NIM 200102010142
Lokal HK-C 20
A. Sahabat
Menurut Bahasa
Merupakan bentuk masdar yang artinya as-shubhah (bersahabat). Dari situ
muncullah kata as-shahab, as-shahib, bentuk jamaknya yakni ashhab. Yang banyak
digunakan adalah kata as-shahabat, yang berarti ashhab (para sahabat).
Menurut Istilah
Orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, muslim, dan meninggal dalam
keadaan islam, meski dimasa hidupnya pernah murtad.
Siapapun sahabat yang terlibat dalam fitnah, itu karena ijtihad mereka yang salah
yang masih mendapat pahala. Maka terhadap mereka mestinya bersikap husnudzan,
karena merekalah yang mengemban syari’at dan mereka hidup dalam kurun waktu
yang terbaik.
Diriwayatkan bahwa, Sahabat Yang Paling Banyak Berfatwa adalah Abdullah bin
Abbas. Kemudian para sahabat senior sebanyak 6 orang menurut Masruq, yaitu:
Umar, Ali, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Darda dan Ibnu Mas’ud.
Jumlah Sahabat
Tidak ada perhitungan akurat mengenai jumlah sahabat. Meski demikian,
terdapat pendapat dari Abu Zu’rah ar-Razi: “Rasulullah SAW meninggalkan para
sahabat yang berjumlah 114.000 orang, dimana mereka adalah orang-orang
yang meriwayatkan dan mendengar (hadits) beliau”.
B. Tabi’in
Menurut Bahasa
At-Tabi’un, merupakan jamak dari kata tabi’i atau tabi’. Tabi’ adalah isim fail dari
kata tabi’ahu yang berarti berjalan dibelakangnya
Menurut Istilah
Orang yang berjumpa dengan sahabat, muslim dan meninggal dalam keadaan islam.
Dikatakan bahwa dia adalah teman dari sahabat.
Masa para tabi’in ini merentang dari pasca wafatnya Nabi, sampai sekitar 150 H.
Pakar rijalul hadits atau biografi perawi membuat klasifikasi tentang tabi’in ini.
Secara garis besar, pembagian tabiin ini dibagi menjadi generasi tabi’in tua (akbarut
tabi’in) dan generasi tabi’in yang lebih muda (shigharut tabi’in) salah satunya
berdasarkan kedekatan dengan masa Nabi.
Sosok tabi’in yang masyhur dari kalangan tua semisal Said bin Musayyib, Hasan Al
Basri, dan Uwais al Qarni, yang di daerahnya masing-masing dinilai sebagai tabi’in
paling istimewa.Kemudian dari golongan tabi’in muda yang lebih jauh dari masa
Nabi, semisal Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas.
Thabaqat Tabi’in
Terdapat perbedaan mengenai ini, masing-masing ulama membaginya berdasarkan
pertimbangan tertentu. Imam Muslim membaginya menjadi 3 thabaqat. Ibnu Sa’ad
membaginya menjadi 4 thabaqat. Al-Hakim membaginya menjadi 15 thabaqat. Yang
utama adalah orang-orang yang pernah berjumpa dengan 10 sahabat yang dijamin
masuk surga (Al Asyaratul Al Mubasysyaruna bil Jannati) yakni Abu Bakar as-Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az-
Zubair bin Awwam, ‘Abdurrahman bin’ Auf, Saad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid dan
Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah.
Mukhadlramun
Mukhadlram adalah orang yang hidup dimasa jahiliyah, semasa dengan Nabi
Muhammad SAW, memeluk islam, namun tidak pernah berjumpa dengan beliau.
Ada pendapat bahwa mereka itu termasuk tabi’in. Jumlah mereka sekitar 20 orang
(menurut Imam Muslim). Namun yang benar adalah jumlahnya lebih banyak dari itu.
Mereka itu diantaranya, Abu Utsman an-Nahdi dan Aswad bin Yazid an-Nakha’i.