Halaqah yang ke-51 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Mizan
(Timbangan) Dan Penimbangan Amal (Bagian 2).
Amalan yang paling berat di dalam timbangan pada hari kiamat adalah dua kalimat syahadah. Dari
Abdullah ibnu ‘Amr ibnul Ash radhiallohu’anhuma, beliau berkata Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda,
Sesungguhnya Alloh akan memilih seseorang dari umatku di hadapan mahluk-mahluk yang lain pada hari
kiamat. Maka dibukalah di hadapannya 99 sijil.
Makna sijil adalah kitab besar. Dan maksud beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam adalah kitab yang
berisi dosa-dosa hamba tersebut. Kemudian beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallammengatakan setiap sijil
besarnya sejauh mata memandang. Kemudian Alloh bertanya kepada hamba tersebut,
Apakah ada di antara isi kitab tersebut yang engkau ingkari? Apakah para malaikat penulis telah menzolimimu?
Hamba tersebut menjawab,
Tidak wahai Robb-ku
Alloh bertanya,
Apakah kamu memiliki alasan?
Dia kembali menjawab,
Tidak wahai Robb-ku
Maka Alloh pun berkata,
Sesungguhnya engkau memiliki hasanah di sisi kami. Dan sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi pada hari
ini.
Maka dikeluarkanlah sebuah kartu bertuliskan “Asyhaduallaa ilaa ha illalloh wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh”. Alloh pun berkata,
Lihatlah timbanganmu
Hamba tersebut mengatakan,
Wahai Robb-ku apa arti sebuah kartu ini dibandingkan dengan sijjil yang begitu banyak?
Maka Alloh berkata,
Sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi.
Diletakkanlah sijjil yang banyak tersebut, di satu piringan timbangan dan kartu di satu piringan
timbangan yang lain. Maka ringanlah sijjil yang banyak dan beratlah kartu tersebut. Kemudian
beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallammengatakan,
Tidak ada sesuatu yang mengalahkan beratnya nama Alloh (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Di antara amalan yang sangat memberatkan timbangan pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.
RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya,
Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan dari pada akhlak yang baik (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud dan Tirmidzi).
Di antara akhlak yang baik adalah menyambung orang yang memutus kita, memberi kepada orang
yang tidak mau memberi kepada kita dan memaafkan orang yang menzolimi kita.
Di antara amalan yang berat adalah ucapan “Subhanallohi wa bihamdih subhanallohil
‘azhim”,sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
Di antara amalan yang memenuhi timbangan adalah ucapan Alhamdulillah, sebagaimana dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim senantiasa memperbaiki dua kalimat syahadat yang dia
ucapkan. Berusaha untuk memahami maknanya dan mengamalkan isinya dan istiqomah di atas
keduanya sampai meninggal dunia. Di samping itu hendaknya dia memperbaiki ibadahnya kepada
Alloh dan akhlaknya kepada manusia. Melakukan itu semua karena Alloh dan untuk memperberat
timbangannya di hari kiamat.
Orang yang berbahagia adalah orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Dan orang yang celaka adalah orang yang lebih ringan timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Sebagaimana disebutkan oleh Alloh di dalam Surat Al-Qoriah.
Orang kafir tidak memiliki sesuatu yang memberatkan timbangan mereka. Karena amalan mereka
batal dengan kesyirikan dan kekufuran. Lihat Surat Al-Kahfi : 103-106. Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda yang artinya,
Sesungguhnya akan datang seseorang yang besar lagi gemuk pada hari kiamat akan tetapi beratnya di sisi Alloh
tidak lebih berat dari satu sayap dari seekor nyamuk (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwasanya ada tiga perkara yang akan ditimbang pada hari kiamat.
Amalan, orang yang mengamalkan dan kitab catatan amalan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Halaqah yang ke-52 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Telaga
Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam.
Diantara beriman kepada hari akhir adalah Beriman tentang Adanya Telaga Rasulullah صلى هللا عليه وسلم
Pada Hari Kiamat.
Hadits-hadits yang datang di dalam masalah ini mencapai derajat mutawatir. Diantaranya adalah
sabda beliau صلى هللا عليه وسلم
ِ ار َدةً َوإِنِّي أَرْ جُو أَ ْن أَ ُكونَ أَ ْكثَ َرهُ ْم َو
ًار َدة ِ إِ َّن لِ ُكلِّ نَبِ ٍّي َحوْ ضًا َوإِنَّهُ ْم يَتَبَاهَوْ نَ أَيُّهُ ْم أَ ْكثَ ُر َو
Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya mereka akan saling berbangga siapa di antara
mereka yang tealaganya paling banyak didatangi. Dan aku berharap akulah yang telaganya akan paling banyak
didatangi (Hadits ini dishahihkan oleh Tirmidzi).
Rasulullah صلى هللا عليه وسلمjuga bersabda,
Telagaku sepanjang 1 bulan perjalanan, airnya lebih putih dari pada susu dan baunya lebih wangi dari minyak
kesturi dan kiizaa-nya yaitu sejenis teko sebanyak bintang di langit. Barangsiapa meminum darinya maka dia
tidak akan harus selama-lamanya (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama mengatakan bahwasanya seandainya dia masuk ke dalam neraka setelah itu karena
dosa yang dia lakukan maka dia tidak akan diazab dengan rasa haus. Umat beliau صلى هللا عليه وسلمakan
mendatangi telaga beliau صلى هللا عليه وسلمdan meminum darinya. Beliau صلى هللا عليه وسلمmengatakan yang
artinya,
Dan aku akan menolak manusia dari telagaku sebagaimana seseorang menolak unta orang lain dari telaganya.
Maka para sahabat bertanya kepada beliau,
Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada hari tersebut?
Beliau menjawab,
Iya. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki umat-umat yang lain. Kalian akan mendatangi telagaku dalam
keadaan putih wajah, tangan dan kaki kalian dari bekas berwudhu (HR. Muslim).
Orang yang beriman ketika Rasulullah صلى هللا عليه وسلمmasih hidup kemudia dia murtad sepeninggal
beliau maka akan dijauhkan dari telaga beliau صلى هللا عليه وسلم. Dalam sebuah hadits, beliau صلى هللا عليه
وسلمmengatakan yang artinya,
Aku akan mendahului kalian diatas telaga dan akan dinampakkan beberapa orang diantara kalian kemudian tiba-
tiba dijauhkan dariku
Akupun bertanya,
Wahai Rabb-ku, Bukankah mereka para sahabatku?
Maka dikatakan kepada beliau,
Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan setelah dirimu (HR. Bukhari dan Muslim, dari
Abdullah bin Mas’ud radhiallohuanhum).
Di dalam hadits yang lain dikatakan ke pada beliau,
Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka rubah setelahmu (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama memgatakan bahwa membuat bid’ah di dalam agama termasuk merubah yang
dimaksud di dalam hadits ini. Dikhawatirkan dia tidak bisa meminum dari telaga Nabi. Namun, bukan
berarti apabila dia masuk ke dalam neraka dia kekal di dalamnya. Karena yang kekal di neraka
hanyalah orang-orang kafir.
Dua hadits terakhir menunjukkan bahwa setelah meninggal dunia, beliau صلى هللا عليه وسلمtidak
mengetahui apa yang dilakukan umatnya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang
bisa meminum dari telaga Rasulullah صلى هللا عليه وسلمdimana hati kita sangat membutuhkannya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Halaqah yang ke-53 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 1.
Di dalam Surat Al-Qosos : 62-66 Alloh akan memanggil orang-orang musyrikin dan menghina mereka dengan
bertanya,
Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dulu kalian sangka mereka adalah sekutu-sekutu-Ku?
Kemudian Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan berkata kepada orang-orang musyrikin,
Berdoalah kalian kepada sekutu-sekutu kalian.
