Anda di halaman 1dari 22

ILMU HADITS

Imam Muslim

K2 Senin,23 oktober 2023


Makassar.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------- ii
PENDAHULUAN/MUQADDIMAH-------------------------------- 2
A. Biografi Imam Muslim--------------------------------------------- 3
1. Nama Lengkap--------------------------------------------------------- 3
2. Lahir/Wafat------------------------------------------------------------- 4
3. Guru dan Muridnya---------------------------------------------------- 5
4. Keunggulannya--------------------------------------------------------- 7
B. Informasi Tentang Kitab Haditsnya ---------------------------- 9
1. Karya Karyanya-------------------------------------------------------- 9
2. Jumlah Hadits---------------------------------------------------------- 9
3. Sistematika Penyusunan Hadits-------------------------------------- 10
4. Kelebihan dan Kekurangan Kitab Hadits--------------------------- 11
C. Perjuangan Dalam Rihlah Mencari Hadits-------------------- 13
PENUTUP----------------------------------------------------------------- 17
Kesimpulan---------------------------------------------------------------- 17
Saran------------------------------------------------------------------------ 18
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------- 19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP---------------------------------------- 20
muqaddimah/‫المقدمة‬

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Segala puji bagi Allah SWT,Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
kepada baginda Rasulullah ‫ ص<<<لى هللا علي<<<ه وس<<<لم‬, keluarga, para shahabat dan
pengikutnya.

Sebuah hadits jika diriwayatkan oleh Imam Muslim, kita hampir-hampir


mengiyakan saja bahwa hadits itu adalah hadits yang shahih dan valid dari Nabi
‫ صلى هللا عليه وسلم‬.Memang begitulah adanya.

Shahih Muslim dianggap sebagai kitab yang berisi tentang kumpulan hadits
shahih selain shahih Bukhari. Hal itu tak lain karena kegigihan Imam Muslim
dalam rangka mencari hadits, mengumpulkan, menuliskan lantas memilah dan
memilih mana yang dianggap valid dari Nabi dan mana yang dianggap lemah
dalam penisbatannya kepada Nabi.

Hanya saja ternyata tak sedikit yang belum mengetahui biografi dari penulis
hadits shahih Muslim ini, termasuk sedikit sejarah tentang buku Shahih Muslim itu
sendiri.

Makalah ini Dibuat Dari Kelompok 2 semoga Yang Membacanya Diberikan


kesehatan serta rezeki yang berlimpah Amiin.Selamat Membaca 

2
A.Biografi Imam Muslim

1.Nama lengkap
Beliau adalah Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim
bin Warad bin Kausyaz Abu al-Husain al-Qusyairi
anNaisabur

An-Naisaburi
merupakan nisbah
terhadap tempat
kelahiran beliau, yaitu
kota Naisabur, bagian
dari Khurasan yang
sekarang manjadi bagian dari negara Iran arah timur
laut. Beliau juga dinisbatkan kepada nenek
moyangnya atau kabilahnya yaitu Qusairi bin Ka’ab
bin Rabi’ah bin Sa’sa’ah suatu keluarga bangsawan
besar.

Naisabur saat itu merupakan salah satu kota yang diperhitungkan


sebagai pusat ilmu pengetahuan, politik, dan perekonomian. Sedangkan
Khurasan menurut Imam Dzahabi dalam kitabnya al-Amshar dzawatu al-
Atsar, adalah tempat berputarnya hadis dan berkumpulnya orang-orang
mulia. Karena di sana merupakan salah satu tempat diperolehnya sanad ‘ali.

