Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia merupakan makhluk Allah yang memiliki kelebihan dan keistimewaan
dibanding makhluk Allah yang lain. Pertama,manusia diberikan potensi berupa akal untuk
berpikir. Dengan potensi itu manusia diangkat sebagai khalifah Allah di muka bumi ini.
Kedua,manusia dengan potensi akalnya dapat melakukan berbagai eksperimen, menganalisis,
merenungkan, menunjukan alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-golongkan,
membandingkan, menarik kesimpulan, dan membahas secara realitas. Ketiga,terhadap
permasalahan yang mengharuskan ia berpikir. Dalam proses berpikir atau bernalar
merupakan bentuk kegiatan manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan ini dapat dikatakan
sebagai bentuk proses belajar dan pembelajaran. Proses belajar dan pembelajaran sebuah
keharusan bagi manusia dalam kehidupan. Berbagai penomena yang terjadi di alam raya ini
akan terungkap kepermukaan bila dilakukan dengan jalan belajar. Belajar dalam pengertian
ini tentunya dalam pengertian yang luas, pembacaan terhadap penomena alam dan realitas
sosial masyarakat akan memberikan implikasi positif dengan lahirnya berbagai penemuan
dalam bentuk ilmu pengetahuan berupa ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora, ilmu jiwa
dan ilmu kesehatan dan sebagainya. Semakin manusia menyadari dirinya untuk belajar maka
semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya. Potensi yang ada pada diri manusia jika
dikembangkan dengan belajar akan melahirkan peradaban besar bagi kemaslahatan pada
manusia itu sendiri. Belajar dan pembelajaran sudah berjalan pada zaman nabi Muhammad
saw., dengan kata lain bahwa pendidikan Islam sudah ada sejak zaman nabi Muhammad saw.
Proses pendidikan Islam berjalan seiring dengan usaha Nabi Muhammad saw dalam
mengembangkan agama. Karena itu, pendidikan agama Islam merupakan kebutuhan pokok
bagi setiap muslim, dan pada prinsipnya kajian atas konsep Pendidikan Islam akan membawa
pada konsep syariat agama karena bagaimanapun, agamalah yang harus menjadi akar
pendidikan. Dari segi sifat dan coraknya, ilmu pendidikan Islam dapat dibagi menjadi empat
bagian. Pertama, ilmu pendidikan Islam yang bercorak normatif, yaitu kajian ilmu
pendidikan yang berbasis pada ajaran yang terkandung dalam Alquran dan hadis. Kedua,
ilmu pendidikan yang bercorak filosofis, yaitu kajian pendidikan yang berbasis pada
penalaran mendalam yang dilakukan para sarjana muslim. Ketiga, ilmu pendidikan Islam
yang bercorak historis empiris, yaitu kajian pendidikan Islam yang bertumpu pada informasi
yang tercatat dalam sejarah dan dapat dilacak akar-akarnya, dan keempat, ilmu pendidikan
Islam yang bercorak aplikatif, yakni kajian pendidikan Islam yang bertumpu pada sistem dan
cara penerapannya. 4 (empat) sifat dan corak ilmu pendidikan Islam tersebut di atas sangat
penting untuk dikaji secara bersamaan, namun yang harus dijadikan fokus utama adalah sifat
dan corak normatifnya yang bertumpu pada Alquran dan Hadis, karena ia merupakan
landasan utama dalam pendidikan Islam.
B. Rumusan masalah
 Ayat-ayat pembelajaran Allah dengan Manusia?
 Pendapat para Mufassir?
 Komponen pembelajaran?
 Pesan pembelajaran?
BAB II PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat pembelajaran Allah dengan Manusia

