Anda di halaman 1dari 22

Makalah Ilmu Akhlak

Kempimpinan Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq

Disusun Oleh:
1. Rini Afriani (1533500161)
2. Elia Rose (....................)
3. Nyimas
4. Dewi(

Dosen pembimbing:
Dra. Murtiningsih, M.Pd.I

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬


ْ ِ‫ب‬

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah


memberikan Nikmat Iman dan Islam, serta Nikmat-Nikmat-Nya. Kami
memuji-Nya, memohon pertolongan, ampunan dan ridha-Nya baik yang
nampak maupun yang tersembunyi di masa lalu dan saat ini. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi-Nya dan Rosul-Nya, Muhammad
beserta para Sahabatnya yang menolong agama-Nya dengan usaha yang
sungguh-sungguh serta orang-orang yang mengikuti mereka yang mewarisi
ilmu mereka dan ulama itu pewaris para Nabi-. Muliakanlah para ulama
tersebut sebagai pewaris dan yang diwarisi.

Sehingga penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah tentang sahabat


rasulullah saw, khulafaur rasyidin yaitu khalifah Abu Bakar  Ass-Siddiq

Selesainya makalah ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen Ibu
Dra.Murtiningsih, M.Pd.I , serta keluarga yang selalu mendukung, serta
kemajuan internet dan buku-buku yang sangat membantu untuk mencari
bahan-bahan kuliah. Untuk itu,  penulis mengucapkan terima kasih kepada
mereka.

Makalah ini dibuat secara ringkas, namun mudah-mudahan tidak


mengurangi sejarah aslinya. Pada kesempatan yang baik ini penulis
mengangkat tentang Khalifah Abu Bakar : Latar belakang, Keutamaan Ahlak,
Gelar beserta Artinya, Kata-Kata Mutiara beliau.

Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis


khususnya, dan memberikan banyak manfaat kepada pembaca pada umumnya.
Sesuai dengan sabda rasulullah saw. “Sebaik-baik diantara manusia sekalian,
ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain”. Wallahua’lam…….

Palembang, 7 Oktober 2015

 
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Penghantar.................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................ii

BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1. Latar Belakang Abu Bakar Ash – Shiddiq.............................. 1

BAB II
PEMBAHASAN............................................................................. 2

1. Keutamaan Akhlak Abu Bakar Ash – Shiddiq.................... 2


2. Gelar Beserta Arti Abu Bakar Ash – Shiddiq...................... 2
3. Kata-Kata Mutiara Abu Bakar Ash – Shiddiq..................... 2

BAB III
PENUTUP..................................................................................... 3
1. Kesimpulan........................................................................ 3
2. Saran.................................................................................. 3

DAFTAR PUSTAKA................................................................ 4
BAB 1
PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat Nabi yang menjadi salah


satu orang yang medapat gelar Asabiqunal Awwalun yaitu orang-orang yang
pertama kali masuk Islam. Beliau juga mendapatkan gelar Ash-Shiddiq
lantaran beliau lah orang yang membenarkan peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Rasulullah.
Nama Lengkap Abu Bakar ialah Abdullah bin Utsman bin Amir bin
Amru bin Ka’ab bin Taim bin Murrah, Abu Bakar bin Abu Quharah.
Ibundanya Bernama Ummu Al-Khair, sedangkan nama lengkapnya ialah
Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah. Abu
bakar mempunyai anak Abdullah dan Asma yang me miliki dua ikat
pinggang. Ibu Abdullah dan Asma adalah Qutailah binti Abdur Aza bin Abd
As’ad bin Nadhr bin Malik bin Hisl bin Amir dan Lu’ai. Sementara,Putra Abu
Bakar yang bernama Abdul Rahman dan Aisyah lahir dari ibu yang bernama
Ummu Rumman binti Amir bin Umair bin Abd Syams bin Atab bin Udzainah
bin Sabi’in Duhman bin Al-Harits bin Ghanam bin Malik bin Kinanah.
Muhammad bin abu bakar lahir dari ibu yang bernama Asma binti Umais bin
Ma’ad bin Taim bin Al-Harits bin Ka’ab bin Malik. Ummu KuLltsum lahir
dari ibu yang bernama Habibah bin Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair dari
kalangan Bani Al-Harits bin Al-Khazraj. Dia lahir setelah Abu Bakar
Radhiyallahu Anhu wafat.
Abu Bakar adalah orang yang pertama kali memeluk islam, walaupun
Khadijah lebih dahulu masuk islam dari padanya, adapun dari golongan anak-
anak, Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah
adalah orang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak. Tenyata
keislaman Abu Bakar paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam
dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena
kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam
berdakwah. Dia di beri gelar Al-Atiq. Dia adalah teman Nabi SAW disaat
beliau berada di rumah maupun berpergian. Dia adalah teman beliau yang
belas kasihan dalam semua waktu. Dia adalah teman tidur beliau setelah beliau
wafat di Raudhah yang penuh dengan cahaya-cahaya. Dia di sebutkan secara
khusus dalam Al-Qur’an yang bijaksana. Dia mencapai kedudukan yang dapat
mengungguli semua orang-orang pilihan dan semua orang-orang yang baik.
Kemudian dia tetap terkenang sepanjang masa. Semuanya mengambarkan
kelebihan Abu Bakar seperti matahari berads di pertengahan siang hari,
menggambarkan kelebihan dia yang mampu mengungguli setiap pendebat dan
pejuang.
Abu bakar adalah seorang saudagar yang cukup sukses dan kaya raya,
beliau juga seorang hakim agung yang sangat populer dimasanya serta
memiliki pendidikan dan kedudukan yang tinggi dimasyarakat, keahlian Abu
bakar As siddiq lainnya adalah bisa menfsirkan mimpi, beliau adalah seorang
bangsawan dan konglomerat. Banyak pemeluk islam adalah berasal dari
orang yang tertindas, budak kaum marjinal, serta anak anak muda yang
menginginkan keadilan dimana islam akan memberikan jawaban tentang itu .
Abu bakar Lahir dua tahun enem bulan sesudah tahun gajah. Dia sesalu
menemani Nabi SAW sebelum dia diangkat oleh Allah sebagai Nabi dan
Rasul.Dia lebih dahulu beriman kepada beliau.Dialah orang yang memegang
bendera perang pada Perang Tabuk. Dia memimpin haji sahabat-sahabat
semasa hidup Rasulullah SAW pada tahun kesembilan Hijrah.

Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun 11 H


atau tanggal 8 Juni 632 M. Saat itu, Beliau berumur 63 tahun. Sesaat setelah
beliau wafat, situasi di kalangan umat islam sempat kacau. Hal itu di sebabkan
Nabi Muhammad SAW tidak menunjjuk calon penggantinya secara pasti, dua
kelompok yang merasa paling berhak di calonkan sebagai pengganti Nabi
Muhammad SAW adalah Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar. Kaum
Muhajirin adalah ornag-orang pertama yang menerima islam dan berjuang
bersama Nabu Muhammad SAW. Untuk itu, kaum Muhajirin mengusulkan
Abu Bakar As-Shiddiq sebagai pengganti nabi SAW. Mereka memperkuat
usul itu dengan kenyataan bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq adala orang yang
menggantikan Nabi SAW menjadi imam sholat ketika beliau sakit.
Abu Bakar perna berkata kepada Nabi SAW, ketika keduanya berada
di gua,” Sekiranya seseorang di antara mereka itu di bawah tumitnya, niscaya
dia akan melihat kita. Mendengar ucapan Abu Bakar yang demikian itu, beliau
bersabda,” Wahai Abu Bakar, apakahanda mengira bahwa kita hanya berdua,
justru Allah-lah pihak yang ketiga.” Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, Dia
berkata,” Pada zaman Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, lalu kami di suruh
memilih di antara manusia( yang terbaik), lalu pilihan kami jatuh kepada Abu
Bakar, Baru Umar bin Al-Khathab, kemudian Utsman bin Affan Radhiyallahu
Anhu.
Ammar bin Yasir Radhiyallahu Anhu berkata,” Saya perna melihat
Rasullullah SAW dengan di temani Lima orang hamba sahaya, dua
perempuan, dan Abu Bakar.” Abu Ad-Darda’Radhiyallahu Anhu berkata.”
Saya pernah duduk di dekat Nabi SAW, tiba-tiba datanglah Abu Bakar dengan
memegang ujung kainnya sehingga dia menampakkan lututnya. Melihat Abu
Bakar yang demikian itu, spontan Nabi SAW bersabda, “ Memang temanmu
ini benar-benar mempertaruhkan dirinya melawan bahaya.” Lalu dia
mengucapkan salam, seraya berkata,” Sesungguhnya saya memiliki masalah
dengan Ibnu Al-Khathab, lalu saya segera menemui dia dengan keadaan
menyesal untuk meminta dia agar berkenan memaafkanku, tetapi enggan. Lalu
saya datang kepada engkau. Mendengar pengaduan Abu Bakar yang demikian
itu, Nabi bersabda,” Semoga Allah mengampuni dosamu, wahai Abu Bakar.”
Hal itu beliau ucapkan hingga tiga kali – Setelah itu, ternyata Umar menyesal
terbukti dia datang kerumah Abu Bakar. Sesampai di rumah Abu Bakar, dia
bertanya,” Apakah Abu Bakar ada di rumah?” mereka menjawab,” Tidak
Ada,” Lalu Umar datang ke rumah Nabi SAW dengan mengucapkan salam
kepada beliau. Melihat kedatangan Umar itu, tiba-tiba raut wajah Nabi SAW
memerah sehingga Abu Bakar Radhiyallahu Anhu merasa kasiahan, lalu Umar
duduk berlutut sambil berkata, “ Wahai Rasulullah, demi Allah, saya telah
berbuat Dhalim,” Kata-kata itu di ucapkan Umar hingga dua kali. Lantas, Nabi
SAW bersabda “ Sesungguhnya Allah telah mengutus aku datang kepada
kalian,kalian mendustakan namun Abu Bakar membenarkanku. Ia
menolongku dnegan jiwa dan hartanya. Apakah kalian sudi untuk tidak
mengganggu sahabatku?.” Setelah Nabi bersabda yang demikian itu, lantas
Abu Bakar berkata,” Setiap orang ini pasti di panggil-panggil dari pintu itu .”
Selanjutnya, dia bertanya,” Apakah ada orang yang akan di panggil-panggil
oleh seluruh pintu itu, wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “ Ya dan aku
berharap engkau termasuk mereka wahai Abu Bakar.”
Namun Abu bakar tetap kuat dalam iman dan islamnya, bahkan beliau
juga mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan islam Abu bakar juga
telah memerdekakan banyak budak islam yang disiksa oleh majikannya
Abu bakar ditunjuk menjadi imam sholat ketika rosullullah akan
meninngal, hal ini menjadi petunjuk bagi umat islam bahwa sepeninngal nabi
Muhammad SAW , bahwa abu bakar lah yang menjadi khalifah menggantikan
nabi Muhammad mengurus pemerintahan dan bukan mennganti sebagai rosul
Sempat terjadi perselisihan pada kaum syiah yang tidak mengakui Abu
bakar sebagai khalifah pertama, menurut mereka nabi Muhammad pernah
menunjuk Ali bin abi thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin abi thalib
sendiri mau mengakui Abu bakar sebagai khalifah sehingga perselisihan mapu
diselesaikan dengan damai
Setelah diangkat menjadi khalifah Abu bakar segera melakukan tugas
pertamanya iala memerangi Musailimah alkhazab si nabi palsu yang mengaku
menjadi nabi setelah rosullullah Muhammad SAW
Tugas selanjutnya memerangi suku suku yang tidak mau membayar
zakat , menurut suku suku itu zakat adalah upeti untuk nabi Muhammad , dan
bila nabi telah wafat maka tidak ada kewajiban lagi untuk membayarnya
Padahal zakat adalah harta yang harus dibayarkan bagi setiap muslim
yang talah mencapai nishob dan diniatkan hanya untuk ridhu ALLAH SWT
bukan upeti
Setelah selesainya berbagai macam penberontakan dan masalah
internal barulah abu bakar melakukab dakwa islam keberbagai penjuru dunia
bizantium dan sasanid serta irak dan suria
Abu bakar as syidiq menjadi khalifah selama 2 tahun beliau wafat pada
23 agustus 634 beliau dimakamkan di samping makam rosulluhllah SAW.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEUTAMAAN AKHLAK

Sejak kecil, Abu Bakar dikenal sebagai pribadi yang penuh sifat
kebaikan. Hampir semua sifat baik ada padanya. Ia lembut dalam bertutur kata,
sopan dalam bertindak. Ia juga perasa dan sangat mudah tersentuh hatinya.

