Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan VI

 Al-Maidani mengatakan :
‫ التفكر الشامل الواصل إلى أواخر‬:‫ “التدبر هو‬
‫دالالت الكلم ومراميه البعيدة “اهـ‬
 Tadabbur adalah : Berfikir secara
menyeluruh yang sampai pada akhir-akhir dari
indikasi-indikasi kalimat dan tujuan-tujuannya
yang jauh.
 Makna tadabbur Al-Qur’an adalah berfikir dan
memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an untuk
memahaminya, mengetahui makna-maknanya,
hikmah-hikmahnya, dan maksudnya.
 Kunci pertama : Cinta pada Al-Qur’an
 Tanda-tanda hati cinta pada Al-Qur’an :
 Senang bertemu dengannya
 Duduk bersamanya dalam waktu yang panjang
tanpa bosan
 Rindu padanya
 Banyak bermusyawarah dengannya, percaya
penuh dengan bimbingan-bimbingannya, dan
kembali padanya ketika ada masalah dalam
kehidupan baik yang kecil maupun yang besar.
 Mentaatinya baik perintah maupun larangan.
 Berobat
 Berharap Ridha Allah
 Bermunajat pada Alloh
 Ilmu
 Amal
 Bertawakkal
 Alloh Ta’ala berfirman :
َ
‫سى أن‬ َ َّ‫ه نَافِلَ ًة ل‬
َ ‫ك َع‬ َّ ‫ل َف َت َه‬
ِ ِ‫ج ْد ب‬ ْ
‫ي‬ َّ‫ { َو ِمنَ الل‬
ِ
) 79 : ‫موداً } (اإلسراء‬ ُ ‫ح‬ْ ‫ك َم َقاماً َّم‬ َ ُّ‫ك َرب‬
َ ‫يَ ْب َع َث‬
 Artinya :
 “Dan pada sebahagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-
mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji”. (Al-Isroo’:79)
 Rosululloh ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda :
‫ “ال حسد إال في اثنتين رجل أتاه هللا القرآن فهو‬
‫ ورجل آتاه هللا ماال‬، ‫يقوم به آناء الليل وآناء النهار‬
‫ متفق عليه‬.”‫فهو ينفقه آناء الليل وآناء النهار‬
 Artinya :
 “Tidak ada hasad kecuali pada dua orang;
seseorang yang Alloh anugerahkan Al-Qur’an
kemudian dia berdiri membacanya sepanjang
siang dan malam, dan seseorang yang Alloh
anugerahkan harta kemudian dia
menginfaqkannya sepanjang siang dan malam”.
(Muttafaqun ‘alaih)
 Mentadabburinya pada waktu malam, dan
mereka mencarinya pada waktu siang. (At-
Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an, hal.29)
 Asy-Syaikh Asy-Syinqithi[2] ‫ رحمه هللا‬berkata
: Al-Qur’an tidak akan kokoh di dalam dada,
dan tidak akan mudah difahami kecuali
berdiri di tengah malam.
 Abdulloh bin Mas’ud berkata : Al-Qur’an
janganlah dibaca kurang dari tiga hari,
bacalah dalam tujuh hari, dan seseorang
menjaga hizibnya.
 Bagaimana cara mempraktekkannya ?
 Caranya adalah dengan “Terus-meneruslah
walaupun sedikit”.
 Utamakan menghafal Al-Qur’an dalam
keadaan berdiri (sholat) dengan
membacanya sepanjang siang dan
malam,
 Abu Dzar ‫ رضي هللا عنه‬berkata, Nabi ‫صلى هللا‬
‫ عليه وسلم‬berdiri dengan satu ayat dan beliau
mengulang-ulangnya sampai shubuh :
َ‫ك أَنت‬ ْ ‫ك وَإِن تَ ْغ ِف ْر لَ ُه‬
َ َّ‫م َف ِإن‬ َ ‫عبَا ُد‬ِ ‫م‬ ْ ‫م َف ِإنَّ ُه‬
ْ ‫ { إِن ُت َع ِذ ْب ُه‬
) 118 : ‫يم } (المائدة‬ ُ ‫ك‬ِ ‫ح‬َ ‫ْال َع ِزي ُز ْال‬
 Artinya :
 “Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka,
maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Maidah:118)
 Al-Hasan Al-Bashri ‫ رحمه هللا‬pada suatu malam
mengulang-ngulang ayat berikut sampai shubuh
:
‫حيم‬ِ ‫ّللا لَ َغ ُفور َّر‬
َ ‫ن‬ َّ ِ‫ها إ‬ ْ ‫ّللا ال َ ُت‬
ُ ‫ح‬
َ ‫صو‬ ِ ‫م َة‬ ْ ‫ { وَإن تَ ُع ُّد‬
َ ‫وا نِ ْع‬ ِ
) 18 : ‫} (النحل‬
 Artinya :
 “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-
Nahl:18)
 Kunci kedelapan : Mengaitkan lafadz-lafadz dengan
makna-makna
 Kunci kesembilan : Membaca dengan tartil
 Alloh Ta’ala berfirman :
َ ‫ل ْال ُق ْر‬
) 4 : ‫آن تَ ْرتِيال ً } (المز ِمل‬ ِ ِ‫ { َو َرت‬
 Artinya :
 “Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan tartil (perlahan-lahan)”. (Al-Muzammil:4)
 Ibnu Katsir ‫ رحمه هللا‬berkata : Bacalah dengan pelan,
sesungguhnya yang demikian itu akan membantu
untuk memahami Al-Qur’an dan mentadabburinya.
 Dari Abu Huroiroh ‫ رضي هللا عنه‬, Nabi ‫صلى‬
‫ هللا عليه وسلم‬bersabda :
‫ قال النبي‬: ‫ عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
‫ “ليس منا من لم يتغن‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫ رواه البخاري‬.”‫بالقرآن يجهر به‬
 Artinya “Bukanlah bagian dari golongan kami
orang yang tidak melagukan Al-Qur’an dan
mengeraskannya”. (HR. Al-Bukhori)
 Bersatunya hati dan fikiran ketika membaca, cirinya
adalah berhenti karena ta’ajub dan mengagungkan.
 Menangis karena takut pada Alloh.
 Bertambahnya khusyu’.
 Bertambahnya iman, cirinya adalah berulang-ulang
membaca ayat-ayat tersebut secara reflek.
 Senang dan bahagia.
 Gemetar karena takut pada Alloh Ta’ala kemudian dia
dikuasai oleh harapan dan ketenangan.
 Sujud untuk mengagungkan Alloh ‘Azza wa Jalla.

Anda mungkin juga menyukai