985
BABAD LOMBOK
P f P C tl 3 T « K A A N
PUSAl PEMPInaAN oan
PE'iGEMflAfuGAN 8AHASA
0£PAfiT£IVI£N PEWOIDIKAW
|
KE6U0AVAAW I
00005075
'f _
ISBN 979-^59-395-8
IV
KATA PENGANTAR
VI
b. Tertulis : "samiya yunangga larat" (bait 10 baris 4).
Seharusnya : samiya yun anglarat.
c. Tetmlis : "lawan miyuka buyutaning"(bait 14 baris 2)
Seharusnya: lawan miyu kabuyutaning
d. Tertulis : "harabi ya ngapidina"(bait 90 baris 3)
Seharusnya : "ya Rabbi ya hafizina".
vii
Akhimya, naskah Babad Lombok berbahasa Jawa Madya dengan
seribu dua ratus delapan belas(1218) bait ini dapat saya selesaikan.
Vlll
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PRAKATA ..VI
DAFTAR ISI ix
RINGKASAN CERITA • 1
IX
RINGKASAN CERITA
BiU diperhatiksn dengair sdcsama mika isi Babad Lombok ini menipdcan suatu rakitait amara kisah Nabi,
cerita Minak,dan Babad yang menuturkan asai mula manusta Sasak di Lombok'dan kisah para rajanya.
Bismillahirrahmanirrahim.
1
kaum munafik dan pendusta(konon usia Nuh 1.000 tahun). Mereka hanya
beijanji di mulut saja untuk beriman kepada Allah dan Rasulnya. Mereka
beijanji sembahyang dan berpuasa,tetapi kehyataannya merelca lebih suka
kepada agama sesatnya.
Manakala Nabi Nuh jMitus asa dan geram akan umatnya yang keter-
laluan bengalitu,ia pun memohon kepada Allah agarditurunkiin azab besar
bagi umatnya semua. Yang termasuk dalam golongan pengini:ar itu adalah
putra Nabi Nuh sendiri. Doa Nuh dikabulkan Allah, lalu malaikat Israil
memberi sebutir biji kayu kepada Nuh,biji itu ditanam di gunung.Tak lama
kanudian biji itu tumlsih dengan amat subur. Dari kayu itu, Nuh diperin-
tahkan untuk membuat papan. Dengan papan itu Nuh membangun bahtera
bertiang. Jumlah papan yang dihasilkan adalah sebanyak seratus tiga puluh
ribu tiga ratus enam (130.306) bilah. Setiap bilah papan itu bertuliskan
nama nabi dan rasul.
Umamya yang menyangka Nuh telah gda mengejek dan merebut kue
sismsim itu. Kue itu teijatuh ke tanah dan dari lubang kue itu memancar air
yang amat deras. Lama-kelamaan biimi yang gersang dan tsmdus itu ter-
genang oleh banjir besar. Nabi Nub dan para pengikutnya yang beijumlah
empat puluh itu naik ke kapal bersama beberapa hewan bumi masing-
masing sepasang.
Aikian bumi pun teibenamlah oleh air bah yang amat dahsyat.
Sebagian besar makluk bumi mati terbenam.sebagian lagi ada yang hanyut.
Tersebut pula bahwa pada masa itu agama rakyat adalah agama
Wratsari ajaran f)endeta Gurendah dari Kehng India. Agama ini pertama
disebaikan ke Jawa ke pusat kekuasaan di Majapahit. Raja Majapahit
memetintahkan putra-putranya untuk menyebarkan agama ini ke selunih
Nusantara.Salah satu putranya, yaitu yang peitengahan,datang ke Lombok
ke Kerajaan Pamatan. Prabu Pamatan membuang agama lamanya,, yaitu
agama Budha dan mengilmti agama Wratsari(syiwa-Budha).
Arkian datanglah kemurkaan (alam Gunung Rinjani) di Lombok.
Gimung di Sumbawa meletus. Kerajaan Pamatan binasa bersama
manusianya. sawah ladang, dan ham bendanya. Penduduk terlari me-
ngungsi kian kemari. Akhimya, berdirilah desa kerajaan kecil-kecil, salah
satu yang teibesar dan menjadi raja diraja ialah Kerajaan ]lx)mbok di
pelabuhan Lombok.
T
I^mbok masaistri
dengan K^atuan
seorangLombok
Demunginimuda
teijadibemama
sekandal cinta antara
Sandubaya. Prabu
Putri itu
tern^a Lala Senini.Sekandalcinta ini membawa akibat yang sangat besar
bagi Kedatuan Lombok.Perang besar teijadi antara rakyat Bnmg Bantun
dengan pasukan Lombok. Perang ini timbul karena Prabu Lombok telah
membmuh Sandubaya suami LalaSeruni dengan tipumuslihat Kisah
misteri pun terjadi dengan hadirnya si Teratai Merah yangmenjemput arwah
Lala Senini untuk dengan arwah mendiang suaminya. Pada bagian ini
diceritakan pula kisah meninggalnyaPrabu Lombok.Prabu Lombok diganti
oleh Prabu Rangka Sari. ^
Pada masa Prabu Rangga Sari datanglah Sunan Prapen, seorang
mubalig besar dari Giri untuk mengislamkan raja dan rakyat di Lombok. i
Kisah pengislaman t^A^^dan-xakyat^LiMijiekiH^Bgaeropari-fa^igjan yang/
cukup panjang dalam Babad ini. Bersama Kerajaan Lombok (hii^flcanr
pula Kerajaan Sumbawa dan Kelungkung. \
Bisraillahirrahmanirrahiim
Pangkur Pangkur
11. Lalu si iblis laknat berkata, 11. Dan iblis la'nat hangucap,
ucapannya manis lembut, pengucape ngasih-hasih,
"Duh semua anak cucu, "Duh sakehe hanak putu,
baginda Nabi Adam, nira Baginda Hadam,
diamlah jangan menangis Jah meneng haja nangis hiya
berjalan, lumaku,
dengarkanlah kata-kataku rungunen wujur ring ngwang,
aku disuruh menyampaikan. hingsun kinen mamarahing.
13. Pesan Nabi Adam dahulu, 13. Hujare Adam king ngwang,
aku disuruh menyampaikan hingsun kinen hamajari
padamu, sireki,
bila kalian rindu padanya, yen sira kangen ning besuk,
kepada baginda Nabi Adam, mring wayah Nabi Adam,
buatlah olemu patung lah tesira karya tapel
meniru, samiya tiru,
Nabi Adam di dunia, king dunya Nabi Adam,
saat berada di antara kita. duk taya hana king riki,
16. Brem dan tuak tua, 16. Brem lawan tuwak wayah,
sedia bersama tumbar den samapta lawan tutumbah
itu," neki,"
Dan semua yang mendengar Dan sakehing hing kang
hangrungu,
ujar si iblis laknat, hujar pun iblis la'nat.
11
muka, wadana,
karena orang sudah ikut ni wong hiki samiya
semua. nuti.
22. Maka setelah selesai semua, 22. Tembe yen wus dadi samiya,
nasi tumpeng bebandang segah tumapelan bebandang
siap, nastiti,
lengkap dengan lauknya, samapta Ian nulam nipun,
bekatah babi dan anjing, bekatah celeng sona,
dicacah bercampur darah Ian hangecok winor getih
babi anjing, celeng ngasu,
diambil juga hatinya, mulangin hatinepisan,
bersama tuak arak minum- Ian tuwak harak balarih.
annya.
27. Orang Jawa belum lagi tak 27. Wong Jawa pan lagi
paham, norak.
apakah Agama Islam dan wruh yan nira gama Islam
kapir itu, kapir.
orang Jawa semua ikut, wong Jawa prenamiya tinut.
membuat Sanggah pada nggawe Sanggah
leluhur. kabuyutan kang den tinut.
diajarkan oleh Garendah, pinajar denig Garendah,
bila mati pakai pengikuL duke mati hapa ngiring.
28. Mereka membela satya, 28. Pada hambela satiya.
supaya ada temannya darapone hana rewange
mati, siyargi.
orang Pulau Jawa ikut. wong nusa Jawa pan tinut.
kedua matanya tak melihat, netra karo tan mulat.
kedua kupingnya tak kuping ngira karo tutanana
mendengar, ngrungu.
akan sabda Tuhan Mulia, hingsabdanira Hyang Sukma,
tak melihat syareat Nabi. tan mulat sarehat Nabi.
30. Apa lagi nanti kalau mati. 30. Hapa lagi niya neka pejah.
lebih lagi siksa diterima- wuwuh malih deniya mangih
nya. balahi.
15
34. Ada lagi ganti riwayat, 34. Wenten gentining ring wahyat,
ketika zaman Nabi Idris duk samaning Nabi Idris
dahulu, kang ngunni,
masih baru dunia itu, lagi hanyar duniya hiku,
Nabi Idris sangat mulia, Nabi Idris lewih Mursal,
memuji semuayangdi muji sakeh henyelarru
Islamkan, kabeg hiku,
yang tersesat jadi kufar, wong kena sasar dadi kupar,
disuruh masuk Islam semua. den konna selam sami.
1) Selandia
2) Daerah Serawah (Malaysia)
17
50. Segera iblis laknat ber- 50. Sigrah iblis la'nat ngucap,
ucap,
katanya pada aku dahulu, wujare king nallah huni,
cucu cicit bawa keluar, ■ putubuyutbawuhumedal,
dari Sorga Firdaus, saking Swarga loka huni,
Pendeta Nabi Idris, Pandita Nabi Idris,
di Surga Loka itu, hanengSwargaloka wahu,
perintah di dalam Surga, parentahjeroning Swarga,
tak boleh kembali ke sini, tan kena wall mring riki,
cucu cicit disuruh putu buyut huga kinen
beritahukan. nawa warah.
22
63. Si orang empat puluh saja 63. Wong peti dasa kewala,
naik Jumatan bersem- munggah Jumahat nga-
bahyang, bakti,
setelah selesai Jumat, sawusira da'da Jum'at,
Nabi Nuh berkata, Nabi Noh ngandikaris,
disuruhnya memanggil takena ngundang malih,
lagi,
kemari semua kaumnya, hika huwe sadayaku,
semua sudah datang, kabeh wus sami prapia,
Nabi Nuh berkata lembut. Nabi Noh ngandika haris.
27
AUah, Hyang,
tak ada gunanya hamba, nuranana gawe mami,
berbalik mereka masuk, balik kesah hamanjing,
atau pergi berburu, hatawa lunga buburu,
ada manfaatnya, ham pahalaneka,
bisa dapat makan, yen holih bubuka bukti,
menyembah Tuhan itu apa hasembah Hyang hika
gunanya. paran pahlanira.
76. Bila tak ada mau datang, 76. Yen tan nana yun hasama
pata,
aku akan perangi engkau, sun lurugi sira mangkin,
biar engkau mati, lenging sura palatra,
berperang Islam lawan ya perang salan sikapir,
kafir,
tak teikatakan ganjaran- sipi ganjaran neki,
nya itu,
orang mati perang sabilitu, wong mati perang sabil
hiku,
mendapat ganjaran Suiga, pan ginanjar ringSwarga,
32
90. Nabi Nuh hidma(bert^j 90. Nabi Noh kepu kang tapa,
menghadap Allah, manguning Widi,
"Ya Rabbi ya Sayyidina, "Ya Rabbi ya Sayidina,
penguasa alam dan bumi, buwana luwih gumi,
ihwal kaum hamba, tingkah kaum mami,
bilamerekakembali kuftir, mun ring kepada malih
kupur,
hamba mohon sebaiknya, kaya bagus saka hamba,
tenggelamkan mereka lap langman pan sami,
semua,
sekarang hamba sendiri mangke hamba nyana
menghadapinya." nangdangna."
93. Orang yang dijumpai itu 93. Wang yan duka hiku
empat, patpat,
menyembah Nabi, hanono kwer hana Nabi,
ada di kaki gunung, hana hing sukuning
ngarga,
si tukang berkata, mun dukang hungaturaris,
"Nuh, mana rumahku, "Lah,paran humah mami,
yang ada hanya bahtera kangene kala palagung,"
besar."
Nabi Nuh mengambil Nabi Noh hamet tekap,
tangga,
dinaikkan semuanya itu, mungaken ta ketah biki,
ikut pula semua tukang. ngikut datan tukang
samiya.
94. 94.
si tukang beratur segera, pun tukang matur haris,
"Cukuplah bekal gandum "Genepi hangati mas
kita, ngawija,
dimakan sepuluh orang haneda dasa bana hugi,
saja,
masa bisa kenyang kaum masa wareg kawuleku",
kita,"
Nabi Nuh berkata. Nabi Noh hangandika.
39
102. Tuan ini benar-benar gila, 102. Tuwan niki tulus hedan,
sudah terkena kuwalat, keneng tulah hiku sami,
sok keras menyuruh, duh meh hakedah hakona,
mengikuti tingkah laku- hanut sapoleh hireki,"
mu,"
Nabi Nuh bersabda manis, Nabi Noh lingniya haris,
"Benar ucapanmu itu, "Bener kahojar ring reku,
dan lagi aku gila, Ian malih hingsun hedan
dan engkau bertobatlah lah sira tobat sami.
semua.