Di samping itu, Abu Bakar juga dikenal cerdas dan berwawasan luas.
Kecerdasannya telah dikenal, bahkan sejak sebelum islam datang. Dialah tempat
orang-orang Quraisy bertanya mengenai negeri-negeri yang jauh dari Mekkah.
Kepada dia jugalah orang-orang menanyakan arti mimpi mereka. Abu Bakar
yang cerdas juga bisa membaca dan memahami tanda-tanda alam. Sehingga,
dialah sahabat yang pertama-tama bisa menangkap pertanda bahwa ajal Nabi
telah dekat.

Dari semua sifat baiknya. Yang paling terkenang dari abu Bakar adalah
sifat kedermawanannya. Sepanjang Hidup. Abu Bakar mempergunakan hartanya
semata-mata demi berjuang di jalan Allah.

Dari semua kisah kedermawanan Abu Bakar, yang paling terkenang


adalah ketika ia menyerahkan seluruh hartanya untuk membiayai pasukan
muslimin yang hendak berangkat ke Perang Tabuk. Sampai-sampai, Nabi pernah
berkata “Aku tidak menemukan orang yang lebih dermawan dari Abu Bakar”

Abu Bakar juga Seorang sahabat yang dikenal sangat memercayai semua
ucapan Nabi. Ketika hampir segenap penduduk Mekah tidak percaya dengan
Isra' Mikraj Nabi, Abu Bakar dengan tegas menyatakan kepercayaannya. Karena
itulah, Nabi memberinya gelar “ash-Shiddiq” yang artinya "orang yang
membenarkan".

Selama memimpin umat, ia sama sekali tidak menyalahgunakan


jabatannya. Jika seseorang biasanya menjadi bertambah kaya setelah berkuasa,
Abu Bakar tidak. Usaha perdagangan Abu Bakar saat ia menjadi khalifah malah
menyusut sangat tajam. Bahkan boleh dikata ia jatuh miskin setelah menjadi
khalifah. Ini terjadi karena Abu Bakar tidak bisa lagi berdagang seperti
sebelumnya. Waktunya habis untuk mengurus kepentingan umat Islam.

ulama menceritakan, bahwa abu bakar selalu memerah susu kambing


penduduk desanya, sehingga ketika beliay dibaiat menjadi khalifah, maka salah
seorang hamba sahaya berkata, “sekarang tidak akan ada lagi orang yang
memerahkan kita susu kambing” yand dimadsud adalah abu bakar. beliau
mendengar perkataan hamba sahaya itu, kemudian berkata

Khalifah Abu bakar assyiddiq r.a adalah seorang yang cerdas, berani,
rendah hati, lemah lembut, dan tidak pernah berlaku angkuh, apalagi bertindak
sewenang wenang, baik semasa zaman jahiliyah maupun sesuda beliau masuk
islam, lebih lebih sesuda menjadi khalifah (pemimpin umat islam). beliau
adalah orang yang tampan dan juga cakap dan efaktif dalam berdakwah,
mengingat beliau adalah seorang quraisy yang supel dalam pergaulan, disukai
dan diterima, pebisnis berbudi pekerti baik, orang-orang biasa datang padanya
dan bergaul denganya untuk banyak urusan, lantaran ilmu yang dimilikinya,
bisnisnya dan baik pergaulannya. kalau ada yang memujinya dia hanya
berkata, “ya allah, engkau lrbih mengetahui tenteng diriku dari pada aku
sendiri”. kalau pada saat naik unta, kebetulan tali kendalinya jatuh, maka
beliau sendiri yang turun untuk mengambilnya, ia tidak pernah menyuruh
orang lain untuk mengambilnya,
beliau adalah orang muslim pertama yang membebaskan budak, ia
jugam merupakan khalifah sesudah rosullullah SAW yang pertama dari
sepuluh orang yang dijanjikan masuk syurga
abu bakar adalah seorang saudagar besar yang kaya raya, beliau tau
benar tidak ada gunanya harta yang banyak, bila tidak digunakan untuk hal
yang baik dan bermanfaat, ia gunakan harta-hartanya untuk umat islam dan
kepentingan kaum muslimin
kesadaran hati nuraninya mencegah ia memakan suatu makanan yang
meragukan atau belum jelas asal usul sumber perolehannya. tiada keraguan
pada krimananya, sahabat abdullah ibnu abbas r.a ditanya “siapakah orang
pertama yang beriman kepada muhammad SAW?” Abdullah ibnu abbas
menjawab “Abu Baka Aa-Syiddiq”.

