Anda di halaman 1dari 415

TI A DIPE OAO G AN U T

985

TRMK OIPEROAGANGKAN IMTUK UMUM

BABAD LOMBOK

Lalu Gde Suparman

P f P C tl 3 T « K A A N
PUSAl PEMPInaAN oan
PE'iGEMflAfuGAN 8AHASA
0£PAfiT£IVI£N PEWOIDIKAW
|
KE6U0AVAAW I

00005075

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1994
Per^ustakaan Pusaf "embinsandan l'eiiQembang'EnSahasa

No Klasi^^i i No Indak : V^^ (? /


q§(^\ Tqi s y
ltd.

PROYEK PEMBINAAN BUKU SASTRA INDONESIA


DAN DAERAH-JAKARTA
TAHUN 1993/1994
PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pemimpin Proyek : Dr. Nafron Hasjim


Bendahara Proyek: Suwanda
Sekretaris Proyek : Drs. Farid Hadi
Staf Proyek : Ciplodigiyarto
Sujatmo
E. Bachtiar

'f _
ISBN 979-^59-395-8

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Isi buku ini, baik sebagian maupun selurulinya dilarang diperbanyak
dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit,
kecuali dalam hal pcngutipan untuk keperluan pcnulisan artikcl
aiau karangan ilmiah

IV
KATA PENGANTAR

Masalah kesusastraan, khususnya sastra (lisan) daerah dan sastra


Indonesia lama, merupakan masalah kebudayaan nasional yang perlu
digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana. Dalam sastra (lisan)
daerah dan sastra Indonesia lama itu, yang merupakan warisan budaya
nenek moyang bangsa Indonesia, tersimpan nilai-nilai budaya yang
tinggi. Sehubungan dengan itu, sahgat tepat kiranya Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Proyek Pembinaan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah-Jakarta berusaha melestarikan nilai-nilai budaya
dalam sastra itu dengan cara pemilihan^ pengalihaksaraan, dan pener-
jemahan sastra (lisan) berbahasa daerah itu.
Usaha pelestarian sastra daerah pgrlu dilakukan karena di dalam
sastra daerah terkandung warisan budaya nenek moyang bangsa Indone
sia yang sangat tinggi nilainya. Upaya pelestarian itu bukan hanya
akan memperluas wawasan kita terhadap sastra dan budaya masyarakat
daerah yang bersangkutan, melainkan juga akan memperkaya khaza-
nah sastra dan budaya Indonesia. Dengan kata lain, upaya yang
dilakukan itu dapat dipandang sebagai dialog antarbudaya dan an-
tardaerah yang memungkinkan sastra daerah berfungsi sebagai salah satu
alat bantu dalam usaha mewujudkan manusia yang berwawasan
keindonesiaan.
Buku yang berjudul Babad Lombok ini merupakan karya sastra
Indonesia lama yang berbahasa Jawa Madya. Pengalihaksaraan dtm
peneijemahannya dilakukan oleh Sdr. Lalu Gde Supannan, sedangkan
penyuntingnya oleh Drs. S. Amran Tasai.
Mudah-mudahan terbitan ini dapat dimanfaatkan dalam upaya
pembinaan dan pengembangan sastra di Indonesia.

Jakarta, Februari 1994 Kepala Pusat Pembinaan


dan Pengembangan Bahasa

Dr. Hasan Alwi


PRAKATA

Fuji syukur kepada Allah SWT atas selesainya terjemahan Babad


Lombok ihi meskipun saya hampir putus asa. Dari berbagai naskah lama
Sasak Lombok, yang pemah saya keijakan. Babad Lombok ini merupakan
bahan yang teramat sulit dan alot. Sebagai landasan, saya telah mengambil
basil transliterasi. Ida Putu Mregig yang ditulisnya pada tahun 1972.
Naskah aslinya sampai saat ini belum dapat saya temukan baik di
dalam Museum Negeri Nusa Tenggara Barat(NTB) maupun di luar (di
masyarakat).
Sebagaimana yang dapat diperiksa pada basil transliterasi karya Ida
Putu Mregig yang di dokumennya disimpan oleh Ida Putu Mregig sendiri,
kita melihat hal-hal berikut:

1. Banyak terjadi kesalahan dalam membangun kata perkata bahasa


Jawalama,apalagi yang berasal dari kata Arab,hal ini tentunya sangat
membingungkan kita dan dapat menyesatkan makna. Kebingungan
peneijemah(pembaca)bisa pula bertambah jika kata bentukan baru
yang salah itu mempunyai makna yang baru pula. Kecurigaan kita
baru timbul ketika kita merasa was-was karena maknanya tidak
relevan dengan kalimat sandingannya.

Contoh kesalahan adalah sebagai berikut:

a. Tertulis : "Kang sinung muji satekang luwih (bait 7 baris 7)


Seharusnya : kang sinung mujisat... kang Iwih.

VI
b. Tertulis : "samiya yunangga larat" (bait 10 baris 4).
Seharusnya : samiya yun anglarat.
c. Tetmlis : "lawan miyuka buyutaning"(bait 14 baris 2)
Seharusnya: lawan miyu kabuyutaning
d. Tertulis : "harabi ya ngapidina"(bait 90 baris 3)
Seharusnya : "ya Rabbi ya hafizina".

2. Banyak ke^alahan aksara yang mungkin berasal dari lontar (asli


salinan). Kesalahan aksara ini juga dapat membingtmgkan dan
menyesatkan makna. Karena bentuk huruf sangat samar, penyalin
aksara (transliterator) akan mei^aliimya ke huruf yarig salah.
Tulisan yang beibentuk samar ini dslam istilah sastra lama Sasak
disebut aksara bandung karena mong^n penulisnya kurang cekatan
menulis aksara jejawan di daun lontar.

Contoh kesalahan itu adalah sebagai beiikut:

a. Tertulis "siyanga rara kaka lawan kisi rumud"(bait 2 baris 5)


Seharusnya "Swarga naraka kalawan hisi rumud"
b. Tertulis "Nda(neda) sinuga ngaras" Gink4 baris 4)
Seharusnya "Neda sinuiga ngaras"

Untuk mendapatkan teks yang benar dengan maksud agar


teijemahannya juga benar, hal yang pertama sekali saya lakukan ialah
mempeibaiki teks hasil transliterasi. Perbaikan teks ini terutama sekali
dilakukan dengan memperhatikan kelayakan kata dan kalimat Untuk itu,
saya memerlukan waktu yang agak lama untuk berpikir, merenung, dan
memperkirakan kesalahan apa sebenarnya yang sayahadapi. Sementara itu
sayajuga melakukan studi ulang kata-kata Jawa lama dan Sasak lama pada
naskah Sasak di Lombok. Konsultasi dengan Drs. I Nyoman Argawa,
seorang staf Musium Negeri NTB yang menangani naskah-naskah lama
koleksi Musium, telah membantu saya menemukan berbagai kejanggalan
dan melakukan berbagai perbaikannya.

vii
Akhimya, naskah Babad Lombok berbahasa Jawa Madya dengan
seribu dua ratus delapan belas(1218) bait ini dapat saya selesaikan.

Terima kasih sayaucapkan kepadasemuarekan yangtelah membantu;


Drs. Nyoman Argawa dan Daniel Ressi (pengetik) serta saudari Baiq
Palmaeny Zahara(Pengetik)

Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa di Jakarta yang telah memberi kepercayaan kepada
saya untuk melaksanakan tugas ini.

Harapan saya yang terakhir adalah semogahasil karya ini bermanfaat


serta ada orang lain yang berkenan meyempumakannya dimasa datang.

Mataram, 10 Desember 1992

Lalu Gde Suparman

Vlll
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

PRAKATA ..VI

DAFTAR ISI ix

RINGKASAN CERITA • 1

TRANSLITERASI DAN TERJEMAHAN g

IX
RINGKASAN CERITA

BiU diperhatiksn dengair sdcsama mika isi Babad Lombok ini menipdcan suatu rakitait amara kisah Nabi,
cerita Minak,dan Babad yang menuturkan asai mula manusta Sasak di Lombok'dan kisah para rajanya.

Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah dibuka dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT


serta Nabi dan mencantumkan kolofon maka si penulis Babad Lombok ini
mulai bertutur.

la (penulis Babad) memberikan pula landasan dengan mengajukan


urutan perawi, yaitu bapak sampai buyut Toter Gonengnya. kemudian,
mulailah ditutuikan riwayat sepeninggal nabi Adam, yaitu di masa Nabi
Idris. Nabi Idris kelak diganti Nabi Nuh.Pada masa Nabi Tis AS kaum iblis
memperdaya sisa kaum Nabi Adam dengan mengajak mereka menyembah
berhala serta memakan apa saja yang dapat ditelan, anjing, babi, biawak,
tuak, dan arak halal semua. Begitulah syaratnya jika mereka ingin rohnya
bertemu Nabi Adam di surga. Begitulah konon asal mulanya para penyem-
bah beihala dan penganut agama sesat. Pada masa Nabi Idris timbul lagi
hasutan iblis pada kaum Idris. Begitu pula kejadian pada masa Nuh dan
bahkan setiap masa Nabi dan zaman pada masa Nuh itu teijadi keingkaran
besar pada umatnya. Bertahun Nabi Nuh berdakwah, tetapi hanya empat
puluh orang saja kaumnya yang benar-benar beriman. sisanya merapakan

1
kaum munafik dan pendusta(konon usia Nuh 1.000 tahun). Mereka hanya
beijanji di mulut saja untuk beriman kepada Allah dan Rasulnya. Mereka
beijanji sembahyang dan berpuasa,tetapi kehyataannya merelca lebih suka
kepada agama sesatnya.
Manakala Nabi Nuh jMitus asa dan geram akan umatnya yang keter-
laluan bengalitu,ia pun memohon kepada Allah agarditurunkiin azab besar
bagi umatnya semua. Yang termasuk dalam golongan pengini:ar itu adalah
putra Nabi Nuh sendiri. Doa Nuh dikabulkan Allah, lalu malaikat Israil
memberi sebutir biji kayu kepada Nuh,biji itu ditanam di gunung.Tak lama
kanudian biji itu tumlsih dengan amat subur. Dari kayu itu, Nuh diperin-
tahkan untuk membuat papan. Dengan papan itu Nuh membangun bahtera
bertiang. Jumlah papan yang dihasilkan adalah sebanyak seratus tiga puluh
ribu tiga ratus enam (130.306) bilah. Setiap bilah papan itu bertuliskan
nama nabi dan rasul.

Ternyata waktu membuatkapal papan yang sekianjumhihnyakurang


empat bilah. Lalu ditambah lagi empat dengan tulisan nama sahabat Nabi
Muhammad,yaitu Abu bakar,Umar,Usman,dan Ali. Konon sebagai bekal
di k^al Nuh diperintahkan oleh Tuhan unmk membeli kue siinsim (donat)
ke pasar.

Umamya yang menyangka Nuh telah gda mengejek dan merebut kue
sismsim itu. Kue itu teijatuh ke tanah dan dari lubang kue itu memancar air
yang amat deras. Lama-kelamaan biimi yang gersang dan tsmdus itu ter-
genang oleh banjir besar. Nabi Nub dan para pengikutnya yang beijumlah
empat puluh itu naik ke kapal bersama beberapa hewan bumi masing-
masing sepasang.
Aikian bumi pun teibenamlah oleh air bah yang amat dahsyat.
Sebagian besar makluk bumi mati terbenam.sebagian lagi ada yang hanyut.

Konon ada sepasang umat Nabi Nuh terhanyut yang terdampar di


Pulau L(»nbok, yaitu di pantai utara Bayaa Sepasang anal: manusia ini
lama-kelamaan beikembang semakii^banyak. Kemudian, mereka turun
gunung dan membuatdesa di Bayan.I^asaatitu mereka masih belum tahn
cara membuat rumah dan pakaian. Mereka tak tahu hukum dan belum
makan biji padi (nasi). Seeker burui^ tontong suit (perenjak) konon
mengajarkan hal itu kepada si manusia sasak primitif. Begitu pula soal
menutup aurat(alat vital), konon disebabkan oleh tingkah lipan dan tikus
yang dikejar kucing lalu masuk keliang kemaluan mereka.Tatkala manusia
di Bayan beitambah banyak mereka pindak ke Lekong Borok dan mendiri-
kan desa laek. "
Kisah berganti lagi dengan keadaan di negeri Talpaman. Rakyat
Talpaman adalah penganut kepercayaan syetandanbergelimang dengan
aneka nipa ilmu sesat. Baginda Amir Hamzah dafi negeri Jiramstadu
Mekah memerangi bumi Talpaman ini (Menak). Amir Hamzah dibantu
oleh putrinya dari hasil perkawinannya dengan putri jin di Jabalkap, yaitu
Dewi Kuraisin. Negeri Talpaman dapat ditaklukkan dan bangsa Talpaman
yang sesat itu mengembara menyelamatkan diri. Satu kelompok dari
Talpaman ini menyerang desa laek memporak-porandakannya. Orang
Sasak deSa Laek berlari kian kemari mencari perlindungan hidup.

Setelah keadaan aman, orang Laek itu berhimpun dan mendirikan


desa Pamatan. Desa Pamatan yang kukuh telah beidiri. Rakyamya hidup
serba kecukupan. Setelah itu, para pendatang dari Bajo (Sulawesi) mulai
berdatangan. kemudian, mereka mengangkat raja dari golongan mereka
sendiri.

Setelah Raja diangkat, mereka beramai-ramai membuatkan rumah,


I ipembeli busana indah, membeli kuda, membeli gamelan, dan mencari
i/iiambapengiring.Lalu Rajadiberi pula beristri dan dayang tukang ambil air.
Perangkatpemerintahan pun dibentuk.Begitulah rajaLombok yang pertama
dinobatkan.

Tersebut pula bahwa pada masa itu agama rakyat adalah agama
Wratsari ajaran f)endeta Gurendah dari Kehng India. Agama ini pertama
disebaikan ke Jawa ke pusat kekuasaan di Majapahit. Raja Majapahit
memetintahkan putra-putranya untuk menyebarkan agama ini ke selunih
Nusantara.Salah satu putranya, yaitu yang peitengahan,datang ke Lombok
ke Kerajaan Pamatan. Prabu Pamatan membuang agama lamanya,, yaitu
agama Budha dan mengilmti agama Wratsari(syiwa-Budha).
Arkian datanglah kemurkaan (alam Gunung Rinjani) di Lombok.
Gimung di Sumbawa meletus. Kerajaan Pamatan binasa bersama
manusianya. sawah ladang, dan ham bendanya. Penduduk terlari me-
ngungsi kian kemari. Akhimya, berdirilah desa kerajaan kecil-kecil, salah
satu yang teibesar dan menjadi raja diraja ialah Kerajaan ]lx)mbok di
pelabuhan Lombok.

T
I^mbok masaistri
dengan K^atuan
seorangLombok
Demunginimuda
teijadibemama
sekandal cinta antara
Sandubaya. Prabu
Putri itu
tern^a Lala Senini.Sekandalcinta ini membawa akibat yang sangat besar
bagi Kedatuan Lombok.Perang besar teijadi antara rakyat Bnmg Bantun
dengan pasukan Lombok. Perang ini timbul karena Prabu Lombok telah
membmuh Sandubaya suami LalaSeruni dengan tipumuslihat Kisah
misteri pun terjadi dengan hadirnya si Teratai Merah yangmenjemput arwah
Lala Senini untuk dengan arwah mendiang suaminya. Pada bagian ini
diceritakan pula kisah meninggalnyaPrabu Lombok.Prabu Lombok diganti
oleh Prabu Rangka Sari. ^
Pada masa Prabu Rangga Sari datanglah Sunan Prapen, seorang
mubalig besar dari Giri untuk mengislamkan raja dan rakyat di Lombok. i
Kisah pengislaman t^A^^dan-xakyat^LiMijiekiH^Bgaeropari-fa^igjan yang/
cukup panjang dalam Babad ini. Bersama Kerajaan Lombok (hii^flcanr
pula Kerajaan Sumbawa dan Kelungkung. \

Pada bagian berikutnya Babad Lombok bercerita tentang pindahnya


kerajaan Lombok ke Desa Selaparang. Sejak im Kedatuan ini disebut
Kedatuan Selaparang yang beragamaIslam.Turun-temurunrajaSelaparang
silih berganti pula.

Kemudian, Babad Lombok berceritra tentang Raja Pejanggik yang


jati^ cinta kepada istri patihnya.Patihnya ini bemama Raden Wira Candra.
Istri Raden wira Candra bernama Dewi Junti anak Rangga Tapon(Dalam
naskah Babad Selaparang hal ini dituturkan panjang-lebar dzilam kisah
asmara Banjar Getas. Namun,inti tutur berbeda dengan Babad ini. Pada
Babad Selaparang yang melakonkan peran kejahatan adalah Banjar Getas,
sedangkan pada Babad Lombok ini dig^barkan Prabu Pejanggik sebagai
orang busuk hati). Adanya permainan cinta antara Prabu Pejanggik dengan
Dewi Junti ini meimbulkan persekpngkoran Raden Wira Cancia dengan
Raja Bhatara Sakti Karangasem di bali untuk menyerang Pejanggik.
Setelah melalui pertempuran berat dan lama dengan berbagai
kekalahan akhirnya pasukan Bali memperoleh kemenangan. Wilayah
Pejanggik dibagi.Raden Wira Candra mendapat pusat kerajaan di Memelak
sedangkan Bhatara Sakti Karangasem mendapat Praya Lombok Tengah.
SetelahPejanggikditaklukkan,giliran Kerajaan Selaparang mendapat
rongrongan.Pada saatitu Raja Lombok bemama Datu Semong berasal dari
putrarajadiSumbawa.DatuSemong wafatdalam pertempuran dantakluklah
Selaparang kepada kerajan Karangasem Bali.
TRANSLITERASI DAN TERJEMAHAN

Bisraillahirrahmanirrahiim

Pangkur Pangkur

1. Permisi saya menurun Ngong hingsun hanurun


tembang, gita,
pertengahan bulan Jumadil sdek menging sasih
Akhir, Jumadilahir,
menuju tanggal tiga belas, tanggalping teluwelas ha-
nuju,
ketika malam Juma'at tatkala malem Jurn'at.
bertemu Wage Landep Wage Landep reke
Wukunya, nenggih ukunipun,
"tan wiwara wakmu tan riwayah wakmu bisa,
bisa *),
siklus masa tatkala tahun samara duk Tahun Halip.
Alip.
2. Allah Nabiya Allah, Allcdi Nabiya Allah,
yang menciptakan bumi kang hamurbanda datang
langit, bumi langit,
disebut Korsi Arsy, haran Korsi Lokalamun,
dunia dan akhiran, dunya lawan aherat,
surga neraka dan seisi siyarga Naraka lawan kisi
alam, rumud,
Allah yang menciptakan- norana liyan kang
nya. hakarya,
sukma hikang kardi.
Tak ada lain yang ku- 3. Horana liyan kang sun
sembah, sembah,
yang kupuji utusan Allah, kang sunpuji wutusaning
Hyang Widi,
Nabi penutup yang mulia, Nabikang muliya hanutup,
Muhammad Rasulullah, Muhammad Rasulullah,
Penghulu segala Nabi penguluningjeng nama
Mursalin, muliya kang sawegung,
yang mendapat rahmat kang sinung rahmat de-
Allah, rung Hyang,
mohon berkat hangga ksaita
Semoga dikaruniai oleh 4. Moga sinungan dening
Tuhan, Hyang,
semua ummat nabi, sakatahing kula warga
rung nabi,
yang mengikutnabi rasul, hingkang nganut nabi
rasul,
mohon pennisi menulis, nda sinuga ngaras,
kepada semua nabi wali hing sakehing para nabi
luhung, wali luhung,
dimuliakan oleh Allah lewih maring Sang Hyang
Agung, Sukma,
hamba mohon maaf. haneda sampura mami.
Permisi warga sanak 5. Tabe yayi suntana,
semua,
ceritaleluhurmasadahulu, caritaneluluhungsang ru-
mingin,
tatkala di zaman putba, duk lagi samaning dangu,
cerita dari orang tuaku, tutor wong tuwaning ngu-
rang,
ayah itu diberitahu, pinujaran dening wayahe
ring dangu,
wayahe fUku pinajar,
oleh datuknya pula. dening buyute ring nguni.
Datuknya itu diceritakan, Buyute hika pinajar,
oleh Rakeknya bercerita, dening Hyang nganturin.
si kakek itu dahulu Hyang Muni ta den
diceritakan, tutur,
oleh Wariga (tata) ku. dening wariganing ngwang,
Si tata mendapat tuturan, kang Wariga punika huga
den tutur,
oleh si Canggah (toker), denira Canggah king kuna,
si Canggah dari Goneng. Canggah saking reming
nguni.

Alisah dimasa kuno, itu, Nenggeh reke hing kina,


setelah nmsa Nabi Adam, sawus sira jengniya Nabi
Adam nguni,
diganti oleh Baginda, kagentenjeng nipun,
Nabi Idris yang mulia, Nabi Idris kang muliya,
setelah itu diganti pula, sawuse hiku reke gi-
nentining dang,
oleh baginda Nabi Nuh, hing Jeng Nabi Nuh hika,
yang dikanmiai mukjizat kang sinung kumjisate
tinggi. kang lewih
Mukjizatnya membuat Wisaya tar ngwang bahi-
bahtera, tra,
berlayar di air bah, hamala gang hamoting
sindu neki,
Nabi yang kasih itu, Nabi kang sih hiku,
Nabi Nuh bersengketa, Nabi Noh hambantah,
dengan pendeta dan anak lawan Dulata mwah hana-
cucunya, kang putu,
semua tak hendak ikut, sami tan nayun milu,
masuk agama suci. maring ngagama kang
suci. .

Kaum Nabi Nuh semua, 9. Kaum Nabi Noh sedaya,


semua sudah ditipu iblis, pan sedaya kapusan
dening belis,
di masa Nabi Adam nohune Hadam ring
dahulu, dangu,
sepeninggal Nabi Adam, satilar Nabi Hadam,
Anak cucu dari Nabi Tis, hanak putu liyan saking
Nabi Tis luhung,
yangjauh sama menangis, kang ngadoh samiya
karuna,
menyayangi Nabi Adam.
kangening Nabi Hadam
nguni.
10. Kemudian berangkat 10. Yata sami mangkat sira,
mereka,
laki-laki wanita mencari lanang wadon mengulati
hukum, kriya neki,
Nabi Adam dahulu, king Nabi Hadam ring
semua bertekad mengem- dangu,
bara, sami aym anglaraf.
lalu mereka bertemu di yata yan kapanggih neng
jalan raya, dalan dalan gang,
iblis laknat menipu daya, iblis la'nat ngrecanang,
berwujud diri seperti harupa kadi wong
Mukmin. Mu'min.

11. Lalu si iblis laknat berkata, 11. Dan iblis la'nat hangucap,
ucapannya manis lembut, pengucape ngasih-hasih,
"Duh semua anak cucu, "Duh sakehe hanak putu,
baginda Nabi Adam, nira Baginda Hadam,
diamlah jangan menangis Jah meneng haja nangis hiya
berjalan, lumaku,
dengarkanlah kata-kataku rungunen wujur ring ngwang,
aku disuruh menyampaikan. hingsun kinen mamarahing.

12. Di zaman Nabi Adam, 12. Wayah nira Nabi Adam,


aku bertanya kepada liikang takan ningsun mareng
beliau, sireki,
jangan kau ingkar semua haywa maering sakehmu,
kamu,
ada yang menyebutkan, hana hamuhune samiya,
Nabi Adam tidak mati, yen Nabi Adam hike pan
norana lampus,
tetapi menjelma jadi dewa, hanging haminda dewa,
musnah tak dapat dilihat. hagaib datang kahaksi.
10

13. Pesan Nabi Adam dahulu, 13. Hujare Adam king ngwang,
aku disuruh menyampaikan hingsun kinen hamajari
padamu, sireki,
bila kalian rindu padanya, yen sira kangen ning besuk,
kepada baginda Nabi Adam, mring wayah Nabi Adam,
buatlah olemu patung lah tesira karya tapel
meniru, samiya tiru,
Nabi Adam di dunia, king dunya Nabi Adam,
saat berada di antara kita. duk taya hana king riki,

14. Yang laki-laki membuat 14. Mwah lanang gawe


Sanggah, Sanggah,
dengan tempat arwah lawan miyuka buyutanning,
leluhur,
(buatlah) dari batu, hakarya watu,
menirukan para Dewata, minda para Dewata,
bila telah selesai semua yen wus dadi samapta
itu, sakabah hiku,
buatlah persembahan, hakarya humapelan Sanggah,
sebagai babaten suci. kadi babanten hasuci.

15. Dicampiir dengan bunga, 15. Winorlan kembang-kembang,


dengan pencok wills, lawan pencok wilis,
urap lawar dan jejeruk, hurab lawar Ian jejeruk,
bingkakak babi anjing, bingkakak celeng sona,
guling bebek dan mwah guling bebek lawan
guling anjing,, guling hasu,
aimya arak api, toyane harak raragang,
hoso dan arak kanis. hoso lawan harak kanis.

16. Brem dan tuak tua, 16. Brem lawan tuwak wayah,
sedia bersama tumbar den samapta lawan tutumbah
itu," neki,"
Dan semua yang mendengar Dan sakehing hing kang
hangrungu,
ujar si iblis laknat, hujar pun iblis la'nat.
11

semualega hatinya karena samiya garjita manahira yen


mendapat, hantuk,
hukuman yang terang, yayi ya ilmu yayah rena,
semua duduk bersap-sap. samiya hajajar halinggih.

17. Sambil menyembah semua, 17. Sarwi hanmgkemi pada,


kepada si laknatullah, mering pun lana tulah samiya
semua tunduk, ngundmgi,
berucap sambil motion hature samiya melas
ampun, ampun,
"Duh ini apa, "Duh hiki paran mwah,
pesannya dan permintaan- wawekse kalawanpanjaluk
nya, nipun,
bagaimana caraku, lah paranpolah king ngwang,'
memelihara diri pribadi." marenah hawakpribadi."

18. Itulah sebabnya semua, 18. Pabanani pun sadaya,


anak cucu Adam hanak putu Nabi Adam
dahulu, mingguni,
semua mengikuti, kabeh pan samiya habikut,
ditipu oleh iblis laknat, kapus dening iblis la'nat,
sudah sesat pikirannya pan wus kabuda manah hira
laki wanita, histrijalu,
disangkanya bukan tipu den sang keh dudu
muslihat, rencana,

pesan si Adam dahulu. wawekase Adam huni.

19. Senang hati si iblis 19. Bungah manah pun iblis


laknat, la'nat,
"Hai orang ini masuklah "Lah wong hiki kabuhi gowa
golonganku, mami,
menjadi temanku nanti, dadi rewange ing bisuk,
masuk ke bawah api manjing kawa nong
neraka." muka."
Gembira si iblis mengusap Yata pun belis hegar ngu-
leher, saping gulu.
bersenandung mengusap hangrumrum ngusap
12

muka, wadana,
karena orang sudah ikut ni wong hiki samiya
semua. nuti.

20. Kata si iblis laknat, 20. Lingira pun iblis la'nat,


berbisik sampil merayu habibisik sarwi sira melas
sukma, sasih,
"Duh dengarkan ucapanku, "Duh rungunen hujarhingsun,
pesan leluhurmu, wawekas wayah hira,
semaumu kau boleh laku- sakarepe pan jenek den
kan, satuhuk,
makan babi dan anjing, hamangan celeng tan sona,
ular bangkai kau makan. hulah wangke dera buktu

21. .Tangan kau pilih makanan, 21. Haywa milih panganan,


brem arak dan darah kau brem harak Ian getih den
makan, sangani,
begitulah pesannya, mangkana pawekas hipun,
leluhur kita Nabi Adam, wayah hira Nabi Adam
nah pulanglah kalian semua, la muliya ta sira kabeh
sireku,
jalan kau seperti itu, lampahi kadiya hika,
jangan kau ub^ lagi." haja hing ngowahken malih."

22. Maka setelah selesai semua, 22. Tembe yen wus dadi samiya,
nasi tumpeng bebandang segah tumapelan bebandang
siap, nastiti,
lengkap dengan lauknya, samapta Ian nulam nipun,
bekatah babi dan anjing, bekatah celeng sona,
dicacah bercampur darah Ian hangecok winor getih
babi anjing, celeng ngasu,
diambil juga hatinya, mulangin hatinepisan,
bersama tuak arak minum- Ian tuwak harak balarih.
annya.

23. Setelah semua lengkap, 23. Sawuse rahing samapta,


bantenan dinaikkan Sanggah, bantenan hagung hangungga-
13

dupa pun dibakar segera, king Sanggah reki,


membunyikan gentanya, basmi nama dupa hasruh,
sambil memuji makan di tabuh kekeleng ngira,
Sanggah, sarwi mujiya buktinya kita
tak lama ada yang datang, haneng miyu,
dan ikut menyembah. tana suwe hana prapta,
Ian nungsun hika nunuti.
24. Di tempat berhala itu,
24. Linggih hira brahala,
menyantap semua sajian
itu,
hambuktiya sakweh sasajen
neki,
setelah makan minun,
sawusing buktiya nginum,
nah apa pula permohonanmu,
lah paran de paneda,
mintalah pada leluhur
jaluknameringwayah hira
akan dikabulkan,
dana pasung,
agar kau sehat segar,
deraponya burat waras,
dapat makan dan kaya. Ian hantuk muktiya sugih.
25. Suka hati semua orang 25. Hegar tiyas wong ngiku
itu, samiya,
setelah melakukan per- yeti sukani ratu muliya
sembahan pulang, mulih,
setelah sampai di rumahnya, saprapta neng wisma ripun,
semua mereka bahagia, yata samiya grahita,
memberi tabu anak cucunya hasiyarang hanak putune
yang tinggal, kang kantun,
dibuat sebagai pesan, hakarya kadi pawekas,
dari leluhur Adam dahulu. hing yayahe Adam huni.

26. Begitulah asal mulanya, 26. Mangkana purwanira,


dahulu agama kafir duking kuna gama kapir
werat sari, werat sari,
terkabul apa dimintanya, kabul sawuwusing nganebu,
si Pendeta bemama wong kang ngaran
^ Garendah, Garendah,
dan Brahmana Sakelar, Ian Brahmana Sakelar,
namapya itu. reke ranipun.
14

mendengar orang diPulau harungu wong nusa


Jawa, Jawa,
konon dari Buda Keling. nenggih saking Buda Keling,

27. Orang Jawa belum lagi tak 27. Wong Jawa pan lagi
paham, norak.
apakah Agama Islam dan wruh yan nira gama Islam
kapir itu, kapir.
orang Jawa semua ikut, wong Jawa prenamiya tinut.
membuat Sanggah pada nggawe Sanggah
leluhur. kabuyutan kang den tinut.
diajarkan oleh Garendah, pinajar denig Garendah,
bila mati pakai pengikuL duke mati hapa ngiring.
28. Mereka membela satya, 28. Pada hambela satiya.
supaya ada temannya darapone hana rewange
mati, siyargi.
orang Pulau Jawa ikut. wong nusa Jawa pan tinut.
kedua matanya tak melihat, netra karo tan mulat.
kedua kupingnya tak kuping ngira karo tutanana
mendengar, ngrungu.
akan sabda Tuhan Mulia, hingsabdanira Hyang Sukma,
tak melihat syareat Nabi. tan mulat sarehat Nabi.

29. Bulan di negeri Arab, 29. Ngulan ring dunya Ngarab,


dimasuki api bergejolak. haleboning hapi murub
hanginggil.
panasnya mencairkan. tan sipi panase hajur.
kutit tulang otot. kulit balung hototniya.
keduanya semua jadi sakelire kabeh pada dadi
abu. hawu.
sebab dimasukkan api. prandene den lebonana.
perintahnya setan iblis. parentahe setan belis.

30. Apa lagi nanti kalau mati. 30. Hapa lagi niya neka pejah.
lebih lagi siksa diterima- wuwuh malih deniya mangih
nya. balahi.
15

karena masuk neraka besar, pan manjingini,^


di neraka jahanam, haneng kala gomuku,
darah orang pintar yang hiki getih wong pinti lintan^^.^
bodoh, bodo nipun,
terkena rayuan setan, kena pamaning setan,
disangka menjadi den sungguh dadiya
leluhumya. miyatanni

31. Ketika di hadapannya, 31. Nalika king ngarsanira,


sewaktu belum ada apa- lagi durung pega ngusake
apa di bumi, king bumi,
Palembang dan Jawa itu, Palembang Ian Jawa hiku,
Bali Selan '^Banjar, Bali Salan Banjar,
Banjar Lombok Sumbawa, Banjar Lombok Sembawa,
Ende memanjang, Ende hanglajur,
Timor Kucing ->jadi satu, Himur Kucing pon tunggal,
masih satu bumi itu. lagi satunggil kang bumi.

32. Kata babad dahulu, 32. Kocaping babading kina,


ada naga tujuh kepalanya, hana naga tuju kapala neki,
diperintah oleh Tuhan, hanitah dera Hyangagung,
mengumpulkan bumi itu, haminggat bumi hika,
sejak mula sampai genap doking tembe yen wus genep
dua ribu, kalih hewu,
supaya bumi utuh lagi, pan bumi reke waluya,
menjadi satu seperti awal. hatunggal kadi rumihin.

33. Begitu kata kitab, 33. Mangkana kocaping kitab,


babad di masa lalu, babad hira rumihin king
kang nguni,,
ditemukan susuhunan Ratu, katumuning susunan Ratu,
Giri Pali Kasmara, Giri Pali Kasmara,
yang dikaruniai mukjizat, kang sinun'gan mujidil dera
HyangNgagung,
menghidupi orang mati, hanguriping hingwong pejah,
melawan orang kafir. hambales king wong kapir.
16

34. Ada lagi ganti riwayat, 34. Wenten gentining ring wahyat,
ketika zaman Nabi Idris duk samaning Nabi Idris
dahulu, kang ngunni,
masih baru dunia itu, lagi hanyar duniya hiku,
Nabi Idris sangat mulia, Nabi Idris lewih Mursal,
memuji semuayangdi muji sakeh henyelarru
Islamkan, kabeg hiku,
yang tersesat jadi kufar, wong kena sasar dadi kupar,
disuruh masuk Islam semua. den konna selam sami.

35. Lalu berubaWah di zaman 35. Dadiya hanyarjema-


itu, nika,
semua Islam seluruh samiya Selam sakehing kula
umat, dugi,
Nabi Idris yang mulia, Nabi Idris kang linuhung,
membawa wahyu Allah, hamawa pakoning Hyang,
sangat taat ibadat mereka, pan asanget hibadat maring
Hyang Ngagung,
dan sudah mengenal Ian wus wruh hing sang
agama, hagama,
pada ilmu kematian. hing ngelmu nuju mati reki.

36. Tahu sebelum diwartakan, 36. Wruh sadurung winarah,


asal mula dan akhirnya, purwanipun Ian niwekasan
neki,
isi alam dunia itu, hisining halam duneku,
diberitahukan semuanya, kina wruh tan sadaya,
tatkala Nabi Idris kawin, sinalika Nabi Idris krama
sampun,
la pun berputra laki-laki, sumuliya hapusna lanang,
bernama Susalih. hing ngaman nama
Susalih.

1) Selandia
2) Daerah Serawah (Malaysia)
17

Puh Siso* Gondang Puh Sisuk Gondang


(Sinom)

37. Itulah cirinya, 37. Punika candrane hika,


baginda Idris itu, baginda Idris sireki,
karena ia dinamakan karana king ngaran
demikian, mangko,
baginda Nabi Idris, baginda Idris neki,
banyak yang berkehendak, hakeh hikang padarsi,
hanyalah ibadah si mur hibadah Idris
Idris itu, hiku,
hana palaken mangko,
tak lepas dari Allah, hiki tan bira Hyang Widi
saking kuamya membawa saking bias hamawa himan.
iman.

38. Dan ketahuilah olehmu, 38. Lan kaweruhe punika,


pada ilmu nujum engkau king ngelmu nujumasireksi,
itu,
sangat ia bersyahadat, hasangeti nyadat hira,
kepada sang pencipta bumi, maring kang ngamurba bumi,
dibawa dari langit, binakta maring langit,
oleh Malaikat itu, dening Malaekat hiku,
sekarang seketika pula, mangko hasanalika,
Israil lalu tiba, Israhil tumuliya prapti,
seketika Israil berwujud sanalika Israhil rupa
manusia, manusiya.

39. Itu yang menyampaikan, 39. Punika doki nawruhan,


baginda Nabi Idris, denira baginda Idris,
ketika ia berada di Padang, ngkarie hing ngarah-harah,
ada kambing sedang makan, widus hamemangan siji,
kata Israil, kecaping Israhil,
"Hai Idris sudah lama, "Heh Idris halami niku,
ambil olehmu." widus sawiji mangko."
berkata Nabi idris, Kecaping Nabi Idris,
"Kepunyaan orang tak "Dubening wong panara
boleh diambil." harusa pinangan."
18

40. Sampai di bawah pohon 40. Rawuhmangkinwiting korma,


korma,
berkata Israil lagi, kecape Israhil malih,
"i^bil olehmu korma itu, "Halapen korma denira,
makanlah buahnya," Panganen wohe mangkeki,"
Baginda Idris berucap, Baginda Idris hangling,
"Tak boleh dimakan itu, "Hora rusapinangan niku,
sebab belumlah jelas, denira wenara karuwan,
yang empunya, hikang handarbepunild."
Maka Israil pun hendak Dan Israhil king mangke
pergi. hayun lungoha.
41. Ttik dipatuhi ucapannya, 41. Tan nopen ngucap baginda.
Idris memang bukan Idris dudu manusehi,
manusia biasa,
beijongkok menyembah medek hanungkemi pada,
kald,
"Pengajaranku terimalah, "Paweruh hamba
hangmdungi,
kepada tuan ini, king tuwan mangko hUd,
mlus kasihmu padaku, tulusen sihe maringsung,
aku inginkan tuanku, hamba kapingin tuwan,
sekarang firasatku, mangke pira sanipuni,
memohon kepada Allah." haneda Nabi Idris king
pangeran."

42. "Bawalah hamba Tuhan- 42. "Hamba ta tuwan


ku, gawahang,
kepada sutga yang indah," mara hingswargadilewih,"
sabda Allah, handikan nira Hyang
manon,
Ya,Israil baiklah. L'.Ya, Israil hendungi,
sekehendakmu kepenuhi." sakarepe Idris,"
lalu diambillah segera, yata hing ngambil kang
sampun,
nyawa Nabi Idris, nyawane Idris mangko,
kemudian dihldupkan lagi. tumulih hing hurip malih.
19

memohon Nabi Idris haneda Nabi Idris king


kepada Tuhan. pangeran.

43. "Hamba ingin melihat, 43. "Hamba hayun tumingala,


ke surga yang mulia, king wunane narakeki."
karena kudrat Iradat Al handika nira Hyang
lah, Manon,
"Ya Isndl pula, "Ya Israil tuhen nugi,
sekehendak Nabi Idris." sakarepe Idris."
lalu dibawalah, nulih binaktaken sampun,
naik ke surga mulia, pinanggih haken mangko,
kata Nabi Idris lagi, Ian Malekat Jabaneki,
memohon Idris kepada haneda Nabi king
Tuhan. ^ pangeran.

44. "Hamba mau dibawa, 44. "Hamba hayun gaweyang.


ke surga yang mulia, mara king siarga dilewih,
karena kudrat Iradat saking kudrahing Hyang
Allah" Manon,"
Ya Israil pula, Hiya Israhil hugi,
"Sekehendak Nabi Idris," "Sarepe Idris,"
lalu dibawalah, yata binaktaken sampun,
naik ke surga mulia, munggah king swarga
muliya,
kata Nabi Idris lagi, kecape Idris malih,
memohon Nabi Idris haneda Nabi Idris hing
kepada Tuhan. Pangeran.

45. "Hamba ingin tahu 45. "Hamba hayun wruh


rasanya," rasaniya,"
mereka sudah diberikan, nareka sampun nudandi,
seperti apa kiranya, kadi ta punapa hamba,
masuk lagi ke surga, metu ya hing swarga
malih,
beructq)Israil, hangucapi Israhil,
"Mana tuan mampu. "Mundi tuwan kamaseku.
20

masuk ke surga, metuwa saking swarga,


arwah Nabi Muhammad reh hira Nabi Muhamat
itu, singgih,
belum masuk surga beliau doreng manjing king
sekarang." swarga mangke denira."

46. Riwayat setengah ulama, 45, Hujarring kaholsatengah,


baginda Idris itu, baginda Idris sireki,
di dalam surga mulia, haneng dalem swarga
muliya,
hanya beribadah kerjanya, haku ya hibadat pasing-
gih,
setengah fukaha bertutur, ka/wl satengah hangling,
tak berani ingkar, ^tawani harsilah hiku,
bersama para malaikat, kalawan Malaekat,
tak putusnya berzikir, hapegat sira ngabakti,
anak cucu di dunia sama hanak putu hing duniya
menangis. samiya karuna.
47. Keluarlagisudahdewasa, 47. Metu malih wus diwasa,
berkawin si putranya itu, hakramaha putra singgih,
lama baru punya anak, haras lami kaputranira,
menyebarkan agaraa suci, hamar gandar buwat
pasinggih,
tetapi dahulu itu, hanging ta humireki,
tak ada yang mengikuti, tanana kahundang tinut,
pada ucapannya, hingujar Idris mangko,
dan warga kadangnya, Ian kadang kadeyaneki,
semua menangis sayang- samiya nangis kangening
kan Idris. Idris sadanya.

48. Segeraiblislaknatdatang, 43. Sigrah iblis la"natprapta


berdiri minta pintu, hangadek haminta'kori,
berwujud seperti pendeta, harupa kadi pandita,
katanya kepada si orang wujare hing Nalahmi,
dahulu,
"Bukakan aku pintu. "Wenganen ningsun kori,
21

karena aku ini diutus, pan ningsun niki king


ngutus,
oleh Nabi Idris itu, dening Nabi Idris hika,
menyiarkan pada kalian," hasiyara hing sira sami,"
Lalu kagetlahsemuaorang Yata taji ta sakehing wong
desa. desa.

49. Berlari setelah membuka 49. Malayu keni mangaken


pintu, lawang,
segera iblis laknat masuk, singrah ibelis la nat
manjing,
duduk di halaman, ya lungguh king
palaburan,
dikerumuni orang negeri, minareking wong nagari,
laki-laki wanita sudah lanang wadon wus prapti.
datang.

besar kecil datang semua. gde cilik pada rawuh,


hidepe samadaya,
lah hiki wutusan nabi,
haniesrah maring kita hiki
samiya.

50. Segera iblis laknat ber- 50. Sigrah iblis la'nat ngucap,
ucap,
katanya pada aku dahulu, wujare king nallah huni,
cucu cicit bawa keluar, ■ putubuyutbawuhumedal,
dari Sorga Firdaus, saking Swarga loka huni,
Pendeta Nabi Idris, Pandita Nabi Idris,
di Surga Loka itu, hanengSwargaloka wahu,
perintah di dalam Surga, parentahjeroning Swarga,
tak boleh kembali ke sini, tan kena wall mring riki,
cucu cicit disuruh putu buyut huga kinen
beritahukan. nawa warah.
22

51. Sekarang ia duka eita, 51. Mangke hiya duka cipta,


lalu tenang hatinya, dena renah manahe sami,
bila kau iiigin bertemu, yen sira hayun temuwa,
dengan Nabi Idris, halawan Nabi Idris,
buatlah olehmu sapi, hage karya ya sampi,
tuan-tuan buatlah lembu, mas dewa gawe lembu,
meniru seperti lembu niru lewir lembu galak,
galak,
sekarang engkau buat, stawani mas den kudi,
bila telahjadi lalu buatlah. yen wus dadi lembu den
nira hakarya.

52. Segerabuatkanpanggung, 52. Hage hakarya pang-


gungan,
buat dari kajoi gaharu, kayu garu kang den kardi,
dicampur sama kayu winor ring kakayun mara,
cemara,
buatlah Miru yang tlnggi, den karya Miru hanging-
gil,
Sanggah kemulan lagi, Sanggah kamulan malih,
menjadi tempatduduknya, dadi palungguwan nipun,
semua para dewata, sakeh para dewata,
akan melindungimu dari ganggu makseng sira
gangguan, sand,
bila selesai buatlah lagi. sawuse dadi panggungan
dening kweya.

53. Naikkanlah lembumu, 53. Wunggahen lembu den


nira
di atas panggungan itu, luhur ring panggungan
neki,
taruhlah di tempat ini, hiku ta hikang minaka,
lungguhe yayah hing reki,
yang bernama Nabi Idris, kang ngaran Nabi Idris,
persembahkan sesaji nasi, sungena sesaji sekul.
23

campurkan dengan lauk, humapa, ring nengga


sengga,
dan kembang hijau yang Ian kembang jiho
baik, hangrawit,
dengan bebek guling sarta lelatuh bengkakak
anjingbabi. celeng sona.

54. Minumannya arak api, 54. Hinume harak warahang,


campurkan dengan darah, den winor kalawan getih,
itu makanan Dewata, hiku dadaran Dewata,
bakarkan dupa, basinen dupa den haglis,
bunyikan genta itu; wuyaken keleng neki,
sebentar la datang, sakedep yayahe rawuh,
duduk di punggunglembu, halunggeng lembu nira,
berkumpul para dewata, beringing dewata sami,
bagaikan belum mati yayah hirapan lagidereng
mereka. hapejah.

55. Tetapi berupa dewa, 55. Hanging haminda,


samar tak dapat terlihat, hasamar datan kahaksi,
begitulah pesan beliau, mangkana pawekas sira,
pesankan padaku, yayah hira maringkami,
memberitahu semua warah sakwehingjanni,
manusia,
jangan sembrono nanti, haja sambarana besuk,
kepada hewan sapi itu, lung sato sampi hika,
engkau sembuh dan kau denna sembah dan
sejeni, bandeni,
karena demikian ke- pan punika yayah rena mu
wajibanmu semua. sadaya.

56. Hendaknya kau tak 56. Poma-poma ywa


keberatan, lenggana,
akan sabda Nabi Idris, hing ngujare Nabi Idris,
sis^a tak ikut kena kualat. sing tan hanut keneng
lulah,
24

danpesankujuga, Ian malih pawelcas mami,


bila ada lag! datang, yen nana malih prapta,
besok lusa sepening* hing benjang sapungkur
galanku, ringsun,

bila lagi ada datang, yen na malih kang prapta,


orang mengajarkan kamu, wong ngawarah sireki,
jangan kau percaya haywa sira hidep maring
otnongaimya. tuturnira,

57. Lawan dan bunuhlah ia, 57. Balika pada patenana,


diaitulah setan iblis, hiya fukU setan belis,
akan menghasut kalian, hangaruh haruhin sira,
nah sekarang aku pulang, lah hakara hing mulih,
melaporkepadaNabi Idris, matur ring Nabi Idris,
sang iblis sudahlah pergi, pun ibelis hana lunga
sampun,
dan semua orang itu, dan sakehing wong hika,
semua senang tak ter- presamiyagirang tan sipi,
katakan^
tak lama merabuat sapi tannasuwe hakaryasampi
emas. kencana.

58. Juga Sanggah leluhur, 58. Miwah Sanggah ka-


buyutan,
dengan persembahannya lawan reratona sami,
semua,
itulah asal mulanya, hika mulane hing kina,
orang Keling di Buda Bali, wong Keling hing Buda
Bali,
sudah menjadi kafir wus dadi kapir musrik,
musyrik,
meninggalkan agama le-> , n\ung tapi ngagama
luhur, luhung.
25

karena tergoda setan, pwi kagoda dadi setan,


bersama orang Gina Ian wong Cina rewang
temannya, neki,
semua mengagungkan samiya gunggung tope-
tapekong setan celaka. kong setan cilaka.

59. Lama-lama telah dewa- 59. Lamiku sampuning de


salah, wasa,
kawin berputra seorang, hakrameha putra iji,
lahir putra laki-laki, medaljalu kang hatmaja,
rupanya elok cantik, kamugan nernywata
singgih,
cahayanya gilang-ge- sumapenuh cahya neki,
milang,
sudah diberi nama Nabi wus singaran Nabi Nuh
Nuh cucunya, kanken buyut denira,
baginda Idris yang mulia, baginda Idris lihuwih,
alkisah Nabi Nuh, kawameha Nabi Nuh,
sudah dewasa ia. sampun dewasa.

60. Berhenti duka citanya, 60. Henti duka cita nira,


lalu mulailah menghadap, mula hika humareki,
semua menyembah ber- samiya hanembah bra-
hala. hala,
mendadak dilaporkan, hadadakang den rasani,
disangkanya dahulu itu, den senggih hiku wuni,
bisa bertuah keramat, misesa galamdan neku,
Nabi Nuh sangat sedih, Nabi Nuh lintang duka,
mengumpulkan umatnya, ngumpeling kauming reki,
dan disunihnya memtmang den kona pada hambu-
agama kufar. wanga gama kupar.

61. Disuruh menjalankan, 61. Kinen pada hangma-


wahang,
iman agama suci, himan gama linuwih.
26

kaumnya ingkar tak mau, kaummebanggatannarsa.


sekitarempatpuluh orang, watara wongpeteng dasih,
ikut kepada agama suci, milu king gama lewih,.
mengikuti perintah Nabi hanut sapakon Nabi Nuh,
Nuh,
si orang banyak semua, wong kang ngakeh sadaya,
semua mengolok sang samiya ngaloken kang
Nabi, Nabi,
Nuh itu terkena hasutan ya Noh hika keneng setan,
jetan,
Nabi gila. Nabi hedan.
/

Berkata Nabi Nuh, 62. Hujare Nabi Nuh hika,


"Wahaisekalian ummatku, "Heh sakehing kaum
mami,
naiklah kalian besok, pada sira munggah
benjang,
ke masjid untuk sem- mara king masjid
bahyang ngubakti,
sembahyang Jumat sembah Hyang Jumat
besok," benjing,"
kaum beriman menjawab, kaum kang widi kanuhun,
"Baiklah, baginda Nabi," "Hinggih,sandika tuwan,"
Tatkala esok harinya, Nalika hing masa benjing,
kaumnya semua tak ada kaum nipun sadaya
naik mesjid. tannana munggah.

63. Si orang empat puluh saja 63. Wong peti dasa kewala,
naik Jumatan bersem- munggah Jumahat nga-
bahyang, bakti,
setelah selesai Jumat, sawusira da'da Jum'at,
Nabi Nuh berkata, Nabi Noh ngandikaris,
disuruhnya memanggil takena ngundang malih,
lagi,
kemari semua kaumnya, hika huwe sadayaku,
semua sudah datang, kabeh wus sami prapia,
Nabi Nuh berkata lembut. Nabi Noh ngandika haris.
27

"Duhai semua sanak sau- "Haduh kabeh


daraku sekalian. ningsun samiya

64. Bagaimana asal mulanya, 64. Hangapa ta mulanira,


tak menaati perjanjian, longa king sanggupi tiki,
janganlah kalian berdusta haywa poda malih dusta,
lagi,
karena tak ikut pada tan milu Jumat,
sembahyang Jumat,
semalam kalian sanggup," wengi sira hananggupi,"
Kaumnya beihatursemua, Kaume matur sami,
"Hamba motion maaf, "Hinggih nukun bertdu,
tak sehat rasa hamba, tan sakes hing raga,
tak berani keluar, meta mahamba tan
nudoni,
Jumat datang kami ber- menahjwnangetkang teka
Jumat." kewula rniluwa."

Baginda Nuh bersabda, 65. Baginda Noh hangandika,


TNah, ingatlah kesang- "Lah,helingsanggupi tiki,
gupanmu,
janganlah kalian berdusta haywa pada malih dusta,
lagi,
kalian membuat hatiku meta maningsun kedih
sedih, hamerih,
kalian semua bersem- sira samiya ngabakti,
bahyang,
ibadah kepada Allah hibadah maring Hyatig
Agung, Ngagung,
alangkah sayangnya diri lititang heman manira,
kalian.
maring ngawak hirasami,
baiklah kau ikut ber- hiya sira milu sahangga
samaku." wakira."
28

66. Mereka-menjawab ampun 66. Mature singgih handika,


tuanku,
lalu 4)erpainitan pergi, hamuliya hapamit mulih,
pulang ke rumah masing- hing ngumahe swang-
masing, swang,
tatkalamasa itu, nalika hing masaneki,
datang hari Jumat, rawuh jumah king nguni,
Nabi Nuh naik dahulu, Nabi Noh munggah
karuhun,
maka celingukan kepalanya, Ian kahumpengan dasa,
menunggu kaumnya yang hangganti kaume sami,
banyak,
seorang pun tak ada naik siji-siji tananna munggah
salat. hasolat.

67. Hanyalah yang empat 67. Hamung kaum petang


puluh, dasa,
temannya sujud sembah- rewangniya sujud
yang, ngabakti,
melaksanakan solet Jumat, hamawa waktu jumanget,
setelah selesai solat, sawusing ba'da salati,
Nabi Nuh berdoa, Nabi Noh hangastuti,
menghadap menundukkan madep sira hapi nekur,
kepala,
berhatur kepada Allah, matur maring Hyang Allah,
"Ya Sahidin, "Ya, Sahidin,
ya Rabbi Engkau maha ya rabingun Tuwan dulu
mengetahui. lewih wikan.

68. Akan tabiat hambamu, 68. Hingpolahe wuwattuwan,


hambasahayamu sekalian, kaum hamba sadayeki,
sangatlah marah hamba, lintang denemerang hamba,
mereka benar-benar tak dahat demira hanapi,,
mau,

melaksanakan agamasuci, mawa gama kang suci,


sudah lupa kepada wuslali maring Tuwanku,"
Engkau,"
29

Maka Wahyu Tuhan. Handikanira Hyang


Ngallah,
"Hm Nuh sabar sajalah, "Heh Henoh de sabar
wugi,
suruh saja kaummu semua haken huga kaum hira
sembahyang." samiya salat."

69. Nabi Nuh memanggil, 69. Nabi Noh haken


ngmdanga,
kepada kaumnya semua, king kaume sadayekl,
tak lama lalu datang, tanna sari prapta,
wahai aku menerima hinggih hana hingsun
wahyu, rambi,
Nabi Nuh berucap, Nabi Noh ngandikaris,
"Wahai rakyat semua, "Lah kulesadayek,
ayolah engkau solat, hana munggah hasalat,
sesuai dengan janjimu, hanuthing sang gumi reki,
sayang rupamu meng- liwat den sayang gaweh
ingkari Tuhan." memerangi Hyang."

70. Adanya kaumnya berujar, 70. Hana matur kaum mira,


"Hamba semua tak ingat, "Hamba daya nora hiling,
bilatsekarang hari Jumat," yen mangkin dina
Jumahat,"
Sebahagian berucap, saweneh hatur rireki,
kepada temannya, hing pada raketi,
"Salat itu bukan kerjaku, "Hasalat hana karyeku,
membuatpatung Sanggah, hagawe hapel Sanggah,
mengikuti leluhurku, hanut wong ngatuwa
mami,
tak berani aku mening- nurapurun hamba hinggal
galkan pesan. wawekas.

71. Tuan memaksa kami, 71. Kulehe handika kedah,


menyuruh hamba memuji, haken kawula ngabakti,
siang malam menyembah siyang dalu hasembah
30

AUah, Hyang,
tak ada gunanya hamba, nuranana gawe mami,
berbalik mereka masuk, balik kesah hamanjing,
atau pergi berburu, hatawa lunga buburu,
ada manfaatnya, ham pahalaneka,
bisa dapat makan, yen holih bubuka bukti,
menyembah Tuhan itu apa hasembah Hyang hika
gunanya. paran pahlanira.

72. Dapat kencing dan 72. Holih huyuh Icm karipan,


kotoran,
tak ada ganjaran sedikit tanana pahla sadidik,
pun,
Tuan benar-benar gila, Tuwan tuwu hikang
ngedan,
menyuruh kemauanmu, hanitah kayun dikeki,
berpuasa, puasa haraweyi,
melaparkan perut, halulute weteng ngipun,
apa gerangan pahalanya, paran hapa halaniya,
sebaliknya minum makan, balikan nginum bukti,
membuatkuatmencari apa palah kuwat hangulati
mau kita. paran kusa.

73. Tetapi kalau Tuan 73. Hanging yen dika ya


memaksa, makusa,
hambasembahyang besok, kawula sembah benjah,
di hari Jumat itu," king dina Jumat kateka,"
Nabi Nuh berkata, Nabi Noh ngandika haris,
"Semoga aku sabar, "Lah sabar hingsun kaki,
mendengar ucapanmu, hangrungu wuwus sireki,
dan lagi aku gila, lah malih hingsun hedan,
macam-macara pula halulu wewaheneki,
ucapanmu,
nah bertobatlah engkau lah tobat dennira ngucap
berkata begitu. mangkana.
31

74. Sebab aku bersikeras, 74. Karana hing sunna kedah,


seperti katamu itu, kang kaya wajar rireki,
karena aku utusan Allah, ya hingsun Rasulullah,
menjunjung titah Allah, hangjujung titah Hyang
Widi,
menunjukkan kalian hanuduh sira sami,
semua,
aku ini bagalkan pelita, minangka palita hingsun,
menerangi buana, mada ngibuwa sira,
yang melupakan Allah, kang peha lali ring Widi,
titah Allah dalam Kitab. ngandikaningHyang kang
haneng dalem Kitab.
75. Dunia Jannatul kapingan, 75. Duniya jana tulkapingan,
dunia Jannatul mukminin, duniyajana tue mukminin,
itu agar kau yakini, hiku pada hesto kena,
sepertisanggupmu dahulu, Iwir sanggup hira hing
nguni,
engkau mengikuti aku, sira milu heng kami,
bersembahyang Jumatitu, hasembah Hyang Jumat
tiku,
janji kalian lengkap, pened sira samapta,
diri pribadi kalian, sang ngawak hira pribadi,
bila tak salat di Jumat yen tan munggah hasalat
datang. Jumat kang teka.

76. Bila tak ada mau datang, 76. Yen tan nana yun hasama
pata,
aku akan perangi engkau, sun lurugi sira mangkin,
biar engkau mati, lenging sura palatra,
berperang Islam lawan ya perang salan sikapir,
kafir,
tak teikatakan ganjaran- sipi ganjaran neki,
nya itu,
orang mati perang sabilitu, wong mati perang sabil
hiku,
mendapat ganjaran Suiga, pan ginanjar ringSwarga,
32

mulia dengan bidadari, lewih dening widedari,


man mendapatkan bida harusi tuwan widadari
dari. kang winehan.

11. Bersamamu beberapa 77. Lan sira pira malekat,


malaikat,
memelihara perang si hangraksa perang wong
Sabil, sabil,
dan bila mayatnya di- haran yen kang ngadu
mandikan, sesana,
darah orang sabil im, getih wong mati perang
sabil,
dengan pakaiannya, lawan pangganggo neki,
tak perlu diganti im, tana rusi naliniku,
sebab demikian im, karana hipun mangkana,
darahnyaim akan menjadi, getihe hiku kang dadi,
pakaiannya yang bersinar pangganggone murub
bak matahari. muncar kadi surya.

78. Baunya harum mewangi, 78. Gandaniya harum


wanginya,
bikla diketahui dari Surga yan weruh maring siyaga
mulia, lewih,
datang bidadari men- Widadari samiya ngalap,
jemputnya,
darahnya sama sedikit, geriya samiya sadidik,
puh pungkur,
bismillahiirahmanirrohim, bismillahirrahmanirrohim,
dijadikan ajimat, karya jimat tadi,
bau yang amat harum, gegandan kang lewih
harum,
si orang mati sabil, wong kang mati perang
sabil,
makakaum Nabi Nuh takut dan kaummi Nabi Noh
datang." wadiya samapta."
33

79. Demi Allah dan Rasulnya, 79. Demi Allah Rasulullah,


lalu semua mereka tumuliya sami hapamit,
peniiisi,
pulang ke rumahnya mantuk king wismane
sendiri-sendiri. swang,
Tersebut Nabi Nuh lagi, Kocapa Nabi Noh malik,
kemudian la berdoa, yata sira Hgabakti,
di tepi danau besar, matepining laya hagung,
slang malam selalu, wengirahina tansah,
membaca Kitabullah, hamaca kitab Hyang Widi,
tatkala datang lagi malam, sanalika wenih malih dina
Jumat. Jumat.
80. Nabi Nuh sudah naik, 80. Nabi Noh sampunna
munggah,
dimesjidsambil berzikir, hing masjidstawi hasjikir,
dengan sahabatnya si Ian sabate petang dasa,
empat puluh,
sudah sampai slang hari, malahasampun ta ngangi,
seorangpuntakada datang, sawiji wenara prapti,
kaumnya semua itu, kaumnira sadayeku,
mereka semua pergi lunga samiya bebedak,
berburu,
ke hutan dan gunung, maring wana gunung
singgih,
memburu banteng dan habuburu banteng Ian
menjangan. manjangan.

81. Sebahagian ada memikat, 81. Saweneh hana mamikat,


ada lagi yang memancing, semalih hana memancing,
menjala dan memanah, hameminih hamemencar,
menjaring ikan di pantai, hanjaring hulam ring
pasih,
alkisah si Nabi Nuh, kocap Nabi Noh malik,
waktu Jumat datang lagi, Waktu Jumatmalih rawuh,
kemudian semua salat, tumuliya samiya salat,
dengan sahabat si empat Ian sabate petang dasih.
puluh,-
34

selesai Jumat Nabi Nuh wusa ba'da Jumat Nabi


berdoa. Noll ninida.

82. "Ya Rabbi rahmanrahim, 82. "Harabi hasahing dona,


hanya engkaulah yang tuwankumugakang lewih,
mahamulia,
mengetabui segala ihwal wruh king sapolah hira,
ku,
mahlukmu ummatku, mahluk tuwan kaum mami,
terlalu merekamembuatku liwat deniya sung brangti,
susah,
kepada hamba tuanku, maring kawula tuwanku,
sekarang hamba me- mangke kawula neda,
mohon,
kudrat Tuhan ya ilahi, kudra tuwan hanilahi,
kepada kaumku yang maring kaum hamba
ingkar." halenggane tuwan."

83. Bersabdalah Allah, 83. Handika nira Hyang


Suksma,
"Hai Nuh, ketahuilah, "Heh Noh wruhan nireki,
seluruh kaummu itu, sakwehing kaum mireka,
yang sudah berjanji kang wussamapa hinguni,
dahulu,
sekarang suruh mereka mangke hankena mulih,
pulang,
yang sedang berburu dan kang ngaroha Ian buru,
menghalau,
dengan yang sedang lawan kang ngamimikat,
menjerat burung,
mereka meneriaki anjing- wudadiya kerah Ian
nya, hanjing,
yang kelaut menjaring Ian kang haneng lautan
Ikan. lunga mamencar.

84. Menjaring ikan karang, 84. Hanjaringpipisihkarang,


35

dan yang memancing, miwah hikang ngama


mancing,
sekarang sudahjadi buaya, manko wus dadi buwaya,
dan duyung lautan, kalawan duyung jaladri,
sekarang kaum yang mangke kaum kang kari,
ditinggal,
perintahkan agar taat, marentahen den tahu,
suruh semua bertaubat, kinen samiya hatobat,
ikut mereka berbakti," hanuting sira ngqbakU,"
Lain legalahperasaanNuh. Ya tana Nabi Noh lega
manah hira.

85. Lagi ia menyuruh me- 85. Malihsirakena ngundqng,


manggil,
umarnya yang tinggal, ika gumirukang kari,
tak lama lain sampai, hana sari nulih prapta,
mereka dudukdi serambi, pada lungguh king
surambi,
Nabi Nuh bersabda, Nabi Noh ngandikaris,
"Hai seluruh kaumku, "Heh sakweh hikalengsun,
bertaubatlah kalian, pada sira tobatta,
mohon ampun padaTnhan, neda sampura king Widi,
dan ikut aku menjalankan lawan tinuthingsunlakoni
syariat." hingnyadat."

86. Berkat Rahmat Allah, 86. Wreha rira Sang Hyang


Suksma,
sangat suka mereka lintang suka king sireki
bertaubat, den nira hatobat,
seluruhnya kaumnya sarewang ngira hing
daluhu itu, nguni,
yang pergi ke pantai, kang lunga mering
pasasisi,
sudah menjadi buaya wus dadi buwaya duhung,
semua,
yang pergi ke hutan. kang lunga mating ngalas.
36

menjadi kera dan anjing, dadi kerah mwah hanjing,


sedang yang tinggal di mangkesirahing kang kari
negeri. king nagara.

87. Semua menaati titah 87. Pada hanut hujar ring


AUah, Hyang,
beratur kaumnya semua, humatur kaume sami,
"Sudah seperti sabda "Lah hinggih sandika
Tuanku, Tuwan,
hamba bertobat kepada hamba tobatting Hyang
Allah, Widi,
tak ada yang berani lagi, wenara hawani malih,
berbohong kepada hangling linyok mering
Tuanku," Tuwanku,"
Nabi Nuh bersabda, Nabi Noh hangandika,
"Allhamdulillah, "Lah sukur ring sun ning
Widi,
hendaknya kau ingat Utah poma sira hinget-hinget
Allah." hujaring Hyang."

88. Teiputus kisah mereka, 88. Hana pang gata sinatutur


rira,
Nabi Nuh slang dan Nabi Noh siyang Ian latri,
malam,
pergi berburu putranya, habuburu hana hamira,
lalu lama la hilang, yata mangkelami ngilangi,
Nabi Nuh kawinjagi, Nabi Noh hakrami,
b&putra leiaki, hapuputra mangke jalu,
membawa bencana, ngarancana wewika,
mendapat nurbuat ia, kapegan nurbuwa hiya
nenggih,
ada pula keponakan Nuh hana pinaka Nabi Noh
seorang. malih sawongga.
89. BCTsama kaula warganya, 89. Kalawan kula wargan,
dan kaum semuanya, Ian kaum sadayeki,
tak lagi mau mengikuti. hanupaym malih hanuta,
37

kepada agama yang suci, pada hing hagama lewih,


semua tertipu lagi, pada kapusan malih,
dan mengikut paham, hing mangkana hanut,
Nabi Nuh disembahnya, Nabi Noh depuja,
dan Allah itu berbeda, dan Allah bedan naneli,
semua man merasuk samiya hayun hangrarig-
dirinya. suki nyanan ngira.

90. Nabi Nuh hidma(bert^j 90. Nabi Noh kepu kang tapa,
menghadap Allah, manguning Widi,
"Ya Rabbi ya Sayyidina, "Ya Rabbi ya Sayidina,
penguasa alam dan bumi, buwana luwih gumi,
ihwal kaum hamba, tingkah kaum mami,
bilamerekakembali kuftir, mun ring kepada malih
kupur,
hamba mohon sebaiknya, kaya bagus saka hamba,
tenggelamkan mereka lap langman pan sami,
semua,
sekarang hamba sendiri mangke hamba nyana
menghadapinya." nangdangna."

91. Wahyu Allah Agung, 91. Handikane Hyang


Suksma,
menitahkan malaikat hamalanga kangJabrahil,
Jibril,
disuruh mengambil bumi, kineng mangke ngambil
buwana,
yang telah dihinakan, wiji nista husing wiji,
oleh Allah maha kuasa, mating Hyang gadi luwih,
tak lamaj^u data tana suwe nulih rawuh,
membawa makadijini sewija,
diberikan Nabi Nuh, sinungan Nabi Noh
singgih,
"Hai Nuh menyembahlah. "Heh Nabi Noh sira teka
nembah.
38

9^. Sekarang bila telah 92. Hing mene yan h*m5


menyembah, nyembah,
menjadi besar kayu ini, dadi hagung kayu niki,
buatkan kapal besar," kriyana kapal nenara,"
Lalu Nabi Nub menoleh, Yata Nabi Noh hanulih,
hatinya menyembah nalane hanyembah gelis,
segera,
biji itu seketika, wija nika humunika,
menjadi sangat besar, dadi hagung tan kari,
lama-lama dengan pohon- lami-lanii tubuha,
nya itu,
Nabi Nuh membuat kapal. Nabi Noh ya hakriyapal.

93. Orang yang dijumpai itu 93. Wang yan duka hiku
empat, patpat,
menyembah Nabi, hanono kwer hana Nabi,
ada di kaki gunung, hana hing sukuning
ngarga,
si tukang berkata, mun dukang hungaturaris,
"Nuh, mana rumahku, "Lah,paran humah mami,
yang ada hanya bahtera kangene kala palagung,"
besar."
Nabi Nuh mengambil Nabi Noh hamet tekap,
tangga,
dinaikkan semuanya itu, mungaken ta ketah biki,
ikut pula semua tukang. ngikut datan tukang
samiya.

94. 94.
si tukang beratur segera, pun tukang matur haris,
"Cukuplah bekal gandum "Genepi hangati mas
kita, ngawija,
dimakan sepuluh orang haneda dasa bana hugi,
saja,
masa bisa kenyang kaum masa wareg kawuleku",
kita,"
Nabi Nuh berkata. Nabi Noh hangandika.
39

"Hai tukang percayalah "Lah tukang precoyeng


kuasa Allah, widi,
tetapi sekarang per- nanging mangke manjalu-
mintaanku padamu, kingsun,
mering sira,

95. Sabarlah bila kau ingin 95. Sahara sira yunna


makan, mangan,
akan apem yang sebiji ini, king ngapem hikang
sawiji,
baca olehmu bismillah," pada hamaca bismilla,"
Situkang memohonsemua, Pun tukang nganuhun
sanii,
lalu berpamitan pergi, hamit kesah tumulih,
tiba di sebuah pohon mara king kayu mering
di gunung, gunung,
semua membuat papan, presamiya karya papan,
dari kayu sebatang itu, dadi ring kayu satungggil,
taksiran papan kayu itu. yen wanara king papan
hiku samiya.
96. Seratus tiga puluh ribu, %. Saketu Ian tigeng laksa,
ditambah tiga ribu lagi, lawan tigang ngewumalih,
tiga ratus pula, tigang ngatus laksa,
enam lebihnya lagi, Ian nemnem luwihe malih,
papannya semua itu, papana punika sami,
punya tulisan semuanya dwabe surat padayeku,
itu,
nama para nabi semua, namaning nabi samiya,
tertulis di atas papan, kang surati papan niki,
si tukang pulang istirahat tukang mantuk hqreren
makan. hayunna mangan.

97. Lalu membaca bismillah, 97. Nuliya hamaca bismila,


memakan apem sebiji, hamangan hapem sawiji,
sebulan tak akan habis, sahulana pannora telas,
berkat kodrat iradat Allah, dening kudrating Hyang
Widi,
40

lalu'sibapaktukang, ya hapundu kang ngagelis,


membuat bahtera besar, hakriya paliya hagung,
sekarang hampir jadi, mangke sampm meh
dadiya,
tetapi kurang p£^annya, hanging kirang papaniki,
pak tukang kembali dan pun tukang mantuk
melapor. sami matur sira.

98. "Diam Nabi Nub, ya 98. "ManengNabiNohnenggi


Tuanku, tuwan,

bahtera hampir selesai, banawi meh sampun dadi,


tetapi kurang papan empat, hanging kirang papan
patpat,"
Nabi Nuh bersabda, Nabi Noh ngandika haris,
"Nah bilademikian nanda, "Lah yen mangkana kaki,
pergi kalian mencari kayu, pada hangulahi kayu,
cukupkan papannya itu," genep haken kang papan,"
Lalu si tukang berangkat, Yata pun tukang lumaris,
mencari kayu mendapat hangulati kayu holih
empat papan. papan papat.

99. P£^)an itu beituliskan, 99. Papan punika hasurat,


Abubakar Umar ali, Habubakar Humar Ali,
sebuah tertulis Usman, sawijikang suratHusman,
lalu si tukang mengerja- yatapun tukang ngaknadi,
kan,
dan jadilah kapal im, kapal hiku wus dadi,
lengkap dengan perabot- genep sapa kakas hipun,
nya,
si tukang pulang semua. pun tukang mantuk
samiya,
m^IaporkepadaNabiNuh, matur ring Nabi Noh
malih,
"Yautusan Allah kapalnya "Nabi ning Hyang kapal
sudah selesai." hiku wus dadiya."
41

100. Semua kafir mendengar, 100. Sakehing kapir miyarsa,


denganselunihkaumjuga, mwang kaum sadaheki,
bila Nabi Nuh membuat, yen Nabi Noh hakerya,
kapal di kaki gunuhg, kapal mering sukuning
ngardi,
semua balik tertawa, samiya gumuyu balik,
"Benar gila si Nabi Nuh, "TuhuhedansiNabiNoh,
tak benar kelakuannya, tan wri polahan nire,
memang tak dapat baya tan bisa handesti,
dipercaya,
ia benar menyuruh orang deniya kedah haken ning
sembahyang. wong hasembah Hyang.

101. Ayo kita melihatnya, 101. Lah payu pada tinjowa,


barangkaliia membuatnya kaneka ri Hyang hurip,"
hidup,"
lalu mereka mendapat- ya hasamipinaranan,
kannya,
maka kata mereka, dan linge kamume sami,
"Hai Nabi Nuh engkau itu, "Heh Nabi Noh sireki,
pakaiamu seperti orang penggene kadi wong bum,
pelatian,
ingatlah diri Tuan, hilingga raga Tuwan,
Tuan kena setan iblis, Tuwan henengsetan belis,
nah apa kataku padamu. lah punapa hujar ringsun
mareng sira,

102. Tuan ini benar-benar gila, 102. Tuwan niki tulus hedan,
sudah terkena kuwalat, keneng tulah hiku sami,
sok keras menyuruh, duh meh hakedah hakona,
mengikuti tingkah laku- hanut sapoleh hireki,"
mu,"
Nabi Nuh bersabda manis, Nabi Noh lingniya haris,
"Benar ucapanmu itu, "Bener kahojar ring reku,
dan lagi aku gila, Ian malih hingsun hedan
dan engkau bertobatlah lah sira tobat sami.
semua.
42

mohon ampun kepada Al neda pengampuramaring


lah. Hyang suksmd.

103. Duh anak ketahui olehmu, 103. Haduh kaki wruhan nira,
aku Nabi Allah, hingsm NabiHyang Widi,
tersurat di Lauhil Mahfiiz, kasurat maring loh kalam,
aku Nabi pilihan, hengsm Nabi kasinelir,
menerangi dunia, haneranging duneki,
menyinari manusia, madanging hatine
mahluk
yang tidak punya iman, pan nora drebe himan,
berbakti kepada Allah, pengabakti hing Hyang
Widi,
dan menyiifuh orang kafir Ian haketiwongkapirpada
masuk Islam. Selam.

104. YangtakmengikutWahyu 104. Sing hana nut hujar ring


Allah, Hyang,
akan kudoakan kepada sun tedaken ning Hyang
Tuhan, Widi,
medapatlum azab semua," hangrusaken sadaya,"
Maka kata kafir semua, Dan linge sikapir sami,
"Di mana tempamya, "Hendu prenah hireki,
Tuhan itu seperti apa pengerah tuwan Hyang
rupanya, Ngagung kayapa rupa-
nira,
bagaimana kesaktiannya, Ian napa sakti nireki,
dan betapa banyak lawan sira kehing wadiya
lasykamya. balannira.

105. Aku mau melawannya 105. Harep sun hanglawan


perang, haperang,
akan bertanding kesak- pada hatanding kasakti,"
tian,"
Nabi Nuh lalu berangkat, Nabi Noh tumuliya kesah,
naik ke Masjid, munggah mara hing
masjid.
43

bermunajat berdoa, mm najat hangabakti,


bersujut berserah diri, hubadil misrah hasujud,
ucapan doanya, linge susudireka,
"Ya Allah ya Sayidina, "Ya Allah ya Sahidin,
dengarlah doaku engkau harangu bingus tuwan
mahatahu. huga luwih wikan.

106. Tingkah hambamu, 106. Hing polahe mahluk


tuwan,
sesatdan tertipu iblis pula, sasekwur fusion bilahi,
besar kafirnya melebihl kapirre hagung luwih
setan, la'nat,
hamba sudah bosan hamba wus bosen nuturi,
memberi tahu,
tak ada masuk sedikitpun, wenara mantuk sadidik,
nasihat ke dalam hatinya, pituturing ngati nipun,
malahan Engkau pun, malah tuwanku pisdn,
mau dilawannya ber- hayunan lawan hajurit,
perang,
silahkan Engkau turunkan mangko Tuwan subala
bala para Makhluk-Mu." hing mahluk Tuwan."

107. Titah Allah Rabbul Jalil, 107. Handikaning Hyang


Suksma,
"Wahai Nuh, tenanglah "Heh Noh, meneng sireki,
engkau,
semua keluargamu, sakehing weniyanm nira,
dan umat empat puluh itu, Ian mate petang dasih,
semua suruh naik, sami ken hangunggahi,
ke atas kapal semuanya, hing kapale sadayeku,
mwah raja barada,
dan semua isi dunia, lah sakweh hisin duneki,
ambil sepasang saja. padamohahalapensajodo
swang.
44

108. Lalu pergi ke alun-alun, 108.. Humuliya lunga mering


pasar,
membeli kue simsim'> hatuku jawadah simsim,
buah-buahanlimamacam, manca warna ning
wohawohan,
akan menjadi sangumu," minangka sangu nireki,"
Nabi Nub berkata, Nabi Noh ngandikaris,
menanyakan para sahabat, takeni sabatti reku,
pergi naik ke kapal, lunga munggah king kapal,
itulah yang diajaknya, hika niwekwena sami,
seisi duniasamasepasang. sahisining duniya moha
sajodo swang.
109. Nabi Nuh lalu sampai, 109. Nabi Noh humuliya
prapta,
di alun-alun tak lama, meringpasardan tanaari,
sambil menutup mukanya, sarwiya hakudung
wadana,
dengan baju putih, kalawan kulambi putih,
semua orang yang sakweh wong haningali,
belihatnya,
riuh-rendah berbicara, geger hurahan gumuruh,
ada tertawa terbahak, hana hasegat-segat,
sebagian ada menakut- saweneh hamamadeni,
nakuti,
ada mencemoohkan ada hana hamemengoh hana
mengejamya. hamburuwa.

110. Nabi Nuhhanyatertunduk, 110. NabiNoh humung kuluga,


sambil ia membaca zikir, sarwi sira maca dikir,
adayangmembacaistigfar, kalih hamaca higapar,
sudah sampai di alun-alun, WMi prapta hing pasar
mangkin,
panik orang di pasar, geger wong pasar sami,
laki wanita kecil besar, lanang wadon cili hagung,
semua simpang siur, presamiya hawurahan.
1) kue seperti cincin, kue donat.
45

melihat Nabi Nuh datang,' hanonton NabiNoh prapti,


semua mendakwanya gila samiya ngaloken hedan
karena setan. keneng setan.

111. Ramai tertawa ngakak. 111. Rame gumuriya segak,


"Jangan kau dekati, nak, "Lini haja dan pareki,
si Nabi Nuh itu gila. si Nabi Noh hiku hedan,
membuatkapal di gunung, hanggawe kaipalwahing
ngukir,
dari mana datangnya air, hendi sangkaning warih,
karenajauh dengan lautan," pan nadoh kalawan laut,"
Nabi Nuh tak berucap, Nabi Noh hana ngucap,
mereka merabeli jajan, ya tuhujawadah sami,
jajan sudah dibelinya. Ian jawadah simsim pan
sampun den tumbas.

112. Lalu dlrebut dikeroyok, 112. Yata rinebut timurak,


oleh anak kecil semua, dening rare halit sami,
lalu jatuh jajan itu, mulih runtuh kang
jawadah,
di tengah alun-alun, neng tengahingpasarriki,
dengan kodrat iradat Al sakingkudratHyangWidi,
lah,
lalu keluar air besar, yata medal banyu hagung,
darilubang simsim(donat) hilenging simsim hika,
itu,
Nabi Nuh segera pergi, Nabi Noh dan lunga
haglis,
mendapatkan kapalnya di hamarani kapale hana
gtlnung. hing ngarga.

113. Adapun air yang keluaritu, 113. Wedanen toyakang medal,


dari lubang jajan cincin, saking lenging ngali hali,
sekarang semakin deras mangke sayan deres
keluar, medal,
sudah lebar lubang air. was jembar lenging kang
wari.
46

semua orang di negeri, 'sakehing wong nagari,


terheran-heran semuanya, sami heran sadayeku,
lalu tergenanglah desanya, yata penuh kang desa,
karena air besar keluar, dening toya hagung mijil,
orang di pasar semua wonging pasar sadaya
terbenam. hukurambangan.

114. Saking kodrat iradat, 114. Saking kudrating


pengeran,
negeri sudah menjadi desa wus dadijaladri,
lautan,
sebahagian orang berlari, wonge satengah malah
hiya,
berhamburan menuju hawurahan ngungsi wukir,
gunung,
separuh orang itu mati, wonge satengah mati,
terbenam dalam air, pada kalebu king banyu,
terpisah si orang lari pisah wong kang
serabutan, ngurahan,
berlari mengungsi ke malayu hangungsi wukir,
gunung,
semakin deras air bah dari sayan deres toya hagung
gunung. sakeng ngarga.

Pub Mendur Rungkep(Durma) Puh Mendur Rungkep(Durma)

115. Alkisah Nabi Nuh tergesa, 115. Kawarneha Nabi Noh


gupuh,
menyuruh umatnyasemua, hekening sabat sami,
"Ayo naiklah kalian, "Lah hage munggaha,
air bah hampir datang," toya gung meh kang teka,"
Para sahabat segera naik, Pun hasabat munggah
hagelis,
dan si margasatwa, Ian sato hewan,
seisidunia. sahisining duneki.
47

116. Namun, semua sepasang 116. Hanging reke presamiya


saja, sajodo swang,
"Periksalah ummatku, "Mariksa humat mami,
bila ada lebih naik, hana lebih munggdh,
kalian buang ia, pada sira buwanga,
tetapi si setan iblis bantu, hanging ngangtu setan
belis,
jangan berikan ikut, haja weh miluwa,
naik ke atas kapal ini." munggah king kapalhiki."

