Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP TANGGUNG JAWAB


DALAM PENDIDIKAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah Pedagogik

Dosen Pengampu :
Drs. Dindin M.Zaenal Muhyi, M.Pd.
Meity Suratiningsih,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Diana Paturohman 205030037


Dini Khoerulloh 205030034
Rizki Asari 205030002
Robby Sukma Rafiyana 205030004

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Memahami Konsep Tanggung Jawab Dalam
Pendidikan” tepat waktu.

Makalah Memahami Konsep Tanggung Jawab Dalam Pendidikan disusun guna


memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan. Selain itu,
penyusun juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Memahami Konsep Tanggung Jawab Dalam Pendidikan.

Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Dindin


M.Zaenal Muhyi, M.Pd. dan Ibu Meity Suratiningsih,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Pedagogik. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penyusun. Penyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 5 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Tanggung Jawab Pendidikan........................................................................ 2
2.2 Tindakan Yang Berkaitan Dengan Tanggung Jawab ..................................................... 3
2.3 Tanggung Jawab Dalam Pendidikan .............................................................................. 4
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP.................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Tanggung jawab pendidikan menjadikan sesorang untuk menanggung segala
kewajibannya berkaitan dengan pendidikan seseorang yang lain . Berkaitan dengan
tanggung jawab itu pula sudah seharusnya setiap orang memiliki kesadaran akan
pendidikan bagi anak-anaknya.

Pendidikan menjadi suatu kewajiban bagi setiap orang. Selain itu melihat betapa
pentingnya pendidikan pemerintah pun mengeluarkan aturan bahwa setiap anak
Indonesia wajib belajar 9 tahun. Selain itu dalam hadits nabi SAW berbunyi, “menuntut
ilmu wajib hukumnya bagi orang muslim laki-laki maupun perempuan.” Sudah
seharusnya pendidikan menjadikan landasan bagi setiap orang dalam meraih ilmu untuk
mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Dalam makalah kami ini, kami hendak memaparkan mengenai tanggung jawab
pendidikan dalam al qur’an. Tanggung jawab pendidikan dan orang-orang yang
bertanggung jawab dalam pendidikan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari tanggung jawab pendidikan ?
2. Bagaimanakah tindakan yang berkaitan dengan tanggung jawab ?
3. Jelaskan bertanggung jawab dalam pendidikan ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian tanggung jawab pendidikan.
2. Mengetahui tindakan yang berkaitan dengan tanggug jawab pendidikan.
3. Mengetahui siapa saja yang ikut bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan
pada anak didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanggung Jawab Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Dari beberapa pengertian di atas dapat kami tarik kesimpulan bahwa
tanggung jawab pendidikan adalah keadaan wajib pada seseorang dalam rangka
mewujudkan suasana belajar dimana peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,
maka ada pihak lain yang me-maksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan
dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab
(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik
atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
mengab-dian atau pengorbanannya. Untuk mem-peroleh atau me-ningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa’.4 Tanggung jawab dapat
dibagi kepada tiga bagian yaitu Vertikal, Hori-zontal dan personal. Pertama, Tang-
gung jawab secara vertikal adalah Tanggung Jawab Kepada Tuhan. Kedua,
Tanggung Jawab secara Hori-zontal adalah Tanggung Jawab yang berkorelasi

2
dengan hal lain diluar dirinya. Ketiga, Tanggung Jawab Per-sonal adalah tanggung
jawab yang menyangkut substansi dirinya sendiri.

2.2 Tindakan Yang Berkaitan Dengan Tanggung Jawab


Tanggung Jawab kepada Allah adalah tanggung jawab tertinggi dari eksistensi
manusia yang beragama. Sebab tujuan utama dari beragama adalah untuk mengabdi
kepada Tuhan. Manusia yang memiliki nilai tanggung jawab yang kuat kepada
Tuhannya akan memberikan efek positif kepada bentuk tanggung jawab lainnya
(kepada makhluk). Adapun bentuk Tanggung jawab manusia terhadap Tuhan
diantaranya adalah: a) Mengabdikan diri kepada Allah SWT sebagai esensi dari
seorang hamba dengan beribadah, beramal shaleh b) Berpegang Teguh Kepada Agama
Allah SWT. c) Memagang Amanah untuk menjadi Khalifah fil Ardhi. d) Menjaga
kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan ber-dakwah baik personal
maupun individual. e) Menjaga diri dan keluarga dari jilatan api neraka. f) Mendidik
anak dan ke-luarga dengan pendidikan Agama.