Imam Muslim adalah seorang ahli hadis sekaligus ulama yang sejak kecil
giat belajar agama. Semasa hidupnya, Imam Muslim telah mengeluarkan
karya tulis yang jumlahnya tidak sedikit, salah satu yang terkenal adalah Al-

3
Jami' ash-Shahih atau kitab Shahih Muslim. Bagi umat Islam, khususnya
kalangan Muslim Sunni, Shahih Muslim adalah kitab hadis terbaik kedua
setelah Shahih Bukhari yang disusun oleh Imam Bukhari,

2.Lahir/Wafat
Para ahli sejarah Islam berbeda pendapat mengenai waktu lahir dan wafat
Imam Muslim. Ada yang menyebutkan beliau dilahirkan pada tahun 206 H
dan wafat pada tahun 261 H di Naisabur, sehingga usia beliau pada saat
wafat adalah 55 tahun.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Abu Abdillah Al-Hakim An-


Naisaburi dalam kitab Ulama Al-Amshar, juga disetujui An-Nawawi dalam
Syarh Shahih Muslim (123/1).

Namun pendapat lain adalah bahwa beliau lahir tahun 204 H. Ibnu Hajar
Al-Asqalani dalam Taqribut Tahdzib (529), Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah
wa anNihayah (35-34/11), al-Khazraji dalam Khulashoh Tahdzibul Kamal
mengatakan bahwa Imam Muslim dilahirkan pada tahun 204 H, atau tepat di
tahun Imam as-Syafi'i wafat.

Pada usia 55 tahun hijriyyah, beliau wafat. Disebutkan bahwa wafatnya


beliau karena sakit. Sakit beliau dimulai karena suatu ketika beliau tak bisa
menjawab permasalah hadits.

Beliau pulang ke rumah, menyalakan lampu kamarnya dan


memerintahkan anggota keluarganya untuk tidak mengganggunya ketika di
kamar. Beliau diberi sekeranjang kurma. Sambil memikirkan jawaban
permasalahan hadits yang sulit itu, beliau memakan kurma sampai habis
tanpa disadari sampai pagi. Sampai akhirnya beliau jatuh sakit.
4
Beliau meninggal hari ahad sore. Kemudian dikebumikan pada malam
seninnya tanggal 25 Rajab tahun 261 H. Beliau dikebumikan di kampung
Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur

3. Guru Dan Muridnya


Banyak sekali guru dari Imam Muslim bin Hajjaj. Di Khurasan, ia
berguru kepada Qutaibah bin Said, Yahya bin Yahya, Ishak bin Rahawaih
dab Bisyr bin Hakam; di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan
Abu `Ansan.

Di Damaskus ia belajar hadits dari Muhammad bin Khalid, Di Irak ia


belajar hadis kepada Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz
belajar kepada Sa`id bin Mansur dan Abu Mas`Abuzar; di Mesir berguru
kepada `Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan kepada ulama ahli
hadis yang lain.

Guru Imam Muslim Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H) dalam kitabnya
Tahdzibut Tahdzib menyebutkan bahwa Imam Muslim paling banyak
mendapatkan ilmu tentang hadits dari 10 orang guru yaitu:

1. Abu Bakar bin Abi Syaibah, beliau belajar 1540 hadits.

2. Abu Khaitsamah Zuhair bin Harab, beliau belajar 1281 hadits

3. Muhammad Ibnul Mutsanna yang dijuluki Az Zaman, beliau belajar 772


hadits.

4. Qutaibah bin Sa’id, beliau belajar 668 hadits.

5. Muhammad bin Abdillah bin Numair, beliau belajar 573 hadits.

6. Abu Kuraib Muhammad Ibnul ‘Ila, beliau belajar 556 hadits.


5
7. Muhammad bin Basyar Al Muqallab yang dijuluki Bundaar, beliau belajar
460 hadits.

8. Muhammad bin Raafi’ An Naisaburi, beliau belajar 362 hadits.

9. ‘Ali bin Hajar As Sa’di, beliau belajar 188 hadits.

10.Muhammad bin Hatim Al Muqallab yang dijuluki As Samin, beliau


belajar 300 hadits.

Nama guru Imam Muslim tersebut, merupakan guru Imam Bukhari juga
dalam mengambil hadits. Maka Ibnu as-Shalah (w. 643 H) menyebutkan:
‫ أكث ر‬.‫ يش<<اركه ف ش<<يوخه‬- ‫ مع أنه أخذ عن البخاري واس<<تفاد من<<ه‬- ‫ ي ومسلم‬Imam Muslim
meskipun mengambil ilmu dan manfaat dari Bukhari, tetapi beliau banyak
sama gurunya dengan Bukhari.

