Anda di halaman 1dari 26

ALIRAN MADINAH

Mata Kuliah: Historiografi Islam Dunia


Nama Kelompok:
1. Ahmad Fushilat Sajiwo (03020222021)
2. Ajeng Setiowati (03020222022)
3. Isyatul Ula Salsabila 03020222041
4. Izzul 'Aroby 03020222043
5. M As Sabiq Bis Sunan 03020222047
6. Maya Maisaroh 03020222048
7. Lintang Mayada Putri 03040222094
Table of contents

01 02 03
PENGERTIAN TOKOH, CIRI UTAMA
ALIRAN KARYA, DAN ALIRAN
MADINAH SUMBER MADINAH
YANG
DIGUNAKAN
SEJARAH
01 The ba
t t l e of
B ri t a i n

PENGERTIAN
ALIRAN
MADINAH
Pengertian Aliran Madinah
Aliran Madinah
Aliran Madinah adalah aliran ilmiah sejarah yang dikembangkan para ahli hadis, banyak memperhatikan­
biografi­ Nabi SAW (as-sirah) serta perang Nabi SAW (al-magazi), mengikuti pola ilmu hadis, dan sangat
memperhatikan sanad.
Dalam perkembangan selanjutnya, materi yang dibahas Aliran Madinah berkembang meliputi masa empat
khalifah besar (al-Khulafa’ ar-Rasyidun) dan Bani Umayah (keturun­an Umayah bin Abdul Syams).
Penulisan as-sirah pertama oleh aliran Madinah meng­ilhami munculnya penulisan biografi dalam
historiografi Islam dengan tema ketokohan yang berbeda-beda, seperti tokoh ilmu fikih, ilmu hadis, ilmu
tafsir, ilmu kedokteran, penyair, khalifah,­kadi, dan menteri.
02 The ba
t t l e of
B ri t a i n
TOKOH,
KARYA,
DAN SUMBER
YANG
DIGUNAKAN
SEJARAH
Ibnu Sa’ad, Syurahbil
Biografi
Syurahbil bin Sa‘ad adalah perawi hadis dari generasi tabiin, sejarawan­muslim generasi pertama, dan penulis as-
sirah (riwayat hidup Nabi SAW) serta al-magazi (perang yang dipimpin Nabi SAW). Nama lengkapnya adalah
Syurahbil bin Sa‘ad al-Hazmi al-Madini­. Ia adalah maula (hamba bebas)­ seorang Ansar dari Bani Khatamah di
Madinah­. Kelahiran dan masa mudanya tidak banyak diketahui.
Banyak ahli hadis (sebagian juga menjadi sejarawan) meriwayatkan hadis darinya, antara lain Yahya bin Sa’id al-
Ansari (guru Imam Malik dari golongan tabiin), Ibnu Ishaq (w. 768), Abu az-Zana’, Ammarah bin Gazyah, Nazr
bin Khalifah, Imam Malik, dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Akan tetapi, riwayatnya tidak begitu dipercayai sebagai­ mana riwayat ahli hadis dan sejarawan lain, seperti Aban
bin Usman bin Affan (w. 105 H/723 M) dan Urwah bin Zubair (w. 92 H/710 M). Penilaian­ seperti itu muncul
karena dalam usianya yang lanjut ia terserang penyakit tua, pikun, di samping hidup dalam kemiskinan. Oleh
karena itulah riwayatnya­dinilai kurang autentik.
Ibnu Sa‘ad memang lebih dikenal sebagai­ sejarawan daripada sebagai ahli hadis. Dalam­ hal ini, ia bersama Aban
bin Usman bin Affan dan Urwah bin Zubair termasuk generasi pertama sejarawan muslim yang memainkan peran
penting dalam menumbuhkan dan memperkaya bahan sejarah yang melahirkan sebuah aliran penulisan­ sejarah
(historiografi) Islam di Madinah, yang dikenal dengan nama Aliran Madinah, pada abad ke-2 H, di samping dua
aliran lainnya, yaitu Aliran Yaman dan Aliran Irak.
Ibnu Sa’ad, Syurahbil
Karya
Sebagai seorang sejarawan muslim generasi pertama yang menulis riwayat hidup dan perang Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat, Ibnu Sa‘ad dinilai sebagai yang paling tahu tentang perang Nabi
SAW, orang yang hijrah dari Mekah ke Madinah bersama Nabi Muhammad SAW, dan orang yang
terlibat di dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Tidak ada yang melebihinya dalam hal ini.
Ia juga menulis nama para sahabat yang ikut hijrah pada 615 ke Habasyah (Abessinia; kini Ethiopia) dan
para saha­bat­ yang ikut hijrah bersama Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Meskipun
karyanya tidak ditemukan lagi, kandungannya dilestarikan­para sejarawan yang mengutipnya­.
Sumber Karya
Keterangan tentang sejarah dan hadis yang terdapat dalam karyanya diperoleh dari para ahli dan perawi
hadis, seperti Zaid bin Sabit, Abi Sa‘id al-Khudri (w. 84 H/703 M), Abu Hurairah, Abu Rafi‘, Hasan bin
Ali bin Abi Thalib, Uwaim bin Sa’idah, Abdullah bin Abbas, dan Abdullah bin Umar bin Khattab.
Abdullah bin Abbas atau Ibnu Abbas
adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ibnu Abbas juga merupakan periwayat hadis. Dia meriwayatkan
lebih dari 1.600 hadis. Jumlah ini membuat Ibnu Abbas menjadi periwayat hadis terbanyak kelima.
Ibnu Abbas adalah sepupu Nabi Muhammad SAW yang usianya terpaut jauh. Ibnu Abbas lahir saat Nabi
Muhammad sudah 10 tahun diangkat menjadi rasul. Saat Ibnu Abbas masih kanak-kanak, Rasulullah sering
mendoakannya ketika mereka berjumpa.Ibnu Abbas kecil selalu rajin menghadiri setiap majelis dan kajian
Rasulullah. Dia selalu mengingat setiap ucapan sang Nabi.
Ibnu Abbas juga haus akan ilmu pengetahuan. Setiap mendapatkan ilmu baru, dia selalu mencari tahu ilmu tersebut
hingga ke akar-akarnya. Dia tak sungkan bertanya hingga ke puluhan sahabat nabi lainnya untuk memastikan ilmu
atau informasi yang didapat. Dari situlah asal usul hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Di usia yang sangat
muda Ibnu Abbas sudah menguasai tafsir Alquran, hisab, fikih, hikmah, dan takwil. Ibnu Abbas pun mendapat
gelar Ulama Umat Muhammad.
Sepanjang hidupnya, Ibnu Abbas tak pernah berhenti mencari ilmu dan menyebarkannya kepada kaum Muslimin.
Ibnu Abbas meninggal dunia pada usia 71 tahun di Kota Thaif.
Karya : dia tidak meninggalkan karya tulis, tetapi ucapan-ucapannya banyak dicatat oleh murid-muridnya. Oleh
karena itulah, penulisan riwayat-riwayat ibn ‘Abbas ini dapat dikatakan sebagai awal penulisan sejarah dikalangan
Bangsa Arab
Ashim bin Umar bin Qatadah
Ashim bin Umar bin Qatadah adalah seorang perawi hadits. Melalui kepakarannya dalam studi maghazi, ia
pernah ditugaskan oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menyampaikan tentang riwayat perang yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad dan amal mulia para sahabat kepada kaum muslimin khususnya di Damaskus.
Karya Ashim juga menjadi salah satu sumber sejarah dalam penulisan karya-karya Ibnu Ishaq dan Al-Waqidi.