42
103. Duh anak ketahui olehmu, 103. Haduh kaki wruhan nira,
aku Nabi Allah, hingsm NabiHyang Widi,
tersurat di Lauhil Mahfiiz, kasurat maring loh kalam,
aku Nabi pilihan, hengsm Nabi kasinelir,
menerangi dunia, haneranging duneki,
menyinari manusia, madanging hatine
mahluk
yang tidak punya iman, pan nora drebe himan,
berbakti kepada Allah, pengabakti hing Hyang
Widi,
dan menyiifuh orang kafir Ian haketiwongkapirpada
masuk Islam. Selam.
2) Keledai
48
126. Ada yang sampai diMagrib 126. Hana teka hing Magrib
yang hidup, Kahuripan,
ada yang menolong lagi, hanangingtulmgta malih,
ada yang mau habis, hana ngalong pemala,
ada terlunta di tengah laut, hana ngidmg^nmg'tengah.
dengan kodrat Tuhan, saking merimm Widi,
terlunta tak menemukan hangukuma tana nikang
daratan. puri.
50
131. Ada lag! berupa kuda, 131. Hana melih sawiji harupa
jardn,
berkata 'kepad^i ayahiiya, wujdrrihgkaiojaji,
"Wahai'ayaiidai^, ^ ' "tieh rpHarria ring
ngwang, ' ' ;
si puteri yang empat, putri hikapa:pdf,'
ayo kawinkan hamba hing ngahe santana san,
segefa,^ '
yang berupa manusii, harupa janma,
sangatl^ caritiknya." ' kaliwdth^
136. Nabi Nuh lagi bertanya. 136. Nabi Noh malih mangkeya
hatanya,
"Bagaimana peladenan. "Lah paren raras neki,
istrimu pada kalian?" rabina mering sira?"-
Bermtur yang seorang. Nanutur kang sanunggal.
"Ampun tuan sampaikan. "Nenggih kawula ngaturi.
adapun puui Tuan. nenggih putra tuwan,
tingkahnya malam tadi. polah hira hing nguni.
137. Baru hamba mau merayu- 137. Lagi wahu hamba hayun
nya, pacumbana,
hamba dicakarnya, kula den cakar wingi.
sampai keluar darahnya. malah metu kang rah.
setelah hamba dapat sawuse keneng Jeng
setubuhi, mangan,
sangat cintanya pada liwat tresnane ring mami,"
hamba."
53
138. Nah begitulah sifat malu- 138. Lah puniki wang ngarab
malu kucing Arab, hiku ningika,
"Pergilahj "Lungaha sireki,
selatan k^^fffmaifan, king kidul hamuktinya,
tibaWIS^Mftas^ marahingbundprasman."
Si tukang yaHf-ScOTang Tukang siji matur harts,
beratur segera,
"Ada pun hamba tuan, "Kawula tuwan,
tadi malam bermain cinta. wingi hapulang rasmin.
143. Lalu pergi kuku kakinya 143. Nulih kesah bubu sikile
dipakainya makan, hengenniya muktiya,
bersama istrinya, sareng Ian rabi neki ya
lalu beratur ia, hamatur sira,
si bapak tukang bercerita pun tukang mangke sipat,
"Adapun hamba tadi "Hinggih kawula hing
malam, wingi,
setelah tiba di rumah, saprateng wisma,
diciumnya kaki hamba. den nambu suku mami.
158. Dan semua yang belum 158. Lana kweh kang durung
datang, prapti,
besar kecil laki wanita, gede cili histri lanang,
dan yang belum lahir, Ian kang durung hanareko,
masih ada di langit, meneh hana luhura,
siapa yang diwahyukan hing sapa wekasing
Tuhan, Ngiyang,
itu engkau perhatikan, pada tenjoken hatuhu,
yaitu menjadi rukuniman. hiku dadi rukun himan.
159. Dan semua itu warta yang 159. Dan sakweh hiku warti,
benar,
si orangberziarahberucap, kang Seba matur handika,
baiklah sampaikansemua- hinggih tuturen dan kabeh,
nya,
hamba semua mendengar- kaula samiya miharsa,
kan,
Nabi Nuh berujar, Nabi Noh hangandika,
sadarlah akan hidupmu, tilingena wurup hipun,
dan kalian bersiagalah lah sira samiya preyatna.
semua.
167. Sudah geoap tiga itu, 167. Pan wus genep telu neki,
sudah macam-macam wusane kala-kala,
halangan,
bila menyuruh orang yen narepaning wong
banyak, ngakeh,
disuruhnya agar puasa, hiku deniyage puwasa,
kalau ia dalam nimah, mene yen dalem wisma,
ia makan dan minum, hika samangan hanginum,
kama tak ada orang tahu. pan nora nana wong
wikan.
171. Itulah yang kau ingat 171. Hiku kaki den pakilingi,
anakku,
berpegang teguh pesanku den teguh wawekasing
ini, wang,
172. Itulah Nabi yang mulia, 172. Hiku Nabi kang linuwih,
di antara Nabi yang saking Nabi katah hika,
banyak,
penghulu segala Nabi, pakutubi Nabi kabeh,
yang mursalin mendapat kang mursalinung mujidi,
beikah,
melaksanakan Utah Allah, hamawakudratingHyang,
wajahnya begitu molek, guru nira lewih hayu,
bagaikan bulan pumama. pan kadi sasih pumama,
178. Itulah yang kau ikuti, 178. Hiku lah pada marani,
diikuti setiap sunnahnya, tinuwus pari polahe,
sebab itu semua kehendak pankabehkayunniHyang,
Allah,
menganugrahkan kepada nurnrah hing Nabi Rasul,
Nabi Rasui,
Muhammad Rasulullah. Muhamat Rasulullah.
*) Celik, upas, beruang nama Racun berdaya magis dan sangat berbisa
74
199. Diwadahinya dengan peti 199. Den wadahi wuga lawan peti,
semuanya, sakatahi,
juga tak berperasaan, wuga tan hangraksa,
ibunya membakamya, hibune hamuntap kabeh,
membuat api menyala dadi hapi hamurub,
berkobar,
itu menjadi diannya hiku damar hira hing
Nama-nama ini adalah dalam dunia gaib dan takhyul.
75
200. Semua negeri yang dekat 200. Sing desa parek was den
dikunjunginya, parani,
sudah habis, rnangke telas,
semua negeri dirusaknya, sebandingin desa rnangke.
dengan kudrat Allah saking kudrat Hyang
A^ng, Ngagung,
Qika berganti pula kisahj
alah seorangj
wenten genti carita malih,
nenggih wenten satriya,
sangat utama dan ber- hutama di luhur,
derajat tinggi,
tampan mudadan perkasa, bagus hanca turdigjaya,
adil dan sakti, hadil sakti,
mengikuti perintah Allah, hanutsatitah Hyang Widi,
yang berkuasa di alam raya kang misesa king ngalam.
ini.
238. Ada lagi orang laki 238. Hana malih wong lanang
memberikan, ngaturi,
emas permata, raja brana,
dengan peti kotaknya, tekeng peti kotak,
keris tanduk bersarung, keris hapendok masaruge,
tombak dengan selutnya, tumbak maselut. hipun,
pedang dan bedil, pedang kalawan bedil,
ada memberi kuda, ' hana ngaturi kuda,
dengan pelananya, Ian kekapa nipun,
sebagian memberi emas, samalih ngaturi hemas,
dan ringgit, lawan ringgit,
ada memberi uang, hana hangaturi picis,
adamemberikan gamelan. hana ngaturi gamelan.
menyerahkan, hangaturi,
putri anaknya, putri hatmajaniya,
tak terkatakan kecantikan- tan sipi hayu rupane,
nya,
dan semua busananya, Ian sapakakas hipun,
ada orang yang menjadi hanaking wong dadijaraji,
pelayan,
ada yang menjadi peng- hana dadi kenemban,
asuh,
ada yang menjadi pesuruh, bana dadijuru,
abdi mengambil air, pawongan hangamettoya,
kayu api, kayu hapi,
sebagian menjadijuru saji, samalih juru sasaji,
ada yang menjadi utusan. hana panampuh nagari.
242. Dan sang raja bersyukur, 242. Dan sang nata wus tarima
kasih,
kepada Pemangku, mering mamangku,
"Dubai silahkan Paman, "Lah sandika Paman,
nikahkanlah aku." buncingana hingsun
nage."
Sang mangku mang- Mamangkusembah matur,
hormat,
"Baiklah besok Tuanku, "Lah sandika Tuwan kang
benjing,
hamba menikahkan Tuan." hamba hanikah Tuwan,
Lalu pamit ke luar, Nuliya pamit metu,
memberitahu kadang hasiyarekadang kadiya,
wargi,
"Wahai para kadang, "Lah kadanga,
besok raja akan menikah, benjing hanikah sangaji,
aye masaklah nasi lauk." lah dadi sekul hulam."
248. Beliau mandi di Bukur 248. Den nira dus king bukur
Tinggi, hanginggil,
ditaburi, winaraban,
kembang dan wewangian, deningcinde kembang,
kala meka di punggung, kalam kari pradane,
dibentangkan permadani, pinendanggutung-gulung,
tirainya sutera kuning, pinalinga sirhing sutra
kuning,
usungannya berbentuk bukure pinda singa,
singa,
itulah yang dijadikan, nunia kang den terus,
untuk menandu Sri dening husung Sri
Baginda, Narendra,
danjempana, Ian jempana,
naik ke usungan segera, munggah maring bukur
hagelis,
diiringi oleh wadia bala. hingiring dening bala.
*) menjampi
9^9
♦) Dalam tata kerajaan masa lalu ada yang disebut "Manca Mantri" terdiri dari : 1. Patih, 2.
Adipatih, 3. Aria, 4. Tumenggung, dan 5. Sahbandar.
103
tuanku, puniki,
lalu sudah diangkat, yata was hatekan sampun,
seperti kehendak Sri Iwir kena sang Sri
Paduka, Narendra,
sudah lengkap Patih wus ya werep patih Ian
Demang-Demang, Demang-Demung,
jaka, dan lurah, Jaka Ian mantri lulurah,
Punggawa manca sudah Ponggawa wanca wus
jadi. dadi.
265. Orang Jawa masih tak, 265. Wong Jawa pan lagi nora,
tahu agama Islam dan wruh hagama haselam
104
*) Agama Wratsari ini sangat mungkin maksudnya adalah Agama Syiwa Budha.
105
272. Putra di Jawa lega, 272. Putra king Jawa pon genah,
mendengar habarPamatan sireng pangmang desa
memeluk, Pamatan sun Unggih,
yang tinggal di Bali, kanghanengBalipan kantun,
di Kalungkung meme- king Kalungkung pan
rintah, muktiya,
putra di Sumbawa bugis putra king Sumbawa Bugis
Banjar, Banjar kantun,
semua bertahta sendiri- samiya mukti swang,
sendiri,
memerintah tatkala itu. batata king mangsa hiki.
Lalang, lalang,
Patihnya di Kembang papatih hing Kembang.
Kuning. Kuning.
294. Tuan Patib lalu berucap, 294. Sira Patih sruh hangucap,
"Benar katamu hai "Lah habener sawure
Demang, Demung ngiku,
berani kau tak ikut, duh meh sira nora hanut,
kepada perintab raja." maring parentah raja."
Demang Bantun kesal Demung bantun kesel
mendengar, hatine hangrungu,
"Hai Patib tinggallab, "Heh Patih sira kantuna,
aku mau pergi." lah kari manira pamit."
mengucur,
Sang Demang lain berkata, Demang haris hangucap,
sambil mencumbu lain sarwi ngnmrum hanuliya
bersenggama. nekaken kayun,
Sang Dewi terlena seperti sang diyah murca lir
pingsan, kantaka,
dan muncratlah sari wus miyos sarining
tubuhnya. sarineki.
325. Maka ikutilah kuda itu, 325. Lah tutut kuda hika,
memberi tabu tempat haworahisira hegon layon
mayatku, mami,
jangan dinda mandi haja den salin hadus,
bersalin busana,
segeralah carl kanda, yayah sodaran nika,
setibanya dinda menemui sapa yayi minta mayitku
mayatku, hiriku,
tangismu menjadi doamu. kubur ngusapi rema,
jikir kalawan tangis.
341. Lalu berhenti Sang Raja, 341. Yata rere Sri Narendra,
mengumpulkan bala lalu hangumpuling wasiya
13Q
Kumambang Kumambang
351. Tak lama yang mencari 351. Tanna suwe kang ngamet
kayu datang, kayu wus prapti,
hanya seorang. titiang sanunggal,
Si Demang yang mem- Ki Demang kang
bantu, nganulungi,
Gagar Mayang menggali Gagar Mayang gawe
kubur. luwang,.
Durma Durma
379.. Tak lama di jalan sam- 379. Tanna suwe hing marga
pailah di kota, was prapteng desa,
langsung masuk purl, hanerus mantuking puri,
lalu dikerubungi, yata rinubungan,
dibawa ke tempat tidur, binakteng pasareyan,
Ni Seruni ta-sadar, La Saroni nuliya nglilir,
memegang keris kecil, hangagem katga,
sambil ia duduk. sarwi sira halinggih.
sanghami.
memetik, ngalap,
teratai emas yang datang tunjung mas sakuni.
itu.
