Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR DARI PENERJEMAH

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji hanya bagi Alloh yang telah menjanjikan bagi orang yang beriman bahwa mereka akan
mendapat syurga. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Baginda Nabi
Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam beserta para keluarga dan shahabat beliau, yakni para
penentang bidah dan penghidup sunnah.
Amma Badu
Suatu saat di bulan Romadlon, KH. Ali Mashum Jogjakarta berkunjung ke rumah saudara saya, H.
Ahmad Fauzi Masyhadi Sampangan Pekalongan, saya turut menemui beliau. Kemudian saya meminta
ijin untuk mencetak karya beliau berjudul Hujjah Ahlu Sunnah Wal Jamaah dengan menambah
beberapa hal agar terjemahan tersebut lebih sempurna. KH. Ali Mashum kemudian memberikan ijin
tersebut karena kitab tersebut sangat diperlukan bagi kita kaum Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yakni kaum
muslimin yang dalam hal aqidah menganut pendapat Imam Abu Hasan Al Asyari dan Imam Abu
Manshur Al Maturidiy. Dalam masalah fiqih mengikuti salah satu pendapat Madzhab empat, yakni Imam
Abu Hanifah, Imam Malik,Imam SyafiI ataupun Imam Ahmad ibnu Hanbal (semoga Allah meridloi
mereka sekalian), mereke semua lah para penerus Sunnah Rosulullah dan sunnah Khulafa-ur Rosyidin.
Oleh karena itu lah kemudian kitab ini saya cetak dan saya tambahkan terjemahan di dalamnya sebagai
pegangan dan pedoman. Seandainya terdapat kesalahan penambahan, salah pemberian makna jawa
ataupun kesalahan maksud sesungguhnya dari penulis asli, saya mohon dapat kiranya diluruskan atau
bisa juga bertanya langsung kepada beliau penulis kitab Hujjah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (KH. Ali
Mashum). Maka bertanyalah kepada Ahli Dzikir jika kalian tidak memahami sesuatu. Saya hanya
berusaha menerjemahkan sesuai apa yang saya pahami.
Dan saya mohon maaf yang sebesar besarnya, semoga kitab ini bisa bermanfaat sehingga bisa menjadi
peninggalan amal jariyah bagi penulis dan penerjemah. Termasuk ilmu yang bermanfaat yang menjadi
sebab sehat wal afiat, kemulyaan dan saksi bagi khusnul khatimah bagi penulis dan penerjemah
sekeluarga serta kedua orang tua, guru dan siapa saja yang menulis kitab ini. Amin.

Wassalam
Haji Ahmad Subki Masyhudi



SURAT DARI KH. ALI MASHUM JOGJAKARTA
Yth. Saudara KH. Subki hafidzohulloh
Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Pertama,
Telah saya pelajari tambahan dan pembahasan yang bemanfaat yang telah anda tulis dalam kitab saya
Hujjah Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga apa yang saya maksudkan dalam kitab tersebut menjadi
mudah untuk difahami dan penjelasannya lebih gamblang. Semoga Allah membalas anda dengan sebaik
baik balasan yg dijanjikanNya bagi orang yang sholeh.
Kedua.
Sesungguhnya saya telah memberi ijin kepada anda untuk mencetak kitab tersebut di atas serta
menyebarluaskannya, semoga bisa menjadi peninggalan bagi saya dan bermanfaat. Amin

