117. Laluyangdisuruhnaiklah, 117. Yata samiya hikang ngak


pada hammggah,
hanya kerbau yang tinggal, hanging kebo kang kari,
dan belegedaga,2) Ian belegedaba,
Nabi Nub berkata, Nabi Noh hangandika,
"Hai naiklab kamu," "Lah ta hiku munggah,
hagelis,"
Cepat si kerbau naik, Pun kebo munggah.,
si belegedaba tak ter- belegedaba tan kari.
tinggal.

118. Begitu naik di kapal 118. Wahu munggah hing kapal


terjatub, tika runtuha,
maka kata Nabi Nub, Nabi Noh dan ling neki,
"Nab cepatlab naik, "Lah henggal munggaha,
karena air sudab datang," pan toya sampun teka,"
Tiba di lunas k^al, Rawuh hing lunas banawi,
belegedaba naik, belegedaba munggah,
tergesa dan jatub lagi. gupuh haruntuh malih.

119. Maka Nabi pun marab 119. DanNabinohdukamaring


pada belegedaba, belegedaba,
"Hai cepatlab naik kamu." "Lah gelis munggah
hagelis."
Lalu didengar. Ya hakawi yarsa.

2) Keledai
48

oleh si iblis laknat, denipun belis la'nat,


lalu la betpegangan, nulifi hika hanggod moli,
pada ekor si belegedaba, nguntut hikang belege
daba,
maka sudah pula ia naik. dan sampun munggah
sami.

120. Maka terbenamlah 120. Yata hambek Hyang


gunung, Ngarga,
Nabi Nuh cepat naik, Nabi Noh munggah
hagelis,
lalu berserulah ia, yata he nika sira,
kepada seorang putranya, hing putrane sanunggala,
"Daitlah olehmu Allah itu, Kaluta punika Widi,
apa kehendakmu sekarang, haran kanahan,
sudah terambang di air." wus kambangingjeladri."

121. "Berhentilah dulu Tuan, 121. Henti helah kena handika,


demi Allah, niki dening Hyang Widi,
Tuan tolonglah, Tuwanku tulunga,
itu putra tuan naik, nika nekan munggah,
ada di pinggir kapal." hana hing pinggit
banawa,"
Bertitah Allah Nuh, Han tika ni Hyang Noh,
"Jangan kasihani. "Haja kangeni.

122. Itu bukan anakmu sejati, 122. Dudu hanakhira kenahan,


karena ia duthaka, pan nira jahil,
melawan engkau, hambida sira,
maka sembah olehmu, heh sembah hakrama,
agar demikianlah engkau, han mangkana sireki,
ada yang ter^ung, hana kambang,
itu yang engkau contohi, heku den kihasa,
gunung sudah tenggelam hana gunung wus kaluni
semua,
sudah hilang ia." sami hicani niki."
49

123. Nabi Nuh sudahpingsan. 123. NabiNohsampunpalatrai


terkena murka Tuhan, kenang banadoning
HyangWidi,
lalu ia duduk, yatanelinga,
sudah tenggelam semua. kelem den niku sami.

124. Hanyalah gemulung 124. Wung langan kombak.


ombak,
mengombang-ambing kan humbak-himbak banawi,
bahtera,
layar sudah dikem- WHS hanadah laya,
bangkan,
dihembus angin lautan, linihu pinyuta,
pergi raengelilingi bumi, lunga ngadwer rimanuneki
lama ia berlayar, lami muUya laya. .
cukup ia berkeliling. genep weras liaku lili.

125. Alkisah tatkala ia terapung. 125. Kawarna sakrohda kambang.


si hewan ingin berseng- pan sato minapa kasih,
gama,
yang masih hidup. hana gagasang,
yang empat kaum. kanga petang kamta,
terapung-apung di lautan. kombak kumbu hing
jaladri,
semua menderita, samia kalaran,
ada yang sampai di masrik. hana teka king masrik.

126. Ada yang sampai diMagrib 126. Hana teka hing Magrib
yang hidup, Kahuripan,
ada yang menolong lagi, hanangingtulmgta malih,
ada yang mau habis, hana ngalong pemala,
ada terlunta di tengah laut, hana ngidmg^nmg'tengah.
dengan kodrat Tuhan, saking merimm Widi,
terlunta tak menemukan hangukuma tana nikang
daratan. puri.
50

121.x \ 127. Sanakara tan humire


hulebak,
sebagian kecii mereka, sapa krah hisineki,
mereka pun beiwnding, pada hamicara,
agar dapat teoang^ wawo kala panah hira
hidup mereka, hangaras,
lain berkata mereka, wanta ngurip,
tersebbt kemudian kedua- yata nalingta,
nya. kaliha kawami.

128. Sudah sampai di bumi 128. Wus hangaras nenggih


Arabv-^ v--. hdneng bdhiii Arab,
karena ia pertengahan pan tengahing duneki,
bumi,
'ivibemama bpn^ Mekah, haran bumi Mekah,
karena - kodrkt^ saking praman Hyang
Suksma,
samudera sudah surut, samudra wus mantuking
wit,
^ " laiu sej^tei-a, ^ yata waluya,
duhia semiiia.' dunya kadi rumihin.
129. Tersebut Nabi Nuhsdenan 129. Kawameha Nabi Noh Ian
sahabatnya,! ; s ' sabatira,
dan semua buruiigi • Ian sakweh sata paksi,
sudah semua turun, wus sami tumedak,
di daratan Mek£di,5HV;, hing daratdning Mekah,
tak putuarasa syidounya, henti pdsukur tireki,
kepada Allah SWT, maring Hyang Suksma,
mereka selamat semiua. dentyd selafnat sami.

130. Alkisah Nabi Nuh tatkala 130. Kawarneha Nabi Noh


ia, , doka lanira,
4ahulu m^punyai, lebuni haderbeni,
anak wanita empat, putra histri papat,
, seorang berupa manusia, sijiharupa janna,
seorang berupa kucing. sawiji harupa kucing.
51

ada yang mehyerup^, hand hdhipa,


seorang beriipa anjing. sawiji harupa hanjing.

131. Ada lag! berupa kuda, 131. Hana melih sawiji harupa
jardn,
berkata 'kepad^i ayahiiya, wujdrrihgkaiojaji,
"Wahai'ayaiidai^, ^ ' "tieh rpHarria ring
ngwang, ' ' ;
si puteri yang empat, putri hikapa:pdf,'
ayo kawinkan hamba hing ngahe santana san,
segefa,^ '
yang berupa manusii, harupa janma,
sangatl^ caritiknya." ' kaliwdth^

132. Lalu dinikahkan semua, 132. Dan tumuliya hanikah


hakeri saddya,
dengansi tukangitur kaldwaniukanghguni,
yang membuat kapal, i hakriya bahitra,
sebagai ganjarannya, maka ganjaran nira,
i yang telah membuat ■ hikdrig hakriyd banawi,
bahtera,
si- bapaktukang semiia, pun tukdngdamiyo,
mereka sangat berterima lintang deniya nuhun
kasihj' hasih.

133. Setelah dikawinkan 133. Sawusipuh pada kinawin


semua, ; saddydi
dan disuruh mereka lawan den nakon pada
pulang, mUlih, ' ' '
bersama dengan istrinya, sareng Ian rabiniya,
ke rumahnya masing- hing gon^ ngwang swung,
masing,
seketika pulang mereka, sanalikd safniya rnulih,
lalu bermain cinta, hawulangraras;
dengan istrinya. kalawdnrabineki.
52

134. Tak tersebutkan malatn- 134. Tan kawama king latri


nya besoknya, kocap kang benjan,
si bapak tukang datang pm tukang prapta malih,
lagi.
mereka menghadap, hangunjungi samiya,
kepada Nabi Nuh, moring Nabi Noh sira,
setelah la menghadap, sawusira hangunjungi,
semua khidmat, sanii kidemat,
mencium kaki Nabi. ngaras padaning Nabi.

135. Setelah demikian duduk- 135. Whs mangkana halungguh


lah semua, samiya.
Nabi Nuh bertanyalembut, Nabi Noh ngandikaris,
"Wahai betapa halmu itu. "Hah kayapa sira.
sudah kalian bersetubuh, WHS deniya pala krania.
dengan istri kalian." kalawan garwanireki."
Berhatur semua, Mature samiya.
"Sudah hamba setubuhi "Hinggih sampuri ning
semalam." wingi."

136. Nabi Nuh lagi bertanya. 136. Nabi Noh malih mangkeya
hatanya,
"Bagaimana peladenan. "Lah paren raras neki,
istrimu pada kalian?" rabina mering sira?"-
Bermtur yang seorang. Nanutur kang sanunggal.
"Ampun tuan sampaikan. "Nenggih kawula ngaturi.
adapun puui Tuan. nenggih putra tuwan,
tingkahnya malam tadi. polah hira hing nguni.

137. Baru hamba mau merayu- 137. Lagi wahu hamba hayun
nya, pacumbana,
hamba dicakarnya, kula den cakar wingi.
sampai keluar darahnya. malah metu kang rah.
setelah hamba dapat sawuse keneng Jeng
setubuhi, mangan,
sangat cintanya pada liwat tresnane ring mami,"
hamba."
53

Baginda Nuh, Baginda Noh,


berkata di hati. hangucap king ngati.

138. Nah begitulah sifat malu- 138. Lah puniki wang ngarab
malu kucing Arab, hiku ningika,
"Pergilahj "Lungaha sireki,
selatan k^^fffmaifan, king kidul hamuktinya,
tibaWIS^Mftas^ marahingbundprasman."
Si tukang yaHf-ScOTang Tukang siji matur harts,
beratur segera,
"Ada pun hamba tuan, "Kawula tuwan,
tadi malam bermain cinta. wingi hapulang rasmin.

139. Baru saja hamba mau 139. Lagi wahu hamba


mulai, hanekaken kaptitinya,
hamba dijilat diciumnya, den cedok den ciumi,
oleh putri tuanku, dening putra tuwan,
sambil digigitnya, sarwihdennamahhamah,
setelah kena disetubuhi, sawusira keneng ngati,
sangat cintanya, liwat sih hira,
putri tuanku kepada patera tuwan mering
hamba." kami."

140. Nabi Nuh berucap di hati, 140. Nabi Noh makiya


ngucapingnala.
hai si orang yang beristri, heh wong ngiki kang
haribi,
orang berupa anjing, wong kang rupa sona,
"Pa^gjlahjai^^, "Lah halungaha sira,
di<(^giw mara engkau hamuktihimbang lor
mangkin."
Lalu pergilah ia, Tumulinya kesah.
Beratur tukang yang Matur tukang sawiji.
seorang.
54

141. "Ya Tuan tingkah putt! 141. Ya tuwan ku huni polah


tuan, putra tuwan,
waktu hamba akan menye lagi hamba yun wahi,

Hamba di dupaknya, Kaula den hupak,


sambilhambadisepaknya, sarwi hamba den sepak,
seperti remuk tulang kadi remuk balung mami,
hamba,
setelah dapat dibegitukan, sawuse kena,
dia begitu sayang padaku. sun wahing tresna hasih.

142. Amatkuatnyasampaisakit 142. Lintang kuwat hira kula


hamba, ngasa lara,
makan cumasedikit pula," turbukit hasisidik,"
berkata dalam hati, hangucaping nala,
Nabi Nuh si orang itu, Nabi Noh wong punika,
kuat kawin sepulj#l^i, harabi tudasa kawi,
"Nah pergilah^ "Lah lunga ngiluwan,
berdiam kau hamukti ta hing Masrik."

143. Lalu pergi kuku kakinya 143. Nulih kesah bubu sikile
dipakainya makan, hengenniya muktiya,
bersama istrinya, sareng Ian rabi neki ya
lalu beratur ia, hamatur sira,
si bapak tukang bercerita pun tukang mangke sipat,
"Adapun hamba tadi "Hinggih kawula hing
malam, wingi,
setelah tiba di rumah, saprateng wisma,
diciumnya kaki hamba. den nambu suku mami.

144. Lalu diusapnya dengan 144. Nulih den sapadakalawan


ramburnya, rema,

ia berbakti kepadaku, hamba den kabakteki,


oleh putri tuanku, dening putra tuwan,
sangat bersyukur hamba, kalintang sukur hamba,
seperti menemukan per- lirhamanggih ratnalewih.
mata indah.
55

di tengah samudera, tegeng samudra,


sangat besar karunia liwatpahulu Widi,
Allah.

145. Kepada hamba dan 145. Maring hamba karepta


berkehendak, lawan nupi tuwan,
hamba memadu asmara, hamba hanuhun ning sih,
lalu kugendong, yata yan kahemban,
putri Tuan naik, putra tuwan munggaha,
ke atas peraduan indah, maringpagulingan hasrih,
begitulah ihwal, mangkaton Nolah,
hamba menyatu badan hamba kalawan wangi.
semalam.

146. Benar-benar kami ihlas 146. Hatugu pasearah kula Ian


pasrah, handika,
sambil mencium pipi, sarwi hangaras pipi,
menyerahkan tubuhnya, hasrah taraga,
menyerah untuk disetu- seraha hamangun raras,
buhi,
ucapannya lemah lembut, wacananiya harum manis,
lega dan syukur, ngegah sukur hamba,
hamba sepinggan makan seniukti hing ngawurip.
seumur hidup.

147. Setelahiamemberikanihi, 147. Kemununan haniki


malanmu winehan,
putri tuanku pingsan ke- putri tuwan kapati,
nikmatan,
setelah sabar lalu naik, satanginiya menggah,
menyambut rambumya, nambat hapucukira,
lalu dielusnya dari ujung- hangusapi saka raris,
nya,
sambil berjongkok sarwi hanembah,
menyembah,
begitulah tingkah putri mangkana polah pannikL"
tuan."
56

148. Nabi Nuh berucap, 148. Nabi Henoh mangke


ngucap,
"Nab inilah menantuku, "Lah hiki mantu mami,
nah engkau si anakku, lah kaki hanaking yang,
di sini kau menetap, sira hamukti hariki,
di bumi Arab ini, fling bumi Arab,
teguhkanlah ibadatmu." titip hibadatneki."

149. Si tukang menunduk 149. Sira tukang medaku sarwi


ketakutan, hawot sekar,
menyembah beratur bakti, nembah matur ngabakti,
"Baiklah seperti kata "Lah sandika tuwan,
tuanku,
hamba tak keberatan, kawula tana legana,
terhadap suruhan tuan hing pekone ndika Nabi,
Nabi,
dari dunia sampai akherat, duniya hing katekang
harerat,
selama hidup hamba." kawula hangurip."

Pub Kesmaran Pub Kesmaran

150. Tersebut tingkabnya, 150. Kawameha polah neki,


Nabi Nub menyurub, baginda heneh hanitah,
membangun desalengkap, hakriya desa salwire,
dengan gerbang dan kukuta lawan kadatpan,
keraton,
sudab baru semuanya, sampun hanyar samiya,
membuat mesjid besar, hakariya ngasigit
hangung,
tak lama semua jadi. tan swe samiya dadiya.

151a. Di Baital Mukaddis 15 lo. Hing betal ngugates


berdiam, hamukti,
semua tegub beribadab. samiya tanging tekang
hibadat.
57

berlebihan perkakas wibuh sakwehing


mereka, panganggo,
pakaiannya tak kurang, rasa kanira tan kurang,
sedang bam dunianya, sagi hanyar kang jagat,
semua makanan ber- saluwiring dadaharan
limpah. wibuh,
hasruh pakehi pamingan.

151b. Nabi Nuh sangat adil, I5lb. NabiNoh halintanghadil,


dana dhanna ikhlas, dana darmah lambara,
semua anak familinya, sakehing wanak kahume,
menjadi sangat, dadi sanget kula warga,
lega hati mereka, hangoca manah hira,
Allah mengasihi Nabi Widi kasih mariNabiNoh,
Nuh,
ada anaknya yang berhati hana hanak kang srik
musyrik. manahniya.
152. Lalu lama-kelamaan, 152. Ya hamangke lami lami,
ramailah negeri itu, haramo punang nagara,
penduduknya pun banyak, wong ngira pan hakeh
mangko,
dari Musrik ke Magrib, king masrik magrib kang
hika,
semua balk dl zaman itu, sami kasih kangjaman,
ikan dan bumng, sato mina lawan manuk,
tak terucapkan di pe- tan warnanen kekayoniya.
pohonan.

153. Penuh kasih tumbuhan di 153. Hasih satumbuh hing


bumi, bumi,
sangat berlimpah di masa lewih hembuhe hing kuna,
dahulu,
selumh makhluk itu, sakweh hing mahluk ta reko.
semua taat kepadanya, samiya mintuhu hing sira,
si Nabi Nuh yang taat. yen Nabi Noh kang mur
satiya.
58

wutusan nira Hyang


Ngagung,
esaksian di dadi kalimah king duniya.

dikisahk^l^ 154. Yata winama ken malih,


tra Nabi Nuh yang laki- putra Nabi Noh kang
laki, lanang,
tampan lu^Jil^, hana sipi bagiis rupane,
bemama(;Sam itu, hikang ngaran Sam sira,
sekarang sudah dewasa, mangke sampm diwasa,
telah punya anak pula, putra mapan sampun,
anaknya laki-laki. jalu medal kang hatmaja.

155. Rupanya sangat elok, 155. Pemuliinira dilewih,


seperti bulan pumama, pan kadi sasih purnama,
mendapatkan nurbuat kamargan nurbuat kaot,
sakti,
itulah yang disebut ter-' wusing ngaran harpak-
paksanta, santa,
budidaya halus hala- budiniya halus halemarta,
marta,
selalu diziarahi kaumnya, tansah pinareking kaum,
apa yang akan dilakukan. king ngapa paksa para
nira.

156. Adapunf^ji Nabi Nuhrp'-,, 156. Warnanen Nabi Noh


malih,
sekarangi sudah tua rentay/ hing mangkesampun nawa
bedah,
umumya seribu tahun, humursiwu tahun mangko,
dia berada di dunia, sune hana ring duniya,
sudah dekat ajalnya, wus sedekeng hajal hira,
lalu semua anak cucunya, yata sakweh hanak putu,
serta sahabatdan kaum nya. mwah sabat kaum hira.

157. Yangdarijauhpundatang, 157. Kang tampek hadoh wus


prapti,
39

berziarah mohonpetunjuk, hangunjungi haneneda,


Tabligh dan ilmu tinggi, pitutur helmu kaot,
yang diwahyukan Allah, kang sidik maring Hyang
Suksma,
Nabi Nuh bersabda, Nabi Noh hangandika,
"Sekalian kamu ikutilah, "Sakwehepade den wanut,
berkumpul menyembah hangunjungi mara ring
Allah." Hyang."

158. Dan semua yang belum 158. Lana kweh kang durung
datang, prapti,
besar kecil laki wanita, gede cili histri lanang,
dan yang belum lahir, Ian kang durung hanareko,
masih ada di langit, meneh hana luhura,
siapa yang diwahyukan hing sapa wekasing
Tuhan, Ngiyang,
itu engkau perhatikan, pada tenjoken hatuhu,
yaitu menjadi rukuniman. hiku dadi rukun himan.

159. Dan semua itu warta yang 159. Dan sakweh hiku warti,
benar,
si orangberziarahberucap, kang Seba matur handika,
baiklah sampaikansemua- hinggih tuturen dan kabeh,
nya,
hamba semua mendengar- kaula samiya miharsa,
kan,
Nabi Nuh berujar, Nabi Noh hangandika,
sadarlah akan hidupmu, tilingena wurup hipun,
dan kalian bersiagalah lah sira samiya preyatna.
semua.

160. Teguhkanlah Imanmu, 160. Tetepena Himan neki,


jangan lupa pada Allah, haja iali ring Hyang
Allah, .
yang menciptakan alam kang ngamurga halam
semesta. kabeh.
60

berkuasa di dunia dan nisehing duniya Herat,


ahirat,
yang memberikan hidup kang hasung pati geseng,
mati,
memberikan kebaikan dan haweh hala lawan hayu,
keburukan,
mendatangkan siksaan dan haniksalawan hang
ganjaran. ganjar.

161. Itu semua kauyakini, 161. Hiku dena kabateni,


dari dulu buyut Nuh, Ian hunilan pangah noha,
dan mereka menjadi hina, deniya nlrus hingrahina,
jangan tinggalkan salat, haja ya tinggal hasalat,
dan puasa Ramadhan, ta mwah sang ramla,
berikanzakatjangan berat, haweh jekat haja luhung,
memberikan fitrah dengan hasung pitra hira melas.
ihlas.

162. Kepada di pakir miskin, 162. Mara hing wong pekir


miskin,
dan anak yatim yang sah, Ian hanak yatim kang
ngesah,
terlebih padasmukmin yang luwih kang mu'min kang
saleh, saleh,
berikan olehmu sedekah, Ian haran pira sedekah,
kepada orang alim muhap. mating wong ngali muhap,
yang disebut muhap orang tegesing muhap kang linut,
cacat,
takmenghiraukan dirinya. wong hana ngandeling
sarira.

163. Hanya saja orang banyak, 162. Kewala hakeh hugi,


membutuhkan dirinya, hangendeling ngawak
hira,
merasa banyak dosanya, dumeh hageng dosaxeki,
tetapi si orang yang hanging kang hanrebe
tubuhnya sempuma. hawak,
61

sangat mementingkan dahat hamrih king dmiya,


dunia,
menyanjung diri sendiri, hawake huga den gugung,
angkuh karena bisa baca dumeh bisa baca kitab.
kitab.

164. Usul asal di ketahuinya, 164. Husul hasal den kawruhi,


sibuk memenuhi dunia, hewuh hangebeking
dunya,
tetapi berat raenyembah hanging habot sembah
Allah, Hyang,
bila ada orang bersedekah, yen hana wong hasidekah,
barulah la menyembah hage deniya hasembah
Allah, Hyang,
makan ketupat mendak- supat hateda dalih guru,
wahdiri gum,
dan diberikan sedekah di tur de sung ngiren paran.
mana-mana.

165. Bila bertemu dengan 165. Lan yen hapanggih Ian


pejabat, mantri,
atau para raja-raja, hatawa king raja raja,
bam ia sembahyang, mara hasembah Hyang
hage,
supaya ia diberi anugerah, supaya tandenen denan,
dan si wali palsu pun, lan dera walihngat,
bersembahyang lima hasembah Hyang limang
waktu, waktu,
dirinya diberi sedekah. hawake den hasung
sedekah.

166. Si orang bersebab muka, 166. Wong hiku karana rahi,


menyembah Allah semau- sembah Hyange hamba-
nya, rawa,
di bulan puasa maka, hingulan puasa mene,
sehari dua hari, sadina hakalih dina,
melakukan puasa, hangakoni puwasa.
62

tiga hari lamanya itu, tigang dina suwe nipun,


lalu ditinggal puasanya. nulih lepas puwasaniya.

167. Sudah geoap tiga itu, 167. Pan wus genep telu neki,
sudah macam-macam wusane kala-kala,
halangan,
bila menyuruh orang yen narepaning wong
banyak, ngakeh,
disuruhnya agar puasa, hiku deniyage puwasa,
kalau ia dalam nimah, mene yen dalem wisma,
ia makan dan minum, hika samangan hanginum,
kama tak ada orang tahu. pan nora nana wong
wikan.

168. Bilakeluardarirumahnya, 168. Yen nietuhing wasmaneki,


lalu diusapnya mulutnya, den musapicongkem hira,
melebihi orang, suci duh meh ngasuci rupane,
rupanya,
seperti rupa orang puasa, Iwirnipane wongpuwasa,
dilihat oleh orang banyak, tinon dening wong katah,
ctrang yang Seperti itu wong kayeku tingkah
tingkahnya, hipun,
itu kafir mudallah. hiku kaplr mudallah.

169. Islamnya digoda nasi, 169. Selami pun gineda nasi,


orang itu lebih murtat, wong ngiku kang lewih
murtat,
menjadi kemurkaan dadi gegedegiya manon,
Tuhan,
batal bila diberikan batal yen sinung sidekah,
sedekah,
itu menjadikan sia-sia, pan dadi siya,
menyedekahi anjing, wong ngasu sidekah hiku,
berlebih lagi dosanya. pan lewih lagi dosaniya.

170. Denkawruhitingkahneki, 170. Agar kau ketahui tingkah


nya,
kayeku karana duniya. yang demikian karena
dunia.
63

bukan karena Allah, tan karena lahing mene,


apa gunanya diberi paran denne sung sidekah,
sedekah,
itu menjadi dosa, hiku marganing dosa,
bila ia alim sejati, yen wenara wong ngalim
tuhu,
patut untuk disedekahi. pened hira hasedekah.

171. Itulah yang kau ingat 171. Hiku kaki den pakilingi,
anakku,
berpegang teguh pesanku den teguh wawekasing
ini, wang,

dari awal dan ingatlah, king tembe malah den


tembe,
jangan lupa di zaman lali samapta sajemwan,
datang,
akan ada Nabi datang, wenten Nabi tumekah,
utusan allah Agung, rasulullah king Hyang
Ngagung,
bernama Nabi Muham
parabe Nabi Muhammad.
mad,

172. Itulah Nabi yang mulia, 172. Hiku Nabi kang linuwih,
di antara Nabi yang saking Nabi katah hika,
banyak,
penghulu segala Nabi, pakutubi Nabi kabeh,
yang mursalin mendapat kang mursalinung mujidi,
beikah,
melaksanakan Utah Allah, hamawakudratingHyang,
wajahnya begitu molek, guru nira lewih hayu,
bagaikan bulan pumama. pan kadi sasih pumama,

173. Tabiat beliau sangat luhur, 173. Lampah handika gemeti,


dan bersifat mutmainah, lawanna pasumuh mahi-
nah,
membawa kitab suci kitab hanutung kaloka.
pamungkas.
64

yang pasti bernama kang pinasti harm Quran,


Alquran,
menjadi inti kitab yang sarining kitab katah kang
seratus, satus,
empat banyaknya, papal keh hipun,
yang menjadiintinyayaitu pan sarineki kitab Quran.
Quran.

174. Diturunkan oleh Allah, 174. Hinurunan den Hyang


Widi,.
diserahkan kepada Nabi sanrahing Nabi Muham
Muhammad, mad,
surga dan neraka semua, Ian swargane raka kabeh,
dengan segala isinya, kalawan hisine pisan,
Nabi Nuh itu, Nabi Noh hika,
sudah meninggal, wus pinalasta,
itulah anak cucunya, punika nak putu,
dan imiah diikuti dengan pan ikusampun tumut
teguh. wong dahat.

Puh Dangdang Puh Dangdang

175. Dandang gula tembang- 175. Dangdang gula tembang


nya, neki,
yang terkisahkan umat, kang kocapwong duk
sadaya,
umat di jaman Nabi Nuh, wong sama Nabi Noh,
sekarang setengah mati, mangke hurip lampus,
hanyut di seantero katulenbang king sama
bumi bumi,
berkata umatnya, hanabda jamlah.
"Ada yang kami ban- "Hana bandining hingsun,
dingkan,
ketika di bumi yang katiba hing bumikatemah,
ditemui,
dan yang dilalui. Ian kamotas.
65

oleh si kapal tukang deni kapal tukang nguni,


dahulu,
hewan Nabi Nuh Nullah. sato Nabi Noh Nullah.

176. |Hanya sepasang yangj 176. Mung sajodo wong kari


\meslh hidup, hurip,
myticya^gjngtir---^ hikang mati,
ponan kadamepa katah,
|Sampai di Pulau Lx)mbok, tumiba hingpulo Lombok,
iyang letaknya membujur, kangngujurprenahhipun,
lujung Bayan namanya, tanggun bayan namaneki,
jsudah menepi ia, M>us lepasa ta kang
samudra,
'*^lu turun ke darat, majit wong ngiku,
membuat rumah di sana, kang gawe humah hing
kana,
dan mencari, Ian ngulati,
menjadi makanannya pamangana Ian wargi,
sekeluarga,
lalu dijumpainya air. yata hamanggiha toya.

177. Di timur laut dianugerahi 111. Hing holer wetan hingus


Allah, nrah dening Hyang
Suksma,
kepada Nabi Muhammad mering Nabi Muhammad
Rasul. Rassul,
sekehendaknya mengatur, sakayun hika hangrek,
sudah diredai Tuhan, dinulur denniya
Hyang Widi,
yaitu Allah di masa lalu, hiku Allah henget kuna,
wahyu Allah yang baik, waraheluhung hayu taken,
yang diturunkan di bumi, cana gawa ri gagra,
bila telah diutus, tembe yen wus hatinda,
Nabi oleh Allah SWT, Nabi hika Sang Hyang-
agung,
Muhammad Rasulullah. Muhamad Rasulullah.
66

178. Itulah yang kau ikuti, 178. Hiku lah pada marani,
diikuti setiap sunnahnya, tinuwus pari polahe,
sebab itu semua kehendak pankabehkayunniHyang,
Allah,
menganugrahkan kepada nurnrah hing Nabi Rasul,
Nabi Rasui,
Muhammad Rasulullah. Muhamat Rasulullah.

179. Itu semua dijadikan 179. Kiku hitaping nasami,


patokan,
jangan sembarangan, hangwana samarana,
akan ajarah nabi semua, pitutur nabi kabeh,
agar diakui sebagai mengapa hiku denaku
manusia. wang,
laki,
tinggalna kabeh hiku,

180. ajaran 180. Tutur


tatkala akan mendapat nalikasamapunawasapat,
sapaat,
mendapat rahmat, mantukki rahmat,'
(tak terbaca). (tak terbaca.

181. Tingkah mereka menuju, 181. Ulah tingkah reki,


Lekong Borok, Lekong Borok,
namanya si air suci, namaning patirtan,
sangatjemih sejuk, kalintang ngani sarape,
lalu semua minum, mulih samiya hanginum,
sangat lega rasa hati, lintang mreta rasaning
hati,
kemudian mereka mandi, nuliya dusa doniya,
setelah mandi, sawusira hadus,
semua merasa gembira, samasanggrahihengnala,
mencari makanan untuk hangulati panganan
dimakan, depuh,
lalu pulang ke rumah. yata mantuking wisma.
67

182. Setelah malam lalu 182. Sampun dalu presamiya


mereka, huli,
sering datang pergi pula, wus rahina malih pada
lunga,
mencari makanan, ngulatipepanganane,
setiap yang ditemui sing ketemu dernipun,
olehnya,
dipetik dan dimakannya, pan den nalap nulih den
bukti,
karena tak ingat, pan hipun lalu ngubada,
taktahu agamadanhukum, pan weruh game hukim,
tak tahu soal agama, tan hurting ngeng game,
halal haram, alal hamberawe,
apa yang diinginkan siciptaningpun den bukti,
dimakannya,
tak tahu berpakaian. tan wruh hambaju wastra.

183. Lama-lama orangdipulau 183. Lami-lami wong hikating


itu, rili,
sudah pindah, wus mibah,
dari ujung Bayan, sireng hanggun Bayan,
karena banyak anak- pan hakeh hanak putune,
cucunya,
sudah turun-temurun, sampun turun-binurun,
sudah banyak yang lahir, sampun katah wong hiku
nientik,
berpuluh ratus warsa bapuluh hatus warsa,
tahun,
orangnya semakin penuh, wonge sayan wereh,
berpuluh ratus rumah, bapuluh baratus homah,
lalu merasa sesak yate ngrasa hasesek dana
berdesak, hing riki,
sulit mencari makanan. kiranggon ngalih
panganan.

184. Makaturunmembuatdesa, 184. Dan tumedun hangaraya


negari.
68

semua memindahkan samiya gingsir hemahe


nimah di situ, ring kana,
sudah diberi nama Desa wusing arm Desa Laeq,
Lae',
beranak-pinak di situ, halu pirahing riku,
semakin banyak mereka, sayan katah wong ira dadi,
lebih seratus ribu, naratu hiwu mwah,
namun pada saat itu, lakijaman hiku,
orang masih belum bisa, wonge lagi durung bisa,
ketika mereka mendengar mangan syah yen rungusia
suara burung, ning paksi.
teibang melayang si ton- kumitik tontong suwita.
tohg suit

185. Semua heran mendengar, 185. Sami heran wong


amiarseki,
lalu mereka mengambil yata nulih sima den
tanah, pariksa,
si burung pun terbang, paksi malaya hage,
cepat ia bersembunyi, hasingidan sira sruh,
di bawahpohontempatnya sireng tapa samanahniya
bersembunyi, singid,
kapas itu direntangnya, kapas iku den kebat,
dibuat sarang, kinwa ya kasebm,
setiap hari tinggal disitu, pan saban dina hirika,
pengajaran hidup, pwarah hipiin,
si burung yang ber paksi punika hasangid,
sembunyi,
dilihat oleh manusia. tinon dening manusiya.

186. Semua takjud melihat, 186. Sami herm kang wong


haninggali,
lain mereka intlp, / ^ ^ yata dan nintip,
mau ditangkapnya,' hayun de sikepa,
burung cepat terbang, paksi malaywa hage,
burung lalu mematuk. paksi hanyocok hasruh,
69

buah padi, woh king pari kang,


yang dimakannya, depm bukti,
dilihat ditiru manusia, tinon tinuting janma,
maka datang angin besar, rawuh hanginda gung,
pohon-pohonan semua kekayonniyasamiyarebah,
tumbang,
ditumbangkan umat itu, kang saweneh,
kapilu krawang ngiraki,
raenjadi tujuh bagian. ya pitomumat.

187. Terlunta-lunta di hutan, 187. Kabaranangpmanghalas


hiki,
si burung itu, paksi hiku,
bersembunyi di pasir, singid king kisma,
dilihat olehorang banyak, tinon den ning janma
kabeh,
semua takjub melihat, sami heran handulu,
lega hati semua orang, hegar manah sakeh hing
jannii,
meniru tingkah si burung, hanut tingkah hing
paksiyah,
karena semua tiba, mapan sami wruh,
padi itu dimakannya pariku henak den
dengan senang, hapangan,
lalu ditembak, den tembuki,
bijinya (beras) dicampur hisine winor Ian wari,
air,
wadahnya dibuat dari bumi den karya wadah.
tanah.

188. Dibakarnya dengan api 188. Den debongi landepi


bebesat. hanginggil,
tak lama, tana suwe,
sudah masak dibuka lalu wus rateng dennage,
disenduknya,
senduknya dibuat dari sanduk den karya kayu,
kayu.
70

disenduknya tak lama, den tongtong sing datan,


hasari,
dikroyoknya dimakannya, den kurubutdennapangan
berhenti setelah kenyang, hantiyan wareg hipun,
dicampur dengan garam, winoran kalawan huyah,
juga buah asam, mwah hasem,
buah pohon dan air, woh kayu kalawan wari,
semakin beitambah pintar sayan wuwuh bangkitniya.
mereka.

Untuk kehidupan pada 189. Hamar haken ning


dirinya. sariraneki,
sudahlah diberi nama. was ingaran,
itu nasi dan lauk. hiku nasiJangan,
maka lama-kelamaan. yata lami-lami mangke.
datang angin ribut. rawuh yujana ribut,
slang malam kedinginan siyang dalu santi hadingin,
semua.
menggigil tubunhya. gumetar sariraniya,
sebagian ada yang mat!. waneh nulih lampus,
lain mereka berpikir. nulih presamiya ngerasa,
mengikutl. hannuhuti.
kelakuan si burung da- tingkah king paksi ring
hulu, nguni,
berselimutkan kapas. hasalimuting kapas.

190. Pagi-pagi mereka berkata. 190. Saterang hikang ngujar


tarik,
"Marl pergi. "Pada lunga,
memetik kapas," hanguti kapas,"
Ketika saat itu. Duk tapuniku ta reke.
sibuah kapas. kapasipun karuhun.
berbuah benang di zaman lagi wah benang reke king
dahulu. nguni.
berbunga serat-serat. hakembang puyun sahat.
banyak ditemuinya. hakeh hika temu.
lain mereka memetiknya. tumuUh hikda den nalap.
71

dari pohonnya, tedeng wide,


dirajut dan ditenunnya, den nulap den pagemeti,
menjadi kain mereka. dadi kang saput hira.

191. Sebagian lagi menjadi 191. Kang saweneh den gawe


bajunya, kulambi,
semua berlega had, sami heca suka manah
hira,
lengkap pula selimutnya, dumeh ta salimute,
lama-lama seperti itu, lami-lami kayiku,
manusiasudah punya kain, wonge wus drume tapih,
selendang selimut kain, sinjang selimut wastra,
ketika didengar, nalika kawuwus,
tiklis kucing dan lipan, tikuskucing nan kalabang,
dahulu diburu oleh kucing, duking ngunibinufuweden
ring kucing,
ke mana juga dikejamya. saparane malayu.

192. Tetapi masih tak 192. Hanging dan maksih den


didapamya, penukih,
si kucing itu, kucing hiku,
mau memakannya, pan nayun memangsa,
sangat lapar ia hiku kalintang tuyahe,
si kucing menjadi nekad, hakuncing nokat sampun,
lalu iaberlindung dirumah dan matibing wismaning
orang, jadmi,
orangnya sepasang, wonge sah jadowang,
sedang tidur mereka, ninggeh lagia turu,
lalu dimasuki si lipan, nulih den lebeting likas,
lubang kemaluannya, leng prajine,
oleh si tikus itu, dening tikus hiku hagelis,
si lipas dikejamya terns. kalabang depun paksa.

193. Tak si lipan berlari, 193. Palayune menggah datan


hasari,
bersembunyi. hasangidan.
72

di lubang dubur manusia, bupurusingjanma,


lalu terkejut si empunya, nuliya kagiyat kang
ngaduwe,
kemudian kucing berlari, yata kucing malayu,
si orang menarik, janma hika hagelis
hanarik,
si tikus dan si lipan, tikus lawan halabalang,
di saat itu manusia, nalika wong hika,
menutup liangnya, bisa hanutuping luwang,
si orang wanita, wong kang ngadon,
berkain selendeng se- hatapih hasingjang
karang, mangkin,
si manusia berkain kang janma kampuh
selendang. wastra.

194. Alkisah manusia itu, 194. Kawarneha wong pumku


sami,
semua bercocok tanam, samiya tetanduran,
kapas dan padi, kapas kalayyaning pare,
di padang mereka me- hinglebang genniya nan-
nanam, dur,
semua orang sudah berupa wong kabeh wus rupa
manusia, janmi,
berbeda dengan hewan, beda Ian sato hewan,
ketika telah bertambah nalika wus limbuh,
banyak,
di Desa Lae sudah king Desa haratah,
makmur,
tidak kekurangan, hora kurang,
pakaian dan makanan, panganggekalawan bukti,
masuklah di awal zaman. panghina hawaljaman,

195. ak dituturkan di Lae 195. Neng ngakena desa lae'


mangkin,
ada lagi, wenten malih,
ganti riwayat, ngentining carita,
dikisahkan orang wong bumi Arab gentina.
73

ada sebuah negeri besaf, wenten desa hagung,


terletak di tepi dunia, king tepining duniya
ngeneki,
bemama negeri Taman, harm desa Taman,
orangnya semua anut, wonge sarrd tinut,
kepada syetan dan iblis, ring setan ning bellslanat,
karena menggunakan pm kalekmg,
(memelihara),
sihir tenung semua, seher hawubatan sand,
bisa jadi terbang. ngangelak ngawang-
ngawang.

196. Yang separuh kesak- 196. Kang sawenah murdan


tiannya, hipun hugi,
bisa terbang, malaketuk,
bisa mengiidara, bisangawang-ngawang,
mencari mangsa bangkai, hangamah-ngamah king
wangke,
dan sebagiannya, lawan samalih hipun,
hanya sepotong tubuhnya badan huga lumaku gipih,
beijalan,
ada yang cuma tangan, weneh tangan kewala,
kaki kepala saja, mamang pambayu,
ada yang cuma rohnyasaja, weneh hatamane kewala,
seperti angin, kadi hangin,
memasuki hewan dan hangleboni satojanmi,
manusia,
makan menjadi syaitan. hangamah dadi setan.

197. Semua orang itu me- 197. Wong punika samiya


melihara bisa, ngaduh cetik,
dan racun, mwah racun,
dan upas beruang,*) Ian hupas baruwang,
semua gemar menenung. samiya handesti gawene.

*) Celik, upas, beruang nama Racun berdaya magis dan sangat berbisa
74

sangat tinggi ilmunya, hasangat ilmu nipm,


penglihatannya tembus paningale nemsing bumi,
bumi,
kayudanbatu teibuka, wahu kayu kahebag,
binatang dan manusia satejanma terus,
tembus,
dapat dilihat hatinya, den tingali hatinira,
semuanya, sakelangkung,
orang hidup dimakannya, wong ngurip nyata den
bakti,
diminum darahnya. den hinun getih hira.

198. Takputusmemliharabebai 198. Tana ngereh hangingon


(tuyul), bebahi,
miwah rebek,
gagendah dan rinjang *) gagenduh Ian rinjang,
buaya dan burung bantu, bebaluk lawan deras,
danjarang merekasakit, Ian laran hanju nipun,
tetapi kalau ia mati, hanging mangke lamon
mati,
lima ratus tahun, limang ngatus tahun,
belum bisa hancur, lagi durung ngancur,
tidak rusak sepertiia hidup nora rusak wenatagesang,
dan utuh, pan waluyu,
tubuhnya seperti orang hawake kadi wong ngurip
hidup,
hanya busuk sahaja. hanging bacin kewala.

199. Diwadahinya dengan peti 199. Den wadahi wuga lawan peti,
semuanya, sakatahi,
juga tak berperasaan, wuga tan hangraksa,
ibunya membakamya, hibune hamuntap kabeh,
membuat api menyala dadi hapi hamurub,
berkobar,
itu menjadi diannya hiku damar hira hing
Nama-nama ini adalah dalam dunia gaib dan takhyul.
75

di malam hari, wengi, \


orang di desa Halsaman, wong '\^
halsaman^
sangat saktinya, lewih saki
bila ingin bepergian, yen narepa\
dikebatnya, denkibati, \
lambung menjadi sayap- lambung dad
nya,
lalu terbang di angkasa. nulih mamubur gagana.

200. Semua negeri yang dekat 200. Sing desa parek was den
dikunjunginya, parani,
sudah habis, rnangke telas,
semua negeri dirusaknya, sebandingin desa rnangke.
dengan kudrat Allah saking kudrat Hyang
A^ng, Ngagung,
Qika berganti pula kisahj
alah seorangj
wenten genti carita malih,
nenggih wenten satriya,
sangat utama dan ber- hutama di luhur,
derajat tinggi,
tampan mudadan perkasa, bagus hanca turdigjaya,
adil dan sakti, hadil sakti,
mengikuti perintah Allah, hanutsatitah Hyang Widi,
yang berkuasa di alam raya kang misesa king ngalam.
ini.

201. Negerinya di Jirunstadu, 201. Prenah hipun Jirunstadu


neki,
namanya negeri Mekah, namanipun nenggih desa
Mekah,
yang mempunyai turunan kang anduwe nyahwiyase,
ialah,
Nabi Ibrahim yang Nabi Brahim misuhur,
masyhur,
putra dari Abdul Mutalib, putranira Abdulmutalib,
merupakan paman dari peremenah paman denira,
baginda.
76

lUhammad Rasulullah, Muhamaddirasul,


itulah bernama Amir hiku harm AnUrAmsiyah,
Hamzah,
sudah mendengar ada desa wus hangrengu yen hana
sakti, desa kang sakti,
sangat jauh bernama hadohe rantal pamm.
Talpaman.

202. Maka termashur dalam 202. Dan kumedu hadoring lati,


ucapan wajahnya, wedanane,
menyalabagai api, muntap Iwir pawake,
matanya menyala, karta tumeretes,
mendengar cerita itu, hangrenga tutur wahu,
segera la diiringi, hagelis hake danuh
tingiring,
menyerang negara hanglurugi Talpaman,
Talpaman,
seluruh para ratu datang, sakuweh ratu rawuh,
beratur sambil berhidmat, matur sarwya kidemat,
"Dubai apa kehendak "Duh punapikayun Amiril
Amiril Mukminin, Mukminin,
maka menabuh tenggera." dumeh nabuh hanglarat."

203. Baginda Amsyah berkata, 203. Baginda Amsiah hangandika


haris,
"Wahaiseluruh kerabatku, "Lah sakehe kula
petalaning Hyang,
mari kita berangkat payu ta lunga lung
sekarang, mangke,
pergi berperang keluar, hangendon yuda campuh,
orang Talpaman akan wong Talpaman kang sun
kuserang, luru lurugi,
karena kelakuannya deniyapaksa mrengangah,
angkara murka,
menyakiti jnakhluk, hangereta mahluk,
bamba Tuhan yang mulia, kawula nira Hyang
Suksma,
77

orang macam itu, wong punika,


dimurkai Tuhan menjadi babendon nira Hyang
musuh Allah." Suksma."

204. Jawab semua para Bupati, 204. Hatur rira makwehing


Bupati,
"Baiklah Tuanku, "Hinggih nuhun,
hamba mengikut Tuan." hangiring kawula."
Baginda Hamzah taklama, Baginda Amsiyah tanpa
suwe,
memakai busana perang, saprabote den rangsuk,
tak lama lalu berangkat, dan mangkatdatan basari,
diiringi oleh lasykamya, hingiring dening bala,
bagai gunung rubuh, Iwir gunung gumumh,
derap lasykar berjalan, guluduk bala lummpah,
tak tersebutkan, tan kocapa,
dijalan telah sampai tapak hing marga paminggir
batas, prappti,
di wilayah negeri maring burnt Talpaman,
Talpaman.

205. Orang Talpaman sudah 205. Wong Talpaman sampun


tabu, huldani,
bahwa orang Mekah, yen wong Mekah,
akan datang menyerang, teka hangluruga,
sangat senang meieka, ya hing suka kabeh,
akan datang makanan rawuh buktine wibuh,
banyak,
lalu mereka membuat alat, yatapadanggaweparanti,
mereka ranjau dijalan, ngobat kang den napen
sepanjang sampai ke desa, dimahingdadalanhagung,
lalu ditanamnya, sapanjang tumekeng desa,
mercunya dari badang, den kasynem,
dengan mesiu di badang dadi mercu neki,
bawahnya. lawan sosoro ngobat.
78

206. Yang sebagian terbang 206. Kang saweneh ngawang


ke udara, nginggil,
membawa batu, mbakta watu,
besi dan baja, wesi Ian malela,
melempari semualasykar, hang gutuki bala kabeh,
dan babahan gegendah, Ian babahin nggenduh,
rebek winjang dangkong rebek winjang dangkong
memedi, mamedi,
semua membawa tanah, sami hangagem lemah,
menghadang di udara, hangadang hangambur,
orang Arab berjalan terus, wong Ngarap lumampah wuga,
tidak menghiraukannya, tan den gugu,
bencana yang meng babedan kang ngang-
hadang, rancani,
sudah sampai diTalpaman. was tumekang talpaman.

207. Mercu dan cecorot 207. Ya mercu cocorot den


dibakarnya, basmi,
menyala berkobar, murub wuntap,
api dan bumi, hapi saking bumiya,
orang Arab banyak wong Ngarap kabakar
terbakar, hakeh,
tak terhitung yang mati, tan petungan lang lampus,
pulang ke Rahmatullah, mantuk maring rahmat
Hyang Widi,
mati berperang sabil, mati perang sabil,
baginda Hamzah marah, baginda Amsiyah bendu,
geram hati Umarmaya, kroda sira Umar Maya,
hamalesa,
sesorat dan bedil, sosorot lawanbedil,
mengamuk mobat mabit. hangamuk ngabit hobat.

208. Baginda Hamzah men- 208. Baginda Amsiyah


desak negeri, handesek negeri,
memukul, hamukuli,
kemudian di Talpaman, yata hing talamen,
sudah ratajadi abu semua. wus rata dadiyawu kabeh.
81

sisa mati berlari, sisaring mati malaywa,


lalu tumnlah Umarmaya dan humedun UmarMaya
dan Kuraisin, Ian Kuresin,
menghadap Baginda Amir. mareki baginda Amsiyah.

213. Menghadap ayahnya lalu, 213. Ngunjungi ngaras pada


sami,
mencium kaki, king sukune,
si Amirul Mukminin, hamiril mu'mina,
Baginda Hamzah segera baginda Amsiyah napa
meny^a, hage,
syukurlah anakku, sukurlah hanakingsun
haji,
nanda datang menolong mini rawuh nulungi haji
ayah,
kemudian mereka halik, yata sami mindura,
dari medan perang, hing payudan pipun,
ke keraton Talpaman, maringkaratonTalpaman,
kemudian memeriksa, ya mariksa,
si ratu di dalam peti, ratune sajroning peti,
mati seperti orang hidup. mati kadi wong gesang.

214. Kemudian Amir Hamzah 214. Yata Amir Amsiyah


melihat, haningali,
ada tulisan, hana surat,
di dalam peti mati, sajroning tabla,
lama ratu itu mati, ratu punika lamine,
sudah lima ratus tahun, wus limang ngatus tahun,
lamanya ia mati itu, suwe nipun kang ngemasi,
masih seperti orang hidup, lagi kaya wong geseng,
takadajalannya,. nora dalanipun,
si nyawa keluar ibadah, nyawane metu hibadah,
begitulah akibatnya samangkana wurine
setelah mati, suhneng peti,
takjub semua yang heran sakwehe huninggal.
melihat.
82

215. Berkata si Amiril 215. Hangandika Amiril


Mukminin, Mu'min,
la menyuruh, taken sira,
membuat besar, hakariya pawdka,
membakar seluruh, hangobongi saka Iwire,
sudah menjadi api wus dadi hapi murub,
bernyala,
lalu dibakamya semua, nulih mangke hiku den
basmi,
bersama rumahnya juga, lawan humahe pisan,
dan darah si orang mati, Ian getih wong lampus,
di negeri itu bagai lautan, king desa kadi samudra,
seperti gunung, depan gunung,
nyala api seperti bukit, hurubi mun kadi wukir,
bersama rumahnya sareng wisma kabakar.
dibakar.

216. Telah terbakar menjadi 216. Sang gesenge dadi hawu


abu, teki,
semua isi Talpaman, sakilire hira satalpaman,
hilang musna si setan, suh hilang setane,
Baginda Hamzah di situ, BagindaAmsiah king riku,
bersuka ria semua lasykar, hasuka lara wadiya sami,
bersama putra Jabalkap, sareng putra Jabalkap,
lalu berpamitan pulang, nuliya hamit mantuk,
sang puteri sudah terbang, sang putri wus
hangumbara,
si raja Amir, AmirHaji,
mundur dari peperangan, mundura saking iriki,
pulang ke negeri Mekah. mantuking desa Mekah.

217. Tersebut lagi si orang 217. Kawarneha wong


Talpaman, Talpaman malih,
sisa mati berlari, sisanikang mati malayuwa,
ke bumi yang jauh-jauh. hing bumi kang nga^h
hadoh.
83

tetapi yang terluka, hanging kang luyuh tatu.


tak jauh mereka berlari. tanna edoh pelayuneki.
sudah sampai di daratan, wusrawuh mring daratan.
sampai disitu. hatepeki riku,
yang semua sudah kang sami wasagandang,
berhadapan.
terdampar, kutulembak,
ke seantero bumi. maringsakweh para bumi,
selatan barat utara timur. kidul kulon ler weran.

218. Mendapatkan para raja 218. Hadukepi sakweh parabu


yang mati, mati.
di saat magrib tiba, kang magrib siang tiba.
tak tahu semuanya, tan huning sakabehe.
yang terklsahkan di dalam kang winuwusi kidung.
kidung,
pangubatan rinjang me- hongubatan rinjang
medi, memedi.
rebek dangkong kabilat, rebek dangkong kabilat.
bebai dan gegenduk. bebahi gagenduk.
yang sampai di daratan. kang turniba king daratan.
pulau Lombok, pulo Lombok,
tak tehitung banyaknya. tan pitungan katah neki.
Desa Lae digerogotinya. Desa Lae'de bejajah.

219. Semua turun ke negeri, 219. Sami tebantu tumibeng


negari.
masuk ke rumah sendiri- malebeteng humah
sendiri, sawong-sowang.
menjarah makanan. hanjurak papa ngarane.
karena sangat laparnya, pan lintang luwe nipun.
apa yang dijumpai ludes sing katemu teke den bukti,
dimakannya,
semua isi desa. sakuweh wong desa hika,
tergopoh-gopoh meng- gupuh pada ngamuk.
amuk.
84

ada memukul ada me- hamukul weneh hanum-


nombak, bak,
menjarah, hanjarahi,
menyepak dan mem- handupakjana habanting,
bantiiig,
banyak pula yang mati. katah huga kang pejah.

220. Tak dapat si iblis, 220. Tan den wulih denepun


babelis,
semakin banyak, sayan hakeh,
iblis laknat yang datang, belts laknatkang teka,
memenuhi Desa Lae, hangebeki Desa Lae',
orangnya bingung dan wonge gagentun gupuh,
kecewa,
tak putusnya mereka tan rtreyan nipun
melawan, ngelawan,
orang-orang sangat wonge sami sasaran,
penasaran,
ada yang dikeroyoknya, saweneh den rubut,
ditembak bedil dan panah, den sikep bedil Ian panah,
berbeda dengan orang yan rine Mekah,
Mekah,
orang desa Lae melawan, wong desa Lae ngelawani,
lalu semua berlari. ye sami malayuwa.

221. Mereka berlari menye- 221. Ye sasaran pada ngungsi


lamatkan diii. hurip,
himat dening memi-
wukahan,
mereka melalui satu jalan, dalan siji palayune,
ada yang mengungsi ke hana ngungsi hing kidul,
selatan,
di Pengantap, Langko, hing Pangantap Langko
Pejanggik, Pajanggi',
ada ke utara arahnya. hana ngibr paraniya.
85

sampai di utara gunung, tibang loring gunung,


di Sako, Tebango Bayan, ring Sako Tebango Bayan,
yang sebagian, kang sapalih,
berkurapul lalu melawan, kumpul dadi hanglawani,
berperang dengan hantu haperang lawan dubatan.
berhala.

222. Asalkan sudah keluar 222. Kewala wus medaling


desa, nagdri,
desa Lae itu ditinggalkan, desa Lae' punika dan
tinggal,
semua turun si orang sami tamedun wong
banyak, ngakeh,
berpindah dart situ, hapindah saking riku,
iagi membuat desa, malih pada ngawe nagari,
di bumi Pamatan, sireng bumi Pamatan,
berkumpul di situ, hakumpul king riku,
membuat benteng kota, hanggawe kuta balum-
bang,
sudah siap semua, wus samapta,
pagar dan teinbok tinggi, lalarenpo pada nginggil,
sudah kukuh kotanya. wus kukuh kang nagara.

223. Sudah membuat rumah dan 223. Wus ya karya humah


lumbung, hatang dadi,
dan dapur, Ian papalen,
baiai peranginan dan balai raranggon pasebon,
pertemuan,
jaian-jalan terbentang, wus lajur lurunge,
ramai di desa besar itu, harame desa hagung,
taman indah mengelilingi. kebun hasrih ngidu nagari,
kota,
taman lengkap, tetanduran samapta,
pisang pepaya tebu, pisang gedang tebu,
sirih pinang dan delima. saruh jambe Ian jalima,
86

pepaya, rontal, gedang ngental,


kelapa heran kusambi, kalapa heran kasambi,
tingguli seladri dara cina. tinggulm ladri dara.
224. Sangat subur tanaman 224. Dahat dadi tetanduran
teratur, nasrih,
dan menjadi, tura dadi,
si buah wijen, sahisining lenga,
padi jagung dan sorgum, parijagung Ian buleleng,
menjadi pula kapasnya, handadi kapas sipun,
kacang, gude, kara dan kacanggu de kakara
undis, hundis,
timun boreng semangka, timun guling sumangka,
sayuran berlimpah ruah, gedeng pada wibuh,
juga isi lautan, mwang hisining lautan,
ikan lantang tenggir, lantang ngiri,
penyu,ikan hiu, kepiting, penyu kaluyu kapiting,
lima, tiram, rumput laut. kima gamet garanggang.
225. Isi hutan belantara hidup, 225. Sahisining ngalas wana
halas wukti,
bangsa kerbau, hing kang kebo,
kijang dan msa,
manjangan murah,
babi hendak dan kesturi,
celeng landak lawan rase,
ayam hutan dan sintu,
paksikrata sindu,
deruk,tekukur,punai pipit, sugen kukur titiran kredit,
balam limbukan banyak,
botong limbukan katah,
lain lagi si ayam,
lanninan manuk,
bebek merpati dan angsa,
bebek dara lawan bangsa,
juga lagi, kadi malih,
kerbau kuda anjing
kebojaran hasu kambing,
kambing,
sampai burung hantu saking papuka sadaya.
semua.

226. Alkisah orang di dalam 226. Kawameha hing wongJro


negeri itu. nagari,
87

. di desa Pamatan, hing pamatan,


semua sejahtera makmur, sami mukti suka,
tak ada kekurangannya, datan nana kurangane,
para pedagang datang, wong dagangsamirawuh,
danorang Bajo(Sulawesi) Ian wong bajo hakeh,
banyak,
yang datang, hang prapti,
semua barang ada, salwir watangan hana,
diperjualbelikan, ta hilimbah hipun,
penduduk Pamatan wong pamatan sajro
banyak, katah,
hampir sepuluh libu, meh salaksa,
semua tertidur nyenyak, pada sare kumalipit,
di bawah kaki gunung, ing gunung hitampiran.

227. Orang Pamatan semua 227. Wong pamatan pada bu


makan, nekati,
mereka merasa pada ngarasa,
bahwa ia kekurangan, denniya kakurangan,
tak punya pemimpin, handuwe panuwane,
tak ada yang mengurus, nora nana den pangku,
lalu mereka datang ber- yata rawuh hing gunen
musyawarah, sami,
orangnya kumpul semua, wong kumpul sadaya,
ada yang berucap, hana wongnge muwus,
"Mari kita membuat "Lah payu gawe panutan,
pimpinan,
dan ketua, tana panuwa,
yang memerintah kita hamerentah kitapa sami,"
semua,"
jawaban mereka semua, sawur hipun sadaya.

228. "Benar uc£^)an Tuan itu, 228. "Lah habener wuwus


hiku singih,
siapa orangnya yang kita sapa wonge kita kena ya
rajakan." raja."
Lalu jhereka memilih. Yata sami milih kabeh,
88

orang yang baik kelakuan- wong patuh lampah


nya, hipun,
dan jujuT ucapannya serta Ian kabener wuwuse
manis, manis,
beriman dan sabar, tetep hinget kang sabar,
ada seseorang, wenten wong sapungguh,
yang bersaudara laki tujuh ya sadara lanang sapta,
orang,
yang paling bungsu, kang nguruju,
masih muda belia, lagiya nan bagus patitis,
berbudi halus dan sabar. budiniya lus hasabar.

229. Keturunan putra Nabi, 229. Terah hipun putra ndika


Nabi,
Nub yang wanita, henoh histeri,
yang berwujud manusia, henoh rupa manusiya,
si orang banyak ditunjuki malekatsang wuruse wong
malaikat, kabeh pada mwah,
sangat beratsi pemuda itu, lintang ngabet wong ngiku
singgih,
bermain-main ia tak man, haladang ta gelema,
pergi menjala ikan tak man, hamencar tan payun,
berburu ia tak man pula, hamburu nora harsa,
mengambil air, hamet rawi,
memikul kayu tak man, mikul datan napti,
kerjanyahanya menunggu nunggu humah doyaniya.
rumah.

230. Dia saja yang pantas 230.y Ya huga pepantese dadi,


menjadi,
memerintah senegeri, ngeraksa si sadesa,
menjadi raja-raja, dadi raja raja,
orang seifiua setuju, wong ngakeh panuju
kabeh,
lain sbgera membuat, nulih hanggawe hasruh,
nasi lauk dan daging. sekul hulan kalawan
daging.
89

lalu dikumpulkan semua, dan dateng bi sadaya,


juga beras dan kayu, mwang b&ras Ian kayu,
diberinya kuning dengan den kuning Ian kunyit
kunyit, mwah,
dandijampi, lanji nampi,
olehparatetua, de tuwa sami,
lalu disebarkannya. nulih den sebarena.

231. Kepada si orang yang 231. Mering wong ngiku kang


dijadikan raja, jine ngaji,
sambil la disucikan, sarwija betemtem,
segera cM sumpah, hasrah king pangucap,
agar berkah ucapannya, lah sidi mandi wujare,
semua kemauannya di- sing ciptane den tinut,
ikuti,
oleh istri dan warganya dening ganva kadange
semua, sami,
dan bila ada, Ian menawi yen nana,
warganya yang ingkar, warganira besul,
maka dengan kehendak karepe Hyang,
Tuhan,
akan binasa la, ngrusak sira,
agar patut selamanya, satata patut,
bagindamemerintahnanti, denira marentah benjing,
akan memberi kualat wong ngiku keneng tulah.
kepada rakyat.

232. Tak akan menemukan 232. Tan anemu rahayu becik,


kebaikan,
kualat besar, tulah manuh,
hina papa melarat, tumpur hamelarat,
sampai anak cucunya, tekeng putu buyute,
kemudian mereka siram- yata sami den hancur,
kan,
si orang banyak itu, kang wong hakeh,
dengan beras kuning, dening beras kuning,
sambil dip^^ari. sarwi sami den pajar.
90

caranya memerintah, tingkahing mamangku,


jangan ada yang ingkar, hajarakang sambarana,
di mana pun dan kapan saparane,
pun,
agarselalupatuhpadaraja, rejeku den pengiring,
setiap perintahnya diikuti. sing kayune tumuta.

233. Seientak menjawab orang 233. Sawurpaksi wong pmiku


banyak, sami,
"Ya benarlah, "Hinggih patut,
kami menerima, mantra narima,
akan segala pengajaran king pajare hiku kabah,"
itu,"
Sudah semua sejahtera, Sampun sami rahayu,
lalu dikeluarkan orang raja, nuliya miyes haken
sangaji,
penuh di Pasiban, kebek sireng^aseban,
limpah ruah makan wibuh man^an nginum,
minum,
semua suka ria hatinya, sami heca suka cipta,
ramai mereka berbincang, rame rumuwa,
memilih sang pemangku, hanjeneng mamangku
haglis,
menjadi juru arah *) minangka juru pajar.

234. Sudah kenyang si orang 234. Wus ya wareg mangan


banyak itu, nginum,
maka kata si tuan, danasiyasa,
pemangku lalu berucap, mamangku ling ngira,
"Hah besok kita buat "Lah benjang hanggawe
rumah, bale,
yang bagus kukuh dan habagus kukuh hagung,
besar,
menjadi wisma sang raja, dadigeriyanirasang ngdji,
dan juga gerbangnya Ian jengokan hapisan.
*) semacam manteri sekretaris negara
91
sekallan,
menjadi batasnya, dadi wates sipun, •
siapa saja yang mau wong pundi kang ngaym
menghadap, seba,
atau tinggal di sini, lawan keri,
buatlah besar-besar besok, hagung dera karya
benjing,
menjadi tandaistanaraja." tanda karaton raja."

235. Si orang berpamitan 235. Hamitsinggih wongepada


pulang, mulih,
tak tertuturkan, tan kawama,
malam berganti siang, wengi kocap henjang,
orang semua datang, wongsamirawuh sakabeh,
membawaramuandan ijnk, mbakta lakar lawan duk,
yang separuhnya mem- kang samalih mbakta
bawa batu bata, panjangkin,
ada yang membawa weneh mbakta hambeng-
makanan, an,
sudah dibuat sekarang, wus ya karya sampun,
tak lama lain Jadi, tana sari nuliya dadi,
sudah dipersilahkan, wus singatur,
sang raja ke dalam puri, sang nata maring jero puri,
pulang ke rumahnya mantuki geriya pisan.
sekalian.

236. Kemudian datang para 236. Yata rawuh sakehe wong


wanita, ngistri,
mempersembahkan, hangaturi,
bantal dan tikar, ^galeng Ian kalasa,
jugakasurtilamdanlantai, miwah kasur tilem lante,
dibawakan kelambu, ginemelang sekalambu,
sudah lengkap dengan, wus samapta lawan,
busana, panggungsi,
setiap orang datang, sarwa wonge teka,
membawa sajian nasi, mbakta saji sekul,
dan ikan di atas dulang Ian hulam munggeng
kayu, rampadan.
92

juga kendi, miwah kendi,


bokor berisi air, wangku bokor hisi wari,
minuman Sri Baginda. hayman Sri Narendra.

237. Sebagian datang lagi, 237. Kangsawedehhasarawuh


malih,
mempersembahkan, hangaturi,
buah-buahan dan sirih wohwohan Ian sedah,
pinang,
dan jajan dan wadahnya, Ian jaja tekeng wadahe,
dan ada pula yang datang, Ian malih hana rawuh,
memberikan kain dan baju, hangaturi kamben
kulambi,
sabuk dodot dan kain, sabuk nupalen wastra,
sampai pula petinya, tekeng peti nipun,
ada lagi datang tabib, hana pawaran teka,
memberikan, hangaturi,
lulur mangir dan obat- baboreh lawan rarecik,
obatan,
sampai pula tempatnya. tekeng wadah niya pisa.

238. Ada lagi orang laki 238. Hana malih wong lanang
memberikan, ngaturi,
emas permata, raja brana,
dengan peti kotaknya, tekeng peti kotak,
keris tanduk bersarung, keris hapendok masaruge,
tombak dengan selutnya, tumbak maselut. hipun,
pedang dan bedil, pedang kalawan bedil,
ada memberi kuda, ' hana ngaturi kuda,
dengan pelananya, Ian kekapa nipun,
sebagian memberi emas, samalih ngaturi hemas,
dan ringgit, lawan ringgit,
ada memberi uang, hana hangaturi picis,
adamemberikan gamelan. hana ngaturi gamelan.

239. Maka ditabuhlah sang 239. Dan tinambuh gemelannya


gamelan. hasrih.
93

danseninai, Ian serame,


rebab dan biola, redep Ian bilola,
tak terkatakan ramainya, tan sipi-sipi ramene,
ada memikul tambur, hana hamungkur tambur,
ada bersorak bersama hanasuraksareng km beri,
gong-beri,
sangat ramai di negeri, harame king nagara,
Pamatan sudah termashur, Pamatan wus kasub,
ramai makmur dan name mukti pala marta,
sejahtera,
semua penduduk, sekeh wonge,
suka lega kaya rata, pada suka bungah sugih,
tak ada kekurangan apa wenara kurang kiciwa.
pun.

240. Maka pemangku Pamatan 240. Dan memangku Pamatan


dengan ihlas. gringgati,

menyerahkan, hangaturi,
putri anaknya, putri hatmajaniya,
tak terkatakan kecantikan- tan sipi hayu rupane,
nya,
dan semua busananya, Ian sapakakas hipun,
ada orang yang menjadi hanaking wong dadijaraji,
pelayan,
ada yang menjadi peng- hana dadi kenemban,
asuh,
ada yang menjadi pesuruh, bana dadijuru,
abdi mengambil air, pawongan hangamettoya,
kayu api, kayu hapi,
sebagian menjadijuru saji, samalih juru sasaji,
ada yang menjadi utusan. hana panampuh nagari.

241. Dan mengambil anak laki 241. Lan hangamet wong


kecil, lanang lagiya halit,
empat puluh, petang dasa,
yang dltugaskan, kang dimarekan.
94

pengiring raja ke mana ngiring ratu saparane,


saja,
membawa isirih pinang, mbakta sedah layung,
menuntun kuda sang raja, hanuntuna scmgaji,
dan mengambil orang Ian hangamet wong
muda, bajang,
menjaga sang raja, hangemit sang prabu,
bersenjata bedil tombak, hasikep bedil tumbak,
menjadi pasukan, dadi luput,
pedang dan perisai, pedang kalawan parisi,
sudah mapan negaranya. wus kerta kang negara.

242. Dan sang raja bersyukur, 242. Dan sang nata wus tarima
kasih,
kepada Pemangku, mering mamangku,
"Dubai silahkan Paman, "Lah sandika Paman,
nikahkanlah aku." buncingana hingsun
nage."
Sang mangku mang- Mamangkusembah matur,
hormat,
"Baiklah besok Tuanku, "Lah sandika Tuwan kang
benjing,
hamba menikahkan Tuan." hamba hanikah Tuwan,
Lalu pamit ke luar, Nuliya pamit metu,
memberitahu kadang hasiyarekadang kadiya,
wargi,
"Wahai para kadang, "Lah kadanga,
besok raja akan menikah, benjing hanikah sangaji,
aye masaklah nasi lauk." lah dadi sekul hulam."

243. Maka Mangku mengatur 243. Danmangkuhundiyasang


pasukan, baris,
bedil tombak, bedil tumbak,
baris dan gemelan, baris Ian gamelan,
gong beri lalu ditabuh, gong-beri tinambuh hage,
sorak sorai bergemuruh. surak humiyang gumu-
ruh.
95

panggung sudah jadi, papajangan sampun


sumaji,
dikelilingi penari tandak, hangidarraning tandak,
siang sampai malam, siyang tekeng dalu,
bermain regeng dan hangadu regang lam
wayang, wayang,
gemuruh suaranya, pan gumuruh,
si orang muda itu, wong nonomingiya teki,
penuh sesak di Pamatan. supenuh king pamatan.
244. Malam terlampaui lain 244. Sampun ngenes dalunidih
pagi, benjing,
mereka menyembelih, wusiya nampah,
kerbau sapi kuda, kebo sampijaran,.
ayam kambing bebek, hayam wedus bebek,
menjadi lauk mereka, maka lelawuh hipun,
ditambah dedaunan, sahi nimbuh roning bumi,
dan isi lautan, Ian hisining segara,
mendan kima lokan, menden hanengngenjung,
dibuamya menjadi sate, den rateng haken sukme,
keluarlah rupa-rupa miyang kang kadi,
hidangan,
nasi dan hidangan semua, sekul sesanganan sami,
buah-buahan sudah leng- wowohan wus samapta.
kap.

245. SangMangkumasukpuri, 245. Dan mangku mantuking


Jew purl,
sudah menghadap, wu mareka,
kepada Sri Baginda, dateng Sri Narendra,
berlutut menyembah ber- medek hanembah hature,
hatur,
"Ampun mohon tuanku, "Hinggih nedapukulun,
sekarang Tuan keluar dari handika mijil sangka king
purl, purl,
keluar ke Paseban, medal hagiya Paseban,
hamba mandikan Tuanku, hamba dus Tuwanku,
bersamapermaisuri Tuan," sareng Ian rahi handika,"
96

berkata baiklah, hangandika.


sang raja lain diiringi, Sang Nata kairing,
kemudian bersama keluar. hanulih sarang medal.

246. Lain keluar raja laki-laki 246. Ya hamiyos raja lanang


wanita, histri,
sudah disambut, was sami napak,
oleh pasukan bedil dening bedil tumbak,
tombak,
gong-beri pun ditabuh, gong beri tinambuh hage,
tandak, ronggeng, dan tandak ronggeng Ian
tambur, tambur,
bersahut sorak dan bedil, titimbalan surak Ian bedil,
seperti ombak lautan, kadi hombak segara,
bedil bertalu-talu, bedil halun-halun,
tak terkatakan ramainya tan sipi ramening uariya,
kenduri,
sampai berubah, pan papdih,
air laut menjadi putih, asagara bayune putih,
karena mereka mencuci deniya masuh kang beras.
bwas.

247. Lalu merah air danau 247. Lawasa bang sagara


separuh, sapalih,
karena membasuh, deniya masuh,
darah binatang, getih sate hewan,
padagang Bajo banyak Bajo dagang rawuh hakeh,
datang,
berkumpul meliwati laut, kumpuling ngerung lamun,
datang membawa hadiah, pada mantuk ngatur
haturi,
kepada para ratu, maring ratu pamatan,
tak dikisahkan ihwalnya, tan koninga hiku,
Pamangku berkata, mamangku matura
nembah,
kepada Sang Raja, hing Sang Nata,
sti

lalu mulai memandikan, tuwulih tiba ngadusi,


sang Prabu di atas sang Prabu king^ang-
panggung. gungan.

248. Beliau mandi di Bukur 248. Den nira dus king bukur
Tinggi, hanginggil,
ditaburi, winaraban,
kembang dan wewangian, deningcinde kembang,
kala meka di punggung, kalam kari pradane,
dibentangkan permadani, pinendanggutung-gulung,
tirainya sutera kuning, pinalinga sirhing sutra
kuning,
usungannya berbentuk bukure pinda singa,
singa,
itulah yang dijadikan, nunia kang den terus,
untuk menandu Sri dening husung Sri
Baginda, Narendra,
danjempana, Ian jempana,
naik ke usungan segera, munggah maring bukur
hagelis,
diiringi oleh wadia bala. hingiring dening bala.

249. Sang raja naik ke 249. Wus ya munggah hing


panggung, bukur sang Ngaji,
lalu segera, nulih hage,
baginda keramas, dera kuramas,
oleh sang dukun, dening baliya harena,
adaorang membedakinya, hana wong kang harapus,
• boreh kuning di badannya, hing ngowakan baboreh
kuning,
setelahbeliaudemikianitu, sawus sira mangkana,
ia memecahkan kemiri, kamiri den sukun,
sekali bersama istrinya, pada sapisan Ian kawiya,
setelah itu, wus mangkana,
ia meremukkan telur, santiga kang den remuki,
sama sebiji dengan sama siji tan garwa.
istrinya.
98

250. Dan beliau memecahkan 250. Lawan buluh hika den


buluh, remuki,
sang dukun, dan baliyan,
mengerik lidahnya, hangeriking lidah,
dan kuku kedua ratu itu, Ian kuku ratu karone,
kemudian disembur, hanulih depun sembur,
dengan air berwadah cerek lawan banyu wadah
caceni,
lain dimandikan, nulih den siraniena,
segera disambut, hegelis depun sarup,
dentuman sorak bedil dan bedil surak Ian gamelan,
gamelan,
tambur-beri, tambur-beri,
suara bagai meruntuhkan swara lir karungeng
langit, langit,
seperti goncang sang lir limuh kang pretala.
pertiwi.

251. Sudah selesai sang raja, 251. Wusbalastra denniyasang


Ngaji,
lain diberi pesalinan, dan hasalin,
pakaian yang gemerlap, busana hangraras,
busana yang mulia semua, panganggo kang lewih
kabeh,
rupanya gemerlapan, wamane habran^ murub,
lalu diberi bedak kuning, tingahe san baboreh
kuning,
sesudah lengkap, sawus pepek samapta,
lalu duduk bersama, nulih sama milungguh,
sang dukun kemudian, baliya nulih,
merapal mantera,*) hanjamjam,
agar sejahtera, denniya hayu,
perkawinan sang raja, pamanggih hira sang
Ngaji,
sampai ia punya anak. setata handuwe hanak.

*) menjampi
9^9

252. Sesudahselesaimenjampi, 252. Wus palastra deniya


jamjam,
maka diusung, dadingusung,
sang raja naik, sang Nata tumedak,
ke Jumpana jolinya, deningjampand juline,
laki-laki wanita memikul, lanang wadon sinikul,
ke dalam puri, maring kadaton suri,
diiringi oleh rakyal, hingiring dening bala,
sorak dan gong yang di- surak gong tinambuh,
tabuh,
bedil tambur gong bedil tambur gong
gamelan, gamelan,
dan naiklah raja tidur, dan tumedak sang Nata
munggah haguling,
di peraduannya mereka hingpamreman nisiyarga.
beradu.

253. Kita tinggalkan sang raja, 253. Nengakena polahe sang


Ngaji,
yang sedang bermain cinta, pulang raras,
dengan istrinya, lawan jodonnira,
dituturkan si orang banyak, wong ngabeh wucapen
mangke,
mulai makan minum, mara mangan hanginum,
laki-laki wanita besar lanang wadon mwang gde
kecil, cilik,
semua berpesta pora, pada hasukan-sukan,
nasi dan lauk berlimpah, sekul hulam mimbuh,
lauk kering dan basah gagutuk lelawuh hendah,
aneka rupa,
lain berganti, nuliya genii,
menyantap jajan semua, hadaharjawadah sami,
aneka rupa buah-buahan. dan rawama wowohon.

254. Laludiminumberemarak 254. Nuliya nginum berem


manis, harak kanis.
100

juga tuwak, mwah tuwak,


yang manls dan pahit, manis Ian sumedah,
mlnum dari kendinya, nginum maring
panyuhude,
semua sudah diminum, sami hanginum sampun,
ramai dan tak terkatakan rame rumu bungah tan
sukanya, sipi,
setiap hari demikian itu, saban dina ntangkana,
mereka makan minum, denniya mangan nginum,
menghadq)di balaisidang, haseba maring bencingah,
dan termasyhur, pan kaloka,
Pamatan ibu kota negara, Pamatan kuta nagari.
kaya berlimpah dan kuat. wibuh sugih digdaya.
I Puh Pangkur Puh Pangkur

255. Tembang Pangkur ini 255. Tembang Pangkur kang


berterap, tumandang,
sudahlamasang Prabujadi sampun lama sang Prabu
raja, jeneng ngaji,
semakin banyak rakyat- sayan katah wadiyan
nya, nipun,
lasykar semua datang bala samiya mingah,
menghadap,
dan orang ningrat banyak Ian wong suntara hakeh
datang, pada rawuh,
mengabdi pada orang raja, hangawula fling sang
nata,
karena ia Ratu Dharma dening ratu dharma hadil.
adil.

256. Kemudian keluar Sri 256. Yata miyos Sang


Baginda, Narendra,
diiringisahayamudakecil, hingiringing parekan ha-
nom aUt,
keluar ke Balai Agung, mijilingPasebanHagung,
dihadap oleh lasykar, hinangkil dening bala.
101

dan warga kerabat ber- miwah kadang kadiya


kumpul, samiya kumpul,
Pamangku sudah datang, memangku pan hage
prapta,
menghadap Sri Baginda. humarekang Sri Baginda.

257. Berkata Sri Paduka raja, 257. Hangandika Sri Narendra,


kepada Pemangku dan ring mamangku miwah
rakyat, wadiyane sami,
"Wahai hadirin yang "Heh sami panjaluk
kuminta, hingsun,
kepada kalian semua, king sira sama daya,
masih belum lengkap lagi kurang hadungkep
pejabat negeri, kang dera tangm,
sekarang pilih olehmu, mangke pada hamiliya,
yang patut menjadi Patih. kang patut dadi pepatih.

258. Juga Tumenggung dan 258. Wiwah Tumenggung Ian


Demang, Demang,
Harya, Ngabehi, Lurah, harya ngabehi lulurah Ian
Dipati, Dipati,
dan si Lima menteri, mwah manca mantri
tangun,
dan semua rakyat banyak, Ian malih wadiya katah,
adajadi perjaka ada tupun, hana dadi parajaka hana
tupun,
dan lagi kalian buat, lewih malih sira karya,
Pengulu menghukumi pengulu ngrat sanagari.
senegeri.

259. Semua wadiaberatursem- 259. Sakehing wadiya tur


bah, sembah,
memang patut kata sang Ian habeta pangandika
raja, sangaji,
agar tak berat melak- darepon hajabot kesut.
sanakan.
102

bila menemui suka duka, yen manggih suka duka,


maka pemangku memberi dan mamangku lewih
hormat, hormat hamituhu,
terserah kehendak tuanku, mungsara huga sang nata,
mengangkatpenghulu dan dadi pengulu sulinggih.
pembesar.
260. Adiknya menjadi patih, 260. Marine dadiya patiya,
adiknya lagi jadi adipati, hari hiku hangadeg
dipatih,
adik si adik lagi, harine malih puniku,
dijadikan sang Aria, kang jineng ni sang
ngarya,
adiknya lagi dijadikan hari hikupantesjumeneng
Tumenggung, tumenggung,
adiknya si adik Jadi hari hiku dadi bandar,
sahbandar,
disebut mereka Manca hana dene manca mantri.
Mantri *)

261. Nah patih sekehendakmu, 261. Lah Patih sekarep hird,


pada rakyat banyak, hing wong ngakeh han-
jeneng hiku sami,
menteri punggawa dan mantri punggawa Ian
deihung, demung,
sang nyakra dan lurah, miyang nyakra lulurah,
Juga Praja dan Input, miwah paraja mangke
lawan Input,
yang menjadi duta negara, kang dadi duta negara,
dalam hubungan luar yen nana sarbi nagari.
negeri.

262. Semua bala beratur, 262. Sakehing bala matura,


memang benar kata hinggih patut sahujar

♦) Dalam tata kerajaan masa lalu ada yang disebut "Manca Mantri" terdiri dari : 1. Patih, 2.
Adipatih, 3. Aria, 4. Tumenggung, dan 5. Sahbandar.
103

tuanku, puniki,
lalu sudah diangkat, yata was hatekan sampun,
seperti kehendak Sri Iwir kena sang Sri
Paduka, Narendra,
sudah lengkap Patih wus ya werep patih Ian
Demang-Demang, Demang-Demung,
jaka, dan lurah, Jaka Ian mantri lulurah,
Punggawa manca sudah Ponggawa wanca wus
jadi. dadi.

263. Konondahuluadaseorang 263. Hing kuna wenten


brahmana, bhatara,
sudah ikut ditipu iblis, pan wus tinut kapusing
setan belis,
semua orang Keling sakeh wong Keling
percaya, hamangku,
mengikuti syetan iblis, hanut satitah setan,
bersama Bhatara bhatarane Brahmana
Brahmana, kalawan nipun,
Pendeta bernama pandita niyaran garendah,
Gurendah,
yang berdiam di buda pan dadi hing Buda
Keling. Keling.
264. Tatkala itu terbang, 264. Nalika hiku tumedak,
berkelana ke Jawa di hangumbara mara hing
seberang, sabrang jawi,
membawa kidung dan hambakta kidung Ian
fllsafat, suluk,
dikarangnya dan diman- den kawi Ian hadnyana,
tapkannya,
kepintaran dari hasutan dumeh saking pangolesi
iblis, ibelis dangu,
Pendeta Gurendah tiba, Pandita Garendah prapta,
berlabuh di pulau Betawi. labuh hing pulo Batawi.

265. Orang Jawa masih tak, 265. Wong Jawa pan lagi nora,
tahu agama Islam dan wruh hagama haselam
104

kapir, lawan kapir,


lalu mulai diajarinya, yata nolih depart mruk,
oleh Aji Saka dan Hisaka lawan Garendah,
Gurendah,
karena manis ucapannya saking manis Ungira dan
hanyutlah, tulayut,
orang Jawa semua ikut, wongjawa tumutta,
ikut mereka beragama niilii ya gama Wratsari.
"Wratsari" *)

266. Setelah orang Jawa jadi 266. Sawusiya katah wong


banyak, Jawa,
mengikuti suruhan hanut maring pakon
Gurendah dahulu, garendah Hani,
Prabu Majapahit meng- Prabu Majapahit hing
utus, ngutus,
ke putranya, mara hing putranira,
mengajar orang Bali Sasak hanguruki wong Bali
Timor, Sasak wong timur,
sampai banjar Makasar, rawuh hing Banjar
Makasar.
ke pulau Malaka dan hing pulo Malaka Jambi.
Iambi.

267. Empat putra Sri Baginda, 267. Patpatputra SriNarendra,


yang disuruh mengajar hing kang kinon hanguruk
para raja, para bumi,
yang tinggal di situ, kantun hamukti hing riku,
mengjgar dan memerintah, hanguruk haniarentah,
sudah paham semua putra wus wineka saputrane
paduka, sami sang prabu,
lalu berpamitan pergi, yata pamit nulia kesah,
mengiringi Ari Dipati. hangiring harya dipatih.

*) Agama Wratsari ini sangat mungkin maksudnya adalah Agama Syiwa Budha.
105

268. Sudah pergi ke Majapahit, 268. Was kesah king Maja


lengka,
para putra berkehendak, para putra sadiyan nipun
putra yang sulung mengajar, putra hikang nanguruk,
yang peitengahan di Sasak, kang made king bumi
Sasak,
Sumbawa sudah diajari- Sambawa depun huruki.
nya.

269. Putranya yang lebih kecil, 269. Putrane hing kang


Nganoman,
putra yang tengah saja, putra kang panengah
huga,
yang memerintah di hamukti hing Majapahit.
Majapahit.

270. Alkisah orang itu semua, 270. Warnanen wong ngiku


sama,
yang mengikuti tltah hikang nganut parentah
Majapahit, Majapahit,
Banjarmasin sudah ikut, Banjar wus hanut,
Bali Sasak sumbawa, Bali Sasak Sumbawa,
semua ikut membuat sami tumut hanggawe
berhala sanggar, brahala miyu,
dan patung menyerupai mwang tapel hapinda
dewa, dewa,
dipuji dan disembahnya. depun puji kabakteni.

271. Putra yang peitengahan 271. Putra kang Made wus


sudah tiba, prapta,
ke Lombok Pamatan maring Lombok Pamatan
diamarnya, den mruki,
Prabu Pamatan mengikuti, Prabu Pamatan kalung-
sur,

agama Buda dibuangnya, gama Buda den buwang,


sudah mengikuti agama wus hangiring gama
Wratsari, Wratsari den Pangku,
106

mengikut perintah raja rekpekon SultaningJawa,


Jawa,
Majapahit yang diikutinya. Majapahitkang den tindih.

272. Putra di Jawa lega, 272. Putra king Jawa pon genah,
mendengar habarPamatan sireng pangmang desa
memeluk, Pamatan sun Unggih,
yang tinggal di Bali, kanghanengBalipan kantun,
di Kalungkung meme- king Kalungkung pan
rintah, muktiya,
putra di Sumbawa bugis putra king Sumbawa Bugis
Banjar, Banjar kantun,
semua bertahta sendiri- samiya mukti swang,
sendiri,
memerintah tatkala itu. batata king mangsa hiki.

273. Tatkala zaman itu, 273. Nalika king mangsa hika,


Tuhan murka kepada Sang Hyang Suksma
murka
makluk-Nya, king mahluk neki,
tengah malam datangnya, tengah dalu rawuh hipun,
hujan dan angin taufan, hudan nangin ributan,
semua kayu dan batu sakweh kayu watu gunung
gunung rubuh, pada rubuh,
^iongsoranbatu membanjir, gentuh batu halalabar,
melandadarijiun dar saking luhur wukir.

Gunung ^nj^ longsor, 21A. Gunung Renjani kularat,


dan guimng Samalas/ miwah Gunung Samalas
runtuh, rakrak,
banjir batu gerruiruh, balabur watu gumuruh,
jatuh di desa Pamatan, tibeng desa Pamatan,
lain hanyut rumah lumpur yata kanyut bale lialang
rubuh, parubuh,
terapung-apung di lautan, kurambangning sagara,
penduduknyabanyakyang wong ngipun halong kang
mati. mati.
107

275. Tujuh hari lamanya, 275. Pitung dim lam nira,


gempa dahsyat meruyak gentuh hiku hangebeki
bumi, pertiwi,
terdampar di Leneng Hin^ leneng hadampar,
(Lenek), \

diseret oleh batu gunung hanerus maring batu


yang hanyut, dendeng kahg hanyut,
manusia berlari semua, wong ngipun kabeh king
paliya,
sebahagian lagi naik ke saweneh munggah fitng^
bukit. ngukir.

276. Bersembunyi di Jeringo, 276. Hing Jaringo hasingidan,


semua mengungsi sisa sdmiya ngungsi salon
kerabat raja, darak sangaji,
berkumpul mereka di situ, hakumpul hana hing riku,
ada yang mengungsi ke weneh ngungsi Samuliya,
Samulia,
Boiok,Bandar,Pepumba, boroh bandar papunda
dan Pasalun, lawan pasalun,
Serowok, Piling, dan sarowok pili Ian
Ranggi, rangginya,
Sembalun, Pajang, dan Sambalun Pajang Ian
Sapit. Sapit.

277. Yeh Nangan dan 211. Yen nange Ian pelameran,


Palemoran (Lemor),
batu besar dan gelun- batu banda jejangkeh
dungan tanah, tanah neki,
duri dan batu menyan, duri harane menyan batu,
batu apung dan pasir, saher kalawan balas,
batu sedimen granit dan watulawangwatu rentang
foijir, watucangku,
jatuh di tengah daratan, samalih tiba hing tengah,
mereka mengungsi ke brang bantum gennira
Brang bantua ngungsi.
108

278. Ada ke Pundung, Buak 278. Hana ring Pundung


Bakang, Buwak Bakang,
Tana' Bea', Lembuak, tana' Gadang Lembak
Bebidas, Babidas hiki.
sebagian ada mengungsi. sawenah hana halarut,
ke bumi Kembang hing bumi Kembang
Kekrang, Kekrang,
Pengadangan dan Puka Pangadangan lawan puka
hate hate Lungguh, hatin lungguh.
sebagian adayang sampai. saweneh malah kang tiba.
datang ke Langko, mara hing Langko
Pejanggik. Pajanggih.

279. Arkian yang naik perahu. 279. Warnanen munggeng


palowan.
semua mengungsi dengan samilarutlawan ratu hing
ratunya. nguni.
berlindung merekadi situ, hasangidan ya riku.
di Lombok tempatnya hing Lombok gokumedah.
diam.
genap tujuh harigempaitu. genep pitung dina punang
gentuh.
ialu membangun desa. nulih hangumah desa.
di tempatnya masing- hing preneha siji-siji.
masing.

2gCr'^^D^oinbok dibuat negCTp 280. Hing Lombok hakarya


kuta,
desa besar tempat sang desa Hagmg prenah hira
raja, sang ngaji,
terdapat di dekat Karang hana sireng Karang
Mumbul, Mumbul,
tempat ArianyaSang Raja, prenah harya sang Nata,
Adipati di Karang Hadipati hing Karang
Bumbung, Bungbang gemipun,
Penghulu di Tumbih pangulu hing tumbih
109

Lalang, lalang,
Patihnya di Kembang papatih hing Kembang.
Kuning. Kuning.

281. Raksa di dekat Karang 281. Raksa sireng Karang


Melak, Mela',
Syahbandar berumah di punang bandar hawumah
Pantai, hing pasisi,
Demang bersama Sri Demang kalawan Sang
Baginda, Prabu,
di Karang Lomboktempat- Karang Lombok gennira,
nya,
sudah membangun keraton wus hakarya bale Ian
besar, keratuon hagung,
jalan besar segi empat, sula lulurung marapat,
sudah besar kotanya. wus ketah punang nagari.

282. AlkisahdesaiBrangbantun. 282. Desa brangbantun


kocapa,
sudah kukuh kota sampun kukuh kangkutane
berbenteng, hanginggil,
Ki Demang menjadi Kidemung ngabehi hing
pemimpinnya, riku,
menjadi pemerintahnya, dadi Mangku nagara,
dan juga di Samulia dan miwah haneng samuliya
Pasalut, lawan pasalut,
putra Adipati Manggala, putra Dipati Manggala,
menjadi penguasa wila- dadi muter ring nagari.
yahnya.

283. Yang di Kemabmg 283. Miwah kang nging


Kerang, Kembang Karang,
Pengadangan dan Suka- Pangadangan kalawan
tahun *) sukatahun,
Punggawa ada di situ. Punggawa hana hing riku.
*) mungkin daerah Sukadona
110

menjadi penguasa wila- dadi Mangku Nagara,


yahnya,
tetapi Salondak dan Buak nanging salonda Ian Bua'
Kateng, Kateng liiku,
Adlpati yang mengatur, Dipati hikang ngangreka,
menjadi penguasa wilayah. dadi mangku king nagari.

284. Ada yang sampai Bayan, 284. Wenten kangatibeng


Bayan,
putra Sri Bagjnda-M^a" hatmajane susunan
pahit, Majapahit,
membangun negafa besar, hakarya nagara luhimg,
bertempat di desa Bayan, nenggeh hing desa Bayan,
dan Pejanggik di Lombpk- Ian Pajanggik hing
ayahandanya, Lombok haji sang Prabu,
beristri putri Pamatan, hakrame putri Pamatan,
menjadi raja besar. dadi Prabu nyakra wati.

285. Menjadi raja di bumi 285. Hamuter ring bum Sasak,


Sasak,
Sokong Bayan Kuripan SokongBayanKuripanIan
dan Pejanggik, Pajanggi",
beraja hanya pada Sang halurah hamung Sang
Prabu, Prabu,
Lombok yang mengatur, Lombok kang Amang-
kurat.
setiap tahun menghadap saban tahun teka hanobe
raja, Sang Prabu,
membangun kota, hakarya kuta semana,
dan terkenallah Sang Ian karahos Seribupad.
Prabu.

286j Negeri Lombok yang 286. Negareng Lombok kang


masyhur. lampah,
makmur sejahtera, palamumbahara ketah
hasuka sugih,
sandang pangan cukup, panganggo panganan
wibuh.
Ill

emas picis ringgit murah, mas ringgit picis muang,


juga macam kerbau sapi, sakadi kebo sampi,
kuda kambing, jaran wadis,
ayam bebek angsa banyak, ayam bebek danga
pakatah,
binantang hutan ikan buron hulam hakeh sami.
banyak semua.

287. Sudah membuat sanggar, 287. Was langgawe wiya


sanggah,
pemujaan Dewa di humah Dewa king
Kayangan, Kayangneki,
dan membuat bukur, Ian hanggawe samping
bukur,
di Brang Bagonggah, mara king Brang
Bagonggah,
membuat punggung di Ian hanggawe pang-
Tirta Mumbul, gungang di Tirta Mumbul,
tempat Dewa Bhatara, pemah hingDewa Batara,
tatkala masih beragama duk lagia hagama kapir.
kafir,

288. Takterkisahkan, 288. Henangakena saksana,


ihwal Prabu Lombok polahira Prabu Lombok
memerintah, hamukti,
ada ganti ceritera, wenten gentining
kawuwus,
di negara di tengah daratan, lung nagara hing tengah,
keijanyamenjadi Demang, polah hira dadi Demung
Brangbantun,
memerintah seluruh warga, hamarentah kadang
warga,
membangun desanya. habeciking hanas lari.

289. Leiaki membuat kebun 289. Lanang gawe kubon


sawah. sawah.
112

menanam pisang ber- miwah gedang hanandur


keliling, sakulining,
padi beleleng dan jagung, pari baleleng Ian jagung,
kapas aren kelapa, kapas haren kalapa,
sirih pinang semua jadi, sirih Jambe samiya dadi
sadayeku,
memelihara sanak ke- hangingoni kadi warga,
luarga,
memburu hewan liar. hambuburu kena ya neki.

290. Sang Demang Brang- 290. Pun Demung Brangbantun


bantun pergi, lunga,
berbuni di hutan besar, habuburu mara lung gung
rawi,
banyak perolehannya hakeh hantukniya buburu,
berburu,
babi hutan menjangan, babi krah nianjangan,
maka dilihatnya menjang nuliya niulat nianjangan
an berlari, nuliya malayu,
diburu oleh Brangbantun barongga Brangbantun
segera, sigrah,
cepat mencambuk kuda- hanyemeti kuda hagelis.
nya.

291. Menjangan berlari 291. Manjangan melayu


kencang, ngerapi
hampir sajaiamenghilang, malah tekeng den buwang
merep den nukih,
akhimya terkejar ia, katutuhanpunang payu,
di padang Sabintang, . sirenglendang Sabintang,
menjangan ditombak lain dan winunibak manjangan
mati,
nanuUh lampus,
datang segera patih sigrah Patih Lombok teka,
Lombok,
menangkap in^atiganitu. hangabuti mayung hiki.

292. Ki PatDi'Lombok b^ikata 292. Ki Patih Lombok sruh


ngucap.
ker^.
113

"Hai Demang kau beranl "Lah kulehe Ki Demung


meliwati, waniya ngelimpeti,
berburu di tanahku, buburu king payar
ringsun,
sekarang kuberi tabu kau, mangke sira sun warah,
c/j —
r batasnya di sungai pan watese sunge
Panganggi wilayahku." panganggi payarmu."
Ki Demang Bantun turun, Ke Demung Bantun
dari kuda menjawab, tumedak,

293. "WahaiGustiPatihhamba, 293. "Lah Gusti Patih kawula,


tabu batas tanabku, kamiyarsa watese payar
mami,
sampai di batar lembab, tekong palor kedu,
begitu pesan orang tuaku, hujar wang tuwaning
Hyang,
sekarang Patib anda mangke Patih sira bisa
mengaku-aku, ngaku haku,
aku tabu maksudmu, hing sun wruh sistanira,
mau bersengketa dengan- harsa hatadah Ian mami."
ku."

294. Tuan Patib lalu berucap, 294. Sira Patih sruh hangucap,
"Benar katamu hai "Lah habener sawure
Demang, Demung ngiku,
berani kau tak ikut, duh meh sira nora hanut,
kepada perintab raja." maring parentah raja."
Demang Bantun kesal Demung bantun kesel
mendengar, hatine hangrungu,
"Hai Patib tinggallab, "Heh Patih sira kantuna,
aku mau pergi." lah kari manira pamit."

295. Lalu naik ke kuda, 295. Nulih munggah hing


turangga,
menjangan dibawa pergi. mayung hika pinondong
malaywa gelis,
114

sjadah sampai di Gunung wus prapta king gunung


Siyup, Siyup,
diberikannya temannya, king ngaweh rewang
ngira,
membawa perolehannya hambakta haburon holih
berburu, hira wawu,
lalu dipikul semua, nulih sami pinukulan,
konon sudah sampai di kocap wus prapteng
desa. negari.

296. Lalu ramai berpesta ria, 296. Nuliya rames sukan,


makan minum semua pangan nginum sakehing
warganya, kulawargi,
sudah diceritarakan wusden tuturhaken wawu,
ihwalnya tadi,
halnya bertengkar, polah hira hatungkas,
dengan Gusti Patih Ian I Gusti Patih Lombok
Lombok, patut wuwus,
maka semua yang dan sakehe hing
mendengar, hamiyarsa.
semua marah keruh sami merang bunak hati.
hatinya.

297. Berganti pula yang 297. Wenten gentining kang


diungkapkan, wahyat,
adiknya Demang Brang- harinira Demung Brang-
bantun, bantun kari,
lelaki dan sangat cerdas, lanang tur wasising
ngelmu,
muda tampan dan sakti, bagus hanom digjaya,
membuat desa di tepi hakarya desane panepin
Karang Mumbul, Karang Mumbul,
tindaal bersama istrinya. kantune dening wanodiya,
cantik dan muda istrinya. hayu hanom rabineki.

298. Anak wanita si Rangga 298. Putri nipun rangga


Bumbang, Bangbang,
115

namanya Lala Semni, namanipun nonggih Lala


1
Saroni,
Kecantikannya tek ter- tan sipi hayu kalangkmg,
katakan,
baru saja ia kawin, landep tekapen tunggal,
Lala^ Seruni sedang Den Seroni pan lagi
pengantin baru, panganten wahu,
dengan Ki Demang lawan Ki Demang
Sandubaya^"" - Sadubaya,
adiksang Brangbantunitu. harine Brangbantun hunt.

299. Berganti lagi tutran, 299. Wenten gendning carita,


tatkala Raja Lombok Sri bupatiLombok tatkala
keluar, mijil,
diiringi wadia lelaki, king ngiring wadiyajalu,
dan wadia wanita, kalawan wadiya kaniya,
karena raja dan permaisuri pan Sang Prabu lanang
bepergian, istri mintar hasruh,
diiringi wadia balanya, king ngiring mbala-
mbalan,
gong baris,tandakmenyer- gong baris tandak hangi-
tai. ring.

300. Tak dikisahkan di jalan, 300. Tan kawarna duking


marga,
sang raja sudah sampai di sampun prapta king
Mumbul, Mumbul Sri Bupati,
lelaki wanita anak dan lanang ngistri hanak putu,
cucu,
masukkedalampemujaan, malebeng jeroning dewa,
membawa persembahan habebanten munas waras,
mohon berkat, Ian rahayu,
setelah memuja bhakti, sawusira hangabaktiya,
mereka mempersem- hangatur bebanten sami.
bahkan sajian suci.
116

301. Demang / Sanduba^a 301. Demang Sanubaya


menyembaltr— nembah,
beratur bakti pada raja dan hatur tohan ring ratu
sitrinya, lanang istri,
laiuditerimanyasalanmya, hinampan datan santun,
oleh baginda laki istri, king ratu istri lanang,
lalu dudukdi bplakang raja, nulih lungguh heneng,
rupa Sang Serunl, hiringaneng Sang Prabu,
Ni Saroni warnanira,
\H bersinar (bagaikan hanelahi kadi sasih.
rambulan.

302. Seluruh istri (selir) raja, 302. Sekehing garwa Sang


Nata,
yang lebih cantik dengan king kang lewih hayu Ian
istrinya, rarab neki,
setelah Ni Seruni datang, rawuh Ni Saroni wawu,
lain suram tertutup, teka surem kalingan,
oleh kecantikan Seruni, dining cahya Ni Saroni,
yang cemerlang, lintang murub,
terlihatlah oleh raja, katon denira Sang Nata,
lain tertawan asmara tumulih katawan brangti.
brang-brangta.

303. Kemudian pulang /Sri J 303. YatamantukSriNarendra,


Baginda. ^
"^^ama sampai di Puri, tanna suwe wus prapteng
dalem puri,
tnemanggil Patihnya hangudangan patih
datang, rawuh,
lain beliau bertanya, tumulih hatatanya,
"Siapa sih si wanita baru "Sapa si wong istri huni
datang itu, teka wawu,
sinartubuhnya bagai surya, cahyane murub lir surya,
mengalahkan semua hangungkuli garwa
istriku." mami"
117

304. Maka menyembah sang 304. Danpatihmdturanembah,


Patlh berujar,
"Dia itu penganten baru "Lah puniku panganten
Tuanku, nanyar singgih,
Ki Demang Sandubava. Ki Demang Sadubayaku,
yang empunya istri, king kang nganduwe
krama,
anak itu anak Rangga putri nipun Rangga Bum-
Bumbang, bang rare hiku,
bemama Lala Seruni, kang ngayu murub king
yang tadi cantikbercahaya ngumi."
itu."

305. Sang raja mengeluh 305. Sang Nata ngehes


berucap, hangandika,
"Ah, gila hatiku sama si "He dan temen ningsun
Seruni, mring Saroni,
bila aku tak menda- yen nora hatemu hengsun,
patkannya7~[ "
'pastilahakM mati ngenes pasti hing sun palatra,
aku,^
sekarang bagaimana cara niangke paran nira hage
memperdaya, ngapus,
agar si cantik Seruni itu, darepon hena dennira,
menjadi isteriku. Ni Saroni rabi mami."

306. Sang Prabu menyuruh 306. Sang Prabu haken


memanggil, hangundang,
sangPendetasudah datang, kang panguluni sampun
prapti,
lalu diceritakannya, yata nulih tinutur,
seperti itu oleh sang raja, hayeku den Sang Nata,
Jawab sang Pendeta, sawur rira Pangulu
mangke humatur,
"Wahai Tuanku, jangan "Lah Tuwan haja
begitu, mangkana,
membuat kenistaan di hanggaweleteh hing bumi.
bumi.
118

Menurut kata Hukum 307. Hujar ringsun lukontara


Lokantara,
bila raja membuat tak yen tan sang Prabu hanut
benar, lampah tan yukti,
menjadi rusaklah negara dadi rusak nagaragung,
besar,
karena menurut hitungan pan hunining petangan,
filsafat,
pertama raja itu mejadi Prabu hiku minangka
pelita, daniar ring ngulun,
II kedua raja itu menjadi tali kapindo minangka sipat,
ukuran,
ketiga penanggung jawab hanggawe leteh hingbimi.
negara.

308. Dan keempat lebih 308. Pan kapingat tipun


/sempuma, muwah,
/ menjadi baja bagi rakyat dadi waja hari wong
senegeri, nagari,
kukuhnya seorang raja, teteping wong ratu hiku,
yaitu satu perkara, . mwah kang saprekara,
wajib la adil dan tak pilih sing ja hadil palamar
asih, haluhung,
kedua tajam pandangan- kapindonitan hasamar,
nya,
, ketiga berani menghadapi katiga wani king pati.
L mailt.

leempatnya tidak loba, 309. Kapingat hipun tan laba,


tiap ucapannya tak sahunine tan kena hiwah,
erubah,
yang merendahkan ke- kang hanglungsurjinengi-
dudukannya, pung,
sekarang Paduka tuanku, mangke paduka sira,
|mau mengambil istri or- teka hayun hangarnet rabi
lang, ningulun,
119

I sedapatnyatuancegaWah, yen kena dika segah,


y karena itu akan merusak hiku hangrusdca negari."
/ negara."
310. Pendeta (Pengulu) pamit 310. Pengulu hamit mantuka
pulang.
Si raja mendekam dan Sang Nata kukup
mendengar wejangan, hangrungu warti,
berusahamenahanhatinya, den tahen nimanah hipun,
tetapi tak kuasa juga, nenggih tan kena huga,
semakin tampak kedokan sayan kontap hayune
Seruni, Saruni wuwu,
kepada patihnya la hangandikeng patih sira,
mengeluh,
"Duh matilah aku Patih." "Haduh mati king sun
patih."

311. Sang Patih beratur, 311. Sira Patih humatura,


kepada raja dengan hormat, lung Nata sira tur bakti,
"Janganlah Tuanku sedih "Haywa tuwan duka
bingung, kewuh,
sayang rupa tuanku mau hentan tuwan hahedan,
sinting,
sampai dapat Seruni oleh kadi kena Saroni jodo
Tuanku, tuwanku,
nanti hamba memper- mangke hamba hanga-
dayanya, pusa,
membunuh Ki Sanubaya mateni Sadubayaki."
itu."

312. Ki Patih menyuruh 312. Ki Patih hakenpangarah,


memberitahu,
orang sedesa berburu wong sadesa pada ham-
besok. buru benjing,
Sang Prabu cepat Sang Prabu hage
mengutus, hangutus,
memberi tahu Sandubaya, haswareng Sadubaya,
120

membawa anjing dan kuda hanggaweyacambra kuda


pemburu, buburu,
akan berburu di hutan larangan gembong
Gembong, rinujaic,
besok bersama berburu. pada hamburu benjing.

313. Demang Sanubayaberujar, 313. Demang Sadubaya mojar,


"Nah sampaikan pada Sri "Lah hatura kawula king
Baginda, Sangaji,
bila Sang Prabu pergi yen sang Prabu linggar
besok, besuk,
Ki Demang Sandubaya, Ki Demang Sadubaya,
sudah menunggu di maring ngalas tatkala
hutan." buburu besuk."
Semua itu euma tipu daya. Sadaya dayannira,
agar si Demang mati sareponne kena mati.
besok.

,314. Alkisah Demang 314. Kocap Demang Sadubaya,


Sandubaya,
setelah malam mence- sampun wengi hewarteng
ritakan istrinya, rabineki,
minta disiapkan nasi, kinebda wisena sekul,
"Kanda pergi berburu, "Kakang lunga bebedak,
menurut patih akan me- winarahing patih ngiring
ngiringi raja." Sang Ngawulun"
Ni Seruni berkata. Ni Saroni Ion matura,
sambil memeluk dada hamekuljaja laki neki.
suaminya,

315. Duh kanda jangan pergi, 315. "Lahkanghaywamintara,


tak tahan dinda ditinggal, wenara betah kawula den
tilari,
rasa hati hamba tak enak, pangrasa hamba tan patut,
sepertinya kanda mau kadi tuwan den goda,
diperdaya,
sejak dahulu hamba tahu, paning nguni kawula
hungi wus wruh,
121

kehendak hati sang raja, king siptane SriNarendra,


akan memperistri dinda." hayun met jodo Sang
Ngaji."

316. Demang Sandubaya 316. DemangSadubaya napda,


berkata,
sembari menggendong sarwi nambut rabi den
istrinya, nemban harts,
dicumbu dan diarayunya, hingngawadiden rumrum,
"Duh dinda kanda mohon, "Lah teyayi kakang
mangke nahuga wruh,
soal tingkah Ijdcu Sang lung swabawane Sang
Prabu, Nata,
tergila-gila kepada dinda- kedanan niring masku
ku. yayi.

317. Tetapi bila kandatakpergi, 317. Nanging yen kakang tan


lunga,
menyertai raja berburu hangiring Sang Nata
besok, hamburu benjing,
karena dulu kanda pan kakang wuni wus
sanggup, sanggup,
kepada patih yang ring Patih kang ngawarah,
memberi tabu,
karena tak pantas bagi pan tanpanteskadijeneng
kanda, kakang maskun,
merubahjanji karenatakut ngowah janji wedi yen
celaka, baya,
kanda takut berbalik kawula wedi malesi."
ucapan."

318. Berhenti mereka berucap 318. Henti mangke walasira,


lagi,
Serunl mendengar ucapan Ni Saroni ngrungu
suatninya, wacaneng laki,
hanya air matanya deras malah waspanedresmetu.
122

mengucur,
Sang Demang lain berkata, Demang haris hangucap,
sambil mencumbu lain sarwi ngnmrum hanuliya
bersenggama. nekaken kayun,
Sang Dewi terlena seperti sang diyah murca lir
pingsan, kantaka,
dan muncratlah sari wus miyos sarining
tubuhnya. sarineki.

319. Maka si Deniang 319. AdanDemungSandubaya,


Sandubaya,
mencium istrinya, hingaras pabinireki,
dari dadanya ke atas. hanerusing jaja midulmr,
habis sampai ubun-ubun- telas tekeng bunbunan,
nya.
lain bangun Dewi Seruni, yata bangunmenggah Ni
Saroni lungguh,
menjemput pucuk rambut- hanambut pucuki rema,
nya,
diusapkan kedadadan kaki hingusap jaja Ian sikil.
suaminya.

320. Ni Seruni berkata iirih, 320. Saruni hage hangucap


Idhya,
"Dubai Kanda tak betah "Kakang liamba tan betah
tinggal, karri,
tak ada tuanku mati." tan nana bareng
halampus."
Ki Demang iaiu Demang ngaris mangku
memangku Sang Ayu, diyah,
sambil mencium bemcap sawawi ngaras
mesra. panguc(q>e manis harum,
"Dengarlah pesanku ini. "Rungunen pewekasing
wang,
janganlahdindaku gundah haywa maskun welang
gulana. hati.
123

321; Kelak kita akan bertemu 321. Hing tembe hialih


lagi, hatemuwa,
di lautan di Menanga hing lautan haneng
Bans, Manmga Baris,
kakanda menunggu disitu, pun kakang nganti hing
riku,
menjemput dikau sayang, hangambil dika mirah,
sebab di sini banyak pan ning riki hakeh wong
pendusta, ngakwa ya dudu,
di situ kelak tak ada, hirika tembe tannana,
hanyalah Tuhan yang hamung Widi hang^
bertitah." rawosi."

322. Semakin larut duka 322. Lega duka ciptanira,


hatinya.
Ni Seruni mendengar Ni Saroni ngruhgu
pesan suaminya. wekasing laid,
ketika merasa selesai nalika wussareng niundur,
bercengkrama,
mandi ketelagapancuran, hadus maring patirta,
lalu pulang ke rumah nulih niantuking wisma
bersantap. mangan hanginuni,
tak lama Sang pagi pun nalika nuliya rahina,
tiba.
sang mentari bersinar sanipun lahi Sang Hyang
terang. Rawi.

323. KiPatihmemalukentong- 323. Ki Patih nabuh tengeran,


an,
lalu berangkatlah orang nulih mangkatnakeh wong
semua, sanagari,
patih pun sudah pula, mwah pati sampun,
membawa anjing dan mbakta hasu Ian kuda,
kuda,
sebahagian patih mem kang saweneh patih
bawa jaring. mbakta rajut,
124

sudah siap dipasang wus kinasang menanga,


semua,
jaringdanjerat. rajute kalawan latih.
324. Maka Sang Raja pergilah, 324. Dan Sang Nata nulih.
linggar,
dengan bala dan menteri, sabala hangering dening
mantri,
Demang Sandubayasudah, Demang Sadubaya
sampun,
memberi isyarat pada wangsiting grewanita,
istrinya.
"Apabila kuda Gagar "Weneh rawiih gagar
Mayang datang, Mayang malayu,
membawa tulang dan tulang Ian getih pun
darah Kanda, kakang,
itulah tanda aku sudah hatibengyayi ngong mati.
mati, Dindaku.

325. Maka ikutilah kuda itu, 325. Lah tutut kuda hika,
memberi tabu tempat haworahisira hegon layon
mayatku, mami,
jangan dinda mandi haja den salin hadus,
bersalin busana,
segeralah carl kanda, yayah sodaran nika,
setibanya dinda menemui sapa yayi minta mayitku
mayatku, hiriku,
tangismu menjadi doamu. kubur ngusapi rema,
jikir kalawan tangis.

326. Beri bemisan batu padang, 326. MesarU watune tegal,


tanamkan pohon maja mulangin kayu majasari,
manis(Bilatepung, Ssk).
lalu dinda pulanglah, null Ian ndika yayi mantuk,
tunggulah kemauan si seriyun Sang Nata."
Raja,"
lalu makan sirih keduanya, nuliya nginanga,
ampassirihsilelaki wanita, sepah istri kakung.
125

ditukar dengan lidahnya." tarima tori meUit,


lalu inemohon pamit. nuliya ngandika dan
lumaris.

327. NiSerunirebahberguling, 327. Ni Saruni hanidra nung-


kemi,
mencium kaki suaminya, pada ngaras lakini,
lalu pamitlah sambil tumuliyapamittumunduk,
tertunduk,
tak terkatakan sedih desa Baya hatra nida,
hatinya,
lalu berangkat naik kuda, nulih mangkat hanitih
kuda hasruh,
memacu kuda tak menoleh lah mapahe tan nulih
belakang, huntat,
berserahpadaTuhan Yang hasrah Hyang satunggil.
Maha Esa.

328. Sudah sampai di hutan 328. WusPraptahingpurbata,


perburuan,
bertemu dengan raja yang dan kc^anggih sangNata
menunggu, sampun nganti,
dan menterilasykar penuh, tan mantri bala sapangnuh,
lengkap dengan senjata tegep pan senjata hakeh,
banyak,
memberi tahu tingkah harahe sing tingkahe
mengepung, ngepung,
membunuh Sandubaya, hamateni Sadu baya,
sudah jadi pembicaraan Wus dadi rarasan hasingit.
rahasia itu.

329. LaluPatihraemerintahkan 329. Danpatihnuduh king bala,


lasykar.
meghalau rusa, sapi dan bongga Jiruk giburra den
menjangan, gerohi,
menghambur tak tentu satibrapakonhanggabur,
arah.
126

ke selatan berlari, rnangidul pelayuniya,


menuju jebakan jerat dan tuju king nagalogor latih
jaring, Ian rajut,
lain berangkat para yata bubarpunang bala,
lasykar,
menghalau binatang hanggerohi wana giri.
gunung.

330. Sang Patih Rata berderap, 330. Ki Patih rata kanyawar,


ke Sabintang dan Panggih lung sabintang miwah
ragi, panggih ragi,
merebut perolehan besar. king rebut kagungan ha-
gung.
begitulah tingkah orang hiku wang mepep gana,
berburu.
si Manteri dan Demang, punang niantri Ian ntanca
muwang Demung,
dan para Patih Punggawa, Ian para patih punggawa,
semua menunggang kuda. pada nunggang jaran
sami.

.331. Bersenjata perang dan 331. Hasikep talek manias,


tombak,
sang raja menyapa patih, danSangNata hanapasira
patih,
Demang Sandubaya Demang Sadubaya kantun,
tinggal,.
"Di sini saja kita." "Hirikihuga kita."
Di hutan Gembong mereka Ring larangan gembong
berburu, gennira hambuburu,
berkata Demang hatur rira Demang Baya,
Sandubaya,
"Baiklah seperti kata "Lah sandika Sri Bupati."
Tuanku."
127

332. SangDemangSandubaya, 332. Demang ngadi Sadubaya,


mengendarai kuda putih nunggang kuda putih
gagah, Hanom mabecik,
anjingnya putih bagus, hanjing hipun putih halus,
satu bersama si Getah, siji haran si Getah,
pakaiannya juga putih Ian panganggonipun sami
bersih, putih harwn,
pakaiannya putih indah, hawastrapetakhangraras,
bersabuk putih gemerlap. hasabuk putih hangrawit.

333. Pakaian halus putih, 333. Busana lus hapetcdc,


berbaju berlapis tiga putih, hakulambi U^is tiga ha-
putih,
berdesta halus putih, hadastar petak kang
ngalus,
heransemua yang melihat, gawok sakweh mulat,
tampang Sandubaya yang hing warnane Sadubaya
perkasa, hadi luhung,
galak manis pandangan galak hamanis prewata,
matanya,
pantas kalau menjadi raja. pantese hanyakreng bumi.

334. Sang Raja mengendarai 334. Sang Nata nitih turimgga,


kuda.
Raja diiringi Adipati, hangiringi hadipatih Sang
Ngaji,
nghadang di hutan hanyadang larangan
Gembong, gembung,
berjajar bagai wayang, sami hajajar wayang,
banyak iSuS"Egibairliar hakeh medalkebogamang
dan menjangan, lawan mayung,
di Sabintang bersimpang hing sabintang hasasaran,
siur.
juga di Penggilik Ragi. mwah hing Panggili Ragi.

335. Banyakrusadiperolehnya, 335. Hakeh mantukniya


manjangan.
128

sudah liwat Sabintang sampun liwat Sabintang


menghalau, den gerohi,
semua Patih Rata ber- sakweh patih rata kumpul,
kumpul,
di Gembong mereka king gembong geniya
menghadang, nyadang,
lalu keluar rusa besar yata medal manjangan
seekor, sawiji hagung,
didepan. satria Sandubaya, king ngayun satriya
Sadubaya,
lalu segera diburunya. tumilih den buru haglis.

336. Mencambuk di Gagar 336. Hanyemeti si Gagar


Mayang. Mayang,
dan si Getah dihalau Ian si Getah den nadu
memburu. hambnburuni,
semua Patih berburu, sakweh parapatiya niburif,
manteri dan Patih Rata, niantri Ian Bupati rata,
bersama menyemeti kuda sareng samiya nyameti
berburu. kuda hamburu,
tak ada yang diperolehnya, tannana holih mareka,
menjangan besar dan manjangan hagung
tinggi. haginggil.

337. Satria Ki Baya memacu, 337. Satriya Ki Baya ngerep,


kudanya dan si Getah haken kuda sareng si
segera, Getah hagelis,
si menjangan terkejar. manjangan mayung katutut,
digigit si Getah, cinokoti getah,
ditunggang si Gagar tuniungganga hing si
Mayang, Gagar Mayang sampun,
Demang Sandubaya Demang si Baya
menombak, hanumbak,
maka matilah rusa itu. mayung punika ngemasi.

338. Segera datang para patih, 338. Sigrahrawuh para patiya,


mengeroyok menyerang. hangrebuti ngarubung
nganumnaki.
129

Ki Demang Sandubaya, mering Demang


Sadubaya,
^efflca Miuewj^ nalika sampun pejaha,
/^emang berpulang Demang Sadubaya
Rahmatullah, mantuking rahmat Hyang
Agung,

lalu jatuh dari kudanya, tumuU runtuh king kuda,


sudah terhantar di tanah. pan sampun madening
bumi.

339. Ditombak oleh yang 339. Tinumbak sakatehing


dibelakang, nguntat,
terlukatembus kedadanya, terus maring dadane
punang kanin,
darahnya deras mengucur, getihe dres mijil mancur,
kaki kuda Gagar Mayang, luluti Gagar Mayang,
akan ditombak oleh hayun den tinumbak
musuh, dentng kang musuh,
dihalangi oleh si Getah, si Getah hiku hang-
langlang,
menjaga juragannya. hangemeti gustineki.

340. Si Gagar Mayang berlari, 340. Si Gagar Mayang


malayuwa,
ke rumah begitu tiba maring wisma sapraptane
meringkik, hangikik,
tak terkisahkan itu, hamekakena punika,
tersebut Sri Baginda, kocapa Sri Narendra,
mau lagi menombak si hayun malih hanuweking
Demang, Demang ngasruh,
lalu digigit si anjing, cinokoti hasu sidang,
anjing ditombak dan hanjing tinumbak wus
matilah. mati.

341. Lalu berhenti Sang Raja, 341. Yata rere Sri Narendra,
mengumpulkan bala lalu hangumpuling wasiya
13Q

datang, bala wus prapti,


ramai tertawa sang raja, rame hasenggak gumuyu,
sangat gembira Baginda lintang suka sang Nata
Raja,
merasa akan d^^at beristri dumeh hantuk kang rabi,
cantik, mangke wong ngayu,
kemudian mereka ber- yata sand sukan,
pesta-pora,
makan-minum di situ. hanmngannginumniaring
riki.

Kumambang Kumambang

342. Tembang batu apung 342. Tembang seher kocapa


arkian si Seruni. Lala Roni,
setelah mendengar, sapangrmgu nira,
melihat kudanya datang, mulati kuda kang prapti,
terjatuh lain pingsan, haniba nuliya kantaka.
343. Begitu bangun menangis 343. Satangine halara deniya
sedih, hanangis,
tangisan Sang Dewi, panangis sang rara,
seperti rebab cUgesek, lir kadi pulang kapipit,
1^ \ bagai nafiri dihembus lir sundari kapawanan.
bayu."
344. Ratapnya menyerahkan 344. Panangise hasrah
suaminya pada Tuhan, kakungeting Widi,
menerima penuh ihlas, wema ganti narima,
jiwa raga hamba mohon jiwa raga hamba neda
ikut, Immiring,
kabulkanlah doaku Tuhan. paringan andiko Tuwan.

345. Terkejut ia ayahnya 345. Nuliih kagiyatrwuh yayah


datang, rena neki,
juga bersaraa kakaknya, mwang ngiring Ian kaka,
mendatangi Lala Seruni, fumdatangi Lala Saroid,
131

semua ikut menangis. pada milu karuna.


346. Seruni yang pingsan sadar 346. Saroni kantaka sakedap
sebentar, tangi,
lalu berjalan, tumuliya lumampah,
segera mengikuti kuda, hdnututi kuda haris,
diikuti oleh sanak tinut dening kadang
keluarga. warga.

347. Sudah sampai di per- 347. Sampun prapta king


kuburan Gembong, laranganGembangngdris,
bertemu dengan kandanya, kapanggih kang rakd,
mayatnya terbaring di mayite gumuling siti,
tanah,
Seruni bersujud meng- Saroni hakir demat.
hormat.

348. Bersujud mencium kaki 348. Hangunjungi hgaras


suatninya, padane kang laki,
lalu pingsan. hanuliya kantaka,
bersama berguling di sareng gumulinging siti,
tanah,
tergupuh para sanak karsane hanggawe
kadangnya. luwang.
349. Gagar Mayang menggali 349. Gagar Mayang hangukiti
tanah, lemah haglis,
mengais mengepak, handupak hanyopak,
mengeduk tanah, hangeduki punang bumi,
ia mau membuat liang. gupuh punang kadang
warga.

350. ParalelakidaridesaSeruni, 350. Punang yayah sodaeane


La Saroni,
mencari papan penutup hamet daka papan,
liang.
hanya ibu dan kakak adik, hamung ngibu Ian kakang rain,
menunggu Seruni yang hanunggu ni Sang kan
pingsan. taka.
132

351. Tak lama yang mencari 351. Tanna suwe kang ngamet
kayu datang, kayu wus prapti,
hanya seorang. titiang sanunggal,
Si Demang yang mem- Ki Demang kang
bantu, nganulungi,
Gagar Mayang menggali Gagar Mayang gawe
kubur. luwang,.

352. Sudahjadiliangdanpapan 352. Sampun dadi luwange Ian


datang, papan prapti,
lalu terbangun. yata bangun menggah.
Si Lala Seruni tersadar, Lala Saroni hanglilir,
mengusapi suaminya. hangusapi kakung ngira.

353. Rambutnya yang panjang 353. Rema panjang den lukar


dibuka untuk mengusap, hanutubi,
mayat suaminya, mayite kang raka,
lalu disucikannya, tumulil} den gara sami,
air matanya dipakai yeh matane nggenniya
memandikan. dusa.

354. Setelah memandikan lalu 354. Wisiya ngadus tumuliya.


menangis, sira hanangis,
"Duh Tuhan Yang Esa, "Haduh Sang hyang
Tunggal,
terimalah olehmu, tuwan tarima halinggih,
roh suamiku ini. atma jiwa laki hamba.

355. Terimalah ia di tempat 355. Tuwan saksa tuduh hena


yang baik, mering ngabecik,
dari dunia dan akhirat, mering duniya haherat,
yangmatidanhambayang kang mail haniba kang
hidup, ngurip,
seiribga Engkau meme- moga tuwan raksakna.
lihara.
133

356. Pertemukanlah hamba 356. Temu kena harhba hage


segera dengan suamiku, Ian lakimami,
hanya Engkaulah, lah ta tuwan huga^ '.
membalas kebaikan, mariksa maring kang
becik,
hamba berserah kepada- kawula hasrah mering
Mu." Tuwan."

357. Setelah selesai berdoa, 357. Wusiya tutug panedani


ring Widi,
lalu bangun berdiri, muliya bangun munggah,
membopong mayat hamung laki repaneki,
suaminya,
lalu dibawa ke lubang timulih binakteng luwang.
kubur.

358. Dikuburkandlberipenutup 358. Den pinendeni nulih


hang, dendaka papani,
kemudian ditimbun, nulih hing ngurugan,
sudah selesai tanah kinarya kubur was dadi,
kubumya,
sudah pula ditancapkan sampundinokokenniesan.
nisan.

359. La Seruni lag! mengusap 359. La Saroni malih ngusap


kubur. kubur haglis,
dengan pucuk rambumya. Ian puser ring rema,
La Seruni lalu menangis, La Saroni nangis haris,
"Duh Kanda buah hatiku. "Duh Kakang mas mirah
hing Hyang.

360. Sudahterjadisepertipesan 360. Wus katekana lir tutur


Kanda semalam." ndika hing wengi."
sambil mengguyurkan air, Sawi nggugur toya,
dan air matanya berderai, Ian bayu netra haris,
duhai kanda kekasih hati sarwi ngunjungi ki demat.
ku.
134

361. "Duh Kanda ingatlah 361. "Haduh Kakang heling


janganlupa, haja pangling,
janji Kanda itu, pangubayan hika,
dengan Dinda semalam, kalawan kawula wengi,
ingatlah segala ihwal kita. kemuten sapari polah.

362. Duh kanda tuanku mati 362. Haduh kakang handika


dahulu, hiki kang mati,
sedang hamba masih Ian kawula gesang,
hidup,
sudah kuserahkan pada wits hamba srah hing
Tuhan, Hyang Widi,
mengatur kita kandaku. hamerentah kita tuwan.

363. Duh kanda tuanku telah 363. Haduh kakang handika


mati sahid, hikang mati,
menghadap Zatullah, mareking satulah,
mohonkanlah kepada tewanen mring Widi,
Tuhan,
agar cepat hamba bertemu ge hamba panggih Ian
tuan. tuwan.

364. Duh kanda si Gagar 364. Haduh kakang Gagar


Mayang ini, Mayang hiki,
ambillah tuanku. hambilina tuwan,
tak ada lagi yang akan wenara ne kang
memelihara, hangingoni,
buatlah tunggangan tuan. tuwan hanungganga.

365. Duh, Kanda hamba 365. Haduh Kakang kawula


berkata, ngaturi wuni,
hamba memutuskan, kawula putusan,
berjanji dengan Kanda, matura handikeki,
menentukan tempat kita ngandikagen tuwan ginah.
bertemu.
135

366. Duh, Kanda hamba akan 366. Haduh, Kakang kawula


membangun, hambangun mmgkin,
tempatnya di situ, takonna ring hana,
pergi Brangbantun mara king Brangbantm
sekarang, mangkin,
memberitahukan kakak hangmingeng raka tuwan.
tuan.

367. LalubangunSeruniduduk, 367. Nulih bangun Seruni


duduk,
sambil melepas rambut- sanU>il melepas rambut-
nya, nya,
memanggil adiknya, memanggil adiknya,
lembut ucapannya. lembut ucapannya.

368. "Adikku Ki Lanang 368. "Hadi lanang lah lunga


pergllah engkau, sira hing mangkin,
memberi tahu, humatur wuninga,
ke Demang Banten segera, hing Demang Bantun den
haglis,
soal adik beliau sudah hing raindika wis linah."
tewas."

Durma Durma

369. Tembang Dunna datang 369. Tembang Durma hing


sekarang, mangke hikang tu-
mandang,
ICi Lanang menghorraat Ki Lanang nembah pamit,
pergi,
kepada kakaknya, maring rakanira,
lain pergi segera, tumulih kesah henggal,
tak dikisahkan di jalan, datan kawarna hingmarga,
sekarang sudah sampai, mangke wus prapta,
di desa Brangbantun. tekeng Brangbantun
mangkin.
136

370. Tak dikisahkan tingkah- 370. Nengakena kabeh hiku


nya, polah hira,
arkian Sri Baginda, kocapa Sri
sudah menyuruh, sampmna pohusan,
memberi tahu rakyat pangarah king nagara,
negeri,
disuruh menjemput haken mapagi Saroni,
Seruni,
sekarang sudah datang mangkin wus teka wong
lelaki wanita. wadon lanang prapti.

371. Wadi-a bala memenuhi 371. Hangebeki harah-harah


alun-alun. wawadya bala,
orang lelaki sudah baris, sarta wong lanang wus
baris,
sangat ramai mereka, liarame rumiya,
tak teikatakan senang hati henti suka sang Nata,
si raja,
karena sudah sampai dene wus katekan kapti,
niatnya,
kemudia sang raja, yata sang Nata,
pergi menjemput. lunga haniarepeki.

372. Diiringi wadia lelaki 312. Hing ngiringi wadiya


wanita, liakeh istri lanang,
Ki Patih kang rumihin, Ki Patih kang rumihin,
akan mengambil kuda. hapti ngamet kuda.
Si Gagar Mayang Si GagarMayang ndupak,
menyepak.
Si Patih jatuh bangun. Ki Patih kang banting-
banting,
darahnya mengucur, getih samburat,
diteijang dan disepaknya. den sawur tur den ketik.

373. Gagar Mayang ngamuk 373. Si Gagar Mayang hasru


ganais. pangamukira.
137

siapa mendekat disepak- sing parek den ndupaki,


nya,
lalu dikeroyok, nulih kinembaran,
ditombak dan dibedil, binedil tinumbak.
Si GagarMayang matllah, Si Gagar Mayang was
mati,
di samping, king sandingira,
makatn sang Sandubaya. makem Sadubaya.

374. Lain dikuburkan oleh 374. Nulih pinendem denira


Rangga Bambang,* Rangga Bambang,
sangat senang sang raja, henti suka sang Ngaji,
karena habis tak ada pan telas tannana,
penghalang,
lalu datang mendekat, kang ngamalanga twnu-
lih hamarepeki,
merayu sang ayu, hangrum-mm sang diyah,
"Dubai Adik ayolah "Lah nini payu mulih."
pulang."

375. KononsiPatihyangmandi 375. Dan kawarna ki Patih


darah, hadus ludira,
digotong pulang, ginosongan wus mulih,
sambil meraung kesakitan, sarwi ngaruh ngrak,
tersebut Sri Baginda, kocap sri Narendra,
disertai para istri ningrat. sareng kabeh king
pawestri,
membujuk rayu sang diah, hangrum-rum sang diyah,
mengajak pulang ke pada ngadu ri mulih.
Kraton.

376. Sang Seruniyangsedih tak 376. La Saroni kena papa


berucap, Wenara kena ngucap,
tak kuasapulaia menangis, tur tan kawasa nangis,
digenggamnya keris saka ngagem braja,
pusaka,
keris-mendiang suaminya. krise laki neka.
138

si£q)a yang mendekat, silanma handeseki,


mail dibacoknya, hayun den tujah,
maka tak ada yang berani. dadi tan nana wani.

377. Hanyasebentariabangun, 377. Sekedep huga den nira


bangun menggah,
melihat orang banyak tinon wong ngakeh prapta,
datang,
mau diamuknya, hayun den hamuka,
sesaat lalu pingsan lagi, sekedep nulih tiba,
teringat suaminya, kangening lakine mati,
lalu disergap, yata rinebat,
oleh para wanita ningrat dening pada pawestri.

378. Sudah dibawa ke atas 378. Wus binakta munggah


Jempana, mring luhurjempana,
lalu cepat dipikuL nulih pikul haglis,
pulang ke negeri, mantuking nagara,
semua para emban, sakweh para ken nemban,
dengan Sang Prabu, tan kang Sri Bupati,
yang menjaganya. hikang hangraksa,
di atas joli usungan itu. haneng luhur ring Joli.

379.. Tak lama di jalan sam- 379. Tanna suwe hing marga
pailah di kota, was prapteng desa,
langsung masuk purl, hanerus mantuking puri,
lalu dikerubungi, yata rinubungan,
dibawa ke tempat tidur, binakteng pasareyan,
Ni Seruni ta-sadar, La Saroni nuliya nglilir,
memegang keris kecil, hangagem katga,
sambil ia duduk. sarwi sira halinggih.

380. Lalu turun duduk di 380. Pan tumedak halinggih


halaman, hing panataran,
diikuti oleh sang raja, tinut dening Sang Ngaji,
tak putusnya dirayu, rinumrum tanna pegat,
139

La Seruni diam membisu, La Saroni tan ngucc^,


kalau raja mendekat, lamon parek Sri Bupati,
diancamnya dengan keris, den nayat katga,
lalu Si Raja menjauh hadoh hangari hart.
sambil merayu.

/ 38 L Sudahtigaharilamanyadi 381. Wus d^^g din& lemine


/ Puri, flingjrd pura,
Ni Seruni tidak menagis, Ni Saroni ftanwftang
ngeling,
tidak bangun hanya tidur tana bmgun nidra,
saja,
tidak minum tidak makan. tana nginutn tana mangan,
Sang Raja bingung Sang Nata hasahut fnmi,
berceloteh.
"Hah bagaimana pula "Lafi paranfcaran,
maumu,
adinda tak juga mau baik. masfcun tan naras

sanghami.

382. / Dengarlah ucapanku ini 382. Rangunana wajarringsun


sayangku, mirah tiing yang,
semua istriku, sakehe garwa mami.
dan seisi keraton ini, lari sining para,
juga isi negeri semua, tekeng negara pisan,
ku serahkan kepada adinda sun srafi maring masfcun
juwita, sami,
biarlah aku mengabdi, fiingsun ngamida,
selama hayatku sampai fling ngurip tefceng pati."
matiku."

383/ Lalu Ni Seruni berujar. 383. Nulifi tur Ni Saroni metu


fiujar,
suaranya lirih getir, swareniya mayit gendis,
"Ada hajat hamba. "Hana niyati wang,
140

besok mau pergi mandi, benjang ngayun hadusa,


pergi ke Menanga Baris mara king manangaBaris,
(Muara Baris),
bila telah mandi itu, yen wus hadusa,
bolehkah sekehendak Sri sakyun Sri Bupati."
Baginda."
384. Arkian si Patih yang luka 384. Den Kipatih warns deniya
sudah sembuh, kabranan,
tergopoh-gopoh memalu hakeh nabuh premangkin,
tabuhan,
gong bedil dan pasukan gong bedil Ian tunibak,
tombak,
joget wayang dan tandak, joget wayang Ian tandak,
nasi semua sudah siap. sekul sami kang cawis,
semalaman berkenduri, sadlu karya,
maka datanglah sang pagi. henjang niangke kawami.
385. Tuan Patih menyuruh 385. Sirapatih haken nanabuh
memukul kentongan, tengran,
semua rakyat sudah sakweh bala wus prapti,
datang,
membawa busana pesali- hambekta ruruba,
nan,
sudah penuh di Paseban, wus seseking paseban,
gamelan menabuh gen- gamelan baris humaji,
dingnya,
joli dan Jempana, jolijempana,
dantunggul-tunggulindah. Ian hupacara hasring.
386. Sang Raja mendekat me- 386. Dan Sang Nata medek
lepas rayu, hangrum-rumisang diyah,
"Duh intan permata "Mas mirah niaskun yayi.
hatiku,
mari sudahlah siap, lah sampun samapta,
sahaya Tuan di luar, kawulan ndikeng jaba,
tuan^ sang Dewi keluar- handika mas mirah mijil."
lah."
141

Lalu berdiri, Nuliya ngadega,


Ni Seninl berjalan ke luar. Ni Saroni humijil.

387. Sampai di luar Seruni 387. Prapteng jaba Ni Seroni


beijalan, sruh lumampah,
duduk di joli ia tak mau, lunggengjoli hanapti,
naik kudatak hendak pula, hakudatannarsa,
seluruh para wanita, sakweh para wanodiya,
memayungi mengiringi, hamaymgi hangiringi,
bemyanyi menari, hatatandakan,
sudah keluar dari negeri. was metu king nagari.

388. Dipersilahkan naikjoli dan 388. Hing ngajak munggah


kuda. fling joli kalawan Jaran,
naik kuda saja juga tak kedah kuda huga hanapti,
mau,
' ia cuma mau berjalan, lumampah kewala,
tak dituturkan di jaian, tan kawama hing ntarga,
sudah sampai di Menanga wus prapteng Marianga
Baris, Baris, ■
bunga Teratai merah, kembang tunjung bang,
terlihat bersinar bercahaya. murub muncar kang
kahaksi.

389. Tampak bersinar kemilau 389. Katon murub muncar


dari lautan. sangke samudra,
lalu di datang menepi, nuliya helung ya minggir,
di muara sungai, nuliya muwareng banga-
wan,

bunga sudah sampai di kembang wus prapteng


pantai, pasisi,
Seruni berkata. Saroni mojar,
"Sri Baginda silahkan "Sang Nata lah pendak
ambilkan." haglis."
sang raja mendekati akan dan Sang Nata ke pindak
142

memetik, ngalap,
teratai emas yang datang tunjung mas sakuni.
itu.

390. Para wadia datang man 390. Punang bola kamara


memetik, hangalap,
si Teratai Merah, hang tunjung bang,
meluncur ke tengah tak nimbal king tengah tan
terjangkau, keni,
lalu sang raja, yata sang Nata,
berlari (berenang) mau malayu kayun hangambil.
ambil.

391. Semakin jauh si Teratai 391. Sayan hedohkang tunjung


Merah, bang,
berkata sang raja, ngandika Sri Bupati,
"Ayo tabuh gamelan, "Lah tabuhen kanna,
bedil sorak dan gamelan, bedil surak Ian gamelan,
agar si bunga mau drepon haminggir lebih,"
menepi."
Lalu dinyanyikan tem- Nuliya tinembangan,
bang,
gong bedil dan sorak men- gong bedilswak hatri.
dayu.

392. Tandak Joget tambur 392. Tandak joget tambur


gemuruh. hangrak,
Sang Teratai Emas yang tunjung mas sari kani,
ajaib,
sinarnya bagai surya. cahyane Iwir surya,
lagi ia menepi, malih haminggir sira.
sang raja mau memetik. Sang Nata hayun mametik,
sang Teratai Emas. tunjung sari mas,
meluncur ke tengah lagi. mental hatengah malih.

393. Diikuti oleh Baginda ke 393. Tinut tekeng Sang Nata


tengah, king tengah.
143

semua ikan lautan, sakweh hulam pasift,


mendengar suara sorak, rungu suaraning surak,
tergugah datang, geger teka,
ikan pari menusuk si raja, pari nusuking Sang Ngaji,
dan menombak, Ian hanumbak.
sang raja berteriak-teriak. Sang Nata ngrak hangrik.

394. Kemudian dikerubuti 394. Yatarinubmgikangbala,


iasykar,
Patih Tumenggung Patih Tumenggung
Mantri, Mantri,
menolong menggotong ngabihing ngagung Sang
Sang Raja. Hyang,
ada pula yang terluka, weneh hana kacuman,
oieh bako dan ritip. dening bako lawan ritip,
meraung-raung kesakitan. nyakang ngena pa hulah,
pada hangrak hangrik.

395. Lasykar sang raja cerai- 395. Lunga Nata wadiya nipun
berai terhanyut, hyang siyang,
Teratai bersinar kuning, tunjung bang ngasari
kuning,
sinar putih terbentang hadaputih hamampangan,
menyambut,
secara amat rahasia, fling pasingite pisan,
Ni Seruni mendekati, Ni Seroni hamarani,
lain ditariknya. nulih hing ngaweh,
Ni Seruni dudukdi Teratai, hing kembang halinggUi.

396. Laiu dibawa ke tengah 396. Nulih binakta hanengahi


lautan, samudra,
diiringi oieh Cokli(nauti cokli hangiring hiki,.
lus) dikawal buaya putih. wingeti buwaya,
sinamya berkilauan, cahyaniya murub muncar,
berenang di lautan, hanaraga hing jeladri,
lalu terlihat oieh raja. dan katinggal padani Sri
Bupati.
144

397. Baginda mau mengejar 397. Hayun nututi Sang Nata


lalu pingsan, nuliya kantaka,
ditolong oleh wadianya, tumulung wadiya niki,
dibawa ke daratan, binakta mring darat,
sudah naik di daratan wus munggah king darat
semua, sami,
melolong kesakitan, hangaruh ngerak,
tangisan gemuruh men- tangis gumuruh hatri.
dayu.

398. Wadia lelaki wanita 398. Miwahbalalanangwadon


berduka cita, duka cipta.
bersedih menangis, priyatin lara nangis,
arkian sang perahu rob. wamanen sang layang,
Si Teratai_Merab^ang tunjung bang kang sari
..^-indahT^ mas,
•/ tampak bersinar di tengan^ katon murubing jaladri,
/ laut,
/ sekarang sudah jauh mangko wus lepas,
hilang,
y sudah pulang ke mantuk rahmat Hyang
Rahmatullah,, " Widi.

399. LagidituturkansangPrabu 399. Yata malih sang Nateng


Lombok, Lombok kocapa,
^digugah tak sadar, ginugah wanarang lilir,
digotong naik, kinurubut munggah,
ke atas usungan Jempana, maring luhurjempana,
lalu dibawa pulang, tumulih binakta mulih,
menteri dan punggawa, mantri punggawa,
yang terluka ditandu joli. kang kanin depun joli.

400. Sepanjangjalan menangis 400. Sadalan-dalan tangise,


riuh, hawurahan,
sudahsampai diibu negeri, wus prapta king nagari,
sudah masuh ke rumah. wus mantuking wisma,
145

masing-masing si raja, sowang-sowang Sang


Nata,
di rubung masuk Purl, rinubung mantukmg puri,
setelah sampai di istana, satekeng griyang,
tersadar Sri Baginda Raja. hanglilir Sri Bupati.

401. Dilihatnya Lala Seruni 401. De tinggali Ni Sproni was


telah hilang, hilang.
sang Prabu menangis Sang Prabu ngaduh
meratap, nangis,
membanting tubuhnya, hambanting sarira,
luar biasa sedihnya, hasanget hakaruna,
sangat hancur hatinya. hasanget sira kapati,
diamuk badai asmar^ wus brangta ngarang.
H sang raja~^gat teit^n. Sang Nata kadiya
kingking.

402. Taktahansangrajadiruyak 402. Nira kena sang nata


rindu, habrangta ngarang,
berganti pula yang gentinmg kang kawami,
dituturkan,
sang Demang Brang Demung Brang Bantun
Bantun, kocapa,
setelah Ki Lanang datang, sapraptane Ki Lanang,
memberitakan KiDemang hawarteng Ki Demang
mati, mati,
karena dianiaya, kang kanihaya,
dibunuh oleh Prabu Prabu Lombok mateni.
Lombok.

403. Begitu mendengar Sang 403. Sapangrungu ki Demang


Demang pingsan, niba kantaka,
lalu baru tersadar, hasuwe nira ngelilir,
begitu sadar lalu naik, satanginiya menggah,
menangis memukul ken- nangis nabuh tengaran,
tongan,
memjmggil datang orang, hundang rawuh sakweh
146

di Balai Sidang, sireng paseban,


semua menghadap Ki mareking Demung sami.
Demang.

404. Berkata Demang mem- 404. Dan lingira ki Demung


beritahu lasykamya, pajaring bala,
"Ketahuilah oleh kalian, "Lah wruha nira sami,
Ki Sandubaya sudah ki Demang wus pejah,
tewas,
dianiaya oleh raja, jinarahing sang Nata,
Prabu Lombokmengambil Lombok hamet rabineki,
istrinya,
nah bagaimana. lah kayang ngapa.
pendapat kalian semua." kapodayan."

405. Maka seluruh warga ki 405. Dan sekehe kula wargane


Damang, ki Demang,
geram menghunus keris, keroda ngunus keris,
berdiri mencak-mencak, ngadeg mencak,
"Duh panas hatiku, "Duh surip tuwan hamba,
Demang mati diperdaya, arupadasa Demang mati,
lalu mereka tombak, teka den turak,
mohon hamba membela- neda hamba nahiyani.
nya.

406. Lebih baik mati direjam 406. Pira lara long kanin
luka. hupekeng peteh,
malu hamba hidup, marang hamba mahurip,
di negeri orang." neng negareng horang,"
Ki Demung berkata, Ki Demang dan lingira,
"Bersabarlah kalian "Lah sabar sira sami,
semua,
akan sampai juga, katekan huga,
yang kalian ucapkan itu." kang kahojari reki."

407. Maka Ki Demang segera \m37. Dan-Ki Demang hage


147

memBtiat surat, hakarya surat,


m^ajak berperang. dan hunining rerepi,
lai siapa yang-'tnerasa "Sapa wong kang lanang,
Idaki,
mWastf^ pendekar di king Lombok digdaya,
Lombok,
adikku telah dianiaya, hanturaki sanak mami,
dan demi kebesaran, lah tuhun guna,
aku akan membela hingsunkanghambelani."
saudaraku."

408. Seterima surat ini 408. "Saha kaniya surat'ing


bersiaplah. simdera sadiya,
dengan senjata segera, saha sanjata haglis,
dengan dirimu semua. hakweh hawakira.
subuh aku berangkat, subuh manira mangkat,
melaksanakan hajatku, hanuwuking karep heki,
bila tak bertemu, yen tan kapapang,
di jalan dengan mereka. hira hana hing margi.

409. Yahg akan menyerang ke 409. Hing teka hing riki hing
desa ini, desanira,
serbulah negaranya." lurug negaran neki,"
Surat ditandatangani, Linered kasurat,
oleh Demang Brang Demang Brangbantun
Bantun, haga,
ada pegawainya bemama hana mantrine sawiji
Mandala, haran Mandala,
disuruh membawa surat. kinen hamnakta tulis.

410. Ki Mandala menyembah 410. Pun Mandala hamit hage


pamit segera, nulih kesah,
tak lama ia di jalan. hana suwe hing margi,
sudah sampai di negeri, wus prapteng negara,
Lombok lalu masuk Balai Lombok manjing ban-
Sidaog. cingah,
bertemu tuan Gusti Patih, kapanggih ki Gusti Patih,
148

dipersilahkan menghads^, daweg sineba,


oleh Punggawa dan dening punggawa mantri.
Menteri.

411. Langsung Ki Mandala 411. Jumerojog Mandala


menyerahkan surat, ngaturi surat,
diterima oleh Patih, tinampan dening patih,
dibaca dalam hati, winaceng wardaya,
membaca surat dengan tuhu humaca surat,
carmat,
Ki Demang Bantun Ki Demang Bantun
menantang perang, gandangi,
Patih sangat marah, patih brahmantiyan,
diludahinya surat itu. siniketu punang tulis.

412. Patih berujar, "Hai 412. Sira Patih hasruh tinge


Mandala, "Lah Mandala,
pergilah engkau cq}at, lunga daweke haglis,
beri tahukan Demangmu, warah Demungira,
aku datang bestdc, hingsun teka hing benjang,
desamu akan kubakar, hingnegaramusun basmi,
kamu akan kutangkap, sira sun turakena,
idcan kugiring kuringkus." sumirit sanadali."

413. Lalu berangkat Mandala 413. Nuliya kesah Ki Mandala


terburu. gerawalan,
Sang Patih menyuruh Patih hanabuh gelis,
bunyikan,
kentongan pmng, tengerang aprang,
tak lama sudah datang, tana suwe wus prapta,
Punggawa dan manca- punggawa Ian manca-
menteri, mantri,
Rangga dan Demang. Rangga Ian Demang, ■
juga para prajurit. miwah para prajurit.

414. Juga seperti Tumenggung 414. Muwang kaditumetiggung


Dipati ari^ Dipati ngarya.
149

sudah datang dengan wus prapta sabala hangi-


pasukannya, ring,
lengki^ dengan senjata- weneh hamekta tumbak,
nya,
separuh bersenjata bedil, saweneh hasikep bedil,
bersenjata pedang, hasikep pedang,
ada bersenjata perisai. hana hasikep parisi.

415. Tergesa-gesa beratur Ki 415. Jumerojog humatur Ki


Patih, Patih samiya,
Hinggih Tuan MahaPatih, "Hinggih Ki Gusti Patih,
ada kepanikan apa ?" paran geran linge ?"
Kata Patih berteriak. Patih hangrak,
"Ketahui oleh kalian "Weruhanira sadayeki,
semua.

Si Demang Bantun. Ki Demang Bantun,


melawan raja. handagani sangaji.

416. MaumembelaSandubaya, 416. Harepira ngakuni


Sandubaya,
menyerang negeri ini, hanglurung desa hiki,
akan membunuh raja, hangrusak sang Nata,
dan jelas ia sudah peneh sampun mangkat,
berangkat,
menyerang ke negeri ini, hanglurung negara hiki,
sekarang kita semua, mangko te kita,
menyerang mendahului." hanglurung haduyuni."

417. Lain beratur semua"Jahat 417. Yata matursakweh,"Hala


sekali, pened tuwan,
seperti tuturan Tuan itu, lir handika Ki Patih,
berapa banyak mereka, pira hakehira,
orang Bantun bertindak wong Bantunnapak
lancang, salancang,
memusuhi orang sebumi, hamesahen wong sabumi,
biar seribu negaranya, sewu nyawadiya,
kalaulah hidup seorang. mangkata wurip sawiji.
150

418. Meskiberkulitbajaberurat 418. Yadiyan hakulit tembaga


kawat, hawon kawat,
ditambah tulang besi, wuwuha balung besi,
keras bagai batu,. teguh kadi sela,
habecat kadi kilantang,
tak urung remuk ku? tan mangde remek sun
banting, benting,
lali la marhum, denian dakara,
si Demang Bantun itu." si Demang Bantun hiki."

419. Kemudian Maha Patih 419. Yata Patih malebu king


masuk Puri, dalem pura,
memberi tahu, hangaturi sepeksi,
kepada Paduka Raja, marang king Sang Nata,
Bila si Demang mem- "Yen Demung Bantun
berontak, mebalik,
tak terbaca (tak terbaca)

420. MaumembelaSandub^a, 420. Hajur hangayemipun


Demang Sandubaya,
metnbalaO'uaiaai, hamalesi sangaji,
membunuh Tuan." harep ngrusak Tuwan,"
/Be^tu raja mendengar, Sapangrungu Sang Nata,
piengaduh lain pingsan^ hasuh nilih kapati,
ilikerubungi. kirubungan,
\
ditolong olehistr^tnnya. tinulunging pawestri.
\
421. Ki Patih pamitlain keluar, 421. YatapamitKiPatih nuliya
medal,
pulang ke rumahnya segera mantuking wisma gelis,
makan minum, hamboga darwisan,
menayuh puji dan jimat, hangerah pujijimat,
memakai pakaian bagus, hangrasuk busana hadi,
menyandang senjata, ngagem sanjata,
tombak perisai dan bedil. rumbak tameng tan bedil.
151

422. Saat pukul enam lalu 422. Wayah tabuh \


berangkat, tumuliya medal,
arkian di paseban, maring paseban
bertemu dengan lasykar, kang bala kapeni
sudah siaga semua, sampun sartii sayaga,
dengan senjata orang sasikeping wong ngajurit.
berperang,
patih pengarah, patih konembmg,
memukul kentongan tengeran kang juri.
perang.

423. Maka ditabuh gamelan- 423. Dan tinambuh gamelan-


beri bergema, beri hangtak,
lalu bersorak-sorai, nulih hasurak hatri,
tak lama lalu berangkat, saksana humangkat,
sudah keluar dari ibu wus miyosi nagara,
negeri,
sepanjang jalan bersorak- sadalan masurak hatri,
sorai,
gamelan-beii beitalu, beri -hangrak,
berbaur suara bedil. hawor swaraning bedil.

424. Tak terkisahkan tingkah 424. Nengakena wadiya Lom


lasykar Lombok, bok polah hira,
Demang Bantun ditutur- Demmg Bantun kawarni,
kan,
Ki Mandala datang, Ki Mandala teka,
menghadap menyampai- medek hatur pawekas,
kanpesan,
Patih Lombok itu, patih Lombok ki nguni,
kepada Ki Demang, maring Ki Demang,
Brang Bantun dengan Brang Bantun hangiring.
seksama.

425. SetelahselesaipesanPatih 425. Satutuging pawekaspatih


diwartakan, pinajar,
Demang Bantun segera. Demung Bantun mang-
keyaris.
152

memberi tabu balanya, hawangsit kadiya,


agar segera rakyatnya dan dana sakeh kula warga,
warga,
tak lama lalu datang, tana suwe nulih prapti,
berangkat sekarang juga. mangkata premangkin.

426. Demang Bantun memakai 426. Demung Bantun hang-


busana, rangsuk busana,
pakaian orang berperang, saprabot ngeng ngajurit,
menunggang kuda, hanitih turangga,
keluar dari desa, miyosingjawini kita,
diiringi warga sanaknya, hing ngiring kula wargi,
sudah jauh mereka lepan lampahan,
berjalan,
diiringi seratus prajurit. wadiya satus hagiring.

427. Sampai di batas negeri 427. Sarawuh hingpanyanggar


sudah slang, sampun rahina,
lalu menggelar pasukan, nuliya hajajar baris,
lasykar Lombok datang, warga Lombok teka,
bertemu di sana, kapapag hana kana,
lalu menggelar pasukan, tumuliya hajajar baris,
membawa tombak, hambakta tumbak,
sumpit dan bedil, tulup waneh bedil,
maka Sang Maha Patih. dan lara patih.

428. Lombok mengadu pasu- 428. Lombok ngadu bela,


kannya,
"Ayo serbu mereka, "Lah rubung haglis,
itulah rupanya." hiku ta rupaniya."
Demang Bantun menyam- Demang Bantun mapaga,
but,
"Bunuh la segera, "Patenana den naglis,
semua lasykar itu, balan nira,
seorang punjangan tersisa. haja kari siji."

429. Separuh ada terluka dan 429. Waneh wang ngiku sakit
153

mati, Ian pejah,


diterimaoleh anakistrinya, hanak rabinira nampi,
lalu ada pula, hanolih den nana,
yang terluka kesakitan, nandang kalaran,
lasykar Lombok men- wadiya Lombok hande-
desak, sekang,
membedil menombak dan bedil hanumbak hana
menyumpit. hanulup hapedangi.

430. Demang Bantun me- 430. Demung Bantun swareng


merintah lasykamya, bala,
"Ayo ingat-ingatlah, "Lah pada pakeling,
semua warga sanakku, sakweh kadang king
ngwang,
sekarang penuhi sanggup- teka hika gupira,
mu,
janganbagainegeriJenggi, haywa hekun nusajanggi,
kesanggupanhanyadilidah sumanggup hamung lati.

431 (takterbaca) 431. ...(takterbaca)


sebab itu perbuatan hina, nista paniriki,
tak kuakui keluarga, tan sun hakin kadang,
jangan minggat dari Ian haja bali saha,
medan,
bersama hidup bersama para mati para ngurip."
mati."
Yang mendengar semua Hangurungu samiya
menangis. nangis.

432. Setelah mendengar kata 432. TekasarunguDemmgira,


Demangnya,
bersama mereka berdiri, sareng ngadeg haglis,
menghunus senjata, hangunus senjata,
"Ini, Tuan lihatlah, "Mene tuwan tontona,
tarungkan hamba, hadu kawula,
mengamuki orang-orang hangamuka wong hiki.
itu.
154

433. Bilanantitelahberguling, 433. Moneh yen tusti laka


guling hagolang,
batok kepalaku ini, mastaka hamba nami,
Taan saksikanlah, tuwan hameganga,
amukanhamba, pangamuk hamba,
biardiabertudung sepuluh, paganta topi hadasih,
hamba lawan berperang, habonda baya,
dengan si lasykar Lombok Ian wadu Lombok sami."
itu."

434. Orang laga yang menjadi 434. Wong Laga hikang dadi
panji, gununmgan,
bersama Demang ber- sareng Ian Demung
teriak, hagrik,
memanggll datang ke ngalokang teka nusa raka,
medan laga, watune kang papatin,
apa yang disayang ingat hapa de kang den palar
hidup, hemutgesang,
Demang Baya akan kubela Demang Baya satiyadin.
mati.

435. Empat puluh orang maju, 435. Wongpetangdasanengah,


lain sama berangkat, nuliya pareng marga,
mengamuk tak menoleh pada ngamuka tan nulih
ke belakang, hurl,
sorak bagai ombak, surak lir hombak,
berbaur suara bedil. hawor suaraning bedil.

436. Orang Lombok diamuk 436. Wadiya Lombok


orang empat puluh, hangamuk wang petang
dasa,
seorang pun tak surut, hora mundur sawiji,
tombak-menombak, hatumbak-tinumbak,
pedang-memedang, hapedang-pinedanga,
ada yang saling pentung, weneh hagitik-ginitik,
yang melemparramaijuga. rame hambalang.
155

semuanya orang ber- hing nalawong ngajurit.


perang.

437. Dikeroyok orang sepuluh 437. Kinembulan sapulu rong


dua puluh, puluh miya,
tak mundur seorang pun, ham satus kembali,
orang Bantun tak ber- wong Bantun tarn hobah,
geming,
ada enam ribu lasykar, ham nem tali palakan,
ada yang masih beijaga di ri kori malah tingangi,
gerbang,
mereka yang berperang, den nira haperang,
tak ada yang mau tanmamiyatani.
mengalah.

438. Sangat ramai mereka 438. Lintang rame den nira


bersorak, hasurak,
PatihLombokberteriak, KiPatih Lombok hangrik,
sangat marahnya, lintang krodannira,
lagi ia mengadu lasykar- malih kang ngadu bala,
nya,
lalu Patih membentak, nuliya Patih hangusapi,
berteriak sekerasnya. swara kang hangrik.

439. Orang Bantun yang 439. Hangamuki rame den nira


diserbu keteter, hasurak,
diserang oleh Patih, hangamuke deni Patih,
adaterlihat, hana hatingalan,
si tuan Demang Laga, denira Demung Laga,
lalu Patih menyerangnya, yeki Patih ngamuki,
keluarganya sendiri, hing kadang hira,
sudah teralahkan ia. malah sampun hagipih.

440. Demang Bantun sangat 440. Demung Brang Bantun


geram, brahmantiyan,
lalu ia menghimpun nuliya hapetak haglis,
kekuatan.
156

memanggil lasykamya, ngaweh balm nira,


dipesan wanti-wanti, kang nipaiga hmitah,
bersama akan menyerang, sareng mara hangrubuti,
orang empat puluh, woang petmg dasa,
disuruh mundur ke kinen mundur wingking.
belakang.

441. Sisa mati empat luka, 441. Tangi mati ne papat


kecuma,
sudah digotong mereka, wus ginosong haneki,
semua bersedih, sapa ta ngalara,
Demang mengetahui Dermmg wadiyanira,
lasykamya,
mati dua jagoannya, mati kalih palatekani,
sangat marah la, lintang brahmantiym,
lalu segera mengendarai. den nira hanitih hatri.

442. Kuda yang bernama 442. Jaran hingara hambar


Hambar Jaya, jaya,
larinya bagal angin, palayune lirhangin, .
maju ke medan perang, hanengah hingpaprangan,
mengamuki musuh yang hangamuki musuh katah,
banyak,
menumbuk dan menen- hanabuki gupcdd,
dang,
berperang tanpa takut, haprang bapana,
menerjang dan menyepak. hanerajang ngetik.

443. Mata Demang tampak 443. Demung Bantun katon


bagai matahari, netra Iwir surya,
^ A mukanva^gai api. wadana Iwir geni,
kumisnya bagai, rawise Iwir dangdmg,
ivJ\^ bagai rob mayat bangun,
ramburnyatragarlramala, rema kadi komala,
Iwir mayit gendis,
mengendarai singa, hma nadah hing singa,
mengamukseperti raksasa. ngamuk kadi yaksi.
157

444. Siapa dijumpai disepak si 444. Sing hamati sinepaking


Hambar Jaya. ngambaryaya,
dibalas babatan pedang, winales den pedangi,
targeletak mampus, pasah kapisanan,
dua atau tiga orang sareng row titiga,
sekaligus,
empatorangmatitersepak, sareng papat king kang
mati,
siapa nekad mati, sing pareka pejah,
habis tak pulang lagi. punah yannana nulih.

445. Rusak lasykar Lombok 445. Rusak wadiya Lombok


mati dan teiluka, pejah lan kacumah,
panik mereka simpang gupuh hebat hawrin wrin,
siur,
lalu mundur perangnya, kundur sama perang,
berkubu di gunung Siu, ring Gunung Siyu patadah,
di situ mereka menunggu, king riku pati hanganti,
bala lasykarnya, hing wadiyanira,
tempat beristirahat ber- huduh rerena Jurit.
perang.

446. DemangBantunmengatur 446. Demung Bantun hawang-


lasykarnya, situng wadiyanira,
semua berhenti berperang, sami reren hajurit,
berkumpul di padang, kumpul ha neng tegal,
di Panggangir mengasah panganggirhasahpedang,
pedang,
di situlahmerekamenung- hirika nggenira nganti,
gu.
maka berutusan, dan putusan,
sang Demang Bantun lagi. sang Demang Bantun salih.

447. Diantarkan ke Sang Patih 447. Hatara sama ring sanga


segera, patih henggal,
apa maunya sekarang, h(y>a karepe mangkin,
apa man berperang lagi, yen malih hayuda.
158

atau berhenti, hatawa harerena,


jangan kita mendahului, haja kita handuhimi,
maka Ki Mandala, dan Ki Mandala,
diutus segera pergi. fling ngutus Icesafi haglis.

448. Takdituturkan Ki Mandala 448. NengaknaKiMandaladuk


di jalan, fling marga,
arkian Sri Baginda, kocapa Sri Bupati,
yang sakit di Lombok, fling Lombok kalaran,
bagitujuga korban perang, satekaning picundang,
dan yang terluka, Ian kaninjuri bumi,
dipikul pulang, pinikul mantuka,
masuk ke ibu negeri itu. rumufian ning nagari.

449. Genwtruh tangis di dal 449. Hawurufian tangise


desa. fianeng jro desa,
/begitu raja mendengar, sapangrungu sang ngaji,
pasukannya mati, yen bqlane rusak,
sanga raja sangat kecewi sang Nata brangta
ngarang,
tubuhnya dibantingnya ragane den banting-
banting,
muncrat otaknya, polo samburat,
sekarat lain w maletuk nulifi mati.

450. Ditolong oleh kerabat 450. Tinulungandenirakadang


keraton, warganira,
dirubung dimandikan, rinubung den fiadusi,
suara tangis gemuruh, tangise wurafian,
si prajurit yang sedang wonge kang ngandon
berperang, fiaprang,
datang pula membantu. pada teka fianulungi.
159

akan ngeringkes *) sang ngringkes sang Nata,


raja,
panggung jenazah sudah tumpang salu witf dadi.
jadi.

