Anda di halaman 1dari 13

SAHABAT RASUL.

SAHABAT RASUL.
1.Definisi Sahabat.
Ash-Shahabi menurut para ahli hadis adalah setiap muslim yang pernah
melihat Rasulullah saw meskipun tidak lama persahabatannya dengan
beliau dan meskipun tidak meriwayatkan dari beliau sedikitpun.

Imam Bukhari dalam sahihnya berkata;” Barangsiapa yang pernah


menemani Nabi saw atau melihatnya di antara kaum muslimin, maka dia
termasuk dari sahabat beliau”.

Ibnu Ash-Shalah berkata;” telah sampai riwayat kepada kami dari Abu al-
Mudhafir as-Sam’ani al-Marwazi, bahwasanya dia berkata;’ Para ulama
hadis menyebut istilah sahabat kepada setiap orang yang telah
meriwayatkan hadis atau satu kata dari beliau, dan mereka memperluas
sehingga kepada orang yang pernah melihat beliau meskipun hanya sekali
maka termasuk sahabat, hal ini karena kemuliaan kedudukan Nabi saw,
dan diberikanlah julukan sahabat terhadap setiap orang yang pernah
melihatnya.
Ibnu Hajar mengatakan;” definisi paling sahih menurut saya, adalah
bahwa sahabat merupakan orang yang pernah bertemu dengan Nabi
saw, dalam keadaan beriman kepada beliau dan meninggal dalam
keadaan iman pula. Masuk dalam kategori orang yang pernah
bertemu dengan Nabi saw, orang yang lama bermujalasah atau
hanya sebentar saja bersama beliau, orang yang turut berperang
ataupun tidak, orang yang tidak pernah melihat beliau karena
alasan tertentu, seperti buta. Dan ini merupakan pendapat mayoritas
ulama.
2.Stratifikasi Sahabat.

Dari berbagai definisi sahabat yang telah dikemukakan, namun para


ulama membagi tingkatan para sahabat, ada yang disebut “as-
Sabiquun” orang yang paling awal masuk Islam, dan mengorbankan
harta dan darah mereka untuk perjuangan Islam bersama Nabi saw.
Ada yang bersama Nabi siang dan malam, saat di Madinah, saat
berpergian atau berperang, ada yang saat beliau beribadah dan lain
sebagainya. Dengan demikian tidak wajar kalau mereka itu
disamakan, hal ini akan berpengaruh dalam penerimaan hadis, antara
orang yang selalu berdampingan dengan Nabi dengan yang tidak,
sebagai contoh hadis yang diriwayatkan Aisyah tentang shalat nawafil
Rasul dengan yang diriwayatkan sahabat-sahabat lainnya.
Stratifikasi sahabat menurut al-Hakim adalah;
1) Mereka yang mula – mula masuk Islam seperti keempat khalifah.
2) Mereka yang masuk Islam sebelum musyawarah ahli Makkah di dar an-Nadwah.
3) Mereka yang berhijrah ke Habsah.
4) Mereka yang mengikuti perjanjian Aqabah pertama.
5) Mereka yang mengikuti perjanjian Aqabah kedua yang mayoritas adalah kaum
Anshar.
6) Kaum Anshar yang mula-mula bertemu dengan Nabi di Quba sebelum beliau
memasuki Madinah.
7) Ahli Badar.
8) Mereka yang berhijrah di antara Badar dan Hudaibiyah.
9) Para perserta Bait ar-Ridwan di Hudaibiyah.
10) Merka yang berhijrah antara Hudaibiyah dan Fath Makkah, seperrti Khalid bin
Walid, Ibn Al-Ash, Abu Hurairah.
11) Orang – orang yang masuk Islam saat Fath Makkah.
12) Kalangan anak – anak yang menyaksikan Nabi saw saat Fath Makkah, Haji Wada’
dan lain – lain.
3.Cara Mengetahui Sahabat dan Jumlah Sahabat.

Sahabat dapat diketahui dengan salah satu di antara indikasi berikut ;


a) Khabar Mutawatir, seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali dan
sahabat lain yang mendapat jaminan surga secara tegas.
b) Khabar masyhur atau mustafidh yang berada di bawah status
mutawatir, seperti Akasyah ibn Muhsan dan Dhammam ibn
Tsa’labah.
c) Pernyataan seorang sahabat bahwa orang tersebut adalah sahabat
Rasul.
d) Seorang menyatakan diri sebagai sahabat setelah diakui keadilan
dan kesejamanannya dengan Rasul.
4.Sifat Adil Sahabat, dan Ilmu Sahabat.

