yang diterjemahkan Kathur Suhardi, mengemukakan lailatul qadar adalah malam yang penuh
berkah dari malam-malam bulan Ramadan.
Disebut lailatul qadar juga lantaran kebesaran dan mulia kedudukan malam tersebut. Ada
pula yang menyebut demikian karena ketaatan atau ibadah di malam itu punya kedudukan
tersendiri.
Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah menyatakan lailatul qadar merupakan malam
paling utama dalam sepanjang tahun. Untuk itu hendaknya agar menghidupkan lailatul qadar
dengan berbagai ibadah dan amalan, seperti mendirikan sholat, dzikir, hingga membaca Al-
Qur'an. Sebagaimana Nabi SAW juga meningkatkan amal ibadahnya untuk meraih malam
ini.
Untuk lailatul qadar sendiri tak diberitahukan secara pasti kapan waktunya. Namun Nabi
SAW melalui sabdanya banyak mengungkap untuk mencari lailatul qadar di 10 malam
terakhir bulan Ramadan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam buku Tuntunan Tanya Jawab menyebut
lailatul qadar itu berpindah-pindah dari satu malam ke malam lain tiap tahunnya berdasarkan
dalil-dalil.
Arab Latin: Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in)
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk
mengatur semua urusan.
ْ َس ٰل ٌم ۛ ِه َي َح ٰتّى َم
٥ - ࣖطلَ ِع ْالفَجْ ِر
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam
terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari & Muslim)
Artinya: Ibnu Umar berujar, "Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah SAW
telah bermimpi melihat lailatul qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan Ramadan).
Beliau bersabda, 'Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang
terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya
pada tujuh hari yang terakhir." (Muttafaq Alaih)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berusaha menggapainya (lailatul
qadar), hendaknya dia berusaha menggapainya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Muslim,
Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi)
Artinya: Aisyah menuturkan, "Jika telah masuk pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan,
Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malam harinya, dan
membangunkan keluarganya." (Muttafaq Alaih)
Artinya: Aisyah berkata, "Saya pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu
jika saya mendapati malam lailatul qadar, apa yang harus saya ucapkan pada malam
tersebut?' Beliau menjawab, 'Hendaklah kamu membaca doa, 'Allahumma innaka 'afuwwun
tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai
ampunan, maka ampunilah segala kesalahanku)." (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i & Ibnu
Majah)
Artinya: Rasul SAW bersabda, "Siapa yang mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar
dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah SWT, maka dosa-dosanya yang
terdahulu diampuni." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi & Ahmad)
Baca artikel detikhikmah, "7 Dalil tentang Malam Lailatul Qadar dalam Al-Qur'an dan
Hadits" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6653582/7-dalil-tentang-
malam-lailatul-qadar-dalam-al-quran-dan-hadits.