Ashim Ibn Umar Ibn Qatadah Al-Zhafari(w.120H/737 M) adalah seorang tokoh sejarah aliran madinah yang
memiliki pengetahuan luas tentang al-Maghazi dan al-Sirah.Riwayat-riwayatnya dalam hal itu banyak dikutip
oleh para sejarawan sesudahnya, seperti ibn Ishaq dan al-Waqidi. Demikian luasnya pengetahuannya dalam hal
tersebut, sampai-sampai Umar Ibn Abd Al-Aziz, Khalifah Bani Umayyah memerintahkannya untuk mendirikan
majelis ilmu di masjid damaskus dimana dia memberikan kuliah tentang al-Maghazi dan riwayat hidup para
sahabat.
Musa bin 'Uqbah
Musa ibn 'Uqbah adalah seorang sarjana dan sejarawan Islam awal terkemuka, yang terkenal. Ia dilahirkan
pada akhir abad ke-7 di kota Madinah, yang pada saat itu merupakan pusat dunia Islam. Ia anggota marga Bani
Zuhrah yang merupakan salah satu marga paling terkemuka dan berpengaruh di Madinah. Ia adalah sepupu
sejarawan dan cendekiawan terkenal, Ibnu Ishaq, yang juga dikenal karena karyanya tentang Sirah.
“Al-Maghazi” adalah karya terbesar dan terkenal Musa ibn 'Uqbah. Karyanya ini merupakan sumber utama
untuk mengenali tentang peristiwa-peristiwa militer Muhammad dan keluarganya. Dalam bukunya, Musa ibn
'Uqbah menceritakan tentang pertempuran, strategi, dan taktik militer Muhammad dan keluarganya. Karya ini
juga menjelaskan tentang hubungan antara Muhammad dengan kaum-kaum lain, seperti Yahudi dan Nasrani.
Selain itu, “Al-Maghazi” juga menjelaskan tentang organisasi dan administrasi Islam pada awalnya. Sumber
karya tersebut adalah hadis lisan (hadits) yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad dan para
pengikutnya. Hadis-hadis ini diwariskan melalui beberapa generasi ulama sebelum disusun dan ditulis oleh
Musa bin Uqbah.
Musa bin 'Uqbah
“Al-Tariq al-Hijaziyah” adalah karya kedua yang penting dari Musa bin 'Uqbah. Dalam bukunya ini, Musa ibn
'Uqbah menggambarkan geografi Hijaz, wilayah yang meliputi Mekkah dan Madinah. Bukunya ini
menjelaskan tentang jalan-jalan yang biasa dilakukan oleh para muslim di Hijaz, serta tentang daerah-daerah
yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, “Al-Tariq al-Hijaziyah” juga menjelaskan tentang kehidupan sosial
dan ekonomi di Hijaz pada masa itu. Sumbernya berasal dari Riwayat Pribadi dan Pengamatan Langsung,
Sumber-sumber Lisan, dan Dokumen dan Catatan-catatan Resmi.
Gaya penulisan Musa ibn 'Uqbah dicirikan oleh kejelasan dan ketepatannya, dan ia dikenal karena perhatiannya
yang cermat terhadap detail. Ia juga dikenal karena kesalehan dan pengetahuannya yang mendalam tentang
hukum Islam, dan ia sangat dihormati oleh orang-orang sezamannya.
Musa ibn 'Uqbah meninggal di Madinah pada tahun 758 M, dalam usia 80 tahun. Meski telah meninggal,
warisannya terus hidup melalui karya-karyanya yang terus dipelajari dan diapresiasi oleh para sarjana dan
pelajar sejarah Islam saat ini.
Aban bin Utsman bin Affan
adalah seorang Tabi'in senior yang berasal dari kota Madinah. Ayahnya adalah Khalifah Utsman bin Affan dan
ibunya adalah Ummu Amr binti Jundub. Aban diperkirakan lahir pada tahun 20 H/641 M, serta terlibat dalam
Perang Jamal di pihak Aisyah pada tahun 35 H. Dalam bahasa Arab, kata "aban" berarti perbuatan yang sangat
jelas. Aban di kemudian hari terkenal sebagai seorang ulama ahli fiqih dan mujtahid. Ia banyak meriwayatkan
hadits dari ayahnya. Imam Bukhari menuliskan hadits darinya dalam kitab Al-Adab al-Mufrad, demikian pula
Imam Muslim dan para penulis kitab-kitab Sunan. Aban juga merupakan salah satu penulis terawal Sirah
Nabawiyah (sejarah kehidupan Nabi Islam Muhammad). Ia pernah menjadi gubernur Madinah antara tahun 76-
83 H. Aban bin Utsman mengalami kelumpuhan parsial di masa tuanya dan meninggal dunia di Madinah pada
tahun 105 H/723 M.
Selain sebagai perawi terkemuka dari kalangan Tabi'in, Aban bin Utsman bin Affan juga terkenal sebagai
sejarawan. Beliau ahli di bidang sejarah perang dan menjadi rujukan utama bagi kitab-kitab tentang Maghazi
(peperangan) dan juga sirah Nabi secara umum.
Aban bin Utsman bin Affan, seorang Tabi'in senior, memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang ilmu
hadits dan sejarah. Berikut adalah beberapa karya dan isinya yang terkait dengan tokoh ini:
Aban bin Utsman bin Affan
1. Meriwayatkan Hadits:
- Aban bin Utsman bin Affan adalah seorang perawi terkemuka dari kalangan Tabi'in. Ia banyak
meriwayatkan hadits dari ayahnya, Khalifah Utsman bin Affan.
- Imam Bukhari mencatat hadits darinya dalam kitab Al-Adab al-Mufrad, dan Imam Muslim serta para
penulis kitab-kitab Sunan juga mengutip hadits dari Aban.
2. Penulis Terawal Sirah Nabawiyah :
- Aban bin Utsman merupakan salah satu penulis awal yang mengabadikan sejarah kehidupan Nabi
Muhammad dalam karyanya yang dikenal sebagai Sirah Nabawiyah.
3. Gubernur Madinah :
- Aban pernah menjabat sebagai gubernur Madinah antara tahun 76-83 H.
4. Sejarawan dan Ahli Fiqih :
- Selain meriwayatkan hadits, Aban juga dikenal sebagai sejarawan Ia memiliki pengetahuan mendalam
tentang peperangan (Maghazi) dan sejarah Nabi Muhammad.
Meskipun Aban mengalami kelumpuhan parsial di masa tuanya, warisannya sebagai seorang ulama dan penulis
tetap berdampak hingga kini.
Said bin al-Musayyib
“Said bin al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb al-Makhzumi al-Quraisy (bahasa Arab: ‫سعيد بن المسيب بن حزن بن‬
‫ي‬Y‫زومي القرش‬Y‫أبي وهب المخ‬, lahir 15 H/636, wafat 94 H/715 M; umur 79 tahun) adalah salah seorang ulama ahli
hadits dan ahli fiqih dari Madinah.Ia termasuk golongan tabi'in, dan merupakan salah seorang dari Tujuh
Fuqaha Madinah. Di antara ketujuh tokoh Madinah tersebut, Said sering dianggap sebagai yang paling
berpengaruh.

Said dikenal sangat tekun beribadah, telah melakukan haji lebih dari tiga puluh kali, dan selama empat puluh
tahun tidak pernah meninggalkan salat berjemaah di baris (shaf) pertama di masjid. Imam Ahmad merawikan
dari 'Imran al-Jauni bahwa "Sa'id bin al-Musayyib tidak pernah ketinggalan salat (berjamaah) dalam semua
salatnya selama 40 tahun, dan tidak pula melihat tengkuk para jamaah (karena berada di shaf pertama), dan
para jamaah juga tidak pernah mendapatinya keluar dari masjid (karena ia pulang paling terakhir)." Abu Sahal
Utsman bin Hakim berkata, "Aku mendengar Sa'id bin al-Musayyib berkata, 'Sejak 30 tahun yang lalu, setiap
kali mu'adzin mengumandangkan adzan, aku pasti sudah berada di masjid.'"
Said bin al-Musayyib
Said adalah orang yang paling hapal atas berbagai hukum dan keputusan yang dikeluarkan oleh Khalifah Umar
bin Khattab, sehingga mendapat julukan Rawiyatul Umar (periwayat Umar). Hadits mursal yang berasal dari
Said bin al-Musayyib dianggap hasan oleh Imam Syafi'i.Walau demikian, Imam Ahmad juga selainnya berkata,
"Mursalat (kumpulan hadits mursal) yang diriwayatkannya adalah shahih kesemuanya."

