Anda di halaman 1dari 8

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

1. Definisi

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk ekspresi kemarahan

yang tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang

dapat membahayakan/mencederai diri sendiri, orang lain bahkan

merusak lingkungan (Prabowo, 2014).

Perilaku Kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan,

ditujukan pada diri sendiri/ orang lain secara verbal maupun non verbal

dan pada lingkungan (Yusuf, 2015).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada

diri sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau

amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan

gerakan motorik yang tidak terkontrol.

2. Penyebab Perilaku Kekerasan

Menurut Direja (2011), faktor penyebab terjadinya perilaku

kekerasan adalah sebagai berikut :

a. Faktor Predisposisi

1) Faktor Psikologis

a) Terdapat asumsi bahwa seseorang untuk mencapai suatu

tujuan mengalami hambatan akan timbul dorongan agresif

yang memotivasi Perilaku Kekerasan.


b) Berdasarkan penggunaan mekanisme koping individu dan

masa kecil yang tidak menyenangkan.

c) Rasa frustasi

d) Adanya kekerasan dalam rumah tangga, keluarga atau

lingkungan.

e) Teori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak

terpenuhi kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan

tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang

rendah.

f) Teori pembelajaran, perilaku kekerasan merupakan perilaku

yang dipelajari, individu yang memiliki pengaruh biologik

terhadap perlaku kekerasan lebih cenderung untuk

dipengaruhi.

2) Faktor Sosial Budaya

Seorang akan berespons terhadap peningkatan emosionalnya

secara agresif sesuai dengan respons yang dipelajarinya. Budaya

dapat mempengaruhi perilaku kekerasan, adanya norma dapat

membantu mendefinisikan ekspresi marah yang dapat diterima

dan yang tidak dapat diterima.

Kontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan

menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah

dalam masyarakat merupakan faktor predisposisi terjadinya

perilaku kekerasan.

3) Faktor Biologis
a) Pengaruh neurofisiologik, beragam komponen sistem

neurologis mempunyai implikasi dalam memfasilitasi dan

menghambat implus agresif.

b) Pengaruh genetik, menurut penelitian perilaku agresif

sangat erat kaitannya dengan genetik termasuk genetik tipe

kariotipe XYY, yang umumnya dimiliki oleh penghuni

penjara tindak kriminal (narapidana).

c) Gangguan otak, sindrom otak organik berhubungan dengan

berbagai gangguan serebral, tumor otak, trauma otak,

pemyakit ensefalitis,epilepsy terbukti berpengaruh terhadap

perilaku agresif dan tindak kekerasan.

b. Faktor Presipitasi

1) Klien : kelemahan fisik, keputusasaan,

ketidakberdayaan, kehidupan yang penuh

agresif, dan masa lalu yang tidak

menyenangkan

2) Interaksi : penghinaan, kekerasan, kehilangan

orang yang berarti, konflik, merasa

terancam baik internal dari permasalahan

diri klien sendiri maupun eksternal dari

lingkungan.

3) Lingkungan : panas, padat, dan bising


3. Tanda dan Gejala

Menurut Direja (2011), tanda dan gejala perilaku kekerasan ialah

sebagai berikut :

a. Fisik

Mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup,

wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.

b. Verbal

Mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara dengan

nada keras, kasar, ketus.

c. Perilaku

Menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak

lingkungan, amuk/agresif.

d. Emosi

Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam,

jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,

menyalahkan, dan menuntut.

e. Intelektual

Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan tidak

jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.

f. Spiritual

Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak

bermoral, dan kreatifitas terhambat.

g. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan

sindiran.

h. Perhatian

Bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan sosial.

4. Rentang Respon

Bagan 2.1 Rentang respon

Respons Adaptif Respon Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Gambar: Rentang Respon Peilaku Kekerasan

(Sumber :Direja,2011)

Keterangan :

a. Asertif adalah Individu dapat mengungkapkan marah tanpa

menyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan

b. Frustasi adalah Individu gagal mencapai tujun kepuasan saat marah

dan tidak dapat menemukan alternatif.

c. Pasif adalah Individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya.

d. Agresif adalah Perilaku yang menyertai marah,terdapat dorongan

untuk menuntut tetapi masih terkontrol.


e. Kekerasan adalah Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta

hilangny kontrol.

5. Pohon Masalah

Pohon masalah Perilaku kekerasan menurut (Prabowo, 2014).

Bagan 2.2 pohon masalah

Resiko Menciderai Effect

(pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan)

Core
Perilaku Kekerasan Problem

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran Causa

(Sumber : Prabowo,2014)

6. Masalah keperawatan yang terdapat pada klien dengan perilaku

kekerasan adalah sebagai berikut :

a. Resiko mencederai diri sendiri, lingkungan dan orang lain

b. Perilaku kekerasan

c. Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

7. Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

1) SP 1 Perilaku Kekerasan

a) Membina hubungan saling percaya


b) Identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala

yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,

akibatnya

c) Ajarkan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara

fisik (tarik nafas dalam dan memukul bantal atau kasur)

d) Masukkan ke jadwal kegiatan.

2) SP 2 Perilaku Kekerasan

a) Mengevaluasi kegiatan sebelumnya

b) Mengajarkan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan

cara minum obat secara teratur

c) Masukkan ke jadwal kegiatan harian

3) SP 3 Perilaku Kekerasan

a) Evaluasi jadwal harian kegiatan yang telah dilakukan

b) Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal :

meminta dengan baik, menolak dengan baik,

mengungkapkan dengan baik

c) Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

4) SP 4 Perilaku Kekerasan

a) Evaluasi jadwal kegiatan harian yang telah dilakukan

b) Latihan mengungkapkan rasa marah secara spiritual

c) Memasukkan ke jadwal kegiatan harian


Daftar pustaka samakan dengan deficit perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai