Anda di halaman 1dari 37

Meneladani Cara Berbisnis

Rasulullah SAW dan Sahabat

Anas Budiharjo Djojongulomo


anasbudi@ub.ac.id
Menjadi Da’i adalah memperbaiki diri
Agar berkebenaran tanpa merasa paling benar
Agar berilmu tanpa merasa paling tahu

Menjadi Da’i adalah memperbaiki diri


Agar lebih mudah dinasehati
Sebab telinga sendiri jauh lebih dekat
Daripada milik sesama yang bercakap...
Salim A Fillah
Keluarga Rasulullah SAW Keluarga Pebisnis
Kakek Besar Hasyim bin Abdul Manaf Saudagar Besar, penentu jalur
perdangan Suriah-Makkah-
Yaman
Kakek Abdul Muttalib Pedagang besar Makkah,
peternak unta dan kambing
Ayah Abdullah bin Abdul Muttalib Pedagang Regional

Paman Abbas bin Abdul Muttalib Kreditur besar Quraisy

Paman Abu Thalib bin Abdul Pedagan Regional


Muttalib
Kerabat Abu Sufyan Pedagang besar Qurays, salah
Setingkat satu orang terkaya Qurays
Paman
Isteri Khadijah binti Khuwailid Investor terkemuka Qurays,
menjalankan bisnis regional
Sepupu Ali bin Abu Thalib Pedagang Makkah
Sumber: Syafii Antonio, 2010
Karib Kerabat & Sahabat Rasulullah SAW
Mertua dan Abdullah bin Abi Kuhafah Pengusaha sukses dan mandiri,
Sahabat At Tamimi (Abu Bakr As menjual kain, menciptakan
Shiddiq) lapangan kerja
Sahabat Umar Ibnu Khattab Al-Faruq Pedagang regional (Syam),
Pengusaha properti
Menantu dan Utsman Ibnu Affan bin Abul Pedagang kaya raya,
Sahabat As bin Umayyah menciptakan lapangan kerja
membeli 2 surga dari Rasulullah
Sahabat Abdurrahman bin Auf bin Mengajarkan kemandirian,
Abdi bin Harits (Abu Amru) pedagang sukses, menyadari
potensi
Sahabat Talhah bin Ubaydillah Peniaga kain, Pedagan Regional

Kerabat dan Zubair bin Awwam Pedagang besar Qurays, salah


Sahabat satu orang terkaya Qurays
Sahabat Suhaib Ar Rumi bin Sinan Pendatang yang kaya raya,
bin Malik Hijrah meninggalkan harta
(2:207) Sumber data diolah
Rasulullah SAW Membangun Jiwa Usaha

• The act of entrepreneurship is an act patterned


after modes of coping with early childhood
experience (Collin, Mores, Zaleznik)
• Rasulullah membangun wirausaha sejak dini
hingga dewasa
• Memberi pelajaran keuangan sejak dini kepada
anak-anak adalah sebuah usaha membentuk
mindset kemandirian
Periode Kehidupan Rasulullah SAW
Masa Kanak-Kanak 1-12 Tahun

25 Tahun Menekuni Dunia Bisnis 12-37 Tahun

Masa Kontemplasi 37-40 Tahun

23 Tahun Mengemban Misi Usia 40-23 Tahun


Kenabian

Bisnis Selama 25 Kenabian Selama


Tahun 23 Tahun

Sumber: Syafii Antonio, 2010


Perjalanan Dagang Muhammad SAW Muda

Sumber: Khalil, Shawqi Abu


Rasulullah SAW, Bisnis Sebelum Menikah

• Membeli barang-barang dari suatu pasar lalu


menjualnya kepada orang-orang
• Rasulullah memakai akad Murabahah
• Muhammad SAW muda menerima modal dari
para investor dan dari anak-anak yatim yang
tidak sanggup menjalankan dana
• Rasulullah memakai akad Mudharabah
• Investor Nabi: Rabi’ bin Badr, Khadijah
• Mahar kepada Khadijah 20 ekor unta dan 12
uqiyah (ons) emas (Abu Faris, 1997)
Perkembangan Karir Bisnis Muhammad SAW
Sumber:
Syafii
Antonio,
2010
Cash Flow Quadrant & Bisnis Rasulullah

Sumber: Robert T Kiyosaki


Rasulullah SAW = Al-Amin

Jujur
Tidak
menjelekkan Ramah
rival

Al-Amin
Menjaga
hak Cakap
konsumen

Senang
membantu Adil
Sumber data diolah
“Rahmat Allah atas orang-orang yang berbaik
hati saat ia membeli, saat ia menjual, dan
saat ia menuntu haknya”
Rasulullah Muhammad SAW
H.R. Bukhari, No. 2076, Kitab Buyu’
Strategi Sukses Bisnis Rasulullah SAW

Credible
Competent
(Jujur dan
(Profesional)
Sukses
Terpercaya)

Rasulullah tidak hanya sekedar menjual produk tetapi


beliau juga “menjual nilai-nilai” (selling values)
ketika bertransaksi dengan mitra bisnis dan pelanggannya

Sumber: Syafii Antonio, 2010


Posisi Kehidupan Muhammad SAW

Sumber:
Syafii
Antonio,
2010
Teladan Bisnis Para Sahabat
Abu Bakar As Shiddiq

• Masuk Islamnya Abu Bakar


• Berdagang sejak remaja, menjual kain
• Pengusaha Sukses dan mandiri serta menciptakan
lapangan kerja
• Ketika diangkat khalifah harta kekayaan
mencapai 40.000 dirham
• Mendidikasikan seluruh harta untuk Islam
• Meniggal hanya meninggalkan selimut penutup
badan dan permadani
Umar bin Khattab

• Masuk Islamnya Umar bin Khattab adalah


kekuatan bagi Islam
• Pedagang regional (Syam)
• Pengusaha properti
• Mewakafkan tanah di Khaibar
• Selalu berlomba untuk bersedekah
• Ketika menjadi Khalifah, banyak ijtihad dalam
bidang Ekonomi
Ustman bin Affan

• Terkenal sebagai pedagang yang kaya raya, baik


sebelum dan sesudah datangnya Islam
• Utsman bin Affan dua kali membeli surga dari
Rasulullah SAW
• Pertama, ia membiayai perang Tabuk dengan
1.000 ekor unta, 70 ekor kuda, uang 1.000 dinar
• Kedua, ia membeli sumur Raumah dari Yahudi
seharga 20.000 dirham
• Rekening tertua adalah milik beliau
• Bersedekah ketika Madinah paceklik
• Membantu perluasan Masjid Nabawi
Abdurrahman bin Auf

• Sahabat yang dikenal sebagai sahabat yang


sukses
• Kisah dengan Sa’ad bin Rabi’
• Menyadari potensi yang dimiliki
• Mengajarkan kemandirian
• Menyumbang 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda
dan 1.500 unta
• Menyantuni para veteran perang Badar yang
masih hidup 400 dinar per orang
• Ketika meninggal jumlah harta sekitas 4 triliun
Suhaib Ar Rumi

• Meninggalkan seluruh harta demi hijrah bersama


Rasulullah SAW
• Mempunyai keyakinan yang kuat
• Berniaga dengan gigih
• Allah kembalikan bahkan dilipatgandakan ketika
di Madinah
• Berani mulai dari nol
Suhaib Ar Rumi

• Mantan budak, tawanan perang


• Meninggalkan seluruh harta demi hijrah bersama
Rasulullah SAW
• Mempunyai keyakinan yang kuat
• Berniaga dengan gigih
• Allah kembalikan bahkan dilipatgandakan ketika
di Madinah
• Berani mulai dari nol
Tsumamah ibn Utsal

• Sahabat dari Yaman


• Ditangkap dan diikat di Masjid
• Embargo ekonomi = mengajarkan kemandirian
dan kekuatan ekonomi ummat
• Pentingnya kekuatan ekonomi ummat
• Rasulullah membenarkan praktek embargo
ekonomi
• Negara Islam harus kuat dari aspek ekonomi
Abu Dahdah

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada


Allah, pinjaman yang baik (membelanjakan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipatgandakan pembayaran kepadanya.”