Said bermata-pencaharian sebagai sebagai penjual minyak, dan ia tidak pernah mau menerima berbagai
pemberian.Ia menikah dengan anak perempuan dari Abu Hurairah. Ia mempunyai seorang putri bernama
Ribab, yang meskipun dilamar oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan bagi anaknya Al-Walid, namun
dinikahkannya dengan muridnya Abdullah bin al-Wada'ah.
jid.'"
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam
Biografi
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam adalah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah Islam awal. Ia dilahirkan
pada tahun 23 H (643 M) di Madinah yang merupakan episentrum peradaban Islam pada masa itu. Urwah milik
marga Bani Hasyim suku Quraisy, termasuk juga Nabi Muhammad SAW. Keluarga Urwah memiliki hubungan
dekat dengan Islam sejak awal berdirinya. Ibunya, Asma binti Abi Bakar, adalah salah satu orang yang paling
awal masuk Islam dan dikenal karena ketabahan dan dedikasinya terhadap iman. Ayah Urwah, Zubayr ibn al-
Awwam, adalah sahabat Nabi Muhammad dan memainkan peran penting dalam komunitas Muslim awal.
Urwah sendiri memeluk Islam sejak usia muda dan tumbuh dalam lingkungan yang berakar kuat pada ajaran
dan nilai-nilai Islam. Ia mendapat keistimewaan dibesarkan di rumah kakeknya, Abu Bakar, yang kemudian
menjadi khalifah Islam pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Salah satu kontribusinya yang paling menonjol adalah pada masa kekhalifahan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Urwah menjadi perantara antara Ali dan Aisyah, istri Nabi Muhammad, selama Pertempuran Unta (656 M),
yang membantu mencegah pertumpahan darah lebih lanjut di kalangan umat Islam.
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam meninggal dunia pada tahun 94 H (712 M) pada masa pemerintahan
khalifah Bani Umayyah Al-Walid I sebagai sahabat Nabi yang dihormati dan tokoh kunci di awal Sejarah Islam
terus dikenang dan dipuja oleh umat Islam di seluruh dunia.
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam
Karya
Karya-karya Urwah ibn Zubayr terutama berfokus pada Hadits, Fiqh, dan Sirah (biografi Nabi Muhammad).
Sayangnya, tidak ada satupun karya aslinya yang bertahan hingga saat ini. Namun, banyak dari narasi dan
ajarannya telah dilestarikan melalui karya-karya para ulama kemudian. Berikut adalah beberapa karya paling
penting yang dikaitkan dengannya:
1. Kitab al-Jami' : Kumpulan Hadits komprehensif yang mencakup berbagai aspek ajaran Islam, termasuk
hukum, nilai-nilai moral, dan bimbingan spiritual.
2. Kitab al-Manaqib : Kitab yang berfokus pada keutamaan dan keutamaan para sahabat Nabi Muhammad
SAW.
3. Kitab al-Maghazi : Sebuah karya sejarah yang memberikan catatan tentang kampanye militer (maghazi)
Nabi Muhammad. Karya ini dianggap sebagai salah satu sumber informasi paling andal tentang penaklukan
awal Islam serta konteks politik dan sosialnya.
4. Kitab al-Tarikh : Sebuah karya sejarah yang mencakup periode kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga
zaman Urwah bin Zubayr. Karya ini mengenai komunitas Islam awal dan perkembangannya pada masa Nabi
Muhammad SAW dan para penerusnya.
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam
5. Fiqh al-Sira : Suatu karya hukum yang membahas berbagai aspek hukum Islam, antara lain shalat, puasa,
haji, dan kewajiban keagamaan lainnya. Karya ini dianggap sebagai salah satu karya paling awal tentang
hukum Islam.

