Anda di halaman 1dari 2

Kuis ini berbentuk penelitian sederhana.

Data hadis dan periwayat yang menjadi


objek penelitian disajikan di bawah ini. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa data
tersebut merupakan data fiktif dan ilustrasi belaka agar memudahkan diteliti. Data
ini terdiri dari: “Ilustrasi Hadisnya dan Biografi secara ringkas tiap periwayat.

Data:

Dari Syuaib bin Munabbih, telah menceritakan kepada ku Syakir bin Syuraikh, telah
mengabarkan kepada Ibn al-Mubarak dari Abu Hurairah, “aku melihat Rasulullah
saw selalu makan dengan menggunakan tangannya dan memakan makanan yang dekat
dari beliau.”

Biografi Tiap Perawi:

 Syuaib bin Munabbih, generasi ke-empat, lahir di Bukhara pada tahun 350 H
dan wafat pada tahun 420 H. Lahir dari keluarga yang religius dan ahli fikih.
Semenjak kakek buyut hingga ayahnya senantiasa menjadi qadhi (hakim) tinggi
di daerahnya. Di antara guru-gurunya adalah: ghaffar bin Ismail, Amir bin
Amin dan Syakir bin Syuraikh. Beberapa ulama menilai beliau, di antaranya,
ad-Dzahabi mengatakan bahwa Syuaib adalah ulama yang Shaleh; Al-Hakim
menyatakan bahwa Syuaib merupakan ulama yang ahli fikih dan ahli hadis; al-
Nasa’I menyebutkan tidak ada yang meragukan hafalan hadis Syuaib.
 Syakir bin Syuraikh, generasi ke-tiga, lahir di Shan’a pada tahun 335 H dan
wafat pada tahun 400 H. Meski kedua orang tuanya adalah pengusaha karpet
yang sangat populer dan kaya, tetapi keduanya mengutamakan pendidikan agama
terhadap anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak heran Syakir telah menghafalkan
al-Qur’an sejak umur 7 tahun dan mulai mempelajari hadis di umur 12 tahun. Di
antara gurunya antara lain, Musa bin Shalih, Ja’far bin al-Mubarak dan
Thahir bin Rabi’ah. Adapun murid-muridnya antara lain, Malik bin ar-Rifqi,
Ghalib Raja’ullah dan Syuaib bin al-Munabbih. Beberapa ulama menilai
beliau, di antaranya, ad-Dzahabi mengatakan Syakir merupakan ulama yang
sangat zuhud dan wara’; al-Baihaqi menyebutkan, selama hidup tidak pernah
sekalipun ia terlihat tidak shalat di masjid; al-Hakim menyebutkan banyak
ulama-ulama masyhur yang mengakui kepintaran dan pemahaman beliau dan
belajar ke beliau.
 Ibn al-Mubarak. Nama lengkapnya Aufa bin al-Mubarak. Ulama generasi ke-
dua kelahiran Sudan. Lahir pada tahun 330 H dan wafat pada tahun 439 H.
Seorang ulama yang mendirikan madrasah tinggi ilmu hadis yang diberi nama
tarbiyatul hadis ini dikenal sebagai salah satu imam hadis pada masanya. Di
antara guru-gurunya adalah Abu Hurairah seorang Sahabat Nabi yang berumur
panjang dan beberapa tabi’in seperti Ibn Musayyab dan Saad bin Abi
Waqqash. Adapun muridnya di antaranya adalah Zainab binti Ja’far, Jabir bin
Uyainah dan Syakir bin Syuraikh. Beberapa penelian ulama mengenai beliau,
antara lain, Ad-Dzahabi menyebutkan, tidak ada yang meragukan kesalihan
Ibn al-Mubarak; Al-Hakim menyatakan dia adalah salah satu imam hadis di
Shan’a pada masanya; as-Shan’ani menyebutkan mazhab Syi’ah pernah
menuduhnya sebagai orang yang memiliki hafalan yang lemah, namun itu
terbantahkan dari banyaknya karya dan murid beliau di bidang hadis
 Abu Hurairah, nama Asli Abdurrahman bin Sakhr. Generasi Sahabat. tidak
diragukan keimanan dan keilmuannya. Di antara muridnya adalah Saad bin
Abi Waqqash, Zaid bin Arqam dan Aufa bin al-Mubarak.
 Semua data diatas itu adalah seluruh data yang ada. Adapun data yang tidak
disajikan dianggap tidak bermasalah.

Hal-hal yang diteliti:

1. Dari hadis tersebut, mana Matan, Sanad, dan Rawi hadisnya?


2. Jika anda sebagai peneliti hadis, hadis tersebut akan anda beri nilai apa? Sahih?
Hasan? Dhaif? Atau bahkan palsu? Sebutkan alasanya!

Anda mungkin juga menyukai