Adapun bentuk tanggung jawab kepada diri sendiri adalah: a) Membersihkan Diri
baik fisik maupun rohani. b) Mandiri dalam melakukan hal-hal dalam kehidupan
(Membersihkan kamar, taman, mencuci baju sendiri dan lain sebagainya) c) Mematuhi
aturan yang telah di-buat sendiri sebagai contoh siswa atau mahasiswa yang membuat
jadwal pekerjaan dan belajar harian, maka ia haruslah bertang-gung jawab terhadap
apa yang telah ia buat untuk dirinya sendiri. Pengalaman pergaulan dalam keluarga
akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa
yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang
anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah
tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kemudian
menentukan baik buruk kehidupan setelahnya di masyarakat hingga tak salah lagi
kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik buruknya masya-
rakat.’

Menurut Badan Penasehat Perkawinan Perselesihan dan Per-ceraian DKI


Jakarta, keluarga adalah masyarakat yang terkecil sekurang-kurangnya terdiri dari
pasangan suami atau istri sebagai intinya berikut anak-anak yang lahir dari mereka.
Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang lebih tinggal bersama
karena ikatan perkawinan atau darah, terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Adapun contoh

3
tanggung ja-wab terhadap keluarga adalah: a) Ayah bertanggung jawab untuk
memberikan rasa aman kepada se-luruh anggota keluarganya (anak dan Istri) baik
secara kebutuhan primer maupun skunder. b) Ibu bertanggung jawab mendidik,
menjaga, memelihara harta, anak-anaknya baik secara jasmani maupun rohani. c) Anak
bertanggung jawab mema-tuhi dan berbakti kepada orang tuanya dan menjaga nama
baik keluarganya.

Meningkatkan kemakmuran Ma-syarakat dengan Iman dan Taqwa kepada Allah


Ta`ala. Syarat mutlak untuk men-dapatkan kemakuran yang sejati dalam ke-hidupan
tidak ada cara lain selain melakukan ketundukan kepada Allah Subahanahu wata’ala.
Tunduk dalam arti beri-badah kepadanya sehingga ter-jalin hubungan yang harmonis,
tunduk juga dalam arti melaksa-nakan segala perintah dan men-jauhi larangannya.
Allah Subaha-nahu wata’ala berfirman: Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpah-kan kepada mereka berkah
dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami
siksa mereka disebabkan per-buatannya.” (QS. al A`raaf : 96). 2.

Menjalin Hubungan Uk-huwah Islamiyah dan Silaturahim. Menjalin hubungan


ukhu-wah Islamiyah adalah hubungan antara sesama ummat Islam yang tidak ada
hubungan darah. Se-mentara menjalin silaturahmi adalah hubungan antara ummat
islam yang ada hubungan darah atau saudara. Istilah ini sering kali tersalah gunakan
dalam pembi-caraan dan tulisan-tulisan. Salah satu ciri dari masya-rakat Qur’ani
adalah mereka saling menjalin hubungan ukhu-wah dan silatu-rahmi dengan baik dan
saling perpacu dalam kebaik-an tanpa adanya batas anatara si kaya dan si miskin
atau lainnya Dari Salman bin Amir Adh-Dhabbi, ia berkata, "Rasulullah SAW
bersabda, 'Sedekah kepada orang miskin mendapatkan satu pahala sedekah, dan
kepada kerabat mendapatkan dua pahala, (pahala) sedekah dan menyam-bung
silaturahim." (Shahih lighairihi: At-Ta'liq Ar-Raghib (2/32). Al Misykah (1939), Al
Irwa" (883). Saling Tolong Menolong dalam Kebaikan. Masyarakat Qur’ani jauh dari
sifat-sifat menyakiti akan tetapi saling tolong menolong dalam kebaikian, inilah sifat
yang harus ditanamkan dalam hati anak semenjak dini.

2.3 Tanggung Jawab Dalam Pendidikan


Hasil pendidikan adalah manusia yang bertanggung jawab seperti yang dijelaskan
dalam tujuan pendidikan nasional bahwa, tujuan pendidikan nasional adalah membentuk

4
manusia sosial yang cakap dan warga negara demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Rumusan tujuan pendidikan terdiri atas dua
bagian, yaitu :

Tujuan individual : membentuk manusia susila yang cakap. Istilah manusia susila
yang cakap dimaksudkan bahwa setiap manusia indonesia harus mendapat pendidikan
dan pengajaran sehingga manusia Indonesia menjadi manusia yang susila dan juga cakap.
Idak Bukan individu yang susila tetapi tidak cakap, juga bukan individu yang cakap tetapi
tidak susila. Karena individu susila yang tidak cakap tidak akan menjadikan sejahtera
dan kemakmuran bangsanya. Dan individu yang cakap tetapi tidak susila dapat
berbahaya bagi bangsa dan masyarakat sebab kecakapan yang dimiliki digunakan untuk
menjalankan kejahatan terhadap bangsanya, masyarakatnya atau menjadi manusia yang
tidak bertanggung jawab.

Tujuan kemasyarakatan : membentuk warga negara demokratis serta tanggung


jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Jadi yang dikehendaki adalah
warga negara yang berjiwa demokratis dan sekaligus tanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

Berkaitan dengan perkembangan manusia, secara teoritis tingkatan di dalam proses


kehidupan manusia terjadi melalui beberapa tingkatan, yakni:

1. Tingkat bayi sebagian besar waktu untuk makan, minum, dan tidur.
2. Tingkat kanak-kanak aktivitasnya bermain.
3. Tingkat anak aktivitasnya dengan sosialisasi di luar keluarga.
4. Tingkat pemuda pertumbuhan dan perkembangan menuju kearah kesempurnaan.
5. Tingkat dewasa segala aktivitasnya sudah harus dapat dipertanggung jawabkan.

Pada hakekatnya pendidikan adalah mendewasakan anak. Kedewasaan adalah jika


peserta didik sudah bertanggung jawab atas keaadaan dirinya baik secara psikologis,
paedagogis dan sosialogis serta biologis. Dalam arti:

1. Kedewasaan psikologis: apabila peserta didik sudah dapat berkembang fungsi


kejiwaannya, misalnya telah matang sosial, moral, emosionalnya.
2. Kedewasaan paedagogis: apabila peserta didik telah dapat menyadari dan mengenal
diri sendiri atas tanggung jawab sendiri.

5
3. Kedewasaan sosialogis: apabila peserta didik telah dapat menyesuaikan lingkungan
dalam arti yang baik, misalnya mampu menghormati, menolong, toleransi dan lain-
lain.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan memiliki tanggung jawab ter-hadap perkembangan anak didik.
Dimulai dari proses per-kembangan awal hingga dewasa. Pendidikan secara
terminologi adalah usaha sadar untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku
kearah kedewasaan. Oleh sebab itu indikator dari kedewasaaan adalah tanggung jawab
dan amanah. Pendidikan sebagai sebuah institusi memiliki tanggung jawab besar
dalam perkembangan sumber daya manusia sebuah negara. Oleh sebab itu urusan
pendidikan juga termasuk dalam urusan negara. Membangun manusia yang dewasa
bukanlah hal yang mudah, seperti membangun sebuah bangunan, sebab manuia
adalah makhluk yang hidup yan gdapat merespon. Oleh sebab itu tanggung jawab
pendidikan sangat vital terhadap perkembangan kehidupan manusianya untuk
mencapai tujuan dunia dan akhirat.

7
DAFTAR PUSTAKA
hmadi, Abu dan Uhbiyantin,Nur. (1991) Ilmu pendidikan. Jakarta:Rineka cipta

KBBI offline 1.3 diakses pada tanggal 22 November 2013

Undang-undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003


Shihab, M, Quraish. ( 2002).Tafsir Al Misbah Cet,7. Jakarta : Lentera Hati
________________(2002).Tafsir Al – Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al – Qur’an
Volume 1.Jakarta : Lentera Hati.
________________(2002)Tafsir Al – Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al – Qur’an
volume 7. Jakarta : Lentera Hati.
Kusumah, Indra dan Vindhy Fitrianti. (2012). The Excellent Parenting Mendidik Anak Ala
Rosulullah. Yogyakarta: Qudsi Media
http://rusdy1.wordpress.com/2009/12/03/tanggung-jawab-pendidikan-dalam-islam/

Anda mungkin juga menyukai