Maka merekapun berdoa kepada sesembahan-sesembahan mereka di dunia. Meminta pertolongan
kepada mereka dalam keadaan genting tersebut sebagaimana mereka dahulu meminta di dunia. Maka
sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa berbuat apapun dan tidak menjawab seruan mereka.
Barulah mereka mengetahui bahwasanya sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa menolong
mereka sedikitpun. Alloh juga akan bertanya kepada mereka,
Apakah jawaban kalian terhadap ajakan para Rosul? Yaitu apakah kalian membenarkan mereka? Dan mengikuti
ajakan mereka untuk bertauhid?
Demikianlah keadaan orang-orang musyrikin sesembahan-sesembahan mereka di dunia tidak bisa
mengabulkan doa mereka ketika sangat dibutuhkan. Tidak bisa menolong mereka di hadapan Alloh,
bahkan mereka berlepas diri.
Alloh berfirman dalam Surat Al-Ahqof : 5-6
ُ َغ ٰـفِل ۡ ُد َعٓا ِٕٕٮِـ ِهم َعن ۡ َوهُم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة يَ ۡو ِم إِلَ ٰى ۤلَهُۥ يب َ َأ َو َم ۡن
ِ د ِمن يَ ۡدعُو ْا ِم َّمن ض ُّل
ُ يَ ۡست َِج اَّل َمن ِ ٱهَّلل ُون
َو )٦( ين َ َك ٰـفِ ِر ۡبِ ِعبَا َدتِ ِہم َو َكانُو ْا أَ ۡع َدٓا ۬ ًء ۡلَ ُهم َكانُو ْا اس
ُ َّٱلن ش َر ِ ُح َوإِ َذا )٥( ون
َ
Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang-orang yang berdoa kepada selain Alloh yang tidak bisa
mengabulkan sampai hari kiamat. Dan mereka lalai dari doa orang yang berdoa kepada mereka. Dan apabila
manusia dikumpulkan, mereka akan menjadi musuh bagi orang-orang yang menyembah mereka. Dan mereka
akan mengingkari ibadah yang dilakukan orang-orang musyrikin terhadap mereka.
Adapun orang yang bertauhid, maka Alloh akan menolong mereka di dunia maupun di akhirat.
Halaqah 54 | Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 2
Halaqah yang ke-54 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 2.
Maha Suci Engkau. Engkau-lah pelindung kami, bukan mereka. Akan tetapi sebenarnya mereka dahulu telah
menyembah jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin tersebut.
Maksudnya bahwasanya orang-orang musyrikin ketika menyembah selain Alloh, baik orang sholeh, benda mati
dan lain-lain, maka pada hakikatnya mereka menyembah jin, karena yang menyuruh mereka untuk
menyekutukan Alloh adalah jin. Apabila mereka menaati, berarti mereka telah menyembah jin tersebut. Para
Malaikat pun tidak berkuasa untuk memberikan manfaat, dan tidak pula mudhorot kepada orang-orang yang
telah menyembah mereka. Para penyembah malaikat itu pun akan diadzab oleh AllohSubhanahu Wa Ta’ala.
Di dalam Surat Al-Maidah : 116-117 Alloh menyebutkan bahwasanya Alloh akan bertanya kepada Nabi
Isa‘Alaihissalam sebagai penghinaan dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala terhadap orang-orang nasrani yang
menjadikan beliau dan ibu-ibu beliau sebagai Tuhan.
Wahai Isa putra Maryam, Apakah engkau dahulu pernah mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan
ibuku dua Tuhan selain Alloh?
Isa menjawab :
Maha Suci Engkau tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya. Jika aku
pernah mengatakannya maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku
dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada dirimu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk
mengatakannya, yaitu “Sembahlah Alloh Robb-ku dan Robb kalian”. Dan aku menjadi saksi atas mereka selama
aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan
Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Demikianlah keadaan para Malaikat dan Nabi Isa‘Alaihissalam. Mereka adalah mahluk yang taat beribadah
kepada Alloh. Senang apabila manusia hanya menyembah kepada Alloh dan mereka tidak pernah menyuruh
manusia menyembah diri mereka.
Demikian pula orang-orang yang sholeh dan wali-wali Alloh. Manusia yang terlalu berlebih-lebihan kepada
mereka membuat patung mereka, memajang gambar mereka, membangun dan menghias kuburan mereka,
meyakini bahwasanya mereka mengetahui sesuatu yang ghaib, berdoa kepada mereka, bepergian jauh untuk
berziarah ke makam mereka, beri’tikaf di kuburan mereka, menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka,
membangun masjid di atas kuburan mereka atau memasukkan kuburan mereka di dalam masjid, bertawassul
dengan doa mereka setelah mereka meninggal dunia atau menganggap orang-orang sholeh tersebut bisa
mendekatkan diri mereka kepada Alloh, ini semua termasuk berlebihan.
Jangan sampai keadaan seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nuh ‘Alaihissalam yang berlebihan terhadap lima
orang sholeh yang disebutkan dalam Surat Nuh :23. Atau seperti keadaan sebagian orang yang mengaku
mencintai Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, Husain dan sebagian keturunan
beliau Radhiallahu’anhun kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang
Dikumpulkannya Orang-orang Kafir di Dalam Neraka.
Setelah hisab di Padang Mahsyar selesai, maka mulailah dipisah antara penduduk Surga dan
penduduk Neraka secara bertahap.
Al-Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Said Al-
Khudry Radhiallohu’anhu dari Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam
Bahwasanya kelak di hari kiamat akan ada yang memanggil dan memerintahkan setiap umat untuk
mengikuti Tuhan yang dia sembah di dunia. Maka tidaklah ada manusia yang menyembah selain Alloh
seperti patung dan batu, kecuali dia akan berjatuhan ke dalam neraka. Sehingga tidak tersisa kecuali
orang-orang yang beriman baik yang sholeh maupun yang fasik dan sebagian kecil atau sisa ahlul kitab
yaitu orang Yahudi dan Nasrani.
Kalian telah berdusta. Alloh tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang kalian inginkan?
Mereka berkata :
Kami haus. Maka berilah kami air minum.
Karena saat itu Alloh memperlihatkan kepada mereka Jahannam yang dari jauh seperti air. Maka
ditunjukkanlah Jahannam yang dari jauh seperti air tersebut,
Kalian telah berdusta. Alloh tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang kalian inginkan?
Mereka berkata :
Kami haus, maka berilah kami air minum.
Maka ditunjukkanlah Jahannam yang dari jauh seperti air dan dikatakan kepada mereka :
Dan di dalam hadits Abu HurairahRadhiallohu’anhum yang juga dikleuarkan oleh Al-Bukhari dan
Muslim disebutkan bahwasanya Alloh akan berkata kepada manusi :
Barang siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah mengikutinya
Maka penyembah matahari akan mengikuti matahari, penyembah bulan akan mengikuti bulan,
penyembah thaghut akan mengikuti thaghut. Dan thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain
Alloh. Kemudian tersisalah umat islam dan bersama mereka orang-orang munafik.
Demikianlah keadaan orang-orang yang menyembah kepada selain Alloh baik orang-orang musyrikin
maupun ahlul kitab, orang Yahudi dan Nasrani. Mereka akan dipisahkan dari orang-orang yang
menyembah Alloh saja. Yang mencakup orang-orang yang benar-benar menyembah Alloh, mereka lah
orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang pura-pura menyembah Alloh. Dan mereka lah
orang-orang munafik.
Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang keadaan
Orang Kafir Ketika Digiring Dan Dikumpulkan Ke Neraka.
Mereka akan digiring dengan kasar.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur : 13-14
َأ )١٤( ون
َ ُ َه ٰـ ِذ ِه ٱلنَّا ُر ٱلَّتِى ُكنتُم بِہَا تُ َك ِّذب )١٣( ُّون إِلَ ٰى نَا ِر َج َهنَّ َم َد ًّعا
َ يَ ۡو َم يُ َدع
Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam dengan keras. Dikatakan kepada mereka, “Inilah neraka
yang dahulu kalian dustakan”.