451. AdapulaPatihberatur, 451. Weneh hana matur sang


Patih henggal,
mengendarai kuda segora, hamitih kuda haglis,
berpacudijalan, hanu nireng marga,
Mu tiba di Gunung Siu, king Gunung Siyuprapta,
bersama Ki Mandala sarengKlMandalaprapti,
datang,
beratur dengan segera, matur saksana,
"i'^akehendaklbanmaha "Paran kayun sang patih.
Patih.

452. Apa akan terus berpwang 452. Yena malih haprang


atau mundur, hatawa,
bagaimana saja kehendak sakayun ndika patih,"
tuan."
sang MahaPatihbertanya, pun patih ling ngira,
maka melapor sang Patih, dan matur kang ngutu-
sang,
"Hamba sampaikan "Hamba matur Gusti
Tuanku Patih, Patih,
adapun baginda raja, singgih sang Nata,
di Lombok sudah wafat." hing Lombok sampun
mati."

453. Sang Patih memerintah- 453. Dan kumel wadiya sira


kan, P<idh hangapak,
memberi tabu semua hasiyarengwadiyamantri,
lasykamya,

*) Ngeringkes sdnlnh sstu cnm dnlnin Hindu, yaitu niengepres mny&t sunpni kering
sebelumupacaia pembakaian dUaksanakan. Biasanyaberlakubagi orang ningrat atau orang
kaya.
160

"Sri Baginda sudah "Sang Nqta wus Una,


meninggal,
mari kita pulang, mangke payu mantuka,
lagi tiga hari, kari tigang dina malih,
raenabuh tabuhan, ngugug tabuwan,
orang dusun agar ikut tumulih sareng mulih.
semua.

454. KitaserbuDemangBantun 454. Kita nggebuk Ki Demang


serempak, Bantun sapisan,
supaya ia habis binasa." darepon punah henti."
Lalu berangkatlah, Pati nuliya budal,
diiringi para lasykar, hingiring dening bala,
segera pulang mereka, medal hamantuk haglis,
Demang diberi tabu, matur ring Demang.
lalu bersama mereka tumulih sareng mulih.
pulang.
455. Ada yang memikul orang 455. Weneh hana mikul wong
terluka, mati kacurnan,
tak dikisahkan di jalan, tan koninga hing margi,
sudah sampai di desa, wusa prapta hing desa,
Demang Bantun dan Demung Bantun sakqne,
warganya,
ramai berpesta ria, rame hasusukan malih,
member! makan lasykar- hangipuk bala,
nya,
ora^j^aijg-^mtk.sudah wong mati wus den basmi.
,--^^akary
^6. Sukacita ci ora(^ Bantuiy 456. \Suka duka cipta wong
/ semua, ^antun sadaya,
"RajaLomboksudah mat!, ''Yen nateng Lombokmati,
Ki Demang (Sandubaya) /Ki Demang malesa,
membalas, /

memukulkepala sang raja, / mukul polo sang Nata,


yang telah kasmaran pada^' NiSaroninggawe brangti.
.Serunl,
161

sekarang tunggu tiga hari, mangke ti_


kita berperang lagi." dim haprang

457. Maka telah sampailah 457. Dma Patih LomboK


Patih di kota, prapteng nagara,
menjumpai Sri Baginda, hapanggih Sri Bupati,
sudah naik di punggung, was munggah king tumpang,
wadah jenazah Sri Raja, salu layon sang Nata,
lalu si Patih menyuruh, dan KiPatih takon haglis,
membuat wadah, hanggawe wadah,
dan bade *)sudah selQsai. bade pan sampm dadi.

458. Sudafi tegak sang lembu 458. Wus maletuk lembu putih,
putih,
di panggung, hing panggungan,
tungku pembakaran. keren sanga wus dadi,
sembilan siap,
istri dan dayang, rabi Ian pawongen Sang
sang raja menjadisatya *), Nata dadi satiya,
di Kayangan akan dibakar, ring kayangan guniya
basmi,
segala gamelan, sarwa gamelan,
dan gong bedil ditabuh. gong bedil den tambuhi.

459. Genap dua hari mereka 459. Genep kalih dina denira
kenduri, hakarya,
sudah lengkapjadi semua, mangke samapta dadi,
bade tumpang sembilan, bade tumpang sanga,
lalu dipikul semua, yata pinundut samiya,
diiringi kakawin, hing ngiring dening kakawin,
sudah sampai di Pema- wus prapteng setra,
kaman,
lalu diperciki air suci. yata depun toyani.

*) Bade adalah sejenis wadah jenazah bagi umaat Hindu yang dibuat sangat indah.

*) Satya adalah orang-orang hidup yang ikut dibakar sebagai tanda setia. Biasanya istri raja dan
para abdi dan sahaya.
460. Wus palasta satiyane
v/
> Og sampun binakar,
If titiran den lepesi,

§
^1
miduhur hangawang,
henti sukane mulat,
sang Nata sampun kang basmi,
king lembu petak,
palinggiyen sang ngaji,

461. Lalu bade dim: 461. Den kasiyagan bade


punikajinurak,
bersama sorak dan beri, sareng surak Ian beri,
bersama bedil dan bedil Ian gemelan,
gamelan,
ramjiibergemabersahutan, rame humung timbalan,
sudah pulang semua, wus mundur pen pareng mulih,
sampai mereka di desa wus prapteng desa,
Lombok,
dan matahari pun Lombok surup Hyang
terbenam. rawit.

462. Sang Patih memberi 462. Sira Patih malih hangipuk


makan lasykamya, kang wadiya,
serta mengangkatrajalagi, Ian mangun ratu malih,
keponakan sang raja ponakan sang Nata,
(almarhum),
dinobatkan menjadi raja, kang Jincuiga Naleruira,
beraama PrabvL Kanaka hanama prabungkesari,
Sari,
'—SQdab te^ashur, sampun kaloka,
sang raja amat sakti. yan ratune kang sakti.

463. Semalaman berpesta lalu 463. Pada ngipuk sadalu


pagi, kocapa henjang,
sang Patih Mangkubumi, Hapatih Mangku Bumi,
163

memukul kentongw, hambuh tengeran,


sud^ bq'kumpul l^yk^, wus kunipul yvqdjiya balff,
dengan senjata bedil, serta Ian senjata. bants,
berkelompok-kelorupok, hapanta-pmta,
bagaikan pmbl^sapiudra. Iwir hantbak jaladri.

464. Prabu Rangka Sari 464. Prabu Rangke Sari


mengeluarkan kelihaian- metaken kabisan,
nya,
wadia yang sebahagian, wadijanira sapalih,
dijadikan gunungan, kinarya ngagUnungan,
semua perwira, sakweh para prewira,
manjadi teman Aria Patih, rewange harya Dipatih,
menjadi kepala barisan, dadi kapala,
menyerang negeri Bantun. hanglurugi nagari.

465. Lasykar Tumenggung 465. Sayvidiyme Tumenggung


Rangga Demang, Rangga Ki Demang,

menjadi sayap kiri, dadi pangawak kari,


Ki Patih, Ki Patih mingaka,
menjadi sayap kanan, dadi pangawak kanan,
lain bersorak gemuruh nulih surak meng haglis,
mereka,
berkelompok-kelompok, hapanta-panta,
seperti ombak samudra. Iwir hombak ningjaladri.

466. Dipati Demang Bantun 466. Hadi Pati Demung


ditututkan, bantukan kocapa,
tak bergeser dari janjinya, tana ngowah king jatiji,
sudah datang dahulu, w'M5 rumuhan teka,
bersama bela lasykarnya, sareng sang Wadiya nira,
menunggu di Batu nganti hing sela
Penyanggir *) penyanggir,
mengasah pedang, hangasah pedang,
tombak dan kens. tumhak kalawan keris.

*) Batu ^ak
164

467. TersebutRanggaBambang 467. Kawarneha Rangga


mengutus, Bumbang kang putusan,
memberitabu KiDemang, hawarteng Demung
haglis,
ke barat memberi tahu, Ki Ian ngawarah,
bila desa sang Demang, yen desa Ki Demang,
akan diserang orang dening wong Lombok
Lombok separuhnya, sapalih,
begitu didengar, sapangrunguniya,
ICi Demang lalu kembali Ki Demung nuliya mbali.
ke desa.

468. KiMandaladanKiJangga 468. KiMandala Ian KiJangga


tinggal, kari tunggal,
memimpin lasykamya, hangadu bala neki,
pada sayap kanan, king pangawak kanan,
Ki Manca Alas Malang, Ki Manca Halas Malang,
Lurah Desa dl belakang- Lurah kota wong neng
nya, wari,
dengansegen^ wargahya, sarowang ngira,
semua mengatur barisan. samiya hatatah baris..

469. Demang Bantun sudah 469. Demang Bantun wus teka


sampai di desanya, king desanira,
lalu datang lasykar, yata rawuh pamating,
Lombok banyak tiba, Lombok hakeh teka,
mengepung gerbang desa, hangepung kutanira,
diruntuhkan man dibakar, den bedah hayun den
basmi,
Ki Demang Bantun, Ki Demung Bantun,
keluar berperang. hametoni hajurit.

470. Sang Demang mengh^ 470. Pun Demang bala gada


dang si penye^^g bata ngruk sakuta,
gerbang,
yang menghadap ke kang marep kidul hiki.
selatan.
165

memenuhi bawah beringin, ngabeki long ngraksa,


gerbang barat tempatnya, kuta mangulun geniya,
Ki Manca dan Lurah Ki Manca Lurah titir,
mengamuk,
di timur tempatnya, neng wetan nggeniya,
Demang Bantun ber- Demung Bantun hajurit.
perang.

471. Sorak musuh bagai guntur, 471. Suraking musuh ramepan


kadi gerah,
tak lama lain datang, sinupta nasari,
orang-orang dalam desa, dennira wong jro desa,
anak kecil dan wanita kang rare wadon mara,
datang,
membawa belida dan hangagem balida hapit,
gapit *)
dan juga tutukan, miwah tutukan,
talam kayu menjadi dulang tameng'ngejurit.
tameng.

472. Sebahagianbersenjatalalu All. Saweneh hana sikep lu


bertameng nyiru, tameng nyiruwa,
berkerissendukberpo'ang, hakerisin duk jurit,
anak lelaki kecil, rare halit lanang,
menjunjung aritnya, hanjungjung ngarih hira,
melempardengan gasing- hambalang kalawan
nya, gesing,
dan kumparan tali, miyang jijirek,
layangannya dipakai layangan den neki.
mereka.

All. Ramai sorak mengitari 473. Harame surake ngidering


desa, desa,
maka mendekatlah musuh- pinarek musuh neki.
nya.

*)Balida dan gapit nana akt tenin tradisional yang dapat dipakai beipeiazig.
166

dilempar dan dihadang, den balang den sipat,


dengan bedil-bedilan lawan baledok hira,
mereka,
musuh lalu merasa iba, musuh sami ngrasa kasih,
melihat anak kecil, mutating rariya,
akan dilawan berperang. halit para wang jurit.

474. Arkian si Patih suruh 474. Warnanen Patih wus


datang denganlasykarnya, prapta sabalanira,
dl Batu Penyangggir, maring Seta Pajanggir,
lalu bertemu, hanulih kapapag,
dengan K1 Mandala, kalawan Ki Mandala,
dengan K1 Jangga Ian KiJangga hangadangi,
menghadang,
lalu mereka bersorak, nulih hasurak, ,
ramal mendesak ber rame hangruketjurit. ^
perang.

475. K1 Demang memukul dan 475. KiDemungMumbulmwah


Ki Aria Brang Saka„ Ki Arya Brang Saka,
dan Rangga Bumbang Itu, Ian Rangga Bungbang
nguni,
sudah tlba dl Beluntas, wus tekang Baluntas,
lalu bertemu Kl Lurah, nulih Ki Lurah,
yang menunggu, hiya hanganti,
Manca Alas Malang, Manca Las Malang,
lalu mereka bersorak-soral. nuliya hasurak hatri.

476. Ramal berperang sallng 476. Rame haperang hasruh


amuk, hangamuk hamukan,
tersebut Demang Bantun, Demung Bantun kawami,
mencambuk kudanya, hanyameti kuda,
yang bernama Hambar kang ngaran Hambar
Jaya, Jaya,
maju ke medan berterlak, hanengah hing musuh
hangling,
bersesumbar, hasumbar sumbar.
167

"Ayo siapa mau mati "Sapa wonge tawuni,


duluan,

All. InilahakuSiBantunyang 477. Hiki rupane Ki Demmg


berontak itu, Bantun hmdaga,
ayo, hadanglah jumsku." pagahen tandang mamu"
Lalu terlihat, Yata katingalan,
oleh Adipati Aria, dening Dipatih Harya,
lalu disuruhnya mengero- tumulih den ko ngambuli,
yok,
ada yang menombak, weneh hanumbak,
ada yang memedang, ada hana medang ngabedih.
yang membedil.

478. Ada menggada ada 478. Hana hangitik hana kang


menyuduk, nganguduka,
KiDemangtakbergeming, Ki Demang tan gingsir
lalu menghunus pedang, nuliya ngunus pedang,
mengamuki lasykar yang hangamuk nala katah,
banyak,
siapa dekat dibabatnyk, sing parek den pedang palih,
ditombak lalu mati. sing ngadoh hika,
den tunibak terns mati.

479. Si Hambar Jaya seru 479. Si Hambar Jaya hasruh


amukanriya, pangamuk hira,
menyepak musuh yang handupak musuh tempi,
mendekat,
/ ^ f ada yang dicakarnya, sapalih cinakar,
ada yang digigitlalu mati, saweneh den satuti pejah,
ada yang disepak teijang- hana den sepdkkabanting,
\ kang,
ada yang ditabraknya, weneh den kabar,
muncrat otak dan darah- malesat polo getih.
nya.
168

480. Alkisah Sang Patih seru 480. Kawarneha patih rame


berperang, den haprang,
dan Ki Mandala berdua, Ian Ki Mandanla Icalih,
dengan Ki Jangga Mada, Ian Ki Jangga Mada,
mengamuk dengan ngamuk sabalannira,
lasykarnya,
tombak-menombak, hanumbak tinumbak sami,
hentak-menghentak, petak-pinetak,
tak ada undur sejari pun. wenara kundur sajari.

481. Prabu Rangka Sari jadi 481. Prabu Rangke sari dadi
gunungan, gagunungan,
datang pula membantu, rawuh mangke mulungi,
Ki Patih berperang dengan Ki Patih hayuda,
lasykar, sabalane sang nata,
mengeroyok si orang hangambul wong Bantun
. Bantun, jurit,
satu orang Bantun, siji wong bantuwan,
seratus orang mengeroyok- satus wong ngangembuli.
nya. '
482. Pbrak-poranda si orang 482. Rusak bala wong Brang
Bantun, Bantun,
orang pada mati wong pada hapejah,
orang Lombok banyak wong Lombok hakeh mati,
mati,
orang bantun begitu pula, wong Bantun mangkana,
banyak yang terluka. hakeh hikang kabranan,
Sang Jangga Muda telah pan Jangga Mada wus
luka, kanin,
lalu digotong, yata ginosong,
mundur semua yang mundur sami hajurit.
berperang.

483. Prajurit Lombok hancur 483. Dan wong Lombok sami


tunggang langgang, rusak mbatah rebah,
berhenti sambil mengasah, hareren sarwit nganggir,
tombak keris pedang. tumbak keris pedang.
169

besok mau dipakal lagi, hesukjang hange malah,


selama mereka berperang, suwe nira ngruketjurit,
lalu tersebut pula, yata kocape,
orang yang baperang di wong Tigering Baluntas
Baluntas. jurit.

484. Samahancurbanyakyang 484. Sami rusak halong


mati, linongan kang pejah,
Rangga Bumbang berujar, Rangga Bumbang
lingniyaris,
"Hai, orang Bantun anak- "Heh,wong Bantun henak,
anakku,
aye kita mundur dulu, hayu pada mundura,
pulanglah ke Demangmu, mantuk muring Demang
neki,
aku akan mundur, hingsun mundura,
melapor ke Sri Baginda." mantureking Sri Bupati."

485. Sang Raja di Padang 485. Maring tegal panganggir


Penyanggir, Sang Nata ngadang,
tadi bersorak-sorai, huning hasurak-hantri,
mungkin sudah berhenti. bilih harerena,
Manea Alas Malang Manca Alas Malang
berkata, mojar,
"Baiklah Tuanku Kiyai, "Hinggih Sandika Kiyayi,
Lurah Kuao berkata pula, Lurah kiya wong,
benar demikian tuan hinggih patut Kiyayi."
Kiyai."

486. Lalu bersama mundur 486. Yata sareng mundur


sampai Batu Asak, tekeng Batu Hasah,
Demang Bantun ditutur- Demung Bantun kawami,
kan,
sangat seru galak, lintang kroda nira,
mengamukiorang banyak, hangamuk bakatah,
hancur banyak orang rusak bala Lombok mati.
Lombok mati.
170

banyak terluka, hakeh kabranan,


musuh lari morat-marit. musuh kang pada wrin
wrin.

487. Siapa didekati Hambar 487. Sing denSaranisiHambar


Jaya, Jaya,
berlari lintang-pukang, pada malayu gipih,
ada seorang perwira, wenten te prewira,
Lombok menjadi pim- Lombokngurah panglima,
pinan Pa
bergelaffZembu Jaml^ hajuluk Lembu Jambi,
raaju m^wambut, mangke humandang,
betperang^ftgairDemang Ian Demung Bantun jurit.
Bantun.

488. Salingtombakmalahpatah 488. Selang tumbak malah


tombaknya, putung tumbak hira,
ramai bedil-membedil, rame bedil binedil,
lalu si Hambar Jaya cepat, hasruh Hambar Jaya,
berlari melabrak Sang nandar Nata hangapak,
Patih, .
lalu dipedang mati. tumulih pinedang mati,
si Lembu Jambi, Lembu Jambiya,
terjatuh lalu mati. hanida nulih mati.

489. Hambar Jaya mengganas 489. Hambar Jaya kroda dulir


di tengah musuh, musuh katah,
siapa yang didekatinya, sing den parani tarik,
berlari sipat kuping, malayu sasaran,
Sang Patih cepat minggat, Patih tumuliya kesah,
berlari diikuti yang lain, malayu larut kawingking,
dengan balanya, sabalanira,
semuaberlari terbirit-birit. sami malayu gipih.

490. Dikejar oleh Demang 490. Binuruwa dening Demung


Bantun dibabat, Bantun medang,
yang dikejar mati. sing katututa mati.
171

- tatkala terkejar itu, nalika kapapak,


bersama Manca Alas lawan Manca Alas
Malang, Malang,
dibantu Lurah Kuao, Ian Lurah Kawawo
nulungi,
dengan lasykarnya, sabalanira,
ikut pula mengejar. milu hamburu malih.

491. Sudah jauh si musuh 491. Sampun lepas palayo


berlari, musuh tebah,
sampai Batu Asak, tekeng Sela Panganggir,
Sri Raja segera pergi, Sri Bupati lekas,
menyuruh pasukan ber- haken nambatek surak,
sorak,
pasukan sudah lengkap, baris sampun samapteki,
dan Ki Mandala, Ian Ki Mandala,
Ki Jangga terluka. ■Ian Ki Jangga hakanin.

492. LalutuanDemangBantun, 492. Nulih tedun Ki Demung


turun dari undakan, saking ngundakan,
menyambut yang terluka, sinambut hikang kanin,
diusap dan dijampinya, hing ngusap jinampiyan,
empat orang lelaki, papate sing wong lanang,
diobati yang terluka, haramba hiya kanin,
besok bersama kita, mara ta kita,
berperang bersamaku. hangamuk sareng mami.

493. LaluberdiriwargaBantun 493. Nuliya ngedeg sawadiya


bersoral^ Bantun hasurak,
berkata sang raja, dan ling ngira sang ngaji,
"RanggaBumbang anakda "Rangga Bungbanghenak
minta, -
suruhraifi si Bantuh haken Bantun mundura,
ifT
jesok-besok berperang hing mene malih hajurit."
lagi."
Sang'Rangga Bum^g,^ pan Rangga Bungbang,
172

menyembah beratur medek humatur haris.


segera.

494. "Akan maukah ia disuruh 494. "Kadi gelem lamon pakon


hamba? kawula?
Bila hamba suruh kemari, Ben hamba ken mariki,
menghad^ Tuanku, humareki Tuwan,
pasti ia akan ba-sedia." mangapa bangga ge-
lemma,
MakaberkataSri Baginda, Dan lingira sri Bupati,
"Benar demikian, "Peded mangkana,
aku ingin berjumpa. mantra ym hapanggih.

495. Lain berangkat Ki Rangga 495. Yata kesah Ki Rangga Ian


dengan anaknya, harakira,
tak lama lain bertemu. kapanggih tanna sari,
Demang Bantun menyapa, Demung Bantun napa,
"Syukur Tuan datang, "Bageki ya king prapta,
apa gerangan kehendak paran kayun ndika gusti?"
Tuan?
Sang Rangga Bumbang, Pun Rangga Bungbang,
memeluksambilbertoiak. hamekul bibisiki.

496. "Duhai anakku yang 496. "Hadu hanak hingsun kang


perkasa, digjayeng rana,
Tuan diundang sekarang, Sira sun hajak mangkin,
menghadap Sri Baginda, marekeng Sang Nata,
karena beliau bukan pan dudu musuh hira,
musuhmu,
beliau raja pengganti, hiki ratu hanyang ganti,
yang menjadi raja, kang dadi raja,
bemama I*rabu Rangga- haran Prabu Kesari.
sari.

497. Raja yang dahulu jahil 497. Ratu Dangu jahil kang
musuhmu. musuh nira.
173

{aiat sudah martium.^ tulah sampun hamati."


Dfemang BantunJbCTaw. Demung Bantun mojar,
"Masakan hamba ingkar, "Mangsa kawula bangga,
apa saja suruhan tuan yen hapakon ndikaKiyayi,
Kiyai,
hamba patuhi, sandika tuwan,
sekarang bersama nira sareng lumaris."
berangkat."

498. Lalu berangkat Rangga 498. Yata kesah Ki Rangga Ian


dengan anaknya, hanek hanak hira,
Ki Demang menunggang KiDemunag muranggang
di belakang, nguri,
bersama Ki Mandala, sareng Ki Mandala,
bersama Manca Alas lawan Manca Alas
Malang, Malang,
Lurah Kuao di belakang, Lurah Kawawo neng
wingking,
lain dilihat, dan katinggalan,
oleh paduka Rangka Sari. den nira Tungke sari.

499. Leg a hati mereka 499. Lega manah hira ken


menyambut, mapangen,
menabuh gong serunai dan gong saruni Ian beri,
beri,
sangat ramai suaranya, harame rumiya,
seperti orang pesta kadi wong papamantiyan,
pengantin,
tak lama lalu datang, tanna sari nuliya prtqxi,
Ki Demang Bantun, Ki Demung Bantun,
di hadapan Sri Baginda. hing ngayun Sri Bupati.

500. Kata Sang Raja, "Duh 500. Dan Sang Nata, "Yayi
Adik duduklah." lungguha,"
Berkata pula Demang Demung Bantun ling-
Bantun, niyaris,
"Seperti titah Tuanku." "Sahandika tuwan."
174

Lalu bersama duduk, Yarn sareng lungguha,


beptindih paha dengan hatumpang pupu Sang
Sang Raja, Ngaji,
bergandengan tangan, kakanten hasta,
Sang Raja berkatalembut. SangNata ngandika haris.

501. "Adik Demang, ada 501. "YayiDemung,hanawujar


kataku padamu, sun mring sira,
karena Ratu yang dahulu, pan ratu hang rumihin,
memerintah menjadi njeneng musuhira,
musuhmu,
sekarang sudah wafat, mangkesampunmawapat,
sekarang aku man mangke hing sun ngenti,
mengganti,
menjadi Raja menemui haji hanambu wirang,
main,
berperang dengan si adik. haprang Ian sira yayi.
502. Sekarang maukii bila adik 502. Mangkekarsaningsunyen
mau, sira sukata,
kita berperang lagi, payu hapreng malih,
jangan pakai senjata, hajalap sanjata,
adik memakai bahan darat, sira kang nyareng darat,
orang mati pakai peng- wongpatikendure renggi,
ginang,
senjatamu seluruh isi sanjatanira saluwiring
bumi. hisin bumi.

503. Nanti kanda dari sungai, 503. Pan manira yayi hinggih
neng bangawan,
semua isi lautan, sahisining jaladri,
ikan Bantun, kima, hiwak Bantun kima,
menjadi senjatamu, dadi sanjatanira,
semua isi lautan, sahisining kangjaladri,
lagi enam hari, kari nemidina,
kita barperang lagi. kita haperang malih.
175

Duh adik bila kita dengan 504. Haduh yayi yen kitaprang
senjata, Ian sanjata.
tak terhitung orang mati, pira-pira wong mati.
lama tak selesai," hasuwe taninggas,"
Demang Bantun beratur, Demung Bantun matura.
"Hamba setuju mengikut. "Kadi gelem hamba ngi-
ring.
seperti sekehendak tuan, _hing pakon tuwan,
memang begitulah baik- patata pisan kayeki.
nya.

Bila masih Raja jahil 505. Yenna kari ratu jahil


musuh hamba, musuh hamba.
hamba pasti tak mau, yakti hamba tan nampi.
lega hati hamba. legar hamba.
pasti hamba tidak mau. yakti hamba tan nampi.
manah. manah.
pemyataan Tuan kepada Jatiyanira king hamba."
hamba,"
Sang Prabu Rangka Sari sang Prabu Ngke Sari
berucap. hangling.
"Duh adik diamlah. "Duh yayi menenga.
Tuhan akan membalasnya. Widi kang ngamalesi.

Begitupulalagienamhari. 506. Mangkana huga yayi kari


nendina.
kita berperang lagi. kita haperanga malih,
menghibur hati. hanglipur sarira.
ramai betpesta pora." rame hasukan."
Ki Demang berhatur KiDemung humaturraris.
segCTa,
"Baiklah Tuanku, "Sqndika Tuwan.
hamba mohon pamit." hamba ngaturi pamit."

Lalu berjabatan tangan 507. Yata sira nyawatanga


pergi. malih kesah.
176

tak lama bersama bubar, sereng bubar tana sari,


Prabu Lombok lega, Prabu Lombok heca,
diiringi oleh lasykamya, king ngiring dening bala,
sudahsampaidiibu negeri, sampun rawuh king
nagari,
mengumumkan pada hasiyareng bala,
lasykar,
mau mencari ikan besok. haken mamanda'benjing.
508. Demang Bantun lega 508. Demung Bantun bungah
pulang ke desa, mantuking Jro Desa,
diiringi lasykamya, king ngiring wadiyaneki,
semuamelantuntembang, rameya tetandakan,
sudah sampai di desa, wus mantuking negara,
mengumumkan warganya, hasiyareng wadiyaneki,
disumh membuat ketupat, hakena ya topat,
jajan tikel dan ure teken Ian nure renggi.
rengginang.

509. Lelaki wanita si orang 509. Lanang wedon wong


Bantun, Bantun,
bersenjata jajan-jajan - jakena yajawadah,
kue,
dodol dan wajik, dodol Ian kakupa,
habuk dan kakupa, habung Ian kakupa,
jajan apon dan tawan, hapon Ian tatawanan,
segon gulung dan serabi, sagon gulung Ian surabi,
telur kerangga, taluk sumarah,
jajan ure dan rengginang. wure kalawan serenggi.

510. Ketupat,tikel,dan bikang, 510. Miwah topat Ian tiken Ian


bingkang,
gegodok,cucur, pahis, gagodoh cucur pahis,
kelepon, cerorot, kalepon carorat,
lemang,dan kalaudan, palemeng kalawudan,
benteng,bakwan,gagulih. benteng bekuwang
gagulih.
177

brem dan tuak, brem Ian tuwak,


arak dan madu lebah. harak manisan lani.

511. Dan juga air zamzam 511. Lawan malih totoyan


putih, sumsam petak,
sirih pinang tersedia, sirih jembe cumawis,
tembakau dan rokok, tembako Ian madat,
ngampen dan nangka, ngampen kalawan nangka,
sukun keluih dan waluh, sukun kulur Ian prenggi,
nenas dellma, nanas delima,
mangga pakel dan wani. pah paken lawan ward.

512. Durian manggis langsat 512. Daren manggis caruring


rambutan, buluwan langsat.
salak jambu belimbing, salak nyambu balimbing,
jeruk ball dan pepaya, jaruti Ian gedang,
mentimun - semangka timun lende rules kacang,
melon kacang,
kentang hitam, ubi dan sabrang hambon Ian
keladi, kaladi,
uwi dan gadung, tuwi Ian nengan,
tebu jagung dan pisang. tebujagung lan punti'.

513. Arkian orang Lombok 513. KawamehawongLombok


sudah sedia, sampun sumadiya,
semua isi lautan, sahising jaladri,
sudahlengkap, pan sampun samapta,
bantun, bowo, kalanar, bantun bawo'kalanar,
papengke,jejaleng, risip, papengka JaJaleng ritip,
jelatang, kima, jalateng kima,
lolak, rateng, remis *). lolak lateng raremis.

514. Rupa ikan bandeng, 514. Warnaning ngulam


tenggiri, belanak, bandeng hangiring
balanak.

*) Nama-nama iiii adalah nama binatang karang yang sulit diteijemahkan.


178

lemos, teri, hela, miiri, lemos teri hela muri,


ikan hiudanpajar, kaluyu Ian pajar,
samulu,lumba-lumba, samulu lumba-lumba,
duyung kerbau, duyung duyungkeboduyungjanmi,
manusia,
kapipir, buntak, kapipir buntek,
siput besar, siput kapak. sisok ble'kakandik.

515. buaya hidup dua puluh, 515. Lanbuayasamihuripkalih


dasa,
penyu seratus hidup penyu satus kang ngurip,
semua,'
kepiting, rajungan, kapiting sepata,
ketam canggah dua ribu, kongo'rang ngewu gesang,
Kepting Hantu dua puluh garage rang laksa hurip,
ribu,
garnet dan bantunan, gamer Ian bantuwan,
seratus ribu hidup semua. saketi pada hurip.

516. Sudah genap enam hari 516. Sampun jengkep nemdina


peijanjian, samayan nira,
tengah malam Ki Patih, tengah wengi Ki Patih,
menabuh kentongan, hanabuh tengeran,
lalu berangkat semua, tumulih sami mangkat,
memikul senjatanya, hamekel sanjataneki,
penyu, buaya, penyu buaya,
diseret dengan pedati. wirot dening pedati.

517. Duyung dan lumba-lumba 517. Miwah duyung lumba-


berangkat, lurnba pan mangkata,
ikan hiu dan Pari, kaluyu kalawan pari,
digeret kerbau, kuda, wiret kebo jaran,
semua binatang karang, salwiring daging karang,
siput dipikul semua, siso'pinekulan sami,
parakerabat, bala sentana,
bersenjata tombak dan hasikap tumbak bedil.
bedil.
179

518. Lasykarsudah keluardesa, 518. Sampun medaling desa


bala hakatah,
sekira slang hari, sawatara dinari,
angkatan bersenjata ini, hangkataning bala,
diangkat orang sepuluh watara wong salaksa,
ribu,
Prabu Rangka Sari di Prabu Ngko Sari king
belakang. wingking,
Sang Patih menjadi, Patih mingangka,
pucuk terdepan pasukan. cucuk bala hajurit.

519. Prabu mengeluarkan aji 519 Metakaken biseka Prabu


sirep, lansatiya,
orang Bantun tidur wong Bantun lagiya gu-
nyenyak, ling,
belum bangun tiba-tiba, durung bangm teka,
Patih meihbangun sorak, Patih haruibuh surak,
awal subuh mereka hawal subuh deniya me-
menembak, bedil,
gamelan-beri bergema, beri hangrak,
bagai rubuh pertiwi. kadi rubuh pretiwi.

520. Lalu tergupuh bangun 520. Yata gupuh wong bangun


meraba-raba, ngurepak,
panik mereka simpang- gegerpada hawerin werin,
siur,
taktahu musuh danteman, tan wruh musuh rowang,
tak tahu anaknya, tan wruh hing reyanira,
ada yang berlari terbirit- hana malayu hagipih,
birit,
ada yang menagis, hana karuna,
adayangjatuhtersungk^r. hana kabanting banting.

521. Yang ingat senjata Hing kang ngiring sanjata


mengambil ketupat. hanabut senjata topat.
180

tikel dan rengginang, tikel kalqwan sarenggi,


dodol, wajik, pelas,
dodol wajik pelas,
bersorak membawa
surak kalepon jaja,
keleponjajan,
ada yang meraih kentang hana nambut sabrang
hitam ubi, hubi,
keladi dan nengan, kaladi Ian nengan,
semangka mentimun lende timun prenggi.
waluh.

522. Ada yang mengambil tebu 522. Hananambuttebutjagung


jagung gula kelapa, gulakalapa,
durian mangga wani duren poh wani manggis,
manggis,
sukun keluih nangka, sukun kulur nangka,
ada yang tergupuh datang, hana gupuh kang teka,
mengambil periuk batok, hanambutsariyuktangkih,
dulang dan tutup saji, dulang tebola',
peti kotak dan besek. bebetekan tong peti.

523. Yang marah mengambil 523. Hing kang bendu


tombak pedang, hanambut tumbak Ian
pedang,
parang bedil keris, balakas bedil keris,
man membedil, harsa hambedila,
ada temannya berucap, hana rowange ngucap,
"Jangan kamu begitu, "Haja sira kang kayeki,
sebab kitaperang bersuka- pan haperang duhika,
ria,
dengan bahan makanan." kalawan de pati keni."

524. Patih Lombok sibuk 524. Sira Patih Lombok kusar


mengadu lasykar, hangadu bala,
dengan sorak dan bedil, kang surak hambedil,
melepas buaya, hanglepas buaya,
duyung danlumba-lumba, duyung Ian lumba-lumba,
penyu geroge kilting. penyu garoge kapiting.
181

kongo dan rajingan, kongo'rajungan,


menyeibu ke desa. hangamuking negari.

525. Orang Bantun melempar 525. Wong Bantun males


ketupat, mbalang tan kihipat,
tikel dan wajik, tikel kalawan wajik,
dodol, ti^ai,jajan, dodol tape jaja,
semua umbi-umbian, sawamaning bungkilan,
dan buahan ranum manis, Ian wahwahan sajeng
manis,
lain dimakan, pada pinangan,
oleh orang semua. dening wongLomboksand.

526. Orang Lombok membalas 526. Dan wong Lombok males


dengan ikan, mbalang km hulam,
belanak dan tenggiri, balanak Ian tengiri,
tambak,semet,layang, tambak semet layang,
bandeng, cumi dan bandengctmdiIan tambak,
tambak,
dikerubut lalu dimakan, rinumbung himnu bukti,
ikan terimbu karang, hulam karangan,
oleh semua orang orang dening wongBantun sami.
Bantun.

527. Prabu Rangka Sari datang 527. Prabu Rangka Sari rawuh
melempar, haken mbalang,
dengan geroge seperti Ian garoge Iwir gresik,
gresik,
dan Bantun merompak, Ian bantun hamegal,
jejaleng, lalang lekihan, jajaleng lalang lekihen,
penyu menggigit, penyu nahuti,
kongo dan rajungan, kongo'rajungan,
toktmg,kepitingmenjepit. tokong kepiting njepit.

528. Terkejut orang Bantun 528. Dan kumijot wong Bantun


takut melihat, wedi humulat,
panil^'bersama tangisan. gagar kalawan tangis.
182

berlari terbirit-birit, malajeng sasaran,


Demang Bantunmenahan, Demung Bantun
handuhan,
ingat mengumpulkan hingetngupul wadiyaneki,
warganya,
yang besar dan kecil, wong gde rariya,
si wanlta mengiringi. lanang wadon den hiring.

529. Merabawabekaldanharta 529. Hambakta sangu Ian raja,


bendanya, drewenira,
lain bersama keluar, tumulih sarang mijil,
keluar dari desa, medan desa,
berlari tak tCTburu, malayu halon lonan,
meninggalkan desanya, hatinggal nagara haglis,
karena tak tahan, pan tan kasandang,
teralahkanbalalasykamya kasaran wadiyaneki.

530. BCTlari ke barat ke tengah 531. Palayune hangilen


pulau, hangungsi darat,
diikuti segera dikejar, tinutbinuru haglis,
oleh musuh yang banyak, dening musuh katah,
dibedil dilempar, binedil binalangan,
oleh ikan Bantun, bowo, hing Bantun Bowo'
kepiting, kapiting,
garnet jijaler, gametjajaler,
menempel di tubuhnya. leketing ngawakneki.

531. Orang Bantun berlari Wong Bantun samiya


terbirit-birit, malayu sasaran,
sudah tak tentu arahnya. wus tan karuwan gumi,
hona-hona mawu niniya,
berucap nau zuillah, bakitah hudu bilah,
hone piyayo gusti tahi,
ada yang berteriak, wineh hangerak,
menangis kesakitan. pada halara nangis.

532. Sudah jauh berlari, 532. SampunlqHispalayuniya,


183

mengungsi ke gunung ngungsi hargasyata ha-


berterau palung, manggih gali,
Timbung Punti, namanya, timbung puntiV ncananiya,
lalu minum madu semua, nuliya nginum madusami.
beiiienti berlari, reren malayia,
karena sangat lesu.
pan Uwat halon neki.

533. Merasa mau menyerah 533. Wnuruharephanungkulan


pada Patih, king watiya,
semua mandi, samiya dusa dayeki,
membasuh tubuh, hamusuh sarira,
Jaler, Bantun dicopot, jaler Bantun linidcar,
dan kalanar habis di- Ian kalanar lateng sami,
hanyutkan, was kanyut telas,
datang lagi rasa kesalnya. yata malih priyatin.

534. Sudah memakai busana 534- ^us hangge busana


menyandang senjata, ngagem senjata,
orang Lombok morat- wong Lombok samiya
marit, wrin-wrin,
berbalik melawan, musuh bmalikhanglawan,
lalu semua berlari pulang, nuliya samiya wali gipih,
minum dan mandi, nginum hadusa,
beristirahat mundur tem- hareren mandur kang
bangnya. gending.

Sinom Sinom

535. Tembang Sinom datang 535. Tembang sinom kang


lagi, kumandang,
orang Bantun dituturkan, wong Bantun malih
kawami,
melihat musuh minggat, haningali musuh budal,
enak mereka makan heca denniya ngimun
minum, bukti,
sudah makan sirih smeua, wus pada nginang sami,
lagi berangkat ke atas. malih wumangkat mring
duhur.
184

menemui padang, hamanggih harah harah,


di tengah hutan bukit, haneng tengahwanabukit,
lalu naiklah ke bukit itu nuliya munggah king
semua. gunung punika samiya.

536. Digunungtinggitepidatar, 536. Hing gunung luhur pon


basah,
tampak semua pantai, katon sakehing pasisi,
selatan timur terlihat, kidul wetan katingalan,
arah si maling tampak, saparan dusta kahaksi,
bersanding kali pula, tur sumanding Ian kali,
dinamakan Montor hing n garan Montor
Munggu, Munggu,
lalu berhenti di situ, nulih reren ning kana,
mereka membangun desa, hakarya desa hing
mangkin,
laki wanita besar kecil lanang wadon gede citing
senang. suka bungah.

537. Si orang naik tak 537. Wong manggeh tan


dikisahkan, kocapa,
tersebut si orang Lombok, wong Lombok malih
winami,
beristirahat mandi semua, hareren samiya hadusa,
makan dengan rasa lega, hamangan lagakang ngati,
lalu kembali pulang, nulih hambali mulih,
Prabu Rangka Sari dahulu, Prabu Ngake Sari
rumuhan,
dan Patih Mangkubumi, Ian patih MangkuBumiya,
semua mengendarai kuda, sadaya nitih hing ngasti,
diirngi lasykarnya ber- hing ngiring nging bala
sorak semua. samiya susurakan.

538. Tak tersebutkan di jalan, 538. Tan kawarnasirengmarga,


Sudah sampai di Brang wus prapteng Brang
Bantun semua, Banamsami
185

Prabu Rangka Sari PriUfu ngke Sari hakena,


memerintahkan,
menjarah negeii, hanjarah king nagari,
Padh Mangkubumi, Patih Hamengku Bund,
turun mencari bubu ikan, humedum milet bubusur,
semua mendapatjarahan, sand hantukjejarah,
pakaian senjata uang, pangangge senjata picis,
tempat tidur, kasur tikar lepas riyan hasur tilem
kerbau kuda. kembojaran.

539. Adayangmendapatjanda, 539. Saweneh kang ngantuk


Janda,
beboyongan orang ber- boboyonganing ngajurit,.
perang,
ada yang dapat keris, hana king kang ngantuk
keris,
padijagung kacang undis, parijagungkacang hundis,
banyakyang dapatburung, sakeh kang holih paksi,
ayam angsa bebek dan hayam bangsa bebek hasu,
anjing,
ada yang membawarakyat, weneh bala den motta,
ada yang mengambil sapi, saweneh habanda sampi,
buaya penyu yang hidup Ian buaya penyu singurip
dibawa. binakta.

540. Setelah mereka menjarah, 540. Sawusiya padajejarah,


lalu segera Ki Patih, kipatih dan tana sari,
membakar semua rumah, binasma kang ngumah,
sandya,
menyaia berkobar t^inya, nuintb mambela punang
ngapi,
sudah dibakar desa itu, wus binakar nagari,
iuiuh iantak jadi abu, hela sand dadi hawu,
desa Bantun teiah binasa, desa Bantun wus rusak,
kemudian Prabu Rangka yata sang Prabu Ngake
sari. Sari.
186

dengan lasykamyapulang sabakmiya scmaya man-


ke negeri. tuking nagari.

541. Sudah sampai di Lombok 541. Wus prapteng Lombok


semua, sadaya,
bersenang-senang Sri hasusukan Sri Bupati,
Baginda,
ramai dan berbaris ber- rame baris tetaburan,
tambur,
makan minum slang mangan nginum siyang
malam, latri,
termashur di seantero kasub kalokeng bumi,
bumi,
bila Lombok negeri besar, yening Lombok desa
hagung,
kayasejaht^adanperkasa, sugih suka priwira,
semua barahg" murah harta murah sakuliring,
semua,
jumlah rakyatLombok dua keh king wadiya Lombok
puluh ribu. sami kalih laksa.

Puh Dangdang Puh Dangdang

542. Berganti tenibang 542. Salin tembang Dandang


Dandang gula sekarang, gula mangkin,
tak terkisahkan, nengakena,
orang di negeri Lombok, wong Lombok nagara,
alkisah orang Arab, wamanen wong Ngarab
mangke,
yang masyhur di negeri king desa Mekah kasub,
Mekah,
telah diturunkan Allah sampun Allahing
Nabi Muhammad, Muhammad Nabi,
Rasulullah al-Mustafa, Rasulullah Mustafa,
nabi yang mulia, Nabi kang linuhung,
penutup segala nabi. panutuhing Nabi Ullah,
187

Wasai Fata, wasarpata,


Wadarja Harafi Yahyi, wadarja harapi yahyi,
itulah molah Nabi ya molck Nabi
Muhammad. Muhammad.

543. Sudah masyhur Nabi 543. Wus kaloka yen Nabi


mursalin, Mursalin,
dilkutibangsa Arab semua, tinutdening wong Ngarap
sadaya,
setlap gerak dan ucapan- sidep sabda palakune,
nya,
agama Nabi terdahulu, gama Nabi rumuhan,
sudah dibuang tak ada wus den buwdng tannana
tinggal, kari,
kitab kepala tiga, kitab kapala tiga,
Injil Taurat Zabur, Henjil toret Jabur,
sudah ditinggalkansemua, wus den buwang hgihg sadaya,
ialu diganti, pan ginenten,
dengan Qur'an yang hing kurungah sdmpuma
sempurna sejati, jati,
oleh Rasulullah. kadeningRasuluUah.

544. Penutup agama yang suci, 544. Panutubing gama kang suci,
semua bertobat, samiya tobat,
di kalbu dan tubuh, hing kalbu sarira,
bersunat dan bercukur, hasunat hacukur kabeh,
menyikat gigi memotong hasisik nugel kuku,
kuku,
sudah nyata segala yang wus habungkul hing
tersembunyi, hasangid,
Raja Mesir si Kufar, Rurah Samesir Kupar,
sampai raja Rum, tekeng rurah hing Rum,
dari sahabat Nabi yang hing sabat Nabi papat,
empat,
membawa iman, hanyelami,
mengakui makrifatin Nabi, habuka karma gering,
188

Muhammad Rasulullah. humar king barlor


dumniya.
545. Sudah beijalan ke negeri 545. Wus tumindak maring
bawah angin, bawah hangin,
semua diperintahkan, sanUya kinem,
oleh Rasulullah, dening Rasulullah,
menyalami semuanya, hanyelami sakabehe,
isi dunia seluruhnya, hasining duniya
sawegung,
yang pertama menye- kang ngutama ngatunteng
jatikan Tuhan, widi,
"Minal jinnati wannas" winal tinati wanas,
ketika telah meminum, nalika wus hinum,
oleh sahabat nabi yang dening sabat nabi papat,
empat,
mengislamkan, hanyelami,
terbuka dengan korma habuka karma gering,
kering,
Saldina Umar di barat humar hing barlor
tempamya. dumniya.

546. Sahabat Usman meng- 546. Sabat Usman neki kidul


islamkan di selatan, nyelami,
Baginda All, Bagindali,
di Masrik tempatnya, hing masrik hika,
semua disuruh berkelana samiya ken lalana kabeh,
semua,
baila ada orang tak ikut, yen nana wong tan hanut,
dijatuhi hukuman mati, den nukuni kalawan pati,
sudah diajarkan para wus sinerah kang gonuka,
durhaka,
karena orang kafir itu, pan wang kapir hiku,
kemurkaan Allah, gegedeg hira Hyang
Suksma,
musuh beliau, satrunira,
Nabi Muhammad yang Nabi Muhammad dilewih.
mulia.
/
'A /

pasti masuk neraka. pinasti naraka.

547. Arkian kaum Baginda Ali. 547. Kawarneka kaum


Bagindali,
yang dimuliakan Tuhan, kang sinelir,
disuruh berkelana, kien hanglelana,
sampai cucu buyutnya, tekeng saputu buyutte,
mengislamkan bangsa- hanyelami wonghiku,
bangsa,
semua Budah di dunia, sakweh buda jroning
duneki,
agar segera diislamkan, kewala hanggal haselam,
yang dikisahkan dalam kang kocap king kidung,
kidung,
di utus oleh Raja Campa, hing ngutusang Prabu
Cempa,
berkelana, hanglelana,
berlayar pergi berdagang, kang ngelengser lunga
garmi,
menjelajahl. hanjajah nusa Jawa.

548. Membawakitab cerita, 548. Hambakta kitab carita hiki,


kapalnya, kapal hipun,
penuh dengan kitab, kebek dening sastra,
sudah berangkat berlayar sampun nang layarre
mereka, mangke,
pada hari Senin perginya, hing senen lungahipun,
pulau Jawa masih kafir, Nusa Jawa duk maksih
kapir,
nama si pedagang, namane kang ngadagang,
Haji Duta Samudera, haji duta samut,
buyut Ki Jatisuara, buyute Ki Jati Siyara,
mulai saat itu^ pan punika,
mulanya orang Jawa, wiwitane wong ngajawi,
permulaan memeluk mula ya gama Islam.
agama Islam.
190

549. Sudah merata Jawa 549. Sampun ratah king Jawa


dikuasai, kalindih,
semua ikut, sami hanut,
agama yang suci mulia, gama hadi muliya,
lelaki wanita bersunat lawang wadon sunat
semuanya, kabeh,
ramai salat berpuasa, rame salat hasahum,
berzakat fitrah dan naik jekat pitrah Ian manggah
haji, haji,
perilaku di bumi Jawa, humeraping bumi Jawa,
Islam yang taat, Selam palih tuhu,
sekarang semua tenteram, mangkesamihanggrahita,
hatinya,
merasa bersyukur, nana sukur,
bagai orang tidur yang lir hawak turn wus tangi,
terbangun,
mereka pun menangis hanonsampun walkaruna
terharu.

550. Memohon kesejahteraan 550. Nulad bindang roh humina


rob, nari,
samawati, sama wati,
selamat di dunia, wulgar ling haduniya,
sangat gembira hatinya, lintang bungah
panggangene,
beliau memberitahukan, denira sinung weruh,
mana manusia dan Allah, handi makluk lanning
Hyang Widi,
serba bam isi alam ini, bawu hanyar kang katah,
cukup makan minum, hibuh pangan himum,
pakaian dan dandanan, panggo lawan hadenan,
semua menjadi, samiyan dadi,
seluruh jenis tanaman, tatandura saku liring,
makmur sejahtera tanah hamukti tanah Jawa.
Jawa.
191

551. Ada Sunan Ratu ikut, 551. Hanata suited, Ratul ngiring,
mempunyai kaum, drebe kaum,
dan semua sultan, Ian sakehing sultan,
Ratu dan pangeran semua, ratu Ian pangeran kabeh,
Adipati danTumenggung, dipati Ian Tumenggung,
yang di Jawa Palembang, kang king Jawa
Palembang nuU,
semua disuruh berkelana, sami haken lelana,
mengislamkan sang nyelami ring Abdul,
Abdullah,
begitulah perintah Allah, nira ndikaHyangSuksma,
yang tinggal, kang mukti,
dan hidup di muka bumi, tumusuh mringpara bumi,
di negeri bawah angin. bawah angin sadaya.

552. Ratu Sunan menyuruh 552. Sun Ratu gerike ning


kerabatnya, wargi,
yang bemama, hikang ngaran,
Adipati Lembu di Lembu Nangkurat,
Mangkurat,
mengislamkan seluruh, hanyeland sakalire,
semua orang Banjar, wong Banjar sakweh
hipun,
ada seorang keluarga sang hana siji wangsasang haji,
,0 Sunan,
/ yang bernama Datuk king ngaran Data'
I i Bandar, Bandar,
! yang suruh memimpin, kang kinen hangucuk,
'mengislamkan orang hanyelami wong Makasar,
Makasar,
^ seluruhnya, sakalire,
sampai tanah Timor rawuh tanah Timur sami,
semua,
Tidore Seram Selayar. hadora Seran Selayar.

553. Adalagiputrasang Sunan, _553. Hana rnalih putra lor


sangaji.
192

yang menjadi andalan, hanging ngandel,


arif bijaksana sakti, wiweka digjaya,
-.-be?S5hT~HHgi^n nama Pangeran parapen,
/ Parapen,
itulah yang diutus, punika kang king ngutus,
^erlayar ke Lombo^,i^, hanglelana king Lombok
hadi,
Sumbawa, Bali, Blata, Sumbawa Bali Blata,
mengislamkan agar tinggi nyelami den luhung,
suci,
"Bila ada yang ingkar "Yen nana bangga tan
membongkang, narsa den situtuf;
akan wahyu Allah yang kala mulah king hddil,
adil,
yang termaktub dalam kang sinelir king kumgan.
Qur'an. .

ila tak man ikuti titah, 554. Yen tan elam hanuting
janji,
terangkanlah, den terangi,
denganucapan yang tegas, Ian wacana galak,
ajaklah ia mengadu ilmu tatanding helmi kasaten,
kesaktian,
bila masih belum ikut, yen maksih nora hanut,
apa boleh buat perangilah, sumapala den lawanjurit,
bila engkay mati dapat mati kalih ganjaran,
ganjaran,
jangan engkau mundur, haywa ge kundur,
Pangeran menanti halih pati pangeran,
^ kematian,
^sudah sepakat, was hacarem,
1 petnbicaraan Jawa Candi rerawosan jawa candi,
• (?), •
kapal sudahpulatersedia." paliya,sampun samapta."

555. Alkisah si tiga duta itu, 555. Duta katitiga kocapa wuni.
193

semua membawa lasykar, samiya bala,


orang ahli susuk mubalig, wong salak pasiyar,
sampai bebalilmu Mantik, saha sikep ilmu mante'
Setelah itu, semua tunin, Sawuse sami tedun,
bersujud memohon di kaki nuhun padanira Sang
Sang Raja, Ngaji,
beratur mohon petunjuk, matur nunas wacana,
ilmu pada sang sun sunaming ngelmu,
Susuhunan,
"Nah,anakku,legakanlah "Lah henak siradening
hatimu, tiyas,
tak ada duanya, hora row,
Allah itu yang kekal, Hyang Suksma kang
langgeng ngurip,
Qulhuwallahu ahadu. kuldu halayu hahat.

556. Tiada tidur dalam me- 556. Tan paturu siyawa kang
renung kegaiban, gaib hora hanggon,
tetap ingat tak lupa, tetap nora lupah,
tetapi ada perbedaannya." hangingana sakalire."
Makaberkata Sang Raja, Barengkangkatonmuwus,
"lya itulah makhluk "Ya hiku makluk Hyang
Allah, Widi,
abdi dari sang Rasulullah, habdi nira Rasulullah,
jin dan manusia itu, jin masusiya hiku,
yang lebih sempurna kang lewih hadi hutama,
utama,
bila tidak, lamon nora,
ia menyembah Allah, hage nambah hing Hyang
Widi,
ia berpenghulu padasetan. sahaya hiku setan.

557. Jangan putus pertalian 557. Haja putus hangameling


dengan Allah, Widi,
di mana pun berada, sanggonnira,
Tuhan itu tetap ada. hanaSang HyangSuksma,
194

segala pikiran dan niatan. sing cipta budi dayane,


berasal dari kodrat Allah, hangsal pakir Hyang
Ngagung,
Bismillahirrahmanir- Bismillahirahmanir-
rahim, rahim,
Alhamdullllahi, Alhamdullllahi,
Rabbilhamina selesai, Rabbilhamina sampun,
lahir dari ilmu sempuma, lahir hilmune sanyjurna,
yakinilah, hesto kena,
dan ucapanjisimitu, den micara jisin neki,
ditiupkan pada orang tini^uping wong katah."
banyak."

558. Berkata Susuhunan 558. Hangandika sun sunan


lerabut, lingniyaris,
"Nah berangkatiah, "Lah mangkata,
kalian semua," sira sadaya."
Lalu berpamitan semua, Nalih sami pamit kabeh,
menghormat dengan kidmatngumjingisampun,
khidmat,
sudah memohon padasang nuhunsampun sunan sami,
Sunan,
lalu mereka membaca, tumulih sami maca,
salawat Rasul, salawating wasul,
semua mengaminkan, hangaminaken sadaya,
lalu pergi, mulih kesah,
naik ke kapal semua, manggah king bahitra
sami,
membongkar jangkar lalu ngabutjangkar hanglayar.
berlayar.

559. Benderanya dikibarkan 559. Banderano den gagar


berkelompok, kumitir,
panji-panji, wula-wula,
semua berkibar, sampun kumalapat,
meriam sudah dipasang, dan sinipat mareyane,
gamelan ditabuh. gamelane tinabuJi,
195

tak terkatakan ramai datan sipi remeningjUdr,


berzikir,
dengan bedil gamelan, lawan bedil gamelan,
semua meresap di kalbu, samiya nukeng kalbu,
semua guru danulama, sakweh king gurupandita,
sama membaca, pada maca,
selawat atas Nabi, salawating ngatas Nabi,
orang banyak menyambut wong ngakeh nyarup
salam. salam.

560. Sibuk para lasykar 560. Hawurahan pemating


dikisahkan, hawangsit,
sorak sorai, sah hasurak,
bagai retak langit, Iwir horeg praka mapak,
mereka memasang sarta pasang pander rame,
kemudi,
yang ada dicelah batu, hana ring selat batu,
lalu berlayar menitilautan, nuliya kayar nongah
banawi,
angin buritan berhembus, tarik baret tinadah,
ombaknya mengalun, humbak hipun landut,
lalu diputar haluan. sampun nuliya kang
maliya,
bilah kemudi, sajen-sajenan,
menuju kampung Mangsit, hangungsi king banjar
wangsit,
ada menuju Makasar, hana hangungsi
Mangkasar.

561. Ada menuju Lombok 561. Hana ngungsi Lombok


beriringan, hangiring,
tak tersebutkan, tan kawameng,
lautan dilayari, lautan hanglayar,
slang malam melancar, siyang dalu panyawube,
tak saya tuturkan, tan kawama deningsun,
orang yang menuju Banjar wong kang ngungsiBanjar
Mangsit, Mangsit,
196

juga yang ke Makasar, miwah ngungsi


Mangkasar,
yang dituturkan hanya, lumaja kawuwus,
Pangeran Parapen saja, Pangeran Parapen nuga,
hampir sampai, rriek tumekah,
di tepi Pulau Bali, king peminggir Tanah
Bali,
sudah berlabuh di patemon wus kampiran.
Patemon.

562. Pangeran Prapen berun- 562. Pengeran Parapen hareres


ding lagi, malih,
dengan semua, ten hakwehe,
manteri hulubalang, wantri hulubalang,
dan guna kiyai semua, Ian guru pandita kabeh,
. "Bagaimana pikiran tuan, "Paran dayan niceku,
tanah mana dikunjungi tanah pundi paren
dahulu." sumiyin."
Beratur menteri semua, Matur mantri sadaya,
"Menurut pikiran hamba, "Hatur kamuleku,
bila sesuai dengan Tuan, yen sawawilawan Tuwan,
yang di tengah, hing kang tengah,
kita kunjungi dahulu, hawoh pinangen rumlyin,
Bali kemudian saja." Bali homan tampek,"

563. Pengeran Prapen berkata, 563. Pangeran Parapen hare-


rasan,

"Baik sangat cocok, "Malih,


aku mengikuti, hingsun humiringa,
tinggal Lombok kita kari hing Lombok
kunjungi, pinareku,
Sumbawa belakangan, Sumbawa kang nging
pungkur,
Tanah Bali belakangan Tanah Bali malih hing
lagi." nguri."
Semua guru Kiyai, Sakweh guru Pandita,
mengatakan setuju. pada matur patut.
197

seketika lalu berlayar, saksama nerus hanglayar,


Bumi Bali sudahditinggal, Bumi Balipunika sampun
kawingking,
menyeberang di selat. hanyabrang king
ngarungan.

564. Tujuh hari di lautan, 564. Pitung dina hana king


jaladri,
sudah sampai, sampun prapta,
sekarang di Sugian, mangke king sagiyan,
orang Salut Panik semua, wong Salut sami wrin
kabeh,
orang suka mulia sudah, suka muliya pakewah,
melihat kapal datang, tomon nikang paliya keh
prapti,
penuh di pasugian, menuh king pasugiyan,
penuh di teluk, parumbu supenuli,
di Mentareng juga penuh, king mentareng hgikatah,
menanga Bale', nangabele',
di Lepak banyak juga, king ngalepak hakeh hugi,
di Gereneng dan Salut Giringgi saku Salut katah.
banyak.

565. Siang malam gemuruh 565. Siyang dalu surak hipun


soraknya, hantri,
juga gamelan, mwang gamelan,
meriam bersahutan, mariyem tinimbal,
sebahagian orang Jawa saweneh wong Jawa
banyak, hakeh,
turun ke daratan, teduh king darat hasruh,
mencari kayu mengambil ngamet kayu Ian ngambil
air, wari,
para menterinya berburu, mdntrinirababedak,
tatkala berburu, kalanta hamburu,
tiba di Salut Salandar, rawuh hing Salut
Salandar,
Sempapak dan tepi Piling, Sempapak landeyanPiling,
198

di jelajahi semua. den jajahing sadaya.

566. Semua gelisah orang 566. Sami gesah wong hiku


simpang siur, hawrin wrin,
yang separuhnya, kang sapalih,
berlari ke hutan, malayu king ngalas,
ada yang mengungsi ke hana king ngalas,
desa besar, hana ngungsi desa Cede,
sebagian berkumpul, kang sapalih hakumpul,
di ibu negeri mau me- king nagara hayun maguti,
merangi,
tetapi tak ada yang slap, hanging wenara kang
sandang,
karena orang sangat pan wong ngakeh tuhu,
banyak,
kemudian si orang Jawa yata wong Jawa
berucap, hangiicap,
"Jangan takut, "Haja wedi,
jangan kalian berlaku liar, haja galak sira sami,
aye berkumpullah kalian." balik sami kumpula."

567. Berkata Si Rangga Salut 567. Haturi Rangga Salut


segera, haglis,
"Orang dari manakah, "Lah wong ngendi,
Tuan ini banyak sekali." sira hiki katah."
Dipati pun berkata lagi, Dipati muliya dan linge,
"Apa kehendak Tuan, "Paran glemi reku,
/ Tuan banyak bersenjata, dennira keh sasikep tarik,
seperti mau menyerang Iwir hanglurug nagara,
negeri,
dugaan hamba, paran dulu ningsum,
tuan mau membuat huru- dan nira yun huruhara."
hara."
Menjawab si orang Jawa," Nawura wong Jawa,"Gen
bila mau, sira hapti,
baiklah kita berteman. becik hana sumitra.
199

568. Ayolah sekalian menteri, 568. Lah ta


mantr

dengan segenj^ sare\

hamba menitraR^^^- sun

kepad^angeran Parapen^ ma

Par^STi
karena aku diutus, pan manira hingyti
oleh Sultan Ratu Girl, hingsun Sutan Ratu Giri,
mengislam Tuan semua." nyelami sira samiya."
Lalu semua berujar, yata sami muwus,
kepada Rangga Dipati, fling Rangga dipati
samiya,
"Bila demikian, "Yen mangfcana,
pergilah kalian semua, lah lunga ta sira sami,
sebab kaumku jadi takut. pan wediIcauming Hyang.

569. Segeralahmelapor kepada 569. Lah den hage natur risang


Raja, ngaji,
bila demikian, yen mangfcana,
maunya orang sultan, fcayune sang nata,
ayo pergi ke Lombok, lah lunga ta maring Lombofc,
itu negara besar, hifcu nagara hagung,
orang disini raja bawahan, wong hirifci fcatumpang haji,
Lombok yang menjadiraja Lombofc fcang fiamang-
di raja, fcurat,
bila Lombok sudah ikut, yen Lombofc wus hanut,
aku juga ikut, manira pon lumiringa,
nab apa, lah panapi,
yang dikehendaki di sini, den fcarsani haneng riki,
baiklah tuan pergi saja." lah ta pada budala."

570. Manca Jawa menjawab, 570. franca Jawa lingira


nawuri,
"Air, kayu, "Banyu fcayu,
yang diluar aku minta jaban sun jalufca.
mengambilnya.
200

.an dan binatang liar hulan mandenga nebene."


begitu pula."
Rangga Salut menjawab, Rangga Salut mamuwus,
dan Dipati berujar, tan dipati tumuliya
hangling,
"Sllahkan Tuan ambil, "Lah ya pada hambila,
dan buah buahan kami, Ian wowohan ningsun,
mana yang disukai sing kayun ndika halapa,
amblllah,
karena orangku, pan wang ngingsun,
banyakberlari mengungsi, hakeh malayu hangungsi,
takut kepada Tuanku." wedi king pakanira."

571. Manca Jawa berujar 571 Manca Jawa lingira


menjawab, hanawuri,
"Jangan takut, "Haja wedi,
jangan gentar kalian, haja marma sira,
tugas sang Pangeran kardi Pangeran Parapen,
Perapen,
akan memperbmki kalian, hambeciking sireku,
menerangi hati yangjahil, hamadangihatikangjahit,
menyucikan tubuh, hqnyuseken sarira,
seperti ucapanmu tadi, Iwir wuwuse wawu,
benar dan ikutilah lah benerhuta mangkana,
demikian,
bila raja Lombok sudah yen sang nata,
Islam, Lombok sampun Selam
sami,
tuan ikutilah segera. sira ge lumiringa.

572. Janganmerubahucapamnu 572. Haja ngowah hujarira


tadi, wuni,
nah tinggalkan, lah kariya,
saya pamit pergi." hingsun hamit kasah."
Lalu mereka pergi semua, Hiya sami budal kabeh,
201

memetik buah-buahan, halap wowohan nipun,


sebahagian berburu, kang saweneh hangamet wari,
separuhnya menebang saweneh hamba bedak,
pohon,
mengumpulkan kayu sapalih hanggebur,
banyak, hangalap kayu hakatah,
semua pulang, sami mantuk,
banyak did^atnya, hakeh den mangulati,
lalu dibawa naik kekapal. gawamunggahing paliya.

573. Manca Jawa menghadJ^ 573. Manca Jawa mandeg


menghormat, matur bakti,
kepada Baginda, fling jeng Ngira,
pengeran pengelana, Pangeran kang ngesafi,
melapor segala hal, hangatur ring sawuwuse,
Rangga Salut tadi itu, Rangga Salut ting wawu,
dan Dipati Sumulya, Ian DipatiSumuliya wuni,
semua menghaturkan, sami hanuhun pada,
"Kehendakmerekatuanku, "Hing kayos tuwanku,
akan mengiringi Sang hanging lumiring Sang
Raja, Nata,
yang di Lombok, kang nging Lombok,
karena warganya sudah dening wong nge lotos
minggat, sami,
melihat kapal banyak." kinen paliya katah."

574. Orang Salut dan 574. y/ong Salut Suka Muliya


Sukamulia, wuni,
menyampaikan, hangaturi,
"Tuan diserahkan, "Handika tatahan,
kayu air rusa menjangan, kayu wari mayung bone,
ikan di sungai, hulan bangsawan nipun,
dan inilah sebahagiannya, lah ptmiki,
banyak diambil wadia king kayos tuwanku,
Tuan,"
Sang Pangeran berkata hanging lumiring sang
202

halus, mta,
"Baiklah kuterima, kang nging Lombok,
hendaknya benarlah, dening wongge lolossand,
ucapan mereka itu, kinem paliya katah.
akan mengikuti rajanya."

575. Sang Prabu menyuruh 575. Dan sang Prabu kaken


pengiringnya, nabuh hingiring,
menabuh genderang, tangeran ning wong,
membentang layar, hadandang layar,
lalu semua berlayar, muliya sami layar kabeh,
tak terkisahkan di lautan, tan kawama king laut,
sudah sampai pelabuhan samp un praptapangkalan
bagus, adi,
bernama pelabuhan labuh lombok kang nama,
Lombok,
yang penuh sesak, kang sisek supenuh,
lain menurunkan jangkar, tumuliya hanglabuh
jangkar,
berlabuhdi menangabaris, halabuh memangsa Baris,
di Poto Tana Abang. king poto tana ngabang.

576. Tersebut sang negeri 576. Kawameha wong Lombok


Lombok, nagari,
sudah bersiap, wusiya sadiya,
bila mendapat bahaya, yena baya,
orang Salut mewartakan, wong Salut kawarta reke,
kepada Sang Raja maring Sang Ratu
Mumbul, Mumbul,.
semua mereka slap hiya sami hadana jurit,
berperang,
melawan orang Jawa, hamaguting wong Jawa,
sudah berkumpul ber- wusiya gunem kumpul,
mufakat,
di alun-alun para lasykar, king ngalun-halun
kunarpa,
sudah banyak. wus katah.
203

bans tombak dan bedil, baris tumbak lawan bedil,


penuh di dalam negeri. seseking jro nagara.

577. Prabu Lombok Prabu 577. Prabu Lombok Prabu I?*'-'


Rangka Sari, Rangka Sari,
Ratu Mumbul, Ratu Mumbul,
dengan raja-raja kecil, lawan haratu riya,
berkumpul di Paseban kumpul king paseban
semua,
kabeh,
penghulu, patih, demang, pangulu patih demung,
Rangga Bumbang, Rangga Bungbang Ian
Kembang Kuning, Kembang Kuning,
Raden Adipati, raden dipati raja,
lurah patih daiang, lurah pati rawuh,
Demang Brang Payok Demung Brang Bantun
sudah datang, Payok wus teka,
Raden Rea', raden Nareya,
Sabintang sudah datang Sabintang pansam sampun
juga. prapti,
dan manca, sumur, bata.
Ian manca sumur bata.

578. Raden NgabehiPunggawa 578. Raden Ngabehi Ian


Mantri, punggawa Mantri,
seperti Patih dan kadi patih miwah
hulubalang, hulubalang,
para Ida duduk semua, para hida duhuk kabeh,
PamangkudanPengempu, memangku lanpangempu,
para Mongmongan dan muwah mongmongan Ian
resi. para Resi,
Siwa dan Budha, Siwa kalawan Boda,
juga para Wiku, miwah para Wiku,
juru tenung dan baliyan, juru tenung Ian baliyan,
Nyaka Lombok, nyaka Lombok,
Dewa Bata juga, Dewa Bata pen malih,
dan anak para banyak. Ian banyaka hanak.

579. Ada yang menagis 579. Hana gatga.


terhenyak,
204

menatap langit-langit, tingiwu tatap hipun,


lalu melihat tangannya, pada natape tangan neki,
berniat akan mati, pada nganelokan rusak,
desa Lombok hancur, desa Lombok luruk,
menj^di hutan dadi halas baya tana
karena tak seberapa, sapiara,
banyak para pendekamya, hakweh kangsakteng neki,
memang sudah suratan wastasapating kakawitan.
takdir.

580. Tiada tampak sedikit pun, 580. Datan kata ninulu sadik,
karena sudah pasti, pan wus tanti,
kebun lumbung rubuh kebun malang rubuh
semua, kabeh,
diamuk air bah, hamika dan banyu,
lautan bergejolak. sagara bunu rariga,
Sultan susuhunan berdoa, muji sutan susunan,
"Sakni bina sulu, "Sakni bina sulu,
karena hanya Allahlah, pan Widi Hyang huga,
membuat perhltungan, patangano,
desa rusak kubalikkan, desa rusak kubalik,
berganti kulucuti." hasalin humucula."

581. Jakterkisahkandilasykar 581. Nengakena bala wong


^abi itu, Nabi,
j orang itu dikisahkan, wong hika kawarneha,
Pangeranj^a_Iata,_ pangeran KiJata,
i^a Pangeran Parapenr—- sini Pangeran Parapen,
^ang dikasihi Allah tanan Hyang Ngagung,
Agung,
yang sejak lama, kang lawa sami,
mustajab doanya, mustajab tajabe nguwuk,
memohon berkat, ngastu tiken,
niat tunggal ya Illahi, ujut tunggal ya Illahi,
yang umat pengasih. hapa lanaya sihingdi.
205

yang setia membadakan halayu hana bida.


hambanya.

582. Setelah salat lalu, 582. Wusiyasalatmana hedaha


haris,
memberi salam, salam hiki,
seluruh lasykamya, sakweh panira,
disuruh menabuh, nuliya haken nabuh hage,
gamelan dan tambur, gamelan muwang tambur,
sorak dan bedil, hasurak lawan bedil,
mariam hanta bata, mareyem hanta bata,
dan tembus, lawan trabus,
mengeludug bunyinya, gulugdug,
bagai goncang persada Iwir horeg hanta boga
bumi.

583. laluturun, 583. ran temedun,


dari Bangsal bupayung mating bangsalhapayung
putih, putih,
diiringi para patihnya, hing ngiringi para patiya,
Rangga dan tumenggung, Rangga Ian tumenggung,
Aria dipati dan demang, HareyaDipatiIan demang,
ngabehi mantri, ngabeh mantri,
punggawa lurah lasykar, punggawa lurah pama-
ting,
Kalaya, hulubalang. kala ya hulubalang.

584. Sudah penuh di tepi pasir, 584. Sampun kebek tepining


pasir,
labuhan Lombok, labuhan Lombok,
oleh lasykar Jawa, dening bala Jawa,
orang sepuluh ribu turun wong salaksaK tedun ikabeh,
semua,
lengkap senjatanya, sangkep sanjata nipun,
lalu datang Sahbandar, yata rawuh Subandar
haglis,
disuruholeh Baginda Raja, kinen dara Sang Nata,
206

Lombok akan menjemput, Lombok hatatutut,


diiringi oleh pasukan, hiringi den nikang bald,
ada seratus satu orang, satus tunggal,
seragam bajunya, yata cebukan kalambi,
selumhnya putih semua. saluring putih wuga.

585. Maka menghormat 585. Den ngormat bandar den


Sahbandar, sangaji,
setelah duduk, salungguhe.
Bandar di hadapan Bandarjeng Pangeran,
Pangeran,
beratur sembah butanya, hangatursembah pateken,
lain disambut, yata nulih sinarup,
dengan gamelan tambur hing gamelan tambur Ian
bedil, bedil,
disahut sorak bagai rubuh tinimbalaning surak kadi
langit, langit rubuh,
berguncang pertala bumi, kocap punang hontaboga,
berterbangan, maleketuk,
asap membubung ke hambubu hing wiyati,
angkasa,
terkejut isi bumi. kaget hisining buwana.

586. Maka orang Lombok 586. Dan wong Lombok malayu


berlari kucar-kacir, gipih,
sebahagian, saweneh,
mengungsi ke hutan ngungsi halas wana,
belantara,
mengungsi desa separuh- ngungsi desa kang weneh,
nya.
ada yang mengungsi ke hana hangungsi gunung,
gunung,
disangkanya Sahbandar pan galihe Bandar wus
telah mati, mati,
diamuk bajak laut. hing ngamuk deningbajak,
Sang Raja Lombok niraja Lombok kantun.
tinggal.
207

dan patih penghulu ada, Ian patih pangulu hana,


dengan Raden Dipati dan miwah raden dipatilawan
ngabehi, ngabehi,
danRanggaMangkupraja. Iqn Rangga Mangkupraja.

587. DenganHaryaJayungpati, 587. LawanHaryaJayangPati,


Raden Banda Yuda, Raden Banda Yuda,
dan Banda Kusuma, Ian Kusuma,
Banda Seraya dan lurah, Banda Seraya lurah,
berkumpul bersama hender sareng pada
mundur, mundur,
Wira Sirgala,Jangga Karti, wira Singala Jangga
Karti,
dengan Ki Rangga Raksa, miwah Ki Hungga Raksa,
dan Banda Warsa itu, Ian Banda Warsaoku,
dengan lurah Panguban, kalingan lurah Panguban,
sama banyak, sami katah,
yang mengungsi dan yang wong larut lawan kang
tinggal, kari,
semua mau berperang. samiya dana ngamuka.

588. Tet^i menunggu utusan, 588. Hanging ngamtos


hutusaning nguni,
orang yang seratus itu, wong kang satus,
yang mengiringi kabeteking bandar,
Sahbandar,
karena belum jelas pan durungjati rusake,
matinya,
tak terkisahkan itu, nengakena puniku,
diceritakanorangPangeran cinarita Pangeran malih,
lagi,
sudah disuruh duduk, wus haken nawisa,
lalu disapa segera, pada napa hipuk,
lalu ditanya Ki Bandar, nulih sinapa Ki Bandar,
"Siapa Tuan, "Sapa Sinten,
Tuan menyapa kepadaku, Sira hanapa mring kami,
sebaiknya aloi tahu." henakhingsunkaweruha."
208

589. Beratur si Bandar, 589. Matur sambah Bandar


"Hamba ini, hanawuri,
Sahbandar pelabuhan, "Hinggih hamba,
datang menanyakan ke- bandar king pangkalan,
terangan, rawuh tumakena teteh,

akan keperluan Tuanku." hingpinangka Tuwanku,"


Sang Pangeran bericata, Hangandika pangeran
naris,
"Diam dahulu kakang." "Afeneng rumuhun
kakang."
Patih Jawa segera, Patih Jawa hasruh,
mengambil hadiah, hangaweh hing dadaran,
kursi gading, korsi gading,
dan payung besar indah, Ian payung hagung
marapit,
permadanl yang lebar. premadaning gumelar.

590. Bersama dengan dampar 590. Sareng teka lawan jatan


emas, rukmin,
singgasana, singa Sana,
tempat duduk Pangeran, sanggrahan Pangeran,
bagai matahari sinamya, kadi baskara seneme,
dirarab olehemas permata, mas mirah rahap hipun,
disertai kursi enam puluh, hingiringan korsi nem
tempat duduk Kiyai, dasih,
palinggiyana Pandita,
dengan para ratu, miwah para ratu,
Dipati Tumenggung Dipati Tumenggung
Rangga, Rangga,
alas duduk halus, bide halus,
tempat duduk para palinggiyanapara mantri,
Menteri,
sudah dijajar semua. wis binabar sadaya.
7
209

591. Berkatabagindapengeran, 591. Hangandika jeng


Pangeran naris,
silahkan, lah marata,
duduklah Kakang Bandar, linggih Kakang Bandar,
di kuTsi bersama duduk, ring korsiseneng haderek,
di bawah payung agung. sasaringpayung ngagung,
Sang Bandar berucap sang Hyang Bandar
takut, wumatura jerih,
"Hamba berjajar denganTuan." "Hambajajarlan Tuwan,"
Patih Jaya berucap, Patih jaya muwus,
"Bandar, janganlah me- "Bandar, haja bangga,
nolak, Tuan. Tuwan.
Nanti tuan saya tahan, Meneh tuwan sun sanderi,
miingkir akan perintah mungkir pakon Panger
Pangeran." an."

592. Berucap Sahbandar 592. Matursembahpun bandar


ketakutan, hangiris,
"Baiklah, "Lah sandika,
hamba mengikuti perintah Tuwan lumiringa,
Tuan,
semua duduk berjajar, ta sand linggih derek,
di hadapan Baginda hing Jeng Pangeran Ratu,
Pangeran,
sajian sudah datang, patemuwan pedah wus
prapti,
bersama nyamikan, sareng hantik hanukan,
teh dan gula batu, teh Ian gula batu,
kopi dan mentega, kahwa Ian lawuhmantega,
halwa dan gula pasir, halwa Ian gula pasir,
serbat anggur air mawar." sernat hanggur
harmawar."

593. Setelah dipersilakan lalu 593. Wus linasih nuliya dahar


makan semua, sami,
semua sajian. sapa heca.
210

ramai bersuka ria, ramiya sukan sukan,


rinum nimbi longsarune,
tak terkatakan ramainya, tan sipi rame nipun,
sudah selesai mereka wus luwaran denira bukti,
makan,
mencuci tangan lalu kurah nuUya nginang,
nginang,
dulang sajian di undur, sasa jening ngmdur,
diganti oleh ponakawan, nginanteni panakawan,
berkata, hangandika,
Pangeran ucapan manis, Pangeran wacana manis,
"Ban^ tuan-loiberitahu^ "Bandar sira sun warah.

594. yCku ini dari Jawa Giri, 594. Hingsun niki saking Jawa Giri,
fakyat dari, kawulane,
Sunan Ratu Ningrat, sunan ratu Ningrat,
/beliau melanjutkan tugas ngentining rasuljenenge,
Rasul,
\aku yMgjjiatg^_ hingsun ning ngutus
dangu,
/mengislamkan kalian hanyelami king sira sami,
semua,
orang Lombok dan wong Lombok Ian
sumbawa, Sumbawa nusa Bali
pulau Bali Badung, Badung,
}ila kalian laksanakar bilih kasadiya dening
Hyang,
kakang Bandar, kakang bandar,
cepat pulang mewartakan, hage mantukhasung warti,
kepada Raja Tuan. king ratu pakannira.

595. Sampaikan salamku pada 595. Salaming sun hatur ring


Raja, sangaji,
jangan khawatir, haja hewuh,
jangan gusar, haja duka maras,
kedatanganku kemari. rawuh king sun haneng
kene.
211

tak akan merusak barang ham ngrusak tumuwuh,


tumbuh,
tak akan melorot ke- tan lungsur lingih smg
dudukan Raja, ngaji,
tiada rakus atau jahat, tan loba dura cara,
cuma menunjukkan, kewala hanuduh,
agar meninggalkan agama duk hambuwang gema
kafir, " kupar,
diganti, ^~ ginentenan,
dengan agama Islam yang dening agama selam le-
mulia, wih,
yang disukai oleh Allah. kang karem menang
ngalah.

596. Kakang Patih Mataram 596. Kakang Patih mantaram


pulanglah ke desa, lah nulih maring desa,
bersama Syahbandar, mareng Ian Sibandar,
ceritakan pada Sang Raja, hamitutur ring Sang
Katong,
dan Rangga Majalangu, Ian Rangga Majalangu,
dan Arya Kerta ber- Ian Harya Kerta saroki,
samamu,
adik Jaya Lengkara, hadi Jaya Lengkara,
dan Kiyai Guru, Ian Yayi Guru,
dan Kiyai budiman, miwah Pandita Budiman,
para Sulinggih, kang sun linggih,
dan tuan Duta Haji, muwah Tuwan Duta Haji,
silahkan pulang ke desa." dawe mantuking desa."

597. Menyembah Ki Patih 597. SawursembahpatUthatur


menghormat, bakA,
kepada Baginda, hing jengira,
"Pangeran yang mursal, "Pangeran kang mursal,
hamba mohon pesan, kawula nuhun hature,
hamba mohon, hamba hanuhun,
agar diputuskan sekali. pegatpisan mangkin.
212

jangan mengulang men- habot yen pindo karya,


jadikan berat,
agar diketahui, dareponkang weruh,
hamba mohon petunjuk; kawula neda kariya,
wadia Tuan, wadiyaTuwan,
apa kesanggupannya pada paran sanggup tekeng
Tuan ? tiki,
Dan apa tindakannya ?" Ian hapa dayan nira?"

598. UcapanPendetaSulinggU), 598. Haturiapanditasulinggih,


dengan para pemuka, miwah tuwan,
Haji kepada pangeran, haji king pangeran,
"Ucapan KiPatih itu benar, "Benar Ki Patih hature,
hamba mohon, kawula nuhun pangkun,
menyampaikan sesung- hanganturi sampiyanjati,
guhnya,
orang Lombok itu, hinggih wong Lombok
hika,
banyak yang sudah berlari, hakeh wus malayu,
mengungsi ke gunung ngungsi gunung halas
hutan desa, desa,
bubar ke sana kemari, sara kawa,
pemerintah Lombok yang praja Lombok hikang kari,
tinggal,
dengan setengahkaunmya. lawan kaum satenga.

