yang
dengan
nya
seseorang
bisa
menegakkan
agamanya,
yang
seseorang tidak boleh bodoh darinya, seperti sholat, zakat, dan shoum
(puasa) dan yang semisalnya. ( Silahkan lihat Kitab Al-Furuq, Ibnu
Muflih 1/525, Hasiyah Al Ushulus Tsalasah Ibnul Qasim )
Sebelum itu ada kewajiban yang paling agung yang kita harus memahami
dan mempelajarinya yaitu tauhid, kewajiban yang terpenting dari yang
terpenting lainnya, berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan Hafidzahullah :
Dan (mempelajari tauhid) perkara yang sangat penting, mempelajari atau
memahami tauhid lebih ditekankan atas kamu dari mengetahui hukum
sholat,
zakat, ibadah-ibadah
dan seluruh
perkara
agama
lainnya.
penduduk neraka, kalimat Laa ilaha illallah adalah urwatul wutsqa (tali
yang kokoh), kalimat Laa ilaha illallah adalah rukun yang sangat agung
dari agama dan cabang yang sangat penting dari keimanan, dan kalimat
Laa ilaha illallah adalah jalan meraih surga dan selamat dari neraka.
( Silahkan lihat Fiqh AL Adiyah Wal Adzkar
Syaikh
Abdul
2.
masing-masing
sijjil
sepanjang
pandangan
mata.
Lalu
dikatakan kepadanya: adakah sesuatu yang kamu ingkari dari hal ini,
apakah malaikat pencatatku yang terjaga mendzolimimu ? Ia
menjawab: Tidak wahai Rabbku. Kemudian ia ditanya, apakah kamu
punya (udzur) alasan atau kebajikan? ia menggelengkan kepalanya
(menunjukkan tidak punya) lalu menjawab tidak punya wahai Rabb.
lalu ia diberi tahu: Sesungguhnya kamu memiliki kebajikan di sisi
Kami
dan
wa
asyhadu
anna
muhammadarrasulullah-
maka
sebuah daun timbangan dan bitaqah (kartu catatan amal Laa Ilaha
Illallah) pada daun timbangan lainnya, terangkatlah sijjil dan menjadi
beratlah bitaqah, tidak ada yang lebih berat bersama nama Allah
sesuatu apapun. ( HR Tirmidzi, didalam sunannya dan Ibnu
Majah dengan sanad shahih, di shahihkan oleh Syaikh Muqbil
didalam shahihul musnad jilid : 1 hal : 535 )
3.
neraka,
Sebagaimana dalam sebuah hadist, dari Anas bin Malik Radiyallahu
Anhu, bahwasanya Nabi Shalallahu alahi Wassalam bersabda : Di
keluarkan dari neraka bagi orang yang berkata Laa ilaha illallah dan
didalam
hatinya
terdapat
seberat
biji
sawi
dari
kebaikan
dan
dikeluarkan dari neraka bagi orang yang berkata Laa ilaha illallah dan
didalam hatinya ada kebaikan seberat biji tepung dan dikeluarkan dari
neraka bagi orang yang didalam hatinya ada kebaikan sebesar biji
bijian ( HR. Bukhari No : 44 dan Muslim No : 193 )
4.
neraka.
Sebagaimana
dalam
sebuah
hadist
dari
Ubadah
Bin
Shamit
dalam surga.
Sebagaimana sebuah hadist dari Usman Bin Affan Radiyallahu Anhu
berkata,
Rasulullah
Shalalahu
Alaihi
Wassalam
bersabda
Keutamaan Laa ilaha illallah ini tidaklah didapat kecuali bagi yang
mengucapkan
Laa
ilaha
illallah,
memahami
maknanya
dan
.
.
berhak disembah kecuali Allah dan mohon ampunlah atas dosamu dan
dosa
orang
orang
beriman laki-laki
dan
perempuan
hak
(tauhid)
Qs.
Muhammad : 19 ),
kecuali
orang
yang
mengakui
yang
dan
mereka
Makna Laa ilaha illallah adalah tidak ada ilah ( sesembahan ) yang berhak
disembah kecuali Allah, adapun sesembahan selain Allah sesembahan
yang bathil, tidak berhak untuk disembah.
Berkata Syaikh Ibnu Baaz Rahimahullah : Makna syahadat Laa Ilaha
Illallah
adalah
lamabuda
bihaqin
ilallah
Tidak
ada
ilah
artinya
Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, kecuali
Allah yang menciptakan ku ( Qs. Ibrahim : 26 27 )
Perkataan Ini ( ) makna rukun yang pertama (Laa Ilaha )
perkataan (
) makna rukun yang kedua ( Illallah )
( Kitab Aqidah Tauhid Syaikh Sholeh Al Fauzan Hal : 40 41 )
Seorang hamba harus memenuhi dua rukun ini didalam pengucapan
kalimat Laa ilaha illallah nya.
Syarat Laa Ilaha Illallah
Sebagaimana dari hasil penelitian dalil dalil Al Quran dan As Sunnah
bahwa syarat Laailahaillallah ada ada tujuh syarat sebagaimana akan
disebutkan disini.
