Anda di halaman 1dari 11

BAGAIMANA CARA

MENDAPATKAN
LAILATUL QADAR?
Oleh:
Ahmad Yusdi Gozaly, Lc., MH.
Keistimewaan Ummat Nabi Muhammad
SAW, masuk surga lebih dahulu dari pada
Ummat-Ummat sebelumnya. Padahal umur
Ummat-Ummat sebelumnya lebih Panjang.
Alasannya karena kedudukan Nabi
PENDAHU Muhammad SAW di sisi Allah yang sangat
mulia, dan karena Allah berikan banyak
LUAN bonus pahala dan pelipat gandaan pahala
kepada Ummat Nabi Muhammad SAW, di
antaranya seperti shalat, puasa, dan Malam
Lailatul Qadar yang dalam Al-Quran lebih
baik dari 1000 bulan yang jika dikonversi
dalam tahun menjadi 83 tahun.
DEFINISI LAILATUL
QADAR
Lailatul Qadar terdiri dari 2 kata: Lailatun dan Al-Qadar
Lailatun artinya: malam (untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar harus
menghidupkan ibadah di malam hari).
Al-Qadar: ada 2 arti:
1. Kemuliaan: Maksudnya, lailatulqadar merupakan malam mulia yang tidak memiliki
bandingan. Disebut tidak berbanding karena malam itu dipilih sebagai waktu turunnya
Al-Qur’an.
2. Penetapan: Qadar dalam arti penetapan atau pengaturan adalah penetapan Allah
terhadap perjalanan hidup manusia. Pada malam tersebut, Allah mengatur dan
menetapkan takdir yang akan terjadi setahun ke depan. Rujukannya adalah Surah ad-
Dukhan:3, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada suatu malam yang
diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan, Pada malam itu
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”.

)4( ‫ق ُكلُّ َأ ْم ٍر َح ِك ٍيم‬ َ ‫ِإنَّا َأ ْن َز ْلنَاهُ ِفي لَ ْيلَ ٍة ُمبَا َر َك ٍة ِإنَّا ُكنَّا ُم ْن ِذ ِر‬
ُ ‫) فِيهَا يُ ْف َر‬3( ‫ين‬
KEUTAMAAN DAN
KEISTIMEWAAN LAILATUL QADAR

Malam diturunkannya AL-Quran pertama kali


dari lauhul mahfuz ke langit dunia
Lebih baik dari seribu bulan
Penentuan Takdir
Menghapus dosa-dosa yang telah lalu
KAPAN LAILATUL QADAR
TERJADI?
Pada dasarnya lailatul qodar dirahasiakan oleh Allah dari umat manusia. Bahkan Nabi
Muhammad hanya menganjurkan agar kita mencari malam tersebut pada malam 10 hari terakhir
bulan Ramadan. Bahkan lebih spesifik di malam-malam ganjil 10 hari terakhir, sebagaimana
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫ان‬
َ ‫ض‬ ِ ‫تَ َحر َّْوا لَ ْيلَةَ ْالقَ ْد ِر فِى ْال ِو ْت ِر ِم َن ْال َع ْش ِر اَأل َو‬
َ ‫اخ ِر ِم ْن َر َم‬

Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR.
Bukhari)
Namun Ada banyak riwayat dari sahabat tentang lailatul qodar yng terjadi di masa itu: 17, 21, 23,
25, 27, 29
Salah satu hikmah dari tidak dijelaskannya secara rinci tentang kapan lailatulqadar ini, adalah,
agar umat Islam senantiasa tekun beribadah sepanjang Ramadan, tidak hanya terpaku pada
malam tertentu saja. Jika waktu lailatulqadar sudah diberitahukan sejak awal, maka konsentrasi
umat hanya pada malam yang dimaksudkan saja.
TANDA-TANDA LAILATUL
QADAR
Diriwayatkan dari jalur Ubay bin Ka'ab, yang berkata, "Lailatulqadar itu
adalah malam, ketika Rasulullah memerintahkan kami untuk
menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah
yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah,
pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang
terik menyilaukan" (H.R. Muslim 1272).
Selain itu, tanda lailatulqadar adalah pada malam hari langit sangat bersih.
Hawanya tidak dingin maupun tidak panas. Keterangan ini diperoleh
berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Rasulullah bersabda
tentang (tanda-tanda) Lailatulqadar (yaitu) malam yang mudah, indah,
tidak (berhawa) panas atau dingin, matahari terbit (pada pagi harinya)
dengan cahaya kemerahan (tidak terik)” (H.R. Bukhari).
BAGAIMANA CARA
MENDAPATKAN LAILATUL
QADAR?
Sifat Rasulullah SAW dalam mendapatkan lailatul qadar:
1. I’tikaf
ْ‫اجهُ ِمن‬ُ ‫ف َأ ْز َو‬َ ‫ ثُ َّم ا ْعتَ َك‬,ُ ‫ َحتَّى تَ َوفَّاهُ هَّللَا‬,‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫ش َر اََأْل َوا ِخ َر ِمنْ َر َم‬
ْ ‫ف اَ ْل َع‬ َ ‫ َأنَّ اَلنَّبِ َّي – صلى هللا عليه وسلم – َك‬-: ْ‫ض َي هَّللَا ُ َع ْن َها قَالَت‬
ُ ‫ان يَ ْعتَ ِك‬ ِ ‫شةَ َر‬
َ ‫عَنْ َعاِئ‬
‫ق َعلَ ْي ِه‬ٌ َ‫بَ ْع ِد ِه – ُمتَّف‬
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf
di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau
beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
2. Memperbanyak ibadah di malam hari
 ‫وأحيا ليله وأيقظ أهله‬ ‫إذا دخل العشر شد مئزره‬ ‫كان النبي صلى هللا عليه وسلم‬
“Apabila Rasulullah SAW memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Beliau mengencangkan
sarungnya, dan menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.
3. Berdoa: Allahumma innaka Afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni
BAGAIMANA TANDA ORANG
YANG MENDAPATKAN
LAILATUL QODAR?
Tidak ada ciri khusus orang yang mendapatkan lailatul qadar. Namun secara umum bisa diprediksi, siapa
yang bersungguh-sungguh mencarinya sebagaimana anjuran Rasulullah, insya Allah ia mendapatkan
lailatul qadar.
Berikut ini adalah ciri orang mendapatkan lailatul qadar, dilihat dari amal Ramadhan-nya:
1. Orang yang i’tikaf penuh pada 10 hari terakhir Ramadhan, insya Allah ia mendapatkan lailatul qadar.
2. Orang yang shalat Isya’ berjamaah, tarawih dan Subuh berjamaah di masjid pada 10 hari terakhir,
insya Allah ia juga mendapatkan bagian dari lailatul qadar. Tergantung kualitas dan kuantitas ibadah
yang dilakukan. Karena Said bin Musayib pernah berkata tentang orang yang beribadah ketika lailatul
qadar.
‫ فَقَ ْد َأ َخ َذ بِ َحظِّ ِه ِم ْنهَا‬،‫َم ْن َش ِه َد ْال ِع َشا َء ِم ْن لَ ْيلَ ِة ْالقَ ْد ِر‬
“Siapa yang ikut shalat isya berjamaah di lailatul qadar, berarti dia telah mengambil bagian lailatul
qadar.”
Sedangkan ciri orang mendapat lailatul qadar dilihat dari amal setelah Ramadhan adalah adanya
perubahan positif; ia menjadi lebih baik dan lebih shalih dan istiqomah dalam beribadah.
APAKAH WANITA BOLEH
I’TIKAF DI MASJID?
Boleh, seperti yang dilakukan oleh istri-istri Rasulullah SAW.
Apakah lailatul qadar hanya bisa didapat dengan I’tikaf saja?
I’tikaf di masjid bukanlah syarat untuk mendapatkan malam lailatul qadar dengan
keutamaannya. Lailatul qadar terkait dengan waktu, bukan dengan tempat.
Juwaibir berkata kepada Ad-Dhahaak,
‫ نعم كل من تقبل هللا عمله سيعطيه نصيبه من‬: ‫أرأيت النفساء و الحائض و المسافر و النائم لهم في ليلة القدر نصيب ؟ قال‬
‫ليلة القدر‬
“Bagaimana pendapatmu mengenai wanita yang nifas dan haid, musafir dan orang yang
tidur (namun hatinya tidak lalai dalam dzikir), apakah mereka bisa mendapatkan malam
lailatul qadar?”
Ad-Dhahaak menjawab: “Iya, semua orang yang Allah terima amal mereka akan
mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Al-Lathaif Al-Ma’arif hal. 341).
Malam Lailatul Qodar memiliki keistimewaan dan keutamaan yg sangat besar, maka
hendaknya kita memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan ini untuk banyak
banyak beribadah kepada Allah. Jangan sampai kesempatan ini kita lewatkan, karena
kita tidak tahu apakah kita bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan atau tidak.
Lakukanlah ibadah semampu kita, yang Allah berikan kekuatan untuk melaksanakan
shalat malam, maka perbanyak.
Yg tidak mampu, bisa dgn tilawah alquran, yg tidak mampu dgn sedekah.
Karena ibadah apapun yg dilakukan pada malam lailatul qodar maka ibadah tersebut
lebih utama dari seribu bulan.
ALHAMDULILLA
H SELESAI

Anda mungkin juga menyukai