599. Masih menunggu sang 599. Kari nganti sang Bandar


Bandar, huni,
karena sangat keras, panarongas,
mendengar sorak." hamiyarsa surat"
Pangeran Negeri berujar, Pangeran gari sahure,
"Wahai Bandar jangan "Lah Bandar haja hiju,
takut,
itu prajurit pulangnya, pan hasalah mantuking
reki,
makanlah dulu dengan henak rumuhun dahar."
tenang."
213

Si Bandar menghormat Bandar nembah matur,


berkata,
"Balk seperti ucapan tuan "Hinggih sandika
kata." Pangeran, handikane."
Pangeran kepada Pendeta Pangeran ring pandita
Haji, haji,
"Memang benartuturtuan. "Sajati tutur ndika.

)00. Wahai Paman Mataram 600. Lah ta paman Mantaram


segeralah, den haglis,
laksanakan, lake kena,
kehendak Tuan, sadayanira,
t^yakan perwira semua, tarinen prewira kabeh,
bagaimana kesanggupan paran sang gapi reku ?"
mereka?"
Beratur sembah patih awur sembah patih
ketakutan, wotsari,
berdiri dihadapan ngadeg kayun pangeran,
pangeran,
Kemudian,merekasegera, Yata, niya hasruh,
Kanda Rangga Maja- Kakang Rangga Maja-
lengka, lengka,
hanya patih, Harya Patih,
"Suruh sorak yang "Kena hasurak kasinilir,
gemuruh,
adik Jaya Lengkara. hadi Jaya Lengkara.

")!. Dengan Raden Kusuma 601. Miwah raden Kusuma


Betawi, Betawi,
adik patih, hadi patih,
pulanglah ke Semarang, muliya hing Semarang,
Turaenggung Surabaya Tumenggung Surabaya ge,
segera,
dan Tumenggung semua, tan tumenggung sadaya,
dan Tumenggung Anom Ian Tumenggung nganom
214

Sandi, sandi,
dengan ratu Madura, Ian Ratu Madura,
dengan Ratu Sumenep, Ian Ratu Semenup,
bagaimana kesanggupan kadi paran sanggup hira,
Tuan, lah witoken,
daya upaya Tuan kabidayane hing
sekarang?" mangkin?"
Kepada paduka pengeran. Hingjeng ndikapangeran.

602. Beratur sembah semua 602. Matur sembah sakweh


prajurit, hing prajurit,
kepada Pangeran, hing Pangeran,
sambil bersedakap, sarwi hakidepat,
lalu bersama berdiri, nuliya sareng ngadeg
kabeh,
terus menghunus keris, laju hangunus duhung,
sambil menghentak bumi, sawija genti rakening
bumi,
suaranya sama keras, sawure samiya ngerak,
Harya Majalangu, Harya Majalangu,
dahulu mengeluarkan rumuhun metoken hujar,
ucapan.
Nab Ki Patih, "Lah Ki Patih,
lihatlah kesaktian delengen wesma Maja
Majapahit, ' ——— pahit,
lihatlah dengan seksama." saksara dan nawas."

603. Lalu bersilat menge- 603. Nuliya selat matoken


'i luarkan kesaktian, kasakti,
bagai singa, kadi singa,
galak dan menakutkan, galak hamar Jaya,
I tercengang di orang cengang sakehing wong
j I melihat, tumon,
/ j lalu membabat pangkal hamodang witing waru,
/ ' warn,
putus dan masih berdiri. pisan pasah hangadeg kari,
215

"Bila belum kalah, "Hinggih yen durung


kalah,
orang Lombok olehku. wong Lombok den
• ngingsm,
malu hamba pulang ke merang ngong mantuking
Jawa, Jawa,
aku menghadap. hangunjungi.
ke Ratu Giri, hingsun ratu Giri,
sekehendaknya aku sakarsani sanggup
ladeni." mirang."

Lalu diganti Jaya 604. Dan sinundul ring Jaya


Lengkara, Lengkari.,
•'Lihatlah." "Delengena,"
dikeluarkan kejagoannya. wiyos kena ta sura.
silatnya dan kemampuan- tandangelawansanggupe.
nya.
lalu mengeluarkan kesak- nuliya metoken kawruh.
tian.
bagai kilat dan petir. kadi kilat bareng lah tatit.
H meiunciuf diTautan, hanengah king lautan.
namun tak tenggelam. pan nora kalebu.
lalu berjalan diangkasa. nulih lumampah hing
tawang.
terbang melayang, hangga gama.
lalu gaib tak terlihat. gahib tan nana kahaksi.
takjub semua yang heran sakweh tumingal.
melihat.

Kemudian turun sesumbar 605. Dan tamedak susumbar


lagl, malih.
"Yang dihajatkan. "Hajata wong kapir
siorang kafirLomboksaja, Lombok huga.
bertemu denganku hamangguhan ngong
sekarang. mangke.
tnar ibiB raksasa Raksesi, yadin belis ditiya diyu.
216

akan aku mundur, nora hulap hingkeambali,


biar kanda diijinkan yen panon ningsun
Sunan." Sunan."
Lalu disusul lagi, Hanulih sinundul,
Paduka dari Madura, den nira huning Madura,
"Ayo Patih, "Lah ta patih,
lihatlah, delengan sakesani titih,
jurus dan silat tempurku." tandang Ian patiyaning
Hyang."

606. Lalu mulai mengeluarkan 606. Nuliya nandang matokan


kesaktiannya, kesakti,
tampak bag%.^ tinon kadi,
V
macan sangat galak, rimong luwih gagak,
seperti gunung besamya, Iwir kadi gunung gdena,
matanya bagal matahari natra Iwir surya murub,
bersinar,
siapa dipandang ketakutan, sing tumingal katawan
hajrih,
lalu mengambil tombak, nulih hangambil tumbak,
dilemparkan ke atas, binuwang mring duhur,
pucuknya menghadap ke sangkute mbaliking
bawah, ngandap,
maka ditadahkan, dan tinadah,
dengan punggung Sang hing gigirira gangaji
Raja,
terkenal dan mental si kani tumbak malesai,
tombak.

607. Ke udara remuk sekali, 607. Daring tawang pan remek


sapi,
sesumbarnya, susumbare,
"Ratu Madura, "Ratu hing Madura,
jangankan musuh seperti hajana musuh samene,
ini,
meskipun api mengamuk, yadiyan napi hangamuk,
tak urung aku ceburi," tan wande hingsun
seburi."
217

Lalu Dipati Semarang, Yata dipati Sei


dan Surabaya, Ian Surabayeki
danRatu Semenepberaksi, Ian Ratu Sumei
"Aku tanya sekarang, "SungPatari, \
pada menteri dan Tuan king mantrilam
sekalian,
agar sama menepati. hambul napan hapeti.

608. Man tidak melaksanakan 608. Gelen hora nyandang


tugas, nging kardi.
Rasulullah, rasulullah,
yang diamanatkan padaku sinung ngingsun sunan."
oleh Sunan."
Menteri danlasykar berdiri Mantri bala ngadeg kabeh.
semua.
sama menghunus keris. sareng hangunus duhung.
berkata sampai goyah samiya ngucap ngenter
bumi, kang bumi,
H ""■■■■'•T^uharTumpah hamba.
sekarang juga hamba
"Duh lepasen hamba.
hing mangke hawur.
berjanji.
kepada Allahku Ta'ala, maringPangeran Suksma,
semalanya. salamine.
tak akan tidur makan. tamage hature bukti.
rezeki dari Allah. resekiningHyangSuksma.

609>. Sekarang hamba bayar 609. Mangke hamba hanawur


darah, Idn getih.
dengan jiwa. tekeng atma.
kepada Allah Ta'ala, maring ngalah Ta'ala,
baiklah kita perang sabil payuhaperang sabilhage.
segera,
tubuhku kuserahkan. lah hawoka wus srah.
kalau sampai aku mundur lamon kundur hamba
bCTperang, hajuiit.
penggallah Tuanku, Ian tugelan tuwan.
218

kepalahamba, murda kawuleku,


buat menjadi bola sepak, kinaryaken lompong sepak,
telah patutlah, pan sunawi,
kesanggupan menteri sanggup mantri wadiya
lasykar semua." sand."
sorak pun menggoyahkan Surak karungeng
angkasa. ngawiyat.

610. Takjub terpesona Bandar 610. Genga lengleng sang


melihat, bandar ningali,
kesakdan, king saktine,
para prajurit utama, prejurit hutama,
dan kesanggupan semua, Ian sangguping wadiya
kabeh,
lalu bersama duduk. nuliya sand halungguh,
Sang Pangeran meng- pan Pangeran wangsiting
isyarati makan, bukd,
lalu datang makanan, ,yata rawuh tedahan,
sajian banyak sekali, sasajen siq)enuh.
para patih mempersilahkan, patih ngacarane samiya,
dan Sang Bandar, Ian Sang Bandar,
lalu bersama makan, tumulih sareng ngabukti
menyertai Sang Pangeran. hing ngiringi Pangeran.

611. Lauknya bangsa ikan 611. Lelawuhe salwir hulan


perairan, wari,
juga daging, mwah daging,
binatang kerbau liar, buron kebo gamang,
semua berpesta makan, samiya sukansukan kabeh,
dan sudah kenyang, sami wus wareg sampm,
semua mencuci tangan, hing ngarara harmana
sami,
minum air semua, hinum wari hakwah,
guru kiai halus, guru pandita lus,
membaca doa selamatan, nacado ngasalametan,
semua orang. sakwehing wong.
219

Jawa menadah tangan Jawa pada tenah I


mengamin, •■9

Sang Bandar ikut pula. Sang Bandar ngiring.


612. Selesai mereka membaca 612. Tutug deniya maca dewa
doa dan mengaminkan, ngamin,
kemudian, nuliya sami,
makan sirih semua, nginang sadaya,
sudah diundur sajian, wusing ngundur sesajene,
Sang Patih menyembah patih nembah humatur,
berkata,
"Mohon pamit hamba "Neda amit kawula
sekarang, mangkin,
pulang ke negeri. mantuka lung negara,
tetapi bila tak mau, hanging yen tan kahyun,
Raja Lombok masuk sang nata Lombok
Islam, hasolam,
bagaimana, lah punapi,
kehendak Pangeran kayun pangeran meritig
terhadap kami, kami,
mohon hamba perangi." neda hamba hamuka."

613. Berkata Pangeran dengan 613. Hangandika pangeran


manis, hamanis,
"Kakang Patih, "Kakang Patih,
jangan Tuan perangi, hayuwa ge ngamuka,
bila belum habis^bujujcan^ yen durung telas
rumrumme,
pengajaran dan nasihat, wudangan Ian panga-
waruh,
daya upaya dan kesaktian, kabodayan lawan kasakti,
kepandaian dan kedik- kadiran Ian digjaya,
;' jayaan,
!' bila telahdilakukan semua yen wus selami hiku,
t itu,
\ namun belum mau Islam, maksi tan gelam haselam,
akhimya. haputusan.
220

Tuan beri tahukan padaku, sira hawarah hirtg kami,


baik kita perangi bersama. hanak sareng ngamuka.

614. Begitulah kata-kataku, 614. ban mangkana wujar


mami,
nah pergilah, lah lungaha,
semua Patih Rangga, sami Patih Rangga,
yang dulu kuperintahkan kang dan kinom hunt
sekalian, kabeh."
Kemudian mereka turun, Yata sami tumedun,
sambil menyembah saha sembah ngaturi
pamitan. pamit,
Sang Bandar pamit Sang Bandar pamit
menyembah, nambah,
berkata Pangeran dengan Pangeran ling niyarum;
lembut,
member! pakaian sang sang pidadarming Sang
Bandar, Bandar,
seperangkat, sapengge,
dengan payung indah. kalawan ning payung
ngadi.
Sang Bandar menerima Bandar hormat narima.

Ganjarjumya menyampai- 61^. Ganjarane hanekaken


kan,. huni,
isanku ini, "Ningsun niki,
kepada rajanya, maring ratu nira,
jelaskan dengan seks^ warahana deniya teteh,
30ga Sang gjjiHiiau, poma Sang Nata hayun,
mengikuti agama suci, hamiluna king ganialewih,
mengaku anak padaku, tur hanak Ian ning yang,
cepatlah aku bertemu, hage sun katemu,
bila Sang Raja tak mau, yen Sang Nata tan nidepa,
past! akan binasa, yekti rasak,
negara Lombok sekarang. nagara Lombok ring
mangkin.
221

diazab oleh Allah. binendon den Hyang


Suksma.

616. Agar setiap lasykarnya 616. Saparene hamanggih


mendapat kebaikan, becik,
semogalah. pomppoma.
Sang Raja mau, Sang Nata hidepa,
begitulah pesanku, mong kong pawo-
kasingong,
Ayo pergllah semua, "Lah Imga kabeh hiku,
lalupergilahsegerasemua, nulih sami lunga
berbendera membawa hangraris,
tanda kebebasan, habandera hakaras,
semua beipayung agung, samipayung hagmg,
dengan ciri masing- kembar ciri suwang-
masing. suwang.
Sang Bandar, Sang Hyang Bandar,
yang berjalan dahulu, hingkanglumaku rumihin,
AriaPatih di belakangnya. Harya Patih huriniya.

617. TuanPatihdibelakangnya, 617. Sira Patih king nguri


nireki,
diapit oleh, saha pajak,
baris dan gamelan, baris Ian gamelan,
guru kiai ikut di depan guru panditajengkatet,
di belakang semua, hing nguri Samiya
tunggung,
diiringi lasykar dan santri, hing ngiringi wudi Ian
santri,
tak dikisahkan di jalan, tan kawama hing marga,
sudah sampai dan masuk, wus prapta malebu,
di ibu negeri Lombok, hing nagara Lombok
samiya,
menuju, hanjujugi,
masuk Balai Agung mantuking bancingah
semua. sami.
222

Kaja Lombok sangat Raja Lombokpan kagiyat.


terkejut.

618. Melihat sang Bandar 618. Wumulati sarig bandar


datang, kang prapti,
dengan tanda kebesaran saha karas,
(karas),
dan bendera gemerlap, bandera habara,
payung agungnyakembar, hakembar payung
hangunge,
dan berbusana baru, tur kedadaran kampuh,
dan pengiring berganti Ian pabatur hira hasalin,
pakaian,
lain disapa oleh Raja, sinapa den Sang Nata,
"Cepat kemari Bandar, "Hage Bandar rawuh,
ceritakan aku segera. lah warahen ningsun
lenggal,
orang mengapa, wong punapi,
orang banyak bersorak wong ngakeh hasurak
sorai, hantri,
bagaikan runtuh pertala kadi rubuh pretala."
Idn^tT^

619. Sang Bandar beratur pada 619. Sang HyangBandarmatur


Raja, ring sangaji,
"Nah sekarang dapatlah, "Lah ta mangke polih,
tandingan Tuan, landing Tuwan,
ini dia utusan, Ian puniki hutusane,
dipati yang di depan, dipati kanging ngayun,
dari Kartasurasangatsakti, saking kartasura sakti,
bisa terbang, bisa hangawang-
ngawang,
berjalan di atas air, lumaku hing banyu,
gaib tak tampak, ghaib tan katon tininggal,
yang di belakang. nanging nguri.
223

Aria Rangga Majapahit, HaryaRangga Majapahit,


gesit bagai kilat. gencange kadi kilat.

620. YangdibelakangituPatih, 620. Kang ngirig pungkur


punikti pepatih,
di Mataram, hing Mantaram,
tan kang wis ksama,
bangkit raris kepatene,
keperkasaaimyaluarbiasa, prekosane kalangkuhg
kebal tak ubahnya besi, teguh hira tan pendah besi,
mata bagai matahari netralwir kembar,
kembar,
yang menjadi pengiring- kang dadi pamungkur,
nya,
guru kiai haji darma, guru panditajidarma,
lah kena dine,
menyuruh tuan masuk Is takon tuwan selam
lam, mangkin,
bila tak mau akan dipaksa. yen tan narep den hapaksa.

621. Wahai Tuan suruhlah 621. Lah Tuwan hakenana


segera, haglis,
mengambil, hangambila,
tempat duduk mulia, palunggwan muliya,
tilam dan lantai agar pacar lante hing kang
digelar, kawat,
mumpung datang, mumpung hipun ta rawuh,
bila salah tindakan lamolah tindak Sangaji,
Tuanku,
pasti akan diamuknya, yektine den hamuk pisan,
hamba sudah tahu." kawula wus weruh."
Diberi pakaian dan Tur den dadar sinung
makanan, mangan,
sangat terkejut, dan kumejet,
rasa hati Sri Baginda, tiyasira Sri Narapati,
dan para menteri semua. Ian mantriko sadaya.
224

622. Menyuruh mengambil 622. Haken ngalap lante pacar


lantai tikar, haglis,
tak lama, tana suwe,
sampai orang digelar, teka wus binabar,
ribut orang di dalam desa geger wong jero desa
kabeh,
karena utusan datang, dening wutus rawuh,
dengan lasykar gamelan maha bala gamelan baris,
baris,
gong-beri bergema, bari nipun hangerak,
tambur menggeludung, tambur gumuludug,
orang desa tergesa wong desa gupuh
menonton, tumingal,
maka sang raja, dan sang nata,
berkata kepadaSahbandar, ngandika maring Bandar
haglis,
"Perhltunganku Bandar. "Lah reka hingsun
Bandar.

623. Bagaimana caranya 623. Paran tingkaha tamiya


meladeni, nampuri,
derepone,
agar tamu tidak kecewa ?" haja duka."
Bandarsegeradisuruh raja, Bandar kensang nata
hage,
keluar alun-alun, teduning ngalun ngalun,
menyembah Sang Duta kapa hamapagiSang Duta
datang, prapti,
"Aturlah dan siapkan, "Tur ken cawisena,
penginapan dan makan sepah pangan kinum."
minum,"
Maka Sang Raja sudah Dan Sang Nata wus taken
menanyakan kesiapan, sadiya,
lain keluar, nuliya teduh,
diiringi sang manca hiring Id manca mantri,
menteri,
menyambut di'jalan. king lurung hamapag.
225

624. Maka bertemu dengan 624. Dan panggih Ian Sang


sang Adipadi, Adipati,
Rangga Aria Patih, Rangga Harya,
sudah datang, Patih sampun prapta,
dipertunjukkan kesaktian- depun gelar babongese,
nya,
seperthraksasa terlihat, Iwir raksasa kadulu,
panabarisrengganesami,
jagaLmatafiari netra Iwir surya kembar,
kembar,""
ngeri semua yang melihat, hebat sakweh ndulu,
duduk semua berjajar, pada halungguh hatatah,
lalu datang, yata rawuh,
guru pendeta dan haji, guru pandita Ian haji,
dan mudin para santri. Ian mudin santrinira.

625. Maka Sang Bandar 625. Dansangbandarhakening


menyuruh Raja, sangaji,
mempersilakan, ngasaraning,
naik ke Bencingah *) mungguh hing Bancingah,
Sang Raja lalu berucap, Sang Nata harisdan tinge,
"Permisi hamba mohon, "Tabe' kawula nuhun,
tuan berkenan naik duduk, neda sami mungguh ha-
linggih,
semua di Balai Agung,, king Bencingah sadaya,
Patih Jawa beratur, Patih Jawa matur,
hinggihsandikasang nata,
"Silahkan, lah dawega,
Tuan berjalan dahulu, tuwan lumaku rumuhin,
hamba mengiringi." kawula lumiringa."

626. Sang Raja langsung naik, 626. Dan Sang Nata laju
munggah haris,
ke Bencingah, hing bencingah,
dipersilakan. hika ngacaran,
Sang Patih duduk berjajar, Patih halinggih derek.
226

lalu bersama duduk, nulih sareng ngalungguh,


penuh di balai dan kebek bale Bancingah
Bencingah, sami,
semua patih Jawa, sadaya patih Jawa,
beratar baik mohon matur hinggih mhun,
permisi,
Sang Bandar mengisyarati sang bandar hawangsiti
sirih rokok, sedah,
sudahdatang, sampun prapta,
dipersilahkan makan sirih king ngacaran nginang
semua, sami,
Patih Jawa menerima. Patih Jawa narima.

627. Menjawab Ki Patih agak, 627. Nawuripatih hasniu radin,


"Sayang kalau tinggal, "Heman kari,
makan sirih itu gampang, hanginang hagampang,
rasanya belum bertemu, wirasa durung ngaperes,
hamba ini Sang Prabu, hamba hiki Sang Prabu,
dari Jawa meninggalkan saking Jawa tilar Nagari,
negeri,
diutus oleh Sunan Ratu, kinumpuli sunan,
ratu kang ngawutus,
menghadap kepada Tuan, humareka hing ngandika,
mempersilakan, hangaturi.
Tuanku masuk Islam, Sang Nata haselam
mangkin,
mengikuti Rasulullah. hangiring Rasulullah.

628. Penutup segala Nabi, 628. Panutupi sakweh para


Nabi,
yang mulia, kang linuwih,
bemama Muhammad, hing ngaran Muhammad,
di Arab mekah negerinya, hing ngerab mekah
desane,
orang Arab semua ikut, wong ngarab kabeh hanut,
sampai luar Jawa sudah tekeng Jawi Jawa wus
ikut. ngiring.
227

Susuhunan Giri Jawa, susunan Giri Jawa,


yang dekat dengan Rasul, kang sumanding Rc
memerintahkan kaumnya, hangandikeng kaurrrmm,-
mengislamkan, hanyelami,
seluruh orang-orang Jawa, sakweh king Jawa anging,
namun,
bila tak mau ikutditumpas. sing tan zarsa dan turak.

629 Nah sekarang bagaimana 629. Lah king mangke Tuwan


Tuan, kadi pundi,
kemauan Tuan, hayun Tuwan,
mau atau tidak. harsa hatawa hora.
Sang Raja terdiam saja, Sang Nata seneng bake,
cuma berbicara dalam hati, pan hamicarong kalbu,
bila aku bersikeras, yen sun kedah,
menyatakan tak mau, ngaku tanapti,
pasti hancur negara ini, yekti hajur nagara,
bila aku katakan mau, yen sun ngaku hanut,
Sanak dan rakyat mungkin warga bala bilih bangga,
menolak,
tak pantas, hora pantes.
seorang raja membawa SangPrabu hamemetengi,
kegelapan,
pantasnya menerangi patuta nerang buwaiia.
bumi.

Akhirnya sang raja 630. Hawekasan sang nata


menjawab, nawuri,
"Baiklah Tuanku, "Hinggih Gusti,
hamba belum berani patik durung ngasah,
memutuskan,
hambabermufakat dahulu, rerasan kawula mangke,
dengan sanak wargaku, pan sanak wangsa ngulun,
belum berkumpul untuk durung kumpul dan
kutanya, tatakeni,
bagaiman mau mereka." yen paran karep hira."
Rangga Majalangu berkata. Rangga Langu muwus.
228

"Bila kemauan tuan "Yen nayun sang nata


pribadi, waga,
mau ikut, hapamilu,
atau mau mengikuti," hatawa ya tan sahiring."
Sang Raja diam ter- Sang Nata meneng
menung. kepuwan.

Adipati Aria lalu berucap, 631. Hadipati Harya tur


hangling,
"Adik Jaya Lengkara, dijaya lengkara,
Sang Raja diam membisu, sang antaja mungup bake,
masih banyak yang belum, pan nakeh lagi durung,
tugas kita belum ter- karya hamba durung
laksanakan, kinardi,
mengislamkan orang hanyelam wongSambawa,
Sumbawa,
Bali, Nusa belum, Bali Nusa durung,
Ayo,jawablah tuan raja, Lah sarubinna sang nata,
agarjelas, depun tindih,
kesanggupan Tuan Raja mangupe Sang Nata
sekarang, mangkin,
mau ataii tidak." hayun hatawa hora."

Lalu berkata kepada Raja 632. Yata mring raja Lombok


Lombok, ngandikaris,
"Bila mau, "Yening karsa,
saya bersama Tyanku, hamba miring dawak,
mengikuti Pangeran ngiring Pangeran
Perapen," Parapen,"
Sang Bandar berkata, Sang Hyang Bandar
humatur,
kepada Sang Raja dengan hing Sang Nata matur
jelas, hangriris,
"Pesan Pangeran, "Pawekase pangeran,
Prapen tadi, Parapen ning wawu,
hamba disuruh beratur hamba ken matur ring
229

kepada Tuan, Tuwan,


hendaknyalah, poma poma,
Tuan mau mengikuti, Tuwan hayun lumiring,
enganut agama Islam. nyaluka gama Islam.

Itulah agama Rasul yang 633. Hiku gama rasul kang


mulia, linewih,
sang kekasih Allah, kekasihe,
bernama Nabi Muham Hyang Nabi Muhammad,
mad,
penutup segala Nabi," panutuking Nabi kabeh."
Kata Pangeran tadi, Sabda pangeran wawu,
"Tuan tak akan di "Norandikahikang rusaki,
binasakan,
menjadi jerahan, hangrundijejarah,
tidak akan menistakan hanista yang ngulun,
Tuan,
tak akan digusurjadi raja, tanang busurjineng tuwa,
bila tuan telah memeluk, yen wus nyaluk,
agama Islam yang suci, tuwan gama Islam lewih,
kedudukan tuan akan jinujung linggih tuwan.
~^,dijunjung.
"M

634. /Bila tuan raja ingkar 634. Yen sang nata bangga
^ mengikuti, sahiring,
pasta rusak, yekti rusak,
kedudukan tuan, reke linggih tuwan,
sampai cucu buyut, tekeng saputu buyute, .
tak akan menemui tana manggih rahayu,
keselamatan,
karena diazab oleh Allah," pan binendon desa Hyang
WidL"
Sang Raja merasa lesu di Sang Nata lesing manah,
hati,
"Wahai Bandar aku, "Bandar hingsun,
mengikuti agama king ngagamaRasulullah,
Rasulullah,
230

selcarang aku sedang, lagi hingsun,


mengurapulkan rakyat, hahangumpuli wadiya
mami,
aku suruh masuk Islam." sun kena gama Islam."

^35.j Maka Sang Raja pun 635. Dan Sang Nata


berkata, hangandika malih,
"Baiklah Gusti Patih, "Hinggih gusti Patih,
hamba mengikuti, ngiring hamba,
kepada agama Islam yang hing gama Islam kang
mulia, mulia,
sekarang sedang mangke kari hangumpul,
berkumpul,
semua wadia sanak wargi, sakweh wadiya sanak Ian
wargi,
hamba sumh ikut Islam." hambako milu Selam."
Tak jadi si patih marah, Ta hiya ndika bendu,
lagi mereka enak makan balik heca samiya
sirih, nginang,
sang patih, sang patih,
mengucap segera, ngucap sawur ira haris,
syukur alhamdulillah. sukur alhamdullila.

/ |636. 1 SangPendetaHaji berkata, 636. Sang pandita Ji


hangandikaris,
"Wahai Baginda Raja "Duh Sang Nata,
Lombok,
benar-benar Tuan, Lombok histu tuwan,
sanggup mengikuti ngiring susuhunan
Susuhunan, sanggupe,
ayo kumpulkan, lah kumpulan hasruh,
rakyat tuan yang banyak, wadiya tuwan kang katah,
suruh masuk Islam semua, konen Selam sadaya,
besar ganjarannya, gung ganjaran nipun,
bila ada ingkar tak mau yen nana bdngga tan
pCTcaya, narun,
hangandeli.
231

dewa berhala setan iblis, dewa brahala setan iblis,


si penganut ilmu leluhur. pun hilmu kebuyutan.

\62>lJ Hamba akan lawan 637. Nene hamba hanglawan


berperang, hajurit,
kesaktiannya, kasaktene,
dan memuji zatullah, Ian muki satulah,
patih Jawa berucap, hapatih Jawa sawurre,
bila ada orang melawan, yen nana wong hamurug,
mengandalkan keperka- hangandeli prekosaneki,
saannya,
akulah yang menyambut, mneh hamba hamapaq,
kesaktian dewanya, sakti dewanipun,
dan Mursalin Mustafa," Ian mursal hali mustapa."
Sang Adipati, Hadipatih,
Jaya Lengkara berujar, Jaya Lengkara nawuri,
"Bila ada orang ingkar. "Yen nana wong
habangga.

/ 638. /Mengandalkan kesaktian 638. Hangandeli kasakten


/
y Makjusi, hajusi,
bisa ilmu leak, bisa ngaleyak,
bisa nyiluman, mangke hanyiluman,
memeliharabebai banyak, hangingon bebahi hakeh,
hamba melawan perang hamba hanglawan cucuh,
landing,
jangan takut dengan haja hile Ian kudrat hilir,
kodrat.
Nab! Allahu Ta ala," "Nabi nira Hyang
suksma,"
Prabu Lombok beitiatur, Prabu iMmbok matur,
"Baiklah sekehendaktuan, "Lah Tuwan hakenana
tuwan,
karena telah cukup, dene wanoh,
mufakat hamba dengan rerasan kula Ian gusti,
tuan,
hamba aturkah. hamba ngaturi tuwan.
232

639. Bersantap nasi uduk 639. Hadabarsekulhulansami,


semua,
dan dulang, Ian hawadah,
seperti buah-buahan," makadi waohsohan."
Lain Bandar memper- Lah Bandar kenlarih
silakan, kabeh,
bersantap,
sajian lauk dan nasi, sesajen hulan sekul,
Sang Duta Jawa semua Sang Duta Jawa samiya
berueap, ngeling,
"Sekarang sri raja, "Mara narendra,
janganlah Sang Prabu, hayage Sang Prabu,
memberi kami makan, narimong kawula ddhar,
sebaiknya kaum tuan, bali kahum,
yang diberi makan, tuwan den hipuk habukti,
agar senang hatinya. dumeh bungah
manahniya.

640. Permisi bila tuan telah 640. Tebe yen wus tuwan sami
masuk semua, manjing,
memeluk, hanjaluka,
agama Islam, king gama Islam,
satupersatu akanmenjaga, hatunggalan hambatek
hage,
mengikuti agama Rasul, hanuting gama rasul,
tatkala itu kita bersama kala hiku bareng habukti,
makan,
membaca salawat, hamulehing lawat,
membaca doa rasul. maca do'a rasul,"
Sang Raja berkata tenang, Sang Nata heca ngandika,
baiklah mohon, "Hinggih nuhun,
hamba dan semuanya, kula lawan sawawi,
mohon pamit dahulu mundur rumuhun tuwan.
tuanku.

641. Besok pagi bila sudah 641. Benjangnganjingyanwus


semua, peresami,
233

sepakat, rerasane,
rakyat hamba tuaaku, wadiya hamba tuwan,
segeralah datang kemari, datenga king kene hage,
mengajarkan mereka, hanguruk kabeh hipun,
agama Islam yang suci." king hagama Selam hang
suci."
Sang utusansemua berujar, Sang Duta samiya sabda,
"Nah benar seperti itulah, "Lah pened kayeku,
seperti kata tuan, saksama hujar tuwan,
sekarang tuan raja, lah sang nata,
kami mohon pamit, kurnpelen kawula pamit,
akan kembali ke bangsal. munduring bangsaltuwan.

642. Dan sang Bandar menjadi 642. Lah Bandar karya kiyahi,
Kiyai,
bila telah sepakat, yen wus ratah,
bicara orang senegeri, rerahosing desa,
tuan laporkan saja segera, pakan nira matur hage,
kepada Pangerann Ratu." maring pangeran ratu."
"Baiklah," jawab si Sawurira Bandar, "Lah
Bandar, hinggih,
"Hamba segera melapor." kawula ge matura."
Lalu mereka mundur, Yata sami kukur,
semua duta Haji Jawa, sakweh duta haji Jawa,
maka gemuruh, pan gemuruh,
suaranya bagailautan, siyarane kadijaladri,
sudah sampai di pela- wus prapta hing labuhan.
buhan.

643. Tuan Patih segera 643. Sira patih haruh matur


mewartakan, haris,
sambil menyembah, sarwi nembah,
beratur pada Pangeran, maturing pangeran,
semua ucapannya pada sahu Jare hing Ratu
RajaLombok, Lombok,
dansemuatingkahnyatadi. Ian satingkahe wahu.
234

sudah dilaporkan segera, wus sing ngatur dan


tanasari,
pengeran lalu berkata, Pangeran harts hanapda,
"Wahai patihjaga-jagalah, "Ye patih den bendu,
arah kemauan mereka, pakedepaning,
si orang daratdiwartakan." wong darat sami matur,"
Semua prajurit, Sakeh parajurit,
"Baiklah tuanku." "Hinggih sandika tuwan."

644. Tak teikisahkan si orang 644. Nengakena wong Jawa


Jawa, rumihin,
dituturkan, kawuwusan,
si orang Lombok Sang wong Lombok Sang Nata,
Prabu,
mengumpulkan rakyatnya, hakumpul haken wadi-
yane,
orang dusunsemua datang, wong dusun sami rawuh,
lalu wanita juga besar lanang wadon mwang gde
kecil, cili,
juga orang di pelabuhan, mwah wong bandar,
habis sudah datang, telas sampun rawuh,
cuma adik sang raja, Hanging ngarine sang
nata,
Ratu Mumbuk dan semua RatuMumbulIan sakehing
warganya, kula wargi,
sudah minggat entah ke wus lolos hagrahan.
mana.

645. Kedua si RanggaPulasad, 645. Kalih hipun Rangga


Pulasari,
dengan Sang Demang, Ian sang Demung.
Dkn Sang Demang, Kalawan sang Demang,
ersama Raden Patih Ian Raden Patih kabeh,
semua,
berkehendak akan lari, sadiyane malayu,
mengungsi ke selatan pada ngungsikidulnagari.
negeri,
235

Ratu Dijaya semua, ratu dijaya pada,


sudahlari semua, wus malayu hiku,
dansang AriadiSabintang, Ian Sang Harya king
sabintang,
Sang Sumurbata, Sumurbata,
/ Demang Barang Pao', demung Barang Paho'
sami,
semua sudah berlari. kabeh wus mala yuna.

646. Semua minggatmengung- 646. Pada lotos kulon Raden


si ke barat, nungsi,
ke bawah gunung, soring gunung,
temparnya bersembunyi, henggenira singidan,
di lereng, bilang pangilen prenahe,
I maka dituturkan yang dan kawamakangkantun,
\ tinggal,
\ ^ja Lombok dan mraja Lombok
Wadianya, sawadiyaneki,
diberi makan semua, hing ngipuk samiya
mangan,
besar kecil kumpul, hagungalit kumpul,
lelaki wanita muda tua, lanang wadon hanbm
tuwa,
makan minum, hadaryvina,
ramai bersiika semua, rame hasusukan sami,
setelah semua makan sirih. sawuse samiya nginang.

647. Lalu ditanya oleh raja, 647. Dan tinari den ni sangaji,
semua mereka, j keh sakehe,
"Sanak wargaku, / "Sanak warga ningyang,
semua sekarang ini, sadaya pada yan
nemangke,
tidak mau ikut, hora katawan milu,
seperti kata orang Jawa Iwir hujare wong Jawa
tadi, huni,
menyuruh engkau Islam, haken sira Selam,
236

memangku, Ian sakweh manumgku,


danRangg^ pengulupatih Ian Rangga,
ica, manca manca,

a pada kalian takon nira wong ngireki,

hendak hatimu." hapa bodayanira."

648. Maka orang yagn ditanya 648. Dan tinari wong paniku
/ semua, sami,
I menjawab, sawifr hipun,
sami nora harsa,
\ Jfi ^ semua tak man, hambuang gama kapire,
MI membuang agama kafir,
. I karena sejak moyangnya, pan kabuyut hipun,
\1 I ,-^ara dedukuh, kang predukuh,
I y para Ida menjawab, hida nawuri,
"Dewa dan Bhatara "Dewa lawan Batara,
dahulu itu yang menjadi, huni nikang suluk,
agamadi dalam pemujaan, hagamajaroningpupujan,
agama Islam itu nista, gama Selam hiku nista,
di bumi, saving bumi,
tegasnya si Islam Peles Selam peles tegesniya.
Lam sakit).

enjadi kurang perleng- 649. Dadi kurang pangangge


,/kapan dan makanan, lanbukti,
hams bermiskin-miskin, panna miskin,
bodoh melarat, bade siyasiya,
nista semua pakaiannya, nista sakweh pangang-
gone,
yang bernama kafir itukapur, kapir puniku kapur,
tegasnya "beroleh", pan tegese puniku pulih,
kaya dan senang, sugih nuliya bungah,
berlimpah makanminum," wibuh pangan nginum."
Berkata prajurit semua, Hujare prajurit samiya,
"Kami tak mau, "Nura gelem,
membuang agamadahulu. hambuwang gama
rumihin.
237

berpisah dengan geherasi pisah Ian warga tuwa."


a."

MenjawabPenghuluPatih, 650. Sawurira pangulu patih,


"Bila demikian, "Yen mangkana,
maunya semua, karepe sadaya,
besok kita perangi orang payu hangamuken bah
Jawaitu, wong Jawa hiku beside,
ayo siapkansenjata kalian, lah cawisan senjata neki,
cepatambil." hambilan den nanggal,"
Semalaman mereka Hagunden sadalu,
terkantuk-kantuk, malah sampm kasirepan,
berkata, hangandika,
sang raja pada warganya, sang nata ring wadiya
_ "ami,
"Nah bila engkau kuat. \ ^'en sira kawasa.

Melawan si orang Jawa 651. ^ - ih ta wong Jawa


yang datang. ipti.
akan kuadu. . a.

engkau besok berperang, y ■ V Mng haperang.


ayo pulanglah kalian , ill' '1 ta sira kabeh.
semua, j j j
cepat ambil senjatamu. i'U anjata hasruh.
dan segera datang lagi. r'l! \eka ta malih.
akan kubunyikan i ih tengeran.
kentongan perang.
untuk berperang besok," h 1 ^rang habesuk."
Lalu mereka pulang. J'l iya mantuk sira.
maka bubarlah. n \bar.
semua bala prajurit. g bala prejurit,
pulang ke rumah masing- mr gwismasaweng.
masing.

Sang Raja masuk purl 652. D Sang Nata


segera. hi on naglis.
setelahtiba. w, nan.
238

lalu memahami pakaian ngrangsuk prejuritm,


pCTang,
semua sudah dipakainya, sabusma wusing ngangge,
sudah memberi tahu kawartenggarwasampun,
istrinya,
disuruh waspada karena kinen yatna den niyayun
akan berperang, jurit,
lalu Sang Raja keluar, nulih Sang Nata medal,
diiringi oleh kaumnya, hangiring king kahum,
Adipatl dan Ularmangan, di.Paten lanhularnuingan,
semua bersenjata, samiya sikep,
Lelepek dan tombak lalepeklawan pangawin,
pengawin,
bedil perisai pedang. bedil paresi pedang.

653. Sudah datangdiPancaniti, 653. Sampun prapta sireng


pancaniti.
maka Sang Raja, dan Sang Nata,
menyuruh genderang haken nabuh tengeran,
perang,
tak lama lalu ditabuh, tinabuhan tana suwe,
gemuruh suaranya, gumuruh suwaran nipun,
semuadatanglasykarSang sami rawuh wadiya
Raja, sangaji,
malam pun sudah slang, dalu sampun rahina.
Bandar sudah diutus, Bandar wus ya ngutus,
bila orang desa semua yen wong desa sami
melawan, hadaga,
lalu berh^tur, humatura,
kepada Pangeran Girl, mara king pangeran Giri,
orang Jawa ribut semua. wong Jawa geger samiya.

654. Sudah terdengar 654. Pan hangrungu tengeran


kentongan negeri, nagari,
maka Sang Pangeran, dan Pangeran,
menyuruh menyahutnya, haken hanimbala,
ditabuhlah segera. sinarungan tana suwe.
239

tambur bergemuruh, tambur hamaleketuk,


menggema bagai rubuh geter kadi rubuh pretiwi,
pertiwi,
guncang sang pertala hobahsang hanta boga,
bumi,
lalu bersorak-sorai, nuliya surak hasruh,
dibarengi suara bedil tinimbal bedil gamelan,
gamelan,
arkian, kawameha,
Sang Pangeran sudah siap Pangeran sampun
cumawis,
memakai busana perang. hang rangsuken busana.

655. lalusegeraturundarikapal, 855. Dan tumedun saking kapal,


haglis,
habis mengiringi, telas kangiringi,
para prajurit Jawa, prajurit king Jawa,
habis dengan semua wadia telas kabeh sdwadiyane,
bala.
Sang Pangeran segera Pangeran mangkat
berangkat, hasruh,
bagaikan suryacahayanya, kadi surya cahya niradi,
berpayung lunggul mirah, hapayung tunggal mirah,
berbendera beludru, bendera ludrung,
membawa pedang hasipatpedang sunpakar.
sunpakar,
SangPatih, Sang Ngapatih,
di depan Sang Pangeran, hing ngayun nira sangaji,
paling depan si Jaya cucuk Jaya Lengkara.
Lengkara.

656. Sudah sampai digerbang 656. Sampun prapteng kuteng


Lombok, Lombok sami,
Rangga Maju, Rangga Maja,
Aria majalengka menjadi, Lengkakang minangka,
sayap kanan semuanya, pangawattinggih salwire,
Ratu Madura segera. ratu madu hasruh.
240

dengan lasykamya sayap kiri, sabalane pengawat keri,


orang SurabayaSemarang, wongSurabayaSemarang,
mengiring di belakang, king ngiring ngipwigkur,
menjadi gunungan, kang minangka
gugmungan,
orang Basuki, wong basuki,
Saiebo dan Anom Sandi, sarebo sadaya sandi,
menjadi ekor. dadi buntuting bala.

657. Sudah teratur tata gelar 657. Wussumahab tatahe kang


barisan, baris,
lain bersorah bagai rubuh nuliya surak kadi langit
langit, rebah,
' bersamagong bedilsemua, parengging gong bedil
kabeh,
tambur beri gemuruh, tambur beri gumuruh,
bagaikan remuk sang Iwir tan pendah lebur
pertiwi, pretiwi,
orang Lombok, wong Lombok pati palu
pati,
semua sudah kucar-kacir, kabeh wus malayu,
tak ada tinggal seorangpun, tanana kari sawijiya,
berhamburan, palamburat,
berlari lelaki wanita, palayu lanang histri,
tangis bagai ombaklautan, tangis kadi tampuhan.

658. Larinyajatuhbangun, 658. Palayu reke tiba tangi,


sebahagian, kang saweneh,
jamh di jurang tebing, tibengjurang parang,
ada yang memanjat kayu hana menekayu gde,
besar,
menyelam di air, hacabi luming banyu,
para rakyat berlari kucar- punang ngula malayu
kacir, gipih,
banyak yang berlari ke hakeh malayu hangalas,
hutan.
241

binatang dan burung buron paksi larut,


minggat,
Orang Lombok satu per wong Lombokkangm-ang
satu, swang,
akhimya, wekasane,
seorang pun tak ada yang sawiji tanana kari,
tinggal,
lelaki wanita sudah pergi. lanang wadon wms kesah.

659. Hanya Bandar dan Raja, 659. Hamung Bandar kalawan


Sangaji,
dan panakawan, pana kawan,
dengandiDulang Mangap, lawan Dulang Mangap,
Mangku dan Adipati, Mamangku lawan Dipaten,
menyertai Sang ftabu, hangiringi Sang Prabu,
dan dayang si permaisuri, mwang pawongan ratu
histri,
bersama istri Bandar, sareng garwaning Bandar,
berkumpul di Bencingah, fling Bencingah kumpul,
mempersilakanRajapergi, ngaturi Sang Nata budal,
sangat terkejut, dan kumejat,
hati Sang Raja, pagaliyane Sangaji,
melihat rakyatnya hilang. mulating wadiya hilang.
660. Katamereka yang tinggal, 660. Haturira sakwehe kang
kari,
"Wahai ayolah tuan, "Lah ta tuwan,
tuanku menghilang, teda ge nyiluman,
naik ke gunung Rinjani, munggah ring gunung
hagede,
lain bersama mengungsi, nulih sareng ngalarut,
lelaki wanita tak ada lanang ngistritananakari,
tinggal,
sudah keluar dari negoi." wus ruyosing nagara."
Arkiah sang musuh, Wamanen Icang musuh,
. sudah masuk ibu negeri. wus manjing nging jro
nagara.
242

dilihatnya, king ngulatan,


orangnya tak ada tinggal, •wonge siji nora kari,
langsung masuk puri. hanerusingjro kadatuwan
diyan.

661. Dilihat Sang Prabu sudah 661. Hing ngulatan SangPrabu


habis, wus henti,
sebahagian, sabite,
berlari ke hutan, malayu hangalas,
tak terkatakan duka henti dukanira kabeh,
citanya.
Sang Jaya Lengkara Jaya Lengkara hasruh,
segera,
berlari mengejar Raja, palayune tut Sangaji,
dengan si Baret ketiga, sareng Baret katiga,
dan Baret ketujuh, Ian Baret kapitu,
berlari bagai kilat, lampah samiya kadi kilat,
lain terlihat. katingalan,
Sang Raja naik gunung. Sang Nata munggahing
ngukir,
sekejap sudah dijumpai. sakedep wus kacandak.

662. Sudah dikepung oleh si 662. Wus kinepung dening


tiga, wong katri,
lalu katanya, dan lingira,
Raja Jaya Lengkara, Ki Jaya Lengkara,
"HaiRaja, "Heh sang nata lah kulehe,
berlari ke gunung," hamelayu ring gunung,"
TerkejutSri Baginda Raja, Dan kumejatSriNata Pati,
merasatakkeruantingkah, hangrasa karepatan,
menunduk beratur, tumungkul h umatur,
"Saya dibujuk, "Hinggih, hamba hing
ngalokan,
oleh rakyat, dening bala,
tahunya aku ditlnggalkan, teka dan tilarmring kami,
berlari tak tentu arah. malayu ya sasaran.
243

Sekarang mohon hamba 663. Mangke teda patennana


dibunuh." kami."
Maka berujar, Danlingira,
Raja Jaya Lengkana, Ki Jaya Lengkara,
kuminta segera turun. "Hajana keh panapdane.
teda hage tumedm,
pulang ke negeri lagi, mantuk maring nagara
malih,
Sang Pangeran menunggu Pangerannganti Tuwan."
Tuan."
Sang Prabu menjawab. Sang Prabu sumawur.
sambil mencium kaki. sarwi hamungkemi pada,
"Takut hamba, "Hajrih hamba.
bertemu dengan Gusti hanemulan gusti Patih,
Patih,
karena mengingkari janji. denne long ngubaya.

Hidup mati biar hamba di 664. Pati gesang kawula hing


sini." riki.
hadanusruh."
Raja Jaya Lengkara, Ki Jaya Lengkara,
menyuruh Baiet ketujuh, baret kapitu den naken.
melapor kePangeran Ratu, matur Pangeran Ratu,
dan disuruh membawa air. sarta den kon hanggawa
wari.
anak-anak sudah kehaus- pan bocah keceketan.
dll)
ingin minum air. hapti nginum banyu.
Baret ketujuh melompat Baret kapitu narajang.
pergi.
tak lama lalu tiba, tannaswe.
sakedep tumulih prapti.
di hadapan Sang Pangeran." hing ngayun Pangeran."

665. Menyembah melapor 665. Medak nembah ngaturi


ketakutan, hangriris.
244

pesan, pawakase,
dari Jaya Lengkara, Ki Jaya Lengkara,
LegahatiPangeranPrapen, HegarPangeran Parapen,
berangkat ke gunung, bubar maring gunung,
sambil membawa air, sarta hage hanggawa
wari,
diiringi oleh rakyatnya, king ngiring dening bala,
sudah naik di gunung, wus munggah king
gunung,
dilihat oleh raja, tiningalan den Sang Nata,
lain berpakaian, nuliya rangsuk,
pakaian serba putih, pangangge sarwa putih,
menyambut Sang hamapagi Pangeran.
Pangeran.

666. Lalu menyembah dan 666. NuUh nembah sang nata


segera, tumiya haris,
"Hidup mati hamba, "Pati gesang kawula
Pangeran, pangeran,
hamba serajikan kepada hamba grahing tuwan
tuan, kabeh,
dan anak keluarga hamba, Ian hanak garwa hulun,
sang Bandar beratur, bandar nembah humatur
raris,
melaporkan tingkahnya, hangatur polah hira,
dihasut oleh kaumnya, den goda hing kahum,
pangeran menyuruh pangeran haken naweya,
memberikan,
airbening, teya waning,
dan sajian dihidangkan, Ian sesanganan sumaji,
kepada istri Sang Raja. maring garwa Sang Nata.

667. Diterima lalu diminum, 667. Hinarima dan hinum


tumulih,
oleh anaknya, dening nganak,
istri Sang Raja, garwa Sang Nata,
245

berhenti dan tenanglah henti hormating manahe,


hatinya,
Pangeran berkata lembut, Pangeran ngandika rum,
"Kakang Bandar, "Kakang Bandar kaduh
sangaji,
diam sajalah Tuan, menenga huga tuwan,
silakan tuan ikut, lah handika tinut,
kepada agama king ngagama
Rasulullah." Rasulullah."
Berkata, Hatur rira,
Sang Bandar dan sang raja, Sang Bandar lawan
sangaji,
"Baiklah Pangeran." "Lah sandika Pangeran."

66S. Diajar membaca sahadat. 668. Dan winuruk maca sadat


/ haris,
lailahaillallahu, hing lahahilala,
di ihlaskan sampai di hati, hindra las teking ngatine,
Allah itu Tuhanku, halah pangeran ningsun,
Ashadmnm hasgadu' hanaya
Muhammadin, Muhamdadin,
Rasulullah Mustafa, Rasululah Mustapa,
diikuti oleh Sang Prabu, tinut den sang prabu,
sang Bandar semua, sang Bandar ngiring
ngatelas,
dengan warganya, Ian wargine,
semua mengikuti, kabeh presamiya
hangiring,
sama membaca sahadat. pada hamaca sadat.

669. Maka Sang Pangeran 669. Dan Pangeran tumedun


segera turun, tanaris,
memeluk. hangrangkuli.
Sang Raja dan Bandar, Sang Nata Ian Bandar,
diberikan pakaian miilia, sinungan pangagge mule,
dan destar selaka halus. Ian daster selaka lus,
246

sesudah dipakai oleh wusing ngangge king sira


mereka, sami,
lalu diajak pulang, nulih hajak mantuka,
kemudian, mereka turun yata sami tedun,
semua,

segera pulang ke desa, saksana mantuking desa,


tak lama, tana suwe,
di jalan tiba di ibu negeri, king marga p rap ting
nagari,
naik ke Balai Agung. munggah munggeng
Bancingah.

670. Permaisuri masuk ke 670. Prabu wadon mantuking


istana, jro puri,
suka lega, hanggrahita,
hatinya terang sudah, manah hira padang,
makan sirih canangan, hacadang ngasuruh
jambe,
menyiapkan nasi danlauk, hacawis hulan sekul,
pemuda haji ningrat lanjar haji dalem sawi,
semua,
bersama istri Sang Bandar, sareng garwani Bandar,
Sang Raja benar-benar, Sang Nata siisungguh,
sayang kepada Pangeran, tresnane maring
Pangeran,
sudah menyerahkan, haserah,
jiwa raga hidup mati, jiwaraga pati hurip,
dunia sampai akherat. duniya tekeng haherat.

.f7,. Sang Pangeran menyuruh 671. Sang pangeran ken


^^^^kenduri, mangun kardi,
menabuh, hanabuha,
gamelan rebab Jojor dan gamelan bilolaJojor kala-
wayang, wan wayange,
silat dan gambuh, silat kalawan gambuh,
sangatramai di dalam kota, lintang rame jroningnagari.
247

pandeta dan guru mulai, pandita guru mara,


mengkhitan Sang Prabu, hanyunat Sang Prabu,
'dan Bandar dengan Ian Bandar mebalanira,
warganya,
sudah dikhitan, wus ya sunnat,
disambut sorak dan bedil, sinarup surak Ian bedil,
gong tambur gemuruh. gong tambur beri'ngrak.

672. Setelah disunat lain 672. Wus mulasta nulih


dipakaikan, pinisalin,
Sri Baginda, Sri Narendra,
Bandar dengan semua Bandar sabalanniya,
warganya,
diberi pakaian bagus, sinungan pangangge
kawot,
emas tatahan habis diberi, masanggit henti muruk,
juga kain dodot baju, miwah wastra kampuh
kulambi,
sudah selesai berpakaian henti hormat sang nata,
si raja,
segera keluar, saksama luminta,
nasi lauk dan panganan, sekul hulan nyanyamikan,
lalu bersama, nuliya sareng,
makan di Balai Agung, hadahar ring panca niti,
1asykar Lombok dan Jawa. sawadiya Lombok Jawa.

673. ! Ramai berpesta lelaki 673. Ramiya sukan sukan la-


wanita, nang histri,
tujuh hari, pitung dina,
makan minum, hamboga darwina,
tabuhan tak putusnya, tan pegat tetabuhne,
sang Pandek Haji sang panditaji nguruk,
mengajar,
kepada raja ihwal bersuci, maring Sang Nata lung
kasusuci,
dan yang halal haram. lawan kanghalal haram.
248

orang Lombok meminta, wong Lombok hanuhm,


lalu diajarkan bersalat, nulih winuruk hasalat,
dan puasa, Ian puwasa,
berzakat fitrah. jikat pitrah hadi lewih,
Sang Raja membawa Sang Nata mawa himan.
iman.

674. Sudah bersih hati yang 674. Hanggrahita manahe


Raja, Sangaji,
lalu menangis, nuliya nangis,
memeluk Sang Pangeran, makin mekul Jeng
Pangeran,
merasa berutang besar, ngrasa pihutangan gde,
menjadi terang hatinya, hapadang manah hipun,
bagai orang tidur baru Iwir wong turu wawu
bangun, " hatangi,
memahami sang asal, padawruh king kawitan,
dan sang akhir, Ian wekasan nipun,
yang halus dan kasar, hangalus lawan kekasap,
asal mula, purwa nipun,
dari Allah turun ke Nabi, saking ngalah ya hala Nabi,
yang memiliki dunia dan handuwe duniya Herat.
akhirat.

/o75. ^udah sehat raja disunat, 675.. Sampun waras sunate


sangaji,
laluberatur, mdiyamatur,
kepada BagindaPangeran, maring Jeng pangeran,
mohon merusakan semua, neda rusakena kabeh,
sanggah dan mini, sanggah kalawan miru,
desa dan kemalik, dewa lawan kamali',
babi dan anjing sekalian, celeng samadepisan,
dan pemujaannya, Ian susujan nipun,
karenaberisiiblis laknat, pan hisining, kang hiblis
lanat,
lalu berdiii pangoran. yatangadag.
249

membaca zikir, pangeran ngastuti sikir,


sudah rubuh mini dan wus rubuh miru sanggah.
sanggah.

676. Panggung Berhala sudah 676. Pepanggungan brahala


hancur, wus remping,
sudah berlari, wus malayu,
iblis laknat setan, belis lanat setan,
takjub semua orang gawak sakwehing wong
melihat. tinon,
Sang Pangeran berkata, pangeran ngandikalus,
para kaumnya, hing kahume mudin Ian
mudim dan santri, santri,
merusak Kemalik Dewa, ngrusak kamali'dewa,
babi anjing dibunuh, celeng sona bunuh,
orang Jawa segera wong Jawa hage hanju-
merusak, rak,
dan segala hartanya, Ian darbene,
si orang Lombok yang wong Lombok halarut
minggat itu, hunt,
sudah dibagikan semua. wus dinuman sadaya.

677.^agian mereka sudah 677. Human hipun wus


itunggunya, tinunggu sami,
sebab sudah jelas, pan wus genah,
pada si Lombok dan si hing wong Lombok wong
Jawa, Jawa,
tak teikatakan suka dan tan sipi suka ramene,
ramainya,
Sang Pangeran berkata pangeran hanapda halus,
lembut,
menyuruh mengkhitan ken hanyunat sakweh
para wanita, wong histri,
Patih Bandar berujar, Patih Bandar matura,
"Memang patut tuanku, "Sawawi pukulun,
orang wanita disunat. wong wadon hikang
ngasunat.
250

agargampang, pan hagampang.


agar si wanita itu yvcutodiya kolamitaki,
bersenggama,
mohon disunatdi belakang nda pungkur hanyunat."
hari."

687. Sang Pangeran percaya 678. Dan pangeran hangidep


pada patih, patih,
dan Bandar, mwah Bandar,
karenadiberi kepercayaan, pan wehing ngandela,
lamasi orang Jawa beristirahat, halana wong Jawa reren,
ada setengah tahun. wenten satengah tahun,
Sang Raja menghadap, dan Sang Nata mdek
subakti,
beratur kepada Pangeran, maturringjeng Pangeran,
sesungguhnya tuanku, hakanten pukulun,
tempat si orang Lombok prenahe wong Lombok
semua, samiya,
yang mengungsi, kanga larut,
dan yang pergi belakangan, lawon kang kesah hing
wingking,
mereka masuk ke tepi mundur mantuk sireng
hutan. gurda.

Durma Durma

679. Berkata Pangeran kepada 679. Hangandika jerig pange


lasykarnya, ran maring bala,
"Nah,cukuplah Kiyai, "Lah ta nyandang Kiyayi,
kita beristirahat, donnirerena,
sekarang pergi serang, mangke lunga ngluruga,
negeri yang masih kafir, nagara kang kapir,
bagi-bagilah diri kalian, dinumendenta,
untuk pergi mengislam- dentra hanyelami.
kan.
251

680. Nanti bila bertemu desa 680. Meneh yen ketemu desa
besar galak, hagmg hagalak,
itu kalian keroyok, hiku kembulan sami,
dengan lasykar Raja, sawadiya sang nata,
Lombok yang muda Lombok kang nganom
tangkas, gancang,
itu dijadikan pasukan, hiku pada karya malim,
yang tua-tua, kang tuwa tuwa,
biar menunggu negeri. kari nunggunagari.

681. Nah pamanPrabu Lombok 681. Lah ta bqpa prabu Lom


temanku, bok rewanging yang,
menunggu negeri dan nunggu palwa nagari,
kapal,
bersama haji duta, sareng ngaji duta,
menyuruh Islam, haken pada selama,
si orang Lombok me- wong Lombok kang larut
ngungsi, hunt,
semua lasykar, sakwebing bala,
mohon pamit semua." matur samiya mil
singgih."

682. Patih Mataram yang 682. Sira Patih Mentaram


sanggup, hikang sanggupa,
akan mengislamkan kang nganyelami sami,
semua,
orang di utara gunung, wong salor ring ngarga,
dan adipati Semarang, lau hipatih Semarang,
bersama lasykar empat ribu, saha bala petang tali,
Prabu Madura, Prabu Madura,
dan Sumenep menyang- Ian Sumenep nanggupi.
gupi.

683. Mengislamkan si orang 683. Hanyelamisawonggasakti


sakti, samiya,
Tumenggung menjadi tumenggung rewang neki,
teman.
252

yang di Surabaya, kang nging Surabaya,


dua ribu lasykamya, kalih hewu balaniya,
Jaya Lengkara raenyang- Jaya Lengkara nanggupi,
gupi,
mengislamkan, hanyelamena,
siorang LangkoPejanggik. sawong Langkapajanggi.

684. Orang Gembor Candi 684. Pan wong gembor Candi


semuanya, sadaya,
meojadi temannya, rewangniya,
lasykamya dua ribu, sawadiya kalih tali,
Aria Majalengka, Harya Majalengka,
dan orang Gersik orang tan wong Gersik wong
Tuban, Tuba,
berlasykar seribu empat sawadiya wong pitung
ratus, bangsit,
sanggup mengislamkan, sanggup nyelaman,
orang Paru Suradadi. wong Paru Suradadi.

685. Orang Basuki, Giri 685. Wong Basuki Giri ngiring


menyertai Pangeran, Jeng pangeran,
enam ratus orang tinggal, wong nemhatus kang kari,
ditambah dengan, winubuh kalawan,
juragan dan nakhoda, Juragan Ian bandega,
kira-kira dua ribu orang, watara wong kalih tali,
sanggup mengislamkan, sanggup nyelamen,
orang Lombok yang wong Lombok larut hum.
minggat itu.

686. Sudah putus segala 686. Sampun putus rerasan


mufakat, hiku,
sudah dititahkan sang sanu^ta,
Kiyai, wus tinenah kiyahi,
guru masing-masing, guru suwang suwang,
prajurit membawa, prejurit mbakta,
sesaji buat pendeta Alim, panditakangngalim,saji.
253

lalu dibm bersantap, dani ngipukan,


makan minum semua. boga wina sami.

687. Selesai makan dan makan 687. Wusyabuktinginangmaca


sirih lalu berdoa, do'a,
semua orang meng- sakweh wong tadah hamin,
aminkan,
mohon pertolongan, nda timlungan,
dipelihara oleh Allah, rinak sadening ngalah,
sudah membaca doa wus maca do'a hangamin,
mengamiiikan,
selesai membaca, tutug hamaca,
salawat lalu bersorak. salawat surak sami.

688. Laiu memukul kentongan 688. Nuliya nabuh tangeran


perang, prang,
lalu semua yang diberi yata samiya sung balai,
makan,
mohon pamit pada hamating Pangeran,
Pangeran,
kemudian bersama tumuliya samiya mangkat,
berangkat,
menuju pelabuhan, hanuju bubuwan sand,
tak terkisahkan, tan kawameha,
dijalan dan sudah sampai. hing marga sampun
prapti.

689. TuanPatihmengislamkan 689. Sira Patih hanyelami


SokongBayan, Sokong Bayan,
selamat peijalanannya, selamet lempah neki,
tak lama kemudian, tannana halawas,
semua Islam semua, sami selam sadaya,
adaseparoh orang Sokong, hana wong Sokong
sapalih,
berlari ke hutan, salayu hangelas,
ke gunung bersembunyi. maring gunung ngasinggit.
254

690. Itu tak terkejar, 690. Hiku Hora katututan,


lalu mereka menghitung, yatabangonggeng neki,
karenasangatbingungnya, pan rusit kaliwat,
itu yang menjadi kafir. hiku kang kari kupar,
Namun Patih menyuruh, hanging Patih ken ngukih,
kepada orang Sokong, maring wong Sokong,
Bayan disuruh meng- Bayan ken hanyelami.
islamkan.

691. Tersebut Panembahan 691. Kawarneha Fanembah


Sandi Madura, Handi Madura,
dan Sumenep sudah Ian Sumenep wus prapti,
datang,
di negeri Sasak, king nagareng Sasak,
selamat perjalanannya, selamet lampuh hira,
orang Sasak masih, wong Sasak hama hasih,
mengikuti agama Islam pada hanutta hagama
semua. Selam sami.

692. Hanya sebuah desa kecil 692. Hanging ngena desa cilik
saja, setaman,
gaib tak terlihat, gahib datan habaksi,
itu yang belum Mam, hiku durung Selam,
Pejarakan namanya, Pajarakan namaniya,
dan desa jauh di ujung Ian desa hadoh hing tepi,
pulau,
Tanah Pengantap, yanah Pangantap,
Hayun.Ganjar tet^ kafir. hayun ganjar nu kapir.

693. Terkisahkan Adi Patih 693. Kawarneha Hadi Patih


Yaya Lengkara, Jaya Lengkara,
dan Demang Gembong Ian Demang Gembong
Candi, Condi,
dulu sudah datang, huni sampun prapta,
sudah ada pelabuhan, maring ngubuwanira,
perjalanannya selamat lampahehayu lastari.
sentosa.
255

sudah habis Islam, telasing Selam,


semua orang Langko sawong LangkoPajanggi.
Pejanggik.
694. Sudah habis Islam sampai 694. Telas tekeng jajahan was
perbatasan, Selaman,
sudah membawa iman wus hawa himan sami,
semua,
diajari mereka, pada winurukan,
oleh Kiyai Jawa, dening pandita Jawa,
ihwal masuk Islam suci, tingkahing Islam suci,
mengaji dan sembahyarig, ngaji sembahyang,
berpuasa dan berzakat. Ian puasa jekati.

695. Arkian Ranga si Raja 695. KawamehaRanggajihing


Majalengka, Majalengka,
dan Tuban Gresik, Ian pati Tuban Gersik,
sudah sampai di desa, wus prapta hing desa,
Suradadi tujuannya, Suradadi lampahniya,
panik orang Suradadi, geger wong Suradadi,
ada yang memberi tahu, hana Madura maring
kepada orang tuanya. wong tuwa neki.

696. YangbernamaPatihWiku 696. Hing ngaranen Pati Biku


Mangkurat, Mangkurat,
orang ahli nujum sakti, wong ngalu ngujum sakti,
cepat menyuruh ambil, haglis ken ngambila,
kulit kerbau yang dibelah, kuliting kebo burak,
lalu digulung ditekuk, nulih pinungkul gulintir,
maka terlihat, dan kapiharsa,
oleh orang Jawa semua. dening wong Jawa sami.

697. Semua mengatakan desa 697. Samiya ngucap desa hiki


ini sudah Islam, sampun Selam,
diajar'Sahadat Islam, winuruk sadat Selam,
ada yang memukul beduk, hana babeduk neki,
lalu diliwati, yata ni liwatan,
sudah sampai di Parowa, wus teka hing Parowa,
256

lalu disuruh Islam semua, nidih kinen Selam sami,


si oirang Parowa, sawong Parowa,
dan Rangga Pulasari. Ian Rangga Pulasari.

698. Mengikuti agama Islam, 698. Pada hanut milu hagama


Islam,
dan selunih wilayahnya, Ian sajajahaneki,
semua di islamkan, samiya Selaman,
diajar sahadat dan salat, winuruk sadat salat,
berpuasa berzakat haji, puasa hajekataji,
sudah dikhitan, wusinmatan,
diajar mengaji zikir. Winuruk ngajijikir.

699. Alkisah Pangeran Ratu 699. Dan kawarna jeng


Jawa, Pangeran Ratu Jawa,
berkata lemah lembut, Arab dalusa manis,
"Bayan Prabu, "Bapa Prabu hene,
bersama kakang Bandar, sarengIan kakang Bandar,
membawa lasykar Giri, hambakta wadiya king Giri,
mencari, hangulatna,
orang Lombok yang wong Lombok larutnguni.
mengungsi.

700. Pangeran Anom Giri 700. Pangeran Hanom minggiri


adikku, harining ngiang,
dan Tumenggung Basuki, Ian Tumenggung basuki,
sekarang pergilah, mangke pada lunga,
Prabu Lombok menjadi, Prabu Lombok minangka,
panglima lasykar, Senepatining ajurit,
lalu semuanya, merata samiya,
mencari bagiannya. hangulati dumneki.

701. Sekarang bilaada yang tak 701. Mene lamun hena wong
mau Islam, haniyam Selama,
segera Anda benitusan, haputusanungsira gelis,
memberitahukan hamba, hawarah king kula,
maka Prabu Lombok dan dan PrabuLombokJawa,"
Jawa."
257

Menjawab, Baiklah." Matur samiya, "Hami-


singgih."
Membungkuk menyem- Minekudi nembah,
bah,
Baginda Pangeran. king Jeng Pangeran sami.

702. Lalu berangkat diiringi 702. Nulia bubar saha bala


lasykar, lumiringa,
tiba di Gunung Rawi, rawu king Gunung Rawi,
dan Gunung Panggilan, Ian Gunung Panggilan,
sudah tiba di Limbungan, wusumekong limbungan,
kemudian naik ke Parigi, yata ,unggahing Parigi,
panik dan gempar, geger hurahan,
orang di desa Parigi. wong pedusunan Parigi.

703. Ada yang melapor kepada 703. Hana matur matingRaden


Raden Dipati, Dipatiya,
datang tergesa beitanya, kumejong takene gelis,
disuruh berkumpul lalu hamba dening kumpule
menyembah, nuliya liya mapag,
si musuh Lombok dan maring musuh Lombok
Jawa, Jawi,
di gerbang desa, hing lawang kita,
karena mau berperang. dening ayun ajurit.

704. Ramai orang Parigi 704. Rame Parigi nyurakin,


menyoraki, "
bedil-membedil, bedil-bedilan,
Prabu Lombok datang, Prabu Lombok haprapta,
mencambuk kudanya, hanyengpi hing ku daneki,
sudah sampai di gerbang wus tekeng lawang,
desa,
, lalu berkata, kita ngandika hagelis,

750. "Hai bala lasykar, jangan 705. "Heh sakehing bala baja
menya-ang. ge ngamuka.
258

berperang itu merugikan, rusak prang badanneki,


lebih baik tenang saja." henak menenga."
Prabu Lombok maju, Prabu Lombok hanengah,
memanggil Adipati, hanguwuh Raden
Hadipati,
"Wahai anakku, "Lah hanak king Hyang,
janganlah engkau me- haja gejuwajurit."
lawan."

706. Orang Parigi menyisih, 706. Sakehi wong Parigi piyak


sadaya,
maka masuk Sang Raja, den malebu Sang Ngaji,
bertemu. hanulih kapendak,
Sang Raden dengan Raja Rahadiyan rinangkul
segera berangkulan, haglis,
"Duh anakku, "Duh hanaking Hyang,
ikutilah aku ini. sira hanut maring kami.

707. Janganlah engkau ingkar, 707. Sira duka bangga


hingaran,
kena kualat pula engkau, kenen tulah neki,
ayolah masuk Islam, lah sira Selam,
mengikuti perintah Tuhan, hanut sakon pangeran,
susuhunan Ratu Giri, susunan Ratu hing Giri,
dan Rasulullah, Ian Rasulullah,
dengan wahyu Allah jua." saking pakon Hyang
Widi."

708. Raden Dipati takut dan 708. Raden Hadipati Widi hasih
kasih, sira,
dlpeluknya ayanda Raja, sira majiya ngrangkuli,
lalu duduk segera, halinggih saksana,
sembari beratur sembah, sarya matur nganembah,
"Bila ayahandamenyuruh, "Yen pakon ndika bawiji,
takberani hambamenolak, tana purun hamba,
hamba akan mengikuti." hakula yun humiring."
259

709. Raden Dipati menyuruh 709. Raden Dipati haken


panggil rakyat, ngundang bala,
dikumpulkan semua, den kumpul haken sami,
di Tirta Pepadang, ring tirta Papadang,
Sang Raja menyuruh SangNata ken ngmdanga,
panggil,
Pangeran dan tetua, Pangeran lanjidung hadi,
semua sudah datang, sami was prapta,
duduk di Pepadang. king papadang halinggih.

OrangParigimasuklslam, 710. Wong Parigi sami sinung


gama Islam,
dikhitan semua, sinuna tan presami,
oleh Haji Duta, dening Ngaji Duta,
diajarkan membaca winurut haken sadat,
Sahadat,
salat zakat lltrah dan haji salat kapitrah haji,
dengan puasa, lawan puwasa,
orang Parigi menuruti. wong Parigi nututi.

711. Raden Dipati sudah 711. Raden Hadi Pad sampun


beriman, mawa himan,
terang hatinya, hapadang manah neki,
sangat hormamya, henti hormat hira,
kepada Sang Haji Datu, maring Sangaji Duta,
lalu diajak pulang, tumulih kingngajakmulih,
ke Kadatuan, maring kadatunan,
Pangeran dan Sang Raja. Pangeran Ian Sangaji.

712. Wadia Lombok berkum- 712. Samiya kumpul madiya


pul di Balai Agung, Lombok ring Bancingah,
semua rakyat Parigi, sakweh bala Parigi,
pulang ke rumahnya, mantuki wismaniya,
icarena sudah disunat pan wus sunat sadaya,
semua,
bersama Raden Adipati, sareng Ian Raden Dipati,
kemudian Pangeran, yata Pangeran,
260

menyuruh menabuh haken nabuh tengeri.


tambur.

713. Gong gamelan dan gong- 713. Gong gamelan bari


beri bertalu, mwang kalawan surak,
gemunih suaranya, gumuruh swamaneki,
bergoncang pertala bumi, hereg kang pretala,
semua beramai-ramai, sami ramiya rumiya,
karenaorang akan kenduri, hapan wong ngamarigun
kerdi,
Rad^ Adipati, Raden Dipatiya,
sudah menyuruh siapkan wus ken cawis habukti.
makanan.

714. Seluruh orang wanita 714. Sakwehing wong wadon


disuruh mengeluarkan, ken metokena,
sajian dan mlnuman, sasaji lawan wari,
ke Balai Agung, mara king Bancingah,
sudah diberi bersantap, wusi hangaturi dahar,
Prabu Lombok memper- PrabuLombok ngacarani,
silakan,
lalu semua, yata presamiya,
rakyatLomboksiapsudah. sawadiya Lombok cawis.

715. Siangmalamberpestaria, 715. Siyang data tan pegat


sukan-sukan,
semua Guru dan Menteri, sakeh guru Ian mantri,
Mudin dan Pendeta, mundin Ian Pandita,
mengajar orang Parigi, hanguruk wong Parigiya,
bersama membaca zikir, Presamiya hamaca jikir,
mengaji sembahyang, ngaji sembahyang,
sudah mantap negeri. wus tegteg kang nagari.

716. Sebulan lamanya makan 716. PanCandraswe niyaboga


minum, darwina,
sudah disunat semua, wusiyara sunat neki,
Raden dan rakyatnya, Raden miyang balaniya.
261

beratur kepada Pangeran, matur maring Pangeran,'


"Ampun tuanku bila patut "Lah hinggih Tuwan
sawawi,^
karena mereka telah sehat, pan sampun waras,
disunat dan telah merata. sunat hambawus hadil.

717. Surulmyamerekamerusak 717. Neda tuwan haken ngrusak


berhalanya, kang brahala,
sanggar pemujaan, miyu sanggah king
mangkin,
bila diperkanankan besok, yen sawawi bencang,
sebaiknya pergi mem- becik lunga ngluruga,
berantas,
orang Lombok yang wong Lombok kang
bersembunyi, paleketik,
di setiap tempat terpencil, bilang pangiliyan,
raohon agar diislamkan." neda Selami sami."

718. Menjawab Pangeran, 718. Hangandika Pangeran,


"Benar Tuan." "Lah pened Tuwan."
Lalu menyuruh Santri, Nulih ngadikeng santri,
merusakkan batiala, hangrusak brahala,
segera dirusak, nulih hage rinusak,
berhala dan sanggar, brahala miyu wus henti,
habis dirusak, telas rinusak,
sampai sanggar Kemalik. tekeng sanggah kamdlV.

719. Sudah dibangun Mesjid 719. Wusiya nangun masigit


dan bertilawat, samiya tiwalat,
membaca doa dan me- maca do'a Ian namin,
ngaminkan,
sesudah membaca doa, wusiyamacado'a,
lalu bersama berangkat, hanulih sareng mangkat,
di depan lasykar Parigi, cucuke bala Parigi,
orang Jawa di Tengah, Jawane tengah,
orang Lombok di wong Lombok kang
belakang. kawingking.
262

Pangkur Pangkur

720. Sang Pangkur menyiaga- 720. Pangkur pahajeg senjata,


kan senjata,
masing-masing seperti awang-awang tan pendah
Gunung Sari, Gunung Sari,
bergema beri gemuruh, gumabiyar bari gumuruh,
dengan ringkikan kuda, lawan pangriki kuda,
gelar perang gajah liman hasrang lawan
mengamuk, waciking lelayung,
tak urung si musuh mati, tan nurung kang musuh
pejah,
karena bersatunya tekad. dene satunggali kapti.

721. Tak tersebutkan di jalan, 721. Datan kawarna king


marga,
sudah sampai di desa, sampun prapta heneng
nagareng ngiti,
segera dikepungnya, saksana nulih kinepung,
panik orang di dalam desa, geger wong jroning desa,
lalu separuhnya, kang sawene,
lalu melipjr ke Sang Raja, yata matur ring Sang
Prabu,
terkejut raja lalu, kumejat sang raja turiya,
menyerahkan rakyatnya tamban de king bala
semua. haglis.

722. Hiruk pikuk si rakyat, 722. Gegergumuruhkangbala,


semua membawa tombak, samiyan mbakta tumbak
sumpit dan bedil, tulup Ian bedil,
Prabu Lombok sudah Prabu Lombok sampun
datang, rawruh,
langsung masuk desa, hanerus santuking desa,
denganlasykarsekitarlima saha bala wahara wong
ratus. lima ngatus,
263

orang Parigi dan orang wong Parigi Ian wong


Jawa, Jawa,
akan mengepung negeri. kariya ngempang nagari.

723. SangPrabulaludisambut, 723. Prabu turiya disapapag,


oleh lasykar menuju saha bala tebiti panca-
Pancaniti, niti,
sekitar tujuh ratus orang, watara wong pitung
ngatus,
lalu turunlah Sang Prabu, dan tumedun Sang Nata,
menyambut Prabu hama pagi sang Prabu
Lombok yang datang, Lombok kang rawuh,
hayun ta biwi sang nata,
disambut dengan segera. sinambut hastanira gelis.

724. DibawadudukdiPaseban, 724. Binakta lunggeng


paseban,
semua duduk berpelukan, samiya linggih pekul pi-
nekul sami,
Prabu Lombok berkata Prabu Lombok ngadika
lembut, rum,

"Wahai adikku, "Duhari ningsuniya,


sekarang dengarkanlah rungunana king mangke
ucapanku, sahujar ring sun,
musuh besar menyerang bala hagung ngedang kita,
kota,
orang Jawa dan orang wong Jawa Ian wong
Parigi. parigi.

725. Kakang datang sekarang, 725. Pun kakang hanerusing


bersamaku ada Raja sira mirah hingsun Prahu
datang, ti*riya hiki,
tujuan lasykar yang ba- kardine bala kang ha-
nyak ini. gung,
bersama kakang datang, sarengpunkakangprapta.
264

menyuruh membuang haken sira hambuwanga


agama kafir, gama kapar,
ayo, Adik tnasuk Islam, lah yayi payu selamma,
mengikuti agama yang hanutgama kang linewih.
suci.

726. Duh Adik percayalah 726. Duh Yayi ningwang,


padaku,
kalau tuan keberatan, tak lamon ndika lenggana
mau, datan hapti,
past! rusak rakyatmu, pasti rusak balanipun,
dan wanita seluruhnya, Ian wadon salwimiya,
dibunuh lasykar pinejahan dening bala
banyal^CL
| hakeh ngepang."
PraJb^Riadi b^kata, Prabu Riadi ngandika,
keppda s^Hiruh para king sakwehing mantri
men|eri, neki.

727. "Nah, bagalmana pikiran 121. "Lah paran bodayanira,


kalian,
setelah mendengar kata hingkang kayapa
ngandika,
Baginda, sangaji,
apakah Adik terima." hatarima rahingringsun."
beratur semua menteri, Matur mantri sadaya,
bila patut hamba mohon, yen sawawipened paduka
hanuhun,
akan arahan kanda hing sabda jeng reka
Baginda, Tuwan,
agar utuh rakyat semua. darepon butuh wadeki.

728. Sebaiknya Tuan masuk 728. Becik Paduka selaman,


Islam,
diikuti kaum Tuan." den hiringi kahum tuwan
presamL"
Ratu Riadi berkata. Ratu Riyadi hamatur.
265

kepada baginda kandanya, mara kingjeng kang reka,


"Bila tuab sudah Islam, "Hinggih yen wus tuyvan
haseselam,
hamba ikut paling dahulu, rumuhun kawula ngiring
handika,
mohon diislamkan sege- neda Selam nehaglis."
ra."

729. Prabu Lombok menyuruh 729. Prabu Lombok ken


panggil, hangundang,
Pangeran Girl, Haji Duta, mring Pangeran Giriji
Data Santri,
semua sudah dipanggil, presamiya hingundang
sampun,
"Wahai Dipati Parigi," "Lan Dipati Parigiya."
Tak lama yang diundang Tana suwe kang
datang, hingundang sami rawuh,
langsung duduk di lumajulunggengpasebah,
Paseban,
PrabuLomboktakut-takut. Prabu Lombok hawotsari.

730. Beratur kepada Baginda 730. Matur maring jeng


Pangeran, Pangeran,
"Ya Tuan, hamba permisi "Ya Tuwan nugrahaning
menyampaikan, kula puniki,
Ratu Riadi namanya, Ratu Riyadi namepun,
yang berkuasa di sini, kang ngamuter negara,
banyak menteri dan keh mantrine tekeng
rakyatnya, balane sawegung,
semua mau mengikuti sami yun ngiringing
Tuan, Tuwan.
sekarang juga Tuanku." mangke Tuwan tana
lami."

731. Pangeran Giri berucap, 731. Pangeran Giri ngandika,


"Balk syukur "Hinggih sukur
alhamdulillah." alhamdulillah"
266

Lalu menyuruh Santri dan NidiyakeningSantriGuru,


Guru,
mengislamkan semua, hanyelami sadaya,
Pendeta Haji Duta Panditaji Duta nyelami
mengislamkan Prabu, Sang Prabu,
dengan Punggawa semua, Ian mantri Punggawa
samiya,
sudah diajari bersahadat wus winuruk sadat sami.
semua.

i 732. ukun IslanrdiajarkaiK^ 732a Lan rukun Islam winarah,


pula, ^
sahadat salat puasa zakat sidat malat puwasa jakat
haji, haji,
semua sudah diajarkan, sadaya winarah sampim,
yanghalaldanyangharam, / halal kalawan hdram,
perbuatannya yang bataj/ lampah batal,
rusak, /
sang Prabu riya wus
hanut,
dan Menteri rakyatsemua, lan mantri bala sadaya,
terang pikirannya bagai paddng manaheIwirsasih.
bulan.

Til. Menghadap Sang Pange- 732b. Hamadekijengpangeran,


ran,
menyerahkan jiwa raga hasrakjiwa raga lan pati
hidup mati, wurip,
Prabu Riadi mengutus, Prabu Riyadi hangutus,
meyiapkan makanan dan hacawis dahar hulam,
lauk,
Pangeran menyuruh sunat dan Pangeran haken
Sang Prabu, hanymat sang Prabu,
dan menteri rakyatsemua, lan mantri mring bala
katah,
habis disunat semua. telas sisunat sami.
267

733. Pangeran menyuruh 733. Pangeran ken mangun


berkenduri, karya,
maka dipukullah gamelan dan tinabuh gamelan
tambur-Beri, tambur mwang beri,
dah bedil sorak gemuruh, Ian bedil surak gumuruh,
ada orang Tail Baris, hana wong ngataymgan,
adaLegong adaPencakada hana legong hana mencak
Gambuh, hana gambuh,
tak terkatakan ramainya tan sipi ramening karya,
kenduri,
orang wanita meladeni. wong wadon hang-
leladeni.

734. Makanan sudah disajikan, 734. Wus hasaji dadaharan,


jajanbuah-buahan dan air, Ian jawadah wowohan
lawan wart,
sudah dipersilakan, wusi ngacarani sampun,
lalu semuanya makan, yata presamiya dahar,
rakyat Lombok Parigl bala Lombok Parigl hika
meladeni tamu, hanayuh,
makan bersama orang hadahar sareng wong
Jawa, Jawa,
sudah selesai makan. sampun luwaran habukti.

735. Minum lalu makan sirih 735. Hanginum lagiya


pula, hanginang,
Pendeta Haji membaca panditaji hamaca doa
doa, haris,
memuji Allah Rasul, salam hing Ngalah Rasul,
semua menadahkan wong samiya tadah
tangan, tangan,
mengaminkan mohon ngaminaken nedasalameti
diselamatkan Rasul, Rasul,
setelah membaca salawat, sawuse maca salawat,
ramai beisixak dan suara ramiya surak lawan bedil.
bedil.
268

736. Lalu pulang semuanya, 736. Nidih mantuk samedaya,


si orang disunat pulang ke wong kang sunat mara
rumah, king griyaneki,
orang Lombok dan Parigi wong Lombok Parigi
tinggal, kantm,
bersama orang Jawa, sareng lawan wong Jawa,
berpesta siang malam tak hasusukan datan pegat
putusnya, siyang dalu,
sekitar setengah bulan, watara satengah wulan,
lamanya ada di situ. lamine hana hingiti.

737. Sudab sembuh yang disunat, 737. Sampun warassunat hira,


Ratu Riadi menghadap Ratu Riadi bembeng
Pangeran Giri, Pangeran Giri,
"Telah sesuailah kehendak "Lah tasawawipukulm,
Tuan,
sekarang tuanku, hatur patih batara,
mohon agar diislamkan neda mangkin haslami
semua, kabeh hipun,
orang Lombok yang wong Lombok sami
bersembunyi, nyiluwan,
di wilayah barat semua." maring pangilene sami."

738. Ratu Lombok bertanya, 738. Ratu Lombok hangandika,


dengan si Raden Dipati mwah Raden Dipati ring
Parigi, Parigi.
Di mana tempainya, "Haneng ngandi prenah
si orang Lombok itu sem- hipun,
bunyi." song Lombok hanyiluman,"
Ratu Riadi berkata kepada Ratu Riyadi humatur maring
SangPrabu, Sang Prabu,
"Ampun,si Raden Banda "Hinggih Raden Banda
Yuda, Yuda,
di Pohsenang(Pohdana?) kingPohsenangprenah
tempatnya. neki.
269

739. Raden Ngabehi, 739. Raden ngabehi prenahniyd,


bersembunyi di Jurang hasingidan king Jurang
Kwak, Kwak mangkin,
Raden Manca di Sembalun, Raden Manca kingSambalun,
Panyareng dan pengawal, pun nyareng bata,
Tanah Gedang(Mbung Tanah Gedang Sagrongan
puntiq) Sagrongan, prenahhipun,
Panyareng Sabintang nyareng Sabintang
bersembunyi sangidan,
di Babidas. hana hing Babidas mangkin.

740. Panyareng Pack 740. Nyarebrang pao'


bersembunyi, nyiluman
di Lembak Lembur maring Lembak Lambur
(Lembuak?) nggen neki,
Demung Kembang Kuning, demung Kembang Kuning
wawu,
konon di Pengadangan, kocaping Pangadangan,
Langlang Alas di Kembang langlang ngalas kembang
kerang, Krang prenah hipun,
si Kajangan Pajongkrang, kajanganing Pajongkrang,
si Rangga berdiam di Pan Rangga Teros geneki,
Teros.

741. Si Demung mengungsi ke 741. Pun demang hangungsi


desa, desa,
Montong Monggog sekarang. Montong Monggo'prenah
hipun hing mangkin,
Sang Nyaka itu, nyaka bana bena raja wawu,
di Lenek tempanya, hing lene perenahniya,
mengungsi dengan rakyat kangalarud saha bala ratu
Ratu Mumbul, Mumbul,
konon mengungsi di bumi . nenggeh ngungsi bumi
Sasak, Sasak
yang bemama Karang nama Karang Mumbul hugi.
Mumbuljuga.
270

742. Konon Raden Mandiraja, 742. Nenggeh Raden Mandiraja,


minggat berlari mengungsi, pan halarud palayune
hangmgsi,
Desa Sukamuliya, Salut, desa Suka Muliya Salut,
bersama Den Rangga Dipa, sareng den Rangga Dipa."
Berkata Pangeran Giri Hangandika Pangeran Giri
lembut, lingniyalus,
"Baiklah, bila demikian, "Lah niya lamon mangkana,
banyak tempatnya menying- hakeh parane hanepi.
kir."

743. Baiklah kalian membagi diri, 743. Becik dinumen denira,


mengislamkan orang itu hanyelami wong hiku
semua." sadayaki."
semua Ratu Raden beratur, Sakweh Ratu Raden matur,
dan Para Perwira, miwah hikang prewira,
"Benar seperti titah "Pened hugi Iwir sabda
Tuanku, Pangeran wawu,
marewaja wadiya Jawa,
bersama Pendeta Santri." Ian sakweh Pandita Santri."

744. Lain dibagi semua, 744. Yata dinuman sadaya,


Ratu Riadi kebaikan bawah ratu Ria duman sasoring
gunung, ardi,
yang di tengah dan pinggir kang king tengah pinggir
laut, laut,
Prabu Lombok mengislam Prabu Lombok nyelama,
kan,
juga di wilayah Samuliya miwah kang nging jajahan
Salut, Sumuliya Salut,
Raden Parigi mengislamkan, Raden Parigiya neyelama
sudah habis dibagi semua. wus telas dinuman sami.

745. Tetapi yang lolos ke Sasak 745. Hanging kang lolos mating
(Lombok Barat), Sasak,
Datu Mumbul tak ada diq)at Datu mumbul datan harm
bagian. hangodumi.
271

dis^gka sudah Islam, den senggehsinelam sampun,


oleh Ratu Madurasa, dening ratu Madura,
arkian perajurit yang benin- kawarneha Prejurit kang
ding itu, gunem wawu,
sudah pamit pada Pengeran, sampun pamiting pengeran,
lalu semua berangkat. nulih sami mangkat gelis.

746. Menuju bagian sendiri,arkian 746. Hanuju bubuan sowang,


Den Dipati Parigi, kawarneha den DipatiParigi,
sudahsampaiSamuliyaSalut, wus tekeng Samuliya Salut
orangnya disuruh masuk Is wonge denaken selama,
lam,
karena tak ada keberanian pan norana wani bangka
ingkar tak mau, datan payun,
sudah diislamkan setengah- wus singelaman satengah,
nya
setengahnya lolos ber- satengah lolos hasangid.
sembunyi.

747. Orang Salut dan Sukamulia 747. Wong Salut Ian Sukamuliya,
sudah habis membawa iman sampun telas hamawa himan
semua, sami,
tak terkatakan terima henti hormat hasih hipun,
kasihnya, kepada Adipati
Parigi ring Dipati Parigiya,
sekarang Ratu Riadi ditu- kagentining Ratu Ryadi kang
turkan, winuwus,
menyerang orang bawah hanglurug wong soring
gunung, harga,
tak ada berani melawan. tanana wuni waguti.

748. Semua takluk menyerahkan 748. Samiya nungkul hasrak


diri, hawak,
tak lama lalu diislamkan, dansinelammakendatansari,
habis semua orang bawah telas wong soring gunung,
gunung,
diislamkan dan dikhitan. sinelam sinunatan,
272

sekarang Prabu Lombok women genti Prabu Lombok


dikisahkan, kang kang kawuwus,
menyerang desa bagiaimya, hanglurug tubuanira,
tak ada berani melawan. tanana warn maguti.

749. Semua takluk menyerahkan 749. Sami nungkul harak hawak,


diri,
segera diislamkan semua, dan sinelamhaken datan sari,
sudah sunat sekaliannya, was sinunatan kabeh hipm,
diajar bersahadat salat, winuruk sadat salat,
semua mengikuti membawa wonge sami hanut mawa
iman suci, himan luhung,
lalu segera mundur semua, nuli hage mundur samiya,
pulan ke Desa Hiti. mantuk maring desa Hiti.

750. Ratu Riadi sudah datang, 750. RatuRiyasampunprapta,


dan Dipati Parigi datang juga, Ian Dipati Parigisampunprapta,
segera melapor pada matur ringPangeran hasruh,
Pangeran,
bila orangnya sudah Islam, yen wonge sampun selam,
tak teihingga sukumya sang hentisuka Pangeran hamaca
Pangeran, sukur,
lalu mereka diajakberangkat, dan hingajak sami bubar,
pulang ke Lombok semua. mantuk king Lombok negeri.

751. Setnua Menteri Pung- 751. Sakweh king mantri pung-


ga:wa, gawa,
yang di dusun desa ikut, kang nging desa dusun sami
hangiring,
tak dituturkan di jalan, datan kawama hingenu,
sudah di negeri Lombok, prapteng Lombok negara,
ramai berpesta siang ramiya sukan sami siyang
malam, dalu,
sebahagian ada yang berpesta wneh susukan ningalas,
dihutan,
ada yang bapesta di pantai hana susukaning pasih.
tai.
273

752. Tak terkisahkan, 752. Hanengakena saksana,


tingkahrajaberpestamengaji polahira susukan ngajiya
berzikir, jikijikir,
ada pula dituturkan, wonten gentining winuwus,
Aria Majalengka, harya ring Majalengka,
berpesta dengan segala hasusukan hing sarwa
makan minum, pangan kinum,
ramai beaikir mengaji dan ramiya jikir ngajiya
salat, salat,
sudah teratur di negeri. sampun kreta kang negarL

753. Rangga Pulasari berangkat, 753. Rangga Pulasari mesah,


melapor ke Aria Majapahit, humatura ring harya Maja
pahit,
"Ampun Tuanku Ratu alhasil, "Lah kulehe Titwan Ratu,
tak man mereka Islam, tan payun haselama,
desa besar masih ia kafir." desa hagung sarwa dadilagi
kapur,"
Terkejut sang Aria men- Kumejut harya miyarsa,
dengar,
"Ku kira sudahIslam semua." "Sun sengguh wus Selam
hiki."

754. Ketika memeriksa desa, 754. Duk heman ta sireng desa,


pukul tiga menabuh beduk, dawuh tiga nobah bduk
tengari,
itu maka disangka Islam, kawane Selam sinenggih,
"Ayo kita serang." "Lah payu lurugna,"
Rangga Pulasari beratur, Rangga Pulasari hage sira
matur,
"Baik, sekehendak Tuan, "Hinggih ta sandika Tuwan
hamba sudah memukul ken- kula ken nabuh tengari.
tongan."

755. Tak lama lalu datang, 755. Tana suwe nulihprapta,


dengan lasykar bersenjata saha bala sarwa sikep
lengkap. cumawis.
274

arkian Dipati Bikuk, wamanen Dipati Biku'.


tahu sebelum diberitahukan, wruh sadurung winarah,
sudah disuruhnya buat was hakena karya benteng
benteng tinggi, kuta luhur,
parit diberi ranjau, Balimbang pinasuk sungga,
dan semua dewa dan magis. Ian sakweh dewa kamaW.

756. Sudah dipasangdijalan, 756. Wus pinasangan ning dalan,


bersama orang Leak dan sareng lawan wong Leak Ian
Beberi, Bebai,
Rebek, Rinjang, Gegenduk, RebekRinjang Ian Gegandu',
Burung Hantu,Beluk,Lukap, Cahak Beluk Ian lukap,
dipasang di sekeliling kota, Pinasangan midering kita
nggenipun,
Cetik, Racun,Beruang, Cetik Racun tan Baruwang,
diberi mantera hitam. rinaksa dening babegik.
757. Diberi air magis, 757. Pinasanganning patirtan,
semua sumur, kolam mata sakweh sumurlengko'bawun
air, parigi,
sudah dipasang racun, sampun pinasangan racun,
sudah kuat senjatanya, wus kukuh sanjataniya,
Pati Bikuk memberi lasykar Pati Biku' hangipuk bala
makan siang malam, siyang dalu,
kepada sanak warganya, king kadang kadiya nira,
semua merasa bersemangat. samiya gring hati hajurit.

758. Disebutkan si Aria Maja- 758. Harya Majalengka kocap,


lengka,
bersama ki Rangga Pulasari, sareng lawan Ki Rangga
Pulasari,
sudah berjalan dengan wus mangkat sawadiya-
lasykamya, nipun,
semua menabuh gamelan, samiya hatetabuhan,
berpayung satu per satu, samiya payung hatunggal,
sampai di Juru pandu, sajurujurumantaga,
menabuh gong dan bedil. tur hanabuh gong Ian bedil.
275

759. Lasykar terdepaii tiba, 759. Bala kang papucuk prapta,


di Kenahot lalu disambut king Kenahottekapapag dan
bebai, babahi,
luar biasa banyak bantu, tan sipi hakeh katemu hantu,
Memedi Rinjang, Mamedi Rinjang,
masuk di lembu kayu dan hanglebonilembu kayu lawan
batu, watu,
si orang datang berlari ke- wong parta bubar sasaran,
takutan, presamiya kunduring wing-
semua berlari mundur. king.

760. RangaPulasaii datang, 760. Rangga Pulosari prapta,


menyuruh lasykar berangkat tannasari wadiyane kon
segera, lumaris,
berjalan sambil menoleh, hanolih sami lumaku,
agak ketakutan berperang, sada lanca tana prang,
dengan Bebai Rerebek Ian Bebahi Hantu Rerebek
Gegerduk, Gagenduk,
datang mereka di Berenga, rawuh sira king barenga,
semua lasykar beristirahat. samiya reren bala sami.

761. Minum dan mandi, 761. Hanginum toya hasiram,


lalu diracun dengan dam nulih ngasukupas Ian daru
besi. besi,
Habis rontok rambutnya, telas gugur rambut butipun,
terkena racun bemang, kenen racun baruang,
banyak rakyat pengiring hakeh wongparekanwakalan
mati, lampus,
ada yang mati muntah, hana kang mati hamburat,
kena Leak dan Begik. keneng Leak Ian Bebegik.

762. Ada yagn panik diserang, 762. Hanageger hingamukan,


oleh bantu berhala setan dening hantu brehala setan
iblis, belts,
lasykar sakit dan lumpub, bala pada sakit lumpuh,
tak ada y^g bisa berperang, tanana hadu haprang.
276

Aria Majalengka merasa kesian manahira hayuna


kasihan, Majalengka,
lalu segera membuat surat, tumuliya hage karya surat,
melapor kepada Pangeran maturing Pangeran Giri.
Giri.

763. Ihwal prajurit menderita 763. Tingkahing wadiya kalaran,


sakit, punang surat wus denakon,
surat sudah disuruhnya gawa haglis,
bawa,
tak dituturkan di jalan, datan kawama hingenu,
sudah tiba di negeri Lombok, prapteng Lombok negara,
surat(Userahkan dibaca dalam hingaturan surat mnaca hi
hati, king kalbu,
berhenti ia berhalwal, henti mangke mumanira,
Pangeran Pulasari segera mesah Rangga pulasari.
berangkat.

764. Bersama sang Pendeta Haji, 764. Sareng Ian Haji Pandita,
lasykar sebanyak seribu dua saka bala watara wong
ratus, nembangsit,
tak dikisahkan di jalan, datan kawama king enu,
sudah sampai di Barenga, wus prapta hing barenga,
lalu dijumpainya orang dan kapenggih wong rusak
mati, negatun,
Aria, Majalengka menghadap, Arya Majalengka nembah,
bersama Rangga Pulasari. sareng Rangga Pulasari.

765. Menghadap Sang Pangeran, 765. Hangunjungi hing Pangeran,


melaporkanihwal si ahli sihir, sarwa matur satingkahing
pan desti,
tak hentinya mengincarhamba, tan sipi hangeter pukulan,
Pati Bikuk mengerahkan, Pati Biku'ngeka,
semua hantu setan ular sakeh Hantu Setan hulapada
mengamuk, ngamuk,
racun sihir berhala^ racunbabegik brehala,
Bebai dan dewa mengigit. bebahi dewa nahuti
A
/
766; Pangeran menyuruhPendeta, 766. Pangeran koning Pandita,
memandik^).^ai#^^g kena hanamandi wong keneng
■ tenunjg^^ desti,
lalu'^Hnandikan segera,^ yata ning Indra hasruh,
ol^Sang Pendeta Haji.^ denira sang Pandita,
iembari membaca Jabv sarwa maca doa lawan sabur,
berlari semua tenuns malayu sakweh bebedan,
si lasykar sehat s^ua. kang bala waluya sami.

(767. Pangeran Bflenyuruh mena- 767; Pangeran ken nabuha


buh k^ifongan orang man tengeran wang aptiya prang
^{mg sabil, sabil,
lain dipalu segera, nulih tinabuhan hasruh,
ong tambur semua bergema, gong tambur sami ngrak,
sambil membedil bagairubuh sarwa bedil hasruh luwir
langit. langit rubuh,
goncang pertala bumi, hocak sang anta boga,
bergetar sang pertiwi. horeg gumuruh pretiwi.

768. Semua margasatwa, 768. Sakweh buron hing daratan


ratan,
semuakagetberlari kegunung samiyagerahmalayungungsi
Giri, Giri,
burung-burung beterbangan, kang paksi kumilit mambur,
terbang melayang, hangungsi han^dwang-
n^wang,
semua Bakek dan hilang sakweh bake' dewa hilang
berlari, punah larut,
lain berjalan sang lasykar, nulih lumairqjah kanggalang,
ada yang membedil-bedil. hana hambedil kimodil.
769. Berperang sama rusak, 769. Sami haprang long linongan,
bangkai ba'susun bertindih, punang wangke hakeh
hasusun hatindih,
Patih Bikuk sangat gusar, Patih Biku'lintang bendu,
mencambuk kuda merah, nyameti kuda habang,
mengamuk si orang Parowa hanamuki wong Parwa
berlari. bubarmendur,
278

lalu dilihat, yata mangke katinggalan,


oleh Pangeran Giri. deniar Pagneran Giri.

770. Orang Parowa teikalahkan, 770. Yen wong Parwa kapepesan,


lalu diganti prajurit nuliheken maring prajurit
Giri, Giri,
Sang Rangga Pulasari, soring Rangga Pulasantun,
membantu lasykamya, nahulung balanira,
mohon pamit padaPangeran, hamithanemong Pangeran,
mencambuk kuda kuning. hanyemeti kuda kuning.

771. Maju ke medan perang, 771. Kinatepekan paprangan,


berhadapan dengan Patih yun ayunan Ian Patih
Surwadadi, Sarwadadi,
berucap kurang sopan, lingira sugal hangangsul,
"Hal berani melawan aku, "Waniko mungsuhing wang,
sayang luh mati orang muda heman sira pejah wong
tampan." hanom tur bagus,"
Menjawab lasykar Jawa, Sawure prajurit Jawa,
"Aku Patih Jawa Giri. "Hingsun Patih Jawa Giri.

772. Seberapa kesaktianmua, 772. Lah paran digjayanira,


aye cepat keluarkan," petokene mangko depun
haglis,"
Patih Bikuk menerjang, Patih Biku' nrajang hasruh,
menombak Patih Giri, hanumbak Patih Giriya,
dibalas dan putus tangkai tinembungan wus putung
tombaknya, wutanging sangkut,
marah lalu menghunus brahmatiyan menghunus
pedang, pedang,
meneijang memedang me- hanranjang medang ha-
nangkis. nangkis.
773. BentrokttenganperisaiSuasa, 773. Hingubeng tamiyang suasa,
pedang putus jatuh ke sampun tugelpedange tibeng
tanah, siti,
Patih Bikuk menyumpit, Patih Biku'gelis hanulup,
panah dan racun. jemparing lawan upas,
279

disumpit tak kena sumpit" simingkiran tan kena huga


nya, hinulup,
lalu mengambil bedil lantak, nuliya hasikep patengar,
membedil juga tak kena. binedilan nora keni.

774. Tak terkatakan ganasnya, 774. Henti mangke krodanira,


Patih Bikuk mengadu Patih Biku' hangadu bale-
lasykamya, neki,
menghunus keris mengamuk, hangunus keris hangamuk,
orang Giri maju lagi, Wong Giri lagi mara,
bersama orang Parowa sareng wong Parwa Hawaii
mengamuk, hangamuk,
tak terkatakan seluruhnya tan sipi ramening haprang,
berperang,
mengamuk si Rangga ngamuk Rangga Pulasari.
Pulasari.

775. Arts Majalengkamengapung, 775. Arya Majalengka ngepang,


membangun sorak, ngalikaken surak,
bagaikan runtuh langit, Iwir rubuh langit,
orang Siuradadi dikejar, wong Sarwa dadikabur,
lalu semua dikepung, nolih sami kinepang,
Patih Bikuk cepat berlari, Patih Biku' haglis denira
mdlayu,
masuk ke dalam desa, hangungsi sajeroning desa,
Patih Giri mengejar. Patih Giri hanututi.

Pub Semarandana Pub Semarandana

776. Arkian lasykar Suradari, 776. Kocap bala Sarwa dadi,


sudah menyerah semua, wis sami nun^kul sadaya,
menyerahkan jiwa raga- hasrah raga jiwaniyang
nya, wong,
kemudian diringkus semua, nulih sami tinalenan,
senjatanya dilucuti, hangamet sanjataniya,
Rangga Pulasari segera, Rangga Pulasari hasruh,
membawa tawanannya. hambakta babandanira.
280

111. Menghadap Pangeran Giri, 777. Marekeng Pangeran Giri,


mengaturkan semua, hingaturaken sadaya,
ihwal Patih Bikuk berlari, hanging Patih Biku'ngabeh,
sekarang maisuk desa, kene malebengjero desa,
sang Aria mengejar, Harya hanutuntat,
Pangeran diam merenung, Pagneran jimameng kalbu,
lain menyuruh Pendeta Haji. ngandikeng haji Pandita.

778. "Tolonglahakuadik Pendeta, 778. "Lah tulmg rahindikaji,


dipersilakan masuk negeri, daweg malebeng negara,
karena tak akan mampu mapan tan sipi rasane,
rasanya,
Patih Bikuk sangat sakti," Patih Biku' lintang sakti-
nya,"
Pendeta Haji cepat, Haji Pandita lekas,
pamit lalu berlari, hamit lumayu,
masuk desa bertemu malebu hing desa temuweng
Adipati. Dipatiya.

779. Pangeran Giri berkata halus, 779. Pangeran Giri sabdaris,


"Wahai orang Suradadi "Heh wong Sarwa dadi
semua, samiya,
dengarkan ucapanku, hidop hujaringong,
sekarang kalian masuk islam, lah sira sami selama,
segerabaca Sahadat, hucapanage sadat,
Allah itu Tuhan yang sesung- Allah Pangeran atuhu,
guhnya,
Nabi Muhammad Nabi Muhammad utusan."
Rasulullah."

780. Semua orang Suradadi, 780 Sakwehing wongSarwa dadi,


ikut menguc^kan sahadat, sami hanut hangucap sadat,
membawa iman yang teguh, suci mawa himan kawot,
lalu disunat mereka semua, nulih sinunasat sadaya,
Pangeran menyuruh mera- Pangeran ken ngramiya.
maikan.
281

menabuh Beri dan Tambur, dan tinabuh beri tambur,


Gendang Bedil Serunai daii kendang bedil sarune surak.
sorak.

781. Bagaifcan gugur daun kayu, 781. Lwir rubuh ron kayu sami,
semua bantu setan dewa, sakweh setan dewa,
berlari terbirit semua, malayu sasaran kabeh,
burung hewan leak pergi, paksi buron leyak pasah,
lalu dibacakan doa, nulih winacang do'a,
"SaUmun fil Islam, Selam tislam wawu,
orang-orang pun mengucap wongsamiya ngamin salawat.
amin.

782. Maka Pangeran menyuruh, 782. Dan Pangeran hakenaglis,


mengeluarkan pemberian hangucul hasung padadar,
pakaian,
kepada para tawanan, king babandan hiku kabeh,
sudah diberi kain selendang, wusinungan kampuh wastra
baju dan sorban, kulambi miwah sorban,
ada yang diberi destar, weneh dastar sinung sampun
senjatanya diserahkan kem- sanjatane wusinungan.
bali.

783. Tak terkatakan suka hatinya, 783. Bungah manahe tan sipi,
bagai malam diberi lampu, twir dalu sinuhgan damar,
tak terkatakan syukumya, tan sipi sukure,
kepada Allah Rasulullah, maring Allah Rasulullah,
juga kepada Sang Pangeran, kalih maring Pangeran,
tak tersebutkan dahulu, hanengkena puniku,
arkian Sang Patih Bikuk. Ki Patih Biku' witekama,

784. Di dalam rumahnya, 784. Haneng jero humahing reki,


mengerahkan kesaktiannya, hangaeh kang kasaktenira,
membakar dupa, hangkupi dupa hage,
membunyikan gentanya, tinabuh kakelengira,
sudah bermufakat semua, pan wus rembug sadaya,
Adipati Giri menunggu, Dipateng Giri hanunggu,
bersama Haji Pendeta. sareng Ian Haji Pandita.
282

785. Keduanya beruc^, 785. Sareng sira hanglingaris,


"Hai Patih Bikuk keluarlah, "Heh Patih Biku'medala,
ayo lawan aku, papagema tandangingong,
kalau engkau mau hidup, yen sira harepa geseng,
takluklah serahkan dirimu, nungkula haserah hawak,
akan aku Islamkan engkau, sun Salami sira hasruh,
akan kubawa menghadap sun bakta nembeng
Pangeran." Pangeran."

786.f Patih Bikuk\ angat geram, 786. Patih Biku'lintang runtik,


mendengar i anyadipang- hangrungu raranira,

lalu cepat keluar, nulih medal tana suwe,


membawa gada dan perisai, hambaktagada Ian tamiyang,
lalu la menggada, nulih sira hanggada,
sembari menendang sarwa ndupak ngapak asruh,
menyepak,
Dipati Girl membalas. Dipati Giri malesa.

787. Seru mereka saling hantam, 787. Rame dan saling gitik,
tendang-menendang, handuk dinupak sira,
Patih Bikuk rebah kalah, Patih Biku'rebah talo,
lalu mau terbang, nuli harsa ngawangawang,
disambar jatuh lagi, sinambar malih tiba,
sudah berlari ke air, wus malayu maring banyu,
disambut dibuang ke darat. sinambut buncaling darat.
788. Lalu dibakar rumahnya, 788. Muli umahe binasmi,
menyalanya berkobar, hurube hamurub munca,
lalu ia dimasukkan dice- nolih lineboken hage,
burkan api, Dipati nyembur pawata,
lumahnya binasa, huma iku walaya,
Patih Bikuk berlari, Patih Biku'wus kalayu,
dilemparkan ke darat. binumcal hakening darat.

789. mo'asa repot ia, 789. Karepotan dayaneki,


tak terkatakan malunya, tan sipi merang tuhuhniya.
Dipati GM berkata, DipadGiri d^Hinge,^
"Hai kakek ayo Islamlah, "Heh kaki sira Selama,
aku senang bersamamu, henak sun haneng sira,
Patih Bikuk berucap, Patih Biku'lingira hasruh,
"Tak sudi alM masuk Isli "Tan gelam hingsun Selama.

^leluhurku dahulb, Pan leluhur ning hing nguni,


kenal nama Islam itu, nora weruh haran Islam,
jtahunya aku sekarang, teka sepanjeneng ngeong,
!akan dipaksa masuk Islam, gumugut milu Selama,
berpisah dengan kadang pisah Ian kadang bayutan,
leluhur,
karena yang namanya Islam, pan haran Islam,
kalengkung,
^sangat nista pangan diln hanista pangan pangang
ajidangnya. giya

791. Kalau sudah teralahkan, 791. Menehian sampun kalinduh,


Hmu Budha dengan Islam, ilmu Buda lawan Islam,
mungkin aku mau ikut," supaja milu katangong,"
Pandeta Haji, berujar, Pandlta Haji ngandika,
"Ayo,keluarkan ilmumu, "Wiloken ilmu nira,
coba di mana Tuhanmu itu, lahing pundi Pangeranmu,
memelihara hidup dan mati. hangraksa pati Ian gesang."

792. Pati Bikuk menjawab, 792. Patih Biku'hasruh hangling,


"Loh,'kan di sanggarleluhur, "Lahana ring kabuyutan,
candi itu Tuhanku, pawas hiku Pangerangong,
ayo lawan kesaktianku," lah paguten saktiningwang,
Pendeta Haji menendang, Pandita Haji hanendal,
batu berhala lalu roboh, hing batu brehala gempur,
tak ada keramatnya, hilang, tan hana simbite hilang.

793. Sangat kaget melihat, 793. Untang cangeng haningali,


karena Tuhannya rusak, dene Pangerane rusak,
lalu mengambil gentong muliya ngambil kranda
hijau, hijo.
284

berisi air manik pemujaan, hakisi manik pupujan,


dijaga oleh ular Berare rinak sang rare bisa,
berbisa,
"Nah itulah beken kesakti- "Lah iku mangkun ningsun,
anku,
berani kau melawannya." want ta sira hangelawan.

794. Pendeta Haji cepat meng- 794. PanditaHajikanambutgelis,


ambil,
lalu dibanting ke tanah, nulih binantinging lemah,
remuk redam hancur lantak, luluh rempuh haju kabeh,
tak ada pula tuahnya, tanana wuge tumawah,
Patih Bikuk melihat, patih Biku'tumingal,
berlari ke rumahnya, lajeng mating humahipun,
mengambil bola kaca putih. hangambil ke gedah petak.

795.
!
Berisi rob jiwanya, 795. Hakisi roh jiwaneki,,
diikuti oleh Haji Pendeta, tinuting Haji Pandita,
dan Aria Giri temannya, Ian Harya Giri karone,
sareng malebeng wismaniya,
sambil ia berkata, sarwa sira hangucap,
"Aye apa maumu Patih "Pakarepe Patih Biku',
Bikuk,
Islam atau tidak." Selam hatawa kangora."
1796.! Patih Bikuk berujar, 796. Patih Biku'hanglingaris,
1 "Tak sudi aku Islam." "Tanayun hingsun Selama,"
Lalu mengamuk ketiganya, Nuliya ngamuk katigane,
beserta anak istrinya se- Ian hanak rahine pisan,
kalian,
! Pendeta Haji cepat menen- Panditaji gelis nyepak,
i dang,
gedtA putih lalu remuk, kong gedah putih remuk,
Dipati Girl memedang. Dipating Giri hamedang.

797. Patih Bikuk mati sudah, 797. Patih Biku'sampun mati,


k^alanya pecah terpisah, sirahe sigar hapasah.
285

dipeluk oleh istri anak- rinmgkul garwa banake,


anaknya,
ketiganya mati digada, ginitik mati katiga,
semua mati kafir, mati kapir sadaya,
bersama berhalanya, sarenging brahalanipun,
masuk ke liang neraka. malebeng kawugo muka.

798. Semua yang masihhidup, 798. Sakwehing kari hurip,


menyerah semua, presamiyanungkul sadaya,
sudah pula diislamkan, wus sinelam tanesuwe,
diajarkan sahadat dan salat winurukang sadat salat,
sekalian disunat pula, sinunat haken sapisan,
semua membawa iman suci, samiya mawa himan luhmg,
suci hatinya menjadi terang. hasucimanah niyahapadang.

799. PendetaHajilalumembakar, 799. Panditaji nuliya mbasmi,


rumah Patih Bikuk, humah Patih Biku'huga,
dibakar bersama bangkainya, kabakar lawan wangkene,
dilihat oleh Pahgeran, katon denira pangeran,
ada api di dalam desa, yen apijeroning desa,
lalu segera masuk, tumuliyahage malebu,
diiringi lasykar yang banyak. hingiringing bala katah.

800. Bertemu Patih Girl, 800. Kapanggih Kipating Giri,.


bersama Pendeta Haji, sareng Ian Haji Pandita,
sudah diislamkan semua, wus Selamaken kabeh,
orang-or^g Suradadi, sakri wong sarwa sadiya,
sudah menjadi baik, wus hangastuti samiya,
yang jahat si Patih Bikuk, jahilipun Patih Biku',
itu raakanya dibakar matinya. karane mati den bakar.

801. Pangeran berkata, 801. Pangeran hinabda haris,


"Syukur alhamdulillah, "Lah sukur Alhamdulillah,
tak banyak jatuh korban." tanana wong rusak hakeh."
lalu apipun dipadamkan, nulih hapipi nejahan,
oleh rakyat banyak. dening wadiya hing katah.
286

bangkainya hangus lebur, wangkene hangus tan lebur,


ditanam oleh Pangeran. Pangeran kon hananema.

802. Di dekat nimahnya, 802. Hing pinggiring humak neki,


diataskali, haneng luhuring bangawan,
sudah ditanam, wus tinanem tannasuwe,
oleh anak cucunya, dening hanak putunira,
lain semua, nuliya samadaya,
setelah mandi naik ke atas, wusiyadus munggahing
luhur,
berpondok di tengah negeri. mendeking tengah negara.

803. Semua crang Suradadi, 803. Sakwehingwongsarwadadi,


pulang ke nimah masing- mantuking wismaning
masing, soyvang,
karena sudah disunat semua, pan sampun hasunat kabeh,
crang Jawa dan Parowa, wong Jawa Ian wong Parwa,
mereka tinggal di desa, kari sajroning desa,
berpesta ria siang malam, hasusukan siang dalu,
sambil mengajar mengaji sarwa nguruk ngaji salat.
sembahyang.

804. Pangeran Giri berkata, 804. Pangeran Giri sabdaris,


menyuruh mengangkat hakenjejeng Dipatiya,
Dipati,
dan Panca I^unggawa Lebai, Ian panca Punggawa lebe,
Ketip Mudin Menteri lurah, ketip mudin mantri lurah,
dipilih bangsia ningrat, pinilih bangsa menak,
irang suradadi mengangkat, wong sarwa dadi tinangun
g menjadi Adipati. hang jinenengadipatiya.

itraRangga Pulasari, 805. Putra Rangga Pulesari,


yang dijadikan Manca, kang jinenengaken Manca,
dijadikan Punggawa lebai, Jumeneng Punggawa lebe,
yang dipilih crang sendiri, kang pinilih bangsa neka,
Pangeran menyuruh mem- Pangeran hon hakarya,
buat,
287

Masjidditepijalan, Masigit pinggir lulurung,


berdampingan dengan Ban- sumandinglawanBancingah.
cingan (Balai AGung).

'f806./ Sudah dibangun dan jadi, 806. Wus hakarya sampm dadi,
tempat mengajisembahyang, manahe ngaji sembahyang,
mendirikan Jumat ramai, hanjenengjumangat rame,
tak putus mengaji ber- tanpegat ngaji salawdt,
selawat,
sudah ter^rnegeri, wus kreta kan negara,
semua bahagia makan samiya suka mangan ngi-
minum, num,

salat mengaji ziknillah. salat ngajijikir rulah.

807. Sekira dua bulan, 807. Watarane kalih sasih,


Pangeran di suradadi, Pangeran ring sarwa dadiya,
lain pamit pulang semua, null pamit mantuk kabeh,
ke negeri Parowa, maring negareng Parwa,
diiringi oleh lasykar, hangiring dening bala,
orang Suradadi tinggal, wongSarwa dadipan kantun,
semuasayangpadaPangeran. sami sruh brangten Pange
ran.

808. ^nggawa hianca Dipati, 808. Punggawa manea Dipati,


semua menyertai Pangeran, samiya ngiringing Pangeran,
sudah sampai di Parowa wusprapta kingParwakabeh,
ramai mereka berpesta, rame deniya hakasukan,
mengaji berzikir sembah ngaji jikir sembahyang,
yang,
bersalawat bermaulid Nabi, hati lawat ngangkat Rasul,
sejahtera selamat negerinya. suka selamet negara.

809. Maka tersebutlah seka- 809. Dan kawameha hing mang-


rang, kin,
Panembahan Madura, Panembahaning Madura,
bersama Ratu Sumenep, Ratu Sumenep rewange,
sudah mengalahkan negeri. wusiya ngalahing negara.
288

v/ilayah bumi Sasak, / sawengkon bumi Sasak,


sudah diislanikan s&i^uanya, wus Sinelam sddayeku,
syukur selamaTnegara. sukur selamat negara.

810. Arkian tersebut sekarang, BID. Dan kawarneha king


mangkin,
Adipati Jaya Lengkara, Dipati Jaya Lengkara,
Patih S^marang temannya, Pati Semarang rewange,
sudah fnengalahkw negeri, wusiya ngalahing nagara,
'Pejanggi Lombok, Pajanggi Lombok sukiya,
, sudah diislamkan semua, wus Sinelam sadayeku,
sj^kur selamat negara. sukur selamet negara.

811. Lalu pulang keduanya, 881. Yata sami mantuk kalih,


diiringi menteri punggawa, hingiring mantri Punggawa,
Adipati cepat jalannya, Dipati hasruh lampahe,
tidak terceritakan di per- datan kawarneha king marga,
jalanan,
sudah tiba di Parowa, wus prapta hing Parwa,
di Parowa sudah ramai king Parwa seseksupenuh,
oleh lasykar Sasak dan Jawa. dening bala Sasak Ian Jawa.
812. Tiga hari lamanya, 812. Tigang dina lamineki,
bersenang-senang diParowa, hakesuka ning Parwa,
lalu bersama pulang, nulih sareng mantuk kabeh,
prajurit tiga divisi, prejurit kang tigang swahan,
sudah keluar dari Parowa, wus miyosing Parwa,
Pangeran Giri sudah, Pangeran Giri pan sampun,
diiringi lasyakar Parowa. hingiring bala Parwa.

813. Rangga Pulasaiiikut, 813. Rangga Pulasari ngiring,


tak dituturkan di jalan, datan kawama hing marga,
semua orang desa, sakehing wong desa kabeh,
membawa buah-bauahan, sami hambakta wohwohan,
nasi dan nyamikan, sekul lannyanyamikan,
jajan dan kelapa muda, jawadah kalapa banyu,
t^s menuju ke timur. lumaju ngiring hangetan.
814. Sudah jauh berjalan dengan
selamat,
sepanjang jalan makan jajan, sadalan i
sudah sampai desa besar, wus prapta fH
negeri pelabuhan Lombok nagarengLombok
ramai bersuka ria, rame hasukan sukan}
ada yang bermain di air, hana susukaning banyu7
ada yang bercanda di hutan. ham hacangkrameng ngalai^

815. Patlh Mataram disebutkan, 815. Patih Mataram kawami,


dan Tumenggung Surabaya, Ian Tumenggung Surabaya,
sudah mehgalahkan wilayah, wus pangaleh sawengkone,
Lurah di Sokong Bayan, Lurah haning Sokong Bayan,
sudah di Islamkan semua, wus Sinelam sadaya,
selamat semua rahayu, selamet sami rahayu,
sang Patih segera pulang. dan Dipati hage mantuka,

816. Bersama Tumenggung me- 816. Sareng Tumenggung hang-


nyertainya, iring,
dan para Ratu Punggawa, Ian ratu Raja Punggawa
di desa yang sudah kalah, hingdesakangsampun katon,
semua mengiringi, samiya hangiring sadaya,
tak terkisahkan di jalan, tan kawama hing marga,
berjalan segera menuju, lampahe hage hanuju,
sudah sampai di Lombok. wus prapteng Lombok ne-
gara.

817. Bersama menghadap meng- 817. Sareng ngunjungi ngastuti,


ucapkan selamat,
hidmat mencium mereka kidemat hangambung pada
(kaki?)
kepada Pangeran, maring Pangeran Parapen,
dan semua meneriPunggawa Ian sakweh Mantri Pung
gawa,
datu raden dan manca, datu raden Ian manca,
dibawa menghadap bersujud, binakta ngunjungi sujud,
di hadapan Sang pangeran. ring kawasijeng Pangeran.
i8. Pangeran sukur ring Widi,

I hasukur Alhamdulillah,
hake nangun karya gde,
r
ngangkat Rasul Ian tilawat.
sarwiya hasukan sukan,
hasalat ngaji badrus,
hanguruk kang wawu Selam.

819. Empai ^ 819. Petang candra lami neki,


mengajar rukun la.J. hanguruk rukuning Islam,
lima perkara banyaknya, limang prekara katahe,
terdahulu membaca sahadat, karuhun hamanca sadat,
kedua sembahyang, kapindo hasembah Hyang,
berpuasa yang ketiganya, hapuwasa kaping telu,
zakat fitrah bila mampu jekat pitrah yen kawasa.

820. Dan sipat Islam hadis, 820. Lan sipating Islam hadis,
syarat Islamnya manusia, sarating Islam manusiya,
pakaian yang Islam itu, papahe sing Islam mangko,
pakaian kain bajunya, panganggo kampuh kulam-
biya,
berdestar dan disunat, dastar malih hasunat,
bercukur memotong kuku, hasukur hanugel kuku,
dan merendahkan diri, lan hangesoring sarira.

821. Halal pakaian dan makan- 821. Halal panganggo lan bukti,
annya,
semua rezeki yang sah, sakeh rejeki kang ngesah.
haram makan dan berpa- haraming bukti pangangge,
kaian,
semua dusta haram, sakeh dusta kang haram,
sepem hewan curian haram, twir ring sato kang haram
anjing babi, kang hasu surenten hiku,
dan jenis burung yang haram. lan twiringpaksikang haram.
291

822. Yang makan dengan me- 822. kang hanamber bukti neki,
nyambar,
dan kakinya bercakar, Ian sukum hanggruda,
isi air yang haram, hisining baryu harame,
bila ke darat bisa hidup, yen mentas darat hagesang,
dan yang pala krama Ian yen hapala krama,
(berzinah),
tidak menikah dahulu, hajadat nikah rumuhun,
segera dinikahkan lagi. nuli hage den watinya.

823. Dan ajarkan mengaji, 823. Lan den nuruken hangaji,


Quran yang utama, kurngan kang lewih hutama,
dan membaca banyak kitab, lan baca kitab kang ngakeh,
Ratib dan salawat, ratip miwah salawatan,
membaca talkin khotbah, baca talekin ketebah,
megaji sifat dua puluh, ngaji sipat duwa pulu,
dan mengaji rukun iman. miwah figaji rukun himan.

824. Lain disuruh bersuci, 824. Lan winarah hasusuci,


berwudlu dan beristrinya, hahulu lawan Vis tinja,
wilada nipas dan haid, wiladah nipas lawan hel,
junut dan Jinabas, miwah lan junutJinabat,
semua mohon diajar, samiya nuhun sadaya,
sudah paham segala ajaran, wus tatas deniya hanguruk,
lalu belajar Quran., nulih sinung kitab kumgan.

825. Itulah kitab ajimat bumi, 825. Matapajimating bumi,


danpara wali sebagai warisan, lan wali sana kang tinggal,
menjadi pokok perguruan, maka paguruwaning wong,
setelah selesai diajar, sawusiya tutug pinajar,
si orang banyak mohonfatwa, wong ngakeh nuhun samiya,
pangeran menguc^ syukur, pangeran hamaca sukur,
maka datang santapan. nulih rawuh kang tadahan.

826. Nasi lauk dodol wajik, 826. Sekul hulam dodol wajik,
beibagai jenis makanan, salwiring wamajawadah,
292

aneka ragam lauk pauk, Ian wamaningjangan hakeh,


anekawamajajan, miwah wamaningjawadah,
lengk^ rupa minuman, sangkep himum hinuman,
sudah lengkap semuanya, wus samapta kabeh hipun,
lalu bersama bersant^. hanuUh sareng hadahar.

827. Sekitar dua piiluh limba ribu, 827. Watara hana salawi,
jumlah manusia, hiku katahing manusia,
penuh sesak di desa Lombok, sesak pakuwoning Lombok,
terkatakan ramainya kenduri, tan sipi rame ning karya,
senang makan minum, heca boya drewina,
orang laki wanita riuh ren- wong lanang wadon gu-
dah, muruh,
mohon dan bersenang- habuktiya hegar sarira.
senang.

828. Pangeran berkata lembut, 828. Pangeran hanabda haris,


"Wahai sekalian ratu raden, "Heh sakehe ratu radiya,
Dipati Punggawa Lebai, dioati punggawa lebe,
jangan tuan lupa, hayuwa tali tuwon samiya,
Islam kalian belumlah syah, selam hira durungsah,
orang wanita besok disunat, wong wadon sunatan besuk,
jangan ada yang menolak. horana kawasa hora.

829. Sebab kata hukum yang hak, 829. Pan kocaping hukum Jati,
wanita yang belum disunat, wanita kang durung sunat,
menjadi betbisa(clitorisnya). dadi bisa patitise,
alamat merusak tubuh, lamate ngusak sarira,
tak dapat masuk surga, tanna ngungsi swarga,
karena Fatimah putri Nabi, pan Patimah Nabi dudun,
itulah yang diikuti bersunat. tan den hanut sunat hira.

830. Diduniaakhiratorang wanita, 830. Hing duniya Herat pawestri,


bila belum sah sunatnya, yen durung hesah sunatniya,
tak akan menemui selamat, tanna nemu salamete,
itu semua agar dicamkan. hiku sami histokena.
293

katena aku mau pergi, pan ningsun hayufri^sah,


mengislamkan Sumbawa nyelami SemboMfa besuk,
besok,
bilaadareda Allah. lamonana klasaning Hyang.

831. Bila selamat perjalananku, 831. Yen selamat lampah mami,


mengislamkan semua hanyelami hiku samiya,
mereka,
selamat pulang ke Keraton, rahayu mantuk kedaton,
kepada Susuhunan Ratu Girl, king susuhunan ratu Giriya,
sudah menghadap dengan wus ngunjungi kidemat,
khidmad,
tilawat memuji Rasul, tilawat hangangkat rasul,
kepada Baginda Rasulullah. king susuhunan Rasulullah.

832. Aku berpamitan lagi, 832. Hingsun hapamit ta malih,


kepada Anda sekalian, datenging ta sira samiya,
sahkanlah agamamu, hangesahaken gamane,
itu semua perhatikan, hikusami hidena,
pada semua pesanku," hingsawa wekasingngwang,"
seluruh menteri para ratu, sakweh mantripara ratu,
Dipati Lebai punggawa. dipati lebe punggawa

Menyembah beratur sambil 833. Nembah matur saha tangis,


menangis,
mendengar ucapan pangeran, miyarsa sabda pangeran,
seperti madulebah manisnya, Iwir madu juruh maruse,
beratur, "Baiklah tuanku, hature, "Hinggih sandika,
masakan hamba berani, mangsa wonikawula,
tak mematuhi ucapanThanku, tan ngiring sabda tuwanku,
nanti hamba kena kualat." mene hamba keneng tulah."

'angeran berujar lagi, 834. Pangeran hanabda malih,


Semoga diredai Allah, Moga.dinulurHyang suksma,
kesanggupanmu itu semua, sanggup hira hiku kabeh,
bila kalian mungkir janji, yen sira ngowah hubaya,
tak teguh memegang janji, tan tindih hing huhaya,
294

pasti kena kualat, pasti keneng ttdahmanuh,


turun-binurun menjadi saturunye dadi laskar.
lasykar.

835. Bila engkau teguh padajanji, 835. Yen sira nindi hing janji,
engkau akan menemukan, kinemu len denin riya,
mendapat kebesaran dan sinung kagungan pemukten,
kesejahteraan,
di dunia dan akhirat, hing duniya tekeng haherat,
cukup sandang dan pagan," wibuh panggange pangan."
Ratu Raden menyembah, Ratu Raden nembah matur,
"Hamba patuhi, Tuanku. "Hanuhun patik, Batara."

Maka Patih Lebai dan 836. Dan pati lebe Ian mantri,
menteri,
semua menyembah mohon, sami nembah nuhun pada,
bersama tuan, sareng sandika sahure,
lain selesai makan, nulih luwaran hadahar,
semua minum air, sami hanginum toya.
keyang lalu berkumur, wareq sarniya hakumur,
pendeta haji membaca doa. panditaji maca donga.

837. Bersama Lebai ketip modin, 837. Sareng lebe ketip mudin,
santai membaca shalawat, sahtri murita salawat,
membaca doa selamat, donga salamet winowos,
tolak bala dari permohonan, tatulak miwah panedda,
si orang banyak menadahkan wong ngakeh tadah tangan,
tangan,
semua menguci^ amin, ngamin haken kabeh hipun,
suaranyabagai guntur. swardne pan hadi gerah.

838. Selesai membaca doa meng- 838. Tutuq maca donga ngamin,
amin,
sajen sudah diundurkan, sasajen wusing ngunduran,
lalu mereka makan sirih, yata sami nginang kabeh,
Pangeran berkata lagi. Pangeran malih hanabda.
295

"Wahai sekalian orang Jawa,


jadi kita berangkat semua, 3
mengislamkan orang Sum- B

bawa."

839. Segera semua lasykar, 839.


besar kecil semua naik,
ke kapal tak lama,
Pangeran berkata lagi, Pangeran malih hanabda,
"Wahai orang Lombak, "Haduh wongLomboksamiya
tinggalkan saudaraku semua, kari kabeh sanak hingsun,
jangan lupakan janji," haja Mi pangubaya."

840. Tinggallahakumohonpamit, 840. Kantuna manira pamit,


semua orang berhidmat, wong samiya pada kidemat,
kepada Baginda pangeran ring jeng pangeran Prapen,
Prapen,
mohon pamit sambil me- hatur pamit saha sembah,
nyembah,
libut semua gelisah resah, geger sami wurahan,
laki wanita bersedih, lanang wadon samiya hagimg
huyung,
merasa sayang pada Pa kangening sihing Pangeran.
ngeran.

841. hari senin Pangeran, 841. Hing snen Pangeran haris,


berangkat ke kapal, bubar mantuking bahitra,
diantar beramai-ramai, rinaranpating wong hakeh,
bagaikan laut banyaknya Iwir laut hakeh kang bala,
rakyat,
tetkenang akan Pangeran, hingat ring Pangeran,
sudah naik di pearahu, sampun munggahhingperahu,
bendera gemeilap dipasang, benadera habranpinasang.

842. Segera mencabutjangkar, 842. Rawutjangkar tanna sari,


lalu mengembang layar. twmliya hanabar layar.
296

iihu bergetar melaju, Icm hula wula hangeres,


;ndeta membaca doa, pandita hamaca donga,
fng banyak menyahuti, wong hakeh nyambena,
^etelah cukup tiga kali, sawus hagenap pingtelu,
bedil dan meriam dibunyikan. bedil mariyem tinembang.

843. Disambut sorak gemuruh, 843. Sinarubing surak hatri,


dibarengi bunyi gamelan, pinarengan Ian gamelan,
tambur rebab dan serunai, tambur bila Ian sarune,
gendingrangsanganbertninyi, gending rangsangan
hamaniya,
heran orang Lombok me- cenggeng wong Lombok
lihat, mulat,
mendengar lain menangis miyaran hanangis huyung,
sedih,
kesmaran bersama mundur. kasmaran pada mundura.

Puh Durma Puh Durma

844. Sudahjauhkapal berlayar, 844. Sampun lepaslampahepalwa


hanglayar,
ke luar dari menanga bans, miyosing nanga baris,
sudah lewat tanjung, pato wus kaliwat,
berlayar mengembara, hangambara tinadah,
Giri Lebur sudah diliwati, gill lebur wus kawingklng,
sampai di tengah selat, tkeng ngarungan hululumbar
merantas lautan. jaladri.

845. Berlayar berlagu bertem- 845. Palayare hambabar hate-


bang, tandakan,
tak terkatakan ramainya, tan sipi rame neki,
penuh lautan, sesek penuh samudra,
tak terkisahkan di laut, tan kawameng lautan,
sudah sampai di pantai, sampun prapta hing posisi,
negeri Sumbawa, desa Sambawa,
sudah melempas jangkar. wus labuh jangkar sand.
297

846. Orang Sumbawa gempar, 846. Wong Sambawa^


ruh hurahan,
melihat kapal, mulating kang banawi,
sangat banyak yang datang. lintang hakeh prapta,
Bandar menyuruh melj^r, Bandar ken humatur,
kepada sang raja, mara hingjeng sri Bupati,
Sultan Sumbawa, Sultan Sembawa,
bila banyak musuh datang. yen hakeh musuh prapti

847. Sang raja menyuruh me- 847. Ratu muter ngaken hanbuh
nabuhtambur, tengran,
lalu segera ditabuh, nulih tinabuh haglis,
berduyun-duyun mereka gumuruh kang prapta,
datang,,
semua rakyat Sumbawa sakweh wadiya Sembawa,
berkumpul di dalam kota, hakumpuljroiung negeri,
lengkap dengan senjata, saha sanjata,
tombak pedang dan bedil. tumbak pedang Ian bedil.

848. Menteri Rangga Dipati dan 848. Nantri ranga dipati Ian
Talibela, talibela,
dan manca lurah semua, Ian manca sami,
Ngabehi dan Demang, ngabehi Ian demang,
para ningrat dan pembesar, srata mekel Ian nyawa,
bermufakat di B^ai Sidang, haguneming panca niti,
bersama Sang Raja, lawan Sang Nata,
semua mau berperang. samiya hadana jurit.

849. Terxebut pangeran Prapen 849. Dan kawarna pangeran,


Darma, Prapen Dharma,
danlasykamyadatang semua, sawadiya rawuh sami,
turun ke pelabuhan, teduning pangkalan,
lalu menyuruh menabuh, nulih ha^n nabuha,
g^derang perang, tengerdni wawu prapti,
lalu ditabuhlah, yata tinembah,
tambur beri dan bedil. tambur beri Ian bedil
298

enam. 850. Tinimbalm dening meriyem


santana,
I -gemuruh, sinarub surak hangrik,
I abumi, horegkang prakampa,
t runtuh, pan kadi langit rebah,
sakweh kumalat kumilit,
terKcjuv.. ri, kaget malayuwa,
mengungsi ke hutan dan hangmgsi hales ukir.
gunung.

851. Semua ikan di laut teikejut 851. Sakeh hiwak king laut kaget
bedaii, sasaran,
berlari ke samudera, malayu kingjaladri,
orang Sumbawa gelisah, wing Sambawa gesah,
terpana mendengaf sorak, lengleng hangrenga surak,
disangkanya rubuh bumi, dan sengguh rubuh pretiwi,
maka tersebut, dan kawarneha,
sang pangeran Prapen lagi. pangeran Prapen malih.

852. Didatangi Bandar Sum- 852. Kadatengan dening bandar


bawa, ring Sambawa,
dengan mata-matanya, Ian nata mataneki,
lalu mengatur sembah, teke ngatur sembah,
kepada yang mulia pengeran, marang kingjeng pangeran,
lalu berjabatan tangan, sirumdjat wastana kalih
para patih datang pula. patih wus rawuh kasihadi.

853. Sudah dipajang di pelabu- 853. Wus pinasang haneng


han, pangkalan,
payung agung kembar, payung hagung marapit,
pangeran menyunih, pangeran hakena.
si Bandar duduk bersama, Bandar sareng limguha,
di atas kursi, hana saluhuring korsi.
sang Bandar menyembah, Bandar hanambah,
menolak karma takberani. maturmindah tan wani.
299

854. Sang patih melotot matanya, 854. Sira patih handelik mata
hvir surya,
mengelus kumis sambil ber- gelar rawi sarwiya neling,
kata, "Bandar hiki maha,
"Bandar,engkau ingkar, king pakening pangeran,
akan perintah pangeran, meneh sun sendalkabanting."
nanti kubanting kusepak." Bandar hanembah,
Sang Ban^ menygnbah, nulih munggah halinggih.
laluJwiirSuduk.

ita sang Bandar, 856. Hangandika,


ini utusan sang Sui "Mami hutusan pan Sunan,
Ratu Girt king Jawa,
calian semua, hanyelami sira sami,
si orang Sumbawa, sawong Sumbawa,
Lombok dan Bali. Lombok kalawan Bali.

855. Berjajar dengan prajurit dan 855. jajar lawan prajurit ratu
pendeta, pandita,
di bawah kursi kebesaran, king soring korsi hadi,
tempat para pangeran, nggan hanggen pangeran,
dan semua punggawa, Ian sakehing punggawa,
perwira Ki Lurah menteri, prewirakilurah mantri,
di bagian, munggah kadehan,
di belakang kursi kebesaran. hing wigkin korsi hadi.

857. Orang Lombok sudah Islam, 857. Nging wongLombokhmipan


sampun haslan,
hanya Tuan dan rakyat, kari sira Ian bala,
dan anak cucu, lah henak putus,
dari sultan Sumbawa, manng Sultan Sambawa,
Tugajskudaiang-iBi,^ hing kridi ningsun kang
prapti,
o^diijinkan, tan kanihaya,
akan merusak dan berla hangrusak hangrurunding.
kejam.
300

858. Tugasku akan menerangi 858. Gawe ningsun hamadangi


kalbumu, kalbu nira,
mengikuti perintah Allah, hanut Utah Hyang Widi,
yang tercantum dalam king kang mungguh king
Quran," kumgan,"
Bandar mengatur sembah, Bandar matur hanentbah,
"Balk bila balk peritah Tuan, "Hinggihyen tinitah becik,
hamba ikut, kadisukaha,
raja kaml akan mengikuti. ratu muter hangiring.
859. MohonpetunjukTuankepada 859. Neda wenten pakan tuwan
hamba." sareng hamba,"
Pangeran berkata, Pangeran nabda haris,
"Nah Patih ikutlah, ^'Lah PaUh hamilua,
bersama Jaya Lengkara, sareng Jaya Lengkara,
Pangeran Madura ketiganya, Pangeran Madura katri,
ikut bersama Bandar, tumuten Bandar,
membawa berita kepada Raja. hawreta hing Sangaji,
860. Bilatakikutjanganmelawan, 860. Yen tan hidep tutur haja sira
nglawan,
putuskan dahulu, putusana rumihin,
tegaskan peijanjian," Janten pangubaya,"
Ketiga prajurit itu, Prejurit kang titiga,
beratur sembah berpamitan, hatur sembah hamit singgih,
sama khidmat mencium samiya kidemat ngaras pada
tangan. hapamit.
861. Sang Bandar pamit pergi, 861. Sangiyang Bandar nembah
pamit sareng kesah,
tak terksiahkan di jalan, tan kawarria hing margi,
sudah sampai di kota Sum- wus prapteng Sambawa,
bawa,
bertemu dengan Raja Muter, ratu muter ketemua,
dih^ap seluruh menteii, tinangkil sagunging mantri,
di Balai Kembar, hing bale kembar,
Lunyuk (Balairung) Sang lunjukira sangaji.
Raja.
301

862. Centang perenang orang di 862. Hawurahan wonging lulu-


jalan meiK)nton, rung tumingal,
lasykar Jawa yang mengiring, king wadiya Jawa ngiring,
tak terkatakan banyaknya, tan sipi katahniya,
dengan senjata dan pakaian, safia sikep busana,
RajaMuter mengaturpasukan, ratu muter nata haris,
dengan sang Bandar, lah kakang Bandar,
bersama bergegas. maereniya denagelis.

863. Sang Bandar segera beratur, 863. Sangiyang Bandarhalungguh


haglis matura,
"Ampun,Tuanku suruh segera "Hinggih den kinom haglis,
mengambil tempat duduk, hametpalinggihan,
utusan patih Jawa, hutusan patih Jawa,
ketlganya perwira sakti, prewira katiga sakti
Jaya Lengkara, Jaya Lengkara,
dan Pangeran Madura. Pangeran Madureki,

864. Tak man duduk di tempat 864. Tan kena kasar sadidik
rendah, linggihira,
nanti diamuknya kita, denamukd premangkin,"
Sang Raja cepat menyuruh, Sang Nata ken lekas,
mengelar tempat duduk, hambabar palinggihan,
menghampar permadani, kadelaran pramidami,
sudah slap, sampun samcq>ta,
lalu datang Ki Patih. yata rawuh Ki patih.

865. Bersama Jaya Lengkara Ratu 865. Sareng Jaya Lengkara Ratu
Madura, Madura,
dan payung kembar, saha payung marapit,
tunggul kebesaran, tunggul pacanangan,
Ratu Muter mempersilakan, Ratu Muter hanata,
Gusti Patih duduk, lah linggiya gusti patih,
maka Patih dan Raja, dan Patih Raja,
mohon untuk duduk semua. neda sami halinggih.
302

866. Ketiga patih duduk ber- 866. Sira patih sami halinggih
sama, katiga,
berjajar dengan Sang Raja, hajajar Ian Sangaji,
sudah diaturkan sirih, wus hingatur sedah,
dipersilahkan makan, hingacaran hadahar,
Tuan patih berujar, Kiya Patih sawur niyaris,
"Sangat baik hati Tuan" "Hemankariya,"
"Kuucapkan terima kasih." "Hamba tarima kasih."

867. Hamba datang belum lama, 867. Keadi hamba prapteng tiki
durung lewas,
beratur kepada Sang Raja, katur mating Sangaji,
Pangeran di negeri Jawa Pangeran ning Jawa,
bersama Sang Raja sareng sangaji nata,
diiringi Patih Aji kering dening Patih Aji,
disuruh Sunan Giri, kinening Sunan Giri,
menghadap Tuanku Raja, marek Sangaji.

868. MenyuruhTuansemuaorang 868. Hakening tuwan kabeh


Sumbawa, sawong Sambawa,
masuk Islam sekarang, hanyelama mangkin,
mengikuti Rasulullah, hamit rasullullah, •
pesan Sang Pangeran, pawekase pangeran,
pada Bandar dan hamba, hing Bandar Ian patik aji,
Nah, bagaimana kehendak Lah pemayuna,
tuan.
Raja Sumbawa sekarang. Ratu Sambawa mangkin.

869. Bolehkahsayakedesameng- 869. Henaksun hamantuking desa


islamkan, nyelama,
bila Raja tak percaya, yen Sang Nata ta dapati,
ikut ajaran yang terang, hanut mama padang,
baik si£q)kanlah, henak den cawisna,
besdk kulawan perang benjang sun lawan perang
sabil, sabil.
tak terkatakan ganjarannya, sipi ganjaran,
bila mati perang sabil." yen mati haparang sabil."
303

^C.' Berkata Raja Sumbawa, 870. Hang


Samb
"Apa yang disebut sabil?" "Hap
KiP,
Menjawab Ki Patih,
"Yang mati berperang "Kai
tuwc
melawan Tuan,
itu bemama mati sabil, hiku haran mati sabii,
mendapat ganjaran, sinmg ganjaran,
surga yang mulia. suwarga kangadi lewih.

871. Sedangkan Tuan yang masih 871. Jawa Tuwan kangalagi kapir
kapir haram, kangaram,
masuk api neraka, melebeng neraka hapi,
kekal tak akan keluar," kekel datan mentas,"
Raja Muter berkata, Ratu Muter ngandika,
"Nab, semua menteriku, "Lan sakehe mantri mami,
bagaimana, kadi punapi,
kesanggupan kalian sekarang. sanggupira king mangkin.

872. Seperti yang dikatakan patih 872. Hingkang kaya hujar gustii
Jawa," patih Jawa,"
Menjawab para menteri, Hature parapyantri,
"Hamba ini Tuan, "Kawula tan ana,
seluruhnya mengikuti Tuan, telas hangiring Tuwan,
hidup mati buruk baik, urip pati hala becik,
hamba tak berpisah, hamba tan pisah,
hanyalah mengikuti Tuan.' hangiring Tuwan hugi."

873. Ratu muter beritata, 873. Ratu Muter ngandika,


"Bila demikian, "Lamun mangkana,
amatbenarlah itu, kadi bener tan sipi,
seperti ucapan Pangeran, luwir sabda Pangeran,
mari kita itiasuk Islam, payukitorselama,
mengikuti agama suci yang hanut garna suci luwih.
mulia.
304

sna orang Lombok, dening wong Lombok,


iidah masuk Islam dahulu." sampun selam rumihin."

Tak terkatakan senang si 874. Henti bungahe patih ha-


Patih, ngrungu sabda,
juga si Jaya lengkara, Ian Jaya Lengkaraki,
Pangeran Madura, Pangeran Madura,
bersama berkata lagi, sareng malihanabda,
"Nah, selamatlah Baginda "Lah selamet sri bupati,
Raja,
sekarang Tuan, king mangke tuwah,
mengucapkan sahadatsekali. ngucap sadat sekali.

875. Asyhadu allailahaillallahu." 875. Asadu 'lailahailelah."


Sang Raja mengikuti, Tinut dera Sangaji,
"Waasyhaduanna, "Wa 'asadu 'ara,
muhammadar Rasulullah." Muhammad rasullullah."
diikuti oleh sang aji, Tinut denira sangaji,
juga menterinya, muwang mantrinira,
semua membaca sahadat. hamaca sadat samL

876. Tuan patih ratu Madura, 876. Sirapatih dipatiratu Madura,


bersalaman dengan Sang salaman Ian sangaji,
Raja,
dan menteri punggawa, Ian mantri punggawa,
semua beijabat tangan, sami hanjewat tangan,
segera membaca sahadat, hamaca salawataris,
sambil memanjatkan sarwa neda,
puji syukur kepada Allah, syukur mating sang Hyang
Widi.

877. Tuan patih berkata kepada 877. Sira patih hamatur mating
Raja, Sang nata,
"Hamba mohon sekarang, "Kawula neda mangkin,
siiih pinang Tuan," suruh jambe Tuwan,"
Mereka makan sirih li^i, Nulih sami hanginang,
Kata si patih,"Sebaiknya, haturira patih," Becik,
305

tuan berutxisan, Tuwan pv


pergi ke Labuan Timur. maring U.

878. Memberi tabu Pangeran di 878. Hangaturi jeng


desa, maring desa,
mensucikan Sang Raja," hanyucikon Sangaji,"
Menjawab sang raja, Sawure sang nata,
"Bila sesuai Tuan, "Lamm suwawi tuwan,
sabarlah dahulu itu, sabarlu hiku rumihin,
setengah bulan, satengah candra,
hamba akan menyuruh kawula ngundangi.
// panggil.

879. ■ Seluruh ratu di Sumbawa, 879. Sakatahe preratu ring sam-


bawa,
sangat jauh tempatnya, panedo pernah held,
Saren dan Taliwang, saren Ian Taliwang,
Jereweh dan Sekongkang, Jarewe Ian sakong kang
Alas, Utan, tempatnya, halas utare geneki,
di Kalawusa (Terusa?) king kalawusa,
Jambe namanya. jambe nama neki.

880. Lagi yang di bagian timur, 880. Nalih kang sabrang wetan
; Tuan, hiku tuwan,
Pulut, Empang, dan Nyali, pulut tempang Ian nyali,
i Dompu dan Tambora, Dumpu Ian Tambora,
Kare Pekat dan Sanggar, kare pekat Ian sanggar,
juga desa besar yang kaya, miwah desa gang kang sugih
SapedanBima, sampe Ian Bima,
dan orang Mayo (moyo?) di lanwong Nayo ring Gili."
Gili."

881. Berkata patih,"Benar Tuan, 881. Haturira patih," Hinggih


paned Tuwan,
besok suruhlah pergi, benjang hanon lumaris,
memanggil semua itu, ngundang hiku samiya,
siapa yang membangkang. sing wong bangka tan harsa,
306

langsung dflawan perang,sabil,' mene den lawana sabil,


Ki Bandar juga, kibandar wuga,
disuruh pergi ke pelabuhan. kinening bangsal malih.

882. Melapor segala ihwal 882. Hangaturi sapretingkah


Pangeran," maring Pangeran."
Berkata Sri Baginda, Haturira Sangaji,
"BenarTuanku Pangeran," "Hinggth pened Tuwan,"
lagi disuruhnya Sahbandar, nulih den kon sang Bandar,
bersama punggawa Ngabehi, sareng punggawa ngabehi,
membawa sajian, mbakta haturan,
lengkap sudah semuanya. hasangkep sakuliring.

883. Bandar pergi sampai di 883. Sampun kesah Bandar wus


pelabuhan, prapteng labuan,
menyembah bakti, medek sira,tur bakti,
menyampaikan sajian, ngaturi dadaran,
serta menyampaikan kese- sarta ngatur wubaya,
pakatan,
sang raja dan patih. sang nata lawan kipatih.
Sultan Sumbawa, Sultan Sambawa,
sudah masuk Islam. sampun salam hum.

884. Pangeran Prapen membaca 884. Pangeran Perapen maca


alhamdidillah, alhamdulillah,
bersyukur kepada Allah, syukur maring Hyang Widi,
menerima sajian, hanampi haturan,
danmemberijanji, malih hatur wubaya,
akan menungu setengah hanganti satengah sasih,
bulan,
beliau mengundang, denira hangundang,
raja-raja yangjauh dipelosok. ratu kang ngadoh simpir.

885. "Bila telah sampai di 885. "Yon wus prapta kabeh ring
Sumbawa, desa Sambawa,
Iban pulanglah ke kota. tuwan mantuk negari.
307

mengislamkan menyucikan." nyelam nyucenana,"


Pangeran diam, Pangeran meneng sabar,
Arkian Sri Baginda, Kawameha sri bupati,
suruh dimandikan, haken ngeduma,
dansegeramenyunihpanggil. Ian hago kang ngmdangi.

886. Syahdan besok pagi be- 886. Kawarnehabenjangngenjing


rangkat, kan lumampah,
diutus memanggil, hutus hangundangi,
semua sudah datang, sami sampun prapta,
di desa masing-masing, king desa swang swang,
menyampaikan pesan, hature tinatah wmi,
dari Sang Raja(Sumbawa), polih Sang Nata,
dan ucapan Sri Patih. Ian hujar Gusti Patih.

887. Tersebut raja yang sudah di- 887. Den kawarna ratu kang
undang, sampun hingundang,
juga punggawa menteri, miwah punggawa mantri,
pagi semua berangkat, henjang sami linggar,
siang malam berjalan, siyang dalu lumampah,
tak tersebutkan di jalan, datan kawama hing margi,
semua sudah tiba, sami wus prapta,
menghadap di Sumbawa. ring Sambawa hanangkil.

888. Penuh sesak di kota Sum 888. Sesek supenuh hing jro desa
bawa, Sambawa,
genap setengah bulan, gedep satengah sasih,
lalu Sang Pangeran, hanulih Pangeran,
pulang ke kota Sumbawa, mantuk maring Sambawa,
mengunjungi ilm kota. sawaruh sireng nagari.
Sultan Sumbawa, Sultan Sambawa,
khidmat menghadap. hakidemat ngunjungi.

889. Juga menterilurah punggawa 889. Mwah mantri lurah pung


khidmat, gawa kidemat,
semua kepada Pangeran, hingjeng Pangeran sami.
308

duduk di kursi kebesaran, Imggeng korsijimbar,


tempat Sang Pangeran, prenahira Pangeran,
di alun-alun dihadap, ring ngalm halm hanangkil,
penuh oleh rakyat, kebeking wadiya,
bagaikan lautan pasang. twir segara harobin.

890. Sudah lengkap duduk me- 890., Sampun hatap halinggih king
reka, swang-swang,
seluruh ratu dan menteri, sakweh ratu Ian mantri,
semua sudah datang, sadaya wus prapta,
kemudian Sultan Sumbawa, yata Sultan Sambawa,
memberi tahu semua mereka, hanuturi sadageki,
keperluan Pangeran, kredi pangeran,
yang datang mengislamkan. kang rawuh hanyelami.

"Dumeh hingsun rumihin


sampun Haselam,
II /Nah engkau semua, Lah sira sadayeki,
— masuk Islam, mara haslamma,
siapa ingkar tak sing habangga ta narsa,
sekarang juga lawto sabil."/ mene halawan hasabil.
Semua beratur, / Sami matura,
Raja bersama para menteri. nata mwang para mantri.

892. "Masakangilahambatakikut, 892. Heden temen kawula tan


lumiri ringa,
kepada Tuan yang adil, maring tuwan kang hadil,
dan suruhan Pangeran, Ian pakon pangeran,
meski harus mati, yadiyan hangemasina,
buruk balk hidup mati, hala becik pati wurip,
bCTsama dengan Tuan, sareng Ian Tuwan,
motion hamba diislamkan." neda hamba selamL"

893,. Tuan pangeran Prapen 893. Jeng pangeran Prapen haris


\ \benijar, hanabda,
^kata-katanya lemah lembut, wacana ruma manis.
V
309

"Baiklah Raga Pandita, "Lah haji pandita,


\ Tuan Islamkan segera," Tinvan selama henggal.
\Lalu semua mengikuti, Nulih sami den nuruti.
membaca sahadat, maca sahadat,
Ian fardu sunatnya. Ian perlu smat neki.

894. /Semuaratumenteri Sumbawa 894. SakwehratumantriSambawa


'ikut, tumutta,
membaca kalimat tauhid, maca kalimah tahid,
dan sahadat syariat, Ian sadat sareyat,
bersama rakyat banyak, sareng Ian bala katah,
laki wanita diajamya, lanang wadon den nruki,
dan tegasnya sahabat itu, Ian teges sahadat,
wajib diikrarkan dan di- perlu lahir Ian batin.
tasdigkan.

895. Semua orang Sumbawa laki 895. Sakwehing wong Sambawa


wanita, kan wadon lanang,
sudah Islam semua, wus samiya Selam sami,
lalu dikhitankan, nulih sinunatan,
laki wanita disunat, lanang wadon hasunat,
kuku panjang dipotong, kuku panjang tugeli,
sambil diajarkan, sarwiya den pajar,
niat mandi jinabat (hadas niyat hadus suci.
besar)

896. Diajarkan sembahyang me- 896. Lan den nuruk sembahyang


ngaji puasa, ngaji puasa,
zakat fitrah dan haji, jekat pitrah lan haji,
semua mengimani, sami ngestokna,
maka Sang Raja beratur, dan Sang Nata matura,
kepada sang Pangeran, maring Pangeran malih,
"Tuan perintahkanlah, 'Tuwan hakena,
memsak Dewa Beihala." ngrusak dewa kamali."
310

897. Sanggah mini berhala rasak- 897. Sanggah miyu brahala tuwan
kan, rusak,
Pangeran kemudian, Pangeran hamisinggih,
mengajarkan sembahyang, ngastutikan salat,
lalu membaca doa, haris hamaca donga,
mohon pertolongan Allah dan tulungening ngalah nabi,
Nabi,
lalu la berdiri, nuliya ngadega,
Pangeran meniup. pangeran haniyupi.

898. Hancur lebur semua berhala, 898. Remek rempuhmiyu sanggah


sand rebah,
dewa berhala runtuh, dewa brahala rempi,
berlari setannya, malayu setaniya,
kemalik mereka rusak, tekeng kamaW rusak.
Sang Raja menyuruh pula, Sang nata wus haken hurl,
mempersiapkan makanan, hacawis dahar,
lengkap sud&jadi semua. sangkep wus sand dadi.

899. Pangeran menyuruh menteri 899. Pangeran haken ning mantri


membunuh, mejahana,
monyet anjing dan babi, krah hanjing Ian babi,
sudah musnah dibasmin, wus simajimurak,
heran si orang Sumbawa, gawok sawong Sambawa,
melihat Pangeran sakti, mutating Pangeran sakti,
semua merasa senang, samiya nggrahita,
terang sudah had mereka. hapdang manah neki.

Bagaimalamterbitmatahari, 900. Kadi dalu wawu kawedalan


surya,
bagai orang tidur yang hvir wong turn wus tangi,
terbangun,
hati mereka terang, manahniya hapadang,
merasa segar tubuhnya, hegar sariranira,
takteihinggarasahormatnya, tan sipi hormating ngati,
kepada Sang Pangeran, maringpangeransamisyukur
semua menangis syukur. hanangis.
311

901. Maka Pangeran memberi 901. Dan pangeran haris ha-


busana, sungsung pedadar,
kain selimut kain, kampuh wastra kulambi,
juga bersama(testar, mwah kalawan daster,
sorban dan kopiah, sorban lawan kuptyah,
langsung dipakaikan, pinang nganggoken pre-
mangkin,
kepada Sultan, denira Sultan,
Sumbawa dan semua Ratu. Sambawa ratu sami.

902. Ratu menteri sudah berpa- 902. Ratu mantri punggawa wus
kaian, pinanganggiya,
semua berterima kasih, presamiya hanuhun sih,
dan semua rakyat banyak, miwah bala katah,
diberi destar dan baju, sinung kulambi daster,
dan emas ringgit uang, lawan mas ringgit picis,
orang lelaki wanita, wong wadon lanang,
semua mereka berterima sami sira buhun sih.
kasih.

903. Maka Ki Patih menyuruh 903. Lan kipatih hakening kahun


abdi, parekan,
mengeluarkan sajian, hametoken sasaji,
nasi lauk dan air minum, sekul hulam toya,
jajan dan buah-buahan, jawadah lan wowohan,
Gusti Patih mempersilakan, gusti patih ngacarani,
kemudian makan, hanuliya dahar,
bersama semua orang. sareng sakweh king janmi.

904. Para rakyat makan enak, 904. Heca deniya dahar wadiya
laki wanita, histri lanang,
orang Sumbawa dan Jawa, Sambawa lan wong Jawi,
selesai makan nasi, wusiya mangan sogoh
lalu makan jajan, nulih daharjawadah,
dimakan bersama buah. wowohan sareng binukti,
312

kenyang makan semua wareg hadahar sami hangi-


minum air. num wami.

905." Setelah berkumur pendeta 905. Wus hakemurPanditaji maca


berdoa, donga,
selamatan atas keislamannya salameting selam hmi,
orang banyak mengamin, wong hake hatada ngamin
haken sadaya,
mohon selamat atas nabi, neda salameting nabi,
setelah membaca doa, wusiya maca donga,
lalu makan sirih semua. nuliya hanginang sami.

906. TelahdiundursajiankeBalai, 906. Wus singundur sasajen


bihakteng bala,
Pangeran berkata, pangeran hanabdaris,
"Ada santrinya, "Hana santrinira,
orang Jawa empat puluh, wong Jawa petang desa,
tinggal di suruh mengajar, tinggal kinen hanguruki,
orang desa yang banyak, wong desa katah,
mengkhitan dan mengislam- hanyunat hanyelami."
kan."

907. Pangeran berkata lagi pada 907. Pangeran malih nabda


raja, mating sang nata,
"Sekarang bila telah selesai "Mne yen nura sami,
kalian berkhitan, sunatsadaya,
buatlah langgar, pada hanggawe langgar,
mesjid di dalam desa, masigitjroning nagari,
tempat kalian sembahyang, nggono sembah Hyang,
beijumat mengaji dan zikir. Jam'at ngajijikir."

908. Semua ratu raden berkata, 908. Sakweh ratu raden sami
humatura,
beratur mengikuti, matur samiya misinggih,
Pangeran berkata, Pangeran hanabdo,
"Karena telah sah sempuma, "Dene wus sah sampurna,
sekarang aku pamit. mangke manira hapamit.
313

pergi mengislamkan, Imga nyelama,


kepada prang kafir Bali." maring wong kapir Bali"

909. MakasemuaorangSumbawa 909. Dansakehing wongSambawa


laki wanita, histri lanang,
semua menangis tersedu, sami katawan tangis,
karena Pangeran akan pergi, pamiting Pangeran,
semua mencium kaki, sami nungkemi pada,
Pangeran berterima kasih, Pangeran terimakasih,
lalu berjalan, nulih halinggar,
pulang ke kapal. mantuk maring banawi.

910. Dan semua lasykar naik, 910. Lan sakehing wadiya bala
samiya mmggah,
tinggal santrinya saja, kari santrine wugi,
mudin khatib imam, mudim ketip himan,
seluruhnya empat puluh sami wong petang desa,
orang, dan Pangeran haken haris,
maka Pangeran menyuruh hangrabutjangkar,
mencabut jangkar,
mengembang layar segera. hambabar layar haglis.

Puh Merak Sinang(Sinom) Puh Merak Sinang(Sinom)

911. Kita tinggalkan kisahnya, 911. Henengakend saksana,


orang Lombok tersebut lagi, wong Lombok kocap malih,
semua beruncUng, sami kabeh harerasan,
Ratu Raden dan menteri, ratu raden miwah mantri,
merasa tak kuasa, hangrasa ta kawiwi,
menghitan para wanita, hanyunati histrinipun,
alasannya si wanita tak man, dumeh wadon tan narsa,
musrik akan janjinya. musriking janji mireki,

912. Di kala itu akan menyunat, 912. Mangsa hiku hasunatta,


Sang Prabu b^kata, Prabu dan lingira hiki,
"Bila demikian semua, "Yen mangkono samadaya,
pastilah aku mati. pasti tungsm hangemasi,
314

di tepi pantai tempatku, kangaging tepining pasih,


memanggung dosa semua- nanggung dosa kabeh hiku,
nya,
di hukum oleh Pangeran, binendening Pangeran,
sebaiknya pindah negeri." hapened pinda negari."
"Benar demikian," kata Haturira kabeh, "Hinggih
mereka. pened Tuwan."

