Anda di halaman 1dari 41

SURAT AL-FATIHAH

[Pembuka]
Surat ke-1 : 7 ayat
(Makkiyyah)1

ِ  ِ ِ
.ِ 
ِ ‫א א ْ
 ِ א‬
ْ   ْ

ِ 
ْ ‫ َא‬.َ ِ َ ‫ َر ِّب א ْ َא‬ ِ  ِ  ْ ‫َא‬
 ْ ُ ْ َ
ُ "ْ #َ ‫אכ‬ ِ! . ‫א‬ ِ ‫  ِא ِכ  ِم‬.ِ 
ِ ‫א‬
ُ َ  ِ ّْ َْ َ ْ 
‫אط‬
َ َ ' ‫א‬ ّ
ِ ‫א‬#َ ِ &ْ ‫ ِא‬.ُ ِ $َ ْ #َ ‫אכ‬ َ ِ !‫َو‬
ْ
 ِ,-َ .َ /َ ْ َ #ْ َ0 َ ْ +ِ  ‫אط א‬ َ َ *ِ .َ ْ )ِ $َ ْ ُ ْ ‫א‬
ْ ْ
.َ  ِّ 51 ‫א‬ 4‫ِ  و‬,-. ‫ ْ ِب‬1ُ 2ْ َ ْ ‫ ِ א‬3َ
ْ  َ َ ْ َْ َ ْ
1
Surat Makkiyyah adalah surat yang diturunkan
sebelum hijrahnya Nabi a ke Madinah.
-1-
“Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta


alam. Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Yang menguasai di Hari
Pembalasan. Hanya kepada-Mu kami
beribadah, dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami
jalan yang lurus. (Yaitu) jalan(nya) orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka, bukan (jalannya) orang-
orang yang dimurkai dan bukan (jalannya)
orang-orang yang sesat.”2

2
QS. Al-Baqarah : 1 - 7.
-2-
Surat Al-Fatihah adalah surat Al-
Qur’an yang paling agung. Diriwayatkan
dari Abu Sa’id bin Mu’alla y, ia berkata;

>َ .ْ َ0 =&ِ ‫ ْ َر ًة‬:ُ ‫ َכ‬9 َ -ِّ .َ ُ8َ 7ْ )ُ 6َ  َ َ0


ُ َ ْ
‫ َر ِّب‬ ِ  ِ  ْ ‫ َאل َא‬Cَ ‫ن‬B ِ )ُ ْ ‫ر ٍة ِ@= א‬:
ُ ْ َ ْ َ ْ ُ
‫ ُن‬B )ُ ْ ‫= َوא‬#‫ ِא‬Fَ َ ْ ‫ א‬Eُ " ‫א‬ =&ِ َ ِ َ ‫א ْ َא‬
ْ ْ ْ َ ْ
.Hُ $ُ 6ِ ‫ُ ْو‬0 ‫ ْي‬+ِ  ‫א ْ َ ِ> א‬
ْ ُْ
“Bukankah engkau mangatakan akan
mengajarkan kepadaku surat yang pa ling
agung dalam Al-Qur’an?” Rasulullah a
bersabda, “Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam (Surat Al-Fatihah).” Dialah
tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, dan
Al-Qur’an yang agung, yang diberikan
kepadaku.”3

3
HR. Bukhari Juz 4 : 4204.
-3-
Surat Al-Fatihah merupakan surat
yang khusus diberikan kepada Nabi
Muhammad a, yang tidak diberikan
kepada para nabi yang lainnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y,
Rasulullah a bersabda;

‫ ْ َر ِאة‬$ ‫א‬ ِ ِِ ِ ِ
 =@ /ْ َ ِK#ْ ُ0 ‫ ْ= ِ َه َא‬Iْ #َ ‫ ْي‬+  ‫َوא‬
=@ِ 4َ ‫ ُ ْرِ َو‬K ‫א‬ ِ
 =@ 4َ ‫ َو‬7ِ ْ Mِ #ْ L‫א‬ ِ ْ =@ِ 4َ ‫َو‬
=#‫ ِא‬Fَ َ ْ ‫ ِ َ א‬Eٌ ":َ ‫א‬,َ # !ِ ‫א َو‬,َ -َ Fْ ِ ‫אن‬ ِ Cَ Iُ ْ ‫א‬
ْ ْ ْ
.Hُ $ُ Oِ .ْ ُ0 ‫ ْي‬+ِ  ‫ ُن א ْ َ ِ> א‬B )ُ ْ ‫َوא‬
ْ ُْ ْ

-4-
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-
Nya. Tidak pernah diturunkan di dalam
kitab Taurat, dalam kitab Injil, dalam kitab
Zabur, (bahkan) dalam Al-Qur’an surat
yang setara dengannya. Itulah (Surat Al-
Fatihah), tujuh ayat yang dibaca berulang-
ulang, surat yang agung yang diturunkan
kepadaku.”4

Surat Al-Fatihah adalah pilar shalat.


Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit y,
bahwa Rasulullah a bersabda;

ِ $َ ‫ א ْ ِכ‬Qِ َ 6‫ ِא‬Iَ ِ 0ْ )ْ َ  َ ْ َ ِ ‫ َة‬Pَ *َ 4َ


.‫אب‬
َ ْ
”Tidak sah shalat seseorang yang tidak
membaca Al-Fatihah.” 5

4
HR. Ahmad dan Tirmidzi Juz 5 : 2875. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 2 : 1453.
5
Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan
Muslim Juz 1 : 394.
-5-
Surat Al-Fatihah juga merupakan
ruqyah yang ampuh, dengan izin Allah q.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri y
tentang sahabat yang meruqyah kepala
kampung yang tersengat binatang;

َ0 "@َ 7ُ Iِ $ْ ‫ و‬Hُ Cَ ‫א‬Kَ ُ EMْ ‫ن و‬B ِ ُِ


ََ ََ ُ َ َ َ ْ )ُ ْ ‫ ّم א‬Sِ ُ0 َ )ْ َ
ِ T ‫א‬
‫َ َل‬Sْ #َ W$
َ ‫ ُه‬+ُ Vُ Sْ #َ 4َ ‫אء َ@ َ)א ُ ْא‬  ِ ‫ ْא‬6َ َS@َ
‫َ ُ ْ ُه‬Sَ @َ - :َ ‫ َو‬Hِ -َ .َ ‫א‬ W- *َ ="ِ 9 ‫א‬
َ ْ ُ  
Qٌ Cْ ‫א ُر‬,َ # َ0 ‫אכ‬
َ َ ‫َ ْد َر‬0 ‫ َאل َو َא‬Cَ ‫ ِ َכ َو‬1َ @َ
.ٍ ,ْ َ ِ = ِ ‫ ِ ُ ْא‬Y‫א‬
ْ ‫ ْو َ&א َو‬+ُ Vُ
ْ

-6-
“Ia (meruqyah dengan) membaca Surat Al-
Fatihah, mengumpulkan ludah dan
meniupnya, maka sembuhlah kepala
kampung tersebut. Lalu para sahabat pulang
dengan membawa kambing yang banyak.
Mereka berkata, “Kita tidak akan
mengambil (kambing-kambing ini) hingga
menanyakannya kepada Nabi a. Kemudian
mereka menanyakannya kepada Nabi a,
maka Nabi a tertawa dan bersabda, “Siapa
yang memberitahu kalian bahwa Al-
Fatihah adalah ruqyah? Ambillah kambing
tersebut dan berilah aku bagian.”6

6
HR. Bukhari Juz 5 : 5404.
-7-
NAMA-NAMA
SURAT AL-FATIHAH

Nama Surat Al-Fatihah sangat


banyak, hal ini menunjukkan bahwa Surat
Al-Fatihah mempunyai kedudukan yang
tinggi. Di antara nama-nama Surat Al-
Fatihah adalah :

1. Fatihatul Kitab (Pembuka Al-Kitab)


Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin
Shamit y, bahwa Rasulullah a bersabda;

ِ $َ ‫ א ْ ِכ‬Qِ َ 6‫ ِא‬Iَ ِ 0ْ )ْ َ  َ ْ َ ِ ‫ َة‬Pَ *َ 4َ


.‫אب‬
َ ْ
”Tidak sah shalat seseorang yang tidak
membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).” 7

7
Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan
Muslim Juz 1 : 394.
-8-
Disebut Al-Fatihah (pembuka), karena surat
ini dijadikan pembukaan Al-Qur’an dan dan
juga merupakan pembukaan bacaan shalat.8

2. Ummul Kitab (Induk Al-Kitab)


Diriwayatkan dari ‘Aisyah i, ia
berkata;

\ُ Iِّ ]َ ُ - :َ ‫ َو‬Hِ -َ .َ ‫א‬ W-* =ِ"9 ‫כאن א‬


َ ْ ُ  َ Z  َ َ
W$
َ ،^ِ "' ‫א‬ ‫ ِة‬Pَ *َ 7َ "Cَ ِ $َ - ‫ ِ א‬$َ َ ‫א ْכ‬
ْ Z ْ ْ ْ 
‫אب؟‬ ِ $َ ‫ُ ِ ّم א ْ ِכ‬Sِ َ0 Cَ َ0 : ‫ ْ ُل‬Cُ َ0 =#ِّ !ِ
َ
“Nabi a meringkaskan dua raka’at sebelum
Shalat Shubuh sampai aku bertanya,
“Apakah beliau membaca Ummul Kitab
(Al-Fatihah)?”9

8
Asy-Syarhul Mumti’, 1/72.
9
HR. Bukhari Juz 1 : 1118.
-9-
3. Ummul Qur’an (Induk Al-Qur’an)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y,
dari Nabi a, beliau bersabda;

ِ )ُ ْ ‫ُ ِم א‬Sِ ‫א‬,@ِ 0ْ )ْ   َ ‫ ًة‬Pَ * W- * 


‫ن‬B
ْ ّ َْ َ َ ْ َ َ ْ َ
‫ َ ٍאم‬6َ 3َ ‫א‬cً Pَ cَ ‫אج‬ ِ
ٌ َ V =َ ِ,@َ
ُْ
“Barangsiapa yang shalat dan tidak
memabaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah),
maka shalatnya tidak sah [beliau
mengucapkannya tiga kali], tidak
10
sempurna.”

10
HR. Muslim Juz 1 : 395.
- 10 -
4. Sab’ul Matsani (Tujuh Ayat yang Dibaca
Berulang-ulang)
Allah q berfirman;

َ ْ )ُ ْ ‫ ْ= َوא‬#‫ ِא‬Fَ َ ْ ‫ ْ" ًא ِ َ א‬:َ ‫אכ‬


‫ن‬B َ 9َ ْ 6Bَ ْ )َ َ ‫َو‬
.>ِ َ ْ ‫א‬
َْ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan
kepadamu tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang (Al-Fatihah) dan Al-Qur’an
yang agung.”11

5. Al-Qur’anul Azhim (Surat yang Agung)


Diriwayatkan dari Abu Hurairah y,
Rasulullah a bersabda;

>ِ َ ْ ‫ ُن א‬B )ُ ْ ‫= َوא‬#‫ ِא‬Fَ َ ْ ‫ ِ َ א‬Eٌ ":َ ‫א‬,َ # !ِ


ُْ ْ ْ ْ
.Hُ $ُ Oِ .ْ ُ0 ‫ ْي‬+ِ  ‫א‬
ْ
11
QS. Al-Hijr : 87.
- 11 -
“Itulah (Surat Al-Fatihah), tujuh ayat yang
dibaca berulang-ulang, Al-Qur’anul Azhim
(Al-Fatihah) yang diturunkan kepadaku.”12