Mereka akan digiring secara berkelompok dan akan disambut oleh para malaikat penjaga neraka,
di ambang pintu neraka dengan penuh penghinaan.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar : 71-72 yang artinya :
Orang-orang kafir akan digiring ke neraka jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila mereka
telah sampai ke ambang neraka dibukalah pintu-pintunya. Dan berkatalah para penjaga neraka pada mereka,
“Bukankah telah datang kepada kalian, Rosul-rosul yang berasal dari kalian yang membacakan kepada kalian
ayat-ayat Rob kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari ini?”. Mereka menjawab, “Benar telah
datang. Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kafir.” Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian melalui
pintu-pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahannam itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”.
Dan akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam neraka.
Lihat Surat Ash-Shoffaats : 22-32.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjauhkan kita dan keluarga kita dari neraka jahanam dan
memasukkan kita ke dalam surganya.
Halaqah 57 | Tinggalnya Orang-Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq
Halaqah yang ke-57 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah Tinggalnya Orang-
Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq.
Di dalam hadits Abu Said Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim
disebutkan bahwasanya setelah orang-orang kafir baik musyrikin maupun ahlul kitab digiring ke
neraka, maka tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Alloh, yang sholeh maupun yang
fajir. Dikatakan kepada mereka,
Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan manusia sudah pergi?
Dalam riwayat Muslim,
Kami berbeda dengan mereka di dunia. Padahal kami dahulu butuh dengan mereka.
Maksudnya dahulu mereka bertauhid tidak menyembah apa yang disembah oleh orang-orang
kafir. Meskipun mereka membutuhkan orang-orang kafir tersebut dalam beberapa hal.
Mereka berkata,
Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya setiap kaum mengikuti apa yang dia sembah. Dan kami
sekarang sedang menunggu Rabb kami.
Maka datanglah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk yang mereka
lihat pertama kali. Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Alloh di
Padan Mahsyar.
Kemudian Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Maka Alloh berkata, “Aku adalah Rabb kalian.” Mereka berkata, “Kami berlindung kepada Alloh darimu. Kami
tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.”
Mereka mengatakan perkataan ini dua atau tiga kali. Maksudnya Alloh akan menguji mereka dengan
memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk yang lain. Ketika mereka melihat Alloh dalam
bentuk yang lain, maka mereka berlindung kepada Alloh, supaya tidak terfitnah di dalam ujian ini.
Dan ucapan mereka, “Kami tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.”, menunjukkan tentang keutamaan
tauhid.
Betis.
Maka disingkaplah betis Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Para ulama mangatakan bahwasanya ini adalah
termasuk hadits yang berisi sifat Alloh. Kewajibah kita beriman bahwasanya Alloh memiliki betis
sesuai dengan keagungan-Nya. Tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan dengan mahluk,
tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita bertanya tentang bagaimananya.
Kemudian RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Maka sujudlah setiap mukmin.
Dan dalam riwayat Muslim disebutkan,
Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Alloh, ikhlas dari dirinya kecuali Alloh akan mengijinkan dia
bersujud. Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu sujud karena hanya ingin melindungi diri dan riya’
kecuali Alloh akan menjadikan punggungnya menjadi rata. Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas
tengkuknya.
Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang semula memiliki beberapa ruas tulang
yang memudahkan dia untuk membungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang yang rata.
Demikianlah keadaan orang-orang yang dahulu menipu Alloh dan orang-orang yang beriman di
dunia.
Maka Alloh menipu mereka. Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan
tinggalnya mereka saat itu bersama orang-orang yang beriman. Namun ternyata perkiraan mereka
adalah perkiraan yang salah.
Setelah bangkit dari sujud, maka orang-orang yang beriman akan mengikuti Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala.
Keadaan saat itu gelap gulita. Seorang Yahudi pernah bertanya kepada Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam :
Di manakah manusia di hari di mana bumi dan langit diganti?
Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan :
Di tempat yang gelap sebelum jembatan (HR. Muslim)
Kemudian orang-orang yang beriman akan diberi cahaya.
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, di dalam Al-Mu’jamul Kabir, dari
Abdullah Ibnu Mas’ud radhiallohu’anhu, bahwasanya Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Maka Alloh memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan amalan mereka.
Ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di depannya.
Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon kurma di sebelah kanannya.
Sehingga ada yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang menyala dan kadang padam.
Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan ilmu bagi seorang muslim.
Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia, maka akan semakin banyak cahaya yang
akan dia dapatkan di hari kiamat.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya orang-orang munafik
juga akan diberikan cahaya dan akan mengikuti Alloh. Namun cahaya mereka padam sebelum sampai
jembatan.
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Tirmidzi,
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di dalam
kegelapan malam, yaitu untuk melakukan sholat berjamaah, maka dia akan mendapatkan cahaya yang
sempurna di hari kiamat.
Di antara usaha seorang muslim untuk menghilangkan kenifaqan adalah dengan menjaga sholat
lima waktu secara berjamaah. Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Barang siapa yang sholat karena Alloh selama 40 hari secara berjamaah mendapatkan takbiratul
ula (yaitutakbiratul ihram), maka dia akan terlepas dari dua perkara. Terlepas dari neraka dan terlepas dari
kenifaqan (Hadits hasan riwayat Tirmidzi).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Halaqah 59 | Ash-Shirat
ASH-SHIRAT
Halaqah yang ke-59 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Ash-Shirat.
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Ash-Shirat yaitu jembatan
yang dipasang di atas neraka jahanam untuk lewat orang-orang yang beriman menuju surga.
Setelah berpisah dengan orang-orang munafik maka tinggallah orang-orang yang beriman
dengan berbagai tingkatan keimanan mereka.
Mulai dari para Nabi alaihimussalam sampai para pelaku dosa besar. Mereka semua akan menuju
surga dengan melewati sebuah jembatan yang berada di atas neraka.
ضيًّاِ ان َعلَ ٰى َربِّ َك َح ْت ًما َم ْق َ َوإِنْ ِم ْن ُك ْم إِاَّل َوا ِر ُد َها ۚ َك
ين فِي َها ِجثِيًّا َ ين اتَّقَ ْوا َونَ َذ ُر الظَّالِ ِمَ ثُ َّم نُنَ ِّجي الَّ ِذ
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS Maryam : 71-72)
Dalam hadist Abu Said Al Khudri Radhiallahuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Rosululloh mengabarkan bahwa jembatan tersebut sangat menggelincirkan. Di atasnya ada besi-besi
pengait dan duri yang keras yang bentuknya seperti duri Sa’dan.
Berkata Abu Said Al Khudri, sahabat yang meriwayatkannya, di sini di dalam riwayat Muslim :
Telah sampai kepadaku bahwasanya jembatan ini lebih lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pada
pedang. Di dalam hadist ini disebutkan ada orang yang beriman yang melewati jembatan tersebut dengan
sangat cepat seperti kedipan mata, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat larinya
kuda, ada yang secepat larinya onta dan ada yang sangat lambat sehingga dia lewat jembatan tersebut dalam
keadaan menyeret dirinya, dialah orang yang terakhir melewati jembatan.
Rosululloh juga menyebutkan di dalam hadist ini bahwa manusia akan terbagi menjadi 3 :
Orang benar benar selamat melewati neraka yaitu tanpa terkena sambaran.
Di dalam hadist Abu Hurairoh yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh bersabda :
Maka aku dan umatku lah yang pertama kali akan melewati dan tidak berbicara saat itu kecuali para Rosul.
Di atas jembatan tersebut ada besi-besi pengait seperti duri Sa’dan, tau kah kalian duri Sa’dan ?
dan mereka menjawab :
Iya Rosululloh,
Beliau berkata :
Besi pengait tersebut seperti duri Sa’dan. Namun tidak mengetahui besarnya kecuali Alloh. Dia akan
menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka, yaitu dosanya. Ada diantara mereka yg binasa karena
amalannya dan ada diantara mereka yang terkoyak dari belakang kemudian selamat. Di antara yang selamat
adalah 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Wajah wajah mereka seperti bulan di malam bulan
purnama. Menyusul setelah mereka rombongan yang wajah mereka seperti bintang yang paling terang. (Hadist
riwayat Muslim).
Ini menunjukkan bahwa melaksanakan amanah dan menyambung silaturrahim atau hubungan
kekerabatan perkaranya besar di dalam agama islam, keduanya akan menuntut orang-orang yang
tidak memenuhi hak keduanya.Sebagian orang yang beriman akan jatuh ke dalam neraka karena sebab
ucapan yang dia ucapkan di dunia.
Rosululloh bersabda :
Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang membuat marah Alloh dan hamba tersebut tidak
menganggap penting kalimat itu, dia jatuh dengan sebab ucapan tadi ke dalam jahanam (HR Bukhari).
Sebuah batu yang dilempar ke dalam telaga akan sampai ke dasar neraka 70 tahun kemudian.
Sebuah peristiwa yang pasti akan kita alami dan sangat mendebarkan,
berjalan di atas jembatan yang sangat kecil, sangat panjang di bawahnya ada neraka yang sangat
dalam dan berisi azab yang sangat pedih dan di samping kanan dan kiri ada besi besi pengait yang siap
mengenai orang yang berhak.
Ketegaran kita di atas jembatan saat itu sesuai dengan ketegaran kita di dunia di dalam
berpegang teguh dengan agama islam.
Semoga Alloh ta’ala merahmati kita dan menyelamatkan kita semua. Amin
Halaqah 60 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 1)
BEBERAPA CONTOH DOSA
PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 1)
Halaqah yang ke-60 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 1)
Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengampuninya
akan menjadi sebab seseorang jatuh ke dalam neraka.
Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat islam. Umat yang dahulunya bersatu,
satu di atas Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat
Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam generasi terbaik umat islam, menjadi berbagai aliran yang banyak.
Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada islam yang murni yang
dipahami oleh para sahabat radhiallohu’anhum.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu
golongan. Mereka berkata, “Siapakah golongan tersebut ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Golongan yang
berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku”. (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
Dan kalau Alloh menghendaki maka Alloh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Alloh
kehendaki.
Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya mereka :
Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Dan ada di antara mereka yang memiliki baiat khusus kepada pemimpin aliran.
Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.
Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh
sebagian manusia.
Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya
jumlah mereka.
Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur kesesuaiannya
dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran
dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara seislam.
Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman
neraka.
Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti
seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama. Kemudian mengikuti syahwat dan
hawa nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu
kerancuan berpikir dan menjauhi fitnah syahwat.
Halaqah 61 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 2)
BEBERAPA CONTOH DOSA
PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 2)
Halaqah yang ke-61 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 2)
Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba,
berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa hak, makan dan minum yang haram dan lain-lain.
Dosa yang dilakukan kemaluan, seperti berzina,liwath, dan lain-lain. Dan di antara dosa tersebut
adalah sombong.
RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :
Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat zarroh-pun dari kesombongan.
Seorang laki-laki bertanya :
Halaqah 62 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 3)
Halaqah yang ke-62 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 3).
masalah yang lebih besar. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh, maka Alloh akan
memberikan hidayah kepada hatinya.
Para ulama menjelaskan bahwasanya maksud dari kekal di neraka bagi orang yang membunuh
orang yang beriman tanpa hak atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang tersebut.
Namun dalil lain menerangkan bahwasanya orang yang beriman, sekecil apapun imannya dan
sebesar apapun dosanya dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Alloh atau dengan syafaat.
ۖ۬ ۬ ۡ َ ْ ٰٓ
( ونَ ض ٰـ َعفَ ةً َوٱتَّقُو ْا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِ ُح
َ ض َع ٰـفًا ُّم ُ ين َءا َمنُو ْا اَل ت َۡأ
ڪلُو ْا ٱل ِّربَوا أ َ يَ ٰـٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذ
َو )١٣١( ين َ َوٱتَّقُو ْا ٱلنَّا َر ٱلَّتِ ٓى أُ ِعد َّۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِر )١٣٠
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah
kalian kepada Alloh, supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api neraka yang disediakan untuk orang-
orang kafir.
Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang, seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi
hendaknya mengetahui ilmunya. Dan janganlah dia menganggap mudah perkara riba ini. Dan barang
siapa meninggalkan sesuatu karena Alloh, maka Alloh akan mengganti dengan yang lebih baik.
Banyak para ulama yang memasukkan gambar fotografi dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan
kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk surat-surat penting dan lain-lain. Perbedaan pendapat di
antara para ulama dan banyaknya manusia yang melakukan, janganlah menjadi alasan bagi seseorang
untuk bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi ini.
Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang mengatakan menutupi sebagian aurat dan
membuka sebagian yang lain untuk menampakkan keindahan.
Atau memakai pakaian tetapi tidak sempurna seperti memakai pakaian yang tipis atau
membentuk badan.
Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih dan ribet yang mungkin dirasakan
oleh sebagian.
Dan juga kesabaran menghadapi gunjingan orang lain, menjadi sebab selamatnya dia dari
ancaman neraka.
Halaqah 63 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 4)
Halaqah yang ke-63 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 4).
Mereka ingkar kepada suami-suami mereka. Mengingkari kebaikan-kebaikan mereka. Seandainya engkau
berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sekian lama, kemudian dia melihat darimu sesuatu yang
tidak membuat dia senang, maka wanita tersebut akan berkata, “Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun
darimu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Seorang wanita yang sholihah hendaklah bersyukur kepada Alloh, kemudian bersyukur kepada
suaminya, karena dengan sebabnya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjaga dia sebagai seorang istri,
menutupi kekurangannya, menunaikan hajatnya dan lain-lain. Dan secara umum, bersyukur kepada
orang lain yang pernah berbuat baik kepada kita diperintahkan dalam agama islam. Apabila seseorang
tidak bisa membalas maka hendaknya dia mendoakan dengan kebaikan, baik di hadapan orang
tersebut maupun tidak di hadapannya.
Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di dalam keluarganya dan memfasilitasi,
dikhawatirkan terkena ancaman ini. Seorang kepala keluarga dituntut untuk tegas dan lembut dengan
keluarganya. Rasa sayang bukan berarati harus memberi semua yang diminta. Dan mendidik mereka
untuk taat tidak identik dengan kekerasan. Istri dan anak adalah ujian dan titipan Alloh. Kewajiban
kita adalah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari
neraka. Dan hidayah di tangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Ini adalah beberapa contoh dosa-dosa besar dan para ulama telah mengarang buku khusus tentang
dosa-dosa besar, kita pelajari supaya kita bisa menjauhi. Keyakinan ahlusunnah bahwasanya pelaku
dosa besar di bawah kehendak Alloh. Kalau Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengampuni, dan
kalau Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengadzabnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam surga. Dan adzab neraka pelaku dosa besar, meski tidak selamanya namun bukan sesuatu yang
ringan. Satu menit dibakar dengan api dunia adalah perkara yang berat. Maka bagaimana dibakar
dalam waktu yang lama dengan api akhirat yang jauh lebih panas.
Kesabaran di dalam menahan hawa nafsu di dunia, bagi seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih
mudah dari pada kesabaran di dalam menghadapi adzab neraka di akhirat. Semoga Alloh Subhanahu
Wa Ta’ala melindungi kita dan keluarga kita dari neraka.
Halaqah yang ke-64 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 1).
Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Alloh Subhanahu wa
ta’ala akan memberikan izin kepada mereka, untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara
mereka, orang-orang yang beriman yang terjatuh ke dalam neraka.
Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abu Said Al Khudri Radhiallohu anhu yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim :
Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya
tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Alloh, hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke dalam
neraka dari pada orang-orang yang beriman di hari kiamat. Mereka berkata,
Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami dahulu mereka sholat bersama kami, berpuasa bersama kami dan haji
bersama kami.
Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang sholeh dan melakukan
ibadah-ibadah tersebut bersama mereka.
Maksudnya orang-orang yang beriman yang melakukan dosa besar dan disiksa di dalam neraka
akan dilindungi wajah-wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.
Mereka pun mengeluarkan banyak orang. Ada di antaranya yang api neraka sudah membakar sampai
pertengahan kedua betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya.
Kemudian mereka berkata :
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Alloh berkata :
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar, maka
keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Alloh berkata, :
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah dinar,
maka keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Alloh berkata :
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dzarroh,
maka keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.
Yang dimaksud dengan dzarroh adalah atom, yaitu bagian terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa
dibelah lagi.
Kemudian Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :
Mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan di dalam neraka seorangpun yang memiliki kebaikan.
Alloh berkata,
Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah memberikan syafaat dan orang-orang yang beriman
telah memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.
Kemudian Alloh menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah
beramal sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang. Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang
berada di mulut-mulut surga. Yang dinamakan dengan sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti
tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.
Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir
akan lebih cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah yang lembut,
air yang memadai dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat. Sebagaimana hal ini diketahui oleh para
ahli.
Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian badan yang terbakar yang lebih dekat
dengan surga akan lebih cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat dengan neraka.
Halaqah yang ke-65 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 2).
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam akan memberikan syafaat untuk umatnya, para pelaku dosa
besar yang disiksa di dalam neraka.
Di dalam sebuah hadits Anas bin Malik Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, bahwasanya Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam akan meminta izin kepada Alloh untuk memberi
syafaat dan beliau diizinkan.
Maka Alloh akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian yang sebelumnya tidak pernah
diajarkan kepada beliau di dunia. Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau :
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :
Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang ada di hatinya ada iman sebesar biji gandum.
Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji
Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :
Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di hatinya ada iman sebesar dzarroh atau qordalah
yaitu biji sawi.
Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji
Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :
Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil
dari biji sawi.
Maka beliau pergi dan melakukannya.
Kemudian untuk keempat kalinya beliau kembali lagi dan kembali memuji Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala dan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafaat kepada
setiap orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.
Maka Alloh berkata :
Demi keperkasaan-Ku, keagungan-Ku, kebesaran-Ku, dan kemuliaan-Ku sungguh aku akan keluarkan dari
neraka orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.
Maksudnya adalah orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh ikhlas dari hatinya dan tidak
membatalkannya dengan kesyirikan.
Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwasanya di antara amalan yang bisa menjadi sebab kita
mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam di akhirat kelak adalah membaca
doa setelah mendengar azan, yaitu :
َم ْح ُم َمقَا ًما ُ َوا ْب َع ْثه َضيلَة
ِ َ َوا ْلف َسيلَة
ِ ا ْل َو ُم َح َّم ًدا ت
ِ آ ا ْلقَائِ َم ِة صالَ ِة َّ َر للَّ ُه َّم
َّ َوال التَّا َّمة ال َّدع َْو ِة َه ِذ ِه ب
ُ َو َع ْدتَه الَّ ِذي و ًدا
Dan di antara amalan tersebut adalah bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota
Madinah, kemudian meninggal di dalamnya.
Ada dua golongan dari umat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam yang tidak akan
mendapatkan syafaat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam.
Beliau bersabda :
ق َ ان ِمنْ أُ َّمتِي لَنْ تَنَالَ ُه َما
ٍ َو ُك ُل َغا ٍل َما ِر،ٌ إِ َما ٌم ظَلُو ٌم َغشُوم:شفَا َعتِي ِ َص ْنف
ِ
Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafaat dariku, pemimpin yang dzolim dan setiap
orang yang berlebih-lebihan di dalam agama (Hadits Hasan Riwayat At-Thobroni di dalam Al-Mu’jamul
Kabiir ).
Halaqah yang ke-66 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 3).
Para syuhada akan Alloh berikan kesempatan untuk memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Orang yang mati syahid akan memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud).
Sebuah kebahagiaan yang luar biasa, seseorang memberikan syafaat untuk orang tua, anak-anak,
istri dan saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan.
Ada di antara umat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam yang akan memberi syafaat untuk orang
banyak.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Taamim dengan sebab syafaat satu orang dari umatku. Dikatakan
kepada beliau, Ya Rosululloh, apakah orang itu adalah selain dirimu?Beliau menjawab, Iya, dia adalah orang
lain selain diriku (HR. Tirmidzi).
Bani Taamim adalah kabilah yang terkenal besar di zaman Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam.
Semakin besar iman seseorang, maka akan semakin besar harapan untuk bisa memberikan
syafaat kepada orang lain.
Orang yang banyak melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberikan syafaat di hari kiamat.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak akan memberi syafaat di hari kiamat
(HR. Muslim).
Anak-anak orang yang beriman yang meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafaat bagi
kedua orang tuanya.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Anak-anak kecil dari orang-orang yang beriman akan menjadi daanish surga.
Maksud beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk
surga dan tidak akan pernah meninggalkannya.
Kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan :
Salah seorang di antara mereka menemui ayahnya atau kedua orang tuanya kemudian memegang pakaian atau
memegang tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini. Maka dia tidak akan melepaskan
pegangannya sampai Alloh memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke dalam surga (HR. Muslim).
Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang tua yang bersabar ketika diuji oleh Alloh dengan
meninggalnya anak yang belum dewasa.
Ini adalah dorongan bagi seseorang untuk berpuasa karena Alloh dan menjaga adab-adabnya.
Dan dorongan untuk membaca Al-Quran karena Alloh dan menunaikan hak-haknya.
Demikianlah mereka akan memberikan syafaat setelah diizinkan oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala, sebagai bentuk pemuliaan Alloh kepada mereka.
Adapun orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka mereka tidak
akan mendapatkan syafaat.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Mudatsir : 48
ين َّ شفَ ٰـ َعةُ ٱل
َ ش ٰـفِ ِع َ ۡفَ َما تَنفَ ُع ُهم
Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaat orang-orang yang memberikan syafaat.
Orang-orang yang berdoa kepada Nabi atau Malaikat atau Orang-orang sholeh dengan alasan
ingin mendapatkan syafaat mereka, justru tidak mendapatkan syafaat, karena mereka telah
membatalkan iman mereka dengan menyekutukan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di dalam beribadah.
Halaqah yang ke-67 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-
Qantharah Dan Qishash Di Antara Orang-Orang Yang Beriman.
Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al-Qantharah adalah jembatan lain
setelah sirath yang terletak antara neraka dan surga, tempat berkumpulnya orang-orang yang beriman
setelah melewati neraka sebelum masuk ke dalam surga.
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Al-Qantharah ini. Tempat
akan dibersihkan hati-hati orang yang beriman dengan di Qishash di antara mereka. Dan ini
menunjukkan keadilah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
ض
ٍ ض ِه ْم ِمنْ بَ ْع ِ ص لِبَ ْع ُّ َون َعلَى قَ ْنطَ َر ٍة بَ ْي َن ا ْل َجنَّ ِة َوالنَّا ِر فَيُق َ س ُ َون ِم َن النَّا ِر فَيُ ْحب
َ ُص ا ْل ُم ْؤ ِمن
ُ ُْخل
سُ فَ َوالَّ ِذي نَ ْف،َمظَالِ ُم َكانَتْ بَ ْينَ ُه ْم فِي ال ُّد ْنيَا َحتَّى إِ َذا ه ُِّذبُوا َونُقُّوا أُ ِذ َن لَ ُه ْم فِي د ُُخو ِل ا ْل َجنَّ ِة
َ أَل َ َح ُد ُه ْم أَ ْه َدى بِ َم ْن ِزلِ ِه فِي ا ْل َجنَّ ِة ِم ْنهُ بِ َم ْن ِزلِ ِه َك،ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه
ان فِي ال ُّد ْنيَا
Orang-orang yang beriman yang selamat dari neraka, mereka akan ditahan di Al-Qontoroh yang terletak di
antara surga dan neraka. Kemudian di qisoskedzoliman-kedzoliman yang terjadi di antara mereka di dunia.
Sehingga apabila sudah dibersihkan dan disucikan maka mereka akan diizinkan untuk masuk surga. Dan demi
Zat Yang Jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui
rumahnya di surga dari pada rumahnya di dunia (HR. Bukhari)
Yang akan dibersihkan di sini adalah ghill yang ada di hati orang-orang yang beriman, seperti
hasad, dendam, kebencian dan lain-lain yang kadang terjadi di antara mereka.
Semakin bersih hati seseorang di dunia dari ghill maka akan semakin sebentar Qishash-nya dan
akan semakin cepat dia masuk ke dalam surga.
Sebaliknya, semakin banyak ghill hasad, dendam dan kebencian kepada sesama orang yang
beriman, maka akan semakin lama Qishash-nya dan semakin lama dia masuk ke dalam surga.
Qishash di Al-Qantharah ini terjadi di antara sesama orang yang beriman saja, dengan maksud
pembersihan hati.
Adapun Qishash di Padang Mahsyar, maka untuk semua mahluk yang kafir maupun yang
mukmin. Yang mencakup Qishash karena kedzoliman harta, fisik maupun kehormatan. Apabila sudah
bersih dari ghill barulah mereka bisa masuk surga. Karena tidak masuk surga kecuali orang-orang yang
benar-benar sudah bersih dan baik keadaannya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hijr : 47
ُ صدُو ِر ِهم ِّم ۡن ِغ ٍّل إِ ۡخ َوٲنًا َعلَ ٰى
َ ِس ُر ۬ ٍر ُّمتَقَ ٰـبِل
ين ُ َونَ َز ۡعنَا َما فِى
Dan Kami akan hilangkan ghill dari dada-dada mereka.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala membersihkan hati kita dan saudara-saudara kita dari hasad,
dendam dan kebencian yang tidak dibenarkan dan semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita
hamba-hamba-Nya yang mudah untuk memaafkan orang lain.
Halaqah 68 | Masuknya Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 1)
Halaqah yang ke-68 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Masuknya
Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 1).
Setelah dibersihkan hatinya, maka orang-orang yang beriman akan digiring menuju surga dengan
terhormat dan dimuliakan.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam akan diizinkan untuk memberikan syafaat bagi calon penduduk
surga, supaya dibukakan pintu surga.
Syafaat ini juga termasuk syafaat khusus dari beliau Sholallohu Alaihi Wasallam.
Dibukalah pintu-pintu surga dan masuklah penduduk surga dengan disambut oleh para malaikat.
Di dalam hadits Sahl Ibnu Sa’ad Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
RosulullohSholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Akan masuk surga dari umatku 70.000 atau 700.000 (keraguan dari perawi hadits). Mereka saling
bergandengan tangan di antara mereka sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga.
Wajah-wajah mereka seperti bulan di malam bulan purnama. Ada yang mengatakan merekalah orang-orang
yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
Sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga maksudnya mereka akan masuk ke dalam
surga dalam keadaan satu shof secara serentak. Dan ini menunjukkan sungguh besarnya pintu surga. Rosululloh
Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya orang-orang fakir muhajirin akan terlebih dahulu masuk
ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya muhajirin. (HR. Muslim )
Halaqah yang ke-69 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Masuknya
Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 2).
Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam telah menyebutkan di
dalam hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiallohuanhu yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang orang yang
terakhir masuk surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya aku mengetahui orang yang paling terakhir keluar dari neraka dan paling terakhir masuk ke
dalam surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dalam keadaan merayap, maka Alloh berkata
kepadanya, Pergilah dan masuklah ke dalam surga. Diapun mendatangi surga kemudian dibuat terbayang
baginya bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata, Wahai Rabb-ku aku mendapatkan surga sudah
penuh. Alloh berkata, Pergilah dan masuklah. Maka dia mendatangi surga kemudian dibuat terbayang baginya
bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata, Wahai Rabb-ku, aku mendapatkan surga telah
penuh Alloh berkata, Pergilah dan masuklah. Maka sungguh untukmu semisal dengan dunia dan sepuluh kali
lipat dari dunia. Atau bagimu sepuluh kali lipat dari dunia. Maka hamba tersebut berkata, Apakah Engkau
mengejekku? Atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja? Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud
Radhiallohuanhu, Sungguh aku melihat Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tertawa sampai terlihat gigi
geraham beliau.
Dikatakan bahwa orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya.
Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam telah mengabarkan
beberapa nama dari pintu-pintu surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Barang siapa yang menginfakkan dua pasang unta di jalan Alloh, maka akan dipanggil dari Pintu-pintu surga.
Wahai Abdullah ini adalah baik. Maka barang siapa yang termasuk ahli sholat, dia akan dipanggil dari pintu
sholat. Dan barang siapa yang termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Dan barang siapa
yang termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu arroyyan. Dan barang siapa yang termasuk ahli
shodaqoh, maka akan dipanggil dari pintu shodaqoh. Berkata Abu Bakar Radhiallohuanhu, Tebusanku bapak
dan ibuku ya Rosululloh. Tidak ada yang rugi dipanggil dari pintu manapun. Apakah ada yang dipanggil dari
semua pintu? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, Iya, dan aku berharap engkau termasuk
mereka. (HR. Bukhari dan Muslim )
Orang
yang memperbaiki wudhunya kemudian membaca dua
kalimat syahadat, maka akan dibuka untuknya 8 pintu surga.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu kemudian memperbaiki wudhunya kemudian berkata,
“Asyhadu alla ilaha illallah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh”
kecuali akan dibuka untuknya 8 pintu surga, silakan dia memasuki dari mana saja yang ia kehendaki (HR.
Musim)
ُاطين
ِ َ شي ِ صفِّ َد
َّ ت ال ُ اب ا ْل َجنَّ ِة َو ُغلِّقَتْ أَ ْب َو
ُ اب النَّا ِر َو ُ ضانُ فُتِّ َحتْ أَ ْب َو
َ إِ َذا َجا َء َر َم
Apabila masuk bulan Ramadan, maka akan dibuka Pintu-pintu surga dan akan ditutup Pintu-pintu Jahanam dan
akan dibelenggu setan-setan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada di antara pintu-pintu surga yang jarak di antara kedua tepi seperti jarak antara kota Mekah dan
kota Busra atau kota Mekkah dan kota Hajar (HR. Bukhari dan Muslim )
Hajar adalah kota masyhur di Bahrain dan Busra adalah kota masyhur di Suriah. Apabila diukur jarak
antara kota Mekkah dengan kedua kota tersebut kurang lebih 1200 km. Di dalam hadits yang lain,
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya ada di antara pintu-pintu surga
yang jarak kedua tepinya sejauh 40 tahun perjalanan. (HR. Muslim )
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan jalan kita menuju surga.
Halaqah yang ke-70 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Derajat-
Derajat Al-Jannah (Surga).
Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai
dengan kadar iman dan takwa mereka.
Dan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu Alaihi
Wasallam bersabda :
Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat majelisnya denganku
pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.
Dan secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Alloh sediakan
bagi orang-orang yang bertakwa.
Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia,
maka tidak akan menyamai kenikmatan di surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal
sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga.
kenikmatan yang ada di dunia. Namun memiliki sifat yang berbeda. Rumah di surga lain dengan
rumah di dunia, meskipun namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di surga
jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama namanya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 25
۬
َ َڪلَّ َما ُر ِزقُو ْا ِم ۡنہَا ِمن ثَ َم َر ۬ ٍة ِّر ۡزقً ۙا قَالُو ْا َه ٰـ َذا ٱلَّ ِذى ُر ِز ۡقنَا ِمن قَ ۡب ُۖل َوأُتُو ْا بِ ِۦه ُمت
ش ٰـبِ ۬ ًه ۖا َولَ ُهمۡ فِي َه ۖٓا ُ
ٌ۬ َ ۬ ۡ َ
ٲج ُّمط َّه َر ة ٌ أز َو
Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata, Inilah rezeki yang telah diberikan kepada
kami dahulu di dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa.
Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan
kelezatannya. Orang yang masuk surga dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan merasa bahwa
dia tidak pernah susah di dunia.
Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi oleh
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Furqon : 16
َ ۚ ون َخ ٰـلِ ِد
ين َ لَّ ُهمۡ فِي َها َما يَشَٓا ُء
Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga mereka kekal di dalamnya.
Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah Jannatun Na’im yaitu jannah yang penuh
dengan kenikmatan (Lihat Surat Luqman :8).
Dan di antara nama-nama surga adalah Darussalam yang artinya negeri yang selamat. Maksudnya selamat
dari semua kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An’am:127).
Dan di antara nama surga adalah Maqom Amiin yang artinya tempat tinggal yang aman. Yaitu aman dari
segala musibah dan kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhon:51).
Dan di antara nama surga adalah Daarul Muqomah yang artinya negeri yang terus menerus ditempati
(Lihat Surat Faathir :35).
Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan kenikmatan,
selamat dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.
Halaqah yang ke-72 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 2)
Ada sungai-sungai dari khomr yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya.
Dan ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi bersih (Lihat Surat Muhammad:15).
Dan di antara sungai-sungai yang ada adalah Al-Kautsar, sungai yang Alloh berikan kepada
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Kautsar : 1
إِنَّٓا أَ ۡعطَ ۡينَ ٰـ َك ۡٱل َك ۡوثَ َر
Sungguh Aku telah memberimu wahai Muhammad, Al-Kautsar
DI DALAM SURGA JUGA ADA MATA AIR-MATA AIR YANG MENAGALIR
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat : 15
ون
ٍ ُت َو ُعي َ ِإِنَّ ۡٱل ُمتَّق
ٍ ۬ ين فِى َجنَّ ٰـ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air-mata air yang mengalir.
Dan di antara nama mata air surga adalah salsabil (Lihat Al-Insan : 18).
Dan di antara pohon surga adalah Sidratul Muntaha yang Alloh sebutkan dalam Surat An-Najm :
14.
Adapun bau wanginya maka Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan di dalam sebuah
hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah :
Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.
Halaqah yang ke-73 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 3)
Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan.
Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening
kepala.
Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus (HR. Bukhari).
Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah
bagian yang paling lezat dari hati ikan paus.
Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan minum bukan karena haus. Dan mereka
tidak mengeluarkan kotoran.
Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir dan teko terbuat dari emas dan perak.
Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal (Lihat Ar-
Rohman:54) dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun (Lihat At-Thur:20). Para
penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam
Surat At-Thur :25-28
َ ِڪنَّا قَ ۡب ُل فِ ٓى أَ ۡهلِنَا ُم ۡشفِق
ُ )فَ َمنَّ ٱهَّلل٢٦( ين ُ قَالُ ٓو ْا إِنَّا )٢٥( ون
َ ُسٓا َءل ٍ ۬ ضہُمۡ َعلَ ٰى بَ ۡع
َ َض يَت ُ َوأَ ۡقبَ َل بَ ۡع
فَ )٢٨( ه َُو ۡٱلبَ ُّر ٱل َّر ِحي ُم ڪنَّا ِمن قَ ۡب ُل نَ ۡدعُو ۖهُ إِنَّهُۥُ إِنَّا )٢٧( ومِ س ُم َّ اب ٱلَ َعلَ ۡينَا َو َوقَ ٰٮنَا َع َذ
Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kita dahulu di dunia
sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita merasa takut dengan adzab. Maka Alloh memberikan karunia
kepada kita. Dan memelihara kita dari api neraka. Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya sejak dahulu dan
Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang.
Halaqah yang ke-74 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 4)
Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur
tahun.
matanya seperti manusia yang berumur atau tahun (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
atau adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadits hasan yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiallohuanhu disebutkan bahwasanya mereka
akan masuk surga dalam keadaan kulit berwarna putih, berumur tahun dengan tinggi
Alloh akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari yang sempurna
kecantikannya.
AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur : 20
ٍ ۬ َو َز َّو ۡجنَ ٰـ ُهم بِ ُحو ٍر ِع
ين
Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.
Dan yang dimaksud dengan :
Khur adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih. Dan bagian hitam matanya sangat
hitam.
Mereka diciptakan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala secara langsung dalam keadaan perawan dan
penuh rasa cinta kepada suaminya (Al-Waqi’ah:35-37).
Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang tidak berubah warnanya (Al-Waqi’ah : 23).
Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga pandangan mereka hanya untuk suaminya
(Ar-Rohman:56-58).
Para bidadari tersebut tidak pernah haid dan mereka bersih dari segala kotoran (Al-Baqoroh :
25).
Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya yang sedang di dunia disakiti oleh istrinya di
dunia, sebagaimana tersebut dalam hadits yang shahih riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lelaki
penduduk surga akan diberi kekuatan seratus kali lipat dalam kekuatan makan, minum, syahwat dan
mendatangi istrinya (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabiir).
Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri tersebut beriman.
Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang Alloh ciptakan di dalam surga,
mereka akan sangat indah dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran (Lihat Al-
Waqi’ah:17 dan Al-Insan:19).
Halaqah 75 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5)
Halaqah yang ke-75 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 5)
Kenikmatan paling besar penduduk surga di atas kenikmatan surga yang mereka rasakan adalah
memandang wajah Alloh yang mulia.
“Tambahan” dalam ayat di atas adalah memandang wajah Alloh. Sebagaimana datang tafsirnya
dari para sahabat seperti Abu Bakr, Abu Musa Al-Asy’ari dan Hudzaifah Radhiallohuanhum.
Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika melihat Alloh ‘Azza
wa jalla, Dzat yang selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal mereka tidak pernah
melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya, mereka jauhi larangan-Nya, mereka benarkan kabar-kabar-
Nya, bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan firman-Nya, mereka ikuti Nabi-Nya,
menyeru kepada jalan-Nya, dan merindukan pertemuan dengan-Nya. Meskipun dengan segala
kekurangan yang mereka miliki.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qiyamah :22-23
۬
ِ َُّو ُجو ۬هٌ يَ ۡو َم ِٕٕٮِـ ۬ ٍذ ن
َو )٢٣( ٌإِلَ ٰى َربِّہَا نَا ِظ َرة )٢٢( ٌاض َرة
Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada Robb mereka.
Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh rintangan. Tidak sampai ke sana kecuali orang
yang bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus dijauhi, dan ada ujian
yang harus kita sabar menghadapinya.
Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit. Sebentar dan banyak kekurangan.
Sedangkan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan tanpa
ada kekurangan sedikitpun. AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-A’la : 16-17
ِإ )١٧( َوٱأۡل َ ِخ َرةُ َخ ۡي ۬ ٌر َوأَ ۡبقَ ٰ ٓى )١٦( ون ۡٱل َحيَ ٰوةَ ٱلد ُّۡنيَا
َ بَلۡ تُ ۡؤثِ ُر
Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hadid : 20 yang artinya :
Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling
berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak. Seperti hujan yang tanamannya
mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu jadi kering dan kalian melihat warnanya menjadi kuning
kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridhaan-Nya dan
kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh kesenangan
dunia. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya kita manfaatkan
dengan baik untuk mencari ridho Alloh dan surga-Nya. Orang yang tercela adalah orang yang mencari
kebahagiaan di dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.
Halaqah yang ke-76 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 01)
Secara syariat, an-naar adalah negeri di akhirat yang penuh dengan adzab, yang Alloh sediakan
untuk orang-orang kafir. Adzab yang sangat pedih dan menghinakan. Bagaimanapun pedihnya
manusia menyiksa manusia yang lain di dunia, maka adzab Alloh di neraka lebih pedih.
