Anda di halaman 1dari 37

Peradaban Islam masa al-

Khulafaur-Rasyidin
Abu bakar Ash-Siddiq
 ABDULLAH BIN UTSMAN BIN ‘AMIR,BIN AMRU BIN KAAB BIN
SA’D BIN TAYM BIN MURRAH BIN KA’AB BIN LUAIY AL QURASY
AT- TAYMI
 Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam
(assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga khalifah
pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan
dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah,
berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah
Abdullah ibni Abi Quhaafah.
 Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim
dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai
orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana
kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik
minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit
diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk
Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah
dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
KEUTAMAAN ABU BAKAR

 Pertama kali masuk islam dari kalangan laki-laki dewasa


 Imannya paling sempurna dari seluruh iman penduduk dunia,
setelah Rasulullah.
 Paling dicintai Rasulullah
 Ia menyerahkan seluruh harta bendanya di jalan Allah
 Gelar Ash-shiddiq karena Abu Bakkar membenarkan peristiwa
Isra’ Mi’raj. Saat itu ia berkata:‫دق‬9‫ ص‬999‫ف‬
‫ل قد‬99‫ا‬99‫ان ق‬9‫ن ك‬9‫إ‬
“ Jika demikian yg dikatakan, maka Rasul benar”.
 Gelar AL ‘ATIQ –‫عتيق‬99‫لا‬
dipanggil Al Atiq karena wajahnya sangat tampan, dan terdahulu
dalam kebaikan.
PENGANGKATAN ABU
BAKAR MENJADI KHALIFAH
 Rasulullah wafat pada tahun 11 Hijriyah
 Terjadi perbedaan pendapat antara kaum Anshar dan
Muhajirin
 Kaum Anshar mengajukan Sa’ad bin Ubadah, kaum
Muhajirin menginginkan dari kelompoknya, sementara
kelompok lain mengajukan Ali bin Abi Thalib, karena
menantu Rasulullah dan kedekatannya.
 Umar mengusulkan agar diadakan musyawarah,
 Bertempat di Tsaqifah Bani Saidah, terpilihlah Abu Bakar
As Siddik sebagai khalifah.
Sistem dan Kebijakan Politik
Abu Bakar As -Shiddiq
 Kekuasaan bersifat sentral ( berpusat ) di tangan Khalifah
 Memutuskan perkara melalui Dewan Syura ( semacam
MPR )
 Mengirim pasukan ke Syam, untuk menyerbu Romawi
seperti perintah Rasulullah semasa hidup di bawah komando
Usamah Bin Zaid
 Mengembangkan islam ke wilayah Persia dan Syiria
dibawah komando Khalid bin Walid
 Tidak memberikan kekuasaan kpd anggota keluarga,
menjaga fitnah.
Peristiwa Penting Munculnya
gerakan Riddah ( murtad )
 Setelah Rasulull wafat, muncul gerakan keluar dari agama
Islam, murtad ( riddah ).
 Munculnya nabi-nabi palsu
 Musailamah Al Kadzab
 Aswad Al Unsi
 Tulaihah Al Asadi
 Kemajuan yang telah dicapai pada masa pemerintahan Abu Bakar selama
kurang lebih dua tahun di dalam pengembangan Islam, antara lain :
 1. Perbaikan sosial (masyarakat)
 2. Perluasan dan pengembangan wilayah Islam
 3. Mengumpulkan ayat-ayat al Qur’an
 4. Sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam
 5. Meningkatkan kesejahteraan umat perbaikan sosial yang dilakukan Abu
Bakar, ialah usaha untuk menciptakan stabilitas wilayah Islam dengan
berhasilnya mengamankan Tanah Arab dari para penyelewengan (orang
murtad, nabi palsu dan orang yang enggan membayar zakat).
Adapun usaha yang ditempuh untuk perluasan dan pengembangan wilayah
Islam Abu Bakar melakukan perluasan wilayah luar jazirah Arab. Daerah
yang dituju adalah Iraq dan Syria yamg berbatasan langsung dengan
wilayah kekuasan Islam.
prestasi yang dilakukan
khalifah Abu Bakar Ash shiddiq
1. Perbaikan Sosial Masyarakat
 Memerangi kaum murtad.
 Mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat
2 .Memberantas Nabi-nabi palsu.
setelah Nabi saw wafat mereka semakin berani, diantara orang-
orang yang mengaku sebagai Nabi adalah :
 1). Aswad al Ansi, orang yang pertama kali mengaku sebagai nabi
 2). Musailamah al Kazzab, pada waktu terjadi Perang Yamamah yang
menyebabkan banyak penghafal al Qur’an wafat
 3). Saj’ah, wanita Kristen yang mengaku sebagai nabi.
 4). Thulaihah bin Khuwailid, dalam pertempuran ia kalah dan
akhirnya masuk Islam.
 2. Pengumpulan Ayat-ayat al Qur’an
Dalam perang Yamamah, banyak sekali para sahabat penghafal al Qur’an yang
wafat, oleh karena itu Sahabat Umar mengusulkan agar dilakukan
pembukuan al Qur’an karena khawatir al Qur’an akan musnah.
 Oleh karena itu Khalifah Abu Bakar memberikan tugas kepada Zaid bin
Tsabit untuk menuliskannya kedalam satu mushaf dan disimpan di
kediaman Abu Bakar.

