Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT ,yang telah menciptakan dan mengatur dan menguasai
seluruh makhluq didunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan
ridonya. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rosululloh SAW, beserta keluarganya
yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan lurus menuju kemuliaan .
Untuk merespon kebutuhan siswa madrasah Tsanawiyah Kabupaten Malang dalam rangka
menyiapkan masa depan generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka disusunlah
modul ini sebagai tambahan acuan bahan ajar sebagai pendamping buku utama pelajaran Sejarah
kebudayaan Islam pada madrasah Tsanawiyah .
Keberadaan modul ini sangat penting dalam penerapan Kurikulum 2013 di madrasah, karena
dengan modul siswa dapat menggali nilai secara mandiri dan berlatih untuk menemukan dan
menumbuh kembangkan semagat berinovasi dan kreasai yang bermanfaat untuk masa depan.
Buku modul ini dihadapan para pembaca tentu belum sempurna dan terdapat kekurangan dan
kelemahan oleh karena itu sangat terbuka untuk terus menerus dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan. kami berharap kepada berbagai fihak untuk memberikan saran, masukan dan
kritik konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Harapan kami, Modul Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII ini bermanfaat bagi
guru, siswa dan orang tua pada saat mendampingi belajar putra-putrinya. Semua siswa dapat
mempersiapkan diri dengan baik dalam menumbuhkan pembelajaran, menghadapi ujian akhir
semester serta Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional tahun pelajaran 2019 sehingga dapat
memperoleh hasil yang maksimal dan terbaik. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan dari
semua pihak untuk perbaikan penyusunan Modul Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas
VII untuk peserta didik di tahun yang akan datang.
Atas perhatian, kepedulian, kontribusi dan budi baik dari semua fihak yang terlibat dalam
penyusunan modul ini disampaikan banyak terima kasih. Jazakumullohu khoiron katsiro
PENULIS:
Miftahul Jannah,S.Ag
Laitul Badriyah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Deskripsi Singkat ............................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................ 4
D. Relevansi / Manfaat ........................................................................... 5
E. Petunjuk Penggunaan Modul.............................................................. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayahnya kepada kita
semua semogakita semua dalam lindungan Allah SWT Amin.Terlalu banyaknya buku ajar
pelajaran sejarah kebudayaan Islam yang beredar pada masyrakat menjadikan kesulitan orang
tua siswa dalam rangka mendapatkan informasi yang tepat, oleh karena itu perlu adanya modul
siswa yang dapat membantu mengantarkan siswa madrasah untuk belajar secara mandiri
dalam menyikapi kurikulum 2013 yang menekankan keterkaitan antara koqnitif,afektif dan
psikomotor siswa sehingga modul ini tersusun.
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah
tentangasal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang
B. Deskripsi Singkat
Modul ini diawali dengan penjelasan singkat tentang materi yang dipelajari dalam
semester genap yang meliputi bab tentang Khulafaur Rasyidin, Dinasti Bani Umayah dan
keteladanan Khalifah Umar bin Abdul Azis. Materi setiap bab disajikan secara singkat dan jelas
agar dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Setiap akhir bab
akan disajikan rangkuman materi, latihan/tugas, serta tes mandiri sebelum melanjutkan bab
berikutnya.
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya modul ini adalah untuk membantu siswa belajar secara mandiri
dan efektif sesuai kurikulum kurikulum 2013, supaya siswa dapat menguasai strategi
pembelajaran yang lebih mengarah pada penguasaan materi.
D. Relevansi/Manfaat
Penyusunan modul ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan siswi
madrasah Tsanawiyah dalam pembelajaran sejarah Kebudayaan Islam agar lebih
mudah dan praktis sesuai dengan standar kompetensi yang ada yang dirasa
menyulitkan bagi siswa .
Dengan mempelajari modul secara seksama siswa dapat memahami dan
mengerjakan latihan latihan soal secara nyaman dan mudah karena dalam modul ini
mengunnakan bahasa yang komunikatif dengan siswa sehingga menjadikan lebih
tepat sasaran sesuai dengan harapan .
MODUL PEMBELAJARAN 1
KHULAFAUR RASYIDIN CERMIN AKHLAK ROSULULLAH SAW
A. Kompetensi Inti :
B. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini bahwa setiap muslim memiliki kewajiban berdakwah seperti yang
dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin
2.1 Menunjukkan perilaku istikamah sebagai implementasi dari pemahaman mengenai
kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
3.1 Mengidentifikasi berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin
4.1 Menceritakan kisah para khalifah pada periode Khulafaur Rasyidin
C. Indikator Pencapaian
1.1.1 Membiasakan tiap muslim memiliki kewajiban berdakwah seperti yang dilakukan
oleh Khulafaur Rasyidin
2.1.1 Menunjukkan sikap mandiri sebagai implementasi dari pemahaman mengenai
kepemimpinanKhulafaur Rasyidin
3.1.1 Siswa dapat menjelaskan berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa Abu
Bakar Ash Shiddiq RA
3.1.2 Siswa dapat menjelaskan berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa
Umar bin Khattab RA
3.1.3 Siswa dapat menjelaskan berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa
Utsman bin Affan RA
3.1.4 Siswa dapat menjelaskan berbagai kemajuan yang dicapai umat Islam pada masa Ali
bin Abi Thalib RA
4.1.1 Siswa dapat menceritakan kisah para khalifah pada periode Khulafaur Rasyidin.
D. PETA KONSEP
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, kepemimpinan dialanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin.
Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa Arab. Khulafaur Rasyidin terdiri dari dua kata yaitu,
Khulafa’ dan Arrasyidin. Khulafa’ adalah bentuk jama’ dari kata khalifah, yang artinya pengganti
atau orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pimpinan atau penguasa. Arrasyidin adalah bentuk
jamak dari kata Arrasyid, artinya orang yang mendapat petunjuk. Dengan penjelasan di atas dapat
disimpulkan , bahwa Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti dan penerus yang selalu
mendapat petunjuk dari Alloh atau kepemimpinan Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Adapun
nama-nama Khulafaurrasyidin yaitu Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali Bin Abi Thalib.