Apakah umat Islam (para sahabat) telah memikirkan khalifah sesudah


Rasulllah SAW, yang akan menjadi pemimpin mereka, terutama ketika sakit
Rasulullah semakin parah ?
Berdasarkan keterangan ini, kita ketahui bahwa pemikiran tentang
imamah telah muncul pada nasa hidup Rasulullah SAW. Namun, perselisihan
tentang khilafah itu baru terjadi setelah beliau wafat, dnegan di adakannya
pertemuan di Saqifah, yang diikuti dengan pembaiatan Abu Bakar Ash-
Shiddiq. Dalam suatu Khutbahnya, khalifah kedua, Umar r.a. berkata tentang
pertemuan Saqifah,” Telah sampai kepadaku bahwa seseorang di antara kalian
berkata, “ Demi Allah, jika Umar wafat, maka saya akan membaiat si fulan.”
Maka janganla ada orang yang terperdaya hingga ia mengatakan bahwa
pembaiatan Abu Bakar itu tergesa-gesa dan telah selesai. Ketahuialah bahwa
pembaiatan itu memang demikuan, dan Allah telah mencegah terjadinya
keburukan. Dan siapa yang membaiat seseorang tanpa musyawarah umat
Islam maka pembaiatan itu tidaj benar, dan orang yang membaiat maupun
yang membaiat dapat di bunuh. Sesungguhnya Abu Bakar adalah orang yang
terbaik di antara kita ketika Rasulullah SAW wafat. Namun, kaum Ashar
menantang kita dan mereka berkumpul di Saqifah Bani Saaidah. Adapun Ali
dan Azzubai serta beberapa orang lagi tidak hadir dan kaum Muhajirin
mendukung Abu Bakar. Demi allah jika saya di ajukan lalu saya di tebas, yang
dengan itu saya tidak berdosa, maka lebih baik saya senangi dari pada di
jadikan pemimpin suatu kaum yang di dalamnya terdapat Abu Bakar. Maka
seorang Anshar berkata “ Saya mengusulkan untuk mengambil jalan tengah.
Yaitu, dari kami seorang pemimpin, dan dari kalian kaum Quraisy seorang
pemimpin.’ Maka timbul kegaduhan dan perselisihan. Maka saya berkata,’
Bentangkanlah tanganmu, wahai Abu Bakar!’ Maka ia pun membentangkan
tangannya, lalu saya membaiatnya dan orang-orang Muhajirin pun
membaiatanya, disusul oleh kaum Anshat, kemudian kami meninggalkan
Sa’ad bin Ubadah. Di antara mereka ada yang berkata,’ Kalian membunh
Sa’ad bin Ubadah,’Maka saya berkata ,” Allah yang membunuh Sa’ad bin
Ubadah.”
Umar berkata”Demi Allah, sesungguhnya kami tidak mendapatkan
sesuatu yang kami lakukan yang kuat dari pada membaiat Abu Bakar. Kami
takut jika kami meninggalkan kaum dalam keadaan belum ada pembaiatan,
maka mereka akan membaiat seseorang di antara mereka setelah kepulangan
kami. Hingga bisa terjadi kami membaiat mereka dengan perasaan tidak puas,
atau kami menentang mereka sehingga timbul kekacauan. Maka barang siapa
yang membaiat seseorang dengan tanpa musyawarah dari umat Islam,
Janganlah dia diikuti dan keduanya di bunuh.
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata,” Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda,”Barang siapa diantara kamu yang pagi ini
berpuasa?” Abu Bakar menjawan,” Saya,” Beliau bertanya,” Siapa diantara
kamu yang hari memberi makan orang miskin ?” Abu Bakar menjawab,”saya
“ . Beliau bertanya lagi ,” Siapa diantara kamu pada hari ini yang menjenguk
orang sakit?” Abu Bakar menjawab,” Saya,” selanjutnya, Rasulullah
bersabda,”Tidaklah amalan-amalan itu berkumpul pada diri seseorang,
melainkan dia pasti masuk surga,”
Setelah Sejumlah besar Muslimin berhijrah ke Habasyah, Abu Bakar
merasakan makin kuatnya tekanan kaum musyrikin terhadap kaum Muslimin,
sementara sedikit sekali orang yang mau membantu mereka. Ia sendiri tak
mampu membela setiap muslim. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut hijrah ke
Habasyah.
Abu Bakar meminta izin kepada rasulullah untuk hijrah, dan beliau
mengizinkannya. Abu Bakar lanats keluar kota Mekah. Ketika telah berjalan
sekitar dua hari perjalanan, ia bertemu dnegan ibnu Dughunnah. Dia adalah
pemimpin kaum Ahabisy. Bertanyalah Ibnu Dughunnah kepada Abu Bakar, “
Hedakla ke manakah engkau , Abu Bakar ?”
Abu Bakar menjawab , “ Kaumku telah mengusirku, merea
menganiaya dan menekanku.”
Ibnu Dhugunnah bertanya lagi, “ mengapa ? Demi Allah , engkau
adalah orang yang mengasihi kaumu, membantu mereka, melakukan kebaikan,
membantu orang tang tidak mampu. Pulanglah, engkau telah men jadi
tetanggaku yang kujamu=in!”
Abu Bakar kembali pulang bersama Ibnu Dughunnah. Ketika
keduanya hampir sampai di mekah, Ibnu Dughunnah berdiri dan berseru, “
saudara-saudara Quraisy, aku telah menajdi tetangga bagi puta Abu Quhafah.
Tak seorang pun dari kalian yang boleh menyakitinya!”.
Sejak itu, kaum Quraisy tidak lagi menyakiti Abu Bakar.
Abu Bakar sendiri memiliki tempat shalat di dekat pintu rumahnya. Ia
biasa melaksanakan shlat dan membac al-qur’an di dalamnya. Ia selalu
memangis daat membaca al-qur’an. Hal ini menarik perhatian anak-anak , para
budak, dan kaum wanita. Mereka sangan takjub dengan kondisi Abu Bakar,
Tangisannya maupun bacaan al-qur’annya. Keadaan ini akhirnya di dengar
oleh kaum Quraisy. Mereka mendatangi Ibnu Dughannah dan berkata
kepadanya, “ Engkau tidak mendampingi orang ini agar ia menyakiti kami. Ia
adalah orang yang jika melakukan shalat selalu menangis, dan krtika membaca
apa yang di bawah Muhammad menjadi lembut dan menagis. Kami khawatir
anak-anak kami, wanita-wanita kami, dan budak-budak kami terpengaruh
olehnya. Datangilah ia. Suruh ia masuk ke rumahnya dan melakukan apa saja
yang dia kehendaki di dalam rumahnya.
Ibnu Dughunnah pun berangkat ke rumah Abu Bakar. Ia berkata
kepadanya, “ Wahai Abu Bakar, engkau tidak mendampingimu untuk
menyakiti kaummu. Mereka membenci sikapmu, mereka merasa tersakiti
hatitehadap apa yang telah kaulakukan. Masuklah ke rumahmu dan lakukan
apa saja yang kau inginkan di dalam,”
Abu bakar menjawab,” Apakah aku harus mengembalikan dampingan
dan jaminanmu? Aku cukup ridha dengan dampingan Allah!”
Ibnu Dughunnah menjawab,” Kalau begitu, batalkan dampingan dan
jaminanmu.
“Baikla , ku kembalikan ,” Jawab Abu Bakar.
Ibnu Dughunnah pun bangkit dan berkata,” Wahai saudara-saudara
Quraisy, putra Abu Quhafah telah mengembalikan dampinganku. Terserah
kalian mau berbuat apa terhadapnya.!”
Ketika Abu Bakar sedang berjalan menuju Ka’bah, seorang Quraisy
menyalipnya lalu melumuri kepalanya dengan tanah. Kemudian Abu Bakar
melewati seorang ss Quraisy, kemungkinan ia adalah Walid ibn Mughirah atau
Ash ibn Wail. Abu Bakar berkata kepadanya, “ Tidakkah engkau melihat apa
yang di lakukan orang bodoh itu kepadaku?”
Orang itu menjawab, “ Engkau sendiri menyebabkannya.”
Abu Bakar pun berlalu seraya bergumam, “ Ya Tuhanku, aku akan
tetap bersabar......Ya tuhanku, aku akan tetap bersabar... Ya Tuhanku, aku
akan tetap bersabar.”
Sesungguhnya Nabi SAW telah mengisyaratkan kepada kekhalifahan
dan kepemimpinan Abu Bakar sebagai berikut: Jubair bin Muth’im
Radhiyallahu Anhu berkata,” Padasuatu kettika ada seorang perempuan datang
kepada Nabi SAW. Kemusian, oelh beliau dia diruruh datang kembali kepada
beliau. Mendengar suruhan beliau seperti itu, dia berkata,” Bagaimana
pendapat engku jika saya datang, tetapi tidak mendapati engkau?” maksudnya
jika beliau wafat. Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Jika kamu tidak mendapatkan aku, maka silahkan kamu