6. Ash-Shalah (Doa)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y,
dari Nabi a, beliau bersabda;

َ َ ‫= َو‬9ِ َ ‫ َة‬Pَ ' ‫א‬


 / ُ ْ َ Cَ W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬
ُ  ‫ َאل‬Cَ
ْ ْ ْ
ِ Iَ 'ْ #ِ ‫" ِ ْي‬.َ
ْ ْ
“Allah q berfirman, “Aku membagi Ash-
Shalah (Al-Fatihah) menjadi dua bagian,
untuk-Ku dan untuk hamba-Ku.”13

12
HR. Ahmad dan Tirmidzi Juz 5 : 2875. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 2 : 1453.
13
HR. Muslim Juz 1 : 395.
- 12 -
TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

ِ ِ ِ
.ِ 
ِ ‫א א ْ
َ ِ א‬
ْ    ْ
“Dengan menyebut nama AllahYang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Para ulama’ menjelaskan bahwa


basmalah14 yang diturunkan pada awal
setiap surat adalah untuk menunjukkan
kepada para hamba bahwa yang diturunkan
Allah q dalam surat tersebut adalah
kebenaran, dan Allah q menjamin akan
memberikan segala janji dan kebaikan yang
akan Allah q sampaikan di dalam surat
tersebut.15

Basmalah adalah bacaan, ِ 


ِ ‫א  ِ א‬ ِ  ِ ِ.
ْ ‫א‬
14

15
ْ  َ ْ
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 1/113.
- 13 -
Basmalah termasuk ayat dari Al-
Qur’an, namun basmalah bukan termasuk
bagian dari surat Al-Fatihah. Ini adalah
pendapat yang dipilih oleh Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin 5.
Basmalah diturunkan sebagai pemisah antar
surat-surat. Sebagaimana diriwayatkan dari
Ibnu ‘Abbas p, ia berkata;

4َ - :َ ‫َو‬ Hِ -َ .َ ُ‫א‬


 W- *َ =ُ "ِ 9 ‫א‬
 ‫אن‬َ ‫َכ‬
َ ْ
Hِ -َ .َ ‫ِ َل‬K9ْ 6َ W$
َ ‫א  ْ َر ِة‬
Z 7َ 'ْ @َ ‫َ ْ ِ ُف‬
ْ
ِ ِ ِ }
.{ِ 
ِ ‫א א ْ
َ ِ א‬
ْ    ْ
“Nabi a tidak mengetahui pemisah (di
antara) surat, hingga turun (kepada beliau),
“Bismillahir Rahmanir Rahim.”16

16
HR. Abu Dawud : 788. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
4864.
- 14 -
Di antara dalil yang menegaskan
bahwa basmalah bukan termasuk bagian
dari surat Al-Fatihah adalah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari
Nabi a, beliau bersabda;

َ َ ‫= َو‬9ِ َ ‫ ُة‬Pَ ' ‫א‬  / ُ ْ C َ W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬


ُ  ‫ َאل‬Cَ
ْ ْ ْ
‫ َאل‬Cَ ‫ َذא‬gِ @َ ‫َ َل‬S:َ ‫ ِ َو ِ َ" ِ ْي َא‬Iَ 'ْ #ِ ‫" ِ ْي‬.َ
ْ ْ ْ
‫ َאل‬Cَ {َ ِ َ ‫ َر ِّب א ْ َא‬ ِ  ِ  ْ ‫א ْ " } َא‬
ْ ُ ْ َ ُ َْ
‫ َאل‬Cَ ‫" ِ ْي َو ِ! َذא‬.َ =#ِ َ ِ
َ W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬ ُ
ْ ْ
W9َ cْ َ0 W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬ ِ ِ
ُ  ‫ َאل‬Cَ {ْ
‫א‬ 
ِ َ
ْ َ‫}א‬

‫ َאل } َא ِ ِכ َ ْ ِم‬Cَ ‫" ِ ْي َو ِ! َذא‬.َ =-َ .َ
ْ 
ِ ِ
‫ َאل َ ًة‬Cَ ‫" ْي َو‬.َ =#َ M َ ‫ َאل‬Cَ {ِ ْ  ‫א‬ ّ ِ
 ْ ْ
ُ "ْ #َ ‫אכ‬ !ِ } ‫ َאل‬Cَ ‫ َذא‬gِ @َ ‫" ِ ْي‬.َ = َ !ِ ‫َ@  َض‬
ُ َ  ْ 
- 15 -
َ َ ‫= َو‬9ِ َ ‫א‬+َ &َ ‫ َאل‬Cَ {ُ ِ $َ ْ #َ ‫אכ‬ َ  !ِ ‫َو‬
ْ ْ ْ ْ
‫א‬#َ ِ &ْ ‫ َאل } ِא‬Cَ ‫ َذא‬gِ @َ ‫َ َل‬S:َ ‫" ِ ْي َو ِ َ" ِ ْي َא‬.َ
ْ ْ
/َ ْ َ #ْ َ0 َ ْ +ِ  ‫אط א‬َ َ *ِ َ ْ )ِ $َ ْ ُ ْ ‫אط א‬
َ َ ' ‫א‬ّ
ِ
4َ ‫ِ  َو‬,-َ .َ ‫ ْ ِب‬1ُ 2ْ َ ْ ‫ ِ א‬3َ  ِ,-َ .َ
ْ ْ ْ ْ ْ
‫א ِ َ" ِ ْي َو ِ َ" ِ ْي َא‬+َ &َ ‫ َאل‬Cَ {َ  ِ 51 ‫א‬
ْ ْ ْ 
‫َ َل‬S:َ
“Allah q berfirman, “Aku membagi Ash-
Shalah (Al-Fatihah) menjadi dua bagian,
untuk-Ku dan untuk hamba-Ku. Bagi
hamba-Ku apa yang dimintanya. Jika
seorang hamba mengucapkan, “Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta alam.” (maka)
Allah q berfirman, “Hamba-ku telah
memuji-Ku.” Jika seorang hamba
mengucapkan, “Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.” (maka) Allah q berfirman,
“Hamba-ku telah menyanjung-Ku.” Jika
- 16 -
seorang hamba mengucapkan, “Yang
menguasai di Hari Pembalasan.” (maka)
Allah q berfirman, “Hamba-ku telah
memuliakan-Ku dan terkadang Allah q
berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan
segala urusannya kepada-Ku.” Jika
seorang hamba mengucapkan, “Hanya
kepada-Mu kami beribadah, dan hanya
kepada-Mu kami memohon pertolongan.”
(maka) Allah q berfirman, “Ini adalah
antara Aku dengan hamba-Ku, dan bagi
hamba-Ku apa yang dimintanya.” Jika
seorang hamba mengucapkan,
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
(Yaitu) jalan(nya) orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan
(jalannya) orang-orang yang dimurkai dan
bukan (jalannya) orang-orang yang sesat.”
(maka) Allah q berfirman, “Ini adalah
bagi hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimintanya.”17