IKUTILAH PARA ALIM ULAMA, KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA ITU PENERANG DUNIA
DAN LAMPU AKHERAT
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji hanya bagi Allah yang telah menurunkan Al Kitab sebagai penerang bagi setiap hal serta
menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum beriman. Di dalamnya terdapat pengetahuan, cahaya serta
obat bagi penyakit hati dan tidak akan mau memikirkannya kecuali orang orang yg memiliki
pengetahuan mendalam.
Maka hendaklah kalian bertanya kepada Ahl Dzikr jika tidak mengetahui sesuatu
Allah juga berfirman :
Barangsiapa berpaling dari Rosul setelah menjadi jelas baginya petunjuk dan mengikuti selain jalan
orang orang beriman maka akan Kami biarkan ia memilih jalan itu dan Kami siapkan baginya neraka
Jahannam yakni seburuk buruk tempat kembali .
Shalawat dan Salam semoga tertuju kepada Junjungan kita Nabi Muhammad, yang telah diutus dengan
membawa kebijaksanaan serta kasih sayang yang luas, yang telah bersabda :
Apa saja yang aku bawa untuk kalian dari kitab Allah maka mengamalkannya adalah wajib, tidak ada
keringanan bagi siapapun untuk meninggalkannya. Apabila tidak ada di dalam Kitab Allah maka ikutilah
Sunnah ku yg telah lalu, jika tidak terdapat dalam sunnah ku maka ikutilah apa yang disampaikan
shahabatku, karena sahabatku sekalian itu bagaikan gemintang di langit. Dari manapun kalian ambil
(diantara tiga hal itu - pent. ) maka sungguh kalian telah mendapat petunjuk. Dan perbedaan pendapat
diantara shahabatku adalah rahmat bagi kalian.
beserta keluarga serta sahabat nya sekalian yakni orang orang yang sabar, jujur,mengikuti beliau,ahli
infaq serta ahli istighfar di waktu subuh. Merekalah kepercayaan ummat ini yang terjaga dari bersepakat
dalam kesalahan dan kesesatan. Semoga shalawat dan salam juga tercurah bagi orang orang yang
mengikuti mereka semua dalam kebaikan dan tidak mengikuti kesesatan syaithan.
Wabadu
Setelah saya menyaksikan keinginan yang kuat dari saudara saudara pelajar di Pesantren Krapyak
khususnya dan pada umumnya masyarakat awam seperti saya tentang penjelasan singkat tantang :
Beberapa masalah yang tidak perlu adanya pertentangan tentangnya, seperti masalah Shalat
Qobliyyah Jumah, masalah Talqin mayyit setelah dikubur dan lain sebagainya agar mereka
tidak merasa waswas, salah persepsi dan mengikuti hawa nafsu Syaithan serta bala tentaranya
yang menyesatkan serta tidak tertipu oleh pendapat Ahlil Hawa (mengikuti hawa nafsu) atas
apa yang mereka yakini, meskipun orang orang tersebut berkata ini dan itu. Dan agar mereka
yakin bahwa apa yan telah dilakukan oleh ulama salafus sholeh dan mereka ikuti itu semua
benar. Maka, selain kebenaran adalah kesesatan.
Oleh karena itulah saya mengumpulkan dalam kitab ini pendapat para tokoh Ulama yang mulia serta
para pembesar ummat Islam. Karena tidak ada jalan bagi saya yang awam ini kecuali hanya
mengumpulkan dan menukilkan pendapat2 para ulama mulia tersebut serta berpegangan dengan
pendapat mereka karena saya tidak mampu berpendapat sendiri dan mencurahkan segala kemampuan
mempelajari hal yang berat ini. Andai saja Imam Al Khatib Al Bagdhdadi tidak meriwayatkan hadist
dalam kitab Al Jami dan yang lain bahwa Rosulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda :
Apabila fitnah telah tersebar (atau beliau bersabda), apabila bidah telah tersebar. dan shahabatku
sekalian di caci maki, maka hendaklah para ahli ilmu menunjukkan ilmunya. Maka barangsiapa tidak
melakukan hal itu maka baginya lanat Allah dan para malaikat serta manusia sekalian. Allah tidak akan
menerima amal wajib dan sunnah darinya.
Dan hadist yang diriwayatkan dari Imam Hakim dari Sayyidina Abbas Rodliyallaahu Anhu bahwa
Rosulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda :
Tidaklah muncul ahli bidah kecuali Allah akan menampakkan diantara mereka hujjah dari mulut siapa
saja yang Allah kehendaki diantara makhuknya.
Oleh karea itulah saya membahas tentang dua hal di atas dan semisalnya.
Dan Allah adalah penolong atas kebenaran hal yang benar, hanya kepada Nya lah kita berserah diri dan
kepada Nya lah tempat kembali.
























BAB TIGA
MASALAH TALQIN (MENUNTUN) MAYYIT
Ibnu Taymiyyah dalam kitab Fatawa Juz satu berkata :
Talqin mayyit yang telah disebutkan tadi (yakni menuntun mayyit setelah penguburan) sungguh telah
tetap dari para shahabat bahwa mereka memerintahkan untuk melakukannya, seperti Abi Umamah Al
Bahiliy dan shahabat yg lainnya.
Dan telah banyak diriwayatkan hadist dari Nabi Shallaallaahu Alihi Wasallam tentang masalah talqin
meski tidak shahih dan tidak banyak shahabat yang melakukan talqin tersebut. Oleh karena itu dalam
hal ini Imam Ahmad dan beberapa Ulama berpendapat : sesungguhnya Talqin itu tidak mengapa
dilakukan, mereka memberi keringanan untuk melaksanakannya namun tidak memerintahkan untuk
melakukannya.
Sebagian besar Ulama pengikut Imam SyafiI dan pengikut Imam Ahmad serta sebagian Ulama Maliki
dan yang lain tidak menyukainya (menganggap makruh). Adapun hadist yang dianggap tidak shahih
adalah hadist berikut :
dari Abu Umamah al Bahiliy berkata : Apabila mayyit telah dikuburkan, maka lakukanlah seperti apa
yang diperintahkan kepada kami oleh Rosulullah Shallaallaahu Alihi Wasallam untuk dilakukan kepada
orang yg meninggal diantara kami. Rosululloh Shallaallaahu Alihi Wasallam memerintahkan melalui
sabda beliau :
Apabila salah satu diantara kalian meninggal dunia dan tanah kubur sudah diratakan, hendaklah salah
seorang berdiri di sisi kepala mayyit dan mengatakan :
Wahai Fulan bin fulan . Karena sesungguhnya mayyit tersebut bisa mendengar namun tidak bisa
menjawab. Kemudian ucapkanlah Wahai Fulan bin Fulan, sesungguhnya mayyit tersebut duduk tegak
dan mengatakan : Berilah kami petunjuk, semoga Allah merahmati kalian. Namun kalian tiada
menyadarinya. Kemudian hendaklah kalian mengatakan :
Wahai mayyit, ingatlah akan hal yang kalian bawa saat meninggalkan dunia, yakni Bersaksi tiada Tuhan
melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad Shallaallaahu Alihi Wasallam adalah hamba dan
utusanNya. Dan sesungguhnya Allah sebagai Tuhanmu, Islam sebagai agamamu, Muhammad
Shallaallaahu Alihi Wasallam sebagai Nabi mu serta Alquran sebagai Imam mu. Sesungguhnya malaikat
Munkar dan Nakir masing masing akan memegang tangan mayyit dan mengatakan pergilah bersama
kami

Anda mungkin juga menyukai