PERILAKU KEKERASAN
A. Masalah Utama
Perilaku Kekerasan
C. Pohon Masalah
(Core problem)
Resiko perilaku kekerasan
Halusinasi
(Penyebab)
E. Diagnosa Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitryasari dan Nihayati (2015 : 133), diagnosa yang muncul
antara lain :
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan berhubungan
dengan perilaku kekerasan
2. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
F. Rencana Tindakan
Menurut Yusuf, Fitryasari dan Nihayati (2015 : 133-135), rencana tindakan
keperawatan untuk pasien harga diri rendah adalah :
1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien
a. Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya
5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka
b. Tindakan
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan interaksi
d) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu
pasien
2) Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini
dan masa lalu
3) Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
a) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
b) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
c) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
d) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
e) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4) Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang bisa dilakukan
pada saat marah secara :
a) Verbal
b) Terhadap orang lain
c) Terhadap diri sendiri
d) Terhadap lingkungan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Tujuan untuk pasien
1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya
5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka
b. Tujuan untuk keluarga
Keluarga dapat merawat pasien dirumah
4. Tindakan Keperawatan
SP 1
a. Tindakan untuk pasien
1) Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang dilakukan, akibat PK
2) Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual
3) Latihan cara mengontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul
kasur dan bantal
4) Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik
b. Tindakan untuk keluarga
1) Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2) Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya PK
(gunakan booklet)
3) Jelaskan cara merawat PK
4) Latih satu cara merawat PK dengan melakukan kegiatan fisik: tarik
nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
5) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
SP 2
a. Tindakan untuk pasien
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik. Beri
pujian
2) Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
3) Latih cara memberikan/membimbing minum obat
4) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
SP 3
a. Tindakan untuk pasien
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara, yaitu:
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan
verbal
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik dan
memberikan obat. Beri pujian
2) Latih cara membimbing: cara bicara yang baik
3) Latih cara membimbing kegiatan spiritual
4) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
SP 4
a. Tindakan untuk pasien
1)Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat & verbal. Beri pujian
2)Latih cara mengontrol spiritual (2 kegiatan)
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,
verbal dan spiritual
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik,
memberikan obat, latihan bicara yang baik & kegiatan spiritual. Beri
pujian
2) Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
3) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
B. Strategi Komunikasi
1. SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab,
perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik.
2. Orientasi :
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya suster I, saya senang dipanggil N,
saya perawat yang bertugas di bangsal ini. Hari ini saya dinas pagi, dari pukul
07.00-14.00 WIB. Saya yang akan merawat bapak di Rumah Sakit ini. Nama
Bapak siapa? Senang dipanggil apa ?”
“Bagaimana perasaan Bapak saat ini ? Masih ada perasaan kesal atau
marah? Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan
marah Bapak.”
“Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau 20
menit ? Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Pak?
Bagaimana kalau disini ?”
3. Kerja :
“Apa yang menyebabkan Bapak marah ? Apakah sebelumnya Bapak pernah
marah ? Terus, penyebabnya apa ? Samakah dengan yang sekarang ?
O..iya, jadi ada 2 penyebab marah Bapak.”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti Bapak pulang ke rumah dan istri
belum menyediakan makanan, apa yang Bapak rasakan ?”
“Apakah Bapak merasakan kesal kemudian dada Bapak berdebar-debar,
mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang Bapak lakukan ? O..iya, jadi Bapak memukul istri Bapak
dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan terhidang ? Iya,
tentu tidak. Apa kerugian cara yang Bapak lakukan ? Betul, istri jadi sakit dan
takut, piring-piring pecah. Menurut Bapak adakah cara lain yang lebih baik ?
Maukah Bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara untuk mengontrol marah ya yaitu dengan fisik, minum
obat, verbal, dan spiritual. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi
melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yang pertama dengan cara fisik,
yaitu dengan tarik napas dalam dan pukul-pukul bantal.”
“Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak rasakan maka Bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup
berlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba
lagi, tarik napas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah,
lakukan 5 kali. Lalu yang kedua adalah memukul-mukul bantal, jika rasa
marah Bapak muncul maka langsung saja Bapak pukul bantal yang berada di
atas kasur sekuat tenaga, seperti ini misalnya. Coba Bapak lakukan yang
saya ajarkan tadi. Bagus sekali, Bapak sudah dapat melakukannya.
Bagaimana perasaan Bapak?”
“Nah, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya.”
4. Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan
Bapak ?”
“Iya jadi ada 2 penyebab Bapak marah..(sebutkan) dan yang Bapak rasakan..
(sebutkan) dan yang Bapak lakukan..(sebutkan) serta akibatnya ..(sebutkan)”
“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah Bapak yang
lalu. Tadi sudah saya ajarkan 2 cara mengatasi perasaan marah Bapak yaitu
napas dalam dan memukul-mukul bantal, coba dipraktekkan lagi apa yang
saya ajarkan tadi. Bagus sekali saya rasa Bapak sudah bisa. Nanti di
praktekkan lagi ya. Bagaimana jika kita masukkan latihan ini ke dalam jadwal
Bapak. Baik, Bapak mau hari apa? Berapa kali Pak ? Mau di mana ? Baik
kalau begitu. Besuk kita latihan lagi dan besuk akan saya ajarkan cara yang
ke 2 untuk mengatasi marah Bapak yaitu dengan minum obat ya Bapak,
Bapak mau ketemu dimana dan jam berapa? Jangan lupa cara yang saya
ajarkan tadi di praktekkan ya. Selamat siang Bapak, sampai jumpa besuk.”
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna et. al. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN
(Basic Course). EGC, Jakarta
Yosep, H. Iyus dan Titin Sutini. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance
Mental Health Nursing. PT Refika Aditama, Bandung
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika, Jakarta