Kajian tafsir surah Al-baqarah Ayat 31-35

‫ِين‬ َ ‫ض ُه ْم َع َلى ْال َماَل ِئ َك ِة َف َقا َل َأ ْن ِبُئونِي ِبَأسْ َما ِء ٰ َهُؤ اَل ِء ِإنْ ُك ْن ُت ْم‬
َ ‫صا ِدق‬ َ ‫َو َعلَّ َم آدَ َم اَأْلسْ َما َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
‫ت ْال َعلِي ُم ْال َحكِي ُم‬ َ ‫ك َأ ْن‬ َ ‫ك اَل عِ ْل َم َل َنا ِإاَّل َما َعلَّمْ َت َنا ۖ ِإ َّن‬ َ ‫َقالُوا ُسب َْحا َن‬
‫ت‬
ِ ‫ْب ال َّس َم َاوا‬ َ ‫اِئه ْم َقا َل َأ َل ْم َأقُ ْل َل ُك ْم ِإ ِّني َأعْ َل ُم َغي‬
ِ ‫اِئه ْم ۖ َف َلمَّا َأ ْن َبَأ ُه ْم ِبَأسْ َم‬
ِ ‫َقا َل َيا آدَ ُم َأ ْن ِبْئ ُه ْم ِبَأسْ َم‬
َ ‫ون َو َما ُك ْن ُت ْم َت ْك ُتم‬
‫ُون‬ َ ‫ض َوَأعْ َل ُم َما ُت ْب ُد‬ ِ ْ‫َواَأْلر‬
َ ‫ان م َِن ْال َكاف ِِر‬
‫ين‬ َ ‫ِيس َأ َب ٰى َواسْ َت ْك َب َر َو َك‬ َ ‫َوِإ ْذ قُ ْل َنا ل ِْل َماَل ِئ َك ِة اسْ ُج ُدوا آِل دَ َم َف َس َج ُدوا ِإاَّل ِإ ْبل‬
‫ْث شِ ْئ ُت َما َواَل َت ْق َر َبا ٰ َه ِذ ِه ال َّش َج َر َة‬
ُ ‫ك ْال َج َّن َة َوكُاَل ِم ْن َها َر َغ ًدا َحي‬ َ ‫ت َو َز ْو ُج‬ َ ‫َوقُ ْل َنا َيا آدَ ُم اسْ ُكنْ َأ ْن‬
‫ِين‬
َ ‫الظالِم‬ َّ ‫َف َت ُكو َنا م َِن‬

Terjemahan
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!
32. Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
MahaBijaksana
33. Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: Bukankah
sudahKu katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi
dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada
Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir.
35. Dan Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
zalim.

B. Pendapat para Mufassir

 Pendapat pertama
Dikutip dari kitab Tafsir Al-Muyassar Jilid 1, Penulis Syaikh Bakar Abu Zaid, Penerbit:An-
Naba’

‫ِين‬
َ ‫صا ِدق‬ َ ‫َو َعلَّ َم َآدَ َم اَأْلسْ َما َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
َ ‫ض ُه ْم َع َلى ْال َماَل ِئ َك ِة َف َقا َل َأ ْن ِبُئونِي ِبَأسْ َما ِء َهُؤ اَل ِء ِإنْ ُك ْن ُت ْم‬

TERJEMAH :
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!
Tafsir:
Dalam rangka menetapkan keutamaan Adam, Allah mengajarkan kepada nya nama-nama
segala sesuatu, kemudian Allah menyodorkan nya kepada Malaikat dengan bertanya kepada
mereka, Katakan kepada ku tentang nama-nama yang ada ini, bila kalian benar bahwa kalian
lebih patut untuk memakmurkan bumi daripada mereka .

َ ‫ْال‬
Al Baqarah ayat ke-32 ‫حكِي ُم‬ َ ‫ك َأ ْن‬
‫ت ْال َعلِي ُم‬ َ ‫ك اَل عِ ْل َم َل َنا ِإاَّل َما َعلَّمْ َت َنا ِإ َّن‬
َ ‫َقالُوا ُسب َْحا َن‬