17
HR. Muslim Juz 1 : 395.
- 17 -
Tiga ayat pertama untuk Allah q dan
tiga ayat terakhir untuk hamba. Adapun
ayat, “Hanya kepada-Mu kami beribadah,
dan hanya kepada-Mu kami memohon
pertolongan,” menjadi ayat yang dibagi
dua; untuk Allah q dan untuk hamba. Jika
basmalah masuk dalam bagian Surat Al-
Fatihah, maka permbagiannya menjadi
tidak sepadan.

ِ  ِ  ْ َ‫א‬
.َ ِ َ ‫ َر ِّب א ْ َא‬
ْ ُ ْ َ
“Segala puji bagi Allah,
Rabb semesta alam.”

“Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin,”


merupakan awal dari surat Al-Fatihah dan
akhir dari doa para hamba pada Hari
Kiamat kelak.18 Makna ayat, “Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta alam” adalah
menunjukkan rasa syukur yang dipanjatkan

18
Syarhul Ma’ani, 1/91.
- 18 -
kepada Allah q atas segala karunia yang
tidak terhitung jumlahnya, dengan
disiapkannya segala sarana dan prasarana
secara baik oleh Allah q, agar para hamba
dapat melakukan ketaatan kepada-Nya.
Bahkan Allah q juga telah membuka pintu
rizki secara luas di dunia, Allah q juga
telah memberikan peringatan dan seruan
yang akan menggiring hamba-Nya menuju
ke dalam Surga.19 Berkata Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin 5;

ِ 7ِ M ‫ א‬W-َ . ‫אء‬9F  َ‫א‬


Eَ َ ‫אرِ ي‬$ِ Vْ 4‫א‬
َ ْ ِ ْ َ ْ َ ُ َ
ِ ْ ِ ‫ ْכ‬$ ‫א‬ ِ
 ‫ ْ> ْ ِ َو‬$ ‫א‬

“(Al-Hamdu artinya adalah) pujian (kepada
Allah q) atas segala kebaikan yang
dilakukan oleh-Nya, dengan disertai
pengagungan dan pemuliaan.”20

19
Tafsirul Qur’anil Azhim, 1/21.
20
Syarhu Nukhbatul Fikar, 2.
- 19 -
.ِ 
ِ ‫אَ ْ
 ِ א‬
ْ  
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Kata Ar-Rahman dan Ar-Rahim


termasuk Asma’ul Husna yang diambil dari
kata Rahmat yang artinya kasih sayang. Ar-
Rahman maknanya Allah q memiliki kasih
sayang kepada seluruh makhluk-Nya ketika
di dunia. Sedangkan Ar-Rahim maknanya
adalah Allah q memiliki kasih sayang
kepada orang-orang yang beriman ketika di
akhirat. Berkata Syaikh Amin Asy-
Syinqithi 5;

‫َ ن‬8ِ ،ِ 
ِ ‫ ِ َ א‬Qٌ 2َ َ ‫ ُ"א‬Z jَ َ0 ُ 
ْ ‫َא‬
ْ  َ 
Eِ ِ Mَ ِ Qِ -َ ‫ ِא‬T ‫א‬
 Qِ َ
ْ ‫א‬ ‫א
 & ذو‬
ْ  ُ َُ َ ْ 
=@ِ َ 9ِ ِ mْ ُ -ْ ِ ‫ َو‬،‫א‬#ْ  ‫א‬ =@ِ lِ kِ Pَ ]َ ْ ‫א‬
ْ َ Z

- 20 -
َ 9ِ ِ mْ ُ -ْ ِ Qِ َ
ْ ‫ َوא ِ
 ُذو א‬،‫ ِة‬Vِ n‫ْא‬
ْ  ُْ  َ
. Qِ ‫َ ْ َم א ْ ِ) َא‬
َ
“Kata Ar-Rahman lebih luas daripada kata
Ar-Rahim. Karena Ar-Rahman artinya
adalah yang memiliki kasih sayang yang
mencakup seluruh makhluk di dunia. Dan
bagi orang-orang yang beriman di Akhirat.
Adapun Ar-Rahim artinya adalah yang
memiliki kasih sayang kepada orang yang
beriman pada Hari Kiamat.”21

Rahmat Allah q pada Hari Kiamat


sangat luas yang akan diberikan kepada
hamba-hamba-Nya yang beriman.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari
Nabi a, beliau bersabda;

