Anda di halaman 1dari 4

Nama Saila Salsabila

NIM 200102010142
Lokal HK-C 20

“Resume Mengenal Para Perawi Dari Shahabat & Tabi'in”

A. Sahabat
Menurut Bahasa
Merupakan bentuk masdar yang artinya as-shubhah (bersahabat). Dari situ
muncullah kata as-shahab, as-shahib, bentuk jamaknya yakni ashhab. Yang banyak
digunakan adalah kata as-shahabat, yang berarti ashhab (para sahabat).

Menurut Istilah
Orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, muslim, dan meninggal dalam
keadaan islam, meski dimasa hidupnya pernah murtad.

Pertemanan Para Sahabat Dapat Diketahui Melalui:


1. Berita yang mutawatir
Seperti Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khathtab, dan 10 orang yang dijamin
masuk surga.
2. Popularitas
Seperti Dlimam bin Tsa’labah, ‘Ukasyah bin Mihshan.
3. Berita dari sahabat
4. Berita dari para tabi’in yang tsiqah
5. Berita dari dirinya sendiri (asalkan dia adil, selama pengakuannya
memungkinkan)

Keadilan Seluruh Sahabat


Seluruh sahabat adalah adil, baik yang terlibat dalam fitnah maupun tidak. Arti
mereka adil adalah jauhnya mereka dari kesengajaan berdusta dalam periwayatan
dan upaya menyelewengkannya, dengan terjerumus dalam perbuatan yang
mengakibatkan periwayatannya tidak diterima. Implikasinya adalah riwayat mereka.

Siapapun sahabat yang terlibat dalam fitnah, itu karena ijtihad mereka yang salah
yang masih mendapat pahala. Maka terhadap mereka mestinya bersikap husnudzan,
karena merekalah yang mengemban syari’at dan mereka hidup dalam kurun waktu
yang terbaik.

Sahabat Yang Terbanyak Meriwayatkan Hadis:


1. Abu Hurairah
Beliau meriwayatkan 5.374 hadits. Dari beliau lebih dari 300 orang
meriwayatkannya. Beliau mengabdikan seluruh hidupnya kepada Nabi
Muhammad, beliau turut ikut serta dalam perang bersama Nabi Muhammad
SAW atas nama Allah SWT. Beliau juga memiliki keistimewaan yakni kemampuan
hafalan yang luar biasa.

2. Ibnu Umar (Abdullah bin Umar bin khattab)


Beliau meriwayatkan 2.630 hadits. Abdullah bin Umar bin Khattab al-Qurasyi,
beliau merupakan putra Umar bin Khattab. Kunyahnya adalah Abu
Abdurrahman. Dilahirkan setelah masa kenabian dan masuk Islam sejak kecil.
Beliau mendapatkan ilmu yang banyak dari Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam
berkat kedekatannya kepada Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam dan mula-
zamah (selalu menuntut ilmu) kepada beliau. Beliau dikenal sebagai penghafal
Al-Quran dan banyak meriwayatkan hadits. Beliau dikenal pandai di bidang
hadist, tafsir, dan fiqih. Tak hanya di bidang ilmu, beliau juga handal di medan
tempur.

3. Anas bin Malik


Beliau meriwayatkan 2.286 hadits. Beliau dikenal sebagai pemanah ulung.
Selama 10 tahun beliau dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu
beliau banyak mengetahui tentang Nabi dan mampu meriwatkan banyak hadits.

4. Aisyah Ummul Mukminin (Aisyah binti Abi Bakar)


Beliau adalah salah satu istri yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW. Beliau
banyak meriwayatkan hadist, Beliau meriwayatkan 2.210 hadits. Terkait urusan
pribadi Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Mengenai kehidupan pribadi
Nabi Muhammad SAW, perihal rumah tangga, serta peran Nabi Muhammad
SAW sebagai suami.

5. Ibnu Abbas (Abdullah bin Abbas)


Beliau meriwayatkan 1.660 hadits. Beliau merupakan anak dari paman nabi, Al-
Abbas bin Abdul Muthalib. Di sekitar para sahabat lainnya, Abdullah bin Abbas
diberi gelar "tinta umat". Ia merupakan junior dari para sahabat lainnya dan
termasuk sumber ilmu yang sangat diperhitungkan.

