Anda di halaman 1dari 11

PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER

“ KRITIK DAN SARAN TERKAIT ORGANISASI-ORGANISASI YANG


MENGADOPSI PAHAM FUNDAMENTALIS, TRADISIONALIS, REFORMIS,
POST TRADISIONALIS DAN MODERNIS ”

Dosen Pengampu : Ustadz Jumadi Washolo Lc., M.Pd.

Disusun guna memenuhi nilai ujian tengah semester mata kuliah Pemikiran Islam

Disusun oleh : Muhammad Fadil ( 148623021061 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

TAHUN 2022
A. HIZBUT TAHRIR
1. KRITIKAN

Di antara jama’ah-jama’ah dakwah yang menyelisihi manhaj para rasul adalah


Hizbut Tahrir yang mengonsentrasikan dakwahnya untuk merebut kekuasaan dan
mendirikan Khilafah Islamiyyah (negara Islam) dan mengabaikan sisi-sisi penting
dari syari’at Islam seperti aqidah, akhlak, dan yang lainnya. Mengingat begitu
gencarnya dakwah mereka pada hari ini dan di sisi lain banyak dari kaum
muslimin yang belum mengetahui hakikat dakwah mereka maka insya Allah di
dalam bahasan kali ini akan kami paparkan studi kritis terhadap manhaj kelompok
ini dengan menukil dari tulisan-tulisan mereka sendiri dan penjelasan-penjelasan
para ulama tentang hakikat mereka.

1) Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-albani Rahimahullah Menjelaskan


bahwasanya Hizbut Tahrir banyak terpengaruh oleh pemikiran kelompok
Mu’tazilah yang mana kelompok ini ( Mu’tazilah ) menjadikan akal semata
sebagai sumber dan dasar hukum1dan Syubhat mereka ini telah dikikis
habis dan dihancurkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
dalam kitabnya yang agung yang berjudul Dar’u Ta’arudh al-‘Aql wan
Naql yang tersusun dalam 10 jilid, kemudian diringkas oleh muridnya al-
Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Shawa’iq Mursalah
yang tersusun dalam dua jilid.

2) Termasuk kesesatan mereka bahwasanya kelompok ini menolak hadits


ahad dalam masalah ‘aqidah. Anggapan mereka ini kemudian dibantah oleh
para ulama diantaranya Al-Imam As-Syafi’I2, al-Hafizh Ibnu Hajar al-
Asqalani3, dan al-Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi Rahimahumullah
1
“Hizbut Tahrir Mu’tazilah judud” dari Majalah Salafiyyah, Riyadh, Edisi Kedua, tahun 1417 H, hlm. 17-32.

2
ar-Risalah hlm. 457

3
Fathul Bari 13/234
3) Mereka menolak taqdir Allah ‘Azza wa Jalla. Hal ini jelas sekali
menyelisihi nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah yang menyatakan bahwa
segala sesuatu telah telah ditakdirkan Allah Ta’ala.

4) Hizbut Tahrir mengikuti pemahaman Khawarij di dalam masalah takfir dan


bolehnya khuruj (pemberontakan) kepada penguasa muslim.

2. SARAN
Inilah sedikit yang bisa kami paparkan tentang penyimpangan-penyimpangan
Hizbut Tahrir, sebetulnya masih banyak hal-hal lain yang belum kami cantumkan
karena keterbatasan tempat, semoga yang kami paparkan di atas bisa menjadikan
kewaspadaan kepada kita semua tentang bahaya kelompok ini, dan sekaligus
menyadarkan saudara-saudara kami yang hingga saat ini masih terperdaya dengan
kelompok ini serta membuka mata mereka tentang jati diri kelompok ini. Semoga
Allah selalu menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalannya para nabi,
para shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Amin

B. LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA ( LDII )


1. KRITIKAN
Banyak orang yang merasa resah dengan keberadaan LDII di Indonesia.
Meskipun berkali-kali lembaga terkait telah mengeluarkan fatwa sesat dan
mendesak pemerintah untuk membubarkan LDII, namun hingga sekarang,
kelompok ‘pecandu imam’ ini masih bisa lestari di tempat kita. Menunjukkan
betapa Indonesia merupakan lahan yang sangat subur untuk penyebaran semua
aliran menyimpang. Sebenarnya apa landasan ideologi LDII, sehingga mereka
tega mengkafirkan dan menyesatkan seluruh kaum muslimin di luar
kelompoknya? Bahkan berani main kapling surga seenaknya. Ada beberapa
doktrin yang menjadi ideologi LDII. Agar lebih terarah, di bagian ini kita akan
fokuskan untuk mengkaji ideologi manqul4. Karena ini yang paling mendasar.
Secara garis besar, doktrin manqul LDII sebagai berikut,