3. Perluasan wilayah Islam


 Perluasan ke wilayah Irak dan Persia, dipimpin oleh Khalid bin Walid
 Perluasan ke wilayah Syiria, dipimpin oleh Usamah bin Zaid
 Perluasan ke wilayah Palestina, dipimpin oleh Amr bin Ash
 Perluasan ke wilayah Roma, dipimpin oleh Ubaidah bin Jarrah
 Perluasan ke wilayah Damaskus, dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah
 Perluasan ke wilayah Yordania, dipimpin oleh Surahbin bin Hasanah.
 Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri
Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah
Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah
oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’).
 Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu
Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan
ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi
Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu
Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama
masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup
banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan
bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke Madinah
pada 622 Masehi.
Umar Bin Khattab
Biografi Umar bin Khattab

 Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Ribaah bin
Abdullah bin Qarth bin Razaah bin Adiy bin Kaab
 Menurut Imam al-Dzahabi, Umar bin Khattab lahir pada tahun ke-13
setelah Tahun Gajah.
 Anak dari Khattab (Banu Adi) seorang yang pemberani, cerdas, &
sangat dihormati Quraisy dan Ibunya, Hantamah bint Hisyam ibn al-
Mughirah; jadi, adiknya Abu Jahl, dan Umar termasuk misanan
Khalid ibn al-Walid dari pihak ibu, yang berasal dai Banu Makhzum.
 Perekonomiannya menengah-bawah, sejak kecil dia harus membantu
ayahnya untuk menggembalakan unta atau kambing. Sejak kecil dia
dididik dengan baca tulis, puisi, berkuda, teknik pedang, dan tidak
lupa dia juga disuruh untuk menggembala kambing.
Lanjutan