6. Jabir Abdullah (Jabir bin Abdillah)


Beliau adalah pembela Rasulullah sejak langkah pertama Rasul di Kota Madinah.
Seringnya beliau menghadiri majelis Rasulullah di Masjid Nabawi dengan
ingatannya yang kuat membuat beliau meriwayatkan banyak hadis. Beliau
meriwayatkan 1.540 hadits. Sepeninggal Rasulullah, Jabir meneruskan
perjuangan dengan mengikuti Pembebasan Syam di bawah kepemimpinan
Khalid bin Walid. Beliau wafat di Kota Madinah setelah menjadi Mufti kota
tersebut.

7. Abu Said al-Khudri


Saat beliau berusia 10 tahun, Rasulullah datang ke Madinah. Di usia 12 tahun,
beliau ingin ikut dalam Perang Uhud, namun Rasulullah melarangnya karena
usianya masih terlalu muda. Meskipun begitu, Abu Said Al Khudri kemudian
mengikuti semua pertempuran yang dipimpin Rasulullah. Beliau meriwayatkan
1.170 hadits. Beliau wafat di Kota Madinah dan dimakamkan di Baqi' dekat
Masjid Nabawi.

Diriwayatkan bahwa, Sahabat Yang Paling Banyak Berfatwa adalah Abdullah bin
Abbas. Kemudian para sahabat senior sebanyak 6 orang menurut Masruq, yaitu:
Umar, Ali, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Darda dan Ibnu Mas’ud.

Siapa Yang Dimaksud Dengan Abadillah?


Pada dasarnya nama mereka yaitu Abdullah, berasal dari kalangan sahabat.
Jumlah sahabat yang memakai nama itu sebanyak 300 orang. Namun yang
ditujukan namanya Abdullah disini yakni: Abdullah bin Umar, Abdullah bin
Abbas, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Amru bin al-‘Ash. Keistimewaan dan
poularitas mereka, apabila mereka sepakat dalam suatu perkara dalam bentuk
fatwa, maka akan dikatakan sebagai Qaul ‘Abadilah (pendapat Abadillah).

Jumlah Sahabat
Tidak ada perhitungan akurat mengenai jumlah sahabat. Meski demikian,
terdapat pendapat dari Abu Zu’rah ar-Razi: “Rasulullah SAW meninggalkan para
sahabat yang berjumlah 114.000 orang, dimana mereka adalah orang-orang
yang meriwayatkan dan mendengar (hadits) beliau”.

Jumlah Thabaqat Sahabat


Terdapat perbedaan pendapat mengenai ini, diantara mereka dibuat kategori
berdasarkan yang awal memeluk islam, atau yang turut berhijrah, atau kesaksian
mereka dalam berbagai peristiwa penting, dan berbagai pertimbangan lain.
Pembagian tersebut berdasarkan pendapat/ijtihad para ulama. Ibnu Sa’ad
membagi mereka dalam 5 thabaqat dan al-Hakim membagi mereka dalam 12
thabaqat.

Sahabat Yang Utama


Yakni Abu Bakar as-Shiddiq, kemudian Umar bin Khattab, kemudian Utsman bin
Affan, kemudian Ali bin Abi Thalib. (Khulafaur Rasyidin).

Yang Pertama Masuk Islam (Assabiqunal Awwalun)


1. Dari kalangan lelaki yang merdeka: Abu Bakar as-Shiddiq ra.
2. Dari kalangan anak-anak: Ali bin Abi Thalib ra.
3. Dari kalangan wanita: Khadijah Ummul Mukminin ra.
4. Dari kalangan maula (bekas budak): Zaid bin Haritsah.
5. Dari kalangan hamba sahaya: Bilal bin Rabah ra.

Yang Terakhir Meninggal


Abu Thufail Amir bin Wailah al-Laitsi. Meninggal pada tahun 100 H di kota
Mekkah. Sebelum beliau, Anas bin Malik. Beliau meninggal pada 93 H dikota
Bashrah.

