Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Harus Bermazhab?

“Sesungguhnya agama Islam akan terpecah Rasulullah SAW bersabda,


menjadi 73 kelompok, 72 masuk ke Neraka dan
satu yang masuk Surga, dia adalah Al-Jama’ah”. “Sebaik-baik manusia adalah generasiku
(HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dari Anas (sahabat), kemudian orang-orang sesudah
bin Malik ra) mereka (tabi’in), kemudian orang-orang
sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).” (HR. Bukhari
Saat ini ada banyak kelompok-kelompok Islam. no. 6429 dan Muslim no. 2533 hadits ini adalah
Yang manakah yang lurus? Yang lurus adalah Mutawatir)
yang mengikuti Imam Mazhab, dalam hal ini
Mazhab Syafi’ie dengan aqidah Asy’ari yang Imam Malik punya 300 guru dari kalangan
merupakan mazhab mayoritas di Indonesia. Tabi’in (anak sahabat Nabi) dan 600 guru dari
kalangan Tabi’it Tabi’in (cucu sahabat Nabi).
Kenapa kita mengikuti Imam Mazhab? Karena Selain menguasai 1 juta hadits, mereka melihat
mereka adalah ULAMA yang paling paham akan langsung praktek ibadah anak-anak dan cucu-
Al Qur’an dan Hadits: cucu sahabat seperti sholat, puasa, dsb.
Sementara anak sahabat melihat langsung
Firman Allah: praktek ibadah sahabat. Dan sahabat belajar
“…Bertanyalah kepada Ahli Zikir (Ulama) jika langsung pada Nabi. Jadi mereka cuma terpisah
kamu tidak mengetahui” [An Nahl 43] 1-2 generasi saja dari Nabi. Beda dengan kita
yang jaraknya 1400 tahun dari Nabi dengan
“Dan perumpamaan2 ini Kami buat untuk jarak sekitar 45 generasi lebih. Mereka hidup
manusia, dan tiada memahaminya kecuali pada 3 generasi terbaik pertama dalam Islam.
orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43) Beda jauh dengan Ibnu Taimiyyah yang lahir
tahun 661 H dan Muhammad bin Abdul
Imam Syafi’ie (lahir tahun 150 H) hafal Al Qur’an
Wahhab yang lahir tahun 1115 H.
umur 7 tahun dan hafal kitab Al Muwaththo
umur 10 tahun. Beliau menguasai 1 juta hadits. Sebaliknya kita diperintahkan Nabi untuk
Imam Malik guru beliau lahir tahun 93 Hijriyah menghindari paham akhir zaman. Meski mereka
(83 tahun setelah wafatnya Nabi). Islam saat itu rajin mengutip Al Qur’an dan Hadits karena itu
masih murni. Penyimpangan belum terlalu jauh cuma di kerongkongan mereka. Mereka tidak
dan banyak: paham dan tidak mengamalkannya:
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata: mazhab terbesar Islam yang dianut oleh 80%
Muslim. Meski berbeda, mereka saling
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di menghormati dan dijalin oleh persaudaraan.
akhir zaman akan muncul kaum yang muda Inilah yang dinamakan Jama’ah atau As
usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan Sawaadul A’zhom yang merupakan golongan
pembicaraan yang seolah-olah berasal dari yang selamat. Bukan firqoh atau sempalan
manusia yang terbaik. Mereka membaca sebagaimana kebanyakan aliran sesat. Ikutilah
Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mayoritas Muslim/Jumhur ulama
mereka. Mereka keluar dari agama, secepat
anak panah meluncur dari busur. Apabila “Untuk golongan kanan, yaitu segolongan
kalian bertemu dengan mereka, maka besar dari orang-orang yang terdahulu. dan
bunuhlah mereka, karena membunuh mereka segolongan besar pula dari orang-orang yang
berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. kemudian.” [Al Waaqi’ah 38-40]
(Shahih Muslim No.1771)
Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang dalam kesesatan. Karena itu jika terjadi
usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka perselisihan maka ikutilah suara terbanyak.
mengatakan sebaik-baiknya perkataan (HR. Anas bin Malik)
manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai
kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka Kekuatan Allah beserta jama’ah (seluruh
keluar dari din (agama Islam) sebagaimana umat). Barangsiapa membelot maka dia
anak panah keluar dan busurnya.” (HR. membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)
Bukhari dan Muslim) “Allah tidak akan membiarkan ummatku
Contoh: meski mereka mengajak kita dalam kesesatan, selamanya. Ikutilah As-
mengamalkan Al Qur’an dan Hadits, mereka Sawad Al-A’zhom. Tangan Allah bersama
justru meninggalkan Al Qur’an dan Hadits. Jika jamaah. Barang siapa menyendiri, ia akan
Nabi menyayangi sesama Muslim, menjauhi menyendiri dalam neraka.” [Al-Hakim]
lisan dan tangan dari menyakiti Muslim, mereka As Sawaadul A’zhom artinya kerumunan hitam
justru sebaliknya. Mereka mencaci Muslim (rambut manusia) yang amat besar/banyak.
dengan sebutan yang buruk seperti Ahlul Bid’ah Maknanya sama dengan Jama’ah.
(yang sesat menurut paham mereka), Musyrik,
Kafir, dsb. Bahkan di Libya, Suriah, Iraq, dsb Ada pun dalil Al Qur’an yang diajukan sempalan
mereka membunuh sesama Muslim seperti akhir zaman, itu artinya kebanyakan manusia
membunuh nyamuk. yang sesat (Aktsaarun Nas). Bukan kebanyakan
Muslim, apalagi kebanyakan ulama.
“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam
berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Media Islam
Allah padahal mereka tidak menjalankannya
www.media-islam.or.id
sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)

Mazhab Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Mazhab


Hanafi, Maliki, Syafi’ie, dan Hanbali) adalah

Anda mungkin juga menyukai