21
Adhwaul Bayan, 1/40.
- 21 -
Qً َ
ْ ‫א َر‬,َ 9ْ ِ ‫ َل‬Kَ #ْ َ0 Qٍ َ
ْ ‫ َر‬Qَ َk‫ ِא‬ ِ  ِ ‫ِ! ن‬
ِ k‫ ِא‬,َ " ْ ‫ ِوא‬oِ #ْ L‫א‬ ِ ْ ‫ ِّ َو‬Mِ ْ ‫א
َ ًة َ َ א‬ ِ ‫و‬
َ
َ ْ
‫א
ُ ْ َن‬ َ ‫ َא‬$َ َ ‫א‬,َ "ِ @َ ‫ َ ِ ّאم‬,َ ْ ‫َوא‬
َ َ $َ َ ‫א‬,َ ِ ‫ ْ َن َو‬Iُ p
V َ0‫ َو َ ِ َ&א َو‬W-َ .َ qُ
ْ َ ْ ‫ ُ\ א‬Oِ ْ 6َ ‫א‬,َ ِ ‫َو‬
َ
‫אد ُه‬ ِ ِ ِ ِ 
َ "َ . ‫א‬,َ ُ
َ ْ َ Qً َ
ْ ‫ ْ ْ َ َر‬6‫ ْ ًא َو‬6 ‫א‬ ُ
.Qِ ‫َ ْ َم א ْ ِ) َא‬
َ
“Sesungguhnya Allah q memiliki seratus
rahmat. Dia menurunkan satu rahmat-Nya
kepada jin, manusia, binatang ternak, dan
binatang buas. Dengan satu rahmat
tersebut mereka saling mencintai, dengan
satu rahmat tersebut mereka saling
berkasih sayang, dan dengan satu rahmat
tersebut binatang buas mengasihi anaknya.
Allah q mengakhirkan sembilan puluh
sembilan rahmat (yang lainnya) untuk
- 22 -
merahmati para hamba-Nya (yang
beriman) pada Hari Kiamat.”22

ِّ ‫َא ِ ِכ َ ْ ِم‬
.ِ ْ  ‫א‬
“Yang menguasai di Hari Pembalasan.”

“Yaumud din” termasuk salah satu


nama Hari Kiamat. Makna “yaumud din,”
pada ayat ini adalah hari pembalasan yang
seorang tidak mampu menolong orang lain
sedikit pun dan semua urusan dalam
kekuasaan Allah q. Hal ini sebagaimana
ditafsirkan oleh firman Allah q;

‫אכ َא‬ ِّ ‫אכ َא َ ْ ُم‬


َ ‫َ ْد َر‬0 ‫ُ  َא‬c .ِ ْ  ‫א‬ َ ‫َ ْد َر‬0 ‫َو َא‬
oٍ Iْ 9َ ِ oٌ Iْ #َ ‫ ُכ‬-ِ ْ 6َ 4َ ‫ َ ْ َم‬.ِ ْ  ‫א‬ ِّ ‫َ ْ ُم‬
. ِ  ِ +ٍ rِ  َ8‫א و ْא‬rjَ
َ َْ ُ ْ َ ًْ
22
HR. Muslim Juz 4 : 2752.
- 23 -
“Tahukah engkau apakah Yaumud din itu?
Kemudian tahukah engkau apakah Yaumud
din itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang
tidak mampu menolong orang lain sedikit
pun. Dan semua urusan pada hari itu
dalam kekuasaan Allah q.”23

Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;

َ &ُ ‫ َو‬lِ kِ Pَ ]َ -ْ ِ ‫אب‬ ِ َ ِ ْ ‫א  ْ ِ َ ْ ُم א‬


ِّ ‫َ ْ ُم‬
‫ א‬Vَ ‫ِ  ِ! ْن‬, ‫ َ ِא‬.ْ َSِ ,ُ 9َ ْ ِ َ Qِ ‫َ ْ َم א ْ ِ) َא‬
ًْ ْ ْ َ
Hُ 9ْ .َ ‫א‬Iَ .َ ْ َ 4 !ِ t Tَ @َ ‫ א‬s jَ ‫َ@ ْ] َو ِ! ْن‬
ٌْ
“Hari Pembalasan adalah hari perhitungan
bagi para makhluk. Hari itu merupakan
Hari Kiamat yang para makhluk akan
dibalasan (sesuai) dengan amalan mereka.
Jika amalannya (ketika di dunia) baik, maka

23
QS. Al-Infithar : 17 - 19.
- 24 -
baik pula (balasan yang akan diterimanya).
(Namun) jika amalannya (ketika di dunia)
buruk, maka buruk pula (balasan yang akan
diterimanya). Kecuali bagi siapa saja yang
dimaafkan (oleh Allah q).”24

Para ulama’ menyebutkan bahwa tiga


ayat pertama Surat Al-Fatihah mengandung
tiga rukun ibadah, yaitu; mahabbah (cinta),
raja’ (harapan), dan khauf (takut).
Mahabbah terdapat pada ayat, “Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta alam.” Raja’
terdapat pada ayat, “Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang.” Dan khauf terdapat
pada ayat, “Yang menguasai di Hari
Pembalasan.”25

24
Tafsirul Qur’anil Azhim, 1/24.
25
Syarhul Ubudiyah, 139.
- 25 -
ُ ِ $َ ْ #َ ‫אכ‬
َ ِ !‫ ْ ُ" ُ َو‬#َ ‫אכ‬
َ ِ !
ْ
“Hanya kepada-Mu kami beribadah,
dan hanya kepada-Mu
kami memohon pertolongan.”