(Al-Baqarah: 245)
Langkah-langkah Bisnis

Memulai Mengelola/
Melindungi
Bisnis menjalankan
Keyakinan Pengusaha Muslim

Ibadah

Bersyukur Pengusaha Sesuai


dan
Muslmi Syariah
Istiqomah

Melibatkan
Allah
Bisnis Adalah Ibadah dan Jihad

Ketika Rasulullah SAW duduk bersama para


sahabat, lewatlah seorang lelaki dgn penuh
semangat. Salah seorang sahabat berkata,
“Alangkah baiknya sekiranya semangatnya itu
dimanfaatkan di jalan Allah SWT.” Nabi
menjelaskan, “Jika dia ke luar untuk (keperluan)
anaknya yang masih kecil, dia itu di jalan Allah.
Jika dia ke luar untuk (keperluan) kedua
orangtuanya yg sudah tua renta, dia di jalan Allah.
Jika dia ke luar bekerja karena ingin menjaga
kesucian dirinya (dari meminta-minta), dia juga di
jalan Allah SWT. Dan jika dia ke luar untuk pamer
dan gagah-gagahan, dia di jalan setan.”

HR. At-Tabrani, No. 15619


Hadis dinilai Sahih
Belajar Pada Burung dan Keyakinan Utuh

َّ ‫س ِم َع نَ ِب َّي‬
ِ‫َّللا‬ َ ُ‫ع ْنهُ يَقُو ُل ِإنَّه‬ َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫ب َر ِض َي‬ ِ ‫طا‬ َّ ‫ع َم َر ْب َن ا ْل َخ‬
ُ ‫عن‬
‫ق‬ َّ ‫علَى‬
َّ ‫َّللاِ َح‬ َ ‫ون‬ َ ُ‫سلَّ َم يَقُو ُل لَ ْو أ َنَّ ُك ْم تَت َ َو َّكل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ
‫طانا ت َ َو ُّك ِل ِه لَ َر َزقَ ُك ْم َك َما‬ َ ‫ح ِب‬ ُ ‫ط ْي َر ت َ ْغدُو ِخ َماصا َوت َ ُرو‬ َّ ‫ق ال‬ُ ‫يَ ْر ُز‬

Dari Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu


alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah
dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan
memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan
rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam
keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan
kenyang.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi di dalam Sunannya, kitab az-Zuhd, bab Fi At-
Tawwakkuli ‘Alallah no. 2344
“Boleh jadi kau tak tahu di mana rizqimu
Tetapi rizqimu tahu di mana dirimu. Jika ia
ada di langit, Allah akan memerintahkannya
turun untuk mencurahimu, Jika ia ada di
bumi, Allah akan menyuruhnya muncul untuk
menjumpaimu. Dan jika di lautan, Allah akan
memerintahkannya timbul untukmu”
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali
‫ دليل‬،‫ب منك‬ ُ ‫ وتقصيرك فيما‬،‫ض ِم َن لك‬
َ ‫ط ِل‬ ُ ‫اجتهادك فيما‬
‫على انطماس البصيرة منك‬

”Kesungguhanmu meraih apa yang telah


dijamin untukmu dan kelalaianmu mengerjakan
apa yang dituntut darimu merupakan bukti
padamnya mata hatimu”

Ibnu A’thoillah Al-Askandari


، ‫قلما تكون الواردات اإللهية إال بغتة‬
‫لئال يدعيها العباد بوجود االستعداد‬

”Ada kalanya anugrah rezeki pemberian Allah


sengaja ditiba-tibakan, agar hamba tidak
mengira itu adalah hasil dari usahanya”
Ibnu A’thoillah Al-Askandari
Jangan Orientasi Menjadi Pegawai
Kalau orang sudah menjadi pegawai, mati
otaknya, ini tidak semua, tapi pada
umumnya. Sudah sekolah setengah mati,
masuk Tsanawiyah terus ke Gontor, lalu
menjadi mahasiswa, akhirnya menjadi pegawai,
lupa segalnya. Kitabnya tidak dibaca lagi,
tabligh tidak mau, nasib rakyat tidak
diperdulikan, hanya mengumpul dengan anak-
istrinya, khianat…khianat!! Hanya akan
menghitung–hitung tanggal berapa ini? Kurang
K.H. Ahmad Sahal
berapa hari lagi sebulan? Kapan naik
Pendiri Pondok Gontor
pangkatnya? Kapan naik gaji? Kapan ini?
Kapan itu? Hidupnya jor-joran dengan kawan-
kawannya. Khianat..khianat..!!
Na’udzubillah... Na’udzubillah
Berilmu (Fiqh) Sebelum Berbisnis

،‫ ثم ارتطم‬،‫من اتجر قبل أن يتفقه في الدين فقد ارتطم في الربا‬


‫ثم ارتطم‬
Ali bin Abi Thalib: Barang Siapa berbisnis sebelum memahami agama
(fiqh Muamalat) sesungguhnya ia akan terjerumus pada riba,
akan terjerumus dan akan terjerumus

‫ال يبع في سوقنا إال من قد تفقه في الدين‬


Umar bin Khattab: Tidak diperbolehkan berbisnis di pasar kami
melainkan ia yang telah memahami agama (fiqh Muamalat)

Abu Layts, Kitab Tanbihul Ghafiliin


‫‪Halal Akar Kebaikan‬‬

‫‪Sumber‬‬ ‫ي‬‫ض َ‬ ‫ع ْن ُمعَا ِذ ب ِْن َجبَ ٍل َر ِ‬ ‫َ‬


‫ع ْنهُ‪ ،‬قَا َل‪َ " :‬ل ت َ ُزو ُل‬ ‫هللاُ َ‬
‫ع ْب ٍد يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َحتَّى‬
‫قَدَ َما َ‬
‫‪Cara‬‬
‫‪Rizqi‬‬ ‫‪Bersa-‬‬ ‫ع ْن أ َ ْربَعٍ ‪َ :‬‬
‫ع ْن‬ ‫يُ ْسأ َ َل َ‬
‫ع ُم ِر ِه فِي َما أ َ ْفنَاهُ ‪َ ،‬و َ‬
‫‪Halal‬‬ ‫‪ma‬‬
‫ع ْن‬ ‫ُ‬
‫س ِد ِه ِفي َما أَب َْلهُ ‪َ ،‬وع َْن‬ ‫َج َ‬
‫سبَهُ‪،‬‬‫َما ِل ِه ِم ْن أ َ ْي َن ا ْكت َ َ‬
‫‪Pengelo-‬‬
‫‪lalan/‬‬

‫‪ْ dan‬ن ِع ْل ِم ِه‬‫ضعَهُ‪َ َ ،‬‬ ‫َو ِفي َما َو َ‬


‫‪Pembel-‬‬
‫‪anjaan‬‬
‫‪HR. At Tirmidzi‬‬
‫ع‬ ‫و‬ ‫‪Ad Darimi‬‬

‫ع ِم َل فِي ِه"‪.‬‬ ‫َماذَا َ‬


”Demi Allah, memastikan halalnya satu suapan
ke mulutku, lebih aku sukai daripada
bershadaqah seribu dinar”

Abdullah ibnu Umar Radiyallahu Anhu


Bisnis Menguatkan Generasi

“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya


mereka meninggalkan anak anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang
mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab
itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan
perkataan yang benar” (An-Nisa:9)
Generasi Sandwich
Jazakumullah khairan katsiro..

Anda mungkin juga menyukai