Anda di halaman 1dari 6

Abdullah bin Umar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Abdullah bin Umar bin Khattab (bahasa Arab: ) atau sering disebut
Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja (lahir 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H) adalah
seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Ia adalah anak dari Umar
bin Khattab, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua.

Daftar isi

1 Biografi

2 Periwayat hadits

3 Pujian dari Sahabat

4 Referensi

5 Pranala luar

Biografi
Ibnu Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia masih kecil, dan ikut hijrah ke Madinah
bersama ayahnya. Pada usia 13 tahun ia ingin menyertai ayahnya dalam Perang Badar, namun
Rasulullah menolaknya. Perang pertama yang diikutinya adalah Perang Khandaq. Ia ikut
berperang bersama Ja'far bin Abu Thalib dalam Perang Mu'tah, dan turut pula dalam pembebasan
kota Makkah (Fathu Makkah). Setelah Nabi Muhammad meninggal, ia ikut dalam Perang
Yarmuk dan dalam penaklukan Mesir serta daerah lainnya di Afrika.
Khalifah Utsman bin Affan pernah menawari Ibnu Umar untuk menjabat sebagai hakim, tapi ia
tidak mau menerimanya. Setelah Utsman terbunuh, sebagian kaum muslimin pernah berupaya
membai'atnya menjadi khalifah, tapi ia juga menolaknya. Ia tidak ikut campur dalam
pertentangan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia cenderung menjauhi
dunia politik, meskipun ia sempat terlibat konflik dengan Abdullah bin Zubair yang pada saat itu
telah menjadi penguasa Makkah.

Periwayat hadits
Ibnu Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadist terbanyak kedua setelah Abu Hurairah,
yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena ia selalu mengikuti kemana Rasulullah pergi. Bahkan Aisyah

istri Rasulullah pernah memujinya dan berkata :"Tak seorang pun mengikuti jejak langkah
Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar". Ia
bersikap sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadist Nabi. Demikian pula dalam
mengeluarkan fatwa, ia senantiasa mengikuti tradisi dan sunnah Rasulullah, karenanya ia tidak
mau melakukan ijtihad. Biasanya ia memberi fatwa pada musim haji, atau pada kesempatan
lainnya. Di antara para Tabi'in, yang paling banyak meriwayatkan darinya ialah Salim dan hamba
sahayanya, Nafi'.

Pujian dari Sahabat


Kesalehan Ibnu Umar sering mendapatkan pujian dari kalangan sahabat Nabi dan kaum
muslimin lainnya. Jabir bin Abdullah berkata: " Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia
dan dunia senang kepadanya, kecuali Umar dan putranya Abdullah." Abu Salamah bin
Abdurrahman mengatakan: "Ibnu Umar meninggal dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar
hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada
masa yang tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dia".
Ibnu Umar adalah seorang pedagang sukses dan kaya raya, tetapi juga banyak berderma. Ia hidup
sampai 60 tahun setelah wafatnya Rasulullah. Ia kehilangan pengelihatannya pada masa tuanya.
Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun, dan merupakan salah satu sahabat yang paling akhir
yang meninggal di kota Makkah.

Referensi

Mursi, Muhammad Said. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Penerjemah:


Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI & Achmad Fauzan, Lc, MAg. Cet-1, Jakarta. Pustaka
Al-Kautsar, 2007.

Biografi perawi hadis Abdullah bin umar


Posted by islamnya Muslim [dot] com
Abdullah bin Umar lahir pada tahun kedua atau ketiga dari kenabian, masuk Islam
ketika berusia 10 tahun bersama ayahnya. Ia lebih dahulu ke Madinah daripada
ayahnya.
Pada masa perang uhud, usianya masih sangat mudah sehingga tidak diizinkan oleh
Rasulullah untuk ikut berperang, kecuali peperangan berikutnya.
Ia selalu ikut berperang bersama Rasulullah saw dalam perang Khandaq dan
perang perang berikutnya, bahkan setelah Nabi wafat, Abdulllah masih aktif dalam
peperangan demi kepentingan Islam. di antara lain di Mesir dan negeri negeri Afrika
lainnya.
Ia anak kedua dari Umar bin Al-Khaththab dan saudara kandung Hafsha Ummul
Mukminin. Meskipun ayahnya menjadi khalifah yang sangat luas kekuasaannya,

namun ia tidak memiliki ambisi kedudukan atau kekhalifaan.


Hal ini disebabkan disamping sikap ayahnya yang tidak nepotis, ia selalu
mencurahkan perhatiannya untuk mencari ilmu dan beribadah. Oleh karena itu, ia
tidak pernah terlibat dalam pergolakan politik yang terjadi di kalangan sahabat
yang mengakibatkan perang saudara, baik pada masa pemerintahan Utsman, Ali,
dan sesudahnya.
Abdullah bin Umar adalah seorang sahabat yang tekun dan berhati hati dalam
periwayatan hadis. Abu Ja'far berkata:
"Tidak ada seorang sahabat Nabi yang lebih berhati hati daripada Ibnu Umar, ia
tidak mengurangi dan tidak menambah periwayatan"
Biografi perawi hadis Abdullah bin Umar
Advertisement

left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">


Menurut Imam
Malik, selama 60 tahun sesudah wafatnya Nabi, Ibnu Umar memberi fatwa dan
meriwayatkan hadis. Ibnu Al-Bakkar juga mengatakan, Ibnu Umar menghafal semua
yang ia dengar dari Rasulullah saw dan bertanya kepada orang orang yang
menghadiri majelis Rasulullah tentang perkataan dan perbuatannya.
Ibnu Hazm menilainya sebagai seorang sahabat yang banyak memberikan fatwa
dan meriwayatkan hadis. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa hadis yang
paling shahih yang disebut Silsilat Adz-Dzahab adalah hadis yang diriwayatkan dari
Malik dari Nafi dari Abdullah bin Umar.
Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar sekitar 2.630 buah hadis. Ia
meriwayatkan hadis dari Nabi dan dari sahabat, di antaranya dari ayahnya sendiri
Umar, pamannya Zaid, dan saudara kandungnya Hafshah, Abu Bakar, Ali, Bilal, Ibnu
Mas'ud, Abu Dzarr, dan Mu'adz.
Demikian juga di antara sahabat dan tabi'in banyak yang meriwayatkan hadis

darinya. Imam Al Bukhari meriwayatkan sekitar 81 buah hadis darinya, Muslim


meriwayatkan darinya sekitar 31 hadis, dan yang disepakati antara keduanya
sebanyak 1.700 buah hadis.
Banyaknya periwayatan hadis oleh Abdullah bin Umar disebabkan beberapa faktor,
antara lain:
a. Ia tergolong sahabat pendahulu masuk Islam dan berusia panjang mencapai 87
tahun
b. Selalu hadis di majelis mejelis Nabi saw dan mempunyai hubungan dekat dengan
beliau, karena menjadi iparnya Nabi saw.
c. Tidak punya ambisi kedudukan atau jabatan dalam pemerintahan dan tidak
melibatkan diri dalam berbagai konflik politik di kalangan sahabat.
Ia meninggal dunia di Mekkah pada tahun 73 H/693 M dalam usia 87 tahun.

BIOGRAFI Salafussholih / Ahlussunnah: ABDULLAH


IBNU UMAR ~Rodhiyallohu Anhu~
Posted on - by Admin

7 Votes
Abdullah ~Rodhiyallohu Anhu~ adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah
kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin ~Rodhiyallohu AnhumaAjmain~. Ia salah
seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbaah) yang terkenal
sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Biografi | Tag Abdullah Ibnu Umar rodhiyallohu anhu, al arba, al hajjaj, biografi
Abdullah Ibnu Umar, biografi salafus shalih, hijrah ke madinah, Ibnu Umar rodhiyallohu 'anhu,
perang uhud, s
Biografi Abdullah bin Umar (Wafat 72 H) - Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu
Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.
Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah
Hafshah Ummul Mukminin. Ia salahseorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-

Abadillah al-Arbaah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin
Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk
bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud
ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang
Uhud ia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika,
Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang
lain. Imam Malik
dan az-Zuhri berkata: Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya
yang tersembunyi bagi Ibnu Umar. Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman,
Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Masud. Yang meriwayatkan
dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Said bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu
Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang
kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di
rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab
(silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif :
Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan Tahdzib al-Asma 1/278,
Thabaqat Ibn Saad 4/105. Apabila antum ingin mengetahui lebih mendalam tentang Biografi
Abdullah bin Umar, antum dapat membaca buku-buku rujukan dibawah ini :
1. Sirah Shahabat
2. Ringkasan Syiar A'lam An-Nubala