Mayoritas ulama mengatakan bahwa seluruh sahabat memiliki


keistimewaaan, dan mereka bersifat adil, baik yang mengalami masa
terjadinya fitnah maupun tidak. Sedangkan sebagian ulama mengatakan,
status keadilan mereka sama dengan orang lain sesudah mereka dalam
hal sama – sama harus dilakukan penelitian.

Ibn Hazm mengatakan ; kami menyatakan keutamaan muhajirin awal


setelah Umar bin Khattab, lalu ahlu ‘Aqabah, kaum Anshar yang
mengikuti bai’ah Aqabah, lalu ahli Badar sampai perjanjian Hudaibiyah,
mereka semua adalah mukmin yang shaleh dan meninggal dalam
keadaan iman, sekalipun saya tidak tahu hati mereka, mereka adalah
penghuni surga, tidak ada di antara mereka yang masuk neraka.
Dalil – dalil sifat adil sahabat dari Al-Qur’an.
QS.Al-Fath 48 : 29
QS.At-Taubah : 9 : 100

QS. Al-Fath 48 : 18
Dalil – dalil Sahabat dari Sunnah

Dari Said Al-Khudri dia berkata Rasulullah Saw bersabda;


Janganlah kalian mencaci salah seorang di antara sahabatku, karena
salah seorang di antara kalian, seandainya menginfaqkan emas sebesar
gunung Uhud, maka tidak akan dapat menyamai satu mud ( yang
dinafkahkan ).

َ ‫ون ق َْرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يفشوا الكِذ‬


‫ْب‬ ِ ‫ير القُ ُر‬
ُ ‫خ‬َ
Sebaik – baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi sesudah
mereka, kemudian generasi sesudah mereka, dan kemudian mereka
menebarkan kedustaan.
Abdullah bin Mughaffal dan ditakhrij oleh Imam Tirmizi dan
Ibn Hibban katanya Rasulullas saw bersabda :

Bertaqwalah kepada Allah dalam masalah sahabat –


sahabatku, Jangan kalian menjadikan mereka sasaran ( kritik )
sesudah aku ( wafat ). Barangsiapa yang mencintai mereka,
maka dengan kecintaanku aku mencintai mereka. Dan
barangsiapa membenci mereka, maka dengan segenap
kebencianku aku membenci mereka. Barangsiapa menyakiti
mereka, maka berarti telah menyakitiku. Barangsiapa
menyakitiku, maka berarti telah menyakiti Allah. Dan
barangsiapa menyakiti Allah, maka kemungkinan besar Dia
akan menyiksanya.
5.Sahabat yang banyak Meriwayatkan Hadis.
Sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw
ada tujuh orang yaitu
1. Abu Hurairah ; Abdurrahman ibn Shakhar ad-Dausiah al-
Yamaniy ra yang lahir tahun 19 SH dan wafat tahun 59 H,
jumlah hadis yang diriwayatkannya 5374 buah.
2. Abdullah ibn Umar ibn al-Khattab ra yang lahir tahun 10 SH
wafat tahun 73 H, jumlah hadis yang diriwayatkan 2630 buah.
3. Anas ibn Malik ra lahir tahun 10 SH dan wafat 93 H , jumlah
hadisnya 2286 buah.
4. A’isyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, Ummul
Mukminin lahir tahun 9 SH dan wafat tahun 58 H ( dan
ada yang mengatakan 57 H ) jumlah hadisnya 2210
buah.
5. Abdullah ibn Abbas ibn abdul Muthalib lahir tahun 3
SH dan wafat tahun 68 H, jumlah hadisnya 1660 buah.
6. Jabir ibn Abdillah al-Anshari yang lahir tahun 6 SH
dan wafat tahun 78 H. jumlah hadisnya 1540 buah.
7. Abu Sa’id al-Khudri : Sa’d ibn Malik ibn Sinan al-
Anshari lahir tahun 12 SH dan wafat 74 H. jumlah
hadisnya 1170 buah.

Anda mungkin juga menyukai