SOSIOLOGI EKONOMI B
“ETOS KERJA”
Di Susun Oleh:
NURUL AZIZAH
1910813022
Dosen Pengampu :
JURUSAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
Abstrak
Etos kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang di pegang karyawan
untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan
sehingga mempengaruhi perilaku kerja dalam organisasi. Paper ini bertujuan untuk
mengetahui etos kerja dalam kajian sosiologi ekonomi dan juga bertujuan untuk memenuhi
tugas akhir dari mata kuliah sosiologi ekonomi B. Etos kerja merupakan hal penting yang
perlu diperhatikan lebih lanjut untuk mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi dalam suatu
perusahaan.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran yang sangat vital dalam mewujudkan prestasi kinerja seorang karyawan
adalah dirinya sendiri. Bagaimana dia memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi
untuk dapat memberikan pengaruh positif pada lingkungannya (Sinamo, 2011:18).
Anoraga (2001:10) berpendapat bahwa keberhasilandalam persaingan kerja tidak
hanya membutuhkan keahlian dan kemampuan saja tetapi juga diperlukan adanya
dedikasi, kerja keras, dan kejujuran dalam bekerja. Seseorang yang berhasil harus
memiliki pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai sesuatu yang luhur
untuk eksistensi manusia. Karyawan yang memiliki pemikiran yang luhur mengenai
pekerjaannya dapat bekerja dengan tulus. Suatu pandangan dan sikap terhadap kerja
dikenal dengan istilah etos kerja. Etos kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan,
ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau
suatu bangsa (Dodi, dkk, 2013). Etos kerja adalah semangat kerja yang terlihat dalam
cara seseorang menyikapi pekerjaan, motivasi yang melatarbelakangi melakukan
suatu pekerjaan (Fadillah, 2010).
Salah satu fenomena dalam suatu perusahaan atau instansi yang akan
menerapkan etos kerja yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bogor yang
merupakan suatu instansi yang melakukan pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan
pembangunan kehutanan dan perkebunan kepada masyarakat untuk wilayah Kota
Bogor, di mana keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam instansi
tergantung pada kinerja para pegawai yang ada di instansi tersebut, pentingnya kinerja
pegawai yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bogor sangat
berpengaruh terhadap pelaksanaan tujuan instansi itu, yaitu untuk meningkatkan
pelayanan terhadap para masyarakat terutama dalam proses pengawasan dan
pembinaan terhadap pembangunan hutan. Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kota Bogor dituntut memiliki kesadaran akan tanggung jawab mengenai semangat
etos kerja dan motivasi hanya sebagian kecil dari pegawai yang melakukannya.
Bahkan sesuai pengamatan terlihat para pegawai mulai bersikap acuh tah acuh
terhadap tupoksi yang ada cenderung ke arah kapan di perintah pimpinan baru
melaksanakan tugas sementara tupoksi yang ada mulai terabaikan.
Jadi, berdasarkan uraian diatas penulis akan memberikan argumentasi tentang
etos kerja dalam kajian sosiologi ekonomi yang juga pernah dijelaskan oleh dosen
matakuliah Sosiologi Ekonomi dalam perkuliahan, serta akan di rangkum dan
dilengkapi dari berbagai sumber yang ada.
Menurut Sinamo (2011) dalam jurnal Yuliarti (2016) etos kerja adalah
seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan
yang fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral.
Etos kerja yang tinggi seyogyanya harus dimiliki oleh setiap pegewai karena setiap
organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi setiap pegawai,
kalau tidak organisasi akan sulit berkembang, dan memenangkan persaingn dalam
merebut pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan
anggota untuk kinerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja.
Individu atau kelompok masyrakat dapat dinyatakan memiliki etos kerja yang tinggi.
Work Ethic (Etika/Etos Kerja) dapat disebut sebagai norma budaya yang
menganjurkan orang untuk meminta pertanggungjawaban dan bertanggung jawab
untuk pekerjaan yang mereka lakukan berdasarkan pada keyakinan bahwa bekerja
memiliki nilai intrinsik untuk individu (Cherington, 1980; Yankelovich & Immerwahr,
1984). Sebuah kode etik perusahaan adalah pernyataan dari perusahaan prinsip, etika,
aturan perilaku, kode praktek atau perusahaan filsafat tentang tanggung jawab kepada
karyawan, pemegang saham, konsumen, lingkungan atau aspek-aspek lain dari
masyarakat eksternal kepada perusahaan (Langlois & Schlegelmilch, 1990) dalam
jurnal internasional Shahrul Nizam, 2016.
Menurut Anoraga (2009), dalam Donny Juni Priansa (2014: 282) etos kerja
merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja.
Sedangkan menurut Sinamo (2005), dalam Donny Juni Priansa (2014: 283)
menyatakan bahwa etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada
keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang
integral. Menurutnya, jika seseorang suatu organisasi atau suatu komunitas menganut
paradigma kerja mempercayai dan berkomitmen pada paradigma kerja tersebut semua
itu akan melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas itulah yang akan
menjadi budaya. Berdasarkan pengertian Anoraga dan Sinamo dapat disimpulkan
bahwa etos kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang
dipegang karyawan untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi
peningkatan kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kerja dalam
organisasi.
Etos kerja dapat membantu pengembangan karier. Selain itu, saat seorang
karyawan memiliki etos kerja yang baik, ia juga akan memiliki nilai yang tinggi. Hal
tersebut senada dengan yang disebutkan oleh indeed. Menurut mereka, seorang
karyawan dengan etos kerja yang baik pasti akan selalu mendapatkan ulasan baik di
setiap tempat kerjanya. Jadi, misalnya kamu ingin mencari sebuah pekerjaan baru,
maka akan lebih mudah mendapatkan rekomendasi dari atasan karena memiliki etos
kerja yang baik. Baik saat mulai mencari pekerjaan hingga meningkatkan jabatan di
kantor bisa dilakukan dengan mudah saat memiliki hal yang satu ini. Pasalnya,
dengan memiliki etos kerja yang kuat kita bisa dipandang sebagai anggota tim yang
berharga sehingga akan lebih mudah untuk dipromosikan jabatannya. Jadi, etos kerja
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan lebih lanjut untuk mendapatkan
kinerja karyawan yang tinggi.
2.3 Faktor Etos Kerja dalam Perusahaan
Faktor- faktor yang mempengaruhi etos kerja Menurut Donni Juni Priansa (2014:
285) etos kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
1. Kerja keras
2. Komitmen dan dedikasi terhadap pekerjaan
3. Kreativitas selama bekerja
4. Kerja sama serta persaingan di tempat kerja
5. Ketepatan waktu dalam bekerja
6. Keadilan dan kedermawanan di tempat kerja
Jadi menurut Max Weber, etos kerja adalah sikap dari masyarakat terhadap
makna kerja sebagai pendorong keberhasilan usaha dan pembangunan. Etos Kerja
merupakan Fenomena sosiologi yang Exsitensinya terbentuk oleh hubungan produktif
yang timbul sebagai akibat dari Struktur ekonomi yang ada dalam masyrakat. Etos
kerja menyangkut potensi dan kondisi manusia dengan menghadapi atau melakukan
interaksi dengan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya:
1. Etos kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang
karyawan untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan
kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kerja dalam organisasi.
2. Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan
kegiatan individu. Menurut A. Tabrani (1989) dalam penelitian Arischa Octarina
(2013) fungsi etos adalah: Pendorong timbulnya perbuatan; Penggairah dalam
aktivitas; dan sebagai alat penggerak, maka besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat lambatnya suatu perbuatan.
3. Etos kerja merupakan hal penting yang perlu diperhatikan lebih lanjut untuk
mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi etos kerja Menurut Donni Juni Priansa (2014:
285) terbagi 2 yaitu factor internal dan eksternal.
5. Menurut Cherrington Boatwright dan Slate (2000) dalam buku Donny Juni Priansa
2014, Karakteristik etos kerja meliputi Keahlian Interpersonal, inisiatif, dan dapat
diandalkan.
6. Di dalam Tesis Weber mengenai etika Protestan dan spirit kapitalisme. Weber
mendefinisikan etos sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku
seseorang, sekelompok atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person in
institution). Jadi etos kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini
oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai hal yang baik dan benar dan berwujud
nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran,
antara lain:
1. Saran Teoritis
Paper ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian berikutnya
terutama mengenai etos kerja terhadap kinerja karyawan dengan mengembangkan
variabel yang lebih luas, dan bisa menambahkan faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan, seperti kompensasi, disiplin kerja, stress kerja,
motivasi kerja dan lain sebagainya.
2. Saran Praktis
- Berdasarkan materi di atas, menunjukkan bahwa aspek kerja adalah amanah
memiliki pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan perusahaan, maka
diharapkan untuk memperhatikan dan mengembangkan aspek-aspek etos kerja
yang lain agar dapat terus meningkatkan pandangan dan sikap yang positif
mengenai pekerjaannya dan kinerja karyawan dapat terus meningkat.
- Untuk perusahaan, diharapkan untuk dapat meningkatkan pandangan kerja para
karyawan dengan berbagai cara, seperti melaksanakan pelatihan, membuat
berbagai slogan mengenai etos kerja di berbagai tempat di perusahaan agar dapat
meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja.
- Untuk para karyawan ,diharapkan untuk tetap mempertahankan dan
mengembangkan pandangan kerja yang positif, seperti dengan terus mempercayai
bahwa seseorang yang bekerja perlu untuk terus bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan kepadanya, yakin bahwa harus mensyukuri apa yang telah
dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
N. Nurjaya, Dkk. (2021). Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bogor. http://openjournal.unpam.ac.id.
Abdul Rachman Saleh, H. U. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja,
dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT.
Inko Java Semarang. https://jurnal.stieama.ac.id.
Andri Hadiansyah, Rini Purnamasari Yanwar. (2015). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. AE. https://jurnal.uai.ac.id/index.php/SH/article/view/204/192.
Muhlis Adi Putra. (2020). Etos Kerja Dalam Ajaran Agama Islam Ditinjau Dari Perspektif
Max Weber. http://etheses.uinmataram.ac.id/1219/1/Muhlis%20Adi%20Putra
%20160304080.pdf.
Rohana Sianipar, Vania Salim. (2019). Faktor Etos Kerja Dan Lingkungan Kerja Dalam
Membentuk “Loyalitas Kerja” Pegawai Pada Pt Timur Raya Alam Damai.
http://digilib.uinsby.ac.id/195/3/Bab%202.pdf
https://www.kompasiana.com/muldamzamrualfaris0276/601567aad541df49177e52c2/
pentingnya-etos-kerja-dalam-islam-dan-keutamaan-dalam-bekerja