datang kepada Abu Bakar,”
Aisya h Radhiyallahu Anhu berkata, “ ketika Rasullullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam sakit keras, beliau bersabda,
“ Tolong panggilkan Abu Bakar, ayahmu sekalian saudaramu
agar aku menulis pesan, karena aku khawatir nanti ada orang
yang beranggan-anggan dan berkata, “ Saya yang lebih
pantas, namun Allah dan orang-orang beriman enggan,
kecuali Abu Bakar.”
Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam menyuruh Abu Bakar mengimami
shalat jamaah ketika beliau sakit yang terakhir melalui sabda beliau.
“ Suruh Abu Bakar mengsimami shalat ( berjamaah) para
sahabat.”
Coba perhatikan sikap tegas Abu Bakar Ash Shiddiq yang di dalamnya
tercermin sifat kasih sayang dan belas kasihan dia terhadap Umat Nabi SAW,
yaitu sikap dia yang memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat
dan orang-orang murtad. Sebab, sekiranya mereka di biarkan begiru saja,
niscaya akan membuka kejahatan atas seluruh umat. Karena itu, Allah Azza
wa Jalla mengasihi umat ini berkat Abu Bakar Rahdiyallahu Anhu. Sikap Abu
Bakar yang demikian itu terjadi setelah Nabi SAW wafat, mayoritas Bangsa
Murtad, kecuali penduduk Mekkah dan Madinah serta penduduk Bahrain dari
Suku Abdul Qais. Ada sebagian mereka yang enggan membayar zakat.
Melihat fenomena yang demikian itu, Abu Bakar Rahdiyallahu Anhu
berencana untuk memerangi mereka. Namun, ide Abu Bakar itu di tentang
oleh sahabat-sahabat nabi SAW, Seraya Umar Radhiyallahu Anhu berkata,”
Bagaimana engkau memerangi manusia, padahal Rasullulah Shallalahu Alaihi
wa Sallam bersabda,
“Aku di perintahkan untuk memerangi manusia sehingga
mereka mengucapkan, la ilaha illallah , barangsiapa yang
mengucapkan kalimat tauhid, la ilaha illallah, maka terjagalah
dariku harta dan jiwanya kecuali dengan jalan yang di
benarkan allah dan penghisaban mereka terserah Allah Aza
wa Jalla?”
Jawab Abu Bakar,” Demi Allah, sungguh saya akan membunuh orang
yang mencoba memilah-milah antara shalat dan zakat. Mengingat, zakat
merupakan hak harta, demi allah, sekiranya mereka enggan menyerahkan onta
kepada saya yang dahulu menyerahkan onta itu kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sllam, niscaya saya perangi mereka karena keengganan mereka
menyerahkan onta itu (kepadaku).”
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,” (Ketika Abu Bakar
berencana untuk memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat),
spontan ide Abu Bakar ini di tanggapi oleh sahabat-sahabat Radhiyallahu
Anhu dnegan sinis, seraya mereka mengatakan,” Bukankah mereka orang-
orang islam,”. Melihat reaksi sahabat-sahabat yang seperti itu, Abu Bakar ini
Radhiyallahu Anhu tidak bergeming dnegan ulah mereka, dia tetap
mengalungkan pandangannya sambil keluar seorang diri. Namun, mereka
tidak menemukan jejaknya. Ibnu Abbas Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata,”
Se mula kami menentang ide Abu Bakar yang demikian itu, tetapi akhirnya
kami menyetujuhi ide Abu Bakar itu dengan baik. Abu Bakar , Ibnu Abbas
berkata, “ Saya mendengar Abu Hushain berkata,” Tidak ada anak yang di
lahirkan sesudah para Nabi yang lebih baik selain Abu Bakar Radbhiyallahu
Anhu, karena dia telah menduduki posisi Nabi dari Para Nabi dalam
memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat.
Sikap-sikap besar yang di persembahkan sekaligus yang d alami Abu
Bakar secara terperinci sebenarnya cukup popular dan telah di bahas secara
panjang lebar dalam buku-buku sirah dna lainnya. Abu Bakar menjabat
sebagai khalifah berlangsung hingga dua tahun tiga bulan. Dia Radhiyallahu
Anhu wafat pada hari senin sore. Dan yang berpendapat, sehabis Maghrib dan
di kubur pada malam hari itu juga. Tepatnya, pada tanggal 21 Jumadil Akhir
tahun tiga belas Hijrah setelah dia mengalami sakit selama lima belas hari.
Tetapi, ada yang berpendapat selain yang demikian itu.
Umar bin Al Khattab Radhiyallahu Anhu perna (mengimami) shalat
(jamaah) kaum muslim, di saat ( Abu Bakar ) sakit, urusan mengimami shalat
berjamaah ini di limpahkan kepada Umar bin Al Khatab sesudahnya.
Kemudian, urusan ini di tetapkan oleh umat]r kepada muslimin. Mereka pun
menyetujuhi sekalian mendengar dan mentaati keputusan itu dengan baik.
Unar Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu Anhu 63 tahun sama dengan usia
wafat Rasulullah SAW. Allah telah mengumpulkan keduanya dalan satu kubur
seperti halnya dia menyatuhkan keduanya semasa hidup. Semoga Allah
meridhai dia dan dia pun meridhai-Nya. Demikian pula, semoga dia dipanggil-
panggi melalui semua pintu-pintu surga. Kepunyaan Allah segala pujian dan
karunia.
Banyak sekali nilai-nilai keteladanan yang diberikan Khalifah Abu
Bakar. Yang paling menonjol dari sifat keteladanan Abu Bakar adalah
kedermawanannya. Kita juga mendapatkan contoh kesediaannya untuk
berkorban. Mengorbankan kepentingan diri sendiri dan keluarga demi
kepentingan umat. keteladanan yang lain adalah sikapnya yang lembut. Abu
Bakar amat tersentuh. Saat membaca Al-qur'an, Abu Bakar selalu menangis.

Namun di balik kelembutan hati dan kepekaan perasaannya, Abu


Bakar memiliki sifat yang tegas. Hal ini ditunjukkan saat Abu Bakar menjadi
khalifah. Keteladanan lain dari Khalifah Abu Bakar adalah kesederhanaannya.
Meskipun Abu Bakar merupakan seorang saudagar besar di awal
perkembangan Islam, Abu Bakar tidak pernah bermewah-mewah, meskipun ia
pasti mampu melakukannya. Kekayaannya hanya ia pakai untuk berjuang di
jalan Allah.
B. Gelar Beserta Arti Abu Bakar Ash – Shiddiq

Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu adalah sosok suritauladan yang agung


setelah Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kehidupannya penuh
dengan perjuangan,pengorbanan,akhlaq mulia, dakwah dan tanggungjawab
terhadap keluarga. Kehidupannya merupakan pelajaran tersendiri bagi setiap
muslim yang ingin meneladanisalafush shalih, para pendahulu-pendahulu kita
yg shalih.

Abu Bakar ash-Shiddiq itulah nama yang sering kita kenal. Tapi nama
beliau yang sesungguhnya adalah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amru
bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib Al
Qurasyi At Taimi. Ini nama dan nasab garis keturunannya. Nasab, garis
keturunan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu bertemu dengan nasab
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di kakek yang ke 6 yakni
Murrah bin Ka’ab.

Lalu beliau diberi kun-yah, kun-yah “Abu Bakrin”, atau “Abu


Bakr”. Kun-yah itu adalah gelar yang didahului dengan kalimat “Abu” atau
“Ummu”. Bisa diambil dari nama anak atau nama lainnya. Biasa digunakan
oleh Rasulullah dan para shahabat serta ulama sebagai bentuk penghormatan
kepada orang yang diberi kun-yah.Panggilan pakaikun-yah itu penghormatan.

Nah, Abu Bakar ash-Shiddiq digelari Abu Bakr bukanlah dari nama
anaknya. Kalimat Bakr diambil dari Bakr yaitu unta yang muda.Kenapa Abu
Bakr diberi gelar seperti itu?

Karena orang Arab memberi nama tokoh atau pimpinan satu suku itu
dengan gelar “bakr” atau unta yang kuat, muda, perkasa. Nah, Abu Bakr
adalah seorang yang ditokohkan, dihormati, salah seorang pemimpin sukunya
At-Taimi Al Qurasyi.

Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu juga digelari atau diberi


gelar lainnya. Gelar itu ada yang Allah Ta’ala memberinya gelar dan ada juga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  yang memberinya
gelar.Subhanallah.Bagaimana mulia dan agungnya seseorang yang
menggelarinya adalah Allah Ta’ala melalui ayat-ayatnya. Ini bukan hanya
sekadar gelar, tapi juga adalah tazkiyah, kesaksian pengakuan akan
kedudukannya yang tinggi di sisi Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu
‘alaihi wasallam.
Di antara gelar Abu Bakar ash-Shiddiq :

1. Pertama, Al-‘Atiq

Al-‘Atiq artinya orang yang dibebaskan dari api neraka

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang memberinya laqab atau gelar


ini. Sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Hibban dengan sanad yang
shahih,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Bakar
“Engkau adalah ‘atiqullah (orang yg dibebaskan Allah dari api neraka).”

Dalam riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ‘Aisyah radhiyallahu


‘anha berkata (yang artinya), “Suatu ketika, Abu Bakr masuk menemui
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam lalu bersabda kepadanya, ‘Bergembiralah engkau wahai Abu Bakr,
engkau ialah orang yang dibebaskan oleh Allah dari api neraka.”

Abu Bakar masih berjalan di muka bumi, tapi sudah dijamin oleh Allah
di atas langit yang ketujuh sana bahwa dia terbebas dari api neraka. Ini
jaminan dari Allah, berarti dia sudah dijamin masuk surga. Allahu akbar.
Semenjak hari itu, ia diberi gelar ‘Atiq atau ‘Atiqullah.

Tentu gelar ini tidak didapat begitu saja oleh Abu Bakar. Gelar itu
tentu dia dapat dengan perjuangan, pengorbanan, bagaimana tidak dia
mendapat kedudukan yg tinggi, dijamin oleh Allah dibebaskan dari api neraka,
dia belum wafat. dia lah yang mengorbankan segala yg ia miliki untuk
menegakkan agama Allah. Dia orang yang pertama dakwah di jalan Allah
setelah Rasulullah, dia pula orang yg pertama disiksa, disakiti di jalan
Allah.Oleh karena itu dia mendapatkan kedudukan yg layak.Seseorang
mendapatkan kedudukan sesuai yg jerih payah dan kerja keras dia.

2. Gelar kedua yakni Ash-Shiddiq. 

Abu Bakar ash-Shiddiq, ini gelar yang paling terkenal.Rasulullah


memberinya gelar sebagaimana di dalam hadits Bukhari, dari sahabat Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Suatu hari Rasulullah mendaki gunung Uhud,
bersama beliau ada Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman.Tiba-tiba gunung tersebut
bergetar seperti gempa. Maka Rasulullah berkata kepada gunung uhud
“Tenanglah/diamlah wahai gunung Uhud sesungguhnya yg sedang berada di
atasmu sekarang adalah seorang nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid.”
Shiddiq di sini maksudnya adalah Abu Bakar,dan dua orang syahid
maksudnya adalah ‘Umar dan ‘Utsman. Karena ‘Umar itu wafat karena
dibunuh, ditikam oleh Abu Lu’lu’ al-Majusi ketika sedang shalat
shubuh.Kematian atau meninggalnya ‘Umar ibn al-Khattab sampai hari ini
dijadikan orang Iran sebagai hari raya bergembira krn kematian umar.Orang
syi’ah sangat membenci ‘Umar, padahal ‘Umar dikatakan oleh
Rasullah shallalahu ‘alaihi wasallam sebagai syahid, hadits shahih riwayat
Bukhari.Syahid jaminannya surga, bahkan mati syahid itu adalah jalan pintas
menuju surga.Begitu juga ‘Utsman yg dituduh oleh sebagian orang sebagai
pemimpin yang KKN.Sebagian celaan-celaan orang. Ternyata
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menjamin dia sebagai seorang
syahid yang dijamin surga. Maka sungguh merugi yang tidak mengenal
kedudukan para sahabat nabi karena mencintai sahabat nabi adalah tanda
keimanan, salah satu tanda mencintainya adalah mengenal kedudukan mereka,
mengetahui posisinya,derajatnya di sisi Allah dan Rasulnya. Jadi, kedudukan
paling tinggi di sisi Allah adalah Nabi dan Para rasul, setelah itu ash-Shiddiq,
setelah itu syuhada’ dan baru setelah itu orang-orang shaleh.

Karena itu Allah menjelaskan dalam Quran Surat An-Nisa’ ayat 69 :

“Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya),


mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi
ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang
yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya.” 

Ash-shiddiq itu adalah kedudukan yang tertinggi, oleh karena itu Abu
Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu adalah manusia paling mulia setelah
para Nabi dan para Rasulullah

Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu digelari ash-Shiddiq karena


beliau banyak membenarkan, shiddiq artinya banyak membenarkan,
membenarkan Rasulullah, apa saja yg rasulullah ucapkan, ia benarkan. Bagi
dia,motto dia adalah, “Kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam benar-benar
sudah mengatakannya,pasti benar. Kalau Rasulullah mengucapkannya, pasti
benar.”Itu saja. Orang lain mungkin berpikir, menimbang perkataan nabi,
mengukur perkataan nabi. Tetapi tidak bagi Abu Bakar ash-Shiddiq. Kalau
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah mengatakannya pasti benar.

Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan dalam


kisah Isra’ dan Mi’raj. Tatkala Nabi di-isra’kan dari Makkah ke Masjidil
Aqsha, keesokan harinya manusia/kaum musyrikin sibuk
memperbincangkannya seolah mereka tidak percaya, ada segelintir orang yang
murtad seketika itu,seolah-olah tidak percaya.

Masa’ dalam satu malam, orang menempuhnya dalam sebulan


perjalanan, Rasulullah mengaku pergi ke Masjidil Aqsha hanya dalam satu
malam, naik ke langit ketujuh, shubuh sudah balik. Di zaman sekarang yang
sudah canggih katanya orang bisa berwisata pergi ke luar angkasa, tidak ada
yg percaya orang sampai ke langit,apalagi sampai ke langit ketujuh.
Orang-orang yang murtad itu padahal dulu beriman keapada percaya
kepada Nabi, tapi ketika peristiwa Isra’ menjadi filter, penyaring, siapa yg
betul-betul beriman, dan keimanannya di tepi jurang, yang rapuh.maka
datanglah orang kuffar Quraisy menemui Abu Bakar seolaholah mereka dapat
senjata untuk mengembalikan Abu Bakar agar mendustai temannya,yakni
Nabi Muhammad. Mereka berkata kepada Abu Bakar,”Wahai Abu
Bakar,bagaimana menurutmu, temanmu itu Muhammad itu, mengaku bahwa
dia telah diperjalankan tadi malam ke Baitil Maqdis, apakah engkau
percaya,lihat omongannya.” Apa tanggapan dan sikap Abu Bakar? Sikap
seorang mukmin, pertama dia tasabbut tanya dulu,apa benar Nabi
mengatakannya, Bisa jadi mereka berdusta atas nama nabi. Apa kata Abu
Bakar? “Apakah dia benar telah mengatakannya?”

Ini berharga, orang bisa jadi menyampaikan kepada kita hadits


nabi,tapi apa benar Nabi mengatakannya, dari mana dia dapat? Apa buktinya?
apakah sudah diakui oleh para ulama itu hadits Nabi ataukah hadits palsu. Ini
pelajaran berharga bagi kita seorang mu’min harus teliti terhadap segala
sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasulullah.Beliau bertanya,”Apakah beliau
sungguh2 telah mengatakannya?” Mereka menjawab, “Ya benar,Muhammad
telah mengatakannya.”

Jawab Abu Bakar,”Kalau sudah jelas shahih hadits….”

Pelajaran yang kedua. Yang pertama kita teliti, tanya dengan benar.
Yang kedua bagaimana sikap kita kalau hadits itu telah shahih, apakah (sikap
kita) “Nanti dulu,” “Kita tunggu dulu”, “Kita adu hadits ini dengan perkataan
guru kita.” Siapa guru kita sehingga perkataannya digunakan sebagai
timbangan hadits-hadits,sabda-sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak patut dan tidak pantas. Lihat, kalau sudah jelas hadits shahih, sudah
jelas benar, apa kata Abu Bakar ash-Shiddiq? “Kalau memang benar, beliau
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah mengatakan hal itu,bahwa dia
telah di-isra’kan dari Makkah ke Baitul Maqdis dalam satu malam, kembali
lagi, sungguh beliau telah benar.” Ini dia,kita benarkan. Kita terima hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  jika telah jelas shahih dan benar.
Menolak hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,menyelisihinya
akan menimbulkan dua dampak yg buruk. Apa kata Allah? “Maka hendaklah
takut orang-orang yang menyelisihi/menentang perintah-perintah
(Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) bahwa mereka akan ditimpa oleh
fitnah…..

‫ُصيبَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬


ِ ‫صيبَهُ ْم فِ ْتنَةٌ أَوْ ي‬
ِ ُ‫فَ ْليَحْ َذ ِر الَّ ِذينَ يُخَالِفُونَ ع َْن أَ ْم ِر ِه أَ ْن ت‬

“Hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Allah itu takut


akan ditimpa fitnah (cobaan) atau ditimpa azab yang pedih” (QS.An Nuur:
63)

Fitnah artinya tersesat dari jalan yang lurus, fitnah hatinya akan
berpaling dari jalan yang haq. Fitnah, hatinya akan tertutup dan terkunci.
Kenapa? Karena Allah berfirman:
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan
hati mereka.” (Quran Surat Ash-Shaff ayat 5)

Fitnah berupa kekacauan, perpecahan dan perselisihan.Apa yang


menyebabkan umat Islam berpecah belah? Berselisih? Karena mereka
menyelisihi sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
meninggalkan hadits-hadits Rasulullah, lalu mengambil perkataan
kiyai,guru,tuanku,khalifah,ustadz, sebagai kata putus,bukannya hadits-hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga umat hidup di tengah
fitnah, kekacauan, kesesatan. Lihat banyak sekali bentuk kesesatan,
penyimpangan, aliran yang beraneka ragam di tengah umat akibat
meninggalkan hadits-hadits,petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lihat perpecahan satu dan lainnya karena tidak berpegang teguh kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.Ini dampak buruk yang pertama dari
meninggalkan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.’

Yang kedua,  ‫صيبَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬


ِ ُ‫أَوْ ي‬

“….atau mereka ditimpa oleh azab yang pedih.”

Musibah-musibah,petaka-petaka, yang ditimpakan oleh Allah, gempa,


kebakaran, pembunuhan, semuanya itu disebabkan karena kaum muslimin
tidak berpegangteguh. Itu azab sekaligus peringatan.

Berkata orang-orang kuffar Quraisy pada Abu Bakar ketika mendengar


Abu Bakar berkata kalau memang benar dia mengatakannya, berarti dia
benar.Apa kata mereka (kaum kuffar)?  “Abu Bakar,apakah engkau percaya
kepada Muhammad? Dia mengatakan dia pergi Isra’ ke Baitil Maqdis tadi
malam lalu kembali lagi sebelum shubuh.”(Dijawab Abu Bakar),”Ya, saya
percaya.”

Apa yang membuat kita ragu kepada hadits Rasulullah?

Apa kata Abu Bakar? “Itu baru hal sepele, saya mempercayai
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam itu dalam perkara-perkara yang
lebih besar daripada itu.Saya percaya kepada dia terhadap berita-berita dari
langit yang dia sampaikan setiap pagi dan petang.Saya percaya wahyu yang
turun kepada dia. Pagi sudah turun wahyu, kadang petang ada lagi
wahyu.Saya percaya dengan hal itu.Terus wahyu itu turun.Apalagi hanya
sekadar ke Baitul Maqdis.”

Lihat, ini ‘aqidah,keyakinan yang harus dimiliki oleh setiap Muslim.


Walaupun seluruh dunia, walaupun satu kampungnya tidak percaya kepada
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.tetapi dia pegang teguh keimanan
tadi. Wujud nyata dari syahadat “Asyhadu anna muhammadar rasulullah”.
Berarti kita harus siap menerima setiap berita, ucapan apa saja yang
disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itulah
Abu Bakar ash-Shiddiq dinamakan ash-Shiddiq.Dan kisah yang diriwayatkan
oleh ‘Aisyah tadi diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim.Beliau menshahihkannya
di dalam kitab al-Mustadrak kemudian disetujui oleh Imam adz-Dzahabi,
diikrarkan oleh Imam adz-Dzahabi.

…………………………..

(masih ada kelanjutannya, insyaaAllah)

( ‫سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان ال إله إال أنت أستغفرك وآتوب‬


‫(حديث صحيح رواه ترمذي‬ ‫إليك‬

Subhanakallahumma wabihamdika asy-hadu an-laa ilaaha illa


anta,astaghfiruka wa atuubu ilaik.

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa


tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (Hadits Riwayat Tirmidzi,
Shahih).

C. Kata-Kata Mutiara Abu Bakar Ash – Shiddiq

Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiqradhiyallahu ‘anhumengatakan, “tiada


seorang hamba yang dianugerahi 10 hal, melainkan ia akan selamat dari berbagai
bencana dan penyakit, diasederajat dengan Muqarra bin sertaakan mendapatkan
derajat Muttaqin, yaitu ;

1. Jujur yang terus- menerusdisertaihati yang qana’ah,

2. Kesabaran yang sempurnadisertaidengan rasa syukur yang terus-menerus,

3. Kefaqiran yang abadi yang diikutidengansifatzuhud,

4. Berfikir yang terus-menerusdisertaidenganperut yang lapar,

5. Keprihatinan yang abadidisertaidengan rasa takut yang terus-menerus,

6. Kerjakeras yang terus-menerusdisertaidengansikaprendahdiri,

7. Keramahan yang terus-menerusdisertaidengankasihsayang,

8. Cinta yang terus-menerusdisertaidengan rasa malu,

9. Ilmu yang bermanfaatdiikutidenganpengamalan yang terus-menerus,

10. Iman yang langgeng yang disertaidenganakal yang kuat.


BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin
Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin
Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi
pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat
Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah
sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal
masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “Ash-Shiddiq” dan “Atiq”.

Khalifah Abu Bakar dalam masa yang singkat telah berhasil


memadamkan kerusuhan oleh kaum riddat yang demikian luasnya dan
memulihkan kembali ketertiban dan keamanan diseluruh semenanjung Arabia.
Selanjutkan membebaskan lembah Mesopotamia yang didiami suku-suku
Arab. Disamping itu, Jasa beliau yang amat besar bagi kepentingan agama
Islam adalah beliau memerintahkan mengumpulkan naskah-naskah setiap
ayat-ayat Al-Qur’an dari simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris)
yang pernah ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya, dan
menyimpan keseluruhan naskah di rumah janda Nabi SAW, yakni Siti
Hafshah.

Tidak lebih dari dua tahun, Khalifah Abu Bakar mampu menegakkan
tiang-tiang agama Islam, termasuk diluar jazirah Arab yang begitu luas.
Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar berlangsung hanya 2 tahun 3 bulan 11
hari. Masa tersebut merupakan waktu yang paling singkat bila dibandingkan
dengan kepemimpinan Khalifah-Khalifah penerusnya.

Dari semua kisah kedermawanan Abu Bakar, yang paling terkenang


adalah ketika ia menyerahkan seluruh hartanya untuk membiayai pasukan
muslimin yang hendak berangkat ke Perang Tabuk. Sampai-sampai, Nabi
pernah berkata “Aku tidak menemukan orang yang lebih dermawan dari Abu
Bakar”
Abu Bakar juga Seorang sahabat yang dikenal sangat memercayai
semua ucapan Nabi. Ketika hampir segenap penduduk Mekah tidak percaya
dengan Isra' Mikraj Nabi, Abu Bakar dengan tegas menyatakan
kepercayaannya. Karena itulah, Nabi memberinya gelar “ash-Shiddiq” yang
artinya "orang yang membenarkan".

Di tengah persiapan perang melawan pihak Bizantium, kabar duka


terdengar dari Madinah. Khalifah Abu Bakar jatuh sakit. Setelah 13 hari,
Khalifah pun wafat. Peristiwa itu terjadi pada Hari Senin, 23 Agustus 634 M
(13 H). Jenazahnya dikuburkan di samping makam Nabi Muhammad saw.

Khalifah Abu Bakar memimpin kaum muslimin hanya dalam waktu


yang sangat singkat, yaitu dua tahun lebih tiga bulan. Meski demikian, dia
telah menyumbangkan jasa yang sangat besar terhadap perkembangan Islam'
Pada saat kepemimpinannyalah Islam berhasil mempersatukan seluruh Jazirah
Arab, setelah terjadi begitu banyak pemberontakan. Sementara, kemenangan
tentara Islam di wilayah Sasaniah dan Syiria menunjukkan kepada dunia saat
itu bahwa kekuatan Islam tidak lagi bisa diremehkan. Prestasi lain yang tak
kalah penting adalah upaya pembukuan Al-Qur'an. Umar bin Khattab
merupakan khalifah kedua setelah Abu bakar, Umar menjadi khalifah yang
ditunjuk langsung oleh Abu Bakar.

2. Saran
Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh
dengan tantangan. Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya
dengan tanpa putus asa, penuh kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati,
juga memohon kepada-Nya serta lebih mempererat ukhuwah Islamiyyah,
agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, sentosa dan
sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekeliruan, untuk itu membutuhkan kritik dan
saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin,,,
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai