Anda di halaman 1dari 19

Tokoh-tokoh

hadis dan kitab-


kitab hadis
yang di susun
1. Dian Aprissa (08040420110)
2. Diaz Faizal Ashari
(08040420111)
01
Imam al-Bukhari
Biografi Imam al-Bukhari
Imam al-Bukhari, memiliki nama lengkap Abu Abdillah
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin
Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Ia lahir di Bukhara pada
Jum’at, 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Imam al-
Bukhari wafat tanggal 30 Ramadan tahun 256 H ketika
berusia 62 tahun, tepatnya ketika beliau sedang
melakukan kunjungan ke daerah dekat Samarkand.
Semasa kecilnya, Imam al-Bukhari pernah mengalami
kebutaan. Tetapi, berkat ketekunan doa ibunya untuk
kesembuhan putranya tersebut, maka akhirnya al-
Bukhari kecil bisa kembali melihat seperti sedia kala. Al-
Bukhari juga telah mengkaji hadis sejak berusia 10 tahun,
dan pada usia 11 tahun ia sudah berani mengkoreksi
ulama yang keliru menyampaikan hadis.
Al-Bukhari memiliki minat dan perhatian yang sangat
besar terhadap hadis serta keikhlasan untuk menuntut
ilmu. Ketika berumur 16 tahun ia telah mampu
menghafal matan hadis kitab Abdullah Ibn al-Mubarak
dan Waki’ ibn al-Jarrah lengkap dengan sanadnya.
Pada usia itu pula, ia kemudian menunaikan ibadah haji
dan menetap di Makkah selama enam tahun untuk
mengkaji hadis. Selanjutnya, ia melakukan rihlah
ilmiyyah li talab al-hadis ke berbagai daerah seperti
Mesir, Baghdad, Kufah, Himsa, Basrah, Madinah, Syam,
Asqalan dan lainnya. Selain itu, al-Bukhari juga
memiliki pengetahuan yang luas tentang biografi
sahabat dan tabi’in serta problematika yang muncul
pada era kedua generasi tersebut. Bahkan, ia telah
menyusun kitab Qadaya as-Sahabah wa at-Tabi’in
ketika ia masih berusia 18 tahun.
Guru dan Murid Imam Al-Bhukari
Guru Imam Al-Bhukari diantaranya :

1.Yahya bin Ma’in 5. Ibnu Rahawaih


2. Muhammad ibn Yusuf al Faryabi 6. Ahmad ibn Hanbal
3. Maki ibn Ibrahim al Bakhi 7. Ali ibn al-Madini
4. Muhammad ibn Yusuf al Baykandi

Sedangkan murid Imam Al-Bhukari diantaranya :


1. Imam Muslim
2. Abu Dawud
3. Ibnu Majah
4. at-Tirmizi
5. an-Nasa’i
Karya-karya Imam Al-Bhukari
1. al-Jami’ as-Sahih
2. al-Musnad al-Kabir
3. al-Adab al-Mufrad
4. at-Tarikh ash-Saghir
5. al-Awsat, al-Kabir
6. at-Tafsir al-Kabir
7. Kadaya as-Sahabah wa at-Tabi’in
8. adh-Du’afa ash-Shaghir
9. Asami ash-Sahabah
10. Khalq Af‘al al-‘Ibad
11. Raf‘ al-Yadain fi as-Salah
12. al-Qira’ah Khalf al-Imam
13. Birr al-Walidain
Di bawah ini pemaparan isi dari karya-karya dari Imam Al-Bhukari :