Makna kalimat, “Hanya kepada-Mu


kami beribadah,” adalah hanya kepada-Mu
kami bertauhid, hanya kepada-Mu kami
takut, hanya kepada-Mu kami berharap, dan
tidak kepada selain-Mu.26 Sedangkan
makna kalimat, “hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan,” adalah bahwa
ibadah akan menjadi sempurna jika dengan
pertolongan, taufiq, dan izin dari Allah q.27
Adapun definisi ibadah menurut Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah 5 adalah;

26
Tafsirul Qur’anil Azhim, 1/215.
27
Ruhul Ma’ani, 1/121.
- 26 -
َ ِ ‫ ُאه‬Yَ َ ‫א َو‬ H"ِ  ‫ א‬7‫ ِ כ‬E‫ ِא‬u :ِ!
ْ ُ  ُ Z ُ َ ِّ ُ ٌ َ ٌ ْ
Qِ 9َ p‫א‬
ِ " ْ ‫א& ِة وא‬
ِ > ‫ א‬،‫אل‬ ِ Cْ َ8‫אل وא‬
ِ َ
َ َ َ .ْ 8‫ْא‬
َ َ َ  َ
“Ungkapan yang mencakup segala sesuatu
yang dicintai dan diridhai oleh Allah q,
baik berupa ucapan maupun perbuatan,
yang lahir maupun yang batin.”28

.)ِ $َ ْ ُ ْ ‫אط א‬
َ ' ‫א‬ ِ ‫א‬#َ ِ &‫ِא‬
َْ َ ّ ْ
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.”

Makna ayat, “Tunjukkanlah kami


jalan yang lurus,” adalah berikanlah
bimbingan kepada kami jalan yang lurus.29
Ash-Shirath Al-Mustaqim (jalan yang lurus)
pada ayat ini maknanya adalah Islam. Hal
ini sebagaiman hadits yang diriwayatkan

28
Al-'Ubudiyah, 19.
29
Zadul Masir, 1/14.
- 27 -
‫‪dari An-Nawwas bin Sam’an y, dari Nabi‬‬
‫;‪a, beliau bersabda‬‬

‫א َ َ‪ *ِ Pً F‬א ً‪p‬א ُ ْ َ‪ً )ِ $‬א َو َ‪W-َ .‬‬ ‫َ‪َ َ Y‬ب  ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫אب‬ ‫َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫‪ِ ِ =$"9ْ u‬‬
‫א ' َ אط ُ‪َ ْ :‬رאن @ ْ‪َ ِ,‬א ‪ٌ ْ َ 0‬‬ ‫ّ‬ ‫َ ََْ‬
‫אة‬
‫אب ُ‪ٌ ْ $ُ :‬ر ُ ْ َ‪ٌ V‬‬ ‫ُ َ‪َ Qٌ َ $ I‬و َ‪ْ W-َ .‬א‪ِ َ ْ َ8‬‬
‫אط َدא ٍع َ ُ) ْ ُل َא ‪,َ Z َ0‬א‬ ‫א ' ِ‬ ‫אب ِ‬ ‫َو َ‪ِ َ W-َ .‬‬
‫َ‬ ‫ّ‬
‫אط َ‪ً ِ u‬א َو َ‪4‬‬ ‫َ‬ ‫א ' ‬‫ّ‬
‫ِ‬ ‫אس אُ ْد ُ‪-ُ V‬א‬ ‫א ‪ُ 9‬‬
‫‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫אط‬ ‫א ' ِ‬ ‫َ‪u Iَ $6‬א ودא ٍع  ْ‪ِ u ِ .‬ف ِ‬
‫ّ َ‬ ‫َ  ُْ َ َ َ ُْ ْ َْ‬
‫אب‬ ‫َ@ ِ‪َ g‬ذא ‪َ َ0‬ر َאد َ ْ‪rً jَ ^ُ $َ I‬א ِ ْ ِ‪َ -ْ 6‬כ ْא‪ِ َ ْ َ8‬‬
‫ْ‬
‫َ‪َ C‬אل َو ْ َ َכ َ‪َ # gِ @َ Hُ ْ $َ Iْ 6َ 4‬כ ِ! ْن َ‪Hُ ْ $َ Iْ 6‬‬
‫א‪Pَ :L‬م وא ر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫אن‬ ‫אط ْ ِ ْ ُ َ ‪َ ْ Z‬‬ ‫א ' َ ُ‬ ‫َ‪َ Hُ Mْ -6‬و ّ‬

‫‪- 28 -‬‬
ِ  ‫
ود‬
Qُ َ $ Iَ ُ ْ ‫אب א‬ ُ َ ْ َ8‫ َو ْא‬W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬ ُ ُْ ُ
W-َ .َ =.‫א  ِא‬ ِ  ‫אرِ م‬
 ‫ َو َذ ِ َכ‬W َ ‫ َא‬6َ ‫א‬ ُ َ َ
7 uَ ‫ َو‬K .َ ‫א‬ ِ  ‫אب‬$‫אط ِכ‬ ِ ' ‫א‬ ِ ‫ ِس‬0ْ ‫ر‬
ُ َ َ ّ َ
=@ِ ‫א‬ ِ y ُ .‫אط َو ِא‬ ِ ' ‫א‬ ِ ‫= َ@ َق‬.‫א  ِא‬
ْ َ ّ ْ  ‫َو‬
.ٍ -ِ ْ ُ 7ِ ّ ‫ ُכ‬zِ -ْ Cَ
“Allah q memberikan perumpamaan jalan
yang lurus yang kiri dan kanannya ada dua
pagar, pada pagar tersebut terdapat pintu-
pintu yang terbuka. Di atas pintu terdapat
tirai yang terulur. Lalu ada penyeru yang
memanggil di gerbang jalan yang berkata,
“Wahai sekalian manusia, masuklah ke
dalam jalan yang lurus dan janganlah
kalian meninggalkannya. Dan penyeru
yang lain yang berada di atas jalan. Jika
seorang ingin membuka tirai dari pintu-
pintu tersebut, maka ia berkata, “Wahai
- 29 -
engkau, janganlah engkau membukanya.
Karena jika engkau membukanya, niscaya
engkau akan masuk ke dalamnya. Jalan
yang lurus tersebut adalah Islam, dua
pagar tersebut tersebut adalah hukum-
hukum Allah q, pintu-pintu yang terbuka
tersebut adalah larangan Allah q, penyeru
yang yang berada di gerbang jalan tersebut
adalah Kitabullah, sedangkan penyeru
yang berada di atas jalan adalah
peringatan Allah r yang ada di dalam hati
setiap muslim.”30

Seorang yang telah memeluk agama


Islam masih tetap membutuhkan petunjuk.
Karena petunjuk (hidayah) terbagi menjadi
dua, yaitu; hidayah kepada Islam dan
hidayah di dalam Islam. Berkata Syaikh
‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di 5;

30
HR. Ahmad, Tirmidzi Juz 5 : 2859, Hakim Juz 1 :
245. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
5 dalam Shahihul Jami’ : 3887.
- 30 -
=@ِ ‫א‬#َ ِ &‫אط َو ْא‬ ِ ' ‫א‬ ِ W َ !ِ ‫א‬#َ ِ &‫א‬ ْ @َ
َ ّ
‫ ْو ُم‬Kُ ُ : ‫אط‬ ِ ' ‫א‬ ِ W َ !ِ Qُ ‫ِ َא‬, ْ ‫ َ@א‬.‫אط‬ ِ ' ‫א‬ ِ
َ ّ َ َ ّ
ِ ِ
َ  ‫ َ ُאه‬: ‫ ُכ َא‬6َ ‫ َو‬،‫م‬Pَ :ْ L‫א‬ ِ ِ ْ ُ ْ ‫ِد‬
ْ
7ُ ُ Tْ 6َ ،‫אط‬ ِ ' ‫א‬ ِ =@ِ Qُ ‫ِ َא‬, ْ ‫ وא‬،‫אن‬ ِ ‫َ ْد‬8‫ْא‬
َ ّ َ َ َ
‫ ًא‬-ْ .ِ Qِ 9ِ ْ  ‫א‬
ِ 7*‫א‬ ِ I$ ‫ א‬Eِ M ِ Q‫ِ א‬, ‫א‬
 ّ ِ ْ َ ِ ْ َ َُ َ ْ
.Pً َ .َ ‫َو‬
“Tunjukkanlah kami kepada shirath dan
tunjukkanlah kami di dalam shirath.
Hidayah kepada shirath adalah memilih
agama Islam dan meninggalkan agama-
agama selainnya. Sedangkan hidayah di
dalam shirath mencakup semua perkara
agama, baik secara keilmuan maupun
secara amalan.”31

31
Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil
Mannan, 1/5.
- 31 -
Shirath yang dimaksudkan pada ayat
ini berbeda dengan shirath yang ada pada
Hari Kiamat. Sifat shirath pada Hari
Kiamat disebutkan oleh Abu Sa’id Al-
Khudri y;


 َ0‫ ْ ِة َو‬T ‫א‬ ِ ‫ق‬Z ‫َ َد‬0 ْ Mِ ْ ‫َ ن א‬0 =9ِ 2َ -َ َ
َ  َ َ ْ
ِ
\ ‫א‬ ِ
ْ  َ
“Telah sampai kepadaku bahwa shirath
tersebut lebih kecil dari rambut dan lebih
tajam dari pedang.”32

32
HR. Muslim Juz 1 : 183.
- 32 -
Namun shirath yang disebutkan pada
Surat Al-Fatihah ini berkaitan dengan
shirath pada Hari Kiamat. Karena iman dan
amal shalih di dunia adalah Ash-Shirath Al-
Mustaqim (jalan yang lurus). Allah q
memerintahkan setiap hamba untuk
menapaki dan beristiqamah di atasnya. Dia
juga memerintahkan kaum muslimin agar
memohon hidayah (petunjuk) untuk dapat
menapaki Ash-Shirath Al-Mustaqim
tersebut. Barangsiapa yang di dunia selalu
istiqamah dalam menapaki Ash-Shirath Al-
Mustaqim secara lahir dan batin, maka ia
akan istiqamah (teguh) pula ketika berjalan
di atas shirath yang dibentangkan di atas
Neraka Jahannam.33

33
At-Takhwir minan Nar, 244.
- 33 -
 ِ,-َ .َ /َ ْ َ #ْ َ0 َ ْ +ِ  ‫אط א‬
َ َ *ِ
ْ ْ
“(Yaitu) jalan(nya) orang-orang yang telah
Engkau beri kenikmatan kepada mereka.”

Kenikmatan dalam ayat ini adalah


kenikmatan mendapatkan hidayah Allah q.
Karena hanya Allah q yang dapat
memberikan kenikmatan tersebut, bukan
selain-Nya.34 Yang dimaksudkan dengan,
“Orang-orang yang diberi kenikmatan,”
adalah para Nabi, para shiddiqun, orang-
orang yang mati syahid, dan orang-orang
yang shalih. Hal ini sebagaimana
ditafsirkan oleh firman Allah q;

34
Badai’ut Tafsir, 1/135.
- 34 -
Eَ َ ‫ َכ‬rِ َ ‫ُو‬S@َ ‫ ْ َل‬:ُ ‫א َوא‬ ِ
 َ  Eِ Oُ ْ َ ‫َو‬
َ ِِ"9 ‫א‬
 َ ِ  ِ,-َ .َ ‫א‬ ُ  َ #ْ َ0 َ ْ +ِ  ‫א‬
ّْ ْ ْ َ
ِ ِ
َ  ‫א 'א‬ ‫و‬ ِ
‫אء‬  , T ‫א‬
Z ‫و‬   ) ِ ِّ ' ‫א‬
ِ ‫و‬
ْ  َ َ َ َ َ ْ ْ ّ َ
.‫ َכ َر ِ@ ً)א‬rِ َ ‫ُو‬0 َ ُ
َ ‫َو‬
ْ
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-
sama dengan orang-orang yang
dianugerahi kenikmatan oleh Allah q,
yaitu; para Nabi, para shiddiqun, orang-
orang yang mati syahid, dan orang-orang
shalih. Dan mereka itu adalah sebaik-baik
teman.”35

35
QS. An-Nisa’ : 69.
- 35 -
.َ  ِّ 51 ‫א‬ 4‫ِ  و‬,-. ‫ ْ ِب‬1ُ 2ْ َ ْ ‫ ِ א‬3َ
ْ  َ َ ْ َْ َ ْ
“Bukan (jalannya) orang-orang
yang dimurkai dan bukan (jalannya)
orang-orang yang sesat.”

Para mufassirin telah berijma’


(sepakat) bahwa yang dimaksud dengan,
“orang-orang yang dimurkai,” adalah
orang-orang yahudi dan yang dimaksud
dengan, “orang-orang yang sesat,” adalah
nashrani.36 Hal ini sebagaimana dijelaskan
dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Adi
bin Hatim y, dari Nabi a, beliau bersabda;

‫אرى‬
َ 'َ 9 ‫א‬
 ‫ِ ْ َو‬,ْ -َ .َ ‫ ْ ُب‬1ُ 2ْ َ ‫ ْ ُد‬,ُ َ ْ َ‫א‬
.‫ ٌل‬Pَ Yُ

36
Al-Ijma’ fit Tafsir, 141.
- 36 -
“yahudi adalah orang-orang yang
dimurkai, sedangkan nashrani adalah
orang-orang yang sesat.”37

Orang yahudi telah kehilangan amal,


sedangkan orang nashrani telah kehilangan
ilmu. Oleh karena itulah kemurkaan
diberikan kepada orang-orang yahudi dan
kesesatan disandangkan kepada orang-
orang nashrani. Sehingga barangsiapa yang
berilmu tetapi tidak beramal, maka ia
menyerupai orang-orang yahudi. Dan
barangsiapa yang beramal tetapi tidak
berilmu, maka ia menyerupai orang-orang
nashrani. Berkata Sufyan bin Uyyainah
5;

37
HR. Tirmidzi Juz 5 : 2954. Hadits ini dishaihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
8202.
- 37 -
،‫ ْ ِد‬,ُ  ْ ‫ ِא‬Hٌ "jِ Hِ Iِ @َ ‫אء‬ِ -َ  ْ ‫ َ@ ِ א‬
َ ْ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ
َ ِ Hٌ "jِ Hِ Iِ @َ ‫َو َ ْ َ@ َ َ ِ َ א ْ ِ" ِאد‬
ْ ْ َ
‫אرى‬
َ 'َ 9 ‫א‬

“Barangsiapa yang kalangan ulama’(nya)
rusak, maka ia menyerupai orang-orang
yahudi. Dan barangsiapa yang kalangan ahli
ibadah(nya) yang rusak, maka ia
menyerupai orang-orang nasrani.”38

Shalawat dan salam semoga


tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad,
kepada keluarganya, dan para sahabatnya.

*****

38
Al-Fatawa Al-Kubra, 2/142.
- 38 -
MARAJI’

1. Al-Qur’anul Karim.
2. Al-Fatihah Ummul Qur’an wa Sirrush
Shalah; Tafsir wa Ta’ammul, Shalih
bin ’Abdul ’Aziz bin Muhammad bin
Alu Syaikh.
3. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Abu
‘Abdillah Muhammad Al-Anshari Al-
Qurthubi.
4. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin
Isma’il bin Ibrahim bin Al-Mughirah
Al-Bukhari.
5. Al-Jami’ush Shahih Sunanut
Tirmidzi, Muhammad bin Isa At-
Tirmidzi.
6. Musnad Ahmad, Ahmad bin
Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani.
7. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu
’Abdillah Muhammad bin ’Abdillah Al-
Hakim An-Naisaburi.

- 39 -
8. Qathfuts Tsamaril Mustathabi fi
Tafsiri Fatihatil Kitab, Muhammad bin
Musa Alu Nashr.
9. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-
Naisaburi.
10. Shahihul Jami’ish Shaghir,
Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
11. Shahihut Targhib wat Tarhib,
Muhammad Nashiruddin Al-Albani
12. Shuratush Shalah Tartajju bihal
Masajid wal Mushallayat walakin,
‘Abdul Hakim bin ‘Abdullah bin
‘Abdurrahman Al-Qasim.
13. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud
Sulaiman bin Al-Asy’ats bin Amru Al-
Azdi As-Sijistani.
14. Syarhud Durusil Muhimmah li
’Ammatil Ummah, ‘Abdul Aziz bin
‘Abdullah bin Baz.
15. Tafsir Adhwa-ul Bayan fi Idhahil
Qur’an bil Qur’an, Muhammad bin
Muhammad bin Al-Mukhtar Al-Jakani
Asy-Syinqithi.
- 40 -
16. Tafsir Juz ‘Amma, Muhammad bin
Shalih Al-‘Utsaimin.
17. Tafsir Suratil Fatihah, Muhammad bin
‘Abdul Wahhab At-Tamimi.
18. Tafsirul Jalalain, Jalaluddin
Muhammad bin Ahmad bin Muhammad
Al-Mahalli, Jalaluddin As-Suyuthi.
19. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, Abul Fida’
Ismail bin Amr bin Katsir Ad-
Dimasyqi.
20. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir
Kalamil Mannan, ‘Abdurrahman bin
Nashir As-Sa’di.
21. Zubdatut Tafsir min Fathil Qadir,
Muhammad Sulaiman ‘Abdullah Al-
Asyqar.
22. Samudera Al-Fatihah, Abu Umar
Basyier.
23. Tafsir Al-Kawakib; Tafsir Surat Al-
Fatihah, Abu Unaisah Abdul Hakim
bin Amir Abdat.

- 41 -

Anda mungkin juga menyukai