Kitab Yang Populer


1. Al-Ishabah fi Tamyizi as-Shahabat, karya Ibnu Hajar al-‘Asqalani
2. Usud al-Ghabah fi Ma’rifati as-Shahabah, karya Ali bin Muhammad al-Jazri
(populer dengan nama Ibnu al-Atsir).
3. Al-Isti’ab fi Asma al-Ashhab, karya Ibnu Abdil Barr.

B. Tabi’in
Menurut Bahasa
At-Tabi’un, merupakan jamak dari kata tabi’i atau tabi’. Tabi’ adalah isim fail dari
kata tabi’ahu yang berarti berjalan dibelakangnya

Menurut Istilah
Orang yang berjumpa dengan sahabat, muslim dan meninggal dalam keadaan islam.
Dikatakan bahwa dia adalah teman dari sahabat.

Masa para tabi’in ini merentang dari pasca wafatnya Nabi, sampai sekitar 150 H.
Pakar rijalul hadits atau biografi perawi membuat klasifikasi tentang tabi’in ini.
Secara garis besar, pembagian tabiin ini dibagi menjadi generasi tabi’in tua (akbarut
tabi’in) dan generasi tabi’in yang lebih muda (shigharut tabi’in) salah satunya
berdasarkan kedekatan dengan masa Nabi.
Sosok tabi’in yang masyhur dari kalangan tua semisal Said bin Musayyib, Hasan Al
Basri, dan Uwais al Qarni, yang di daerahnya masing-masing dinilai sebagai tabi’in
paling istimewa.Kemudian dari golongan tabi’in muda yang lebih jauh dari masa
Nabi, semisal Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas.

Thabaqat Tabi’in
Terdapat perbedaan mengenai ini, masing-masing ulama membaginya berdasarkan
pertimbangan tertentu. Imam Muslim membaginya menjadi 3 thabaqat. Ibnu Sa’ad
membaginya menjadi 4 thabaqat. Al-Hakim membaginya menjadi 15 thabaqat. Yang
utama adalah orang-orang yang pernah berjumpa dengan 10 sahabat yang dijamin
masuk surga (Al Asyaratul Al Mubasysyaruna bil Jannati) yakni Abu Bakar as-Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az-
Zubair bin Awwam, ‘Abdurrahman bin’ Auf, Saad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid dan
Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah.

Mukhadlramun
Mukhadlram adalah orang yang hidup dimasa jahiliyah, semasa dengan Nabi
Muhammad SAW, memeluk islam, namun tidak pernah berjumpa dengan beliau.
Ada pendapat bahwa mereka itu termasuk tabi’in. Jumlah mereka sekitar 20 orang
(menurut Imam Muslim). Namun yang benar adalah jumlahnya lebih banyak dari itu.
Mereka itu diantaranya, Abu Utsman an-Nahdi dan Aswad bin Yazid an-Nakha’i.

Fuqaha Yang Tujuh


Diantara tabi’in yang senior adalah fuqaha tujuh. Mereka semuanya merupakan
penduduk Madinah. Mereka yakni, Sa’id bin Musayyab, Qasim bin Muhammad,
‘Urwah bin Zubair, Kharijah bin Zaid, Abu Salmah bin Abdurrahman, Ubaidillah bin
Abdullah bin Utbah, dan Sulaiman bin Yassar.

Tabi’in Yang Paling Utama


Terdapat berbagai pendapat mengenai ini. Namun yang paling populer adalah
bahwa yang paling utama yakni Sa’id bin Musayyab.
Menurut Abu Abdullah Muhammad bin Khafif as-Syairazi:
a. Penduduk Madinah mengatakan
Sa’id bin Musayyan itu tabi’in yang paling utama
b. Penduduk Kufah
Uwais al-Qarni
c. Penduduk Basrah
Hasan Bashri

Tabi’in Wanita Yang Paling Utama


Abu Bakar bin Abu Daud berkata: “Tabi’in wanita yang paling utama adalah Hafshah
binti Sirin, dan ‘Amrah binti Abdurrahman, disusul oleh Ummu Darda”.

Kitab Yang Populer


Kitab Ma’rifatu at-Tabi’in, karya Abi Mathraf bin Futhais al-Andalusi

Anda mungkin juga menyukai