PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Biografi para mufasir
2. Bagaimana Tafsir Al-Imran prespektif(Al-Azhar,Al-Munir,Jalalain,Al-
Misbah)
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Beografi Ulama Tafsir
2. Untuk Mengetahui Tafsir Surah Al-Imran
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Penafsir
Riwayat Prof.Dr.Wahbah az-Zuhaily(Tafsir al-Munir dan al-Washit)
Wahbah al-Zuhaili dilahirkan pada tahun 1932 M, bertempat di Dair
‘Atiyah kecamatan Faiha, propinsi Damaskus Suriah. Nama lengkapnya
adalah Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili, anak dari Musthafa al-Zuhaili.
Yakni, seorang petani yang sederhana dan terkenal dalam
keshalihannya.1Sedangkan ibunya bernama Hajjah Fatimah binti Mustafa
Sa’adah. Seorang wanita yang memiliki sifat warak dan teguh dalam
menjalankan syari’at agama.
1
Saiful amir ghofur,Profil para mufassir Al-Qur’an(Yogyakarta:Pustaka Insan
Madani,2008)hal,174
2
Lisa Rahayu,”Makna Qaulan dalam al-Qur’an; Tinjauan Tafsir Tematik Menurut Wahbah az-
Zuhaily”(Skripsi Sarjana,Fakultas Ushuluddin Universitas UIN SUSKSA Riau, Pekanbaru,
2010),hlm. 2018
2
Nama lengkap Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin
Ibrahim bin Ahmad Al-Imam al-Allamah Ahmad Jaluluddin al-Mahalli.
Lahir pada tahun 791 H/ 1389 M Kairo, Mesir. Ia lebih di kenal dengan
sebutan Al-Mahalli yang dinisbahkan kepada kampung kelahiranya.
Lokasinya terletak disebelah Barat Kairo, tak jauh dari sungai Nil.3
3
Saiful Amir Ghafur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, (Yogyakarta, Pustaka Insan Madani,
2008), h.110
4
Abdullah Mustofa al-maraghi,Pakar-Pakar fiqih sepanjang Sejarah,( Yogyakarta: LKPSM, 2001),
h. 31
5
Saiful Amir Ghafur , Profil para Mufassir Al-Qur’an,. h. 111.
3
Jalaluddin As-Suyuthi atau nama lengkap Abdurrahman bin Abu
Bakar bin Muhammad bin Sabiq al-Din Abu Bakar bin Usman ibnu
Muhammad bin Khidhir bin Ayyub bin Muhammad bin Syeikh Hamam al-
Din al-Khudairi al-Suyuthi al- Syafi’i, lahir di Kairo, sesudah maghrib,
malam ahad, awal Rajab 849 H.
6
Abdullah Musthofa Al-Maraghi, Pakar-Pakar fiqih sepanjang Sejarah, ,( Yogyakarta: LKPSM,
2001), h. 137
7
Sayyid Quthb, Fi Zilalil- Qur’an, Ter. Drs. As’ad dkk,(Jakarta: Gema Insani Press,1992), Jilid
12, hlm. 386
4
berbagai Koran dan majalah serta menyampaikan ceramah-ceramah kritisnya
di mimbar fakultas. Selain itu, ia juga menampilkan proposal- proposal
mengenai metodologi pengajaran ke kantor fakultas umtuk kebangkitan
pengajaran ke taraf yang dikehendakinya.
)31( قُلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َف ا َّت ِب ُعونِي ُي ْح ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغفِ ْر َل ُك ْم ُذ ُن و َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُ و ٌر َرحِي ٌم
)32( َِب ا ْل َكاف ِِرين ُّ سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإنَّ هَّللا َ اَل ُيح ُ الرَّ قُلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َو
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian
berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 31-32 merupakan kunci
membangun kehidupan beragama. Kecintaan kepada Nabi Muhammad akan
membawa pada kebahagian di dunia dan akhirat. Asbabun nuzul Surat Ali
Imran berkaitan dengan kisah sekelompok orang di masa Nabi Muhammad
SAW, yang mengaku mencintai Allah. Kisah ini diriwayatkan Ibnu Munzir
dari Hasan bertkata: Sekelompok orang di masa Rasulullah berkata kepada
beliau: Demi Allah, Wahai Muhammad! Kami sungguh mencintaj Tuhan
Kami.8 Lalu turunlah Surat Ali Imran ayat 31.
)31( قُلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َف ا َّت ِب ُعونِي ُي ْح ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغفِ ْر َل ُك ْم ُذ ُن و َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُ و ٌر َرحِي ٌم
Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.` Allah Maha Pengampun lagi
MahaPenyayang.(QS.Ali-Imran:31)
8
Wahbah az-Zuahaily, Tafsir al-Munir, (Jakarta:Gema Insani,2013) jilid 1, hal, 234
5
dan pengikutnya dari kelompok Yahudi. Pada waktu itu, mereka abai dengan
ajakan Rasulullah, karena mereka merasa kekasih Allah, "Kami ini anak-anak
AllahdankekasihNya" .
Melihat respon dari Ka'ab bim Asraf, Rasulullah pun menyampaikan Surat Ali
Imran ayat 31 yang diwahyukan kepada beliau sebagai jawaban atas pernyataan
Ka'ab.9
Allah mengingtkan kepada kaum Yahudi bahwa ucapannya tidak
berdasar. Mereka hanya mengklai sebagai kekasih Allah. Kecintaan mereka tidak
disertai buktidanpengorbanan. Bukti kecintaan kepada Alllah adalah dengan
menjalankan perinta-perintah-Nya, yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah.
Yakni, mengakui kerasulan Nabi Muhammad dengan dibuktikan menjalankan apa
yangdiwahyukankepadanya.
Mengakui kerasulan Nabi Muhammad merupakan gerbang awal dalam
menggapai ridha Allah SWT. Kesalahan-kesalahan di masa lampau terhapuskan.
Dengan mengikut Nabi Muhammad, mereka membuka lembaran baru dimensi
keimanannya.
Lembaran baru yang membawa pada sikap dan perilaku yang diridhai
Alllah SWT. Sehingga, apa yang dilakukannya mampu menghantarkan pada
keteguhan hati seorang muslim sejati.
)31( ُقلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َف ا َّت ِب ُعونِي ُي ْح ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغفِ ْر لَ ُك ْم ُذ ُن و َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُ و ٌر َرحِي ٌم
)32( َِب ا ْل َكاف ِِرين ُّ سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإنَّ هَّللا َ اَل ُيح ُ الرَّ ُقلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َو
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian
berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Para ulama menyebutkan beberapa sebab turunya ayat yang serupa
antara satu sama lain, dan tidak ada penghalang, untuk berulang nya sebap
dengan satu jawaban yang di berikan. Hasan al-basry dan Ibnu zuraiidz
9
Wahbah az-Zuahaily, Tafsir al-Munir, (Jakarta:Gema Insani,2013) jilid 1, hal, 235
6
Berkata, beberapa kaum pada masa rasulullah mengaku bahwa mereka
mencintai allah. Mereka berkata wahai muhammad, kita mencintai tuhan kami
lalu allah menurunkan ayat ini.10
Ibnu abbas berkata, nabi SAW berdiri di hadapan kaum qurais ketika
mereka berada di masjidul haram, dimana mereka telah memasang patung
patung mereka, menaruh telur burung onta di atas nya dan memasang anting
anting di telinganya.
Mereka bersujut kepada patung tersebut. Nabi SAW bersabda kepada
mereka, ‘wahai sekalian kaum Qurais kalian telah menyelisihi ajaran bapak
kalian,Ibrahim dan isma’il dimana keduanya menganut ajaran Islam
Tafsir Jalalain(Jalaluddin al-Mahally dan Jalaluddin as-Suyuti)
)31( ُقلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َف ا َّت ِب ُعونِي ُي ْح ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغفِ ْر لَ ُك ْم ُذ ُن و َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُ و ٌر َرحِي ٌم
)32( َِب ا ْل َكاف ِِرين ُّ سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإنَّ هَّللا َ اَل ُيح ُ الرَّ ُقلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َو
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian
berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Ayat ini merupakan dimana dengannya kita dapat membedakan orang yang
mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dan orang yang hanya sekedar
mengaku. Tanda-tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti rasulullah ,
dimana Allah menjadikan Rasullullah sebagai tauladan untuk dicontohi.11
Oleh karena itu tidak akan diperoleh kecintaan pada Allah dan keridhoannya
serta pahalanya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah
dan menaato perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Tafsir fi Zhilalil Qur’an(Sayyid Quyb)
)31( ُقلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َف ا َّت ِب ُعونِي ُي ْح ِب ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغفِ ْر لَ ُك ْم ُذ ُن و َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُ و ٌر َرحِي ٌم
)32( َِب ا ْل َكاف ِِرين ُّ سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإنَّ هَّللا َ اَل ُيح ُ الرَّ ُقلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َو
Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun
10
Wahbah az-Zuahaily, Tafsir al-Washit, (Jakarta:Gema Insani,2015) jilid 1, hal, 167
11
Jalauddin al-Mahally dan Jalaluddin as-Suyuti,Tafsir Jalalain,(Bandung:Sinar Baru
Algensindo,2017)hal.189
7
lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kalian
berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
BAB III
PENUTUP
12
Sayyid Qutb,Tafsir fi Zhilalil Qur’an,( Jakarta: Gema Insani Press,1992), hlm. 214
8
A. Kesimpulan
Surah Āli Imrān (bahasa Arab: سورة آل عمران, translit. sūrah Āli ‘Imrān,
har. 'Keluarga 'Imran') adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari
200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dari permulaan surat hingga ayat
delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi
Najran. Dinamakan Āli-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang di
dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan
Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran
Maryam binti Imran. Surah Al-Baqarah dan Āli 'Imrān ini dinamakan Az-
Zahrawan (Dua Yang Cemerlang), karena kedua surah ini menyingkapkan hal-
hal yang menurut Al-Qur'an disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti
kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad. Pada ayat 7
terdapat keterangan tentang "Pedoman Cara Memahami isi Al-Kitab."
B. Saran
Memperingati kitab tafsir amatlah penting bagi pelajar agama islam dan
pemimpin pemimpin Islam. Dan mempelajari kitab tafsir kita daat mengetahui
makna dari isi Al-Quran. Sebagai umat islam, hendaknnya ia mengetahui
makna dari Al-Quran tersebut guna menumbuh kembangkan wawasan generasi
mendatang di dalam pengetahuan Ilmu Tafsir tersebut
DAFTAR PUSTAKA
9
Wahbah az-Zuahaily, Tafsir al-Washit, (Jakarta:Gema Insani,2015)
10
11