Sumber karya
Karya-karya Urwah ibn Zubayr dicirikan oleh kepatuhannya yang ketat terhadap sumber-sumber otentik dan
perhatiannya yang cermat terhadap detail. Ia dikenal karena pendekatannya yang cermat terhadap narasi hadis
dan pemahamannya yang menyeluruh tentang hukum dan sejarah Islam. Karya-karyanya mempunyai dampak
yang besar terhadap keilmuan Islam selanjutnya dan terus dipelajari dan dirujuk oleh para ulama hingga saat
ini.
Urwah ibn Zubayr ibn al-Awwam
5. Fiqh al-Sira : Suatu karya hukum yang membahas berbagai aspek hukum Islam, antara lain shalat, puasa,
haji, dan kewajiban keagamaan lainnya. Karya ini dianggap sebagai salah satu karya paling awal tentang
hukum Islam.

Sumber karya
Karya-karya Urwah ibn Zubayr dicirikan oleh kepatuhannya yang ketat terhadap sumber-sumber otentik dan
perhatiannya yang cermat terhadap detail. Ia dikenal karena pendekatannya yang cermat terhadap narasi hadis
dan pemahamannya yang menyeluruh tentang hukum dan sejarah Islam. Karya-karyanya mempunyai dampak
yang besar terhadap keilmuan Islam selanjutnya dan terus dipelajari dan dirujuk oleh para ulama hingga saat
ini.
Muhammad Ibnu Muslim
Beliau adalah seorang cendekiawan dan ahli hadis yang terkenal dalam sejarah Islam, lahir sekitar tahun 50 H
(670 M) di Madinah dan meninggal pada tahun 124 H (742 M). Ia merupakan salah satu dari para tabi’in, yaitu
generasi yang hidup setelah masa Nabi Muhammad SAW.Al-Zuhri dikenal sebagai seorang ulama yang ahli
dalam bidang hadis dan sejarah Islam. Ia memiliki kontribusi yang besar dalam mengumpulkan, mengedit, dan
menyebarkan hadis-hadis Rasulullah SAW. Karya-karyanya banyak dijadikan rujukan oleh para ulama hadis
dan sejarah Islam.Sebagai seorang cendekiawan terkemuka, Muhammad ibn Muslim ibn Ubaidillah ibn Shihab
al-Zuhri memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan ilmu hadis dan sejarah Islam. Karya-karyanya
telah memberikan sumbangan penting dalam memahami ajaran Islam dan kehidupan Rasulullah SAW.
Karya:
1. Al-Maghazi: Merupakan sebuah buku yang membahas tentang sejarah peperangan Nabi Muhammad SAW.
Karya ini memberikan gambaran detail tentang berbagai ekspedisi militer yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW selama periode kenabian beliau.
Muhammad Ibnu Muslim
2. Kitab Al-Tarikh: Merupakan sebuah karya sejarah Islam yang mencakup berbagai peristiwa penting dalam
sejarah awal Islam. Buku ini menjadi salah satu referensi utama dalam memahami perkembangan Islam pada
masa itu.
3. Al-Ridda: Membahas tentang periode setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan masa-masa perang
melawan pemberontakan di wilayah Arab. Karya ini memberikan insight penting tentang konflik politik dan
sosial pada masa itu.
Sumber karya:
Muhammad ibnu Muslim melakukan wawancara langsung dengan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Selain
itu, beliau juga merujuk kepada kitab-kitab sejarah yang ada pada zamannya. Beliau juga sering menghadiri
majelis ilmiah dan diskusi dengan para ulama dan ahli sejarah lainnya.
03 The ba
t t l e of
B ri t a i n

CIRI
UTAMA
ALIRAN
MADINAH
Ciri Utama Aliran Madinah
Aliran Madinah dalam historiografi Merujuk pada pendekatan sejarah yang fokus pada periode kehidupan
Nabi Muhammad di Madinah setelah hijrah dari Mekah. Ciri utama dari aliran Madinah ini adalah
penekanan pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama periode ini, termasuk pembentukan negara
Islam pertama di Madinah, pengembangan sistem pemerintahan, perang-perang yang terjadi, serta
peristiwa-peristiwa politik dan sosial lainnya.

Salah satu ciri utama aliran Madinah adalah penekanan pada sumber-sumber primer yang bersifat
kontemporer dengan periode yang diteliti. Hal ini berarti bahwa para leluhur yang mengadopsi aliran
Madinah cenderung menggunakan sumber-sumber seperti hadis, sirah (biografi Nabi), dan dokumen-
dokumen sejarah lainnya yang berasal dari masa kehidupan Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Dengan
demikian, aliran Madinah menekankan pentingnya memahami konteks sejarah secara mendalam melalui
sumber-sumber asli untuk menghasilkan narasi sejarah yang akurat.
Ciri Utama Aliran Madinah
Selain itu, aliran Madinah juga dikenal karena pendekatannya yang lebih objektif dan kritis terhadap
sumber-sumber sejarah. Para pengamatan yang mengikuti aliran ini cenderung melakukan analisis kritis
terhadap keabsahan dan mencerminkan sumber-sumber yang mereka gunakan, sehingga memastikan
bahwa narasi sejarah yang disusun didasarkan pada fakta-fakta sejarah yang valid.

Dengan demikian, ciri utama aliran Madinah dalam historiografi adalah penekanan pada penggunaan
sumber-sumber primer kontemporer, pemahaman konteks sejarah secara mendalam, serta pendekatan kritis
terhadap sumber-sumber sejarah untuk menghasilkan narasi sejarah yang akurat dan obyektif.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai