Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok:

1) Muhammad Musdiq Al-qolun Nurhasan (1112020018)


2) Muhammad Akbar Al Mubarok (1112020016)

ILMU RIJAL HADIST


Ilmu Rijal al-Hadits merupakan rujukan hadis bagi para ulama dan peneliti tradisi
dalam meneliti rangkaian-rangkaian perawi hadits terutama dalam hal keterkaitan dan
sanad, kualitas dan keutuhan pribadi perawi ajaran Islam, kapasitas intelektual dan berbagai
informasi lainnya. terkait dengan penelitian sanad hadits. Penelitian sanad hadits sangat
erat kaitannya dengan kegiatan ijtihad, karena kedua kegiatan tersebut membutuhkan
kesungguhan, keikhlasan, ketekunan, ketelitian dan kehati-hatian. Karena suatu tradisi yang
ditetapkan statusnya merupakan salah satu sumber ajaran Islam, maka kualitasnya sangat
perlu diketahui berkaitan dengan pembuktian hadis yang dipelajari. Penggunaan hadis yang
tidak memenuhi syarat akan dapat menyebabkan ajaran Islam tidak sesuai dengan yang
seharusnya.

Hal-hal yang harus diketahui dari periwayat hadist:

1. Sejarah lahir dan wafatnya


2. Nama-namanyadan baris nasabnya
3. Mengetahui kebangsaan dan perjalanan belajarnya
4. Mengetahui siapa guru dan muridnya
5. Mengetahui sifat negatif dan positifnya

Manfaat mempelajari ilmu ini ialah:

1. Sebagai alat untuk mengetahui apakah hadits ini dapat diterima atau ditolak;
2. Memberikan pengetahuan tentang hadits yang lebih dahulu dating dan hadits yang
datang kemudian;
3. Menyikap data-data perawi hadits;
4. Dapat mengetahui sikap dan pandangan para ahli hadits yang menjadi kritikus terhadap
perawi yang menjadi sand hadits dan sikap mereka dalam menjaga otensitas hadits;
5. Memberikan pengetahuan tentang kualitas dan otensitas hadits.

Contoh:

‫أَيِب‬ ‫ َع ْن‬،‫وب‬ َ َ‫ ق‬،‫ َع ْمُرو بْ ُن ِه َش ٍام‬ ‫َخَبَرنَا‬


َ ُّ‫أَي‬ ‫ َع ْن‬،‫ ُس ْفيَا َن‬ ‫ َع ْن‬ ،‫خَمْلَ ٌد‬ ‫ َح َّد َثنَا‬:‫ال‬ ْ‫أ‬
ُ ِ‫الصع‬
‫يد‬ َّ " :  ‫ول اللَّ ِه‬ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫أَيِب َذ ٍّر‬ ‫ َع ْن‬، : ‫ َع ْم ِرو بْ ِن جُبْ َدا َن‬ ‫ َع ْن‬،َ‫قِالبَة‬
ِِ ِ ِ
َ ‫ َوإِ ْن مَلْ جَيِ د الْ َماءَ َع َشَر سن‬،‫ضوءُ الْ ُم ْسل ِم‬
‫ني‬ ُ ‫ب َو‬ ُ ِّ‫الطَّي‬
Telah mengabarkan kepada kami Amr bin Hisyam dia berkata ; telah menceritakan kepada
kami Makhlad dari Sufyan dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Amr bin Bujdan dari Abu Dzar,
dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Debu yang suci
adalah alat wudlu bagi kaum muslim, walaupun ia tidak mendapatkan air selama sepuluh
tahun.

(H.R An-Nasai).

Rijal al-Hadits :
NABI SAW

ABI DZAR

AMRU BIN BUJDAN

ABI QILABAH

AYUB

SUFYAN

MAHLAD

HISYAM

AN-NASA’I

1. Abi dzar.

Nama lengkapnya adalah jundub bin Junadah bin Qias bin Amr dan ada  yang mengatakan
bahwa namanya adalah Barir bin Junadah. banyak perbedaan pendapat tentang nama
beliau, beliau termasuk kalangan sahabat nabi. Negeri semasa hidup beliau yaitu di
Madinah. nabi Muhammad pernah memerintahkan agar mencintai empat sahabanya
diantaranya yaitu abi dzar. Beliau wafat pada tahun 32 H. selain beliau berguru kepada Nabi
Muhammad saw beliau juga berguru kepada sahabat yaitu Mu’awiyah
bin Abi Sofyan. Beberapa orang yang berguru kepadaya antara lain Abu Qilabah Abdullah
bin Zaid, Usamah bin Salman, Amr bin Bujdan dan lain sebagainya

2. Amr bin bujdan

Nama lengkapnya yaitu Amr bin Bujdan al-amir al bisri. Tentang keadaan beliau al-hafidz
berkata dalam kitabnya) at-taqrib) bahwa Amr bin Bujdan tidak diketahui keadaanya. Ad-
Zahabi juga berkata demikian didalam kitab “al-mizan”. Beliau banyak belajar dari abi dzar
al-ghifari, dan Abi Zaid al-Anshari. Sedangkan murid beliau adalah Abu Qilabah. Komentar
ulama terhadap beliau yaitu, termasuk ulama “tsiqqah”.

3. Abi qilabah.

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Zaid bin Amr julukannya yaitu Abu Qilabah al-bisri,
beliau meninggal di Syam pada tahun 104 H . dan ada pula yang mengatakan bahwa beliau
wafat pada tahun 106 H atau 107 H. Penilaian ulama terhadap beliau adalah “tsiqah”
menurut Al-‘ajali. Beliau pernah bergur ke beberapa ulama diantaranya Umar bin Khatab,
Abdurrahman bin Abi Lail, Abdurrrahman bin Harits, Amru bin Bujdan, dan lain sebagainya.
Dan orang-orang yang pernah berguru kepadanya diantaranya Yahya bin Abi
Katsir, Ayub,  Khalid al-khada, dan lain sebagainya.

4. Ayub.

Nama lengkapnya adalah Ayyub bin Abi Tamimah Kaysan. Beliau wafat pada tahun 131 H,
pada umur 65 tahun. Jadi di perkirakan beliau lahir pada tahun 66 H. Beliau adalah dari
golonga tabiin. Penilaian ulama terhadapnya yaitu, menurut abu bakar bin abi khasimah,
beliau (ayub), termasuk ulama hadis yang “tsiqah”, dan dia lebih tsiqah dari pada ibnu
mu’ayan, dan apabila terdapat perbedaan di antara ayub dan ibnu mu’awan maka ayub
lebih di tsiqah dari padanya, dan darulqutni juga pernah berkata bahwa ayub adalah orang
yang hafid dan tsiqah. Beliau berguru kepada ulama-ulama diantaranya yaitu Ibrahim bin
Maisarah,  Zaid bin Aslam, Zaid bin Jabir, Abi Qilabah dan lain sebagainya. Dan orang-orang
yang berguru kepadanya diantaranya yaitu Jarir bin Hazam, Hasan bin Abi Ja’far, Sufyan
Asauri, dan lain sebagainya.

5. Sufyan

Nama lengkapnya adalah Sufyan bin Sa'id bin Masruq, beliau memiliki nama julukan yaitu
Abu Abdullah. beliau lahir di Jurjani di desa yang dikenal dengan At-Tsauri, kemudian di
bawa ke Kufah, dan ketika beliau sudah besar beliau kembali lagi ke Jurjani. lahir pada tahun
97 H, dan wafat pada tahun 161 H. dan ada yang mengatakan juga bahwa Sufyan bin Said
lahir pada tahun 95 H,dan beliau wafat di bashrah pada bulan sa’ban tahun 161. dan 
diantara ulama yang pernah menjadi gurunya antara lain Ibrahim bin ‘Uqbah, Ibrahim bin
Maisarah, Israil abi Musa, Ayub bin Abi Taimiyah dan lain sebagainya. Dan murid-muridnya
antara lain yaitu Ibrahim bin Said, Ishaq bin Yusuf,  Mahklad bin Zaid, dan lain sebagainya.
Penilaian ulama terhadapnya yaitu termasuk hafidz, tsiqqah, ahli ibadah, dan ahli fikih.

6. Mahlad.

Nama lengkapnya yaitu mahlad bin yazid, beliau memiliki julukan yaitu abu yahya, Beliau
termasuk atba tabi’in kalangan tua, beliau lahir pada tahun 193 H. guru-guru beliau di
antaranya yaitu said bin basyir, sufyan asauri, abdurahman bin tsabit dan lain sebagainya.
Sedangkan beberapa muridnya di antaranya yaitu Ibrahim bin hasan, ahmad bin bakar,
Abdullah bin Muhammad, abu umayah amr bin hisyam. Para ulama memiliki pendapat
mengenai kepribadian mahlad bin yazid diantaranya : Usman bin Sa’id pernah bertanya
kepada Yahya bin Mu’ayan tentang keadaan Mahlad bin Yazid kemudian yahya menjawab
“tsiqah”.

7. Amru bin hisyam.

Nama lengkapnya adalah amru bin hisyam bin yarin al-jaziri, beliau mempunyai julukan yaitu
abu umayah beliau wafat pada tahun 254 H, di kufah ketika pergi haji. Ulama-ulama yang
pernah menjadi gurunya antara lain abi Safwan Ishak, sufyan bin ‘Uyainah, mahlad bin yazid,
dan lain sebaginya, dan murid-muridnya di antara lain yaitu  An-nasai, ahmad bin hasan, abu
Ibrahim Ahmad bin Said, dan lain sebagainya. Penilaian ulama terhadap beliau, yaitu tsiqah
(menurut An-Nasai)

8. An-nasai.

Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Sunan bin Bahr bin Dinar, beliau
dikenal juga dengan nama Abu Abdirrahman An-Nasa’i, lahir pada tahun 215 H, dan wafat
pada tahun 303 H, di Palestina, dan ada yang mengatakan juga bahwa beliu wafat di
makkah , pada bulan safar tanggal 13. beliau berguru kepada ulama di antaranya yaitu Amr
bin Yahya, ‘Imron bin Musa bin Hayan, Amru bin Hisyam al-Jaziri dan lain
sebagainya.  Penilaian ulama terhadap beliau yaitu “tsiqah, ahli fikih” (menurut Abu Said bin
Yunus).

Anda mungkin juga menyukai