395. Lasykar sang raja cerai- 395. Lunga Nata wadiya nipun
berai terhanyut, hyang siyang,
Teratai bersinar kuning, tunjung bang ngasari
kuning,
sinar putih terbentang hadaputih hamampangan,
menyambut,
secara amat rahasia, fling pasingite pisan,
Ni Seruni mendekati, Ni Seroni hamarani,
lain ditariknya. nulih hing ngaweh,
Ni Seruni dudukdi Teratai, hing kembang halinggUi.
406. Lebih baik mati direjam 406. Pira lara long kanin
luka. hupekeng peteh,
malu hamba hidup, marang hamba mahurip,
di negeri orang." neng negareng horang,"
Ki Demung berkata, Ki Demang dan lingira,
"Bersabarlah kalian "Lah sabar sira sami,
semua,
akan sampai juga, katekan huga,
yang kalian ucapkan itu." kang kahojari reki."
409. Yahg akan menyerang ke 409. Hing teka hing riki hing
desa ini, desanira,
serbulah negaranya." lurug negaran neki,"
Surat ditandatangani, Linered kasurat,
oleh Demang Brang Demang Brangbantun
Bantun, haga,
ada pegawainya bemama hana mantrine sawiji
Mandala, haran Mandala,
disuruh membawa surat. kinen hamnakta tulis.
429. Separuh ada terluka dan 429. Waneh wang ngiku sakit
153
434. Orang laga yang menjadi 434. Wong Laga hikang dadi
panji, gununmgan,
bersama Demang ber- sareng Ian Demung
teriak, hagrik,
memanggll datang ke ngalokang teka nusa raka,
medan laga, watune kang papatin,
apa yang disayang ingat hapa de kang den palar
hidup, hemutgesang,
Demang Baya akan kubela Demang Baya satiyadin.
mati.
*) Ngeringkes sdnlnh sstu cnm dnlnin Hindu, yaitu niengepres mny&t sunpni kering
sebelumupacaia pembakaian dUaksanakan. Biasanyaberlakubagi orang ningrat atau orang
kaya.
160
458. Sudafi tegak sang lembu 458. Wus maletuk lembu putih,
putih,
di panggung, hing panggungan,
tungku pembakaran. keren sanga wus dadi,
sembilan siap,
istri dan dayang, rabi Ian pawongen Sang
sang raja menjadisatya *), Nata dadi satiya,
di Kayangan akan dibakar, ring kayangan guniya
basmi,
segala gamelan, sarwa gamelan,
dan gong bedil ditabuh. gong bedil den tambuhi.
459. Genap dua hari mereka 459. Genep kalih dina denira
kenduri, hakarya,
sudah lengkapjadi semua, mangke samapta dadi,
bade tumpang sembilan, bade tumpang sanga,
lalu dipikul semua, yata pinundut samiya,
diiringi kakawin, hing ngiring dening kakawin,
sudah sampai di Pema- wus prapteng setra,
kaman,
lalu diperciki air suci. yata depun toyani.
*) Bade adalah sejenis wadah jenazah bagi umaat Hindu yang dibuat sangat indah.
*) Satya adalah orang-orang hidup yang ikut dibakar sebagai tanda setia. Biasanya istri raja dan
para abdi dan sahaya.
460. Wus palasta satiyane
v/
> Og sampun binakar,
If titiran den lepesi,
§
^1
miduhur hangawang,
henti sukane mulat,
sang Nata sampun kang basmi,
king lembu petak,
palinggiyen sang ngaji,
*) Batu ^ak
164
*)Balida dan gapit nana akt tenin tradisional yang dapat dipakai beipeiazig.
166
481. Prabu Rangka Sari jadi 481. Prabu Rangke sari dadi
gunungan, gagunungan,
datang pula membantu, rawuh mangke mulungi,
Ki Patih berperang dengan Ki Patih hayuda,
lasykar, sabalane sang nata,
mengeroyok si orang hangambul wong Bantun
. Bantun, jurit,
satu orang Bantun, siji wong bantuwan,
seratus orang mengeroyok- satus wong ngangembuli.
nya. '
482. Pbrak-poranda si orang 482. Rusak bala wong Brang
Bantun, Bantun,
orang pada mati wong pada hapejah,
orang Lombok banyak wong Lombok hakeh mati,
mati,
orang bantun begitu pula, wong Bantun mangkana,
banyak yang terluka. hakeh hikang kabranan,
Sang Jangga Muda telah pan Jangga Mada wus
luka, kanin,
lalu digotong, yata ginosong,
mundur semua yang mundur sami hajurit.
berperang.
497. Raja yang dahulu jahil 497. Ratu Dangu jahil kang
musuhmu. musuh nira.
173
500. Kata Sang Raja, "Duh 500. Dan Sang Nata, "Yayi
Adik duduklah." lungguha,"
Berkata pula Demang Demung Bantun ling-
Bantun, niyaris,
"Seperti titah Tuanku." "Sahandika tuwan."
174
503. Nanti kanda dari sungai, 503. Pan manira yayi hinggih
neng bangawan,
semua isi lautan, sahisining jaladri,
ikan Bantun, kima, hiwak Bantun kima,
menjadi senjatamu, dadi sanjatanira,
semua isi lautan, sahisining kangjaladri,
lagi enam hari, kari nemidina,
kita barperang lagi. kita haperang malih.
175
Duh adik bila kita dengan 504. Haduh yayi yen kitaprang
senjata, Ian sanjata.
tak terhitung orang mati, pira-pira wong mati.
lama tak selesai," hasuwe taninggas,"
Demang Bantun beratur, Demung Bantun matura.
"Hamba setuju mengikut. "Kadi gelem hamba ngi-
ring.
seperti sekehendak tuan, _hing pakon tuwan,
memang begitulah baik- patata pisan kayeki.
nya.
527. Prabu Rangka Sari datang 527. Prabu Rangka Sari rawuh
melempar, haken mbalang,
dengan geroge seperti Ian garoge Iwir gresik,
gresik,
dan Bantun merompak, Ian bantun hamegal,
jejaleng, lalang lekihan, jajaleng lalang lekihen,
penyu menggigit, penyu nahuti,
kongo dan rajungan, kongo'rajungan,
toktmg,kepitingmenjepit. tokong kepiting njepit.
Sinom Sinom
544. Penutup agama yang suci, 544. Panutubing gama kang suci,
semua bertobat, samiya tobat,
di kalbu dan tubuh, hing kalbu sarira,
bersunat dan bercukur, hasunat hacukur kabeh,
menyikat gigi memotong hasisik nugel kuku,
kuku,
sudah nyata segala yang wus habungkul hing
tersembunyi, hasangid,
Raja Mesir si Kufar, Rurah Samesir Kupar,
sampai raja Rum, tekeng rurah hing Rum,
dari sahabat Nabi yang hing sabat Nabi papat,
empat,
membawa iman, hanyelami,
mengakui makrifatin Nabi, habuka karma gering,
188
551. Ada Sunan Ratu ikut, 551. Hanata suited, Ratul ngiring,
mempunyai kaum, drebe kaum,
dan semua sultan, Ian sakehing sultan,
Ratu dan pangeran semua, ratu Ian pangeran kabeh,
Adipati danTumenggung, dipati Ian Tumenggung,
yang di Jawa Palembang, kang king Jawa
Palembang nuU,
semua disuruh berkelana, sami haken lelana,
mengislamkan sang nyelami ring Abdul,
Abdullah,
begitulah perintah Allah, nira ndikaHyangSuksma,
yang tinggal, kang mukti,
dan hidup di muka bumi, tumusuh mringpara bumi,
di negeri bawah angin. bawah angin sadaya.
ila tak man ikuti titah, 554. Yen tan elam hanuting
janji,
terangkanlah, den terangi,
denganucapan yang tegas, Ian wacana galak,
ajaklah ia mengadu ilmu tatanding helmi kasaten,
kesaktian,
bila masih belum ikut, yen maksih nora hanut,
apa boleh buat perangilah, sumapala den lawanjurit,
bila engkay mati dapat mati kalih ganjaran,
ganjaran,
jangan engkau mundur, haywa ge kundur,
Pangeran menanti halih pati pangeran,
^ kematian,
^sudah sepakat, was hacarem,
1 petnbicaraan Jawa Candi rerawosan jawa candi,
• (?), •
kapal sudahpulatersedia." paliya,sampun samapta."
555. Alkisah si tiga duta itu, 555. Duta katitiga kocapa wuni.
193
556. Tiada tidur dalam me- 556. Tan paturu siyawa kang
renung kegaiban, gaib hora hanggon,
tetap ingat tak lupa, tetap nora lupah,
tetapi ada perbedaannya." hangingana sakalire."
Makaberkata Sang Raja, Barengkangkatonmuwus,
"lya itulah makhluk "Ya hiku makluk Hyang
Allah, Widi,
abdi dari sang Rasulullah, habdi nira Rasulullah,
jin dan manusia itu, jin masusiya hiku,
yang lebih sempurna kang lewih hadi hutama,
utama,
bila tidak, lamon nora,
ia menyembah Allah, hage nambah hing Hyang
Widi,
ia berpenghulu padasetan. sahaya hiku setan.
kepad^angeran Parapen^ ma
Par^STi
karena aku diutus, pan manira hingyti
oleh Sultan Ratu Girl, hingsun Sutan Ratu Giri,
mengislam Tuan semua." nyelami sira samiya."
Lalu semua berujar, yata sami muwus,
kepada Rangga Dipati, fling Rangga dipati
samiya,
"Bila demikian, "Yen mangfcana,
pergilah kalian semua, lah lunga ta sira sami,
sebab kaumku jadi takut. pan wediIcauming Hyang.
halus, mta,
"Baiklah kuterima, kang nging Lombok,
hendaknya benarlah, dening wongge lolossand,
ucapan mereka itu, kinem paliya katah.
akan mengikuti rajanya."
580. Tiada tampak sedikit pun, 580. Datan kata ninulu sadik,
karena sudah pasti, pan wus tanti,
kebun lumbung rubuh kebun malang rubuh
semua, kabeh,
diamuk air bah, hamika dan banyu,
lautan bergejolak. sagara bunu rariga,
Sultan susuhunan berdoa, muji sutan susunan,
"Sakni bina sulu, "Sakni bina sulu,
karena hanya Allahlah, pan Widi Hyang huga,
membuat perhltungan, patangano,
desa rusak kubalikkan, desa rusak kubalik,
berganti kulucuti." hasalin humucula."
594. yCku ini dari Jawa Giri, 594. Hingsun niki saking Jawa Giri,
fakyat dari, kawulane,
Sunan Ratu Ningrat, sunan ratu Ningrat,
/beliau melanjutkan tugas ngentining rasuljenenge,
Rasul,
\aku yMgjjiatg^_ hingsun ning ngutus
dangu,
/mengislamkan kalian hanyelami king sira sami,
semua,
orang Lombok dan wong Lombok Ian
sumbawa, Sumbawa nusa Bali
pulau Bali Badung, Badung,
}ila kalian laksanakar bilih kasadiya dening
Hyang,
kakang Bandar, kakang bandar,
cepat pulang mewartakan, hage mantukhasung warti,
kepada Raja Tuan. king ratu pakannira.
Sandi, sandi,
dengan ratu Madura, Ian Ratu Madura,
dengan Ratu Sumenep, Ian Ratu Semenup,
bagaimana kesanggupan kadi paran sanggup hira,
Tuan, lah witoken,
daya upaya Tuan kabidayane hing
sekarang?" mangkin?"
Kepada paduka pengeran. Hingjeng ndikapangeran.
626. Sang Raja langsung naik, 626. Dan Sang Nata laju
munggah haris,
ke Bencingah, hing bencingah,
dipersilakan. hika ngacaran,
Sang Patih duduk berjajar, Patih halinggih derek.
226
634. /Bila tuan raja ingkar 634. Yen sang nata bangga
^ mengikuti, sahiring,
pasta rusak, yekti rusak,
kedudukan tuan, reke linggih tuwan,
sampai cucu buyut, tekeng saputu buyute, .
tak akan menemui tana manggih rahayu,
keselamatan,
karena diazab oleh Allah," pan binendon desa Hyang
WidL"
Sang Raja merasa lesu di Sang Nata lesing manah,
hati,
"Wahai Bandar aku, "Bandar hingsun,
mengikuti agama king ngagamaRasulullah,
Rasulullah,
230
640. Permisi bila tuan telah 640. Tebe yen wus tuwan sami
masuk semua, manjing,
memeluk, hanjaluka,
agama Islam, king gama Islam,
satupersatu akanmenjaga, hatunggalan hambatek
hage,
mengikuti agama Rasul, hanuting gama rasul,
tatkala itu kita bersama kala hiku bareng habukti,
makan,
membaca salawat, hamulehing lawat,
membaca doa rasul. maca do'a rasul,"
Sang Raja berkata tenang, Sang Nata heca ngandika,
baiklah mohon, "Hinggih nuhun,
hamba dan semuanya, kula lawan sawawi,
mohon pamit dahulu mundur rumuhun tuwan.
tuanku.
sepakat, rerasane,
rakyat hamba tuaaku, wadiya hamba tuwan,
segeralah datang kemari, datenga king kene hage,
mengajarkan mereka, hanguruk kabeh hipun,
agama Islam yang suci." king hagama Selam hang
suci."
