Anda di halaman 1dari 5

Hujjah (epistimolgi hadits)

1. TAQSIM
a. R
- M
- A
b. M
- MF
- MG
c. S
- MS

2. TASHIH menentukan kualitas hadits (maqbul atau mardud)


a. MQ diterima sebagai hujjah
- S (sebutannya shahih dan dhaif)
Syaratnya itu rawinya adil dan dhabit, menurut prof. tambah
Taqwa dan Muruah
Tam dhabit : sudur (Iqnya 140)= qowiyul fahmi
Sutur dalam tulisan
- H (hasan)
b. MJ
3. TATHBIQH
a. MB
b. GMB

Ket :
R
M
S
M
A
MF
MG
MS
MN
F
MQ
MJ
MB
MG

LIQA : sejaman, sekeadaan (tempat), dan seprofesi.


Kitab tahdzib wa tahdzib (al-asqlani) dan tahdzibul kamal rujukan semua
rawi
Syarah fathul bari (imam bukhari)

Al Quran dan Hadits itu adalah bahan mentah. Kita belajar Islam itu lewat Nabi dan Ulama Pewaris
Nabi. Tidak langsung ke Al Quran dan Hadits. Contoh SHOLAT. Di Al Quran cuma ada perintah dirikan
Sholat. Tapi tak dijelaskan harus takbir dulu, berapa rokaat, dsb. Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
tidak ada saat itu. Bahkan hingga zaman Imam Mazhab pun Imam Hadits tsb belum lahir begitu pula
kitab Haditsnya. Nah para sahabat itu belajar sholat bukan langsung melihat Al Quran. Tapi diajarkan
langsung dgn praktek oleh Nabi. Begitu pula para Imam Mazhab itu belajar sholat bukan baca Al Quran
atau kitab hadits. Tapi langsung praktek dgn para ulama yg ilmunya sampai ke Nabi.
Kita belajar sholat sejak umur 7 tahun. Kalau anak kecil umur 7 tahun belajar sholat langsung dgn
membaca Al Quran dan Hadits, kira2 bisa tidak? Bisa2 anak2 Islam tidak ada yang bisa sholat kalau
harus belajar sholat langsung ke Al Quran dan Hadits. Anak2 Muslim itu belajar sholat langsung lewat
guru. Entah itu orang tua yang memang alim, atau lewat para ulama yang ilmunya sampai ke Nabi.
Jadi belajar agama itu lewat Ulama. Bukan langsung Al Quran dan Hadits. Ibarat orang makan nasi
goreng kambing, yang ngotot langsung ke Al Quran dan Hadits tanpa lewat ulama, itu yang dia makan
adalah beras dan kambing hidup. Karena tidak lewat ulama.
Orang awam tak bisa menafsirkan Al Quran dan Hadits dengan benar. Ilmu Nahwu saja belum tentu
paham sehingga tidak bisa membedakan kata Qodamu dgn Qodimu. Meski hurufnya sama yaitu QDM,
tapi karena beda baris, artinya juga beda.
Para ulama itu ibaratnya juru masak yang meramu Ilmu Islam yang mereka dapat dari guru2 Islam yang
sanadnya bersambung ke Nabi. Orang awam belajar Islam harus lewat ulama. Ibarat makan, makan
nasi goreng yang sudah dimasak oleh koki. Kalau ngotot langsung Al Quran dan Hadits, yang dia
makan itu adalah beras dan kambing hidup. Enak tidak?
Jadi kalau ada ulama yg bikin buku Sholat Sifat Nabi di abad 20 ini dgn cara mencari2 di kitab hadits, itu
zaman dulu tidak ada yg begitu. Imam Bukhari dan Imam Muslim saja ngikut mazhab Syafiie
Baca Al Quran dan Hadits boleh. Tapi hati2 dalam menafsirkannya. Jangan sampai tafsiran anda
menyalahi tafsiran Jumhur Ulama. Para Imam Mazhab yang ilmunya amat dalam saja bisa beda
penafsiran Al Quran dan Hadits, apalagi orang awam. Jika orang awam ngotot menafsirkan Al Quran
dan hadits sendiri tanpa guru, bisa2 tersesat ke neraka.
Ini dalilnya kenapa kita dalam belajar Islam harus lewat Ulama yang merupakan pewaris Nabi. Para
sahabat pun belajar Islam itu lewat Nabi. Bukan cuma lewat Al Quran saja.
Firman Allah:
Bertanyalah kepada Ahli Zikir (Ulama) jika kamu tidak mengetahui [An Nahl 43]
Allah meninggikan ulama dibanding orang2 awam. Pemahaman Ulama terhadap Al Quran dan Hadits
atau masalah, itu lebih baik daripada pemahaman orang-orang awam:
.Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al
Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]:
9).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (TQS.Fathir
[35]: 28)
Cuma Ulama yang bisa memahami Al Quran:
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali
orang-orang yang berilmu (Al Ankabut:43)
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu (Al
Ankabut:49)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/05/27/menghormati-dan-mengikuti-ulama-pewarisnabi/
Yang ngotot ke Al Quran dan Hadits tapi meninggalkan Jumhur Ulama, itu adalah Khawarij. Sesat.
Hadis
riwayat
Ali
ra.,
ia
berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan

lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang
terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari
agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka
bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih
MuslimNo.1771)
Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka
mengatakan sebaik-baiknya perkataan manusia, membaca Al Quran tidak sampai kecuali pada
kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan
busurnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Quran, mereka mengira bacaan Al-Quran itu
menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada
kerongkongan mereka. (HR. Muslim)
Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah
padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun. (HR. Al-Hakim)
Berbagai ayat Al Quran dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang mereka dapat dan
amalkan. Berbagai larangan Allah dalam Al Quran seperti Suu Zhon (Buruk Sangka), Mengolok-olok
sesama, Mengkafirkan sesama Muslim, dan membunuh sesama Muslim. Berbagai caci-maki terhadap
sesama Muslim seperti Ahlul Bidah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka.
Kaum Khawarij ini merasa paling benar. Bahkan Khawarij pertama merasa lebih benar dari Nabi
sehingga menuduh Nabi tidak adil. Khawarij masa kini menuduh Jumhur Ulama yang merupakan
Pewaris Nabi sebagai tidak adil. Contohnya ada Khawarij bilang sejumlah ulama besar adalah sesat
atau pembela aliran sesat:
Hadis
riwayat
Abu
Said
Al-Khudri
ra.,
ia
berkata:
Ali ra. yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah
saw., kemudian Rasulullah saw. membagikannya kepada beberapa orang, Aqra` bin Habis Al-Hanzhali,
Uyainah bin Badr Al-Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al-Amiri, seorang dari Bani Kilab, Zaidul Khair AtThaiy, seorang dari Bani Nabhan. Orang-orang Quraisy marah dan berkata: Apakah baginda memberi
para pemimpin Najed, dan tidak memberikan kepada kami? Rasulullah saw. bersabda: Aku melakukan
itu adalah untuk mengikat hati mereka. Kemudian datang seorang lelaki yang berjenggot lebat, kedua
tulang pipinya menonjol, kedua matanya cekung, jidatnya jenong dan kepalanya botak. Ia berkata:
Takutlah kepada Allah, ya Muhammad! Rasulullah saw. bersabda: Siapa lagi yang taat kepada Allah jika
aku mendurhakai-Nya? Apakah Dia mempercayai aku atas penduduk bumi, sedangkan kamu tidak
mempercayai aku? Lalu laki-laki itu pergi. Seseorang di antara para sahabat minta izin untuk
membunuh laki-laki itu (diriwayatkan bahwa orang yang ingin membunuh itu adalah Khalid bin Walid),
tetapi Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara bangsaku ada orang-orang yang membaca
Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan
penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh,
jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih
Muslim No.1762)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-danmembunuh-muslim/

Loh kalau belajar Islam lewat Imam Mazhab, berarti tidak mengikuti Al Quran dan Hadits dong! Ini
pernyataan yang keliru. Menuduh Imam Mazhab tidak memakai Al Quran dan Hadits. Justru
sebaliknya.
Imam Syafiie yang lahir tahun 150 H itu hafal Al Quran sejak umur 7 tahun dan menguasai 1 juta
hadits. Sementara Imam Malik yang lahir tahun 93 H (cuma selang 82 tahun dari wafatnya Nabi), selain
Hafal Al Quran dan menguasai 1 juta hadits juga praktek ibadah langsung seperti sholat dgn para
ulama golongan Tabiin (generasi anak sahabat Nabi) dan Tabiit Tabiin (cucu sahabat Nabi). Jadi justru
cara sholat Imam Mazhab itu sesuai Islam. Masih murni.
Rasulullah SAW bersabda,

Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabiin),
kemudian yang sesudahnya (Tabiut Tabiin).[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]
Siapakah pengikut ulama SALAF sebenarnya? 1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah 2) Imam Maliki lahir: 93
hijrah 3) Imam Syafie lahir:150 hijrah 4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah
Imam Bukhari dan Muslim malah bermazhab Syafiie. Karena hadits yang mereka kuasai jumlahnya
tidak memadai untuk menjadi Imam Mazhab. Imam Ahmad berkata untuk jadi mujtahid, selain hafal Al
Quran juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Nah hadits Sahih yang dibukukan Imam Bukhari
cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Tidak cukup.
Dari 600.000 yang didapat Imam Bukhari, cuma 7000-an yang beliau tulis. Artinya 592 ribu hadits lebih
lenyap bersama wafatnya Imam Bukhari. Demikian pula Imam Muslim yang mendapat 300.000 hadits
cuma menulis 9000-an hadits. 210 ribu hadits lebih hilang bersama wafatnya beliau.
Jadi kalau ada manusia akhir zaman yang cuma dapat sisa-sisa hadits yang jumlahnya kurang dari 100
ribu hadits mengaku sholatnya lebih mirip Nabi ketimbang para Imam Mazhab, ini bohong belaka. Kalau
ada yang modal Al Quran terjemahan dan Juz Amma saja tidak hafal tapi belagak jadi Mujtahid yang
lebih hebat dari Imam Mazhab, ini ibarat katak hendak jadi lembu.
. === Belajar Islam sesuai Al Quran dan Hadits dan Ijma Ulama di http://media-islam.or.id
Buat website mulai 1 Dinar (Rp 2,5 juta) http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-websiteseharga-2-dinar
Bagi yg ingin turut membantu http://www.media-islam.or.id, Kabar Islam, DSB, bisa transfer mulai rp 5
ribu ke : Rekening BCA No 0061947069 a/n Agus Nizami dan konfirmasi. Mudah2an bisa jadi sedekah
kita sbg ilmu yg bermanfaat.
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscribe@yahoogroups.com
Tentang
iklan-iklan ini
Share
this:

Facebook10K+

Anda mungkin juga menyukai