1) Ilmu itu dianggap sah jika terpenuhi 3 syarat [1] manqul (diterima
langsung dari guru), [2] musnad (mempunyai sandaran yang disebut
sanad), dan [3] mutashil (bersambung) sampai ke Rasulullah. Sehingga
ilmu baru dianggap sah jika memiliki kriteria Manqul Musnad Muttashil
(MMM).
2) Pengakuan Nur Hasan bahwa dia belajar hadis di Mekah belasan tahun,
memberi pengaruh kuat kepada masyarakat yang awam tentang islam.
Sehingga mudah percaya dengan apa yang diucapkan Nur Hasan.
3) Nur Hasan mengklaim, dirinya satu-satunya yang memiliki sanad
muttashil (bersambung) untuk semua kitab hadis. Dia juga mengklaim
bahwa dirinya satu-satunya jalur untuk menimba ilmu yang sah secara
musnad muttashil di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
4) Atas dasar itu, mereka memiliki doktrin bahwa ilmu hanya sah jika
dimanqul dari Nur Hasan dan murid-muridnya.
5) Bila ilmu tidak MMM dari Nur Hasan dan murid-muridnya maka ilmunya
tidak sah.
6) Konsekwensinya seluruh ibadah dilakukan tanpa dasar ilmu yang sah.
7) Jika ilmu tidak sah, maka semua amal tidak sah alias batal. Sehingga
syahadatnya batal, shalatnya batal, puasanya batal, zakatnya batal, dan
semua amalnya batal.
8) Orang yang semua amalnya batal maka dia kafir. Dan setiap orang kafir
maka dia najis, tidak boleh menikah dengan mereka, dst
2. Bantahan untuk Aqidah Manqul
Pertama, keyakinan bahwa ilmu yang sah hanya bisa diperoleh secara
manqul, bertentangan dengan dalil-dalil al-Quran dan hadis yang menunjukan

4
Manqul artinya dinukil, diambil langsung dari sumbernya dengan berhadap-hadapan. Tidak melalui
tulisan, atau media komunikasi lainnya. Misalnya Seorang murid A dianggap manqul ke guru B, ketika A
mendatangi B untuk mempelajari ilmu tertentu darinya
bahwa sampainya ilmu kepada seseorang tidak harus dengan manqul. Bahkan
kapanpun ilmu itu sampai kepadanya, selama kebenarannya bisa dipertanggung
jawabkan, maka ilmu itu adalah sah dan harus diamalkan. Allah berfirman,

‫ي هَ َذا ْالقُرْ آنُ ُأِل ْن ِذ َر ُك ْم بِ ِه َو َم ْن بَلَ َغ‬


َّ َ‫َوُأو ِح َي ِإل‬

Telah diwahyukan kepadaku (Muhammad) al-Quran ini, agar aku memberi


peringatan kepada kalian dengan al-Quran ini, dan siapa saja yang sampai
kepadanya.5

Anda bisa membayangkan, ketika ada orang islam yang membaca satu ayat atau
hadis dari sebuah tulisan dan dia bisa memahaminya, kemudian dia enggan
mengamalkannya, dengan alasan nunggu manqul dulu dari tokoh LDII. Betapa
banyak perintah dan larangan yang akan dilanggar manusia!!

Kedua, surat-surat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikirimkan ke


berbagai penguasa kafir.

