1
Muhadjir, Noeng. Metodologi penelitian Kualitatif .Yogyakarta:Rake
Serasin, 1996.
berkata: ”Aku tidak melihat orang yang kuat beribadah seperti Syu’bah, ia
beribadah kepada Allah hingga punggungnya menjadi bongkok dan tidak
berdaging”.
c. Sanjunggan Para Lama
Beliau diakui sebagai imam hadits yang sangat kokoh hapalannya. Ahmad
bin Hanbal berkata,” Tidak ada di masa Syu’bah orang yang sepertinya
dalam bidang hadits dan tidak ada yang lebih baik tentang hal hadits
daripadaanya”.2
Asy Syafi’iy berkata, “ Andaikata tidak ada Syu’bah, orang irak tidak
banyak mengetahui hadits” sedangkan Sufyan ats Tsaury berkata,”
Syu’bah adalah Amirul Mukminin dalam bidang hadits”. Dan Shalih Ibnu
Muhammad berkata,” Ulama yang mau mengatakan tentang hal rijal hadits
adalah Syu’bah”.
Abu Abdullah bin Hakim berkata: “Syu’bah adalah pimpinan para ulama
haidts yang ada di Bashrah. Syu’bah hidup sezaman dengan Anas bin
Malik dan Amr bin Salamah Al-Jarmi. Ia telah mendapatkan hadits dari
400 guru dari generasi tabi’in”.
Abu Abdillah berkata: “Sebagian guru-guru Syu’bah mengambil hadits
darinya, mereka adalah Manshur, Al-A’masy, Ayub, Dawud bin Abi Hind
dan Sa’ad bin Ibrahim –dia adalah qhadi (hakim)” di Madinah.
Adz-Dzahabi berkata: ”Karena kemuliaan Syu’bah imam Malik
meriwayatkan hadits dari seseorang dari Syu’bah, yang demikian jarang
sekali dilakukan oleh imam Malik”.
d. Ibadahnya
Dari Abu Bakar Al-Bakrawi, ia berkata: ”Aku tidak pernah emlihat
seseorang yang lebih kuat beribadah dari Syu’bah, ia beribadah kepada
Allah hingga kurus kering, tinggal tulang”.
2
https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/10/biografi-ulama-syubah-bin-hajjaj.html?
m=1
Dari Umar bin Harun, ia berkata: “Syu’bah berpuasa menahun, dan tidak
ada yang mengetahuinya, sedang Sufyan Ats-Tsauri berpuasa tiga hari
dalam setiap bulan dan telah diketahui banyak orang”.
e. Wafatnya Syu’bah bin Hajjaj
Abu Bakar Manjawaih berkata: “Syu’bah Lahir pada Tahun 82 H, dan
meninggal pada tahun 160 H, Syu’bah meninggal pada umur 77 tahun.”