yang Dipersepsikan
kehamilan diinginkan
masing-masing.
bahwa persepsi
yang menginginkan
kehamilan.
9 Perceived stress Peneliti : Turnaway 956 wanita Wanita yang menolak
awalnya memiliki
perbedaan, P = 0,045).
dukungan sosial
emosional tidak
mendekati batas
kehamilan versus
waktu.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
secara fisik maupun psikis. Terdapat resiko yang akan diterima remaja karena
berdasarkan kajian dan literatur yang didapatkan dari hasil penelitian yang
meliputi:
In Teenagers
- No one to turn to: low social support and the incidence of undesired
Ethiopia
Remaja
- Perceived stress and emotional social support among women who are
study
5.2 Saran
untuk mencegah terjadinya KTD, dan untuk orang tua remaja dapat dilakukan