Nabi Yusuf a.s. adalah putra bungsu Nabi Ya’kub a.s. dari istrinya yang bernama
Rahil binti Laban. Nabi Yusuf a.s. menjadi putra kesayangannya. Rasa sayang Nabi
Ya’kub a.s. yang lebih terhadap Nabi Yusuf a.s. membuat saudara-saudaranya menjadi iri
terhadapnya. Wajah Nabi Yusuf a.s. lebih tampan dibandingkan dengan saudara-
saudaranya yang lain. Allah swt. Menganugerahi Yusuf kemampuan untuk menafsirkan
mimpi.
Suatu hari Nabi Yusuf a.s. bermimpi tentang sebelas bintang, matahari, dan bulan
turun dari langit dan bersujud di depannya. Ia menceritakan mimpinya ini kepada
ayahnya. Nabi Ya’kub gembira mendengar cerita tersebut dan menyatakan bahwa Allah
swt. Akan memberikan kemuliaan, ilmu dan kenikmatan hidup yang mewah bagi
putranya.
Suatu ketika, Nabi Yusuf a.s. diajak bermain oleh saudara-saudaranya, setelah mereka
berhasil membujuk ayahnya untuk mengizinkannya. Kesempatan itu digunakan untuk
membinasakan Nabi Yusuf a.s. Ketika sampai di suatu tempat yang dituju, Nabi Yusuf
a.s. diceburkan ke dalam sebuah telaga yang dalam. Baju Nabi Yusuf a.s. dikoyak-koyak
lalu dilumuri darah dengan darah kambing. Kemudian dengan wajah yang sedih mereka
menyampaikan berita kepada ayahnya bahwa Nbai Yusuf a.s. telah dimakan serigala.
Diluar dugaan mereka, Nabi a.s. ditolong oleh beberapa orang kafilah yang lewat
ditempat itu. Ia kemudian dibawa ke Mesir untuk dijual sebagai budak hingga akhirnya
dibeli oleh keluarga pembesar Mesir. Kisah mimpi Nabi Yusuf a.s. dan perbuatan
saudara-saudaranya ini dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 4-21.
Wajah Nabi Yusuf a.s. yang sangat tampan itu membuat istri raja yang bernama
Zulaikha terpikat. Suatu ketika, Zulaikha mengajak Nabi Yusuf a.s. untuk melanggar
syariat dengan berbuat tidak terpuji, akan tetapi Nabi Yusuf a.s. menolak ajakan tersebut
sehingga terjadilah pertengkaran kecil. Sementara kejadian itu berlangsung, raja tersebut
dating dan Zulaikha memutar balikkan kenyataan dengan mengatakan pada suaminya
bahwa Nabi Yusuf a.s. telah berlaku tidak terpuji terhadapnya. Raja itu sangat murka.
Namun, belum sempat ia berbuat sesuatu terhadap Nabi Yusuf a.s. bayi yang ada di
sekitar tempat itu berbicara dengan fasihya. Ia mengatakan bahwa jika nabi Yusuf a.s.
robek dibagian depan, maka Nabi Yusuf a.s. lah yang bersalah, tetapi kalau bajunya robek
di bagian belakang maka Zulaikha yang bersalah. Setelah pembesar itu memeriksa,
ternyata yang robek adalah kemeja bagian belakang Nabi Yusuf a.s. Dengan demikian,
Nabi Yusuf a.s selamat dari tuduhan.
Cerita tersebut akhirnya menyebar ke masyarakat luas. Zulaikha yang merasa malu
karena menjadi pembicaraan orang mengundang istri-istri pembesar ke rumahnya.
Mereka diberinya makan yang enak-enak serta masing-masing sebilah pisau untuk
mengiris buah. Ketika mereka sibuk mengupas buah, Zulaikha menyuruh Nabi Yusuf a.s.
keluar. Tanpa sadar, ketika melihat wajah Nabi Yusuf a.s para wanita itu melukai jari-jari
tangan mereka sendiri. Mereka menjadi mengerti mengapa Zulaikha begitu terpikat
kepada Nabi Yusuf a.s. Akhirnya Nabi Yusuf a.s. dipenjarakan atas permintaan Zulaikha
yang sudah merasa terhina.
