Anda di halaman 1dari 53

 

Halaqah 51 | Mizan (Timbangan) Dan Penimbangan Amal (Bagian 2)

MIZAN (TIMBANGAN) DAN PENIMBANGAN AMAL


BAGIAN 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-51 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Mizan
(Timbangan) Dan Penimbangan Amal (Bagian 2).

Amalan yang paling berat di dalam timbangan pada hari kiamat adalah dua kalimat syahadah. Dari
Abdullah ibnu ‘Amr ibnul Ash radhiallohu’anhuma, beliau berkata Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda,
Sesungguhnya Alloh akan memilih seseorang dari umatku di hadapan mahluk-mahluk yang lain pada hari
kiamat. Maka dibukalah di hadapannya 99 sijil.
Makna sijil adalah kitab besar. Dan maksud beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam adalah kitab yang
berisi dosa-dosa hamba tersebut. Kemudian beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallammengatakan setiap sijil
besarnya sejauh mata memandang. Kemudian Alloh bertanya kepada hamba tersebut,
Apakah ada di antara isi kitab tersebut yang engkau ingkari? Apakah para malaikat penulis telah menzolimimu?
Hamba tersebut menjawab,
Tidak wahai Robb-ku
Alloh bertanya,
Apakah kamu memiliki alasan?
Dia kembali menjawab,
Tidak wahai Robb-ku
Maka Alloh pun berkata,
Sesungguhnya engkau memiliki hasanah di sisi kami. Dan sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi pada hari
ini.
Maka dikeluarkanlah sebuah kartu bertuliskan “Asyhaduallaa ilaa ha illalloh wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh”. Alloh pun berkata,
Lihatlah timbanganmu
Hamba tersebut mengatakan,
Wahai Robb-ku apa arti sebuah kartu ini dibandingkan dengan sijjil yang begitu banyak?
Maka Alloh berkata,
Sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi.
Diletakkanlah sijjil yang banyak tersebut, di satu piringan timbangan dan kartu di satu piringan
timbangan yang lain. Maka ringanlah sijjil yang banyak dan beratlah kartu tersebut. Kemudian
beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallammengatakan,
Tidak ada sesuatu yang mengalahkan beratnya nama Alloh (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Di antara amalan yang sangat memberatkan timbangan pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.
RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya,
Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan dari pada akhlak yang baik (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud dan Tirmidzi).
Di antara akhlak yang baik adalah menyambung orang yang memutus kita, memberi kepada orang
yang tidak mau memberi kepada kita dan memaafkan orang yang menzolimi kita.
Di antara amalan yang berat adalah ucapan “Subhanallohi wa bihamdih subhanallohil
‘azhim”,sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
Di antara amalan yang memenuhi timbangan adalah ucapan Alhamdulillah, sebagaimana dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim senantiasa memperbaiki dua kalimat syahadat yang dia
ucapkan. Berusaha untuk memahami maknanya dan mengamalkan isinya dan istiqomah di atas
keduanya sampai meninggal dunia. Di samping itu hendaknya dia memperbaiki ibadahnya kepada
Alloh dan akhlaknya kepada manusia. Melakukan itu semua karena Alloh dan untuk memperberat
timbangannya di hari kiamat.
Orang yang berbahagia adalah orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Dan orang yang celaka adalah orang yang lebih ringan timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Sebagaimana disebutkan oleh Alloh di dalam Surat Al-Qoriah.
Orang kafir tidak memiliki sesuatu yang memberatkan timbangan mereka. Karena amalan mereka
batal dengan kesyirikan dan kekufuran. Lihat Surat Al-Kahfi : 103-106. Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam bersabda yang artinya,
Sesungguhnya akan datang seseorang yang besar lagi gemuk pada hari kiamat akan tetapi beratnya di sisi Alloh
tidak lebih berat dari satu sayap dari seekor nyamuk (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwasanya ada tiga perkara yang akan ditimbang pada hari kiamat.
Amalan, orang yang mengamalkan dan kitab catatan amalan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

 Halaqah 52 | Telaga Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam

TELAGA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAYHI WA SALLAM

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-52 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Telaga
Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam.

Diantara beriman kepada hari akhir adalah Beriman tentang Adanya Telaga Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬
Pada Hari Kiamat.
Hadits-hadits yang datang di dalam masalah ini mencapai derajat mutawatir. Diantaranya adalah
sabda beliau ‫صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫ار َدةً َوإِنِّي أَرْ جُو أَ ْن أَ ُكونَ أَ ْكثَ َرهُ ْم َو‬
ً‫ار َدة‬ ِ ‫إِ َّن لِ ُكلِّ نَبِ ٍّي َحوْ ضًا َوإِنَّهُ ْم يَتَبَاهَوْ نَ أَيُّهُ ْم أَ ْكثَ ُر َو‬
Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya mereka akan saling berbangga siapa di antara
mereka yang tealaganya paling banyak didatangi. Dan aku berharap akulah yang telaganya akan paling banyak
didatangi (Hadits ini dishahihkan oleh Tirmidzi).
Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬juga bersabda,
Telagaku sepanjang 1 bulan perjalanan, airnya lebih putih dari pada susu dan baunya lebih wangi dari minyak
kesturi dan kiizaa-nya yaitu sejenis teko sebanyak bintang di langit. Barangsiapa meminum darinya maka dia
tidak akan harus selama-lamanya (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama mengatakan bahwasanya seandainya dia masuk ke dalam neraka setelah itu karena
dosa yang dia lakukan maka dia tidak akan diazab dengan rasa haus. Umat beliau ‫ صلى هللا عليه وسلم‬akan
mendatangi telaga beliau ‫ صلى هللا عليه وسلم‬dan meminum darinya. Beliau ‫ صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan yang
artinya,
Dan aku akan menolak manusia dari telagaku sebagaimana seseorang menolak unta orang lain dari telaganya.
Maka para sahabat bertanya kepada beliau,
Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada hari tersebut?
Beliau menjawab,
Iya. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki umat-umat yang lain. Kalian akan mendatangi telagaku dalam
keadaan putih wajah, tangan dan kaki kalian dari bekas berwudhu (HR. Muslim).
Orang yang beriman ketika Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬masih hidup kemudia dia murtad sepeninggal
beliau maka akan dijauhkan dari telaga beliau ‫صلى هللا عليه وسلم‬. Dalam sebuah hadits, beliau ‫صلى هللا عليه‬
‫ وسلم‬mengatakan yang artinya,
Aku akan mendahului kalian diatas telaga dan akan dinampakkan beberapa orang diantara kalian kemudian tiba-
tiba dijauhkan dariku
Akupun bertanya,
Wahai Rabb-ku, Bukankah mereka para sahabatku?
Maka dikatakan kepada beliau,
Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan setelah dirimu (HR. Bukhari dan Muslim, dari
Abdullah bin Mas’ud radhiallohuanhum).
Di dalam hadits yang lain dikatakan ke pada beliau,
Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka rubah setelahmu (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama memgatakan bahwa membuat bid’ah di dalam agama termasuk merubah yang
dimaksud di dalam hadits ini. Dikhawatirkan dia tidak bisa meminum dari telaga Nabi. Namun, bukan
berarti apabila dia masuk ke dalam neraka dia kekal di dalamnya. Karena yang kekal di neraka
hanyalah orang-orang kafir.
Dua hadits terakhir menunjukkan bahwa setelah meninggal dunia, beliau ‫ صلى هللا عليه وسلم‬tidak
mengetahui apa yang dilakukan umatnya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang
bisa meminum dari telaga Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬dimana hati kita sangat membutuhkannya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah 53 | Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 1

BEBERAPA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR


BAGIAN 1

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-53 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 1.

DIANTARA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR ADALAH


 

A. PERCECOKAN ANTARA PARA PEMBESAR ORANG-ORANG KAFIR DAN PARA


PENGIKUTNYA.
Alloh menyebutkan di dalam Surat Saba’ 31-33 bahwasanya orang-orang kafir akan dihadapkan kepada Alloh.
Berkatalah orang-orang yang dianggap lemah kepada pembesar-pembesar mereka,
Kalau bukan karena kalian tentulah kami dahulu menjadi orang-orang yang beriman.
Pembesar-pembesar tersebut membantah dan mengatakan,
Apakah kami yang telah menghalangi kalian dari petunjuk, sesudah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak!
Sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa (maksudnya kalian sendirilah yang menginginkan
kesesatan dan kami hanya mengajak).
Orang-orang yang dianggap lemah balik membantah dan mnegatakan,
Tidak! Sebenarnya tipu daya kalian malam dan siang itulah yang menghalangi kami, ketika kalian menyuruh
kami untuk kafir kepada Alloh dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.
Akhirnya semuanya menyesal tatkala melihat adzab. Demikianlah keadaan para pembesar dan tokoh
masyarakat yang mengajak kepada kesyirikan dan menghalangi manusia dari tauhid. Mereka berlepas
diri dari para pengikut mereka dan tidak bisa menolong mereka sedikitpun. Para pengikut akan celaka
sebagaimana para tokoh tersebut dan para pembesar juga celaka.
Oleh karena itu seorang muslim hendaknya menyelamatkan dirinya dari neraka. Jadilah tokoh
masyarakat yang mengajak kepada tauhid. Dan apabila dia orang yang lemah maka janganlah dia
mengikuti kemauan para pembesar maupun orang banyak apabila dia menghalangi manusia dari
tauhid dan mengajak kepada kesyirikan.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita dan juga mereka.
Menghilangkan rasa cinta dunia yang berlebihan dalam diri kita dan menghilangkan kesombongan
dari dalam kita dan menjadikan rasa takut kita hanya kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
 

B. DAN DIANTARA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR BAHWASANYA ALLOH AKAN


BERTANYA KEPADA ORANG-ORANG MUSYRIKIN TENTANG SESEMBAHAN SELAIN ALLOH
YANG MEREKA SEMBAH DI DUNIA.
Dimanakah mereka pada hari tersebut. Dan Alloh akan bertanya kepada mereka tentang bagaimana sikap mereka
terhadap ajakan para Rosul ‘Alaihissalam.

Di dalam Surat Al-Qosos : 62-66 Alloh akan memanggil orang-orang musyrikin dan menghina mereka dengan
bertanya,
 
Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dulu kalian sangka mereka adalah sekutu-sekutu-Ku?
Kemudian Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan berkata kepada orang-orang musyrikin,
Berdoalah kalian kepada sekutu-sekutu kalian.
Maka merekapun berdoa kepada sesembahan-sesembahan mereka di dunia. Meminta pertolongan
kepada mereka dalam keadaan genting tersebut sebagaimana mereka dahulu meminta di dunia. Maka
sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa berbuat apapun dan tidak menjawab seruan mereka.
Barulah mereka mengetahui bahwasanya sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa menolong
mereka sedikitpun. Alloh juga akan bertanya kepada mereka,
Apakah jawaban kalian terhadap ajakan para Rosul? Yaitu apakah kalian membenarkan mereka? Dan mengikuti
ajakan mereka untuk bertauhid?
Demikianlah keadaan orang-orang musyrikin sesembahan-sesembahan mereka di dunia tidak bisa
mengabulkan doa mereka ketika sangat dibutuhkan. Tidak bisa menolong mereka di hadapan Alloh,
bahkan mereka berlepas diri.
Alloh berfirman dalam Surat Al-Ahqof : 5-6
ُ‫ َغ ٰـفِل‬  ۡ‫ ُد َعٓا ِٕٕٮِـ ِهم‬ ‫ َعن‬  ۡ‫ َوهُم‬ ‫ ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة‬ ‫يَ ۡو ِم‬ ‫إِلَ ٰى‬  ۤ‫لَهُۥ‬ ‫يب‬ َ َ‫أ‬ ‫َو َم ۡن‬
ِ ‫د‬ ‫ ِمن‬ ‫يَ ۡدعُو ْا‬ ‫ ِم َّمن‬ ‫ض ُّل‬
ُ ‫يَ ۡست َِج‬  ‫اَّل‬ ‫ َمن‬ ِ ‫ٱهَّلل‬ ‫ُون‬
‫ َو‬ )٦( ‫ين‬ َ ‫ َك ٰـفِ ِر‬  ۡ‫بِ ِعبَا َدتِ ِہم‬ ‫ َو َكانُو ْا‬ ‫أَ ۡع َدٓا ۬ ًء‬  ۡ‫لَ ُهم‬ ‫ َكانُو ْا‬ ‫اس‬
ُ َّ‫ٱلن‬ ‫ش َر‬ ِ ‫ ُح‬ ‫ َوإِ َذا‬ )٥( ‫ون‬
َ
 
Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang-orang yang berdoa kepada selain Alloh yang tidak bisa
mengabulkan sampai hari kiamat. Dan mereka lalai dari doa orang yang berdoa kepada mereka. Dan apabila
manusia dikumpulkan, mereka akan menjadi musuh bagi orang-orang yang menyembah mereka. Dan mereka
akan mengingkari ibadah yang dilakukan orang-orang musyrikin terhadap mereka.
Adapun orang yang bertauhid, maka Alloh akan menolong mereka di dunia maupun di akhirat.
 Halaqah 54 | Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 2

BEBERAPA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR


BAGIAN 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-54 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 2.

DIANTARA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR ADALAH


C. DIANTARA KEJADIAN DI PADANG MAHSYAR BAHWASANYA ALLOH AKAN BERRTANYA
KEPADA PARA MALAIKAT DAN NABI ISA ALAIHISSALAM
Alloh menyebutkan di dalam Surat Saba’ :40-42 bahwasanya di Padang Mahsyar Alloh akan bertanya kepada
para Malaikat yang disembah oleh sebagian manusia. Sebagai penghinaan terhadap orang-orang musyrikin yang
dahulu menyembah mereka.

Apakah mereka ini dahulu menyembah kalian?


Para Malaikat menjawab :

Maha Suci Engkau. Engkau-lah pelindung kami, bukan mereka. Akan tetapi sebenarnya mereka dahulu telah
menyembah jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin tersebut.
Maksudnya bahwasanya orang-orang musyrikin ketika menyembah selain Alloh, baik orang sholeh, benda mati
dan lain-lain, maka pada hakikatnya mereka menyembah jin, karena yang menyuruh mereka untuk
menyekutukan Alloh adalah jin. Apabila mereka menaati, berarti mereka telah menyembah jin tersebut. Para
Malaikat pun tidak berkuasa untuk memberikan manfaat, dan tidak pula mudhorot kepada orang-orang yang
telah menyembah mereka. Para penyembah malaikat itu pun akan diadzab oleh AllohSubhanahu Wa Ta’ala.
Di dalam Surat Al-Maidah : 116-117 Alloh menyebutkan bahwasanya Alloh akan bertanya kepada Nabi
Isa‘Alaihissalam sebagai penghinaan dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala terhadap orang-orang nasrani yang
menjadikan beliau dan ibu-ibu beliau sebagai Tuhan.
Wahai Isa putra Maryam, Apakah engkau dahulu pernah mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan
ibuku dua Tuhan selain Alloh?
Isa menjawab :

Maha Suci Engkau tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya. Jika aku
pernah mengatakannya maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku
dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada dirimu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk
mengatakannya, yaitu “Sembahlah Alloh Robb-ku dan Robb kalian”. Dan aku menjadi saksi atas mereka selama
aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan
Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Demikianlah keadaan para Malaikat dan Nabi Isa‘Alaihissalam. Mereka adalah mahluk yang taat beribadah
kepada Alloh. Senang apabila manusia hanya menyembah kepada Alloh dan mereka tidak pernah menyuruh
manusia menyembah diri mereka.
Demikian pula orang-orang yang sholeh dan wali-wali Alloh. Manusia yang terlalu berlebih-lebihan kepada
mereka membuat patung mereka, memajang gambar mereka, membangun dan menghias kuburan mereka,
meyakini bahwasanya mereka mengetahui sesuatu yang ghaib, berdoa kepada mereka, bepergian jauh untuk
berziarah ke makam mereka, beri’tikaf di kuburan mereka, menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka,
membangun masjid di atas kuburan mereka atau memasukkan kuburan mereka di dalam masjid, bertawassul
dengan doa mereka setelah mereka meninggal dunia atau menganggap orang-orang sholeh tersebut bisa
mendekatkan diri mereka kepada Alloh, ini semua termasuk berlebihan.

Jangan sampai keadaan seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nuh ‘Alaihissalam yang berlebihan terhadap lima
orang sholeh yang disebutkan dalam Surat Nuh :23. Atau seperti keadaan sebagian orang yang mengaku
mencintai Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, Husain dan sebagian keturunan
beliau Radhiallahu’anhun kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

 Halaqah 55 | Dikumpulkannya Orang-orang Kafir di Dalam Neraka

DIKUMPULKANNYA ORANG-ORANG KAFIR DI DALAM NERAKA

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang
Dikumpulkannya Orang-orang Kafir di Dalam Neraka.

Setelah hisab di Padang Mahsyar selesai, maka mulailah dipisah antara penduduk Surga dan
penduduk Neraka secara bertahap.

Al-Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Said Al-
Khudry Radhiallohu’anhu dari Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam
Bahwasanya kelak di hari kiamat akan ada yang memanggil dan memerintahkan setiap umat untuk
mengikuti Tuhan yang dia sembah di dunia. Maka tidaklah ada manusia yang menyembah selain Alloh
seperti patung dan batu, kecuali dia akan berjatuhan ke dalam neraka. Sehingga tidak tersisa kecuali
orang-orang yang beriman baik yang sholeh maupun yang fasik dan sebagian kecil atau sisa ahlul kitab
yaitu orang Yahudi dan Nasrani.

Dikatakan kepada orang Yahudi :

Apakah yang kalian sembah?


Mereka berkata :
Kami dahulu menyembah Uzair, anak Alloh,
Dikatakan kepada mereka :

Kalian telah berdusta. Alloh tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang kalian inginkan?
Mereka berkata :
Kami haus. Maka berilah kami air minum.
Karena saat itu Alloh memperlihatkan kepada mereka Jahannam yang dari jauh seperti air. Maka
ditunjukkanlah Jahannam yang dari jauh seperti air tersebut,

Dan dikatakan kepada mereka :

Apakah kalian tidak mau mendatanginya?


Maka mereka pun dikumpulkan ke Jahannam dan berjatuhan di dalamnya. Kemudian dikatakan
kepada orang-orang Nasrani :

Apakah yang engkau sembah?


Mereka berkata :
Kami dahulu menyembah ‘Isa anak Alloh.
Dikatakan kepada mereka :

Kalian telah berdusta. Alloh tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang kalian inginkan?
Mereka berkata :
Kami haus, maka berilah kami air minum.
Maka ditunjukkanlah Jahannam yang dari jauh seperti air dan dikatakan kepada mereka :

Apakah kalian tidak mendatanginya?


Akhirnya mereka pun juga dikumpulkan ke Jahannam dan berjatuhan di dalamnya.

Dan di dalam hadits Abu HurairahRadhiallohu’anhum yang juga dikleuarkan oleh Al-Bukhari dan
Muslim disebutkan bahwasanya Alloh akan berkata kepada manusi :
Barang siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah mengikutinya
Maka penyembah matahari akan mengikuti matahari, penyembah bulan akan mengikuti bulan,
penyembah thaghut akan mengikuti thaghut. Dan thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain
Alloh. Kemudian tersisalah umat islam dan bersama mereka orang-orang munafik.

Di dalam hadits Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiallohu’anhum disebutkan bahwasanya orang-orang yang


dahulu menyembah Nabi Isa ‘Alaihissalam, maka mereka akan mengikuti setan Nabi Isa yang
diserupakan dengan beliau.
Dan yang dahulu menyembah Uzair, maka akan mengikuti setan Uzair yang diserupakan dengan
beliau (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jamul Kabir).

Demikianlah keadaan orang-orang yang menyembah kepada selain Alloh baik orang-orang musyrikin
maupun ahlul kitab, orang Yahudi dan Nasrani. Mereka akan dipisahkan dari orang-orang yang
menyembah Alloh saja. Yang mencakup orang-orang yang benar-benar menyembah Alloh, mereka lah
orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang pura-pura menyembah Alloh. Dan mereka lah
orang-orang munafik.

Halaqah 56 | Keadaan Orang Kafir Ketika Digiring Dan Dikumpulkan Ke Neraka

KEADAAN ORANG KAFIR KETIKA DIGIRING


DAN DIKUMPULKAN KE NERAKA

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang keadaan
Orang Kafir Ketika Digiring Dan Dikumpulkan Ke Neraka.
 Mereka akan digiring dengan kasar.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur : 13-14
َ‫أ‬ )١٤( ‫ون‬
َ ُ‫ َه ٰـ ِذ ِه ٱلنَّا ُر ٱلَّتِى ُكنتُم بِہَا تُ َك ِّذب‬ )١٣( ‫ُّون إِلَ ٰى نَا ِر َج َهنَّ َم َد ًّعا‬
َ ‫يَ ۡو َم يُ َدع‬ 
Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam dengan keras. Dikatakan kepada mereka, “Inilah neraka
yang dahulu kalian dustakan”.

   Mereka akan digiring secara berkelompok dan akan disambut oleh para malaikat penjaga neraka,
di ambang pintu neraka dengan penuh penghinaan.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar : 71-72 yang artinya :
Orang-orang kafir akan digiring ke neraka jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila mereka
telah sampai ke ambang neraka dibukalah pintu-pintunya. Dan berkatalah para penjaga neraka pada mereka,
“Bukankah telah datang kepada kalian, Rosul-rosul yang berasal dari kalian yang membacakan kepada kalian
ayat-ayat Rob kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari ini?”. Mereka menjawab, “Benar telah
datang. Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kafir.” Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian melalui
pintu-pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahannam itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”.

   Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajah-wajah mereka.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Furqon : 34
ً‫سبِي ۬ال‬ ۬ ۬ َ َ‫ون َعلَ ٰى وجوههمۡ إلَ ٰى جهنَّم أُولَ ٰـٕٓٮـك‬
َ َ‫ش ٌّر َّم َكانًا َوأ‬
َ ‫ض ُّل‬ ِِٕ ْ َ َ َ ِ ِ ِ ُ ُ َ ‫ش ُر‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬ 
َ ‫ين يُ ۡح‬
Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka jahanam dengan berjalan di atas wajah-wajah mereka, mereka itulah
orang-orang yang paling jelek kedudukan mereka dan paling sesat jalan mereka.
Seorang laki-laki bertanya kepada Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam :
Wahai Nabi Alloh, bagaimana orang kafir dikumpulkan di atas wajahnya pada hari kiamat?
Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam menjawab :
Bukankah yang telah menjadikan dia berjalan di atas kedua kakinya mampu untuk menjadikan dia berjalan di
atas wajahnya pada hari kiamat? (HR. Bukhari dan Muslim)

 Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta, bisu dan tuli.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Isro’ : 97
 ‌‫ص ۬ ًّم ۖا‬
ُ ‫ش ُرهُمۡ يَ ۡو َم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة َعلَ ٰى ُو ُجو ِه ِهمۡ عُمۡ ۬يًا َوبُ ۡك ۬ ًما َو‬
ُ ‫َونَ ۡح‬
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat di atas wajah-wajah mereka dalam keadaan buta, bisu
dan tuli.
Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwasanya mereka buta, bisu dan tuli tidak dalam semua
keadaan.

 Mereka akan dikumpulkan bersama teman-teman mereka dan sesembahan-sesembahan mereka.

Dan akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam neraka.   
Lihat Surat Ash-Shoffaats : 22-32.

 Sebelum mereka sampai ke neraka, mereka akan mendengar suara neraka.


Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Furqon : 12
۬
‫س ِم ُعو ْا لَ َها تَ َغيُّظًا َو َزفِي ۬ ًرا‬ ِ ۭ ‫إِ َذا َرأَ ۡت ُهم ِّمن َّم َك‬ 
َ ‫ان بَ ِعي ۬ ٍد‬
Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara neraka yang bergemuruh
karena marah.
 

Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjauhkan kita dan keluarga kita dari neraka jahanam dan
memasukkan kita ke dalam surganya.
 Halaqah 57 | Tinggalnya Orang-Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq

TINGGALNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN


DAN ORANG-ORANG MUNAFIQ

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-57 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah Tinggalnya Orang-
Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq.

Di dalam hadits Abu Said Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim
disebutkan bahwasanya setelah orang-orang kafir baik musyrikin maupun ahlul kitab digiring ke
neraka, maka tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Alloh, yang sholeh maupun yang
fajir. Dikatakan kepada mereka,

Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan manusia sudah pergi?
Dalam riwayat Muslim,

Apa yang kalian tunggu?


Mereka berkata,

Kami berbeda dengan mereka di dunia. Padahal kami dahulu butuh dengan mereka.

 Maksudnya dahulu mereka bertauhid tidak menyembah apa yang disembah oleh orang-orang
kafir. Meskipun mereka membutuhkan orang-orang kafir tersebut dalam beberapa hal.

Mereka berkata,

Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya setiap kaum mengikuti apa yang dia sembah. Dan kami
sekarang sedang menunggu Rabb kami.
Maka datanglah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk yang mereka
lihat pertama kali. Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Alloh di
Padan Mahsyar.
Kemudian Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Maka Alloh berkata, “Aku adalah Rabb kalian.” Mereka berkata, “Kami berlindung kepada Alloh darimu. Kami
tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.”
Mereka mengatakan perkataan ini dua atau tiga kali. Maksudnya Alloh akan menguji mereka dengan
memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk yang lain. Ketika mereka melihat Alloh dalam
bentuk yang lain, maka mereka berlindung kepada Alloh, supaya tidak terfitnah di dalam ujian ini.
Dan ucapan mereka, “Kami tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.”, menunjukkan tentang keutamaan
tauhid.

Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,


Maka tidak berbicara kepada Alloh saat itu kecuali para Nabi.
Maka Alloh berkata,
Apakah kalian memiliki tanda sehingga kalian mengetahui bahwa Dia adalah Rabb kalian?
Mereka berkata,

Betis.
Maka disingkaplah betis Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Para ulama mangatakan bahwasanya ini adalah
termasuk hadits yang berisi sifat Alloh. Kewajibah kita beriman bahwasanya Alloh memiliki betis
sesuai dengan keagungan-Nya. Tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan dengan mahluk,
tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita bertanya tentang bagaimananya.
Kemudian RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Maka sujudlah setiap mukmin.
Dan dalam riwayat Muslim disebutkan,

Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Alloh, ikhlas dari dirinya kecuali Alloh akan mengijinkan dia
bersujud. Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu sujud karena hanya ingin melindungi diri dan riya’
kecuali Alloh akan menjadikan punggungnya menjadi rata. Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas
tengkuknya.

 Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang semula memiliki beberapa ruas tulang
yang memudahkan dia untuk membungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang yang rata.

 Demikianlah keadaan orang-orang yang dahulu menipu Alloh dan orang-orang yang beriman di
dunia.

 Maka Alloh menipu mereka. Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan
tinggalnya mereka saat itu bersama orang-orang yang beriman. Namun ternyata perkiraan mereka
adalah perkiraan yang salah.

Kemudian Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallambersabda,


Kemudian orang-orang yang beriman mengangkat kepala mereka dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah
kembali kepada bentuk-Nya yang semula.
Kemudian Alloh berkata,

Aku adalah Rabb kalian.


Mereka pun berkata,

Engkau adalah Rabb kami.

Halaqah 58 | Perpisahan Antara Orang-Orang Yang Beriman Dengan Orang-Orang Munafiq

PERPISAHAN ANTARA ORANG-ORANG YANG BERIMAN


DENGAN ORANG-ORANG MUNAFIQ

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
 Halaqah yang ke-58 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah Perpisahan Antara
Orang-Orang Yang Beriman Dengan Orang-Orang Munafiq.

 Setelah bangkit dari sujud, maka orang-orang yang beriman akan mengikuti Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala.

 Dan akan dibentangkan as-siroth atau jembatan di atas neraka.


Sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Keadaan saat itu gelap gulita. Seorang Yahudi pernah bertanya kepada Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam : 
 Di manakah manusia di hari di mana bumi dan langit diganti?
Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan :
Di tempat yang gelap sebelum jembatan (HR. Muslim)
Kemudian orang-orang yang beriman akan diberi cahaya.

Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, di dalam Al-Mu’jamul Kabir, dari
Abdullah Ibnu Mas’ud radhiallohu’anhu, bahwasanya Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Maka Alloh memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan amalan mereka.

 Ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di depannya.

 Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu.

 Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon kurma di sebelah kanannya.

 Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu.

 Sehingga ada yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang menyala dan kadang padam.

 Apabila menyala, maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan.

 Dan apabila padam, maka dia berdiri.

 Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan ilmu bagi seorang muslim.

Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia, maka akan semakin banyak cahaya yang
akan dia dapatkan di hari kiamat.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya orang-orang munafik
juga akan diberikan cahaya dan akan mengikuti Alloh. Namun cahaya mereka padam sebelum sampai
jembatan.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menceritakan dalam Surat Al-Hadid : 12-15 yang artinya :


Pada hari ketika kamu melihat orang-orang yang beriman, laki-laki dan wanita, cahaya mereka bersinar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka. Dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini ada berita gembira untuk
kalian. Yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kalian akan kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang besar.” Pada hari ketika orang-orang munafik, laki-laki dan wanita, berkata kepada
orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebagian cahaya dari kalian.”
Dikatakan kepada orang-orang munafik, “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk
kalian.” Lalu dibuatlah di antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik sebuah dinding yang
memiliki pintu. Di sebelah dalamnya, yaitu di sisi orang-orang yang beriman ada rahmat. Dan di sebelah
luarnya, yaitu sisi orang-orang munafik ada siksa. Orang-orang munafik memanggil orang-orang yang beriman
dan berkata, “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kalian di dunia?” (Maksudnya bersama-sama
dengan orang-orang yang beriman secara dzahir.Orang-orang beriman menjawab, “Benar. Akan tetapi kalian
mencelakakan diri kalian sendiri, yaitu dengan kenifaqan kalian. Dan kalian dahulu menunggu-nunggu
kehancuran kami. Dan kalian ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga datanglah ketetapan
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Dan penipu yaitu setan, telah memperdaya kalian tentang Alloh. Maka pada hari
ini tidak akan diterima tebusan dari kalian maupun dari orang-orang kafir. Tempat kalian adalah neraka, itulah
tempat berlindung kalian, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Demikianlah orang-orang munafik kembali tertipu. Mereka mendapat cahaya di awal dan menyangka
bahwasanya mereka akan selamat bersama dengan orang-orang yang beriman. Namun ternyata
persangkaan mereka salah. Orang-orang yang beriman ketika melihat cahaya orang-orang munafik
padam mereka berdoa kepada Alloh seperti tertuang dalam Surat At-Tahrim : 8

ُ ‫ٱغفِ ۡر لَنَ ۖٓا‌ إِنَّ َك َعلَ ٰى‬


‫ڪ ِّل ش َۡى ۬ ٍء قَ ِدي ۬ ٌر‬ ۡ ‫ورنَا َو‬
َ ُ‫ َربَّنَٓا أَ ۡت ِممۡ لَنَا ن‬ 
Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa untuk melakukan segala sesuatu.

 Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Tirmidzi,
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di dalam
kegelapan malam, yaitu untuk melakukan sholat berjamaah, maka dia akan mendapatkan cahaya yang
sempurna di hari kiamat.

 Di antara usaha seorang muslim untuk menghilangkan kenifaqan adalah dengan menjaga sholat
lima waktu secara berjamaah. Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Barang siapa yang sholat karena Alloh selama 40 hari secara berjamaah mendapatkan takbiratul
ula (yaitutakbiratul ihram), maka dia akan terlepas dari dua perkara. Terlepas dari neraka dan terlepas dari
kenifaqan (Hadits hasan riwayat Tirmidzi).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah 59 | Ash-Shirat

ASH-SHIRAT

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-59 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Ash-Shirat.

 Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Ash-Shirat yaitu jembatan
yang dipasang di atas neraka jahanam untuk lewat orang-orang yang beriman menuju surga.

 Setelah berpisah dengan orang-orang munafik maka tinggallah orang-orang yang beriman
dengan berbagai tingkatan keimanan mereka.
 Mulai dari para Nabi alaihimussalam sampai para pelaku dosa besar. Mereka semua akan menuju
surga dengan melewati sebuah jembatan yang berada di atas neraka.
 

Alloh ta’ala berfirman :

‫ضيًّا‬ِ ‫ان َعلَ ٰى َربِّ َك َح ْت ًما َم ْق‬ َ ‫َوإِنْ ِم ْن ُك ْم إِاَّل َوا ِر ُد َها ۚ َك‬
‫ين فِي َها ِجثِيًّا‬ َ ‫ين اتَّقَ ْوا َونَ َذ ُر الظَّالِ ِم‬َ ‫ثُ َّم نُنَ ِّجي الَّ ِذ‬
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS Maryam : 71-72)
 

Dalam hadist Abu Said Al Khudri Radhiallahuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Rosululloh mengabarkan bahwa jembatan tersebut sangat menggelincirkan. Di atasnya ada besi-besi
pengait dan duri yang keras yang bentuknya seperti duri Sa’dan.
 

Berkata Abu Said Al Khudri, sahabat yang meriwayatkannya, di sini di dalam riwayat Muslim :

Telah sampai kepadaku bahwasanya jembatan ini lebih lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pada
pedang. Di dalam hadist ini disebutkan ada orang yang beriman yang melewati jembatan tersebut dengan
sangat cepat seperti kedipan mata, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat larinya
kuda, ada yang secepat larinya onta dan ada yang sangat lambat sehingga dia lewat jembatan tersebut dalam
keadaan menyeret dirinya, dialah orang yang terakhir melewati jembatan.
 

Rosululloh juga menyebutkan di dalam hadist ini bahwa manusia akan terbagi menjadi 3 :

 Orang benar benar selamat melewati neraka yaitu tanpa terkena sambaran.

 Orang yang selamat melewati neraka akan tetapi terkoyak tubuhnya.

 Orang yang tersambar dan akhirnya terjatuh ke dalam neraka.

Di dalam hadist Abu Hurairoh yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh bersabda :

Maka aku dan umatku lah yang pertama kali akan melewati dan tidak berbicara saat itu kecuali para Rosul.
 

 Doa mereka saat itu :

Ya Alloh, selamatkan, selamatkan.

Di atas jembatan tersebut ada besi-besi pengait seperti duri Sa’dan, tau kah kalian duri Sa’dan ?
dan mereka menjawab :
Iya Rosululloh,

 Beliau berkata :

Besi pengait tersebut seperti duri Sa’dan. Namun tidak mengetahui besarnya kecuali Alloh. Dia akan
menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka, yaitu dosanya. Ada diantara mereka yg binasa karena
amalannya dan ada diantara mereka yang terkoyak dari belakang kemudian selamat. Di antara yang selamat
adalah 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Wajah wajah mereka seperti bulan di malam bulan
purnama. Menyusul setelah mereka rombongan yang wajah mereka seperti bintang yang paling terang. (Hadist
riwayat Muslim).

 Dari Jabir ibnu Abdillah al Anshori radhiallohuanhuma :


Dan akan dikirim amanah dan rohim atau kekerabatan “.

 Rosululloh sholallahu alaihi wassalam bersabda :


Dan akan dikirim amanah dan rohim atau kekerabatan, maka keduanya berdiri di samping kanan dan kiri
jembatan (HR Muslim).
 

 Ini menunjukkan bahwa melaksanakan amanah dan menyambung silaturrahim atau hubungan
kekerabatan perkaranya besar di dalam agama islam, keduanya akan menuntut orang-orang yang
tidak memenuhi hak keduanya.Sebagian orang yang beriman akan jatuh ke dalam neraka karena sebab
ucapan yang dia ucapkan di dunia.

Rosululloh bersabda :

Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang membuat marah Alloh dan hamba tersebut tidak
menganggap penting kalimat itu, dia jatuh dengan sebab ucapan tadi ke dalam jahanam (HR Bukhari).
 

 Sebuah batu yang dilempar ke dalam telaga akan sampai ke dasar neraka 70 tahun kemudian.

 Sebagaimana di dalam hadist riwayat Muslim.

 Sebuah peristiwa yang pasti akan kita alami dan sangat mendebarkan,

 berjalan di atas jembatan yang sangat kecil, sangat panjang di bawahnya ada neraka yang sangat
dalam dan berisi azab yang sangat pedih dan di samping kanan dan kiri ada besi besi pengait yang siap
mengenai orang yang berhak.

 Ketegaran kita di atas jembatan saat itu sesuai dengan ketegaran kita di dunia di dalam
berpegang teguh dengan agama islam.

Semoga Alloh ta’ala merahmati kita dan menyelamatkan kita semua. Amin

Halaqah 60 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 1)
BEBERAPA CONTOH DOSA
PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 1)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-60 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 1)

Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengampuninya
akan menjadi sebab seseorang jatuh ke dalam neraka.
 

  DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH DOSA BID’AH


Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam berkata :
Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah.
Dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka. (Hadits Shahih Riwayat Nasa’i).
 

 Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat islam. Umat yang dahulunya bersatu,
satu di atas Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat
Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam generasi terbaik umat islam, menjadi berbagai aliran yang banyak.

 Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada islam yang murni yang
dipahami oleh para sahabat radhiallohu’anhum.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu
golongan. Mereka berkata, “Siapakah golongan tersebut ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Golongan yang
berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku”. (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
 

 Ucapan beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam, ummati yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya


aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan.

 Dan ucapan beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam, semuanya masuk neraka, menunjukkan


bahwasanya bid’ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka.

 Kalau Alloh menghendaki, maka Alloh mengampuni tanpa diadzab

 Dan kalau Alloh menghendaki maka Alloh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Alloh
kehendaki.

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya mereka :
 Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits.

 Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid

 Mendahulukan akal di atas dalil

 Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama

 Dan ada di antara mereka yang memiliki baiat khusus kepada pemimpin aliran.

 Dan di antara cirinya mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.

 Tidak berhati-hati di dalam berdalil berdasar hadits-hadits Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam

 Mencukupkan diri dengan Al-Qur’an tanpa hadits di dalam berdalil.

 Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.
 

 Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh
sebagian manusia.

 Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya
jumlah mereka.

 Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur kesesuaiannya
dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.

 Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran
dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara seislam.

 Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman
neraka.

 Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti
seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama. Kemudian mengikuti syahwat dan
hawa nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu
kerancuan berpikir dan menjauhi fitnah syahwat.

Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua.

Halaqah 61 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 2)
BEBERAPA CONTOH DOSA
PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 2)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-61 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 2)

 DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN SESEORANG YANG BERIMAN DAN BISA


MENJADI PENYEBAB JATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA MELEWATI SIRATH
ADALAH BERDUSTA ATAS NAMA NABI SHOLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM.
Beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam,
‫ب َعلَ َّي فَ ْليَتَبَ َّو ْأ َم ْق َع َدهُ ِمنْ النَّا ِر‬
َ ‫ َمنْ َك َذ‬ 
Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia menyiapkan tempatnya di
neraka (HR.Bukhari dan Muslim)
Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan hadits Nabi Sholallohu ‘Alaihi
Wasallam, menjauhi hadits-hadits dhaif dan palsu, baik dalam masalah aqidah, fadhoilamal, maupun
masalah yang lain.
Dan bagi yang tidak mampu menghukumi sebuah hadits, maka hendaknya dia taqlid dengan ulama
atau ustadz yang ia anggap paling ahli di dalam hadits.

 DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH DOSA LISAN DAN KEMALUAN.


Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan
manusia di dalam neraka.  Maka beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan :
Mulut dan kemaluan (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba,
berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa hak, makan dan minum yang haram dan lain-lain.

 Dosa yang dilakukan kemaluan, seperti berzina,liwath, dan lain-lain. Dan di antara dosa tersebut
adalah sombong.
RosulullohSholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :
Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat zarroh-pun dari kesombongan.
Seorang laki-laki bertanya :

Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan sandalnya bagus.


Maka beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam berkata,
Sesungguhnya Alloh adalah indah dan mencintai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah
menolak kebenaran dan meremehkan manusia (HR. Muslim)
Ucapan beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam tidak akan masuk surga adalah ancaman bagi pelakunya,
bahwasanya dia bukan termasuk orang-orang yang pertama masuk surga. Dan balasan kesombongan
dia adalah masuk neraka terlebih dahulu.
Marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun datangnya. Karena pada hakikatnya
kebenaran berasal dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Dan janganlah kita meremehkan orang lain, karena
ilmu, harta, jabatan atau gelar yang kita miliki, Karena Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kepada kita kenikmatan-kenikmatan tersebut, mampu untuk memberikan kepada orang
lain yang semisal atau yang lebih baik kapan Alloh kehendaki. Semakin seseorang rendah hari karena
Alloh, maka Alloh akan semakin mengangkat derajatnya.
 DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMAKAN MAKANAN YANG HARAM.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makanan yang haram, kecuali neraka lebih pantas bagi daging
tersebut (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).
Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam mencari rezeki untuk diri-sendiri dan
keluarga. Tidak memakan dan memberi makan, kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya ia menjauhi
riba, memakan harta orang lain tanpa hak, menjauhi uang suap, menjauhi kurang dalam menimbang
dan segala jenis harta haram lainnya.

 DAN DIANTARA DOSA YANG DAPAT MENJADI SEBAB JATUHNYA SESEORANG KE


DALAM NERAKA ADALAH TIDAK IKHLAS DI DALAM MENUNTUT ILMU, MAKSUDNYA ILMU
AGAMA.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :
Barang siapa yang menuntut ilmu, yang sebenarnya digunakan untuk mencari ridha Alloh. Dia tidak
menuntut ilmu tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari
kiamat (HR. Abu Daud).
Di dalam hadits yang lain beliau Sholallohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan bahwasanya siapa saja yang
menuntut ilmu hanya untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk berdebat dengan
orang-orang bodoh, maka ancamannya adalah neraka (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).

Halaqah 62 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 3)

BEBERAPA CONTOH DOSA


PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 3)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-62 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 3).

 DIANTARA DOSA YANG BISA MENYEBABKAN


SESEORANG TERJATUH KEDALAM NERAKA ADALAH
BUNUH DIRI. 
 

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk membunuh dirinya, maka dia berada di dalam neraka
jahannam. Dilempar di dalamnya dan kekal selamanya. Dan barang siapa yang meneguk racun untuk
membunuh dirinya, maka di dalam neraka jahannam akan meneguk racun di tangannya, dia akan meneguknya
selamanya di neraka. Dan barang siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi tersebut di tangannya
menusuk dengan besi tersebut perutnya di neraka jahannam selamanya (HR.Bukhari dan Muslim)
 
 Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah,   namun justru akan menimbulkan

masalah yang lebih besar.   Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh, maka Alloh akan
memberikan hidayah kepada hatinya.

  DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMBUNUH


TANPA HAK
 

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nisa : 93


۬
‫ َع َذابًا‬ ‫ َوأَ َع َّد لَهُۥ‬ ‫ب ٱهَّلل ُ َعلَ ۡي ِه َولَ َعنَهُۥ‬ ِ ‫ َج َهنَّ ُم َخ ٰـلِ ۬ ًدا فِيہَا َو َغ‬ ‫َو َمن يَ ۡقتُلۡ ُم ۡؤ ِمنًا ُّمتَ َع ِّم ۬ ًدا فَ َج َزٓا ُؤهُۥ‬
َ ‫ض‬
‫ َع ِظي ۬ ًما‬ 
Dan barang siapa yang membunuh orang yang beriman karena sengaja, maka balasannya adalah jahannam dia
akan kekal di dalamnya. Alloh akan marah kepadanya dan melaknatnya, dan Alloh akan siapkan untuknya
adzab yang besar.
 

 Para ulama menjelaskan bahwasanya maksud dari kekal di neraka bagi orang yang membunuh
orang yang beriman tanpa hak atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang tersebut.

 Namun dalil lain menerangkan bahwasanya orang yang beriman, sekecil apapun imannya dan
sebesar apapun dosanya dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Alloh atau dengan syafaat.

 DAN DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH MEMAKAN


RIBA
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ali-Imron : 130-131
 

ۖ۬ ۬ ۡ َ ْ ٰٓ
( ‫ون‬َ ‫ض ٰـ َعفَ ‌ةً َوٱتَّقُو ْا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِ ُح‬
َ ‫ض َع ٰـفًا ُّم‬ ُ ‫ين َءا َمنُو ْا اَل ت َۡأ‬
‫ڪلُو ْا ٱل ِّربَوا أ‬ َ ‫يَ ٰـٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذ‬
‫ َو‬ )١٣١( ‫ين‬ َ ‫ َوٱتَّقُو ْا ٱلنَّا َر ٱلَّتِ ٓى أُ ِعد َّۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِر‬ )١٣٠ 
 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah
kalian kepada Alloh, supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api neraka yang disediakan untuk orang-
orang kafir.
 
Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang, seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi
hendaknya mengetahui ilmunya. Dan janganlah dia menganggap mudah perkara riba ini. Dan barang
siapa meninggalkan sesuatu karena Alloh, maka Alloh akan mengganti dengan yang lebih baik.

 DAN DIANTARA DOSA YANG BERBAHAYA ADALAH


MENGAMBAR MAHLUK YANG BERNYAWA
 

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:


‫ون‬ َ ‫ا ْل ُم‬ ‫ا ْلقِيَا َم ِة‬ ‫يَ ْو َم‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ ِع ْن َد‬ ‫ َع َذابًا‬ ‫س‬
َ ‫ص ِّو ُر‬ َ َ‫أ‬  َّ‫إِن‬ 
ِ ‫النَّا‬ ‫ش َّد‬
Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi Alloh pada hari kiamat adalah para penggambar (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dan maksud dari para penggambar di sini adalah penggambar mahluk bernyawa, masuk di dalamnya
orang yang membuat patung mahluk bernyawa dan orang yang melukis mahluk bernyawa.

Banyak para ulama yang memasukkan gambar fotografi dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan
kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk surat-surat penting dan lain-lain. Perbedaan pendapat di
antara para ulama dan banyaknya manusia yang melakukan, janganlah menjadi alasan bagi seseorang
untuk bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi ini.

 DAN DIANTARA DOSA TERSEBUT ADALAH DOSA


WANITA YANG BERPAKAIAN TETAPI TELANJANG
 

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka, sebuah kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi, mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi
telanjang. Berjalan lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk
ke dalam surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan sekian
dan sekian.
 

 Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang mengatakan menutupi sebagian aurat dan
membuka sebagian yang lain untuk menampakkan keindahan.

 Atau memakai pakaian tetapi tidak sempurna seperti memakai pakaian yang tipis atau
membentuk badan.

 Seorang muslimah hendaknya bersungguh-sungguh di dalam menjaga hijabnya dan ikhlas


karena Alloh.

 Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih dan ribet yang mungkin dirasakan
oleh sebagian.
 Dan juga kesabaran menghadapi gunjingan orang lain, menjadi sebab selamatnya dia dari
ancaman neraka.

Halaqah 63 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 4)

BEBERAPA CONTOH DOSA


PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA
(BAGIAN 4)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-63 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa
Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (Bagian 4).

 DIANTARA DOSA YANG BISA MENYEBABKAN


SESEORANG TERJATUH KEDALAM NERAKA ADALAH
DOSA WANITA YANG TIDAK BERSYUKUR KEPADA
SUAMINYA.
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallambersabda :
Diperlihatkan kepadaku bahwa sebagian besar penduduk neraka adalah wanita. Mereka telah ingkar.
Dikatakan kepada beliau :

Apakah mereka ingkar kepada Alloh?


Beliau bersabda :

Mereka ingkar kepada suami-suami mereka. Mengingkari kebaikan-kebaikan mereka. Seandainya engkau
berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sekian lama, kemudian dia melihat darimu sesuatu yang
tidak membuat dia senang, maka wanita tersebut akan berkata, “Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun
darimu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
 

Seorang wanita yang sholihah hendaklah bersyukur kepada Alloh, kemudian bersyukur kepada
suaminya, karena dengan sebabnya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjaga dia sebagai seorang istri,
menutupi kekurangannya, menunaikan hajatnya dan lain-lain. Dan secara umum, bersyukur kepada
orang lain yang pernah berbuat baik kepada kita diperintahkan dalam agama islam. Apabila seseorang
tidak bisa membalas maka hendaknya dia mendoakan dengan kebaikan, baik di hadapan orang
tersebut maupun tidak di hadapannya.
 

Rosullloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Barang siapa yang berbuat baik kepada kalian, maka balaslah. Kalau kalian tidak menemukan sesuatu untuk
membalasnya, maka doakanlah dengan kebaikan sampai kalian merasa bahwasanya kalian telah membalas
kebaikannya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan An-Nasa’i).
 

 DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN


KEHIDUPAN SEORANG HAMBA DI AKHIRAT ADALAH 3
DOSA YANG TERCANTUM DALAM SABDA NABI
SHOLALLOHU ALAIHI WASALLAM :
 Tiga orang yang Alloh haramkan masuk surga, pecandu khomr (minuman keras), anak yang durhaka dan
dayyuts (yaitu laki-laki yang membiarkan kejelekan di dalam keluarganya) (Hadits Hasan Riwayat Imam
Ahmad di dalam Musnadnya).
 

Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di dalam keluarganya dan memfasilitasi,
dikhawatirkan terkena ancaman ini. Seorang kepala keluarga dituntut untuk tegas dan lembut dengan
keluarganya. Rasa sayang bukan berarati harus memberi semua yang diminta. Dan mendidik mereka
untuk taat tidak identik dengan kekerasan. Istri dan anak adalah ujian dan titipan Alloh. Kewajiban
kita adalah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari
neraka. Dan hidayah di tangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
 

 DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN


ADALAH DURHAKA TERHADAP KEDUA ORANG TUA
Dan di antara bentuk durhaka adalah menyakiti orang tua dengan lisan, dengan sikap ataupun dengan
tangan. Seorang muslim dan muslimah diperintahkan untuk berlemah-lembut kepada orang tua.
Merendahkan diri di hadapan mereka, dan menaati perintah mereka selama tidak bertentangan
dengan syariat. Dan di antara bentuk berbakti yang paling berharga kepada orang tua kita adalah
mengeluarkan mereka dari kegelapan, kesyirikan dan kemaksiatan menuju cahaya tauhid, sunnah dan
ketaatan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
 

 DAN DIANTARA DOSA YANG MEMBAHAYAKAN


ADALAH DOSA SEORANG PEJABAT YANG MENIPU
BAWAHAN ATAU RAKYATNYA
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
Tidaklah seorang hamba, Alloh berikan jabatan kemudian dia mati dalam keadaan menipu bawahan atau
rakyatnya kecuali Alloh akan mengharamkan dia masuk ke dalam surga (HR. Bukhari dan Muslim).
Di antara bentuk menipu kepada rakyat adalah tidak menasehati mereka demi keselamatan dunia dan
akhirat mereka, tidak memenuhi hak-hak mereka, tidak berbuat adil di antara mereka dan lain-lain.
Maksud diharamkan masuk surga di sini bahwasanya pelakunya tidak bisa masuk surga secara
langsung, namun dia berhak untuk diadzab di dalam neraka terlebih dahulu apabila Alloh
menghendaki.

Ini adalah beberapa contoh dosa-dosa besar dan para ulama telah mengarang buku khusus tentang
dosa-dosa besar, kita pelajari supaya kita bisa menjauhi. Keyakinan ahlusunnah bahwasanya pelaku
dosa besar di bawah kehendak Alloh. Kalau Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengampuni, dan
kalau Alloh menghendaki, maka Alloh akan mengadzabnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam surga. Dan adzab neraka pelaku dosa besar, meski tidak selamanya namun bukan sesuatu yang
ringan. Satu menit dibakar dengan api dunia adalah perkara yang berat. Maka bagaimana dibakar
dalam waktu yang lama dengan api akhirat yang jauh lebih panas.

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari neraka jahanam (HR. Bukhari dan Muslim).
 

Kesabaran di dalam menahan hawa nafsu di dunia, bagi seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih
mudah dari pada kesabaran di dalam menghadapi adzab neraka di akhirat. Semoga Alloh Subhanahu
Wa Ta’ala melindungi kita dan keluarga kita dari neraka.

Halaqah 64 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 1)

SYAFAAT BAGI PARA PELAKU DOSA BESAR


(BAGIAN 1)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-64 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 1).

Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Alloh Subhanahu wa
ta’ala akan memberikan izin kepada mereka, untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara
mereka, orang-orang yang beriman yang terjatuh ke dalam neraka.
Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abu Said Al Khudri Radhiallohu anhu yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim :
Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya
tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Alloh, hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke dalam
neraka dari pada orang-orang yang beriman di hari kiamat. Mereka berkata,
Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami dahulu mereka sholat bersama kami, berpuasa bersama kami dan haji
bersama kami.

 Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang sholeh dan melakukan
ibadah-ibadah tersebut bersama mereka.

Kemudian Rasulullah Sholallohu alaihi wasallam bersabda :


Maka Alloh berkata :
Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas
neraka.

 Maksudnya orang-orang yang beriman yang melakukan dosa besar dan disiksa di dalam neraka
akan dilindungi wajah-wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.

Mereka pun mengeluarkan banyak orang. Ada di antaranya yang api neraka sudah membakar sampai
pertengahan kedua betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya. 
Kemudian mereka berkata :
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Alloh berkata :
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar, maka
keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Alloh berkata, : 
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah dinar,
maka keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Alloh berkata : 
Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dzarroh,
maka keluarkanlah.
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.
 

 Yang dimaksud dengan dzarroh adalah atom, yaitu bagian terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa
dibelah lagi.
Kemudian Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :
Mereka berkata,
Wahai Rabb kami tidak sisakan di dalam neraka seorangpun yang memiliki kebaikan.
Alloh berkata,
Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah memberikan syafaat dan orang-orang yang beriman
telah memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.
Kemudian Alloh menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah
beramal sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang. Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang
berada di mulut-mulut surga. Yang dinamakan dengan sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti
tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.

 Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir
akan lebih cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah yang lembut,
air yang memadai dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat. Sebagaimana hal ini diketahui oleh para
ahli.

Kemudian Beliau Sholallohu alaihi wasallam bersabda :


Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika dekat dengan batu atau pohon, bagian yang dekat
dengan matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat dengan bayangan maka akan
berwarna putih.

 Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian badan yang terbakar yang lebih dekat
dengan surga akan lebih cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat dengan neraka.

Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda :


Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di leher-leher mereka ada khowatim, yang dikenal oleh
para penduduk surga.

 Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan khowatim adalah beberapa barang yang


terbuat dari emas yang dikalungkan di leher mereka.
Kemudian RosulullohSholallohu alaihi wasallam bersabda :
Maka berkatalah para penduduk surga,
Mereka adalah orang-orang yang Alloh bebaskan. Alloh telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa sebab
amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.
Halaqah 65 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 2)

SYAFAAT BAGI PARA PELAKU DOSA BESAR


(BAGIAN 2)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-65 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 2).

 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam akan memberikan syafaat untuk umatnya, para pelaku dosa
besar yang disiksa di dalam neraka.

 Di dalam sebuah hadits Anas bin Malik Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, bahwasanya Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam akan meminta izin kepada Alloh untuk memberi
syafaat dan beliau diizinkan.

 Maka Alloh akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian yang sebelumnya tidak pernah
diajarkan kepada beliau di dunia. Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau :

 Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :

Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang ada di hatinya ada iman sebesar biji gandum.
Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji
Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
 

 Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :

Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di hatinya ada iman sebesar dzarroh atau qordalah
yaitu biji sawi.
Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji
Alloh Subhanahu Wa Ta’aladan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
 
 Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….
Dikatakan kepada beliau :

Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil
dari biji sawi.
Maka beliau pergi dan melakukannya.

Kemudian untuk keempat kalinya beliau kembali lagi dan kembali memuji Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala dan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau :
 

 Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Wahai Rabb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafaat kepada
setiap orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.
Maka Alloh berkata :

Demi keperkasaan-Ku, keagungan-Ku, kebesaran-Ku, dan kemuliaan-Ku sungguh aku akan keluarkan dari
neraka orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh.
Maksudnya adalah orang yang mengatakan Laa ilaa ha illalloh ikhlas dari hatinya dan tidak
membatalkannya dengan kesyirikan.
 

 Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwasanya di antara amalan yang bisa menjadi sebab kita
mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam di akhirat kelak adalah membaca
doa setelah mendengar azan, yaitu :
‫ َم ْح ُم‬ ‫ َمقَا ًما‬ ُ‫ َوا ْب َع ْثه‬ َ‫ضيلَة‬
ِ َ‫ َوا ْلف‬ َ‫سيلَة‬
ِ ‫ا ْل َو‬ ‫ ُم َح َّم ًدا‬ ‫ت‬
ِ ‫آ‬ ‫ا ْلقَائِ َم ِة‬ ‫صالَ ِة‬ َّ ‫ َر‬ ‫للَّ ُه َّم‬
َّ ‫ َوال‬ ‫التَّا َّمة‬ ‫ال َّدع َْو ِة‬ ‫ َه ِذ ِه‬ ‫ب‬
ُ‫ َو َع ْدتَه‬ ‫الَّ ِذي‬ ‫و ًدا‬
 Dan di antara amalan tersebut adalah bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota
Madinah, kemudian meninggal di dalamnya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

َ ‫شفِي ًعا يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة أَ ْو‬


‫ش ِهي ًدا‬ ِ ‫صبِ ُر َعلَى أَل ْ َوا ِء ا ْل َم ِدينَ ِة َو‬
َ ُ‫ش َّدتِ َها أَ َح ٌد ِمنْ أُ َّمتِي إِاَّل ُك ْنتُ لَه‬ ْ َ‫اَل ي‬
Tidaklah bersabar seseorang atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madinah kemudian dia meninggal,
kecuali aku akan menjadi pemberi syafaat untuknya atau pemberi saksi untuknya di hari kiamat, apabila dia
adalah orang islam (HR. Muslim )

 Ada dua golongan dari umat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam yang tidak akan
mendapatkan syafaat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam.
Beliau bersabda :
‫ق‬ َ ‫ان ِمنْ أُ َّمتِي لَنْ تَنَالَ ُه َما‬
ٍ ‫ َو ُك ُل َغا ٍل َما ِر‬،ٌ ‫ إِ َما ٌم ظَلُو ٌم َغشُوم‬:‫شفَا َعتِي‬ ِ َ‫ص ْنف‬
ِ
Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafaat dariku, pemimpin yang dzolim dan setiap
orang yang berlebih-lebihan di dalam agama (Hadits Hasan Riwayat At-Thobroni di dalam Al-Mu’jamul
Kabiir ).
 

Kita memohon kepada Alloh, semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menerima syafaat Nabi


Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam untuk kita semua.

Halaqah 66 | Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 3)

SYAFAAT BAGI PARA PELAKU DOSA BESAR


(BAGIAN 3)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-66 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Syafaat
Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 3).

 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya ada di antara umat


beliau Sholallohu Alaihi Wasallam yang akan memberikan syafaat bagi dua dan tiga orang.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya seseorang sungguh akan memberikan syafaat bagi dua orang dan tiga orang (Hadits Shahih
Riwayat Al-Bazzar).

 Para syuhada akan Alloh berikan kesempatan untuk memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Orang yang mati syahid akan memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud).

 Sebuah kebahagiaan yang luar biasa, seseorang memberikan syafaat untuk orang tua, anak-anak,
istri dan saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan.

 Ada di antara umat beliau Sholallohu Alaihi Wasallam yang akan memberi syafaat untuk orang
banyak.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Taamim dengan sebab syafaat satu orang dari umatku. Dikatakan
kepada beliau, Ya Rosululloh, apakah orang itu adalah selain dirimu?Beliau menjawab, Iya, dia adalah orang
lain selain diriku (HR. Tirmidzi).

 Bani Taamim adalah kabilah yang terkenal besar di zaman Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam.

 Semakin besar iman seseorang, maka akan semakin besar harapan untuk bisa memberikan
syafaat kepada orang lain.

 Orang yang banyak melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberikan syafaat di hari kiamat.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak akan memberi syafaat di hari kiamat
(HR. Muslim).

  Anak-anak orang yang beriman yang meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafaat bagi
kedua orang tuanya.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Anak-anak kecil dari orang-orang yang beriman akan menjadi daanish surga.

 Arti daanish adalah jentik-jentik nyamuk yang senantiasa ada di kolam.

 Maksud beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk
surga dan tidak akan pernah meninggalkannya.
Kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan :
Salah seorang di antara mereka menemui ayahnya atau kedua orang tuanya kemudian memegang pakaian atau
memegang tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini. Maka dia tidak akan melepaskan
pegangannya sampai Alloh memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke dalam surga (HR. Muslim).

 Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang tua yang bersabar ketika diuji oleh Alloh dengan
meninggalnya anak yang belum dewasa.

  Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat pada hari kiamat untuk seorang hamba. Puasa berkata, Wahai
Rabb-ku aku telah menahannya dari makan dan syahwatnya di siang hari. Maka terimalah syafaatku
untuknya. Al-Quran berkata, Wahai Rabb-ku sesungguhnya aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari.
Maka terimalah syafaatku untuknya. Maka diterimalah syafaat keduanya (Hadits Shahih Riwayat Ahmad di
dalam Musnad beliau).

 Ini adalah dorongan bagi seseorang untuk berpuasa karena Alloh dan menjaga adab-adabnya.

 Dan dorongan untuk membaca Al-Quran karena Alloh dan menunaikan hak-haknya.   
Demikianlah mereka akan memberikan syafaat setelah diizinkan oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala, sebagai bentuk pemuliaan Alloh kepada mereka.

 Orang-orang yang bertauhid sajalah yang akan mendapatkan syafaat.

 Adapun orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka mereka tidak
akan mendapatkan syafaat.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Mudatsir : 48
‫ين‬ َّ ‫شفَ ٰـ َعةُ ٱل‬
َ ‫ش ٰـفِ ِع‬ َ ۡ‫فَ َما تَنفَ ُع ُهم‬
Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaat orang-orang yang memberikan syafaat.

 Orang-orang yang berdoa kepada Nabi atau Malaikat atau Orang-orang sholeh dengan alasan
ingin mendapatkan syafaat mereka, justru tidak mendapatkan syafaat, karena mereka telah
membatalkan iman mereka dengan menyekutukan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di dalam beribadah.

Halaqah 67 | Al-Qantharah Dan Qishash Di Antara Orang-Orang Yang Beriman

AL-QANTHARAH DAN QISHASH


DIANTARA ORANG-ORANG YANG BERIMAN

 
 

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-67 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-
Qantharah Dan Qishash Di Antara Orang-Orang Yang Beriman.

 Al-Qantharah secara bahasa adalah jembatan.

 Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al-Qantharah adalah jembatan lain
setelah sirath yang terletak antara neraka dan surga, tempat berkumpulnya orang-orang yang beriman
setelah melewati neraka sebelum masuk ke dalam surga.

 Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Al-Qantharah ini. Tempat
akan dibersihkan hati-hati orang yang beriman dengan di Qishash di antara mereka. Dan ini
menunjukkan keadilah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
‫ض‬
ٍ ‫ض ِه ْم ِمنْ بَ ْع‬ ِ ‫ص لِبَ ْع‬ ُّ َ‫ون َعلَى قَ ْنطَ َر ٍة بَ ْي َن ا ْل َجنَّ ِة َوالنَّا ِر فَيُق‬ َ ‫س‬ ُ َ‫ون ِم َن النَّا ِر فَيُ ْحب‬
َ ُ‫ص ا ْل ُم ْؤ ِمن‬
ُ ُ‫ْخل‬
‫س‬ُ ‫ فَ َوالَّ ِذي نَ ْف‬،‫َمظَالِ ُم َكانَتْ بَ ْينَ ُه ْم فِي ال ُّد ْنيَا َحتَّى إِ َذا ه ُِّذبُوا َونُقُّوا أُ ِذ َن لَ ُه ْم فِي د ُُخو ِل ا ْل َجنَّ ِة‬
َ ‫ أَل َ َح ُد ُه ْم أَ ْه َدى بِ َم ْن ِزلِ ِه فِي ا ْل َجنَّ ِة ِم ْنهُ بِ َم ْن ِزلِ ِه َك‬،‫ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه‬
‫ان فِي ال ُّد ْنيَا‬
Orang-orang yang beriman yang selamat dari neraka, mereka akan ditahan di Al-Qontoroh yang terletak di
antara surga dan neraka. Kemudian di qisoskedzoliman-kedzoliman yang terjadi di antara mereka di dunia.
Sehingga apabila sudah dibersihkan dan disucikan maka mereka akan diizinkan untuk masuk surga. Dan demi
Zat Yang Jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui
rumahnya di surga dari pada rumahnya di dunia (HR. Bukhari)
 

 Yang akan dibersihkan di sini adalah ghill yang ada di hati orang-orang yang beriman, seperti
hasad, dendam, kebencian dan lain-lain yang kadang terjadi di antara mereka.

 Semakin bersih hati seseorang di dunia dari ghill maka akan semakin sebentar Qishash-nya dan
akan semakin cepat dia masuk ke dalam surga.

 Sebaliknya, semakin banyak ghill hasad, dendam dan kebencian kepada sesama orang yang
beriman, maka akan semakin lama Qishash-nya dan semakin lama dia masuk ke dalam surga.

 Qishash di Al-Qantharah ini terjadi di antara sesama orang yang beriman saja, dengan maksud
pembersihan hati.

 Adapun Qishash di Padang Mahsyar, maka untuk semua mahluk yang kafir maupun yang
mukmin. Yang mencakup Qishash karena kedzoliman harta, fisik maupun kehormatan. Apabila sudah
bersih dari ghill barulah mereka bisa masuk surga. Karena tidak masuk surga kecuali orang-orang yang
benar-benar sudah bersih dan baik keadaannya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hijr : 47
ُ ‫صدُو ِر ِهم ِّم ۡن ِغ ٍّل إِ ۡخ َوٲنًا َعلَ ٰى‬
َ ِ‫س ُر ۬ ٍر ُّمتَقَ ٰـبِل‬
‫ين‬ ُ ‫َونَ َز ۡعنَا َما فِى‬
Dan Kami akan hilangkan ghill dari dada-dada mereka.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala membersihkan hati kita dan saudara-saudara kita dari hasad,
dendam dan kebencian yang tidak dibenarkan dan semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita
hamba-hamba-Nya yang mudah untuk memaafkan orang lain.
 Halaqah 68 | Masuknya Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 1)

MASUKNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN


KE DALAM SURGA
BAGIAN 1

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-68 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang  Masuknya
Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 1).

 Setelah dibersihkan hatinya, maka orang-orang yang beriman akan digiring menuju surga dengan
terhormat dan dimuliakan.

 Alloh akan kembali memuliakan Nabi-Nya di hadapan orang-orang yang beriman.

 Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam akan diizinkan untuk memberikan syafaat bagi calon penduduk
surga, supaya dibukakan pintu surga.

 Syafaat ini juga termasuk syafaat khusus dari beliau Sholallohu Alaihi Wasallam.

 Beliaulah Sholallohu Alaihi Wasallam yang pertama kali akan mengetuk pintu surga.

 Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


‫اب ا ْل َجنَّ ِة‬ ُ ‫َوأَنَا أَ َّو ُل َمنْ يَ ْق َر‬
َ َ‫ع ب‬
Dan akulah yang pertama kali akan mengetuk pintu surga (HR. Muslim)

 Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam juga bersabda :


َ‫ بِك‬:‫ فَيَقُو ُل‬،ٌ‫ ُم َح َّمد‬:‫ َمنْ أَ ْنتَ ؟ فَأَقُو ُل‬: ُ‫ فَيَقُو ُل ا ْل َخا ِزن‬،‫ست ْفتِ ُح‬
ْ َ ‫اب ا ْل َجنَّ ِة يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة فَأ‬
َ َ‫آتِي ب‬
َ‫أُ ِم ْرتُ اَل أَ ْفت َُح أِل َ َح ٍد قَ ْبلَك‬ 
Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Kemudian aku minta untuk dibuka. Berkatalah penjaga
surga, Siapa kamu? Aku menjawab, Muhammad, Penjaga pintu surga berkata, Denganmulah aku diperintah
tidak membuka untuk seorangpun sebelummu (HR. Muslim)

 Dibukalah pintu-pintu surga dan masuklah penduduk surga dengan disambut oleh para malaikat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar 73-74 yang artinya :


Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka akan digiring ke surga secara berombongan. Sehingga
apabila mereka sampai ke surga, dan pintu-pintunya telah dibuka, dan berkatalah penjaga-penjaga pintu surga
kepada mereka, Salam atas kalian. Kalian telah baik, maka masuklah kalian ke dalam surga, sedang kalian
kekal di dalamnya. Dan mereka mengucapkan, Segala puji bagi Alloh yang telah memenuhi janjinya untuk kami
dan telah memberi kami tempat ini. Kami diperkenankan menempati tempat di dalam surga dimana saja kami
kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baiknya balasan bagi orang-orang yang beramal.
 Umat Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam, merekalah yang pertama kali masuk surga
sebelum umat yang lain.

 Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


َ‫ا ْل َجنَّة‬ ‫يَد ُْخ ُل‬  ْ‫ َمن‬ ‫أَ َّو ُل‬  ُ‫ َونَ ْحن‬ ‫ا ْلقِيَا َم ِة‬ ‫يَ ْو َم‬ ‫ون‬
َ ُ‫اأْل َ َّول‬ ‫ون‬
َ ‫اآْل ِخ ُر‬  ُ‫نَ ْحن‬
Kita adalah umat terakhir tapi akan menjadi yang pertama di hari kiamat. Dan kita yang pertama kali masuk
surga (HR. Bukhari dan Muslim)
Rombongan pertama dari umat Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam yang akan masuk surga, wajah-wajah
mereka terang seperti bulan di saat purnama. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Radhiallohuanhu)
 

 Di dalam hadits Sahl Ibnu Sa’ad Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
RosulullohSholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Akan masuk surga dari umatku 70.000 atau 700.000 (keraguan dari perawi hadits). Mereka saling
bergandengan tangan di antara mereka sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga.
Wajah-wajah mereka seperti bulan di malam bulan purnama. Ada yang mengatakan merekalah orang-orang
yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.

 Dan sabda beliau Sholallohu Alaihi Wasallam :

Sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga maksudnya mereka akan masuk ke dalam
surga dalam keadaan satu shof secara serentak. Dan ini menunjukkan sungguh besarnya pintu surga. Rosululloh
Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya orang-orang fakir muhajirin akan terlebih dahulu masuk
ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya muhajirin. (HR. Muslim )

Halaqah 69 | Masuknya Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 2)

MASUKNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN


KE DALAM SURGA
BAGIAN 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-69 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang  Masuknya
Orang-Orang Yang Beriman Ke Dalam Surga (Bagian 2).

 Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam telah menyebutkan di
dalam hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiallohuanhu yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang orang yang
terakhir masuk surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya aku mengetahui orang yang paling terakhir keluar dari neraka dan paling terakhir masuk ke
dalam surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dalam keadaan merayap, maka Alloh berkata
kepadanya, Pergilah dan masuklah ke dalam surga. Diapun mendatangi surga kemudian dibuat terbayang
baginya bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata, Wahai Rabb-ku aku mendapatkan surga sudah
penuh. Alloh berkata, Pergilah dan masuklah. Maka dia mendatangi surga kemudian dibuat terbayang baginya
bahwa surga telah penuh. Diapun kembali dan berkata, Wahai Rabb-ku, aku mendapatkan surga telah
penuh Alloh berkata, Pergilah dan masuklah. Maka sungguh untukmu semisal dengan dunia dan sepuluh kali
lipat dari dunia. Atau bagimu sepuluh kali lipat dari dunia. Maka hamba tersebut berkata, Apakah Engkau
mengejekku? Atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja? Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud
Radhiallohuanhu, Sungguh aku melihat Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tertawa sampai terlihat gigi
geraham beliau.
Dikatakan bahwa orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya.

 Pintu-pintu surga ada delapan.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
‫ون‬ َّ ‫ الَ يَد ُْخلُهُ إِاَّل ال‬،‫ان‬
َ ‫صائِ ُم‬ َ َّ‫س َّمى ال َّري‬
َ ُ‫اب ي‬ ٍ ‫الجنَّ ِة ثَ َمانِيَةُ أَ ْب َوا‬
ٌ َ‫ فِي َها ب‬،‫ب‬ َ ‫فِي‬
Di dalam surga ada delapan pintu , di antaranya ada sebuah pintu yang bernama arroyyan, tidak memasukinya
kecuali orang-orang yang berpuasa. (HR. Bukhari dari Sahl Ibnu Sa’ad Radhiallohuanhu )

 Rosululloh Sholallohu
Alaihi Wasallam telah mengabarkan
beberapa nama dari pintu-pintu surga.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Barang siapa yang menginfakkan dua pasang unta di jalan Alloh, maka akan dipanggil dari Pintu-pintu surga.
Wahai Abdullah ini adalah baik. Maka barang siapa yang termasuk ahli sholat, dia akan dipanggil dari pintu
sholat. Dan barang siapa yang termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Dan barang siapa
yang termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu arroyyan. Dan barang siapa yang termasuk ahli
shodaqoh, maka akan dipanggil dari pintu shodaqoh. Berkata Abu Bakar Radhiallohuanhu, Tebusanku bapak
dan ibuku ya Rosululloh. Tidak ada yang rugi dipanggil dari pintu manapun. Apakah ada yang dipanggil dari
semua pintu? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, Iya, dan aku berharap engkau termasuk
mereka. (HR. Bukhari dan Muslim )

 Orang
yang memperbaiki wudhunya kemudian membaca dua
kalimat syahadat, maka akan dibuka untuknya 8 pintu surga.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu kemudian memperbaiki wudhunya kemudian berkata,
“Asyhadu alla ilaha illallah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh”
kecuali akan dibuka untuknya 8 pintu surga, silakan dia memasuki dari mana saja yang ia kehendaki (HR.
Musim)

 Delapan pintu surga ini dibuka setiap tahun di bulan Ramadan.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda,

ُ‫اطين‬
ِ َ ‫شي‬ ِ ‫صفِّ َد‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫اب ا ْل َجنَّ ِة َو ُغلِّقَتْ أَ ْب َو‬
ُ ‫اب النَّا ِر َو‬ ُ ‫ضانُ فُتِّ َحتْ أَ ْب َو‬
َ ‫إِ َذا َجا َء َر َم‬
Apabila masuk bulan Ramadan, maka akan dibuka Pintu-pintu surga dan akan ditutup Pintu-pintu Jahanam dan
akan dibelenggu setan-setan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada di antara pintu-pintu surga yang jarak di antara kedua tepi seperti jarak antara kota Mekah dan
kota Busra atau kota Mekkah dan kota Hajar (HR. Bukhari dan Muslim )
Hajar adalah kota masyhur di Bahrain dan Busra adalah kota masyhur di Suriah. Apabila diukur jarak
antara kota Mekkah dengan kedua kota tersebut kurang lebih 1200 km. Di dalam hadits yang lain,
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya ada di antara pintu-pintu surga
yang jarak kedua tepinya sejauh 40 tahun perjalanan. (HR. Muslim )
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan jalan kita menuju surga.

Halaqah 70 | Derajat-Derajat Al-Jannah (Surga)


DERAJAT-DERAJAT AL-JANNAH
(SURGA)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-70 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Derajat-
Derajat Al-Jannah (Surga).

Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai
dengan kadar iman dan takwa mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Thoha : 75


۬
‫ت فَأ ُ ْولَ ٰـٓ ِٕٕٮِـكَ لَ ُه ُم ٱل َّد َر َج ٰـتُ ۡٱل ُعلَ ٰى‬ َّ ‫َو َمن يَ ۡأتِ ِۦه ُم ۡؤ ِمنًا قَ ۡد َع ِم َل ٱل‬
ِ ‫ص ٰـلِ َح ٰـ‬
Dan barang siapa yang datang kepada Alloh dalam keadaan beriman dan telah mengamalkan amal-amal yang
sholeh, maka merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling tinggi.

 Dan yang paling tinggi derajatnya adalah


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam. 
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Apabila engkau mendengar muadzin, maka katakan seperti yang ia katakan, kemudian bersholawatlah untukku,
karena barang siapa bersholawat untukku sekali, maka Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan bersholawat untuknya
sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Alloh untukku wasilah. Karena sesungguhnya Al-wasilah adalah
sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Alloh. Dan
aku berharap akulah hamba tersebut. Maka barang siapa yang memintakan untukku Al-Wasilah, dia berhak
untuk mendapatkan syafaat (HR. Muslim).
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan bagaimana ketinggian derajat sebagian
orang-orang yang beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf, yaitu penduduk surga yang memiliki kedudukan paling
tinggi yang ada di atas mereka, seperti kalian melihat bintang yang masih tersisa di ufuk timur maupun barat.
Yang demikian karena jauhnya perbedaan kedudukan di antara mereka. Mereka berkata, Ya Rosululloh,
bukankah itu kedudukan para Nabi yang tidak dicapai oleh yang lain? Beliau Sholallohu Alaihi
Wasallam bersabda, Iya, demi Zat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka adalah orang-orang yang beriman
dan membenarkan para Rosul (HR. Bukhari dan Muslim).
 

 Di antara orang-orang yang beriman yang akan mendapatkan


kedudukan yang tertinggi adalah Abu Bakar dan
Umar Radhiallohuanhuma.
 Sesungguhnya orang-orang yang memiliki kedudukan atau derajat yang paling tinggi akan dilihat oleh orang-
orang yang ada di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit di ufuk langit. Dan
sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk mereka. Dan mereka berdua akan mendapatkan nikmat (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albanirahimahullah).
 

 Para mujahidin fiisabilillah, mereka termasuk orang-orang


yang memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Alloh sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan
Alloh. Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kalian meminta kepada Alloh, mintalah
Al-Firdaus. Karena sesungguhnya Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhol dan surga yang paling tinggi. Di
atasnya ada arsyurrohman. Dan di sanalah terpancar sungai-sungai surga (HR. Bukhari).
 

 Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang


miskin, maka dia akan mendapat pahala orang yang berjihad di
jalan Alloh atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan
sholat di malam hari.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhori dan Muslim.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Barang siapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita sampai dia baligh, maka dia akan datang pada hari
kiamat, aku dan dia, kemudian beliau Sholallohu Alaihi Wasallam menggenggam jari-jari beliau (HR.
Muslim).
Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari
ini (HR. Muslim).
Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut. Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini
adalah jari telunjuk dan jari tengah.

Dan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu Alaihi
Wasallam bersabda :
Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat majelisnya denganku
pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.

 Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena


sebab istighfar anaknya.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka dia berkata, Dari mana ini? Dikatakan
kepadanya, Ini semua karena istighfar anakmu untukmu (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).
Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik. Dan penghuni surga yang
paling rendah derajatnya telah kita sebutkan dalam halaqoh sebelumnya.

 Halaqah 71 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 1)

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA


BAGIAN 1

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
 Halaqah yang ke-71 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 1)

 Al-Jannah secara bahasa adalah kebun.

 Dan secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Alloh sediakan
bagi orang-orang yang bertakwa.

Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia,
maka tidak akan menyamai kenikmatan di surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal
sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat As-Sajdah : 17


ٌ ۬ ‫فَاَل ت َۡعلَ ُم نَ ۡف‬
َ ُ‫س َّمٓا أُ ۡخفِ َى لَ ُهم ِّمن قُ َّر ِة أَ ۡعيُ ۬ ٍن َج َزٓا ۢ َء بِ َما َكانُو ْا يَ ۡع َمل‬
‫ون‬
Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata.
Sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Alloh ta’ala berkata, Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh, kenikmatan yang tidak pernah dilihat
oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia (HR.
Bukhari dan Muslim).

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga.   


Nama-nama kenikmatan di dalam surga yang Alloh kabarkan kepada kita sama dengan nama-nama

kenikmatan yang ada di dunia. Namun memiliki sifat yang berbeda.   Rumah di surga lain dengan

rumah di dunia, meskipun namanya sama-sama rumah.   Demikian pula buah-buahan di surga
jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama namanya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 25
۬
َ َ‫ڪلَّ َما ُر ِزقُو ْا ِم ۡنہَا ِمن ثَ َم َر ۬ ٍة ِّر ۡزقً ۙا‌ قَالُو ْا َه ٰـ َذا ٱلَّ ِذى ُر ِز ۡقنَا ِمن قَ ۡب ُۖ‌ل َوأُتُو ْا بِ ِۦه ُمت‬
‫ش ٰـبِ ۬ ًه ۖا‌ َولَ ُهمۡ فِي َه ۖٓا‬ ُ
ٌ۬ َ ۬ ۡ َ
‫ٲج ُّمط َّه َر ‌ة‬ ٌ ‫أز َو‬
Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata, Inilah rezeki yang telah diberikan kepada
kami dahulu di dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa.

 Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan
kelezatannya. Orang yang masuk surga dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan merasa bahwa
dia tidak pernah susah di dunia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling susah di dunia. Kemudian dicelupkan sekali
celupan di dalam surga. Kemudian ditanya, Wahai anak Adam, pernahkah engkau merasakan kesengsaraan?
Apakah pernah engkau tertimpa kesusahan? Dia menjawab, Tidak pernah demi Alloh. Wahai Robb-ku tidak
pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat kesusahan (HR. Muslim).

 Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi oleh
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Furqon : 16
َ ۚ ‫ون َخ ٰـلِ ِد‬
‌‫ين‬ َ ‫لَّ ُهمۡ فِي َها َما يَشَٓا ُء‬
Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga mereka kekal di dalamnya.
 Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah Jannatun Na’im yaitu jannah yang penuh
dengan kenikmatan (Lihat Surat Luqman :8).

 Dan di antara nama-nama surga adalah Darussalam yang artinya negeri yang selamat. Maksudnya selamat
dari semua kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An’am:127).

 Dan di antara nama surga adalah Maqom Amiin yang artinya tempat tinggal yang aman. Yaitu aman dari
segala musibah dan kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhon:51).

 Dan di antara nama surga adalah Daarul Muqomah yang artinya negeri yang terus menerus ditempati
(Lihat Surat Faathir :35).
Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan kenikmatan,
selamat dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.

Halaqah 72 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 2)

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA


BAGIAN 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-72 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 2)

 LUAS SURGA ADALAH SELUAS LANGIT DAN BUMI.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ali-Imron : 133
ُ ‫س َم ٰـ َوٲتُ َوٱأۡل َ ۡر‬
‫ض‬ ُ ‫سا ِرع ُٓو ْا إِلَ ٰى َم ۡغفِ َر ۬ ٍة ِّمن َّربِّڪُمۡ َو َجنَّ ٍة َع ۡر‬
َّ ‫ض َها ٱل‬ َ ‫َو‬
Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Robb kalian. Dan berlomba untuk
mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

 PARA PENDUDUK SURGA AKAN MENDAPATKAN RUMAH-RUMAH YANG MEWAH.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar : 20
۬
‌‫ين ٱتَّقَ ۡو ْا َربَّہُمۡ لَ ُهمۡ ُغ َر ۬فٌ ِّمن فَ ۡوقِ َها ُغ َر ۬فٌ َّم ۡبنِيَّةٌ ت َۡج ِرى ِمن ت َۡحتِہَا ٱأۡل َ ۡنہَ ٰـ ۖ ُر‬
َ ‫لَ ٰـ ِك ِن ٱلَّ ِذ‬
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Alloh, bagi mereka kamar-kamar di dalam surga, yang di
atasnya ada kamar-kamar yang dibangun.

 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan tentang bangunan dan tanah di surga.


Ketika beliau Sholallohu Alaihi Wasallam ditanya oleh para sahabat tentang bangunan surga,
beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata :
Batu bata dari perak dan batu bata dari emas, lumpurnya bau wangi kasturi yang sangat harum. Kerikilnya
mutiara dan batu mulia. Tanahnya elok seperti za’faron (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

 Di dalam sebuah hadits Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwasanya orang


yang sholat dua belas rokaat setiap hari, maka akan dibangunkan rumah di surga (HR. Muslim).
 Maksud dari dua belas rokaat adalah sholat rowatib yang terdiri dari empat rokaat sebelum
dhuhur, dua rokaat setelah dhuhur, dua rokaat setelah maghrib, dua rokaat setelah isya’ dan dua
rokaat sebelum shubuh.

 DI DALAM SURGA JUGA ADA KEMAH.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Kemah di surga terbuat dari mutiara-mutiara yang berongga di dalamnya, tinggi kemah tersebut 30 mil ke
atas (HR. Bukhari).

 Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan dalam Surat Al-Baqoroh : 25 dan juga ayat-


ayat yang lain bahwasanya SURGA DI BAWAHNYA MENGALIR SUNGAI-SUNGAI.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan dalam ayat yang lain bahwa di dalam surga :

 Ada sungai dari air yang tidak akan payau,

 Ada sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya.

 Ada sungai-sungai dari khomr yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya.

 Dan ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi bersih (Lihat Surat Muhammad:15).

 Dan di antara sungai-sungai yang ada adalah Al-Kautsar, sungai yang Alloh berikan kepada
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Kautsar : 1
‫إِنَّٓا أَ ۡعطَ ۡينَ ٰـ َك ۡٱل َك ۡوثَ َر‬
Sungguh Aku telah memberimu wahai Muhammad, Al-Kautsar

 DI DALAM SURGA JUGA ADA MATA AIR-MATA AIR YANG MENAGALIR
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat : 15
‫ون‬
ٍ ُ‫ت َو ُعي‬ َ ِ‫إِنَّ ۡٱل ُمتَّق‬
ٍ ۬ ‫ين فِى َجنَّ ٰـ‬
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air-mata air yang mengalir.

 Dan di antara nama mata air surga adalah salsabil (Lihat Al-Insan : 18).

 DI DALAM SURGA JUGA ADA POHON-POHON.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan di dalam sebuah hadits :
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang apabila seorang pengendara berjalan menuruti
bayangannya, yaitu bayangan pohon tersebut, niscaya 100 tahun dia tidak akan selesai (HR. Bukhari)

  Dan di antara pohon surga adalah Sidratul Muntaha yang Alloh sebutkan dalam Surat An-Najm :
14.

  Adapun bau wanginya maka Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan di dalam sebuah
hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah :
Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.

Halaqah 73 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 3)

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA


BAGIAN 3
 

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-73 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 3)

 Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan.

 Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening
kepala.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Waqiah :17-21


‫ُون َع ۡنہَا‬ ۡ َ ‫ب وأَبَاري‬ ۬ ‫يَطُوفُ َعلَ ۡيہمۡ و ۡلد‬
َ ُ‫اَّل ي‬ )١٨( ‫س ِّمن َّم ِعي ۬ ٍن‬
َ ‫ص َّدع‬ ٍ ۬ ‫ق َو َكأ‬ ِ َ ٍ ۬ ‫بِأ َ ۡك َوا‬ )١٧( ‫ُون‬ َ ‫َٲنٌ ُّم َخلَّد‬ ِ ِ
‫ َو‬ )٢١( ‫ون‬ َ ُ‫ َولَ ۡح ِم طَ ۡي ۬ ٍر ِّم َّما يَ ۡشتَہ‬ )٢٠( ‫ون‬ ۬
َ ‫ َوفَ ٰـ ِك َه ٍة ِّم َّما يَت ََخيَّ ُر‬ )١٩( ‫ون‬ ُ
َ ‫َواَل يُن ِزف‬
Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan seloki
atau piala yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak
pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta. Kemudian beliau Sholallohu Alaihi
Wasallam mengatakan ; Yang memakannya lebih baik dari padanya (Hadits hasan riwayat Tirmidzi).

 Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus (HR. Bukhari).

 Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah
bagian yang paling lezat dari hati ikan paus.

Di dalam hadits Tsauban Radhiallohuanhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau Sholallohu


Alaihi Wasallam ditanya oleh seorang ulama Yahudi,
Apa yang mereka makan setelah itu? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata, Akan disembelih bagi
mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk surga. Ulama Yahudi tersebut
berkata, Apa yang mereka minum setelahnya ?Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam berkata, Mereka akan
minum dari mata air di dalam surga yang dinamakan salsabil.

 Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan minum bukan karena haus. Dan mereka
tidak mengeluarkan kotoran.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan tidak meludah, tidak buang air kecil, tidak buang air
besar dan tidak membuang ingus. Mereka bertanya, Lalu ke mana makanannya? Beliau Sholallohu Alaihi
Wasallam mengatakan, Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi (HR. Muslim).

 Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir dan teko terbuat dari emas dan perak.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dua surga
terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya (HR. Bukhari dan
Muslim).
 Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, memakai perhiasan dari emas, perak dan mutiara.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hajj : 23


ُ ‫ب َولُ ۡؤلُ ۬ ًؤ ۖا‌ َولِبَا‬
‫س ُهمۡ فِي َها َح ِري ۬ ٌر‬ َ َ‫يُ َحلَّ ۡو َن فِي َها ِم ۡن أ‬
ٍ ۬ ‫سا ِو َر ِمن َذ َه‬
Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan mutiara, dan pakaian mereka dari sutra.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Insan : 21
ۖ
‫ش َرا ۬بًا طَ ُهو ًرا‬ َ ‫ض ۬ ٍة َو‬
َ ۡ‫سقَ ٰٮ ُهمۡ َربُّہُم‬ َّ ِ‫سا ِو َر ِمن ف‬ ‌ٌ ۬ ‫ض ۬ ٌر َوإِ ۡست َۡب َر‬
َ َ‫ق َو ُحلُّ ٓو ْا أ‬ ۡ ‫س ُخ‬
ٍ ‫سن ُد‬
ُ ‫اب‬
ُ َ‫َع ٰـلِيَہُمۡ ثِي‬
Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang berwarna hijau dan memakai pakaian luar dari
sutra tebal dan dihiasi dengan gelang dari perak dan Rabb mereka memberi minum bagi mereka dengan air
yang sangat bersih.

 Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal (Lihat Ar-

Rohman:54)   dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun (Lihat At-Thur:20).   Para
penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam
Surat At-Thur :25-28
َ ِ‫ڪنَّا قَ ۡب ُل فِ ٓى أَ ۡهلِنَا ُم ۡشفِق‬
ُ ‫)فَ َمنَّ ٱهَّلل‬٢٦( ‫ين‬ ُ ‫قَالُ ٓو ْا إِنَّا‬ )٢٥( ‫ون‬
َ ُ‫سٓا َءل‬ ٍ ۬ ‫ضہُمۡ َعلَ ٰى بَ ۡع‬
َ َ‫ض يَت‬ ُ ‫َوأَ ۡقبَ َل بَ ۡع‬
‫ف‬َ  )٢٨( ‫ ه َُو ۡٱلبَ ُّر ٱل َّر ِحي ُم‬ ‫ڪنَّا ِمن قَ ۡب ُل نَ ۡدعُو ۖ‌هُ إِنَّهُۥ‬ُ ‫إِنَّا‬ )٢٧( ‫وم‬ِ ‫س ُم‬ َّ ‫اب ٱل‬َ ‫َعلَ ۡينَا َو َوقَ ٰٮنَا َع َذ‬
Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kita dahulu di dunia
sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita merasa takut dengan adzab. Maka Alloh memberikan karunia
kepada kita. Dan memelihara kita dari api neraka. Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya sejak dahulu dan
Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang.

Halaqah 74 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 4)

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA


BAGIAN 4

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-74 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 4)

 Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur   
tahun.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak berambut, tidak berjenggot, bercelak

matanya seperti manusia yang berumur   atau   tahun (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
 
   atau   adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadits hasan yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiallohuanhu disebutkan bahwasanya mereka

akan masuk surga dalam keadaan kulit berwarna putih, berumur   tahun dengan tinggi 

 hasta.   hasta adalah dari satu siku ke ujung jari.

 Alloh akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari yang sempurna
kecantikannya.
AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur : 20
ٍ ۬ ‫َو َز َّو ۡجنَ ٰـ ُهم بِ ُحو ٍر ِع‬
‫ين‬
Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.
Dan yang dimaksud dengan :

 Khur adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih. Dan bagian hitam matanya sangat
hitam.

 Dan Iin adalah wanita-wanita yang lebar matanya.

 Alloh menyebutkan bahwasanya bidadari-bidadari tersebut besar payudaranya dan sebaya


umurnya (An-Naba’:33).

 Mereka diciptakan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala secara langsung dalam keadaan perawan dan
penuh rasa cinta kepada suaminya (Al-Waqi’ah:35-37).

 Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang tidak berubah warnanya (Al-Waqi’ah : 23).

 Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga pandangan mereka hanya untuk suaminya
(Ar-Rohman:56-58).

 Para bidadari tersebut tidak pernah haid dan mereka bersih dari segala kotoran (Al-Baqoroh :
25).

 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwasanya seandainya seorang bidadari


muncul dan melihat ke bumi, niscaya dia akan menyinari apa yang ada di antara surga dan bumi. Dan
niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi dengan bau wangi. Dan sungguh khimar atau
kerudung seorang bidadari lebih baik dari pada dunia dan seisinya (Hadits Riwayat Bukhari).

 Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya yang sedang di dunia disakiti oleh istrinya di
dunia, sebagaimana tersebut dalam hadits yang shahih riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lelaki
penduduk surga akan diberi kekuatan seratus kali lipat dalam kekuatan makan, minum, syahwat dan
mendatangi istrinya (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabiir).

 Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri tersebut beriman.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ar-Ra’ad:23


‌ۡ‫صلَ َح ِم ۡن َءابَٓا ِٕٕٮِـ ِہمۡ َوأَ ۡز َوٲ ِج ِهمۡ َو ُذ ِّريَّ ٰـتِ ِہ ۖم‬
َ ‫َجنَّ ٰـتُ َع ۡد ۬ ٍن يَ ۡد ُخلُونَہَا َو َمن‬
Surga-surga yang mereka akan masuk ke dalamnya dan juga orang-orang yang sholeh dari bapak-bapak
mereka, istri-istri mereka dan keturunan-keturunan mereka.

 Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang Alloh ciptakan di dalam surga,
mereka akan sangat indah dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran (Lihat Al-
Waqi’ah:17 dan Al-Insan:19).
Halaqah 75 | Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5)

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA


BAGIAN 5

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-75 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah
dan kenikmatannya (Bagian 5)

 Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
‫ين‬ َ ‫ان َعا َّمةُ َمنْ َد َخلَ َها ا ْل َم‬
َ ‫سا ِك‬ َ ‫فَ َك‬
Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin (HR. Bukhari dan Muslim).

 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan beberapa nama penduduk surga, di


antaranya Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali Radhiallohuanhum. Sebagaimana di dalam hadits yang
shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

 Kenikmatan paling besar penduduk surga di atas kenikmatan surga yang mereka rasakan adalah
memandang wajah Alloh yang mulia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Alloh Tabaroka wa ta’ala akan berkata, Apakah kalian
menginginkan aku tambah kenikmatan kepada kalian? Mereka berkata, Bukankah Engkau telah memutihkan
wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga? Dan menyelamatkan kami dari
neraka? Alloh pun menyingkap hijab, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai dari pada
melihat kepada Robb mereka ‘Azza wa jalla (HR. Muslim).
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Yunus : 26
ۖ
ٌ‫سنُو ْا ۡٱل ُح ۡسنَ ٰى َو ِزيَا َد ۬‌ة‬
َ ‫ين أَ ۡح‬
َ ‫لِّلَّ ِذ‬
Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan tambahan

 “Tambahan” dalam ayat di atas adalah memandang wajah Alloh. Sebagaimana datang tafsirnya
dari para sahabat seperti Abu Bakr, Abu Musa Al-Asy’ari dan Hudzaifah Radhiallohuanhum.
 
Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika melihat Alloh ‘Azza
wa jalla, Dzat yang selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal mereka tidak pernah
melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya, mereka jauhi larangan-Nya, mereka benarkan kabar-kabar-
Nya, bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan firman-Nya, mereka ikuti Nabi-Nya,
menyeru kepada jalan-Nya, dan merindukan pertemuan dengan-Nya. Meskipun dengan segala
kekurangan yang mereka miliki.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qiyamah :22-23
۬
ِ َّ‫ُو ُجو ۬هٌ يَ ۡو َم ِٕٕٮِـ ۬ ٍذ ن‬
‫ َو‬ )٢٣( ٌ‫إِلَ ٰى َربِّہَا نَا ِظ َرة‬ )٢٢( ٌ‫اض َرة‬
Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada Robb mereka.
 Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh rintangan. Tidak sampai ke sana kecuali orang
yang bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus dijauhi, dan ada ujian
yang harus kita sabar menghadapinya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallambersabda,


‫ت‬ ِ َّ‫ت ا ْل َجنَّةُ بِا ْل َم َكا ِر ِه َو ُحف‬
َّ ‫ت النَّا ُر بِال‬
ِ ‫ش َه َوا‬ ِ َّ‫ُحف‬
Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka dikelilingi perkara-perkara yang menyenangkan
(HR. Muslim).

 Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit. Sebentar dan banyak kekurangan.    
Sedangkan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan tanpa
ada kekurangan sedikitpun. AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-A’la : 16-17
ِ‫إ‬ )١٧( ‫ َوٱأۡل َ ِخ َرةُ َخ ۡي ۬ ٌر َوأَ ۡبقَ ٰ ٓى‬ )١٦( ‫ون ۡٱل َحيَ ٰوةَ ٱلد ُّۡنيَا‬
َ ‫بَلۡ تُ ۡؤثِ ُر‬
Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hadid : 20 yang artinya :
Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling
berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak. Seperti hujan yang tanamannya
mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu jadi kering dan kalian melihat warnanya menjadi kuning
kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridhaan-Nya dan
kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

 Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh kesenangan
dunia. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya kita manfaatkan
dengan baik untuk mencari ridho Alloh dan surga-Nya. Orang yang tercela adalah orang yang mencari
kebahagiaan di dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.

Halaqah 76 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 01)

AN NAAR (NERAKA) DAN ADZABNYA


BAGIAN 1

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-76 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 01)

 An-Naar secara bahasa adalah api.

 Secara syariat, an-naar adalah negeri di akhirat yang penuh dengan adzab, yang Alloh sediakan
untuk orang-orang kafir. Adzab yang sangat pedih dan menghinakan. Bagaimanapun pedihnya
manusia menyiksa manusia yang lain di dunia, maka adzab Alloh di neraka lebih pedih.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Fajr : 25


‫ أَ َح ۬ ٌد‬ ۤ‫ب َع َذابَهُۥ‬
ُ ‫فَيَ ۡو َم ِٕٕٮِـ ۬ ٍذ اَّل يُ َع ِّذ‬
Maka pada hari itu, tidak ada yang mengadzab seperti adzab Alloh.
 Orang yang masuk ke dalam neraka akan lupa dengan segala kenikmatan dunia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Akan didatangkan seorang penghuni neraka yang paling banyak mendapat kenikmatan di dunia pada hari
kiamat. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam neraka. Kemudian ditanya, Wahai anak Adam, pernahkah
engkau melihat kebaikan? Apakah engkau pernah mendapatkan kenikmatan? Dia menjawab, Tidak demi Alloh,
wahai Robb-ku. (HR. Muslim).

 Karena sangat pedihnya, mereka akan menebus adzab di neraka dengan orang-orang yang sangat
mereka cintai di dunia dan seluruh manusia.

Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Ma’arij : 11-14


( ‫ص ٰـ ِحبَتِ ِۦه َوأَ ِخي ِه‬ ِ ‫ص ُرونَہُ ۚمۡ‌ يَ َو ُّد ۡٱل ُم ۡج ِر ُم لَ ۡو يَ ۡفتَ ِدى ِم ۡن َع َذا‬
َ ‫ َو‬ )١١( ‫ب يَ ۡو ِم ِٕٕٮِـ ۭ ِذ بِبَنِي ِه‬ َّ َ‫يُب‬
َ‫ك‬ )١٤( ‫نجي ِه‬ ِ ُ‫ض َج ِمي ۬ ًعا ثُ َّم ي‬
ِ ‫ َو َمن فِى ٱأۡل َ ۡر‬ )١٣( ‫صيلَتِ ِه ٱلَّتِى تُ ۡـٔ ِوي ِه‬ ِ َ‫ َوف‬ )١٢
Orang kafir berangan-angan seandainya bisa menebus adzab saat itu dengan anak laki-lakinya, istrinya dan
saudara laki-lakinya dan keluarganya yang menaunginya. Dan semua yang ada di permukaan bumi, kemudian
tebusan itu bisa menyelamatkan dia.

 Di dunia seseorang rela berkorban untuk orang-orang yang ia cintai.

 Namun di neraka justru dia akan mengorbankan orang-orang yang dia cintai demi keselamatan
dirinya.

 Di antara nama-nama neraka adalah Haawinyah yang artinya jurang yang dalam (Al-Qori’ah :9).

 Di antara namanya adalah Al-Khutomah yang artinya yang menghancurkan apa yang ada di
dalamnya (Al-Humazah : 4).

 Dan di antara namanya adalah Jahiim yaitu api yang menyala-nyala (Al-Infithor :14).

 Dan di antara namanya adalah Saqor yang artinya yang menghanguskan (Al-Mudatsir:26).

 Penjaga neraka adalah 19 malaikat yang keras dan kejam, yang mereka menyiksa sesuai dengan
perintah Alloh (At-Tahrim:6 dan Al-Mudatsir:30).

 Penduduk neraka sangat banyak jumlahnya.

 Setiap 1000 orang, satu orang akan masuk surga, 999 orang akan masuk neraka.

 Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori, AllohSubhanahu Wa Ta’ala berkata
kepada Nabi Adam,
Keluarkanlah dari setiap seribu, 999 orang.
Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda di dalam hadits ini,
Bergembiralah kalian, sesungguhnya dari kalian 1 orang dan dari Ya’juj dan Ma’juj 1000 orang.

 Orang-orang kafir yang jumlahnya sangat banyak tersebut badannya akan dibuat sangat

besar.   Satu gigi geraham akan sebesar gunung uhud.   Dan jarak antara dua ujung pundak
salah seorang di antara mereka sejauh tiga hari perjalanan bagi pengendara cepat.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :


Antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka perjalanan orang yang naik kendaraan dengan cepat
selama tiga hari (HR. Bukhori dan Muslim).
Dan beliau Sholallohu Alaihi Wasallam juga bersabda :
Sesungguhnya tebal kulit orang kafir 42 hasta dan satu gigi geraham dia seperti gunung uhud. Dan
sesungguhnya tempat duduk dia di jahannam seperti antara Mekkah dan Madinah (Hadits Shahih Riwayat
Tirmidzi).

 Empat puluh dua hasta kurang lebih 19 meter.

 Tinggi gunung uhud kurang lebih 192 meter.

 Dan jarak Mekkah dan Madinah kurang lebih 450 km.

 Jumlah penghuni neraka yang sangat banyak dengan ukuran tubuh masing-masing yang sangat
besar, menunjukkan tentang sangat besarnya neraka. Meskipun demikian masih ada tempat yang
tersisa di dalam neraka. Dan neraka masih akan terus bertanya,

Apakah masih ada tambahan?


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Qof :30
ِ ۡ ‫يَ ۡو َم نَقُو ُل لِ َج َهنَّ َم َه ِل ٱمۡ تَأَل‬
‫ت َوتَقُو ُل َهلۡ ِمن َّم ِزي ۬ ٍد‬
Pada hari di mana Kami berkata kepada jahannam, Apakah kamu sudah penuh? Dan jahannam
berkata, Apakah masih ada tambahan?
Di dalam sebuah hadits, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Senantiasa jahannam berkata, Apakah masih ada tambahan?
Sampai Robbul ‘izzah yaitu Alloh, meletakkan telapak kakinya di neraka, kemudian barulah neraka
berkata, Cukup, cukup, demi keperkasaan-Mu. Maka neraka-pun saling melipat sebagian ke sebagian yang
lain (HR. Bukhori).

 Di antara yang menunjukkan besarnya neraka suatu hari para sahabat Radhiallohuanhum sedang
bersama Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam tiba-tiba mereka mendengar suara sesuatu yang jatuh.
Maka Nabi bertanya,
Tahukah kalian apa ini? Mereka menjawab, Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.
Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Ini adalah batu yang telah dilempar ke dalam neraka semenjak 70 tahun yang lalu. Maka dia jatuh melesat ke
dalam neraka sehingga sekarang sampai di dasarnya (HR. Muslim).

 Dan di antara yang menunjukkan besarnya neraka, bahwa 4,9 miliar malaikat akan menyeret
neraka jahannam pada hari kiamat, sebagaimana telah berlalu haditsnya.

 Halaqah 77 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 02)

AN NAAR (NERAKA) DAN ADZABNYA


BAGIAN 2

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 02)
 Neraka akan dinyalakan pada hari kiamat dan apabila sudah dinyalakan dia tidak akan padam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat At-Takwir : 12
ُ ‫ َوإِ َذا ۡٱل َج ِحي ُم‬  Dan apabila neraka dinyalakan
‫س ِّع َر ۡت‬
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Isro”:97
‫س ِعي ۬ ًرا‬
َ ۡ‫ڪلَّ َما َخبَ ۡت ِز ۡدنَ ٰـ ُهم‬
ُ
Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya

 Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara.


Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang melihat,
dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara. Dia berkata, Aku diberi tugas untuk mengadzab tiga
golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala (maksudnya dalam menentang kebenaran). Orang yang
berdoa kepada selain Alloh bersama Alloh. Dan orang-orang yang menggambar (Yaitu menggambar mahluk
yang bernyawa) (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

 Pintu-pintu neraka ada tujuh.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hijr : 44
ُ ‫ب ِّم ۡنہُمۡ ُج ۡز ۬ ٌء َّم ۡق‬
‫سو ٌم‬ ٍ ۬ ‫س ۡب َعةُ أَ ۡب َوٲ‬
ٍ ۬ ‫ب لِّ ُك ِّل بَا‬ َ ‫لَ َها‬
Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.

 Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya.

 Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu
neraka tanpa adanya syafaat (Lihat Az-Zumar : 71).

 Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR. Bukhari dan Muslim).

 Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka
untuk mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Balad:20


ُ‫ص َد ۢة‬
َ ‫َعلَ ۡي ِہمۡ نَا ۬ ٌر ُّم ۡؤ‬
Bagi mereka neraka yang tertutup

 Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya.

 Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nisa:145


َ ِ‫إِنَّ ۡٱل ُمنَ ٰـفِق‬
ِ َ‫ين فِى ٱلد َّۡر ِك ٱأۡل َ ۡسفَ ِل ِم َن ٱلنَّا ِر َولَن ت َِج َد لَ ُهمۡ ن‬
‫صي ًرا‬
Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka.

 Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rosululloh Sholallohu Alaihi
Wasallam : 
Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua
tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat
ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan
adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).

 Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Alloh
dan dia ridho.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh :24
ۖ ‫فَإن لَّمۡ ت َۡفعلُو ْا ولَن ت َۡفعلُو ْا فَٱتَّقُو ْا ٱلنَّار ٱلَّتى وقُودها ٱلنَّاس و ۡٱلحج‬
َ ‫ار ‌ةُ أُ ِعد َّۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِر‬
‫ين‬ َ َ ِ َ ُ َ ُ َ ِ َ َ َ َ ِ
Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk
orang-orang kafir.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Anbiya :98
َ ‫ب َج َهنَّ َم أَنتُمۡ لَ َها َوٲ ِرد‬
‫ُون‬ َ ‫ُون ٱهَّلل ِ َح‬
ُ ‫ص‬ َ ‫إِنَّڪُمۡ َو َما ت َۡعبُد‬
ِ ‫ُون ِمن د‬
Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Alloh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan
memasukinya.

 Api neraka adalah api yang sangat panas.


Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api neraka. Tidak ada
kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki kesejukan,
ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih
dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Waqiah:41-44


‫اَّل‬ )٤٣( ‫وم‬ٍ ۬ ‫ َو ِظ ۬ ٍّل ِّمن يَ ۡح ُم‬ )٤٢( ‫يم‬
ٍ ۬ ‫وم َو َح ِم‬
ٍ ۬ ‫س ُم‬
َ ‫فِى‬ )٤١( ‫ش َما ِل‬
ِّ ‫ب ٱل‬ ۡ َ‫ال َمٓا أ‬
ُ ‫ص َح ٰـ‬ ِ ‫ش َم‬
ِّ ‫ب ٱل‬ ۡ َ‫َوأ‬
ُ ‫ص َح ٰـ‬
)٤٤( ‫يم‬ ٍ ‫بَا ِر ۬ ٍد َواَل َك ِر‬
 ِ ‫إ‬
Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang
mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk dipandang.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Mursalat :30-33 yang artinya :
Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api
neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (Maksudnya tinggi dan besar).
Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning.

 Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu
Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik.
Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Bayyinah : 6
 ‌‫ين فِيہَ ۚٓا‬ َ ‫ب َو ۡٱل ُم ۡش ِر ِك‬
َ ‫ين فِى نَا ِر َج َهنَّ َم َخ ٰـلِ ِد‬ ِ ‫ين َكفَ ُرو ْا ِم ۡن أَ ۡه ِل ۡٱل ِكتَ ٰـ‬
َ ‫إِنَّ ٱلَّ ِذ‬
Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam,
kekal di dalamnya.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nisa:140
َ ‫ين َو ۡٱل َك ٰـفِ ِر‬
‫ين فِى َج َهنَّ َم َج ِمي ًعا‬ َ ِ‫إِنَّ ٱهَّلل َ َجا ِم ُع ۡٱل ُمنَ ٰـفِق‬
Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam
semuanya.

 Di antara penghuni neraka adalah : 

 Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat Surat Hud:98).

 Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (At-Tahrim : 10).

 Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat Surat Al-Massad :1-5).

Halaqah 78 | An Naar (Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 03)


AN NAAR (NERAKA) DAN ADZABNYA
BAGIAN 3

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-78 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang An Naar
(Neraka) Dan Adzabnya (Bagian 03)

  DI ANTARA MAKANAN PENDUDUK NERAKA ADALAH DZORI’.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ghosiyah : 6-7
ۡ
ٍ ۬ ‫اَّل يُ ۡس ِمنُ َواَل يُغنِى ِمن ُج‬ )٦( ‫يع‬
‫ ُو‬ )٧( ‫وع‬ َ ‫س لَ ُهمۡ طَ َعا ٌم إِاَّل ِمن‬
ٍ ۬ ‫ض ِر‬ َ ‫لَّ ۡي‬
Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dzori’ yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.

 Ada yang mengatakan dzori’ adalah nama tumbuhan berduri.

  DAN DI ANTARA NAMA MAKANAN MEREKA ADALAH BUAH DARI POHON


ZAKKUM
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ad-Dukhon : 43-46
( ‫يم‬ِ ‫ َك َغ ۡل ِى ۡٱل َح ِم‬ )٤٥( ‫ون‬
ِ ُ‫ َك ۡٱل ُم ۡه ِل يَ ۡغلِى فِى ۡٱلبُط‬ )٤٤( ‫يم‬
ِ ِ‫طَ َعا ُم ٱأۡل َث‬ )٤٣( ‫وم‬
ِ ُّ‫إِنَّ ش ََج َرتَ ٱل َّزق‬
‫ ُخ‬ )٤٦
Sesungguhnya pohon zakkum adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan logam yang
sangat mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.

 Dalam ayat yang lain Alloh mengabarkan bahwasanya zakkum adalah pohon yang keluar dari
dasar neraka.

 Mayangnya seperti kepala-kepala setan dan para penghuni neraka akan memakannya dan
memenuhi perutnya dengan buah tersebut (Lihat As-Sofaat: 62-66).

 Alloh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zakkum, maka
mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan (Lihat Al-Waqi’ah :
51-55).

 Di dalam surat Al-Kahfi : 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum,
maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan
wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika
meminumnya, maka air tersebut akan memotong-motong usus mereka.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Muhammad : 15
ۡ‫سقُو ْا َمٓا ًء َح ِمي ۬ ًما فَقَطَّ َع أَمۡ َعٓا َءهُم‬
ُ ‫َو‬
Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus-
usus mereka.

 DAN DIANTARA MAKANAN PENGHUNI NERAKA ADALAH GHISLIN.

 yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Haqqoh : 35-37


َ ‫ إِاَّل ۡٱل َخ ٰـ ِطٔـُُٔـ‬ ۤ‫اَّل يَ ۡأ ُكلُهُۥ‬ )٣٦( ‫ َواَل طَ َعا ٌم إِاَّل ِم ۡن ِغ ۡسلِي ۬ ٍن‬ )٣٥( ‫س لَهُ ۡٱليَ ۡو َم َه ٰـ ُهنَا َح ِمي ۬ ٌم‬
( ‫ون‬ َ ‫فَلَ ۡي‬
‫ف‬َ  )٣٧
Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari
ghislin. Tidak akan memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.

 PAKAIAN MEREKA DARI API DAN TEMBAGA PANAS.


Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hajj :19
ٌ ۬ َ‫ڪفَ ُرو ْا قُطِّ َع ۡت لَ ُهمۡ ثِي‬
َ ُ‫اب ِّمن نَّا ۬ ٍر ي‬
‫ص ُّب‬ َ ‫فَٱلَّ ِذ‬
َ ‫ين‬
Maka orang-orang kafir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api.
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ibrohim : 50
‫س َرابِيلُ ُهم ِّمن قَ ِط َرا ۬ ٍن َوت َۡغش َٰى ُو ُجو َه ُه ُم ٱلنَّا ُر‬
َ
Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka.

 Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang.

 Namun setiap matang Alloh akan mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab
kembali (Lihat Surat An-Nisa:56).

 Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas.

 Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar
dari siksa (Lihat Surat Al-Hajj :19-22).

 Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qomar :48


‫سقَ َر‬ َّ ‫ون فِى ٱلنَّا ِر َعلَ ٰى ُو ُجو ِه ِهمۡ ُذوقُو ْا َم‬
َ ‫س‬ َ ُ‫يَ ۡو َم يُ ۡس َحب‬
Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka

 Wajah mereka akan menjadi hitam (Lihat Surat Ali-Imron : 106).

 Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang
mendidih dan dibakar dengan api (Lihat Surat Ghofir : 71-72).

 Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Alloh
supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal sholeh.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Faathir : 37


‫ڪنَّا نَ ۡع َم ۚ ُل‬ َ ۡ‫ون فِيہَا َربَّنَٓا أَ ۡخ ِر ۡجنَا نَ ۡع َمل‬
ُ ‫ص ٰـلِ ًحا َغ ۡي َر ٱلَّ ِذى‬ َ ‫صطَ ِر ُخ‬
ۡ َ‫َوهُمۡ ي‬
Dan mereka berteriak dari dalam neraka,
Wahai Robb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal sholeh, amalan yang lain dari apa yang sudah
kami amalkan.
Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka supaya
mereka berdoa kepada Alloh agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun hanya satu hari,
supaya mereka bisa istirahat (Lihat Surat Ghofir :49). Namun permintaan mereka tidak membawa
hasil. Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, malaikat penjaga neraka, supaya Alloh mematikan
mereka saja.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zukhruf : 77


َ ُ‫ض َعلَ ۡينَا َربُّ ۖكَ‌ قَا َل إِنَّ ُكم َّم ٰـ ِكث‬
‫ون‬ ِ ‫َونَا َد ۡو ْا يَ ٰـ َم ٰـلِ ُك لِيَ ۡق‬
Dan mereka memanggil, Wahai Malik hendaklah Rabb-mu mematikan kami. Malik berkata, Sesungguhnya
kalian akan terus tinggal di neraka.

 Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan
dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kafir kepada Alloh Robbul ‘Alamiin.

Halaqah 79 | Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka

PERCAKAPAN PENGHUNI SURGA DAN PENGHUNI NERAKA


 

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-79 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang
Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka.

 Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’raf.

 Mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka
yang  dinamakan degan Al A’raf.

 Mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan kejelekannya sama.


Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al A’Raf ayat 44-51 yang artinya :
Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan mengatakan: Sesungguhnya kami telah
memperoleh apa yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan haq. Apakah kalian telah memperoleh apa yang
Rabb kalian janjikan kepada kalian dengan Haq? Maka para penghuni neraka menjawab: Betul. Kemudian
seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengatakan: Laknat Allah atas orang-orang yang
dholim, yaitu orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Alloh dan menginginkan jalan tersebut
menjadi bengkok. Dan mereka mengingkari kehidupan akhirat.
Dan diantara keduanya yaitu antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas dan di atas Al A’raf ada
orang-orang yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut dengan tanda-tanda mereka.
Maksudnya mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan para Ashabul
A’raf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan: Salamun Alaikum (Keselamatan atas kalian). Mereka
belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya.Dan apabila pandangan mereka dipalingkan
ke arah penghuni neraka, mereka berkata: Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama
orang-orang yang zalim.
Kemudian Ashabul A’raaf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-tanda
mereka seraya mengatakan: Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan, tidaklah
bermanfaat bagi kalian. Apakah mereka ini (yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah
bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?”. Maka dikatakan kepada Ashabul
A’Raf, Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan atas kalian dan tidak (pula) kalian akan
bersedih. Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga: Limpahkanlah kepada kami air atau makanan
yang telah Allah berikan kepada kalian.Para penghuni surga  menjawab: Sesungguhnya Allah telah
mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
permainan dan senda gurau. Dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, Kami melupakan
mereka sebagaimana mereka dahulu telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. Dan dahulu mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

 Dan akan didatangkan Al Maut (kematian).


Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Akan  didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk domba jantan yang amlah, maksudnya yang berwarna
putih dan hitam. Dan warna putihnya lebih banyak. Maka menyerulah penyeru: Wahai penghuni surga! Para
pemghuni surga pun menjulurkan leher-leher mereka dan melihat. Kemudian  penyeru itu berkata: Apakah
kalian mengenal ini? Mereka berkata: Ya, ini adalah kematian Dan mereka semuanya sebelumnya telah
melihat kematian. Kemudian penyeru berkata: Wahai penghuni neraka! Maka para penghuni neraka
menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian penyeru berkata: Apakah kalian mengenal
ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian. Dan mereka semua sebelumnya sudah melihat
kematian tersebut. Maka disembelihlah kematian. Berkatalah penyeru tersebut: Wahai penghuni surga,
kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekekalan dan tidak ada kematian (Hadist
Riwayat Bukhari dan Muslim).

 Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak akan
meninggal dunia.

 Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal di dalam
adzab dan tidak akan meninggal dunia.

 Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam
neraka maka syetan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 22 yang artinya :


Dan berkatalah syaitan tatkala perkara telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada
kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali aku
tidak memiliki kekuasaan atas kalian, melainkan (sekedar) aku mengajak kalian lalu kalian mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak
dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku mengingkari
perbuatan kalian, ketika kalian sebelumnya mempersekutukan aku (dengan Allah). Sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih”.
 

 Demikianlah akhir yang buruk bagi syetan dan para pengikut mereka karena mereka akan kekal

di dalam neraka selama-lamanya.   Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-orang yang
bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga.

Halaqah 80 | Manfaat Mempelajari Iman Kepada Hari Akhir

MANFAAT MEMPELAJARI IMAN


KEPADA HARI AKHIR

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

 Halaqah yang ke-80 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Manfaat
Mempelajari Iman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang
muslim, di antaranya :
 Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan
hisab mereka sudah dekat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Anbiya ayat 1 :


‫ون‬
َ ‫ض‬ُ ‫سابُ ُه ْم َو ُه ْم فِي َغ ْفلَ ٍة ُم ْع ِر‬
َ ‫س ِح‬ َ ‫ا ْقت ََر‬
ِ ‫ب لِلنَّا‬
Telah dekat bagi manusia hisab mereka, sedang mereka dalam kelalaian berpaling.

 Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia dan kenikmatan
yang Alloh berikan kepada orang-orang kafir dunia.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 196-197 :


َ ‫ع قَلِي ٌل ثُ َّم َمأْ َوا ُه ْم َج َهنَّ ُم ۚ َوبِئ‬
‫ْس ا ْل ِم َها ُِد‬ ٌ ‫ين َكفَ ُروا فِي ا ْلبِاَل د َمتَا‬
َ ‫ب الَّ ِذ‬
ُ ُّ‫اَل يَ ُغ َّرنَّكَ تَقَل‬
Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir negeri-negeri. Kesenangan yang
sedikit, kemudian kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek alas.

 Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 185

 ‫ع ا ْل ُغ ُرو ِر‬ َ َ‫فَ َمنْ ُز ْح ِز َح َع ِن النَّا ِر َوأُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬ 
ُ ‫از ۗ َو َما ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِاَّل َمتَا‬
Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Dan tidaklah kehidupan di dunia, kecuali kesenangan yang menipu.

 Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila
seseorang masuk ke dalam neraka.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 192 menceritakan orang-
orang yang beriman

َ ‫ين ِمنْ أَ ْن‬


 ‫صا ٍر‬ َ ‫ار فَقَ ْد أَ ْخ َز ْيتَهُ ۖ َو َما لِلظَّالِ ِم‬
َ َّ‫ َربَّنَا إِنَّكَ َمنْ تُد ِْخ ِل الن‬ 
Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau
telah menghinakannya, dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dholim.

 Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi musibah-musibah dunia yang


menimpanya. Dia menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang ia miliki adalah milik Allah dan akan
kembali kepada Allah.

 Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal
karena dia menyadari bahwasanya amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.

 Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya dalam segera bertaubat dan beristighfar dari
dosa karena dosa adalah penyebab semua bencana di akhirat.
 Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas
ketaatan kepada Alloh dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan
dari pada adzab di akhirat.

 Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat Islam dan Iman yang Allah berikan
kepadanya. Karena dengan sebab itulah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kebahagiaan
kepadanya di dunia dan di akhirat.

 Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. Di mana
ketiganya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka.

 Beriman kepada hari akhir mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di jalan
Alloh, mengajak saudara se-Islam untuk berpegang teguh dengan agamanya dan mengajak orang kafir
untuk masuk Islam supaya terhindar dari adzab yang kekal.

 Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Alloh
meminta kebahagiaan akhirat.

Di antara doa di dalam Al-Quran Surat Al-Baqoroh : 201 adalah :

َ ‫سنَةً َوقِنَا َع َذ‬


‫اب النَّا ِر‬ َ ‫سنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح‬
َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح‬
Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.
Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam pernah berdoa:

َ ‫ب إِلَ ْي َها ِمنْ قَ ْو ٍل أَ ْو َع َم ٍل َوأَعُو ُذ بِكَ ِمنْ النَّا ِر َو َما قَ َّر‬


‫ب إِلَ ْي َها‬ َ ‫سأَلُكَ ا ْل َجنَّةَ َو َما قَ َّر‬
ْ َ‫اللَّ ُه َّم إِنِّي أ‬
‫ِمنْ قَ ْو ٍل أَ ْو َع َم ٍل‬
Ya Allah aku meminta kepada Mu surga dan apa yang mendekatkan kepada surga baik ucapan ataupun
perbuatan. Dan aku berlindung kepada Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepada neraka baik ucapan
ataupun perbuatan (Hadist Shoheh Riwayat Ibnu Majah).

 Akhirnya kita berdoa kepada Alloh, semoga Allah menetapkan hati kita di atas agamanya,
mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api neraka.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

‫وبا هلل التوفيق والهداية‬


‫و السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Anda mungkin juga menyukai