Orang yang melek sejerah, tentu pernah mendengar, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam beberapa kali menyampaikan surat kepada para raja kafir,
mengajak mereka untuk masuk islam. Surat ini dibaca oleh mereka sendiri atau
melalui penerjemahnya. Demikian pula para khulafa’ ar-Rasyidun, mereka
mengirim surat kepada para sahabat yang berada di berbagai penjuru negeri.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

ِ ‫َّار يَ ْدعُوهُ ْم ِإلَى هَّللا‬


ٍ ‫ص َر وَِإلَى النَّ َجا ِش ِّي َوِإلَى ُك ِّل َجب‬ َ ‫صلَّى هَّللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكت‬
َ ‫َب ِإلَى ِك ْس َرى َوِإلَى قَ ْي‬ َّ ِ‫َأ َّن نَب‬
َ ِ ‫ي هَّللا‬
‫صلَّى اللَّهم َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫صلَّى َعلَ ْي ِه النَّبِ ُّي‬
َ ‫ْس بِالنَّ َجا ِش ِّي الَّ ِذي‬
َ ‫تَ َعالَى َولَي‬

5
QS. Al-An’am: 19
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada Kisra, Qaishar,
Najasyi dan kepada selurus penguasa, mengajak mereka kepada Allah. Namun
bukan an Najasyi yang jenazahnya dishalati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam6

Anda bisa bayangkan, andai sistem manqul harus mereka terapkan sebagai
syarat keabsahan ilmu. Tentu para raja itu berhak untuk menolak isi surat dan
meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendatangi mereka
mengajarkan islam secara manqul.

Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, cara inipun dipakai oleh para
sahabatnya seperti surat Umar kepada Abu Musa al ‘Asy ‘ari yang terdapat
didalamnya hukum-hukum yang berkaitan dengan Qadha’. Demikian pula
Aisyah menulis surat kepada Hisyam bin Urwah berisi tentang shalat. (al-
Kifayah fi Ilmi ar-Riwayah, 343).

Jika kita menerapkan sistem manqul LDII, berarti semua isi surat di atas tidak
berlaku, hingga mereka harus menemui penulisnya langsung dan manqul
darinya.

3. SARAN
Lakukan apa yang Rasulullah lakukan dan perintahkan, dan jangan melakukan
apa yang Rasulullah larang dan tidak perintahkan. Janganlah coba untuk
menambah-nambahi Islam yang diajarkan Rasulullah, dan jangan pula
mengurang-ngurangi nya. Biarkan Islam tetap seperti apa adanya, agar hidup kita
selamat dunia dan akhirat.

C. FRONT PEMBELA ISLAM ( FPI )


1. KRITIKAN

6
HR. Bukhari no. 7 dan Muslim no. 4583
Kita tahu bahwa FPI suka sekali mengimgkari kemungkaran dengan tindakan
anarkis padahal hal itu dilarang oleh syariat islam. Al Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata:
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mensyariatkan kepada umatnya
kewajiban mengingkari kemungkaran agar terwujud melalui pengingkaran
tersebut suatu kebaikan (ma’ruf) yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Jika
ingkarul mungkar mengakibatkan terjadinya kemungkaran yang lebih besar
darinya dan lebih dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tidak boleh dilakukan
walaupun Allah membenci kemungkaran tersebut dan pelakunya.

Hal ini seperti pengingkaran terhadap para raja dan penguasa dengan cara
memberontak, sungguh yang demikian itu adalah sumber segala kejahatan dan
fitnah hingga akhir masa

Dan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminta izin untuk
memerangi para penguasa yang menunda-nunda shalat hingga keluar waktunya.
Mereka berkata: apa tidak lebih baik bila kita memerangi mereka? Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam menjawab:

‫ ﻣﺎ ﺃﻗﺎﻣﻮﺍ ﺍﻟﺼﻼﺓ‬،‫ﻻ‬

Tidak, selama mereka masih mendirikan sholat. Beliau juga bersabda:

« ‫» ﻣﻦ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ ﺃﻣﻴﺮﻩ ﻣﺎ ﻳﻜﺮﻫﻪ ﻓﻠﻴﺼﺒﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﺰﻋﻦ ﻳﺪﺍ ﻣﻦ ﻃﺎﻋﺘﻪ‬

Barang siapa melihat pada pemimpinnya apa yang dia membencinya, hendaknya
ia (bersabar (menahan diri), dan jangan mencabut ketaatan kepadanya.

Dan barangsiapa merenungkan apa yang terjadi pada (umat) Islam dalam
berbagai fitnah yang besar maupun yang kecil, niscaya akan melihat bahwa
penyebabnya adalah mengabaikan prinsip ini dan tidak sabar atas kemungkaran,
sehingga berusaha untuk menghilangkannya namun akhirnya justru muncul
kemungkaran yang lebih besar darinya.”

Sungguh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyaksikan


kemungkaran terbesar di Makkah, namun beliau tidak dapat mengubahnya.
Bahkan, sekalipun Makkah telah dibukakan oleh Allah untuk beliau dan menjadi
negeri Islam, ditambah keinginan kuat beliau untuk mengubah letak Ka’bah
dengan mengembalikannya pada posisi fondasi Ibrahim. Akan tetapi, itu semua
beliau urungkan, padahal beliau mampu. Beliau khawatir hal itu akan
menimbulkan kemungkaran yang lebih parah, yaitu penolakan dari Quraisy,
sementara mereka baru saja masuk ke dalam Islam dan baru beberapa saat
terlepas dari kekafiran.

Berdasarkan hal itu, beliau tidak mengizinkan ummatnya untuk mengingkari


kemungkaran dengan menggunakan kekuatan, karena biasanya menyebabkan
kemungkaran yang lebih dahsyat.7

2. SARAN
Kita harus taat kepada pemimpin walaupun pemimpinnya berhati setan dan
bersabar atas kemungkaran mereka dan beragamalah diatas dalil jangan taqlid
atau memakai perasaan atau menuhankan akal

D. NAHDATUL ‘ULAMA ( NU )
1. Kritik
a) Sebagai organisasi sosial, NU belum mempunyai rumusan visi sosial yang
operasional dan jelas, yang dipahami dan disepakati oleh setiap pemimpin
NU di semua level untuk diperjuangkan di semua kesempatan.
b) Mayoritas warga NU hidup dalam keterbelakangan dan kemiskinan

7
I’laamul Muwaqqi’in 3/4
c) Organisasi NU belum mencerminkan sebuah organisasi modern, di mana tata
laksana organisasi tidak berjalan dan lemahnya kebijakan financial serta
pengelolaannya yang belum transparan
d) Masih marak dan merajalelanya TBC ( Tahayyul, Bid’ah dan Churafat )
dalam kehidupan warga NU

2. SARAN
Memang berpegang teguh dengan tali sunnah pada akhir zaman ini seperti
memegang bara api. Panas, tetapi harus tetap dipegang teguh agar cahaya sunnah
tetap terpancar dan bersinar ditengah kaum muslimin saat ini yang sudah jauh
keluar dari ajaran rasulullah alaihis sholatu wasallam

E. PAHAM TRADISIONALIS SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAELANI


1. PUJIAN ULAMA
Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir,
beliau menjawab, ” kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa
kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat
perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama
Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam
dalam shalat fardhu.” Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau
selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar
kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia. Beliau
adalah seorang ‘alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush
Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah.8

2. KRITIKAN
a) Banyak orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan
itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah”
yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya.

8
Siyar A’lamin Nubala XX/442
b) Beliau adalah Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang
menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau
berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.

3. SARAN
Sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para
‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah
ditetapkan syari’ah. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan petunjuk
kepada kita sehingga tidak tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan
fitnah ini.

F. MUHAMMADIYAH
1. KRITIKAN
Kecenderungan kuat Muhammadiyah pada gerakan aksi (amaliah) menjadikan
gerakan pemikiran kurang berkembang dengan baik, sehingga kurang
memberikan kontribusi bagi pengembagan pemikiran Islam dan kebangsaan
Indonesia, maupun dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran bagi peradaban
dunia

2. SARAN
untuk mengkonstruk lebih luas wacana Islam Berkemajuan di tengah masyarakat
Indonesia, Muhammadiyah harus mampu menggunakan media-media yang ada
di luar media resmi Muhammadiyah

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Barduzbah Al-Ju'fi Al-
Bukhari, Shahih al Bukhori

Abul Hasan Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Warad bin Kausyaz Al Qusyairi An Naisaburi,
Shahih Muslim

Hizbut Tahrir Mu’tazilah judud” dari Majalah Salafiyyah, Riyadh, Edisi Kedua, tahun 1417 H

Muhammad bin Idris, ar-Risalah

Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin
Ahmad bin Hajar, fathul baari

Syamsuddin Muhammad bin Qaimaz at-Turkumani Al-Fariqi ad-Dimasqi asy-Syafii Adz-


Dzahabi, siyar a’lamin Nubala’

Anda mungkin juga menyukai