Al-Maidani mengatakan :
التفكر الشامل الواصل إلى أواخر: “التدبر هو
دالالت الكلم ومراميه البعيدة “اهـ
Tadabbur adalah : Berfikir secara
menyeluruh yang sampai pada akhir-akhir dari
indikasi-indikasi kalimat dan tujuan-tujuannya
yang jauh.
Makna tadabbur Al-Qur’an adalah berfikir dan
memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an untuk
memahaminya, mengetahui makna-maknanya,
hikmah-hikmahnya, dan maksudnya.
Kunci pertama : Cinta pada Al-Qur’an
Tanda-tanda hati cinta pada Al-Qur’an :
Senang bertemu dengannya
Duduk bersamanya dalam waktu yang panjang
tanpa bosan
Rindu padanya
Banyak bermusyawarah dengannya, percaya
penuh dengan bimbingan-bimbingannya, dan
kembali padanya ketika ada masalah dalam
kehidupan baik yang kecil maupun yang besar.
Mentaatinya baik perintah maupun larangan.
Berobat
Berharap Ridha Allah
Bermunajat pada Alloh
Ilmu
Amal
Bertawakkal
Alloh Ta’ala berfirman :
َ
سى أن َ َّه نَافِلَ ًة ل
َ ك َع َّ ل َف َت َه
ِ ِج ْد ب ْ
ي َّ { َو ِمنَ الل
ِ
) 79 : موداً } (اإلسراء ُ حْ ك َم َقاماً َّم َ ُّك َرب
َ يَ ْب َع َث
Artinya :
“Dan pada sebahagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-
mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji”. (Al-Isroo’:79)
Rosululloh صلى هللا عليه وسلمbersabda :
“ال حسد إال في اثنتين رجل أتاه هللا القرآن فهو
ورجل آتاه هللا ماال، يقوم به آناء الليل وآناء النهار
متفق عليه.”فهو ينفقه آناء الليل وآناء النهار
Artinya :
“Tidak ada hasad kecuali pada dua orang;
seseorang yang Alloh anugerahkan Al-Qur’an
kemudian dia berdiri membacanya sepanjang
siang dan malam, dan seseorang yang Alloh
anugerahkan harta kemudian dia
menginfaqkannya sepanjang siang dan malam”.
(Muttafaqun ‘alaih)
Mentadabburinya pada waktu malam, dan
mereka mencarinya pada waktu siang. (At-
Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an, hal.29)
Asy-Syaikh Asy-Syinqithi[2] رحمه هللاberkata
: Al-Qur’an tidak akan kokoh di dalam dada,
dan tidak akan mudah difahami kecuali
berdiri di tengah malam.
Abdulloh bin Mas’ud berkata : Al-Qur’an
janganlah dibaca kurang dari tiga hari,
bacalah dalam tujuh hari, dan seseorang
menjaga hizibnya.
Bagaimana cara mempraktekkannya ?
Caranya adalah dengan “Terus-meneruslah
walaupun sedikit”.
Utamakan menghafal Al-Qur’an dalam
keadaan berdiri (sholat) dengan
membacanya sepanjang siang dan
malam,
Abu Dzar رضي هللا عنهberkata, Nabi صلى هللا
عليه وسلمberdiri dengan satu ayat dan beliau
mengulang-ulangnya sampai shubuh :
َك أَنت ْ ك وَإِن تَ ْغ ِف ْر لَ ُه
َ َّم َف ِإن َ عبَا ُدِ م ْ م َف ِإنَّ ُه
ْ { إِن ُت َع ِذ ْب ُه
) 118 : يم } (المائدة ُ كِ حَ ْال َع ِزي ُز ْال
Artinya :
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka,
maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Maidah:118)
Al-Hasan Al-Bashri رحمه هللاpada suatu malam
mengulang-ngulang ayat berikut sampai shubuh
:
حيمِ ّللا لَ َغ ُفور َّر
َ ن َّ ِها إ ْ ّللا ال َ ُت
ُ ح
َ صو ِ م َة ْ { وَإن تَ ُع ُّد
َ وا نِ ْع ِ
) 18 : } (النحل
Artinya :
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-
Nahl:18)
Kunci kedelapan : Mengaitkan lafadz-lafadz dengan
makna-makna
Kunci kesembilan : Membaca dengan tartil
Alloh Ta’ala berfirman :
َ ل ْال ُق ْر
) 4 : آن تَ ْرتِيال ً } (المز ِمل ِ ِ { َو َرت
Artinya :
“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan tartil (perlahan-lahan)”. (Al-Muzammil:4)
Ibnu Katsir رحمه هللاberkata : Bacalah dengan pelan,
sesungguhnya yang demikian itu akan membantu
untuk memahami Al-Qur’an dan mentadabburinya.
Dari Abu Huroiroh رضي هللا عنه, Nabi صلى
هللا عليه وسلمbersabda :
قال النبي: عن أبي هريرة رضي هللا عنه
“ليس منا من لم يتغن: صلى هللا عليه وسلم
رواه البخاري.”بالقرآن يجهر به
Artinya “Bukanlah bagian dari golongan kami
orang yang tidak melagukan Al-Qur’an dan
mengeraskannya”. (HR. Al-Bukhori)
Bersatunya hati dan fikiran ketika membaca, cirinya
adalah berhenti karena ta’ajub dan mengagungkan.
Menangis karena takut pada Alloh.
Bertambahnya khusyu’.
Bertambahnya iman, cirinya adalah berulang-ulang
membaca ayat-ayat tersebut secara reflek.
Senang dan bahagia.
Gemetar karena takut pada Alloh Ta’ala kemudian dia
dikuasai oleh harapan dan ketenangan.
Sujud untuk mengagungkan Alloh ‘Azza wa Jalla.