Anda di halaman 1dari 2

Innalhamda lillah nahmaduhu wanastainuhu wanastaghfiruhu, wanaudzu billahi min syururi anfusina

wamin syayi ati amalina, mayyah dihillah fala mudillalah waman yudlil fala hadiyalah, asyhadu
allah ilaa ha illallah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu warasuluhu
Yaa ayyuhal ladzina amanut taqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa waantum muslimun
Yaa ayyuhannasut taquw rabbakumu lladzi khalaqakum min nafsin wahidatin wakhalaqa minha
dzaujaha wa batssa minhuma rijalan katsiran wa nisaa an wattaqulaha lladzi tasaaluna bihi wa
arhama innallaha kana alaikum raqiyban
Yaa ayyuhalladzina amanu taqullaha waquwluq qawlan sadiydan. Yudlih lakum amalakum
wayaghfirlakum dzunuwbaqum waman yutii llaha warusuluhu faqad fadza faudzan adziyma
Amma badu.
Fainna ashdaqal haditsi kitabullaha wa khiral adyi hadyu muhammadin shalallahu alaihi wassallam
wasyaral muwri muhdatsa tuha, wa kulla muhdatsatin bi atun. Wakulla bidatin dhalalatun, wakulla
dhalalatin fin naar. Allahumma shalli ala muhammadin, wa ala alihi wasahbihi wassallam
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Membangun sebuah bangunan dimulai dengan meletakkan pondasinya, pondasi ini harus baik dan
kokoh karena ia penopang bagi apa yang diletakkan di atasnya. Jika pondasinya kokoh, maka
bangunannya akan tegak dengan kokoh pula, sebaliknya jika pondasinya rapuh maka tidak perlu
menunggu lama bangunan tersebut akan roboh. Islam bisa diibaratkan sebuah bangunan. Jika
tegak-nya bangunan mesti ditopang dengan pondasi yang kokoh, maka tegaknya dinul Islam pun
mesti didasari dengan pondasi yang kuat. Jika bangunan roboh dengan cepat tanpa pondasi yang
kokoh maka dinul Islam pun demikian.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Tahukah kita apakah pondasi Islam? Ia adalah syahadat. Di atas syahadat inilah bangunan Islam
ditegakkan. Oleh karena itu, ketika nabi menjelaskan pilar-pilar Islam, beliau mengawalinya
dengan syahadat.
Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah,
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji,
dan puasa Ramadhan. (H.R. al-Bukhari dan Muslim, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 8 dan
Mukhtashar Shahih Muslim, no. 62, dari Ibnu Umar).
Disebutkannya syahadat dalam urutan pertama berarti apa yang sesudahnya berpijak kepadanya,
lebih tegasnya apa yang sesudahnya yaitu mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan puasa
tidak sah dan tidak diterima tanpa pijakan syahadat.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
ketika Nabi mengutus Muadz bin Jabal sebagai hakim dan dai ke kota Yaman, beliau berpesan
kepadanya agar memulai berdakwah dengan syahadat. Sabda beliau,
Ajaklah mereka kepada syahadat, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan
bahwa aku adalah Rasulullah, jika mereka telah mematuhimu dalam hal itu, maka beritahukan
kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam, jika
mereka telah mematuhimu dalam hal itu maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan
atas mereka zakat pada harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya dari mereka dan
diberikan kepada orang-orang miskin dari mereka. (H.R. al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas.
Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 666 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 501).
Dari sini kaum Muslimin mengetahui dan memahami untuk selanjutnya bahwa mengikrarkan dan
memegang syahadat dengan teguh dalam kehidupan adalah perkara yang tidak bisa ditawar lagi.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Apa itu syahadat? Syahadat adalah persaksian dengan dasar keyakinan yang kuat di dalam hati.
Syahadat ini terbagi menjadi dua: Syahadat tauhid yaitu ucapan laa ilaha illallah dan syahadat
risalah yaitu ucapan muhammad darrasulullah. Yang pertama, berarti tidak ada apapun atau
siapapun yang berhak disembah kecuali Allah semata. La ilaha meniadakan hak penyembahan dari
selain Allah dan illallah menetapkannya untuk Allah semata. Dua perkara inilah yang dikenal dengan
rukun syahadat. Syahadat ini menuntut pemurnian ibadah semata-mata untuk Allah, dan membuang
syirik yang berarti menduakan Allah dalam beribadah.
Firman Allah Subhanahu wa Taala, bismillahirrahmanirrahim
Laa ikraha fiyddiyn qadttabayyana rrusydu minal gayyi famayyakfur bittoguwti fa yumin billahi
faqadis tamsaka bilurwatil wusqaylan fishama laha
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat . (AlBaqarah: 256).
Firman Allah Subhanahu wa Taala,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada Hari Kemudian,
dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak
beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab
kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan
tunduk. (At-Taubah: 29).

Sabda Nabi,
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang
berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, mereka telah melindungi darah dan harta
mereka dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisabnya atas Allah. (Muttafaq alaihi, dari Ibnu
Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 24 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 5).
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dari sini, maka Nabi sangat mengingkari pelanggaran terhadap darah orang yang mengucapkan La
ilaha illallah. Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah mengutus kami dalam sebuah pasukan, maka
kami menyerang beberapa kelompok orang dari suku Juhainah. Aku sendiri berhadapan dengan
seorang laki-laki, dia mengucapkan la ilaha illallah, maka aku menusuknya. Karena hal itu
mengganjal di dalam hatiku, maka aku pun menyampaikannya kepada Rasulullah. Rasulullah
bersabda, Dia mengucapkan la ilaha illallah dan kamu membunuhnya? Aku membela diri, Ya
Rasulullah, dia mengucapkannya karena takut senjata. Rasulullah bersabda, Mengapa kamu tidak
membelah hatinya agar kamu mengetahui apakah dia demikian atau tidak? Usamah berkata, Nabi
terus mengulangulang perkataannya kepadaku sehingga aku berharap baru masuk Islam pada hari
ini. (H.R. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 7).
Adapun akibat dari syahadat di akhirat, maka khatib katakan bahwa kunci bagi gerbang Akhirat
adalah la ilaha illallah di mana Rasulullah memerintahkan mentalqin orang yang menghadapi ajal
dengan kalimat la ilaha illallah. Sabda beliau,
Talqin-lah orang yang hendak meninggal di antara kamu dengan la ilaha illallah . (HR. Muslim dari
Abu Said, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 453).
Di alam akhirat terdapat dua janji utama yang menggembirakan bagi orang yang mengikrarkan diri
dengan kalimat syahadat:
Pertama: Jaminan Surga.
Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
Barangsiapa bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah Rasulullah, maka Allah mengharamkan Neraka atasnya. (H.R. Muslim dari Ubadah bin
Shamit, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 11).
Kedua: Jaminan tidak kekal di Neraka.
Orang yang bersaksi la ilaha illallah meskipun dia masuk dan diazab di Neraka, pasti dia akan
dikeluarkan darinya dan dipindahkan ke Surga, baik dengan syafaat atau tanpa syafaat.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
Akan keluar dari Neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah yang di dalam hatinya terdapat
kebaikan seberat biji jewawut. Keluar dari Neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah yang
di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Keluar dari Neraka orang yang
mengucapkan la ilaha illallah yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji dzarrah. (H.R.
al-Bukhari dari Anas bin Malik. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 41).
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Syahadat yang kedua adalah syahadat risalah, yaitu syahadat Muhammad Rasulullah. Makna dari
syahadat ini adalah pengakuan lahir batin bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Syahadat ini dilandasi oleh dua pilar pokok yaitu hamba-Nya dan utusan-NyaDalam beberapa
ayat, Allah memberi gelar abdun (hamba) kepada Nabi-Nya, karena inilah gelar termulia bagi
manusia. Dan Rasulullah sendiri telah menyatakan dirinya adalah abdullah (hamba Allah). Sabda
Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam,
Janganlah kamu memujiku berlebih-lebihan seperti orang-orang Nasrani melakukan itu kepada
putra Maryam. Aku hanyalah hamba, maka katakanlah, Hamba Allah dan Rasul-Nya. (H.R. alBukhari dari Umar, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1373).
Kata kedua adalah Rasul-Nya yang berarti bahwa beliau ada-lah utusan Allah kepada seluruh
alam sebagai penyampai berita gembira dan pemberi peringatan. Firman Allah Subhanahu wa
Taala,
Sesungguhnya, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan. (Al-Baqarah: 119).
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Konsekuensi syahadat risalah ini adalah ittiba, yaitu mengikuti Rasulullah dengan beriman
kepadanya, membenarkan perintahnya, menjauhi larangannya, menomorsatukan sabdanya dan
mencukupkan diri dengan mengamalkan Sunnahnya tanpa melakukan penambahan ataupun
pengurangan tehadap ajarannya dalam beribadah kepada Allah. Semua itu adalah hak beliau
sebagai Rasulullah atas kita, jika kita mengakui beliau sebagai Rasul Allah.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Selanjutnya kita bershalawat kepada Rasulullah dengan dasar perintah dari Allah. Firman Allah
Subhanahu wa Taala, bismillahirrahmanirrahim
Innallaha wa malaikati yusalluna ala nnabiyi yaa ayyuha lladzina amanu shallu alaihi wasallimu
tasliyma
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya . (AlAhzab: 56).
Demikian pidato syahadat yang sempat saya sampaikan, lebih dan kurangnya mohon di maafkan
karena sesungguhnya kekurangan datangnya dari saya dan kesempurnaann datangnya dan hanya
milik dari Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai