Disusun guna memenuhi nilai ujian tengah semester mata kuliah Pemikiran Islam
TAHUN 2022
A. HIZBUT TAHRIR
1. KRITIKAN
2
ar-Risalah hlm. 457
3
Fathul Bari 13/234
3) Mereka menolak taqdir Allah ‘Azza wa Jalla. Hal ini jelas sekali
menyelisihi nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah yang menyatakan bahwa
segala sesuatu telah telah ditakdirkan Allah Ta’ala.
2. SARAN
Inilah sedikit yang bisa kami paparkan tentang penyimpangan-penyimpangan
Hizbut Tahrir, sebetulnya masih banyak hal-hal lain yang belum kami cantumkan
karena keterbatasan tempat, semoga yang kami paparkan di atas bisa menjadikan
kewaspadaan kepada kita semua tentang bahaya kelompok ini, dan sekaligus
menyadarkan saudara-saudara kami yang hingga saat ini masih terperdaya dengan
kelompok ini serta membuka mata mereka tentang jati diri kelompok ini. Semoga
Allah selalu menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalannya para nabi,
para shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Amin
1) Ilmu itu dianggap sah jika terpenuhi 3 syarat [1] manqul (diterima
langsung dari guru), [2] musnad (mempunyai sandaran yang disebut
sanad), dan [3] mutashil (bersambung) sampai ke Rasulullah. Sehingga
ilmu baru dianggap sah jika memiliki kriteria Manqul Musnad Muttashil
(MMM).
2) Pengakuan Nur Hasan bahwa dia belajar hadis di Mekah belasan tahun,
memberi pengaruh kuat kepada masyarakat yang awam tentang islam.
Sehingga mudah percaya dengan apa yang diucapkan Nur Hasan.
3) Nur Hasan mengklaim, dirinya satu-satunya yang memiliki sanad
muttashil (bersambung) untuk semua kitab hadis. Dia juga mengklaim
bahwa dirinya satu-satunya jalur untuk menimba ilmu yang sah secara
musnad muttashil di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
4) Atas dasar itu, mereka memiliki doktrin bahwa ilmu hanya sah jika
dimanqul dari Nur Hasan dan murid-muridnya.
5) Bila ilmu tidak MMM dari Nur Hasan dan murid-muridnya maka ilmunya
tidak sah.
6) Konsekwensinya seluruh ibadah dilakukan tanpa dasar ilmu yang sah.
7) Jika ilmu tidak sah, maka semua amal tidak sah alias batal. Sehingga
syahadatnya batal, shalatnya batal, puasanya batal, zakatnya batal, dan
semua amalnya batal.
8) Orang yang semua amalnya batal maka dia kafir. Dan setiap orang kafir
maka dia najis, tidak boleh menikah dengan mereka, dst
2. Bantahan untuk Aqidah Manqul
Pertama, keyakinan bahwa ilmu yang sah hanya bisa diperoleh secara
manqul, bertentangan dengan dalil-dalil al-Quran dan hadis yang menunjukan
4
Manqul artinya dinukil, diambil langsung dari sumbernya dengan berhadap-hadapan. Tidak melalui
tulisan, atau media komunikasi lainnya. Misalnya Seorang murid A dianggap manqul ke guru B, ketika A
mendatangi B untuk mempelajari ilmu tertentu darinya
bahwa sampainya ilmu kepada seseorang tidak harus dengan manqul. Bahkan
kapanpun ilmu itu sampai kepadanya, selama kebenarannya bisa dipertanggung
jawabkan, maka ilmu itu adalah sah dan harus diamalkan. Allah berfirman,
Anda bisa membayangkan, ketika ada orang islam yang membaca satu ayat atau
hadis dari sebuah tulisan dan dia bisa memahaminya, kemudian dia enggan
mengamalkannya, dengan alasan nunggu manqul dulu dari tokoh LDII. Betapa
banyak perintah dan larangan yang akan dilanggar manusia!!
5
QS. Al-An’am: 19
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada Kisra, Qaishar,
Najasyi dan kepada selurus penguasa, mengajak mereka kepada Allah. Namun
bukan an Najasyi yang jenazahnya dishalati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam6
Anda bisa bayangkan, andai sistem manqul harus mereka terapkan sebagai
syarat keabsahan ilmu. Tentu para raja itu berhak untuk menolak isi surat dan
meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendatangi mereka
mengajarkan islam secara manqul.
Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, cara inipun dipakai oleh para
sahabatnya seperti surat Umar kepada Abu Musa al ‘Asy ‘ari yang terdapat
didalamnya hukum-hukum yang berkaitan dengan Qadha’. Demikian pula
Aisyah menulis surat kepada Hisyam bin Urwah berisi tentang shalat. (al-
Kifayah fi Ilmi ar-Riwayah, 343).
Jika kita menerapkan sistem manqul LDII, berarti semua isi surat di atas tidak
berlaku, hingga mereka harus menemui penulisnya langsung dan manqul
darinya.