Banyak ulama besar yang merupakan murid dari Imam Muslim dalam
ilmu hadits, sebagaimana di ceritakan dalam Tahdzibut Tahdzib.
Diantaranya adalah Abu Hatim ar-Razi, Abu al-Fadhl Ahmad bin Salamah,
Ibrahim bin Abi Thalib, Abu ‘Amr al-Khoffaf, Husain bin Muhammad al-
Qabani, Abu ‘Amr Ahmad Ibnu al-Mubarak al-Mustamli, al-Hafidz Shalih
bin Muhammad, ‘Ali bin Hasan al-Hilali, Muhammad bin Abdil Wahhab al-
Faraa’, Ali Ibnu al-Husain Ibnu alJunaid, Ibnu Khuzaimah, Ibrahim bin
Muhammad bin Sufyan al-Faqih az-Zahid; beliau adalah perawi utama bagi
Shahih Muslim, dll.

Salah satu murid Imam Muslim yang terkenal adalah Imam Abu Isa at-
Tirmidzi (w. 279 H), penulis kitab hadits Sunan at-Tirmidzi. Imam Abu Isa
at-Tirmidzi (w. 279 H) hanya meriwayatkan 1 hadits saja dari Imam Muslim
:Dari Muslim bin Hajjaj menceritakan kepada kami, Yahya bin Yahya

6
menceritakan kepada kami, Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami dari
Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah,

Ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, “Hitung-hitunglah hilal bulan


Sya'ban untuk (menetapkan) Ramadhan'." (HR. Tirmidzi).

Alasannya tak jauh beda dengan apa yang terjadi antara Imam Muslim
dan Imam Bukhari, karena mereka berdua memiliki guru-guru yang
sebagian besarnya sama.

4. Keunggulannya
Al-Khatib al- Baghdadi meriwayatkan dengan sanad lengkap, dari Ahmad
bin Salamah berilau berkata; "Saya melihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim
senantiasa mengistimewakan dan mendahulukan Imam Muslim bin al-hajjaj
di bidang pengetahuan hadits shahih atas guru- guru mereka pada
masanya.".

A.Hafalan

Imam Muslim menghafal banyak hadits, baik sanad dan matannya. Ia


pernah berujar, "Aku susun kitab Shahih ini yang disaring dari 300.000
hadits yang Saya dengar.

B. Kedermawanan

Beliau adalah orang yang dermawan dari Naisabur. Ad-Dzahabi


menyebut beliau adalah Muhsin Naisabur; orang dermawannya Naisabur.
Karena beliau adalah pedagang yang kaya.

7
Imam Muslim secara finansial bisa dikatakan berkecukupan, karena
profesinya sebagai pedangan sukses. Beliau memiliki harta melimpah yang
dimanfaatkan untuk pembiayaan perjalannnya dalam mencari ilmu, untuk
mendukung semangatnya yang tinggi dalam berguru kepada berbagai
syeikh seantero dunia. Semua biaya perjalanan mencari ilmu dan biaya
penulisan buku Imam Muslim tidak mengandalkan uluran dana dari orang
lain.

Padahal pada zamannya, para khilafah dan pejabat negara sangat


memiliki perhatian besar dan terbiasa memberikan hadiah dan bantuan
keuangan kepada para ulama yang senantiasa dijadikan rujukan utama
dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya.