[1] Ilmu (Mengilmui maknanya) yang meniadakan kebodohan
[2] Yakin yang meniadakan syak (keragu-raguan)
[3] Ikhlas yang meniadakan syirik
[4] Shidq ( jujur ) yang meniadakan dusta
[5] Mahabbah ( cinta ) yang meniadakan benci
[6] Inqiyad ( tunduk ) yang meniadakan sikap meninggalkan
darahnya dan
perhitungannya disisi Allah . Dan hal ini yaitu tidak mengkafirkan apa
apa
yang
disembah
selain
Allah,
merupakan
bentuk
dia
tidak
mendatangkan syarat-syarat kalimat ini, kalimat Laa ilaha illallah yang dia
ucapkan dengan lisannya di batalkan oleh perbuatannya. ( Asilatu
Waajwibatu Fil Iman wal Kufri, Syaikh Abdul Aziz Abdullah Ar
Rajihiy dan lain lain : 45 )
Syarat pertama : Ilmu
Yaitu mengilmui makna Laa ilaha illallah, dari apa apa yang di nafikan
(ditiadakan)
dari
sesembahan
selain
Allah
dan
mengistbatkan
Lawan dari syarat ilmu ini adalah al jahl (bodoh) yaitu bodah dari
pengetahuan tentang makna Laa ilaha illallah.
Allah Taala berfirman,
.
.
Maka ilmuilah (ketahuilah), bahwa sesungguhnya tidak ada ( ilah )
sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. (QS. Muhammad :
19)
Inti ayat ini dijadikan dalil bahwa ilmu syarat Laa ilaha illallah
adalah
ayat ini dimulai dari perintah untuk mengilmui kalimat Laa ilaha illallah,
didahulukan ilmu dari ucapan dan perbuatan, hal ini menunjukkan ilmu
merupakan syarat Laa ilaha illallah
Begitu juga Allah Taala berfirman,
Kecuali orang yang bersaksi yang haq (laa ilaha illallah) dan mereka
menglimuinya ( QS. Az Zukhruf: 86 )
Inti ayat ini dijadikan dalil bahwa ilmu syarat Laa ilaha illallah adalah pada
ayat ini (
) bersaksi yang hak ( Laa ilaha illallah ) dengan
syarat ilmu
(
) mereka mengetahui makna yang terkandung
didalamnya.
Dari Utsman Bin Affan Radiyalallahu Anhu , beliau berkata bahwa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Barang siapa yang mati dalam keadaan mengilmui (mengetahui)
bahwa tidak ada ( ilah ) sesembahan yang berhaq disembah kecuali
Allah, maka dia akan masuk surga. ( HR. Muslim No : 26 )
Disyaratkan pada hadist ini, orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah
masuk surga dengan syarat mengilmui maknanya.
Syarat kedua : Yakin
Yakin adalah hilangnya keraguan, yang demikian itu karena kuat dan
sempurnanya ilmu. Seseorang yang megucapkan kalimat Laa Ilaha Illallah
harus yakin terhadap kandungan kalimat ini dengan keyakinan yang
kokoh yang tidak tercampur oleh keraguan. Adapun lawan dari yakin
adalah Syak (keraguan), yaitu ragu terhadap kalimat ini. Naudzubillah.
Sebagaimana Allah Taala berfirman,
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang
yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. ( QS. Al
Hujurat : 15 )
Inti ayat ini dijadikan dalil bahwa yakin syarat Laa Ilaha Illallah adalah
disyaratkan pada ayat ini kejujuran keimanan seseorang kepada Allah dan
Rasul Nya dengan tidak dicampuri keraguan (tidak ragu-ragu )
yang merupakan lawan dari yakin.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang ilah ( sesembahan )
yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidak
ada seorang hamba pun yang bertemu Allah (meninggal dunia) dengan
membawa kedua persaksian tersebut dalam keadaan tidak ragu-ragu
kecuali Allah akan memasukkannya ke surga. ( HR. Muslim no. 31)
Pada hadist ini disyaratkan orang yang mengucapkan Laa Ilaha Illallah
yang menjadi sebab dimasukkannya kedalam surga, dengan syarat tidak
ada keraguaan di dalam hatinya. Jika tidak ada syarat maka tidak ada
yang disyaratkan.
Syarat Ketiga : Ikhlas
dan
sumah.
Ikhlas
adalah
membersihkan
amal
dengan
.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
ikhlas (memurnikan) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus. ( QS. Al Bayyinah : 5 )
Inti ayat ini dijadikan dalil bahwa ikhlas syarat Laa Ilaha Illallah adalah
pada perkataan (dengan ikhlas
) , yaitu tidaklah mereka
*
*
Alif Laam Miin, Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan
hanya dengan mengatakan Kami telah beriman, dan mereka tidak di
uji. Dan sungguh, Kami telah menguji orang sebelum mereka, maka Allah
pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang
orang yang dusta ( Qs. AL Ankabut : 1 sd 3 )
Allah mengkhabarkan pada ayat yang mulia ini, sebuah sunatullah bagi
orang yang mengaku beriman akan di uji, untuk menunjukkan kejujuran
imannya, apakah ia seorang yang jujur atau seorang yang dusta dalam
keimanannya. Maka shidq (jujur) merupakan syarat dari keimanan kepada
Allah
Dari Muadz Bin Jabbal Radiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wassalam bersabda : Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak
ada ( ilah ) sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya dengan kejujuran dari dalam hatinya,
kecuali Allah akan mengharamkan neraka baginya. ( HR. Bukhari no.
128 Muslim : 32 )
Disyaratkan pada hadist ini orang yang mengucapkan laa ilaha illallah
yang diharamkan atasnya neraka, bagi orang yang mengucapkannya
yang bersumber dari hati yang jujur.
