Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menemukan corak penulisan yang digunakan oleh
Ibnu Hisyam dalam menulis sejarah perjalanan hidup Rasulullah yang di kenal
dengan Sirah Nabawiyyah. Sirah Nabawiyyah sendiri merupakan buku atau
kitab yang berisi tentang perjalanan hidup Rasulullah. Penulisan karya Ibnu
Hisyam ini menggunakan metode Hawliyat yaitu penulisan menggunakan
pendekatan waktu atau rentetan tahun yang menceritakan perjalanan hidup
Rasulullah sejak masa kelahirannya hingga sampai pada masa wafatnya,
bahkan dalam buku Sirah Nabawiyyah karya Ibnu Hisyam ini juga membahas
kondisi umat Islam setelah meninggalnya Rasulullah Saw.
Pendahuluan
Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Abu Ayyub al-Humairi
atau biasa di kenal dengan nama Ibnu Hisyam beliau merupakan ulama
pengemban ilmu yang mahir di bidang Nahwu dan Bahasa Arab. Ia juga
merupakan pengarang buku dan banyak sekali buku karangannya. Yang paling
terkenal adalah buku Sirah Nabawiyyah yang lebih populer dengan nama Sirah
Ibnu Hisyam. Sirah Nabawiyyah yang menjadi karyanya merupakan hasil dari
penyempurnaan yang dilakukannya terhadap buku al-Syiar dan al-Maghazi
karya dari Ibnu Ishaq. Buku ini berisi tentang rekaman sejarah kisah hidup
Rasulullah dari sebelum lahir, masa kecil, masa muda, perkawinan dan masa
kenabian beliau juga berisi tentang perjalanan dakwah, jihad dan kehidupan
beliau dalam berbagai aspek.
Metode Penelitian
1. Khabar
Khabar merupakan berita, khabar sama dengan pengertian hadis
bedanya hadis berasal dari nabi sedangkan khabar dari selainnya.
Khabar adalah tipe sejarah yang bersifat naratif, yang tidak begitu
mementingkan peninggalan kronologis.
Dalam buku “Ulumul Hadis” ada dua pendapat mengenai
pengertian Khabar.
Pendapat yang pertama ulama hadis umumnya menyamakan
pengertian Khabar dengan hadis, mereka mengatakan bahwa khabar
adalah apa yang datang dari nabi, baik yang di sandarkan kepada nabi
maupun yang di sandarkan kepada sahabat ataupun tabi’in. Dalam
pendapat yang kedua, sebagian ulama membedakan pengertian khabar
dengan hadis. Hadis adalah apa yang berasal dari nabi sedangkan
hadis adalah apa yang berasal dari selain nabi. Oleh karena itu orang
yang kehidupannya menekuni hadis di sebut Muhaddis dan yang
menekuni sejarah di sebut Akhbariy. (Hj. Rustiana N, 2010: 12)
Dalam bahasa Aceh khabar di istilahkan dengan haba yang
merupakan suatu karya narasi yang berbentuk puisi.
Jadi dapat di simpulkan bahwa khabar sama seperti hadis namun
lebih umum. Khabar adalah segala sesuatu yang datangnya bisa dari
nabi Muhammad Saw atau sumber lainnya selain Rasulullah Saw.
2. Hawliyat
Corak yang berikutnya adalah Hawliyat. Hawliyat merupakan
metode penulisan yang melihat berdasarkan pendekatan tahun dan
dikenal juga dengan peristiwa yang kronologis. Dalam metode
penulisan ini peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan kata-kata pada tahun itu juga. Jika peristiwa pada
tahun itu telah habis maka pembahasan akan berlanjut pada tahun
berikutnya.
Dikatakan bahwa metode ini bukan berasal dari tokoh muslim
tetapi sudah ada sejak masa Yunani. Metode Hawliyat masuk pertama
kali dan di gunakan oleh sejarawan Muslim melalui hubungan dengan
para ilmuwan Kristen asal Sriyani dan di lanjut melalui bacaan-bacaan
mereka terhadap sumber-sumber ahli Yunani.
Pada masa-masa berikutnya penggunaan metode Hawliyat
mengalami perkembangan ketika para sejarawan muslim yang merasa
membutuhkan bentuk susunan baru berdasarkan urutan waktu.
3. Thabaqat
Thabaqat adalah suatu kaum yang yang memiliki kesamaan dalam
satu sifat atau suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan memiliki
kesamaan dalam umur dan sanad juga pengambilan hadis dari para
guru yang sama. Thabaqat identik dengan kebersamaan dalam
berguru.
Asal mula pembagian thabaqat oleh perawi adalah berasal dari
tuntutan islam itu sendiri, yang dalam sebuah hadis di riwayatkan
oleh Imran bin Husain ra, bahwasannya Rasulullah bersabda “Sebaik-
baiknya nya umatku yang ada di zamanku, Kemudian yang datang
sesudah meraka. Sejak abad ke2 ilmu ini telah muncul dan
berkembang di tangan kalangan para ulama juga berkembang di
kalangan para ahli hadis.
4. Al-Ansab
Al-Ansab atau kata lainnya adalah Nasab berasal dari kata dalam
bahasa Arab yang berarti silsilah atau keturunan. Sejak masa jahiliah
orang-orang Arab sangat memperhatikan dan memelihara
pengetahuan Nasab. Nasab juga di kaitkan dengan syair Arab dengan
syair itulah mereka membanggakan prestasi yang sudah di capai oleh
nenek moyang mereka dalam Nasab masing-masing. Sebelum
mengenal tulisan orang-orang Arab mempertahankan pengetahuan
Nasab nya dengan menghapal.
Dalam tradisi Arab ini termasuk mengandung artian sejarah tetapi
tidak sepenuhnya. Al-Nasab ini sering di kaitkan dengan Al-Ayyam
karena topik dan syair dari al-ayyam pun berkaitan dengan Nasab-
nasab kabilah.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bastari, Ahmad. “Strategi Perang Badar Menurut Ibnu Hisyam dan Al-
Ibnu Hisyam. “Sirah Nabawiyyah Jilid 1”. Jakarta Timur: Darul Falah,
1994
2007
Bandung, 2012)
Adabiyat, 1979.