Nabi Yusuf a.s. keluar dari penjara karena kecerdasan dalam menafsirkan mimpi raja.
Akhirnya Nabi Yusuf a.s. dibebaskan oleh raja Mesir. Bahkan Nabi Yusuf a.s. dipercaya
menjadi bendahara kerajaan dan membuat rencana kerja agar Mesir terhindar dari
kesulitan jika masa kekeringan tiba, seperti yang tergambar dalam mimpi raja.
Setelah keluar dari penjara, Nabi Yusuf a.s. makin banyak memperlihatkan prestasi
yang mengagumkan. Tidak heran kalau di kemudian hari ia diangkat menjadi perdana
menteri. Ketika Nabi Yusuf a.s. menjadi perdana menteri, Negeri Mesir menjadi makmur
sekalipun di sekelilingnya menderita akibat paceklik yang berkepanjangan. Pada saat itu
ia sempat bertemu dengan ayahnya dan seluruh saudaranya. Mereka hidup rukun setelah
Nabi Yusuf a.s. memaafkan saudara-saudaranya.
Nabi Yusuf adalah salah satu Nabi yang patut kita jadikan suri tauladan dalam kehidupan
sehari-harai. Karna ada banyak sikap teladan dari Nabi Yusuf yang bisa kita jadikan panutan
yang terpapar jelas dalam surat Yusuf. Diantaranya:
1. Keimanan Nabi Yusuf
Keimanan Nabi Yusuf dapat kita lihat dari peristiwa Zulaikhah yang ingin merayu
Nabi Yusuf untuk maksiat tetapi beliau menolak lantaran keimanan beliau kepada Allah
ang sangat tinggi. Nabi Yusuf A.S. adalah seorang pemuda yang tampan dan menarik.
Baginda sangat mempersonakan dan menawan. Baginda adalah seorang budiman yang
dikurniakan Allah dengan nikmat, kasih sayang dan sentiasa dipelihara Allah. Baginda
disanjungi oleh ahli-ahli rumah tuannya. Masa berlalu, isteri tuannya telah meletakkan
baginda pada kedudukan yang tidak sepatutnya. Dia telah jatuh cinta kepada baginda dan
tidak dapat melupakan Nabi Yusuf A.S. Pada suatu hari, semasa ketiadaan suaminya, dia
mendekati baginda dan berkeinginan untuk lebih rapat lagi dengan baginda. Nabi Yusuf
A.S. mengelakkan diri daripadanya meskipun menjeling ke arah wanita tersebut. Baginda
cuba melarikan diri, tetapi dia telah mengejar juga Nabi Yusuf A.S.. Dia menarik baju
Nabi Yusuf A.S. dari belakang lantas terkoyaklah baju baginda. Tiba-tiba muncul
pembesar di tempat kejadian dan dia berasa sangat marah melihat keadaan tersebut. Hal
ini terkisahkan dalam surat Yusuf ayat 23-26:
Kemudian mereka bertemu kembali di mesir Dan saudara seayah dengan Nabi Yusuf yaitu
Benyamin di tahan di mesir karna tertuduh piala (tempat minum) Raja. Namun hal ini
sebelumnya telah beliau katakan kepada Benyamin agar tidak risau dengan pa yang
nantinya terjadi kepada saudara-saudaranya. Tapi sebenarnya hal itu untuk berujuan
menyadarkan mereka atas perbuata mereka selam ini kepada Nabi Yusuf. Ahirnya mereka
semua pulang kecuali saudara tertua mereka yang takut akan ayahnya dan berkata,
Ketika mereka kembali ke bapak mereka dan menceritakan padanya apa yang telah
terjadi, Ya’qub malah menuduh mereka telah mencuri dengan mengatasnamakan saudara
mereka, karenanya ia teringat kembali pada Yusuf, “Dia berpaling dari mereka (anak-
anaknya) seraya berkata,
َف َوأَ ِخي ِه ِإذْ أَ ْنت ُ ْم َجا ِهلُون ُ ع ِل ْمت ُ ْم َما فَعَ ْلت ُ ْم بِيُو
َ س َ قَا َل ه َْل
“Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan
saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?.” (Q.S Yusuf Ayat
89) Ketika itulah mereka tahu bahwa, dia sebenarnya adalah Yusuf, mereka menayainya
dan Yusufpun menjawabnya sambil menangis dan membuka rahasia yang selama ini ia
pendam dari mereka. Mereka memuji pada Allah dan percaya bahwa Allah
swt. menganugerahi keutamaan pada Yusuf mengalahkan mereka dan memberinya ilmu,
harapan dan keutamaan, memaafkan mereka dan menerima permohonan maaf
mereka.Yusuf berkata:
َاح ِمين
ِ الر َّ يب َعلَ ْي ُك ُم ْاليَ ْو َم َي ْغ ِف ُر
َّ َللاُ لَ ُك ْم َوه َُو أ َ ْر َح ُم َ قَا َل ال تَثْ ِر
”Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni
(kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang.” (Q.S Yusuf ayat
92). Ia bertanya pada mereka,”Apa yang dikerjakan ayah sekarang?”. Mereka
menjawab,”Ketika kehilangan Benyamin, beliau buta karena rasa sedih”, maka ia
memberikan baju gamisnya pada mereka dan berkata
ِ ف لَ ْوال أَ ْن تُفَنِِّد
ُون ُ ألجدُ ِري َح يُو
َ س ُ ت ْال ِع
ِ ير قَا َل أَبُو ُه ْم ِإنِِّي ِ َصل
َ ََولَ َّما ف
“Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal
(tentu kamu membenarkanku).” (Q.S Yusuf ayat 94) Mereka mengulurkan baju itu pada
wajahnya maka ia bisa melihat kembali. “Berkata Ya’qub, ‘Tidakkah aku katakan
kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahui.”. Dengan
memohon maaf mereka berkata padanya, ”Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi
kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah
(berdosa)”. Ya’qub berkata,”Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
3. Berbakti Kepada Orang Tua (Q.S Yusuf ayat 99-100)
Berbakti kepada orang tua adalah salah satu akhlak terpuji. Karna sebab adanya
orang tualah, kita bisa terlahir di dunia ini. Maka wajib bagi kita untuk berbakti
kepadanya. Bahkan Rasullallah bersabda “ Ridha-Nya Allah adalah Ridhonya orang tu.
Dan Murkanya Alllah adalah murkanya orang tua. Begitu tinggi kedudukan orang tua
dalam kehidupan ini, sampai-sampai Allah akan murka jika orang tua kita juga murka.
Dalam hal berbakti kepada Orang tua, Nabi Yusuf termasuk salah satu dari
padanya. Beliau sangant sayang kepada orang tuanya, dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat
Yusuf ayat 99-100:
ُ َو َرفَ َع أَ َب َو ْي ِه َعلَى ْال َع ْر ِش َوخ َُّروا لَه- ََللاُ ِآمنِين َّ ص َر ِإ ْن شَا َء ْ ف َآوى ِإلَ ْي ِه أَبَ َو ْي ِه َوقَا َل ادْ ُخلُوا ِم َ س ُ فَلَ َّما دَ َخلُوا َعلَى يُو
َ
َسنَ ِبي إِذْ أ ْخ َر َجنِي ِمنَ ال ِسِّجْ ِن َو َجا َء ِب ُك ْم ِمن َ
َ ْاي ِم ْن قَ ْب ُل قَدْ َجعَلَ َها َر ِبِّي َحقًّا َوقَدْ أح ْ ِ َس َّجدًا َوقَا َل يَا أَب
َ َت َهذَا ت َأ ِوي ُل ُرؤْ ي ُ
ْ ٌ طانُ بَ ْي ِني َوبَيْنَ ِإ ْخ َوتِي ِإ َّن َربِِّي لَ ِط
يف ِل َما يَشَا ُء ِإنَّهُ ه َُو العَ ِلي ُم َ ش ْي َ َْالبَدْ ِو ِم ْن بَ ْع ِد أ ْن نَز
َّ غ ال َ
Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia
berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman(99). Dan ia
menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan
diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah takbir mimpiku
yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan
sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari
rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan
merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana(100)
Dari ayat diatas dijelaskan bgaimana Nabi Yusuf sangat mencitai oang tuanya, yang patut
kita jadikan tauladan dan panutan dalam keseharian kita. Terutama kepada orangtua.