Sang utusansemua berujar, Sang Duta samiya sabda,
"Nah benar seperti itulah, "Lah pened kayeku,
seperti kata tuan, saksama hujar tuwan,
sekarang tuan raja, lah sang nata,
kami mohon pamit, kurnpelen kawula pamit,
akan kembali ke bangsal. munduring bangsaltuwan.
642. Dan sang Bandar menjadi 642. Lah Bandar karya kiyahi,
Kiyai,
bila telah sepakat, yen wus ratah,
bicara orang senegeri, rerahosing desa,
tuan laporkan saja segera, pakan nira matur hage,
kepada Pangerann Ratu." maring pangeran ratu."
"Baiklah," jawab si Sawurira Bandar, "Lah
Bandar, hinggih,
"Hamba segera melapor." kawula ge matura."
Lalu mereka mundur, Yata sami kukur,
semua duta Haji Jawa, sakweh duta haji Jawa,
maka gemuruh, pan gemuruh,
suaranya bagailautan, siyarane kadijaladri,
sudah sampai di pela- wus prapta hing labuhan.
buhan.
647. Lalu ditanya oleh raja, 647. Dan tinari den ni sangaji,
semua mereka, j keh sakehe,
"Sanak wargaku, / "Sanak warga ningyang,
semua sekarang ini, sadaya pada yan
nemangke,
tidak mau ikut, hora katawan milu,
seperti kata orang Jawa Iwir hujare wong Jawa
tadi, huni,
menyuruh engkau Islam, haken sira Selam,
236
648. Maka orang yagn ditanya 648. Dan tinari wong paniku
/ semua, sami,
I menjawab, sawifr hipun,
sami nora harsa,
\ Jfi ^ semua tak man, hambuang gama kapire,
MI membuang agama kafir,
. I karena sejak moyangnya, pan kabuyut hipun,
\1 I ,-^ara dedukuh, kang predukuh,
I y para Ida menjawab, hida nawuri,
"Dewa dan Bhatara "Dewa lawan Batara,
dahulu itu yang menjadi, huni nikang suluk,
agamadi dalam pemujaan, hagamajaroningpupujan,
agama Islam itu nista, gama Selam hiku nista,
di bumi, saving bumi,
tegasnya si Islam Peles Selam peles tegesniya.
Lam sakit).
pesan, pawakase,
dari Jaya Lengkara, Ki Jaya Lengkara,
LegahatiPangeranPrapen, HegarPangeran Parapen,
berangkat ke gunung, bubar maring gunung,
sambil membawa air, sarta hage hanggawa
wari,
diiringi oleh rakyatnya, king ngiring dening bala,
sudah naik di gunung, wus munggah king
gunung,
dilihat oleh raja, tiningalan den Sang Nata,
lain berpakaian, nuliya rangsuk,
pakaian serba putih, pangangge sarwa putih,
menyambut Sang hamapagi Pangeran.
Pangeran.
Durma Durma
680. Nanti bila bertemu desa 680. Meneh yen ketemu desa
besar galak, hagmg hagalak,
itu kalian keroyok, hiku kembulan sami,
dengan lasykar Raja, sawadiya sang nata,
Lombok yang muda Lombok kang nganom
tangkas, gancang,
itu dijadikan pasukan, hiku pada karya malim,
yang tua-tua, kang tuwa tuwa,
biar menunggu negeri. kari nunggunagari.
692. Hanya sebuah desa kecil 692. Hanging ngena desa cilik
saja, setaman,
gaib tak terlihat, gahib datan habaksi,
itu yang belum Mam, hiku durung Selam,
Pejarakan namanya, Pajarakan namaniya,
dan desa jauh di ujung Ian desa hadoh hing tepi,
pulau,
Tanah Pengantap, yanah Pangantap,
Hayun.Ganjar tet^ kafir. hayun ganjar nu kapir.
701. Sekarang bilaada yang tak 701. Mene lamun hena wong
mau Islam, haniyam Selama,
segera Anda benitusan, haputusanungsira gelis,
memberitahukan hamba, hawarah king kula,
maka Prabu Lombok dan dan PrabuLombokJawa,"
Jawa."
257
750. "Hai bala lasykar, jangan 705. "Heh sakehing bala baja
menya-ang. ge ngamuka.
258
708. Raden Dipati takut dan 708. Raden Hadipati Widi hasih
kasih, sira,
dlpeluknya ayanda Raja, sira majiya ngrangkuli,
lalu duduk segera, halinggih saksana,
sembari beratur sembah, sarya matur nganembah,
"Bila ayahandamenyuruh, "Yen pakon ndika bawiji,
takberani hambamenolak, tana purun hamba,
hamba akan mengikuti." hakula yun humiring."
259
Pangkur Pangkur
745. Tetapi yang lolos ke Sasak 745. Hanging kang lolos mating
(Lombok Barat), Sasak,
Datu Mumbul tak ada diq)at Datu mumbul datan harm
bagian. hangodumi.
271
747. Orang Salut dan Sukamulia 747. Wong Salut Ian Sukamuliya,
sudah habis membawa iman sampun telas hamawa himan
semua, sami,
tak terkatakan terima henti hormat hasih hipun,
kasihnya, kepada Adipati
Parigi ring Dipati Parigiya,
sekarang Ratu Riadi ditu- kagentining Ratu Ryadi kang
turkan, winuwus,
menyerang orang bawah hanglurug wong soring
gunung, harga,
tak ada berani melawan. tanana wuni waguti.
764. Bersama sang Pendeta Haji, 764. Sareng Ian Haji Pandita,
lasykar sebanyak seribu dua saka bala watara wong
ratus, nembangsit,
tak dikisahkan di jalan, datan kawama king enu,
sudah sampai di Barenga, wus prapta hing barenga,
lalu dijumpainya orang dan kapenggih wong rusak
mati, negatun,
Aria, Majalengka menghadap, Arya Majalengka nembah,
bersama Rangga Pulasari. sareng Rangga Pulasari.
781. Bagaifcan gugur daun kayu, 781. Lwir rubuh ron kayu sami,
semua bantu setan dewa, sakweh setan dewa,
berlari terbirit semua, malayu sasaran kabeh,
burung hewan leak pergi, paksi buron leyak pasah,
lalu dibacakan doa, nulih winacang do'a,
"SaUmun fil Islam, Selam tislam wawu,
orang-orang pun mengucap wongsamiya ngamin salawat.
amin.
783. Tak terkatakan suka hatinya, 783. Bungah manahe tan sipi,
bagai malam diberi lampu, twir dalu sinuhgan damar,
tak terkatakan syukumya, tan sipi sukure,
kepada Allah Rasulullah, maring Allah Rasulullah,
juga kepada Sang Pangeran, kalih maring Pangeran,
tak tersebutkan dahulu, hanengkena puniku,
arkian Sang Patih Bikuk. Ki Patih Biku' witekama,
787. Seru mereka saling hantam, 787. Rame dan saling gitik,
tendang-menendang, handuk dinupak sira,
Patih Bikuk rebah kalah, Patih Biku'rebah talo,
lalu mau terbang, nuli harsa ngawangawang,
disambar jatuh lagi, sinambar malih tiba,
sudah berlari ke air, wus malayu maring banyu,
disambut dibuang ke darat. sinambut buncaling darat.
788. Lalu dibakar rumahnya, 788. Muli umahe binasmi,
menyalanya berkobar, hurube hamurub munca,
lalu ia dimasukkan dice- nolih lineboken hage,
burkan api, Dipati nyembur pawata,
lumahnya binasa, huma iku walaya,
Patih Bikuk berlari, Patih Biku'wus kalayu,
dilemparkan ke darat. binumcal hakening darat.
795.
!
Berisi rob jiwanya, 795. Hakisi roh jiwaneki,,
diikuti oleh Haji Pendeta, tinuting Haji Pandita,
dan Aria Giri temannya, Ian Harya Giri karone,
sareng malebeng wismaniya,
sambil ia berkata, sarwa sira hangucap,
"Aye apa maumu Patih "Pakarepe Patih Biku',
Bikuk,
Islam atau tidak." Selam hatawa kangora."
1796.! Patih Bikuk berujar, 796. Patih Biku'hanglingaris,
1 "Tak sudi aku Islam." "Tanayun hingsun Selama,"
Lalu mengamuk ketiganya, Nuliya ngamuk katigane,
beserta anak istrinya se- Ian hanak rahine pisan,
kalian,
! Pendeta Haji cepat menen- Panditaji gelis nyepak,
i dang,
gedtA putih lalu remuk, kong gedah putih remuk,
Dipati Girl memedang. Dipating Giri hamedang.
'f806./ Sudah dibangun dan jadi, 806. Wus hakarya sampm dadi,
tempat mengajisembahyang, manahe ngaji sembahyang,
mendirikan Jumat ramai, hanjenengjumangat rame,
tak putus mengaji ber- tanpegat ngaji salawdt,
selawat,
sudah ter^rnegeri, wus kreta kan negara,
semua bahagia makan samiya suka mangan ngi-
minum, num,
I hasukur Alhamdulillah,
hake nangun karya gde,
r
ngangkat Rasul Ian tilawat.
sarwiya hasukan sukan,
hasalat ngaji badrus,
hanguruk kang wawu Selam.
820. Dan sipat Islam hadis, 820. Lan sipating Islam hadis,
syarat Islamnya manusia, sarating Islam manusiya,
pakaian yang Islam itu, papahe sing Islam mangko,
pakaian kain bajunya, panganggo kampuh kulam-
biya,
berdestar dan disunat, dastar malih hasunat,
bercukur memotong kuku, hasukur hanugel kuku,
dan merendahkan diri, lan hangesoring sarira.
821. Halal pakaian dan makan- 821. Halal panganggo lan bukti,
annya,
semua rezeki yang sah, sakeh rejeki kang ngesah.
haram makan dan berpa- haraming bukti pangangge,
kaian,
semua dusta haram, sakeh dusta kang haram,
sepem hewan curian haram, twir ring sato kang haram
anjing babi, kang hasu surenten hiku,
dan jenis burung yang haram. lan twiringpaksikang haram.
291
822. Yang makan dengan me- 822. kang hanamber bukti neki,
nyambar,
dan kakinya bercakar, Ian sukum hanggruda,
isi air yang haram, hisining baryu harame,
bila ke darat bisa hidup, yen mentas darat hagesang,
dan yang pala krama Ian yen hapala krama,
(berzinah),
tidak menikah dahulu, hajadat nikah rumuhun,
segera dinikahkan lagi. nuli hage den watinya.
826. Nasi lauk dodol wajik, 826. Sekul hulam dodol wajik,
beibagai jenis makanan, salwiring wamajawadah,
292
827. Sekitar dua piiluh limba ribu, 827. Watara hana salawi,
jumlah manusia, hiku katahing manusia,
penuh sesak di desa Lombok, sesak pakuwoning Lombok,
terkatakan ramainya kenduri, tan sipi rame ning karya,
senang makan minum, heca boya drewina,
orang laki wanita riuh ren- wong lanang wadon gu-
dah, muruh,
mohon dan bersenang- habuktiya hegar sarira.
senang.
829. Sebab kata hukum yang hak, 829. Pan kocaping hukum Jati,
wanita yang belum disunat, wanita kang durung sunat,
menjadi betbisa(clitorisnya). dadi bisa patitise,
alamat merusak tubuh, lamate ngusak sarira,
tak dapat masuk surga, tanna ngungsi swarga,
karena Fatimah putri Nabi, pan Patimah Nabi dudun,
itulah yang diikuti bersunat. tan den hanut sunat hira.
835. Bila engkau teguh padajanji, 835. Yen sira nindi hing janji,
engkau akan menemukan, kinemu len denin riya,
mendapat kebesaran dan sinung kagungan pemukten,
kesejahteraan,
di dunia dan akhirat, hing duniya tekeng haherat,
cukup sandang dan pagan," wibuh panggange pangan."
Ratu Raden menyembah, Ratu Raden nembah matur,
"Hamba patuhi, Tuanku. "Hanuhun patik, Batara."
Maka Patih Lebai dan 836. Dan pati lebe Ian mantri,
menteri,
semua menyembah mohon, sami nembah nuhun pada,
bersama tuan, sareng sandika sahure,
lain selesai makan, nulih luwaran hadahar,
semua minum air, sami hanginum toya.
keyang lalu berkumur, wareq sarniya hakumur,
pendeta haji membaca doa. panditaji maca donga.
837. Bersama Lebai ketip modin, 837. Sareng lebe ketip mudin,
santai membaca shalawat, sahtri murita salawat,
membaca doa selamat, donga salamet winowos,
tolak bala dari permohonan, tatulak miwah panedda,
si orang banyak menadahkan wong ngakeh tadah tangan,
tangan,
semua menguci^ amin, ngamin haken kabeh hipun,
suaranyabagai guntur. swardne pan hadi gerah.
838. Selesai membaca doa meng- 838. Tutuq maca donga ngamin,
amin,
sajen sudah diundurkan, sasajen wusing ngunduran,
lalu mereka makan sirih, yata sami nginang kabeh,
Pangeran berkata lagi. Pangeran malih hanabda.
295
bawa."
847. Sang raja menyuruh me- 847. Ratu muter ngaken hanbuh
nabuhtambur, tengran,
lalu segera ditabuh, nulih tinabuh haglis,
berduyun-duyun mereka gumuruh kang prapta,
datang,,
semua rakyat Sumbawa sakweh wadiya Sembawa,
berkumpul di dalam kota, hakumpuljroiung negeri,
lengkap dengan senjata, saha sanjata,
tombak pedang dan bedil. tumbak pedang Ian bedil.
848. Menteri Rangga Dipati dan 848. Nantri ranga dipati Ian
Talibela, talibela,
dan manca lurah semua, Ian manca sami,
Ngabehi dan Demang, ngabehi Ian demang,
para ningrat dan pembesar, srata mekel Ian nyawa,
bermufakat di B^ai Sidang, haguneming panca niti,
bersama Sang Raja, lawan Sang Nata,
semua mau berperang. samiya hadana jurit.
851. Semua ikan di laut teikejut 851. Sakeh hiwak king laut kaget
bedaii, sasaran,
berlari ke samudera, malayu kingjaladri,
orang Sumbawa gelisah, wing Sambawa gesah,
terpana mendengaf sorak, lengleng hangrenga surak,
disangkanya rubuh bumi, dan sengguh rubuh pretiwi,
maka tersebut, dan kawarneha,
sang pangeran Prapen lagi. pangeran Prapen malih.
854. Sang patih melotot matanya, 854. Sira patih handelik mata
hvir surya,
mengelus kumis sambil ber- gelar rawi sarwiya neling,
kata, "Bandar hiki maha,
"Bandar,engkau ingkar, king pakening pangeran,
akan perintah pangeran, meneh sun sendalkabanting."
nanti kubanting kusepak." Bandar hanembah,
Sang Ban^ menygnbah, nulih munggah halinggih.
laluJwiirSuduk.
855. Berjajar dengan prajurit dan 855. jajar lawan prajurit ratu
pendeta, pandita,
di bawah kursi kebesaran, king soring korsi hadi,
tempat para pangeran, nggan hanggen pangeran,
dan semua punggawa, Ian sakehing punggawa,
perwira Ki Lurah menteri, prewirakilurah mantri,
di bagian, munggah kadehan,
di belakang kursi kebesaran. hing wigkin korsi hadi.
864. Tak man duduk di tempat 864. Tan kena kasar sadidik
rendah, linggihira,
nanti diamuknya kita, denamukd premangkin,"
Sang Raja cepat menyuruh, Sang Nata ken lekas,
mengelar tempat duduk, hambabar palinggihan,
menghampar permadani, kadelaran pramidami,
sudah slap, sampun samcq>ta,
lalu datang Ki Patih. yata rawuh Ki patih.
865. Bersama Jaya Lengkara Ratu 865. Sareng Jaya Lengkara Ratu
Madura, Madura,
dan payung kembar, saha payung marapit,
tunggul kebesaran, tunggul pacanangan,
Ratu Muter mempersilakan, Ratu Muter hanata,
Gusti Patih duduk, lah linggiya gusti patih,
maka Patih dan Raja, dan Patih Raja,
mohon untuk duduk semua. neda sami halinggih.
302
866. Ketiga patih duduk ber- 866. Sira patih sami halinggih
sama, katiga,
berjajar dengan Sang Raja, hajajar Ian Sangaji,
sudah diaturkan sirih, wus hingatur sedah,
dipersilahkan makan, hingacaran hadahar,
Tuan patih berujar, Kiya Patih sawur niyaris,
"Sangat baik hati Tuan" "Hemankariya,"
"Kuucapkan terima kasih." "Hamba tarima kasih."
867. Hamba datang belum lama, 867. Keadi hamba prapteng tiki
durung lewas,
beratur kepada Sang Raja, katur mating Sangaji,
Pangeran di negeri Jawa Pangeran ning Jawa,
bersama Sang Raja sareng sangaji nata,
diiringi Patih Aji kering dening Patih Aji,
disuruh Sunan Giri, kinening Sunan Giri,
menghadap Tuanku Raja, marek Sangaji.
871. Sedangkan Tuan yang masih 871. Jawa Tuwan kangalagi kapir
kapir haram, kangaram,
masuk api neraka, melebeng neraka hapi,
kekal tak akan keluar," kekel datan mentas,"
Raja Muter berkata, Ratu Muter ngandika,
"Nab, semua menteriku, "Lan sakehe mantri mami,
bagaimana, kadi punapi,
kesanggupan kalian sekarang. sanggupira king mangkin.
872. Seperti yang dikatakan patih 872. Hingkang kaya hujar gustii
Jawa," patih Jawa,"
Menjawab para menteri, Hature parapyantri,
"Hamba ini Tuan, "Kawula tan ana,
seluruhnya mengikuti Tuan, telas hangiring Tuwan,
hidup mati buruk baik, urip pati hala becik,
hamba tak berpisah, hamba tan pisah,
hanyalah mengikuti Tuan.' hangiring Tuwan hugi."
877. Tuan patih berkata kepada 877. Sira patih hamatur mating
Raja, Sang nata,
"Hamba mohon sekarang, "Kawula neda mangkin,
siiih pinang Tuan," suruh jambe Tuwan,"
Mereka makan sirih li^i, Nulih sami hanginang,
Kata si patih,"Sebaiknya, haturira patih," Becik,
305
880. Lagi yang di bagian timur, 880. Nalih kang sabrang wetan
; Tuan, hiku tuwan,
Pulut, Empang, dan Nyali, pulut tempang Ian nyali,
i Dompu dan Tambora, Dumpu Ian Tambora,
Kare Pekat dan Sanggar, kare pekat Ian sanggar,
juga desa besar yang kaya, miwah desa gang kang sugih
SapedanBima, sampe Ian Bima,
dan orang Mayo (moyo?) di lanwong Nayo ring Gili."
Gili."
885. "Bila telah sampai di 885. "Yon wus prapta kabeh ring
Sumbawa, desa Sambawa,
Iban pulanglah ke kota. tuwan mantuk negari.
307
887. Tersebut raja yang sudah di- 887. Den kawarna ratu kang
undang, sampun hingundang,
juga punggawa menteri, miwah punggawa mantri,
pagi semua berangkat, henjang sami linggar,
siang malam berjalan, siyang dalu lumampah,
tak tersebutkan di jalan, datan kawama hing margi,
semua sudah tiba, sami wus prapta,
menghadap di Sumbawa. ring Sambawa hanangkil.
888. Penuh sesak di kota Sum 888. Sesek supenuh hing jro desa
bawa, Sambawa,
genap setengah bulan, gedep satengah sasih,
lalu Sang Pangeran, hanulih Pangeran,
pulang ke kota Sumbawa, mantuk maring Sambawa,
mengunjungi ilm kota. sawaruh sireng nagari.
Sultan Sumbawa, Sultan Sambawa,
khidmat menghadap. hakidemat ngunjungi.
890. Sudah lengkap duduk me- 890., Sampun hatap halinggih king
reka, swang-swang,
seluruh ratu dan menteri, sakweh ratu Ian mantri,
semua sudah datang, sadaya wus prapta,
kemudian Sultan Sumbawa, yata Sultan Sambawa,
memberi tahu semua mereka, hanuturi sadageki,
keperluan Pangeran, kredi pangeran,
yang datang mengislamkan. kang rawuh hanyelami.
897. Sanggah mini berhala rasak- 897. Sanggah miyu brahala tuwan
kan, rusak,
Pangeran kemudian, Pangeran hamisinggih,
mengajarkan sembahyang, ngastutikan salat,
lalu membaca doa, haris hamaca donga,
mohon pertolongan Allah dan tulungening ngalah nabi,
Nabi,
lalu la berdiri, nuliya ngadega,
Pangeran meniup. pangeran haniyupi.
902. Ratu menteri sudah berpa- 902. Ratu mantri punggawa wus
kaian, pinanganggiya,
semua berterima kasih, presamiya hanuhun sih,
dan semua rakyat banyak, miwah bala katah,
diberi destar dan baju, sinung kulambi daster,
dan emas ringgit uang, lawan mas ringgit picis,
orang lelaki wanita, wong wadon lanang,
semua mereka berterima sami sira buhun sih.
kasih.
904. Para rakyat makan enak, 904. Heca deniya dahar wadiya
laki wanita, histri lanang,
orang Sumbawa dan Jawa, Sambawa lan wong Jawi,
selesai makan nasi, wusiya mangan sogoh
lalu makan jajan, nulih daharjawadah,
dimakan bersama buah. wowohan sareng binukti,
312
908. Semua ratu raden berkata, 908. Sakweh ratu raden sami
humatura,
beratur mengikuti, matur samiya misinggih,
Pangeran berkata, Pangeran hanabdo,
"Karena telah sah sempuma, "Dene wus sah sampurna,
sekarang aku pamit. mangke manira hapamit.
313
910. Dan semua lasykar naik, 910. Lan sakehing wadiya bala
samiya mmggah,
tinggal santrinya saja, kari santrine wugi,
mudin khatib imam, mudim ketip himan,
seluruhnya empat puluh sami wong petang desa,
orang, dan Pangeran haken haris,
maka Pangeran menyuruh hangrabutjangkar,
mencabut jangkar,
mengembang layar segera. hambabar layar haglis.
923. Tak lama lain berlayar, 923. Tan uwe tumuliya ngelayar,
Pangeran dengan lasykarnya, Pangeran sabalaneki,
sudah berangkat dari wusah saking pasugiyan,
Pasugiyan,
terombang-ambing di lautan, komba-komba hing jaladri,
hengakeha puniki,
palwa hangalayarisegara,
sudah sampai di kusumba, wus prapta ring kusamba,
semua melabuh jangkar, samiya ngelabuh jangkar
penuh kapaldi pelabuhan sesek supenuh palwa kang
sireng pangkalan.
924. Orang Bali hiruk pikuk, 924. Wong Bali geger wurakan,
melihat kapal datang, mulati pahvakeh prapti,
ada yang melapor ke Cokor- hana matur ring Cokorda,
da,
ihwal kapal banyak tiba, tingkahing palwa keh prapti,
terkejut Sang Cokorda, kaget Cokorda haglis,
menyuruh menabuh kento- ngandika hanabuh kulkul,
ngan,
sudah ditabuh konom, yvus tinabuh saksana.
318
926. Maka Pangeran pun sudah 926. Dan Pangeran wus tumedak,
turun,
ke Bangsal dengan lasykar, hing Bangsal sabalaneki,
semua duduk di pelabuhan, samiya halunggeng kadera,
semua ratu prajurit, sakwehing ratu prejurit,
duduk di kursi bagus, halunggeng korsi hadi,
Pangeran Prapen kemudian, Pangeran Prapen wawu,
duduk di singgasana, halunggang singasana,
bertatahkan mirah emas, pinatiking mirah rukmin,
berpayung agung patih saha payung hagung petak
kembar gemerlap. kembar panca.
/
dan yang gagah perkasa, la. ^agah prekosaniya,
I akanhamba lawanberperang, hamba nglawan hajurit,
dari dunia sampai akhirat." seking duniya meneh rawuh
hing ngaherat hika."
954. Dan jangan makan haram, 954. Lawan haja rmngun haram,
jangan memakai yang najis, haja ngangge sarwa hejis,
juga buang air besar kecil, hanguyu hangising muwah,
bersucilah dengan air, hasusuci lawan wari,
serta dengan tertibnya, serta laniya tretip,
dan agar tertib hatimu, lana tetep hatinipun,
\ mengabdi kepada Allah, hangawula king Allah,
I sejak hidup sampai mati, hing ngurip tekaning pati,
fl beriman dan yakin himan tuhu Muhamad
ly Muhammad RusuIuUah. rasulullah.
9(55. ^an lagi syarat Islam, 955. Lan maUh sarat Islam,
pertama merendahkan diri, karihin ngesorang diri,
kedua sabar atas kodrat Al kapindo sabar darana,
lah,
ketigatidakdusta, katiga tan linyok hugi,
tanda islam itu lagi, tandaning Islammalih,
pertama ia selalu bCTsyukur, karihin depun hasukur,
kedua barkain berbaju, kapindeniya hadastar,
itu sekarang ajarkan kepada katiga sawtra kulambi,
Tuan-tuan. hiku mne hurukna kahum
Tuwan.
956. Bila ada ingkar tak mau, 956. Yen nana bangga tan harsa,
seperti yang kukatakan luwir sabda hamba hing
329
sekiarang, mangkin, ^■
lawan berperang sabilullah, lawane ha
bila tak terlawankan oleh yen ta du^
Sang Raja,
melawan perang landing, hanglawan perang landing,
karena sangat saktinya, dene saktine kaldngkung,
tuan beri tahukan kepada tuwan haweratteng hamba,
hamba,
dengan senang hati hamba ke henak hamba tekeng riki,
sini,
melawan berperang sabil hanglawan haperang sabil
dengan si kufar. lawan kupar.
963. Susuhunan Ratu Giri meng- 963. Susunan Ratu Girikang haken
islamkan, Islam,
mengikuti Rasul, hunuting rasul hiki,
mengikuti Wahyu Allah, ngring premaning Hyang,
yang menciptakan alam kang murwa lana duniya,
dunla,
yang memberi bunik balk, king kang sung hala, becik,
mati dan hidup, pati Ian gesang,
kodrat Allah yang kuasa, kudrattullah hangehi.
964. Ucapan dan pikiran kita, 964. Wujari kita sareng Ian pikir
kita,
karena agama Budha Keling pan gama Buda Keling,
itu sia-sia, hiku siya-iya,
pendapamya sesat, watunipun kasasar,
ketikaleluhur Ayah dan Bibi, duk laluhurAyah Bibi,
mati diberi bumbu pengawet, mati pakasem,
jenazahnya digapit. wangkene depun wingkis.
Bila Tuan tak mau ikut lagi, 974. Yan tan Tuwan hayun malih
tumuta,
putus hamba sekarang, pegat hamba primangkin,
merajakan Tuan, kamuter ring Tuwan,
barangkali hamba, meh kawula presangga,
nanti akan menyerang Tuan, hamburuging Tuwan benjing,
sekarang semoga tuan, mangke ta poma,
dapat menyadarinya. kang Tuwan halt wagi.
976. "Dan apa maunya semua 976. "Lan sakwehe wong Kalung-
orang Kelungkung?" kung parandaya?"
Menjawab semu^yST" Mature sadayeki,
"HamblTmenglkm Tu^' "Hamba ngiring Tuwan,"
/ Berkata sang Cokorda, Hangandikan Cokorda,
"Bilademikian kitabaliklagi, "Yen mangkono payu wall,
beragama Budha," hagama Budha."
Lalu semuanya berbali^ Nulih sami hambalik.
986. Cepat Ptih Banjar Getas, 986. HagUs Patih .Banjar Getas,
memberi isyarat lasykamya hanguwangisiti balane sami,
semua,
diajaknya mengungsi, hingajake saha larut,
meninggalkan Selaparang, tilaring Selaparang,
tak tertuturkan pelariannya, tan kawarna king marga
lampahniyandurung,
sudah sampai lalu mengabdi, wus prapta nulih nyawita,
kepada Raja Pejanggik. mara king Ratu Pejanggi.
\
-jaya menjawab,
ratu,
Mrejaya non humatura,
.^uendak Paduka Ayah- "Lah sandika Sri Bupati."
anda."
1007. Lalu datang dari puri, 1007. Nulih rawuh saking pura,
sang dewi diiringi para {Hitri, sang suputri hingiring para
putri,
serta istri raden datuk, Ian garwaning raden datu,
menteri patih punggawa, mantri patih punggawa,
paraemban dan sahayapenuh Ian kanembah jaraji sesek
supenuh,
menjunjung puan bokor emas, nyuhunpanginang bokormas,
berisi sirih pinang wangi. hisi suruh jambe wangi.
1011. Sang raja muda agak gentar, 1011. Nerqja hanpm hawotsekar,
beratur kepada Baginda hatur sembah maturing jeng
Ayahanda, Bapa Haji,
"Baiklah hamba haturkan, "Hinggih kawula hanuhun,
terima kasih kepada Tuanku, terima sihsampoyan,
serta kasih baginda Nabi srata lan sihing yeng kalih
rasul, nabi Rasul,
lalu disambut dengan sorak nulih sunarubing surak,
sorai,
gong-beri dan suara bedil. gong beri kalawan bedil
Selekm"'is,
sekarang beliau yang kalian mangko dera kabakteni. "
nya,
1017. Sawu iya hamaca sad setiap ucapannya dipatuhi, sing Sabda kahidepan.
surak Itasmh,
areng tambur-beri ' 21. Dan semua menteri lasykar. 1021. Dan sakehing mantri bala.
mangabdj ,
1018 . Gamelall GOll g j og
kepada Sang Raja Muda , ring Prabu hanom nUliya,
paresi, hiku,
sang nata mtliyQ ' . hati kalian kepada raja, manah hira maring jeng Sri
1019. Heh sakweh Sew tak selamat perjalanan lan raha)'u paraniya,
sakbehejanmaiIisL. hidupnya,
sawengkon Lombo sampru anakcucunyamelarat, teken hanak putu buyute kang
lumpur,
sun seral! sira sa Nah carnkan itu semua," lah kabulen satiaya,"
348 349
Si orang banyak mengiyakan. Wong ngakeh sami) 026. Seluruh orang Lomb ok
misingg/h. senang,
hatinya mengabdi kep da
1023. Lalu semua heratur embah. 1023. Nl4liya sam; fllltur sembah Raja,
kepada Sang Raja Muda, menng sang Prabl~ An semua bertambah sejahter d..
kemudian sang Prabu II Il/iya pekiki, hidup aman sentosa.
menyuruh masuk, saks(U1a sOllg PrabLt nOllTldt sandang pangan murah.
. ang penganl D baru. maring paf/gal/ten hanyar
ditandu joli ke dalam purl. piniJwling jolillg maring} tak kurang sandang pangan.
kadatllll. rakyat kaya emas dan uang.
turun di Balai Ukir K' wi, tedunring Bale Wl4kiran.
keduanya naik dl peraduan. munggah hing pam rem 027. Tumbuh menjadi semua
kalih , tanaman.
hujan angin kayu sangat
1024 Adapun rakyat ban yak, 1024. WamaneTl kang wadi eukup,
katalJ, murah kerbau kuda kambing .
ramal makan m.i num berpesta, rame m(wg{1n "gi" sapi menjangan banyak.
SltSI t/can sami. semua orang Lombok
Set lah makan minum ,
Saw//Se mango" hangimm: tentram,
~\lengi mantllking wisma. sebumi hatinya menyaru.
malam pulang ke rumah,
bermain cinta,
hapuiang YU".
)28 . Semuabinatang temak.
dengan Sang Pum Selapa
Lan sang putri Seleparan bebas berkeliaran tak ada
gembalanya,
rang.
1031. Datu Raden sokong Bayan, 1031. Datu raden Sokong Bayan,
Sasak Langko Suradadi Sasak Langko Pagiyadadi
Penjanggik, Pajanggi',
Parigi Samulia Salut, Parigi Sumaliya Salut,
menghad^ kepada raja, seba nembeng sang nata,
diperintah berhias semua pada kinen hasti karas tarik
berdodot, tarik hanyabuk,
berkeris model Jawa, hakeris warangka Jawa,
diselip kerisnya di belakang. pada hanyingkur ring
wingking.
1032. Dan para Kiyai semuanya, 1032. Lan Kiyai hiku samiya,
sama berdestar putih, pada tarik hadaster Putih,
b^baju lengan pai^g, hakulambi baju landung,
berkeris pasak nan^a, hakri hangko pusek,
para pemuda bo'kumpul, lan taruna pada hangumpul,
memakai baju berbapan, hingngango kalambibapang,
berkeris tanduk emas indah. hakeris pendok mas hadi.
351
1033. Prabu Anom segera keluar, 1033. Prabu hanom mijil sira,
dikawal berpayung agung hangiringan hapayung
kembar, ngagung marapit,
berbusana kebesaran, saha busana hadi luhung,
ada yang naik kendaraan, hana lunggeng kadera,
kereta berlapis permadani prermda misi ngasana habra
gemerlap, murub,
berdestar sangat perada, hadastar limar parada,
kain permas kain sumbaga. permas hakampuh sumbagi.
1035. Bila dilihat dari jauh, 1035. Yen tinom saking pasrawa,
bagaikan bukit berbunga, tana hipun pan kari dinukir
sari,
dan cahaya Sang Prabu, Ian cahyanira Sang Pabu,
bagai bulan pumama, Ian kadi sasih pumama,
bilaberkatabagai madulebah yen hasabda tan pendah Iwir
madu juru,
seluruh ratu dan punggawa, sakweh ratu Ian punggawa,
semoga Tuan mengampuni moga Tuwan hampureng
kami. gami.
1036. 1036.
hukum berbalas hukum, wukum rinalwsing ngukum
harta berbalas harta, hara winalessing ngarta,
ucapan berbalas ucapan pula lamon hujar winales hujar
den hasruh.
352
1039. Dan harta yang diperolehnya 1039. Meneh harta kang nalap,
yang dipakai dan yang depun hangge miwah kang
dimakannya, ' den bakti,
akan ditagihi nanti, den tagih hiwuga besuk,
tatkala di akhlrat, tan kala hing haherat,
bila terpakai lima diganti yen tan medal lima den genti
sepuluh, sapulu,
semuayang direnggutdiambil saban den paksa den nalap,
di masa mereka lagi hidup. hingsun mane hanik padi.
1038. Lan hakeras panuduh menerangi hari gelap dengan hamadangi hati kang peteng
hila, marga siksa hag t tak mau berutang kepada tan pa)'un hutang maring
p ng gelihe sami "abaf . dan dunia sarnpai surga, saking duniya rav.·uh saking
den bakti,
ikhlas,
hangistu,
saban dell pak a den fill tak pernah mendengar ucapan hanung nmgu sabda sugal
1040. Yen can kawedal denim. tak sedikit pun ada halangan," mohal kalangana, "
hing haherat meneh tk Prabu Anorn berkata halus, Prabu hanom malih hangan
tlmggangi, dika halus,
354
355
"Wabai tuan sekalian. "Lllh ea tmmfl samadaya.
mari membuat mesjid." pada hanggawe massigit." mulai menurunkan bibit ,
dan jangan sekaJi dibiarkan
1044. Maka segeralah di Sel a 1044. Hing SeLaparang dellllellgga memaling.
parang.
juga di desanya sendiri. miwah sire ng de samr 1047. Mencuri dan memenggaL
pribadi. berzinah aear dilarane
tempa[ orang bersembahyang. prenah wong bersembahyal' begitu pes;nku, ~.
ta(u, nah pulanglah kalian,
yang waJib dan yang, una£. wajib ka illwan sunac, dan jangan menyombonekan
menyuruh berzakat dan puasa. Ian haken ba la hajek din,
hasahum, merendah pada kedudukan
mel1yuruh orang lelaki ber [an haken won g l ana' ku ,"
destar. dastar. Datu raden punggawa.
orang wantta men utup Iwkudung SIt SU wong II oi ctianugrahi payung semua.
usunya. mendapat keris model
Jawa.
1045. Mengerjakan sembahyang 1045 . Wuruken pada sembahYll1
yang kena tahi disucikan, kong flora tan hati hasus
halal baram agar diajarkan, halal haram den siw/ltr, 048. Datu Raden dan Punggawa,
Kiya disuruh mengajak, Kiyahi /(()na hall ak, beratur sembah mohon pamit.
"Jangan purus sembahyang "Raja pWIlS hasembal1_ kemudian keJuar sUQuhan ,
~
1048. Datu Raden dan Punggawa, 1048. Datu Raden Ian Punggawa,
beratmsembah mohonpamit, hatur sembah hamit singgih,
kemudian keluar suguhan, paksana rawuh tadahan,
sajian dari dalam purl, pupundutan saking puri,
lalu makan semua, nuliya hadadar sami,
semua yang harir itu, sakehing ngaseba hiku,
Prabu Anom berkata, Prabu Anom hangandika,
kepada rakyatnya sendiri maring kawula pribadi,
"Hal orang santong buatlah "Heh wong santong gawe
desa di tempat subur." desa sireng lembaL"
1055. Sudah tiba masa ajalnya, 1055. Wus rawuh hantaka nira,
pulang ke rahmatullah, mantuk rahmatting Hyang
Widi,
dimakamkan di barat desa, panendem kuloning desa,
makam Tanjung namanya, makem Tanjung namaneki,
dan semua para menteri, dan sakeh para mantri,
menggantikan Sang Raja, gumantening kenratu,
putra Sang Raja, putranira Sang Nata,
yang bernama Raden Dipati, kang wasta Raden Dipati,
358
1069. Banyak rusa kerbau sapi, 1069. Hakeh mayung kebo sampi,
keluar diburu kuda, medal haburu Ian jaran,
juga anjing buruan, miwah sona habuburon,
bCTlari di bawah panggung, malajenging papanggmgan.
Seluruh Permaisuri Sakwehing prameswari,
senang melihat rusa, heca haningali mayung,
banteng terluka yang diburu. banteng kaburu kabranan.
362
1070. Yang teikejut oleh tali jerat, 1070. Pada kajireting latih,
di dekatpanggung, hing sasoring papang-
gungan,
ada mengamuk dengan lesu, samalih ngamuk,kaleson,
di bawah panggung, hingsasoringpapanggmgan,
akhimya mati ditombak, mati raga hangrujak,
ada yang digigit anjing, hana sicoktinggasu,
di bawah panggung. hingsasoringpapanggungan.
1071. Raden Wira Candra datang 1071. Raden Wira Candra prapti,
mempersembahkan hasil hangaturi kena picundang,
buruan,
menjangan hutan besar, manjangan halas katong,
Sang Raja sudah menerima, sang nata was narima,
tetapi masih tergoda cinta, hanging kang kari brangta,
hasil bunian di panggung itu, pacundang sor panggung
wawu,
1079. Raden Wira Candra pamit 1079. Raden Wira Candra hamit
pulang, mulih,
setelah tiba, satekane,
lalu ia mempersiapkan, hiya kocap sadiya,
bekal dan sirih pinang, sangu sasanganan jambe,
Maka tersebut Sang Dan kawama Sang Prabu,
Prabu,
menyuruh memungut sum- haken mupu haturan sami,
bangan,
mendung dan oleh-oleh, mendung Ian duri layang,
selendang dan sabuk, lempit lawan sabuk,
sudha terkumpul diwadahi, sampun hakumpul mawadah,
kain dendeng, lawon dengdeng,
sudah dibungkus di wus den ncdd den karan-
keranjangi, jangi,
masih berlebihan sumbangan maksih rah haturan.
itu.
1080. Arkian telah cukup tiga hari, 1080. Dan kawama genep tigang
latri,
Wira Candra, Wira Candra,
sudah siap sang puteri, sampun cawis sangdiyah,
besok akan pergi, henjing hadan lunga reke,
sang istri berkata, pramesuwari wumatur,
ketika di atas peraduan, duk hing jroning pamreman
naris,
"Wahai Raden kekasihku, "Duh Raden mirah hamba,
seperti tak pantas, kadi nora patut,
tingkah laku kepada Tuan, swabawa Ratu mering
Tuwan,
menurut perasaanku, hing petangan,
tak baik aku kautinggalkan. kawula pan nora becik balik
hasangke Tm^an.
366
1081. Karena hamba tak tahan 1081. Pan kawula nora betah kari,
tinggal,
bila pergi, yen lungaha,
hamba ikut, hamba lumiringa,
bersama Tuan ke mana saja," tuwan samu baya bake."
Raden lalu berucap, Raden ngandika hasruh,
"Hatiku tak merasa waswas, "Bayan hugi hingati mami,
karena Sang Raja sangat kasih, pan Sang Nata sih suka,
akan pengabdianku, king sawitaningsm,
janganlah merasa ragu-ragu, sira haja mangmang,
Nah,tinggallah, Lah, kariya,
wahai kekasihku aku pamit." mas nUrah manira pamit,"
Lain keluar dari rumah. Nulih medal king griya.
1082. Keluar diiringi rakyat, 1082. Sawedale den hamba den
hiring,
oleh seluruh, dening sakeh,
rakyat dan warganya, kula warga nira,
segera naik ke Balai Agung, munggah hing Bancingah
hage.
SangPrabu sudahberkumpul, Sang Frabu sampun kumpul,
di Balai Agung dengan para ring Bancingah Ian para
menteri, mantri,
sajian sudah slap, haturan was samapta,
Raden beratur pamit, Raden hapamit matur,
berpamitan kepada Raja, pamit dumeteng Sang Nata,
lalu ia berkata, pangandika,
"Nah,pergilah Raden segera. "Lah, lunga Raden haglis,
Sang Dipati Laga pergi." Dipati Laga kesah."
1087. Wahai engkau adik siapa 1087. Lah ta sira yayi sapa hiki,
namun,
sangat seksama berucap, dene teteh,
ber^ dan bijaksana, wani wicakstina,
gelak manis rupanya." hagalak manis wulate."
Sang Raden lalu beratur, Rahaden haris matur,
"Ampun hamba inl, "Hinggih titiang hugi,
bam saja mengabdi, wawu hanyar nyawita,
kepada Sri Baginda, maring Sang Ngawulan,
bernama Raden Wira Candra, haran Raden Wira Candra,
menjadi Patih, jeneng patih,
hamba ini di Pejanggik." kawula sireng Pajanggi',
Gusti Ngurahtartawangakak. Gusti Ngurah hangakak.
369
1090. Sang Raja memaksa me- 1090. Dan Sang Nata maksa ken
manggil, ngundangi,
dijemput, pinapangan,
dengan joli jempana, Ian JoliJampana,
payung agung tersedia, Payungngagungsamaptane,
masih saja ia tak man. maksi nganggatana payun.
370
1091. Bila telah selesai Tuan ajari, 1091. Yen wus lekas tuwa tuduh
kami,
hamba khawatir, kawulatir,
kembalinya Pangeran." kawali pangeran."
Raden putri diam saja, Raden histri meneng baha,
akhirnya ia menurut, wekasan kapiliyu,
lalu ia berangkat, nulih kesah hanulih hari,
tiba dl keraton, prapta ring kadatwan,
cahayanya gemilang, cahayane sumunuh,
melebihl para istri yang ngungkuli prenyahi katah,
banyak,
tak terkatakan lesu hati raja, dan Sang Nata lesu manahe
tan sipi,
melihat sang putri. haninggali Sang rara.
1093. Menjerit sang Raden Ayu, 1093. Muruk ngamuk Raden bini
hangrik,
tak dihiraukannya, tan den walih,
dibawa ke tempat tidur, binakteng pataman,
dibujuk rayu tak mau, rinum rumpa nora hage,
lalu dipaksa diperkosa, pinaksa pinarugul,
bertha kuat seorang wanita, pirakuwatingwongpawestri,
dipaksa oleh orang laki, pinaksa ring wong lanang,
sudah dapat digagahi, wus kena kajombung,
digendong oleh Sang Raja, kanumbana den Sang Nata,
Raden Putri, Raden binii
lalu berlari pulang, tumuliya kesah hamulih,
sambil menangis beitedung, sarwi kudung karma.
1094. la pergi tanpa menoleh, 1094. Malah tinggal hasih tan den
wulih,
setelah tiba, satekane,
sudah ia mandi bersuci, wisadu sahodak,
menyucikan rambutnya, hanyuceken rerambute,
tak terkisahkan malamnya, tan kawarna king dalu,
besoknyaMu membuatsurat, benjang nulih karya tulis,
kepada Sang Raden di Bali,
memberi tahu suaminya, hatur hmingeng reka,
bahwa ia sudah digagahi, yen sampm kacuwuk,
tiibuhnya oleh Raja, ragme dening Sang Nata,
sekarang Tuan, mangke tuwm,
segera datang membunuh hage teka hamateni maring
hamba. ngawak kawula.
372
1095. Sudah selesai surat warna 1095. Sampun tutug surat hules
kuning, kuning,
bersama sirih, sareng sedah,
danjajan, miwah sasanganan,
dibaikan kepada abdinya, sinunging parekan hage,
"Nah,berikansuratinisegera, "Lah haturenna hasruh,
kepada Raden di Bali, matingRaden hanahingBali,
jangan ada orang tabu, haja ta wong huninga,
melihat suratku, handulu suratku,
hanya Raden yang membaca," hamung Raden kang
hamaca."
Beratur sembah, Hatur sembah,
utusan lalu pamit, wutusan tumuliya pamit,
pergi secara sembunyi- kesah hanggarawalan.
sembunyi.
1099. Tak lama dijalan sudah tiba, 1099. Tan suwe hing mdrga wus
prapti,
di Kelungkung, hing kalungkung,
berpamitan pada Cokorda, hamiting Cokorda,
Cokorda berkata, Cokorda ngandika hage,
"Ya, pulanglah engkau, "Lah, mulih ta sireku,
inirupapermintaanPejanggik hiki Iwire Panjaluk neki si
padaku, Pajanggi'maring ngwang,
Raden disuruh mambawa- Raden kon mbakta sruh."
nya."
Sang Raden menyembah Raden hamit nembah.
pamit.
374
1100. Tak lama lalu naik kj^al, 1100. Tana suwe munggahing
banawi,
mencabutjengkar, rahutjangkar,
lalu mengembangkan layar, nulih babar layar,
tak terkisahkan pelayaran- tan kocapa palayare,
nya,
sudah sampai di Ampenan, tekeng Ampenan sanyjun,
sudah tunin ke darat semua, wustumedun hing datatsami,
lalu sama-sama makan, hadan samiya daharan,
ramai makan minum, rame mangan nginum,
bersama pengiring dan sareng pangiring bandega,
nakhoda,
setelah mereka makan, wus ya duhur,
mengiring mandi ganti hanginang hadus hasalin,
pakaian,
memakai kain bam. kampuh hanyar girubah.
1102. Maka berjumpa Raja di puri, 1102. Dan kapanggih Sang Nateng
jropuri,
Berkata Raja, hangandika,
"Patih kau sudah datang, "Patih sampm teka,
tetapi aku was-was, dening hati-hatihingong,
karena sudah sangat lama, dene suwe kalangkung,
jangan-jangan dapat bencana yenna manggeh kabaya pati,
mati,
akulah akan membelanya." hingsun maka belaniya,"
Punggawa berhatur, Punggawa hwnatur,
"Sudah datang Adinda,Tuan, "Hinggih rawuh rahi Tuwan,
tadi pagi, hunt henjing,
tetapi lamendapathalangan, hanging ta kawandengin,
maka la tak datang karane tan marek.
menghadap.
1105. Sudah disuruh abdi memberi 1105. Wus kineken jaraji ngaturi
Candra, Wira Candra,
dua pikul lebih, duwang pikul rubah,
sudah diterima olehnya, tinanggepan tanan suwe,
pemberian Sang Prabu, haturaning Sang Frabu,
"Aku berterima kasih, "Hingsun niki nari kasih,
tetapi aku belum sehat, hanging sun dereng waras,
ayo pulanglah kalian," lah ta samiya mantuk."
lalu berpamitan pergi, nulih sami pami kesah,
kemudian sampai, yata rawoh,
Raden Putri beratur bakti, Raden histri hatur bakti,
mengusap kaki dengan ngusap suku Ian rema.
rambutnya.
1106. Setelah pingsan lalu beratur, 1106. Wus palasta nembah matur
haris,
"Ayo tikamlah, "Lah suduken,
hamba ini kekasihku, kawula Mas Mirah,
dengan kerismu yang ampuh, Ian duhung tuwan kang
ngaheng,
aku suka mati di kasur, henak pejah hing kasur,
sudah kuberi tahu haiku, wusing katurpolahing nguni,
kejahatan Raja." pala cidraSang Nata."
Si Raden tertawa. Rahaden gumuyu.
377
1107. Sebaiknya engkau tidur 1107. Balik sira heca turn bukti,
makan,
bam datang, wcavu teka,
pemberian Sang Raja, pasungsung Sang Nata,
itu semua pakailah, hiku nora pangangge.
bersama dengan wargamu, sareng rewang ngireku,
Bila benar Raja celaka, Lampun wastu Sang Nata
yati,
Tuhan yang akan Widi kang ngamalasa,
membalasnya,
aku akan bersabar." hasabar ta hengsun."
Tak lama beqjesta ria, Saksana hasukan-sukan,
slang malam, siyang dabi,
dengan kaula warga, hanging kula warga,
ramai di dalam kraton. rame king padaleman.
1108. Maka tersebut sudah se- 1108. Dan kawdrna wus tengah
tengah bulan, sasih,
lamanya berpesta ria, lami nira hasrih susukan,
setiap pagi datang selalu, saban henjing rawuh gahe,
makanan dari Sang Raja, pada daran Sang Prabu,
kepada Raden Wiradlpati, meringRahaden WiraDipati,
■ sudah setengah bulan wus satekang mamasanirO:,
lamanya.
Sang Raja mau berbum, Sang Nata yun mburu,
menyiarkan pada semua swareng wong sanagara, ,
rakyat,
juga Sang Raden, siwah Raden,
Demang Manca Menteri, Demung Demang Manca
Mantri,
besokmaub^bum. benjang hayun bebedak.
378
1111. Kain dalam Raden Putri, 1111. Tapi hira wuni Raden histri,
yang dibuat, kinaryaken,
sabuk dalam Sang Raja, Patih den Sang Nata,
dilihatdanditandaisuaminya, katon ta dening lakine,
lalu kembali ke belakang. nulih hamba hing pungkur.
379
1117. Bila aku mengamuk dalam 1117. Yen sun saksat hangamuka
desa, wongjro desa,
orang-orang yang takberdosa, wong tan padosa hiki,
akan hid)is mati, kabeh telas rusak,
karena Raja Pajenggik saja, pan si Pajanggi' wuga,
yang bol^uat kesalahan, tan helem kayun sadidik,
sebaiknnya aku ke padang, hana king tegal,
tempat aku melawannya. nggoningsun hanglawani.
1119. Diapit baris sumpit bedil 1119. Hing ngapitibaris tulup bedil
tombak, tumbak,
sudah keluar dari Pejanggik, wus miyosing PeJanggV,
diikuti oleh rakyatnya, tinut dening bala,
sejalan-jalan berperang, sadalan dalan haprang,
sudah sampai di hutan wus prapta hing wana giri,
gunung,
di tepi kali, pinggir bangawan,
beihenti beristirahat. mandeg rerening riki.
1137. Besok paginya laskar Bali 1137. Benjang ngenjing bala Bali
berangkat lagi, malih mangkat,
seragam berkain burik, patuh kamben buristik,
berbaju hitam semua, kulambi reng samiya,
tombaknya tiga depa, tumbake tigang depa,
tangkainya bercat hitam pulas hireng watang sami,
semua,
heran prang melihat, gatot tuminggal,
orang Sasak berlari terbirit. wong Sasak bubar gipih.
1145. Diserang oleh laskar Bali 1145. Unurungan dening bala Bali
banyak, katah,
bila telah kalah orang BaU, yen wus kalah wong Bali.
segera kan kembali, haglis hambaliya,
bunublah Wira Candra." pakeni Wira Candra."
Semua bermohon pamit, Samiya maturpamitsinggih,
lalu berangkat, tumuliya kesah,
segera turun di Kuripan. prapteng Kuripan hagelis.
1150. Lalu prang Bali mema- 1150. Yata wong Bali sareng
damk^api, ngamejah pawaka,
api sudah mati, hapi pon sampm mati,
orang Lesong Gantang, den wong Lesong Ganti,
bersama mereka menyerah, sareng hanungkul samiya,
tersebutdesa Pejanggik, kawama desa Pajanggi',
lalu mengepung, malih kikepang,
Raden \Vira Candra itu. Wira Candra hing nguni.
390
1153. Gemuruh suara laskar bagai 1153. Pan gumurh swaraning bala
guntur, iwir grab,
teikejut orang Pejanggik, kalmtuk wong Pajanggi',
melihat laskar banyak, mulat bala katah,
lain mengamukberbarengan, nuliya harigamuk rampak,
berperang dengan orang hamagut lawan wong
Nyanggi, Nyanggi,
dibantu lagi, king ngunduimuwah,
oleh pasukan dari Bali. dening karig bala Bali.
1157. Lain dibakar rumahnya me- 1157. Yata den basmi wumahe
nyala, kabarang,
kemudian Raja Pejanggik, nulih Data PajanggV,
menyerah tanpa syarat, hakeca hanungkula,
kepada Gusti Senapati, ring Gusti Senapatiya,
maka kata Gusti Senapati, dan ling Gusti Senapati,
"Bagaimana, "Kadipunapa,
sekarang Raden WiraCandra. Raden Wira king mangkin.
1162. Lalu keluar Datu Pejanggik 1162. Yata medal Datu Pajanggi'
semua, scdcwehniya.
393
1165. Ada lagi desa besar bemama 1165. Hana malih desa hagung
Langko, Langko haraniya,
diserang sudah kalah, den lurug wus kalindih,
lalu ada lagi desa, malih hana desa,
Suradadi disabunya, Suranadi den regah,
itu semua sudah ditaJdukkan, wawu sami wus kalindih,
ada sebuah negara, hana nagara,
besar dan agak sulit. hagung sidi harusit.
394
1166. Diserang sekali tak kalah, 1166. Hiku den lurug sapisah nora
kalah,
dua kali tak bergeming, ping kalih nora gemi,
tiga kali tak mempan, ping tiga tan pasah,
lalu dikepung serempak, yata kinepung samiya,
oleh laskar Bali dan Sasak, den bala Sasak Bali,
sudah tiga tahun, wus tigang warsa,
diserang tak kalah. kinepung nora gipih.
1168. Mati seratus datang dua ratus 1168. mati satus teka satak mati
mati, satak,
seribu dua ribu datang, sewu rong ngiwa prapti,
musuhnya mengepung, musuhe hangepung,
begitulah setiap hari, mangkana saban dina,
sekarang kosong padi semua, mangke tong pariya sami,
dengan kerbau kuda, muwang kebo jaran,
semua resah kurang pangan. pada ke wong ngagring
1169. Kerbau kuda kambing anjing 1169. Kebo jaran kambing ngasu
ayam angsa, hayam hangsa,
kayu rubuh dimakannya, kayu rumpuh den bukti,
bagitu telah habis, mangkana wus telas,
ekor teman dimakannya, buntut rowang den pangan,
begitulah lalu Pangeran mangkana Pangeran haglis,
segera,
mengirim utusan, kang ngamutusan,
beratur di Selaparang. matur ring Selaparang.
395
1171. Nanti bila si Bali menyerang 1171. Mene yen wong Bali lurug
Selaparang, Selaparang,
aku tak akan mengabarimu" manira hanjambari."
Kemudian sang utusan, Seksana hutusan,
kembali ke Parowa, wali maring pangwa,
melapor bila tak dapat matur yen banta tan poUk,
bantuan,
lalu Pangeran sangat sebal. yata Pangeran kalintang
bunek hati.
1172. Pengulu Senapati tatkala itu, 1172. Pangulu Sanupati dok man
mangsanira,
karena sangat kecewa, saking heraganeki,
wafat ketika itu juga, nalika wus wapat,
pulang ke Rahmatullah, mantuking Rahmattullah,
dimakamkan di dalam desa, pinedemajeroning nagari,
paginya dihadap. henjang sineba,
Sang Pangeran Giri.. jeng hing Pangeran Giri.
1173. Penuh para Wali Sanga 1173. Kabek kabeh Wali Sanga
Rangga Parowa, Rangga Parwa,
Den Uldah nyaka Sapit, den Huldah nyaka sepit,
Nyaka Rangga Sambang, yaka ranga sambang,
dengan seluruh Punggawa, miwah sakeh hingPunggawa,
lengkap mo'dka menghad^. pepek presamiya hanagkil,
maka tersebutlah, dan kawameha,
seorang Selaparang lagi. wong Selaparang malih.
396
1175. Wakti itu Raja menyuruh 1175. Kala hika Sang Nata
memanggil, kon ngundanga,
Datu Raden dan Menteii, Datu Raden Ian Manteri,
sekarang semua datang, mangke sami prapta,
berkata Sang Raja, handika Sang Nata,
memberl tahu semua mantri, hawarta sakweh hing Mantri,
bahwa orang Parowa, yen wong Parwa,
diserang oleh orang Bali. linurugi wong Bali.
1176. Berkata Raden Menteri dan 1176. Hatur rira Raden Mantri Ian
Punggawa, Punggawa,
"Benar suruhlah segera, "Pened konana haglis,
mumpung belum kalah," mumpung durung kalah."
Berkata Sang Raja, Handika Sang Nata,
"Nail pergilah cepat, "Lah lungaha depun haglis,
siapa yang berani, sapa waniya,
Raden Dipati segera. Raden Dipati haglis.
1178. Maka Sang Raja masukpuri, 1178. Dan Sang Nata mantuk
maring dalem pura,
seluruh Menteri Prajurit, sakeh Mantri Prejurit,
masih bminding, hari harerasan,
berujar, "Baiklah, matur, "Hinggih sandika,
lalu semua berpisah pulang, nulih sami piya mulih,
memberi tabu rakyat, haswareng bala,
besok paginya dikisahkan." benjang ngenjing kawami."
1180. Tak lama di Jalan sampai di 1180. Tan suwe hing marga wus
Perowa, prapteng Parwd,
lalu dihadangnya, yata depun hantbari,
laskar yang mengepung, hing kang bala ngepang,
tak diberikan masuk desa, tan sinungan mering desa,
lalu Pangeran mengambil, vata Pangeran hangambil,
tempat minuman, bekembutan,
dibantingnya di tanah. wus binanting nging siti.
1181. Berisi darah tumpah ruah, 1181. Ya hisi getih tan papuar ara,
terkejut sang Pangeran kumejot Pangeran ling.
berujar,
"Nah bila telah sangat payah, "Lah yan kinapisan,
PCTOwa akan kubantu, Parwa sun tulunga,
ibiiar berqja doa puji. pira-pira doha puji,
398
1182. loi ciri bila akan selamatjelas 1182. Hiki ciri yen waluya kantal
sekali, pisan,
biar orang suci sekali, yadiyan wong sadu neki,
mau merusak desa, hayun ngrusak desa,
Insya Allah tak rusak, hinsa'Allah tan rusak,
sekarang semuaparamenteri, mangko kabeh para mantri,
semua kalian, sadaya kira,
menjajal hidup kalian." hanjejer hurip neki."
1183. Sang Dipati mengurus Wira 1183. Yayi Dipati hanggaru kusa
Singa, Wira Singa,
pulang ke Selaparang, mantuking Silakawis,
dengan laskar pengawal, saha bala raksa,
dan dia sendiri, den nira pri hawah,
pulang beijabattangan semua. nulih jawat tangan sami,
saling berpamitan, hanitan hamitan,
sang Pangeran lalu pulang. Pangeran mantuk haris.
1188. Sokong Bayan berupeti k^as, 1188. Sokong Bayan pada hapeti
kapas."
Menjawab semua mereka, Mature sadayeki,
"Baiklah Tuanku, lah sandika tuwan,
lagi si orang Peraya, malih yan wong Praya,
Batu Kliang upeti darah, Batukliang peti getih,
bersama orang Bali, sareng wong Baliya,
berkuasa memaintahrakyat." manca mangkuning bumi."
1196. Bumi Bali tak disebutkan, 1196. Bumi Bali tan kocapa,
bumi Sasak dituturkan, bumi Sasak kang kawami,
di desa Pringgabaya, sireng desa Pringgabaya,
kedatangan tamu, kadenganing tatami,
menyerang negeri, hanglurugi nagari,
berlaskar tujuh puluh, sabala pitung puluh,
bersama rajanya, kakalih ratunira,
sangat besar sakti. kalintang natung ngasa
402
1200. Haru biru orang desa, 1200. Gerah geger wong desa
Wurahan,
mellhat musuh datang, mutating musuh kang prapti,
lalu diamuknya habis mati, humulih den hamuk telas,
1201. Lalu ditembak dibinasakan, 1201. Nulih den bedil den lamat,
sudah sirna mati, siyep sirna sampun mati,
lalu lama-kelamaan, yata lami lami mangko,
lag! datang Raja sakti, malih teka ratu sakti,
seluruh laskamya seratus sabalane wong satus,
orang,
semua gagah peikasa, sami gagah prekosa,
mau merebut tahta, hayun ngrebut samukti,
Gusti Ngurah sakti mau Gusti Ngurah sakti wuga
diturunkan. depun paksa.
1204. Sebagian ketika ada raja, 1204. Sapalih duk hana raja,
minggat menyelamatkandiri, hanglolos ngulati hurip,
ke Lombok Suradadi, maring Lombok Suradadiya,
karena Ratunya orang Perigi, pan Ratune wong Parigi,
seorang di Suradadi, siji ring Suradadi,
berkuasa menjadi ratu, hamukti hanjeneng ratu,
turunan Raja Wiranata, nyah Raden Wiranata,
bila diizinkan raja, yan renah maring Sangaji,
mau minggat ke Aik Gering. hanglolos Ai-Gering karya
desa.
1205. Putra Raja muda yang tua, 1205. Putra Raja nom kang tuwa,
mencari selamat, sumendi pati,
berkelahi dengan sang raja, hasawa Ian Sang Nata,
pergi menjadi raja Parigi, lunga hamukteng Parigi,
berlaskar saribu dua ratus, saha wadiya nem bangsit,
dengan Lurahnya sekalian, tekeng salurahan nipun,
Salut dan Sukamulia, Salut Ian Sukamuliya,
ada dua ribu semuanya, hana kalih hewu sami,
tetapi orang itu aslinya dari nging wong ngiku sajeniji
Selaparang. Seleparang.
405
1217. Dan Wira Guling marhum, 1217. Lan Wira Guling palatra,
laskamya banyak mati, sabalanira keh mati,
ada pula yang berlari, weneh hana malayuwa,
diserang oleh orang Bali, hasikep dening wong Bali,
lalu selesai berperang, nulih muwang kajurit,
mayat Datu Semong, mayit datu Semong sampun,
dimakamkan ditepi sungai, penemdem pinggir toya,
kemudian semua pulang, saksana presamiya mulih,
pulang ke desanya masing- mantuk maring desanipun
masing. suwang-suwang.
• -IK'*
/
409
(Colofon).
Selesai ditulis hari Jumat tanggal limaperhitungannya waktu Bala.Ini
lagi yang disebut Hijratun Nabi,ketika mulainya Nabi Adam dahulu,Rasul
Nabi Adam,sebab ia kalah jisimnya, diturunkan ke alam dunia.
(Waktu translitasi).
Hari Sabtu pancawarganya Pahing tanggal sembilan, tatkala selesai
disalin ini(lontar),sasih kawulu,tahun Caka seribu delapan ratus sembilan
puluh empat, semoga mendapat pengampunan, karena tulisannya banyak
yang salah.
(=th 1072, Masehi, pent.).
PERPUSTSKAftN
pliSAT HEMBINAAN
PENGEMBANGAN ^AhASA
DEPARTEMEN PENniO«NA«
■ '■ ' 'rt: f '■ ^ I? ;.'
: ■■ ■■ - i
' i' ■
■{
■ ';i ^ ■■">' ,
■ ■ - •■ ■ ■ - " yi ^ .f
U n U T -V N
3 ii-77
f
899.2