Khulafaur Rasyidin diangkat melalui proses yang berbeda-beda. Khalifah pertama Abu Bakar
diangkat berdasarkan musyawarah antara kaum Muhajirin dan anshar secara mufakat. Khalifah
kedua Umar bin Khattab dipilih berdasarkan penunjukan langsung Khalifah Abu Bakar yang
disetujui oleh semua Umat Islam. Khalifah ketiga Utsman bin Affan dipilih melalui tim formatur yang
dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sedangkan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib dipilih oleh
sebagian besar umat Islam.
Khalifah Abu Bakar as Shidiq merupakan satu sosok pemimpin yang tegas dan teguh
memegang kebenaran. Khalifah Abu Bakar as Shidiq segera memberantas suatu gerakan
yang dinilai menyalahi Islam, tanpa memberi kesempatan gerakan tersebut berkembang.
1. Khulafaur Rasyidin menurut bahasa orang-orang yang mendapat petunjuk. Menurut pengertian
Khulafaur Rosyidin adalah para penganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah wafat
Rosulullah saw. Khulafaur Rosyidin yaitu Abu Bakar ash-Shidik, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan, dan Ali Bin Abi Thalib
2. Khulafaur Rosyidin diangkat melalui proses yang berbeda-beda. Khalifah pertama Abu Bakar
diangkat berdasarkan musyawarah antara kaum Muhajirin dan anshar secara mufakat. Khalifah
kedua Umar bin Khattab dipilih berdasarkan penunjukan langsung Khalifah Abu Bakar yang
disetujui oleh semua Umat Islam. Khalifah ketiga Utsman bin Affan dipilih melalui tim formatur
yang dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sedangkan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib
dipilih oleh sebagian besar umat Islam.
3. Khalifah Abu bakar memprioritaskan permasalahan di dalam tubuh Umat Islam. hal ini akibat
bermunculannya pemberotakan terhadap Khalifah setelah Nabi Muhammad wafat. Para
pemberontak menyatakan keluar dari Islam, sebagian orang anak yang mengaku sebagai nabi
dan menentang untuk mengluarkan zakat. Khalifah memegang kekuasaan penuh dalam
mengatur pemerintahannya. Khalifah Abu Bakar menunjuk langsung penggantinya. Adapun
prestasi Khalifah Abu Bakar adalah Memerangi Kelompok pembangkang, kodifikasi al Qur’an,
dan perluasan wilayah.
4. Khalifah Umar bin Khattab memproklamirkan sebagai Amirul mukminin. Karakter Umar yang
tegas dan keras, mempermudah perluasan wilayah Islam. selain itu merapikan sistem
administrasi pemerintahan, mendirikan sistem penggajian dan menetapkan kalender hijriah.
Prestasi Umar bin Khattab yaitu perluasan daerah Islam, administrasi keuangan, dan
menetapkan tahun hijriah.
5. Khalifah Utsman bin Affan melanjutkan program Khalifah Umar bin Khattab dalam memperluas
wilayah Islam. kepemimpinan Utsman bin Affan membuat banyak kecewa Umat Islam karena
usianya yang sudah tua 70 tahun dan karakternya lemah lembut. Ditambah kebijakannya
dengan mengangkat kerabatnya menduduki jabatan penting. Prestasi Khalifah Utsman bin Affan
yaitu Kodifikasi Mushaf Al Quran, renovasi Masjid Nabawi, pembentukan angkatan laut, dan
perluasan wilayah Islam
6. Khalifah Ali bin Abi Thalib memimpin dalam kondisi tidak stabil. Beliau menghadapi
pemberontakan yang menolak pengangkatan beliau sebagai khalifah. Ditambah kebijakannya
memecat para gubernur yang tidak kompeten, yang mayoritas kerabat dari Utsman bin Affan.
Prestasi Ali bin Abi Thalib yaitu mengganti pejabat yang tidak cakap, membenahi Baitul Maal,
memajukan bidang bahasa, dan pembangunan kota Kufah.
Profil pemimpin
Proses pengangkatan
b. Menalar
Bentuklah menjadi 4 kelompok sesuai nama-nama Khulafaurrasyidin. Kemudian setiap
kelompok mendiskusikan salah satu dari empat biografi khalifah berikut:
1. Khalifah Abu Bakar as-Shidiq
2. Khalifah Umar Bin Khattab
3. Khalifah Usman Bin Affan
4. Khalifah Ali Bin Abi Thalib
Setelah mendiskusikan satu dari empat khalifah diatas, presentasikanlah hasil diskusi
kalian di depan kelas secara bergantian dengan kelompok
1. Pengamatan Sikap
a. Format Penilaian
Aktifitas Skor
No Nama Peserta Didik
Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
1. Partisipasi
a. jika peserta didik belum memperlihatkan Partisipasi, skor 1
b. jika peserta didik mulai memperlihatkan Partisipasi, skor 2
c. jika peserta didik mulai berkembang Partisipasi, skor 3
d. jika peserta didik mulai Partisipasi, skor 4
2. Inisiatif
a. jika peserta didik belum memperlihatkan Inisiatif, skor 1
b. jika peserta didik mulai memperlihatkan Inisiatif, skor 2
c. jika peserta didik mulai berkembang Inisiatif, skor 3
d. jika peserta didik mulai membudayakan Inisiatif, skor 4
b. Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh X 100
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya bangga kepada khalifah Abu Bakar as-Shidiq yang selalu
menemani Rasulallah SAW dikala susah maupun senang
2 Saya tidak setuju dengan usulan khalifah Umar Bin Khattab
yang mengusulkan agar Al-Qur’an ditulis dan di kumpulkan jadi
satu
3 Saya setuju dengan apa yang dilakukan khalifah Abu Bakar as
–Siddiq yang menumpas nabi palsu dan orang-orang yang
enggan membayar zakat
4 Saya setuju apa yang dilakukan Musailamah al Kazab yang
mengajak para sahabat untuk mengatakan dirinya nabi
5 Saya sedih melihat perpecahan kelompok sepeninggal khalifah
Ali bin Abi Thalib
9. Nama hamba sahaya yang dibebaskan oleh Abu Bakar as Shiddiq adalah ....
A. Bilal bin Rabah C. Amar bin Yasir
B. Zaid bin Haritsah D. Zaid bin Thabit
10. Ketika menjabat Khalifah, Umar bin Khattab menamai dirinya dengan sebutan ....
A. Khalifaturrrosul C. Amirulmukmin
B. Khalifatullah D. Amirulmuslimin
11. Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah selama ....
A. 10 tahun C. 3 tahun
B. 11 tahun D. 7 tahun
12. Perhatikan gambar berikut !
1 2 3 4
Berjiwa luhur
Berbudi tinggi
Khulafaur
Rasyidin
pemberani
Petarung sejati
Dalam bagan di atas adalah sifat yang dimiliki oleh Khulafaur Rasyidin ....
A. Ali bin Abu Thalib C. Usman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Abu Bakar As Siddiq
23. Untuk menghindari kesalahan bacaan al Qur’an dan Hadits Khalifah Ali bin Abi Thalib
menyuruh seseorang untuk mengembangkan pokok-pokok Ilmu Nahwu / tata bahasa Arab
yang diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber ajaran
Islam,orang tersebut bernama ....
.........................................................................................................………………………….
.........................................................................................................………………………….
.........................................................................................................………………………….
4) Jelaskan kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang menimbulkan pemberontakan
terhadap kekuasaannya?
.........................................................................................................………………………….
.........................................................................................................………………………….
5) Jelaskan penyebab terjadinya perang perang Siffin !
.........................................................................................................………………………….
.........................................................................................................………………………….
MUTIARA HIKMAH
Kejarlah apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan hanya kepada Allah, jangan mudah
menyerah dan jangan pernah berkata “ kalau saja aku melakukan begini pasti akan jadi begini”. Tapi
katakanlah Allah telah mentakdirkan dan apa yang dia kehendaki pasti dia lakukan ( Al Hadits )
Tanda orang yang bijaksana ialah hatinya selalu berniat suci, lidahnya selalu basah dengan Zikrullah,
matanya menangis karena ( penyesalan dosa )
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya, ia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk
atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, ia kembali melalui (jalan
yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo’a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui
batas apa yang mereka kerjakan”
(QS. Yunus : 12)
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. ]\Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
1.2 Menghayati nilai-nilai positif yang dicontohkan oleh khalifah-khalifah pada masa dinasti bani
Umayah
2.2 Memiliki sikap dinamis sebagai implementasi dari pemahaman mengenai perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti bani Umayyah
3.2. Memahami perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa dinasti bani Umayyah
4.2 Membuat peta konsep mengenai kemajuan kebudayaan dan peradaban pada masa dinasti
bani Umayyah
C. Indikator Pencapaian :
1.2.1 Membiasakan nilai-nilai positif yang dicontohkan oleh khalifah-khalifah pada masa dinasti
bani Umayah.
2.2.1 Membiasakan sikap dinamis sebagai implementasi dari pemahaman mengenai
perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti bani Umayyah
3.2.1 Menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Umayyah
3.2.2 Menjelaskan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Bani
Umayyahdi bidang sosial budaya
3.2.3 Mengidentifikasi perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Bani
Umayyahdi bidang politik militer
3.2.4 Menganalisis perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Bani
Umayyah di bidangilmu pengetahuan.
4.2.1 Menyusun peta konsep mengenai kemajuan kebudayaan dan peradaban pada masa
Dinasti Bani Umayyah.
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN ISLAM PADA
MASA DINASTI UMAYYAH
SEJARAH
KEMAJUAN KEMAJUAN KEMAJUAN
BERDIRINYA
DALAM BIDANG DALAM BIDANG DALAM BIDANG
DINASTI
SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN POLITIK MILITER
UMAYYAH
Bani, dinasti, dan daulah. Ketiga kata tersebut memiliki arti yang berbeda, tetapi sangat
erat. Kata bani berarti anak, anak cucu, atau keturunan. Dengan demikian yang dimaksud bani
Umayyah adalah anak, anak cucu, atau keturunan Umayyah bin Abdu Syams. Kata dinasti
berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan
demikian, Dinasti Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah berasal dari Bani
Umayyah. Adapun kata daulah berarti kekuasaan, pemerintahan, atau negara yang diperintah
oleh Dinasti Umayyah yang raja-rajanya berasal dari Bani Umayyah.
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berawal dari konflik yang terjadi antara khalifah Ali bin
Abi Tholib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan yang mengakibatkan perang Shiffin diantara
keduanya. Perang ini berakhir dengan peristiwa tahkim yang menyebabkan munculnya kelompok
khawarij, yaitu kelompok Ali bin Abu Thalib yang tidak menerima hasil tahkim. Perselisihan
tersebut berakhir dengan terbunuhnya khalifah Ali bin Abu Thalib.
Sepeninggal Ali bin Abu Thalib, pemerintahan dilanjutkan oleh putranya Hasan bin Ali bin
Abu Thalib. Akan tetapi, pemerintahan Hasan bin Ali hanya bertahan beberapa bulan. Karena
kondisi sosial politik yang tidak menentu tiga bulan kemudian Hasan mengundurkan diri dan
menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan dan Muawiyah resmi menjadi
Dinasti Bani Umayah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41 H s.d 132 H atau 661 M s.d
750 M. Selama dinasti Bani Umayah berkuasa terdapat 14 khalifah yaitu::
Khalifah Abdul Malik bin Marwan menjabat sebagai khalifah pada usia 39 tahun atas wasiat
ayahnya Marwan bin Hakam. Ia dianggap sebagai khalifah perkasa dan negarawan berwibawa,
yang mampu memulihkan kesatuan kaum muslimin.
Pada masa pemerintahannya, tentara Islam menyebrangi sungai Oxus, menguasai Balkh,
Bukhara, Khawarizm, Fergana, dan Samarkand. Pemerintahan Abdul Malik bin marwan
mempunyai andil dalam mengubah mata uang Byzantium dan persia menjadi mata uang
bertuliskan kata-kata dengan huruf Arab.