3. SARAN
Lakukan apa yang Rasulullah lakukan dan perintahkan, dan jangan melakukan
apa yang Rasulullah larang dan tidak perintahkan. Janganlah coba untuk
menambah-nambahi Islam yang diajarkan Rasulullah, dan jangan pula
mengurang-ngurangi nya. Biarkan Islam tetap seperti apa adanya, agar hidup kita
selamat dunia dan akhirat.
6
HR. Bukhari no. 7 dan Muslim no. 4583
Kita tahu bahwa FPI suka sekali mengimgkari kemungkaran dengan tindakan
anarkis padahal hal itu dilarang oleh syariat islam. Al Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata:
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mensyariatkan kepada umatnya
kewajiban mengingkari kemungkaran agar terwujud melalui pengingkaran
tersebut suatu kebaikan (ma’ruf) yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Jika
ingkarul mungkar mengakibatkan terjadinya kemungkaran yang lebih besar
darinya dan lebih dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tidak boleh dilakukan
walaupun Allah membenci kemungkaran tersebut dan pelakunya.
Hal ini seperti pengingkaran terhadap para raja dan penguasa dengan cara
memberontak, sungguh yang demikian itu adalah sumber segala kejahatan dan
fitnah hingga akhir masa
Dan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminta izin untuk
memerangi para penguasa yang menunda-nunda shalat hingga keluar waktunya.
Mereka berkata: apa tidak lebih baik bila kita memerangi mereka? Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
ﻣﺎ ﺃﻗﺎﻣﻮﺍ ﺍﻟﺼﻼﺓ،ﻻ
Barang siapa melihat pada pemimpinnya apa yang dia membencinya, hendaknya
ia (bersabar (menahan diri), dan jangan mencabut ketaatan kepadanya.
Dan barangsiapa merenungkan apa yang terjadi pada (umat) Islam dalam
berbagai fitnah yang besar maupun yang kecil, niscaya akan melihat bahwa
penyebabnya adalah mengabaikan prinsip ini dan tidak sabar atas kemungkaran,
sehingga berusaha untuk menghilangkannya namun akhirnya justru muncul
kemungkaran yang lebih besar darinya.”
2. SARAN
Kita harus taat kepada pemimpin walaupun pemimpinnya berhati setan dan
bersabar atas kemungkaran mereka dan beragamalah diatas dalil jangan taqlid
atau memakai perasaan atau menuhankan akal
D. NAHDATUL ‘ULAMA ( NU )
1. Kritik
a) Sebagai organisasi sosial, NU belum mempunyai rumusan visi sosial yang
operasional dan jelas, yang dipahami dan disepakati oleh setiap pemimpin
NU di semua level untuk diperjuangkan di semua kesempatan.
b) Mayoritas warga NU hidup dalam keterbelakangan dan kemiskinan
7
I’laamul Muwaqqi’in 3/4
c) Organisasi NU belum mencerminkan sebuah organisasi modern, di mana tata
laksana organisasi tidak berjalan dan lemahnya kebijakan financial serta
pengelolaannya yang belum transparan
d) Masih marak dan merajalelanya TBC ( Tahayyul, Bid’ah dan Churafat )
dalam kehidupan warga NU
2. SARAN
Memang berpegang teguh dengan tali sunnah pada akhir zaman ini seperti
memegang bara api. Panas, tetapi harus tetap dipegang teguh agar cahaya sunnah
tetap terpancar dan bersinar ditengah kaum muslimin saat ini yang sudah jauh
keluar dari ajaran rasulullah alaihis sholatu wasallam
2. KRITIKAN
a) Banyak orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan
itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah”
yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya.
8
Siyar A’lamin Nubala XX/442
b) Beliau adalah Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang
menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau
berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.
3. SARAN
Sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para
‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah
ditetapkan syari’ah. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan petunjuk
kepada kita sehingga tidak tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan
fitnah ini.
F. MUHAMMADIYAH
1. KRITIKAN
Kecenderungan kuat Muhammadiyah pada gerakan aksi (amaliah) menjadikan
gerakan pemikiran kurang berkembang dengan baik, sehingga kurang
memberikan kontribusi bagi pengembagan pemikiran Islam dan kebangsaan
Indonesia, maupun dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran bagi peradaban
dunia
2. SARAN
untuk mengkonstruk lebih luas wacana Islam Berkemajuan di tengah masyarakat
Indonesia, Muhammadiyah harus mampu menggunakan media-media yang ada
di luar media resmi Muhammadiyah
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Barduzbah Al-Ju'fi Al-
Bukhari, Shahih al Bukhori
Abul Hasan Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Warad bin Kausyaz Al Qusyairi An Naisaburi,
Shahih Muslim
Hizbut Tahrir Mu’tazilah judud” dari Majalah Salafiyyah, Riyadh, Edisi Kedua, tahun 1417 H
Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin
Ahmad bin Hajar, fathul baari