 Ayahnya mendidiknya dengan keras (tidak ada kompromi


untuk suatu kesalahan).
 Hobinya adalah bergulat, minum khamr, bersama wanita2
(terutama saat bulan Haram) dan menunggang kuda.
 Dia sebenarnya pedagang, tapi tidak bisa kaya sebab kurang
bisa bergaul dengan baik, dan setiap ke Syam dia lebih suka
berdiskusi menambah pengetahuan dari pada menfokusi
perdagangannya.
 Dia adalah orang yang sangat membenci Islam sebab Islam
telah memecah bangsanya bentuknya dengan menganiaya
budak islam, ingin membunuh Muhammad.
Masuk Islam & Perjuangan
pada masa Nabi
 Menurut Imam al-Dzahabi dan masuk Islam pada usia 27 tahun.
 Masuk islamnya adalah saat dia mendengarkan kebenaran ayat-
ayat Allah (QS. Thaha (20): 1 – 8) dan QS. 69:42-47 
kesadaran ilmiah.
 Setelah masuk islam dialah yang pemberani dan banyak jasa
dalam islam:
 ~Terang-terangan masuk islam & Hijrah.
 ~Mengikuti perang-perang penting (Badr, Uhud, dll).
 ~Berani berbeda dengan Nabi, bahkan sering kali pendapatnya
menjadi sebab turunnya ayat c: ayat tentang tawanan perang,
ayat tentang Hijab, ayat tentang istri-istri Nabi, dll.
Proses Terpilihnya Khalifah Umar
Bin Khattab Menjadi Khalifah
 Pada saat sakit, Abu Bakar sadar bahwa potensi hidupnya tidak lama
lagi, dan beliau harus segera memilih pemimpin penggantinya,
karena beliau tidak ingin peristiwa Tsaqifah Banu Saidah terjadi lagi.
 Kemudian Abu Bakr yang sudah mengantongi calonnya yakni Umar
bin Khattab, mengajak diskusi beberapa sahabat penting saat itu.
 Abdurrahman ibn ‘Awf      :           “Dialah yang mempunyai
pandangan terbaik, tetapi dia terlalu keras.”
 Utsman ibn Affan  :           “Isi hatinya lebih baik daripada lahirnya.
Tak ada orang yang seperti dia di kalangan kita.”.
 Thalhah ibn Ubaidillah       :           “Sudah Anda lihat bagaimana ia
menghadapi orang padahal Anda ada di sampingnya. Bagaimana
pula kalau sudah Anda tinggalkan?”
JUGA DENGAN SA’ID IBN ZAID IBN AMR, USAID IBN
HUDZAIR, DAN BEBERAPA PEMUKA MUHAJIRUN DAN ANSHAR.
KELUHAN ABU BAKAR:           “SAYA MENYERAHKAN PERSOALAN
INI KEPADA ORANG YANG TERBAIK DALAM HATIKU. TETAPI,
KALIAN MERASA KESAL, KARENANYA MENGINGINKAN YANG
LAIN… YA ALLAH, YANG KUINGINKAN UNTUK MEREKA
HANYALAH YANG TERBAIK UNTUK MEREKA. AKU KHAWATIR
MEREKA DILANDA KEKACAUAN.”
SEJUMLAH ORANG MENDUKUNG PILIHANNYA.
TAMPAKNYA, PARA SAHABAT PUN BELUM DAPAT SAMA SEKALI
MENANGGALKAN PERSEPSI MEREKA MASING-MASING
TERHADAP UMAR BIN KHATTAB, YANG PADA INTINYA MEREKA
AGAK KEBERATAN DENGAN SIKAP UMAR YANG TERLALU KERAS.
KEMUDIAN, ABU BAKAR BERWASIAT AGAR UMAR BIN KHATTAB
MENJADI PENGGANTINYA.
REAKSI MUNCUL, TETAPI AGAKNYA ANSHAR ADA DI BELAKANG
UMAR, QURAISY LAIN MUNGKIN “TAK BERANI” MENGAJUKAN
KLAIM-KLAIM HAK MEREKA.
Pola kepemimpinan social
Umar Bin Khattab
 Pola kepemimpinan social Umar Ibn Khaththab, yakni:
 Pola hidup umar yang sederhana dan sangat mengutamakan
kesejahteraan umatnya khususnya orang fakir miskin
daripada keluarganya sendiri.
   Kasus saudara Umar yang minta bagian maal lebih banyak,
yang ditolak, karena lebih mendahulukan muslim yang
mempunyai jasa terhada islam terlebih dahulu, berdasarkan
masuknya, dan kualitas jasanya.
Kasus anaknya Umar bin Khattab yang minum Khamr kemudia dihukum 2
kali lipat oleh umar langsung kemudian sakit & meninggal.

Kasus saat paceklik Umar hidup prihatin sama seperti rakyatnya, dan
senantiasa mengontrol keadaan umatnya, bahkan pada suatu malam ada
seorang ibu yang memasak batu untuk menenangkan anaknya karena tidak
punya makanan, ketika Umar tahu hal itu, maka dia langsung turun tangan
menyelesaikannya saat itu juga. Karena takut akan pertanggung jawaban
nantinya diakherat.
Kebijakan-kebijakan politik dan pengaturan pemerintahan Umar bin
Khattab :

 Mengatur seluruh strategi perluasan islam bahkan pada beberapa hal sampai dengan strategi teknis.
 Menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, menindak orang-orang yang dholim dengann tegas
(dicopot jabatannya, dll).
 Membentuk Hakim (Qadhi) di kota besar (Madinah, Syam, Mesir, dan Persia).
 Membentuk lembaga keuangan dan melakukan sensus penduduk.
 Mengendalikan seluruh sistem pemerintahan dengan ketat (supervise/ pengendalian ketat).
 Menekankan keimanan, tanggung jawab sosial diatas pribadi hidup sederhana, keteladanan kepada
seluruh wakil-wakilnya didaerah.
 Umar melarang memberi zakat pada muallaf.
 Dimulai penanggalan Hijriyah berdasarkan Hijrahnya Umat Islam, sebagai upaya penguatan
identitas muslim.
 Talak tiga sekali ucapan
 Pembagian harta ghonimah yang tersentral & membentuk departemen keuangan.
 Melakukan sensus penduduk.
 Penghapusan nikah mut’ah
 Melarang mengumpulkan hadits, kemudian membiarkannya.
Terbunuhnya Umar Bin khattab
UMAR MENINGGAL PADA TAHUN 644 PADA USIA SEKITAR 52
(ADA YANG MENGATAKAN 54 DAN 60) TAHUN, AKIBAT LUKA-
LUKA YANG DITIKAMKAN OLEH ABU LULU’AH, BUDAK DARI
PERSIA MILIK MUGHIRAH IBN SYU’BAH YANG TIDAK PUAS
ATAS KEPUTUSAN UMAR MENYANGKUT NASIBNYA.
SEBELUM MENINGGAL UMAR BIN KHATTAB MNEMILIH 6
ORANG DEWAN SYURO’ UNTUK MEMILIH PENGGANTINYA,
DAN MEREKA DILARANG MEMILIH ANAKNYA UMAR SENDIRI
ABDULLAH BIN UMAR (LIHAT PROSES PEMILIHAN UTSMAN).
Utsman Bin Affan
 Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf dari
suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M di Taif (sekitar 574 – 656) adalah sahabat
Nabi Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap
beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah.
Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah
SAW.
 Ibunya yang bernama Urwah adalah putri Ummu Hakim al Baidha, putri Abdul
Muthalib. Nasab Utsman melalui garis ibunya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad
saw. pada Abdi Manaf ibnu Qushayi. Nasab Utsman bersambung melalui Umayyah bin
Abdi Syams bin Abdi Manaf, sedang nasab Rasulullah saw. bersambung melalui Abdul
Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf. Ayah dari Utsman, Affan adalah seorang
saudagar kaya raya dari suku Quraisy.
 Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya).
Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman;
Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata;
“Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan
denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak
sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.
 Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin,
Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar,
Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8
anak perempuan.
 Utsman adalah seorang saudagar yang kaya dan
dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain
yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna
mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk
pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau
memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada
orang arab lainya.
Utsman bin Affan diangkat menjadi
khalifah
 Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah
dan keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh
khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota
panitia itu ialah Ali bin AbiThalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin
Auf, Sa’ad bin AbiWaqas, Zubair bin AwwamdanThalhah bin
Ubaidillah.
 Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini.
Abdurrahman bin Auff memulai pembicaraan dengan mengatakan siapa
diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan
dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul.
Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman MakaUtsman bin Affan
menjadi khalifah ketiga dan yang tertua.
 Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun. Peristiwa ini terjadi pada
bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman dilakukan setelah selesai
Shalat dimasjid Madinah.
Masa Kekhalifaan Utsman Bin
Affan
 khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-
Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena
semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam
kelima (haji).
 Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan
sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat
Jum’at.
 Di masanya, kekuatan Islam melebarkan ekspansi.Untuk