Karena sangat pedihnya, mereka akan menebus adzab di neraka dengan orang-orang yang sangat
mereka cintai di dunia dan seluruh manusia.
Namun di neraka justru dia akan mengorbankan orang-orang yang dia cintai demi keselamatan
dirinya.
Di antara nama-nama neraka adalah Haawinyah yang artinya jurang yang dalam (Al-Qori’ah :9).
Di antara namanya adalah Al-Khutomah yang artinya yang menghancurkan apa yang ada di
dalamnya (Al-Humazah : 4).
Penjaga neraka adalah 19 malaikat yang keras dan kejam, yang mereka menyiksa sesuai dengan
perintah Alloh (At-Tahrim:6 dan Al-Mudatsir:30).
Setiap 1000 orang, satu orang akan masuk surga, 999 orang akan masuk neraka.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori, AllohSubhanahu Wa Ta’ala berkata
kepada Nabi Adam,
Keluarkanlah dari setiap seribu, 999 orang.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda di dalam hadits ini,
Bergembiralah kalian, sesungguhnya dari kalian 1 orang dan dari Ya’juj dan Ma’juj 1000 orang.
Orang-orang kafir yang jumlahnya sangat banyak tersebut badannya akan dibuat sangat
besar. Satu gigi geraham akan sebesar gunung uhud. Dan jarak antara dua ujung pundak
salah seorang di antara mereka sejauh tiga hari perjalanan bagi pengendara cepat.
Jumlah penghuni neraka yang sangat banyak dengan ukuran tubuh masing-masing yang sangat
besar, menunjukkan tentang sangat besarnya neraka. Meskipun demikian masih ada tempat yang
tersisa di dalam neraka. Dan neraka masih akan terus bertanya,
Di antara yang menunjukkan besarnya neraka suatu hari para sahabat Radhiallohuanhum sedang
bersama Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tiba-tiba mereka mendengar suara sesuatu yang jatuh.
Maka Nabi bertanya,
Tahukah kalian apa ini? Mereka menjawab, Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Ini adalah batu yang telah dilempar ke dalam neraka semenjak 70 tahun yang lalu. Maka dia jatuh melesat ke
dalam neraka sehingga sekarang sampai di dasarnya (HR. Muslim).
Dan di antara yang menunjukkan besarnya neraka, bahwa 4,9 miliar malaikat akan menyeret
neraka jahannam pada hari kiamat, sebagaimana telah berlalu haditsnya.
Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 02)
Neraka akan dinyalakan pada hari kiamat dan apabila sudah dinyalakan dia tidak akan padam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat At-Takwir : 12
ُ َوإِ َذا ۡٱل َج ِحي ُم Dan apabila neraka dinyalakan
س ِّع َر ۡت
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Isro”:97
س ِعي ۬ ًرا
َ ۡڪلَّ َما َخبَ ۡت ِز ۡدنَ ٰـ ُهم
ُ
Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya
Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu
neraka tanpa adanya syafaat (Lihat Az-Zumar : 71).
Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka
untuk mereka.
Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rosululloh Sholallohu Alaihi
Wasallam :
Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua
tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat
ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan
adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Alloh
dan dia ridho.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh :24
ۖ فَإن لَّمۡ ت َۡفعلُو ْا ولَن ت َۡفعلُو ْا فَٱتَّقُو ْا ٱلنَّار ٱلَّتى وقُودها ٱلنَّاس و ۡٱلحج
َ ار ةُ أُ ِعد َّۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِر
ين َ َ ِ َ ُ َ ُ َ ِ َ َ َ َ ِ
Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk
orang-orang kafir.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Anbiya :98
َ ب َج َهنَّ َم أَنتُمۡ لَ َها َوٲ ِرد
ُون َ ُون ٱهَّلل ِ َح
ُ ص َ إِنَّڪُمۡ َو َما ت َۡعبُد
ِ ُون ِمن د
Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Alloh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan
memasukinya.
Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu
Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Bayyinah : 6
ين فِيہَ ۚٓا َ ب َو ۡٱل ُم ۡش ِر ِك
َ ين فِى نَا ِر َج َهنَّ َم َخ ٰـلِ ِد ِ ين َكفَ ُرو ْا ِم ۡن أَ ۡه ِل ۡٱل ِكتَ ٰـ
َ إِنَّ ٱلَّ ِذ
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam,
kekal di dalamnya.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nisa:140
َ ين َو ۡٱل َك ٰـفِ ِر
ين فِى َج َهنَّ َم َج ِمي ًعا َ ِإِنَّ ٱهَّلل َ َجا ِم ُع ۡٱل ُمنَ ٰـفِق
Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam
semuanya.
Halaqah yang ke-78 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 03)
Dalam ayat yang lain Alloh mengabarkan bahwasanya zakkum adalah pohon yang keluar dari
dasar neraka.
Mayangnya seperti kepala-kepala setan dan para penghuni neraka akan memakannya dan
memenuhi perutnya dengan buah tersebut (Lihat As-Sofaat: 62-66).
Alloh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zakkum, maka
mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan (Lihat Al-Waqi’ah :
51-55).
Di dalam surat Al-Kahfi : 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum,
maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan
wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika
meminumnya, maka air tersebut akan memotong-motong usus mereka.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Muhammad : 15
ۡسقُو ْا َمٓا ًء َح ِمي ۬ ًما فَقَطَّ َع أَمۡ َعٓا َءهُم
ُ َو
Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus-
usus mereka.
yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya.
Namun setiap matang Alloh akan mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab
kembali (Lihat Surat An-Nisa:56).
Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas.
Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar
dari siksa (Lihat Surat Al-Hajj :19-22).
Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang
mendidih dan dibakar dengan api (Lihat Surat Ghofir : 71-72).
Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Alloh
supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal sholeh.
Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan
dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kafir kepada Alloh Robbul ‘Alamiin.
Halaqah yang ke-79 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang
Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka.
Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’raf.
Mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka
yang dinamakan degan Al A’raf.
Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak akan
meninggal dunia.
Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal di dalam
adzab dan tidak akan meninggal dunia.
Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam
neraka maka syetan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka.
Demikianlah akhir yang buruk bagi syetan dan para pengikut mereka karena mereka akan kekal
di dalam neraka selama-lamanya. Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-orang yang
bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga.
Halaqah yang ke-80 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Manfaat
Mempelajari Iman Kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang
muslim, di antaranya :
Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan
hisab mereka sudah dekat.
Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia dan kenikmatan
yang Alloh berikan kepada orang-orang kafir dunia.
Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 185
ع ا ْل ُغ ُرو ِر َ َفَ َمنْ ُز ْح ِز َح َع ِن النَّا ِر َوأُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف
ُ از ۗ َو َما ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِاَّل َمتَا
Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Dan tidaklah kehidupan di dunia, kecuali kesenangan yang menipu.
Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila
seseorang masuk ke dalam neraka.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 192 menceritakan orang-
orang yang beriman
Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal
karena dia menyadari bahwasanya amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.
Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya dalam segera bertaubat dan beristighfar dari
dosa karena dosa adalah penyebab semua bencana di akhirat.
Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas
ketaatan kepada Alloh dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan
dari pada adzab di akhirat.
Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat Islam dan Iman yang Allah berikan
kepadanya. Karena dengan sebab itulah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kebahagiaan
kepadanya di dunia dan di akhirat.
Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. Di mana
ketiganya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka.
Beriman kepada hari akhir mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di jalan
Alloh, mengajak saudara se-Islam untuk berpegang teguh dengan agamanya dan mengajak orang kafir
untuk masuk Islam supaya terhindar dari adzab yang kekal.
Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Alloh
meminta kebahagiaan akhirat.
Akhirnya kita berdoa kepada Alloh, semoga Allah menetapkan hati kita di atas agamanya,
mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api neraka.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah