Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH Kamis, 13 April 2023 16:15 WIB

Khutbah Jumat: Lailatul Qadar dan Cara untuk Bisa Menjumpainya


Muhammad Faizin

Teks khutbah Jumat kali ini mengangkat tema tentang malam yang sangat spesial di bulan Ramadhan yakni
Lailatul Qadar. Walaupun spesial, namun kapan datangnya malam ini masih menjadi sebuah misteri.
Malam yang lebih utama dari 1.000 bulan ini penuh dengan keberkahan dan memiliki ciri-ciri khususnya
yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadits, dan juga penjelasan para ulama.

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Lailatul Qadar dan Cara untuk Bisa Menjumpainya."
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah
artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).

Khutbah I

‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد‬.‫ َشْهُر َرَمَضاَن اَّلِذْٓي ُاْنِزَل ِفْيِه اْلُقْرٰاُن ُهًدى ِّللَّن اِس َوَبِّيٰنٍت ِّمَن اْلُهٰدى َواْلُفْرَقاِۚن‬:‫ اْلَقاِئِل ِفْي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن‬،‫َاْل َحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن‬
،‫ َوَأ ْشَهُد َأ ْن َلآ ِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلُم ـَنَّز ُه َعِن اْلِجْسِمِّيِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن‬.‫ َوَعَلى ٰاِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن‬،‫َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬

‫َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلَقُه اْلُقْرآُن‬

‫ ِاَّن ٓا‬: ‫ َوَقال َاْيًضا‬.‫ْوُت َّلِا ا َوَاْنُتْم ُّم ْس ِلُمْوَن‬


‫ ٰٓي ُّيَا َها اَّلِذْيَن ٰاَمُنوا اَّت ُقوا الّٰلَه َحَّق ُتٰقىِتٖه َوَلا َتُم َّن‬:‫ َوَقال‬. ‫ َفإِّنْي ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَمَّن اِن‬، ‫ ِعَباَد الَّر ْحٰمِن‬،‫َأ َّم ا َبْعُد‬

‫َاْنَزْلٰنُه ِفْي َلْيَلِة اْلَقْدِر‬


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada para hadirin sekalian, wa bil khusus kepada diri
khatib sendiri, untuk senantiasa menguatkan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Terlebih
takwa merupakan tujuan dari disyariatkannya ibadah puasa sebagaimana ditegaskan dalam surat Al-
Baqarah ayat 183:

‫ٰٓي ُّيَا َها اَّلِذْيَن ٰاَمُنْوا ُكِتَب َعَلْيُكُم الِّص َياُم َك َما ُكِتَب َعَلى اَّلِذْيَن ِمْن َقْبِلُكْم َلَعَّل ُكْم َّتَتُقْوَۙن‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Selain takwa, tiada kata yang patut kita ucapkan pada kesempatan kali ini selain kalimat
Alhamdulillahirabbil’alamin sebagai wujud rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan
banyak nikmat kepada kita. Di antaranya adalah masih diberi-Nya kita umur panjang sehingga bisa
menikmati manisnya bulan suci Ramadhan kali ini. Terlebih saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga
Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan di antaranya adalah adanya malam mulia yang
keistimewaannya lebih baik dari 1.000 bulan yakni Lailatul Qadar.

Istimewanya malam ini, sampai-sampai dalam Al-Qur’an terdapat satu surat khusus yang menjelaskan
tentang Lailatul Qadar yang diberi nama Surat Al-Qadr dengan 5 ayat di dalamnya:

‫ َسٰلٌمۛ ِهَي َحّٰتى‬.‫ َت َّزَن ُل اْلَمٰۤلِٕى َكُة َوالُّر ْوُح ِفْيَها ِبِاْذِن َرِّبِهْۚم ِمْن ُكِّل َاْمٍۛر‬.‫ َلْيَلُة اْلَقْدِر ۙە َخْيٌر ِّمْن َاْلِف َشْهٍۗر‬.‫ َوَمٓا َاْدٰرىَك َما َلْيَلُة اْلَقْدِۗر‬. ‫ِاَّن ٓا َاْنَزْلٰنُه ِفْي َلْيَلِة اْلَقْدِر‬

‫ࣖ َمْطَلِع اْلَفْج ِر‬

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah
Lailatulqadar itu?. Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat
dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai
terbit fajar.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Seperti dijelaskan dalam ayat tersebut, Lailatul Qadar memiliki keistimewaan dalam durasi 1.000 bulan.
Jika jumlah waktunya dikonversikan, maka akan sama dengan 83 tahun. Angka ini merupakan umur
standar rata-rata hidup manusia di dunia sehingga jika seseorang menemui malam Lailatul Qadar dan
melakukan kebaikan-kebaikan di dalamnya, maka sama saja ia telah berbuat baik seumur hidupnya.
Namun untuk mendapatkan malam mulia ini sangatlah tidak mudah. Pasalnya, kapan waktu tepatnya
malam lailatul qadar tidak bisa diketahui secara pasti. Butuh ikhtiar umat Islam untuk dapat menjumpainya
dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah di sepuluh akhir di bulan Ramadhan. Hal ini juga
sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad yang dikemukakan dalam hadits riwayat Muslim:

‫َعْن اْلَأ ْس َوِد َعْن َعاِئَشَة َقاَلْت َكاَن الَّن ِبُّي َص َّلى الَّل ُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َيْجَتِهُد ِفي اْلَعْشِر اْلَأ َواِخِر َما َلا َيْجَتِهُد ِفي َغْيِرِه‬

Artinya: “Dari Aswad dari Aisyah ra ia berkata bahwa Nabi saw meningkat amal-ibadah pada sepuluh
terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu yang lain,” (HR Muslim).

Dari hadits ini kita bisa memahami bahwa semakin mendekati hari-hari terakhir Ramadhan, keistimewaan
yang ada di dalamnya pun semakin banyak. Sehingga sangat merugilah mereka yang memiliki semangat di
awal Ramadhan, namun kemudian terus turun semangatnya dalam beribadah ketika mendekati akhir-akhir
Ramadhan. Oleh karenanya, keberadaan Lailatul Qadar ini diharapkan dapat memicu semangat kita
kembali dalam beribadah untuk meraih Ridho Allah swt.

Hadits tersebut juga, menjadi petunjuk kuat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari ketiga bulan
Ramadhan. Lebih rinci lagi, Rasulullah memberi petunjuk bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam
ganjil di 10 hari tersebut. Sabdanya:

‫َت َحَّر ْوا َلْيَلَة اْلَقْدِرِفي اْلِوْتِرِمَن اْلَعْشِراْلَأ َواِخِرِمْن َرَمَضاَن‬

“Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan)”. (HR. Al-
Bukhari)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dari hadits-hadits Nabi terkait dengan Lailatul Qadar, para ulama kemudian memberikan penjelasan lebih
rinci lagi tentang waktu dan ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Di antaranya adalah Imam Al-Ghazali dalam
Kitab I’anatut Thalibin yang menyebut bahwa jatuhnya hari Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama
bulan Ramadhan.

Dalam penjelasannya disebutkan bahwa jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul
Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika awalnya jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam
ke-21. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika
awalnya jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Dan jika awalnya jatuh pada
hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

Selain dari menghitung harinya, Lailatul Qadar menurut berbagai kajian bersumber hadits Nabi juga bisa
dilihat dan dirasakan ciri-cirinya melalui kondisi alam yang ada. Di antaranya bisa dirasakan pada pagi
harinya, sinar matahari tidak terlalu panas dan cuaca terasa sejuk. Kemudian, malam hari pada Lailatul
Qadar, langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi. Udara pada malam
tersebut tidak dingin dan juga tidak pula panas.

Rasulullah bersabda:

‫َلْيَلُة الَقَدِر َلْيَلٌة َسْمَحٌة َط َلَقٌة َلا َحاَرًة َوَلا َباِرَدًة ُتْص ِبُح الَشْمُس َص ِبْيَح ُتَها َض ِعْيَفٌة َحْمَراء‬

Artinya, “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak
begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR
Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Lalu, apa saja yang sebaiknya kita lakukan di malam 10 hari ketiga bulan Ramadhan, khususnya di malam
ganjil? Para ulama menganjurkan agar pada waktu-waktu tersebut untuk banyak melakukan ibadah dan
kebaikan-kebaikan lainnya. Hal ini karena Malaikat turun dan mengunjungi seseorang pada malam itu.
Malaikat adalah makhluk Allah yang senang dengan kebaikan dan melingkupi kebaikan apa saja. Sehingga
melakukan kebaikan secara terus-menerus bisa mengantarkan manusia mendapatkan malam Lailatul
Qadar.

Selanjutnya, kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga ketenangan, kedamaian, dan kerukunan sesuai
dengan poin pada ayat kelima surat Al-Qadr yakni di malam Lailatul Qadar ada kedamaian sampai de ngan
fajar atau pagi hari. Ketika kita bisa menjaga kedamaian, Insyaallah, Allah akan menganugerahkan kita
bertemu dengan Lailatul Qadar.

Semoga kita diberi karunia oleh Allah untuk dapat bertemu dengan malam mulia ini, dan semoga semua
hajat kita akan dikabulkan oleh Allah swt. Amin

‫ َوُقْل َرِّب اْغِفْر‬،‫ َوَتَقَّب َل ِمِّني َوِمْنُكْم ِتَلاَوَتُه ِإ َّن ُه ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَعِلْيُم‬،‫ َوَنَفَعِنْي ِإَو َّي اُكْم ِمَن اْلآَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِم‬،‫َباَرَك اللُه ِلْي َوَلُكْم ِفْي اْلُقْرآِن اْلَعِظْيِم‬

‫ َواْس َتْغِفُرْوا ِإ َّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم‬،‫َواْرَحْم َوَأ ْنَت َخْيُر الَّر اِحِمْيَن‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه َو اْل َحْمُد ِلّٰلِه ُثَّم اْل َحْمُد َّلِلِه‪َ .‬أ ْشَهُد أْن لآ إَلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َلا َنِبّي بعَدُه‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم‬

‫َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة َأ َّم ا َبْعُد َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‪َ .‬فَقاَل اللُه َتَعاَلى‪:‬‬
‫ِإ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪ٰ ،‬يَأ ُّي ها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‬

‫َّن‬ ‫ّٰل َّم‬ ‫ِء‬ ‫ّٰل َّم‬ ‫َّم‬ ‫َّم‬ ‫ّٰل َّم‬
‫لَا ُه َص ِّل َعَلى َسِّيَدَنا ُمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيَدَنا ُمَح ٍد‪ .‬ال ُه اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬اْلَأ ْح يا ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت ‪ .‬لَا ُه اْدَفْع َع ا ْالَبلَاَء‬
‫َوْالَوَباَء والُقُرْوَن َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدَنا ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‬

‫لَّل ُهَّم اْرَحْمَنا ِبالُقْرَءاِن‪َ .‬واْج َعْلُه َلَنا ِإ َماًما َوُنوًرا َوُهًدا َوَرْح َمًة‪ .‬الَّل ُهَّم َذِّكْرَنا ِمْنُه َما َنِسيَنا‪َ .‬وَعِّلْمَنا ِمْنُه َما َجِهْلَنا‪َ .‬واْرُزْقَنا ِتَلاَوَتُه َءاَنآَء اَّل ْيِل َوَأ ْط َراَف الَّن َهاِر‪.‬‬

‫َواْج َعْلُه َلَنا ُح َّج ًة َيا َرَّب اْلَعاَلِميَن‪َ .‬رَّب َنا آِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب اْلٰعَلِمْيَن‬

‫ٍعَباَد اللِه‪ِ ،‬إ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتاِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شاِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَن‪َ ،‬واْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‪،‬‬
‫َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم‪َ ،‬وَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر‬

‫‪H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬


‫‪khutbah‬‬ ‫‪khutbah jumat‬‬ ‫‪lailatul qadar‬‬

Anda mungkin juga menyukai