Walid bin Abdul Malik menjadi khalifah menggantikan ayahnya Abdul Malik bin Marwan.
Setelah menjadi khalifah, ia segera membenahi infrastuktur fisik, mengirimkan pasukan untuk
memperluas wilayah dakwah dan kekuasaan Islam, dan melakukan reformasi sosial.
Pada tahun 711 M, pasuka Islam di bawah pimpinan Musa bin Nushair menaklukkan Afrika
Utara dan menyebarkan Islam di kalangan masyarakat Barbar, Selain itu Musa bin Nushair
bertekad menyebarkan Islam sampai ke benua Eropa dengan mengirim pasukan Islam di bawah
pimpinan Thariq bin Ziyad menuju Andalusia (Spanyol). Thariq pun dapat mengalahkan pasukan
kerajaan Gothic dan berhasil menguasai Andalusia tahun 711 M. Penaklukkan Spanyol di bawah
pimpinan Tariq bin Ziyad dan Musa bin Nusair memberikan pengaruh positif pada kehidupan
sosial politik. Kediktatoran dan kezaliman yang biasa dilakukan oleh penguasa Kristen disana
digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan umat Islam.
Di bidang sosial usaha yang dilakukan khalifah Walid bin Abdul Malik adalah:
a. mendirikan lembaga pemeliharaan anak yatim dan orang jompo.
b. mendirikan rumah sakit-rumah sakit.
c. membangun jalan raya yang dilengkapi dengan sumur-sumur.
d. Membangun gedung pemerintahan, pabrik-pabrik, sekolah, dan masjid
Dalam memajukan kebudayaan yaitu mengangkat seni bangunan Islam setingkat lebih tinggi
daripada seni bangunan Yunani.
Nama panjangnya adalah Umar bin Abd al-Aziz bin Marwan bin Hakam bin Harb bin
Umayyah. Ia masih keturunan Umar bin Khattab melalui ibunya Lailah Ummu Asim binti Asim
bin Umar bin Khattab. Ayahnya, Abdul Aziz pernah menjadi gubernur Mesir.
Langkah politik yang segera ia tempuh setelah menjadi khalifah ialah membentuk Dewan
Penasihat yang beranggotakan 10 ulama terkemukanya di masanya. Bersama Dewan khalifah
Umar mendiskusikan beragam masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah hanya dua setengah tahun. Namun
kebijakannya sangat dirasakan dan menyentuh langsung kepentingan umat Islam. Beliau
memulai penerapan syariat Islam secara utuh, membukukan hadist-hadist, mengembangkan
berbagai cabang ilmu seperti kedokteran, dan melarang kaum muslimin mengecam Ali bin Abi
Thalib.
Khalifah Umar memantau kinerja para gubernurnya dengan mengirimkan sejumlah utusan
kepada mereka. Ia tak segan-segan memecat mereka yang melakukan penyimpangan, seperti
terhadap Yazid bin Abi Muslim (gubernur Afrika Utara) dan Salih bin Abdurrahman (gubernur
Irak). Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga mengembalikan tanah rakyat yang dirampas oleh
penguasa. Ia lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakatnya daripada membangun
angkatan perang.
Pada tanggal 20 atau atau 25 Rajab 101 H,Khalifah Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia
di Dir Sim’an, sebuah kota di wilayah Himsh, dalam usia 36 tahun 6 bulan.
Khalifah Hisyam meninggal karena sakit pada tahun 743 M. Ia kemudian digantikan oleh
keponakannya Walid bin Yazid bin Abdul Malik II.
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi khalifah pertama dinasti Bani Umayah selama 20 tahun
setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan kekhalifahannya kepada Muawiyah.
Sebelumnya, Muawiyah menjabat sebagai gubernur syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah
mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. kemudian membentuk
pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. Ia
membangun sebuah negara yang stabil dan terorganisir.
Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan kepemimpinan kekuasaan bersifat Monarchi
heridetis (kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin
Muawiyah.
Dengan meninggalnya khalifah Ali Blin Abi Thalib, maka berakhirlah zaman khulafaur
rasyidin yang memiliki warna khusus bila dibandingkan dengan warna sesudahnya. Muawiyah
sebagai tokoh pendiri Dinasti Umayyah memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan
khalifah sebelumnya. Berikut ini perbandingan gaya kepemimpinan Muawiyah dengan khalifah
sebelumnya.
1. Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara (Irak) yang disebut
Mudariyah dan suku Arab Selatan (Suriah) Himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok
tersebut mencapai puncaknya pada masa Dinasti Umayyah karena para khalifah cenderung
berpihak pada satu etnis kelompok.
2. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab. Mereka yang merupakan pendatang baru
dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan mendapat sebutan “Mawali”, suatu status yang
menggambarakan inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat
fasilitas dari penguasa Umayyah.
3. Konfllik-konflik politik yang melatar belakangi terbentuknya Daulah Umayyah. Kaum syi`ah
dan khawarij terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat
mengancam keutuhan kekuasaan Umayyah.
4. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi
tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas.
5. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat
kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.
6. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya
kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Mutholib.. Gerakan ini
mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum Mawali yang merasa dikelas duakan
oleh pemerintahan Bani Umayyah.
1. Administrasi Pemerintahan
b. Sentralistik
Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi propinsi. Dalam menangani propinsi yang
ada, Muawiyah menggabung beberapa wilayah menjadi satu propinsi. Setiap gubernur
memilih Amir. Amir bertanggung jawab lansung kepada khalifah. Wilayah kekuasaan terbagi
menjadi beberapa provinsi, yaitu: Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah dan Persia,
Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India,
Egypt (Mesir), Ifriqiyah (Afrika Utara), Yaman dan Arab Selatan, serta Andalusia.
c. Administrasi pemerintahan
Setidaknya ada empat diwan (departemen) yang berdiri pada Daulah Bani Umayyah, yaitu:
1) Diwan Rasail
Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di berbagai
wilayah
3) Diwan Jund
Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang menyebut dengan
departemen perperangan.
