ORIENTASI PENGAJARAN
SASTRA DALAM KERANGKA
PERWUJUDAN KECAKAPAN
ABAD 21
- Kelompok 1’A
Disusun Oleh :
Nama :: Rahmah
Nama Rahmah Refani
Refani Dzalfa
Dzalfa Nama :: Sitta
Nama Sitta Fadla
Fadla Nama :: Elita
Nama Elita Yuniatri
Yuniatri
NPM :: 205030035
NPM 205030035 NPM :: 205030019
NPM 205030019 NPM :: 205030023
NPM 205030023
TTL : Tasikmalaya,
TTL : Tasikmalaya, 05 05 Oktober
Oktober 2001
2001 TTL : Bandung,
TTL : Bandung, 18 18 Juni
Juni 2002
2002 TTL : Bandung, 01
TTL : Bandung, 01 Juni
Juni 2001
2001
Hobi :: Menulis
Hobi Menulis Hobi :: Menonton
Hobi Menonton Hobi :: Memasak
Hobi Memasak
Alamat :: Tasikmalaya
Alamat Tasikmalaya Alamat :: Lembang
Alamat Lembang Alamat :: Bandung
Alamat Bandung
2
Sikap Guru Terhadap Karya Sastra Sebagai Materi
Mengajarkan sebuah karya sastra tidak sama dengan mengajarkan mata pelajaran
pelajaran yang
lain pada umumnya, misalnya Biologi, Fisika, Matematika, dan sebagainya, yang
sering hanya memindahkan suatu ilmu kepada siswa. Dalam pengajaran karya sastra,
seseorang guru sastra harus memiliki pengetahuan yang luas di bidang sastra dan yang
paling penting suka mengapresiasi karya sastra, sehingga dalam mengajar tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan sebatas yang ada dalam buku pegangan, namun juga
dapat mendorong dan mengaktifkan siswasiswa untuk berkreasi serta membantu siswa
melalui media karya sastra.
untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui
Sikap Guru Terhadap Karya Sastra Sebagai Materi
Pembelajaran sastra
Pembelajaran sastra harus
harus digalakkan.
digalakkan. Berbagai
Berbagai upaya
upaya dapat
dapat dilakukan
dilakukan para
para pengajar
pengajar untuk
untuk
mengimplementasikan pendidikan
mengimplementasikan pendidikan berkarakter
berkarakter melelui pengajaran sastra. Kegiatan
Kegiatan apresiasi
apresiasi
sastra tidak
sastra tidak hanya
hanya diajarkan
diajarkan dalam
dalam bentuk
bentuk pembacaan
pembacaan karya
karya sastra
sastra oleh
oleh siswa.
siswa. Kegiatan
Kegiatan ini
ini
dapat juga
dapat juga diwujudkan
diwujudkan dalam
dalam berbagai
berbagai bentuk
bentuk kegiatan
kegiatan dengan
dengan berbagai teknik pembelajaran.
Kegiatan deklamasi,
Kegiatan deklamasi, lomba
lomba penulisan
penulisan puisi,
puisi, musikalisasi
musikalisasi puisi,
puisi, dramatisasi
dramatisasi puisi,
puisi,
mendongeng, pembuatan
mendongeng, pembuatan sinopsis,
sinopsis, bermain
bermain peran,
peran, penulisan
penulisan kritik
kritik dan
dan esei,
esei, dan
dan berbagai
berbagai
kegiatan lain
kegiatan lain dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan apresiasi sastra pada siswa. Berbagai
kegiatan tersebut
kegiatan tersebut dijamin
dijamin akan
akan menumbuhkan
menumbuhkan penghayatan,
penghayatan, pencintaan,
pencintaan, dandan penghargaan
penghargaan
yang relatif
yang relatif baik
baik pada
pada para
para siswa
siswa terhadap
terhadap mata
mata pelajaran
pelajaran bahasa
bahasa dan
dan sastra
sastra Indonesia.
Indonesia.
Karya Sastra Sebagai Awal Setiap Satuan Rencana
Pembelajaran
Paradigma pembelajaran sastra juga perlu diubah (Ismail, 2003:24 25), di antaranya
dengan cara:
Sementara itu, untuk menuju ke arah profesionalisme guru sastra, Suharianto (via
Endraswara, 2002:63) menyarankan agar FKIP sebagai lembaga produksi guru harus
menghasilkan guru sastra yang memenuhi kriteria:
(1) mempunyai minat yang baik terhadap sastra,
(2) memiliki pengetahuan yang memadai tentang sastra,
(3) memiliki kemampuan mengapresiasi karya sastra yang memadai,
(4) memahami benar hakikat tujuan pengajaran apresiasi sastra, dan
(5) menguasai metode pengajaran apresiasi sastra
Metode Pengajaran Sastra Metode Imersi
Pandangan bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan
02
apresiasi sastra, siswa
Metode Kontekstual layaknya dibenamkan ke
Mengakui dan 01 dalam sesuatu atau
menunjukkan kondisi dibenami sesuatu..
alamiah dari
pengetahuan. 03 Metode Inkuiri
Siswa dituntut untuk lebih aktif
dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak
belajar sendiri serta
mengembangkan keaktifan dalam
memecahkan masalah.
Metode Pengajaran Sastra
Rancangan pembelajaran di abad ke 21 ini diharapkan dapat disusun oleh guru untuk
mengembangkan potensi siswa melalui pemanfaatan teknologi berbasis komputer
dan media online. Guru dapat mengembangkan potensi siswa melalui tugas-tugas yang
dapat dikerjakan menggunakan teknologi berbasis komputer dan dapat memanfaatkan
media online sebagai alat untuk menemukan sumber belajar. Kreativitas dan inovasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan memungkinkan pemanfaatan secara
optimal teknologi berbasis komputer dan media berbasis online guna tercapainya
tujuan pembelajaran,
Tujuan Pengajaran Sastra
Pengajaran sastra menunjuk pada telaah suatu karya sebagai
fakta pengetahuan, kemudian membongkarnya dengan jalan
menganalisis guna lebih memaknai pengahayatan seseorang
dalam mengapresiasi dan mempelajari sastra. Berdasarkan
pengertian ini, maka dalam kegiatan proses belajar mengajar
siswa selalu terlibat dengan dua kegiatan,yaitu yang bersifat
bahan-bahan yang informatif-teoritis dan bahan-bahan sastra
yang sifatnya aplikatif-analisis.
Yus Rusyana menetapkan,bahwa pada hakekatnya pengajaran
sastra itu menunjuk pada dua tujuan, yakni :
1. Beroleh pengalaman sastra, yaitu pengalaman mengapresiasi
hasil sastra,dan pengalaman berekspresi sastra.
2. Beroleh pengetahuan sastra,seperti teori sastra dan sejarah
sastra.
Tujuan Pengajaran Sastra
Tujuan pengajaran sastra sebenarnya memiliki dua sasaran, yaitu
agar siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman sastra.