Label: Biografi

Abdullah bin Umar Ibn al-Khaththab, memiliki nama lengkap; Abdullah bin Umar Ibn alKhaththab Ibn Nufail al-Quraisyi al-Adi. Lahir di Mekah sekitar tahun 11 SH/ 613 M. Sumber
lain mengatakan dia lahir pada tahun 10 H/ 612 M.
Geneologi Abdullah bin Umar berasal dari keturunan Bani Adi Ibn Kab Ibn Luay. Kuniahnya
Abu Abd al-Rahman laqabnya biasa dipanggil al-Adi, al-Quraisyi, atau al-Makkiy, dan salah
satu dari empat Ibadillah. Masuk islam bersama bapaknya Umar Ibn al-Khattab sejak usia dini,

bahkan ketika itu dia belum balig. Dia adalah salah seorang sahabat yang terkemuka dalam
bidang ilmu dan amal. Sosoknya terkenal sebagai pemuda cerdas lagi rajin ibadah (shalihh). Ikut
berhijrah ke Madinah seketika masih berusia 11 tahun. Gelora keislaman Abdulllah semakin
berkobar ketika umat Islam mulai berperang. Sayang ia baru dibolehkan ikut berperang setelah
berumur 15 tahun saat terjadinya perang Khandaq.
Dalam urusan ittiba (mencontoh Nabi), Abdullah bin Umar sangat bersemangat pohon dekat
kota Madinah sebagaimana Nabi pernah mampir dan tidur di tempat tersebut. Aisyah, istri
Rasulullah sampai pernah memujinya, dengan mengatakan, Tak seorang pun mengikuti jejak
langkah Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Abdullah
bin Umar. Meski kehilangan penglihatan di masa tuanya, namun sama sekali tidak mengurangi
semangatnya menunaikan shalat lail dan berdzikir. Dalam kisah yang lain, suatu hari Nabi
memujinya, Sebaik baik laki-laki adalah Abdullah bin Umar, andai ia rajin shalat lail. Sejak itu
Abdullah tak pernah meninggalkan shalat malamnya.
Adapun aktivitas keilmuannya; adalah mempelajari tradisi dan hadis Rasulullah saw. Madinah
sebagai tempat tinggalnya banyak memberikan inspirasi dan kecenderungan alami dalam dirinya
untuk mendengarkan dan mencatat dan menyeleksi dengan ketat, mengkritisi kisah-kisah atau
anekdot tentang Nabi saw. yang banyak diceritakan oleh penduduk Madinah. Dari
pengalamannya ini, Abdullah bin Umar bersama sahabatnya Abdullah bin Abbas menjadi
perintis paling awal bidang kajian tradisi dan hadis Nabi saw. Selain penghafal al-Quran secara
sempurna, juga merupakan perawi hadis terbayak kedua setelah Abu Hurairah Hadis yang
diriwayatkannya mencapai 2.630 hadis.
Karena aktivitasnya yang sangat peduli dengan hadis-hadis Rasulullah, maka Abdullah bin Umar
dan sahabatnya Abdullah Ibn Abbas dianggap sebagai golongan Sunni pertama. Karena dalam
hidupnya dia sering mengalami keprihatinan, trauma dengan berbagai fitnah yang terjadi di
kalangan kaum muslimin. Hal itu menjadikannya netral dalam hal politik dan memiliki sikap
bijaksana dan simpatik. Khalifah Abd al-Malik Ibn Marwan respek dan menghargai dia sebagai
orang terpelajar di kota Madinah. Akhirnya Abdullah Ibn Umar Ibn al-Khaththab wafat pada
tahun 73 H dalam usia 80 tahun.
Referensi Makalah
Kepustakaan:
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan, Ensicklofedi Islam, Jilid I. (Cet. IX; Jakarta:
PT Ikrar Mandiriabadi, 2001). Ahmad Ibn Hambal, al-Musnad, Juz IV. (Cet. I; Kairo: 1995).
Abdul Majid Khon, Ulum al-Hhadis. (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2008). dan Lidwa Pusaka Islam,
Software, (CD.ROM).

Anda mungkin juga menyukai