TERJEMAH :
Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena
arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan
sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan Maha Bijaksana
karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
Tafsir:
Malaikat menjawab, Wahai Rabb kami, kami menyucikan-Mu, kami tidak mempunyai ilmu
kecuali apa yang engkau ajarkan kepada kami, karena sesungguh nya hanya Engkaulah yang
Maha Mengetahui segala urusan makhluk-Mu, sekaligus Maha Bijaksana dalam penataan-Mu
.
Al Baqarah(2) ayat 33 ‫ِإ ِّني‬ ‫اِئه ْم َقا َل َأ َل ْم َأقُ ْل َل ُك ْم‬
ِ ‫اِئه ْم َف َلمَّا َأ ْن َبَأ ُه ْم ِبَأسْ َم‬
ِ ‫َقا َل َيا َآدَ ُم َأ ْن ِبْئ ُه ْم ِبَأسْ َم‬
َ ‫ون َو َما ُك ْن ُت ْم َت ْك ُتم‬
‫ُون‬ َ ‫ض َوَأعْ َل ُم َما ُت ْب ُد‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ْب ال َّس َم َوا‬ َ ‫َأعْ َل ُم َغي‬

TERJEMAH :
Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini. Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: Bukankah
sudahKu katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi
dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?

Tafsir:
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, Wahai Adam, sampaikan kepada mereka nama-nama
dari semua ini di mana mereka tidak mengetahuinya. Manakala Adam mengabarkan nya
kepada mereka, maka Allah Subhanahu Wa Taala berfirman kepada para Malaikat, Sungguh
Aku telah mengatakan pada kalian bahwa sesungguhnya Aku mengetahui apa yang samar
bagi kalian di langit dan di bumi, Aku juga mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa
yang kalian sembunikan .

Al Baqarah(2) ayat ke-34 ‫َواسْ َت ْك َب َر‬ َ ‫َوِإ ْذ قُ ْل َنا ل ِْل َماَل ِئ َك ِة اسْ ُج ُدوا َآِلدَ َم َف َس َج ُدوا ِإاَّل ِإ ْبل‬
‫ِيس َأ َبى‬
َ ‫ان م َِن ْال َكاف ِِر‬
‫ين‬ َ ‫َو َك‬

TERJEMAH :
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam,
maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir. Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah
berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah
semata-mata kepada Allah.

Tafsir:
Sampaikan kepada manusia -wahai Rasul- pemuliaan Allah kepada Adam saat dia berfirman
kepada para malaikat, Sujudlah kalian kepada Adam sebagai bentuk pemuliaan untuknya dan
menetapkan keutamaannya. Maka seluruh malaikat menaati kecuali Iblis, dia menolak sujud
dengan kesombongan dan hasad, sehingga dia termasuk orang-orang yang mengingkari
Allah, yang mendurhakai perintaah-Nya .
 Al Baqarah(2) ayat ke-35 ‫شِ ْئ ُت َما‬ ُ ‫ك ْال َج َّن َة َوكُاَل ِم ْن َها َر َغ ًدا َحي‬
‫ْث‬ َ ‫َوقُ ْل َنا َيا َآدَ ُم اسْ ُكنْ َأ ْن‬
َ ‫ت َو َز ْو ُج‬
‫ِين‬
َ ‫الظالِم‬ َّ ‫َواَل َت ْق َر َبا َه ِذ ِه ال َّش َج َر َة َف َت ُكو َنا م َِن‬

TERJEMAH :
Dan Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.Pohon
yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al-Quran dan Hadist tidak
menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat
Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.

Tafsir:
Allah berfirman, Wahai Adam, tinggallah kamu bersama Hawa istimu di Surga, nikmatilah
buah-buahannya dengan nyaman dan tenang, di tempat manapun yang kalian berdua inginkan
darinya. Namun jangan mendekati pohon ini agar kalian berdua tidak terjerumus ke dalam
kemaksiatan, akibatnya kalian akan termasuk orang-orang yang melanggar batasan-batasan
Allah .