8
B. Informasi Tentang Kitab Hadisnya
1. Karya Karyanya
Imam an-Nawawi menceritakan dalam Tahdzib alAsma Wa al-Lughat
bahwa Imam Muslim memiliki banyak karya tulis, diantaranya: Kitab Shahih
Muslim (sudah dicetak), Kitab Thabaqat At-Tabi’in (sudah dicetak), Kitab At-
Tamyiz (sudah dicetak), Kitab al Asma wal Kuna (sudah dicetak), Kitab al-
Musnad alKabir ‘Ala Asma ar-Rijal, Kitab Jami’ al-Kabir ‘Ala alAbwab, Kitab
al-‘Ilal, Kitab Auhamul Muhadditsin, Kitab Man Laisa Lahu Illa Rawin
Wahidin, Kitab alMuhadramain, Kitab al-Afrad, Kitab al-Aqran, Kitab
Su'alaat Ahmad bin Hambal, Kitab Hadits ‘Amr bin Syu’aib, Kitab al-Intifa’ bi
Uhubis Siba’, Kitab Masyaikh Malik, Kitab Masyaikh ats-Tsauri, Kitab
Masyaikh Syu’bah, Kitab Aulad ash-Shahabah, Kitab Afrad asy-Syamiyyin. 20

2. Jumlah Hadis

Mengenai jumlah hadits yang tertuang dalam kitab Shahih Muslim


terdapat banyak perbedaan. Ada yang menyatakan sekitar 12.000 hadits.
Jumlah ini berdasarkan pendapat Ahmad bin Salamah yang merupakan
salah satu sahabat Imam Muslim sekaligus sebagai penulis naskah kitab
shahih Muslim. 28 ‫تأليف صحيحه ي قال أحمد بن سلمة كتبت مع مسلم ف خمس عرشة س<<نة‬
29 ‫ وه<<و اثن<<ا عرش<<ألف ح<<ديث‬Ahmad bin Maslamah berkata: Saya menuliskan
hadits bersama Imam Muslim ketika menulis Shahih Muslim selama 15
tahun, jumlah haditsnya ada 12.000

9
Seorang ulama kontemporer; Muhammad Fuad Abdul Baqi menghitung
hadits shahih Muslim tanpa terulang sebanyak 3.033 hadits.30 Sementara
pendapat yang lain mengatakan sekitar 5.632 hadits.

3. Sistematika Penyusunan Hadis


Kitab shahih Muslim karya Imam Muslim dalam sistematika penulisannya
dimulai dengan pendahuluan (muqaddimah) dengan menguraikan
pembagian dan macam- macam hadits, haditshadits yang dimuat dalam
kitab shahihnya, keadaan para periwayatnya, penjelasan tentang larangan
berdusta atas nama Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬, anjuran agar berhati-hati
dalam meriwayatkan hadits dan larangan meriwayatkan hadits yang lemah
serta menerangkan bahwa sanad merupakan bagian dari agama.

Setelah muqaddimah, beliau kemudian mengelompokkan hadits dalam


suatu tema tertentu dan masalah pada topik tertentu pula. Secara garis
besar urutan dalam kitab ini adalah sebagi berikut: Dimulai dengan kitab
iman, ibadah, muamalah, jihad, makanan dan minuman, pakaian, adab dan
keutamaan-keutamaan serta diakhiri dengan kitab tafsir.

Beliau menghimpun matan-matan hadits yang senada atau satu tema


lengkap dengan sanadsanadnya pada satu tempat, tidak memisahmisahkan
dalam beberapa bab yang berbeda serta tidak mengulang-ulang
penyebutan hadits kecuali dalam jumlah sedikit karena adanya kepentingan
yang mendesak seperti untuk menambah manfaat pada sanad atau matan
hadits

10
Dari sistematika di atas, dapat diketahui bahwa Imam Muslim melakukan
beberapa hal yang agak berbeda dengan sistematika kitab-kitab (model
sunan) koleksi hadits lainnya, yaitu dengan memisahkan kitab sifat al-
munafiq dari kitab aliman, kitab al-ilm ditempatkan pada posisi akhir dan
hadits-hadits tentang adab diperinci menjadi beberapa kitab.