1. Kitab Shahih Bukhari merupakan kitab (buku) koleksi hadis yang disusun oleh Imam Al-Bhukari yang hidup
antara 194 hingga 256 hijriah. Bab kitabnya berdasarkan pembahasan persoalan fikih. Kitab Sahih Bukhari
terbagi ke dalam beberapa bab. Misal Kitab: al-Wudhu’, Bab: Fadhȃ’il alwhudhȗ’. Secara keseluruhan, kitab Sahih
Bukhari terdiri atas lebih dari 100 kitab dan 3450 bab. Ibnu Shalah dan imam Nawawi menuturkan bahwa dalam
kitab Sahih Bukhari terdapat 7.275 hadis sahih termasuk hadis yang diulang, jika tidak masuk hadis yang diulang,
maka jumlah hadisnya adalah 4.000 hadis. Jumlah ini merupakan saringan dari 600.000 hadis yang
diperolehnya dari 90.000 guru selama 16 tahun.
2. Al-adab al-mufrad (bahasa Arab: ) ‫أألدب المفرد‬adalah kitab hadis yang dikumpulkan oleh Muhammad Al-Bukhari
atau lebih dikenal dengan nama Imam Bukhari yang menjawab pertanyaan tentang penyempurnaan akhlak
Muslim. Kitab ini juga berisi sebagian perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW (atsar) dan para tabi'in. Dalam
kitab Adab Al-Mufrad terdapat banyak adab yang sudah hilang dari diri manusia, padahal sangat penting untuk
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi seorang yang beradab. Dalam muqaddimah muhaqqiq
Adab Al-Mufrad bahwa di dalam kitab ini terkumpul adab adab islami yang harus dimiliki setiap pribadi muslim.
Seperti, berbuat baik kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahmi, memberikan hak-hak tetangga,
memelihara anak yatim, saling memaafkan dan berlapang dada, berakhlak baik, saling berkunjung, menjenguk
orang sakit, sifat malu, adab berdoa, memuliakan tamu, adab meminta izin, amanah, dan adab-adab lainnya
yang harus diperhatikan.
3. Tafsir Al-Kabir Kitab tafsir yang dinamakan alTafsîr al-Kabîr adalah kitab tafsir lengkap yang memuat
penjelasan ayat-ayat al-Qur‟an dari awal hingga akhir. Kitab al-Tafsîr al-Kabîr tersusun dalam 7 jilid. Jilid
pertama adalah gabungan kitab Muqaddimah fî Ushûl al-Tafsîr dan 6 jilid setelahnya adalah himpunan tafsir
dari surat alFâtihah sampai surat al-Nâs.
4. Kadaya as-Sahabah wa at-Tabi’in Berisi kan tentang Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman
Sahabat & Tabi‟ien dan berisi kan tentang puji-pujian kepada para sahabat dan tabi‟in. Kitab
ini merupakan kitab pertama dari Imam Bukhari. Kitab ini ditulisnya ketika masih berusia 18
tahun. Ketika menginjak usia 22 tahun, Imam Bukhari menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci
bersama-sama dengan ibu dan kakaknya yang bernama Ahmad. Kemudian di sanalah beliau
menulis kitab “At-Tarikh” )sejarah) yang terkenal itu. Beliau pernah berkata, “Saya menulis
buku “At-Tarikh” di atas makam Nabi Muhammad SAW di waktu malam bulan purnama”.
5. Birr al-Walidain (Imam Al-Bhukari) terdiri dari dua kata, yakni “al-Biirr” dan “alWālidain”. Al-
birr berasal dari kata barra-yabarru-barran menurut kamus al-Munawwir berarti “taat” atau
berbakti. Sedangkan wālidain berasal dari kata walada yalidu-walidatan yang berarti
“melahirkan”. Orang yang melahirkan manusia adalah ibu, maka walada menjadi wālidain
yang berarti “kedua orang tua”. Dalam kitab Birrul Walidain Berbakti kepada kedua orang tua
tidak hanya saat mereka masih hidup namun juga orang tua yang telah wafat. Ada banyak
cara yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua yang masih hidup seperti,
Mentaati mereka selama tidak mendurhakai Allah swt, Memberikan nafkah terhadap kedua
orang tua, Membalas Jasa Orang Tua dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk berbakti
kepada orang tua yang telah wafat seperti, Mendoakan dan Memohon Ampunan Atas Dosa-
Dosa Kedua Orang Tua, Menghormati dan Menyambung tali persaudaraan kepada kerabat
atau sahabat yang pernah dekat dengan keduanya, dan Menunaikan janji atau nadzarnya.
02
Imam Muslim
Biografi Imam Muslim
Imam Muslim, yang memiliki nama lengkap Imam Abdul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin
Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Ia lahir pada tahun 204 H./820 M. (namun
ada pula yang mengatakan Imam Muslim lahir tahun 206 H./822 M.) di Naisabur, sebuah
kota kecil di Iran bagian timur laut. Imam Muslim secara tekun telah mengkaji hadis sejak
kecil. Pada usia 12 tahun ia melakukan perjalanan untuk mempelajari hadis. Tempat yang
menjadi tujuan studi untuk pertama kalinya yaitu di Makkah pada tahun 220 H. Kemudian,
ia melakukan perjalanan kembali pada tahun 230 H., dengan tempat tujuannya yaitu Irak,
Syam, Mesir, Hijaz, Khurasan dan lainnya. Di Khurasan ia mempelajari hadis dari Yahya ibn
Yahya dan Ishaq ibn Rahawaih. Di kota Ray, ia mengkaji hadis dari Muhammad ibn Mahran,
Abu Ghassan, dan lainnya. Di Hijaz, ia mengkaji hadis pada Sa‘id ibn Mansur dan Abu
Mus‘ab. Di Irak, ia mempelajari hadis dari Abdullah ibn Maslamah dan Ahmad ibn Hanbal.
Sedangkan di Mesir, ia belajar dari Harmalah ibn Yahya, Amir ibn Sawwad dan lainnya.
Akhir rihlah ilmiyyah yang dilakukan Imam Muslim pada tahun 259 H. ke Baghdad untuk
menemui beberapa ulama dan ahli hadis di sana. Imam Muslim wafat pada hari Ahad, 24
Rajab 261 H/875 M, dalam usia 55 tahun. Tetapi pemakaman dilakukan esok harinya, pada
hari Senin, 25 Rajab 261 H/875 M. Di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di sebelah
Naisabur.
Guru dan Murid Imam Muslim
Guru Imam Muslim diantaranya : Murid Imam Muslim diantatranya :

1. Usman bin Abi Syaibah 1. Abu Hatim ar-Razi


2. Abu Bakar bin Syaibah 2. Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al-Faqih
3. Syaibah bin Farukh az-Zahid
4. Abu Kamil al-Juri 3. Musa bin Harun
5. Zuhair bin Harab 4. Ahmad bin Salamah
6. ‘Amar an-Naqid 5. Yahya bin Sa‘id, Abu Bakar bin Khuzaimah
7. Muhammad bin Musanna 6. Abi Isa at-Tirmizi
8. Muhammad bin Yasar 7. Abu Amar Ahmad bin al-Mubarak al-
Mustamil
9. Harun bin Sa’id al-Aili
8. Abul Abbas Muhammad bin Ishaq bin as-
10. Qutaibah bin Sa’id
Sarraj
Karya-karya Imam Muslim
1. al-Jami‘ as-Sahih
2. al-Asma’ Wal Kuna
3. Man Laisa Lahu Illa Rawin Wahidin
4. al-Musnad al-Kabir ‘ala ar-Rijal
5. al-Muhadramain
6. Aulad as-Sahabah
7. al-Aqran
8. al-Afrad
9. Masyaikh as-Tsauri
10. Masyaikh Malik
11. Masyaikh Syu‘bah
12. at-Tarikh
13. Auhamul Muhadditsin
14. at-Tamyiz
15. Afrad Asy Syamiyyin
16. Al ‘llal
17. Thabaqat At Tabi’in
Di bawah ini pemaparan isi dari karya-karya Imam Muslim:

1. Sahih Muslim adalah salah satu buku koleksi hadits karya Imam Muslim yang sangat termasyhur dan
sangat bermanfaat keberadaannya. Kitab ini bernama Al Jami’ Al-Sahih dan biasa dikenal dengan nama
Sahih Muslim. Popularitasnya diantara kitab-kitab hadits lainnya sahih maupun sunnah sudah tidak
disangsikan lagi. Hal itu karena Imam Muslim merupakan seorang perawi-kolektor hadits yang sangat
cerdas dan kuat hafalannya (dhabith). Beliau adalah ahli hadits kenamaan dari Mesir yang berdarah
Suriah. Karya Al-Mundziri yang memuat 2179 hadits sahih muslim ini cukup populer di kalangan
masyarakat, sehingga menarik perhatian seorang ahli hadits yang bernama Muhammad Nashir Al-Din Al-
Albani untuk melakukan kajian tahqiq (pemeriksaan terhadap naskah lama untuk keperluan penerbitan
yang disertai dengan catatan-catatan khusus).Berdasarkan riset Al-Albani, kitab yang berjudul “Mukhtasar
Sahih Muslim” ini dapat dikategorikan sebagai naskah ringkasan yang paling lengkap isinya dan sistematis
penyajiannya. Metodologinya dalam penyusunan tema-tema yang jelas dan pemilihan haditsnya yang
ketat merupakan keunggulan tersendiri dari kitab tersebut.
2. Al-Tamyiz adalah kitab yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan Arab Saudi pada tahun 1982 Masehi. Kitab ini
menjelaskan tentang metode para ahli hadits dalam mengkritisi hadits-hadits nabi.
3. Al-Kuna wa merupakan bentuk jamak dari Al-Kunyah, yang artinya adalah nama gelar yang diawali oleh kata
“Abu” atau “Ummu”. Kitab Al-Kuna wa Al-Asma ini menjelaskan tentang nama-nama perawi hadits yang
menggunakan kunyah. Contohnya Abu Ishaq Saad Bin Abi Waqash, kemudian Abu Ishaq Ka‟ad Bin Mani‟ Al-
Humairi, dan seterusnya. Kegunaan buku Al-Kuna wa Al-Asma ini adalah untuk mempermudah mengenal nama-
nama perawi hadits yang terkenal dengan nama kunyahnya agar dapat diketahui karakteristiknya dengan mudah.
4. Al-Munfaridat wa Al-Wihdan ini menjelaskan tentang perawi yang meriwayatkan
hadits sendiri, atau perawi hadits yang periwayatannya melalui satu jalur saja dan
sekaligus keadaan perawi tersebut. Contohnya: “tidak ada yang meriwayatkan kecuali
anaknya, yaitu Khaisumah Bin Abdurrahman”. Penulisan buku Al-Munfaridat wa Al-
Wihdan ini juga dibuat untuk mengetahui dan mengenal para perawi hadits yang
meriwayatkan hadits sendiri.
5. At-Thabaqat mempunyai dua makna yang berbeda. Pertama, menurut kamus
bahasa, arti thabaqat adalah sekelompok orang yang hidup semasa atau dalam zaman
yang berbeda. Namun mempunyai kapasitas-kualitas yang sama secara keilmuan,
keahlian, atau profesinya. Dalam pengertian lain, thabaqat secara bahasa berarti hal-
hal, martabat-martabat, atau derajat-derajat. Kitab ini menjelaskan tentang tingkatan-
tingkatan )thabaqat) para sahabat dan tabi‟in. Dimulai dari yang tinggal di Madinah,
Mekah, Kuffah, Basrah, Syam, Mesir dan lain-lain. Sebagai contoh, yaitu tingkatan para
sahabat berdasarkan zaman atau waktu, misalnya golongan sahabat yang lebih
dahulu masuk Islam di Mekah seperti Khulafa‟ur Rasyidin. Kemudian tingkatan para
sahabat berdasarkan jumlah riwayat. Contohnya para sahabat yang banyak riwayat
haditsnya bahkan sampai diatas 1000 hadits, mereka adalah Abu Hurairah, Anas bin
Malik, Jabir bin ‘Abdullah, dan lainlain.
03
Imam Abu Dawud
Biografi Imam Abu Dawud
Abu Dawud memiliki nama panjang Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy‘as bin
Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amar al-Azdi as-Sijistani. Ia lahir pada tahun 202
H/817 M. di Sijistan, Basrah, dan dididik dalam lingkungan keluarga yang agamis.
Karenanya, ia telah mengkajial-Qur’an, hadis, dan Bahasa Arab sejak kecil.
Sekitar umur 20 tahun, ia mulai melakukan rihlah ilmiyyah yang saat itu menjadi
salah satu syarat yang mentradisi dalam menuntut ilmu, khususnya hadis.
Perjalanan pertama yang ditempuh bertujuan ke Baghdad. Selanjutnya, ke Hijaz,
Mesir, Irak, Syam, Khurasan, Basrah, dan Naisabur. Bahkan, Ajjaj al-Khatib
menjelaskan bahwa Abu Dawud berkali-kali mengunjungi Baghdad, dan
kunjungan terakhirnya ke Baghdad adalah pada tahun 272 H. Kapabilitas Abu
Dawud dalam bidang hadis semakin diakui ketika ia bermukim ke Basrah. Konon,
setelah Basrah mengalami kemunduran ilmu pengetahuan pasca serbuan Zenji
pada tahun 257 H., Gubernur Basrah yang juga saudara Khalifah al-Muwaffiq
meminta Abu Dawud untuk hijrah ke Basrah dan menyampaikan ilmunya di
sana. Sehingga, diharapkan aktifitas keilmuan di kota Basrah akan makmur
kembali. Abu Dawud pun menyanggupi permintaan ini dengan bermukim di
Basrah, menyebar luaskan ilmu yang dimilikinya, hingga meninggal dunia di
sana pada 16 Syawal 275 H, dalam usia 73 tahun, dan dimakamkan di samping
makam Sufyan as-Sauri
Guru dan Murid Imam Abu Dawud
Guru Imam Abu Dawud diantaranya : Murid Imam Abu Dawud diantaranya :