Dicopy dari: https://binbaz.or.id/tafsir-al-muyasar-surat-al-baqarah-ayat-31-35/

 Pendapat kedua

Ayat 31
ٓ
‫ِين‬ َ ٰ ‫ض ُه ْم َع َلى ْٱل َم ٰ َلِئ َك ِة َف َقا َل َأ ۢن ِبـُٔونِى ِبَأسْ َمٓا ِء ٰ َٓهُؤ ٓاَل ِء ِإن ُكن ُت ْم‬
َ ‫ص ِدق‬ َ ‫َو َعلَّ َم َءادَ َم ٱَأْلسْ َمٓا َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
‫«وعلَّم آدم األسماء» أي أسماء المسميات «كلها» بأن ألقى في قلبه علمها «ثم عرضهم» أي‬
‫المسميات وفيه تغليب العقالء «على المالئكة فقال» لهم تبكيتا ً «أنبئوني» أخبروني «بأسماء‬
،‫هؤالء» المسميات «إن كنتم صادقين» في أني ال أخلق أعلم منكم أو أنكم أحق بالخالفة‬
.‫وجواب الشرط دل عليه ما قبله‬
(Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya)
dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu
(kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja
benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat, lalu Allah
berfirman) untuk memojokkan mereka, ("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-
nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang benar.") bahwa tidak ada
yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang Kuciptakan atau bahwa
kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh
kalimat sebelumnya.
Ayat 32
َ ‫ك َأ‬
‫نت ْٱل َعلِي ُم ْٱل َحكِي ُم‬ َ ‫ك اَل عِ ْل َم َل َنٓا ِإاَّل َما َعلَّمْ َت َنٓا ۖ ِإ َّن‬ ۟ ُ‫َقال‬
َ ‫وا ُسب ٰ َْح َن‬
»‫«قالوا سبحانك» تنزيها ً لك عن االعتراض عليك «ال علم لنا إال ما علمَّتنا» إياه «إ َّنك أنت‬
.‫تأكيد للكاف «العليم الحكيم» الذي ال يخرج شيء عن علمه وحكمته‬
(Jawab mereka, "Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah
kehendak dan rencana-Mu (Tak ada yang kami ketahui, kecuali sekadar yang telah Engkau
ajarkan kepada kami) mengenai benda-benda tersebut. (Sesungguhnya Engkaulah) sebagai
'taukid' atau penguat bagi Engkau yang pertama, (Yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.")
hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta hikmah kebijaksanaan-Mu.

Ayat 33
َ ‫ٓاِئه ْم َقا َل َأ َل ْم َأقُل لَّ ُك ْم ِإ ِّن ٓى َأعْ َل ُم َغي‬ ٓ
ِ ‫ْب ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫ت‬ ِ ‫ٓاِئه ْم ۖ َف َلمَّٓا َأ ۢن َبَأهُم ِبَأسْ َم‬
ِ ‫َقا َل ٰ َيـَٔادَ ُم َأ ۢن ِبْئ هُم ِبَأسْ َم‬
َ ‫ون َو َما ُكن ُت ْم َت ْك ُتم‬
‫ُون‬ َ ‫ض َوَأعْ َل ُم َما ُت ْب ُد‬ ِ ْ‫َوٱَأْلر‬
‫«قال» تعالى «يا آدم أنبئهم» أي المالئكة «بأسمائهم» المسميات فسمى كل شيء باسمه‬
‫وذكر حكمته التي خلق لها «فلما أنبأهم بأسمائهم قال» تعالى لهم موبخا ً «ألم أقل لكم إ َّني‬
‫أعلم غيب السماوات واألرض» ما غاب فيهما «وأعلم ما تبدون» ما تظهرون من قولكم‬
.‫أتجعل فيها الخ «وما كنتم تكتمون» تسرون من قولكم لن يخلق هللا أكرم عليه منا وال أعلم‬

(Allah berfirman, "Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para
malaikat itu (nama mereka") yakni benda-benda itu. Maka disebutnya satu persatu menurut
nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. (Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman) kepada mereka
guna mencela mereka, ("Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang tersembunyi pada keduanya,
(dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa
hendak Engkau jadikan... dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.") yaitu ucapan
yang kamu sembunyikan, seperti "Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia
dan lebih pandai dari kami."

Ayat 34
َ ‫ان م َِن ْٱل ٰ َكف ِِر‬
‫ين‬ َ ‫ِيس َأ َب ٰى َوٱسْ َت ْك َب َر َو َك‬ ۟ ‫َوِإ ْذ قُ ْل َنا ل ِْل َم ٰ َٓلِئ َك ِة ٱسْ ُج ُد‬
َ ‫وا ِل َءادَ َم َف َس َج ُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإ ْبل‬
‫«و» اذكر «إذ قلنا للمالئكة اسجدوا آلدم» سجود تحية باالنحناء «فسجدوا إال إبليس» هو أبو‬
‫ أنا خير منه‬:‫الجن كان بين المالئكة «أبى» امتنع من السجود «واستكبر» تكبَّر عنه وقال‬
.‫«وكان من الكافرين» في علم هللا‬
(Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada
Adam!") Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan,
(maka mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara
para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan
bahwa ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir) dalam ilmu
Allah Taala.

Ayat 35
‫ْث شِ ْئ ُت َما َواَل َت ْق َر َبا ٰ َه ِذ ِه ٱل َّش َج َر َة‬
ُ ‫ُك ْٱل َج َّن َة َوكُاَل ِم ْن َها َر َغ ًدا َحي‬ َ ‫َوقُ ْل َنا ٰ َٓيـَٔادَ ُم ٱسْ ُكنْ َأ‬
َ ‫نت َو َز ْوج‬
‫ِين‬ َّ ٰ ‫َف َت ُكو َنا م َِن‬
َ ‫ٱلظلِم‬
‫«وقلنا يا آدم اسكن أنت» تأكيد للضمير المستتر ليعطف عليه «وزوجك» حواء بالمد وكان‬
‫خلقها من ضلعه األيسر «الجنة وكال منها» أكالً «رغداً» واسعا الحجر فيه «حيث شئتما‬
‫وال تقربا هذه الشجرة» باألكل منها وهى الحنطة أو الكرم أو غيرهما «فتكونا» فتصيرا‬
.‫«من الظالمين» العاصين‬
(Dan Kami berfirman, "Hai Adam! Berdiamlah kamu) yakni kamu sendiri 'kamu' yang kedua
berfungsi sebagai penguat bagi yang pertama dan dihubungkan dengannya yang ditampilkan
sebagai dhamir atau kata ganti yang tersembunyi (bersama istrimu) yakni Hawa yang
diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri (dalam surga ini dan makanlah di antara
makanan-makanannya) (yang banyak) dan tidak dilarang (di mana saja kamu sukai, tetapi
janganlah kamu dekati pohon ini) pohon anggur atau batang gandum ini atau lain-lainnya,
maksudnya jangan memakan buahnya (hingga kamu menjadi orang-orang yang lalim.") atau
durhaka.

 Pendapat ketiga

Ayat 31

‫اء ٰ َهُؤ اَل ِء ِإنْ ُك ْن ُت ْم‬ َ ‫َو َعلَّ َم آ َد َم اَأْل ْس َما َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
ِ ‫ض ُه ْم َع َلى ا ْل َماَل ِئ َك ِة َف َقال َ َأ ْن ِبُئونِي ِبَأ ْس َم‬
َ‫صا ِدقِين‬ َ
Terjemahan: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”

Tafsir: Setelah menciptakan Adam, lalu mengajarkannya nama dan karakteristik benda agar
ia dapat hidup dan mengambil manfaat dari alam, Allah memperlihatkan benda-benda itu
kepada malaikat.

“Sebutkanlah kepada-Ku nama dan karakteristik benda-benda ini, jika kalian beranggapan
bahwa kalian lebih berhak atas kekhalifahan, dan tidak ada yang lebih baik dari kalian karena
ketaatan dan ibadah kalian itu memang benar,” firman Allah kepada malaikat.

Ayat 32
‫س ْب َحا َن َك اَل ِع ْل َم َل َنا ِإاَّل َما َعلَّ ْم َت َنا ۖ ِإ َّن َك َأ ْن َت ا ْل َعلِي ُم ا ْل َحكِي ُم‬
ُ ‫الُوا‬
Terjemahan: Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Tafsir: Malaikat menyadari kelemahannya seraya berkata, “Ya Tuhan, kami benar-benar
menyucikan-Mu dengan kesucian yang sesuai dengan zat-Mu. Kami mengakui kelemahan
kami dan tidak akan membantah-Mu.

Tidak ada yang kami ketahui kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Engkaulah
yang mengetahui segala sesuatu dan Mahabijaksana atas segala yang Engkau lakukan.”

Ayat 33

َّ ‫قَا َل َيا آدَ ُم َأ ْن ِبْئ ُه ْم ِبَأ ْس َماِئ ِه ْم ۖ َف َل َّما َأ ْن َبَأ ُه ْم ِبَأ ْس َماِئ ِه ْم َقال َ َأ َل ْم َأقُلْ َل ُك ْم ِإ ِّني َأ ْع َل ُم َغ ْي َب ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
‫ت‬
َ‫ض َوَأ ْع َل ُم َما ُت ْبدُونَ َو َما ُك ْن ُت ْم َت ْك ُت ُمون‬ ِ ‫َواَأْل ْر‬
Terjemahan: Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
“Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

Tafsir: Allah berfirman kepada Adam, “Hai Adam, beritahulah nama benda-benda ini kepada
malaikat.” Adam kemudian melakukan perintah itu dan menunjukkan kelebihannya atas
mereka.

Di sini, Allah berfirman kepada mereka dengan mengingatkan keluasan ilmu-Nya,


“Bukankah sudah Aku katakan kepada kalian bahwa Aku benar-benar mengetahui segala
yang gaib di langit dan di bumi, dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Aku,
dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dalam ucapan dan apa yang kalian
sembunyikan di dalam hati?”

Ayat 34

ْ ‫ِيس َأ َب ٰى َو‬
َ‫اس َت ْك َب َر َو َكانَ مِنَ ا ْل َكاف ِِرين‬ َ ‫اس ُجدُوا آِل دَ َم َف‬
َ ‫س َجدُوا ِإاَّل ِإ ْبل‬ ْ ‫َوِإ ْذ قُ ْل َنا لِ ْل َماَل ِئ َك ِة‬
Terjemahan: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu
kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Tafsir: Dan renungkan kembali, wahai Nabi, ketika Kami berkata kepada malaikat,
“Tunduklah kepada Adam sebagai penghormatan dan pengakuan atas kelebihan-
kelebihannya!” Seluruh malaikat menaati perintah itu kecuali Iblîs yang enggan untuk
bersujud, bahkan masuk ke dalam golongan yang mendurhakai-Nya dan mengingkari nikmat,
hikmah dan ilmu-Nya.
Ayat 35

َّ ‫ث شِ ْئ ُت َما َواَل َت ْق َر َبا ٰ َه ِذ ِه ال‬


‫ش َج َر َة‬ ُ ‫اس ُكنْ َأ ْن َت َو َز ْو ُج َك ا ْل َج َّن َة َو ُكاَل ِم ْن َها َر َغدًا َح ْي‬
ْ ‫َوقُ ْل َنا َيا آدَ ُم‬
َّ َ‫َف َت ُكو َنا مِن‬
َ‫الظالِمِين‬
Terjemahan: Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini,
dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
zalim.

Tafsir: Allah lalu menciptakan istri Adam dan memerintahkan mereka untuk tinggal di dalam
surga. Firman Allah, “Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga dan makanlah makanan
apa saja yang kalian sukai, yang baik dan banyak. Ambillah buah apa pun dan dari mana pun
tanpa susah payah.”

Namun, Allah mengingatkan mereka terhadap pohon tertentu untuk tidak memakan buah atau
bagian-bagiannya yang lain.”Janganlah kalian mendekati dan memakan buah atau bagian-
bagian pohon ini. Apabila kalian melanggar, maka kalian akan termasuk orang-orang yang
lalim dan durhaka!”

Anda mungkin juga menyukai