pertama kalinya, Islam mempunyai armada laut yang
tangguh.Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai
wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada
itu
Prestasi yang Diperoleh selama
Menjadi Khalifah
 Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain :
 Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu’awiyah sebagai
Gubernurnya.
 Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur
disana.
 Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
 Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
 Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
 Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani,
yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai oleh seluruh umat islam seluruh
dunia sekarang ini. KhalifahUstman membuat lima salinan dari Alquran
ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam.
 7. Setiap hari jum’at beliau memerdekakan seorang budak (bilaada)
Masa Pemerintahan Usman
Bin Affan
 Masa pemerintahan khallifah Utsman tidak terputus dengan rangkaian
penaklukan yang dilakukan kaum Muslimin pada masa pemerintahan
khalifah Umar.Ketika itu Armenia, Afrika, dan Cyprus telah dikuasai.
Kaum muslimin terus memperkokoh kekuatan di Persia yang telah
takluk ditangan mereka sebelumnya. Perluasan itu meliputi bagian
pesisir pantai atau kelautan, karena pada saat itu kaum muslimin telah
memiliki armada laut.
 Pada pemerintahan Utsman negri Tabaristan berhasil ditaklukan oleh
Sa`id bin Ash. Dikatakan ,bahwa tentara Islam dalam penaklukan ini
telah meyertakan Al-Hasandan Al-Husain, kedua putra Ali, begitu
pula Abdullah bin Al-Abbas, `Amr bin Ash, danzubair bin Awwam.
Pada masa pemerintahan usman pun kaum muslimin berhasil
memaksa raja Jurjun untuk memohon berdamai dari Sa`ad bin Ash
danunt kiniia bersedia menyerahkan upeti senilai 200.000 dirham
setiap tahun kepadanya.
 Termasuk juga menumpas pendurhakaan dan pemberontakan yang
terjadi di beberapa  negri yang telah masuk ke bawah kekuasaan Islam
.Pendurhakaaan itu ditimbulkan oleh pendukung- pendukung
pemerintah yang lama atau dengan kata lain pemerintahan sebelum
daerah itu berada dalam kekuasaan Islam, mereka hendak
mengembalikan kekuasaannya. Daerah tersebut antara lain adalah
Khurasan dan Iskandariahaman Umar.
 Menurut para ahli sejarah mereka berpendapat  bahwa zaman
pemerintahan khalifah Utsman bin Affan sebagai Zaman keemasan
dimana tentara Islam mendapat kemenangan yang luar biasa, satu
demi satu, dan mereka dapat mengusai banyak dari negri-negri yang
dahulunya berada dibawah kekuasaan Romawi Persia dan jugaTurki.
Secara singkat umat Islam pada saat itu telah sampai pada puncak
kekuasaan dan kekuatan dibidang kemiliteran, yang tidak diraih oleh
zaman-zaman sesudahnya.
Ali Bin Abi Thalib
 Alibin Abi Thalib r.a., nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin
Abdi Manaf. Dia dilahirkan di Mekah pada tanggal 13 Rajab sekitar tahun 600 M. Ia
merupakan anak laki-laki keempat dan terakhir dari Abu Thalib. Abu Thalib adalah adik dari
Abdullah, ayah Nabi Muhammad saw. Dengan demikian, Ali bin Abi Thalib adalah saudara
sepupu Nabi Muhammad saw. Dikatakan, ia masuk Islam pada usia sepuluh tahun. Setelah
dewasa, Ali bin Abi Thalib dinikahkan dengan Fatimah az-Zahra, putri bungsu Nabi
Muhammad saw. Pernikahan ini terjadi dua tahun setelah peristiwa hijrah, atau sekitar tahun
624 M.
 Alibin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal
awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur
Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama
dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.
 Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut
sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun
600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak
menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.
Proses pemilihan khalifah Ali
Bin Abi Thalib
 Dalam pemilihan khalifah terdapat perbedaan pendapat
antara pemilihan abu bakar ra,ustman bin affan ra dan ali
bin abi thalib ra. Ketika pemilihan kedua khalifah sebelum
ali, terdapat penentangan dari sejumlah orang. Akan tetapi
setelah khalifah ditetapkan, semua orang menerimanya dan
ikut berbaiat menyatakan kesetiananya. Namun, berbeda
ketika ali ditetapkan sebagai khalifah keempat. Setelah
terbunuhnya ustman bin affan ra, masyarakat beramai-ramai
datang dan membaiat ali bin abi thalib ra sebagai khalifah.
Beliau diangkat melalui pemilihan dan pertemuan terbuka.
Langkah yang beliau lakukan
waktu menjadi khalifah
 Menon-aktifkan para gubernur yang telah
diangkat oleh ustman bin affan ra pada masa itu.
 Menarik kembali tanah yang telah dibagikan
ustman bin affan ra kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada
negara.
 Mengaktifkan kembali sistem distrsibusi pajak
tahunan diantara orang-orang islam
sebagaimana yang pernah ditetapkan oleh umar
ra.
Manajemen Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib

 Dalam seleksi gubernur dan pengawalnya maka harus


selektif
 Sistem renumerasi (penyempurnaan gaji pada pegawainya)
 Menjunjung tinggi kepentingan rakyat
Manajemen Ekonomi Ali bin
Abi Thalib
 Pada masa pemerintahannya, ali bin abi thalib
menggunakan baitul mall berbeda sekali dengan kebijakan
yang pernah dilakukan umar ra pendahulunya.
 Khalifah ali bin abi thalib ra membagi harta baitul mall
menggunakan asas sama rata bagi semua kalangan kaum
muslimin tanpa ada perbedaan yang cukup signifikan, baik
yang baru masuk islam, maupun bala tentara,dll.
 Khalifah umar ra menggunakan pola propesional mengenai
pembagian hak yang dikeluarkan oleh baitul mall, umar ra
akan memberikan porsi yang lebih besar kepada para
pemuka islam daripada kaum muslim pada umumnya.
Faktor Sosial dan Ekonomi yang Berpengaruh dalam
Masyarakat
Setelah berhasil memadamkan pemberontakan zubair,thalhah, dan aisyah, ali bin
abi thalib ra bergerak dari kufah menuju damaskus dengan sejumlah besar
tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan mu’awiyah ra di shiffin.
Pertarungan berlangsung disana yang dikenal dengan nama perang shiffin.
Perang ini di akhiri dengan tahkim (arbitase, tapi tahkim ternyata tidak
menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga, al-
khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan ali bin abi thalib ra.
Akibatnya, diujung masa pemerintahan ali bin abi thalib ra umat islam terpecah
menjadi tiga kekuatan politik, yaitu mu’awiyah, syi’ah (pengikut abdullah bin
saba’ al-yahudi yang menyusup pada barisan tentara ali bin abi thalib ra, dan
al-khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan ali bin abi thalib). Keadaan
ini tidak menguntungkan bagi ali bin abi thalib ra. Munculnya kelompok al-
khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah, sementara posisi
mu’awiyah ra semakin kuat. Pada tanggal 2 ramadhan 4 H (660 M), ali bin abi
thalib ra terbunuh oleh salah seorang anggota khawarij yaitu abdullah bin
muljam.
 Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya al-hasan bin
ali ra selama beberapa bulan. Namun, karena al-hasan ra menginginkan
perdamaian dan menghindari pertumpahan darah, maka al-hasan ra
menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada mu’awiyah ra. Dan akhirnya
penyerahan kekuasaan ini dapat mempersatukan umat islam kembali dalam
satu kepemimpinan politik, dibawah mu’awiyah . disisi lain, penyerahan
itu juga menyebabkan mu’awiyah menjadi penguasa absolut islam. Tahun
41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun
jama’ah. Dengan demikian berakhirlah masa yang disebut dengan masa
khulafa’ur rasyidin, dan dimulailah kekuasaan bani umayyah dalam sejarah
politik islam.

Anda mungkin juga menyukai