1. Ahmad bin Hanbal 1. Abu Isa at-Tirmizi


2. Musaddad ibn Musarhad al-Asadi 2. an-Nasa’i
3. Ishaq ibn Rahawaih 3. Ahmad bin Muhammad bin Harun
4. Amr ibn Aun an-Najili al-Khallal
5. Qutaibah ibn Sa’d as-Saqafi 4. Abu Ali al-Lu’lu’i
6. Yahya ibn Ma’in 5. Abu Bisyr ad-Dulabi
7. Abdullah ibn Maslamah al-Qa’nabi 6. Ismail bin Muhammad as-Saffar
8. Usman ibn Abi Syaibah 7. Ali bin Husain bin al-Abid
9. Abu Ja’far an-Nufaili 8. Abu Sa’id al-Arabi
10. Abu al-Walid at-Tayalisi 9. Abu Bakar bin Abu Dawud
Karya-karya Imam Abu Dawud

1. Dala’ilu an-Nubuwwah
2. al-Marasil, az-Zuhd
3. Risalatuhu ila ahli Makkah
4. an-Nasikh wa al-Mansukh
5. al-Ba‘s wa an-Nusyur
6. Fadla’ilu al-Ansar
7. Ma’rifatu al awqaat
8. Akhbaru al Khawarij
9. Musnad Malik
10. ad-Du‘a
11. at-Tafarrud fi as-Sunan
Thanks

CREDITS:
This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai