Dosen Pengampu :
Drs. Dindin M.Zaenal Muhyi, M.Pd.
Meity Suratiningsih,S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Tanggung jawab pendidikan menjadikan sesorang untuk menanggung segala
kewajibannya berkaitan dengan pendidikan seseorang yang lain . Berkaitan dengan
tanggung jawab itu pula sudah seharusnya setiap orang memiliki kesadaran akan
pendidikan bagi anak-anaknya.
Pendidikan menjadi suatu kewajiban bagi setiap orang. Selain itu melihat betapa
pentingnya pendidikan pemerintah pun mengeluarkan aturan bahwa setiap anak
Indonesia wajib belajar 9 tahun. Selain itu dalam hadits nabi SAW berbunyi, “menuntut
ilmu wajib hukumnya bagi orang muslim laki-laki maupun perempuan.” Sudah
seharusnya pendidikan menjadikan landasan bagi setiap orang dalam meraih ilmu untuk
mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Dalam makalah kami ini, kami hendak memaparkan mengenai tanggung jawab
pendidikan dalam al qur’an. Tanggung jawab pendidikan dan orang-orang yang
bertanggung jawab dalam pendidikan.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,
maka ada pihak lain yang me-maksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan
dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab
(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik
atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
mengab-dian atau pengorbanannya. Untuk mem-peroleh atau me-ningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa’.4 Tanggung jawab dapat
dibagi kepada tiga bagian yaitu Vertikal, Hori-zontal dan personal. Pertama, Tang-
gung jawab secara vertikal adalah Tanggung Jawab Kepada Tuhan. Kedua,
Tanggung Jawab secara Hori-zontal adalah Tanggung Jawab yang berkorelasi
2
dengan hal lain diluar dirinya. Ketiga, Tanggung Jawab Per-sonal adalah tanggung
jawab yang menyangkut substansi dirinya sendiri.
Adapun bentuk tanggung jawab kepada diri sendiri adalah: a) Membersihkan Diri
baik fisik maupun rohani. b) Mandiri dalam melakukan hal-hal dalam kehidupan
(Membersihkan kamar, taman, mencuci baju sendiri dan lain sebagainya) c) Mematuhi
aturan yang telah di-buat sendiri sebagai contoh siswa atau mahasiswa yang membuat
jadwal pekerjaan dan belajar harian, maka ia haruslah bertang-gung jawab terhadap
apa yang telah ia buat untuk dirinya sendiri. Pengalaman pergaulan dalam keluarga
akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa
yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang
anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah
tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kemudian
menentukan baik buruk kehidupan setelahnya di masyarakat hingga tak salah lagi
kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik buruknya masya-
rakat.’
3
tanggung ja-wab terhadap keluarga adalah: a) Ayah bertanggung jawab untuk
memberikan rasa aman kepada se-luruh anggota keluarganya (anak dan Istri) baik
secara kebutuhan primer maupun skunder. b) Ibu bertanggung jawab mendidik,
menjaga, memelihara harta, anak-anaknya baik secara jasmani maupun rohani. c) Anak
bertanggung jawab mema-tuhi dan berbakti kepada orang tuanya dan menjaga nama
baik keluarganya.
4
manusia sosial yang cakap dan warga negara demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Rumusan tujuan pendidikan terdiri atas dua
bagian, yaitu :
Tujuan individual : membentuk manusia susila yang cakap. Istilah manusia susila
yang cakap dimaksudkan bahwa setiap manusia indonesia harus mendapat pendidikan
dan pengajaran sehingga manusia Indonesia menjadi manusia yang susila dan juga cakap.
Idak Bukan individu yang susila tetapi tidak cakap, juga bukan individu yang cakap tetapi
tidak susila. Karena individu susila yang tidak cakap tidak akan menjadikan sejahtera
dan kemakmuran bangsanya. Dan individu yang cakap tetapi tidak susila dapat
berbahaya bagi bangsa dan masyarakat sebab kecakapan yang dimiliki digunakan untuk
menjalankan kejahatan terhadap bangsanya, masyarakatnya atau menjadi manusia yang
tidak bertanggung jawab.
1. Tingkat bayi sebagian besar waktu untuk makan, minum, dan tidur.
2. Tingkat kanak-kanak aktivitasnya bermain.
3. Tingkat anak aktivitasnya dengan sosialisasi di luar keluarga.
4. Tingkat pemuda pertumbuhan dan perkembangan menuju kearah kesempurnaan.
5. Tingkat dewasa segala aktivitasnya sudah harus dapat dipertanggung jawabkan.
5
3. Kedewasaan sosialogis: apabila peserta didik telah dapat menyesuaikan lingkungan
dalam arti yang baik, misalnya mampu menghormati, menolong, toleransi dan lain-
lain.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan memiliki tanggung jawab ter-hadap perkembangan anak didik.
Dimulai dari proses per-kembangan awal hingga dewasa. Pendidikan secara
terminologi adalah usaha sadar untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku
kearah kedewasaan. Oleh sebab itu indikator dari kedewasaaan adalah tanggung jawab
dan amanah. Pendidikan sebagai sebuah institusi memiliki tanggung jawab besar
dalam perkembangan sumber daya manusia sebuah negara. Oleh sebab itu urusan
pendidikan juga termasuk dalam urusan negara. Membangun manusia yang dewasa
bukanlah hal yang mudah, seperti membangun sebuah bangunan, sebab manuia
adalah makhluk yang hidup yan gdapat merespon. Oleh sebab itu tanggung jawab
pendidikan sangat vital terhadap perkembangan kehidupan manusianya untuk
mencapai tujuan dunia dan akhirat.
7
DAFTAR PUSTAKA
hmadi, Abu dan Uhbiyantin,Nur. (1991) Ilmu pendidikan. Jakarta:Rineka cipta