Alhamdulillah…
1. *Ada banyak model bacaan i’tidal yang diajarkan dalam islam. Sikap
yang tepat dalam hal ini adalah berusaha menghafal semua doa itu
dan dibaca secara bergantian. Misalnya ketika i’tidal shalat asar baca
lafal A, i’tidal shalat maghrib baca lafal B, dst.*
2. *Orang yang shalat, hanya boleh membaca doa i’tidal setelah dia
berdiri sempurna.*
Bacaan bangkit ruku’ ini, atau yang dikenal dengan bacaan I’tidal,
dibaca setelah kita membaca sami’alloohu liman hamidah.
*Doa I’tidal 1*
َ ََربَّنَا ل
ك ال َح ْم ُد
*Doa I’tidal 2*
(HR. Bukhori No: 796 Muslim no. 902 dari Abu Musa al-Asy’ari)
*Doa I’tidal 3*
َ ََربَّنَا َول
ك ال َح ْم ُد
(HR. al-Bukhari no.732 no.689 dan Muslim no.866 dari Abu Hurairah)
*Doa I’tidal 4*
*Ya Allah, ya Tuhan kami, dan bagi-Mu segala puji.* (HR. Bukhori No: 795)
*Doa I’tidal 5*
*Tuhan kami, dan bagi-Mu segala puji, dengan pujian yang banyak, yang
baik, yang diberkahi di dalamnya.* HR. Bukhori No: 799 dari hadits Rifa’ah
ibnu Rafi’.
*Doa I’tidal 6*
*Doa I’tidal 7*
*Doa I’tidal 8*
أَ ْه َل، َو ِملْ ُء َما ِش ْئتَ ِم ْن َش ْي ٍء بَ ْع ُد، َو َما بَ ْينَهُ َما،ض ِ ْت َو ِملْ ُء اأْل َر ِ ِملْ ُء ال َّس َما َوا،ك ْال َح ْم ُد
َ َاَللَّهُ َّم َربَّنَا ل
ك ْال َج ُّد َ َواَل يَ ْنفَ ُع َذا ْال َج ِّد ِم ْن، َْط َي لِ َما َمنَعْت
ِ َواَل ُمع، َ اَل َمانِ َع لِ َما أَ ْعطَيْت،الثَّنَا ِء َو ْال َمجْ ِد
*Ya Allah, ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh
bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, sepenuh apapun yang Engkau
kehendaki setelah itu. Yang berhak disanjung dan dimuliakan. Tidak ada
yang dapat menghalangi apa yang akan Engkau berikan, tidak ada yang
dapat memberikan apa yang Engkau tahan, dan tidak bermanfaat suatu
kekayaan, terhadap orang yang memiliki kekayaan, dari keputusan-Mu*
*Doa I’tidal 9*
ق َما قَا َل ُّ أَ َح، أَ ْه َل الثَّنَا ِء َو ْال َمجْ ِد، َو ِملْ ُء َما ِش ْئتَ ِم ْن َش ْي ٍء بَ ْع ُد،ض ِ ْت َواأْل َر ِ ك ْال َح ْم ُد ِملْ ُء ال َّس َما َوا َ ََربَّنَا ل
ك ْال َج ُّد
َ َواَل يَ ْنفَ ُع َذا ْال َج ِّد ِم ْن، َْط َي لِ َما َمنَعْت ِ َواَل ُمع، َ اللهُ َّم اَل َمانِ َع لِ َما أَ ْعطَيْت:ك َع ْب ٌدَ َ َو ُكلُّنَا ل،ْال َع ْب ُد
*Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh apapun yang Engkau kehendaki setelah itu. Yang berhak
disanjung dan dimuliakan. Yang paling pantas dikatakan oleh seorang
hamba, dan kami semua adalah hamba-Mu: Ya Allah, tidak ada yang
dapat menghalangi apa yang akan Engkau berikan, tidak ada yang dapat
memberikan apa yang Engkau tahan, dan tidak bermanfaat suatu
kekayaan, terhadap orang yang memiliki kekayaan, dari keputusan-Mu*
Hanya untuk Rabb-ku segala puji, hanya untuk Rabb-ku segala puji.
HR. Nasai No: 1069 sahih. HR. Abu Dawud no. 874 dan yang lainnya dari
hadits Hudzaifah, dinyatakan sahih dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan
al-Irwa’ no. 335.
َ ْ َك َما ي ُِحبُّ َربُّنَا َويَر، ُمبَا َر ًكا َعلَ ْي ِه، َح ْمدًا َكثِ ْيرًا طَيِّبًا ُمبَا َر ًكا فِ ْي ِه،ك ْال َح ْم ُد
ضى َ ََربَّنَا َول
Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji. Pujian yang banyak, yang baik,
yang diberkahi di dalamnya, yang diberkahi di atasnya, sebagaimana Rabb
kami senang dan ridha.
Ada sahabat yang membaca ini ketika i’tidal. Selesai shalat, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa yang tadi membaca doa
i’tidal tersebut?” Salah seorang sahabat mengaku. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Saya melihat ada 30 lebih malaikat yang
berebut mengambil bacaan ini. Siapa di antara mereka yang paling
cepat mencatatnya.”
Doa I’Tidal 12
Terkadang dengan:
أَ ْه َل الثَّنَا ِء، َو ِملْ َء َما ِش ْئتَ ِم ْن َش ْي ٍء بَ ْع ُد،ض َو َما بَ ْينَهُ َما
ِ ْت َو ِملْ َء ْاألَر
ِ ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َما َوا
َ ََربَّنَا ل
ِ َواَل ُمع، َ اَللَّهُ َّم اَل َمانِ َع لِ َما أَ ْعطَيْت،ك َع ْب ٌد
َواَل يَ ْنفَ ُع َذا، َْط َي لِ َما َمنَعْت َ َ َو ُكلُّنَا ل،ق َما قَا َل ْال َع ْب ُد
ُّ أَ َح،َو ْال َمجْ ِد
ك ْال َج ُّدَ ْال َج ِّد ِم ْن
Robbanaa lakal hamdu Mil-as-samaawaati wa mil-al ardhi wa maa
bainahumaa, wa mil-a maa syi’ta min syai-in ba’du, ahlats-tsanaa-i wal
majdi, ahaqqu maa qoolal ‘abdu, wa kullunaa laka ‘abdun, allaahumma
laa maani’a limaa a’thoita, wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa
yanfa’u dzal jaddi minkal jadd.
Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang ada di antara
keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu
setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan
kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba, dan
semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa
menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan
apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang
memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dariMu kekayaan
itu.