4) Diwan Khatam
Departemen ini disebut juga departemen pencatat. Setiap peraturan yang dikeluarkan
disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim ke berbagai wilayah.
d. Lambang Negara
Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara di mana sebelumnya pada
masa Khulafaurrasyidin belum ada. Bendera merah ini menjadi ciri khas Daulah Bani
Umayyah.
c. Perundang-undangan
Khalifah mengeluarkan perundang-undnagan yang mengatur kehidupan masyarakat. Juga
mendirikan lembaga penegak hukum sehingga hak-hak masyarakat dilindungi hukum.
d. Pembangunan Infrastruktur
Dibangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana dan olahraga (seperti gelanggang pacuan kuda),
tempat-tempat minum ditempat yang strategis, kantor pos, pasar/pertahanan sebagai sarana
prasarana umat.
a. Bahasa Arab
Bahasa arab berkembang luas keberbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu bahasa
resmi Internasional disamping bahasa Inggris.
d. Irigasi Pertanian
Membangun irigasi-irigasi sebagai sarana pertanian
f. Pembukuan Negara
Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan Negara. Pada bidang
Kesenian, Bani Umayah memberikan kontribusi, antara lain:
a) Majelis Sastra
Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusasteraan dan
juga tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disiapkan dan dihiasi dengan hiasan
yang indah. Majelis ini hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama terkemuka.
b) Arsitektur
Dalam bidang seni arsitektur, para khalifah mendukung perkembangannya, seperti
pembuatan menara pada periode Muawiyah, kubah ash-Shakhra pada periode Abdul
Malik bin Marwan. Kubah ini tercatat sebagai contoh hasil karya arsitektur muslim yang
termegah kala itu. Bangunan tersebut merupakan masjid yang pertama sekali ditutup
dengan kubah. Merenovasi Masjid Nabawi. membangun Istana Qusyr Amrah dan Istana
al Musatta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.
4. Bidang Ekonomi
Di Bidang Ekonomi dan Perdagangan, Dinasti Bani Umayah menerapkan kebijakan-kebijakan
antara lain:
Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha negara
2) Pembangunan pertanian termasuk irigasi dan penggalian terusan
3) Ongkos bagi terpidana dan tawanan perang
4) Perlengkapan perang
5) Hadiah bagi sastrawan dan ulama
b. Mata Uang
Pada masa Abd Malik, mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur. Pembayaran diatur
dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada Masa Umar bin Khattab sudah ada mata
uang, namun belum begitu teratur.
c. Organisasi keuangan.
Keuangan terpusat pada baitul maal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan
bagi non muslim. Percetakan uang dilakukan pada khalifah Abdul Malik bin Marwan.
Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan, karena mereka fokus
dalam bidang politik. Meskipun demikian, Daulah Bani Umayyah memberikan andil bagi
pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, sastra dan filsafat. Daulah menyediakan tempat-
tempat pendidikan antara lain:
a. Kuttab
Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Alquran
serta belajar pokok-pokok ajaran Islam
b. Masjid
Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan di masjid terdiri dari dua
tingkat. Pertama, tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja. Kedua, tingkat tinggi
yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealimannya.
c. Arabisasi
Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab (arabisasi buku) pada masa Marwan gencar
dilakukan. Ia memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Yunani,
Siria, Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab.
d. Baitul Hikmah
Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. Perhatian serta
pelestarian berbagai sarana dan aktifitas di gedung ini terus menjadi perhatian dalam
perjalanan Daulah Bani Umayyah hingga masa Marwan.
Kondisi perpolitikan pada masa awal Dinasti Bani Umayyah cenderung stabil. Muawiyah
dengan kemampuan politiknya mampu meredam gejolak-gejolak yang terjadi. Hingga ia
mengangkat anaknya Yazid menjadi penggantinya, barulah terjadi pergolakan politik.
Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah terjadinya
pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan kekuasaan politik.
Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan
agama diurus oleh para ulama.
Perkembangan/prestasi pada bidang politik militer yaitu dengan terbentuknya lima lembaga
pemerintahan, antara lain :
Dalam kebijakan Militer, Dinasti Bani Umayah menerapkan beberapa hal, yaitu:
C. Rangkuman :
1. Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berawal dari konflik yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi
Tholib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan yang mengakibatkan perang Shiffin diantara
keduanya.
2. Tahun terjadinya perdamaian antara Hasan bin Ali dengan Muawiyah bin Abu Sufyan dikenal
dengan “Tahun Persatuan” (Amul Jama’ah ).
3. Dinasti Bani Umayah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41 H s.d 132 H atau 661 M s.d 750
M. Selama dinasti Bani Umayah berkuasa terdapat 14 khalifah.
4. Dari 14 khalifah Bani Umayah terdapat 5 khalifah yang menonjol karena dengan jasa-jasanya
mempunyai andil besar dalam perkembangan kebudayaan Islam. Lima khalifah tersebut
adalah:
a. Muawiyah bin Abu Sufyan
b. Abdul Malik bin Marwan
c. Walid bin Abdul Malik
d. Umar bin Abdul Aziz
e. Hisyam bin Abdul Malik
5. Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan kepemimpinan kekuasaan bersifat Monarchi heridetis
(kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan
seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah.
6. Beberapa langkah pengembangan Kebudayaan yang dilakukan oleh Para Khalifah Bani
Umayah antara lain:
a. Bidang administrasi pemerintahan, setidaknya ada empat diwan (departemen) yang berdiri
pada Daulah Bani Umayyah, yaitu: Diwan Rasail, Diwan Kharraj, Diwan Jund, Diwan
Khatam.
b. Bidang Seni Budaya, pada bidang budaya, Dinasti Bani Umayah memberikan kontribusi
berupa menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara sehingga Bahasa arab
berkembang luas ke berbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu bahasa resmi
Internasional disamping bahasa Inggris. Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat
perkembangan ilmu dan adab
c. Bidang ekonomi, pada masa Abd Malik bin Marwan, mata uang kaum muslimin dicetak
secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada
Masa Umar bin Khattab sudah ada mata uang, namun belum begitu teratur.
d. Bidang politik pemerintahan, Dinasti Bani Umayah menerapkan organisasi politik yang
terdiri dari jabatan Khilafah (kepala negara), wizarah (kementerian), kitabah
(kesekretariatan), hijabah (pengawal pribadi Khalifah).
e. Langkah-Langkah politik militer bani umayah, memindahkan ibu kota pemerintahan bani
umayyah dari kuffah ke Damaskus. menumpas segala bentuk pemberontakan yang ada
demi terciptanya stabilitas keamanan dalam negerinya, menyusun organisasi pemerintahan
agar roda pemerintahannya dapat berjalan lancar.