Syarat Kelima : Mahabbah ( cinta )
Yaitu mencintai kalimat ini dan mencintai kandungan kalimat ini.
yang seorang tidak dihukumi sebagai seorang muslim kecuali ada pada
dirinya, seperti mencintai Allah, mencintai perkara yang Allah wajibkan
padanya dan meninggalkan apa yang diharamkan baginya. Maka jika
seseorang pada dirinya tidak ada Mahabbah jenis ini secara keseluruhan
atau mahabbah yang tidaklah dikatakan seseorang sebagai seorang
muslim kecuali ada mahabbah tersebut pada dirinya. Adapun jika
meremehkan sebagian dari kewajiban yang bukan termasuk jenis
mahabbah yang merupakan syarat sah keislaman seseorang maka
berkuranglah keimanannya sesuai peremahan kewajiban yang ia lakukan.
2.
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan
tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. ( QS. Al Baqarah : 165 )
Inti ayat ini dijadikan dalil bahwa mahabbah (cinta) syarat Laa Ilaha
Illallah adalah bahwasanya mahabbah ( cinta ) adalah ibadah yang sangat
agung, yang seseorang tidaklah dikatakan sebagai orang beriman kecuali
dengannya.
Dari Anas Bin Malik Radiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wassalam bersabda : Tiga perkara yang jika ada pada diri
seseorang akan merasakan manisnya iman, Allah dan Rasul Nya lebih
.
..
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikkan maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada
buhul ( tali ) yang kokoh . ( Qs. Luqman : 22 )
Inti ayat ini dijadikan dalil dari inqiyad ( tunduk ) syarat Laa Ilaha Illallah
adalah pada perkataan ( berserah diri kepada Allah . ..
.
.). Jika tidak ada syarat maka tidak ada yang disyaratkan. Jika
seseorang tidak mendatangkan syarat inqiyad pada dirinya maka tidak
ada yang disyaratkan yaitu tidak ada islam pada dirinya ( islamnya tidak
sah )
Syarat Ketujuh : Qabul ( menerima )
Syarat yang ketujuh adalah Qabul ( menerima ), yaitu menerima
kandungan makna yang terkandung dari kalimat ini, dari meniadakan
dengan hati dan lisannya sesembahan selain Allah dan menetapkan
hanya Allah sematalah yang berhak disembah.
Lihatlah pada firman Allah taala,
.
.
menganutnya?
Mereka
menjawab:
Sesungguhnya
kami
menolak (petunjuk dan ilmu tadi, pen) dan tidak menerima petunjuk Allah
yang aku bawa. (HR. Bukhari no. 79 dan Muslim no. 2282 )
Pada hadist ini dijelaskan orang yang tidak menerima kebenaran secara
keseluruhan dengan berpaling dan meninggalkannya maka dialah orang
kafir jika hujah ( penjelasan ) telah tegak padanya. Karena dia tidak
mendatangkan
salah
satu
syarat
Laa
Ilaha
Illallah
yaitu
Qabul
Tauhid
Syaikh
Muhammad
Bin
Abdul
Wahhab
Al
Whusoby )
Konsekuensi Laa Ilaha Illallah
Yaitu dengan meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari apa apa
yang disembah. Hal ini terdapat pada perkataan kita ( Laa ilaha ) dan
beribadah hanya kepada Allah semata, hal ini terkandung pada kalimat
( Illallah ). Adapun dalil hal ini banyak sekali diantara nya adalah firman
Allah Taala
.
.
Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah
kecuali Dia ( Qs. Al Israa : 23 )
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya
dengan sesuatu apapun ( Qs. An Nisa : 36 )
( Al Qaulul Mufid Fi Adilatit Tauhid Syaikh Muhammad Bin Abdul
Wahhab Al Whusoby : 34 )
Memahami Makna Muhammadarasululah Sebuah Kewajiban Yang
Terpenting
. .
.
.
Dan Kami tidaklah mengutusmu melainkan untuk seluruh manusia.
(Qs. As-Saba:28)
Dan katakanlah (Muhammad) : Hai manusia! Sesungguhnya aku ini
utusan Allah kepada kamu semua. (Qs. Al Araf : 158)
Dan
dalam
sebuah
hadits,
Rasulullah
shalallaahu
alahi
wasallam
bersabda :
dan Aku diutus kepada makhluk seluruhnya. (HR. Muslim dari
shahabat Abu Hurairah)
Dalam hadits yang lain Rasulullah shalallahu alahi wasallam bersabda :
Dahulu para nabi diutus khusus untuk kaumnya saja, sedangkan aku
diutus untuk seluruh manusia. (HR. Bukhari dan Muslim )
Inilah makna Muhammadarrasuulullaah yang harus dipahami oleh seorang
muslim. Seseorang dikatakan memahami makna syahadat yang kedua ini
ketika dia memahami bahwasannya Nabi Muhammad shalallaahu alahi
wasallam adalah seorang manusia biasa, hamba Allah subhaanahu wa
taaala yang tidak memiliki hak Rububiyah dan hak uluhiyah sekaligus
beliau adalah seorang Rasulullah (utusan Allah) yang diutus untuk seluruh
manusia. Hamba Allah yang tidak boleh disembah dan utusan Allah yang
tidak boleh didustai.
Makna Muhammadarrasuulullaah tidaklah sekedar ucapan saja tanpa
kosenkuensi,
bahkan
makna
Muhammadarrasuulullaah
mempunyai
Menaati
perintah
Rasulullah
shalallaahu
alahi
wasallam.
Seseorang yang mengucapakan syahadat Muhammadarrasuulullaah maka
wajib untuk menaati Rasulullah shalallaahu alahi wasallam hal ini
merupakan konsekunsi dari syahadatnya.
Allah subhaanahu wa taaala berfirman :
.
[31:] .
Katakanlah (wahai Muhammad) : Jika kamu mencintai Allah ikutilah aku,
niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha
pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Ali Imran : 31)
Ketaatan kepada Rasulullah shalallaahu alahi wasallam merupakan
ketaatan kepada Allah subhaanahu wa taaala dan kedurhakaan kepada
Rasulullah shalallaahu alahi wasallam merupakan kedurhakaan kepada
Allah subhaanahu wa taaala.
.
[80:].
.
[64:].
.
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul melainkan untuk ditaati
dengan izin Allah. (Qs. an Nisa : 64)
[23:].
.
Dan barangsiapa yang yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sesungguhnya dia akan mendapatkan (adzab) neraka Jahannam. (Qs. al
Jinn : 23).
Kedua : Membenarkan apa yang dikhabarkan oleh Rasulullah
shalallaahu alahi wasallam.
Ketika
seseorang
mengikrarkan
bahwasanyya
Nabi
Muhammad
shalallaahu alahi wasallam adalah utusan Allah maka wajib baginya untuk
membenarkan khabar-khabar yang datang dari Rasulullah shalallaahu
alahi wasallam.
Allah subhaanahu wa taaala berfirman :
[3-4: ].
.
..
Dan tidaklah yang diucapkannya itu (al Quran) menurut keinginannya,
tidak lain (al Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(Qs. an Najm : 3-4)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu alahi wasallam bersabda :
tidakkah kalian mempercayaiku sedangkan aku adalah kepercayaan
Dzat yang berada di atas langit? datang kepadaku khabar dari langit
setiap pagi dan sore. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Said al
Khudry Radiyallaahu anhu)
Ketahuilah
bahwasannya
Rasulullah
shalallaahu
alahi
wasallam
Rasulullah
shalallaahu
alahi
wasallam
Meninggalkan
apa
yang
beliau
shalallaahu
alahi
.
[7:]
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang
dilarang bagimu maka tinggalkanlah. (Qs. al Hasyr : 7)
Berkata
asy-Syaikh
Al
Allamah
Shalih
Abdul
Aziz
Alu
Syaikh
khabar-khabar
maka
ambilah
dalam
rangka
menjalankan
[1:]
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah
dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh
Allah Maha
selain
Rasulullah
shallallahu
alaihi
wasallam
atas
wajib
mendahulukannya
bagi
atas
seseorang
selainnya,
untuk
siapapun
mengikutinya
orangnya.
dan
(Taisiirul
penjelasan
dari
makna
Muhammadarrasuulullaah
dan
TAQWA
A. Pengertian, Kedudukan dan RuangLingkup Taqwa
1. Pengertian dan Kedudukan Taqwa
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi dan wiqayah yang berarti takut,
menjaga, memelihara dan melindungi. Maka taqwa dapat diartikan
sebagai
sikap
pengalaman
memelihara
ajaran
agama
keimanan
islam.
yang
Taqwa
diwujudkan
secara
bahasa
dalam
berarti
menegaskan bahwa
melalaikan
yang
wajib.
Beliau
rahimahullah
berkata,
bertakwa
kepada
Allah,
baik
ketika
dalam
keadaan
yang
bertaqwa
(muttaqin)
adalah
seorang
yang
islam
mempunyai
konsep-konsep
dasar
mengenai
hidup
dengan
saling
memberikan
manfaat.
Manusia
kerusakan
lingkungan
sekarang
ini
menunjukan
bahwa
terhadap
nikmat
Allah
akan
diberi
azab
yang
sangat
menyedihkan. Azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam akibat
eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerusakan manusia.
B. Ciri- ciri Orang Bertaqwa
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-yat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (QS.7:96)
Ciri- ciri Orang Taqwa Menurut Al-qur'an
A.
1.
2.
Mendirikan salat
3.
4.
5.
"salat"
disebutnya
juga
sembahyang.Setiap
agama
1.
Beriman
kepada
Allah(Tuhan
YME),hari
akhirat,malaikat-
malaikat,kitab-kitab,nabi-.....nabi
2.
3.
Membebaskan perbudakan
4.
Mendirikan salat
5.
Menunaikan zakat
6.
7.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
7 KEBIASAN RASULULLAH
Sungguh Allah telah memberikan kepada kita nikmat yang begitu
besar pada bulan Ramadhan. Alangkah meruginya orang-orang yang tidak
mau mengambilnya. Bulan ini adalah rahmat, ampunan, dan pembebasan
dari api neraka. Tidak ada bulan yang dapat merangkum ketiga hal
tersebut selain bulan Ramadhan. Oleh karena itu, sudah semestinya kita
memperbanyak dan memperbagus ibadah-ibadah kita di bulan ini. Berikut
ini tujuh kebiasaan Rasulullah selama bulan Ramadhan:
Kebiasaan Pertama,
mengerjakan
amalan
fardhu
dengan
sempurna.
Pahala orang yang mengerjakan amalan fardhu di bulan ramadhan
sama dengan 70 kali pahala yang dilakukan pada amalan di bulan lainnya.
Alangkah
besar
pahala
itu,
alangkah
meruginya
orang
yang
besarnya.
Dan,
Allah
bisa
saja
melipatgandakannya
lagi
sebagaimana yang Dia kehendaki. Semua itu hanya diberikan Allah pada
bulan ini.
salah
satu
bentuk
sedekah yang
dianjurkan
adalah
Dengan zakat dan sedekah, kita dapat menolak bala bencana, doadoa kita dikabulkan, harta kita dibersihkan, nikmat-nikmat kita ditambah,
telah gugurnya kewajiban, dan besarnya pahala yang akan kita terima.
Mungkin selama bulan-bulan lain Anda kurang bersedekah, maka inilah
saatnya Anda banyak bersedekah. Selama bulan-bulan lain Anda bekerja
keras mencari uang, maka inilah saatnya Anda sedekahkah sebagian uang
itu kepada yang berhak. Jika ada orang yang meminta, berilah. Karena toh
harta kita tidak berkurang. Apalah artinya jika Anda berpenghasilan dua
juta sebulan, lalu Anda sedekahkan lima ratus ribu pada bulan ini. Semua
itu tak ada artinya dibandingkan dengan pahala yang akan Anda terima.
Harta Anda akan terus bertambah seiring dengan terus menerusnya Anda
bukan
berceramah
dan
memberikan
fatwa.
Imam
Syafii
membaca Al-Quran 60 kali khatam di bulan ini. Rumah para sahabat Ra.
dan tabiin di bulan ramadhan terdengar bacaan Al-Quran, seorang
pujangga mengibaratkannya seperti dengungan lebah, dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu, hendaklah sedapat mungkin bersungguh-sungguh
dalam membaca Al-Quran. Apabila bulan sebelumnya hanya mampu
bulan
dimana
doa-doa
kita
tidak
ditolak-Nya.
Dalam
kitab Durrul Mantsur ada sebuah riwayat dari Aisyah Ra. bahwa apabila
ramadhan tiba, berubahlah wajah Rasulullah Saw.. Beliau akan menambah
shalatnya, lebih merendahkan diri dalam doa-doanya, dan lebih nampak
rasa takutnya kepada Allah Swt.. Dalam satu riwayat diberitahukan bahwa
di bulan ramadhan Allah Swt. memerintahkan para malaikat pemikul
Arsy, Tinggalkanlah ibadah kalian masing-masing dan amin-kanlah doa
orang yang berpuasa.
Saw.
itu,
mari kita
bersabda, Dzikir
memperbanyak
yang
paling
membacanya!
utama
adalah
la
Dalam riwayat Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Ra. disebutkan,
Bahwasanya Rasulullah Saw. membangunkan keluarganya pada sepuluh
akhir dari bulan Ramadhan, dan setiap anak kecil maupun orang tua yang
mampu melakukan shalat.
Rasulullah
dengan
yang
menjalankan
dilakukan
kebiasaan-
SILATURAHMI
A. 10 Manfaat silaturahmi
boleh
diputuskan,
harus
dilanjutkan
oleh
anak
dan
keturunannya.
Kita pun sebagai umat Islam telah diperintahkan oleh Allah SWT
untuk
menjaga
itu
segala
apa
yang
dilarang-Nya.
Maka
menurut
Abu
Laits
ridho
Samarqandi,
dari
Allah
yaitu:
1.
Mendapatkan
SWT.
2.
sesuai
......
utama
adalah
.....
..membuat..seseorang..berbahagia."
3.
bersilaturahmi.
4.
Disenangi..oleh..manusia.
5.
Membuat..iblis..dan..setan..marah.
Memanjangkan..usia.
7.
Menambah..banyak..dan..berkah..rejekinya.
8.
itu
tahu
keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat
berbuat
apa-apa.
Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya
tetap
menjalin
hubungan
baik.
9.
Memupuk
rasa
cinta
kasih
terhadap
sesama,
dan
memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
hal
ini,
suka
selalu
mendoakannya.Demikianlah 10 manfaat dari suka
bersilaturahmi,,,
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang
suka
bersilaturahmi....
Rasul SAW bersabda : Ada 4 macam mutiara yang ada pada diri manusia
tapi bisa hilang dengan 4 perkara yang lain yaitu :
1. 'Aqal, ( akal akan hilang oleh marah)
2. Agama, ( agama akan hilang oleh hasud )
3. Haya/ malu, akan hilang oleh thoma' selalu berharap pemberian orang
lain
4. 'Amal sholeh, ( amal sholeh akan hilang oleh ghibah )
)
(
Hadis Rasulullah SAW lainnya: menyatakan Wahai Muawiyah jauhilah
dirimu dari sifat amarah, sesungguhnya amarah itu merusak iman,
sebagaimana jadam merusak madu
)
(
2.
Firman Alloh dalam surah Az-zukhruf ayat 32:Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa
derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian
yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.
Hadis
Rasulullah
SAW
memperingatkan:
Hasud
itu
memakan/menghilangkan kebaikan sebagimana api membakar kayu
yang kering(HR. Ibnu Majah)
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW boleh hasad terhadap dua hal
yakni (1) terhadap seseorang yang mampu mengamalkan isi
kandungan Al Quran siang dan malam (2) terhadap seseorang yang
bersedekah
dari
sebagian
harta
:
( ) ,
3.
4.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian
kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di
antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang
Jadi dapat disimpulkan bahwa empat mutiara manusia berupa:
1.
: 104)
2. Orang mumin yang selalu beramal saleh
Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah
orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan
timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. (Q.S. Al-Muminun (23) :
102-103)
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa
berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (Q.S. Al-Araf (7) : 8)
3. Orang yang mau berjihad dengan jiwa dan harta
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka
berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang
yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang
yangberuntung. (Q.S. Al-Taubah (9) : 88)
4. Orang yang mengikuti cahaya al-Quran
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat;
sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau. Allah berfirman:
Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orangorang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.(Yaitu) orang-orang yang
mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. AlBaqoroh : 1-5)
4 MUTIARA
Akal merupakan salah satu hidayah Allah yang diberikan kepada manusia.
Dengan akal kedudukan manusia paling tinggi dan utama dibandingkan
makhluq Allah lainnya. Dengan akal, manusia dapat membedakan yang
baik dan buruk, yang benar dan salah, dapat membedakan yang
membahayakan dan yang aman, Oleh karena pentingnya manusia
menggunakan akalnya, dalam Al Quran sebanyak 13 kali Allah menegur
manusia yang berpaling atas kekuasaan Allah dan tidak menggunakan
akalnya dengan kalimat Afala Taqilun ( ) .
Akal sehat seseorang akan hilang apabila tidak dapat mengendalikan
amarahnya. Dengan amarah, manusia tidak dapat membedakan yang
baik dan buruk, dengan marah seseorang sulit membedakan yang bahaya
dan tidak.
Para sarjana kesehatan telah mencatat bahwa 60 % dari penderita sakit
jiwa, TBC dan darah tinggi adalah berasal dari orang yang mudah
tersinggung. Dan ketiga penyakit itu akan mudah disembuhkan bila
sipenderita menjauhi amarahnya.
Hasud atau dengki adalah sikap batin yang tidak senang kepada orang
lain yang mendapat kenikmatan, sekaligus mengharapkan hilangnya
kenikmatan itu dari pemiliknya. Panyakit ini merupakan penyakit tertua,
karena sejak manusia pertama ada dimuka bumi, penyakit ini sudah ada.
Kita ingat peristiwa dibunuhnya Habil oleh Qabil (putranya Nabi Adam)
karena sifat dengki.
Dalam AlQuran telah diperingatkan oleh Allah: Janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian orang lain lebih
banyak dari sebagian yang lain( Annisa 32)
Firman Alloh dalam surah Az-zukhruf ayat 32:Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka
penghidupan
mereka
dalam
kehidupan
dunia,
dan
Kami
telah
Hadis
Rasulullah
SAW
memperingatkan:
Hasud
itu
Tamak adalah sikap batin yang menginginkan agar kenikmatan yang ada
pada orang lain pindak kepada dirinya. Dengan kata lain seseorang tidak
merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Bila kita perhatikan kata
tama berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf Tho (ditengahnya
berlobang), huruf kedua Mim(ditengahnya juga berlobang), dan berakhir
dengan Huruf Ain (yang menganga). Dengan falsafah huruf-huruf
tersebut, bahwa sifat thamak pada akhirnya tidak akan mendapat apa-apa
kecuali penyesalan/sia-sia.
Dengan sifat Thoma seseorang tidak akan malu melakukan tindakantindakan
yang
melawan
hokum
agama
dan
negara,
social
kecuali
dengan
kebaikan)
Maksudnya
malu
itu
pasti
Hadis lain menyatakan: Sekiranya malu itu ada pada seseorang, pasti dia
adalah orang yang sholeh. Sebaliknya bila sifat malu itu tidak ada pada
seseorang dia termasuk orang tidak baik.
Law kaanal hayaau rajulan lakaana rajulan sholuhan, walau kaanal
fakhsyu rajulan
4.
Menggunjing
adalah
salah
satu
sifat
jelek
manusia
dan
dapat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara
kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu
merasa
jijik
kepadanya.
Dan
bertakwalah
kepada
Allah.
2.
sifat
hasad
dan
iri-dengki,
sehingga
berusaha
saling
4.
petunjuk
ke
dalam
Islam
dan
mengikuti
ajaran
Nabi..Muhammad..Shallallahu..'alaihi..wa..sallam.
Arti syukur dalam harfiah bahasa adalah merupakan pujian bagi orang
yang memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut (Al Jauhari).
Sedangkan pengertian bersyukur dalam agama adalah bahwasannya rasa
syukur itu adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya.
Nikmat
yang
dianugerahkan
Allah
kepada
manusia,
merupakan
pemberian yang terus menerus, dengan berbagai macam bentuk lahir dan
batin. Hanya manusia sajalah yang kurang pandai memelihara nikmat,
sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah.
Disebabkan ia tidak bersyukur kepada Allah dan tidak merasakan bahwa
Allah
telah
memberi
kepadanya..sangat..banyak..dari..permintaannya.
terhindar
dari
murka
dan
siksaan
Allah.
Ini adalah salah satu dari hikmah keutamaan serta tujuan manfaat kita
bersyukur
kepada
Allah.
yang
kita
hirup.
Berapa banyak langkah kaki yang kita gunakan untuk berjalan, berapa
banyak energi otak yang kita pakai, dan sebagainya. Sungguh banyak
sekali nikmat Allah Ta'ala yang kita terima, sehingga saking banyaknya,
kita
pun
tak
sanggup
untuk
bisa
menghitungnya.
Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan atau tidak mau
untuk menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia
dapatkan adalah dari Allah Taala. Kita berlindung kepada Allah dari sifat
kufur nikmat ini aamiin. Bila kita pandai dalam Mensyukuri Nikmat
Allah maka hal ini akan mendatangkan nikmat-nikmat Allah lainnya.
Ada beberapa tanda-tanda orang yang bersyukur dan tanda tersebut
adalah :
1. Mengakui, memahami, serta menyadari bahwa Allah-lah yang telah
memberikan nikmat. Pengertiannya di sini adalah bahwa segala
nikmat pada dasarnya Allah yang memberikan kepada kita. Manusia
adalah juga merupakan perantara dari Pemberi Nikmat yang
sesungguhnya
yaitu
kepada
kita
cara
mensyukuri
yaitu
nikmat
diantaranya
Allah yang
dengan
Mensyukuri..Nikmat..Allah..Dengan..Hati
Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan
mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini
datangnya hanya dari Allah SWT semata.
Mensyukuri..Nikmat..Allah..Dengan..Lisan..Lidah
Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah (segala
puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik
Allah).
Caranya lainnya adalah dengan bertafakkur kepada Allah swt, pandangan
mata batin bahwa Allah swt lah Sang Maha Pemberi nikmat tersebut.
Bersifat qanaah, dalam urusan dunia melihat ke bawah dan dalam urusan
agama
melihat
ke
atas.
atau
tidak.
Orang sering ingat Allah swt di saat susah yang juga sebagai ujian, tapi
sering lupa kepada Allah di saat di uji dengan nikmat kesenangan.
Mensyukuri..Nikmat..Allah..Amal..Perbuatan
Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita menjalankan segala apa yang
diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNya
termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan
perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib, sunnah
maupun
mubah.
mensyukuri nikmat Allah. Hal ini tercermin dari dalil Al-Qur'an yang
artinya :
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim : 7).
kecintaan
seseorang
kepada
Allah.
ta'ala
kepada
mereka
semuanya
dan
juga..kepada..seluruh..alam..semesta..ini.
kebahagian
tersendiri
bagi
orang
tua
apabila
selalu
melakukan
thoharah
dengan
benar,menyesal
bila
istiqomah
yang
harus
miliki
seseorang,
sehingga
Lembaga
istiqomah
menjadi
suatu
kondisi,
suatu
benteng
untuk
suatu
hadits
diceritakan,
sahabat
Abdullah
al-Tsaqafi
meminta nasihat kepada Nabi Muhammad saw agar dengan nasihat itu, ia
tidak perlu bertanya-tanya lagi soal agama kepada orang lain. Lalu,
Rasulullah
saw
bersabda,
''Qul
Amantu
Billah
Tsumma
Istaqim''
dalam
beristiqamah
seseorang
benar-benar
harus
perbuatan
yang
dapat
mendatangkan
motivasi
dan
Allah",
kemudian
mereka
tetap
istiqomah
maka
tidak
ada
kerinduan
untuk
Jikalau
ini
adalah
fit
rah maka seharusnya kita merasa nyaman berada diantara kawankawan kita.
Berkumpul
dengan
org
yg
gemar
melakukan
kebajikan
yg
kita
dengar.
salah satu
hadiah dari kebajikan yg kita lakukan. Namun akan lebih baik jika
sanjungan yg kita terima kita anggap sebagai doa dari mereka yg
memberi sanjungan, agar sanjungan tdk melenakan kita sehingga
kita menjadi takabur.
5. Berkreasi dan kreatiflah dalam melaksanakan kebajikan dan ibadah
Kebajikan dan ibadah itu perintah yg harus dilakukan terus
menerus. Oleh karena terus menerus maka sangat dimungkinkan
bagi kita mencapai titik bosan dan kebosanan ini adalah sumber
pelemahan diri. Oleh karena itu penting bagi kita menciptakan
kreatifitas dan berbuat kebajikan dan ibadah.
seperti
surat2
pendek
dalam
juz
amma,
cobalah
pindah
masjid
saat
sholat
berjamaah.
kejenuhan
dalam
beribadah
dan
semakin
dalam
melaksanakan
ibadah
(membaca
sirah/perjalanan hidupnya).
5. Bersikap menengah (sedang-sedang saja) dalam melaksanakan
ibadah. Jangan memforsir diri secara berlebihan. Karena ibadah
yang
baik
adalah
yang
dilakukan
secara
dawam
(kontinyu)
walaupun sedikit.
6. Mintalah kepada orang tedekat untuk mendorong melaksanakan
ibadah atau mengingatkan apabila kita lalai dalam beribadah.
7. Berdoa. Diantara doa yang diajarkan adalah Allahumma ainnii
alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatika (Ya Allah, bantulah
aku untuk selalu mengingat-Mu, untuk bersyukur kepada-Mu, dan
untuk melaksanakan ibadah kepada-Mu secara baik).
Sifat Wa Mausuf
DuniaPelajar.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah Swt. dalam Al-Quran, yang
menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Pemahaman yang baik dan benar terhadap bahasa
Arab akan menjadi alat utama dalam menerjemahkan dan menafsirkan makna ayat yang
dikandung dalam setiap ayat kitab suci ini.
Dalam beberapa ayat, Allah Swt. menggunakan kata-kata berupa penyifatan, baik terhadap
diri-Nya maupun terhadap benda-benda yang disebutkan-Nya. Seperti halnya dalam bahasa
Indonesia dan Inggris, penggunaan kata sifat berarti penjelasan tentang sifat benda. Dalam
bahasa Arab, konsep ini disebut sebagai sifat wa mausuf (Kata sifat dan yang disifati).
Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang masalah di atas, semoga penjelasan
yang penulis paparkan nantinya dapat memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka muncul beberapa poin yang akan menjadi acuan pemaparan
penulis tentang sifat wa mausuf, yaitu :
1. 1. Apa yang dimaksud dengan sifat wa mausuf ?
2. Bagaimana syarat sifat wa mausuf ?
3. Berapakah jenis-jenis sifat wa mausuf ?
BAB II
SIFAT WA MAUSUF
lain, sifat/ naat adalah kata yang mengikuti kata benda yang berguna untuk menerangkan
kata benda tersebut. Dalam pembahasan makalah ini, penulis akan menggunakan istilah
Naat.
Misalnya kalimat dalam bahasa Arab :
1. ???????????? ?????? Ini adalah buku yang baru
2. ????? ????????? ??????? Beruntunglah pedagang yang jujur itu
Kalimat berupa ????? di atas terdiri atas :
1. ??? (???) , yang artinya sifat. Yaitu kata sifat yang mengikuti kata benda.
Dalam contoh pertama kata ?????? (baru) adalah sifat, begitu juga
kata ??????? (jujur) pada contoh yang kedua.
2. ????? (?????) , yang artinya yang disifati, berupa kata benda. Pada contoh
yang pertama, kata ????????? (buku) merupakan kata yang disifati,
karenanya kata itu berkedudukan sebagai ?????. Demikian juga pada
contoh kedua, kata yang berkedudukan sebagai ????? adalah
kata ?????????.
Penerjemahan ????? dapat dengan mudah dilakukan dengan menambahkan kata yang
antara kata yang berkedudukan sebagai ??? dan kata yang berkedudukan sebagai ?????.
Contoh : Kata ????????? ?????? berarti buku yang baru
Kata ????????? ??????? berarti pedagang yang jujur itu.
B. Syarat Sifat wa Mausuf
??? harus mengikuti tanda bunyi pada akhir ????? , yaitu dalam hal :
1. Rafa-nya.
Contoh :
????? ????????? Api yang sangat panas
??????? ?????? ?????????? Kitab-kitab yang lurus
1. Nashab-nya.
Contoh :
?????? ????? ????????? Memasuki api yang sangat panas
1. Jar-nya.
Contoh :
?? ????????? ??????????? Dalam Surga yang tinggi
?????? ???? ????? ??????? Dia diciptakan dari air yang terpancar
1. Nakirah-nya.
Contoh :
?????? ???? ??????? ????????
Contoh :
?????? ???????? ???????? ??????????? Yaitu orang yang akan memasuki api yang
besar itu (neraka)
??????????????? ???? ?????????? ???? ???????? Maka Allah mengadzabnya dengan
Azab yang pedih
1. Mudzakkar-nya.
Contoh :
????????????? ??? ?????????????? ????????? ???????????? Tahukah kamu apakah illiyyun
itu?
(Yaitu) kitab yang tertulis
1. Muannats-nya.
Contoh :
???? ????????? ????????????? Dalam Surga yang tinggi
1. Mufrad-nya.
Contoh :
????? ??????????? ???????? ??????????? Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar
Firman (Allah yang dibawa) oleh
utusan yang mulia/ Jibril
1. Mutsanna-nya.
Contoh :
??????????? ????????? ?????? ????? Di dalam surga itu ada dua buah
mata air yang mengalir
10. Jamak-nya.
Contoh :
??????? ?? ?????????? ??????????? ??????????????? Mereka itu dikelilingi oleh
Anak-anak muda yang tetap muda
b. Naat Sababi adalah sifat yang menjelaskan kata lain yang berhubungan dengan manut.
Jadi tidak menjelaskan yang disifatinya.
Contohnya :
???? ????????? ???????????????????? .1
Dia adalah Muhammad yang baik akhlaknya
Kata ?????????? menjadi naat dari ?????????, tetapi menjelaskan keadaan ?????????
.2 ?????????? ???????? ??????????? ??????? Saya berjumpa anak yang besar kepalanya
Kata ??????????? ? menjadi naat dari ????????, tetapi menjelaskan keadaan ???????
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
1. Sifat (Naat) adalah adalah lafadz yang menunjuk kepada sifat ism
(kata benda) sebelumnya untuk menerangkan keadaannya
1. Naat terdiri atas dua buah kata yang masing-masing
berkedudukan sebagai naat (Kata sifat) dan manut (benda
yang disifati)
2. Naat harus sama dengan manut dalam segi rafa, nashab, jar,
nakirah, marifah, mudzakkar, muannats, mufrad, mutsanna
dan jamaknya.
3. Naat terdiri atas dua, yaitu Naat Haqiqi dan Naat Sababi.
2. B. Saran
1. Penambahan referensi dan buku panduan pada Mata Kuliah Bahasa
Arab merupakan salah satu cara meningkatkan pemahaman konsep
bagi mahasiswa, apalagi bagi mahasiswa yang masih berada pada
level dasar.
Daftar Pustaka
A. Rahman, H. Salimuddin, MA. Tata Bahasa Arab untuk Mempelajari Al-Quran. Cet. II,
Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1999.
Anwar, H. Moch. Ilmu Nahwu; Terjemahan Matan Al-Jurumiyah dan Imrithy berikut
Penjelasannya. Cet. IV, Bandung : Penerbit Sinar Baru Offset, 1989.
Muhammad, Abu Bakar. Tata Bahasa Arab II. Surabaya : Al-Ikhlas, 1982.
Souyb, Joesoef. Pelajaran Tata Bahasa Arab. Jakarta : Penerbit Bulan Bintang, 1978.
Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel Sifat Wa Mausuf ini. Jangan lupa
bagikan artikel ini ke teman-teman ya ... Semoga bermanfaat.
Related posts:
1. Ajaran-ajaran Pokok Al-Maturidiyah Tentang Sifat Tuhan
2. Pengertian Kata Menurut Para Ahli
3. Sifat Hubungan Antar Peubah Korelasi Regresi
4. Sifat Dan Ciri Wanita Sholelah
5. Hubungan Dan Urgensi Ulumur Quran Dengan Tafsir Al-Quran
6. Sejarah Perkembangan Bahasa Arab & Urgensi Mempelajarinya
Ditulis dalam Kategori Bahasa Arab, Karya Tulis Ilmiah.
Artikel Menarik
Hormon Yang Membuat Anda Jungkir Balik Saat Jatuh Cinta