913. Raden Bandayuda berkata, 913. Den Bandayuda matura,


kepada Sang Raja, mara hingjeng sri bupati,
"Apabila demikian kehendak "Yen mangkana kresa
Tuwan, Tuwan,
ada tempat negara yang baik, hana nggon nagara becik,
tinggi dan banyak air, tinggar tur hakeh wari,
tak kurang makan minum, tan kurangpanganlanhinum,
bila ada musuh tiba, yen hana musuh prapta,
tampak dari dalam kota, katon sakingjro nagari,
dari darat Prabu jelas ning darat hing prabu telas
melihatnya." kontap."

914. Patih Bandayuda, 914. Sira datu Bandayuda,


berkata,"Ya,itu sangat baik, matur, "Hinggih, hiku becik,
di waktu Selaparang, haneng watu Selaparang,
cocok untuk tempat kota," pantes prenah hing nagari,"
Berkata semuanya. Mature sadayeki.
para menteri raden ratu, para mantri raden ratu,
yang dari desa luar, kang saking para desa,
"Baiklah kita buatlah, "Lah becik pinda den haglis,
negeri itu kita beri nama desa hiku hingarnana
Selaparang." Selaparang."

915. Para ratten semuapergi, 915. Para raden sami tekesah,


pulang ke desa sendiri, mantuking desa pribadi,
ke Sasak dan Sokong Bayan, hing Sasak mwang Sokong
Bayan,
Parwa Langko Pejanggik, Parwa langko Pejanggik,
315

tinggal or^g Lombok saja, kari wong Lombok hugi,


lalu dipindahkan nunahnya, hadon pinda wismanipun,
dan orang beramai-ramai, Ian wong ngiti poh senang,
memikul nimah mereka, pada mikul humah neki,
bersama orang Lombok ke sareng Ian wong Lombok
Sel£^arang. maring Selaparang.

916. Arkian telah mapanlah, 916. Warnanen wus sampun


genahi
desa Selaparang yang agung, desa Selaparang hasrih,
sudah lengkap jalan dan wus mantap lurung kakuta,
gerbang,
istana raja pun telah Jadi, kadaton sang nata dadi,
mesjid sudah selesai, masigit sampun dadi,
pasar besardi jalan, pasar hagung king lulurung,
tak terkatakan ramainya, tan sipi remenira,
aman dan jaya negerinya, kreta sura kang nagari,
beras, padi, sirih pinang bras part suruh,
semua murah. Jambe sami murah.

917. TersebutlahPangeranPrapen, 917. Pangeran Prapen kocapa,


sudah jauh berlayar, wus lepas palayameki,
sudah sampai pasugian, sampun praptengpasugiyan,
lalu berlabuh beristlrahat, halabuh reren tumulih,
Raden Salut sudah datang, raden Salut wus prapti,
Raden Sumulya sudah tiba, raden Sumulta wus rawuh,
menghadap Sang Pangeran, maturan ring Pangeran,
serta memberi tahukan, sreta humatur supeksi,
bila Sang Prabu Lombok yen Sang Prabu Lombok
membangun desanya. sampun pinda desa.

918. Pindah ke Selaparang, 918. Hangalihing Selaparang,


Pangeran amat bingung, Pangeran hemeng tan sipi,
mereka mengingkari janji, deniya ngowah ken hubaya,
orang wanitabelumbersunat, wong wadon dereng hasuci,
mereka akan kemudiankan, henapilihing wingking,
Raden Suka Mulia berkata. Raden Suka Mulya matur.
316

"Masih ada Tuanku, "Hinggih wonten ta Tuwan,


orang banyak masih kafir, wong hakeh kang maksikapir,
bersembunyi di barat Salut hasangidan king pangilen
Tauanku. salut Tuwan,

919. Orang itu bersembunyi, 919. Wong hiku sami tuptupan,


orang Lombok orang Parigi, wong Lombok wong Parigi,
Penjaggik Langko Parwa, Pejanggik Langko Parwa,
Sumulia Salut banyak," Sumulia Salut keh neki,"
Pangeran beikata segera, Pangeran nabda haris,
"Baiklah kita gempur orang "Lah payu lurug wong hiku,
itu."
Lalu berangkat semua. Hanulih sami mangkat,
semuaorangjawa membantu, sakweh wong Jawa ngembuli,
orang Sumuliya Salut yang di wong Sumuliya salut kang
depan. meliming yuda.

920. Tak terkisahkan di jalan, 920. Tan kawama sireng marga,


sudah sampai di Bukit Treng. wus prapta ring Treng bukit,
desanya lalu dikepung, desane nulih kinepang,
diserang segera, linurungan tana sari,
orang yang melawan mati, wonge hangamuk mati,
yang banyak menyerah kang katah sami hanungkul,
semua,
lalu ditangkap semua, nulih sami binanda,
harta bendanya dijarah, jinahahan pada sami,
sudah diiring dibawa ke wus denirit nibakta maring
pelabuhan. labuwan.

921. Dibawa naik ke kapal, 921. Binakta munggah maring


palwa,
Pangeran berkata, Pangeran hanabda haris,
"Raden Salut Sukamuliya, "Raden Salut Sukamuliya,
tinggalah engkau di sini, lah kariya sireng riki,
smua orang kafir itu, sakwehing wong kapir wawu,
akumintapadamu. sun njaluk maring sira,
317

sampai di Giri kuislamkan, tkeng giri sun selarni,


nah ingatlah akan pesanku. lah tarima helingen sahu-
jaring ngwang.

922. Jagalah kaummu, 922. Tetepenna kahummira,


membawa iman Islam suci, mawa himan Islam suci,
kepada Allah Rasulullah, maring Allah Rasulullah,
bila Allah meredaii, yan hana kresa Hyang Widi,
aku akan kembali ke sinl, wall hingsun mariki,
mempeibaiki semua itu," hambeciking kabeh hiku,"
Adipati Sukamulia, dipati SukamuUya.
dan Salut sama mengiyakan, Ian Salutsamiya mit singgih,
sambil menyembah mohon sarwiya nembah pamit
pamit. hanungkemi.

923. Tak lama lain berlayar, 923. Tan uwe tumuliya ngelayar,
Pangeran dengan lasykarnya, Pangeran sabalaneki,
sudah berangkat dari wusah saking pasugiyan,
Pasugiyan,
terombang-ambing di lautan, komba-komba hing jaladri,
hengakeha puniki,
palwa hangalayarisegara,
sudah sampai di kusumba, wus prapta ring kusamba,
semua melabuh jangkar, samiya ngelabuh jangkar
penuh kapaldi pelabuhan sesek supenuh palwa kang
sireng pangkalan.

924. Orang Bali hiruk pikuk, 924. Wong Bali geger wurakan,
melihat kapal datang, mulati pahvakeh prapti,
ada yang melapor ke Cokor- hana matur ring Cokorda,
da,
ihwal kapal banyak tiba, tingkahing palwa keh prapti,
terkejut Sang Cokorda, kaget Cokorda haglis,
menyuruh menabuh kento- ngandika hanabuh kulkul,
ngan,
sudah ditabuh konom, yvus tinabuh saksana.
318

panik orang Kelungkung geger wonf^Kalungkung


datang, prapti,
di Balai Agung membawa hingBencingidrS0iasikeping
senjata. j payudan.
925. Para gusti dan para ida, 925. Pregusti Ian para ida,
punggawa dan prajurit, punggawa lawan prejurit,
lengkap membawa senjata^/ pepek presamiya sanjata,
menghadap Sri Baginda,^ hanangkiling Sri Bupati
semua slap berperang, / samiya hadana jurit,
tak terkisahkan itu, / hanengakna puniku,
tersebut di Kusamba,/ kocapa king kusamba,
sang Bandar dan lasykamya, sang Bandar sabalaneki,
berkumpul di pelabwan saha sikep hakumpul sireng
dengan senjatanya./ labuwan.

926. Maka Pangeran pun sudah 926. Dan Pangeran wus tumedak,
turun,
ke Bangsal dengan lasykar, hing Bangsal sabalaneki,
semua duduk di pelabuhan, samiya halunggeng kadera,
semua ratu prajurit, sakwehing ratu prejurit,
duduk di kursi bagus, halunggeng korsi hadi,
Pangeran Prapen kemudian, Pangeran Prapen wawu,
duduk di singgasana, halunggang singasana,
bertatahkan mirah emas, pinatiking mirah rukmin,
berpayung agung patih saha payung hagung petak
kembar gemerlap. kembar panca.

927. Maka datang sang Bandar, 927. Saksanarawuh sang Bandar,


dengan dua mata-mata, sarengmata-mata kalih,
menyembah kepada Pange hatiembah hing Jeng Pange
ran, ran,

segera ditanya, tinakonan tana sari,


"Siapa engkau yang datang?" "Sapa sira kang prapti?"
Sang Bandar seg^a beratur, SangBandarhaglishumatur,
"Hamba ini Sahbandar," "Hinggih hamba kang
Bandar,"
319

"Tuan ini dari mana?" "Tuwan niki saking pundi?"


Pangeran pun menyuruh Dan Pangeran taken lung-
duduk di kursi. geng icorsijajar.
928. Bersujud menyembah sang 928. Nedek hanembah sang
Bandar, Bandar,
naik duduk di kursi indah, munggah lunggeng korsi
hadi,
berjajar dengan p^a pang- jajar lawan para wira,
lima,
payung agung berderet, penayung ngagung marapit,
Pangeran berkata segera, pangeran hanabdaris,
"Wahai Bandar keperluanku, "Lah sang Bandar kredi
ningsun
diutus oleh Sunan,
hangutus king Sunan,
Ratu walinullah Giri, ratu wall wulah Giri,
dengan Sultan Mataram dan
sareng Sultan Mataram Ian
irtasura.
kerta sura.

Mau berjumpa dengan 929. Hapanggih lawan Cokorda,


Cokorda,
menyuruh beragama Islam haken gama Selam mangkin,
sekarang,
dengan orang Bali semua,
miwah Ian wong Balisamiya,
agar suka masuk Islam,
henak pada Selam mangkin,
pulanglah melapor segera
nulih matur sira gelis,
engkau,
mdngkana maring Dewa
sedemikian itu kepada Dewa
Agung,
Agung,
noreng sun hangrusak,
aku tak akan merusak,
hanjarah ngrusuh
menjarah merusuh mengacau, ngrurunding,
ada hanya menerangi hidup
kewalengsun hamadangisira
kalian.
samiya.

930. Mengikutagamalslammulia, 930. Hanutgama Islam muliya,


yang disukai Allah karemening ngalah neki,
karena orang Lombok dan pan wong Lombok Ian
Sumbawa, Sambawa,
320

sudah kuislamkan semua, sampm sun Selam sami,


sekarang ini Raja Bali," king mangke ratu Bali,
Cokorda hangsaleng dangu,
wong Jawa majalengka,"

930. Sang Bandar beratursembah, 930. Sangyang bandar matur


nembah,
"Baiklah bila patut, "Hinggih kanglamonsawawi,
sebaiknya Tuanku datang, becik Tuwan dwnetenga,
ke Kelungkung bertemu, maring kalungkung nga-
panggih,
dengan Cokorda sendiri, Ian Cokorda pribadi,
karena asal satu turunan pan hangsal tunggalidangu,"
dahulu,"
Pangeran berkata, Pangeran harts nabda,
"Nab,Bandar aku mengikuti, "Lah bandar sun tut wuri,
Tuan saja membawa aku sira wuga hanggawa sung
bertemu." hatemua."

931. Sang Bandar menyuruhmata- 931. Puh Bandar kon mata-mata,


mata,
melapor segera ke Cokorda, matur ring Cokorda gelis,
seperti ucapan Sang Iwir sabdaning jeng
Pangeran, Pangeran,
supaya dilaporkan cepat pada hatur ring Cokorda henti,
Cokorda,
si mata-mata p^misi, pun mata-mata pamit,
menyembah lalu berlari nembah tumuliya malayu,
kencang,
tak tersebutkan di jalan, tan kawama hing marga,
sudah sampai di kelungkung, prateng Kalungkung nagari,
langsung ke Balai Agung hanerusing bancingah nem-
mels^r ke Raja. bang Cokorda.

932. Dist^a oleh Cokorda, 932. Sinapa dening Cokorda,


"Hai mata-mata segeralah, "Lah mata-mata den haglis,
beri tahukan aku dengan waraha ningsun den tatah.
seksama.
321

musuh dari mana datangnya, musuh sakingpundi prapti,


karena amatlah bwyak, dene hakeh tan sipi,
simata-mata beratur, punmata-mata himatur,
seksama dan teratur tuturnya, data dapur hatumiya,
pesan sang Bandar itu, sang bandar tinatah huni,
dan ucapan sang Pangeran. dansabdaningPangeran ning
matur samiya.

933. Tergopoh Cokprda berkata, 933. Gupuh Cokorda ngandika,


"Bila demikian ayo segeralah "Yen mangkana lah den
nagelis,
sambut denganjoli dan kuda, papagen Ian Joli Jaran,
iringi dengan pasukan haringen kalwan baris,"
kehormatan,
Semua pungawa menteri, Sakweh punggawa mantri,
pergi menyambut meng- lunga hamapagi ngasrah,
hormati,
kemudian semua berangkat, saksana sami linggar,
tak teitutuikan di jalan datan kawama king margi,
sudah sampai di pelabuhan sampun prapta maring
Kusamba. pangkalan Kusamba.

934. sudah diberitahukan pada 934. Sampun katurring Pangeran,


Pangeran,
bila Cokorda menyuruh yen Cokorda ken mapagi,
menyambut,
tak lama lalu berangkat, Mksana tumulih linggar,
Pangeran denganlasykamya, Pangeran sabalaneki,
seperti lautan pasang, twir sagara harobin,
derap lasykar berjalan, grebegig bala lumaku,
semua menyanyi menari, samiya hatetandatakan,
sampai juru pun ikut, sajurujuru hatindih,
membawa senjata gemerlap saha rarap sikep sanjata
menyilaukan. brangsinang.
322

935. Tak terkisahkan di jalan, 935. Datan kawarna king marga,


sudah sampaidi Kelungkuiig, prapteng Kalungkmg negari,
langsung menuju Balai kanerus marahing Ban-
Agung, cingah,
Cokorda segera menyambut, Cokorda hamapeg haglelis,
mempersilahkan duduk, hangacari linggih,
Tuan Patih mengambil, sira Patih hage mandut,
tempat duduk pangeran, palinggih Pangeran,
dan tempat duduk para raja, Ian palinggihan para haji,
sudah dijajar di atas pa- wus jinajarsirang luhuri
seban. Paseban.

936. Cokorda sudah mengangkut, 936. Cokorda wusingajangan,


tempat duduk emas permata, palinggihan emas rinukmin,
lalu semua naik duduk. nulih sareng linggih
munggah,
disajikan pinang gambir, wusingatur Jamba Gambir,
Cokorda mempersilakan, Cokorda ngacarani,
"Silakan makan sirih "Lah daweg nginang
Tuanku," Tuwanku,"
Pangeran lalu berkata, Pangeran haris nabda,
"Hambaucapkant^ma kasih, "Kawula tarima kasih,
belum pemah hamba makan durung pernah kawula lekas
sirih. hanginang.

seperti pesan hamba, 937. Kang kadi pawekas hamba,


kepada sang mata-mata, maring pun mata-mata wuni,
menyuruh Than masuk Islam, haken Tuwan haselama.
sekarang ini bagaimana, hing mangke kadi punapi,
kehendak Tuan, kayun Tuwan ring mangkin,
hamba utusan Sintihun, hutusan jengnging sinuhun,
sunan Giri Walinllah, Sunan Giri Wali Wulah,
bersama Aria Majt^ahit, sareng harya Majapahit,
dengan sultan panembahan lawan sidtan panembahan
Mataram. ring Matam.
323

938. Juga Sultan Kert^ura, 938. Miwah Sultan Kertasura


dan Jaya Lengkara,juga, Ian Jaya Lengkara singgih,
denganpanembahan Madura, Ian panembahan Madura,
semua berangkat sekarang, pari deke halumaris,
ratu dari berbagai tempat, ratu bilang pamukti,
Pangeran Sumenep iku, Pangeran Sumenep tumut,
hiki bareng kawula,
ini bersama sepuluh ribuikut, sami wong salaksa ngiring,
ada lagi utusan Susuhunan. hana malih hutusaning
jengsun Sunan.

939. Yaitu Ki Lembu Mangkurat, 939. Hinggih Ki Lembu Mang


kurat,
sepuluh ribu lasykamya, wong selaksa balaneki,
berlasykar orang Banjar, hambalani sawong Banjar,
kepergian sang duta, pan tiba duta lumaris,
diiringi sepuluh ribu orang- wong salaksa hangiring,
orang,
DatukBanJarmemimpin, datak badar kang panghulu,
mengislamkan Makasar, hanyelami Mangkasar,
dan tempat lain, miwah sawewengkoneki,
Butun Rum Tidore Manate Butun Rum Todoret Manate
Seram. Seram.

940. Bersama hamba berangkat, 940. Sareng kawula kumangkat,


duta yang tinggal dahulu, duta kang katri hinguni,
hamba berlayar menuju, kawula hanujuwa hange-
layar,
mengislamkan Lombok nyelami Lombok rumihin,
dahulu,
dan orang Sumbawa semua, Ian wong Sumbawa sami,
sekarang hamba mengajar- king mangke kawula nguruk,
kan,
Tuandengan warga, Tuwan sawengkon Tuwan,
masuk agama Islam mulia, begama Islam kang lebih,
percaya kepada Allah dan mengna rimeningallah
RasuluUah." mwang rasulullah."
324

941. Gokorda segera beratur, 941. Cokorda harismatur,


kepada Pagn^an Adil, maring jeng pangeran Adil,
"Hamba tak keberatan, "Kawula mangsa lenggana,
akan perintah Sunan Giri, king pakon sun Sunan Giri,
karena Ratu Kiq)ari, dening ratu Kaperi,
sudah masuk Islam semua, pan wus Islam kabeh hipun,
merasa marah para peng- ngrasa merang samisap,"
iring,"
Pangeran berkata lagi, Pangeran hanabda malih,
"Pumskan sekarang juga, "Pegat hipun mangko paran,
kemauan Tuan." keras Tuwan."

942. pendeta Haji berucap, 942. Panditaji lingniya ngucap,


"Apa yang Tuan sayangkan, "Hapa heman Tuwan hiki,
membuang agama kufar, hambuwange gama kupae,
sokmemakai pujisakti, dumeh ngadu puji sakti,
agama yang najis kafir, gama king kangjis kapir,
dengan agama Islam Rasul, lawan gama Islam Rasul,
Nah,Tuan suruh kumpulkan, lah tuwan ken kumpula,
semua pedanda makjusi, sakweh padanda majusi,
aku senang bertanding ilmu henak hamba hatanding
mukjizat. helmu mujisat."

943. Juga Lengkara berkata, 943. Jaya Lengkara Lingira,


"Hai Raja Bumi Bali, "He Ratu hing Bumi Bali,
bila Tuan mau mencoba, yen Tuwan karepajoba,
bertanding dengan aku, hatandingjurit Ian mami,
Tuan kumpulkan segara, Tuwan kumpula naglis,
semua orang sakti menyihir, sakweh wong sakti hanluh,
yang sakti bisa twbang, kasakti mambur moktah,
menghilang,
hamba lawan berperang, hamba nglawan hajurit,
bermusuh di dunia sampai woga duniya rawuh malih,
akhirat" hing ngaherat."
■1 Ca
944. Paneriibahan Madura ber-
kat^
"Hai Ratu Bali,
bila Tuan ingkar, tak mau,
/ mengikuti suruhan Sunan
Girl,
kumpulkanlah segera,
semua orang sakti kebal, ,un

/
dan yang gagah perkasa, la. ^agah prekosaniya,
I akanhamba lawanberperang, hamba nglawan hajurit,
dari dunia sampai akhirat." seking duniya meneh rawuh
hing ngaherat hika."

945. Ratu Mataram naik darah, 945. Ratu Mataram prekalba,


kumisnya dipilin-pilln, babrengose den lungkari,
mata melototbagai matahari, handelik netra Iwir surya,
berkata, "Hai Ratu Bali, hature, "Heh Ratu Bali,
panggillah sekarang juga, bendenana primangkin,
orang Bali semuanya. sawong Bali kabeh hipun,
mengeroyck aku, hangembylana hamba,,
sekarang akan kulawan sabil, meneh sun lawan hasabil,
tak terhingga pahala perang sipiganjaranmatiprangsabil
sabil itu. lullah.

Hai semua lasykar Jawa, 946. Lah sakwehing wadiyaJawa,


aye bersiaplah sekarang, pada hadana hing mankin,
kita berperang sabilillah, payu haperang sabil lullah,
melawan kaflr Bali, hanglawan si kapir Bali,
tak lagi kembali ke Jawa, tan mantuk Jawa malih,
sebaiknya mati semua," henak punah sadayeku,"
Semua lasykar Jawa resah, Sakweh wong Jawa hewa,
segera mengatur pasukan, hangun pada tatah baris,
Cokorda pun beratur pada dan Cokordamatur hanem-
Pangeran, beng Pangeran,
326 fy^
bamohonmaaf, 947. "Hinggih hamba nuhm duka,
Paduka Tuwan yang maring jeng Tuwan kang
hadil,
'mohon Islamkan hamba, neda selamana hamba,
semua yang di dalam desa sakweh hing jro desa hiki,"
ini,"
Cokorda berkata, Cokorda ngandikaris,
kepada Gusti Satii Mangku, hing Gusti Satya Mangku,
"Nah bagaimana kehendak "Lah hapa karep sira,
kalian,
semua wargaku?" sakatahing wadiya mami?"
Kata mereka, "Saya ikut Haturira kabeh, "Hamba
masuk Islam." ngiring Islam."

948. Pangeran segera berkata, 948. Pangeran haris hanabda,


"Syukurlah bila mau, "Lah sukurkang lamon hapti,
ayo ucapkanlah sahadat, lah hangucap nasadat,
Allah Tuhan Sejati, Allah Pangeran sajati,
ya Nabi Muhammadin, hiya Nabi Muhamadin,
utusan Allah Agung, rasulullah hing Hyang
Ngagung,
itulah diimankan di hati, hiya ta sdekjroning nala,
diingat dan diucapkan, kapaling wedaling ngati,
Asyhadualla ilaha illa- hashadu Allah hillah
hallahu. hailelah.

949. Yang bemama doa itu, 949. Kang wasta dungana,


Muhammad Rasulullah," Muhamad rasululahi,"
Cokorda ikut bersyahadat, Cokorda tunut hasadat,
dan semua Ida, Gusti, Ian sakeh hida pregusti,
dan Perbekel semua, Ian parebekel sami,
membaca syahadat semua, maca sadat sadayeku,
semua membawa iman, sami hamawa himan,
seisi negeri, sakehing sangara,
sanggah dan mini sudah tekeng sanggah miyune
dibuang. sampun binuwang.
327

950. Yang tennasukbarang haram, 950. Pan lebeting sarwa haram,


serta merta dihanyutkan, hingayut haken primangkin,
seperti arak babi sona, kadi harak celeng sona,
dihanyutkannya di kali, ring bangawan den hanyuti,
sudah suci negerinya, was suci kang nagari,
lalu Pangeran memeluk, yata pangeran hamekul,
bersalaman dengan Cokorda, salamaning Cokorda,
diberikan destar dan baju, tuhasung dasetar kulambi,
kepada Cokorda dan satria. king Cokorda miwah hing
Gusti satriya.

951. Semua berterima kasih, 951. Sakhehe nuhun tarima,


lalu mereka bercukur, tumuli sami hakuris,
setelah selesai bercukur itu, . ri sampun sami haparas,
memakai destar dan baju, hangangge dastar kulambi,
Cokorda memohon, Cokorda hanuhunsih,
menghormat sambil minta medek sarwiya nihun
izin, pangkun,
" Mohon Tuan saya makan "Neda Tuwan kanginang,
sirih,
janganlah Tuan pergi dari haywa lunga saking riki,"
sini,"
Pangeran berkata," Baiklah Dan Pangeran nabda,
saya terima." "Kawula tarima."

952. Lalu semua mengikuti, 952. Tumulih presamiya ngiring,


Pangeran dan para prajurit, Pangeran miwah prejurit,
Pangeran berkata lagi, Pangeran malih hanabda,
"Cokorda tinggallah di sini, "Cokorda kari yeng riki,
hamba pamit pulang, kawula pamit mulih,
pulang ke Jawa mel^r, mantuking Jawa humatur,
kepada Sunan Ratu Jawa, hing Sunan ratu Jawa,
bila tuan tinggal di sini, yen tuwan hing basmi katri,
sudah membawaiman agama sampun mawa himan hanut
Islam. gama Islam.
328

953. Kelak di belakang hari, 953. Henjang nging sapungkur


hamba,
kumpulkan semua mereka, kimpulena kabeh neki,
semua orang Bali Nusa, sakehing wong Bali Nusa,
agar disuruh Islam semua, pada konon Selam sami,
bersyahadat sembahyang sadat sembahyangngaji,
mengaji,
zakat fitra dan puasa, jekat pitrah haja sahum,
itulah agama Islam hiku gama Islam,
khitanan Islam itu, sunating Islam malih,
supaya suci kemaluan agar deniya suci purus praji pada
disunat. sunat.

954. Dan jangan makan haram, 954. Lawan haja rmngun haram,
jangan memakai yang najis, haja ngangge sarwa hejis,
juga buang air besar kecil, hanguyu hangising muwah,
bersucilah dengan air, hasusuci lawan wari,
serta dengan tertibnya, serta laniya tretip,
dan agar tertib hatimu, lana tetep hatinipun,
\ mengabdi kepada Allah, hangawula king Allah,
I sejak hidup sampai mati, hing ngurip tekaning pati,
fl beriman dan yakin himan tuhu Muhamad
ly Muhammad RusuIuUah. rasulullah.

9(55. ^an lagi syarat Islam, 955. Lan maUh sarat Islam,
pertama merendahkan diri, karihin ngesorang diri,
kedua sabar atas kodrat Al kapindo sabar darana,
lah,
ketigatidakdusta, katiga tan linyok hugi,
tanda islam itu lagi, tandaning Islammalih,
pertama ia selalu bCTsyukur, karihin depun hasukur,
kedua barkain berbaju, kapindeniya hadastar,
itu sekarang ajarkan kepada katiga sawtra kulambi,
Tuan-tuan. hiku mne hurukna kahum
Tuwan.

956. Bila ada ingkar tak mau, 956. Yen nana bangga tan harsa,
seperti yang kukatakan luwir sabda hamba hing
329

sekiarang, mangkin, ^■
lawan berperang sabilullah, lawane ha
bila tak terlawankan oleh yen ta du^
Sang Raja,
melawan perang landing, hanglawan perang landing,
karena sangat saktinya, dene saktine kaldngkung,
tuan beri tahukan kepada tuwan haweratteng hamba,
hamba,
dengan senang hati hamba ke henak hamba tekeng riki,
sini,
melawan berperang sabil hanglawan haperang sabil
dengan si kufar. lawan kupar.

957. Itu yang Tuan ingatkan, 957. Hiku hiling Tuwan,


akan pesanku sekarang ini, hing tutur hamba mangkin,
bila Tuan mau laksanakan, yen Tuwan sadiya nindaha,
mengislamkan orang Bali, hanyelami sawong Bali,
diredai oleh Allah, dinulur den Hyang Widi,
keagamaan Tuan akan kagungan Tuwan jinunjung,
meningkat,
seperti orang Lombok meh wong LombokSambawa,
Sumbawa,
dilaksanakan oleh Raja, gewinaya den Sangaji,
dan Tuan Ratu utama ber- dening Tuwan Ratu pretama
wibawa. wibawa.

958. Tetapi bila Tuan mencoba, 958. Nangingyen Sang Nataloba,


mendustai ucapan sendiri, lonyoking ngujar pribadi,
tidak sungguh dalam Islam, tan tuhu ring gama Islam,
musyrik kembali kafir, hamusrik hambali kapir,
pasti Tuan akan menemui, yakti Tuwan hapanggih,
hukuman dari Allah, babendon nira Hyangagung,
akan dianiaya oleh rakyat, hingayak dening bala,
dikeroyOk orang megamuk, rinebutpamuk neki,
dan selamanyaTuan tak akan Ian saturut Tuwan tan
selamat. manggih pakenah.
330

Itu Tuan ingatkan, 959. Hiku Tuwan hilingena,


karena Jawa dan Bali, pan Jawa sareng Ian Bali,
karena dengan kodrat Allah pan kredining sang Hyang
Tmggal,
Tuan lahir di Bali, dene Tuwan haneng Bali,
mengganti memerintah, hagenteni mamukti,
mengislamkan semuanya, hanyelami kabehipun,
si orang Bali dan Nusa," sawong Bali Ian nusa,"
Cokorda sekarang beratur Cokorda mengkiya tur bakti,
bakti,
"Sambil mohon berkat "Sreta nuhun padalah
pengarahan Tuan." sandika Tuwan."

960. Kemudian berangkat Sang 960. Saksana linggar Pangeran,


Pangeran,
diiringi semua lasykar, hingirig wadiya kang sami,
tunin ke labuhan Kesumba, tumedun maring kesumba,
lalu naik ke kapal, nulih mungah king bunawi,
mengerabangkanlayar segara, hambabar layar haglis,
tak tersebutkan di lautan, tan kawama duking lawut,
sudah sampai di bumi Jawa, wus prapteng Giri Jawa,
melaporkan bahwa sudah hangatur wus Selam katri,
Islam,
Sunan Ratu Giri membaca Sunan ratu Giri maca
hamdalah. hambdullah.

Puh Durma Puh Durma

961. Tembang Durma berkuman- 961. Tembang Durma mangke


dang lagi, malih, kang kumandang,
tersebut sang Cokorda lagi, kocap Cokorda malih,
mengumpulkan para peng- hangumpuling wisiya,
ikumya,
satria dan Brahmana, satriya Ian Brahmana,
Sang Budha,Syiwa semua, Ian bola mwang samiya,
juga para pedanda, miwah pedanda,
para ningrat dan para gusti. pangiwa Ian pregusti.
331

962. SeluruhpendudukBalihadir, 962. Sahisining gumi Bali pada


seba,
lalu mereka ditanyai, yata sami tinari,
oleh Cokorda disuruh masuk deniya Cokordakinensamiya
Islam, Islam,
membuang agama Budha bawang gama Budi Keling,
Keling,
karena sangat sesat, pan hamberawa,
ditipu oleh Iblis. kapusan dening iblis.

963. Susuhunan Ratu Giri meng- 963. Susunan Ratu Girikang haken
islamkan, Islam,
mengikuti Rasul, hunuting rasul hiki,
mengikuti Wahyu Allah, ngring premaning Hyang,
yang menciptakan alam kang murwa lana duniya,
dunla,
yang memberi bunik balk, king kang sung hala, becik,
mati dan hidup, pati Ian gesang,
kodrat Allah yang kuasa, kudrattullah hangehi.

964. Ucapan dan pikiran kita, 964. Wujari kita sareng Ian pikir
kita,
karena agama Budha Keling pan gama Buda Keling,
itu sia-sia, hiku siya-iya,
pendapamya sesat, watunipun kasasar,
ketikaleluhur Ayah dan Bibi, duk laluhurAyah Bibi,
mati diberi bumbu pengawet, mati pakasem,
jenazahnya digapit. wangkene depun wingkis.

965. Cairan tubuhnya dibuang.di 965. Lumisi binuwang mara king


kali, toya,
kulittulang dandagingramai- kulit balung Ian daging,
ramai dibakamya, rame depun bakar,
disangka nyala api, den sengguh hambubuniya,
membawa ke surga, hanggawa marakingswarga,
lagi abunya, malih hawuniya,
dibuang di lautaiL binuwang meringjaladri
332

966. Itu maka kusebut agama 966. Hiku karaningsun senggih


gila, gama hedan,
tubuh Tuanku ini, raga Pukulun hiki,
pecah belah berbedari, bencah burakrakan,
asalnya dari tanah, wekase nemering lemah,
dan air api dan angin, pan banyu hapi Ian angin,
tanah menjadi wadahnya, burnt wudahniya,
itu yang diciptakan Allah. kang hakarya Hyang Widi.
967. Allah sudah mempercayai 967. Hyang Widi wus masrah
Muhammad, mering Muhammad,
menjadi Rasul mulia, Nabi Rasul linuah,
semua isi dunia, sakweh hisin duniya,
di surga dan neraka, maring swarga neraka,
diserahkan kepada Nabi kaserah king Nabikang,
Mulia, lewih,
sekehendaknya, sakrasa nira,
memerintah buruk baik. marentah hala becik.

968. Bagimanakah pembakaran 968. Paran marga hambubu


itu mampu, kawasa,
membawa roh ke surga, mbakta hatma mering swargi,
karena api dan air, pan hapi Ian toya,
angin bumi ibunya, hangin burnt hibuniya,
sudah diserahkan kepada kasere hing Muhamadin,
Muhammad,
bila ada kasihan Allah, yen hana sihing Hyang,
akan dibawa ke surga. hambakta maring swargi.

969. Agama islamsangat benar 969. Gama islam Iwir habener


dan gampang, hagampang,
asal jasad dari bumi, hangsaljasad ring bumi,
kembali lagi ke bumi, sinerang maring bumiya,
nyawanyaimenyembah Allah, nyawane sinembah Hyang,
diserahkan kepada Allah, sinerahaken Hyang Widi,
raja yang maha Asih, ratu kang ngasih,
itulah Allahku Rabbi. Hyang allah Hurabbi.
n
9^0. S^k^rang bumi Lombo^ Mangke bw.
Sumbawa Makasar, \ bawa Mangku
/Banjar dan atas angin j Banjar Ian hata.
I (Maluku?)
dan kami ini semua, miwah hingsun sam, u,
sudah beragama Islam, sampun hagama Islam,
\ nab sekalianmu, lah ta sira kabeh hiki,
Wasuk agama islan>,'' pada Selama,
menglkuti Sunan-^6iri." hiring Susunan Girl."
971. Semua diam seluruh yang 971. Sami meneng sakehe king
hadir, kang ngaseba,
berbicara dalam had, samiya micareng ngati,
akhiraya menjawab, wekasan hanjawab,
semua para Ida (Brahmana) sakwehing para hida,
"Tak mau hamba Tuanku, "Nora gelem pati haji,
akan membuang agama hingkang hambuwang,
Keling. king gama Buda Keling.
972. Karena leblh tinggi dari 972. Pana lewih mukti saking
agama lain, gama katah,
berlebihan pakaian dan wibuh pangangge bukti,
makanan,
emas uang tak kurang, maspicis tan kurang,
bangun ddur seenaknya, bangun turun pekenak,
mereka kaya dan pintar, niratur sugih haririh,
menjadi terpandang,, wani wiwera,
dapat balk dan sakd. saged bagus tur sakti.
973. Mengapa dahulu Tuan tidak 973. Kayangapa rumuhun Tuwan
memanggil. tan ngunda,
hamba melawannya, kawula hanglawani,
Pangeran yang datang itu, Pangeran kang teka,
mengislamkan Tuan, hanyelami king Tuwan,
sekarang Tuan berbaliklah, mengke tuwan hambalik,
mengikud agama, hanut hagama,
yang mulia yaitu Budha kang lewih Buda Keling.
Keling.
334

Bila Tuan tak mau ikut lagi, 974. Yan tan Tuwan hayun malih
tumuta,
putus hamba sekarang, pegat hamba primangkin,
merajakan Tuan, kamuter ring Tuwan,
barangkali hamba, meh kawula presangga,
nanti akan menyerang Tuan, hamburuging Tuwan benjing,
sekarang semoga tuan, mangke ta poma,
dapat menyadarinya. kang Tuwan halt wagi.

975. Karena sanggah pemujaan 975. Dening sanggah miyu malih


yang rusak, rusak,
hamba mengganti, kawula hanggenteni,
babi anjing yang mati, celeng, sona pejah,
hamba yangberikan," kawula ngatureng,"
Cokorda diam tak berucap, Cokorda mneng tana ngeling,
sangat bingung pikirannya, hemeng tiyasira,
akhimya menyadarinya. wakasan ngandikaris.

976. "Dan apa maunya semua 976. "Lan sakwehe wong Kalung-
orang Kelungkung?" kung parandaya?"
Menjawab semu^yST" Mature sadayeki,
"HamblTmenglkm Tu^' "Hamba ngiring Tuwan,"
/ Berkata sang Cokorda, Hangandikan Cokorda,
"Bilademikian kitabaliklagi, "Yen mangkono payu wall,
beragama Budha," hagama Budha."
Lalu semuanya berbali^ Nulih sami hambalik.

977. Semua gusti pedanda dan Ida, 977. Sakab^hegustipadandapara


hida,
memberikan anjing dan babi, . hangatur hanjing babi,
membuat Mini Sanggah, hakarya miyu sanggah,
sudah jadi semuanya itu, wus dadi hiku samiya,
kemudian semuanya pamit, hanulih presamiya pamit,
sudah sampai di desa, wus prapteng desa,
masing-masing mereka itu. kang sowang sowang sami.
337

lalu datang Ki Pelo, wamanen Ki Pelo prapta,


dari arah belakang desa. saking pungkuring negari,

985. Membawa lasykar yang 985. Hambakta bubar balenan,


berbalik,
sudah masuk desa Banjar sampm manjing desa Banjar
Getas, Getas,
lalu membakar rumahnya, null umahi den tmu,
habis rumah dalaman, telasing padaleman,
api menyala terlihat bagai hapi murub kadigunung kang
gunung, kadulu,
habis terbakar desa Banjar telas gesang Banjar Getas,
Getas,
gerbangnya tak tersisa. tekeng kuiane tan kari.

986. Cepat Ptih Banjar Getas, 986. HagUs Patih .Banjar Getas,
memberi isyarat lasykamya hanguwangisiti balane sami,
semua,
diajaknya mengungsi, hingajake saha larut,
meninggalkan Selaparang, tilaring Selaparang,
tak tertuturkan pelariannya, tan kawarna king marga
lampahniyandurung,
sudah sampai lalu mengabdi, wus prapta nulih nyawita,
kepada Raja Pejanggik. mara king Ratu Pejanggi.

987. Raja Pejanggik menerima, 987. Datu Pejanggi'narima,


sudah dimukimkandi Karang wus pinegenahane king
Nyanggi, karang Nyanggi,
dijadikan Patih Agung, jineneng Patih Hagung,
diangkat oleh Raja, lininggih den Sang Nata,
maka tersebut lasykar dan kawarna balaSelaparang
Selaparang, wawu,

mengiring Ki Sutrabaya, hangiring Ki Sutrabaya,


pulang ke Selaparang. mantuk maring Selekawis,

988. Setibanya di Selt^arang, 988. Saprapta king Selaparang,


melapor bahwa musuh hangaturi yen musuh wus
teralahkan. kalindih.
338

sisa mati sudah mengungsi, sisaning mati ivms larud,


tak tentu arahnya, saparaniya sasaran,
betapa sedang Sang Rajalalu, hendi suka Sang Nata nuliya
berpesta, hangipuk,
Ki Pelo Sutrabaya, ring Ki Pelo Sutrabaya,
dianugrahi emas dan uang. ginanjar dening mas picis.

989. Dan pakaian yang banyak, 989. Lanpira-pirapangganggeya,


padi teras dan sahaya, miwah pari beras duluran
jadmi,
lalu diantarkan pulang, nulih denataeri mantuk,
ke negeri Banjar, mara king desa Banjar,
tak terkisahkan sudah tiba di tan kawarna king marga
Banjar, Banjar was rawuh,
yang mengantar sudah tiba, kangengater sampun teka,
di desa Selaparang. maring desa Selaparang.

990. Kemudian,lama kelamaan, 990. Yata lami-lami sira,


Selaparang termasyhur Selaparang kasub muktiya
kejayaannya, sakti,
tet^i raja sangat susah tak tan duwe putra lanang,
punya putera lelaki,
sebab raja sudah tua, dumeh lagi sang nata pan
sampun dawuh,
berroufakat semua Ltu^ah, hagunem sakehing lurah.
mencari pengganti sang raja. hangulati genti haji.

991. Keputusan rapat itu, 991. Tamate kang paguneman,


menyerahkan raja muda hangaturi Prabu Manama
tampan, pekik,
berasal dari Desa Bayan, kanging desa Bayan lungguh,
diangkat menjadi suami, sulinggih dadi krama,
jodoh puteri Sang Prabu, jodonira putranira sanga-
hulun,
sudah selesai penmdingan, WI4S samqpta kang rarasan,
diterima oleh Sang Raja. kinarimening Sangaji.
339

992. Maka seluruh menteri 992. DansakehmmtriPun£


Punggawa,
mengutus Lurah semua, wusniyatus dening lulurc
sami,
pergi ke Negeri Bayan, maring Bayan kesah hasruh,
lelaki wanita siap, lanang wadon samapta,
dengan busana, Joli kuda Ian pakakas Joli jaran ma
tombak payung, mas payung,
gamelan-beri gong tandak, gamelan-beri gong tandak,
lengkap bu.sana lalu saha busana lumarus.
berangkat.
993. Tak terkisahkan di jalan, 993. Datan kawama king marga,
sudah sampai di Negeri sampunprapta maring Bayan
Bayan, negari,
orang Salut Samulia ikut, wong Salut Sumuliya milu,
melengkapi sang utusan, hagretebing hutusan,
arkian utusan semua beratur, kawama hutusan samimatur,
kepada Baginda Raja Bayan. maring jeng susuhunan
Bayan,
"Mohon putranya seorang. "Nede hatmaja satunggil.

994. Yang sesuai menjadi raja, 994. Kasumendijeneng raja,


mengganti Raja Selt^arang, Bali dening raka jeng
Selekawis,
putra Tuanku dikehendaki, hatmaja tuwanku kabul,
ahli tata negara muda dan praja hanom hutama,"
utama,"
Maka raja memanggil Dan susunan hangundangi
putranya. para sanu,
sudah datang menghormat, W14S sami rawuhi nembah,
susuhunan berkata lembut, Susunan hanabda haris.

995. "Wahai putraku Sang remaja, 995. Lah ta hanom hatmaning


wang,
sukakahengkau menjadi Raja henak sira mutering Sele
Selaparang? kawis?
Ini utusan Sang Prabu, hiki hutusan sang Prabu,
\
\ 340

\epadaku, Seleparang maringwang,


■? Vkau menjadi hanjaluka sira njeneng dadi

\
-jaya menjawab,
ratu,
Mrejaya non humatura,
.^uendak Paduka Ayah- "Lah sandika Sri Bupati."
anda."

996. Susuhunan berkata lagi, 996. Susunan malih ngndika,


"Hai semua utusan Sela- "Heh sakehe duta king
parang, Selekawis,
bawalah anakku, lah gawanen hanak hingsun,
dengan istrinya juga, tekeng buktine pisan,
sayang Prabu Selaparang tak heman temen Prabu Lombok
berketurunan." hangaputung,"
Utusan beratur sembah, Hutusan matura nernbah,
"Ampun telah tersedia "Hinggih wonten buktineki.
istrinya.

977. Putri Sri Baginda raja, 997. Putranira Sri Narendra,


putri tanggal cantik jelita, mung satunggil histri hayu
linuwih,
menjadi jodohputra tuanku," jodo hatma Tuwanku,"
Sustihunan berkata, Susunan hangandika,
bila telah ada bakal istrinya, "Hara bakal deniya Iwih
kramipun,
■ syukur selamat hatiku, lah sukur salamettingwang,
ada menantuku yang mulia. hana mantuningsun luwih.
998. Berbahagia engkau putraku, 998. Bageyen hantuk hatmaja,
bawalah sang istrimu kemari, bata huga rabinira hing riki,
adapun adikmu, hana dene hari nipun,
menjadi raja di Sokong hamukteng sakong Bayan,"
Bayan,"
Tak tertutuikan kknaaAya di Tan kawama laminira
situ, haneng riku,
lalu berangkafldli nulihMrajaAnomhalinggar,
Anom,
membawa istrinya seorang. hambakta garwa sawiJL
341

999. Muda lagi cantik rupanya, 999. Hayu hanom wmanira,


putri dari Demung Lenga- putranira demungLengkukm
kukun, hadi,
empat puluh otang ikut, wongpeteng dasa kang tumut,
mengiring putri raja, maring putri maharja,
dan orang Santong enam Ian wong Santong nempuluh
puluh ikut, ngiring sang Prabu,
orang Bayan seratus orang, sami satus sawong Bayan,
mengiring ke Selaparang. hangiring maring Selekawis.

1000. Lalu berpamitan pada 1000. Nuliya hamiting Susunan,


Susuhunan,
seraya menyembah meng- saha sembah ngaras pada
hormat, nungkemi,
tak lama lalu berangkat, nulih mangkat tana santun,
sudah meninggalkan Bayan, wus sah king desa Bayan,
riuh rendah gamelan-beri rame rumiya gamelan beri
ditabuh, tinambuh,
Tandak berdendang bersama, sami satus sawong Bayan,
pasukan bedil, pedang hangiring maring Selekawis.
berbaris.

1001. Sepanjang jalan berdendang, 1001. Sabda Ian hatetan dakan,


tak terkisahkan lamanya di tan kawarna king marga
jalan, lamineki,
orang Salut lalu ikut, wong Salut tumuUya tumut,
menyertaisampai Selaparang, ngiring maring Selaparang,
sampai di Talkawangberburu, sarawuhi mring Talkawang
habuburu,
orang Parigi Selaparang, wong Parigi Seleparang,
semua datang menyambut. sami rawuh hamapagi.

1(X)2. Penuh di Padang, 1002. Kebek sira ngara harah,


di Talkawang rakyat yang king Talkawang wadiya
menyambut, hingkang mapagi,
orang wanita lelaki riuh, wong wadon lanang gumurh,
semua Lurah Sel^arang, salurah Seleparang,'
342

sudah disiapkan makan wisiya rang boga drawina


minum, hiriku,
lalu bersama berangkat, hanuliya sareng haminggar,
pulang ke Selaparang. mantuk tnaring Selekawis.

1003. Tak terkisahkan di jalan, 1003. Datan kawarna maring


marga,
sudah sampai di dalam sampun prapta haneng
keraton, jroning sitinggil,
Arkian Sang Prabu, Warnanen mangke Sang
Prabu,
Selaparang sudah sedia, Seleparang wus sadiya,
nasi lauk buah-buahan, sekul hulam hawadah
wohwohan wibuh,
sudah tersedia pelaminan, samapta raja panggiya,
sudah dipasang bersangan. wus pinasangka marapit.

1004. Dengan Barong Topeng 1004. Lan barong topeng parisi.


pensai,
gong-beri dan tambur, gong beri ngerak tambur,
dan baris serta tombak, miwah baris lan tumbak,
sumpit bedil dan sorak tulup bedil lan surak bala
gemunih, gumuruh,
penuh sesak di dalam desa, sesek sepenuh kang desa,
Selaparang oleh manusia. Selaparang dening jadmi.

1005. Sudah dirapus bau bagian, 1005. Wusingadaking gagandan,


minyak wangi dedes dan minyakarum dedes lawan
hastanggi, hastanggi,
baunya semerbak wangi, gandanira mabugarum,
bertambah cantik rupanya, himbuayu wamanira,
bagai bulan berbusana kadi wulan kanineman hadi
mulia, luhung,
konon Prabu Selaparang, kocap Prabu Seleparang,
menobatkan menantunya. hamadeging mantuneki.
343

1006. Turun di undakan, 1006. Tumedunmarahinghundang,


lalu menyambut tangan yata nambut hastanen
menantunya, mantuki,
dituntun naik ke atas, rinampa munggah maring
luhur,
duduk di Bencingan (Balai hungguh maring Bancingah,
Agupg),
lalu bersama duduk di alas nulih sareng munggahluweng
halus, lante halus,
di atas punggungnya, sang luhuring papajangan,
para satria lengkap hadir. satria pepek hanangkil.

1007. Lalu datang dari puri, 1007. Nulih rawuh saking pura,
sang dewi diiringi para {Hitri, sang suputri hingiring para
putri,
serta istri raden datuk, Ian garwaning raden datu,
menteri patih punggawa, mantri patih punggawa,
paraemban dan sahayapenuh Ian kanembah jaraji sesek
supenuh,
menjunjung puan bokor emas, nyuhunpanginang bokormas,
berisi sirih pinang wangi. hisi suruh jambe wangi.

1008. Juga aneka buah-buahan, 1008. Miwah wamaning wohwoh-


an,

jajan dan tempat air, sasanganan weneh hanampa


wari,
sang putri sudah duduk sang putri wus sareng
bersama, lungguh,
di sebelahkiri Ayahandanya, neng kiwanejeng rama,
dan para emban bersama Ian kanginiyasarengturnerep
duduk, halungguh,
para muda di sebelah kanan, ratu hanem kanan,
bersama ratu raden menteri. sareng datu raden mantri.

1009. Pinang dan sesaji, 1009. Kangjambe kangdadaharan,


sudah diberikan kepada Ratu wusingatur maring Ratu
Anom, hanom haglis,
344

Sang Prabu berkata halus, Sang Prabu ngandika halus,


"Wahai Pangeran anakku, "Lehonaom hanakingwang,
makan sirih dan makanlah hanginang hadadar woh-
buah-buahan, wohanpuniku,
jangan merasaragu danmalu, haja hamalang sumirang,
karena ini rumahmu sendiri. pan humahira pribadi.
1010. Dan inilah anugrahku, 1010. Lan hiJdpaganjaraningwang,
adikmu anakku sendiri, harinira putraningsun pri
badi,
hanya seorang saja ia, mula mung siji kehipun,
dan harta benda, miwah raja brana,
negeri dan semua manusia- tekeng desajadmasakeh kang
nya, kawengkon,
dan demang-demang Dipati, lan demang-demang dipatiya,
aku serahkan kepadamu. sun seraha maring sireki.

1011. Sang raja muda agak gentar, 1011. Nerqja hanpm hawotsekar,
beratur kepada Baginda hatur sembah maturing jeng
Ayahanda, Bapa Haji,
"Baiklah hamba haturkan, "Hinggih kawula hanuhun,
terima kasih kepada Tuanku, terima sihsampoyan,
serta kasih baginda Nabi srata lan sihing yeng kalih
rasul, nabi Rasul,
lalu disambut dengan sorak nulih sunarubing surak,
sorai,
gong-beri dan suara bedil. gong beri kalawan bedil

1012. Bersama Tandak, Barong, 1012. Sareng Tandak Barong


Dendang, Dendang,
juga Topeng Perisai Baris, miwah Topeng Parise lawan
Baris,
suaranya bagai merobohkan swara hvir langit rubuh,
langit,
gemuruh di liang telinga, horeg karunguweng kama,
orang peka menggamit, wong kang gedok bagodet
si buta beituntun, buta batmtun,
345

orang dungu ikut menonton, wong dokok milunontona,


orang lumpuh bertongkat wong kepak tunjang rampit.

1013. orang bungkuk bagaikan 1013. Wong kang bongkok tan


kuda, pindah kuda,
orang koreng berlaritubuhnya Ian wong genjoh brari,
amis, hawakna ya hamis,
orang gondok pecah gondok- wong gondok bedah katem-
nya, puh,
karena terjepit lehemya, dening keseling jaduna,
orang hamil keguguran, wong hambobat dadi
hambabar haruntuh,
orang pinang berdempak, wong dempang pada dedem-
pak,
orang dungu beijalan keluar. wong pekok suku lumaris.

1014. Tujuhharilamanya, 1014. Pitung dina suwenira,


kenduri slang dan malam, hararamen susukan siang
latri,
saking dustanya kisah ini, saking moha daningkang tur,
yang diungkap dalam kang depapusing gita,
tembang,
mereka mencuri daging deniya musuh hulam kebo
kerbau sapi rusa, sampi mayung,
merah separoh lautan, habang sagara, satengah,
oleh darah kerbau sapi, dening getih kebo sampi.

1015. Hijau lautan setengahnya,' 1015. Hijo lautan satingah,


karena membasuh daun deniya masuh gedong Ian
sayuran, sakuliring,
kenduri teramat besar, kariya kalintang kangagung,
seluruh orang Selaparang, sakweh wong Seleparang,
si kurus serta merta gemuk, wong kang kurus king
mangke,presamiya lemu,
orang gemuk menjadi kurus, wong lehe dadiya payah,
setelah berkenduri semuaitu. duniya kariya sakuliring.
346

1016. Raja muda sudah menikah, 1016. Mrajahanomwahu nikah,


dengan si putri jelita lawan putri hayu king
Sel^arang, Selekawis,
semua Pendeta Guru, sakehing Pandita Guru,
Kiyai mengawinkannya. Kiyahi hangawina,
Sang Raja menjadi wall Sri Narendra walining
putrinya, hatmajanipun,
tak seberapa ham benda, tan sapira raja brana,
yang menjadi mahar nikah. kang winangka batun kawin.

1017. Setelah membaca syahadat, 1017. Sawusiya hamaca sadat,


lain diijabkabulkan kawin- winiwaka sanalika dera
nya, kawin,
setelah sah dan kabul, sampun winekasan kabul,
Kiyai membaca doa, kiyahi maca maca donga,
selesai doa disambut sorak, tutung donga sinambing sura
surakhasruh,
bersama tambur-beri gemu- sareng tambur-beri ngerak,
ruh,
disahut suara bedil. tinimbal kalawan bedil.

1018. Gamelan Gong joget tandak, 1018. Gamelan Gongjoget tandak,


topeng barong jojor dan topeng barong jojor lawan
perisai, paresi,
suaranya bagai langit rubuh, swarane Iwir langit rubuh,
bagai goncang pertala bumi, kadi oreg prekampa,
memekakkan bagai kiamat tan pangrungwa kadi kiamat
campur gempa, hawor, linuh,
Sang Raja lain berkata, sang nata nuliya ngandika,
"Nahdengarkanlahucapanku. "Lah ungu hujaran mami,

1019. HaiseluruhorangSelaparang, 1019. Heh sakweh Selaparang,


semua manusia isi negeri, sakbehejanma hisining bumi,
di wilayah Lombok dan sawengkon Lombokpadusun,
dusun,
aku serahkan kalian semua, sun serah sira sadaya.
347
kepada menantuku yang jadi maring mantllningsll.

Mraja hanom wahll nilea raja, jllnening prabu,

la wan plttri hayti Iii


memerintah di Selaparang. nyakra wati Seleparang,

Selekm"'is,
sekarang beliau yang kalian mangko dera kabakteni. "

sakehing PandiUJ Guru .


khidmati ."
K i\'alli IWll gawina,
S;i N ue ndra wal l . 20. Lalu disiramkan segera. 1020. Nlllih den sembari henggal .

hatmajanipun, Sang Raja dengan beras Sri Narendra kalawall beras

tarl sapira raja brarlU . kuning. kuning,

ng wiTllmgka batun maka resmilah kedudukan­ iah sindimandi sang Prabu.

nya,
1017. Sawu iya hamaca sad setiap ucapannya dipatuhi, sing Sabda kahidepan.

winiwaka sanalika ral1'e-ral1'e ranlas maiang batang maiang ranggos

kawirl, putwlg, glmung Maiang gempur.

sampwi winekasan ka setiaphalangandan niatjahat, sabara malang pon hensat.

kimhi maca ma a do . setiap menghalang menjadi


tt:nmg donga sinambl mati . sil/ga maiang singa mati.

surak Itasmh,
areng tambur-beri ' 21. Dan semua menteri lasykar. 1021. Dan sakehing mantri bala.

disriam dengan beras kuning. hingambusin kalawan bems

tinimbal kalawa n b kuning.

"Agar kalian bersungguh "Lah sira tuhu hamangku,

mangabdj ,
1018 . Gamelall GOll g j og
kepada Sang Raja Muda , ring Prabu hanom nUliya,

topeng barong jOJ ~


setiap kehendaknya agar sing kayune denpituhu kabeh

paresi, hiku,

swarane Iwir lang dipatuhi,


kadi oreg prekamp bila menemui bruk buruk, yen hamanggih hayu hala.

bersama mati berama hidup. sareng mati sareng ngurip,

tan pallgnmg wll


hawor, lint/h, -, Dan bila ada kecideraan, 1022.
Lan yen hana pala cidra,

sang nata mtliyQ ' . hati kalian kepada raja, manah hira maring jeng Sri

"Lah ungu hujar .-.....~- Bupati,

agar tekena penyakit kualat, keneng lara lulall manuh,

1019. Heh sakweh Sew tak selamat perjalanan lan raha)'u paraniya,

sakbehejanmaiIisL. hidupnya,
sawengkon Lombo sampru anakcucunyamelarat, teken hanak putu buyute kang

lumpur,

sun seral! sira sa Nah carnkan itu semua," lah kabulen satiaya,"

348 349

Si orang banyak mengiyakan. Wong ngakeh sami) 026. Seluruh orang Lomb ok
misingg/h. senang,
hatinya mengabdi kep da
1023. Lalu semua heratur embah. 1023. Nl4liya sam; fllltur sembah Raja,
kepada Sang Raja Muda, menng sang Prabl~ An semua bertambah sejahter d..
kemudian sang Prabu II Il/iya pekiki, hidup aman sentosa.
menyuruh masuk, saks(U1a sOllg PrabLt nOllTldt sandang pangan murah.
. ang penganl D baru. maring paf/gal/ten hanyar
ditandu joli ke dalam purl. piniJwling jolillg maring} tak kurang sandang pangan.
kadatllll. rakyat kaya emas dan uang.
turun di Balai Ukir K' wi, tedunring Bale Wl4kiran.
keduanya naik dl peraduan. munggah hing pam rem 027. Tumbuh menjadi semua
kalih , tanaman.
hujan angin kayu sangat
1024 Adapun rakyat ban yak, 1024. WamaneTl kang wadi eukup,
katalJ, murah kerbau kuda kambing .
ramal makan m.i num berpesta, rame m(wg{1n "gi" sapi menjangan banyak.
SltSI t/can sami. semua orang Lombok
Set lah makan minum ,
Saw//Se mango" hangimm: tentram,
~\lengi mantllking wisma. sebumi hatinya menyaru.
malam pulang ke rumah,

kawarnaha Prab/( hall tak ada mating penjahat.


Syahdan i pengantin aru

bermain cinta,
hapuiang YU".
)28 . Semuabinatang temak.
dengan Sang Pum Selapa­
Lan sang putri Seleparan bebas berkeliaran tak ada
gembalanya,
rang.

bercinta kasih sepuas hati


hasih sin iyall t " sipi. tatkala akan membesani.
atau akan mengendari.
saat itu baru dieari kudanya.
1025 . Kemudian lama-kelamaan, 1025 . Yata lami Lami hika, di wilayah Sumbawa demi­
Prabu Anorn menjadi raja Prabu hall/UTI halljenen" kian pula,
Selaparang. selkawis. membuat pasar ill pulau.
bumi Sumbawa sudah llrut, bumi Sambawa pon tillu
mengabdi \cepada Sang Raja, T1)'awira Iting Sang Nata 29. Namanya Oili Peken,
\carena raja dana darrna mulia hapan ratu dana dh rma tempat berbelanja orang
lhlmg. Selaparang,
termasyhur ill Nusantara, kasub aring sunantara. dan orang Sumbawa ber­
Prabu Anorn sangat adil. Prabu hanom lewih lJa ' kumpul,
349

1026. Seluruh orang Lombok 1026. Sawong polo Lombok heca,


senang,
hatinya mengabdi kepada manahira ngawula maring
Raja, Sangaji,
semua bertambah sejahtera, maka sakehing hamuwuh,
hidup aman sentosa, pada hasuka bungah,
sandang pangan murah, sakuliri pangangge buktiya
kang wibuh,
tak kurang sandang pangan, tan kurang rajapanganggiya,
rakyat kaya emas dan uang. wonge sugih emas picis.

1027. Tumbuh menjadi semua 1027. Dadi sakweh kang tunduran,


tanaman,
hujan angin kayu sangat wudan hangin kayu luwih
cukup, handadi
murah kerbau kuda kambing, murah kebo kuda wedus,
sapi menjangan banyak, sampi manjangan katah,
semua orang Lombok sakehing Lombok rerxp
tentram, sadeyeku,
sebumi hatinya menyatu, sabuni hatine tunggal,
tak ada maling penjahat. mohal hadus hamaling.

1028. Semua binatang temak, 1028. Sakehing hiwen niwenan,


bebas berkeliaran tak ada hingambaran tunnana deni
gembalanya, ngoni,
tatkala akan membesani, kalaning mondong hamburu,
atau akan mengendari, lancang kraman hununggang,
saat itu baru dicari kudanya, kala hika denalinikuda hipun,
di wilayah Sumbawa demi- tekeng Sambawa mangkana,
kian pula,
membuat pasar di pulau. hakarya pasar mering gili.

1029. Namanya Gili Peken, 1029. Hingaran Gili Pasaran,


tempat berbelanja orang prenah hira meken wong
Seliq>arang, Selekams,
dan orang Sumbawa ber- Ian wong Sambawa
kumpul. hakumpul,
350

berjual beli di pasaran, meken sireng pasaran,


orang Selaparang berbalnaja, hatutukon wong Selaparang,
dan orang Selaparang dahulu, lafi wong Selaparang dangu,
bersama laskar Jawa. miwah Ian wong bala Jawa.

1030. Maka tersebutlah. 1030. Ni sangmging mantri.


Sang Raja memanggil semua
menteri,
para datu raden berkumpul, para datu raden kumpul,
perbekel Demung Demang, prebekel demung demang,
ngabehi arya nyaka Ian ngabehi sang ngarya
tumenggung, nyaka tumenggung,
dipati Rangga dan manca, Dipati Rangga Ian manca,
setiap santri dan kiyai. saban santri Ian kiyahi.

1031. Datu Raden sokong Bayan, 1031. Datu raden Sokong Bayan,
Sasak Langko Suradadi Sasak Langko Pagiyadadi
Penjanggik, Pajanggi',
Parigi Samulia Salut, Parigi Sumaliya Salut,
menghad^ kepada raja, seba nembeng sang nata,
diperintah berhias semua pada kinen hasti karas tarik
berdodot, tarik hanyabuk,
berkeris model Jawa, hakeris warangka Jawa,
diselip kerisnya di belakang. pada hanyingkur ring
wingking.

1032. Dan para Kiyai semuanya, 1032. Lan Kiyai hiku samiya,
sama berdestar putih, pada tarik hadaster Putih,
b^baju lengan pai^g, hakulambi baju landung,
berkeris pasak nan^a, hakri hangko pusek,
para pemuda bo'kumpul, lan taruna pada hangumpul,
memakai baju berbapan, hingngango kalambibapang,
berkeris tanduk emas indah. hakeris pendok mas hadi.
351

1033. Prabu Anom segera keluar, 1033. Prabu hanom mijil sira,
dikawal berpayung agung hangiringan hapayung
kembar, ngagung marapit,
berbusana kebesaran, saha busana hadi luhung,
ada yang naik kendaraan, hana lunggeng kadera,
kereta berlapis permadani prermda misi ngasana habra
gemerlap, murub,
berdestar sangat perada, hadastar limar parada,
kain permas kain sumbaga. permas hakampuh sumbagi.

1034. B^baju sutera Tenal Banat, 1034. Hakulambi henal banat,


menyanang keris berhulu hura nunglalit keris ha-
emas, pendok rukmin,
gagang emas pemata ber- landeyan mas rartna murub,
sinar,
semua panakawan, sakehing panakawan,
memakai baju Sangkelat pinangge kulambi saklat
menyala, murub,
berdestar jingga kesumba, hadastar dadu kasumba,
berkeris sarung emas mulia. hakeris pendok mas hadi.

1035. Bila dilihat dari jauh, 1035. Yen tinom saking pasrawa,
bagaikan bukit berbunga, tana hipun pan kari dinukir
sari,
dan cahaya Sang Prabu, Ian cahyanira Sang Pabu,
bagai bulan pumama, Ian kadi sasih pumama,
bilaberkatabagai madulebah yen hasabda tan pendah Iwir
madu juru,
seluruh ratu dan punggawa, sakweh ratu Ian punggawa,
semoga Tuan mengampuni moga Tuwan hampureng
kami. gami.

1036. 1036.
hukum berbalas hukum, wukum rinalwsing ngukum
harta berbalas harta, hara winalessing ngarta,
ucapan berbalas ucapan pula lamon hujar winales hujar
den hasruh.
352

"Nah sekarang balas olehmu, "Lan mangke pada malesa,


agar tak lagi aku berhutang. darepon tan hutang mami.

1037. Ucapaii hukum Allah, 1037. Wujaring ngukum Allah,


di dalam kitab tersebut di dalem kitab kocaping hadis
hadis nabi, nabi,
bila kejahilannya besar, yen kangjahil hagmg,
pasti masuk neraka, pasti manjing naraka,
menjadi titian rakyatnya dadi tetening balane
semua, sadayeku,
karenaia berbuatketerlaluan, dening hakeras dadi gaya,
kejam kepada rakyat. gamat haking dasih neki.

1038. Dan keras niatnya, 1038. Lan hakeraspanuduh hira,


menghitung pamrihnya, hangitung luweh tujuh hing
itu menyebabkan siksa besar, dasih,
karena manusia sahaya dan hiku marga siksa hagmg,
raja, pan dasih lawa lan raja,
tak dibedakan oleh Allah nora beda denging ngalah
keduanya, kabeh hiku,
karena darahnyasama merah, pang getihe sami habang,
sama-sama makan nasi Juga. pada mangan sekul hugi.

1039. Dan harta yang diperolehnya 1039. Meneh harta kang nalap,
yang dipakai dan yang depun hangge miwah kang
dimakannya, ' den bakti,
akan ditagihi nanti, den tagih hiwuga besuk,
tatkala di akhlrat, tan kala hing haherat,
bila terpakai lima diganti yen tan medal lima den genti
sepuluh, sapulu,
semuayang direnggutdiambil saban den paksa den nalap,
di masa mereka lagi hidup. hingsun mane hanik padi.

1040. Bila tak dibanyari, 1040. Yen tan kawedal denira,


akan menjadi tunggagnan di hing haherat meneh depun
akhirat. tunggangi.
352 353

"Lan mangke pada n' berganti pula ia memikul,


dening ganti den pungkul,

darepofl tan hutang I itu pun belumsepadan,


hiku maksi tana renah,

haruslah dia utuhkan barang


pan den guling tingkah

1037. Wll)aring ngllkwn Al yang hancur


wagom kang ngajur,

datem kicab kocapin lalu diatur olehnya,


hata denira tumuliya,

flabi, itulah ratu yang adil.


puniku racu kang hadil.

;en Iwt/g jahi/ hagull


pasei manjing naraka
dad; retening b 4 1. Menolong rakyat kesakitan, 1041. Hunulung bala kalaran,

sadayeku, menyiram dan menimbun ngecor dan hanglurugi wong

denif/g hakeras dad, simati, mati,

gamat haking dasih nt menyuruh berbuat baik, paniduh panggawe hayu,

menyingkiri perbuatan buruk, mepet panggawe hala,

1038. Lan hakeras panuduh menerangi hari gelap dengan hamadangi hati kang peteng

hallgitullg luweh LU}U • hukum, Ian hllkum,

da ih, mengikuti sabda Nabi allah, hanut titah Nabi Allah,

hila, marga siksa hag t tak mau berutang kepada tan pa)'un hutang maring

pan das ih laH:lI Ian mJa manusia. dasilz.

nora bedll deng;IIg f/


kabeh hiku, ~2. Itulah Raja Waliullah, 1042. Heku ratu Wali Hulah.

p ng gelihe sami "abaf . dan dunia sarnpai surga, saking duniya rav.·uh saking

pada maflgafl seklll hu


swargi,

menjadi raja mulia agung,


dadi ratu lewih hagung,

1039 . Meneh harIa kang ~


disanjung oleh rakyat,
pinangkul dening hala,

depun han ge mh..-ah


semua rakyat berkhidmat
sakweh bala nembah kang

den bakti,
ikhlas,
hangistu,

dell ta ih hi~ 'uga bes /l wahai tuan Waliullah,


hinggih tuwan Wali Wulah,

ran kala hing hafierac. tak ada raja sepeni tuan.


norana ratu rakyeki.

'en tall medal lima den


sapu/u, 43 . selarnanya hamba mengabdi, 1043. Salami hamba ngawula,

saban dell pak a den fill tak pernah mendengar ucapan hanung nmgu sabda sugal

hingsun mane hanik po.; sumbang, sadidik,

apa pula utang Tuanku, hapa wulang ngapulun,

1040. Yen can kawedal denim. tak sedikit pun ada halangan," mohal kalangana, "

hing haherat meneh tk Prabu Anorn berkata halus, Prabu hanom malih hangan­
tlmggangi, dika halus,

354
355
"Wabai tuan sekalian. "Lllh ea tmmfl samadaya.
mari membuat mesjid." pada hanggawe massigit." mulai menurunkan bibit ,
dan jangan sekaJi dibiarkan
1044. Maka segeralah di Sel a­ 1044. Hing SeLaparang dellllellgga memaling.
parang.
juga di desanya sendiri. miwah sire ng de samr 1047. Mencuri dan memenggaL
pribadi. berzinah aear dilarane
tempa[ orang bersembahyang. prenah wong bersembahyal' begitu pes;nku, ~.
ta(u, nah pulanglah kalian,
yang waJib dan yang, una£. wajib ka illwan sunac, dan jangan menyombonekan
menyuruh berzakat dan puasa. Ian haken ba la hajek din,
hasahum, merendah pada kedudukan­
mel1yuruh orang lelaki ber­ [an haken won g l ana' ku ,"
destar. dastar. Datu raden punggawa.
orang wantta men utup Iwkudung SIt SU wong II oi ctianugrahi payung semua.
usunya. mendapat keris model
Jawa.
1045. Mengerjakan sembahyang 1045 . Wuruken pada sembahYll1
yang kena tahi disucikan, kong flora tan hati hasus
halal baram agar diajarkan, halal haram den siw/ltr, 048. Datu Raden dan Punggawa,
Kiya disuruh mengajak, Kiyahi /(()na hall ak, beratur sembah mohon pamit.
"Jangan purus sembahyang "Raja pWIlS hasembal1_ kemudian keJuar sUQuhan ,
~

lima waktu, iimang waktu, sajian dari dalam purL


ratkaJa hari lum'at, ka laning dina 114mat, lalu makan semua,
ersembahyang eli mesjid. " hasembahyang hing mas, semua yang harir itu,
Prabu Anom berkata.
Puh Sinom Puh Sinom kepada rakyatnya senctiri
"Hai orang santone buatlah
1046. "Lan Hamul ltt lIariri.'c
desa di tempat subur."
1045. "MerayakanMaulud danHari
Raya.
sura Safar bertarawih dan Sura Sapar brata r~l . -1 9. Orang Lengkukun empat 1__
jalan dibuat lebar. Ian luluru gawe jembtJ . puluh,
agar jangan saling desak, darapoTl latlnande sib membuat desa di tepi Sepit.
orang lelaki dan wanita. wong iatlallg iem wong' lalu mereka berpamitan pergi.
dan jangan lerlambat mena­ Lan haja kasep hana membuat desa masing­
naIIl, masing,
bila telab guDtur ekall, yen wus gugUT sapis para penghadap semua,
355

mulai menurunkan bibit, mara hanuruni benih,


dan jangan sekali dibiarkan lawan haja weh pisan wong
emaling. lampah dusta.

1047, Mencuri dan memenggal, 1047. Hana maling habebegal,


berzinah agar dilarang, hasinah depm larangi,
begitu pesanku, mangkana pawekasingwang,
nah pulanglah kalian, lah lunga pada mulih,
dan jangan menyombongkan Ian haja nggunggung diri',
diri,
merendah pada kedudukan- ngasorringpajenengingsm,"
ku,"
Datu raden punggawa, Datu raden punggawa,
dianugrahi payung semua, hacanara payung sami,
mendapat keris model Ian hangabutpada keris cara
Jawa. Jawa.

1048. Datu Raden dan Punggawa, 1048. Datu Raden Ian Punggawa,
beratmsembah mohonpamit, hatur sembah hamit singgih,
kemudian keluar suguhan, paksana rawuh tadahan,
sajian dari dalam purl, pupundutan saking puri,
lalu makan semua, nuliya hadadar sami,
semua yang harir itu, sakehing ngaseba hiku,
Prabu Anom berkata, Prabu Anom hangandika,
kepada rakyatnya sendiri maring kawula pribadi,
"Hal orang santong buatlah "Heh wong santong gawe
desa di tempat subur." desa sireng lembaL"

1049. Orang Lengkukun empat 1049. WongLengkukupetangdasa,


puluh,
membuat desa di tepi Sepit, hadesa hasireng sapit,
lalu merekaberpamitanpergi, nulih pada pamit kesah,
membuat desa masing- hanggawe desa pribadi,
masing,
para penghadi^ semua. king kang ngaseba sami.
356

setel^ makan minum, sawusiya dahar hanginum,


telah pula makan sirih, sawusiya pada nginang,
beratur sembah pamitan, hatur sembah pada pamit,
pulang ke desa masing- sami mantuking desane
masing. swang swang.

1050. Seluruh orang Selaparang, 1050. Sakweh king wong Selapa


rang.
pamit membuat mesjid, hamit hanggawe masigit,
dan kraton Sang Raja, Ian kandalon Sri Narendra,
tak lama semua selsai, tana suwe sami dadi,
ramah panggungan tinggi, bale pamanto gigi,
perapatan jalan lebar, jembar pamatan lulurung,
sudah kukuh kotanya, wusiya kukuh nagara,
parit kota mengelilingi balumbang kuta ngidri,
gerbang kota dan dermaga lawang kita lalaran luring
sampan. sampun.

1051. Tersebut di setiap desa, 1051. Wamanen kang bilang desa,


membuatjalan dan mesjid, nangun lulurung masigit,
tak lama semua jadi, tanna suwe sami wus dadiya,
tersebab ratu sakti adil, duh meh ratu sakti hadil,
sudah teratur negeri, wus haratah nagarai,
adat dan agama kukuh, gama ligama hakukuh,
juga di Selaparang, miwah hing Selaparang,
menjadi balk tak lama, habecik tana sari,
ramai meriah berzikir ramiya rumiya hajikir hulah
sembahyang. hasembah.

1052. Kemudian lama-kelamaan, 1052. Yata lami-lami sira,


Mraja Anom menjadi raja, Mraja Hanomjenengsangaji,
lagi ia mengambil istrl, malih hangambil wanita,
di Jurang Koak seorang, hing Jurang Kowak sawiji,
permaisuri yang utama, prameswari kang mukti,
tarn mempunyai putra, tanana hanyawesunu,
istrinya dari Bayan, raine saking Bayan,
357

berputra lelaki seorang, hapuputra lanang siji,


diberi nama Raden Dipati wusing ngaran Raden Dipati
Perkasa. Prekosa,

1053. Isteri dariJurang Koak, 1053. Rabi kang king Jurang


Kowak,
berputra lelaki seorang, hapuputra lanang siji,
bernama Raden Wiranata, haran Raden Wiranata,
lalu lama-kelamaan, yata sira lami lami,
Prabu Sepuh(tua)dahulu itu, Prabu tuwan rumihin,
sudahlah la meninggal, pan sampun Una rumuhun,
dan putri raja, miwah putri sang nata,
yang sulung sudahmeninggal, kang bekung wusiya pahuni,
dimakamkan di barat mesjid pinendami kulon masigit
di bawah mimbar. soring mimbar.

1054. Kemudian lama kelamaan, 1054. Yata mangko lami-lam,


Prabu Anom menjadi raja, Prabu Hancam jenang raja,
sangat tenteram negara, kalintang kreta nagari,
putra lelaki dua orang, putra lanang kekalih,
keduanya sudah dewasa sami wus dewasa hagung,
besar,
sekitar empat puluh, watara petang dasa,
tahun lamanya Sang Raja, warsa lamine Sang Ngaji,
Mraja Anom menjadi raja Mraja Hanom jumenenging
Selaparang. Selaparang.

1055. Sudah tiba masa ajalnya, 1055. Wus rawuh hantaka nira,
pulang ke rahmatullah, mantuk rahmatting Hyang
Widi,
dimakamkan di barat desa, panendem kuloning desa,
makam Tanjung namanya, makem Tanjung namaneki,
dan semua para menteri, dan sakeh para mantri,
menggantikan Sang Raja, gumantening kenratu,
putra Sang Raja, putranira Sang Nata,
yang bernama Raden Dipati, kang wasta Raden Dipati,
358

berhari-hari dibujuk tak mau. pirang pirang dina tinarita


narka.

1056. Kemudian raden Wiranata, 1056. Nulih Raden Wiranata,


yang ditunjuk menjadi raja, hing ngukih genti sangaji,
itupun tak mau pula, hiku pinda tatan narsa,
dipaksalah Raden Dipati, hamaksa Raden Dipati,
masih juga tak mau, maksih huga hanapti,
lagi berunding berkumpul, malih hagunem hakumpul,
akan pergi menjemput, pareng ngayun mapage,
putra di Seren Horang, putra hing seren patunggil,
lalu beran^kat utusan men- yata linggar wutusan •'
cariraja. ngulati raja.

1057. Tiba di Seren beratur, 1057. Rawuh hing seren matura,


kepada sang Baginda Raja, imra hingjeng SriBupati,
sangat gembira Sang Raja, kalintah^suka Sang Nata,
disuruhnyaseorang putranya, hakemning putra sawiji,
yang paling muda, hing kang hanom haradin,
"Nah pergilah ankku, "Lah lungatahanak,kingsun,
menjadi raja di Selaparang, hamutreng Seleparang,
engkau yang besar di sini, sira kang tuwa hing riki,
menguasai Seren menggan- kamutering seren hangganti
tikan Paduka. hiring Hyang."

1058. Tak terkisahkan lamanya, 1058. Tan kawameha laminira,


putra yang muda dan putra kang ngahom pang-
pengiring, iring,
pamit lalu berlayar, nulih hapamit hanglayar,
bersama semua utusan, sareng Ian hutusan huni,
tak dituturican di laut, Ian kawarnengjaladri,
sudah sampai di Selaprang, praptengSeleparangsampun,
sudah dinobatkan menjadi wusajeneng narendra,
raja,
berkedudukan diSelaparang, sun linggih hing Selekawis,
tersebut Raden Dipati sudah kawameha Raden Dipati
dewasa. kawasa.
359

1059. Setelah dewasa lalu kawin, 159. Dewasa sira hakrama,


berumah di desa Parigi, suara king desa Paragi,
rakyatnya seribu lima ratus habala sepaha tunggal,
satu,
menjadi satu desa, sareng sawengkon teki,
Raden Wiranata Hadi, Raden Wiranata Hadi,
dewasa sudah beristri, dewasa hakrama sampun,
tinggal di Selaparang, kariyeng Seleparang,
tetapi si Raden Dipati, nanging Raden Dipati,
bolak-balik Parigi sela ngulang ngulihing Prigi
parang. Seleparang.

1060. Arkian Raja Selaparang, 1060. Kocap Raja Seleparang,


menjadi raja pengganti, hamuktiya satin genting,
tak seperti raja dahulu, tan kadi larasing kma,
menyuruh membegal men- hakeh hambegal mancurik,
curi,
ada madat berjudi, hana madat motohin,
ada yang menjadi pengacau, hana tokang ngarub giru,
merampok di lautan, hantongor ring lahutan,
adat berlandas agama ter- gama lir gama kalindih,
alahkan,
tertutup keagungan dan kalinganing kagmgan Ian
kekayaan. kasugiyan.

Pah Semarandana Pah Semarandana

1061. Tembang Asmarandana 1061. Hasmaran danahing ngeti,


mengganti.
ada yang disebutkan lagi, wenten hingkang kocapa,
ihwal si Raden wiracandra, nengeh Raden Wiracandra,
bergelar Satilaga, jujuluk satilaga,
hanyawita GisangPrabu,
Pejanggik namanya. Pajanggi'ngabiseka.
360

1062. Berdiam di Karang Nyanggi, 1062. Hamuktiking Karang Nyang


gi'
bernama Patih Wira Candra, jeneng Patih Wira Candra,
sangat tajam pekertinya, pan lintang landep budine,
dan sakti gagah perkasa, tur sidi gagah predata,
pintar pandai berbudi, ririh bangkit wiwika,
konon rupanya bagus, wamane kocapa bagus,
gelak manls berwibawa. galak hamanis wibawa.

1063. Sikapnya prajurit sakti, 1063. Hulahe prejurit sakti


pahlawan andalan, keringing padahusuma,
setiap berperang menang, saban ngandon yuda holih,
sering mengalahkan desa, hasting ngalah haken desa,
disanjung disayang raja, kinalem haneng raja,
tatkala itu, nalika hing mangsa sira
Tuan Raden Wira Candra. Raden Wira Candra.

1064. menipunyai seorang istri, 1064. Handuwe kang parameswari,


bam dan sangat cantik, hanyar kalintang ngayuniya,
bagai Dewi Ratih mpanya, Iwir Dewi Ratih warnane,
tak ada samanya, tannana sesamaniya,
bentuk wajahnya, lalengkering wadana,
bentuk cinta bir^, hangerang ngaken sihangsul,
bagai bulan puraama, Iwir sasih purnama soda.

1065. Termasyhurbilacantikjelita, 1065. Kaloka yen hayun luwih,


siapa raelihat pasti sehat, sing tumingal yekti waras,
raenjadi obat orang sakit, tatambaning ngagring kang
wong,
di saat itu, nalika hing mangsa hika,
sedang bermain-main. tatkala hacangkrama,
Sang Prabu pergi berbum, sang Prabu lunga buburu,
diiringi orang negeri. saribiya wong sanagara.

1066. Setibanya di tepi hutan, 1066. Sarawuhing ngalas tiring,


sudah sampai di sebuah wus teka hing papang-
tebing. kungan.
361

lalu semua naik, hata semi mmggah,


Pennaisuri raja, prameswari ne sang nata,
dan istri dari, Ian premeswari nira,
Raden Wira Candra yang Raden Wira Candra kasup,
termasyhur,
dilihat oleh Sang Raja. katinggal dena sang nata.

1067. Terkejut tergoda asmara, 1067. Kumejot katawan brangti,


terfana ia melihat, lengleng denira tumingal,
hampir lupa kedudukannya, meh lali king kadatorme,
bertanya kepada panakawan, katanya king panakawan,
"Siapa wanita itu?" "Sapa wani ta hika?"
Yang ditanya menyembah Kang tinaya medek matur,
beratur,
"Istri dari Wira Candra." "Prameswari Wira Candra.'

1068. Prabu Pejanggiktak berucap, 1068. Prabu Pajangi' tana geling,


naik ke panggung utama, mungah king panggungan
tunggal,
bersama para putranya, sareng Ian para putrane,
Aikian Raden Wiracandra, Kocap Raden Wira Candra,
bersama putranya, sareng Ian putranira.
menunggang kuda memimpin hanmggang kuda hangadu,
rakyat,
berburu dan menghalau bala hanggerah hambedek.
buruan.

1069. Banyak rusa kerbau sapi, 1069. Hakeh mayung kebo sampi,
keluar diburu kuda, medal haburu Ian jaran,
juga anjing buruan, miwah sona habuburon,
bCTlari di bawah panggung, malajenging papanggmgan.
Seluruh Permaisuri Sakwehing prameswari,
senang melihat rusa, heca haningali mayung,
banteng terluka yang diburu. banteng kaburu kabranan.
362

1070. Yang teikejut oleh tali jerat, 1070. Pada kajireting latih,
di dekatpanggung, hing sasoring papang-
gungan,
ada mengamuk dengan lesu, samalih ngamuk,kaleson,
di bawah panggung, hingsasoringpapanggmgan,
akhimya mati ditombak, mati raga hangrujak,
ada yang digigit anjing, hana sicoktinggasu,
di bawah panggung. hingsasoringpapanggungan.

1071. Raden Wira Candra datang 1071. Raden Wira Candra prapti,
mempersembahkan hasil hangaturi kena picundang,
buruan,
menjangan hutan besar, manjangan halas katong,
Sang Raja sudah menerima, sang nata was narima,
tetapi masih tergoda cinta, hanging kang kari brangta,
hasil bunian di panggung itu, pacundang sor panggung
wawu,

semua sudah disembelih. wus sinambele tan sadaya.

1072. Kemudian berangkat Sang 1072. Yata linggar Sri Bupdti,


Raja,
pulang ke ibu negeri, humantukmaring nagara,
bersama selunih istrinya, sareng prameswari kabeh,
semua nisa buruan, sakehing mayung picundang,
dipikul oleh rakyatnya, pinekul dening bala,
Prabu sudah sampai di desa, wus prapteng desa sang
Prabu,
segera masuk keraton. mantuk ngadaton hengga.

1073. Bersama peramisurinya, 1073. Sareng premeswari neki,


dan semua hasil buruan, Ian sakehing kangpicundang,
sudah diserahkan kepada sampun hatur ring sang
Baginda, Katong,
Arkian Raden Wira Candra kocap Raden Wira Candra,
sudah sampai di purinya, wus prapteng padaleman,
bersama si istri jelita, sareng prameswari hayu,
dan bala serta keluarganya. miwah kang bala santana.
363

Puh Gulagafart Pul» Giilagahet

1074. MakatersebutrajaPejanggik, 1074. Dan kawarna Sang Ratu


Pejanggi',
tidur gelisah, sore wuyung,

tak enak tidur,


tana pakeca rddra,
yang menjadi tumpuan kang dadi paran manahe,
hatinya,
istri orang yang cantik, kramani wong kang ngayu,
semalaman tak dapat tidur, pansawengitankena guling,
pikirannya sudah kotor, pikiring pala cidra,
tekadnya sudah putus, tiksanane putus,
akan membuat tipu daya, hakarya daya hupaya,
besok paginya, benjing ngenjang,
ketika Sang Raja bangun, Sang Nata halagiya tangi,
keluar ke Bancingah (Baiai medal maring bencingah.
Agung)

1075. la menyuruh abdinya semua, 1075. Haken maring panakawan


sami,
membuat dendeng, tan dendangi,
kerbau dan menjangan, kebo Ian manjangan,
jangan ada yang dibuat pasta, hajana karya kabeh,
lalu disuruh memanggil, hatakon ngundang hasruh,
para menteri Pejanggik para mantri Pajanggi 'sami,
semua,
tak lama lalu tiba, tana sari wus prapta,
menghadap Sang Prabu, hanembeng Sang Prabu,
Sang Raja segera bericata, Sang Nata laju ngandika,
menyuruh panggil, ken hangundang,
pada Patih Mangkubumi, maring Patih Mangku Bumi,
Sang Rtuien Wiracandra. Rahaden Wira Candra.

1076. Para menteri segera me 1076. Kang Premantri lunga ngun


manggil, dang gelis,
tak lama kemudian. tana suwe.
364

sudah datang menghadap, wuspraptahaseba,.


sang raja pun berujar, Sang Nata ngandika hage,
"Wahai engkau adikku, "Lah ta sira hariningsun,
yang mampu pergi maunya kang kawasalumampah,yayi,
engkau,
^ nah pergilah engkau, lah luga yata sira,
aku utus engkau, sun hutus sireku,
ke bumi Bali, mareng bumi Bali sira,
sebab aku, haran ningsun,
telah diberi tahu, wumatur wuninga hiki,
untuk menghadap kepada mamarek mering Cokorda.
Cokorda.

1077. serahkan olehmu suratku, 1077. HaturmegaduriUtyangmami,


kepada Cokorda, deng Cokorda,
kapur sirih, karang pemuwah,
dan dendeng bawa semua, Ian dengdeng gawa sakabeh,
serahkan di Kelungkung, hatur neng Kalungkung,
separuhnyadi KarangAsem, sireng Karangasem papalih,
dan minta hari baik, Ian nunas wuku wasta,
songket dan kain, garingsing Ian napuh,
karena aku mau kenduri, pan ningsun narep hakarya,
selamatan, salamestan,
dan minta pula bumbu, miwah hanunas raragi,
bawang garam dan arak." bawang wuyah Ian harak."

1078. Raden Wiracandra beratur, 1078. Raden Wiracandra matur


haris,
"Baiklah Tuanku, "Hinggih haniba,
hamba patuhi titah Tuan, sahandika Tuwan,
Jangankan hanya ke Bali, haja ta king Bali, bake,
meski ke i^geri Rum, hadinda king tanah Rum,
sampai Jawa hamba taati, tekeng Jawa kula sahiring,
apabila diperintahkan Tuan," kanglamon hapakon Tuwan,"
Senang rasa hati Sang Prabu, Hegar hiya Sang Prabu,
lagi tiga hari akan pergi, kari tigang(Una lunga,
kemudian. lah nuliya.
365

"Bersiaplah engkau Adik, "Hacawisa sira yayi,


jangan terlena di jalan." haja ta kapuwalang."

1079. Raden Wira Candra pamit 1079. Raden Wira Candra hamit
pulang, mulih,
setelah tiba, satekane,
lalu ia mempersiapkan, hiya kocap sadiya,
bekal dan sirih pinang, sangu sasanganan jambe,
Maka tersebut Sang Dan kawama Sang Prabu,
Prabu,
menyuruh memungut sum- haken mupu haturan sami,
bangan,
mendung dan oleh-oleh, mendung Ian duri layang,
selendang dan sabuk, lempit lawan sabuk,
sudha terkumpul diwadahi, sampun hakumpul mawadah,
kain dendeng, lawon dengdeng,
sudah dibungkus di wus den ncdd den karan-
keranjangi, jangi,
masih berlebihan sumbangan maksih rah haturan.
itu.

1080. Arkian telah cukup tiga hari, 1080. Dan kawama genep tigang
latri,
Wira Candra, Wira Candra,
sudah siap sang puteri, sampun cawis sangdiyah,
besok akan pergi, henjing hadan lunga reke,
sang istri berkata, pramesuwari wumatur,
ketika di atas peraduan, duk hing jroning pamreman
naris,
"Wahai Raden kekasihku, "Duh Raden mirah hamba,
seperti tak pantas, kadi nora patut,
tingkah laku kepada Tuan, swabawa Ratu mering
Tuwan,
menurut perasaanku, hing petangan,
tak baik aku kautinggalkan. kawula pan nora becik balik
hasangke Tm^an.
366

1081. Karena hamba tak tahan 1081. Pan kawula nora betah kari,
tinggal,
bila pergi, yen lungaha,
hamba ikut, hamba lumiringa,
bersama Tuan ke mana saja," tuwan samu baya bake."
Raden lalu berucap, Raden ngandika hasruh,
"Hatiku tak merasa waswas, "Bayan hugi hingati mami,
karena Sang Raja sangat kasih, pan Sang Nata sih suka,
akan pengabdianku, king sawitaningsm,
janganlah merasa ragu-ragu, sira haja mangmang,
Nah,tinggallah, Lah, kariya,
wahai kekasihku aku pamit." mas nUrah manira pamit,"
Lain keluar dari rumah. Nulih medal king griya.
1082. Keluar diiringi rakyat, 1082. Sawedale den hamba den
hiring,
oleh seluruh, dening sakeh,
rakyat dan warganya, kula warga nira,
segera naik ke Balai Agung, munggah hing Bancingah
hage.
SangPrabu sudahberkumpul, Sang Frabu sampun kumpul,
di Balai Agung dengan para ring Bancingah Ian para
menteri, mantri,
sajian sudah slap, haturan was samapta,
Raden beratur pamit, Raden hapamit matur,
berpamitan kepada Raja, pamit dumeteng Sang Nata,
lalu ia berkata, pangandika,
"Nah,pergilah Raden segera. "Lah, lunga Raden haglis,
Sang Dipati Laga pergi." Dipati Laga kesah."

1083. Diiringi Punggawa dan 1083. Hingiringing Punggawa Ian


Menteri, Mantri,
juga kawannya, miwah rewang,
memikul barang, mikul babandan,
tak terkisahkan di jalan, tan kawameng marga reka,
sudah sampai ke Taman, tekeng Taman sampun,
lalu naik k^al. munggah sami sireng
banawi.
367

segera mengembangkan nulih hambabar layar,


layar,
tak terkisahkan di lautan, tan kawameng lahut,
sudah turun di Padang, sampun temedun ning
padang,
segera, lumajuwa,
berangkat menuju ibu i^geti, mantuking desa tan naris,
menghadap Sang Cokorda. wumareking Cokorda.

1084. Beratur bila raja Pejanggik, 1084. HumaturyenDatuPejanggi',


mengaturkan, hangaturi,
persembahan dan surat, mendu duri layang,
daging rusa kerbau berupa daging mayung kebo
dendeng, dengdeng,
Sang Cokorda berkata halus, Cokorda ngadika lus,
"Kuterima bawaan kalian, "Hatarima mantra,
apa yang dimintanya." paran kang den juluka,"
Raden segera beratur, Raden harts matur,
"Mohon bawang merah "Haneda kasuma bawang,
bawang putih,
dan pakaian, mtwah wastra,
kain selimut dan gerinsing, kampuh hantaIan gartngstng,
katanya man kenduri." pangandtka yun karya."

1085. Maka Cokorda mau mem- 1085. Dan Cokorda hayun


balasnya, handagtngtn,
lain Sang Raden, nulth Raden,
mohon pamit pada Cokorda, nulth Raden hamtttng
Cokorda,
pergi mereka semuanya, lunga bareng sakabehe,
tak terkisahkan di jalan, ta kawama king henu,
tiba di Karang asem prapteng Karangasem
berjumpa, papanggth,
dengan Sang Gusti Ngurah, kalawan Gustt Ngurah,
lain segera menyerahkan. hangaturing hasruh,'
368

selendang sabuk dan oleh- lempot sabuk duri layang,


oleh,
dan dendeng, miwah dengdeng,
"Itu diserahkan oleh raja, "Hiki haturan Sang ngaji,
Pejanggik kepada Tuan." Pajanggi'lawan Tuwan."

1086. BerkataGustiNgurahlembut, 1086. Hangandika Gusti Ngurah


harharis,
"Nah apa pula, "Lah punapa,
yang dimintanya dariku." den njaluk maring ngwang."
Sang Raden seksama Raden hatatas hature,
berhatur,
"Ampun hamba diutus, hinggih hamba hingutus,
kepada Tuan mohon bumbu, maring tuwan neda raragi,
bawang merahbawang putih, bawang lawan kasuna,
kain dan selendang, tasik hara kampuh,
kain gerinsing dan sarung." gringsing hantena lawan
wastra,"
Berkata, Hangandika,
Gusti Ngurah :"Kuteri- Gusti Ngurah,"Tarimani,
malah!"
permintaannya kupenuhi. panjaluke sun weha.

1087. Wahai engkau adik siapa 1087. Lah ta sira yayi sapa hiki,
namun,
sangat seksama berucap, dene teteh,
ber^ dan bijaksana, wani wicakstina,
gelak manis rupanya." hagalak manis wulate."
Sang Raden lalu beratur, Rahaden haris matur,
"Ampun hamba inl, "Hinggih titiang hugi,
bam saja mengabdi, wawu hanyar nyawita,
kepada Sri Baginda, maring Sang Ngawulan,
bernama Raden Wira Candra, haran Raden Wira Candra,
menjadi Patih, jeneng patih,
hamba ini di Pejanggik." kawula sireng Pajanggi',
Gusti Ngurahtartawangakak. Gusti Ngurah hangakak.
369

1088. "Aku tahu adik asal-usulmu, 1088. ^'Hingsun wruh yayi


puwaneki,
tuan ini, paksannira,
mengabdi pada raja, nyawiteng Sang Nata,
ayo jangan banyak bicara, meneng haja keh hujare,
karena leluhur dahulu, pan luluhur ring dangu,
tak berbeda Sasak dan Bali, nora beda Sasak Ian Bali,
berasal dari Maj£^ahit." Majapahit kawitan."
Ringkas tuturan, Kacedeking tutur,
Ratu Pejanggik konon, Ratu Pejanggi'kocap,
setelah pergi, salmgane,
Raden Wira Candra, Raden Wira Candra huni,
sangat nista niatnya. lintang nista hing manah.

1089. Dikumpulkannya seluruh 1089. Hakumpulin sake hing


menteri, Pramantri,
para istri, rabi nikang,
Raden dan Punggawa, Raden mwang Punggawa,
sudah berkumpul banyak, wussamiya kumpulpakakeh,
disuruh menenun sabuk, kinen ngabinin musabuk,
membuat selendang pemu- hangakrane lempot kamalV,
jaan,
sudah dibiasakan di keraton, wus tumraping jro pura,
lain segera disiarkan, hang ratane tanna sruh,
tetapi istri Sang Raden, nanging Raden histri
sanguniya,
tak dapat, tan kawawi,
menenun di dalam puri, nganyining maring jro puri,
karena dia lagi sakit. pan lagi kesakitan.

1090. Sang Raja memaksa me- 1090. Dan Sang Nata maksa ken
manggil, ngundangi,
dijemput, pinapangan,
dengan joli jempana, Ian JoliJampana,
payung agung tersedia, Payungngagungsamaptane,
masih saja ia tak man. maksi nganggatana payun.
370

dan selurahistri paramenteri, dan sakehing rabining


mantri,
dipaksa memanggilnya, maksa ken hangundanga,
karena tak ada orang tahu, pan nora wong weruh,
membuat selendang leluhur wikes lempot piji swong,
itu,
segera melapor, hatur raris,
para istri teriba-iba, parabi hangasih,
"Tuan pulanglah sebentar "Tuwan mantuk sandela."
saja."

1091. Bila telah selesai Tuan ajari, 1091. Yen wus lekas tuwa tuduh
kami,
hamba khawatir, kawulatir,
kembalinya Pangeran." kawali pangeran."
Raden putri diam saja, Raden histri meneng baha,
akhirnya ia menurut, wekasan kapiliyu,
lalu ia berangkat, nulih kesah hanulih hari,
tiba dl keraton, prapta ring kadatwan,
cahayanya gemilang, cahayane sumunuh,
melebihl para istri yang ngungkuli prenyahi katah,
banyak,
tak terkatakan lesu hati raja, dan Sang Nata lesu manahe
tan sipi,
melihat sang putri. haninggali Sang rara.

1092. Raden putri sudah meng- 1092. Raden histri sampun


ajarkan, hamuduhi,
lalu mulai menenun, tur hanganyin,
dapat dua bidang, nulihe rang lembang,
malahan sampai sore, malah sampun tekeng sore,
Raden Ayu mau pulang, Raden hayun humantuk,
tak diberikan oleh Raja, tan kawehan dening Sang
ngaji,
seluruh para istri yang lain, sakeh prerabi kang liyan,
semua berangkat pulang, sami kesah mantuk,
371

tinggallah Raden Putri kari Raden bini miga,


sendiri,
balu Sang Raja, dan Sang Nata,
segera tinggal menginap, haglis denniya nginep kiri,
lalu digendongnya sang- nuliya ngemban rahadiyan.
dewi.

1093. Menjerit sang Raden Ayu, 1093. Muruk ngamuk Raden bini
hangrik,
tak dihiraukannya, tan den walih,
dibawa ke tempat tidur, binakteng pataman,
dibujuk rayu tak mau, rinum rumpa nora hage,
lalu dipaksa diperkosa, pinaksa pinarugul,
bertha kuat seorang wanita, pirakuwatingwongpawestri,
dipaksa oleh orang laki, pinaksa ring wong lanang,
sudah dapat digagahi, wus kena kajombung,
digendong oleh Sang Raja, kanumbana den Sang Nata,
Raden Putri, Raden binii
lalu berlari pulang, tumuliya kesah hamulih,
sambil menangis beitedung, sarwi kudung karma.

1094. la pergi tanpa menoleh, 1094. Malah tinggal hasih tan den
wulih,
setelah tiba, satekane,
sudah ia mandi bersuci, wisadu sahodak,
menyucikan rambutnya, hanyuceken rerambute,
tak terkisahkan malamnya, tan kawarna king dalu,
besoknyaMu membuatsurat, benjang nulih karya tulis,
kepada Sang Raden di Bali,
memberi tahu suaminya, hatur hmingeng reka,
bahwa ia sudah digagahi, yen sampm kacuwuk,
tiibuhnya oleh Raja, ragme dening Sang Nata,
sekarang Tuan, mangke tuwm,
segera datang membunuh hage teka hamateni maring
hamba. ngawak kawula.
372

1095. Sudah selesai surat warna 1095. Sampun tutug surat hules
kuning, kuning,
bersama sirih, sareng sedah,
danjajan, miwah sasanganan,
dibaikan kepada abdinya, sinunging parekan hage,
"Nah,berikansuratinisegera, "Lah haturenna hasruh,
kepada Raden di Bali, matingRaden hanahingBali,
jangan ada orang tabu, haja ta wong huninga,
melihat suratku, handulu suratku,
hanya Raden yang membaca," hamung Raden kang
hamaca."
Beratur sembah, Hatur sembah,
utusan lalu pamit, wutusan tumuliya pamit,
pergi secara sembunyi- kesah hanggarawalan.
sembunyi.

1096. Tak terkisahkan di per- 1096. Tan kawama king margeng


jalanan kapal, banawi,
sudah sampai, sampun prapta,
di Karangasem, king kang ngasen karang,
menghadap kepada Raden, hamemarekingjeng Raden,
menyembah memberi surat, medek surating katur,
setelah diterima lalu dibuka, wus tinampi binuka haglis,
dibaca dalam hati, winaca nuk mahing tiyas,
gemetar hatinya, gumeter ring kalbu,
sangat besar cobaan Tuhan, henget henjing nobaning
Hyang,
lalu dirobeknya, dan penebit,
surat dibakamya, surat tumuliya den basmi,
Raden mehyabarkan diri. Raden nyabar sarira.

1097. Lalu pergi menghadt^ Gusti, 1097. Nulihkesahtumarekinggusti,


beratur terbata-bata, hatur pamat-pamit,
"Hamba mau pulahg Gusti," "Hayun mantuk hamba,
GusH."
Gusti Ngurah b^kata, Gusti Ngurah ngadikage.
373

"Apa gerangan sebabnya, "Paran mula ri ningsun,


engkau datang bermuka tekakucupwamdlwirsedih."
sedih."
Raden lalu beratur, Raden harts matura,
pucat pasi wajahnya, geteb semu nipun,
"Hamba pamit segera," "Kawula hage mil lekas."
Gusti Ngurah, Gusti Ngurah,
berkata,"Pulanglah Adik, ngandika,"Lah lunga yayi,
bila menemui bahaya. yen hamanggih sangkala.

1098. Di negara atau di jalan, 1098. Hing nagara hatawa hing


margi,
inilah kakak, mene kakang,
menjadi pembelamu, dadi bala nira,
jangan lama mengutus, haputusan haja suwe,
adapunihwal peraiintaan raja hing hadangingipun
Pejanggik, panjaluke Datu Pajanggi',
terima nanti di pelabuhan, tampi haneng labuan,
aku suruh bawa tunin." sun tombak ta tedun."
Sang Raden mengiyakan, Rahadiyan matur sandika,
lalu pamit, nuliya pamit,
tak lama lalu berangkat, saksana nulih lumaris,
diiringi warganya. hing ngiring wadiyanira.

1099. Tak lama dijalan sudah tiba, 1099. Tan suwe hing mdrga wus
prapti,
di Kelungkung, hing kalungkung,
berpamitan pada Cokorda, hamiting Cokorda,
Cokorda berkata, Cokorda ngandika hage,
"Ya, pulanglah engkau, "Lah, mulih ta sireku,
inirupapermintaanPejanggik hiki Iwire Panjaluk neki si
padaku, Pajanggi'maring ngwang,
Raden disuruh mambawa- Raden kon mbakta sruh."
nya."
Sang Raden menyembah Raden hamit nembah.
pamit.
374

tak t^kisahkan di jalan, datan kawama king margi,


sudah sampai di pelabuhan. wus prapta hing labuan.

1100. Tak lama lalu naik kj^al, 1100. Tana suwe munggahing
banawi,
mencabutjengkar, rahutjangkar,
lalu mengembangkan layar, nulih babar layar,
tak terkisahkan pelayaran- tan kocapa palayare,
nya,
sudah sampai di Ampenan, tekeng Ampenan sanyjun,
sudah tunin ke darat semua, wustumedun hing datatsami,
lalu sama-sama makan, hadan samiya daharan,
ramai makan minum, rame mangan nginum,
bersama pengiring dan sareng pangiring bandega,
nakhoda,
setelah mereka makan, wus ya duhur,
mengiring mandi ganti hanginang hadus hasalin,
pakaian,
memakai kain bam. kampuh hanyar girubah.

1101. Lalu berangkat pulang ke 1101. Nulih mangkat mantuking


negeri, nagari,
tak lama, tana suwe,
di jalan sudah sampai, hing marga wus prapta,
di Desa Pejanggik segera, ring Desa PajanggV reke,
disurah Punggawa segera, hakone Punggawa hasruh,
meny^ahkan semua barang, hangaturi rurub sami,
pemberian Gusti Ngurah, pahican Gusti Ngurah,
dan Dewa Agung, kalawan Dewagung,
Punggawa segera pergi, raksasana kesah Punggawa,
bersama temannya, sareng rewang,
memikul barang-barang hamikul ruruban sami,
semua,
kepada Sri Baginda Raja. matingjeng Sri Narendra.
375

1102. Maka berjumpa Raja di puri, 1102. Dan kapanggih Sang Nateng
jropuri,
Berkata Raja, hangandika,
"Patih kau sudah datang, "Patih sampm teka,
tetapi aku was-was, dening hati-hatihingong,
karena sudah sangat lama, dene suwe kalangkung,
jangan-jangan dapat bencana yenna manggeh kabaya pati,
mati,
akulah akan membelanya." hingsun maka belaniya,"
Punggawa berhatur, Punggawa hwnatur,
"Sudah datang Adinda,Tuan, "Hinggih rawuh rahi Tuwan,
tadi pagi, hunt henjing,
tetapi lamendapathalangan, hanging ta kawandengin,
maka la tak datang karane tan marek.
menghadap.

1103. Hamba saja yang 1103. Hamba wuga hangatur


menyerahkan, puniki,
pemberian Gusti Ngurah, pahicane saking Gusti
Ngurah,
tujuh pikul barangnya, pitung pikul rurubahe,
dan ini yang lima pikul, hiki kang limang pikul,
pemberian Dewa Agung, pahicane dewagung sakti,
kepada Tuan semuanya." maring tuwan sadaya"
Berkata Sang Prabu, NgandikaSang Prabu,
"Katakan kepada Adikku, "Matura hing harining
ngwang,
bila sudah segar, yen sakeca,
ayo pergi berburu lagi, payu, hambuburu malih,
berpesta ria di Padang hasusukan mering tegal."
perburuan."

1104. Punggawa beratur men- 1104. Hatur sembah Pungawa


jawab, misinggih,
"Memang patut, "Lah ta patut,
seperti kata Thanku, kadi sabda Tuwan,
376

nanti hamba sampaikan," kawulane ngaturi mem."


Punggawa pamit pulang, Punggawa pamit mantuk,
menyampaikan kata Sang hangaturi sabdasangaji,
Raja,
Raden Wira Candra, sira den.Wira Candra,
sang Raden sanggup, Rahaden hasanggup,
Arkian Sri Baginda raja, Kocapa Sri Nara Nata,
memanggil, hangmdangi,
barang kiiiman dari Bali, rurubah kang saking Bali,
sangat girang hatinya. lintang sukanarima.

1105. Sudah disuruh abdi memberi 1105. Wus kineken jaraji ngaturi
Candra, Wira Candra,
dua pikul lebih, duwang pikul rubah,
sudah diterima olehnya, tinanggepan tanan suwe,
pemberian Sang Prabu, haturaning Sang Frabu,
"Aku berterima kasih, "Hingsun niki nari kasih,
tetapi aku belum sehat, hanging sun dereng waras,
ayo pulanglah kalian," lah ta samiya mantuk."
lalu berpamitan pergi, nulih sami pami kesah,
kemudian sampai, yata rawoh,
Raden Putri beratur bakti, Raden histri hatur bakti,
mengusap kaki dengan ngusap suku Ian rema.
rambutnya.

1106. Setelah pingsan lalu beratur, 1106. Wus palasta nembah matur
haris,
"Ayo tikamlah, "Lah suduken,
hamba ini kekasihku, kawula Mas Mirah,
dengan kerismu yang ampuh, Ian duhung tuwan kang
ngaheng,
aku suka mati di kasur, henak pejah hing kasur,
sudah kuberi tahu haiku, wusing katurpolahing nguni,
kejahatan Raja." pala cidraSang Nata."
Si Raden tertawa. Rahaden gumuyu.
377

"Masakan aku percaya, "Lah hingsun masa hidepa,


uc^^anmu, wujarira.
karena sangat kasih Sang pan lintang sihe Sangaji,
Raja,
kepadamu dan kepadaku. maring sira Ian ningwang.

1107. Sebaiknya engkau tidur 1107. Balik sira heca turn bukti,
makan,
bam datang, wcavu teka,
pemberian Sang Raja, pasungsung Sang Nata,
itu semua pakailah, hiku nora pangangge.
bersama dengan wargamu, sareng rewang ngireku,
Bila benar Raja celaka, Lampun wastu Sang Nata
yati,
Tuhan yang akan Widi kang ngamalasa,
membalasnya,
aku akan bersabar." hasabar ta hengsun."
Tak lama beqjesta ria, Saksana hasukan-sukan,
slang malam, siyang dabi,
dengan kaula warga, hanging kula warga,
ramai di dalam kraton. rame king padaleman.

1108. Maka tersebut sudah se- 1108. Dan kawdrna wus tengah
tengah bulan, sasih,
lamanya berpesta ria, lami nira hasrih susukan,
setiap pagi datang selalu, saban henjing rawuh gahe,
makanan dari Sang Raja, pada daran Sang Prabu,
kepada Raden Wiradlpati, meringRahaden WiraDipati,
■ sudah setengah bulan wus satekang mamasanirO:,
lamanya.
Sang Raja mau berbum, Sang Nata yun mburu,
menyiarkan pada semua swareng wong sanagara, ,
rakyat,
juga Sang Raden, siwah Raden,
Demang Manca Menteri, Demung Demang Manca
Mantri,
besokmaub^bum. benjang hayun bebedak.
378

1109. Sudah sanggup Demang 1109. IVms sumanggup Demung


Demang semua, Demmg sami,
besokpagi, benjang ngenjing,
menabuh genderang banabuh tengeran,
pCTbtiruan,
lalu semua berangkat,. nulih sami bubar kabeh,
mereka pergi berburu, pada lunga baburu,
pasukan kuda sudah patirata wusnunggangsami,
menunggang,
lalu berangkatlah Sang Raja, nulih lingga Sang Nata,
diiringi oleh kaumnya, kering dening kahum,
prajurit Lurah Punggawa, prajurit Lurah Punggawa,
lengkap senjata, saha sikep,
tombak pendek sumpit dan halempak tulup Ian bedil,
bedil,
sudah dibawa seluruhnya. wusi ngipen sadaya.

1110. WiraCandraikutdibelakang, 1110. Wira Candra hangiring


wingking,
dlapit kiri-kanan, rimaramapa,
oleh sanak warganya, dening kadang kadiyan,
sudah sampai di luar kota, rawuh Jawi kita reke,
berkata sang Prabu, hangandika Sang Prabu,
"Wahai dinda Mangkubumi, "Lah tayayiHamangkuBumi,
aye kita naik kuda." payu hanunggangjaran."
Sang Raden menjawab, Rahaden humatur,
"Benar sekali, Tuan," "Lahpenedsawawi, Tuwan."
Lalu Sang Raja naik kuda, Nulih munggah Sang Nata
kuda haglis,
maka terlihat kain. kengi sinjang katingal.

1111. Kain dalam Raden Putri, 1111. Tapi hira wuni Raden histri,
yang dibuat, kinaryaken,
sabuk dalam Sang Raja, Patih den Sang Nata,
dilihatdanditandaisuaminya, katon ta dening lakine,
lalu kembali ke belakang. nulih hamba hing pungkur.
379

pulang ke desa segera, mantuk maring jro desa


haglis,
segera menabuh bende hanabuh bende pisan,
perang,
"Aku akan berontak, "Hambalik hengsun,
memerangi Sang Raja, hapagut yuda Sang Nata,
sudah giliran, wus ngantine,
orang Nyanggi berpisah dari wong Nganggi pisah Ian
Raja, Gusti,
sekarang semua siap mangke sami dana prang."
berperang."
1112. Penuhsesakbalanyadidesa, 1112. Sawadiyane wongsesek kang
nagari,
lalu mereka membuat, tanna karya,
gerbang di dalam desa, kuta kingjro desa,
mereka panik tergupuh, satata gupuh hagegar,
lalu pulang ke desa, mantuka desa hasruh,
dengan laskarnya menge- saha bala ngempong haglis,
pung,
di Karang Nyanggi, king Karang nyanggi pisan,
Sang Raden mengamuk, rahadiyan hangamuk,
dengan lasykar dan sareng sawadiya kacadang,
keluarganya,
sejakpagihari, hulingngemjing,
sampai terbenam matahari, malah suruSangHyang rawi,
mereka mundur mengamuk. deniya ngamuk hundura.

Puh Durma Puh Durma

1113. OrangPejjmggiktakterhitung 1113. Wong Pejanggi' tan


yang mati, petunganing kan pejah,
sekarang sudah teralahkan, mangko sun punantindih,
semakinbanyakyangdatang, sayan hakeh teka.
380

orang daii setiap desa, wong saking bilang desa,


seluruh wilayah Pejanggik, sawewengkoning PejanggV,
mengepung desa Karang gangepmg karang,
Nyanggi,
sudah dikeroyok beramai- nyanggi depun kembali.
ramai:

1114. PaginyamengamuklagiSang 1 114. Henjing mangko halih


Raden, hangamuk, rahadiyan,
dengan laskamya semua, sareng balane sami,
empat ratus banyaknya, petangatus kehniya,
keluar dengan para wanita, medal tekeng wanodiya,
bersenjata belidadan gapit*), hasikep balida hapit,
golok pengiris sayur, golok tutukan,
anak-anak bersenjata arit. rare hasikep harit.

1115. Mengamuk bersaraa bagai 1115. Mangamukesareng marekadi


ombak, hombak,
semua tak menoleh ke be- sami tan nolih hori,
lakang,
setiap ditempuh ambrukv sing katempuh gempang,
berperang sangat seru, haprang pijarsa dela,
berlari laskar Pejanggik, larut kang bala PejanggV,
Sang Raden mundur, Raden Mundura,
mengumpulkan laskamya. hangumpul balaneki.

1116. Sisa mati dikumpulkan, 1116. Sisaning pejah kumpuling


patuwangan,
orang Pejanggik mengitari wong Pejanggi' ngiteri,
desa,
semakin banyak datang, sayan hakdi teka,
sisa yahg mati, sisaning kang malatra,
datang lagi mengepung, rawuh malih hangiteri,
Raden Wira Candra, Den Wira Candra,
beibicara dalam hati. hacarabingngati.
*)Bdida dan gi^it adalah sejenis alat tenun tradisiimal.
381

1117. Bila aku mengamuk dalam 1117. Yen sun saksat hangamuka
desa, wongjro desa,
orang-orang yang takberdosa, wong tan padosa hiki,
akan hid)is mati, kabeh telas rusak,
karena Raja Pajenggik saja, pan si Pajanggi' wuga,
yang bol^uat kesalahan, tan helem kayun sadidik,
sebaiknnya aku ke padang, hana king tegal,
tempat aku melawannya. nggoningsun hanglawani.

1118. Karena semua laskamyia, 1118. Pasakehe prejurit hira


sadaya,
semua setia di hati, sami Sambawa kapti,
lalu semua berangkat, nulih sami kesah,
seluruh hartabendanya, sakweh Raja dreweniya,
sudah dibawanya semua, wus den bakta sadeyeki,
orang-orang menjunjung, wong nyuhun samiya,
memikul berjalan terburu- hamikul lampah niyaris.
buru.

1119. Diapit baris sumpit bedil 1119. Hing ngapitibaris tulup bedil
tombak, tumbak,
sudah keluar dari Pejanggik, wus miyosing PeJanggV,
diikuti oleh rakyatnya, tinut dening bala,
sejalan-jalan berperang, sadalan dalan haprang,
sudah sampai di hutan wus prapta hing wana giri,
gunung,
di tepi kali, pinggir bangawan,
beihenti beristirahat. mandeg rerening riki.

1120. Membuat pondok darurat, 1120. Hakarya humah labentan


sadela,
bemama desa Mamelak, heron mamela nagari,
lalu dikepung, hanulih kinempang,
oleh musuh banyak. dening musuh hakatah,
Sang Raden mengamuk lagi, Rahaden hangamuk malih,
bersama lasykamya, sarang balaniya,
bagaikanbenteng t^luka. Iwir banteng kanin.
382

1121. Setiiq)ditemuibanyakba'lari, 1121. Sing katempuh bala keh


malaywa,
diikuti oleh Raja Pejanggik, tinut tekeng PejqnggV,
lalu kembali Raden, nuliya wall radiyan,
sudah sampai di Mamelak, wus prapta king mamela,
tergesa ia membuat surat, gupuh deniya nggawe tulis,
meminta bantuan, haminta sraya,
kepada Gusti di Bali,. mating Gusti ring Bali.

1122. Menyerang Pejanggik yang 1122. Hanggebuki Pajanggi'kang


jahat, kanihaya,
"Bila Tuan benar kasihan, "Yen Tuwan tulus hasih,
menganggap saudara, hangangken sodara,
segera datangkan bantuan, dan nage bantu prapta,
karena sudah mengungsi, pan ningsun wuspdnyilumin,
di hutan Mamelak, sireng Mamela,
masih saja diserangnya." maksih dennuki,"

1123. Sudah ditandatangani surat 1123. Wussineren surat matur Wira


Wira Candra, Candra,
diberikan kepada tiga abdi, sinung parekan katri,
membawa surat itu, hambakta nawala,
berpamitan lalu berangkat, pamit tumuliya kesah,
tak terkisahkan di jalan, datan kawama king margi,
sudah diserahkan surat itu, wus katur surat,
kepada Gusti Ngurah di Bali. maring Gusti ring Bali,

1124. Gusti Ngurah menerima 1124. Ngurah nampi


membaca di hati, winaceng wardaya,
setelah membaca surat, sawusiya mawos tulis,
lalu menyuruh memanggil, nulihaken ngundang,
para Gusti dan Punggawa, para Gusti Punggawa,
sudah datang semiianya, sampun prapta sadayeki,
lalu dibaikan, nulih sinungan,
semua membaca surat. samiya hamawos tulis.
383

1125. Setelali semua mereka 1125. Sawusiya maca den ta wawu


membaca, sadaya,
berkata mereka, hature sadayeki,
"Hamba slap menyertai "Hamba ngiring Tuwan."
Tuan,"
Gusti Ngiirah berkata, Gusti Ngurah ngandika,
"Bila demikian bersiaplah, "Yen mangkana lah cumawis.
Raden Wira Candra, Den Wira Candra,
tolong ia menggempur tulung rusaku Pajanggi'."
Pejanggik."

1126. Si Jenggik Ratu jahat-jahil, 1126. Si Jenggi' Rayu jahil pala


cidra,
terkena kualat besar, keneng tulang bilahi,
tatkala itu Karangasem, duking mangsa hika
Karangasem harundah,
berlayar enam ratus orang, habala nem ngatus hugi,
setengahnya, paco satengah,
disuruh menyerang kinen lurung Pajanggi'.
Pejanggik.

1127. Empat Perbekel Senapati 1127. Parebekel Senapati papat


berangkat, lunga,
diiringi tiga ratus orang, wong tigang ngatus ngiring,
sudah mohon berkat, wus wisaksana,
kepada Sang Gusti Ngurah, maringjeng Gusti Ngurah,
Gusti Ngurah memberi Gusti Ngurah hangrehi,
petunjuk,
semua laskar itu, sakwening bala,
lalo berangkat mereka. tumulih mangkat sami.

1128. Tak tertuturkan sudah naik 1128. Tankawamengwusmunggah


kapal, herang palwa,
segeira mencabutjangkar. hangrawutJangkar haglis,
384

lalu mengembangkan layar, nuliya babar layar,


tak tersebutkan itu, nengakena punUca,
Arkian Raja Pejanggik, Kocap Ratu Pajanggi',
mengumpulkan laskamya, hangumpul wadiya,
semuanya datang. sakehe sami prapti.

1129. Kelurahan orang Lesong, 1129. Lulurahe wong Lesong


Gantang, Kuripan, gancang, Kuripan,
orang Mambalan,Cariding, wong Manbalan Cariding,
datang lengkap dengan saha sikep prapta,
senjata,
lalu bersama berangkat. nuliya sareng humangkat,
menyerang Mamelak segera, halurug Mamela haglis,
sudah dikepung rapat, sampun kinempang,
Mamelak mereka jarahi Mamela den njuraki.

1130. Raden Wira Candra dan 1130. RadenWiraCandrasahabala


prajuritnya, mara,
mengamuk membabi buta, king ngamuk ngobat habit,
seperti banteng galak, kadi banteng galak,
semua tak toleh belakang, sami tan nolih huntat,
musuh semakin banyak musuh sayan nakeh prapti,
datang,
bagaikan banjir, kadi balabar,
penuh bagai lautan. kebeh kadijaladri,

1131. Kemudianmundur Raden ke 1131. Yata mundur Raden man-


Mamelak, taking Mamela,
merasa payah akan ter- ngrasa hobed kalindih,
kalahkan,
banyak laskarnya terluka, dentya rewang kaniya,
malam mereka mengungsi, wengi hanglore sanUya,
Ke Ceruk kali yang sepi, mating banuwa kang sepi,
semua wanita, sakweh wanita,
disembunyikan di sini. hasUtidaning ritd.
385

1132. Seratus orang menunggu 1132. Pan wong satus kang


nimah, nganmggu karya humah,
tiga ratus berpencar, tingang ngatus ngaberi,
bersama Sang Raden, sareng lawon radiyan,
siasat perang mereka, sang bandana haprang.
bila malam meronda yen wengiya langlang
bergantian, ngatagiU
karenataktahu, pan nora wikan,
musuh sebenarnya wanita. musuh prenah histri.

1133. Tersebut laskar Kaiangas^ 1133. Kawarneha bala Karang-


tiba, asem prapta,
Ampenan sudah teikalahkan, king Ngampenan kalindih,
sudahberpondokdi Bangsal, wus mondokking bangsal,
datangnya tengah malam, rumhe tengah wengiya,
setelah pagi berparade, lagi henjing hangaberi,
berpakaian seragam, hapen patuhan,
sama berbaju putih. pada kulambi putih.

1134. Temboknya berwama putih 1134. Tumbak hipun sawawa


semu, hangmutUi samiya,
Ampenan diserbunya, Ampenan den lurugi,
belum apa-^a sudah kalah, hagesah wus kalah,
malanmya diserang, wengiyanan tutudan,
di desa barat bertemiwr, hing desa sakulonjurit,
sudah panik semua, wus geger samiya,
bila musuh datang lagi. yen musuh balik prapti.

1135. Semua datang menolong 1135. Sami rawuh wonge nulung


Pejarakan, Pajarakan,
adayang menolong Cariding, hana nulung Cariding,
ada yang membuni Jemeng, nulung Jareneng ngana,
Arkian lasykar Bali, Wadiya Bali kocapa,
sudah pulang ke pondoknya, wus nuuitutdng pondok sami,
di Ampenan, sireng Ngampenan,
besok akan keluar lagi. ling ngarsa hamedal malih.
386

1136. Seragam semua berbaju 1136. Papatuhansamiyahakulambi


belang, belang,
tangkai tombak belang watangnge belang sami,
semua,
Desa Pejarakan, Desa Pajarakan,
cUserang segera kalah, linurug lajwa kalah,
orangnya menyerah semua, wong pada nmgkul sami,
laskar kembali, bala balika,
di Ampenan lagi. mating Ngampenan malih.

1137. Besok paginya laskar Bali 1137. Benjang ngenjing bala Bali
berangkat lagi, malih mangkat,
seragam berkain burik, patuh kamben buristik,
berbaju hitam semua, kulambi reng samiya,
tombaknya tiga depa, tumbake tigang depa,
tangkainya bercat hitam pulas hireng watang sami,
semua,
heran prang melihat, gatot tuminggal,
orang Sasak berlari terbirit. wong Sasak bubar gipih.

1138. MelihatsiBalisangatbanyak, 1138. Haninggali Bali tuhwakeh


pisan,
yang berbaju putih, kang kulambi putih,
ada lagi yang baikumya, hana wong sanambung,
berbaju belang, kang hakulambi belang,
sekitarseribuduaratus orang, watara ta wong nembangsit,
berhias hitam semua, hireng payas samiya,
ada seribu empat ratus orang. hana wong pitung bangsit.

1139. Tampangnya galak besar 1139. Turhagalakwamane hagung


tinggi, hapanjok,
brewok berkumis caplang, wokjenggot bris kumis,
seperti tak mempan senjata, Iwir tan sidabraja,
orang Bali sudah datang, wong Bali sampun prapta,
menyerang desa Cariding hanglurug desa Cariding,
(Jangkuk?),
387

berperang sebentar, fiaperang sqdela,


tak lama lalu kalah. tanna suwe kalindih.

1140. Lalu berpondok dalam desa, 1140. Hareran tengah ngemondok


jero desa,
di waktu senja lagi, lingsir kulon namalih,
bersama orang dalam desa, sareng wongjro desa,
Cariding Pejarakan, Cariding Pajarakan,
pasukan bersorak dan bedil, karusak sareng Ian bedil,
berangkat sudah sampai, mangkat wus prapta,
menyorang toeneng. Jareneng den lurugi.

1141. Berperang sengit sebentar 1141. Haperang pijar sadela sore


sore sudah kalah, wus kalah,
Jereneng oleh orang Bali, Jareneng den wong Bali,
lalu setiap hari, yata saban dina,
menaklukkan desa-desa, hangalah haken desa,
di bagiantengahsemua kalah, king tengeng sami kalindih,
kemudian orang Sasak, nulih wong Sasak,
Kuripan diserbunya. Kuripan den lurugi.

1142. Gegap-gempita ramai 1142. Geger gumuruh ramiya


berperang tanding, perang tandingan,
orang Sasak dan orang Bali, wong Sasak Ian wong Bali,
sama perkasanya, pada prekosaniya,
lalu segera mengutus, nuliya hutusan den gelis,
melapor ke Raja Pejanggik, matur ring Datu Pajanggi',
mohon bantuan, nunas tulungan,
utusan berlari kencang. hutusan malayuwa gelis,

1143. Sudah sampai di Pejanggik 1143. Sampun prapta hing


melapor, Pajanggi' wumatura,
kepada Raja Pejanggik, mating Datu Pajanggi,
bingung hati Sang Raja, gupuh tiya Sang Nata,
lalu menyuruh memanggil, nuliya kon hangundanga,
orang Lesong Gantang, wong Lesong Gantang Ian,
388

Tempit dan orang Kuripan, Tempit Ian wdng Kuripan,


yang disunilinya bop^ang Ian den ken haperang huni.
dulu.

1144. Membunuh Raden Wira 1144. HamatenimaringRadenWira


Candra, Candra,
sudah dipanggilnya, sampun den nundang haglis,
taklamalalutiba, tan nasuwe prapta,
menghad^ Raja Pejanggik, marek Ratu PajanggV,
maka sang Prabu b»kata, dan Sang Prabu ngadikaris,
"Sebaiknyabantulah, "Henaktulmga,
desa Kuripan sekarang. desa Kuripan mangkin.

1145. Diserang oleh laskar Bali 1145. Unurungan dening bala Bali
banyak, katah,
bila telah kalah orang BaU, yen wus kalah wong Bali.
segera kan kembali, haglis hambaliya,
bunublah Wira Candra." pakeni Wira Candra."
Semua bermohon pamit, Samiya maturpamitsinggih,
lalu berangkat, tumuliya kesah,
segera turun di Kuripan. prapteng Kuripan hagelis.

1146. Paginyalaskarberparanglagi, 1146. Henjing mangko bala sami


maUh haperang,
orang Lesong Gantang wong Lesong Gantang
Tempit, Tempit,
bertempur melawan, hamagut kalawan,
orang Ampenan Pejarakan, wong Ngampenan
Pajarakan,
bersama orang Jereneng sareng wong Jerneng
Cariding, Cariding,
dan orang Kuripan, pan wong Kuripan,
memerangi orang Bali. hing ngamuking wong Bali.

1147. Tujuh hari lamanya 1147. Pitung dina suwene


berp^ang, tandingan.
389

tak ada yang mengalah, tanan miyatani,


orang Bali dan orang Sasak, wong Bali Ian Sasak,
sama-sama pemberani, pada want raosaniya,
lalu pada suatu pagi, yata hing sadina henjing,
orang Bali, wongBali,
membuat siasat perang. nggawe wiweken jurit.

1148. Seru berperang dari utara 1148. PijerhaperangsanUyasaking


desa, bang lor desa,
ada seorang Senapati, hana ta Senapati,
pasukannya empat puluh kang wong petang desa,
orang,
tiba di selatan desa, teka hing Kidul desa,
masuk memb^^ desa, malebu mbasmi nagari,
sudah menyala berkobar, wus nturub numbal,
api bagai lautan. hapi kadi wanadri.

1149. Tampakolehorangberperang 1149. Katon dening wong kang


lalu berlari, perang samiya malaywa,
menolong rumah tin, hanulung wuwah neki,
diikuti oleh musuh, tinut dening lawan,
menjarah di desa, hanjerarah hing desa,
Kuripan sudah dikalahkan, Kuripan sampun kalindih,
semua menyerahkan diri, sami serah hawak,
mengabdi kepada Bali. ngamula mating Bali.

1150. Lalu prang Bali mema- 1150. Yata wong Bali sareng
damk^api, ngamejah pawaka,
api sudah mati, hapi pon sampm mati,
orang Lesong Gantang, den wong Lesong Ganti,
bersama mereka menyerah, sareng hanungkul samiya,
tersebutdesa Pejanggik, kawama desa Pajanggi',
lalu mengepung, malih kikepang,
Raden \Vira Candra itu. Wira Candra hing nguni.
390

1151. Maka Senapati Bali, 1151. Dan wong Bali Senapatiya,


berkata, hangandika,
kepada Demang Lesong ring Demung Lesong Tempit,
Tempit,
dan Raden Kuripan, Ian Ratu Koripan,
juga orang Sasak pinggiran, mwah wong Teben Sasak,
"Ayokitaberangkatsekarang, "Lah payu mangkat ta
mangkin,
membantu, hanulmg ngena,
Sang Raden menyerang Raden luruga Pejanggi'."
Pejanggik."

1152. Jawab mereka semua, 1152. Haturrirasami,"Lahhinggih


"Baiklah." sandika,"
lain berangkat mereka, hanulih mangkat sqmi,
tak terkisahkan di jalan, tan kawameng marga,
sudah sampai di Pejanggik, was prapta hing Pajanggi',
Raden Wira dijumpai, rahadiyan wira kapanggih,
dikepung oleh laskar, kinepung bala,
Pejanggik lain disorakinya. Pajanggi'den suraki,

1153. Gemuruh suara laskar bagai 1153. Pan gumurh swaraning bala
guntur, iwir grab,
teikejut orang Pejanggik, kalmtuk wong Pajanggi',
melihat laskar banyak, mulat bala katah,
lain mengamukberbarengan, nuliya harigamuk rampak,
berperang dengan orang hamagut lawan wong
Nyanggi, Nyanggi,
dibantu lagi, king ngunduimuwah,
oleh pasukan dari Bali. dening karig bala Bali.

1154. Yang menjadi sayap kiri 1154. Rang mindngka pangawat


seorang, keri sanimggal,
Senapati dari Bali, Senepati hing Bali,
memimpin orang Sasak, hangadu wdrig Sasak,
Senapati seorang. Senepati sanunggdl.
391

orang Pinggiran yang wong Teben kangden haduwi,


dipakainya,
sayap kanan, pangawat kanan,
ketiganya diperkuatnya. katiga den kajeri.

1155. Senapati yang ke empat 1155. Senepatikangpapatkongkoli


masuk desa, desa,
berlaskar empat puluh, habala petang dasih,
membobol gerbang, hambedah kukuta,
mau membakar desa, hayun hambasmi desa,
Arkian mereka berperang, Kocapanga hajurit,
sama-sama banyak kor- halong linongan,
bannya,
mayat bersusun bertindih. wangke susun hatindih.

1156. Darah mengalir bagaikan 1156. Punang getih hamilir kadi


banjir, balabar,
saling sorak bersorai, surak sinurak sami,
tak ada yang teralahkan, tanana kasoran,
dari pagi berperang, hulih henjing haperang,
sangat seru malah sudalwore, pijar malah sampun lingsir,
kemudian boboUah, saksana bedah,
gerbang kota oleh Senapati, kutaden Senepati.

1157. Lain dibakar rumahnya me- 1157. Yata den basmi wumahe
nyala, kabarang,
kemudian Raja Pejanggik, nulih Data PajanggV,
menyerah tanpa syarat, hakeca hanungkula,
kepada Gusti Senapati, ring Gusti Senapatiya,
maka kata Gusti Senapati, dan ling Gusti Senapati,
"Bagaimana, "Kadipunapa,
sekarang Raden WiraCandra. Raden Wira king mangkin.

1158. KarenaDatuPejanggiksudah 1158. Dene Datu Pajanggi' wus


menyerah," hanungkula."
Raden Wira berkata. Raden Wira lUngniyaris,
392

"aku penggal, "Yen hamba tugela,


kepala di Pajenggik itu," murdane si Pajanggi'ya."
Berkata si Senapati, Hujar Gusti Senapati,
"Duh sabarlah dahulu, "Duh sabar rena,
sekarang terimalah dahulu." hing mangke tampi wugi."

1159. "Bila demikian tak dapat 1159. "Yenmangkananorapamupu


pecundang, picundang,
tak ada balas dosanya, nora palandikeki,
sabar terima sajalah." sabar tampi wuga."
Sang Raden lalu setuju, Raden matur sandika,
akan nasihat Senapati, linging Gusti Senapati,
"Nah kuterima, "Lah, sun tarima,
penyerahan Sang Raja. panungkule Sangaji.

1160. Sekarang sudah menghadap 1160. Mangke hakenpada humarek


padaku, mating ngwang,
membawa tanda kalah, mbakta panungkul neki,
semua harta bendanya, saraja daweniya,
juga anak perawannya." miyang kadi hanak dara,"
Utusan pamit kembali, . Hutusan hamit Hawaii,
mel^r kepada Raja, matur'ring raja,
seperti ucapan Senapati. Iwir hujar Senapati.

1161. Kemudian Senapati masuk 1161. YataSenapatihuman-jinging


desa, desa,
dengan semua laskamya, sareng sabalaneki,
disuruh membunuhPatih-nya kinen mejah Patiya,
tak lama lalu dijarah, tana suwejinurtdc,
api itu sudah dipadamkan, hapi punika wus mati,
oleh para laskar, dening kang bala,
kemudian, berkumpul di kumapuling panca niti.
Balai Agung.

1162. Lalu keluar Datu Pejanggik 1162. Yata medal Datu Pajanggi'
semua, scdcwehniya.
393

harta dan anak istrinya, darwe km hanak rabi,


senjata dan pakaian, sanjata busana,
diserahkan kepada Senapati, katur ring Senepatiya,
Senapati menerima, Senepatiya saka natnpi,
sudah berbicara ia, wusa pocapan,
dengan Datu Pejanggik. lawan Ratu Pajanggi'.

1163. ArkiansiRadenWiraCandra, 1163. Kawameha sira Raden Wira


Candra,
membawa laskarnya, hambakta bala neki,
mau membuat desa, hage karya desa,
di Praya dan Batu Kliang, king Praya Batu Kliang,
dikumpulkan semua war- hakumpul sakadang wargi,
ganya,
dengan Panglima perangnya, seluruh Jurit,
menghadap kepadanya. sumendah king sireki.

1164. Tersebut pula sang Senapati, 1164. Kawarneha malih Senapa-


tiya.
bersama dengan laskarnya, sareng bala neki,
lagi menyerang menak- malih ngalah halah,
lukkan,
wilayah utara Gunung salor ring Gunung Rinjani,
Rinjani,
di Sokong Bayan, king sikong Bayan,
sekarang semua teralahkan. mangke sami kalindih.

1165. Ada lagi desa besar bemama 1165. Hana malih desa hagung
Langko, Langko haraniya,
diserang sudah kalah, den lurug wus kalindih,
lalu ada lagi desa, malih hana desa,
Suradadi disabunya, Suranadi den regah,
itu semua sudah ditaJdukkan, wawu sami wus kalindih,
ada sebuah negara, hana nagara,
besar dan agak sulit. hagung sidi harusit.
394

1166. Diserang sekali tak kalah, 1166. Hiku den lurug sapisah nora
kalah,
dua kali tak bergeming, ping kalih nora gemi,
tiga kali tak mempan, ping tiga tan pasah,
lalu dikepung serempak, yata kinepung samiya,
oleh laskar Bali dan Sasak, den bala Sasak Bali,
sudah tiga tahun, wus tigang warsa,
diserang tak kalah. kinepung nora gipih.

1167. Ki Rangga Parwasari Den 1167. WakiRanggaParwasariDen


Multah, Multah,
Penghulu Sangupati, Pengulu Sangupati,
dengan Pangeran, kalawan Pangeran,
yang berperang seti£^ hari, kang ngaperang sabandina,
memimpin kaumnya, hangadu kahumireki,.
mengamuki laskar banyak, ngamuk wong katah,
bubar banyak yang mati. bubar hakeh kang mati.

1168. Mati seratus datang dua ratus 1168. mati satus teka satak mati
mati, satak,
seribu dua ribu datang, sewu rong ngiwa prapti,
musuhnya mengepung, musuhe hangepung,
begitulah setiap hari, mangkana saban dina,
sekarang kosong padi semua, mangke tong pariya sami,
dengan kerbau kuda, muwang kebo jaran,
semua resah kurang pangan. pada ke wong ngagring

1169. Kerbau kuda kambing anjing 1169. Kebo jaran kambing ngasu
ayam angsa, hayam hangsa,
kayu rubuh dimakannya, kayu rumpuh den bukti,
bagitu telah habis, mangkana wus telas,
ekor teman dimakannya, buntut rowang den pangan,
begitulah lalu Pangeran mangkana Pangeran haglis,
segera,
mengirim utusan, kang ngamutusan,
beratur di Selaparang. matur ring Selaparang.
395

1170. Meminta bantuan perto- 1170. Mita'seraha durupon hanu-


longan, lunga,
utusan segera berangkat, hutusan mangkat haglis,
tak terkisahkan di jalan, tan kawarneng marga,
sudah sampal Selaparang, wus prapteng Selaparang,
segera melapor kepada raja, haglis matur ring Sangaji,
Jawab sang Raja, sawur sang nata,
"Lawanlah jangan mundur. "Lah lawan haja gingsir.

1171. Nanti bila si Bali menyerang 1171. Mene yen wong Bali lurug
Selaparang, Selaparang,
aku tak akan mengabarimu" manira hanjambari."
Kemudian sang utusan, Seksana hutusan,
kembali ke Parowa, wali maring pangwa,
melapor bila tak dapat matur yen banta tan poUk,
bantuan,
lalu Pangeran sangat sebal. yata Pangeran kalintang
bunek hati.

1172. Pengulu Senapati tatkala itu, 1172. Pangulu Sanupati dok man
mangsanira,
karena sangat kecewa, saking heraganeki,
wafat ketika itu juga, nalika wus wapat,
pulang ke Rahmatullah, mantuking Rahmattullah,
dimakamkan di dalam desa, pinedemajeroning nagari,
paginya dihadap. henjang sineba,
Sang Pangeran Giri.. jeng hing Pangeran Giri.

1173. Penuh para Wali Sanga 1173. Kabek kabeh Wali Sanga
Rangga Parowa, Rangga Parwa,
Den Uldah nyaka Sapit, den Huldah nyaka sepit,
Nyaka Rangga Sambang, yaka ranga sambang,
dengan seluruh Punggawa, miwah sakeh hingPunggawa,
lengkap mo'dka menghad^. pepek presamiya hanagkil,
maka tersebutlah, dan kawameha,
seorang Selaparang lagi. wong Selaparang malih.
396

1174. Sudah pudar pamor Sang 1174. Sampun rusakpamuk denira


Raja, sang Nata,
banyak desa yang sepi, hakeh desa kang sepi,
habis dijarah, telasjinurakan,
orangnya minggat tak tentu wonge dinol sasaran,
arah,
Raja tak bertindak adil, tanana hadil Sang Ngaji,
Balai sidangnya, pasebanira,
Lesong sepi tak ada suhung sepi hanangkil.
menghadap.

1175. Wakti itu Raja menyuruh 1175. Kala hika Sang Nata
memanggil, kon ngundanga,
Datu Raden dan Menteii, Datu Raden Ian Manteri,
sekarang semua datang, mangke sami prapta,
berkata Sang Raja, handika Sang Nata,
memberl tahu semua mantri, hawarta sakweh hing Mantri,
bahwa orang Parowa, yen wong Parwa,
diserang oleh orang Bali. linurugi wong Bali.

1176. Berkata Raden Menteri dan 1176. Hatur rira Raden Mantri Ian
Punggawa, Punggawa,
"Benar suruhlah segera, "Pened konana haglis,
mumpung belum kalah," mumpung durung kalah."
Berkata Sang Raja, Handika Sang Nata,
"Nail pergilah cepat, "Lah lungaha depun haglis,
siapa yang berani, sapa waniya,
Raden Dipati segera. Raden Dipati haglis.

1177. Nah sekalian Menteri 1177. Lah sakeh hing Mantri,


Punggawa biiatlah, Punggawa hakarya,
jagalah Sri Baginda, rekunen Sri Bupati,
barangkali musuh datang, bilih musuh teka,
aku man melihat, manira yun nontona,
menyis^kan wargaku, hanggarak sarewang mami,
dan Wira Siban, Ian Wira Siban,
dengan Ki Handaru itu." lawan Ki Handaruki."
397

1178. Maka Sang Raja masukpuri, 1178. Dan Sang Nata mantuk
maring dalem pura,
seluruh Menteri Prajurit, sakeh Mantri Prejurit,
masih bminding, hari harerasan,
berujar, "Baiklah, matur, "Hinggih sandika,
lalu semua berpisah pulang, nulih sami piya mulih,
memberi tabu rakyat, haswareng bala,
besok paginya dikisahkan." benjang ngenjing kawami."

1179. Raden Dipati beralaskar, 1179. Raden Dipati nem bangsit,


seribu dua ratus, balanira,
dikerahkan semuanya, mihanggarak seki,
dengan laskarnya, saha balanarira,
Patih Banda dan Wira Singa, Banda Ian Wira Singa,
dengan laskar maju saha bala handuruki,
bergabung,
lengkap senjatanya, saha sanjata,
lalu semua berangkat. nulih sareng lumaris.

1180. Tak lama di Jalan sampai di 1180. Tan suwe hing marga wus
Perowa, prapteng Parwd,
lalu dihadangnya, yata depun hantbari,
laskar yang mengepung, hing kang bala ngepang,
tak diberikan masuk desa, tan sinungan mering desa,
lalu Pangeran mengambil, vata Pangeran hangambil,
tempat minuman, bekembutan,
dibantingnya di tanah. wus binanting nging siti.

1181. Berisi darah tumpah ruah, 1181. Ya hisi getih tan papuar ara,
terkejut sang Pangeran kumejot Pangeran ling.
berujar,
"Nah bila telah sangat payah, "Lah yan kinapisan,
PCTOwa akan kubantu, Parwa sun tulunga,
ibiiar berqja doa puji. pira-pira doha puji,
398

apa pula manfaatnya, baya gantiniya,


P^wa teu^ akan menjadi Parwa dadiya sepi.
sepi.

1182. loi ciri bila akan selamatjelas 1182. Hiki ciri yen waluya kantal
sekali, pisan,
biar orang suci sekali, yadiyan wong sadu neki,
mau merusak desa, hayun ngrusak desa,
Insya Allah tak rusak, hinsa'Allah tan rusak,
sekarang semuaparamenteri, mangko kabeh para mantri,
semua kalian, sadaya kira,
menjajal hidup kalian." hanjejer hurip neki."

1183. Sang Dipati mengurus Wira 1183. Yayi Dipati hanggaru kusa
Singa, Wira Singa,
pulang ke Selaparang, mantuking Silakawis,
dengan laskar pengawal, saha bala raksa,
dan dia sendiri, den nira pri hawah,
pulang beijabattangan semua. nulih jawat tangan sami,
saling berpamitan, hanitan hamitan,
sang Pangeran lalu pulang. Pangeran mantuk haris.

1184. BersamaparaWallSangalalu 1184. Sareng lawan Wali Sanga


raib, nuliya moktah,
Raden Dipati segera, Raden Dipati haglis,
bersama pembantunya, sareng matur rira,
pulang dengan laskamya, mantuk sabalanira,
lalu bubar semua, tumuliya habubar sami,
karena cepatnya kisah ini, gelising carita,
sudah sampai di Selaparang. wus prapteng Selekawis.

1185. Syahdan si Orang Perowa 1185. Kawarneha wong Parwa


yang kualat, kang katularan,
semua minta ampun, sami haminta hurip,
keluar dari negeri, medaling nagara,
menyerah kepada Senq)ati, nungkuli Senapadya,
399

tak lama sudah diterima, tan suwe wus tinapi,


lalu pulang mereka, dan mantu samiya,
si lasykar ke Perowa. king Parwa pamating,

1186. Menjarah kerbau kuda ayam 1186. Hajejajarah kebo jaran


angsa, hayam hangsa,
rumah baraga semua, bale baruga'sami,
dan harta benda, Ian Raja barena,
sampai orangnya semua, tekeng wonge sadaya,
sudah diambil selunihnya, wus pinundut sadayeki,
dibawa pulang, pada hamuwah,
di seti^ desa diangkut. bilang desa pulambi.

1187. Yang separuh dibawa ke 1187. Kang saweneh binakta


Sasak Barat, mering Tebet Sasak,
lalu mereka bubar, tumulih bubar sami.
pulang ke Ampenan, mantuking ngampenen.
berkata Gusti Senapati, ling Gusti Senepatiya.
"Haiorang seluruhPejanggik, "SawongsaengkonPajanggi',
Lengko dan Perowa, Langko muwang Parwa,
sama berupeti uang. pada hapeti picis.

1188. Sokong Bayan berupeti k^as, 1188. Sokong Bayan pada hapeti
kapas."
Menjawab semua mereka, Mature sadayeki,
"Baiklah Tuanku, lah sandika tuwan,
lagi si orang Peraya, malih yan wong Praya,
Batu Kliang upeti darah, Batukliang peti getih,
bersama orang Bali, sareng wong Baliya,
berkuasa memaintahrakyat." manca mangkuning bumi."

1189. Yang mendengar berucap 1189. Sang tinuduh sami humatur


"Baiklah." "Sandika."
Lalu lama kelamaan, Yata halami lami,
orang Bali banyak datang. wong Bali keh teka,
Gusti pondana tika.
400

semua membangun desa, hakarya desa presami,


di daratan Sasak(Lx)mbok). hing bumi Sasak,
semua pemukiman telah samtgenah wus dadi.
selesai.

1190. Singasari, Baratahis, 1190. Singa Sari Bara hatin


Sangkerangan, Sangkarangan,
Get^,Bengkel, Kediii, Getap Bengkel Kadiri,
Daha,Pamuncakan, Daha Pamuncakan,
Pagesangan dan Pagutan, Pagesangan Pagutan,
Pondok Medain, Majeti, Pondo Madayin Majeti,
Dasan Agung, Hagung Padasan,
ketiga pelabuhan bagus. labuwan Titiga Hasrih.

1191. Padang Pea,Tanjung Karang 1191. Padang Ngreyak Tanjung


Ampenan, Karang Ian Arrq>enan,
Arkian dari bumi Bali, Kocapa bumi Bali,
Karang asem asal mulanya, Karangasem mula,
berasal orang tiga ratus, hangsal wong tigang hatak,
karena keredaan Tuhan, saking kasidening Gusti,
sekarang menjadi, mangke wus deniya,
tiga puluh ribu rakyat. itgang laksa wadeki.

1192. Lagi menyerang Selaparang 1192. Malik hulurug Seleparang


sudahkalah. wus kalah,
Raja di Selaparang, Ratu hing Salakawis,
sudah berlari, pan wus malyuwa,
mengungsi Seren asal ngungsi Beren desaniya,
negerinya,
orang Selaparang Parigi, wong Seleparang Parigi,
disuruh membayar upeti, kinen ngupetiya,
uang bila tiba-tiba masanya. picise wus musim.

1193. Setelah kalah menghitung 1193. Wawu kalah hing ngetang,


kawula, wonge, kang ngayah,
isi Lombok semuanya. hisining Lombok sami.
401

sekitar dua puluh ribu, kocap kalih laksa,


penanduk Sokong Bayan, hisining Sokong Bayan,
itu semua lima ribu, hiku sami limang tali,
Perigi Selaparang, Perigi Seleparang,
lima ribu orane. kocap wong limang tali.

1194. Orang Pejanggik Langko 1194. Wong Pajanggi' Langko


Parowa Sasak, Parwa Sasak,
seratus ribu semuanya, salaksa hiku sami.
lagi Patih Gusti Ngurah, malih gusti Ngurah,
menaklukkan bumi Bali, halburut bumi Baliya,
Palemon Buleleng Sangsit, Patemon Buleleng Sangsit.
Tianyar Bungkulan, Tiyanyar Bungkulan,
sekarang sudah dikalahkan mangke sampun kalindih.
semua.

1195. Raja-rajanya pun sudah 1195. Salurahan nipun sampun


kalah, kalah,
semua dua belas ribu, sami wong roras tali,
sudah disuruh membayar wus kinen ngupetiya,
upeti,
semua dengan uang. picis kabeh neka,
orang yang tunduk, watara pamuktenneki,
kepada sang Gusti Ngurah, hing Gusti Ngurah,
sekitar tujuhratus ribu orang. wong pitung laksa sami.

Puh Sinom Puh Sinom

1196. Bumi Bali tak disebutkan, 1196. Bumi Bali tan kocapa,
bumi Sasak dituturkan, bumi Sasak kang kawami,
di desa Pringgabaya, sireng desa Pringgabaya,
kedatangan tamu, kadenganing tatami,
menyerang negeri, hanglurugi nagari,
berlaskar tujuh puluh, sabala pitung puluh,
bersama rajanya, kakalih ratunira,
sangat besar sakti. kalintang natung ngasa
402

bernama Ratu Bayem dan harm Ratu Bayem Im Ratu


Buluran. Buluran.

1197. Ketika ia datang, 1197. Tatkala hahgage prapta,


di desa meruyak negeri, ring kuUi ngrubuh nagari,
orang desa panik menyam- wong desa geger hamapak,
but,
lalu mereka mengamuk tumulih ngamuk sami,
semua,
segera mad tak tersisa, gelis mati tm kari,
sampairatunyajugamarhum, tekeng ratme pon lampus,
mayatnya diseiet pinarik sawangkeniya,
kemaluannya kuncup macam purus kulmas kadi kapir,
kafir,
sudah musnah dimakan api. sampun sirna hiku siyep
dahana.

1198. Lama kelamaan ada lagi, 1198. Lami-lami malih hana,


raja sakti datang, malih ratu sakti prapti,
bernama ratu Kadinding, hanama ratu Kadinding,
berlaskar empat puluh, habala petmgdasih,
semua bersenjata besi gada, samiya kere wesi bajur,
mau merebut tahta, hayim ngebut pamuknira
Gust! Ngurah Sakti, Gusti Ngurah sakti,
datangnya dari Lombok teka nira saking Lombok,
dengan laskamya. saha bala.

1199. Turun bersorak-sorai, 1199. Tumedun hasusurakan,


dengan laskar bersenjata saha bala sikep tampir,
tampir,
tombak kontar dan pedang, timbakkontarlawmpedmg,
laluberangkatmeng-gempur, nulih mmgkat hmglurugi,
desa Pringgabaya itu, desa Prigabayeki,
pukul tiga tibanya, dawuh tiga rawuh hipun,
di desa Aik Mual., hing Kuta Ai'Muwan,
lalu bersorak-sorai. nuliya surak hangabari.
403

lalu menjebol gerbang kota. tekadupaklawangkutadepun


bedah.

1200. Haru biru orang desa, 1200. Gerah geger wong desa
Wurahan,
mellhat musuh datang, mutating musuh kang prapti,
lalu diamuknya habis mati, humulih den hamuk telas,

seorang pun tak tersisa. mati siji datan kari,


Datu Kadinding terluka, Datu Kadinding kanin,
berlari sudah tertangkap, malayu sampun kacunduk,
diringkus dan ditunda, kakanda den sangkala,
diserahkan kepada Gustl, den huturakening Gusti,
Senapati di desa Sudimara. Senapati sireng desa
Sudimara.

1201. Lalu ditembak dibinasakan, 1201. Nulih den bedil den lamat,
sudah sirna mati, siyep sirna sampun mati,
lalu lama-kelamaan, yata lami lami mangko,
lag! datang Raja sakti, malih teka ratu sakti,
seluruh laskamya seratus sabalane wong satus,
orang,
semua gagah peikasa, sami gagah prekosa,
mau merebut tahta, hayun ngrebut samukti,
Gusti Ngurah sakti mau Gusti Ngurah sakti wuga
diturunkan. depun paksa.

1202. Datangnya dari Bayan, 1202. Tekanira saking Bayan,


turun ke Selaparang, tedun mating Selakawis,
orang Selaparang sedang wong Selaparang dok lara,
susah,
sepeninggal rajanya, satilare ratu neki,
menjelang Tahun Alip, daweging hayun halip,
sirah tunggal leher tiga, sirah tunggal teged telu,
orang itu semua resah, wong ngiku sami gesah,
ditawan oleh Gusti, kahiritan dening Gusti,
404

ada benimah di Mamben tepi hana wumahing Mamaben


sungai. hanapi toya.

1203. Ada yang di Sekarbela, 1203. Hana sireng Sakarbela,


ada lagi di Perigi, samalih haneng Parigi,
orang Perigi sudah berumah, wong Parigi pona wumah,
di Aik Mual sekarang, haneng Ai'Muwal mangkin,
separuhnya diboyong, sapalihe kahirit,
berumah di Dasan Agung, hawumah hing Dasan Agung,
Karang Jangkong Pagutan, Karang Jangkong Pagutan,
sebahagian dibawa ke Bali, sapalih binakteng Bali,
ada berumah di Midang, hana hiyah hara Midang Ian
Rembiga. Rembiga.

1204. Sebagian ketika ada raja, 1204. Sapalih duk hana raja,
minggat menyelamatkandiri, hanglolos ngulati hurip,
ke Lombok Suradadi, maring Lombok Suradadiya,
karena Ratunya orang Perigi, pan Ratune wong Parigi,
seorang di Suradadi, siji ring Suradadi,
berkuasa menjadi ratu, hamukti hanjeneng ratu,
turunan Raja Wiranata, nyah Raden Wiranata,
bila diizinkan raja, yan renah maring Sangaji,
mau minggat ke Aik Gering. hanglolos Ai-Gering karya
desa.

1205. Putra Raja muda yang tua, 1205. Putra Raja nom kang tuwa,
mencari selamat, sumendi pati,
berkelahi dengan sang raja, hasawa Ian Sang Nata,
pergi menjadi raja Parigi, lunga hamukteng Parigi,
berlaskar saribu dua ratus, saha wadiya nem bangsit,
dengan Lurahnya sekalian, tekeng salurahan nipun,
Salut dan Sukamulia, Salut Ian Sukamuliya,
ada dua ribu semuanya, hana kalih hewu sami,
tetapi orang itu aslinya dari nging wong ngiku sajeniji
Selaparang. Seleparang.
405

1206. Tak mau mengikuti perintah, 1206. Tan sanujuhing parentah,


lalu minggat semua, tumulih hanglolos sami,
berumah di desa Rarang, hawumah desa larang,
mengungsi Raden Suradadi, ngimgsi Raden Suradadi,
orang Sukamuliya sepa- wong Sukamuliya sapalih,
rohnya,
sudah mengungsi desa, hangungsihing desasampun,
bemama H^un Babila, haran Hapun Babila,
yang separuh di Gegeling, hang sapalih king Gegeling,
banyak lagi di desa Bagek hakeh malih king desa Bagi'
P^an. Papan.

1207. Sebabnya ofang Perigi itu, 1207. Marganipun wong Parigiya,


yang diincar oleh Gusti, kang siyat dening Gusti,
ditangkap asal dijumpai, dinokop paran-paran,
namun Datu Selaparang, hanging Ratu Kawis,
mengungsi ke Perigi, lolos maring Parigi,
bersembunyi tiga tahun, hasingidan tigang tahun,
dikepung oleh Gusti, kinempang dening Gustiya,
oleh seluruh Sasak Bali, sawengkoning Sasak Bali,
orang Perigi berperang setiap wongParigisaban dina rame
hari. haprang.

1208. Melawan musuh banyak, 1208. Hanglawan ning musuh


katah,
tak terhitung yang mati, tane patunganing kang mati,
musuh dan kawan, musuh kalawaning rowang,
kaulanya seribu dua ratus, wong pangayahe nem
bangsit,
kesakitan dan mati, lara teka lawan mati,
enam ratus orang banyaknya, wong nem hatus katah hipun,
tinggal enam ratus hidup, kari nem hatus gesang,
lalu mengungsi sang ratu. ya larut Sri Bupati,
Raja Selt^arang ke Suwela. mraja Seleparang maring
Serewula.
406

1209. Kemudian takluk Sang Raja, 1209. Yata nungkul Sangahira,


Raden Dipati Perigi, Raden Dipati Parigi,
bersama laskar enam ratus, sareng bala tigang ngatak,
dibawa turun oleh Gusti, binakta tedun ning Gusti,
ada tinggal dua ratus, hana kari kalih ngutus,
di desa Aik Mual, fling kuteng AV'Muwal,
begitulah asal-usulnya, mangkana purwaning reki,
ikhwal orang Lombok sering tingkafiing wong Lombok
kalah. sering kapicundang.

1210. Karena ketaatan beragama, 1210. Dening fiatetesing gama,


islamnya kocar-kacir, Islam hipun betang belit,
hatinya pecah belah, kinon hamberawa,
tak tulus mengesakan Allah, tanna nunggal Hyang Widi,
mengikuti seperti hantu, hanut hangantu,
setan dan iblis laknat, setan Ian ibelis kanat,
dunla yang mereka junjung, fling dunyakang den gugungi,
isi penitnya yang kenyang Ian nisinmg wetenge kang
makan. wera baktiya,

1211. Tersebut si Data Semong, 1211. Datu semo kang kocapa,


menipu orang Selaparang, fiangapus wong Selekawis,
banyak yang terperdaya, hakeh,
man memberontak. nut fiapti hambalik,
Data Semong sudah masuk, Datu Semong wus manjing,
sudah menguasai Ketangga, ring Katangga depunpangku,
oleh seluruh laskamya, dening sakeh king bala,
dan semua orang tawa- Ian sakeh wong holik neki,
nannya,
semua berunding mau samiya gunem hayun
menyerang negeri. hanglurug nagara.

1212. Si£^a tak mau berontak, 1212. Sing ta hayun hambalik,


semua akan diserbu besok, sami sepun lurug benjing,
Wira Guling berujar, pira guling humatura,
"Jangan mulai besok. "Haja ta mara hing benjing.
407

hari selasa itu api, dina salasa hapi,


pasti akan jadi abu." temah hipun dadi hawu."
Datu Semong beikata, Datu Semong ngandika,
"Aku memilih hari besok, "Yen ningsun milih nu becik,
(kalau kalah) aku bukan raja dudu hingsun ratu sakti
sakti." meyambara."

1213. Gegap gempita laskar tiba, 1213. Gumuruh dadiya kang


prapta,
bersenjata herlan dan keris, saha sikep herlan keris,
gada suliga dan golok, gaden suligi Ian berang,
Raden tergupuh bersiap, Raden gupuh cumawis,
memakai busana perang, ngrangsuk busana haglis,
menyandang pedang ter- hangagem pedang king
hunus, ngunus,
putra sang Raden, hatmajane rahadiyan,
dengan semua menteri, kalawan mantri pan sami,
beratur sembah jangan tuan maturseifibah sampun tuwan
keluar. humijil.

1214. Sayang biar hamba 1214. Haman kewala maguta,


melawannya,
Raja Katangga itu, hing ratu Katangga wuni,
nanti bila hamba telah habis, mene yen hamna wus, telas,
kalah baru Tuan keluar." kalah hiku tuwan mijil,"
Raden memaksa keluar, Raden hamaksa mijil,
semua menteri melarang, mantrisamiya nginepjantur,
paramenteri bubarberangkat, mantri bubar humangkat,
bersama laskar semua, sareng bala sadayeki,
lalu mundur Ratu Semong wus medali kila musuh,
dengan laskamya. pan kapapak.

1215. Lalu saling soraki, 1215. NuUya surak sinwakan


bersama mengamuk seru, bareng mara ngamuk hatri,
menggada saling tombak, hanggitik tumbak tinumbak,
bertempur sengit menyebar. haprang pijir hangaberi.
408

banyak yang terluka, hakeh hiya kanin,


kawan dan lawan, kang rowang kalawan musuh,
dua orang Pringga mati, wong Pringga roro pejah,
tujuh orang terluka, pipitu kalawan kanin,
lalu mundur Data Semong dan yata mundur Datu Semong
laskar. saha bala.

1216. Man menyerang Sudimara, 1216. Hayun lurug Sudimara,


sudah sampai di Apit Aik, wus prapta king Ngapitai',
laskar Sudimara datang, bala Sudimara prapta,
wanasaba? Apit Aik, Wanasaba Hapitai',
bertemd di jalan, kapapak sireng margi,
Lekong Lalang lalu Lekong Lalang nuliya
mengamuk, ngamuk,
Datu semong dan laskamya, Datu semong Ian bala,
Islam kapir diserangnya, Selam kapir den namuki,
Datu Semong sudah sekarat Datu Semong wus tekeng
mati. hantaka wapat.

1217. Dan Wira Guling marhum, 1217. Lan Wira Guling palatra,
laskamya banyak mati, sabalanira keh mati,
ada pula yang berlari, weneh hana malayuwa,
diserang oleh orang Bali, hasikep dening wong Bali,
lalu selesai berperang, nulih muwang kajurit,
mayat Datu Semong, mayit datu Semong sampun,
dimakamkan ditepi sungai, penemdem pinggir toya,
kemudian semua pulang, saksana presamiya mulih,
pulang ke desanya masing- mantuk maring desanipun
masing. suwang-suwang.

• -IK'*
/
409

(Colofon).
Selesai ditulis hari Jumat tanggal limaperhitungannya waktu Bala.Ini
lagi yang disebut Hijratun Nabi,ketika mulainya Nabi Adam dahulu,Rasul
Nabi Adam,sebab ia kalah jisimnya, diturunkan ke alam dunia.

(Waktu translitasi).
Hari Sabtu pancawarganya Pahing tanggal sembilan, tatkala selesai
disalin ini(lontar),sasih kawulu,tahun Caka seribu delapan ratus sembilan
puluh empat, semoga mendapat pengampunan, karena tulisannya banyak
yang salah.
(=th 1072, Masehi, pent.).

PERPUSTSKAftN
pliSAT HEMBINAAN
PENGEMBANGAN ^AhASA
DEPARTEMEN PENniO«NA«
■ '■ ' 'rt: f '■ ^ I? ;.'
: ■■ ■■ - i

' i' ■

■{
■ ';i ^ ■■">' ,
■ ■ - •■ ■ ■ - " yi ^ .f

U n U T -V N

3 ii-77
f
899.2

Anda mungkin juga menyukai