Dosen Pengampu :
Dr. Amiq, MA
Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur tidak pernah henti kita panjatkan kepada Allah SWT yang atas kehendaknya
manusia bisa melakukan berbagai kehendaknya termasuk dalam penulisan makalah ini. Tidak
Lupa Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan pada Nabi Besar Kita Muhammad Saw,
Kepada Keluargannya, para Sahabatnya, Pengikutnya, dan kepada kita sekalian. Tidak lupa
haturan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa membantu hingga akhir proses.
Singkatnya, tentu tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Bagi yang berminat untuk
mengkaji lebih lanjut dipersilahkan melihat sumber rujukan yang telah tercantum di halaman
daftar pustaka. Kritik dan saran tentu dibutuhkan demi kebaikan pihak penulis.
Mohon maaf atas ketidak sempurnaan tulisan ini. Kemudian, semoga tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah memori umat. Musuh umat selalu ingin menghapus memori yang
dimilikinya. Sampai memutuskan masa lalu, melupakan kegemilangan, serta menaburkan
tanah ke atas tradisi dan peradaban musuhnya. Pada akhirnya umat yang dimusuhi dan
dituntut harus memulai lagi dari nol seperti umat yang tidak memiliki sejarah. Jika tidak
bisa menghapus sejarah atau memori tersebut, mereka berusaha keras untuk merusak dan
mendistorsi dengan informasiinformasi yang salah, terbalik, dan palsu. Baik yang
berhubungan dengan agama, peradaban, sejarah, tokoh, dan tradisi umat. Dengan cara
itulah umat yang dikalahkan akan kehilangan akarnya. Sehingga, generasi yang baru
menghina pendahulunya dan berjalan tanpa akar dan sejarah. (Yusuf Al-Qaradhawi,
2015;4)
Pada masa puncak pemikiran Islam, banyak bermunculan ulama pada banyak
bidang disiplin ilmu, bukti ini terlihat pada literatur sejarah bahwa ilmu keislaman pernah
jaya dan mempunyai masa keemasan. Serta bisa dibuktikan menggunakan banyaknya
kitab-kitab pada banyak bidang ilmu karangan para ulama akbar Islam dalam masa itu.
Contoh ada sejarawan islam Ibnu ishaq. Beliau adalah orang yang pertama kali menulis
sejarah Nabi Muhammad secara komprehesif. Yang karyanya di namai dengan Sirah
Nabawiyah. adalah buku sejarah yang menciptakan sejarahnya sendiri. Ia mengundang
para penulis lainnya, tak hanya untuk dibaca dan diacu, tapi juga merangsang untuk
menuliskan karya-karya baru yang menjadi turunannya. Dan masih banyak lagi ulama
sejarah yang lain. Al biruni tak hanya pada bidang sejarah melainkan banyak bidang –
bidang yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi tentang ulama Ibnu Ishaq beserta karya - karyanya?
2. Bagaimana biografi tentang ulama Al Biruni beserta karya - karyanya?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang biografi ulama Ibnu Ishaq serta karyanya
2. Mengetahui tentang biografi ulama Al Biruni serta karyanya
BAB II
PEMBAHASAN
Nama dan nasabnya adalah Abu ‘Abdillah atau Abu Bakr atau Muhammad bin
Ishaq bin Yasar bin Khiyar. Menurut riwayat lain: bin Yasar bin Kutan – al-Madiniy,
maula Qays bin Makhramah bin al-Mutthalib bin ‘Abdi Manaf. Beliau adalah Sejarawan
muslim pertama yang menulis sirah tentang Nabi Muhammad secara Komprehensif.
Ibnu Ishaq lahir di kota Madinah pada tahun 85 H. Dari jalur ayahnya, ia masih
berdarah Iraq. Kakeknya bernama Yasir berasal dari ‘Ain at-Tamar, sebuah kota kuno
yang tak jauh dari Kuffah. Yasir, saat masih kanak-kanak, menjadi tawanan perang
Khalid bin Walid saat berperang dengan Raja Persia, Kisra. Kemudian kakeknya tersebut,
tinggal di Madinah.
Masa remaja Ibnu Ishaq dihabiskan di Madinah. Kemudian pada 115 H, ia
berkelana ke Alexandria, Mesir. Di sini ia meriwayatkan hadits-hadits yang berasal dari
Ubaidillah bin Mughirah, Yazid bin Hubaib, Tsamamah bin Syafi’i dan lainnya. Setelah
itu, ia melanjutkan perjalanannya ke Kuffah, al-Jazirah, Ray, Hirah hingga Baghdad. Di
tempat terakhir inilah, ia menetap dan memulai kerja-kerja intelektualnya.
Di antara gurunya adalah Ishaq bin Yasar (ayahnya), Musa bin Yasar (pamannya),
Aban bin Utsman, Basyir bin Yasar, Sa’id bin Abi Hind, Sa’id al-Maqburiy, Abbas bin
Sahl bin Sa’ad, Abdurrahman bin Hurmuz al-A’raj, Muhammad bin Ibrahim at-Taymi,
Abu Ja’far al-Baqir, Fathiman binti al-Mundzir, Ibnu Syihab az-Zuhri, dan masih banyak
lagi.
Beliau wafat di Baghdad tahun 153 H, menurut Khalifah bin Khayyath. Para
ulama lain menyatakan beliau wafat sebelum itu, yaitu 150 atau 151 atau 152 H.
Jenazahnya dimakamkan di sisi timur kompleks Pemakaman Khayzuran Baghdad.
Imam Syafi’i berkata, “Siapa pun yang ingin mendalami maghazi (riwayat
kehidupan dan jihad Rasulullah) maka ia berhutang budi kepada Muhammad bin Ishaq.”
Al-Marzubani berkata, “Muhammad bin Ishaq adalah orang pertama yang
mengumpulkan maghazi Rasulullah dan menyusunnya (dalam sebuah karya).”
Karya – karya Ulama Ibnu Ishaq
Ibnu Ishaq memiliki sejumlah karya, namun yang paling populer adalah as-Siyar
wal Maghazi. Di antaranya: Tarikh al-Khulafa’, Kitab al-Khulafa’, Akhbar Kulaib wa
Jassas, dan Kitabul Hurrab. Ada sejumlah karya lain yang dinisbatkan kepadanya, al:
Siyarul ‘Arab al-Arba’, Hadits al-Isra’ wal Mi’raj, dan Akhbaru Shiffin.
Yang paling terkenal dari karya beliau adalah Sirah Nabawi. Khalifah Al-
Manshur, penguasa Baghdad kala itu, mendengar kecerdasan Ibnu Ishaq. Sang raja pun
mengundangnya ke istana. Lalu terjadilah dialog seperti ini :
“Apakah engkau mengenal siapa anak ini wahai Ibnu Ishaq?” tanya Al-Manshur sembari
menujukkan anaknya.
“Ya aku mengenalnya, dia anak Amirul Mu’minin.”
“Pergilah kepadanya dan karanglah baginya sebuah kitab yang berisi tentang kisah sejak
zaman Nabi Adam Alaihi Salam hingga hari ini,” perintah sang raja kepada Ibnu Ishaq.
Ibnu Ishaq pun menyelesaikan tugas Khalifah al-Manshur tersebut. Sebuah karya
yang monumental berjudul Sirah Nabawiyah.
Kitab tersebut, terbagi dalam tiga bahasan utama. Pertama, tentang awal mula
kehidupan Nabi Muhammad (mubtada‘). Lalu bagian tatkala dibangkitkannya Nabi
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul (mab’ats). Dan terakhir, tentang peperangan yang
terjadi dan yang diikutinya (maghazi).
Al-Biruni menulis banyak buku dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.
Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang untuk Kath, Khwarazm, dengan
memakai altitude maksima matahari.
Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian
proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi
belahan bumi pada anggota datar.
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk
untuk hasil kerja lain yang dihasilkan oleh dia (sekarang tiada lagi) termasuk
sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang
pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
Dia membuat penelitian radius Bumi untuk 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di
Barat pada masa waktu seratus tahun ke 16).
Dan ada banyak karya beliau pada bidang matematika yang menjelaskan
Aritmatika teoritis and praktis, penjumlahan seri , analisis kombinatorial, kaidah
angka 3, dan masih banyak lagi.
Kajian kritis tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan pendapat atau
menolak (bahasa Arab ل أم مرذولةUUة في العقUUة معقولUUد من مقولUUا للهنUUق مUU )تحقي- sebuah
ringkasan tentang agama dan filosofi India.
Tanda yang Tersisa dari Masa waktu seratus tahun Lampau (bahasa arab اآلثار
رون الخاليةUUUة عن القUUU )الباقي- kajian komparatif tentang kalender dari bermacam
kebiasaan dan peradaban yang berlainan, dihubungkan dengan informasi
mengenai matematika, astronomi, dan sejarah.
Peraturan Mas'udi (bahasa Arab ) القانون المسعودي- sebuah buku tentang Astronomi,
Geografi dan Keahlian Teknik. Buku ini diberi nama Mas'ud, sebagai dedikasinya
untuk Mas'ud, putra Mahmud dari Ghazni. Dan masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ibnu Ishaq dan Al Biruni merupakan ilmuwan besar pada masa awal islam. Karya
– karya beliau sangatlah banyak dan selalu menarik untuk di pelajari dan di kaji.
Seperti halnya Sirah Nabawiyah karya ibnu ishaq. Banyak ulama lain yang
meeproduksi kitab tersebut, termasuk ibnu hisyam. Begitu juga dengan karya – karya
ulama Al Biruni. Tidak hanya sejarah melainkan banyak dari ilmu lainnya. Dari dua
tokoh tersebut itu menunjukkan bahwa pada masa awal islam, ulama islam sudah
mengalami kemajuan dalam bidang ilmu. Bisa dilihat dari sejarah dan buku – buku.
Bahkan karya karya mereka sampai diterjemahkan di berbagai Bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
JAFRI, S.H.M.; Dari Saqifah sampai Imamah: Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syi'ah.
Bandung: Pustaka Hidayah, 1995.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Ishaq
https://p2k.itbu.ac.id/id3/2-3064-2950/Abu-Raihan-Al-Biruni_109464_itbu_p2k-itbu.html