4. Kelebihan dan Kekurangan Hadisnya

A. Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki oleh hadis imam muslim diantarannya :

1. Susunan isinya sangat tertib dan sistematis


2. pemilihan redaksi (matan) hadisnya sangat teliti dan cermat
3. Seleksi dan akumulasi sanadnya dijalankan dangan seksama tidak
tertukar-tukar
4. serta tidak lebih dan tidak kurang
5. menempatkan hadis ke dalam tema tertentu dengan baiksehingga
sedikit sekali terjadi pengulangan
6. cara pengelompokan hadis berdasarkan matan yang sejenis
7. matan senantiasa utuh tanpa ada potongan yang berarti
8. memelihara penampilan hadis yang murni

B.Kelemahan

1. Kesahihan hadis yang dipakai Imam Muslim lebih longgar.

2. Masih adanya beberapa hadis yang diragukan keshahihannya

11
3. Imam Muslim tidak mensyaratkan adanya pertemuan antara guru dan
murid bagi perawi hadis dalam kitabnya. Tetapi beliau hanya mensyaratkan
bahwa guru dan murid yang meriwatkan hadis tersebut pernah hidup
dalam satu masa, maka riwayatnya sah

12
C. Bagaimana perjuangan Dalam Rihlah Mencari Hadits

Perhatian dan minat Imam Muslim terhadap ilmu hadits memang luar
biasa. Sejak usia dini, beliau telah berkonsentrasi mempelajari hadits. Pada
tahun 218 H, beliau mulai belajar hadits, ketika usianya kurang dari lima
belas tahun. Beruntung, beliau dianugerahi kelebihan berupa ketajaman
berfikir dan ingatan hafalan. Ketika berusia sepuluh tahun, Imam Muslim
sering datang dan berguru pada seorang ahli hadits, yaitu Imam Ad Dakhili.
Setahun kemudian, beliau mulai menghafal hadits Nabi SAW, dan mulai
berani mengoreksi kesalahan dari gurunya yang salah menyebutkan
periwayatanhadits.
Selain kepada Ad Dakhili, Imam Muslim pun tak segan-segan bertanya
kepada banyak ulama di berbagai tempat dan negara. Berpetualang
menjadi aktivitas rutin bagi dirinya untuk mencari silsilah dan urutan yang
benar sebuah hadits. Beliau, misalnya pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan
negara-negara lainnya. Dalam lawatannya itu, Imam Muslim banyak
bertemu dan mengunjungi ulama-ulama kenamaan untuk berguru hadits
kepada mereka. Di Khurasan, beliau berguru kepada Yahya bin Yahya dan
Ishak bin Rahawaih; di Ray beliau berguru kepada Muhammad bin Mahran
dan Abu 'Ansan.

Di Irak beliau belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin
Maslamah; di Hijaz beliau belajar kepada Sa'id bin Mansur dan Abu Mas
'Abuzar; di Mesir beliau berguru kepada 'Amr bin Sawad dan Harmalah bin
Yahya, dan ulama ahli hadits lainnya.

13
Bagi Imam Muslim, Baghdad memiliki arti tersendiri. Di kota inilah beliau
berkali-kali berkunjung untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits.
Kunjungannya yang terakhir beliau lakukan pada tahun 259 H. Ketika Imam
Bukhari datang ke Naisabur, Imam Muslim sering mendatanginya untuk
bertukar pikiran sekaligus berguru padanya. Saat itu, Imam Bukhari yang
memang lebih senior, lebih menguasai ilmu hadits ketimbang dirinya.
Ketika terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az Zihli, beliau
bergabung kepada Bukhari. Sayang, hal ini kemudian menjadi sebab
terputusnya hubungan dirinya dengan Imam Az Zihli. Yang lebih
menyedihkan, hubungan tak baik itu merembet ke masalah ilmu, yakni
dalam hal penghimpunan dan periwayatan hadits-hadits Nabi SAW.

Imam Muslim dalam kitab shahihnya maupun kitab-kitab lainnya tidak


memasukkan hadits-hadits yang diterima dari Az Zihli, padahal beliau
adalah gurunya. Hal serupa juga beliau lakukan terhadap Bukhari.
Tampaknya bagi Imam Muslim tak ada pilihan lain kecuali tidak
memasukkan ke dalam Kitab Shahihnya hadits-hadits yang diterima dari
kedua gurunya itu. Kendatipun demikian, dirinya tetap mengakui mereka
sebagaigurunya.

Imam Muslim yang dikenal sangat tawadhu' dan wara' dalam ilmu itu
telah meriwayatkan puluhan ribu hadits. Menurut Muhammad Ajaj Al
Khatib, guru besar hadits pada Universitas Damaskus, Syria, hadits yang
tercantum dalam karya besar Imam Muslim, Shahih Muslim, berjumlah
3.030 hadits tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan,
katanya, berjumlah sekitar 10.000 hadits.

14
Sementara menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal Mesir, hadits yang
terdapat dalam karya Muslim tersebut berjumlah 4.000 hadits tanpa
pengulangan, dan 7.275 dengan pengulangan. Jumlah hadits yang beliau
tulis dalam Shahih Muslim itu diambil dan disaring dari sekitar 300.000
hadits yang beliau ketahui. Untuk menyaring hadits-hadits tersebut, Imam
Muslim membutuhkan waktu 15 tahun.
Mengenai metode penyusunan hadits, Imam Muslim menerapkan
prinsip-prinsip ilmu jarh, dan ta'dil, yakni suatu ilmu yang digunakan untuk
menilai cacat tidaknya suatu hadits. Beliau juga menggunakan sighat at
tahammul (metode-metode penerimaan riwayat),
seperti haddasani (menyampaikan kepada
saya), haddasana (menyampaikan kepada kami), akhbarana (mengabarkan
kepada saya), akhabarana (mengabarkan kepada kami), dan qaalaa (ia
berkata). Imam Muslim menjadi orang kedua terbaik dalam masalah ilmu
hadits (sanad, matan, kritik, dan seleksinya) setelah Imam Bukhari. "Di
dunia ini orang yang benar-benar ahli di bidang hadits hanya empat orang;
salah satu di antaranya adalah Imam Muslim," komentar ulama besar Abu
Quraisy Al Hafizh. Maksud ungkapan itu tak lain adalah ahli-ahli hadits
terkemuka yang hidup di masa Abu Quraisy.

Adz-Dzahabi dalam karyanya Tadzkirat al-Hufazh menyebutkan bahwa


Imam Muslim mulai mempelajari hadis pada 218 H. Azami setuju dengan
pendapat tersebut. Ini artinya bahwa Imam Muslim masih berusia sangat
belia, sekitar 12 sampai 15 tahun, saat mulai mempelajari hadis.

15
Bahkan, Azami berpendapat, sebelum mempelajari hadis, sang imam
terlebih dahulu telah mempelajari Alquran, bahasa Arab, dan ilmu tata
bahasa Arab. Karena, menurutnya, pola pendidikan pada masa itu memang
menuntut jenjang pembelajaran yang demikian.

Pengembaraan Imam Muslim dari satu negara ke negara lain dilakukan


berkali-kali. Akan tetapi, jelas Azami, beliau baru benar-benar berketetapan
hati mempelajari hadis pada 230 H. Pada periode itu, sang ahli hadis
menjelajah hingga ke Khurasan, Irak, Syria, Hijaz, dan Mesir.

Imam Muslim membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk


menyelesaikan Shahih Muslim. Lamanya waktu penyempurnaan kitab
Shahih Muslim ditengarai adalah karena sistem pembukuan hadis yang
sangat terperinci dan cara yang tepat dalam penyusunan bab serta seleksi
hadis shahih yang ketat.23 Imam Muslim memulainya dengan proses
menyeleksi ribuan hadits baik dari hafalannya maupun catatannya.

Imam Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah
didengarnya. Ia pernah berujar, "Aku susun kitab Shahih ini yang disaring
dari 300.000 hadits yang Saya dengar."24 Kemudian pada tahap selanjutnya
Imam Muslim mulai menentukan dan mengklasifikasikan hadits sesuai
dengan sistematika dan tema hadits secara teratur. Kemudian, Imam
Muslim bin Hajjaj wafat 11 tahun setelah menyelesaikan karya Shahih
Muslim tepatnya pada tahun 261 H

16
PENUTUP

Imam Muslim bin Hajjaj al-Naisaburi adalah salah satu ulama hadis
terbesar dalam sejarah Islam. Beliau lahir di Naisabur, Iran, pada tahun 204
H dan wafat pada tahun 261 H. Imam Muslim dikenal sebagai seorang
ulama hadis yang sangat teliti dan kritis dalam mengumpulkan dan meneliti
hadis. Beliau menyusun kitab hadis yang terkenal dengan nama Shahih
Muslim, yang merupakan salah satu kitab hadis paling shahih dalam Islam.

Dalam makalah ini, penulis telah membahas tentang biografi Imam


Muslim, metode penulisan hadis hadisnya, dan perjuangan Imam Muslim
dalam mencari rihlah hadis. Penulis juga telah memberikan kesimpulan dari
pembahasan tersebut.

Secara umum, Imam Muslim adalah seorang ulama hadis yang sangat
berjasa bagi perkembangan ilmu hadis. Beliau telah menyusun kitab hadis
yang sangat shahih dan menjadi rujukan utama bagi umat Islam dalam
mempelajari hadis Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

 Imam Muslim adalah seorang ulama hadis yang sangat teliti dan kritis
dalam mengumpulkan dan meneliti hadis.
 Shahih
Muslim adalah kitab hadis yang sangat shahih dan menjadi rujukan
utama bagi umat Islam dalam mempelajari hadis Nabi Muhammad SAW.
 Shahih Muslim telah memberikan pengaruh yang besar terhadap
perkembangan ilmu hadis, baik dalam hal metode penelitian hadis,
pengklasifikasian hadis, maupun dalam hal penulisan kitab hadis.

17
Saran

Penulis menyarankan agar para pembaca dapat mempelajari lebih lanjut


tentang biografi Imam Muslim, metode penulisan Shahih Muslim, dan
pengaruh Shahih Muslim terhadap perkembangan ilmu hadis. Hal ini dapat
dilakukan dengan membaca kitab-kitab biografi Imam Muslim, kitab-kitab
tentang metode penulisan hadis, dan kitab-kitab tentang sejarah
perkembangan ilmu hadis.

Demikianlah makalah ini, semoga bermanfaat.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://opac.atmaluhur.ac.id/uploaded_files/temporary/
DigitalCollection/
Y2M2NWM4ZWU2MjYzMzI2NTAzOGQwMGFhZTYyZDY4OTY2M2EwM
mM3MQ==.pdf

https://bard.google.com/chat/ffdf750848ed4af

https://deepai.org/chat

https://www.nu.or.id/tokoh/imam-muslim-bin-al-hajjaj-pecinta-ilmu-
hadits-sejak-usia-belia-z7W0Y

http://man1sintang.sch.id/hadist/sejarah/
sejarah_singkat_imam_muslim.htm

https://www.hadits.id/hadits/muslim

https://web.facebook.com/214031581964501/posts/kelemahan-dan-
kelebihan-kitab-shahih-bukhori-dan-kitab-shahih-musilima-kitab-sha/
373414179359573/?_rdc=1&_rdr

https://id.wikipedia.org/wiki/Muslim_bin_al-Hajjaj

https://muslim.or.id/10838-mengenal-shahih-bukhari-dan-shahih-
muslim.html

https://muhammadsyabrina.wordpress.com/2016/11/02/sistematika-
kitab-shahih-muslim/
19
{sy mewakili teman klp sy}

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ahmad Husain Algifari. Lahir di Rappoala Kecamatan


Tompobulu Kabubapten Gowa pada hari minggu tanggal
24 Desember 2006 dari pasangan H Abd Rahmin dan HJ
Nurmawati, beragama Islam. Tinggal di BTN Bumi
Taeng Permai Blok c/4 No 7. Mulai menempuh
pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2012 di SD
Negeri Rappoala dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun
yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu (SMP IT) Al Fityan School Gowa dan lulus pada tahun 2021. Pada tahun
yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Kota Makassar dan sekarang sementara duduk di kelas XI Jurusan Ilmu
Keagamaan (IKA).

20
21

Anda mungkin juga menyukai