A. Buatlah kelompok terdiri dari 4-5 orang, kemudian diskusikanlah melalui gambar berikut ini!
A. Gambar Kuttab B. Gambar Baitul Mal
1. Deskripsikan gambar di atas yang berkaitan dengan kuttab pada masa pemerintahan dinasti
Umayyah.
2. Deskripsikan gambar di atas yang berkaitan dengan Baitul Mal masa pemerintahan dinasti
Umayyah.
3. Deskripsikan gambar di atas yang berkaitan dengan perkembangan militer pada masa
pemerintahan dinasti Umayyah.
Hasil Diskusi
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
.................................................................................................………………………....
1.
Mu'awiyah
bin Abi
Sufyan
5. Hisyam 2. Abdul
bin Abdul Malik bin
Malik Marwan
Khalifah
Dinasti
Umayyah
Khalifah Dinasti Bani Umayyah yang memiliki sifat adil, bijaksa, jujur serta sederhana, ditunjukan
pada nomor ... .
A. 1 B. 3 C. 4 D. 5
2. Berdirinya bani Umayyah di awali dengan adanya konflikyang terjadi antara Khalifah Ali bin Abi
Thalib dengan ... .
A. Umar bin Abdul Aziz C. Abdul Malik bin Marwan
B. Mu’awiyah bin Abu Sufyan D. Marwan bin Hakam
3. Latar belakang berdirinya dinasti Umayyah adanya penyerahan jabatan dari Hasan bin Ali
kepada Muawiyah bin Abi Sufyan yang dikenal dengan peristiwa ...
A. Tahkim C. Demokrasi
B. Amul Jamaah D. Monarki
4. Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf yaitu salah
seorang pemimpin kabilah Quraisy. Dinasti Umayyah berkuasa selama ... .
A. 70 tahun C. 90 tahun
B. 80 tahun D. 100 tahun
5. Dinasti Bani Umayyah secara resmi berdiri pada tahun 41 H oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.
Maka pusat pemerintahan dinasti Umayyah di kota ...
A. Madinah B. Kuffah C. Basrah D. Damaskus
6. Diantara para khalifah dinasti Umayyah yang dikenal sebagai negarawan dan polikus ulung serta
seorang diplomat yang cakap melebihi polikus dari perancis adalah ...
A. Muawiyah bin Abi Sufyan C. Umar bin Abdul Aziz
B. Abdul Malik bin marwan D. Hisyam bin AbdulMalik
7. Khalifah bani Umayyah yang menolak berbagai fasilitas kerajaan bahkan harta miliknya dijual
untuk dimasukkan ke Baitul Mal adalah khalifah ... .
A. Hisyam bin Abd al Malik C.Muawiyah bin Abu Sufyan
B. Umar bin Abd al Aziz D.Marwan bin Hakim
8. Sebelum menjabat sebagai khalifah pertama bani Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan menjabat
sebagai ... .
A. Gubernur Syiria C. Gubernur Mosul
B. Gubernur Armenina D. Gubernur Azerbaijan
9. Dengan meninggalnya khalifah Ali bin Abi Thalib, maka berakhirlah pemerintahan Khulafaur
Rasyidin yang menggunakan sistem demokrasi (Musyarawah untuk mencapai mufakat).
A. Kompetensi Dasar
1.3 Meyakini bahwa ilmu adalah hal penting dalam upaya memajukan kebudayaan dan
peradaban umat
2.3 Memiliki perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi dari pemahaman
mengenai peran ilmuwan muslim dalam memajukan kebudayaan/peradaban Islam pada
masa dinasti bani Umayyah
3.3 Mengidentifikasi ilmuwan muslim dan perannya dalam memajukan kebudayaan/peradaban
Islam pada masa dinasti bani Umayyah
4.3 Membuat tabel berkaitan dengan tokoh ilmuwan beserta muslim beserta bidang
keilmuwannya yang hidup pada masa dinasti Umayyah
B. Indikator Keberhasilan
1.3.1 Membiasakan tiap muslim memiliki kewajiban menuntut ilmu dalam upaya memajukan
kebudayaan dan peradaban umat
2.3.1 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu sebagai implementasi dari pemahaman
mengenai peran ilmuwan muslim dalam memajukan kebudayaan/peradaban Islam pada
masa dinasti bani Umayyah
3.3.1 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Qira’at
3.3.2 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Hadits
3.3.3 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tafsir
3.3.4 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Fikih
3.3.5 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tasawuf
3.3.6 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Bahasa dan Sastra
3.3.7 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Sejarah dan Geografi
3.3.8 Siswa dapat mengidentifikasi ilmuwan muslim Kedokteran
4.3.1 Siswa dapat membuat tabel berkaitan dengan tokoh ilmuwan muslim
ILMU QIRAAT
ILMU
ILMU HADITS
KEDOKTERAN
ILMU YANG
ILMU BERKEMBANG
SEJARAH DAN PADA MASA ILMU TAFSIR
GEOGRAFI DINASTI
UMAYYAH
ILMU
BAHASA DAN ILMU FIKIH
SASTRA
ILMU
TASAWUF
Amati dan baca materi berikut ini secara individu selama 15 menit, kemudian catat kata-kata
yang sulit terkait dengan materi, dan ditanyakan.
1. Ilmu Qiraat
Ilmu qiraat merupakan ilmu seni baca al-Qur’an. Ilmu ini telah di bina sejak Khulafaur
Rasyidin. Karena ilmu qiraat menjadi ilmu keislaman tertua, pada masa Dinasti Umayyah
dikembangkan sehingga menjadi ilmu keislaman yang penting. Abdullah bin Qusair dan
Asim bin Abi Nujud adalah beberapa ahli qiraat ternama yang lahir pada era ini.
Ilmu ini menjadi sangat penting diantara ilmu keislaman yang lain. Ilmu ini
memudahkan ahli fiqih dalam memahami hukum. Karena untuk mengetahui dan
menentukan suatu hukum ahli fiqih harus menguasai ilmu qiraat. Selain ahli fiqih ilmu ini
juga penting bagi mufassir, muhaddist, ahli bahasa arab dan lain lain.
2. Ilmu Hadits
Pembukuan hadits Nabi Saw mulai dilakukan pada masa pemerintahan Umar bin
Abdul Aziz. Upaya ini ditugaskan kepada Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah
bin Syihab Az-Zuhri yang dikenal dengan Ibnu Syihab al Zuhri. Ia bekerja sama dengan
para perawi yang dianggap ahli untuk dimintai informasi tentang haditts hadits nabi yang
berceceran ditengah masyarakat Islam untuk dikumpulkan, ditulis dan dibukukan. Az Zuhri
dianggap pemgumpul hadits yang pertama pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz,
dilanjutkan oleh Ibnu Juraij, ar-Rabi’ bin Shabih dan masih banyak lagi ulama lainnya.
Beberapa alasan yang membuat Khalifah Umar bin Abdul Aziz membukukan hadits,
3. Ilmu Tafsir
Tafsir merupakan salah satu ilmu agama
Islam yang mendapatkan perhatian serius
dari umat Islam. karena mempelajari
tafsir, akan dengan mudah memahami
kandungan ayat-ayat al-Qur’an. Ketika
Nabi masih hidup, penafsiran ayat-ayat
tertentu telah dipersiapkan maknanya
oleh Malaikat Jibril. Setelah Rasulullah
wafat para sahabat Nabi seperti Ali bin
Abu Thalib, Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Mas’ud. Ubay bin Ka’ab
mulai menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an
bersandar dari Rasulullah lewat
pendengaran mereka ketika Rasulullah
masih hidup. Mereka dianggap sebagai
pendiri mazhab tafsir dalam Islam.
Dalam periode ini muncul beberapa madrasah untuk kajian ilmu tafsir diantaranya:
E. RANGKUMAN
26. Jelaskan sifat roja’, Khauf, Zuhud dalam inti anjaran tasawwuf!
27. Sebutkan para ahli hadits yang terkenal dengan sebutan Kutubus Shittah!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.. .....................................................................................................................................................
...
28. Sebutkan beberapa Madrasah dan ahli Tafsirnya pada masa Dinasti Umayyah!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.. .....................................................................................................................................................
...
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.. .....................................................................................................................................................
...
30. Sebutkan Ilmuwan muslim bidang ilmu bahasa dan sastra pada masa Dinasti Uamyyah!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.. .....................................................................................................................................................
...
A. Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.4 Menunjukkan perilaku sederhana sebagai implementasi dari pemahaman mengenai sikap
dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Azis
3.4 Memahami sikap dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Azis
4.4 Memaparkan sikap dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam bentuk tulis atau
lisan
C. Indikator Pencapaian
1.4.1 Menunjukkan sikap nilai mulia yang dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz
3.4.2 Menunjukkan sikap dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Azis
4.4.1 Mencontoh sikap dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz
PETA KONSEP
Pola Kepemimpinan
Profil Khalifah Umar Kepribadian Khalifah
Khalifah Umar bin
Bin Abdul Aziz umar bin Abdul Aziz
Abdul Aziz
No Pertanyaan SY Y KY TY
Keterangan:
C. Penilaian Ketrampilan
Nama : Kelas :
1. Kalian pastikan terkesan dengan akhlak dan perilaku dari khalifah Umar bin Abdul Aziz
2. Tulislah kembali salah satu kisah tentang beliau yang akan engkau teladani dalam kehidupan
sehari-hari pada kolom berikut.
.................................................................................................................... ………………………….
.................................................................................................................... ………………………….
.................................................................................................................... ………………………….
.................................................................................................................... ………………………….
.................................................................................................................... ………………………….
.................................................................................................................... ………………………….
Ibrah
‘Atha’ telah berkata : “Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap
malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati
dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada
azab Allah seolah-olah ada jenazah di antara mereka.”
1. Orang yang ditunjuk sebagai pengganti dan penerus kepemimpinan Islam yang selalu
mendapat petunjuk dari Allah SWTsetelah wafatnya Rasululloh SAW disebut ... .
A. Waliyulloh C. Khulafaur Rasyidin
B. Amul Jama’ah D. Assabiqunal Awwalun
2. Perhatikan tabel berikut !
P Kepala negara
Q Pemimpin umat
S Kepala pemerintahan
Alasan umat Islam mengangkat khalifah Abu Bakar menjadi pengganti Nabi Muhammad SAW
dalam memimpin umat Islam, ditunjukkan huruf ....
A. P – U – L C. P – S – A
B. L – A – S D. U – S - A
5. Sahabat Nabi yang Muhammad SAW yang ditunjuk Abu Bakar as Siddiq untuk memimpin
pengumpulan ayat-ayat Al Qur’an yang sesuai bacaan Nabi adalah ... .
A. Amru bin Ash C. Umar bin Kattab
B. Zaid bin Tsabit D. Abu Ubaidah bin Jarrah
1 2 3 4
Berdasarkan skema di atas, alasan apa yang cukup mendasar yang dilakukan oleh Q sehingga
terwujud R ?
A. Q dapat mewujudkan R, karena mengacu pada alasan P
B. P dapat terwujud karena Q mewujudkan R
C. R dapat tercapai bila Q mengabaikan P
D. Q dapat mewujudkan P karena ada R
12. Pada masa pemerintahan khalifah Umar bi Khatab dibentuklah tim formatur yang bertugas
memilih khalifah. Khalifah yang dipilih melalui tim tersebut adalah ... .
A. Abu Bakar C. Utsman bin Affan
B. Umar bin Khattab D. Ali bin Abi Thalib
13. Perhatikan gambar berikut !
S T
B. 662 M / 42 H D. 664 M / 44 H
27. Dalam mengelola pemerintahan, khalifah Muawiyah mendirikan departeman yang bertugas
mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh khalifah, yaitu ....
A. Diwanul Khatam C. Diwanul Barid
B. Diwan Ar-Rasail D. Diwan Al-Jund
28. Di bidang administrasi pemerintahan, kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Dinasti Umaiyah
antara lain adalah terbentuknya berbagai lembaga administrasi yang mendukung roda
pemerintahan seperti An Nizam Al Maly yaitu … .
A. organisasi politik C. organisasi keuangan
B. organisasi tentaraan D. organisasi tata usaha negara
Yang merupakan jasa-jasa Abdul Malik bin Marwan ditunjukkan huruf ... .
A.P dan Q B. Q dan S C. P dan S D. S dan T
31. Salah satu tempat kegiatan dalam belajar baca tulis Al Qur’an tingkat dasar pada masa Dinasti
Umayyah adalah … .
A. Baitul Hikmah B. Baitul Mal C. Masjid D. Kuttab
32. Negara Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang selalu meneladani dan mengikuti
sifat-sifat yang dimiliki oleh Umar bin Abdul Azis, diantaranya adalah ... .
A. adil, bijaksan, jujur, keras C. tawadlu’, jujur, sopan santun, sederhana
B. adil,jujur ,bijaksana,dictator D. adil, sombong , bertaqwa kepada Allah
33. Perhatikan pernyataan berikut !
M. jujur
N. bijaksana
O. hidup sederhana
P. menolak fasilitas kerajaan
Khalifah Bani Umaiyah yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah ...
A. Umar bin Abdul Azis C. Abdul malik bin Marwan
B. Yazid bin Abdul malik D. Muawiyah bin Abi Sofyan
34. Perhatikan tabel berikut !
P menghidupkan kembali ajaran al Qur’an dan sunnah nabi
S pembukuan hadits
Yang merupakan kebijakan Umar bin Abdul Azis dalam bidang agama ditunjukkan pada
nomor... .
A. P, Q dan R C. R, S dan P
B. B. Q, R dan S D. P ,Q dan S
35. Cermati tabel berikut ini !
N Nama Lembaga Tugas
O
A2 wizarah kementrian
Perkembangan bidang politik yang terjadi pada masa Dinasti Umaiyah kecuali ....
A. A4 B. A2 C. A3 D. A1
36. Pada masa Dinasti Bani Umayah terdapat para Ilmuwan yang berperan dalam berbagai bidang,
baik ilmu fiqih, bahasa dan sastra ,tasawuf dan lain –lain . Di bawah yang bukan para ilmuwan
muslim yang bergerak dalam ilmu fiqih pada masa Bani Umayah adalah….
A. Ibnu Shihab Azuhri C. Imam Bukhori
B. Hasan Al Basri D. Wasil bin Ata’
37. Di bidang administrasi pemerintahan, Dinasti Bani Umayah mengembangkan suatu
departemen yang mengurus perpajakan yaitu ... .
A. Diwan al Kharraj C. Diwan al Rasail
B. Diwan al Qadhi D. Diwan al Jund
38. Di bidang administrasi pemerintahan, kemajuan – kemajuan yang dicapai oleh Dinasti Umaiyah
antara lain adalah terbentuknya berbagai lembaga administrasi yang mendukung roda
pemerintahan seperti An Nizam Al Maly yaitu … .
A. organisasi politik C. organisasi keuangan
B. organisasi tentaraan D. organisasi tata usaha Negara
39. Langkah-langkah politik militer Bani Umaiyah, memindahkan ibu kota pemerintahan Bani
Umaiyah dari Madinah ke ... .
A. Persia C. Madinah
B. Basrah D. Damaskus
40. Khalifah yang berhasil memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi
pemerintahan Islam adalah ...
A. Yazid bin Muawiyah C. Marwan bin Hakam
B. Muawiyah bin Yazid D. Abdul Malik bin Marwan
41. Perhatikan pernyaatan berikut !
P. menghidupkan kembali ajaran al Qur’an dan sunah nabi
Q. menerapkan hukum syariah Islam secara serius
R. meniadakan pengawal pribadi
S. pembukuan hadits
Yang merupakan kebijakan Umar bin Abdul Azis dalam bidang agama ditunjukkan pada
nomor....
A. P, Q dan R C. R,S dan P
B. Q ,R dan S D. P,Q dan S
42. Perhatikan pernyataan berikut!
1. khawatir akan tercampurnya antara hadits-hadits shahih dengan hadits palsu
2. dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam, sementara ketidakmampuan thabi’in
antara yang satu dengan yang lainnya tidak sama, maka sangat diperlukan adanya usaha
pembukuan hadits
3. manusia dalam menjalani hidup di dunia harus bekerja keras agar hidupnya tercukupi
4. khawatir hilangnya hadits-hadits dengan meninggalnya para ulama di medan perang
Dari pernyataan di atas, yang bukan merupakan alasan khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam
membukukan hadits adalah ... .
A. 4 B. 3 C. 2 D. 1
43. Salah seorang tokoh tafsir yang mulai menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an bersandar dari
Rasulullah lewat pendengaran ketika Rasulullah masih hidup adalah ... .
A. Ubay bin Ka’ab C. Asim bin Abi Nujud
B. Umar bin Abdul Aziz D. Ibnu Syihab al-Zuhri
48. Umar bin Abdul Aziz merupakan Khalifah Dinasti Bani Umayyah, beliau diangkat menjadi
khalifah dikatagorikan masih muda ketika berusia … .
A. 27 tahun B. 47 tahun C. 37 tahun D. 57 tahun
49. Berdasarkan dari garis keturunan dari ibunya, Umar bin Abdul Aziz cicit dari Khalifah…
A. Sulaiman bin Abdul Malik C. Walid Bin Abdul Malik
B. Abu Bakar As-Shiddiq D. Umar bin Khattab